proposal tugas akhir-axis jantung (revisi)1

31
PROPOSAL TUGAS AKHIR ANALISA PENENTUAN AKSIS JANTUNG SINYAL ECG DENGAN PROGRAM DELPHI Oleh : ADHITYA SETIAWAN P27 838 109 001 PROGRAM DIPLOMA IV DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA 1

Upload: adhityasetiawan

Post on 20-Jun-2015

1.533 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Tugas Akhir-Axis Jantung (Revisi)1

PROPOSAL TUGAS AKHIR

ANALISA PENENTUAN AKSIS JANTUNG SINYAL ECG

DENGAN PROGRAM DELPHI

Oleh :

ADHITYA SETIAWAN P27 838 109 001

PROGRAM DIPLOMA IV

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA

JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK

SURABAYA

2010

1

Page 2: Proposal Tugas Akhir-Axis Jantung (Revisi)1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penerapan teknologi telah berkembang dengan pesat dan

meliputi segala bidang ilmu pada sisi kehidupan manusia, salah satunya

pada bidang kesehatan/ kedokteran. Di dalam era globalisasi ini,

perkembangan dunia kedokteran telah menarik perhatian bagi engineering

untuk ikut memberikan perhatian yang tidak hanya sekedarnya. Baik itu

dalam bidang akustik, energi, akustik, bahan dan juga rekayasa

instrumentasi. Semua bidang tersebut telah ikut mendukung untuk

memajukan dunia kesehatan.

Hal tersebut sangat membantu bidang kesehatan dan para medis.

Perkembangan teknologi dewasa ini sangatlah membantu, terutama dalam

tahap diagnosa penyakit pada pasien. Salah satu aplikasi teknologi

elektronika medis yang dirancang pada tugas akhir ini adalah untuk

memonitoring secara online sinyal jantung pasien yang ditampilkan pada

PC .Sebagai salah satu tindakan diagnosa awal pada kelainan jantung, juga

untuk mempermudah bagi tenaga medis dalam menentukan aksis jantung

dari pasien.

ECG merekam aktifitas bioelektrik jantung dengan sepasang

elektroda, yaitu elektroda positif (anoda) dan satu electrode negative

(katoda). Sepasang electrode perekam ini bersama galvanometer dikenal

sebagai sandapan (lead).

Ada 3 hukum dasar ECG dari Golberger[3] yang perlu diingat :

a. Arus depolarisasi jantung yang merambat menuju ke elektroda positif

(meninggalkan electrode negative) menimbulkan defleksi positif.

b. Arus depolarisasi jantung yang merambat menuju ke electrode

negative (meninggalkan electrode positif) menimbulkan defleksi

negative.

c. Arus depolarisasi jantung yang berjalan tegak lurus terhadap sumbu

antara dua elektroda menimbukan defleksi bifasik.

2

Page 3: Proposal Tugas Akhir-Axis Jantung (Revisi)1

Tampak pula besarnya amplitude defleksi yang terekam

berbanding lurus dengan besarnya arus depolarisasi. Hal ini data dilihat

apabila ada bagian jantung yang hipertrofi (membesar), maka pada

elektroda perekam yang bersangkutan akan memperlihatkan amplitude

defleksi yang lebih besar.

Atas dasar hukum ini, maka potensial gelombang ECG dapat

diperoleh dengan jalan menentukan jumlah aljabar amplitude gelombang-

gelombang ECG. Gelombang yang digunakan adalah besar nilai

amplitudo R dan S. Aksis jantung dapat ditentukan dengan menggunakan

sandapan 1 dan aVF.

Denggan ini dapat diperoleh hasil yang akurat, cepat dan juga

dapat dipergunakan sebagai media pembelajaran bagi para medis muda/

perawat muda. Cara ini juga diharapkan dapat mengurangi kemungkinan

faktor human error dalam tahap diagnosis dan analisa kelainan pada

jantung pasien yang dilakukan secara manual.

