proposal skripsi analisis kemampuan komunikasi matematis

52
PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DENGAN SELF- CONFIDENCE SISWA SMP Disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Pendidikan Matematika Disusun Oleh : Uswatun Hasanah (1684202095) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 2020

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

PROPOSAL SKRIPSI

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI

MATEMATIS DITINJAU DENGAN SELF-

CONFIDENCE SISWA SMP

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam

bidang Pendidikan Matematika

Disusun Oleh :

Uswatun Hasanah (1684202095)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2020

Page 2: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

i

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Uswatun Hasanah

Nomor Pokok Mahasiswa : 1684202095

Program Studi : Pendidikan Matematika

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi untuk mengikuti Seminar

Proposal

Tangerang,

Dosen Pembimbing:

Pembimbing I,

Retno Andriyani, M.Pd

NBM. 1263878

Tanda Tangan:

……………………………

Pembimbing II,

Westi Bilda, M.Pd

NBM. 1211182

………………………….

Ketua Program Studi

Pendidikan Matematika

Hairul Saleh, M.Si

NBM. 1139236

Page 3: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji kehadirat Allah SWT atas segala apa yang telah

memberikan segala karunia, nikmat iman, nikmat islam, dan nikmat kesehatan

yang berlimpah dari dunia sampai akhirat. Sehingga saya dapat menyelesaikan

proposal skripsi saya yang berjudul “Analisis Kemampuan Komunikasi siswa

SMP ditinjau dari Self-confidence”

Shalawat dan salam senantiasa dicurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

beserta seluruh keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Selama penulisan

proposal skripsi ini, saya menyadari bahwa sepenuhnya tidak sedikit kesulitan dan

hambatan yang saya alami. Namun, berkat usaha, doa, perjuangan serta adanya

dorongan serta masukan-masukan yang positif dari kerabat untuk menyelesaikan

proposal skripsi ini, semua dapat berjalan dengan lancar.

Untuk itu saya mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada semua

pihak yang telah membantu serta memberi semangat kepada saya sehingga saya

dapat menyelesaikan proposal skripsi saya. Dan saya memohon dan berdoa

mudah-mudahan bantuan, dukungan, semangat, masukan dan doa yang telah

diberikan menjadi pintu datangnya ridho Allah SWT.

Page 4: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI .................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................... iii

DAFTAR TABEL....................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Fokus Penelitian ............................................................................ 5

C. Rumusan Masalah ......................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 8

A. Landasan Teori .............................................................................. 8

1 Kemampuan Komunikasi Matematis ............................................ 8

2 Self Confidence ............................................................................ 13

B. Penelitian yang relevan................................................................ 17

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 21

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 34

Page 5: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Waktu Penelitian………………………………………………...…….24

Tabel 3.2 Instrumen Penelitian…………………………………………..............27

Tabel 3.3 Kisi-Kisi angket Self Confidence……………………………………..27

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal Kemampuan Komunikasi Matematis…………………28

Page 6: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Observasi Awal………………………………...………...37

Lampiran 2 Lembar Instrumen materi segiempat dan segitiga………………......38

Lampiran 3 Kunci Jawaban………………………………………………………40

Lampiran 4 Angket Self Confidence…………………………………………………...44

Lampiran 5 Instrumen Wawancara……………...……………………………….46

Page 7: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan wadah untuk menciptakan manusia yang

berkualitas dan berpotensi. Melalui pendidikan juga sebuah usaha yang dilakukan

untuk mengembangkan kemampuan dan pendewasaan diri melalui proses

pengajaran atau latihan. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah

telah melakukan berbagai upaya, diantaranya adalah melakukan penyempurnaan

dan perbaikan pada kurikulum pendidikan. Namun, hingga saat ini kualitas

pendidikan di Indonesia masih rendah, khususnya pada pelajaran matematika

(Arifin,2009).

Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sangat berperan penting

dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, karena dalam aktivitas kehidupan sehari-

hari tidak lepas dari peran matematika. dalam pelajaran matematika siswa dilatih

untuk berfikir matematis, salah satu jenis kemampuan berpikir matematis yaitu

kemampuan komunikasi matematis. National Counsil of Teaching of Mathematics

(NCTM, h.4, 2000) memiliki standar proses yaitu pemecahan masalah (problem

soving) , koneksi matematis (conections mathematics), representasi matematis

(representations mathematics), penalaran dan pembuktian (reasoning and proof)

dan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi. Maka dalam pembelajaran

matematika kemampuan komunikasi matematis yang dimiliki siswa sangat

penting, oleh karena itu kemampuan komunikasi harus ditanamkan pada siswa

Page 8: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

2

sejak dini, salah satunya dikembangkan pada saat pembelajaran matematika

berlangsung.

Komunikasi adalah suatu proses pertukeran ide, pesan dan kontak, serta

interaksi sosial termasuk aktivitas pokok dalam kehidupan manusia. Melalui

komunikasi, manusia bisa mengenal satu sama lain, menjalin hubungan, membina

kerjasama, saling memengaruhi, bertukar ide dan pendapat, serta mengembangkan

suatu masyarakat dan budaya. Komunikasi memiliki peran penting dalam

kehidupan manusia dan manusia yang tidak berkomunikasi akan sulit berkembang

dan bertahan (Nofrion, h.1. 2018). Komunikasi salah satu kemampuan yang harus

dimiliki siswa dalam mempelajari matematika karena dengan berkomunikasi

siswa dapat mengembangkan pemahaman konsep yang mereka miliki untuk

mengemukakan ide atau gagasan kepada siswa lainnya. Selain itu kemampuan

komunikasi juga dapat membantu siswa mengungkapkan ide-ide dengan cara

menggambarkan secara visual dan menjelaskannnya dengan bahasa siswa itu

sendiri.

Hal ini disebutkan juga oleh National Council of Teacher of Mathematics

(Sumartini, 2016) bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran matematika di

sekolah, guru harus memperhatikan lima kemampuan matematika yaitu: koneksi

(conections), penalaran (reasoning), komunikasi (communications), pemecahan

masalah (problem solving), dan representasi (representations). Maka dari itu, pada

proses pembelajaran matematika berlangsung diharapkan guru dapat menerapkan

lima kemampuan matematis tersebut. Salah satu kemampuan matematis yang

penting diterapkan pada diri siswa yaitu kemampuan komunikasi matematis.

Page 9: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

3

Kemampuan komunikasi sangat dibutuhkan peserta didik untuk

meningkatkan kemampuan akademik serta untuk menghadapi berbagai persoalan

dalam kehidupan sehari-hari (NCTM, 2000; Tandiling, 2011; Sokoine, 2015).

Dengan berkomunikasi, siswa berkesempatan untuk mengembangkan

pemahaman konsep yang mereka miliki untuk berbagi ataupun memperjelas

kepada siswa lainnya. Oleh karena itu kemampuan komunikasi harus

dikembangkan sejak dini, salah satunya dikembangkan pada saat pembelajaran

matematika. Dalam pembelajaran matematika (risqi, suyitno dan Sudarmin

2016.h.18).

