proposal ptk linda miandari
TRANSCRIPT
PROPOSAL USULAN PENELITIAN TINDAKAN
KELAS
Judul:
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI SISTEM MODULAR
di SMK
Disusun oleh:
Linda Miandari (5215117025)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kegiatan belajar di sekolah adalah rangkaian kegiatan dari sebuah sistem yang memerlukan perlengkapan antara lain Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha, Guru, Siswa maupun sarana prasarana lainnya. Salah satu hal yang penting dalam memudahkan kegiatan belajar mengajar adalah buku buku pegangan untuk siswa. Beberapa mata pelajaran di SMK sering mengalami perubahan seiring dengan perubahan kurikulum yang ada. Pada saat ini di SMK diterapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) yang menuntut siswa untuk belajar secara aktif dan mandiri, dimana peranan guru ditempatkan sebagai sarana motivator atau pembimbing maju dan berkembangnya pola belajar mengajar di dalam kelas.
Oleh karena itu sangat penting bagi siswa untuk memiliki buku panduan belajar atau modul. Masalah yang timbul sekarang adalah apakah buku pegangan siswa sesuai dengan tuntutan kurikulum atau belum, adanya masalah tersebut maka saya sebagai calon guru yang menginginkan peserta didiknya maju dan berkembang sesuai dengan tuntutan kurikulum telah menyusun modul melalui wadah Musyawarah Guru Mata Pelajaran ( MGMP ). Melalui penelitian tindakan kelas yang akan saya lakukan, saya sebagai guru ingin menguji apakah modul yang menjadi pegangan siswa mampu memenuhi tuntutan kurikulum SMK serta mampu menghasilkan peserta didik yang bertanggung jawab, mampu berfikir kritis, mampu memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
B. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
Salah satu penunjang kegiatan belajar mengajar di kelas adalah adanya modul. Diharapkan rasio antara siswa dengan modul adalah satu banding satu. Jadi diharapkan tiap peserta didik SMK memiliki 1 modul yang disusun sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ), khususnya adalah modul yang disusun oleh MGMP.Masalah :
1. Apakah modul yang diterbitkan oleh MGMP mudah diperoleh oleh peserta didik ?2. Apakah modul mudah dipahami oleh peserta didik ?3. Apakah modul tersebut mampu mendorong guru untuk memotivasi peserta didik melakukan
kegiatan belajar mengajar secara aktif ?Dari tiga masalah tersebut diatas, maka saya akan melaksanakan pembelajaran
menggunakan modul yang disusun oleh MGMP. Pengamatan dimulai setelah peserta didik memperoleh modul pada tiap kelasnya dengan data awal yaitu hasil Ulangan Semester 1 yang diikuti dengan perubahan sikap. Hasil refleksi dari siklus 1 akan dibandingkan dengan hasil pengamatan pada hasil Ulangan Semester 2 yang diharapkan meningkat setelah melalui beberapa perbaikan melalui perencanaan tahap kedua.
C. TUJUANBerdarkan rumusan masalah yang ada, maka Penelitian Tindakan Kelas ini
memiliki beberapa tujuan, antara lain:1. Untuk memahami afeksi dan kognitif secara mendalam melalui pengalaman belajar dengan
life skill ( kecakapan hidup ).2. Mampu mendorong peserta didik agar dapat berpartisipasi secara aktif sebagai warga negara
yang bertanggung jawab, mampu berpikir keras, mampu memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, belajar secara kooperatif sehingga dapat tercipta suasana belajar yang menyenangkan dan penuh makna.
3. Mampu mewujudkan upaya penigkatan mutu peserta didik.
D. MANFAAT
Melalui Penelitian Tindakan Kelas ini saya berharap dapat menyumbangkan pemikiran guna meningkatkan kualitas pembelajaran siswa pada SMK. Mudah-mudahan Penelitian Tindakan Kelas yang saya lakukan dapat bermanfaat bagi guru, siswa maupun komponen yang terkait dalam pendidikan, baik pada masa sekarang maupun masa yang akan datang.
BAB II
LANDASAN TEORI
Modul adalah suatu proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang
disusun secara sistematis, operasional dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik, disertai
dengan pedoman penggunaannya untuk para guru. Pembelajaran dengan sistem modul memiliki
karakteristik sebagai berikut:
Setiap modul harus memberikan informasi dan petunjuk pelaksanaan yang jelas tentang
apa yang harus dilakukan oleh peserta didik, bagaimana melakukan, dan sumber belajar apa
yang harus digunakan. Modul merupakan pembelajaran individual, sehingga mengupayakan
untuk melibatkan sebanyak mungkin karakteristik peserta didik. Dalam setiap modul harus : (1)
memungkinkan peserta didik mengalami kemajuan belajar sesuai dengan kemampuannya; (2)
memungkinkan peserta didik mengukur kemajuan belajar yang telah diperoleh; dan (3)
memfokuskan peserta didik pada tujuan pembelajaran yang spesifik dan dapat diukur.
Pengalaman belajar dalam modul disediakan untuk membantu peserta didik mencapai
tujuan pembelajaran seefektif dan seefisien mungkin, serta memungkinkan peserta didik untuk
melakukan pembelajaran secara aktif, tidak sekedar membaca dan mendengar tapi lebih dari itu,
modul memberikan kesempatan untuk bermain peran (role playing), simulasi dan berdiskusi.
Materi pembelajaran disajikan secara logis dan sistematis, sehingga peserta didik dapat
menngetahui kapan dia memulai dan mengakhiri suatu modul, serta tidak menimbulkan
pertanyaaan mengenai apa yang harus dilakukan atau dipelajari. Setiap modul memiliki
mekanisme untuk mengukur pencapaian tujuan belajar peserta didik, terutama untuk
memberikan umpan balik bagi peserta didik dalam mencapai ketuntasan belajar.
