proposal skripsi

10

Click here to load reader

Upload: keysagirl

Post on 24-Jul-2015

166 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Skripsi

PROPOSAL

ANALISIS SEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MRP

PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. LANGSUNG JAYA

Diajukan oleh :

Nama : Yasinta Sari Khasanah

Nomor Mahasiswa : 05311254

Jurusan : Manajemen

Bidang Konsentrasi : Operasional

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2007

Page 2: Proposal Skripsi

ANALISIS SEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MRP

PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. LANGSUNG JAYA

1. LATAR BELAKANG

Perkembangan IPTEK yang begitu pesat mengakibatkan dunia bisnis mengalami

perubahan yang sangat drastic dan dramatis. Pemangkassan birokrasi dalam

perusahaan banyak dilakukan untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi kerja.

Banyak cara dilakukan untuk dapat bertahan dan agar dapat menghadapi tantangan

dalam dunia bisnis serta pasar global.

Ketatnya persaingan menuntut berbagai pihak di dalamnya untuk selalu waspada.

Diberlakukannya AFTA dan pasar global lainnya menuntut semua pihak dalam bisnis

untuk selalu melakukan perbaikan di segala bidang. Tuntutan untuk menghasilkan

produk yang berkualitas, berbiaya rendah, harga bersaing serta distribusi yang cepat

dan system pembelian yang mudah akan menjadi suatu prioritas bagi perusahaan

yang ingin tetap bertahan di era pasar global. Perusahaan harus memiliki strategi yang

jitu agar tetap bertahan dan unggul dalam kancah perdagangan bebas.

Dalam hal tersebut, bukan hanya perusahaan yang besar saja yang dituntut untuk

dapat bersaing. Begitu juga perusahaan kecil dan menengah. Karena dalam

kenyataannya, di dunia ini terutama di Indonesia, perusahaan kecil-menengah lebih

banyak dibandingkan perusahaan besar. Dan sebagian besar dari mereka juga

merupakan perusahaan yang berkempeten. Apabila mereka ,memilki target pasar

global, mereka dituntut untuuk memiliki strategi yang lebih baik dibandingkan yang

lain.

Page 3: Proposal Skripsi

Dalam suatu perusahaan manufaktur, perancanaan kebutuhan bahan baku yang baik

merupakan salah satu factor yang dapat mendukung untuk dapat bersaing di era

perdagangan bebas. Selain itu, system pengendalian persediaan juga tidak bisa

diabaikan begitu saja. Hal ini dikarenakanpengendalian persediaan memegang

peranan penting untuk tercapainya kesuksesan perusahaan. Akan tetapi, pada

kenyataanya banyak perusahaan yang kurang menghiraukan pengelolaan persediaan .

mereka menganggap remeh pengelolaan persediaan. Padahal dengan adanya

pengelolaan persediaan yang baik dapat menurunkan biaya, sehingga dapat

menaikkan keuntungan perusahaan.

2. RUMUSAN MASALAH

a. Bagaimana perencanaan kebutuhan bahan baku untuk mencapai efesiensi

dan efektifitas?

b. Bagaimana ukuran lot pemesanan agar dicapai biaya minimum?

c. Berapa tingkat persediaan untuk mencapai pengelolaan optimal?

3. BATASAN MASALAH

4. TUJUAN PENELITIAN

a. Untuk memberikan alternatif metode perencanaan kebutuhan bahan baku

agar dicapai biaya optimal.

b. Untuk mengetahui bagaimana ukuran pemesanan bahan baku yang

memberikan biaya optimal.

c. Untuk mencapai biaya yang rendah dalam pengelolaan persediaan.

d. Untuk menentukan sediaan yang optimal.

