proposal wap depdiknasefront.site90.net/banjarmasin/proposal teknis sipd.doc · web viewdokumen...

38
Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) Pemerintah Daerah Kotamadya Banjarmasin

Upload: lammien

Post on 06-Jul-2019

262 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Wap Depdiknasefront.site90.net/Banjarmasin/Proposal Teknis SIPD.doc · Web viewDokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah

Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD)

Pemerintah Daerah Kotamadya Banjarmasin

Tahun 2007

Page 2: Proposal Wap Depdiknasefront.site90.net/Banjarmasin/Proposal Teknis SIPD.doc · Web viewDokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah

2

I. PENDAHULUAN

1.1. Umum Pembangunan profil daerah sebagai suatu rangkaian usaha diarahkan dan direncanakan untuk

memanfaatkan dan mendayagunakan sumber daya daerah secara maksimal dan

berkesinambungan. Tujuannya adalah untuk memadukan dan menyeimbangkan manfaat dalam

keharmonisan yang dapat berlangsung secara paripurna.

Dalam pelaksanaannya, yang sejalan dengan semakin berkembangnya usaha-usaha lain dalam

pembangunan nasional, pembangunan daerah menghadapi berbagai masalah/hambatan yang

sangat kompleks. Apabila masalah dan hambatan tersebut tidak ditangani secara menyeluruh,

tujuan pembangunan daerah akan dapat terganggu.

Berbagai masalah yang berupa ancaman, gangguan, dan hambatan dalam pelaksanaan

pembangunan daerah, tidak akan dapat terselesaikan secara tuntas apabila penanganannya tidak

bersifat strategis, yaitu melalui penanggulangan secara konsepsional dan paripurna dengan sistem

manajemen yang dapat menampung seluruh aktivitas kegiatan daerah yang sudah semakin

meningkat. Dalam kondisi seperti itu maka perlu adanya suatu bentuk administrasi pemerintahan

yang sesuai dan memadai, sebagai sarana yang sangat dibutuhkan bagi terlaksananya

keberhasilan pembangunan daerah. Dalam hal ini, pembangunan Sistem Informasi Profil Daerah

(SIPD) merupakan hal yang mutlak untuk dimiliki oleh pemerintah daerah Kotamadya

Banjarmasin.

Page 3: Proposal Wap Depdiknasefront.site90.net/Banjarmasin/Proposal Teknis SIPD.doc · Web viewDokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah

3

II. Tujuan, Sasaran dan Manfaat

Dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah

(SIPD) juga telah memberikan acuan yang jelas tentang tujuan, manfaat, dan sasaran

yang ingin dicapai dari Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD). Adapun tujuan

yang ingin dicapai dari Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah Kotamadya

Banjarmasin adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kapasitas daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah;

2. Menyedikan dukungan data dan infrastruktur bagi pengambilan keputusan /

pengembangan kebijakan di tingkat daerah dan pusat;

3. Meningkatkan kelancaran komunikasi dan informasi antar kampung, distrik dan

kabupaten/kota dengan provinsi dan antar daerah dengan pusat;

4. Memperkuat peran bupati sebagai wakil pemerintah dalam mengkoordinasikan

pengelolaan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD)

Memperhatikan tujuan yang ingin dicapai di atas, terlihat bahwa Penyusunan Sistem

Informasi Profil Daerah diharapkan dapat meningkatkan kapasitas, memberikan dukungan

data dan infrastruktur, peningkatan kelacancaran komunikasi serta memperkuat peran

bupati dalam menyelenggarakan pemerintahan di Kotamadya Banjarmasin. Peningkatan

yang diharapkan dari tujuan di atas dapat dipenuhi dengan memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi mengingat bahwa begitu banyaknya stakeholder yang terkait

dengan SIPD.

Sasaran yang ingin dicapai dari dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) juga telah

terdefinisi dengan jelas, dimana setidaknya terdapat lima (5) sasaran yang ingin dicapai,

meliputi:

1. Teridentifikasikanya kondisi obyektif daerah secara akurat dan valid, baik

menyangkut aspek fisik, sosial budaya, ekonomi maupun infrastruktur yang ada

di kabupaten;

2. Terbangunnya Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD);

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia daerah dalam pengelolaan Sistem

Informasi Profil Daerah (SIPD);

4. Terbangunnya infrastruktur dan jaringan komunikasi data antar daerah daerah,

kabupaten, provinsi dan pusat;

Page 4: Proposal Wap Depdiknasefront.site90.net/Banjarmasin/Proposal Teknis SIPD.doc · Web viewDokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah

4

5. Terlaksananya pengembangan manajemen pengelolaan data dan informasi

daerah;

Dari sasaran yang ingin dicapai di atas, konsultan dapat memahami bahwa dalam

penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) terlihat bahwa informasi yang akurat

dan valid, SDM pengelola SIPD dan keberadaan infrastruktur yang memadai merupakan

hal-hal yang dianggap kritis bagi terbangunnya Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD).

