proposal semifinal (repaired)

Upload: bayu-permana

Post on 04-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Proposal Semifinal (Repaired)

    1/27

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Alergi merupakan suatu mekanisme tubuh untuk memberi respon terhadap

    adanya suatu benda asing yang diperantai oleh system imun manusia melalui berbagai

    proses. Respon yang dihasilkan dapat berupa nyeri, bengkak, gatal, panas, kemerahan

    yang bisa terjadi sendiri-sendiri ataupun bersamaan. Alergi dapat membuat keadaan

    seseorang menjadi sangat tidak nyaman. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi kualitas

    hidup seseorang. Terdapat berbagai macam penyebab alergi antara lain makanan, cuaca,obat-obatan, debu, serangga, serbuk sari dan sebagainya. Penyebab dari alergi disebut

    juga allergen. Tiap orang memiliki allergen yang berbeda. Hal itu bergantung pada

    masing-masing individu. Biasanya individu tersebut akan menyadari allergen apa yang

    mencetuskan timbulnya reaksi alergi tersebut.

    Penyakit Tuberculosis !TB"# merupakan masalah yang serius bagi dunia, karena

    menjadi penyebab kematian terbanyak dibanding dengan penyakit in$eksi lain.

    %iperkirakan &'( dari kasus TB", terbanyak di negara berkembang. )ndonesia

    merupakan penyumbang penyakit TB" terbesar ketiga di dunia setelah )ndia dan "hina.

    %i )ndonesia TB" merupakan penyebab kematian peringkat ketiga setelah

    penyakit kardiovaskuler dan penyakit perna$asan serta menjadi peringkat pertama dari

    golongan penyakit in$eksi. Tuberculosis !TB"# adalah penyakit menular yang dapat

    menyerang siapa saja dan dimana saja. *etiap tahunnya, +H memperkirakan terjadi

    './// kasus TB" baru di )ndonesia dan kematian karena TB" sekitar 0/./// orang.

    TB" adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman

    1ycobacterium tuberculosis. *umber penularan adalah penderita TB" BTA !Basil

    Tahan Asam# positi$. Pada 2aktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke

    udara dalam bentuk droplet. rang dapat terin$eksi kalau droplet terhirup ke dalam

    saluran perna$asan.

    Penularan kuman TB" dipengaruhi oleh perilaku penderita, keluarga serta

    masyarakat dalam mencegah penularan penyakit TB". Perilaku dalam mencegah

    penularan penyakit TB" antara lain, menutup mulut pada 2aktu batuk dan bersin,

    meludah pada tempat tertentu yang sudah diberi desin$ektan, imunisasi B"3 pada bayi,

    menghindari udara dingin, mengusahakan sinar matahari masuk ke tempat tidur, serta

    makan makanan yang tinggi karbohidrat dan tinggi protein. 1engingat penyakit TB"

    dapat berakibat $atal dan kematian, sudah seharusnya masyarakat mengetahui dan

    memahami berbagai masalah dan dampak dari penyakit ini, sehingga mereka dapat

    1

  • 7/21/2019 Proposal Semifinal (Repaired)

    2/27

    melindungi diri, keluarga dan lingkungannya dari penyebaran penyakit ini. %engan kata

    lain bah2a perilaku keluarga dalam pencegahan sangat berperan penting dalam

    mengurangi resiko penularan kuman TB".

    TB Paru merupakan suatu penyakit kronik yang salah satu kunci keberhasilan

    pengobatannya adalah kepatuhan dari penderita. Penyakit menular ini sebenarnya dapat

    disembuhkan dengan obat yang e$ekti$, namun pengobatan TB Paru harus dilakukan

    selama minimal 4 bulan dan harus diikuti dengan manajemen kasus dan tatalaksana

    pengobatan yang baik. +orld health organi5ation !+H# menyatakan bah2a kunci

    keberhasilan program penanggulangan TB" adalah dengan menerapkan strategi %T*

    dan bank dunia menyatakan bah2a strategi %T* merupakan strategi kesehatan paling

    cost e$$ective. *ejak tahun &&', program pemberantasan Tuberkulosis paru yang

    sekarang menjadi program penanggulangan TB" telah dilaksanakan dengan strategi

    %T* !%irectly bserved Treatment, *hortcourse chemotherapy# yang direkomendasi

    oleh +H. 6ima langkah %T* adalah dukungan dari semua kalangan, semua orang

    yang batuk selama tiga minggu harus diperiksa dahaknya, harus ada obat yang

    disiapkan oleh pemerintah, pengobatan harus dipantau selama enam bulan oleh

    penga2as minum obat !P1#, dan ada suatu sistem pencatatan7pelaporan.8

    Pemerintah )ndonesia berkomitmen dalam penanganan TB dengan pemberian

    obat anti tuberculosis !AT# secara gratis. Berbagai macam obat anti tuberculosis

    !AT# dapat diakses baik di puskesmas atau rumah sakit. bat-obat tersebut adalahisonia5id !)9H#, ri$ampisin, pira5inamid, etambutol dan streptomisin. Tiap-tiap obat

