proposal ta flotasi - pt.newmont nusa tenggara_sip

23
PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR ANALISIS PROSES PEMISAHAN MINERAL BERHARGA DENGAN PENGAPUNGAN ATAU FLOTASI UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI BIJIH TEMBAGA DAN EMAS DI PABRIK PENGOLAHAN PT. NEWMONT NUSA TENGGGARA Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Penyusunan Tugas Akhir Pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Cenderawasih FELICE DEGLARDINI WOPARI 009 064 0058 UNIVERSITAS CENDERAWASIH FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MINERAL/PERTAMBANGAN JAYAPURA 2013

Upload: ramond18

Post on 27-Oct-2015

395 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal TA Flotasi - PT.newmont Nusa Tenggara_sip

PROPOSAL

PENELITIAN TUGAS AKHIR

ANALISIS PROSES PEMISAHAN MINERAL BERHARGA DENGAN

PENGAPUNGAN ATAU FLOTASI UNTUK MEMENUHI TARGET

PRODUKSI BIJIH TEMBAGA DAN EMAS DI PABRIK

PENGOLAHAN PT. NEWMONT NUSA TENGGGARA

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Penyusunan Tugas Akhir

Pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Pertambangan

Universitas Cenderawasih

FELICE DEGLARDINI WOPARI

009 064 0058

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK MINERAL/PERTAMBANGAN

JAYAPURA

2013

Page 2: Proposal TA Flotasi - PT.newmont Nusa Tenggara_sip

IDENTITAS DAN PENGESAHAN USULAN PENELITIAN

TUGAS AKHIR MAHASISWA

1. Rencana Judul : Analisis Proses Pemisahan Mineral Berharga Dengan

Pangapungan atau Flotasi Untuk memenuhi Target

Produksi Bijih Tembaga dan Emas Di Pabrik Pengolahan

PT.Newmont Nusa Tenggara

2. Pengusul :

a. Nama :Felice Deglardini Wopari

b. Jenis Kelamin :Perempuan

c. Nim :009 064 0058

d. Semester :VIII (Delapan)

e. Fakultas/Jurusan :Teknik/ Teknik Pertambangan

f. Institusi :Universitas Cenderawasih

3. Lokasi Penelitian : PT. Newmont Nusa Tenggara

Jayapura, Agustus 2013

Pengusul,

Felice Deglardini Wopari

Nim.009 064 0058

Mengetahui:

Ketua Jurusan Teknik Mineral/Pertambangan

ENDANG HARTININGSIH,ST.MT

NIP. 1974 0117 2000 12 2001

Page 3: Proposal TA Flotasi - PT.newmont Nusa Tenggara_sip

LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal Penelitian Tugas Akhir

ANALISIS PROSES PEMISAHAN MINERAL BERHARGA DENGAN

PENGAPUNGAN ATAU FLOTASI UNTUK MEMENUHI TARGET

PRODUKSI BIJIH TEMBAGA DAN EMAS DI PABRIK

PENGOLAHAN PT. NEWMONT NUSA TENGGGARA

Yang diajukan oleh:

FELICE DEGLARDINI WOPARI

009 064 0058

Telah disetujui oleh Jurusan Teknik Mineral/Program Studi Teknik Pertambangan

Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih Jayapura

Jayapura, tanggal . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Ketua Jurusan Teknik Mineral/Pertambangan

ENDANG HARTININGSIH,ST.MT

NIP. 1974 0117 2000 12 2001

Page 4: Proposal TA Flotasi - PT.newmont Nusa Tenggara_sip

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Negara Republik Indonesia memiliki jumlah sumberdaya mineral yang cukup besar

dan terdiri dari berbagai macam jenis. Bijih Tembaga dan Emas merupakan bagian dari

sumberdaya mineral yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Beberapa provinsi di

Indonesia memiliki cadangan tembaga dan emas yang cukup besar sehingga banyak

perusahaan besar tertarik dan bersain untuk melakukan investasi di dunia pertambangan. PT.

Newmont Nusa Tenggara merupakan saalah satu perusahaan terdepan dikawasan Indonesia

yang terus berpacu meningkatkan kualitas diri agar mampu bertahan dalam persaingan ini.

Pengolahan Bijih tembaga dan emas yang berlangsung di PT.Newmont Nusa

Tenggara menggunakan teknologi yang tinggi dan tenaga terampil dengan mengembangkan

berbagai macam inovasi teknologi demi pencapaian target produksi secara aman dan optimal.