1.2 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang ingin diangkat pada tugas akhir ini adalah

bagaimana menampilkan (memonitor) grafik ECG pasien secara online

dengan memanfaatkan sinyal output dari simulator ecg dan menentukan

aksis jantung pasien.

1.3 BATASAN MASALAH

Adapun yang menjadi batasan permasalahan dalam perancangan tugas

akhir ini adalah sebagai berikut :

1.3.1 Pada tugas akhir ini dilakukan perancangan ECG monitoring 1

channel saja.

1.3.2 Kelainan jantung yang dapat diketahui hanya letak aksis jantung

saja.

1.3.3 Sebagai inputan personal computer adalah grafik on-line dari

simulator EKG

3

Page 4: Proposal Tugas Akhir-Axis Jantung (Revisi)1

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari pembatasan masalh diatas maka dapat diketahui

rumusan masalah yang ada yaitu :

“ Dapatkah dianalisa kelainan axis pada jantung dengan program

Delphi ”

1.5 TUJUAN

Tujuan pembuatan modul Tugas Akhir ini adalah

1.5.1 Tujuan Umum

Dikembangkannya ECG untuk mengetahui kelainan axis jantung

dengan pemograman Delphi

1.5.2 Tujuan Khusus

1.5.2.1 Membuat rangkaian biopotensial amplifier untuk

mendeteksi sinyal listrik jantung.

1.5.2.2 Membuat rangkaian ADC dan Amplifier

1.5.2.3 Membuat rangkaian INTERFACE

1.5.2.4 Membuat software pada pemrograman Delphi untuk

menampilkan sinyal ECG.

1.6 Manfaat

1.6.1 Manfaat Teoritis

Menambah ilmu pengetahuan dalam bidang elektromedik

khususnya tentang pengembangan ECG dengan memanfaatkan

kemampuan personal komputer.

4

Page 5: Proposal Tugas Akhir-Axis Jantung (Revisi)1

1.6.2 Manfaat Praktis

1.6.2.1 Hasil pengukuran ECG dapat dilihat langsung pada monitor

komputer.

1.6.2.2 Memudahkan dokter dalam mengolah data hasil

pengukuran ECG.

1.6.2.3 Memudahkan dokter untuk melihat kelainan axis jantung

pada pasien

5

Page 6: Proposal Tugas Akhir-Axis Jantung (Revisi)1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Prinsip dasar

2.1.1 Jantung

Secara fisiologi, jantung adalah salah satu organ tubuh yang paling

vital fungsinya dibandingkan dengan organ tubuh vital lainnya. Dengan

kata lain, apabila fungsi jantung mengalami gangguan maka besar

pengaruhnya terhadap organ-organ tubuh lainya terutama ginjal dan otak.

Karena fungsi utama jantung adalah sebagai single pompa yang

memompakan darah ke seluruh tubuh untuk kepentingan metabolisme sel-

sel demi kelangsungan hidup. Untuk itu, siapapun orangnya sebelum

belajar EKG harus menguasai anatomi dan fisiologi dengan baik dan bena

Gambar 2.1.1 Jantung manusia

Dalam topik anatomi & fisiologi jantung ini, saya akan menguraikan

dengan beberapa sub-topik di bawah ini :

1. Ukuran,Posisi atau letak Jantung

2. Lapisan Pembungkus Jantung

3. Lapisan Otot Jantung

4. Katup Jantung

5. Ruang Jantung

6

Page 7: Proposal Tugas Akhir-Axis Jantung (Revisi)1

6. Arteri Koroner

7. Siklus Jantung

2.1.2 Ukuran,Posisi atau letak Jantung

Secara anatomi ukuran jantung sangatlah variatif. Dari beberapa

referensi yang saya baca, ukuran jantung manusia mendekati ukuran

kepalan tangannya atau dengan ukuran panjang kira-kira 5" (12cm) dan

lebar sekitar 3,5" (9cm). Jantung terletak di belakang tulang sternum,

tepatnya di ruang mediastinum diantara kedua paru-paru dan bersentuhan

dengan diafragma. Bagian atas jantung terletak dibagian bawah sternal

notch, 1/3 dari jantung berada disebelah kanan dari midline sternum , 2/3

nya disebelah kiri dari midline sternum. Sedangkan bagian apek jantung di

interkostal ke -5 atau tepatnya di bawah puting susu sebelah kiri.