Berdasarkan hasil wawancara yang sudah dilakukan peneliti pada

observasi lapangan yang dilaksanakan pada tanggal 17 januari 2020 di SMPN 1

Sepatan bahwa guru matematika mengamati siswa yang mempunyai kemampuan

komunikasi matematis baik masih sangat rendah, ketika siswa diberikan soal

komunikasi matematis hanya terdapat 40% dari 100% saja dari masing-masing

kelas siswa yang dapat mengerjakan soal dengan baik seperti dapat

menggambarkan sebuah diagram atau grafik pada soal matematika tersebut,

sisanya siswa tidak bisa mengerjakan soal matematika dengan baik, karena ketika

siswa diminta untuk menggambarkan diagram, siswa masih merasa kesulitan

untuk menggambarkannya.

Tidak hanya itu adapun hasil penelitian yang sudah didapat dari observasi

awal yang lakukan oleh Arista Merdian dkk pada bulan februari 2018 di SMA

Muhamadiyah 1 Cimahi hanya 3 orang dari 31 siswa atau 9,67% yang memiliki

Page 10: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

4

nilai kemampuan komunikasi matematis, karena pada saat pembelajaran siswa

kurang aktif dan kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran matematika.

Salah satu cara untuk dapat membuat kemampuan komunikasi

matematis siswa meningkat, yaitu maka perlu adanya pengembangan kepribadian

dengan menumbuhkannya rasa kepercayaan diri pada diri siswa tersebut, karena

dengan kepercayaan diri (self confidence) siswa dapat mengungkapkan ide atau

gagasan dengan lebih berani dan yakin dengan pendapatnya sendiri.

Belajar dengan kepercayaan diri (self-confidence) yang dimiliki, dapat

digunakan untuk berani mengemukakan gagasan baru sehingga siswa dapat

berhasil dalam belajar matematika (Tandiling, 2012; Marlina, dkk., 2014; Yates,

2002). Dengan adanya rasa percaya diri (self-confidence), siswa dapat

mengkomunikasikan gagasan mereka kepada teman sebaya ataupun guru dengan

baik, dapat menjelaskan ide dalam penyelesaian masalah pada soal matematika

yang ingin mereka ungkapkan. Karena dengan siswa mampu berkomunikasi

dalam pembelajaran matematika, maka siswa dapat mengembangkan pemahaman

konsep yang dimiliki dan mampu pengungkapan ide-ide dalam kegiatan

pembelajaran, dengan begitu siswa dapat belajar dalam suasana aktif. Selain itu

dengan kepercayaan diri siswa mampu membangun kekuatan dalam diri siswa

untuk rajin belajar. Ketika rasa percaya diri itu sudah ada pada diri siswa maka

siswa akan merasa lebih tenang atau rileks menunjukan kemampuan yang

dimilikinya, aktif dalam kegiatan pembelajaran dikelas tanpa takut terhadap

kesalahan atau kegagalan yang akan dihadapi.

Page 11: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

5

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas,

mengindikasikan bahwa betapa pentingnya siswa memiliki kemampuan

komunikasi matematis., maka peneliti akan melakukan penelitian untuk

mengetahui bagaimana kemampuan komunikasi matematis ditinjau dengan self-

confidence. Sehingga peneliti ingin meneliti lebih lanjut dengan judul sebagai

berikut : “ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

DITINJAU DENGAN SELF-CONFIDENCE SISWA SMP”

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini di fokuskan

pada :

1. Mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan Komunikasi Matematis

siswa yang memiliki self confidence tinggi

2. Mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan Komunikasi Matematis

siswa yang memiliki self confidence sedang

3. Mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan Komunikasi Matematis

siswa yang memiliki self confidence rendah

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian yang telah diuraikan

di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana kemampuan komunikasi matematis siswa dalam mengerjakan

soal matematika ditinjau dari self confidence tinggi?

2. Bagaimana kemampuan komunikasi matematis siswa dalam mengerjakan

soal matematika ditinjau dari self confidence sedang?

Page 12: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

6

3. Bagaimana kemampuan komunikasi matematis siswa dalam mengerjakan

soal matematika ditinjau dari self confidence rendah?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui komunikasi matematis siswa dalam mengerjakan soal

matematika ditinjau dari self confidence tinggi

2. Bagaimana kemampuan komunikasi matematis siswa dalam mengerjakan

soal matematika ditinjau dari self confidence sedang

3. Bagaimana kemampuan komunikasi matematis siswa dalam mengerjakan

soal matematika ditinjau dari self confidence rendah

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut :

1) Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan menambah ilmu pengetahuan dan dapat

memberikan informasi mengenai kemampuan komunikasi matematis

siswa.

2) Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

kepada guru khususnya guru bidang studi matematika untuk

mengetahui peserta didik yang memiliki self confidence tinggi,

sedang dan rendah pada saat pembelajaran matematika berlangsung.

b. Bagi Siswa

Page 13: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

7

Hasil penelitian ini diharapkan siswa agar lebih percaya diri

(self confidence) dalam belajar dan diharapkan terus dapat

meningkatkan kemampuan komunikasi matematikanya.

c. Bagi Penulis

Dapat memberikan serta memperoleh pengalaman, wawasan

tentang kemampuan komunikasi matematis terhadap self confidence.

d. Bagi Penulis Lain

Dapat dijadikan sebagai referensi dalam pembuatan kaya

ilmiah serupa.

Page 14: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1 Kemampuan Komunikasi Matematis

a. Definisi Kemampuan Komunikasi Matematis

Dalam kamus bahasa Indonesia, kemampuan berasal dari kata

“mampu” yang berarti sanggup. Kemampuan dapat diartikan juga

kesanggupan. Jadi, kemampuan adalah suatu kesanggupan dalam

melakukan suatu hal dalam suatu pekerjaan tertentu.

Komunikasi merupakan suatu yang sangat penting dalam

kehidupan manusia dan merupakan suatu cara untuk berhubungan dengan

orang lain baik secara verbal maupun tertulis. Dengan demikian, manusia

memerlukan komunikasi dalam menjalankan kehidupannya.

Hardjana (2007) mendefinisikan kumunikasi sebagai proses

pencapaian makna dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang

kepada orang lain melalui media tertentu (Naim, 2010, h.18). NCTM

(1995) menyatakan bahwa komunikasi matematis adalah satu kopentensi

dasar matematis yang esensial dari matematika dan pendidikan

matematika. Tanpa komunikasi yang baik, maka perkembangan

matematika akan terhambat. Simbol merupakan lambang atau media yang

mengandung maksud dan tujuan tertentu. Simbol komunikasi ilmiah dapat

berupa tabel, bagan, grafik gambar persamaan matematika dan sebagainya

Hendriana,Rohaeti dan Sumarno. 2018. H. 59).