Dengan melihat pentingnya pengolahan bijih temabaga dan emas dengan

pengapungan (flotasi), sehingga inilah yang melatar belakangi penulis untuk memilih judul

ini, agar dapat memberikan pemahaman yang tepat dan secara langsung melihat proses

pemisahan mineral yang dilakukan pada PT.Newmont Nusa Tenggara sehingga dapat

menghasilkan ide, gagasan dan pengetahuan yang bersifat profesional.

Pengambilan Tugas Akhir (TA) merupakan persyaratan untuk mengakhiri studi akhir

pada Fakultas Teknik Jurusan Mineral Program Studi Teknik Pertambangan Strata I Uncen.

Yang Pada hakikatnya bermanfaat bagi mahasiswa, karena dengan program ini mahasiswa

berkesempatan untuk mengamati, mempelajari dan mengaplikasikan secara langsung terori

yang didapat saat kuliah, misalnya teknologi yang digunakan dalam kegiatan pengolahan

pada proses pemisahan bijih tembaga dan emas. Dalam kegiatan penelitian ini tentunya

diharapkan mendapat bimbingan dari pembimbing di lapangan. Selain itu juga diharapkan

Pengambilan Tugas Akhir ini juga dapat menjadi bekal dan pengalaman bagi mahasiswa

untuk menciptakan atau menghasilkan sarjana yang handal dan mampu bersaing di dunia

kerja sesuai dengan disiplin ilmu yang telah didapat di jurusan Teknik Mineral/Program Studi

Pertambangan.

1.2. Perumusan Masalah

Ruang lingkup permasalahan pada kerja skripsi ini di batasi pada studi mengenai

bagaimana “Proses Pemisahan Mineral Berharga Dengan Pangapungan atau Flotasi

Page 5: Proposal TA Flotasi - PT.newmont Nusa Tenggara_sip

Untuk memenuhi Target Produksi Bijih Tembaga dan Emas Di Pabrik Pengolahan

PT. Newmont Nusa Tenggara

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan yang ingin dicapai pengambilan Tugas Akhir adalah:

1. Mengamati secara langsung proses kegiatan Pengolahan Bijih tembaga dan emas di

Pabrik Pengolahan PT.Newmont Nusa Tenggara

2. Mengamati teknologi yang digunakan untuk kegiatan pengolahan bijih tembaga dan

emas pada PT.Newmont Nusa Tenggara

3. Menganalisis dan Membuat Suatu kesimpulan mengenai studi Proses Pemisahan

Mineral Berharga Dengan Pangapungan atau Flotasi Untuk memenuhi Target

Produksi Bijih Tembaga dan Emas Di Pabrik Pengolahan PT.Newmont Nusa

Tenggara

1.4 Manfaat Dari Hasil Kerja Skripsi

Manfaat dari hasil kerja skripsi ini adalah akan memberikan informasi yang dapat

dijadikan acuan dalam menganilisi Proses Pemisahan Mineral Berharga Dengan

Pangapungan atau Flotasi Untuk memenuhi Target Produksi Bijih Tembaga dan Emas Di

Pabrik Pengolahan PT.Newmont Nusa Tenggara

1.5 METODOLOGI PENELITIAN

Ada dua (2) macam metode yang di gunakan oleh penulis dalam pengambilan data guna

penulisan:

1. Tahap pertama adalah proses penelitian atau pengumpulam data primer.

2. Tahap kedua yaitu penulisan atau penyusunan data sekunder yang berdasarkan pada

literatur yang ada, yaitu proses study kepustakaan yang mendukung dalam

penyusunan tugas akhir ini.

1.5.1. Tahap pengumpulan data primer

Dalam tahap ini penulis mengumpulkan data dengan beberapa cara diantaranya:

a. Metode Observasi

Page 6: Proposal TA Flotasi - PT.newmont Nusa Tenggara_sip

Metode observasi adalah, suatu proses pengumpulan data ( informasi) awal mengenai

data perusahaan, lokasi sasaran penulis yang di perolah melalui sumber atau pihak-

pihak yang berkompoten informasi-informasi yang penulis dapat.

b. Metode Wawancara

Dalam metode ini penulis melakukan wawancara langsung dengan pihak Perusahaan.

c. Metode Analisis

Pada tahap ini penulis menganalisis tentang proses Pemisahan Mineral Berharga

Dengan Pangapungan atau Flotasi.