Gambar 2.1.2.1 Posisi Letak Jantung Manusia

Jantung merupakan sebuah organ unik yang mampu memproduksi

muatan listrik. Hal ini telah dibuktikan oleh Von Kolliker (1855) melalui

preparat yang dikenal sebagai rheoscopic frog, yaitu bila saraf dari otot

gastroknemius kodok ditelentangkan pada permukaan jantung yang sedang

berdenyut, maka otot tersebut akan ikut berkontraksi sesuai dengan irama

denyut jantung.karena tubuh merupakan sebuah konduktor yang baik,

maka impuls yag dibentuk oleh jantung dapat menjalar ke seluruh tubuh.

Sehingga potensial bioelektrik yang dipancarkan oleh jantung dapat diukur

dengan sebuah galvanometer melalui electrode-elektrode yang diletakkan

7

Page 8: Proposal Tugas Akhir-Axis Jantung (Revisi)1

pada berbagai posisi dipermukaan tubuh. Grafik yang tercatat melalui

rekaman ini disebut elektrokardiogram.

Gambar 2.1.2.2 Grafik ECG pada beberapa lead/ sandapan

Untuk jantung yang normal grafik yang terekam pada ECG adalah berupa

grafik sinus dengan titik-titik PQRST yang normal dan tampak jelas, letak

axis jantung yang normal berkisar antara -30o sampai ke + 105o dilihat

pada grafik QRS pada pada lead-lead tertentu.

Gambar2.1.2.3 Diagram perhitungan aksis jantung secara manual

.

2.1.3 Axis Jantung

Aksis jantung adalah rambatan arus depolarisasi yang secara

grafik dapat digambar sebagai vector-vektor kecil yang setiap saat

memiliki arah dan intensitas tersendiri, yang apabila digabungkan akan

8

Page 9: Proposal Tugas Akhir-Axis Jantung (Revisi)1

membentuk arah sebuah vector utama. Pada keadaan normal aksis jantung

mengarah dari SA node ke arah apex jantung. Arah dari aksis ini akan

dapat berubah apabila posisi jantung di dalam rongga dada berubah, atau

apabila terjadi gangguan konduksi yang disebabkan oleh penyakit apa saja.

Dengan demikian aksis merupakan pedoman penting dalam menilai ada

tidaknya kelainan jantung.

Axis jantung juga tidak kalah pentingnya untuk dilakukan

analisa, karena berkenaan dengan aktifitas arus listrik jantung manusia.

Selanjutnya pada jurnal Narayanan Srinivasan [6] juga hanya menganalisa

sinyal ECG pada sinus arrhythmia saja. Jenis grafik arrhythmia yang

dianalisa adalah normal sinus rhythm (NSR) atrial premature contraction

(APC), premature ventricular contraction (PVC), superventricular

tachycardia (SVT), ventricular tachycardia (VT) dan ventricular

fibrillation (VF). Oleh Karena itu berdasarkan dr. Sjukir Karim[3] yang

menulis bahwa arus depolarisasi jantung yang merambat tegak lurus

terhadap sumbu antara dua elektroda menimbulkan defleksi bifasik,

digunakan sebagai salah satu alternative (metode) pengukuran yang efisien

untuk mengetahui aksis jantung.