Muara dari keseluruhan harapan ini pada akhirnya diharapkan dapat dikelola dengan baik

melalui manajemen pengelolaan data dan informasi daerah.

Selain memberikan rincian sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini, dokumen

Kerangka Acuan Kerja (KAK) juga memberikan gambaran manfaat yang ingin dicapai.

Manfaat utama yang terlhat dari dokumen KAK yang ada diharapkan dapat memberikan

informasi penting bagi perencana maupun penentu kebijakan pembangunan di daerah

serta menjadi bagan dari promosi investasi daerah.

Berdasarkan manfaat yang ada, maka pihak konsultan akan memberikan tanggapan lebih

jauh pada bagan apreasiasi dan inovasi.

2.1 Ruang LingkupRuang lingkup kegiatan penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah

tergambar secara rinci dalam dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK). Ruang lingkup yang

dimaksud terdiri atas dua bagian besar, yaitu ruang lingkup materi dan ruang lingkup

wilayah.

Ruang lingkup pekerjaan seperti tercantum dalam KAK tersebut sudah dapat memberikan

pemahaman yang cukup komprehensif kepada pihak konsultan. Dari pemahaman

tersebut, maka dapat diidentifikasi empat (4) lingkup kerja utama yang mencakup hal-hal

sebagai berikut:

Page 5: Proposal Wap Depdiknasefront.site90.net/Banjarmasin/Proposal Teknis SIPD.doc · Web viewDokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah

5

1. Aspek Fisik;

2. Aspek Sosial Budaya;

3. Aspek Ekonomi;

4. Infrastruktur;

Keempat ruang lingkup pada akhirnya harus dibuat dalam bentuk vasualisasi yang terdri

atas kurang lebih 24 peta-peta seperti:

1. Peta Administrasi,

2. Peta Curah Hujan,

3. Peta Kemiringan Lahan,

4. Peta Geologi,

5. Peta Hidrologi,

6. Peta Jenis Tanah,

7. Peta Kemampuan Tanah,

8. Peta Penyebaran Pemukiman,

9. Peta Kepadatan Penduduk,

10. Peta Jaringan Jalan,

11. Peta Pendapatan Perkapita,

12. Peta Kesesuaian Lahan,

13. Peta Tata Guna Lahan,

14. Peta Penggunaan Tanah,

15. Peta Potensi Pertambangan,

16. Peta Kemiskinan Penduduk,

17. Peta Kerawanan Sosial,

18. Peta Sarana Pendidikan,

19. Peta Sarana Kesehatan,

20. Peta Sarana Keagamaan,

21. Peta Potensi Peternakan,

22. Peta Potensi Perikanan

23. Peta Kehutanan dan

24. Peta Perkebunan.

Jika digambarkan secara visual, maka ruang lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah

seperti berikut ini:

Page 6: Proposal Wap Depdiknasefront.site90.net/Banjarmasin/Proposal Teknis SIPD.doc · Web viewDokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah

6

Proses pemetaan dari keempat aspek tersebut di atas, dapat dilakukan dengan

menggunakan dua (2) cara. Pertama adalah dengan menggunakan pemetaan yang hasil

akhirnya berupa sistem informasi berbentuk buku dan yang kedua adalah pemetaan yang

hasil akhirnya berupa sistem informasi digital menggunakan teknologi informasi dan

komunikasi. Keduanya memiliki fungsi yang sama dengan segala kelebihannya masing-

masing. Dalam konteks ini, konsultan akan memberikan paparan dalam bentuk tabel

berikut yang menggambarkan karakteristik penggunaan peta digital dibandingkan dengan

menggunakan peta manual.

Peta Digital Peta ManualProses update mudah dilakukan Keseluruhan peta harus dibuat ulang

(remade)

Proses transfer dan akses mudah

dilakukan (e.g via internet)

Proses transfer dan akses sulit dan lambat

dilakukan (e.g via pos)

Media simpan yang digunakan relatif

lebih kecil dan aman

Membutuhkan kapasitas simpan besar dan

khusus

Mudah untuk di kelola Relatif lebih rumit untuk di kelola

Proses analisa otomatis lebih mudah

dilakukan

Sulit dan tingkat akurasi analisa yang rendah

Page 7: Proposal Wap Depdiknasefront.site90.net/Banjarmasin/Proposal Teknis SIPD.doc · Web viewDokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah

7

Dari tabel perbandingan di atas, pada dasarnya penggunaan peta digital dan sistem

informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi pada Sistem Informasi Profil

Daerah (SIPD) dapat memberikan nilai tambah (value addedd benefit) pada Pemerintah

Daerah Kotamadya Banjarmasin.

Selain memberikan batasan mengenai ruang lingkup kerja, dokumen Kerangka Acuan

Kerja (KAK) juga memberikan batasan mengenai ruang lingkup wilayah. Dalam hal ini

pihak konsultan telah cukup jelas dan paham bahwa batasan wilayah kerja akan

dilakukan di wilayah Kotamadya Banjarmasin termasuk di distrik dan kampung.

III. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

3.1. Umum Metodologi yang digunakan terbagi atas dua (2) bagian yaitu metodologi pengumpulan

data dan metodologi tabulasi data.

3.1.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu:

1. Studi Lapangan:

a. Observasi atau mengadakan pengamatan secara langsung dalam

organisasi pemerintahan daerah dan masyarakat serta lembaga lainnya

yang diperkirakan memiliki data yang akurat;

b. Wawancara dengan menggunakan instrumen pengumpulan data berupa

pedoman wawancara atau cklis tanpa struktur tertentu dan berkembang

sesuai uraian pokok permasalahan dalam penelitian;

2. Studi kepustakaan dengan mengumpulkan data dan fakta mengenai teori-teori

analisis, tulisan-tulisan orang lain serta dokumen-dokumen berkaitan langsung atau

tidak langsung dengan masalah yang diteliti untuk membandingkan/menerimanya

kedalam pembahasan masalah. Instrumen pengumpulan data yang digunakan

adalah “Sistem control catatan bacaan” berupa kartu data kepustakaan atau kartu

data bibliografi, serta matriks.

Page 8: Proposal Wap Depdiknasefront.site90.net/Banjarmasin/Proposal Teknis SIPD.doc · Web viewDokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah

8

3.1.2 Tabulasi Data 1. Jenis Data

Secara umum data yang diperluan untuk kepentingan Sistem Informasi Profil Daerah,

terdiri atas 2 klasifikasi data, yaitu data Numerik (aspasial / Tabel) dan data Spasial

(Keruangan).

a. Data Numerik

Data Numerik terdiri dari 8 (delapan) kelompok data, antara lain :

1) Data Umum;

2) Data Sosial Budaya;

3) Data Sumber Daya Alam;

4) Data infrastruktur;

5) Data industri, Perdagangan Lembaga Keuangan, Koperasi, usaha dan

Investasi;

6) Data Ekonomi dan Keuangan;

7) Data Politik, hukum dan Keamanan;

8) Data Insidensial.

b. Data Spasial

Data spasial adalah sekumpulan data yang disajikan dalam bentuk peta, yang

secara rinci telah disampaikan pada bagian tentang lingkup materi.

2. Sumber Data

Sumber data bagi pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah, berasal dari

dinas/kantor terkait sesuai dengan kewenangan yang dimiliki oleh instansi yang

mengeluarkan data tersebut. Dalam pelaksanaannya, setiap anggota tim

bertanggungjawab atas data-data yang dibutuhkan tersebut. Data-data tersebut

dapat juga bersumber dari Data Statistik Daerah. Peta dasar bagi Pengembangan

data spasial berasal dari peta yang dikeluarkan oleh BAKOSURTANAL atau peta lain

yang telah disahkan menurut peraturan daerah tentang peta wilayah, misalnya peta

dalam buku RT/RW kabupaten.

a. Periode Data

Periode data yang dikehendaki adalah data time series dimulai pada tahun 2002,

2003, 2004, 2005 dan 2006 sebagaimana yang telah ditetapkan.

b. Status Data

Merupakan bagian dari pengisian format data, dengan kodifikasi terbagi dalam 4

bagian, yaitu :

Page 9: Proposal Wap Depdiknasefront.site90.net/Banjarmasin/Proposal Teknis SIPD.doc · Web viewDokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah

9

T : Berarti Angka Tetap, merupakan angka yang telah disahkan

oleh Kepala Daerah, BPS, Forum Kesepakatan maupun pihak

berwenang lainnya dan tidak akan berubah-ubah lagi.

S : Berarti angka Sementara, dalam pengertian angka tersebut

merupakan angka yang belum tetap (belum disahkan). Khususnya untuk

angka sementara tahun terakhir, sebutkan kondisi untuk bulan yang

bersangkutan.

P : Berarti Angka Proyeksi, merupakan angka hasil proyeksi dari

trend yang diperoleh pada tahun-tahun sebelumnya atau angka tahun

lalu yang digunakan untuk tahun berikutnya karena angka tetap belum

didapatkan.

R : Berarti Angka Ramalan, merupakan angka prediksi

berdasarkan suatu metode atau pertimbangan tertentu.

3.1.3. Analisa Data Untuk kepentingan analisis, dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif. Menurut

Suharsimi Arikunto (1990, 309) metode ini tidak digunakan untuk menguji hipotesis

tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang sesuatu variabel, gejala

atau keadaan. Jadi dengan kata lain penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan

data dan informasi dari suatu keadaan. Di sini analisis deskriptif dilakukan terhadap

berbagai hasil perhitungan yang telah dilakukan. Analisis deskriptif juga dimaksudkan

untuk memberikan besaran prosentasi atau pembobotan sehingga dapat dilakukan

suatu perbandingan atau komparatif dari suatu aspek atau wilayah.

