proposal skripsi qbar

17
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK PEMBERIAN KUIS TEBAK ANGKA BAGI KELAS I SEKOLAH DASAR Di susun oleh : Kibar Rizky Muhammad “52150 80 276” JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2011

Upload: qbarrizky

Post on 20-Jul-2015

1.147 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal skripsi qbar

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELASUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI TEKNIK PEMBERIAN KUIS TEBAK ANGKA BAGI KELAS I SEKOLAH DASAR

Di susun oleh :Kibar Rizky Muhammad

“52150 80 276”

JURUSAN TEKNIK ELEKTROFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA2011

Page 2: Proposal skripsi qbar

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang

yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai

sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Ahmad Munib, 2004:34).

Pendidikan ialah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada

anak-anak, dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri

dan bagi masyarakat (M. Ngalim Purwanto, 2002:10). Dalam arti lain pendidikan

merupakan proses pendewasaan peserta didik agar dapat mengembangkan bakat,

potensi dan ketrampilan yang dimiliki dalam menjalani kehidupan, oleh karena itu

sudah seharusnya pendidikan didesain guna memberikan pemahaman serta

meninggkatkan prestasi belajar peserta didik.

Pendiikan merupakan investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan

dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi

keberlangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh

harapan besar terhadap pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini. Karena

dari pendidikanlah terlahir pemuda-pemuda harapan bangsa sebagai generasi penerus

tanah air.

Walaupun diakui bahwa pendidikan adalah investasi besar jangka panjang

yang harus ditata, disiapkan dan diberikan sarana dan prasarana dalam arti modal

material yang cukup besar, tetapi sampai saat ini Indonesia masih berkutat pada

problematika (permasalahan) klasik dalam hal ini yaitu kualitas pendidikan.

Permasalahan ini setelah dicari akar permasalahannya, berakibat tak terealisasikan

untuk mulai memecahkannya.

Page 3: Proposal skripsi qbar

Terkait dengan mutu pendidikan khususnya pendidikan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) sapai saat ini masih jauh dari yang

diharapkan pemerintah. Jika teringat akan standarisasi Ujian Akhir Semester (UAS)

dengan nilai masing-masing mata pelajaran 4,51 dikeluhkan oleh semua para pendidik

bahkan oleh orang tua murid sendiri, dikarenakan anak atau murid tidak lulus. Hal ini

semestinya tidak terjadi. Melihat kondisi rendahnya prestasi atau hasil belajar siswa

tersebut beberapa upaya dilakukan salah satunya adalah pemberian kuis tebak angka

kepada siswa dengan jangka waktu 6x kuis dalam 1 semester. Dengan hal ini

diharapkan siswa dapat meningkatkan aktifitas belajarnya. Aktifitas yang dapat

memberikan motivasi keapda siswa akan ketertarikannya terhadap mengulang

kembali pelajaran sekolah dirumah. Sehingga, siswa dapat mengulang kembali

pelajaran yang telah diajarkan gurunya disekolah. Bahkan, siswa dapat mencari

dengan sumber lain melalui media internet. Sehingga, Ujian Akhir Sekolah (UAS)

berlangsung siswa tidak sulit untuk menjawab soal yang diberikan, dikarenakan

sering diulang-ulang kembali.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

permasalahan yang dapat diidentifikasi yaitu :

1. Apakah melalui teknik pemberian kuis tebak angka bagi siswa kelas II

Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Hakim dapat meningkatkan upaya

hasil belajar matematika?

2. Apakah melalui teknik pemberian kuis tebak angka dibutuhkan selama proses

pembelajaran matematika berlangsung?

3. Apakah teknik pemberian kuis tebak angka sesuai dengan kurikulum

pembelajaran matematika yang berlaku disekolah?

Page 4: Proposal skripsi qbar

4. Bagaimana membuat pemberian kuis tebak angka yang mampu membantu

siswa dalam memahami pelajaran perhitungan matematika?

1.3. Pembatasan Masalah

Dengan mempertimbangkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka

pada penelitian ini masalah dibatasi pada Pemberian kuis tebak angka bagi siswa

kelas II Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Hakim sebagai upaya meningkatkan hasil

belajar Matematika.

1.4. Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah:

Bagaimana memberikan teknik kuis tebak angka bagi siswa kelas II Sekolah

Dasar Islam Terpadu Al-Hakim sebagai upaya meningkatkan hasil belajar

matematika.

