proposal seni kerajinan merajut tas dan sepatu (tanpa identitas)

15
KPD-PPK PROPOSAL PROGRAM KARYA PENGABDIAN DOSEN KOMPETITIF INDIVIDUAL PENGUATAN PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN PELATIHAN SENI KERAJINAN MERAJUT TAS DAN SEPATU BAGI IBU-IBU RUMAH TANGGA SE-KELURAHAN SENDANGGUWO KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG A L IS M AR A

Upload: daviqr

Post on 26-Dec-2015

925 views

Category:

Documents


79 download

DESCRIPTION

proposal KPD

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Seni Kerajinan Merajut Tas Dan Sepatu (Tanpa Identitas)

KPD-PPKPROPOSAL PROGRAM

KARYA PENGABDIAN DOSENKOMPETITIF INDIVIDUAL

PENGUATAN PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN

PELATIHAN SENI KERAJINAN MERAJUT TAS DAN SEPATU BAGI IBU-IBU RUMAH TANGGA SE-KELURAHAN SENDANGGUWO KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG

IAIN WALISONGO SEMARANGTAHUN 2014

A L ISM A R A

Page 2: Proposal Seni Kerajinan Merajut Tas Dan Sepatu (Tanpa Identitas)

PROFIL PROYEK1 Tema Penguatan Pendidikan dan Keagamaan2 Judul Pelatihan Seni Kerajinan Merajut Tas dan

Sepatu bagi Ibu-Ibu Rumah Tangga Se-Kelurahan Sendangguwo Kecamatan Tembalang Semarang

3 Nama Mitra Kelurahan Sendangguwo Semarang4 Lokasi Kegiatan/Mitra sda5 Wilayah Mitra Kelurahan Sendangguwo Kecamatan

Tembalang KabupatenKota dan Propinsi Semarang Jawa TengahJarak PT ke Lokasi 50 kmTarget output Memberikan ketrampilan dan keahlian seni

merajut tas dan sepatu pada ibu-ibu rumah tangga dan anak perempuan putus sekolah di Kelurahan Sendangguwo Tembalang Semaran

6 Jangka Waktu Pelaksanaan 4 bulan7 Biaya Total Rp. 10.000.000,-8 LPM Rp. 10.000.000,-

Page 3: Proposal Seni Kerajinan Merajut Tas Dan Sepatu (Tanpa Identitas)

PROPOSAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

1. JUDUL

Pelatihan Seni Kerajinan Merajut Tas dan Sepatu bagi Ibu-Ibu Rumah

Tangga Se Kelurahan Sendangguwo Kecamatan Tembalang Semarang

2. PROFIL PROYEK

Kelurahan Sendangguwo Kecamatan Tembalang Semarang

sebagai daerah yang menempati peringkat ketiga penduduk miskin di

Kecamatan Tembalang, membutuhkan pemberdayaan masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat ini berupa pelatihan seni kerajinan merajut tas

dan sepatu untuk ibu-ibu rumah tangga dan anak perempuan putus

sekolah di Kelurahan Sendangguwo Kecamatan Tembalang Semarang.

Pelatihan akan berlangsung selama 4 bulan (10 kali pertemuan) dengan

mendatangkan pelatih professional di bidangnya. Peserta pelatihan kurang

lebih 20 peserta yang sudah diseleksi melalui proses pendaftaran. Peserta

pelatihan akan diberi ketrampilan merajut tas dan sepatu dan produk tas

dan sepatu tersebut akan dipasarkan secara professional ke depannya.

