prosedur klaim jkk jht jk dan jpk

Upload: vitavitakuu

Post on 07-Jan-2016

69 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tes

TRANSCRIPT

Nomor

Nomor: B/ 646 /112007

01 Nopember 2007Lampiran:

Yth.

Pimpinan Perusahaan Peserta Program JAMSOSTEK

Wilayah Kantor Cabang Tanjung Perak.Di

SURABAYA.Perihal: Prosedur pengajuan pembayaran Klaim JKK, JHT & JK serta cara mendapatkan pelayanan JPK.

Bersama ini terlampir kami kirimkan inti sari Peraturan Menteri Tanaga Kerja dan Transmigrasi RI. Nomor : PER-12/MEN/VI/2007 tanggal 19 Juni 2007 tentang prosedur pembayaran santunan, dan pelayanan Jaminan Sosial Tenaga Karja, untuk selanjutnya dimohon dengan hormat pimpinan perusahaan dapat mensosialisasikan kepada tenaga kerjanya.Apabila memerlukan penjelasan lebih lanjut agar menghubungi petugas kami pada hari kerja baik langsung maupun melalui nomor telepon (031) 5324460 atau fax ke (031) 3573022.Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Bahagia Bukit.Kepala.

Tembusan :Yth. Kepala Kantor Wilayah VI PT. Jamsostek (Persero) di - SurabayaNgr/JM. 000 .

I. PROSEDUR PENGAJUANKLAIM JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK)OLEH PETUGAS PERUSAHAAN :

1. Pengusaha wajib melaporkan setiap kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerjanya kepada ke Dinas Tenaga Kerja setempat dan PT. Jamsostek (Persero) sebagai Laporan Kecelakaan Tahap I dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 (dua kali dua puluh empat) jam terhitung sejak terjadinya kecelakaan dengan mengisi formulir Jamsostek 3, serta melampirkan:

a. foto copy Kartu Peserta Jamsostek (KPJ).b. foto copy KTP yang masih berlaku.

c. oto copy absensi saat sebelum terjadi kecelakaan kerja.d. Surat kronologis terjadinya kecelakaan.2. Apabila ingin memanfaatkan Rumah Sakit Trauma Centre (TC) perusahaan wajib mendaftar sebagai peserta Trauma Center (TC) dengan mengirimkan surat penyataan data perusahaan dan jumlah tenaga kerja, dan ditandatangi diatas meterai cukup, karena kami telah melaksanakan Ikatan Kerja Sama Rumah : Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya

Jl. KHM. Mansyur No. 210-214 Surabaya

Telepun : 3531223 - 5

3. Pengusaha wajib mengirimkan laporam kecelakaan tahap II kepada PT. Jamsostek (Persero) dengan mengisi formulir Jamsostek 3a dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 (dua kali dua puluh empat) jam setelah tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berdasarkan surat keterangan dokter yang menerangkan :a. keadaan sementara tidak mampu bekerja telah berakhir;

b. keadaan cacat sebagian untuk selama-lamanya;

c. keadaan cacat total untuk selama-lamanya baik fisik maupun mental; atau

d. meninggal dunia.

4. Surat keterangan dokter sebagaimana dimaksud dalam point 3 (tiga) adalah menggunakan formulir Jamsostek 3b.

5. Laporan Kecelakaan Kerja tahap II (formulir Jamsostek 3a) yang disampaikan kepada PT. Jamsostek (Persero), berfungsi sebagai pengajuan permintaan pembayaran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) disertai bukti-bukti:a. Foto copy absensi tenaga kerja setelah kembali bekerja kembali;b. Kuitansi biaya pengangkutan dari tempat kecelakaan ke Rumah Sakit;

c. Kuitansi beserta rincian biaya opnme Rumah Sakit, copy resep penggunaan obat-obatan selama menjalani perawatan dan pengobatan;d. Surat rujukan dari Puskesmas atau Rumah sakit yang merawat pertama menuju Rumah Sakit kedua atau selanjutnya apabila tenaga kerja memerlukan perawatan lanjutan;

e. Surat keterangan istirahat dari dokter yang merawat, apabila tenaga kerja berobat jalan tidak masuk kerja atau diberikan istirahat oleh dokter yang merawat setelah menjalani opname;

f. Surat keterangan kecelakaan dari pihak kepolisian setempat dimana tenaga kerja mengalami kecelakaan lalu lintas atau surat pernyataan dari perusahaan bermeterai cukup dengan ditandatangani oleh 2 (dua) orang saksi apabila kecelakaannya tidak ditangani oleh pihak kepolisian.