Page 15: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

9

Baroody (1993) menyatakan ada lima aspek komunikasi

matematis, yaitu merepresentasikan (representating), mendengar

(listening), membaca (reading), diskusi (discussing), dan menulis

(writing). komunikasi merupakan hal penting yang harus ditanamkan pada

siswa sejak dini dengan berkomunikasi siswa dapat mengungkapkan ide

atau gagasan siswa juga dapat berkesempatan untuk mengembangkan

pemahaman konsep yang mereka miliki sehingga dapat berbagi ataupun

menjelaskan kepada siswa lainnya (Hendriana,Rohaeti dan Sumarno.

2018. H. 59).

Menurut Greenes dan Schulman (dalam Syamsudin, 2018:314),

kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan untuk

mengkomunikasikan ide menjadi bentuk simbol, tabel, diagram, atau

media lain untuk memperjelas situasi yang sedang terjadi sehingga siswa

dapat mengambil, mengelola, dan menggunakan informasi yang

terkandung dalam masalah tersebut. Sullivan & Mousley (1996)

mempertegas bahwa komunikasi matematik bukan hanya sekedar

menyatakan ide melalui tulisan tetapi lebih luas lagi yaitu kemampuan

siswa dalam hal bercakap, menjelaskan, menggambar, mendengar,

menanyakan, klarifikasi, bekerja sama, menulis dan akhirnya melaporkan

(Bansu, h.16.2018).

Nurahman dalam (Rachmayani, 2014 : 17) menyatakan bahwa

secara umum, ada dua macam kemampuan komunikasi matematis yaitu

kemampuan komunikasi matematis tertulis dan kemampuan komunikasi

Page 16: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

10

matematis verbal. Kemampuan komunikasi matematis tertulis menjadi

pokok yang penting dalam mempelajari matematika, karena menurut

Jordak (Kosko & Wilkins, 2010: 79), kemampuan komunikasi tertulis

dapat mempermudah kemampuan siswa dalam mengekspresikan

pemikirannya untuk menyelesaikan strategi, dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian

masalah, serta mampu meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Oleh

karena itu, pengembangan kemampuan komunikasi sangat diperlukan

dalam pembelajaran matematika.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan oleh

penulis, bahwa kemampuan komunikasi matematis dapat didefinisikan

sebagai kemampuan untuk mengkomunikasikan ide menjadi bentuk

simbol, tabel, diagram, atau media lainnya untuk dapat mengaplikasikan

atau memodelkan situasi matematika yang sedang terjadi. karena dengan

berkomunikasi siswa dan guru bisa saling menyampaikan ide atau gagasan

matematik didalam kelas sehingga suasana dalam kelas menjadi aktif.

b. Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis

Salah satunya indikator kemampuan komunikasi matematis

menurut Baroody & NCTM (Surya, 2018) dalam

(Noviyana,Dewi,Rochmad, 2019) yakni:

1) Mengungkapkan ide atau situasi matematika dari suatu gambar atau

gambar yang dilengkapi dengan kata-kata itu sendiri dalam bentuk

tulisan (tulisan).

Page 17: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

11

2) Menyatakan situasi dalam bentuk gambar atau grafik (Menggambar).

3) Mampu menyatakan situasi dalam bentuk notasi-notasi matematika

atau model matematika (ekspresi matematika).

Adapun kemampuan komunikasi matematika dengan indikator

menurut Jinfa Cai (1996) dikategorikan sebagai berikut :

1) Kemampuan komunikasi matematika siswa secara tulisan (write)

indikator penilaian meliputi :

a) Menulis tentang matematika (menuliskan apa yang diketahui dan

yang ditanyakan)

b) Membuat pemodelan matematika

c) Menjelaskan ide, situasi, atau relasi matematika dengan gambar

atau aljabar

d) Menghubungkan gambar kedalam ide matematika

e) Keruntutan jawaban

2) Kemampuan komunikasi matematika siswa secara lisan (talk)

a) Memahami suatu presentasi matematika tertulis ( menjelaskan apa

yang diketahui dan ditanyakan)

b) Menjelaskan pembuatan model matematika

c) Menjelaskan ide, situasi atau relasi matematika dengan gambar

atau aljabar

d) Menghubungkan gambar kedalam ide matematika

e) Penggunaan kata-kata yang mudah dimengerti dalam menjelaskan

(Utia Rahmi 2018.h.14).

Page 18: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

12

Sumarno (2006) mengemukakan indikator komunikasi matematik

meliputi beberapa kemampuan :

1) Melukiskan atau mempresentasikan benda nyata, gambar, dan

diagram dalam bentuk idea tau simbol matematik.

2) Menjelaskan ide, situasi dan relasi matematik secara lisan dan tulisan

dengan menggunakan benda nyata, gambar, grafik dan ekpresi aljabar.

3) Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol

matematika atau menyusun model matematika suatu peristiwa.

4) Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika.

5) Membaca dengan pemahaman suatu presentasi matematika.

6) Menyusun konjektur, menyusun argument, merumuskan definisi dan

generalisasi.

7) Mengungkapkan kembali suatu uraian atau paragraph matematika

dalam bahasa sendiri (Soemarmo,2010,h.30).

Berdasarkan indikator yang sudah dipaparkan oleh para ahli di atas

sebagai alat ukur kemampuan komunikasi matematis, maka dapat

digunakan indikator oleh penulis adalah sebagai berikut :

1) Keruntutan jawaban. Yaitu siswa dapat menyelesaikan soal dengan

benar sesuai rumus dan berurutan sesuai langkah penyelesaiannya.

2) Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol

matematika atau menyusun model matematika suatu peristiwa. Yaitu

peserta didik dapat memodelkan atau mengaplikasikan bentuk soal

kedalam peristiwa sehari-hari.

Page 19: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

13

3) Menghubungkan gambar kedalam ide matematika. Yaitu siswa

mampu menjelaskan penyelesaian dari gambar yang diberikan melalui

bahasa matematika.

2 Self Confidence

a. Pengertian Self Confidence

Lauster (Fasikhah, 1994), mengemukakan bahwa kepercayaan diri

(self-confidence) merupakan suatu sikap atau perasaan yakin atas

kemampuan diri sendiri sehingga orang yang bersangkutan tidak terlalu

cemas dalam tindakan-tindakannya, dapat merasa bebas untuk melakukan

hal-hal yang disukainya, dan bertanggung jawab atas tindakannya, hangat

dan sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, dapat menerima dan

menghargai orang lain, memiliki dorongan untuk berprestasi serta

mengenal kelebihan dan kekurangan dirinya (Hendriana,Rohaeti dan

Sumarno. 2018. H. 197).

