proposal ptk pkn 7

38
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX-C SMPN 2 CIKEUSIK DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) (Suatu Penelitian Tindakan Kelas dalam pembelajaran PKn Pada Kompetensi Dasar: 2.1 Mendeskripsikan Pengertian Otonomi Daerah di kelas IX-C Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011 Disusun Oleh: AINA MULYANA, S.PD PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 2 CIKEUSIK

Upload: irham-mahfudz

Post on 26-Jul-2015

256 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Ptk Pkn 7

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX-C SMPN 2 CIKEUSIK DALAM PEMBELAJARAN PKN

MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

(Suatu Penelitian Tindakan Kelas dalam pembelajaran PKn Pada Kompetensi Dasar: 2.1 Mendeskripsikan Pengertian Otonomi Daerah di kelas IX-C

Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011

Disusun Oleh:

AINA MULYANA, S.PD

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG

DINAS PENDIDIKAN

SMP NEGERI 2 CIKEUSIK

2011

Page 2: Proposal Ptk Pkn 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam upaya meningkatkan pendidikan bangsa Indonesia, maka perlu

penataan sistem pendidikan yang tentu disesuaikan dengan pembaharuan-

pembaharuan secara menyeluruh, hal ini penting terutama dikaitkan dengan

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem

Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 19

Tahun 2005 tentang Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Bab II

pasal 3 dinyatakan:

Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan Potensi Peserta Didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi Warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1

Untuk mewujudkan tujuan dalam undang-undang tersebut perlu ditindaklanjuti

dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 Tahun 2005, Bab I pasal 1 ayat 6

tentang Standar Nasional Pendidikan, yang menyatakan sebagai berikut:

Standar Proses Pendidikan adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan.2

Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan, untuk setiap sekolah/madrasah mengembangkan

1 Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasiona RI 2003, h. 82 Peraturan Pemerintah, Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional RI 2005, h. 4

Proposal PTK PKn 2

Page 3: Proposal Ptk Pkn 7

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berdasarkan Standar Kompetensi

Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI).

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), perlu

memperhatikan kepentingan dan kekhasan daerah, sekolah dan peserta didik.

Model Pembelajaran dengan kurikulum yang disebutkan di atas adalah mengacu

pada Pembelajaran Kreatif, siswa lebih aktif dalam pembelajaran sedangkan guru

bertindak sebagai motivator dan fasilitator. Artinya dalam pembelajaran guru

mendorong siswa untuk berkreatif dalam pembelajaran dan guru

menginformasikan materi pembelajaran, siswa diberi kesempatan untuk

mengeksploitasikan (menggali) materi yang sedang dipelajari. Dengan demikian

Model Pembelajaran Konvensional, dimana guru mendominasi dalam

pembelajaran harus sudah ditinggalkan. Oleh sebab itu guru harus dapat

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga dapat menjadikan

proses pembelajaran lebih efektif, dan dapat mencapai hasil belajar yang

memuaskan. Dengan Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Tipe Student Team Achievement Division (STAD) atau Pembagian Pencapaian

Tim Siswa, menunjukkan salah satu Model Pembelajaran yang dapat menciptakan

suasana pembelajaran tersebut.

Proses pembelajaran PKn dalam Kompetensi Dasar: 2.1 Mendeskripsikan

Pengertian Otonomi Daerah di kelas IX-C telah penulis lakukan dengan Metode

Diskusi. Namun, hasil belajar siswa umumnya dibawah KKM, motivasi belajar

siswa pun rendah, sebagian siswa tidak menjawab pertanyaan guru ketika ditanya,

jarang ada siswa yang bertanya kepada guru mengenai penjelasan materi yang

diajarkan, ketika guru memberikan ulangan individu masih banyak siswa yang

Proposal PTK PKn 3

Page 4: Proposal Ptk Pkn 7

menyontek. Selain permasalahan di atas suasana kelas masih cenderung parsial

artinya ada pengelompokkan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang

pandai.

