proposal ptk new2

30
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS III SDN 01 MANGUHARJO KOTA MADIUN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas yang diampu oleh Drs. Edy Siswanto, M.Pd Disusun oleh : RESTANTI WULANSARI NPM. 09.141.177 / VII E PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Upload: tanticipz90

Post on 16-Apr-2015

96 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Ptk New2

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS

KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN

PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS III SDN 01

MANGUHARJO KOTA MADIUN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas yang

diampu oleh Drs. Edy Siswanto, M.Pd

Disusun oleh :

RESTANTI WULANSARI

NPM. 09.141.177 / VII E

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

IKIP PGRI MADIUN

2012

Page 2: Proposal Ptk New2

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT atas

limpahan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga pada kesempatan

yang baik ini, penulis masih diberi kesehatan dan kekuatan untuk dapat menyusun

dan menyelesaikan proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penulis dalam menyusun laporan PTK ini tidak lepas dari beberapa unsur

pendukung, untuk itulah penulis mengucapkan  terima kasih atas kerjasama yang

baik dan harmonis dengan para unsur tersebut, sehingga tersusunlah laporan ini.

Pada kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan ucapan terima kasih

kepada :

1. Kepala Sekolah Dasar Negeri 01 Manguharjo Kecamatan Manguharjo

Kota Madiun yang telah membantu dan memberikan fasilitas sarana dan

prasarana secukupnya.

2. Bapak/Ibu guru beserta staf SDN 01 Manguharjo yang telah bersedia

melayani kami dengan senang hati dalam pelaksanaan kegiatan

pembelajaran

3. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu yang telah

membantu dalam penyusun laporan ini

Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Maka

dengan kerendahan hati kami mengharapkan kritik dan saran yang positif dari

pembaca demi kesempurnaan dan kelengkapan laporan ini.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita teman –

teman mahasiswa serts para guru Sekolah Dasar dan setidak-tidaknya menjadi

referensi untuk lebih meningkatkan pross pembelajaran di kelas.

Madiun, Desember 2012

Penulis

Page 3: Proposal Ptk New2

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

KATA PENGANTAR................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1

B. Rumusan Masalah......................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian.......................................................................... 3

D. Hipotesis Penelitian...................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian........................................................................ 4

BAB II KAJIAN TEORI.............................................................................. 5

A. Pembelajaran Tematik................................................................. 5

B. Model Pembelajaran Kooperatif................................................. 6

C. Keaktifan Belajar......................................................................... 8

D. Prestasi Belajar............................................................................ 9

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 11

A. Rancangan Penelitian.................................................................. 11

B. Lokasi dan Waktu Penelitian....................................................... 11

C. Prosedur Penelitian...................................................................... 11

D. Instrument Penelitian.................................................................. 14

E. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 14

F. Teknik Analisis Data................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 16

Page 4: Proposal Ptk New2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan suatu kebutuhan manusia yang vital dalam

upaya mempertahankan serta mengembangkan potensi yang ada dalam diri

manusia. Belajar juga merupakan suatu kebutuhan manusia yang tidak

terbatas adanya. Manusia dituntut untuk terus belajar sebagai upaya

mempertahankan diri seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Tanpa belajar, manusia akan mengalami

kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan karena kondisi

lingkungan yang senantiasa berubah. Dengan demikian belajar menjadi

kebutuhan penting sepanjang usia manusia, dari sejak lahir hingga akhir

hayatnya.

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua

situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai

proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai

pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan

memahami sesuatu (Sudjana, 1989: 28). Kegiatan pembelajaran dilakukan

oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan siswa. Perilaku guru adalah

mengajar dan perilaku siswa adalah belajar.

Kegiatan pembelajaran dalam KTSP pada dasarnya mengutamakan

pada kompetensi yang dicapai siswa sehingga pembelajaran lebih berpusat

pada siswa (student-centered). Siswa dituntut untuk aktif dalam

membangun pengetahuan dan pemahamannya sendiri. Kegiatan

pembelajaran yang dilakukan memerlukan konsep yang mengaitkan

pembelajaran dengan realita kehidupan nyata sehingga pengetahuan dan

pemahaman siswa akan terbentuk dengan sendirinya.