3. ANALISIS SITUASI

Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah lazim yang

saling mengait dan terjadi di Semarang dan umumnya sulit diatasi. Salah

satu sumber permasalahan banyaknya pengangguran adalah kurangnya

lapangan pekerjaan dan peluang usaha. Pengangguran adalah istilah untuk

orang yang sama sekali tidak bekerja, sedang mencari pekerjaan, bekerja

kurang dari dua hari selama seminggu atau seseorang yang berusaha

mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Dari data Bappeda kota

Semarang pada Rekapitulasi Warga Penduduk Miskin Kota Semarang,

Kecamatan Tembalang menempati urutan ke-2 penduduk miskin Kota

Semarang dengan 33.901 kepala keluarga yang termasuk warga miskin.

Di Kecamatan Tembalang sendiri Kelurahan Sendangguwo menempati

Page 4: Proposal Seni Kerajinan Merajut Tas Dan Sepatu (Tanpa Identitas)

urutan ketiga penduduk miskin sebagaimana data berikut.

Sumber: Sistim Informasi Manajemen Warga Miskin Kota Semarang, tahun 2013

Dari data tersebut di atas, Kelurahan Tandang merupakan daerah

dengan penduduk termiskin di Kota Semarang. Urutan ketiga warga

miskin adalah Kelurahan Sendangguwo dengan jumlah penduduk miskin

sebanyak 1.991 kepala keluarga. Berdasarkan wawancara dengan salah

satu ketua Rt di Kelurahan Sendangguwo Semarang, Bapak Kisno bahwa

mayoritas penduduk miskin di Kelurahan Sendangguwo berada di bekas

Desa Karanggawang, yang sekarang masuk wilayah Kelurahan

Sendangguwo Semarang.

Kemiskinan memiliki dimensi yang luas seperti sosio-kultural,

ekonomi, psikologi atau politik. Kerapkali kemiskinan merujuk pada

faktor-faktor penyebab misalnya budaya kemiskinan dan kemiskinan

struktural. Budaya kemiskinan meliputi budaya malas, apatis, kurang

berwirausaha sedangkan kemiskinan struktural menilai bahwa struktur

sosial itu tidak adil, korup dan paternalistik.

Solusi terhadap persoalan kemiskinan dan pengangguran adalah

pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat dapat berupa

Page 5: Proposal Seni Kerajinan Merajut Tas Dan Sepatu (Tanpa Identitas)

pemberian pelatihan, workshop, ketrampilan dan lain-lain. Ibarat analogi

ikan dan kail, memberikan ikan kepada warga miskin buklanlah solusi

masalah kemiskinan. Warga miskin akan semakin tergantung. Idealnya

warga miskin perlu diberi kail dan ketrampilan untuk mencari ikan.

Pemberian pelatihan atau capacity building merupakan kata kunci

terhadap pemberdayaan masyarakat.

Pelatihan pembuatan taplak-taplak meja berukuran besar, baju dan

tas dulu kerapkali dilakukan. Namun, seiring perkembangan waktu, hal

ini dianggap konvensional. Pada perkembangannya seni kerajinan merajut

sudah sampai pada rajutan berbagai macam karya unik dan cantik yang

kadang tidak dipikirkan benak kita. Pembuatan rajutan tas dan sepatu

yang terkesan glamor dan dibuat dengan bahan yang mahal bisa dibuat

dengan benang katun dan polyester dengan sentuhan tangan terampil.

Oleh karena itu, pelatihan seni kerajinan merajut tas dan sepatu

merupakan solusi terhadap masalah pengangguran dan kemiskinan di

Kelurahan Sendangguwo Kecamatan Tembalang Semarang.

4. PERMASALAHAN

Permasalahan di Kelurahan Sendangguwo Kecamatan Tembalang

Semarang sebagai berikut

1. Banyaknya angka pengangguran pada ibu-ibu rumah tangga di

Kelurahan Sendangguwo sehingga banyak waktu dihabiskan dengan

gosip dan rumpi;

2. Masih adanya anak perempuan putus sekolah di daerah tersebut;

3. Sebagai daerah warga miskin ketiga di Kecamatan Tembalang,

banyak keluarga yang diperbesar di daerah tersebut sehingga satu

keluarga bisa terdiri dari 3 atau beberapa keluarga.