g. Kuitansi yang diajukan dianggap sah apabila telah dibubuhi tandatangan dan stempel puskesmas atau rumah sakit tempat tenaga kerja dirawat, serta bermeterai cukup bagi kuitansi yang bernilai diatas Rp. 250.000,-- (dua ratus lima puluh ribu rupiah).6. Tambahan lampiran bagi pengajuan klaim kecelakaan kerja yang meninggal dunia :

a. Mengisi formulir Jamsostek No.5 untuk JHT

b. Surat keterangan kematian dari Rumah Sakit atau dari pejabat yang berwenang;

c. Surat keterangan ahli waris dari pejabat yang berwenang;

d. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang berlaku;

e. Foto copy Kartu Susunan Keluarga (KSK) yang berlaku;

f. Foto copy Surat Nikah bagi yang sudah berkeluarga.

7. Apabila tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja adalah yang terdaftar diproyek jasa konstruksi wajib melampirkan :

7.1 foto copy pendaftaran proyek

7.2 kuitansi pembayaran iuran proyek.

8. Pengajuan santunan kecelakaan kerja dari perusahaan berupa; penggantian Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB), Tunjangan cacat dan Kematian dibayarkan setelah ada tagihan dari Rumah Sakit bila tenaga kerja selama melaksanakan perawatan dan pengobatan memanfaatkan Rumah Sakit Trauma Centre (TC). II.PROSEDUR PERMINTAANPEMBAYARAN SANTUNANJAMINAN KEMATIAN (JK)DAN JAMINAN HARI TUA (JHT)1. Dalam hal tenaga kerja meninggal dunia sakit biasa bukan akibat dari kecelakaan kerja, pengusaha atau keluarga tenaga kerja mengajukan permintaan pembayaran Jaminan Kematian kepada PT. Jamsostek (Persero) dengan mengisi formulir Jamsostek 4 dan 5, dengan melampirkan :1. Kartu Peserta Jamsostek (KPJ) Asli;

2. foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) tenaga kerja;3. foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) ahli waris yang berlaku;

4. foto copy Kartu Susunan Keluarga (KSK) yang berlaku;

5. surat Keterangan Kematian dari pejabat yang berwenang.6. surat Keterangan Ahli Waris dari pejabat yang berwenang

7. foto copy surat nikah bagi yang berkeluarga.

2. Pengajuan dan pembayaran Jaminan Hari Tua (JHT) kepada PT. Jamsostek (Persero) dengan mengisi formulir Jamsostek 5:1. Tenaga kerja yang telah pensiun dengan usia minimal 55 tahun diperlukan lampiran ;

Kartu Peserta Jamsostek (KPJ) Asli;

foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang berlaku; foto copy Kartu Susunan Keluarga (KSK) yang berlaku;

foto copy Surat Keputusan Pensiun dari perusahaan.

2. Tenaga Kerja yang menjadi pegawai Negeri, TNI dan Polri melampirkan :

Kartu Peserta Jamsostek (KPJ) Asli;

-foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang berlaku;

-foto copy Kartu Susunan Keluarga (KSK) yang berlaku;

-Foto copy Surat Keputusan Pengangkatan menjadi PNS, TNI dan Polri.

3. Tenaga kerja yang berhenti bekerja dari perusahaan dan mempunyai masa kepesertaan aktif maupun non aktif sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dan setelah melewati masa tunggu 1 (satu) bulan dapat mengajukan permintaan pembayaran Jaminan Hari Tua (JHT) dengan melampirkan dalam pengajuan : Kartu Peserta Jamsostek (KPJ) Asli;

Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang berlaku;

Foto copy Kartu Susunan Keluarga (KSK) yang berlaku;

Foto copy Surat Pemberhentian dari perusahaan;

Catatan : Semua Asli ditunjukan kepada Petugas amsostek.