Untuk dapat mengaitkan beberapa konsep dalam matematika maka

diperlukan kepercayaan diri (self-confidence) siswa dalam menyelesaikan

permasalahan-permasalahan matematik yang dihadapi siswa. Kepercayaan

diri (self-confidence) merupakan kepercayaan setiap individu terhadap

kemampuan yang dimilikinya serta merasa yakin atas apa yang dilakukan

oleh dirinya sendiri.

menurut Haeruman, Rahayu & Ambarwati (2017: 160) bahwa self-

confidence adalah pembentukan pemahaman berdasarkan keyakinaan dan

perasaan siswa tentang kemampuan yang dimilikinya pada aspek-aspek

Page 20: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

14

keyakinaan akan kemampuan dirinya (Pitriyani, Fitrianna, Melinda dan

Hajar. 2018).

Menurut Lautser (Sutisna, 2010) menyatakan bahwa self

confidence adalah suatu sikap maupun perasaan seseorang tentang

kemampuan diri, sehingga diri tersebut tidak perlu khawatir dalam segala

perilakunya, merasakan bebas terhadap kegiatan yang disukainya dan

memiliki rasa tanggungjawab terhadap apa yang dilakukannya serta

memiliki kemauan untuk berprestasi dalam belajar dan mengetahui

kelebihan pada dirinya untuk dikembangkan serta kekurangan terhadap

dirinya sendiri. Percaya diri adalah kepercayaan terhadap kemampuan

pada diri sendiri, serta pengambilan keputusan yang bijaksana (Roza, Ali

dan Maimunah.2020)

(Mullis, 2000, Rahmat, 2014) yang mengungkapkan bahwa

terdapat asosiasi positif antara kepercayaan diri dalam belajar matematika

dengan hasil belajar matematika. Artinya siswa yang memiliki hasil

belajar matematika tinggi juga memiliki indeks kepercayaan diri yang

tinggi pula (Hendriana,Rohaeti dan Sumarno. 2018. H. 197). Oleh sebab

itu, rasa percaya diri perlu dimiliki dan dikembangkan pada setiap siswa

karena dengan adanya kepercayaan diri siswa mampu mengungkapkan ide

atau gagasan dan memberikan informasi kepada siswa lain. Selain itu

siswa juga mampu menunjukan rasa yakin dengan kemampuan

matematika yang dimilikinya dan mampu menerapkan matematika dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 21: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

15

Untuk mengaitkan beberapa konsep dalam matematika maka

diperlukan kepercayaan diri (self-confidence) siswa dalam menyelesaikan

permasalahan-permasalahan matematik yang dihadapi siswa. Kepercayaan

diri (self-confidence) merupakan kepercayaan setiap individu terhadap

kemampuan yang dimilikinya serta merasa yakin atas apa yang dilakukan

oleh dirinya sendiri.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan oleh

penulis, bahwa self-confidence merupakan suatu sikap atau perasaan yakin

akan kemampuan pada dirinya sendiri dalam menyelesaikan

permasalahan-permasalahan matematik yang dihadapi siswa. Kepercayaan

diri sangat penting untuk menciptakan rasa berani siswa untuk

menunjukan kemampuan yang dimilikinya, dengan siswa yang percaya

diri siswa mampu menciptakan dan membangun kekuatan dalam diri siswa

untuk terus belajar.

b. Indikator Self Confidence

Terdapat beberapa indikator untuk mengukur self-confidence pada

diri seseorang, salah satunya yaitu indikator menurut Lauster. Indikator

self-confidence menurut Lauster (Sumarmo, 2015) dalam

(Noviyana,Dewi,Rochmad, 2019. h.707) terbagi menjadi lima indikator,

yaitu:

1) Percaya kepada kemampuan sendiri, tidak cemas dalam melaksanakan

tindakan-tindakannya, merasa bebas dan bertanggung jawab dalam

melakukan hal – hal yang disukainya.

Page 22: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

16

2) Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan.

3) Memiliki konsep diri yang positif, hangat dan sopan dalam

berinteraksi dengan orang lain, dan dapat menerima dan menghargai

orang lain.

4) Berani mengungkapkan pendapat dan memiliki dorongan untuk

berprestasi.

5) Mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri.

Menurut Sumarmo (2015) dalam (Pitriyani, Fitrianna, Melinda dan

Hajar. 2018). Mengemukakan beberapa indikator kepercayaan diri (self-

confidence) antara lain:

1) Percaya kepada kemampuan sendiri, tidak cemas, merasa bebas, dan

bertanggung jawab atas perbuatannya.

2) Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan.

3) konsep diri yang positif, hangat dan sopan, dapat menghargai dan

menerima orang lain.

4) Memiliki dorongan untuk berprestasi serta berani mengungkapan

pendapat.

5) Memiliki Mengenal diri sendiri atas kelebihan dan kekurangan yang

dimiliki.

Lestari dan Yudhanegara (2015.h.95) mengatakan indikator dari

self-confidence ada 4 yaitu :

1) Percaya pada kemampuan diri sediri.

2) Bertindak sendiri dalam mengambil keputusan

Page 23: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

17

3) Memiliki konsep diri yang positif

4) Berani mengemukakan pendapat.

Berdasarkan indikator yang sudah dipaparkan oleh para ahli di

atas, maka dapat digunakan indikator oleh penulis adalah sebagai berikut :

1) Percaya pada kemampuan diri sediri. Yaitu peserta didik merasa yakin

atau percaya atas dirinya sendiri sehingga dapat menyelesaikan

permasalahannya dengan sendiri.

2) Berani mengungkapkan pendapat. Yaitu peserta didik mampu

mengungkapkan pendapat dari jawaban yang kerjakan.

3) Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan. Yaitu peserta didik

mampu mengambil keputusan sendiri tanpa bertanya terlebih dahulu

kepada orang lain.

4) Berani mengungkapkan pendapat dan memiliki dorongan untuk

berprestasi. Yaitu ketika siswa mampu mengungkapkan pendapat dari

jawaban yang dijawab dan merasa yakin jika jawaban tersebut adalah

jawaban yang benar.

5) Memiliki konsep diri yang positif. Yaitu peserta didik memiliki

pemikiran positif untuk dirinya sendiri.

B. Penelitian yang relevan

Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan peneitian ini, di antaranya

sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Afria Alfitri Rizqi, Hardi Suyi dan Sudarmin

yang berjudul “Analisis kemampuan komunikasi matematis ditinjau dari

Page 24: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

18

kepercayaan diri siswa melalui blended learning”menunjukkan bahwa :

Kemampuan komunikasi matematis siswa yang memiliki kepercayaan diri

tinggi terkategorikan sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan bahwa (1) siswa

mampu mengungkapkan ide-ide matematis melalui lisan dan tulisan secara

koheren dan jelas; (2) siswa sangat mampu menggambarkan ide-ide

matematis dalam bentuk visual seperti grafik, diagram, geometris, dan

lainnya dengan tepat dan lengkap; (3) siswa sangat mampu menggunakan

istilah, notasi, dan struktur matematika dengan tepat. Sedangkan kemampuan

komunikasi matematis siswa yang memiliki kepercayaan diri sedang

terkategorikan tinggi. Hal ini ditunjukkan bahwa (1) siswa mampu

mengungkapkan ide-ide matematis melalui lisan dan tulisan secara koheren

dan jelas; (2) siswa sangat mampu menggambarkan ide-ide matematis dalam

bentuk visual; (3) siswa mampu menggunakan istilah, notasi, dan struktur

matematika dengan tepat.