1.5.2. Tahap Pengumupulan Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang ada

termuat dalam suatu studi kepustakaan. Study kepustakaan adalah proses pengumpulan

berbagai jenis dan macam informasi yang mempunyai keterkaitan dengan topik pembahasan

yang penulis angakat sebagai bahan dalam penulisan ini, dimana data tersebut diperoleh dari

beberapa referensi ilmiah yang ada seperti buku pengatar pengolahan dan Ekstraksi Bijih

Emas, naskah ilmiah lainnya yang berkaitan dengan permasalah tersebut.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Proses Pengolahan

Pengolahan bijih adalah proses dimana bijih diolah sedemikan rupa dengan

mempergunakan sifat fisik dan kimia sehingga menghasilkan produk yang dapat dijual

(konsentrat) dan produk yang tidak berharga (tailing) dengan tidak mengubah sifat fisika

atau sifat kimia mineral yang diolah.

Konsentrasi/ pemisahan adalah suatu proses untuk memisahkan mineral berharga dan

tidak berharga. Konsentrasi merupakan tahap lanjutan setelah dilakukan preparasi terhadap

bijih. Produk yang dihasilkan dari suatu proses konsentrasi bijih dinamakan konsentrat,

sedangkan tailing tidak mengandung mineral berharga di dalam proses konsentrasi istilah

middling dipergunakan untuk buangan yang masih mengandung mineral berharga, sehingga

terhadap middling ini masih dapat dilakukan kembali proses konsentrasi. Beberapa proses

konsentrasi antara lain konsentrasi gravitasi, flotasi, pemisahan elektrostatik dan pemisahan

magnetik.

Page 7: Proposal TA Flotasi - PT.newmont Nusa Tenggara_sip

2.2 Konsentrasi Flotasi

Flotation (flotasi) berasal dari kata float yang berarti mengapung atau mengambang.

Flotasi dapat diartikan sebagai suatu pemisahan suatu zat dari zat lainnya pada suatu

cairan/larutan berdasarkan perbedaan sifat permukaan dari zat yang akan dipisahkan, dimana

zat yang bersifat hidrofilik tetap berada fasa air sedangkan zat yang bersifat hidrofobik akan

terikat pada gelembung udara dan akan terbawa ke permukaan larutan dan membentuk buih

yang kemudian dapat dipisahkan dari cairan tersebut. Secara umum flotation melibatkan 3

fase yaitu cair (sebagai media), padat (partikel yang terkandung dalam cairan) dan gas

(gelembung udara).

Flotasi merupakan suatu cara konsentrasi kimia fisika untuk memisahkan mineral

berharga dari yang tidak berharga, dengan mendasarkan atas sifat permukaan mineral yaitu

senang tidaknya terhadap udara.

Flotasi dilakukan dalam media air sehingga terdapat tiga fase, yaitu :

Fase padat

Fase cair

Fase udara

Flotability adalah sifat kimia dari mineral yaitu kekuatan mengapung mineral yang

tergantung pada senang tidaknya terhadap udara. Terdapat dua macam jenis mineral, yaitu :

Polar, senang pada air (hydrofillic/aerophobic)

Non polar, senang pada udara (hydrophobic/aerofillic)

Dengan mendasarkan sifat mineral tersebut maka mineral yang satu dengan lainnya

dapat dipisahkan dengan gelembung udara.

Persyaratan yang harus dipenuhi dalam flotasi adalah :

1. Diameter partikel harus disesuaikan dengan butiran mineral

2. Persen solid yang baik 25% - 45% (pryor), 15% - 30% (gaudin)

3. Sudut kontak yang baik sekitar 60o – 90

o, berarti usaha adhesinya besar sehingga

udara dapat menempel pada permukaan mineral yang mengakibatkan mineral dapat

mengapung. Sudut kontak merupakan sudut yan dibentuk antara gelembung udara

Page 8: Proposal TA Flotasi - PT.newmont Nusa Tenggara_sip

dengan mineral pada suatu titik singgung. Sudut kontak mempengaruhi daya kontak

antara bijih dengan gelembung udara. Untuk melepaskan gelembung dan mineral

dibutuhkan usaha adhesi (Wum).

4. pH Kritis

pH kritis merupakan pH larutan yang mempengaruhi konsentrasi kolektor yang

digunakan dalam pengapungan mineral. Pada gambar dibawah menunjukkan

hubungan antara konsentrasi sodium diethyl dithiophosphate dan pH kritis. Mineral

yang digunakan adalah pyrite, galena dan chalcophyrite. Konsentrasi kolektor tersebut

dapat mengapungkan chalcophyrite dari galena pada pH 7 – 9, galena dari pyrite pada

pH 4 – 6 dan chalcophyrite dari pyrite pada pH 4 – 9.