Berdasarkan uraian di atas terungkap bahwa Pembelajaran PKn di kelas

IX-C masih kurang berhasil, minat belajar PKn kurang dan hasil belajar siswa

belum sesuai standar yang telah ditetapkan. Oleh karena itu perlu ada tindakan

untuk mengatasi permasalahan pembelajaran PKn di kelas tersebut, yaitu dengan

tetap menerapkan metode diskusi namun pelaksanaannya menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) atau

Pembagian Pencapaian Tim Siswa.

Student Team Achievement Division (STAD) adalah salah satu model

pembelajaran yang bercirikan heterogenitas dalam bentuk kelompok belajar.

Model ini dikembangkan bersama-sama oleh Slavin, Leavy dan Madden di

Universitas John Hopkin, selain memprioritaskan kegiatan belajar kooperatif juga

mengetengahkan kemampuan individu, yaitu penilaian dalam belajar kelompok

dan kuis individu.

Dengan model pembelajaran ini diharapkan siswa lebih termotivasi dalam

belajar terutama pelajaran PKn , meminimalisir kepasifan kelas dan menciptakan

suasana kondusif dalam proses belajar mengajar, sehingga pada akhirnya hasil

belajar siswa pada pelajaran PKn dapat meningkat.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah

penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX-C

Proposal PTK PKn 4

Page 5: Proposal Ptk Pkn 7

dalam pembelajaran PKn melalui model pembelajaran Student Team Achievement

Division (STAD ) ?

C. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dan diperoleh melalui penelitian ini

adalah :

1. Bagi guru PKn, memberikan wawasan tentang apa dan bagaimana menerapkan

model pembelajaran tipe STAD.

2. Bagi sekolah, khususnya SMP Negeri 2 Cikeusik , hasil penelitian ini akan

memberikan sumbangan positif dalam rangka meningkatkan proses

pemebelajaran PKn .

3. Bagi pembaca, khususnya para guru, penelitian ini dapat digunakan sebagai

acuan penelitian selanjutnya.

Proposal PTK PKn 5

Page 6: Proposal Ptk Pkn 7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Hasil Belajar

Belajar merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap manusia.

Belajar adalah kegiatan beproses dan merupakan unsur yang penting dalam

penyelenggaraan pendidikan. Sedangkan keberhasilan pencapaian tujuan

pendidikan sangat tergantung pada keberhasilan proses belajar siswa di sekolah

dan di lingkungan sekitarnya.

Belajar memiliki beberapa definisi dan teori yang dikemukakan oleh

beberapa ahli pendidikan. Menurut Syah yang dikutif oleh Jihad mengatakan

bahwa belajar merupakan tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif positif

dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses

kognitif.3 Tahapan dalam belajar tergantung pada fase-fase belajar. Menurut

Witting ada tiga tahapan dalam belajar, antara lain:

a. Tahapan Acquisition, yaitu tahapan perolehan informasi

b. Tahapan Storage, yaitu tahapan menyimpan informasi; dan

c. Tahapan Retrieval, yaitu tahapan pendekatan kembali informasi.4

Menurut Hamalik yang dikutif oleh Jihad ada dua pengertian yang umum tentang

belajar yaitu:

3 Asep Jihad, Evaluas Pembelajaran, Yogyakarta : Multi Presindo, 2008, h.14 Ibid, h.2

Proposal PTK PKn 6

Page 7: Proposal Ptk Pkn 7

a. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

pengalaman (Learning is difined as the modification or streng hening

of behavior through experiencing).

b. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui

interaksi dengan lingkungan.

Karena itu seseorang dikatakan belajar, bila dalam diri orang itu terjadi suatu

proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku. Jadi dalam

teori ini siswa belajar akan mendapatkan hasil belajar yaitu berupa perubahan

kepribadian sebagai pola baru, misalnya pemahaman atau pengetahuan yang

didapat dari proses pembelajaran.

Belajar berlangsung sepanjang hayat, karena belajar merupakan kebutuhan

setiap manusia. Prinsip belajar sepanjang hayat yang dibuat oleh Komisi Delors

dari United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO)

terbagi 4 pilar, yaitu : (a) learning to know, yang berarti juga learning to learn; (b)

learning to do; (c) learning to be; dan (d) learning to live together.

a. Learning to Know

Learning to know atau learning to learn memiliki definisi bahwa

belajar itu pada dasarnya tidak berorientasi kepada produk atau hasil.