Pada dasarnya tujuan pembelajaran adalah agar peserta didik dapat

mencapai indikator sesuai kompetensi yang telah ditentukan. Dalam suatu

kelas terkumpul peserta didik dengan kemampuan yang berbeda-beda,

Page 5: Proposal Ptk New2

baik dalam segi kecerdasan, bakat maupun kemampuan menerima materi

pelajaran. Sehingga diperlukan pengorganisasian materi pembelajaran agar

materi yang disampaikan dapat tercapai.

Dalam proses pembelajaran, guru memegang peranan penting

dalam menciptakan keberhasilan proses pembelajaran tersebut. Guru

dituntut untuk mampu menciptakan pembelajaran yang menarik sehingga

menumbuhkan minat dan antusias dari siswa untuk berpartisipasi aktif

dalam proses pembelajaran. Sehingga tujuan pembelajaran yang

direncanakan dan diharapkan dapat tercapai dengan maksimal.

Menurut Jean Piaget (dalam Trianto, 2011: 56), perkembangan

kognitif anak dibagi menjadi 4 tahapan yaitu: (1) Tahap sensorimotor

yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 0-2 tahun. (2)

Tahap pra-operasional yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi

pada usia 2-4 tahun. (3) Tahap konkret operasional yakni perkembangan

ranah kognitif yang terjadi pada usia 7-11 tahun. (4) Tahap formal

operasional yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 11-

15 tahun. Cara berfikir pada anak usia sekolah dasar berada pada tahap

yang ketiga. Dimana peserta didik masih berfikir secara konkrit. Sehingga

dalam penanaman materi pada diri peserta didik, pendidik mengarahkan

pada pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik dengan mengaitkan

materi pembelajaran dengan kehidupan nyata. Sehingga tercipta

pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik.

Kegiatan pembelajaran pada kelas rendah lebih diorientasikan pada

pembelajaran tematik dengan menggabungkan beberapa mata pelajaran

menjadi satu tema. Tema yang diberikan merupakan gagasan pikiran atau

pokok pikiran yang menjadi topik pembahasan (Trianto, 2011: 139).

Dengan penggabungan beberapa mata pelajaran menjadi satu tema

memudahkan siswa untuk memusatkan perhatian pada satu tema yang

akan dipelajari. Selain itu, dengan adanya penggabungan mata pelajaran

dalam satu tema tersebut maka peserta didik dapat mengembangkan

kemampuan dirinya tidak hanya terfokus pada satu mata pelajaran saja

Page 6: Proposal Ptk New2

tetapi peserta didik sekaligus dapat mengembangkan kemampuan dirinya

pada mata pelajaran lainnya.

Namun fakta yang ada di lapangan membuktikan, masih banyak

sekolah yang yang belum menerapkan pembelajaran tematik khususnya

untuk kelas rendah. Pembelajaran yang ada saat ini masih memisah-

misahkan antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang

lainnya. Proses pembelajaran yang berlangsung juga belum berorientasi

pada siswa. Proses pembelajaran masih menggunakan metode

konvensional dan guru cenderung sebagai satu-satunya sumber belajar,

sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, guru

kurang memanfaatkan media pembelajaran yang ada. Guru memberikan

informasi secara lisan dan hanya sebatas teori saja. Padahal untuk anak

seusia SD kelas 1-3 masih berada pada tahap operasional konkrit, sehingga

dibutuhkan media untuk materi-materi yang membutuhkan benda-benda

nyata.

Berdasarkan fakta diatas, peneliti mengadakan penelitian yang

berjudul “Penerapan Pembelajaran Tematik Berbasis Kooperatif untuk

Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Kelas III SDN 01

Manguharjo Kota Madiun”.

Dengan maksud setelah penelitian ini dilakukan, melalui refleksi

guru dan siswa, diharapkan siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran.

Sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan

masalahnya sebagai berikut:

a. Bagaimana penerapan pembelajaran tematik berbasis kooperatif

untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas III

SDN 01 Manguharjo Kota Madiun?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian

tindakan kelas ini adalah:

Page 7: Proposal Ptk New2

a. Mendeskripsikan penerapan pembelajaran tematik berbasis

kooperatif untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa

kelas III SDN 01 Manguharjo Kota Madiun.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan

di atas, hipotesis tindakan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. 75 % keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas III SDN 01

Manguharjo Kota Madiun melalui penerapan pembelajaran tematik

berbasis kooperatif meningkat.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat bagi beberapa pihak, antara lain:

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat memperkaya wawasan dan pengalaman peneliti

dalam mengatasi masalah pembelajaran dalam meningkatkan

keaktifan dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini juga

memberikan pengalamana kepada peneliti dalam menyusun dan

mengembangkan karya tulis ilmiah, khususnya dalam membuat

laporan penelitian.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan

wawasan dalam mengatasi masalah pembelajaran, khususnya yang

terkait dengan masalah meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar

siswa.

c. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendorong siswa untuk lebih

aktif dalam proses pembelajaran, sehingga prestasi belajar yang

dicapai maksimal. Selain itu diharapkan siswa dapat berperan serta

dalam proses pembelajaran.

d. Bagi Pejabat di Lingkungan Dinas DIKBUDMUDORA

Page 8: Proposal Ptk New2

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan yang berharga,

terutama dalam pembinaan akademik bagi guru dan siswa dalam

hal peningkatan mutu proses dan hasil belajar.

Page 9: Proposal Ptk New2

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pembelajaran Tematik

1. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah model pembelajaran yang

mengaitkan antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran

yang lainnya dalam satu tema.

Pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model

pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan

beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman

yang bermakna kepada siswa (Depdiknas, 2006: 5).

Definisi lain mengatakan, Pembelajaran tematik adalah

pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu.

Dalam pembahasannya tema itu ditinjau dari berbagai mata

pelajaran. Sebagai contoh, tema “Air” dapat ditinjau dari mata

pelajaran fisika, biologi, kimia, dan matematika. Lebih luas lagi,

tema itu dapat ditinjau dari bidang studi lain, seperti IPS, bahasa,

dan seni. Pembelajaran tematik menyediakan keluasan dan

kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan

yang sangat banyak pada siswa untuk memunculkan dinamika

dalam pendidikan.

Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan

siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran,

sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan 

terlatih untuk dapat  menemukan sendiri berbagai pengetahuan

yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung  siswa akan

memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan

menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya.

Page 10: Proposal Ptk New2

2. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki ciri-ciri atau karakteristik

sebagaimana diungkapkan dalam www. pppgtertulis.or.id. sebagai

berikut:

1. Berpusat pada siswa

Proses pembelajaran yang dilakukan harus menempatkan

siswa sebagai pusat aktivitas dan harus mampu

memperkaya pengalaman belajar. Pengalaman belajar

tersebut dituangkan dalam kegiatan belajar yang menggali

dan mengembangkan fenomena alam di sekitar siswa.

2. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa

Agar pembelajaran lebih bermakna maka siswa perlu

belajar secara langsung dan mengalami sendiri. Atas dasar

ini maka guru perlu menciptakan kondisi yang kondusif dan

memfasilitasi tumbuhnya pengalaman yang bermakna.

3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

Mengingat tema dikaji dari berbagai mata pelajaran dan

saling keterkaitan maka batas mata pelajaran menjadi tidak

begitu jelas.

4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam

suatu proses pembelajaran.

5. Bersifat fleksibel

Pelaksanaan pembelajaran tematik tidak terjadwal secara

ketat antar mata pelajaran.

6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat,

dan kebutuhan siswa.

B. Model Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Menurut Lie (2003: 12) Pembelajaran Kooperatif adalah

sistem pengajaran yang memberikan kesempatan kepada anak

didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas

Page 11: Proposal Ptk New2

yang terstruktur.  Pembelajaran kooperatif merupakan strategi

belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil

yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas

ke-lompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja

sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.

Di pihak lain menurut Slavin (dalam Solihatin, 2007: 5),

pembelajaran koope-ratif atau Cooperative  learning  adalah  suatu 

model  pembelajaran  dimana siswa belajar  dan  bekerja  dalam 

kelompok-kelompok  kecil  secara kolabo-ratif  yang  anggotanya 

terdiri  dari  4  sampai  6  orang, dengan  struktur  ke-lompok 

yang  bersifat  heterogen.  Selanjutnya dikatakan  pula, 

keberhasilan  belajar  dari  kelompok  tergantung pada 

kemampuan  dan  aktivitas  anggota  kelompok,  baik  secara

individual  maupun  kelompok.