2.3 Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Flotasi

Agar operasi flotasi dapat berlangsung dengan baik artinya penempelan partikel ke

gelembung udara berlangsung sampai ke tepi atas sel flotasi (bibiratas) maka perlu di

perhatikan:

1. Ukuran Partikel

Jika ukuran partikel terlalu besar maka partikel sulit untuk tertempel dan terbawa ke

atas oleh gelembung udara sehingga susah untuk terflotasi, sedangkan kalau partikel terlalu

halus maka sifat permukaan memberikan efek atau pengaruh yang hampir sama antara

partikel yang akan diapungkan dan partikel yang tidak diapungkan. Dengan demikian jika

ukuran partikel mineral terlalu besar atau terlalu kecil maka recovery (perolehan) akan lebih

kecil. Ukuran partikel harus cukup kecil biasanya lebih dari 65 # (205 µm), kecuali untuk

flotasi batubara ukuran terkecilnya.

2. Kekentalan Lumpur (Persen Padatan)

Kekentalan lumpur dalam flotasi biasanya berkisar antara 25 % sampai 45 % padatan.

Kekentalan yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan gelembung sulit untuk terangkat keatas,

tetapi kekentalan yang terlalu kecil akan memperkecil kapasitas.

3. Gelumbung Udara

Gelembung udara harus cukup besardan stabil sehingga mampu mengangkat partikel

sampai ke bibir atas sel. Kestabilan gelembung, artinya tidak mudah pecah sangat tergantung

pada jenis dan jumlah frother yang dipakai.

Page 9: Proposal TA Flotasi - PT.newmont Nusa Tenggara_sip

4. Permukaan Partikel

Permukaan Partikel yang diapungkan harus bersifat hidrofobi sedangkan yang tidak

akan diapungkan harus bersifat hidrofil. Sifat ini dapat dicapai dengan menambah reagen

yang tepat.

5. pH pulp Dan Karakteristik Air

Secara umum nilai pH pulp dan jumlah garam terlarut dalam air yang digunakan pada

proses flotasi merupakan faktor yang penting. Sifat permukaan mineral bisa berbeda pada

harga pH yang berbeda sehingga sangat mempengaruhi perolehan dari proses flotasi. Adanya

lempung atau slimes dalam air dapat mencegah pengapungan mineral. Hal ini dapat

dikendalikan dengan penggunaan reagen kimia yang cocok sehingga slime tersebut dapat

digumpalkan kemudian dikeluarkan, atau dengan penggunaan air bersih dalam sirkit flotasi.

6. Reagen flotasi

Reagen flotasi baik jenis maupun jumlah (dosisnya) seperti telah dijelaskan

sebelumnya akan sangat mempengaruhi keberhasilan proses flotasi. Jenis maupun jumlah

reagen flotasi baik itu kolektor, frother, maupun modifier harus betul-betul sesuai

penggunaannya untuk mendapatkan hasil yang optimal.

7. Kecepatan putaran pengaduk dan laju pengaliran udara

Kecepatan putaran pengaduk dan laju pengaliran udara pada proses flotasi akan

optimal pada harga-harga tertentu.

2.4. Reagen Kimia

Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa syarat utama berlangsungnya flotasi

dengan baik adalah adanya partikel yang bersifat hidrofobik (suka udara) dan partikel lainnya

bersifat hidrofilik (suka air). Mineral-mineral yang bersifat suka udara (tidak dibasahi)

terdapat di alam dalam jumlah yang sangat terbatas, misalnya S (sulfur) dan batubara.

Hampir semua mineral di alam ini dapat dibasahi sehingga untuk memperoleh mineral yang

tidak dapat dibasahi maka perlu ditambahkan reagen kimia.

Reagen kimia digunakan dalam proses flotasi untuk menciptakan suatu kondisi agar

proses flotasi berlangsung dengan baik. Setiap reagen kimia yang ditambahkan mempunyai

Page 10: Proposal TA Flotasi - PT.newmont Nusa Tenggara_sip

fungsi yang spesifik. Ada tiga kelompok utama reagen kimia yang biasa digunakan dalam

proses flotasi yaitu kolektor, frother (pembuih), dan modifier.

2.4.1. Kolektor

Kolektor merupakan reagen kimia yang dapat mengubah permukaan mineral yang

semula hidrofilik (dapat dibasahi) menjadi hidrofobik (tidak dapat dibasahi). Banyaknya

pemakaian (dosis) kolektor yang dipakai tergantung pada faktor-faktor berikut :

1. Total luas permukaan partikel yang akan diselimuti (merupakan fungsi dari kadar dan

ukuran partikel). Semakin besar kadar maka pemakaian akan semakin banyak dan

semakin halus ukuran partikel maka pemakaian juga semakin banyak.