Akan tetapi juga harus beroientasi kepada proses belajar.

b. Learning to Do

Learning to do mengandung pengertian bahwa belajar bukan hanya

sekedar mendengar dan melihat dengan tujuan akumulasi pengetahuan,

tetapi belajar untuk berbuat dengan tujuan akhir penguasaan

kompetensi yang sangat diperlukan dalam era persaingan global.

Proposal PTK PKn 7

Page 8: Proposal Ptk Pkn 7

c. Learning to Be

Learning to be berarti belajar itu membentuk manusia yang “menjadi

dirinya sendiri”. Dengan kata lain, belajar untuk mengaktualisasikan

dirinya sendiri sebagai individu dengan kepribadian yang memiliki

tanggung jawab. Sebagai manusia dan juga memiliki tanggung jawab

sebagai khalifah yang menyadari akan segala kekurangan dan

kelemahannya.

d. Learning to Live Together

Learning to live together adalah belajar untuk kerjasama. Hal ini

diperlukan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dalam masyarakat global,

dimana secara individu dan kelompok tidak mungkin bisa hidup

sendiri atau mengasingkan diri bersama kelompoknya.

Dari segi psikologi, menurut Whitetherington psikologi yang dikutip oleh Ngalim

Purwanto, mengemukakan :

Belajar adalah suatu perubahan tindakan di dalam, kepribadian yang menyatakan diri sebagai pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan sikap kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian.5

Dalam proses belajar terdapat beberapa hal yang penting yaitu

pengalaman, proses berpikir, dan perubahan tingkah laku. Pada proses belajar,

siswa merupakan subyek sedangkan guru diharapkan sebagai fasilitator dan

pembimbing. Agar terjadi proses belajar yang baik, dituntut adanya suatu

Interaksi Multi Arah antara siswa dan guru. Setiap individu berperan aktif

melibatkan diri dengan segala pemikiran dan kemauan untuk berinteraksi dengan

lingkungannya.

5 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung : Remaja Karya, 1988, h.86

Proposal PTK PKn 8

Page 9: Proposal Ptk Pkn 7

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan belajar adalah

suatu aktifitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan

yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

keterampilan dan sikap. Setiap pembelajaran bermuara pada suatu hasil, sesuai

dengan tujuan pembelajaran. Hasil yang didapat dari sekolah harus dapat

digunakan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil belajar yang telah

diperoleh disimpan dalam ingatan untuk kemudian digali dari ingatan bila

dibutuhkan. Suatu pembelajaran dikatakan efektif bila proses pembelajaran

tersebut dapat mewujudkan sasaran atau hasil belajar tertentu. Beraneka ragam

tingkah laku yang diperoleh dalam belajar yaitu pengetahuan, sikap, dan

keterampilan.

Pengertian dan konsep hasil belajar yang dikemukakan oleh ahli-ahli

sedikit banyak dipengaruhi oleh aliran/teori yang dianutnya. Skinner dengan teori

kondisioningnya memaparkan bahwa hasil belajar itu berupa respon baru (tingkah

laku) yang baru.6 Dalam hal ini hasil belajar siswa dapat berupa respon atau

tingkah laku baru yang membedakannya dengan sebelum siswa mengalami

pembelajaran.

Menurut Abdurrahman yang dikutip oleh Asep Jihad, hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh kegiatan belajar.7 Dalam pembelajaran guru

menetapkan tujuan belajar, siswa yang berhasil belajar adalah yang berhasil

mencapai tujuan-tujuan permbelajaran. Menurut Benjamin S. Bloom ada tiga

6 Nurdin Ibrahim, Hubungan Tempat Tutorial Tatap Muka dengan hasil Belajar Siswa SLTP Terbuka, Jurnal Teknodik, Oktober, 2000, h.487 Asep Jihad, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta : Multi Presindo, 2008, h.14

Proposal PTK PKn 9

Page 10: Proposal Ptk Pkn 7

ranah (domain) hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.8 Dari ketiga

ranah tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut :

1) Ranah Kognitif

Tujuan kognitif adalah tujuan yang lebih banyak berkenaan dengan

perilaku dalam aspek berfikir atau intelektual. Ada enam tingkatan dalam domain

kognitif, antara lain :

a. Pengetahuan atau ingatan yang mengacu pada kemampuan mengenal

atau mengingat materi yang sudah dipelajari.

b. Pemahaman, mencakup kemampuan untuk menangkap makna dari arti

bahan (materi) yang dipelajari.

c. Penerapan atau aplikasi, mencakup kemampuan untuk menarapkan

suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus atau problem yang

konkrit.

d. Analisis, mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan kedalam

bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhannya atau organisasinya

dapat dipahami dengan baik.

e. Sintesis, mencakup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau

pola baru. Bagian-bagian dihubungkan satu sama lain sehingga tercipta

suatu bentuk baru.

f. Evaluasi, mengacu pada kemampuan memberikan

pertumbuhan/penilaian terhadap gejala atau peristiwa berdasarkan

norma.

2) Ranah Afektif

8 Nana Sujana, Dasar-dasar Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algesindo, 2004, h.54

Proposal PTK PKn 10

Page 11: Proposal Ptk Pkn 7

Berkenaan dengan watak perilaku seperti keterampilan dan kemampuan

bertindak setelah seseorang menerima pengalaman tertentu. Ranah afektif juga

berkenaan dengan sikap dan nilai, yaitu tujuan-tujuan yang banyak berkenaan

aspek perasaan, nilai, sikap dan minat perilaku siswa. Tipe hasil belajar afektif

tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatian siswa, disiplin

dan motivasi dalam pembelajaran.

Ada beberapa tingkatan bidang afektif antara lain :

a. Penerimaan, mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan

kesediaan memperhatikan rangsangan itu, seperti buku pelajaran atau

penjelasan yang diberikan oleh guru.

b. Pemberian respon yakni reaksi seseorang terhadap stimulasi yang

datang pada siswa.

c. Penghargaan terhadap nilai, mencakup kemampuan untuk

memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai

dengan penilaian itu.

d. Pengorganisasian, mencakup untuk suatu sistem nilai sebagai

pedoman dan pegangan dalam kehidupan.

e. Karakteristik nilai, yakni keterpaduan dari semua sistem nilai yang

telah di nilai seseorang. Pada tingkat ini siswa bukan saja telah

mencapai perilaku-perilaku tingkah laku rendah, tetapi telah

mengintegrasikan nilai-nilai tersebut kedalam kehidupan yang

konsisten.

3) Ranah Psikomotor

Proposal PTK PKn 11

Page 12: Proposal Ptk Pkn 7

Tujuan atau ranah psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan dan

kemampuan bertindak seseorang individu, ada tingkatannya antara lain :

a. Gerak refleks atau meniru (imitation) yaitu mencakup kemampuan

untuk meniru perilaku yang dilihatnya.

b. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar

c. Kemampuan gerakan di bidang fisik

d. Kemampuan gerakan-gerakan skill

e. Kemampuan yang berkenaan dengan non de cursve

Jadi dapat disimpulkan hakikat hasil belajar PKn adalah suatu kegiatan

yang dilakukan siswa dalam mempelajari PKn untuk menghasilkan perubahan

tingkah laku yang berhubungan dengan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Setelah guru selesai menyampaikan materi tertentu tindak mengajar

diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Evaluasi hasil belajar dapat

dilakukan menggunakan alat evaluasi yang berupa tes hasil belajar. Tes hasil

belajar adalah tes yang digunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang telah

diberikan oleh guru kepada siswa dalam waktu tertentu.9 Untuk mengukur hasil

belajar dapat digunakan tes hasil belajar yang menurut jenisnya dapat dibagi dua

yaitu tes hasil belajar bentuk uraian dan bentuk obyektif.