3. Apabila santunan Jaminan Hari Tua ingin ditransfer melalui rekening tabungan, tenaga kerja diwajibkan melampirkan foto copy buku tabungan dalam permintaannya.4. Bila ada perbedaan Nama, Tanggal, Bulan dan Tahun lahir antara Kartu Peserta Jamsostek (KPJ) dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP), mintalah terlebih dahulu surat keterangan dari perusahaan yang menyatakan bahwa memang benar KPJ milik tenaga kerja yang bersangkutan.5. Dan pastikan bahwa tenaga kerja yang mengajukan Klaim sudah dlaporkan keluar dengan memakai formulir Jamsostek 1b.6. Pengambilan Jaminan Hari Tua langsung oleh tenaga kerja sendiri tidak boleh diwakilkan pada orang lain.III. PROSEDUR MENDAPATKAN PELAYANAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN (JPK):

1. PT. Jamsostek (Persero) menyelenggarakan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) Paket Dasar.

2. Untuk memberikan pelayanan pemeliharaan kesehatan kepala peserta, PT. Jamsostek (Persero) bekerjasama dengan Pelaksana Pelayanan Kesehatan terdiri dari :

a. Balai Pengobatan;

b. Puskesmas;

c. Dokter Pratek Swasta;

d. Rumah Sakit;

e. Rumah Bersalin;

f. Rumah Sakit Bersalin;

g. Apotik;

h. Optik;

i. Perusahaan alat-alat kesehatan.

3. Paket Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) Dasar meliputi pelayanan :

a. Rawat jalan tingkat pertama;

b. Rawat jalan tingkat lanjutan;

c. Rawat inap;

d. Pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan;

e. Penunjang diagnostic;

f. Gawat darurat.4. Pelayanan rawat jalan tingkat pertama meliputi :a. Bimbingan dan konsultasi kesehatan;

b. Pemeriksaan kehamilan, nifas dan ibu menyusui;

c. Keluarga berencana;

d. Imunisasi bayi, anak dan ibu hamil;

e. Pemeriksaan dan pengobatan dokter umum;

f. Pemeriksaan dan pengobatan dokter gigi;

g. Pemeriksaan laboratorium sederhana;h. Tindakan medis sederhana;

i. Pemberian obat-obatan sesuai standard program JPK atau generic;

j. Rujukan ke rawat tingkat lanjutan.

5. Pelayanan rawat jalan tingkat pertama dilakukan di Pelaksana Pelayanan Kesehatan Tingkat I yang dipilih yang tercamtum dalan Kartu Pemeliharaan Kesehatan (KPK).6. Pelayanan rawat jalan tingkat lanjutan meliputi :a. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis;

b. Pemeriksaan penunjang diagnostic lanjutan;

c. Pemberian obat-obatan sesuai dengan standard obat JPK;

d. Tindakan khusus lainnya.

7. Pelayanan rawat jalan tingkat lanjutan dilakukan di Pelaksana Pelayanan Kesehatan (PPK) tingkat lanjutan yang berkerjasama dengan PT. Jamsostek (Persero) dengan menunjukan surat rujukan dari Pelaksana Pelayanan Kesehatan (PPK) tingkat I.

8. Pelayanan rawat inap (opname) meliputi :

a. Pemeriksaan dokter;

b. Tindakan medis;

c. Penunjang diagnostic;

d. Pemberian obat-obtan standard JPK;

e. Menginap dan makan.9. Pelayanan rawat inap dilakukan di Rumah Sakit Kerjasama (IKS) dengan membawa surat rujukan dari PPK Tingkat I ke PPK Tingkat II / Lanjutan selanjutnya membawa pengantar dari Rumah Sakit ke PT. Jamsostek (Persero) untuk diterbitkan Surat Jaminan dengan maksimal rawat inap untuk 1 (satu) jenis penyakit selama 60 (enam puluh) hari dalam setahun. 10.Pelayanan gawat darurat meliputi :

a. Pemeriksaan dan pengobatan;

b. Tindakan medik;

c. Pemberian obat-obatan sesuai dengan standard obat

JPK;

d. Rawat inap.

Gawat Darurat yang memerlukan pelayanan sebagaimana dimaksud pada point 10 (sepuluh) diatas meliputi :

a. Kecelakaan dan ruda paksa bukan karena kecelakaan kerja;

b. Serangan jantung;

c. Serangan Asma berat;

d. Kejang;

e. Pendarahan berat;

f. Muntah berak disertai dehidreasi;

g. Kehilangan kesadaran (koma) termasuk epilepsy atau ayan;

h. Keadaan gelisah pada penderita gangguan jiwa;

i. Colicrenal/colic abdomen atau kelahiran mendadak, pendarahan, ketuban pecah dini.11.Untuk kasus gawat darurat dapat dilakukan di RS. terdekat, walaupun belum bekerjasama dengan PT. Jamsostek (Persero), dengan cacatan untuk biaya pengobatan dibayarkan terlebih dahulu dan hanya ditanggung selama 7 (tujuh) hari rawat inap sedangkan untuk pengklaimannya selain dibutuhkan bukti kuitansi dan copy resep juga dilampirkan Resume Medik dengan menggunakan blangko dari PT. Jamsostek (Persero).