2. Ion-ion yang ada dalam pulp yang berinteraksi dengan kolektor. Ion-ion ini

mengganggu sehingga perlu dihilangkan terlebih dulu sebelum penambahan kolektor.

Ion-ion ini disebut ion-ion pengganggu.

3. Tingkat oksidasi permukaan mineral. Jika seluruh permukaan mineral teroksidasi

maka kolektor tidak lagi bekerja dengan baik (tidak berfungsi). Jadi bijih sulfida yang

masih segar harus disimpan dengan baik agar tidak teroksidasi.

2.4.2. Frother (Pembuih)

Frother merupakan reagen kimia yang digunakan dalam proses flotasi yang berfungsi

menurunkan tegangan permukaan air sehingga mudah membentuk gelembung yang relatif

stabil.

Selama masa pengapungan, gelembung yang terbentuk harus stabil/ tidak pecah dan

setelah keluar dari sel flotasi gelembung tersebut pecah sehingga partikel-partikel yang

menempel pada gelembung tersebut bisa ditampung. Jika setelah keluar dari sel flotasi

gelembung masih tetap stabil atau gelembung belum pecah maka akan menyulitkan dalam

penanganan material yang diapungkan maupun penanganan untuk proses berikutnya seperti

drying (pengeringan), filtering, dan lain-lain. Disamping dapat menstabilkan gelembung,

frother yang baik harus dapat larut dalam air (mempunyai daya larut yang tinggi).

2.4.3. Modifier

Modifier atau regulator merupakan reagen kimia lain (selain kolektor dan frother)

yang ditambahkan dalam proses flotasi yang berfungsi mengatur lingkungan yang sesuai

dengan lingkungan flotasi sehingga selektifitas kolektor menjadi bertambah baik dan dengan

Page 11: Proposal TA Flotasi - PT.newmont Nusa Tenggara_sip

demikian dapat memperbaiki recovery (perolehan) proses flotasi. Modifier terdiri dari

macam-macam reagen, yaitu: pH regulator, depresant, activator, dan dispersant.

pH Regulator

pH Regulaor yaitu reagen kimia yang berfungsi untuk mengatur pH lingkungan

flotasi. pH regulator perlu ditambahkan dalam proses flotasi karena mineral mengapung

dengan baik pada pH tertentu, reagen lebih stabil pada pH tertentu, dan kolektor juga bekerja

dengan baik pada pH tertentu. pH dimana mineral-mineral dapat mengapung dengan baik

disebut pH kritis. pH kritis dari suatu mineral tergantung pada macam kolektor yang dipakai

dan konsentrasi (jumlah pemakaian) dari kolektor. Ada dua jenis pH regulator, yaitu:

1. pH regulator asam, yaitu pH regulator dalam lingkungan asam. Contoh: H2SO4

2. pH regulator basa, yaitu pH regulator dalam lingkungan basa. Contoh: lime (CaO),

soda abu (Na2CO3), NaOH

Depresant

Depresant yaitu reagen kimia yang berfungsi untuk mencegah interaksi kolektor

terhadap mineral tertentu sehingga mineral tersebut tetap bersifat hidrofilik agar tidak

terapungkan. Beberapa contoh depresant adalah:

1. ZnSO4 → untuk mendepress sphalerit (ZnS) pada pH cukup tinggi (sekitar pH = 9-

11)

2. NaCN → untuk mendepress sphalerit, pirit, Au, Ag

Activator

Activator yaitu reagen yang berfungsi membantu kolektor agar interaksi kolektor

dengan mineral tersebut bekerja dengan baik. Contoh activator adalah:

1. CuSO4 → ion-ion Cu++ diadsorpsi (diserap) oleh permukaan mineral yang

sebelumnya bekerja kurang baik dengan kolektor. Dengan diserapnya ion-ion Cu++

pada permukaan mineral akhirnya mineral tersebut menjadi hidrofobik (suka udara)

2. Na2S.9H2O → ion-ion S2- diadsorp oleh permukaan mineral sulfida yang berubah

menjadi oksida sehingga permukaan mineral menjadi sulfida lagi.

Dispersant

Dispersant yaitu reagen kimia yang berfungsi untuk melepas penempelan partikel-

partikel halus (slimes coating) pada permukaan mineral yang akan diapungkan.