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk :

1. Memberikan pengalaman yang berarti kepada penulis untuk meneliti

tentang masalah pendidikan khususnya pemberian teknik kuis tebak angka

sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil

belajar matematika.

2. Dengan adanya teknik pemberian kuis diharapkan dapat memudahkan

siswa dalam memahami dan mengaplikasikan siswa dalam perhitungan

matematika.

3. Meningkatkan belajar siswa untuk mengulang kembali pelajaran diluar

sekolah, yang telah diajarkan guru disekolah.

Page 5: Proposal skripsi qbar

4. Sebagai bahan masukan bagi guru sebagai metode dalam melaksanakan

proses pembelajaran disekolah.

Page 6: Proposal skripsi qbar

BAB II

PENYUSUNAN KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKA BERFIKIR

2.1. KAJIAN TEORITIS

2.1.1.Hakikat Belajar

Belajar adalah perubahan perubahan kemampuan dan disposisi manusia yang

dapat dipertahankan dan yang tidak semata merupakan proses pertumbuhan1. W. S.

Winkel menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang

berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-

perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan berbekas2. Seseorang

dikatakan telah belajar apabila ada perubahan tingkah laku pada diri orang tersebut

yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan,

keterampilan atau sikap.

Dari definisi belajar di atas dapat disimpulkan pengertian belajar adalah

perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya

dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan sebagainya. Juga belajar itu

mengalami atau melakukan, jadi tidak bersifat verbalistik.

Belajar dapat dilakukan dengan adanya interaksi terhadap lingkungan yang ada di

lingkungan sekitar pembelajar. Dalam proses pembelajaran di suatu institusi pendidikan

seperti sekolah, maka proses interaksi yang terjadi adalah interaksi guru dan siswa.

Guru sebagai penyampai materi dan pemberi informasi, sedangkan siswa sebagai

penerima materi dan informasi.

Cara penyajian atau penyampaian yang menarik dengan menggunakan metode

pembelajaran dan media pembelajaran yang tepat akan membawa dampak positif bagi

siswa atau individu yang mengikuti proses belajar. Sebaliknya, penyajian yang kurang

menarik dan penguasaan materi yang kurang akan membawa dampak negatif. Hal ini

1 Kartini Soeharto, Teknologi Pembelajaran (Surabaya: Intellectual Club Surabaya, 1997), hlm. 4.2 W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran (Jakarta: PT. Grasindo, 1991), hlm.36.

Page 7: Proposal skripsi qbar

disebabkan para siswa tidak memperhatikan dan merasa bosan dengan apa yang

disajikan. Selain itu dibutuhkan juga motivasi yang sehat dari guru, guna mengarahkan

siswa agar dapat tumbuh semangat belajar dan mau mencari sesuatu yang baru, karena

motivasi mempunyai daya penggerak yang kuat dalam mencapai keberhasilan.

2.1.2.Fasilitas Belajar

Fasilitas belajar identik dengan sarana prasarana pendidikan. Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab VII

Standar Sarana dan Prasarana, pasal 42 menegaskan bahwa (1) Setiap satuan

pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media

pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan

lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan

berkelanjutan, (2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi

lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata

usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit

produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat olahraga, tempat beribadah,

tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/ tempat lain yang diperlukan untuk

menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Mulyasa (2005:49) dalam Manajemen Berbasis Sekolah menyatakan bahwa,

yang dimaksud dengan sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang

secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses

belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media

pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang

secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti

halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara

langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran

Page 8: Proposal skripsi qbar

biologi, halaman sekolah sebagai sekaligus lapangan olahraga, komponen tersebut

merupakan sarana pendidikan.

Ciri utama dari kegiatan pembelajaran adalah adanya interaksi. lnteraksi yang

terjadi antara si belajar dengan lingkungan belajarnya, baik itu dengan guru, teman-

temannya, tutor, media pembelajaran, dan atau sumbersumber belajar yang lain.…

komponen pembelajaran itu sendiri. Dimana di dalam pembelajaran akan terdapat

komponen-komponen sebagai berikut; tujuan, materi/bahan ajar, metode dan media,

evaluasi, anak didik/ siswa, dan adanya pendidik/guru (Riyana, 2007. “Komponen

Pembelajaran”.

