proposal.doc

Download Proposal.doc

If you can't read please download the document

Upload: mestikarini-astari

Post on 16-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

rehabilitasi psikososial

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHANIDENTITAS

Topik: Rehabilitas MentalSub Topik: Mengenal tujuan dan jenis jenis rehabilitasi mentalHari/Tanggal:agustus 2014Waktu:WIBSasaran: Pasien dan keluarga pasien yang berkunjung ke poliklinikTempat: Ruang tunggu poliklinik

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya mengetahui macam-macam tujuan dan jenis jenis rehabilitasi mental, diharapkan pasien dan keluarga pasien yang merupakan sasaran dari penyuluhan ini memahami pentingnya tujuan dari rehabilitasi mental tersebut.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit diharapkan para peserta dapat:Memahami tentang terapi rehabilitasi

Memahami tentang tujuan terapi rehabilitasi

Memahami tentang jenis-jenis dan tahap-tahap terapi rehabilitasi

Memahami tentang terapi okupasi

Memahami tentang tujuan terapi okupasi

MATERI (TERLAMPIR)

MEDIA

Laptop

LCD

Microphone

Leaflat

METODE

Ceramah

Diskusi

Tanya jawab

KEGIATAN PENYULUHANNOKegiatanPenyuluhanAudianceWaktu

1.PembukaanMengucapkan salam

Memperkenalkan diri

Menjawab salam

Memperhatikan

5 menit

2.IsiPenyampaian isi materi

Menyampaikanpengetahuannya

Mendengarkan dan memperhatikan penyampaian materi

45 menit

3.PenutupMenyimpulkan materi

Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya

Menutup dan mengucapkan salam

Mendengarkan dan memperhatikan

Aktif mengajukan pertanyaan

Menjawab salam

10 menit

BAB IPENDAHULUAN

Latar Belakang

Sebagian besar orang beranggapan bahwa rehabilitasi merupakan kegiatan exramuraldari pengobatan pasien mental sehingga selalu diorentasikan pada pekerjaan dan masalah-masalah sosial saja, hal tersebuttentunya kurang sesuai dengan tuntutan dan perkembangan psikiatri modern. Dengan adanya kemajuan dibidang psiko-farmasi dimana telah ditemukan berbagai jenis obat yang dapat mempercepat hilangnya/kurang gejala-gejala psikiatrik, maka bentuk pelayanan rehabilitasi juga harus disesuaikan dengan kemajuan tersebut maka perlu disusun kegiatan yang diberikan pada para rehabilitan yang sesuai ketika mereka dirawat di Rumah Sakit Jiwa. Upaya Rehabilitasi pasien mental di Indonesia mulai dirintis pada tahun 1969 danberkembang sampai sekarang ini.Menurut L.E.Hinsie dan RJ.Cambell pengertian rehabilitasi dalam psychiatric Dictionary adalah segala tindakan fisik, penyesuaian psikososial dan latihan vokasional sebagai usaha untuk memperoleh fungsi dan penyesuaian dirisecara maksimal dan untuk mempersiapkan pasien secara fisik, mental dan vokasional untuk suatu kehidupan penuh sesuai dengan kemampuan dan ketidak mampuan yang ditunjukkan ke arah mencapai perbaikan fisik sebesar-besarnya, penempatan vokasional sehingga dapat bekerja dengan kapasitas maksimal, penyesuaian diri dalam hubungan perseorangan dan sosial secara memuaskan sehingga dapat berfungsi sebagai warga masyarakat yang berguna.