Menghitung aksis jantung saat menginterpretasi EKG 12 lead

adalah salah satu langkah yang harus dilakukan oleh interpreter untuk

mendapatkan hasil interpertasi EKG yang akurat. Ada beberapa cara yang

sederhana saat menentukan aksis jantung. Jantung memiliki keunikan

sendiri yaitu mempunyai beberapa tempat atau pusat pacemaker yaitu SA

node, AV node or daerah junction, serta furkinje fiber. Dimana normal

pacemaker jantung berada di SA node yang mengeluarkan impuls

sebanyak 60-100 x menit

Impuls yang dikeluarkan oleh SA node akan menyebar keseluruh

sel-sel otot kedua atrium melalui sistem konduksi jantung. Setelah semua

sel-sel otot atrium didepolarisasi, impuls diteruskan untuk mendepolarisasi

sel-sel otot ventrikel oleh sistem konduksi jantung melalui AV node,

bundle his, sampai furkinje fiber. Istilah aksis jantung otot atrium yang

ditentukan dengan melihat gelombang P, dan ada aksis jantung otot

ventrikel yang ditentukan dengan melihat gelombang atau komplek QRS.

Karena otot atrium komposisinya lebih kecil dari otot ventrikel, maka

9

Page 10: Proposal Tugas Akhir-Axis Jantung (Revisi)1

untuk mengevaluasi aksis jantung otot atrium kadang diabaikan. Jadi untuk

menentukan aksis jantung, cukup dengan menentukan aksis jantung otot

ventrikel dengan melihat komplek QRS.

Saya akan memberikan perumpamaan untuk menjelaskan aksis

jantung. A adalah SA node, B,C,D adalah otot atrium jantung yang harus

di depolarisasi oleh A ( SA node). Impuls yang dikeluarkan oleh SA node

akan menyebar keseluruh tubuh dimana elektroda EKG yang kita

tempatkan diseluruh permukaan tubuh akan merekam aktivitas

bioelektrikal yang dikeluarkan oleh SA node. Misalkan jarak antara A

dengan B = 1 meter, A dengan C = 3 meter, A dengan C = 2 meter. Jadi

rata rata jarak atau waktu yang di butuhkan A untuk mendepolarisasi BCD

kemungkinan besar rata-rata akan mengarah ke C karena mempunyai jarak

dan waktu lebih dibanding dengan BD.

Begitupun dengan otot ventrikel, impuls akan disebarkan

keseluruh otot ventrikel dan seluruh tubuh yang nantinya akan terekam

oleh elektroda EKG yang kita tempatkan di permukaan tubuh. Bagi

elektroda yang menghasilkan hasil rekaman dengan amplitudo yang paling

tinggi, menandakan aksis jantung mengarah ke elektrode tersebut.

Normalnya aksis jantung mengarah dari arah tangan kanan ke arah kaki

kiri kira-kira 30-60 derajat karena otot ventrikel kiri lebih tebal

dibandingkan otot jantung lainya. Adapun normal axis jantung antara -30

derajat s/d +110 derajat dibawah usia 40 thn, -30 derajat s/d +90 derajat

diatas 40 thn

Gambar 2.1.3.1 Computing the Axis

Gambar 2.1.3.2

10

Page 11: Proposal Tugas Akhir-Axis Jantung (Revisi)1

Apabila aksis jantung antara-30 s/d -90 derajat dinamakan left axis deviation

(LAD), apabila +110 derajat s/d +180 derajat dinamakan Right axis deviation

(RAD), apabila aksis jantung antara +180 derajat s/d +270 derajat atau -90

derajat s/d -180 derajat dinamakan extrem axis

Gambar 2.1.3.2 The Precordial Leads

Apabila terjadi kelainan atau penyakit pada SA node, maka

pacemaker utama kedua yaitu AV node akan mengambil alih fungsi utama

sebagai generator atau pembangkit impuls menggantikan SA node dengan

impuls yang di keluarkan antara 40-60x/menit. Walaupun secara keseluruhan

hemodinamik relatif normal akan tetapi keadaan seperti ini harus cepat

diidentifikasi penyebab gagalnya SA node sebagi generator utama. Karena

impuls dikeluarkan oleh AV node, maka sel-sel otot atrium akan

didepolarisasi secara retrograf sehingga akan nampak jelas sekali perbedaan

pada gambaran EKG khususnya gelombang P.