Persamaan penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian di atas

yaitu : 1) penelitian di atas menggunakan deskriptif kualitatif; 2) menganalisa

kemampuan komunikasi matematis dan kepercayan diri. Selain itu, penelitian

yang peneliti lakukan mempunyai perbedaan dengan penelitian di atas yaitu :

1) Dilakukan pada subyek yang berbeda, penelitian diatas mengambil subyek

siswa-siswi SMA N 1 Jepara di kelas XI MIPA 3. Sedangkan penelitian ini

dilakukan pada siswa kelas VII SMPN 1 Sepatan. 2) Dilakukan pada materi

yang berbeda.

Page 25: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

19

2. Penelitian yang dilakukan oleh Asa, Mustangin dan Hasana yang berjudul

“Kemampuan komunikasi matematis dan self confidence melalui model

everyone is teacher here dengan media quest card materi bangun datar

segiempat” dapat disimpulkan bahwa Kesimpulan hasil analisis kualitatif

kemampuan komunikasi matematis dan self confidence yaitu berdasarkan

hasil tes dan wawancara, kelompok dengan kategori kemampuan komunikasi

matematis tinggi pada kelas eksperimen memenuhi semua indikator

kemampuan komunikasi matematis sebanyak lima indikator, sedangkan pada

kelas kontrol memenuhi empat indikator kemampuan komunikasi matematis.

Kelompok kategori kemampuan sedang pada kelas eksperimen memenuhi

tiga sampai empat indikator kemampuan komunikasi matematis, sedangkan

pada kelas kontrol memenuhi dua indikator kemampuan komunikasi

matematis. Kelompok kategori kemampuan rendah pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol hanya mampu memenuhi satu indikator kemampuan

komunikasi matematis. Kelompok dengan kategori self confidence tinggi

pada kelas eksperimen sudah memenuhi semua indikator self confidence

sebanyak empat indikator sedangkan pada kelas kontrol siswa juga sudah

mampu memenuhi semua indikator self confidence.Kelompok dengan

kategori sedang pada kelas eksperimen sudah memenuhi tiga indikator self

confidence, sedangkan pada kelas kontrol siswa memenuhi dua indikator self

confidence. Kelompok dengan kategori rendah pada kelas eksperimen dan

kontrol hanya memenuhi satu indikator self confidence.

Page 26: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

20

Persamaan penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian di atas

yaitu : 1) menganalisa kemampuan komunikasi matematis dan self confidence

selain itu, penelitian yang peneliti lakukan mempunyai perbedaan dengan

penelitian di ataas yaitu : 1) penelitian di atas menggunakan pendekatan

penelitian kombinasi (mixed methods research). 2) dilakukan pada subjek

yang berdeda, penelitian ini dilakukan di SMPN 1 Pakis dengan mengambil

subjek siswa-siswi kelas VII, sedangkan peneliti melakukan penelitian di

SMPN 1 Sepatan pada kelas VII. 3) dilakukan dengan materi yang berbeda.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Eriani, Audina, Khadarisma dan Setaiwan

yang berjudul “Analisis kemampuan komunikasi matematis dan keaktifan

belajar siswa smp di kabupaten bandung barat” hasil penelitian

menyimpulkan bahwa variabel komunikasi matematis keseluruhan masih

rendah dan indikator yang paling sukar adalah menghubungkan diagram

kedalam ide matematika karena kesalahan terbanyak yang dikerjakan oleh

siswa berada pada indikator tersebut.

Persamaan penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian di atas

yaitu : 1) Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. 2) Menganalisa

kemampuan komunikasi matematis dan selain itu, penelitian yang peneliti

lakukan mempunyai perbedaan dengan penelitian di ataas yaitu : 1) dilakukan

pada subjek yang berdeda, penelitian ini dilakukan di di SMPN 1

Gununghalu dengan mengambil subjek siswa-siswi kelas IX, sedangkan

peneliti melakukan penelitian di SMPN 1 Sepatan pada kelas VII. 3)

dilakukan dengan materi yang berbeda.

Page 27: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis metode

penelitian kualitatif deskriptif yang ditunjukan untuk mendeskripsikan dan

menganalisis secara lebih mendalam kemampuan komunikasi matematis siswa

ditinjau dari self confidence. Menurut Sugiono (2018.h.9) menyatakan bahwa

metode kualitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,

digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti

adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakuan secara

tringulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan maksa dari pada generalisasi. Tujuan

pendekatan kualitatif ini, peneliti ingin memperoleh data untuk mengetahui sejauh

mana kemampuan komunikasi matematis yang ditinjau dari self confidence.

Prosedur penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan, dan tahap analisis data. Berikut penjelasan prosedur yang akan

dilakukan oleh peneliti.

1. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam tahap perencanaan

adalah sebagai berikut :

a. Menyusun instrument berupa tes kemampuan komunikasi matematis dan

angket Self confidence sesuai dengan indikatornya.

b. Menyusun pedoman wawancara.

Page 28: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

22

c. Melakukan uji validasi pada instrument tes kemampuan komunikasi

matematis dan uji validasi angket Self confidence untuk menentukan

layak atau tidaknya soal dan angket tersebut digunakan dalam

pengambilan data penelitian.

d. Menganalisis hasil validasi instrument tes kamampuan komunikasi

matematis dan tes angket Self confidence kemudian merevisi jika kurang

layak.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan dalam tahap pelaksanaan yang dilakukan oleh peneliti

meliputi :

a. Memberikan angket self confidence kepada siswa kelas VII di SMP

Negeri 1 Sepatan dan memberikan skor untuk menentukan kategori self

confidence.

b. Memberikan soal tes kemampuan komunikasi matematis.

c. Melakukan wawancara sebagai tringulasi.

3. Tahap Analisis Data

Kegiatan peneliti pada tahap tahap analisis data ini meliputi :

a. Melakukan analisis data yang tela didapatkan pada tahap sebelumnya

yaitu pada tahap pelaksanaan (hasil tes dan wawancara). Analisis data

dilakukan sebagai berikut :

1. Member skor

2. Mereduksi dan memaparkan data

3. Menyajikan data

Page 29: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

23

b. Menarik kesimpulan atau verifikasi

B. Waktu dan Tempat Penelitian

4. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SMPN 1 Sepatan yang beralamat

di Jl. Ahmad Yani, Desa Pisangan Jaya, Kecamatan Sepatan, Kabupaten

Tangerang, Provinsi Banten.