Dalam penelitian ini penulis pemberian kuis tebak angka meruapakan salah satu

media pembelajaran dalam fasilitas belajar yang dilaksanakan selama proses

pembelajaran berlangsung. Proses pembelajaran yang sesuai dengan aturan yang telah

disepakati disekolah. Dan dalam hal ini, media yang diberikan tidak mengurangi materi

kurikulum matematika yang telah disepakati sekolah.

http://www.damandiri.or.id/file/prantivaunmuhsolobab2.pdf

2.1.3.Pengertian Matematika

Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti

belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa Belanda disebut wiskunde

atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran.1

Istilah ”matematika” (dari yunani: mathematikos ialah ilmu pasti, dari kata

mathema atau mathesis yang berarti ajaran, pengetahuan, atau ilmu

pengetahuan).Matematika adalah salah satu pengetahuan tertua, terbentuk dari

penelitian bilangan dan ruang.2

Page 9: Proposal skripsi qbar

Matematika adalah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri dan tidak merupakan

cabang dari ilmu pengetahuan alam. Matematika merupakan alat dan bahasa dasar

banyak ilmu.3

Menurut Roy Hollands ”matematika adalah suatu sistem yang rumit tetapi

tersusun sangat baik yang mempunyai banyak cabang.4Pada suatu tingkat rendah ada

ilmu hitung, aljabar (bagian dari matematika dan perluasan dari ilmu hitung, yang

banyak digunakan diberbagai bidang disiplin lain, misal fisika, kimia, biologi, teknik,

komputer, industri, ekonomi, kedokteran dan pertanian 5) dan ilmu ukur analisis (cara

memeriksa suatu masalah, untuk menemukan semua unsur dasar dan hubungan antara

unsur-unsur yang bersangkutan 11) dan logika, dan banyak lagi yang lainnya.

2.1.4.Pengertian Teknik Kuis Tebak Angka

Media pembelajaran yang dipilih guru dalam memberikan suatu materi pelajaran

sangat menentukan terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Tidak pernah ada satu

pendekatan dan media yang cocok untuk semua materi pelajaran dan pada umumnya

untuk merealisasikan satu pendekatan dalam mencapai tujuan digunakan multi media.

Dan penulis mengharapkan dengan salah satu media teknik kuis tebak angka ini dapat

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika.

Teknik kuis tebak angka ini adalah suatu media pembelajaran yang menggunakan

kuis tebak angka, dilakukan guru pada 6 kali pertemuan dari keseluruhan alokasi waktu

pertemuan dalam satu semester pembelajaran dikelas. Dalam setiap pertemuan

diharapkan guru memberikan anjuran terhadap seluruh siswa kelas II agar sudah

mempelajari kembali materi lalu yang sudah diajarkan di sekolah. Dengan harapan

penulis, melalui pemberian teknik kuis tebak angka ini siswa dapat memberikan

aplikasi secara cepat, tepat dan jelas terhadap perhitngan matematika sesuai dengan

Page 10: Proposal skripsi qbar

materinya. Sehingga, siswa memiliki pengalaman dalam aplikatif kehidupan sehari-hari

dengan masyarakat sekitarnya.

Pemberian teknik kuis tebak angka tidak seharusnya sama pada setiap pertemuan.

Namun, ada kalaya guru memberikan berbagai macam bentuk aplikatif pemberian kuis

tebak angka ini. Agar siswa yang mendapatkan aplikasinya tidak bosan, bahkan siswa

menunggu-nunggu pertemuan kuis tebak angka ini. Berbagai macam bentuk aplikatif

pemberian kuis tebak angka dapat guru jabarkan dalam rancangan perencanaan

pembelajaran untuk mata pelajaran matematika.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SDIT AL-HAKIM MANGUN JAYA

Mata Pelajaran : MATEMATIKA

Kelas / Semester : II / 1

Pertemuan Ke : 3

Alokasi Waktu : 3 Jam Pelajaran

Standart Kompetensi : Melakukan Operasi Hitung

Kompetensi Dasar : Melakukan aplikasi dari operasi hitung penjumlahan,

pengurangan dan perkalian.

Indikator : Menguasai aplikasi operasi hitung penjumlahan, pengirangan

dan perkalian.

- Menguasai cara perhitungan penjumlahan, pengurangan dan

perkalian

- Menguasai cara penanggulangan masalah dalam operasi

perhitnungan penjumlahan, pengurangan dan perkalian

- Menguasai cara cepat dalam melakukan operasi hitung

penjumlahan, pengurangan dan perkalian.