Cara menghitung atau menentukan aksis jantung :

Ada beberapa cara di bawah ini dalam menentukan aksis jantung,

ada juga yang mengatakan kalau aksis jantung juga bisa di tentukan melalui

bidang horizontal. menghitung melalui bidang frontal yaitu dengan

menggunakan lead I, II, III, aVR, aVF, aVL seperti penjelasan saya sebagai

berikut :

11

Page 12: Proposal Tugas Akhir-Axis Jantung (Revisi)1

1. Anda lihat lead I dan aVF ---> kalau kedua lead ini dominan

menggambarkan positip defleksi, anda jangan ragu untuk mengatakan

normal aksis karena masih dalam daerah normal aksis.

2. Kalau anda menemukan salah satu dari lead I atau aVF negatif, maka

gunakan cara ini.Misalkan lead aVF defleksi pasitip 5 mm (5 kotak

kecil= 1 kotak besar))dan defleksi negatif10 mm( 10 kotak kecil) jadi

di lead aVF dominasinya defleksi negatif ---> (-10mm )- (+5 mm) = -

5mm, sedangkan di lead I misalkan defleksi positip 11mm (11 kotak

kecil) dan defleksi negatif 2 mm (2 kotak kecil). Jadi di lead I

dominasinya defleksi positip ---> (+11mm) - (-2mm) = + 9mm. Anda

tinggal hitung 5mm kearah negatif lead aVF, dan 9 mm kearah positip

lead I. Setelah itu tentukan titik pertemuan kedua lead tersebut,

kemudian hubungkan titik pertemuan itu dengan titik pusat.

3. Cari lead yang bifasik atau yang mendekati bifasik defleksi (50:50)

baik kearah positif maupun ke arah negatif defleksi. Misalkan anda

menemukan lead yang bifasik berada di lead aVF, selanjutnya anda

cari lead yang tegak lurus dengan lead aVF (yaitu lead I). Perhatikan

lead I, ke arah mana defleksinya? (negatif atau positip) bila lead I

defleksinya dominan positip, maka aksisnya ke arah positip lead I

(yaitu O derajat or normal aksis), bila sebaliknya lead I dominan

negatif, maka aksisnya ke arah negatif lead I ( yaitu -180 derajat or

RAD).

12

Page 13: Proposal Tugas Akhir-Axis Jantung (Revisi)1

2.2 Simulator EKG

Gambar 2.2.1 Ekg Phantom

Untuk simulasi jantung buatan. Alat ini digunakan untuk kalibrasi ECG,

karena dengan phantom ECG, kita dapat mengatur pola waveform ECG yang

kita inginkan.

12 leads I,II,III,avR,avL,avF,V1,V2,V3,V4,V5,V6

Waveforms 8 sinus rhythms (normal QRS)

30,45,60,75,90,120,150,180 BPM

7 supraventricular arrhythmia

9 ventricular arrhythmia

3 pacemaker

2 ST segments (elevation, depression)

Each with horizontal, ascending and descending ST wave

Bradycardia

Tachycardia

ECG with artefacts

ECG with interference 50/60 Hz

13

Page 14: Proposal Tugas Akhir-Axis Jantung (Revisi)1

2.3 Delphi

Pengertian Delphi Delphi adalah suatu bahasa pemograman (development

language) yang digunakan untk merancang suatu aplikasi program.

a. Kegunaan Delphi

1. untuk membuat aplikasi windows

2. Untuk merancang aplikasi program berbasis grafis

3. Untuk membuat program berbasis jaringan (client/server)

4. Untuk merancang program .Net (berbasis internet)

b. Keunggulan Delphi

1. IDE (Integrated Development Environment) atau lingkungan

pengembangan aplikasi sendiri adalah satu dari beberapa keunggulan

delphi, didalamnya terdapat menu – menu yang memudahkan kita untuk

membuat suatu proyek program.