1.2TujuanUntuk lebih memahami tentang terapi Rehabilitasi

Untuk lebih memahami tentang tujuan terapi rehabilitasi

Untuk lebih memahami tentang jenis-jenis dan tahap-tahap terapi rehabilitasi

Untuk lebih memahami tentang terapi okupasi

Untuk lebih memahami tentang tujuan terapi okupasi

1.3ManfaatAgar lebih memahamitentang terapi rehabilitasi

Agar lebih memahami tentang tujuan terapi rehabilitasi

Agar lebih memahami tentang jenis-jenis dan tahap-tahap terapi rehabilitasi

Agar lebih memahami tentang terapi okupasi

Agar lebih memahami tentang tujuan terapi okupasi

BAB IIPEMBAHASAN

2.1Rehabilitasi bagi Pasien dengan Gangguan Jiwa2.1.1 PengertianRehabilitasi adalah tindakan restorasi bagi kesehatan individu yang mengalami kecacatan menuju kemampuan yang optimal dan berguna baik segifisik, mental, sosial dan ekonomik,di rumah sakit-rumah sakit,dan pusat-pusat rehabilitasi tertentuRehabilitasi menurut WHO Expert Commitee on Medical Rehabilitation (1969). Penggunaan secara terpadu dan terkoordinasi dari tindakan medis, sosial, pendidikan dan vokasional untuk melatih atau melatihi kembali individu ke arah kemungkinan tertinggi dari tingkat kemampuan fungsionalnya. Kegiatan ini diberikan dengan menggunakan sejumlah kegiatan dimana bertujuan membantu pasien mengembangkan kemampuan kerja dalam kehidupan sehari-hari sebagai bekal bagi dirinya di masyarakat setelah pulang dirawat di rumah sakit.

2.1.2 Tujuan dari RehabilitasiMengembalikan kemampuan individu setelah terjadinya gangguan kepada kondisi atau tingkatan fungsi yang optimum

Mencegah kecacatan yang lebih besar

Memelihara kemampuan yang ada atau dimiliki oleh pasien

Membantu pasien untuk menggunakan kemampuannya. Rehabilitasi untuk proses jangka panjang dimana memerlukan program dan sarana yang mencukupi. Keberhasilan dari program rehabilitasi tergantung kepada besarnya motivasi belajar, pola hidup sebelum dan sesudah sakit dan dukungan dari orang-orang yag memiliki arti bagi pasien.

2.1.3 Tim yang Menangani RehabilitasiTim yang menangani rehabilitasi yaitu tim kesehatan mental yangterdiri dari dokter, perawat, psikologi, petugas sosial dan petugas terapi okupasional.

2.1.4 Kegiatan PelaksanaKegiatan pelaksana rehabilitasi dilakukan di dalam rumah sakit, luar rumah sakit (panti,pusat rehabilitasi), dimulai sejak hari pertamapasien dirawat.

2.1.5 Fungsi Perawat Dalam Program Rehabilitasi:Menjaga komplikasi dari akibat gangguan/penyakit diderita pasien

Membatasi besarnya gangguan semaksimal mungkin

Merencanakan dan melaksanakan program rehabilitasi

Jenis - Jenis Kegiatan Rehabilitasi

Terapi Okupasional

Terapi Okupasi adalah ilmu dan seni yang mempelajari bagaimana menggerakkan partisipasi individu melalui kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk mengoreksi masalah-masalah patologik ke arah pemeliharaan dan promosi derajat kesehatan. Kegiatan di bangsal biasanya berupa kegiatan-kegiatan pada waktu luang dan kreasi seni untuk menilai kemampuan pasien dalam memenuhi kegiatan sehari-hari (activities of daily living/ADL). Selain itu diberikan juga kegiatan pendidikan latihan vokasional untuk bekal bekerja di masyarakat. Dengan terapi ii mendorong pasien untuk mengembangkan minat untuk mempertahankan keterampilan lama mempelajari keterampilan baru.Terapi Edukasional

Tujuannya adalah membantu pasien untuk meningkatkan harga dirinya,tidak tertinggal pelajaran karena sedang dirawat dan juga dapat beradaptasi dengan program pengobatan.Rehabilitasi Vokasional