Page 11: Proposal skripsi qbar

I. Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat :

1. Memiliki kemampuan cara perhitungan penjumlahan,

pengurangan dan perkalian

2. Memiliki kemampuan mengurai cara penangulangan masalah

dalam pengukuran besaran besaran listrik.

3. Memiliki kemampuan menguasai cara cepat dalam

melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan dan

perkalian.

II. Materi Ajar : - Prosedur menganalisa operasi hitung penjumlahan,

pengurangan dan perkalian

- Perhitungan hasil operasi hitung penjumlahan, pengurangan

dan perkalian

- Cara penanggulangan masalah dalam operasi hitung

penjumlahan, pengurangan dan perkalian

III. Metode Pembelajaran :

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

3. Diskusi

4. Demonstrasi / peragaan

5. Membahas tujuan pembelajaran

1 Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta: Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2005), h. 215

2 Hasan Shadily, Ensiklopedia Indonesia, (Jakarta: Ikhtisar Baru, 1983), h. 2171

Page 12: Proposal skripsi qbar

3 E. Nugroho, dr, Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: PT Cipta Adi Pustaka, 1990), Jilid. 10, h. 198

4 Roy Hollands, Kamus Matematika, (Jakarta: Erlanga, 1995), h. 81

2.1.5.Hasil Belajar

Hasil belajar atau yang disebut dengan prestasi belajar dalam penelitian ini adalah

berupa angka-angka tertentu yang tercantum dalam nilai raport, prestasi hasil yang

telah dicapai atau dilakukan. Selanjutnya Winkel (2004 : 162) mengatakan : “Prestasi

adalah bukti keberhasilan yang telah dicapai”. Belajar adalah suatu proses mental yang

mengarah kepada penguasaan pengetahuan, kecakapan/skill, kebiasaan atau sikap

semuanya diperoleh, disimpan dan dilaksanakan sehingga menmbulkan tingkah laku

yang progresif dan adaptif. Secara singkat belajar merupakan suatu perubahan dalam

tingkah laku yang meruapakan hasil dari pengalaman.

Tujuan penyelenggaraan sekolah dasar secara khusus untuk memberikan

kemampuan dasar ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan sikap yang

membantu pembentukan watak seorang siswa untuk hidup dalam bermasyarakat.

Dalam sekolah tingkat dasar ini sebagai modal siswa untuk melanjutkan sekolah ke

tingkat berikutnya, yang diharapkan memiliki kemampuan yang cukup untuk

melanjutkan sekolahnya terutama dalam hal pelajaran matematika. Sehingga siswa

memiliki pengalaman belajar yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

2.2. KERANGKA BERFIKIR

Proses pembelajaran memerlukan alat penunjang agar lebih mudah diterima siswa.

Guru memerlukan media yang menarik untuk menarik perhatian siswa terhadap mata

pelajaran yang disampaikan agar siswa mampu memahami pelajaran dengan baik. Mata

pelajaran matematika kelas Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Hakim Mangun Jaya, Bekasi

merupakan salah saru pelajaran yang mendasar. Oleh sebab itu untuk memudahkan siswa

dalam mempelajari perhitungan matematikayang teramat sulit, selain melalui penyampaain

Page 13: Proposal skripsi qbar

baeragam maedia pembelajaran, guru perlu melakukan pemberian teknik kuis tebak angka,

yang dimaksudkan agar siswa dapat engulang kembali pelajaran yang telah dipelajari

disekolah. Dikarenakan dengan ini siswa akan terbiasa melakukan operasi perhitungan

dalam matematika. Penulis mengharapkan siswa dapat mengaplikasikan dalam kehidupan

sehari-hari dengan cepat, tepat dan tanggap.

Pemberian teknik tebak angka tersebut merupakan program media pembelajaran yang

aneka ragam sebagai penyampaian pembelajaran matematika yang menyenangkan bagi

siswa. Selain itu, media ini dapat dijadikan sebagai motivasi siswa untuk mengaplikasikan

operasi perhitungan matematika baik di dalam sekolah maupun diluar sekolah.