2. Proses Kompilasi cepat, pada saat aplikasi yang kita buat dijalankan

pada Delphi, maka secara otomatis akan dibaca sebagai sebuah program,

tanpa dijalankan terpisah.

3. Mudah digunakan, source kode delphi yang merupakan turunan dari

pascal, sehingga tidak diperlukan suatu penyesuain lagi.

4. Bersifat multi purphase, artinya bahasa pemograman Delphi dapat

digunakan untuk mengembangkan berbagai keperluan pengembangan

aplikasi.

c. Sejarah Borland Delphi

1. Delphi versi 1 (berjalan pada windows 3.1 atau windows 16 bit)

2. Delphi versi 2 (Berjalan pada windows 95 atau delphi 32 bit)

3. Delphi versi 3 (berjalan pada windows 95 keatas dengan tambahan fitur

internet atua web)

4. Perkembangan selanjutnya diikuti dengan Delphi versi 4, 5 dan 6.

5. Versi terkini dari delphi adalahversi 7 dengan tambahan vitur .net dengan

tambahan file XML

14

Page 15: Proposal Tugas Akhir-Axis Jantung (Revisi)1

Gambar 2.3.1 Jendela Utama Delphi

15

Page 16: Proposal Tugas Akhir-Axis Jantung (Revisi)1

BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1 Blok Diagram

Cara Kerja Blok Diagram :

Sinyal yang dihasilkan dari simulator ECG yang hanye berorde mv

dikuatkan oleh instrument ampilfer, rangkaian penguat intrumentasi

tersebut mampu menguatkan sinyal tanpa mengubah sifat sinyal asli,

kemudian sinyal ecg tersebut diswitching anatara lead 1 dan afv.

Sinyal Ekg dirancang untuk keperluan klinis sehingga

penapisan/pemfilteran dilakukan pada frekuensi dibawah 0,5 hz dan

diatas 100 hz, penapisan / pemfilteran juga dilakukan pada frekuensi

50 hz (sinyal gangguan yang berasal dari jala-jala listrik

Agar sinyal analog yang telah diproses dapat diolah pada

microcontroller sinyal tersebut diubah terlebih dahulu dalam bentuk

digital dengan menggunakan rangkaian ADC

16

Sinyal Conditioning Dan

Adc

Personal Computer

Sinyal Grafik Ecg

Axis Jantung

Simulator Ecg

Instrument Amplifier

Filter Analog

Switching

Microcontroler

RS 232

Page 17: Proposal Tugas Akhir-Axis Jantung (Revisi)1

Microcontroler berfungsi sebagai pengendali utama yang mengatur

kerja ADC, menyimpan data sementara pada RAM exsternal, dan

melakukan komunikasi dengan PC, untuk mendapatkan nilai konversi

digital pada ADC,microcontroller terlebih dahulu mengirim sinyal

control, kemudian data ADC dapat diambil.Data ADC kemudian

disimpan untuk sementara di RAM eksternal dan kemudian dikirimkan

ke computer lewat komunikasi data RS232

Data yang dikirim diPC kemudian diolah oleh perangkat lunak yang

akan meampilkan sinyal berupa grafik dank an diperoleh perhitungan

axis jantung

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Metedologi Penelitaian

17

Page 18: Proposal Tugas Akhir-Axis Jantung (Revisi)1

Untuk mencapai tujuan yang direncanakan, maka perlu dilakukan

suatu langkah-langkah dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Langkah-

langkah pengerjaaan yang kami lakukan adalah sebagai berikut :

a) Pengumpulan data-data

Mengumpulkan data-data yang dibutuhkan pada proses tugas akhir

ini, misalnya cara jantung baik yang normal maupun yang tidak

normal, teruatama berkenaan dengan aksis jantung. Data-data

tentang komponen hardware juga software.