Rehabilitasi Vokasional yaitu suatu proses dimana pasien dikaji,dilatih dan ditempatkan sesuai dengan pekerjaannya yang dapat membantunya mendapatkan kepuasan dan bermakna.Kegiatan ini didasari kepada kepercayaan bahwa dengan memberinya pekerjaan akan menghasilkan kreatifitas kepuasan dalam berhubungan sosialdengan orang lain, meningkatkan kebanggakan dalam menyelesaikan tugas danharga diri.Sebelum mengikuti terapi ini biasanya pasien dilakukan test sikap ketrampilan, minat, kemudian diminta mengobservasi dan memcoba salah satu jenis pekerjaan yang diminati, kemudian dinilai kembali untuk diberikan terapi.

Tahap-Tahap Rehabilitasi Pasien Gangguan Jiwa

Tahap Persiapan

Tahapyaitu usaha mempersiapkan pasien dengan menjalankan kegiatan terapi okupasional, seleksi, evaluasivdan latihan kerja dalam berbagai jenis pekerjaanTahap Penyaluran atau Penempatan

Tahap penyuluhan ataupenempatan merupakan usaha pemulangan pasien ke keluarga, tempat kerja atau masyarakat dan instansi lain yang berfungsi sebagai pengganti keluarga, disamping usaha resosialisasiTahap pengawasan

Tahap pengawasanmerupakan tindakan lanjut setelah pasien disalurkan ke masyarakat,dengan mengadakan kunjungan rumah (visit home) kunjungan tempat kerja (job visit) dan menyelenggarakan perawatan lanjut (after care), untuk mengetahui perkembangan pasien,permasalahan yang dihadapi serta cara-cara pemecahannya.Sejaktahun 1978 di Indonesia program rehabilitasi dilakukan berdasarkan kerja sama lintas sektoral melibatkan 3 departemen yaitu Departemen Kesehatan, Sosial dan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui satu program bersama yang membahas tentang Penyelenggarakan Usaha Rehabiltasi pasien mental.