Johnson dalam Lie mengemukakan bahwa (2003: 30) :

“Tidak semua kerja kelompok bisa dianggap Cooperative

Learning.  Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur

pembelajaran kooperatif harus di-terapkan, yaitu : (1) saling

ketergantungan positif, (2) tanggung jawab perse-orangan, (3) tatap

muka, (4) komunikasi antar anggota, dan (5) evaluasi proses

kelompok”.  

2. Sintaks Model Pembelajaran kooperatif

Fase Perilaku Guru

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siwa

Guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan memotivasi

siswa belajar.

Fase 2

Menyajikan informasi

Guru menyajikan informasi kepada

siswa dengan jalan demonstrasi atau

lewat bahan bacaan.

Page 12: Proposal Ptk New2

Fase 3

Mengorganisasi siswa ke

dalam kelompok-kelompok

belajar

Guru menjelaskan kepada siswa

bagaimana cara membentuk kelompok

belajar dan membantu setiap agar

melakukan transisi secara efisien.

Fase 4

Membimbing kelompok

belajar dan bekerja

Guru membimbing kelompok-

kelompok belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas mereka.

Fase 5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar

tentang materi yang telah dipelajari

atau masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerjanya.

Fase 6

Memberikan penghargaan

Guru mencari cara-cara untuk

menghargai baik upaya maupun hasil

belajar individu dan kelompok.

C. Keaktifan Belajar

1. Pengertian Keaktifan Belajar

Menurut Hermawan (2007: 83), keaktifan siswa dalam

kegiatan pembelajaran tidak lain adalah untuk mengkonstruksi

pengetahuan mereka sendiri. Mereka aktif membangun

pemahaman mereka sendiri atas persoalan atau segala sesuatu yang

mereka hadapi dalam kegiatan pembelajaran.

Sedangkan menurut Rochman Natawijaya dalam

Depdiknas(2005 : 31), belajar aktif adalah suatu sistem belajar

mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental

intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa

perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

keaktifan belajar adalah partisipasi siswa baik secara jasmani

maupun rohani dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di

Page 13: Proposal Ptk New2

kelas. Keaktifan belajar sangat mempengaruhi hasil belajar yang

dicapai siswa, sebab siswa yang aktif akan mampu menangkap

materi yang diajarkan dengan lebih optimal.

2. Macam-macam Keaktifan Belajar Siswa

Diedrich (dalam Rohani, 2004: 9), membagi keaktifan

belajar siswa menjadi 8 kelompok, yaitu:

a. Keaktifan visual meliputi: membaca, memperhatikan

gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, mengamato

orang lain bekerja, dan sabagainya.

b. Keaktifan lisan (oral) meliputi: mengemukakan suatu fakta

atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan

pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat,

berwawancara, diskusi.

c. Keaktifan mendengarkan : mendengarkan penyajian

bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok,

mendengarkan suatu permainan instrumen musik,

mendengarkan siaran radio.

d. Keaktifan menulis : menulis cerita, menulis laporan,

memeriksa karangan, membuat sketsa atau rangkuman,

mengerjakan tes, mengisi angket.

e. Keaktifan menggambar : menggambar, membuat grafik,

chart, diagram, peta, pola.

f. Keaktifan motorik : melakukan percobaan, memilih alat-

alat, melaksanakan pameran, membuat model,

menyelenggarakan permainan (simulasi), menari dan

berkebun.

g. Keaktifan mental : merenungkan, mengingat,

memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor,

menemukan hubungan dan membuat keputusan.

h. Keaktifan emosional : minat, bosan, gembira, berani,

tenang.

Page 14: Proposal Ptk New2

D. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang

setelah ia melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di

luar sekolah. Menurut Tulus Tu’u (2004: 75), prestasi merupakan

hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau

kegiatan tertentu.