12.Persalinan normal bagi tenaga kerja atau istri tenaga kerja ditanggung maksimal 3 (tiga) anak yang dalam permulaan pendaftaran belum mempunyai anak dengan penggantian biaya sebesar Rp. 400.000,-- ( empat ratus ribu rupiah )/anak atau sebesar Rp. 500.000,-- ( lima ratus ribu rupiah )/anak mulai tanggal 01 Januari 2008.13.Pelayanan khusus adalah pelayanan yang khusus diberikan kepada tenaga kerja saja karena indikasi medis yang dilakukan melalui Optik, Balai Pengobatan, Rumah Sakit dan Perusahaan Alat Kesehatan yang bekerjasama (IKS) dengan PT. Jamsostek (Persero) meliputi :

a. Kacamata sebesar Rp. 150.000,-- (seratus lima puluh ribu rupiah) untuk frame dan lensa atau Rp. 200.000,-- (dua ratus ribu rupiah) terhitung mulai tanggal 01 Januari 2008.b. Prothesa mata atas ajuran dokter spesialis mata dan diambil di rumah sakit atau perusahahan alat-alat kesehatan dengan biaya penggantian sebesar Rp. 250.000,-- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) atau sebesar Rp. 300.000,-- (tiga ratus ribu rupiah) terhitung mulai tanggal 01 Januari 2008.c. Prothesa gigi dapat diberikan dibalai pengobatan gigi dengan maksimum biaya sebesar Rp. 300.000,-- (tiga ratus ribu rupiah) atau sebesar biaya Rp. 408.000,-- (empat ratus delapan ribu rupiah) perahang terhitung mulai tanggal 01 Januari 2008.d. Untuk prothesa kaki, tangan dan alat bantu dengan dapat diberikan atas ajuran dokter spesialis di rumah sakit dengan pengaturan sebagai berikut :

Prothesa tangan dengan penggantian biaya maksimum sebesar Rp. 350.000,-- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah).

Prothesa kaki dengan penggantian maksimum sebesar Rp. 500.000,-- (lima ratus ribu rupiah).

Alat bantu dengan dengan penggantian biaya maksimum sebesar Rp. 300.000,-- (tiga ratus ribu rupiah).13.Penggantian untuk pelayanan khusus hanya diberikan setiap 3 (tiga) tahun sekali, kehilangan dan kerusakan sebelum batas waktu 3 (tiga) tahun tidak mendapatkan penggantian.

Hal-hal yang tidak ditanggung dalam program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) oleh PT. Jamsostek (Persero) :

1. Pelayanan :

a. Pelayanan kesehatan diluar pelaksana pelayanan kesehatan yang ditunjuk;

b. Penyakit atau cedera yang diakibatkan karena hubungan kerja dan karena kesengajaan;

c. Penyakit yang diakibatkan oleh alcohol dan narkotik, penyakit kelamin dan AIDS;

d. Perawatan kosmetik untuk kecantikan;

e. Pemeriksaan kesehatan umum/berkala;f. Transpalantasi organ tubuh termasuk sumsum tulang;

g. Pemeriksaan dan tindakan untuk mendapatkan kesuburan;

h. Penyakit kanker;

i. Hemodialisa.2. Obat-obatan :

a. Obat-obatan kosmetik untuk kecantikan;

b. Semua obat/vitamin yang tidak ada kaitannya dengan penyakit;

c. Obat-obatan berupa makanan antara lain susu untuk bayi;

d. Obat-obat gosok seperti minyak kayu putih dan sejenisnya.

e. Obat-obatan untuk kesuburan;

f. Obat-obatan kanker3. Alat-alat perawatan kesehatan antara lain thermometer, dan eskap.

14.Pembiayaan :

- Biaya pengangkutan untuk memperole pelayanan

Kesehatan dan pengurusan administrasi.

a. Biaya tindakan medik super spelialistik;

b. Penggantian biaya yang tidak mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.

5.Apabila tenaga kerja peserta program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) melaksanakan pengobatan tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh PT. Jamsostek (Persero) semua akibatnya ditanggung oleh tenaga kerja bukan tanggung jawab perusahaan.