Pada umumnya pembelajaran dengan sistem modul akan melibatkan beberapa
komponen, diantaranya : (1) lembar kegiatan peserta didik; (2) lembar kerja; (3) kunci lembar
kerja; (4) lembar soal; (5) lembar jawaban dan (6) kunci jawaban. Komponen-komponen
tersebut dikemas dalam format modul, sebagai berikut:
Pendahuluan; yang berisi deskripsi umum, seperti materi yang disajikan, pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang akan dicapai setelah belajar, termasuk kemampuan awal yang
harus dimiliki untuk mempelajari modul tersebut. Tujuan Pembelajaran; berisi tujuan
pembelajaran khusus yang harus dicapai peserta didik, setelah mempelajari modul. Dalam
bagian ini dimuat pula tujuan terminal dan tujuan akhir, serta kondisi untuk mencapai tujuan.
Tes Awal; yang digunakan untuk menetapkan posisi peserta didik dan mengetahui kemampuan
awalnya, untuk menentukan darimana ia harus memulai belajar, dan apakah perlu untuk
mempelajari atau tidak modul tersebut.
Pengalaman Belajar; yang berisi rincian materi untuk setiap tujuan pembelajaran
khusus, diikuti dengan penilaian formatif sebagai balikan bagi peserta didik tentang tujuan
belajar yang dicapainya. Sumber Belajar; berisi tentang sumber-sumber belajar yang dapat
ditelusuri dan digunakan oleh peserta didik. Tes Akhir; instrumen yang digunakan dalam tes
akhir sama dengan yang digunakan pada tes awal, hanya lebih difokuskan pada tujuan terminal
setiap modul.
Tugas utama guru dalam pembelajaran sistem modul adalah mengorganisasikan dan
mengatur proses belajar, antara lain : (1) menyiapkan situasi pembelajaran yang kondusif; (2)
membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami isi modul atau
pelaksanaan tugas; (3) melaksanakan penelitian terhadap setiap peserta didik.
Upaya untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas ini sangat penting untuk dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru khususnya dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran, karena pada dasarnya Penelitian Tindakan Kelas dapat dilakukan secara sederhana dan dapat dilakukan oleh guru pada saat mengajar dengan objek penelitian yang tersedia yaitu peserta didik yang diampu oleh guru tersebut.
Karena upaya Penelitian Tindakan Kelas dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa, maka dapat langsung dikaitkan dengan mata pelajaran yang diampu oleh guru tersebut dalam rangka membentuk proses.
Namun demikian bahwa Penelitian Tindakan Kelas harus mengandung suatu pengertian bahwa tindakan yang dilakukan didasarkan atas upaya meningkatkan hasil yaitu pembelajaran kewirausahaan yang semakin meningkat.
Selain itu dengan melihat hasil Penelitain Tindakan Kelas yang telah dilakukan sebelumnya dapat dilihat hasilnya yaitu semakin meningkatnya kualitas lulusan, terutama untuk tingkat SMK sehingga siswa tersebut lebih bertanggung jawab lebih profesional dalam memasuki dunia industri di Indonesia pada khususnya maupun di negara lain yang menjadi tujuannya. Disamping itu saat ini lebih banyak lagi siswa yang melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, karena memliki optimisme yang lebih besar serta memiliki wawasan yang lebih luas.
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada hakekatnya pendekatan itu berupa perangkat-perangkat, dimana satu perangkat
terdiri dari empat komponen yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi dan (4)
refleksi. Keempat komponen ini dipandang sebagai satu siklus. Prosedur/siklus dilaksanakan
sebanyak tiga siklus. Penentuan jumlah siklus tersebut didasarkan pada situasi belajar siswa
yang pada umumnya menggunakan strategi non kooperatif, sehingga siswa memerlukan
waktu untuk beradaptasi dengan pembelajaran kooperatif.
Deskripsi dari masing-masing tahap dalam satu siklus penelitian adalah sebagai berikut:
Siklus I Perencanaan :Identifikasi masalah dan penerapan alternatif pemecahan masalah
Tindakan
Pengamatan
Refleksi
Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam pembelajaran kewirausahaan.
Menentukan pokok bahasan. Mengembangkan skenario pembelajaran
kewirausahaan. Menyusun langkah-langkah kegiatan
pembelajaran. Menyiapkan sumber belajar. Mengembangkan format evaluasi. Mengembangkan format observasi
pembelajaran. Menerapkan tindakan yang mengacu
pada skenario dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran.
Melakukan observasi dengan alat observasi.
Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format langkah-langkah pembelajaran.
Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap tindakan.
Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario, langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan lain-lain.
Memperbaiki pelaksanaan tindakan yang sesuai dengan hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya.
Evaluasi tindakan I.Siklus II Perencanaan
Tindakan
Identifikasi masalah dan penetapan alternative memecahan masalah.
Pengembangan tindakan II.
Pelaksanaan program tindakan II.
Pengamatan
Refleksi
Pengumpulan data tindakan II.
Evaluasi tindakan II.Siklus-siklus berikutnyaKesimpulan, saran, rekomendasi.
DAFTAR PUSTAKA
Suharsini Arikunta Prof.Dkk “Penelitian Tindakan Kelas” Bumi Aksara Bandung 2008.
Ariwibowo, Drs.M.Pd. “Pokok – Pokok Materi Tindakan Kelas”Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Tahun 2008
Ating Tedjasutisna, Dr. H, “ Kewirausahaan SMK Kelas 1 “Penerbit Armico Bandung Tahun 2004.