S. Nasution (1996: 17), prestasi belajar adalah

kesempurnaan seseorang yang dicapai seseorang dalam berfikir,

merasa dan berbuat. Devi Wulansari (2010: 1), prestasi belajar

adalah tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima,

menolak, dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam

proses belajar mengajar.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar adalah suatu kecakapan atau hasil yang telah diperoleh dari

proses pembelajaran dengan penguasaan pengetahuan atau

ketrampilan yang ditunjukkan dengan nilai.

Page 15: Proposal Ptk New2

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

rancangan penelitian kualitatif-interaktif, yakni PTK. PTK adalah

penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil

pembelajaran di kelas, atau memecahkan masalah pembelajaran di kelas/di

latar penelitian yang dilakukan secara bersiklus.

Model pelaksanaan PTK ini menggunakan model PTK “guru

sebagai peneliti dengan acuan model siklus PTK yang dikembangkan oleh

Kemmis dan Taggart (1990). Model siklus yang dikembangkan meliputi

tahap perencanaan, tindakan dan pengamatan, perefleksian dan perbaikan

rencana.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN 01 Manguharjo Kecamatan

Manguharjo Kota Madiun. Tindakan penelitian ini dikenakan pada siswa

kelas IIIA semester I dengan jumlah siswa 27 orang. Pelaksanaan tindakan

dikerjakan mulai pada tanggal 27 Oktober 2012. Jam pelajaran 2

pertemuan setiap minggu dengan pertemuan 2 x 35 menit.

C. Prosedur Penelitian

1. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan dimulai dengan mempersiapkan RPP yang

akan digunakan sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran

dengan penerapan pembelajaran tematik berbasis kooperatif.

Penyusunan RPP tersebut dilaksanakan pada tanggal 22-25

Oktober 2012. Selain itu, seorang peneliti (guru) juga menyusun

lembar evaluasi untuk menguji kemampuan siswa dalam

menanggapi penjelasan narasumber. Lembar evaluasi ini disusun

menjadi dua yaitu lembar penilaian untuk guru dan siswa.

2. Pelaksanaan Tindakan

Page 16: Proposal Ptk New2

Perencanaan siklus I direncanakan satu pertemuan. Pertemuan

pertama dilaksanakan pada hari Sabtu 27 Oktober 2012. Sesuai

dengan RPP yang sudah disusun, langkah – langkah pembelajaran

yang akan dilakukan oleh guru mengacu pada pembelajaran

tematik berbasis kooperatif dengan berdasarkan pada langkah –

langkah sebagai berikut:

1. Pra Kegiatan (5 Menit)

a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

b. Guru dan siswa berdoa bersama.

c. Guru memeriksa kehadiran siswa.

2. Kegiatan Awal (5 Menit)

a. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk

menggali pengetahuan siswa tentang tanda waktu jam.

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

3. Kegiatan Inti (50 Menit)

a. Kegiatan Eksplorasi

Guru menyampaikan informasi tentang materi

tanda waktu jam dengan gambar jam sesuai tanda

waktu jam, setengah jam dan seperempat jam.

Siswa diminta mengamati gambar jam kemudian

membacakan tanda waktu yang ditunjukkan.

Setelah siswa membacakan tanda watu jam, siswa

diminta untuk menunjukkan tanda waktu jam

melalui tiruan jam.

Guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok, tiap

kelompok terdiri dari 4-5 orang.

Kemudian guru menyampaikan langkah-langkah

kegiatan yang harus dilakukan siswa.

b. Kegiatan Elaborasi

Guru membagikan lembar diskusi kepada masing-

masing kelompok.

Page 17: Proposal Ptk New2

Masing-masing kelompok diminta

mendeskripsikan gambar yang berhubungan

dengan tanda waktu jam, setengah jam dan

seperempat jam.

c. Kegiatan Konfirmasi

Setelah siswa selesai melakukan diskusi, masing-

masing kelompok diminta mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.

Teman kelompok lain menanggapi.