b) Pengolahan data

Data diperoleh secara langsung dari pasien melalui sandapan-

sandapan pada ECG, kemudian sinyal ouput dari simulator ECG

masuk pada sinyal conditioning dan ADC untuk diubah dari

tegangan analog menjadi data digital. Setelah itu ditampilkan pada

layer monitor. Pada layer monitor itulah kita mencari nilai-nilai

QRS pada sandapan yang dibutuhkan untuk kemudian dilakukan

penghitungan nilai resultan dan hasil akhirnya adalah arah/ nilai

aksis jantung.

c) Analisa hasil pengujian

Hasil pengujian yang sudah dilakukan dikonfirmasikan dengan

para medis yang bersangkutan untuk dilakukan analisa.

d) Penyusunan laporan

4.2 Jenis Penelitian

Penelitian dan pembuatan modul ini menggunakan jenis penelitian

eksperimental yang observasinya dilakukan terhadap objek dalam

keadaan apa adanya tanpa manipulasi dari penelitian, yaitu membuat

alat “ANALISA PENENTUAN AKSIS JANTUNG SINYAL ECG

DENGAN PROGRAM DELPHI ”

4.3 Waktu dan Tempat

Tempat pelaksanaan pembuatan modul direncanakan di lingkungan

kampus Jurusan Teknik Elektromedik POLTEKKES Surabaya serta

18

Page 19: Proposal Tugas Akhir-Axis Jantung (Revisi)1

mengkondisikan kepentingan yang ada. Waktu pelaksanaan direncanakan

mulai bulan April 2010 hingga batas waktu yang ditentukan

4.4 Jadwal Kerja

No KegiatanBulan ke

I II III IV V

1 Studi Literatur

2 Pengumpulan Data – data

3 Analisa data pengukuran

4 Pembuatan software

5 Penyusunan Laporan

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Adhitya Setiawan

19

Page 20: Proposal Tugas Akhir-Axis Jantung (Revisi)1

NIM : P27 838 109 001

Pembimbing Akademik : …………………………………….

Judul Proposal : ANALISA PENENTUAN AKSIS

JANTUNG SINYAL ECG DENGAN

PROGRAM DELPHI

Penyusun Proposal

Adhitya SetiawanNIM. P27 838 109 001

KATA PENGANTAR

20

Dosen Pembimbing I

Dr.Ir.H.Bambang G.I.AIM,MMNip.19580109 198010 1 001

Dosen Pembimbing II

Syaifudin .ST19740801 200112 1 002

Dosen Penguji I

TRIBOWO INDARTO.MTNip.19581118 198810 1 001

Page 21: Proposal Tugas Akhir-Axis Jantung (Revisi)1

Puji Syukur Kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan

karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir ini.

Dalam proposal ini penulis merencanakan pembuatan “ANALISA

PENENTUAN AKSIS JANTUNG SINYAL ECG DENGAN

PROGRAM DELPHI ” sebagai tugas akhir Diploma IV Politeknik

Kesehatan Surabaya Jurusan Teknik Elektromedik.

Penulis berusaha menyusun proposal tugas akhir ini sebaik mungkin,

namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih banyak

kekurangan. Untuk itu, besar harapan penulis untuk saran dan kritik dari

pembaca demi kesempurnaan modul ini. Semoga proposal ini dapat

bermanfaat begi semua orang khususnya keluarga POLTEKKES

SURABAYA Jurusan Teknik Elektromedik.

Tugas Akhir ini disussun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam

menyelesaikan pendidikan gelar diploma IV Politeknik Kesehatan Surabaya

Jurusan Teknik Elektromedik., Tugas akhir ini dirancang berdasarkan teori

dan pratikum yang diperoleh selama masa kuliah dan literature penunjangnya

Penelis berharap kiranya Tugas akhir ini dapat memberikan manfaat

yang positif bagi ilmu pengetahuan dan tehnologi.

Surabaya, 27 Januari 2010

Penulis

21