6.Dalam hal pengusaha menunggak iuran 1(satu) bulan maka :

a. Pengusaha wajib membayar terlebih dahulu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JK) yang menjadi hak tenaga kerja atau ahli waris;b. Pengusaha wajib terlebih dahulu memberikan pelayanan kesehatan kepada tenaga kerja beserta keluarganya.

c. Badan penyelenggara akan mengganti jaminan yang menjadi hak tenaga kerja, ahli waris dan keluarga tenaga kerja kepada pengusaha sebagaimana dimaksud pada point (a) dan (b) sesuai dengan ketentuan yang berlaku setelah pengusaha membayar seluruh tunggakan iuran beserta dendanya;

d. Permintaan penggantian jaminan yang menjadi hak tenaga kerja, ahli waris dan keluarga tenaga kerja oleh pengusaha kepada PT. Jamsostek (Persero) sebagaimana dimaksud pada point (a) dan (b), tidak melebihi jangka waktu 3 (tiga) bulan;

e. PT. Jamsostek (Persero) wajib membayar penggantian jaminan sebagaimana point (d) paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak dokumen pendukung dinyatakan lengkap.

PEDOMAN PENGAJUAN KLAIM PERORANGAN/REIMBURSED JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN (JPK)1. Persyaratan pengajuan klaim persalinan normal :a. Kartu Peserta Kesehatan (KPK) asli suami dan istri beserta foto copynya

b. Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli yang berlaku beserta foto copynya;

c. Kuitansi asli yang telah ditandatangani dan stempel Rumah Sakit atau Bidan diatas meterai cukup.d. Foto copy surat kelahiran atau akte kelahiran anak;e. Foto copy surat nikah;

f. Foto copy Kartu Susunan Keluarga (KSK) yang berlaku.

2. Sedangkan untuk pengajuan klaim untuk operasi Sectio Caesar dan Persalinan dengan komplikasi (Vacuum Extraction atau Ferceps) yang tidak terencana, persyatanan pengajuan klaimnya sama dengan klaim rawat inap disertai dengan:

a. Foto copy surat keterangan kelahiran;b. Foto copy Kartu Susunan Keluarga (KSK);

c. Foto copy Surat Nikah, dan

d. Khusus kasus Operasi Sectio Caesar yang terencana bukan karena emergency dan tidak menggunakan rumah sakit kerjasama, hanya akan mendapatkan penggatian biaya persalinan normal.3. Persyaratan pengajuan klaim rawat inap :

a. Foto copy Kartu Peserta Kesehatan (KPK) yang berlaku;

b. Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli yang berlaku beserta foto copynya;

c. Kuitansi asli yang telah ditandatangani dan stempel Rumah Sakit,Apotik, Laboratorium diatas meterai cukup dan rincian baiaya rawat inap rumah sakit beserta copy serep obat-obatan yang digunakan;d. Jika tidak ada Surat Jaminan rawat inap asli dari Rumah Sakit kerjasama harus dlengkapi dengan Resume Medik yang diisi oleh dokter yang menangani, tanda tangan dan stempel dengan mempergunakan blanko dari PT. Jamsostek (Persero).4. Persuaratan pengajuan klaim rawat jalan :a. Foto copy Kartu Peserta Kesehatan (KPK) yang berlaku;

b. Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli yang berlaku beserta foto copynya;

c. Kuitansi asli yang telah ditandatangani dan stempel Rumah Sakit,Apotik, Laboratorium diatas meterai cukup dan rincian baiaya rawat inap rumah sakit beserta copy serep obat-obatan yang digunakan;

d. Jika ada pemeriksaan Laboratorium, Radiologi, Patologi Anatomi dan USG dilengkapi dengan foto copy hasil pemeriksaan atau keterangan pemeriksaan;

e. Rujukan asli (untuk yang sudah 3 (tiga) kali control) atau foto copy rujukan dari BP Jamsostek yang dipiluh.

f. Untuk kasus emergency dilengkapi dengan Resume Medik yang diisi oleh dokter yang menangani, tanda tangan dan stempel Rumah Sakit atau doker pratik apabila pemeriksaan dilakukan oleh ditempat pratek.5. Pengajuan pengajuan klaim kacamata :

a. Foto copy Kartu Peserta Kesehatan (KPK) yang berlaku;

b. Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli yang berlaku beserta foto copynya;

c. Kwitansi asli yang sudah ditandatangai dan stempel Optik dengan meterai cukup beserta rinciannya;d. Rujukan asli dari BP. Jamsostek yang dipilih;

e. Hasil pemeriksaan asli dari dokter spesialis mata dari RS kerjasama;