4. Kegiatan Akhir (10 Menit)

a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi

yang telah dipelajari.

b. Evaluasi

Siswa mengerjakan lembar tugas individu (LKS)

terlampir.

c. Refleksi

Guru menanyakan kepada siswa tentang kesan

pembelajaran hari ini

d. Tindak Lanjut

Guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan

dirumah.

e. Penutup

3. Tahap Pengamatan

Selama tahap pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan

pengamatan dan perekaman terhadap aktivitas belajar siswa dan

proses pembelajaran yang terjadi di kelas. Semua aktivitas siswa

direkam dengan cara mencatat setiap kegiatan yang dilakukan

siswa secara berkelompok. Bagaimana interaksi siswa dalam

diskusi kelompok, bagaimana kerjasama antara anggota kelompok,

dan keaktifan siswa dalam kegiatan diskusi kelompok.

Page 18: Proposal Ptk New2

4. Tahap Refleksi

Pada tahap ini dilakukan analisis data yang telah diperoleh.

Hasil analisis data yang telah ada dipergunakan untuk melakukan

evaluasi terhadap proses dan hasil yang ingin dicapai.

D. Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : RPP,

wawancara, lembar observasi, lembar evaluasi / tes prestasi belajar, dan

catatan lapangan. RPP digunakan untuk pedoman pelaksanaan praktik

pembelajaran (tindakan). Tes evaluasi belajar digunakan untuk mengetahui

kualitas hasil belajar.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

teknik sebagai berikut :

a. Wawancara

Wawancara awal dilakukan pada guru dan siswa untuk

menentukan tindakan. Wawancara dilakukan untuk mengetahui

kondisi awal dan karakteristik siswa.

b. Observasi

Observasi dilaksanakan untuk memperoleh data kemampuan

berpikir siswa yang terdiri dari beberapa deskriptor yang ada

selama pembelajaran berlangsung. Observasi ini dilakukan dengan

menggunakan lembar observasi yang telah disusun.

c. Lembar Evaluasi / Test

Test dilaksanakan setiap akhir siklus, hal ini dimaksudkan untuk

mengukur hasil yang diperoleh siswa setelah pemberian tindakan.

Test tersebut berbentuk menjodohkan dan subyektif agar banyak

materi tercakup.

d. Catatan lapangan

Catatan lapangan digunakan sebagai pelengkap data penelitian

sehingga diharapkan semua  data yang tidak termasuk dalam

observasi dapat dikumpulkan pada penelitian ini.

Page 19: Proposal Ptk New2

F. Teknik Analisis Data

1. Kemampuan Berfikir

Data hasil observasi dan catatan guru dianalisis secara

deskriptif untuk mengetahui kualitas proses belajar mengajar da

partisipasi siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Untuk

megetahui peningkatan kualitas hasil belajar dilakukan dengan cara

membandingkan skor individu dan kelompok dengan tes atau kuis

sebelumnya. Selain itu kualitas pertanyaan dan jawaban siswa

dianalisis dengan rubric. Kemudian untuk mengetahui peningkatan

skor kemampuan berfikir, pertanyaan dan jawaban yang telah

dinilai dengan rubric pada siklus I dibandingkan dengan

pertanyaan dan jawaban yang telah dinilai dengan rubric pada

siklus II.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar pada aspek kognitif dari hasil test dianalisis

dengan teknik analisis evaluasi untuk mengetahui ketuntasan

belajar siswa. Caranya adalah dengan menganalisis hasil test

formatif dengan menggunakan kriteria ketuntasan belajar. Siswa

dianggap telah belajar tuntas apabila daya serapnya mencapai 65

%, secara kelompok dianggap tuntas jika telah mencapai 85 % dari

jumlah siswa yang mencapai daya serap minimal 65 %.

Page 20: Proposal Ptk New2

DAFTAR PUSTAKA

Malawi, Ibadullah dan Edy, Siswanto. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Madiun:

IKIP PGRI Fakultas Ilmu Pendidikan

Trianto. 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik. Jakarta: Kencana

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/10/pembelajaran-kooperatif.html

http://www.buatskripsi.com/2011/01/pengertian-keaktifan-belajar-siswa.html

http://www.buatskripsi.com/2010/11/pengertian-macam-keaktifan-belajar-

siswa.html

http://education-vionet.blogspot.com/2012/06/tujuan-dan-fungsi-pembelajaran-

tematik.html

http://m4y-a5a.blogspot.com/2012/05/hakikat-keaktifan-belajar.htmlaktifan-

visual-lisan.html