Contoh: sodium silikat (mNa2O.nSiO2) → penambahan sodium silikat tidak boleh

Page 12: Proposal TA Flotasi - PT.newmont Nusa Tenggara_sip

berlebihan karena mempunyai efek terhadap gelembung udara (gelembung udara

cepat pecah).

2.5. Jenis-jenis Proses Flotasi

Adapun proses flotasi terdiri dari beberapa jenis diantanya adalah:

1. Flotasi ruah (bulk flotation)

Flotasi ruah merupakan proses flotasi yang mengapungkan sekelompok mineral.

Produkta berupa konsentrat dan tailing. Sebagai contoh adalah bijih kompleks Pb-Cu-Zn. Jika

pada bijih kompleks ini dilakukan flotasi ruah maka akan didapatkan konsentrat dan tailing.

Konsentrat tetap mengandung Pb-Cu-Zn tetapi dengan kadar yang lebih tinggi.

2. Differential flotation

Pada differential flotation, dilakukan proses flotasi secara bertahap terhadap

konsentrat dari flotasi ruah. Flotasi tahap pertama akan dihasilkan apungan berupa misalnya

konsentrat Pb dan endapan yang masih banyak mengandung Cu dan Zn. Pada tahap kedua,

endapan diolah (dilakukan proses flotasi) untuk menghasilkan apungan berupa konsentrat Cu

dan endapan yang masih banyak mengandung Zn. Pada tahap ketiga dilakukan proses flotasi

pada endapan yang masih banyakmengandung Zn, dihasilkan apungan berupa konsentrat Zn

dan endapan yang merupakan tailing akhir.

3. Selective flotation

Pada selective flotation, dilakukan proses flotasi seperti pada proses differential

flotation tetapi tanpa dilakukan proses flotasi ruah terlebih dahulu. Berbeda dengan

differential flotation, pada selective flotation pada setiap tahapnya dilakukan dalam jumlah

yang besar sehingga peralatan yang dipakai juga lebih banyak.

2.6. Proses Flotasi

Untuk mengoptimalkan tingkat perolehan dan kadar mineral berharga, maka proses

flotasi terdiri dari tiga (3) tahap yaitu:

1. Tahap rougher bertujuan untuk mengambil sebanyak mungkin mineral berharga,

artinya perolehan harus setinggi mungkin dan kadar mineral harganya tidak perlu

terlalu tinggi

2. Tahap cleaner bertujuan untuk meningkatkan kadar mineral berharga, artinya

perolehan dapat dibuat menjadi rendah, tetapi kadar mineral berharga harus

Page 13: Proposal TA Flotasi - PT.newmont Nusa Tenggara_sip

diusahakan tinggi. Pada tahap ini dapat dilakuan beberapa kali sehingga bias disebut

Cleaner I, Cleaner II, dan seterunya.

3. Tahap Svavenger bertujuan untuk memperoleh kembali mineral berharga yang

terbawa bersma tailing.

2.7. Mekanisme Proses Flotasi

Mekanisme Proses Flotasi secara umum adalah sebagai berikut:

1. Penghancuran dan pelembutan bijih (wet griding) > maximum 35-48 mesh, rata-rata

100-150 mesh, minimal < 200 mesh, tergantung pada sifat bijih.

2. Pulp preparation > pulp density optimum 15-35 % solid :

Sifat alami bijih

Tipe mesin flotasi

Faktor pengalaman

3. Penambahan reagen kimia pada pulp:

a. Conditiong agent/ Conditioner/ Modifer

Zat organic yang segera larut dalam air, berfungsi untuk mengubah keadaan

permukaan mineral dalam air daripada pulp. Waktu conditioning tergantung

pada reagent dan sifat mineral

Activator berfungsi membantu bekerjanya collector

Depressant berfungsi menghalangi bekerjanya collector

b. Penambahan collector

Zat-zat organik, dan dalam beberapa hal hanya sebagian yang larut dalam air,

mengubaha permukaan mineral dalam pulp yang mengakibatkan permukaan

mineral idak dapat di temple dengan air sedangkan bagian lainnya dapat.