2.2Terapi Okupasi2.2.1 Sejarah Terapi OkupasiPekerjaan atau okupasi sejak dulu kala telah dikenal sebagai sesuatu untuk mempertahankan hidup atau survival. Namun juga diketahui sebagai sumber kesenangan.Dengan bekerja seseorang akan menggunakan otot-otot danpikirannya, misalnya dengan melakukan permainan (game), latihan gerak badan , kerajinan tangan dan lain-lain dan hal ini akan mempengaruhi kesehatannya juga.Pada tahun 2600 SM orang-orang di cina berpendapat bahwa penyakit timbul karena ketidak aktifan organ tubuh. Socrates dan plato (400 SM) mempercayai adanya hubungan yang erat antara tubuh dengan jiwa. Hypoocrates selalu menganjurkan pasiennya untuk melakukan latihan gerak badan sebagai salah satucara pengobatan pasiennyaDi mesir dan yunani (2000 SM) dijelaskan bahwa rekreasi dan permainan adalah salah suatu media terapi yang ampuh, misalnya menari, bermain musik, bermain boneka untuk anak-anak, bermain bola.Pekerjaan diketahui sangat bermanfaatbagi perkembangan jiwa maupun fisik manusia. Socrates berkata bahwa seseorang harus membiasakan diri dengan selalu bekerja secara sadar dan jangan bermalas-malasan. Pekerjaan dapat juga digunakan sebagi pengalihan perhatian atau pikiran sehingga menjadi segar kembali untuk memikirkan hal-hal yang lain.Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka okupasiterapi mulai berkembang dan diterapkan pada abad 19. Philipina pinel memperkenalkan terapi kerja pada tahun 1786 disuatu rumah sakit jiwa diparis.Dia mengatakan bahwa dengan okupasi/pekerjaan pasien jiwa akan dikembalikan kearah hidup yang normal dan dapat meningkatkan minatnya. Juga sekaligus memelihara dan mempraktikan keahlian yang dimilikinya sebelum sakit sehingga dia akan tetap sebagai seseorang yang produltif.Pada tahun 1982 Adolf Meyer dari amerika melaporkan bahwa penggunaan waktu dengan baik yaitu dengan mengerjakan aktivitas yang berguna ternyata merupakan suatu dasar terapi pasien neuripsikiatrik. Meyer adalah seorang psikiater. Isterinya adalah seorang pekerja sosial mulai menyusun suatu dasar yang sistematis tentang pengguanaan aktivitas sebagai program terapi pasien jiwa.Masih banyak lagi ahli-ahli terkenal yang berjasa dalam pengembangan okupasiterapi sebagai salah satu terapi khususnya untuk pasien mental terutama dari amerika, eropa dan lain-lain. Risetpun masih tetap dilakukan guna lebih mengefektifkan penggunaan okupasiterapi untuk terapi pasien mental.2.2.2 PengertianAktivitas yang terarah dan bertujuan adalah okupasi terapi sehingga tidakada waktu terluang dengan percuma tetapi semua waktu yang ada kita manfaatkan untuk suatu kegiatan yang berguna bagi diri kita.Sepertikita ketahui manusia adalah makhluk yang aktif dan dalam perkembangannya dipengaruhi aktifitas yang bertujuan dan denganmenggunakan kapasitas motivasi intrisiknya manusia mampu mempengaruhi kesehatan fisik mentalnya,dalam kehidupannya diperlukan adaptasi agar dapat menyesuaikan diri dikelompok dimana dia berada dan adaptasi ini merupakan suatu perubahan fungsi yang dapatmenciptakan aktualiasasi diri dan pertahanan hidup manusia,aktivitas yang dilakukan manusia hendaklah yang bertujuan positif dan bermanfaat bagi dirinya sehingga akan dapat menfasilitasi proses adaptasi tersebut.Okupasi terapi artinya mengisi/menggunakanwaktu luang.Individu menggunakan waktu untuk melakukan aktivitas atau pekerjaan,sedangkan kata terapi berarti penatalaksanaan terhadap individu yang menderita penyakit atau disabilitas baik fisik atau mental.

2.2.3Tujuan Terapi Okupasi bagi Pasien MentalMenciptakan suatu kondisi tertentu sehingga pasien dapat mengembangkan kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lainMembantu melepaskan atau menyalurkan dorongan-dorongan emosi secara wajar dan produktifMenghidupkan kemauan ataumotivasi pasienMenemukan kemampuan kerja yang sesuai dengan bakat dan keadaannyaMengumpulkan data guna penentuan diagnosa dan penetapan terapi lainnya