Untuk melengkapi analisis di atas, dalam kajian lebih lanjut dapat dilengkapi dengan

metode analisis dokumen (dokumentary analysis). Disini penelitian dilakukan terhadap

informasi yang didokumentasikan dalam bentuk tulisan, peta-peta atau lain-lain bentuk

rekaan. Dengan analisis ini peneliti bekera secara obyektif dan sistematis untuk

mendeskripsikan isi bahan komunikasi melalui pendekatan kuantitatif (Suharsimi

Arikunto (1990,321)).

3.2. Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) Secara prinsip sistem informasi profil daerah Kotamadya Banjarmasin dibangun atas

dasar integrasi beragam data pendukungnya. Ragam data tersebut diperoleh melalui

dinas-dinas, badan dan kantor serta lembaga lainnya yang memiliki dan memproduksi

data yang bersangkutan. Kumpulan dari data-data tersebut kemudian diolah sedemikian

rupa sehingga menjadi sebuah informasi yang memiliki nilai tambah. Dalam hal ini

Page 10: Proposal Wap Depdiknasefront.site90.net/Banjarmasin/Proposal Teknis SIPD.doc · Web viewDokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah

10

integrasi data dan informasi yang ada dalam satu layanan sistem informasi profil daerah

merupakan nilai tambah yang dimaksud.

3.2.1 One Stop SIPDOne Stop SIPD merupakan sebuah sistem informasi profil daerah (SIPD) berbasis web

yang digunakan sebagai gerbang informasi profil daerah Kotamadya Banjarmasin. One

Stop SIPD bisa dikatakan merupakan representasi dari pemerintah Kotamadya

Banjarmasin dalam memberikan layanan informasi kepada para stakeholdernya. Secara

umum sistem yang akan dibangun didasarkan pada dua jenis data, dimana data-data

numerik akan ditampilkan sebagai bagian dari halaman web, sementara data-data spasial

akan ditampilkan secara visual melalui Sistem Informasi Geografis.

Data numerik seperti yang disebutkan dalam Kerangka Acuan Kerja terdiri atas delapan

(8) jenis data. Data-data tersebut pada dasarnya dapat dioleh lebih lanjut menjadi sebuah

informasi dimana keterkaitan antardata akan menghasilkan informasi-informasi yang jauh

lebih berharga. Informasi-informasi tersebut pada akhirnya dapat dipecah-pecah menjadi

serangkaian modul-modul pendukung sistem informasi profil daerah Kotamadya

Banjarmasin. Adapun modul-modul yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Modul Home

Modul ini berisikan data-data yang berhubungan dengan informasi pembuka yang

berada pada halaman website;

2. Modul Pemerintahan;

Page 11: Proposal Wap Depdiknasefront.site90.net/Banjarmasin/Proposal Teknis SIPD.doc · Web viewDokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah

11

Modul ini berisikan informasi mengenai struktur pemerintahan Kotamadya

Banjarmasin. Data-data yang termuat di dalamnya meliputi data-data instansi dan

pejabat yang berwenang.

3. Visi Misi

Modul ini berisikan informasi mengenai visi dan misi serta moto ataupun rencana

jangka panjang lainnya.

4. Lambang

Modul ini berisikan informasi mengenai arti, makna dan filosofi lambang yang

digunakan oleh Kotamadya Banjarmasin.

5. Modul Investasi

Modul ini berisikan informasi mengenai hal-hal umum terkait dengan investasi di

kabupaten pegununungan bintang.

6. Wilayah

Modul ini berisikan informasi umum yang berkaitan dengan wilayah geografis

Kotamadya Banjarmasin.

7. Wisata

Berisikan informasi mengenai sarana dan prasarana pariwisata Kotamadya

Banjarmasin. Di dalamnya juga terdapat informasi mengenai lokasi, hotel, tarif

penginapan dan lain sebagainya.

8. Sarana Kota

Berisikan informasi mengenai ragam sarana kota yang disediakan oleh pemerintah

Kotamadya Banjarmasin.

9. Layanan Publik

Modul ini berisikan informasi mengenai berbagai layanan publik yang disediakan oleh

pemerintah Kotamadya Banjarmasin.

10. Buku Tamu

Modul yang digunakan untuk menampung berbagai saran, kritik dan pendapat dari

beragam stakeholder terhadap jalannya pemerintahan.

Selain modul-modul utama di atas, terdapat berbagai modul-modul tambahan yang

mungkin dapat disertakan pada halaman website pemerintah Kotamadya Banjarmasin.