Page 14: Proposal skripsi qbar

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat pengembangan media pembelajaran interaktif ini dilakukan di SDIT Al-

Hakim Mangun Jaya, kecamatan Tambun selatan Kabupaten Bekasi mengambil lokasi atau

tempat ini dengan pertimbangan mengajukan bekerja pada sekolah tersebut yang dilakukan

pada bulan Juli 2012 – Juli 2013. Sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang

waktu yang luas dan subyek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode analisis dan pengujian progam kepada

beberapa sumber maupun siswa. Penelitian ini diawalai dengan analisis kebutuhan tentang

pendidikan, kemudian dengan rancangan progam, pengembangan teknik untuk

implementasi kemudian evaluasi dan perbaikan

3.3 Instrumen Penelitian

Dalam pembuatan media pembelajaran melalui teknik ini menggunakan berbagai alat,

diantaranya :

1. Panduan materi pelajaran matematika kelas II Sekolah Dasar

2. Prasarana sebagai media pendukung, yaitu : kartu tebak angka, slide power point,

permainan edukatif dan lain-lain

Page 15: Proposal skripsi qbar

3.4 Perangkat Penelitian

Langkah-langkah dalam pemberian teknik kuis tebak angka pada mata pelajaran

matematika bagi siswa kelas II Sekolah Dasar, sebagai berikut :

3.1.1 Perencanaan

Untuk mengawali pelaksaanan penelitian, penulis menganjurkan perancangan

perencanaan dalam proses pemberian teknik kuis tebal angka di prose pembelajaran.

Perencanaan yang dimaksud adalah merencanakan tahapan-tahapan dan pelaksanaan

yang akan diaplikasikan dalam melakukan pemberian teknik kuis tebak angka, seperti

yang telah diungkapkan sebelumnya dalam RPP (Rancangan Perencanaan

Pembelajaran). Untuk mengetahui teknik kuis tebak angka yang cocok untuk karakter

siswa-siswa kelas II Sekolah Dasar Islam Terpadu di Al-Hakim. Dalam tahap

perencanaan ini, diharapkan menyertainya dengan pemberian materi sesuai dengan

kurikulum mata pelajaran matematika yang berlaku disekolah.

3.1.2 Pembuatan media pembelajaran sebagai teknik kuis tebak angka

Tahapan ini adalah dengan membuat media pembelajaran melalui berbagai macam

cara yang dirancang guru dalam RPP sebagai pemberian teknik kuis tebak angka. Pokok

bahasan yang terdapat dalam media pembelajaran meliputi operasi hitung penjumlahan,

pengurangan, perkalian dan menggunakan pengukuran satuan.

3.1.3 Tindakan (Action)

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap tindakan ini meliputi beberapa tahapan

yang telah dirancang sebelumnya dalam bahan RPP. Kemudian direalisasikan dalam

kegiatan pembelajaran sesungguhnya. Kegiatan-kegiatan itu meliputi ; do’a,

pendahuluan, kegiatan pokok (pemberian teknik kuis tebak angka), motivasi, penutup.

Page 16: Proposal skripsi qbar

3.1.4 Evaluasi

Evaluasi digunakan sebagai masukan-masukan dan saran guna perbaiakan terhadap

pembuatan media pembelajaran.

Untuk melakukan analisis dari hasil evaluasi para ahli, dihitung menggunakan

rumus yang dinyatakan oleh Suharsimi Arikunto3, yakni dengan pembagian antara skor

dari hasil penilaian dengan skor maksimumnya. Hal tersebut dituliskan dengan :

Untuk menarik kesimpulan dari hasil analisis data atau untuk mengetahui kualitas

produk yang telah dibuat, skor dapat diinterpretasikan menjadi keterangan nilai yang

dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Tabel 2. Pengelompokan kategori kualitas berdasarkan skor4

Skor Kualitas

86 – 100 Sangat Baik

71 – 85 Baik

56 – 70 Cukup baik

41 – 55 Berkualitas rendah

20 – 40 Tidak baik

31 Arikunto Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta:Bumi Aksara, 2003), hlm. 23642 Pudji Mulyono, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan (Universitas Negeri Jakarta, 2004), hlm. 171.

Page 17: Proposal skripsi qbar

DAFTAR PUSTAKA

Winkel W. S. Psikologi Pengajaran (Jakarta: PT. Grasindo, 1991)

Arikunto Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta:Bumi Aksara, 2003)

Pudji Mulyono, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan (Universitas Negeri Jakarta, 2004)

Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta: Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2005)

Hasan Shadily, Ensiklopedia Indonesia, (Jakarta: Ikhtisar Baru, 1983)

E. Nugroho, dr, Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: PT Cipta Adi Pustaka, 1990)