2.2.4 Peranan Terapi OkupasiatauPekerjaan Untuk TerapiAktivitas dipercayai sebagaijembatan antara batin dan dunia luar. Melalui aktivitas manusia dihubungkan deengan lingkungan, kemudian mempelajarinya, mencoba keterampilan atau pengetahuan, mengekspresikan perasaan, memenuhi kebutuhan fisik maupun emosi, mengembangkan kemampuan, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan hidup.Potensi tersebutlah yang digunakan sebagai dasar dalam pelaksanaan okupasiterapi, baik bagi penderita fisik maupun mental.Aktivitas dalam okupasiterapi digunakan sebagai media baik untuk evaluasi, diagnosis, terapi,maupun rehabilitasi. Dengan mengamati dan mengevaluasi pasien waktu mengerjakan suatu aktivitas dan dengan menilai hasil pekerjaan dapat ditentukan arah terapi dan rehabilitasi selanjutnya dari pasien tersebut.Penting untuk diingat bahwa aktivitas dalamokupasiterapi tidak untuk menyembuhkan, tetapi hanya sebagai media. Diskusi yang terarah setelah penyelesaian suatu aktivitas adalah sangat penting karena dalam kesempatan tersebutlah terapis dapat mengarahkan pasien. Melalui diskusi tersebutlah pasien belajar mengenal dan mengatasi persoalannya.Melalui aktivitas pasien diharapkan akan berkomunikasi lebih baik untuk mengekpresikan dirinya.Melalui aktivitas kemampuan pasien akan dapat diketahui baik oleh terapi maupun oleh pasien itu sendiri. Dengan menggunakan alat-alat atau bahan-bahan dalam melakukan suatu aktivitas pasien akan didekatkan dengan kenyataan terutama dalam hal kemampuan dan kelemahannya.
Mengerjakan suatu aktivitas dalam kelompok akan dapat merangsang terjadinya intraksi diantara anggota yang berguna dalam meningkatkan sosialisasi, dan menilai kemampuan diri masing-masing dalam hal keefisiensiannya berhubungan dengan orang lain.2.2.5Proses Terapi Okupasi Menurut Pelatihan Nasional Terapi Modalitas Keperawatan Profesional JiwaPelayanan okupasi terapi di rumah sakit jiwa cenderung berubah-ubah hal ini disesuaikan dengan kebutuhan,akan tetapi secara umum proses intervensi itu melalui 3 tahap yaitu:Assessment adalah proses dimana seorang terapis memperoleh pengertian tentang pasien yang berguna untuk membuat keputusan dan mengkontruksikan kerangka kerja/model dari pasien,proses ini harus dilakukan pada pasienSetelah dilakukan assessment dengan detail maka dilakukan treatment yang terdiri dari 3 tahap yaitu:Formulasi rencana pemberianterapi

Implementasi terapi yang telah direncanakan

Review terapi yang diberikan

Selanjutnya dilakukan evaluasi dari hasil evaluasi ini dapat ditentukan apakah pasien ini dapat melanjutkan di vokasional training atau pulang

2.2.6Proses TerapiOkupasiMenurutDokter yang mengirimkan pasien untuk okupasaiterapi akan menyertakan juga data mengenai pasien berupadiagnosa, masalahnya dan juga akan menyatakan apa yang perlu diperbuat dengan pasien tersebut. Apakah untuk mendapatkan data yang lebihbanyak untuk keperluan diagnose, atau untukterapi, atau untuk rehabilitasi.Setelah pasien berada diunit okupasiterapi maka terapis akan bertindak sebagai berikut:
1. Koleksi dataData biasa didapatkan dari kartu rujukan atau status pasien yang disertakanwaktu pertama kali pasien mengujungi unit terapi okupasional.Jika dengan mengadakan interviu dengan pasien atau keluarganya, atau dengan mengadakan kunjungan rumah. Data ini diperlukan untuk menyusun rencana terapi bagi pasien. Proses ini dapatberlangsung beberapa hari sesuai dengan kebutuhan2. Analisa data dan identifikasi masalahDari data yang terkumpul dapat ditarik suatu kesimpulan sementara tentang masalah dan atau kesulitan pasien. Ini dapat berupa masalah dilingkungan keluarga atau pasien itu sendiri3. Penentuan tujuanDari masalah dan latar belakang pasien maka dapat disusun daftar tujuan terapi sesuai dengan prioritas baik jangka pendek maupun jangka panjangnya4. Penentuan aktivitasSetelah tujuan terapi ditetapkan maka dipilihlah aktivitas yang dapat mencapai tujuan terapi tersebut. Dalam proses ini pasien dapat diikut sertakan dalam menentukan jenis kegiatan yang kan dilaksanakan sehingga pasien merasa ikut bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaannya. Dalam hal ini harus diingat bahwa aktivitas itu sendiri tidak akan menyembuhkan penyakit, tetapi hanya sebagai media untuk dapat mengerti masalahnya dan mencoba mengatasinya dengan bimbingan terapis. Pasien itu sendiri harus diberitahualasan-alasan mengenai dia harus mengerjakan aktivitas tersebut sehingga dia sadar dan diharapkan akan mengerjakannya dengan aktif.