5. SOLUSI YANG DITAWARKAN

Mengacu pada permasalahan yang diajukan, beberapa solusi akan

diberikan kepada warga Kelurahan Sendangguwo Kecamatan Tembalang

Page 6: Proposal Seni Kerajinan Merajut Tas Dan Sepatu (Tanpa Identitas)

sebagai berikut:

1. Memberikan ketrampilan teknik dasar merajut tas dan sepatu;

2. Memberikan keahlian membaca bahasa pola rajutan;

3. Memberikan ketrampilan merajut sederhana dan rumit;

4. Memasarkan produk rajutan tas dan sepatu ke pasar/butik.

6. RESOURCES/SUMBER DAYA

Sumber daya pelatihan seni kerajinan merajut tas das sepatu berasal dari

ahlinya.

Nama : Muzdhalifah

Alamat : Jl. Saninten Timur 2/74 Rt 003 Rw 17

Perumnas Banyumanik

No HP : 081575599121

7. TARGET OUTPUT

Sasaran kegiatan pelatihan ini adalah ibu-ibu rumah tangga dan anak-anak

perempuan putus sekolah se-Kelurahan Sendangguwo Kecamatan

Tembalang Semarang.

Pelatihan seni kerajinan merajut tas dan sepatu se-Kelurahan

Sendangguwo Kecamatan Tembalang Semarang dalam program

pengabdian pada masyarakat ini dapat memberikan ketrampilan dan

keahlian seni kerajinan merajut.

1. Bagi Ibu-ibu rumah tangga

Manfaat pelatihan bagi ibu-ibu rumah tangga adalah ibu-ibu rumah

tangga mempunyai home industry rajutan tas dan sepatu di rumah

masing-masing.

2. Anak-anak perempuan yang putus sekolah

Anak-anak putus sekolah akan mempunyai bekal ketrampilan merajut

tas dan sepatu.

Page 7: Proposal Seni Kerajinan Merajut Tas Dan Sepatu (Tanpa Identitas)

8. METODE DAN STRATEGI PENGABDIAN

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan meliputi

1. Pemasangan MMT tentang pendaftaran peserta pelatihan seni

kerajinan merajut tas dan sepatu.

2. Pendaftaran peserta pelatihan dan penandatanganan kontrak

pelatihan

3. Pengumuman peserta pelatihan sebanyak 20 peserta

2. Tahap Pelaksanaan Pelatihan

Pelaksanaan pelatihan akan dilakukan di aula dan materi pelatihan

meliputi teori dan praktek seni kerajinan merajut tas dan sepatu.

3. Metode Pelatihan

1. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi dipilih karena seni kerajinan merajut adalah

aspek psikomotor sehingga membutuhkan modeling.

2. Metode Tanya Jawab

Peserta pelatihan bisa mengajukan pertanyaan apabila ditemukan

masalah dalam seni kerajinan merajut.

3. Metode Simulasi

Peserta pelatihan diminta untuk mensimulasikan seni kerajinan

merajut yang sudah diperoleh.

Strategi Pengabdian diuraikan sebagai berikut:

1. Menetapkan jumlah peserta pelatihan sebanyak 20 peserta dari lokasi.

2. Semua peserta dikumpulkan di aula yang memadai untuk

penyelenggaraan pelatihan.

3. Memberikan materi pelatihan meliputi

1. Materi 1 : seluk beluk ragam benang rajut

2. Materi 2 : macam-macam stik

3. Materi 3 : teknik dasar merajut I meliputi cara memgang benang,

membuat simpul awal, dan baris pertama

Page 8: Proposal Seni Kerajinan Merajut Tas Dan Sepatu (Tanpa Identitas)

4. Materi 4 : teknik dasar merajut II meliputi teknik membuat tusuk

atas dan bawah, menambahkan tusuk dan benang melingkar.