6. Keterangan lain-lain :

a. Untuk pengajuan klaim bagi yang memilih PPK Umum Reimbursed, persyaratan klaimnya sama dengan persyratan yang telah kami terangkan diatas tetapi tidak perlu menngunakan surat rujukan atau surat jaminan tetapi tetap melampirkan Resume Medik dari dokter atau rumah sakit yang merawat.

b. Untuk malaporkan tenaga kerja yang Alih Status dari lajang kekeluarga yang lebih dari 2 (dua) bulan terhitung dari akte nikah apabila ada menajukan klaim persalinan anak ke-1 (satu) tidak mendapatkan penggantian.c. Pengajuan klaim yang tidak melalui Balai Pengobatan (BP) yang ditunjuk PT. Jamsostek (Persero) harus menggunakan RESUME NEDIK, dan apabila dari Resume Medik diketahui termasuk dalam katagori Emergency / Gawat Darurat akan diganti setelah diverivikasi sesuai dengan standard yang berlaku, sedangkan bila tidak masuk katagori Emergency/Gawat Darurat tidak mendapatkan penggantian biaya dari PT. Jamsostek (Persero). 7. Demikian inti sari Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor : PER 12/MEN/VI/2008 tanggal 19 Juni 2007 khusus tatacara Pembayaran Santunan, dan Pelayanan Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang dapat kami sampaikan, apabila ada kekurangan atau kata-kata yang salah kami mohon maaf atas perhatian dan kerjasama yang baik perusahhan kami aturkan terima kasih.

Surabaya, 10 Januari 2011Nomor: B/ 721 /112007

22 Nopember 2007

Lampiran: 1(satu) lembar

Yth.

Pimpinan Perusahaan

Peserta Program Jamsostek

Wilayah Kantor Cabang Tanjung Perak

Di

SURABAYA.

Perihal: Pemanfaatkan Rumah Sakit Trauma Centre (TC).

Sehubungan dengan surat kami Nomor : B/646/112007 tanggal 01 Nopember 2007 perihal prosedur pengajuan pembayaran klaim JKK,JHT dan JK serta cara mendapatkan pelayanan JPK, maka dengan hormat disampaikan ;

1.Untuk perusahaan yang telah membuat surat pernyataan dengan menyatakan diri sebagai peserta program Jaminan Kecelakaan Kerja Sistim Penanggulangan Kecelakaan Kerja (Trauma Centre), agar memilih salah satu rumah sakit Trauma Centre (TC) dari dua rumah sakit yang kami siapkan.

2.Sedangkan bagi perusahaan yang belum dan ingin memanfaatkan rumah sakit Trauma Centre (TC),bersama ini terlampir dikirimkan contoh redaksi surat pernyataan yang dibuat rangkap 3 (tiga), lembar pertama bermeterai enam ribu dibuat diatas kertas kop perusahaan.3.Bagi perusahaan yang tidak membuat surat pernyataan pemanfaatkan rumah sakit Trauma Centre (TC), untuk pembiayaan tetap mengacu pada Pasal 14 Peraturan Pemerintah RI Nomor 14 Tahun 1993, Biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf a dan b dibayar terlebih dahulu oleh pengusaha.Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Bahagia Bukit.Kepala

Ngr/JM.00.0Nomor: B/ 38 /012008

22 Januari 2008

Lampiran: 1(satu) lembar

Yth.

Pimpinan Perusahaan

Peserta Program Jamsostek

Wilayah Kantor Cabang Tanjung Perak

Di

SURABAYA.

Perihal: Peningkatan Manfaat Program JKK dan JK Jamsostek

Sehubungan dengan telah terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2007 tentang perubahan kelima atas peraturan pemerintah nomor 14 tahun 1993 tentang penyelenggaraan program Jamsostek, bersama ini disampaikan sebagai berikut :

1. Peningkatan manfaat program JKK dan JK Jamsostek tersebut berlaku terhitung mulai tanggal 10 Desember 2007 sebagaimana matrik terlampir.

2. Kasus kasus Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JK) yang terjadi pada dan setelah tanggal mulai berlakunya Peraturan Pemerintah tersebut, menggunakan manfaat yang baru sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2007.

Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Bahagia Bukit.Kepala

Tembusan :1.Yth. Kepala Div.Teknis dan Pelayanan di Jakarta

2.Yth. Kepala Kantor Wilayah VI di - Surabaya

Ngr/JM.00.0