4. Aeration

Menghantarkan udara tekanan rendah faktor penting dalam pemisahan

5. Pemisahan busa-busa bermuatan mineral dari Pulp Concentrate

2.8. Prisip Flotasi

Flotasi gelembung udara menggunakan perbedaan sifat kimia dan fisika permukan

mineral. Setelah mengalami pengolahan dengan sejumlah reagent, maka ada kecenderungan

sifat fisik permukaan antara pulp flotasi dengn mineral, dimana pada keadaan ini floatsi akan

Page 14: Proposal TA Flotasi - PT.newmont Nusa Tenggara_sip

terbentuk, gelembung udara harus mampu mengikat partikel dan mengangkatnya ke

permukaan. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini

2.9. Gaya-Gaya Yang Bekerja Pada Permukaan Mineral

Adapun gaya-gaya yang bekerja pada permukaaan mineral adalah sebagai berikut:

Air

Pulp

Cell

AgitatorAir

Mineralised froth

Mineral attaches

Picture. Principle of froth flotation.

MINERAL PROCESSING TECHNOLOGY

Page 15: Proposal TA Flotasi - PT.newmont Nusa Tenggara_sip

1. Keaktipan permukaan mineral dengan adanya “ flotation reagent” dalam air

tergantung dari gaya yang bekerja pada permukaan mineral tersebut. Kecenderungan

gaya tersebut untuk memisahkan sebuah partikel dengan gelembung udara

2. Gaya tensile akan sangat berperan dalam hubungan terbentuknya sudat antara

permukaan mieral dan permukaan gelembung

2.10. Termodimamika Flotasi

Termodinamika flotasi yang sering juga disebut termodinamika pembasahan adalah

kontak antra gelembung udara, air dan permukaan partikel padat merupakan faktor penting

dalam mengendalikan proses flotasi. Secara umum kesetimbngan tiga fase didefinisikan oleh

persamaan Young untuk system sperti gambar di bawah

Dalam keadaan setimbang

Air

Water

SolidT s/w

T w/a

T s/A

FROTH FLOTATION

Picture. Contact angle between bubble and particle in an aqueous medium.

Page 16: Proposal TA Flotasi - PT.newmont Nusa Tenggara_sip

Ts/a = Ts/w + Tw/a cos θ

Dimana:

Ts/a = energi permukaan antara padat -udara

Ts/w = energi permukaan antara padat - air

Tw/a = energi permukaan antara air-udara

θ = sudut kontak, antara peermukaan mendatar dan gelembung udara

Gaya yang diperlukan untuk melepas ikatan gelembung udara dengan partikel disebut

“work adhesion” ( Ws/a ). Besar work adhesion ini akan sama dengan energi yang diperlukan

untuk memisah ikatan solid dan udara dan akan menghasilkan pemisahan ikatan udara-air dan

solid-air.

Ws/a = Tw/a + Ts/w - Ts/a digabung dengan persamaan diatas

Ws/a = Tw/a ( 1 - cos θ )

(1 - cos θ) disebut floability factor

Bila θ = 0→mineral non flotable. Floatibility darimineral bertambah atau berkurang dengan

perubahan sudut θ.

2.11. Kinetik Fotasi

Kinetik Flotasi berhubungan erat dengan kecepatan reaksi yang terjadi. Ada dua hal

yang menentukkan kecepatan reaksi yaitu transfer massa dan adsorpsi. Selama reaksi reduksi

dan oksidasi untuk pada elektro kimia proses terjadi pad antarmuka elektrodda larutan,

moekull yag terlarut akan tertarik ke elektroda agarproses elektrokimia terjadi. Sehingga

perpindahan molekul dari larutan ke permukaan elektroda adalah aspek elektokimia.

Pergerakan dari material dalam sel elektrokimia disebut perpindahan masa. Tiga model

perpindahan material adalah hidrodinamik, migras dan adsorpsi.

2.12. Rumus Perhitungan Flotasi

Untuk melihat keberhasilan dari proses flotasi yang telah dilakukan dapat dilihat dari

kadar dan perolehan mieral tertinggi. Rumus-rumus perhitungan yang digunakan pada

percobaaan flotasi adalah:

a. Material Balance

Page 17: Proposal TA Flotasi - PT.newmont Nusa Tenggara_sip

F=C+T

b. Metallurgical Balance

F.f=C.c+T.t

c. Perhitungan Persen Perolehan (Recovery)

Keterangan:

C= Berat Konsentrat (gram) c = Kadar konsentrat (%) R= Recovery (%)

F= Berat Feed (gram) f = Kadar Feed (%)

T= Berat tailing (gram) t = Kadar Tailing (%)

III. JADWAL DAN RENCANA PELAKSANAAN

Rencana pelaksanaan magang (TA) kerja skripsi adalah mulai Bulan Oktober 2013

sampai dengan Bulan November 2013.