Page 4: Proposal Skripsi

5. MANFAAT PENELITIAN

a. Memberikan sumbangan pemikiran ataupun masukan bagi perusahaan

dalam perencanaan kebutuhan bahan baku

b. Memberikan sumbangan pemikiran dalam menetapkan jadwal produksi

dan pengendalian persediaan bahan baku di masa yang akan datang

c. Memberikan solusi bagi masalah-masalah yang terkait dengan persediaan

bahan baku

d. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengevaluasi penerapan atau

pelaksanaan keputusan tentang kebijakan pengendalian sediaan bahan

baku dalam perusahaan ini

6. KAJIAN PUSTAKA

6.1 Hasil Penelitian Terdahulu

6.2 Landasan Teori

6.2.1 Peramalan (Forecasting)

Jay dan Berry (2005) mendefinisikan peramalan (forecasting) sebagai seni dan ilmu

untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan

melibatkan pengambilan data masa lalu dan menmpatkannya ke masa yang akan datang

dengan suatu bentuk model matematis. Bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat

subjektif. Atau bisa juga dengan menggunakan kombinasi model matematis yang

disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari seorang manajer.

Terdapat dua pendekatan umum peramalan, yaitu :

a. Peramalan kuantitatif

Page 5: Proposal Skripsi

Peramalan kuantitatif menggunakan model matematis yang beragam dengan data masa

lalu dan variabel sebab akibat untuk meramalkan permintaan.

Peramalan terdiri dari tujuh langkah, yaitu :

a. Menetapkan tujua peramalan

b. Memilih unsur yang akan diramal

c. Menentukan horizon waktu peramalan

d. Memilih tipe model peramalan

e. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan peramalan

f. Membuat peramalan

g. Memvalidasi dan menerapkan hasil peramalan

6.2.2 Kebutuhan Bahan Baku

6.2.3 Persediaan

Persediaan dapat melayani beberapa fungsi yang akan menambahkan fleksibilitas operasi

perusahaan. Empat fungsi persediaan adalah

6.2.4 MRP (Material Requirement Planning)

MRP (Material Requirement Planning) menurut Jay dan Barry (2005) adalah sebuah

teknik permintaan terikat yang menggunakan daftar kebutuhan bahan, persediaan,

penerimaan yang diperkirakan dan jadwal produksi induk untuk menentukan kebutuhan

material. Sedangkan menurut

Dalam penggunaan yang efektif MRP terdiri dari beberapa unsur, yaitu :

a. Jadwal produksi induk (Master production schedule)

MPS merupakan sebuah jadwal yang merinci apa yang akan dibuat dan kapan.

b. Daftar kebutuhan bahan (Bill of material)

Page 6: Proposal Skripsi

Menurut Jay dan Berry (2005), BOM adalah sebuah daftar pembuatan komponen,

komposisi dan jumlah dari setiap bagian yang diperlukan untuk membuat satu unit

produk. Daftar kebutuhan bahan tidak hanya merinci kebutuhan tetapi juga

bermanfaat untuk menentukan biaya dan dapat menjadi daftar jenis barang yang akan

dikeluarkan ke bagian perakitan atau produksi.

c. Ketersediaan persediaan

Manajemen persediaan yang baik merupakan kebutuhan mutlak bagi sebuah sistem

MRP untuk dapat bekerja. Jika perusahaan belum mencapai setiaknya 99% ketelitian

catatan, makan perencanaan kebutuhan material tidak akan bekerja. (Jay dan Berry,

2005)

d. Pesanan pembelian yang belum terpenuhi

Informasi mengenai pesanan yang belum dipenuhi perlu diketahui sebagai bukti

pengelolaan departemen pembelian dan pengendalian persediaan yang baik. Dan

ketika pesanan pembelian tersebut sudah terpenuhi, catatan pesanan beserta tanggal

pengiriman yang sudah dijadwalkan harus tersedia bagi karyawan produksi.

e. Lead time

Jay dan Berry (2005) mengartikan lead time sebagai waktu pesanan, penantian,

pemindahan, antrian, setup, dan waktu pelaksanaan untuk setiap komponen produksi.

Dalam proses produksi, lead time merupakan waktu yang dibutuhkan sampai barang

tersebut jadi.

Page 7: Proposal Skripsi