B. Pengetian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran adalah suatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk

siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu

peserta didik melakukan kegiatan belajar.10

9 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung : remaja Rosda Karya, 2001, h.3310 Isjoni. Cooperative Learning, Bandung, Alfasindo, 2007, h.1

Proposal PTK PKn 12

Page 13: Proposal Ptk Pkn 7

Menurut Slavin yang dikuitp oleh Isjoni, Cooperative Learning adalah

suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-

kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur

heterogen.11

Keberhasilan pembelajaran kooperatif memiliki keunggulan dan

kelemahan diantaranya :

Keunggulan :

a. Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak sepenuhnya bergantung

pada guru.

b. Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan

mengungkapkan ide/gagasan dengan kata-kata secara verbal dan

mendengarkan ide-ide orang lain.

c. Dapat membantu siswa untuk respek pada orang lain dan menyadari

serta menerima segala perbedaan.

d. Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan

pemahaman sendiri.

e. Memberikan rangsangan untuk berfikir.

Kekurangan :

a. Untuk memahami dan mengerti pembelajaran kooperatif

membutuhkan waktu.

b. Penilaian yang diberikan di dasarkan pada nilai kelompok.

c. Keberhasilan pembelajaran kooperatif merupakan periode yang cukup

panjang.

11 Ibid, h.12

Proposal PTK PKn 13

Page 14: Proposal Ptk Pkn 7

Dilihat dari tugas penerapan pembelajaran kooperatif yaitu hasil belajar akademik,

penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.12

Dari berbagai tinjauan diatas pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan

kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, penerimaan terhadap keragaman.

Model Pembelajaran Kooperatif agar siswa dapat menerima teman-temannya

yang mempunyai berbagai perbedaan latar belakang. Perbedaan tersebut antara

lain perbedaan suku, agama, kemampuan akademik, dan tingkat sosial, serta

pengembangan ketrampilan sosial yang artinya aktif bertanya, menghargai

pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan idea tau

pendapat.

C. Pengertian Tipe STAD (Student Team Achviement Division)

Ide dasar STAD adalah agar memotivasi siswa untuk saling bekerja sama

dan membantu satu sama lain, baik dalam memahami materi maupun

penyelesaian tugas dalam satu kelompok.13 Tipe ini dirancang untuk mengatasi

kesulitan belajar siswa secara individual, terutama terhadap siswa-siswi yang di

dalam kinerja akademiknya lemah atau mainstream. STAD terdiri atas lima

komponen utama yaitu :

a. Presentasi kelas

b. Tim

c. Kuis

d. Skor kemampuan individu

12 Asep Jihad, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta, Multi Presindo, 2008, h. 30-3113 R E Slavin, A Practical Gide To Cooperative Learning, USA : A Division Of Paramount Publishing, 1994, h. 15

Proposal PTK PKn 14

Page 15: Proposal Ptk Pkn 7

e. Rekognisi Tim14

Presentasi Kelas atau tahap penyajian materi, guru memulai dengan

menyampaikan indikator yang dicapai dan memotivasi siswa tentang materi yang

akan dipelajari. Mengenai teknik penyajian materi dapat dilakukan secara klasikal

atau melalui audiovisual.

Tim terdiri atas empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian kelas

dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Fungsi utama dari

tim atau kelompok ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar

belajar, tim atau kelompok mengerjakan tugas dalam bentuk lembar tugas. Tiap

anggota tim diharapkan melakukan sesuatu yang terbaik untuk tim atau

kelompoknya.

Kuis, setelah guru memberikan presentasi dan/atau siswa telah

melaksanakan praktek tim atau kerja kelompok (diskusi), para siswa akan

mengerjakan kuis individual. Para siswa tidak diperbolehkan untuk saling

membantu dalam mengerjakan kuis. Sehingga tiap siswa bertanggung jawab

secara individual untuk memahami atau pencapaian materi.

Skor Kemajuan Individual dihitung berdasarkan skor awal yang diperoleh

dari rata-rata kinerja siswa tersebut sebelumnya dalam mengerjakan kuis yang

sama atau berdasarkan pada nilai evaluasi semester sebelumnya. Pada skor awal

setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan skor

maksimal bagi kelompoknya berdasarkan skor tes yang diperoleh. Poin kemajuan

individual diperoleh dari selisih skor tes dengan tes awal.