5. Materi 5 : Teknik Dasar Merajut III meliputi membuat benang

melingkar, Tusuk bawah 2 tusuk bersama,

6. Materi 6 : Teknik Dasar Merajut IV meliputi memperbaiki

kesalahan merajut, membuat titik aman, menyambung benang dan

kombinasi warna

7. Materi 7 : Teknik membuat lubang kancing, menutup rajutan,

merajut dengan stik sirkular dan menggabungkan rajutan

8. Materi 8 : Membaca Bahasa Rajutan meliputi pola rajutan variasi

tusuk atas tusuk bawah, membuat pola kabel, kerancang / lace knit.

9. Materi 9 : Rajutan Sederhana meliputi syal sederhana, ribbing syal

4 x 2, sepatu bayi, topi telinga kancing, tas dan lain-lain.

10. Materi 10 : Rajutan Rumit

4. Pemasaran produk rajutan

Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini membutuhkan alokasi waktu selama 4

bulan dan dimulai sejak penandatanganan kontrak kerja. Berbagai

kegiatan operasional dan terperinci akan tampak pada tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1 Rencana dan Jadwal Kerja

No KegiatanBulan ke-

1 2 3 4

1 Pembukaan pendaftaran peserta pelatihan

2 Pendaftaran peserta

3 Penetapan peserta pelatihan

4 Pelaksanaan pelatihanMateri 1 sampai materi 10Praktek merajut tas dan sepatu

5 Pembuatan laporan

6 Seminar hasil kegiatan

Page 9: Proposal Seni Kerajinan Merajut Tas Dan Sepatu (Tanpa Identitas)

7 Revisi laporan

8 Penggandaan laporan

9 Pengiriman Laporan

2. RENCANA BIAYA

Upah / Honorarium

No Uraian Total

1 Trainer Rp 2.000.000,-

2 Panitia Rp 1.000.000,-

Jumlah Rp 4.000.000,-

Bahan seni kerajinan merajut

No Uraian Total

1 Benang 1. serat alami2. serat nabati3. serat hewani4. serat sintetis

Benang bulky, Stik, Jarum Hokken, Penanda rajutan, Jarum goni, Penghitung baris, Jarum kabel, Gunting, Jarum pentul, Pita meteran, Bobbin, Penahan rajutan, Tempat stik (untuk 20 peserta)

Rp 1.550.000,-

Barang habis pakai

No Uraian Total

1 Spanduk MMT Rp 100.000,-

2 Sertifikat Rp 200.000,-

3 Kertas HVS kwarto Rp 100.000,-

4 Modul Rp 200.000,-

Jumlah Rp 600.000,-

Lain-Lain

No Uraian Total

1 Copy laporan dan jilid Rp 250.000,-

2 Dokumentasi Rp 150.000,-

Page 10: Proposal Seni Kerajinan Merajut Tas Dan Sepatu (Tanpa Identitas)

3 Konsumsi utk 10 hari pelatihan Rp 2.000.000,-

4 Uang transportasi utk 20 peserta Rp 2.000.000,-

5 Sewa aula Rp 500.000,-

Jumlah Rp 4.850.000,-

REKAPITULASI PENGGUNAAN DANA PENGABDIAN

1. Upah / Honorarium Rp 3.000.000,-

2. Bahan seni kerajinan merajut Rp 1.550.000,-

3. Bahan habis pakai Rp 600.000,-

4. Lain-lain Rp 4.850.000,-

TOTAL Rp 10.000.000,-

3. SUMBER BACAAN

Nurchasanah. 2010. Jurus Kilat Teknik rajutan Paling Cepat, Kreatif, Populer. Dunia Kreasi: Jakarta

Nurchasanah. 2010. Aneka Kreasi Rajutan Paling Populer. Dunia Kreasi: Jakarta

Rini, Denik Ristya. 2013. Clutch Bag Crochet. Tiara Aksa: Surabaya