Modul-modul tambahan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Modul Download;

2. Modul Berita;

3. Modul Review

Page 12: Proposal Wap Depdiknasefront.site90.net/Banjarmasin/Proposal Teknis SIPD.doc · Web viewDokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah

12

4. Modul Pencarian;

5. Modul Submit Berita;

6. Modul Topik;

7. Modul Link Web

Selain mengembangkan berbagai modul dengan data-data numerik yang ada, maka

pengembangan sistem informasi profil daerah (SIPD) ini juga akan menggunakan data-

data spasial (keruangan) dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Sistem

Informasi Geografis ini pada akhirnya akan ditampilkan pada halaman web sebagai

bagian integral dari keseluruhan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD). Sesuai dengan

karangka acuan kerja (KAK) penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) ini, maka

pengembangan peta-peta visual yang tergabung dalam Sistem Informasi Geografis

adalah sebagai berikut:

1. Peta Administrasi

Peta ini berisikan informasi visual mengenai wilayah administrasi yang menjadi

kewenangan dari pemerintah Kotamadya Banjarmasin. Informasi yang termasuk di

dalamnya adalah jarak bentang, batas-batas wilayah dan jumlah distrik, kampung

dan atau desa.

2. Peta Curah Hujan

Peta curah hujan merupakan peta yang menggambarkan tingkat curah hujan di

wilayah Kotamadya Banjarmasin. Informasi yang berada di dalamnya meliputi

daerah huhan sangat basah, basah, sedang, kering dan sangat kering.

3. Peta Kemiringan Lahan

Berisikan informasi visual kemiringan lahan untuk menentukan tinggi rendahnya

lahan.

4. Peta Geologi,

Peta geologi berisikan informasi mengenai peta geologi. Diantara informasi yang

tersebut di antaranya adalah jenis tanah Latosol Coklat, tanah aluvial, mediretan,

regosol, alluvial hidrosol dan jenis tanah lainnya

5. Peta Hidrologi,

Peta hidrologi berisikan informasi visual iklim yang dipengaruhi oleh musim,

temperatur rata-rata udara maksimum dan minimum, kelembaban nisbi udara dan

sebagainya.

6. Peta Jenis Tanah,

Page 13: Proposal Wap Depdiknasefront.site90.net/Banjarmasin/Proposal Teknis SIPD.doc · Web viewDokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah

13

Berisikan informasi visual peta jenis tanah seperti kompleks mediteran dan latosol

dan sebagainya.

7. Peta Kemampuan Tanah,

Berisikan informasi mengenai sebaran kemampuan daya tahan tanah terhadap suatu

beban tertentu.

8. Peta Penyebaran Pemukiman dan Peta Kepadatan Penduduk

Berisikan informasi visual grafik penyebaran dan kepadatan penduduk. Perhitungan

pemukiman dan kepadatan penduduk dihitung atas dasar sebaran jiwa/km2.

9. Peta Jaringan Jalan

Berisikan informasi visual mengenai jaringan jalan yang terbagi atas klasifikasi seperti

jalan aspal, jalan batu, jalan tanah dan lain sebagainya.

10. Peta Pendapatan Perkapita,

Berisikan informasi visual berdasarkan data-data dan grafik statistik peta sebaran

pendapatan perkapita.

11. Peta Kesesuaian Lahan

Peta kesesuaian lahan berisikan informasi mengenai kesesuian lahan terhadap

berbagai potensi ekonomi yang akan dikembangkan.

12. Peta Tata Guna Lahan

Peta tata guna lahan berisikan informasi peruntukan guna lahan.

13. Peta Penggunaan Tanah

Berisikan informasi visual yang diklasifikasikan atas dasar penggunaan tanah seperti

belukar, empang, hutan, kebun campur, kebun sejenis, sawah, tanah tandus, tegalan,

dan sebagainya.

14. Peta Potensi Pertambangan

Berisikan informasi visual yang diklasifikasikan atas dasar peta potensi tambang non

logam, potensi tenaga air, peta potensi logam, peta potensi gambut dan batubara,

peta potensi hidrokarbon dan sebagainya.

15. Peta Kemiskinan Penduduk

Berisikan informasi visual peta kemiskinan penduduk, sebaran kemiskinan, grafik dan

statistik kemiskinan dan lain sebagainya.

16. Peta Kerawanan Sosial,

Berisikan informasi visual mengenai peta kerawanan sosial, faktor-faktor dasar

penyebab kerawanan sosial, potensi kerawanan sosial dan lain sebagainya.

17. Peta Sarana Pendidikan

Page 14: Proposal Wap Depdiknasefront.site90.net/Banjarmasin/Proposal Teknis SIPD.doc · Web viewDokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah

14

Berisikan informasi visual sarana pendidikan baik sarana pendidikan yang dimiliki

oleh pemerintah maupun sarana pendidikan swasta beserta sebaran sarana

pendidikan.

18. Peta Sarana Kesehatan

Berisikan informasi visual sarana kesehatan baik sarana kesehatan yang dimiliki oleh

pemerintah maupun sarana kesehatan swasta beserta sebaran sarana kesehatan.

19. Peta Sarana Keagamaan

Berisikan informasi visual sarana keagamaan ditinjau dari sebaran dan jumlah baik

sarana keagamaan gereja, masjid, vihara dan lain sebagainya.