5. EvaluasiEvaluasi harus dilaksanakan secara teratur dan terencana sesuai dengan tujuan terapi. Hal ini perlu agar dapat menyesuaikan program terapi selanjutnya sesuaidengan perkembangan pasien yang ada. Dari hasil evaluasi dapat direncanakan kemudian mengenai peneyesuain jenis aktivitas yang kan diberikan. Namun dalam hal tertentu penyesuain aktivitas dapat dilakukan setelah bebrapa waktu setelah melihat bahwa tidak ada kemajuan atau kurang efektif terhadap pasien.
Hal-hal yang perlu di evalausi antara lain adalah sebagi berikut:a.Kemampuan membuat keputusanb.Tingkah laku selama bekerjac.Kesadaran adanya orang lain yang bekerja bersama dia dan yang mempunyaikebutuhan sendirid.Kerjasamae.Cara memperlihatkan emosi (spontan, wajar, jelas, dan lain-lain)f.Inisiatif dan tanggung jawabg.Kemampuan untuk diajak atau mengajak berundingh.Menyatakan perasaan tanpa agresii.Kompetisi tanpa permusuhanj.Menerima kritik dari atasan atau teman sekerjak.Kemampuan menyatakan pendapat sendiri dan apakah bertanggung jawab atas pendapatnya tersebutl.Menyadari keadaan dirinya dan menerimanyam.Wajar dalam penampilann.Orientasi, tempat, waktu, situasi,orang laino.Kemampuan menrima instruksi dan mengingatnyap.Kemampuan bekerja tanpa terus menerus diawasiq.Kerapian bekerjar.Kemampuan merencanakan suatu pekerjaans.Toleransi terhadap frustasit.Lambat atau cepatu.Dan lain sebagainya yang dianggap perlu

2.2.7Pelaksanaan
1. MetodeOkupasiterapi dapat dilakukan baik secara indivisual, maupun berkelompok,tergantung dari keadaan pasien, tujuan terapi dan lain-lain:Metode individual dilakukan untuk:

Pasien baru yang bertujuan untukmendapatkan lebih banyak informasi dan sekaligus untuk evaluasi pasienPasien yang belum dapat atau mampu untuk berinteraksi dengan cukup baik didalam suatu kelompok sehingga dianggap akan mengganggu kelancaran suatu kelompok bila dia dimasukan dalamkelompok tersebutPasien yang sedang menjalani latihan kerja dengan tujuan agar terapis dapat mengevaluasi pasien lebih efektifMetode kelompok dilakukan untuk:

Pasien lama atas dasar seleksi dengan masalah atau hamper bersamaan, atau dalam melakukan suatu aktivitas untuk tujuan tertentu bagi bebrapa pasien sekaligus.Sebelum memulai suatu kegiatan baik secara individual maupun kelompok maka terapis harus mempersiapkan terlebih dahulu segala sesuatunya yang menyangkut pelaksanaan kegiatan tersebut.Pasien juga perlu dipersiapkan dengan cara memperkenalkan kegiatan dan menjelaskan tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut sehingga dia atau mereka lebih mengerti dan berusaha untuk ikut aktif. Jumlah anggota dalam suatu kelompok disesuaikan dengan jenis aktivitas yang akan dilakaukan, dan kemampuan terapis mengawasi.