Rekognisi Tim, akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang

lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Tiga macam

14 Ibid, h. 143

Proposal PTK PKn 15

Page 16: Proposal Ptk Pkn 7

tingkatan penghargaan didasarkan pada rata-rata skor tim, yakni Tim Baik, Tim

Sangat Baik, Tim Super.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Proposal PTK PKn 16

Page 17: Proposal Ptk Pkn 7

Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar PKn khusus dalam

Kompetensi Dasar 3.1 2.1 Mendeskripsikan pengertian otonomi daerah di SMP Negeri

2 Cikeusik , melalui model pembelajaran kooperatif dengan tipe Student Team

Achievement Division (STAD) atau Pembagian Pencapaian Tim Siswa.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas IX-C pada SMP Negeri 2 Cikeusik di

Jalan Raya Umbulan Km. 04 , Kecamatan Cikeusik , Kabupaten Pandeglang.

Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai September

2011.

C. Populasi Dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa kelas IX pada SMP Negeri

2 Cikeusik yang terdiri dari tiga kelas dari mulai IX-A sampai IX-C. Namun,

yang dipilih sebagai sample hanya kelas IXC dengan jumlah siswa sebanyak 29

orang.

D. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Metode Action Research (Penelitian

Tindakan). Penelitian Tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah

yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam

mendeteksi dan memecahkan masalah.

Penelitian ini dilakukan bersama-sama antara peneliti dan kolaborator

yaitu guru PKn . Dalam penelitian tindakan peneliti menggunakan Desain Model

Proposal PTK PKn 17

Page 18: Proposal Ptk Pkn 7

Kurt Levin, dimana konsep pokok dari penelitian Levin terdiri dari empat siklus

yaitu :

1. Perencanaan (Plain)

2. Tindakan (Action)

3. Pengamatan (Observation)

4. Refleksi (Reflection)15

Siklus proses pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement

Division (STAD), dapat digambarkan dengan diagram di bawah ini :

1. Siklus Pertama ( I )

a. Perencanaan ( Planning )

Langkah yang disusun peneliti bersama guru PKn pada perencanaan awal

yakni mengidentifikasi masalah dan menetapkan jalan keluar dengan

15 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarata : Bumi Aksara, 2004, h.213

Proposal PTK PKn 18

Perencanaan

PelaksanaanRefleksi

Pengamatan

Siklus II

Pengamatan

Siklus IRefleksi

Perencanaan

Pelaksanaan

Perencanaan

PerencanaanSiklus III dst.

Page 19: Proposal Ptk Pkn 7

model pembelajaran kooperatif tipe Student Team achievement Division

( STAD ), sebagai berikut :

1) Peneliti dan kolaborator merencanakan pembelajaran yang diterapkan

di kelas dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif Tipe

STAD

2) Mempersiapkan silabus

3) Menentukan Standar Kompetensi ( SK ) sesuai dengan Standar Isi

( SI ) PKn Semester I kelas IX-C yaitu 2. Memahami pelaksanaan

Otonomi daerah

4) Menentukan dulu Kompetensi Dasar ( KD ) yaitu 3.1 2.1

Mendeskripsikan pengertian otonomi daerah

5) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )

6) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran

7) Menyiapkan daftar hadir siswa

8) Menyiapkan lembar kolaborator

9) Melaksanakan tindakan siklus pertama dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Student Team Achievement Division ( STAD )

b. Tindakan ( Action )

Pelaksanaan tindakan ini dilakukan dengan :

1) Menjelaskan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team

Achievement Division ( STAD )

2) Melakukan apersepsi yaitu bertanya kepada siswa apakah ada yang

pernah ke luar negeri

Proposal PTK PKn 19

Page 20: Proposal Ptk Pkn 7

3) Membagi kelas menjadi kelompok, setiap kelompok terdiri dari empat

sampai lima siswa

4) Memberikan pengenalan topik yang akan dibahas

5) Setiap kelompok diberikan lembar tugas / pertanyaan

6) Selama mengerjakan tugas / pertanyaan setiap anggota harus dapat

menjawab tugas / pertanyaan sekaligus memahami materi ajar

7) Setelah tugas selesai guru memberikan kuis atau pertanyaan sesuai

pada tugas / pertanyaan dalam kelompok

8) Diusahakan setiap kelompok dapat menjawab kuis atau pertanyaan =

berhasil

9) Peneliti memberikan Postest secara individu

c. Pengamatan ( Observation )