20. Peta Potensi Peternakan

Berisikan informasi mengenai peta sebaran potensi peternakan yang diklasifikan

berdasarkan potensi peternakan yang ada di Kotamadya Banjarmasin.

21. Peta Potensi Perikanan

Berisikan informasi mengenai peta sebaran ikan yang diklasifikan berdasarkan

potensi perikanan yang ada di Kotamadya Banjarmasin.

22. Peta Kehutanan

Berisikan informasi visual mengenai peta potensi kehutanan baik potensi kayu bulat,

hasil hutan dan lain sebagainya.

23. Peta Perkebunan

Berisikan informasi mengenai peta sebaran perkebunan yang diklasifikan

berdasarkan potensi perkebunan yang ada di Kotamadya Banjarmasin.

Keseluruhan dari pengembangan peta-peta visual berbasis sistem informasi geografis di

atas dikembangkan dengan mengandalkan data primer dan data sekunder. Data-data

primer yang dimaksud adalah data-data yang diperoleh survei data-data yang telah

dimiliki oleh instansi terkait dan data-data pendukung hasil survei jika diperlukan.

3.3. Metodologi PengembanganBerdasarkan pemahaman terhadap kerangka acuan kerja (KAK) maka konsultan perlu

untuk menetapkan metodologi pengembangan yang digunakan untuk melaksanakan

pekerjaan ini.

Proyek ini akan menggunakan metodologi pengembangan aplikasi spiral prototyping.

Metodologi spiral prototyping terdiri dari fase-fase berikut ini :

Page 15: Proposal Wap Depdiknasefront.site90.net/Banjarmasin/Proposal Teknis SIPD.doc · Web viewDokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah

15

Envisioning/workshop : Adalah fase dimana didefinisikan visi, sasaran, dan target-target

dari aplikasi yang akan dibangun. Apa yang didefinisikan pada tahap ini menjadi dasar

pada tahap berikutnya. Milestone yang menjadi keluaran pada tahap ini adalah list

business requirement dari aplikasi yang akan dibuat atau evaluasi atas aplikasi yang telah

dibangun yang akan memperbarui business requirement yang masih harus dipenuhi oleh

aplikasi.

Planning/design : Adalah fase dimana didefinisikan desain aplikasi yang akan dibuat.

Milestone yang menjadi keluaran pada tahap ini adalah Software Application Design, yang

akan menjadi dasar bagi fase development.

Developing : Adalah fase dimana dilakukan pembangunan aplikasi sesuai dengan desain

aplikasi yang telah dibuat pada fase sebelumnya. Milestone yang menjadi keluaran pada

tahap ini adalah prototipe yang akan di test pada fase berikutnya.

Stabilizing/Testing : Adalah fase dimana dilakukan testing pembangunan aplikasi. Pada

tahap ini dilakukan juga bug fixing untuk kesalahan-kesalahan minor yang tidak berkaitan

dengan kesalahan desain proses bisnis. Milestone pada fase ini adalah aplikasi yang bug

free dan siap dievaluasi oleh stakeholder aplikasi ketika siklus kembali ke fase

Envisioning.

Ketika fase pengembangan aplikasi sampai di fase Stabilizing/Testing siklus kembali

berulang ke fase Envisioning. Dengan development tools yang kami miliki, penggunaan

metodologi ini memungkinkan perancangan dan pembangunan sistem informasi dapat

dibangun secara berulang-ulang dengan cepat dan efisien sambil terus menerus

menyempurnakan desainnya sehingga sesuai dengan yang diharapkan.

Page 16: Proposal Wap Depdiknasefront.site90.net/Banjarmasin/Proposal Teknis SIPD.doc · Web viewDokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah

16

Envisioning /Workshop

Planning /DesainDeveloping

Stabillizing/testing

Milestone

Milestone

Milestone

Milestone

Metode Pengembangan Spiral Prototyping

Metode Pengembangan Spiral Prototyping dipilih mengingat tingkat keluwesang metode

ini di dalam proses pengembangan. Selain itu metode ini memiliki tingkat presisi yang baik

dalam hal menjalankan pekerjaan besar dikarenakan proses yang digunakan akan

memecah pekerjaan menjadi unit-unit kecil berdasarkan fungsionalitasnya sehingga

memudahkan pengguna untuk memberikan umpan balik.

Proses-proses detail yang digunakan pada metode spiral prototyping adalah sebagai

berikut:

1. Business Prosess Assessment (BPA)

Tim melakukan analisa kajian proses bisnis secara mendetil, untuk memperoleh

gambaran riil tentang konsep solusi dan kebutuhan aplikasi. Tahap ini

merupakan tahap pendefinisian kebutuhan solusi bagi pengguna yang

merupakan dasar untuk mendesain solusi aplikasi yang akan ditawarkan. Pada

tahap ini, analis bisnis akan duduk bersama-sama dengan pengguna untuk

mendefinisikan masalah-masalah yang dihadapi yang nantinya akan dipetakan

menjadi desain model sistem informasi.