2. WaktuOkupasiterapi dilakukan antara 1 2 jam setiap session baik yang individu maupun kelompok setiap hari,dua kali atau tiga kali seminggu tergantung tujuan terapi, tersedianya tenaga danfasilitas, dan sebagainya. Ini dibagi menjadi dua bagian yaitu - 1 jam untuk menyelesaikan kegiatan-kegiatandan 1 1 jam untuk diskusi. Dalam diskusi ini dibicarakan mengenai pelaksanaan kegiatan tersebut, antara lain kesulitan yang dihadapi, kesan mengarahkan diskusi tersebut kearah yang sesuai dengan tujuan terapi.
3. TerminasiKeikut sertaan seseorang pasien dalam kegiatan okupasiterapi dapat diakhiri dengan dasar bahwa pasien :Dianggap telah mampu mengatsi persolannyaDianggap tidak akanberkembang lagiDianggap perlu mengikuti program lainnya sebelumokupasiterapi

2.2.8 Jenis Aktivitas Terapi Okupasi1)Aktivitas latihan fisik untuk meningkatkan kesehatan jiwa2)Aktivitas dengan pendekatan kognitif3)Aktivitas yang memacu kreativitas4)Training ketrampilan5)Terapi bermain (Creek,1997)Kegiatan yang diberikan dapat berupa kerajinan tangan,seni tari,musik,drama,rekreasi,ADL (activities of daily living),kegiatan yang dilakukan tersebut bersifat terapeutik dan menyiapkanpasien untuk dapat dipulangkan ketengah-tengah masyarakat atau dicalonkan untuk direhabilitasikan,kegiatan ini dijalankan secara individu atau kelompok.Semua kegiatan tersebut dipandu oleh seorang okupasi terapis dimana tugas pokok okupasi terapis adalahmembangkitkan aktivitas positif melalui pekerjaanatauaktivitas lain yang bersifat terapeutik dan mengevaluasi perkembangan pasien secara kontinyu dan mengetahui efek terapi yang diberikan.sedangkan peran okupasi terapis adalah:Sebagai motivator & sumber reinforces:memberikan motivasi pada pasien dan meningkatkan motivasi dengan memberikan penjelasan pada pasien tentang kondisinya,memberikan penjelasan dan menyakinkan tentang fungsi-fungsi dari aktivitas yang diberikan,memberikan dukungan dan menyakinkan pada pasien akan sukses

Sebagai guru terapis:memberikan pengalaman learning re-rearning,okupasi terapis harus mempunyai ketrampilan dan ahli tertentu dan harus dapat menciptakan dan menerapkan aktivitas mengajarnya pada pasien

Sebagai peran model sosial:seorang terapis harus dapat menampilkan perilaku yang dapat dipelajari oleh pasien,pasien mengidentifikasikan dan meniru terapis melalui role playing,terapis mendemonstrasikan tingkah laku yang diinginkan (verbalataunon verbal) yang akan dicontohpasien

Sebagai konsultanterapis:menentukan program perilaku yang dapat menghasilkan respon terbaik dari pasien,terapis bekerja sama dengan pasien,keluarganya dalam merencanakan rencana tersebut

BAB IIIKESIMPULAN

Rehabilitasi adalah tindakan restorasi bagi kesehatan individu yang mengalami kecacatan menuju kemampuan yang optimal dan berguna baik segi fisik,mental,sosialdan ekonomik,di rumah sakit-rumah sakit,dan pusat-pusat rehabilitasi tertentuFungsi perawatdalam program rehabilitasiadalah menjaga komplikasi dari akibat gangguanataupenyakit diderita pasien, membatasi besarnya gangguan semaksimal mungkin, dan merencanakan dan melaksanakan program rehabilitasi.Jenis - Jeniskegiatanrehabilitasiadalah terapiokupasional, terapiedukasi, dan rehabilitasivokasional.Okupasi adalah Aktivitas yang terarah dan bertujuan adalah okupasi terapi sehingga tidak ada waktu terluang dengan percuma tetapi semua waktu yang ada kita manfaatkan untuk suatu kegiatan yangberguna bagi diri kita.Jenisaktivitasterapiokupasiadalah aktivitas latihan fisik untuk meningkatkan kesehatan jiwa, aktivitas dengan pendekatan kognitif, aktivitas yang memacu kreativitas, training ketrampilandan terapi bermain.

PROPOSAL PENYULUHAN