Kolaborator mengamati pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif Tipe Student Team Achievement Division ( STAD

) sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar PKn . Sekaligus

pencapaian / pemahaman materi ajar untuk siswa pandai maupun siswa

yang biasa, bahkan pada siswa yang kurang bersemangat belajar (malas-

malas belajar). Dan kolaborator menuliskannya kedalam lembaran yang

sudah disiapkan.

d. Refleksi ( Reflection )

Dari pengamatan pada waktu pembelajaran siklus pertama, peneliti

bersama kolaborator merinci dan menganalisa permasalahan, yang

tentunya harus mengadakan perbaikan dan akan dilaksanakan pada siklus

Proposal PTK PKn 20

Page 21: Proposal Ptk Pkn 7

kedua. Bila nilai siswa pada siklus pertama masih ada dibawah KKM,

maka penelitian akan dilanjutkan pada siklus kedua dengan tahapan yang

sama seperti pada siklus pertama.

2. Sikuls Kedua ( II )

a. Perencanaan ( Planning )

Peneliti dan kolaborator merencanakan langkah-langkah pembelajaran siklus kedua sebagai berikut :

1) Peneliti dan kolaborator merencanakan revisi perangkat pembelajaran

yang diterapkan pada siklus sebelumnya dengan menggunakan metode

pembelajaran kooperatif Tipe STAD

2) Mempersiapkan silabus

3) Menentukan Standar Kompetensi ( SK ) sesuai dengan Standar Isi (SI)

PKn Semester I kelas IX-C yaitu 2. Memahami pelaksanaan Otonomi

daerah

4) Menentukan dulu Kompetensi Dasar ( KD ) yaitu 3.1 2.1

Mendeskripsikan Pengertian Otonomi Daerah

5) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )

6) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran

7) Menyiapkan daftar hadir siswa

8) Menyiapkan lembar kolaborator

9) Melaksanakan tindakan siklus kedua dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Student Team Achievement Division ( STAD )

b. Tindakan ( Action )

Proposal PTK PKn 21

Page 22: Proposal Ptk Pkn 7

Pelaksanaan tindakan ini dilakukan dengan :

1) Melakukan apersepsi

2) Memotivasi siswa

3) Memberikan penjelasan garis besar materi yang akan dibahas pada hari

itu

4) Membagi kelas menjadi kelompok, setiap kelompok terdiri dari empat

sampai lima siswa

5) Tugas kelompok dibagikan setiap anggota mendapat lembar tugas agar

setiap anggota lebih konsentrasi pada tugas yang diberikan

6) Setelah tugas selesai guru memberikan kuis atau pertanyaan sesuai

pada tugas / pertanyaan dalam kelompok

7) Mengakhiri pembelajaran dilakukan posttest secara individu dan setiap

anggota tidak boleh membantu (memberi jawaban) pada anggota

kelompoknya maupun kelompok alain

c. Pengamatan ( Observation )

Dalam kegiatan pembelajaran siklus kedua, guru PKn sebagai kolaborator

mengamati apakah pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif Tipe Student Team Achievement Division ( STAD

) sebagai upaya meningkatkan hasil belajar PKn dapat berhasil / tidak

sesuai dengan KKM yang ditetapkan.

d. Refleksi ( Reflection )

Dari pengamatan pada waktu pembelajaran siklus kedua, peneliti bersama

kolaborator melihat bahwa kerja kelompok siswa belum mengalami

Proposal PTK PKn 22

Page 23: Proposal Ptk Pkn 7

peningkatan yang signifikan dan sepakat untuk diperbaiki pada siklus

ketiga dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student

Team Achievement Division ( STAD ).