Purpose : Mengetahui proses bisnis serta kebutuhan informasi

Serahan : Disain proses bisnis dan konsep solusi aplikasi.

Page 17: Proposal Wap Depdiknasefront.site90.net/Banjarmasin/Proposal Teknis SIPD.doc · Web viewDokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah
Page 18: Proposal Wap Depdiknasefront.site90.net/Banjarmasin/Proposal Teknis SIPD.doc · Web viewDokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah

18

2. Prototyping (P)

Pada tahap ini berdasarkan business process protipe awal dari suatu modul

aplikasi didesain, dibangun, dan ditest oleh tim development.

Purpose : Membangun prototipe awal suatu modul sesuai dengan

data-data yang telah dikumpulkan tim analis, sehingga

didapat prototipe satu modul aplikasi yang siap dievaluasi

oleh user.

Serahan : Prototipe awal suatu modul aplikasi lengkap dengan fitur-

fiturnya.

3. Workshop I (W1)

Pada tahap ini, protipe awal dari suatu modul aplikasi dievaluasi bersama oleh

user dan tim pengembang dalam suatu sesi workshop. Prototipe suatu modul

akan didemokan ke user yang berkepentingan dan user akan memberikan

umpan balik berupa saran atau koreksi atas prototipe yang telah dibuat. Hasil

dari workshop akan digunakan untuk menyempurnakan desain modul aplikasi

sehingga lebih sesuai dengan harapan user.

Purpose :

- Mendapatkan umpan balik dari user atas protipe modul aplikasi

yang telah dibuat tim pengembang.

- Menyamakan presepsi pemahaman proses bisnis yang berlangsung

antara tim pengembang dan user.

Serahan : Daftar koreksi dari user atas prototipe yang dibuat.

4. Development 1 (D1):

Tahap ini dimulai dengan menyempurnakan desain modul aplikasi berdasarkan

umpan balik yang didapat pada Workshop 1. Selanjutnya dibangun modul

aplikasi yang memang akan ditujukan sebagai modul aplikasi yang akan

digunakan dalam sistem. Terakhir dilakukan internal testing oleh tim

pengembang. Selama tahap ini berlangsung, dilakukan juga pembangunan

dokumentasi teknis dan user manual yang akan diserahkan kepada user pada

saat implementasi.

Page 19: Proposal Wap Depdiknasefront.site90.net/Banjarmasin/Proposal Teknis SIPD.doc · Web viewDokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah

19

Purpose : Membangun modul aplikasi yang sesuai dengan hasil dari

workshop 1.

Serahan : Modul aplikasi yang siap berjalan dan dapat dicoba oleh user.

5. Workshop II (W2)

Pada tahap ini, modul aplikasi yang dihasilkan tahap development dievaluasi

bersama oleh user dan tim pengembang dalam suatu sesi workshop. Modul

aplikasi dapat dicoba dipakai oleh user yang berkepentingan, dan user akan

memberikan umpan balik berupa saran atau koreksi atas modul yang telah

dibuat. Hasil dari workshop akan digunakan untuk menyempurnakan desain

modul aplikasi sehingga lebih sesuai dengan harapan user.

Purpose :

- Mendapatkan umpan balik dari user atas modul aplikasi yang telah dibuat

tim pengembang

- Menyamakan presepsi pemahaman proses bisnis yang berlangsung antara

tim pengembang dan user

Serahan : Daftar koreksi dari user atas modul aplikasi yang dibuat.

6. Development II (D2)

Tahap ini dimulai dengan menyempurnakan desain modul aplikasi berdasarkan

umpan balik yang didapat pada Workshop 2. Selanjutnya dibangun modul

aplikasi final yang diharapkan telah semakin sesuai dengan harapan user.

Selama tahap ini berlangsung, dilakukan juga pembangunan dokumentasi teknis

dan user manual yang akan diserahkan kepada user pada saat implementasi.

Purpose : Membangun modul aplikasi final yang sesuai dengan hasil dari

workshop 2.

Serahan : Modul aplikasi final yang siap dites oleh user

7. User Test & Perbaikan Langsung Bug (UT)

Pada tahap ini modul aplikasi final ditest oleh tim tester dari user . Hasil testing

yang dikeluarkan oleh tim tester user akan segera ditindaklanjuti dengan bug

fixing oleh tim pengembang.

Purpose :

- Memberi kesempatan user untuk mentest aplikasi apakah telah berjalan

sesuai dengan keinginan user.

Page 20: Proposal Wap Depdiknasefront.site90.net/Banjarmasin/Proposal Teknis SIPD.doc · Web viewDokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah

20

- Perbaikan bug oleh tim pengembang untuk setiap kesalahan yang

ditemukan oleh tim tester user.

Serahan : Modul aplikasi final yang siap diintegrasikan

8. Integration Test (IT)

Pada tahap ini modul aplikasi diintegrasikan dengan modul-modul lainnya.