Kegiatan

Bulan

Agustus September Oktober November

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan

Kajian Pustaka

Page 18: Proposal TA Flotasi - PT.newmont Nusa Tenggara_sip

Kegiatan Lapangan

(Pengambilan Data)

Pengolahan dan Analisis Data

Penyusunan Laporan dan Presentasi

Catatan : Jadwal dapat disesuaikan dengan kesepakatan dan ketentuan pihak PT. Newmont

Nusa Tenggara

IV. PENUTUP

Demikianlah proposal Tugas Akhir (Skripsi) saya ini, sebagai bahan pertimbangan bagi

Bapak/ Ibu agar dapat menerima saya untuk melaksanakan Kerja Skripsi di PT. Newmont Nusa

Tenggara. Dan untuk selanjutnya, mohon bimbingan dan arahan dari Bapak/Ibu dalam

pelaksanaannya nanti.

BIODATA

Nama Lengkap : Felice Deglardini Wopari

Nim : 009 064 0058

Fakultas / Jurusan : Teknik / Teknik Pertambangan

Universitas : Universitas Cenderawasih

Tempat & Tanggal Lahir : Serui, 02 Januari 1991

Page 19: Proposal TA Flotasi - PT.newmont Nusa Tenggara_sip

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Belum Menikah

Agama : Kristen

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat di Jayapura : Perumanas 1 Waena Jayapura Provinsi Papua,Indonesia

Nomor Handphone : 085254660483

Alamat E-mail : [email protected]

Nomor KTP : 474.4/459/DWB/2010

Kesehatan : Baik

Hobi : Membaca, Nonton.

Page 20: Proposal TA Flotasi - PT.newmont Nusa Tenggara_sip

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tingkat Nama Sekolah Jurusan Waktu IPK/ Predikat

Kelulusan

Universitas Universitas

Cenderawasih

Teknik

Pertambangan 2009-2013 3.23

SLTA SMAN 3

Jayapura IPA 2006-2009 Baik

SLTP SLTPN 1

Waren - 2003-2006 Baik

SD SDN INPES

Waren - 1997-2003 Baik

KURSUS/SEMINAR/PELATIHAN

Nama Kegiatan Pelaksana Waktu Tempat Pelaksanaan

Keikutsertaan dalam

Program Menuju Olimpiade

Sains Indonesia Bidang Studi

Fisika

SMA N 3 Jayapura Desember’06-

Februari’07 SMA N.3 Jayapura

Seminar Nasional Mitigasi

Bencana Geologi

IAGI & HAGI Wilayah

Papua 09 Juli 2011

Hotel La Premiere Jayapura

Prov. Papua

Seminar Good Mining

Practice

HMJTP-UNCEN

PAPUA

05 Desember

2011 Aula Fakultas Teknik Uncen

Seminar Seismic Refraction

and Seismic Reflection : an

Interpreter View

HAGI Wilayah Papua 15 Oktober 2011

Hotel

Seminar Nasional Geofisika”

Rock Physics dan Aplikasi

dalam Migas Geothermal

HAGI Wilayah Papua 6 Juni 2012 Aula Fakultas Teknik Uncen

Kuliah Lapangn Tambang Panitia Kulap

15-21 Januari

2012

Daerah Abepura-Skylan Kota

Jayapura Papua

Page 21: Proposal TA Flotasi - PT.newmont Nusa Tenggara_sip

American Association of

Petroleum Geologist (AAPG)

2012 Internasioanal

Conference & Exhibition.

AAPG

16 September

2012-19

September 2012

Hotel Marina Bay Sands

Expo and Convention

Center Singapore

Sebagai Moderator Dalam

Kegiatan Seminar Nasional

Teknik Pertambangan Uncen

HMJTP-UNCEN

PAPUA

11-12 Februari

2013 Aula Fakultas Teknik Uncen

PENGALAMAN ORGANISASI

Jenis Kegiatan Waktu Tempat Pelaksanaan

Sekretaris PMK Sub.

Fakultas Teknik Periode 2010-2011 Fakultas Teknik Uncen

Ketua Panitia Kuliah

Lapangan Tambang 15-21 Januari 2012 Wilayah Jayapura & Sekitarnya

Sekertaris 1 HMJTP

Uncen Periode 2011-2012 Fakultas Teknik

Ketua Bidang Ilmiah Perode 2012-2013 Fakultas Teknik

Demikian Daftar Riwayat Hidup yang saya buat dengan sebenarnya.

Jayapura, Agustus 2013

Felice Deglardini Wopari

Page 22: Proposal TA Flotasi - PT.newmont Nusa Tenggara_sip
Page 23: Proposal TA Flotasi - PT.newmont Nusa Tenggara_sip