5. Waktu Penelitian

penelitian ini dilakukan pada bulan… untuk lebih jelas bisa dilihat tabel

dibawah ini :

tabel 3.1

Jadwal penelitian

NO Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul Mei 2019

2 Bimbingan proposal Januari 2020

3 Seminar proposal skripsi April 2020

4 Bimbingan dan revisi hasil seminar April 2020

5 Penggumpulan data

6 Pengolahan dan analisis data

7 Ujian skripsi

C. Sumber Data dan Jenis Data Penelitian

Jenis data dalam penelitian ini akan dikelompokan menjadi dua,

yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data primer

Page 30: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

24

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung yang

didapatkan dari hasil, angket, tes tertulis dan wawancara. Dengan

informasi yang sesuai dengan fokus masalah yaitu siswa yang

melakukan tes dan wawancara.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung

oleh peneliti data sekunder dalam penelitian ini yaitu foto-foto ketika

pelaksaan tes angket, tes tertulis dan ketika wawancara.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiono

2018.h.224) Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan oleh

peneliti meliputi :

1. Angket

Sugiono (2018.h.142) menyatakan bahwa Angket merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang

efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan

tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain data yang

diperoleh peneliti melalui menganalisis kemampuan komunikasi

Page 31: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

25

matematis siswa melalui soal. Peneliti melakukan tes angket self

confidence terlebih dahulu untuk mendapatkan ketegori dari self

confidence tersebut.

2. Tes

Tes merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk

mengetahui gaya belajar siswa dan mengukur kemampuan menjawab

soal-soal yang berbentuk tes kemampuan komunikasi matematis

berdasarkan indikator yang sudah ditentukan, siswa diberikan tes

tertulis berbentuk uraian.

3. Wawancara

Esterberg (2002) mendefinisikan bahwa wawancara merupakan

pertemuan dua orang untuk bedrtuar informasi dan ide melalui tanya

jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu

(Sugiono 2018.h.231). Jadi wawancara yang dilakukan berupa

pertanyaan-pertanyaan yang meliputi kemampuan komunikasi

matematis siswa dalam menyelesaikan tes berdasarkan indikator

kemampuan komunikasi matematis.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang terjadi instrumen penelitian adalah

peneliti itu sendiri, peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap

pemahamann metode penelitian kualitatif, pengusaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti (Sugiono 2018.h.222). Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 32: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

26

Tabel 3.2

Instrument penelitian

No Kegiatan Fokus

1 Angket Self confidence

2 Tes Kemampuan komunikasi matematis

3 Wawancara Hasil dari tes kemampuan komunikasi

matematis

1. Angket self confidence

Instrumen angket self confidence diadopsi dan dimodifikasi dari

jurnal Asa, Mustangin dan Hasana yang berjudul kemampuan

komunikasi matematis dan self confidence melalui model everyone is

teacher here dengan media quest card materi bangun datar segiempat

dan buku Hendriana, Rohaeti dan Sumarno yang berjudul hard skills

dan soft skills.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi angket Self Confidence Siswa SMP

No Indikator Positif

negatif Total

pertanyaan

1

1

Percaya kepada kemampuan

diri sendiri

1,4 2 ,3 4

2

2

Bertindak mandiri dalam

mengambil keputusan

5,6 7,8 4

3Memiliki konsep diri yang 9,10 11,12 4

Page 33: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

27

3 positif

4

4

Keberanian mengungkapkan

pendapat

13,14 15,16 4

5

5

mengungkapkan pendapat

dan memiliki dorongan

untuk berprestasi

17,18,20 19 4

2. Tes Kemampuan Komunikasi Matematis

Soal tes kemampuan komunikasi matematis pada penelitian ini

yaitu materi segiempat dan segitiga kelas VII semester genap.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Soal Kemampuan Komunikasi Matematis

Siswa SMP

Kompetensi

dasar

Materi

pokok

Indikator soal Bentuk

soal

No

soal

3.11 Mengaitkan

rumus keliling

dan luas untuk

berbagai jenis

segiempat

(persegi,

persegipanjang,

belahketupat,

Segiempat

Dan

segitiga

Membuat

pertanyaan dari

sebuah gambar

persegi panjang

yang sudah

diketahui sisinya.

Essay

1

Segiempat

Dan

menentukan sisi,

titik sudut dan

Essay

2

Page 34: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

28

jajargenjang,

trapesium, dan

laying-layang)

dan segitiga

4.11

Menyelesaikan

masalah

kontekstual yang

berkaitan dengan

luas dan keliling

segiempat

(persegi,

persegipanjang,

belahketupat,

jajargenjang,

trapesium, dan

laying-layang)

dan segitiga

segitiga diagonal pada

gambar persegi.

Segiempat

Dan

segitiga

Menentukan nilai x

dan keliling belah

ketupat jika

diketahui 2 sisinya.

Essay

3

Segiempat

dan

segitiga

Menghitung

panjang dan

keliling pada

persegi panjang

jika diketahui salah

satu panjang sisi

persegi dan lebar

persegi panjang.

Essay 4

Segiempat

Dan

segitiga

Menghitung

panjang kawat

dengan

menentukan

keliling persegi

panjang

Essay

5

Segiempat

Dan

segitiga

Menghitung biaya

pembuatan keramik

dengan

Essay

6

Page 35: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

29

menentukan luas

persegi panjang

3. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

yang harus diteliti,dilakukan untuk mengklarifikasi hasil jawaban

subjek penelitian pada instrumen tes kemampuan komunikasi

matematis sesuai dengan indikator. Wawancara dapat dibuktikan

dengan merekam menggunakan handphone sehingga data yang

diperoleh dijamin keabsahannya.

Page 36: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

30

F. Teknik Analisis Data

Sugiono (2018) Analisis data adalah proses mencari dan menyusun

secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam

kategori, menjabarkan ke unit-unit melakukan sintesa, menyusun kedalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain

(h. 244). Berikut ini adalah teknik analisis data yang akan dilakukan oleh

peneliti meliputi :

1. Reduksi data

Sugiono (2018) mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-

hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tea dan

polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang

telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya,

dan mencarinya bila diperlukan (h.249). berdasarkan hasil Angket, tes

dan wawancara maka diambil pokok-pokok sebagai gambaran untuk

menjelaskan tentang kepercayaan diri siswa dari hasil angket

kepercayaan diri (self confidence) dan analisis kemampuan komunikasi

matematis siswa dilakukan berdasarkan penyelesaian tes kemampuan

Page 37: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

31

komunikasi matematis, selain itu kemampuan komunikasi matematis

siswa dianalisis lebih mendalam dengan dilakukannya dengan tes

wawancarakepada subyek penelitian.

2. Penyajian data

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya, dengan menyajikan data, maka akan memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan

apa yang telah dipahami tersebut (Sugiono 2018.h.249). setlah

dilakukannya mereduksi data, selanjutnya yaitu peyajian data dengan

bertujuan untuk dapat memahami kemampuan komunikasi matematis

yang ditinjau berdasarkan kategori kepercayaan diri (self confidence).