    memiliki e$ek kerja dan e$ek samping yang berbeda-beda. Hal ini yang menyebabkan

    terjadinya reaksi alergi pada beberapa orang. Pemberian AT secarasingle separated

    dose !**%# dapat dengan mudah dideteksi dan diganti pilihan terapinya apabila terjadi

    reaksi alergi. :esulitan dari pemberian **% ialah kepatuhan pasien dalam masa

    pengobatan. Penderita TB harus meminum banyak tablet secara rutin. Hal ini turut

    dipertimbangkan dalam metode terapi yang ingin dilakukan pada penderita TB. Pada

    pemberian fixed-dose drugs combination !;%"# diyakini pasien dapat menjaga

    kepatuhannya dalam pengobatan TB serta diharapkan dapat mengurangi reaksi alergi

    yang terjadi.

    1.2 PERUMUSAN MASALAH

    2

  • 7/21/2019 Proposal Semifinal (Repaired)

    3/27

    Berdasarkan data yang kami dapatkan dari puskesmas tempat pembinaan, masalah

    yang akan kami teliti adalahntuk mengurangi terjadinya reaksi alergi pada penderita TB yang sedang

    mendapat pengobatan AT khususnya bagi masyarakat kecamatan "ilandak.

    b. Bagi Puskesmas :ecamatan "ilandak

    Agar dapat menurunkan angka drop outpenderita TB yang sedang mendapat

    terapi AT.

    *ebagai re$erensi untuk meningkatkan edukasi dan in$ormasi kepada tenagakesehatan bah2a ada $actor e$ek samping obat yang dapat menyebabkan pasien

    tidak mau minum AT.

    c. Bagi )lmu pengetahuan

    %iharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi penelitian di bidang yang

    berkaitan.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    4

  • 7/21/2019 Proposal Semifinal (Repaired)

    5/27

    II.1. Alergi

    II.1.1 Dei!i"i

    Alergi obat adalah respon abnormal seseorang terhadap bahan obat atau

    metabolitnya melalui reaksi imunologi yang dikenal sebagai reaksi hipersensitivitas

    yang terjadi selama atau setelah pemakaian obat. Alergi obat masuk kedalam

    penggolongan reaksi simpang obat !adverse drug reaction#, yang meliputi toksisitas,

    e$ek samping, idiosinkrasi, intoleransi dan alergi obat. Toksisitas obat adalah e$ek obat

    berhubungan dengan kelebihan dosis obat. ?$ek samping obat adalah e$ek obat selain

    khasiat utama yang timbul karena si$at $armakologi obat atau interaksi dengan obat lain.

    )diosinkrasi adalah reaksi obat yang timbul tidak berhubungan dengan si$at $armakologi

    obat, terdapat dengan proporsi bervariasi pada populasi dengan penyebab yang tidak

    diketahui. )ntoleransi adalah reaksi terhadap obat bukan karena si$at $armakologi,

    timbul karena proses non imunologi. *edangkan alergi obat adalah respon abnormal

    terhadap obat atau metabolitnya melalui reaksi imunologi.0

    II.1.2 E#i$l$gi

    ?tiologi terjadinya alergi secara umum antara lainntuk mengetahui usia, alergi padamakanan, Ada atau tidaknya

    ri2ayat atopi.

    8. Timbangan injak ,

    stadiometri dan meteran

    >ntuk mengukur Berat badan dan

    tinggi badan sehingga dapat

    menilai status gi5i

    . Anamnesis dan pemeriksaan

    $isik

    >ntuk mengetahui adakah reaksi

    alergi pada penderita TB dengan

    terapi ;%"

    Alat penelitian ditujukan pada penderita TB yang mendapat ;%" di Puskesmas

    :ecamatan "ilandak.

    D%#% Pri(er

    %ata identitas responden seperti usia, jenis kelamin, status gi5i, ri2ayat atopi dan

    jumlah penderita yang alergi.

    D%#% Se',!-er

    %ata yang didapatkan dari Puskesmas mengenai jumlah penderita yang sedang dalam

    terapi ;%".

    4.9 MANAJEMEN DATA

    4.9.1Data entry

    *etelah data diperoleh maka dilakukan pengolahan dengan tahapan sebagai berikut nivariat

    Analisis ini dilakukan pada masing-masing variabel. Hasil ini berupa distribusi

    dan persentase pada variabel-variabel yang diteliti.

    b. Analisis Bivariat

    Analisis yang dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel

    bebas dengan variabel tergantung. %alam analisis ini, dilakukan uji 'isher

    untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel

    tergantung

    4.9.3 Pe!:%;i%! D%#%

    %ata yang telah terkumpul dan diolah akan disajikan dalam bentuk