Keterhubungan modul ini dan modul laiinnya kemudian di test apakah

menghasilkan fungsi penyimpanan dan pengolahan data yang benar setelah

diintegrasikan.

Purpose :

- Mengintegrasikan modul yang telah siap dengan keseluruhan sistem.

- Menguji validitas system setelah integras.

- Perbaikan bug oleh tim pengembang untuk setiap kesalahan yang

ditemukan.

Serahan : Modul aplikasi final yang siap diimplementasikan

9. Implementasi (IMP)

Pada tahap ini dilakukan implementasi modul aplikasi final yang telah dites oleh

user. Tahap implementasi terdiri dari instalasi dan setting aplikasi di lokasi aktual

berjalannya sistem, dan training untuk end user. Seluruh tahap ini dilakukan oleh

tim pengembang dengan melibatkan user.

Purpose: Implementasi modul aplikasi

Serahan :

- Modul aplikasi telah terinstal di lokasi aktual berjalannya sistem dan siap

digunakan

- User telah dilatih dan siap memanfaatkan aplikasi

Implementasi suatu sistem informasi baru, memiliki dimensi-dimensi permasalahannya

sendiri, baik domain permasalahan teknis maupun non teknis yang lebih sering menjadi

faktor kritikal berhasil tidaknya suatu sistem baru diimplementasikan.

Page 21: Proposal Wap Depdiknasefront.site90.net/Banjarmasin/Proposal Teknis SIPD.doc · Web viewDokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah

21

Page 22: Proposal Wap Depdiknasefront.site90.net/Banjarmasin/Proposal Teknis SIPD.doc · Web viewDokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah

22

IV. RENCANA KERJA

Pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) ini direncanakan dapat

dikembangkan selama lima (5) bulan kalender kerja. Pengumpulan Data.

Proses pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data-data dan informasi yang

akurat tentang kondisi teknologi dan sistem informasi yang digunakan saat ini atau yang

sedang direncanakan.

1. Analisa

a. Analisa Proses Bisnis

Analisa proses bisnis yang terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan.

b. Analisa Stakeholder

Analisa stakeholder yang berkepentingan terhadap sistem informasi.

c. Analisa Kebutuhan Informasi

Setelah ditentukan stakeholder kemudian akan dilanjutkan dengan proses

selanjutnya, yaitu analisa kebutuhan informasi bagi setiap stakeholder.

d. Analisa Alur Informasi

Proses analisa alur informasi adalah analisa bagaimana data dan informasi dari

setiap stakeholder dipertukarkan berdasarkan proses bisnisnya.

e. Analisa Manajemen Database

Analisa manajemen database merupakan proses pengolahan data dan analisis

terhadap kebutuhan database.

f. Analisa Infrastruktur Teknologi Informasi

Proses analisa infrastruktur teknologi informasi adalah analisa untuk menentukan

teknologi dan infrastruktur yang paling tepat digunakan untuk

mengimplementasikan sistem informasi.

Page 23: Proposal Wap Depdiknasefront.site90.net/Banjarmasin/Proposal Teknis SIPD.doc · Web viewDokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah

23

VI. BIAYA-BIAYA PENGEMBANGAN

Page 24: Proposal Wap Depdiknasefront.site90.net/Banjarmasin/Proposal Teknis SIPD.doc · Web viewDokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah

24

VI. LAPORAN DAN DELIVERRABLE

Hasil dari kegiatan ini dituangkan dalam buku laporan yang dibagi dalam

tahap-tahap sebagai berikut :

1. Laporan pendahulan yang berisi desain dari penelitian ini, yang

sekaligus merupakan apresiasi dari Kerangka Acuan Kerja (KAK).

Laporan ini dibuat sebanyak 30 eksemplar, dan dijilid soft cover.

2. Draft laporan akhir yang akan dibahas dalam seminar, akhirnya dibuat

sebanyak 30 eksemplar atau disesuaikan dengan kebutuhan seminar

beserta demo aplikasi yang siap untuk digunakan.

3. Laporan Akhir (yang telah diadakan perbaikan/penyempurnaan dalam

seminar akhir) dibuat sebanyak 40 eksemplar dan dijilid hard cover.

Dalam laporan ini akan dilengkapi pula dengan 20 buku peta warna dan 20 buku Peta hitam putih beserta perangkat lunak Sistem

Informasi Profil Daerah (SIPD).

Page 25: Proposal Wap Depdiknasefront.site90.net/Banjarmasin/Proposal Teknis SIPD.doc · Web viewDokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) juga telah

25

VII. PENUTUP

Kami percaya bahwa usulan solusi kami berupa pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah

(SIPD) dapat memberikan nilai tambah dari penerapan sistem electronic government berbasis

teknologi informasi dan komunikasi. Harapan kami agar usulan proposal ini dapat ditindaklanjuti

sehingga pada akhirnya pemerintah daerah Kotamadya Banjarmasin dapat langsung menerapkan

dan memanfaatkan sistem informasi profil daerah (SIPD).