3. Kesimpulan data

Sugiono (2018) menyatakan bahwa penarikan kesimpulan adalah

mem beri kesimpulan terhadap hasil analisis data dan evaluasi kegiatan

yang mencakup pencarian makna serta pemberian penjelasan dari data

yang diperoleh. Kesimpulan yang diharapkan merupakan temuan baru

yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau

gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih belum jelas sehingga

setalah diteliti menjadi jelas.

G. Keabsahan Data

Menurut Sugiyono (2018) uji keabsahan data dalam penelitian

kualitatif meliputi uji validitas internal (credibility), validitas eksternal

Page 38: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

32

(transferability), reliabilitas (dependability) dan objektivitas

(confirmability).

1. Credibility

Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data penelitian.

Pengujian Credibility dilakukan dengan perpanjangan pengamatan,

peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan

teman sejawat, analisis kasus negative dan membercheck.

Pada penelitian ini, uji kredibilitas yang dilakukan yaitu

triangulasi. Sugiono (2018) mengatakan bahwa triangulasi merupakan

teknik pengumpula data yang bersifat menggabungkan dari berbagai

teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (h.241).

dalam triangulasi untuk mengecek data dapat menggunakan beragam

sumber, teknik, dan waktu. Maka triangulasi yang digunakan oleh

peneliti disini yaitu triangulasi teknik.

Triangulasi teknik ini yaitu untuk menguji kredibilitas data yang

dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama

dengan teknik yang berbeda. Misalnya bisa diperolehnya data dari hasil

tes tertulis soal kemampuan komunikasi matematis, kemudian

dibandingkan dengan mengecek juga dari tes wawancara dan

dokumentasi.

2. Transferability

Uji transferability berkenaan dengan hasil penelitian yang dapat

ditransfer oleh orang lain hingga dapat diterapkan atau digunakan

Page 39: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

33

dalam situasi lain. Pada penelitian ini yang dilakukan adalah

menguaraikan kemampuan komunikasi matematis siswa berdasarkan

tipe Self confidence.

3. Dependability

Dalam peneltian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan cara

melakukan audit terhadap keseluruhan selama penelitian. Pada

penelitian ini, maka data siap di audit kembali terhadap keseluruhan

penelitian, dari mulai menentukan fokus masalah sampai dengan

kesimpulan.

4. Confirmability

Pengujian confirmability dalam penelitian kualitatif mirip dengan

uji dependability. pengujian confirmability yaitu menguji yang dapat

dilakukan secara bersamaan dengan uji dependability. Dalam

pengujian confirmability inipenelitian dikaitkan dengan proses yang

dilakukan.

Page 40: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

34

DAFTAR PUSTAKA

Dr. H. Heris hendriana, M.Pd. Dr. Hj. Euis eti rohaeti, M.Pd. dan Prof. Dr. Utari

sumarno. (2017). Buku :” Hard Skills dan Soft skills matematik siswa”

Prof. Dr. Bansu I. Ansari, M.Pd. (2018). Buku : “komunikasi matematik, strategi

berfikir dan manajemen belajar”

Prof. Dr. Sugiono (2018). Buku :” Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan

R&D”

Nofrion, S.Pd.,M.Pd. (2018). Buku :”Komunikasi Pendidikan penerapan Teori

dan Konsep Komunikasi dalam pembelajaran”

Sherli Pitrah Dewi. (2015). Skripsi :” Pengaruh penerapan model reciprocal

teaching terhadap kemampuan komunikasi matematis berdasarkan self

confidence siswa madrasah aliyah”. Universitas islam negeri sultan

syarif kasim riau pekanbaru

Utia Raluni. (2018). Skripsi :”Analisis kemampuan komunikasi matematis siswa

ditinjau dari kecerdasan interpersonal” Universitas Muhammadiyah

Tangerang

kartika dian lestari. (2016). Jurnal :” Prestasi belajar matematika ditinjau dari

kepercayaan diri dan keaktifan siswa di kelas” Universitas Indraprasta

PGRI

rini hardiyanti ali dkk. (2020). Jurnal :” analisis kemampuan komunikasi

matematis siswa di tinjau dari self confidence siswa mts” Universitas

Riau, Pendidikan Matematika, Pekanbaru

Page 41: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

35

Puri Nur Aisyah dkk. (2018). Jurnal :” analisis hubungan kemampuan pemecahan

masalah matematis dan self confidence siswa smp” Ikip Siliwangi

Qorina Husainiyah Asa dkk. (2019). Jurnal :” Kemampuan komunikasi matematis

dan self confidence melalui model everyone is teacher here dengan

media quest card materi bangun datar segiempat” Universitas Islam

Malang

Afria Alfitri Rizqi dkk. (2016). Jurnal :”Aanalisis kemampuan komunikasi

matematis ditinjau dari kepercayaan diri siswa melalui blended

learning” Universitas Negeri Semarang , Indonesia

Pipit Pitriyani dkk. (2018). Jurnal :” Analisis kemampuan koneksi matematik

siswa mts ditinjau dari self confidence” Pendidikan Matematika IKIP

Siliwangi

Arista Merdian dkk. (2018). Jurnal :” Analisis kemampuan komunikasi matematis

dan keaktifan siswa sma dengan pendekatan problem posing” IKIP

Siliwangi Bandung

Melly Susanti dkk. (2018). Jurnal :” Analisis kemampuan komunikasi matematis

siswa smp di tinjau dari self-concept” IKIP Siliwangi

Page 42: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

36

Page 43: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

37

LEMBAR INSTRUMEN MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA

Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII

Materi : Segiempat dan Segitiga Waktu : 90 menit

Petunjuk Penyelesaian

1. Berdo’a dan bacalah pertanyaan dengan teliti !

2. Tulislah jawaban pada lembar jawaban yang sudah disediakan !

3. Jawablah soal dengan jelas dan benar !

Pertanyaan

1. perhatikan gambar berikut !

Buatlah dua pertanyaan matematika yang berkaitan dengan gambar tersebut

berikut jawabannya!

2. Perhatikan gambar dibawah ini. Jelaskan apa yang kalian ketahui mengenai

gambar tersebut!

Page 44: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

38

Tentukan :

a. sisi yang sama panjang

b. sisi sejajar dan sama panjang

c. Titik sudut

d. Diagonal

3. KLMN adalah suatu jajar genjang. Jika KN = dan KL = ,

tentukanlah nilai agar KLMN merupakan belah ketupat! Kemudian

tentukan pula keliling ketupat tersebut.

4. Luas sebuah persegi panjang sama dengan luas persegi yang panjang sisinya

30 cm. jika lebar persegi panjang adalah 15 cm, maka tentukan

a. Panjang persegi panjang dan

b. Keliling persegi panjang

5. Rudi akan membuat pagar di sekeliling kebun berbentuk persegi panjang

dengang ukuran 12 m 10 m. jika pagar terbuat dari kawat yang terdiri atas

5 lapis, panjang kawat yang diperlukan adalah?