3. Siklus Ketiga ( III )

a. Perencanaan ( Planning )

Peneliti bersama kolaborator merencanakan langkah-langkah pembelajaran

untuk siklus ketiga, sebagai berikut :

1) Merencanakan silabus

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) PKn pada

Standar Kompetensi ( SK ) sesuai dengan Standar Isi ( SI ) PKn

Semester I kelas IX-C yaitu 2. Memahami pelaksanaan Otonomi

daerah; Kompetensi Dasar (KD) yaitu 3.1 2.1 Mendeskripsikan

pengertian otonomi daerah

3) Menyiapkan materi pembelajaran, yaitu membuat peta negara

berkembang dan menunjukkan negara berkembang

4) Menyiapkan sumber materi dan media pembelajaran

5) Menyiapkan daftar hadir siswa kelas IX-3

6) Menyiapkan lembar kolaborator

7) Melaksanakan tindakan siklus ketiga dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Student Team Achievement Divison ( STAD ).

b. Tindakan ( Action )

1) Melakukan apersepsi

2) Motivasi Proposal PTK PKn 23

Page 24: Proposal Ptk Pkn 7

3) Memberikan pengenalan topik atau menjelaskan secara garis besar

materi yang akan dibahas yaitu tentang Perbedaan Antara Fakta Dan

Opini Dalam Teks Iklan Di Surat Kabar. Siswa mengejakan tugas

kelompok yang masing-masing anggota dalam kelompok memahami

tugas tersebut

4) Setelah selesai siswa diberikan kuis / pertanyaan yang secara

kelompok

5) Peneliti menyimpulkan materi

6) Dilakukan postes individu

7) Menutup pembelajaran model kooperatif tipe STAD

c. Pengamatan ( Observation )

Kolaborator mengamati proses pembelajaran PKn dengan model

pembelajaran kooperatif Tipe STAD ( Student Team Achievement

Division ) yang sedang berlangsung dan mendiskripsikan hal-hal yang

terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung lalu menuliskannya

dalam lembar kolaborator.

d. Refleksi ( Reflection )

Bersama kolaborator peneliti merinci dan menganalisa permasalahan yang

terjadi pada siklus pertama, kedua, dan ketiga. Peneliti dan kolaborator

melihat dan mendapatkan bahwa siklus ketiga ini dengan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Team Achievement

Division ), siswa telah mengalami peningkatan secara signifikan dan

sepakat untuk mencukupkan penelitian pada siklus ketiga dapat

dideskripsikan sebagai hasil penelitian.Proposal PTK PKn 24

Page 25: Proposal Ptk Pkn 7

Dengan rancangan penelitian yang dilakukan tiga kali siklus diatas dengan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD atau pembagian pencapaian tim

siswa yang dimulai dari kegiatan pembagian kelompok kerja kemudian

masuk pada proses kegiatan pembelajaran yaitu guru mempresentasikan

materi ajar, kemudian siswa melakukan tugas kelompok, dilanjutkan

dengan kuis atau posttes. Guru membuat skor kemajuan individual yang

dihitung dari hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan model

pembelajaran kooperatif tersebut. Dari skor individual ini akan terlihat

kelompok mana yang akan mendapatkan rekognisi tim atau penghargaan,

dengan peringkat tim super, tim sangat baik dan tim baik.

DAFTAR PUSTAKA

Asep Jihad, 2008, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta : Multi Pressindo.

Isjono, 2007, Cooperative Learning, Bandung : Alfabeta.

Proposal PTK PKn 25

Page 26: Proposal Ptk Pkn 7

Nana, Sujana, 2004, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Ngalim Purwanto, 1988, Psikologi Pendidikan, Bandung : Remaja Karya.

Ngalim Purwanto, 2001, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung : Remaja Rosda Karya.

Nurdin Ibrahim, 2000, Hubungan Tempat Tutorial Tatap Muka dengan Hasil Belajar Siswa SLTP Terbuka, Jurnal Teknodik, Oktober.

Peraturan Pemerintah, Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional RI.

R E Slavin, 1994, A Practical Gaide To Cooperative Learning, USA : A Division Of Paramount Publishing.

Sukardi, 2004, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya, Jakarta : Bumi Aksara.

Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional RI.

Wina, Sanjaya, 2006, Strategi Pembelajaran, Jakarta : Prenada Media.

Proposal PTK PKn 26