6. Sebuah kolam renang berbentuk persegi panjang, mempunyai ukuran

panjang yaitu 10 m dan lebar 5 m. Di sekeliling kolang renang tersebut pada

bagian luar akan dibuat jalan dengan lebar 1 m. Jika jalan akan dipasang

keramik dengan biaya 20.000,00 setiap meter persegi, maka biaya yang

diperlukan untuk pemasangan keramik adalah?

Page 45: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

39

KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN SOAL

SEGIEMPAT DAN SEGITIGA

NO Tahap Penyelesaian Indikator

kemunikasi

matematis tiap

soal

Skor

Tahap

Skor

Total

1 1) Berapa luas pada persegi

panjang jika diketahui

lebarnya 4 dan

panjangnya 10?

Jawab :

Diketahui

Lebar = 4

Panjang = 10

Ditanya luas?

Luas = panjang x lebar

Luas = 10 x 4 = 40

Menghubungkan

gambar kedalam

ide matematika

10 20

2) Berapa keliling pada

persegi panjang jika

diketahui lebar 4 dan

panjang 10?

Jawab :

Diketahui

Lebar = 4

Panjang = 10

Ditanya keliling?

Keliling = 2 x (p + l)

Keliling = 2 x (10 + 4)

Keliling = 2 x 40 = 80

10

Page 46: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

40

2 a. Mempunyai 4 sisi

yang sama panjang.

Pada persegi ABCD,

panjang sisi AB, BC,

CD, dan DA adalah

sama

b. Memiliki 2 pasang

sisi sejajar dan sama

panjang. Pada persegi

ABCD, sisi AB

sejajar dengan CD,

sisi BC sejajar

dengan AD.

10 20

c. Mempunyai 4 sudut

siku-siku Pada

persegi ABCD,

Karena terdapat 4

sudut dan tiap sudut

besarnya

maka jumlah keempat

sudut dalam persegi

adalah .

d. Memiliki dua

diagonal yang sama

panjang. Pada persegi

ABCD yaitu AC =

BD

10

Page 47: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

41

3 KLMN adalah belah ketupat jika

Keruntutan

jawaban

5 10

5

4 a. Luas persegi panjang =

luas persegi, sehingga

diperoleh

Jadi, panjang persegi

panjang adalah 60 cm.

10 20

b. Keliling persegi panjang

= 2 (p+l)

= 2 (60 + 15)

= 2 x 75

=150

Jadi, keliling persegi

panjang adalah 150 cm.

10

5 Karena pagar kawat dibuat

mengelilingi kebun, maka kita

cari dulu keliling kebun.

Menyatakan

peristiwa sehari-

5 10

Page 48: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

42

Keliling = 2 (p + l)

Keliling = 2 (12 + 10)

Keliling = 2 x 22

Keliling = 44

hari dalam bahasa

atau simbol

matematika atau

menyusun model

matematika suatu

peristiwa

Karena kawat akan dibuat lima

lapis, maka : Panjang kawat = 5

x 44 = 220

5

6 Diketahui : luas kolam renang = 10

m x 5 m = 50

Disekeliling kolam renang bagian

luar akan dibuat jalan dengan lebar

1 m.

Panjang dan lebar ditambah masing-

masing 2 m, p = 12m dan l = 7m

Luas bagian luar 12m x 7m = 84

Luas panjang yang dipasang

keramik = 84 – 50 = 34

15 20

Biaya pemasangan keramik =

= 34 x Rp 20.000

= Rp 680.000

5

Jumlah 100

Page 49: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

43

ANGKET SELF CONFIDENCE (KEPERCAYAAN DIRI) SISWA

Nama : ..........................................................

Kelas/No. Absen : ..........................................................

Petunjuk pengisian :

Berilah tanggapan anda terhadap pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan cara

memberikan tanda check list ( √ ) pada kolom yang sesuai dengan pendapat anda.

Keterangan :

SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju

S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan

Respons

S

S

S T

S

S

TS

1. Saya bersemangat dalam mengerjakan tugas

matematika yang diberikan oleh guru.

2. Saya gugup ketika saya harus menjelaskan materi

matematika didepan teman-teman saya

3. Saya merasa cemas ketika guru menanyakan materi

matematika yang kurang saya pahami

4. Setiap kali guru menjelaskan materi, saya bisa cepat

,mengerti dan paham

5. Saya senang mengemukakan pendapat ketika

belajar kelompok

6. Saya yakin dapat mempelajari matematika serumit

apapun.

7. Ketika ulangan harian matematika, saya senang

mencontek

Page 50: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

44

8. Saya malu apabila saya tampil sendiri menjelaskan

materi matematika didepan kelas

9. Saya merasa bangga dengan kemampuan

matematika yang saya miliki

10. Saya tidak merasa ragu menjawab pertanyaan dari

guru yang tiba-tiba

11. Saya merasa bergantungan pada orang lain dalam

menjawab pertanyaan matematika

12. Merasa takut mengemukakan pendapat sendiri yang

berbeda dengan pendapat teman

13. Saya berani menjawab pertanyaan yang diberikan

oleh guru saat didalam kelas

14. Saya berani bertanya kepada teman-teman tentang

soal-soal matematika

15. Saya menghindari topik-topik matematika yang

kurang saya pahami/kenal

16. Saya gugup ketika melakukan presentasi

metamatika didepan kelas

17. Mengerjakan soal matematika yang sulit

merupakan tantangan untuk berprestasi

18. Bersedia belajar dengan giat untuk mncapai nilai

matematika yang baik

19. Bersedia belajar dengan giat untuk mncapai nilai

matematika yang baik

20. Merasa takut mengemukakan pendapat sendiri yang

berbeda dengan pendapat teman

Page 51: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

45

INSTRUMEN WAWANCARA

Indikator pertanyaan

Keruntutan jawaban

1. Apa yang diketahui pada soal?

2. Jelaskan langkah-langkah dalam

penyelesaian soal.

3. Coba di cek kembali, apakah

jawaban anda sudah benar?

4. Apakah anda kesulitan dalam

menyelesaikan soal ini?

Menyatakan peristiwa sehari-hari

dalam bahasa atau simbol matematika

atau menyusun model matematika

suatu peristiwa.

5. Jelaskan langkah-langkah dalam

menyelesaikan soal.

6. Apa yang diketahui pada soal?

7. Dari informasi yang diketahui

pada soal tersebut, apa langkah

selanjutnya?

8. apakah anda kesulitan dalam

memodelkan permasalahan

matematika tersebut?

1. Apa yang dilakukan pada

langkah pertama untuk

menyelesaikan dengan metode

Page 52: PROPOSAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

46

Menghubungkan gambar kedalam ide

matematika.

gambar?

2. Dari informasi yang diketahui

dari soal pada gambar tersebut,

apa langkah selanjutnya?

3. Apakah anda kesulitan dalam

menyelesaikan dengan metode

gambar?