proposal ptk

22
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MASTERY LERNING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Disusun demi memenuhi salah satu mata kuliah Penelitian Pendidikan yang diampu oleh: H. Purnawan, S.Pd. M.T. Disusun Oleh: Muhammad Nur Ramdani 1303962 DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2015

Upload: ramdani007

Post on 17-Sep-2015

21 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Proposal Penelitian Tindakan Kelas

TRANSCRIPT

  • PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MASTERY LERNING SEBAGAI

    UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN

    GAMBAR TEKNIK

    PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

    Disusun demi memenuhi salah satu mata kuliah Penelitian Pendidikan yang diampu oleh:

    H. Purnawan, S.Pd. M.T.

    Disusun Oleh:

    Muhammad Nur Ramdani

    1303962

    DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

    FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

    UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

    BANDUNG

    2015

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Pendidikan kejuruan Indonesia dirancang oleh pemerintah pusat

    menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pendekatan strategi yang

    digunakan melalui pengenalan pelatihan berdasarkan kompetensi/Competency Based

    Training (CBT). Strategi ini dapat membantu memberikan solusi dari pokok

    permasalahan tentang lulusan sekolah kejuruan yang belum siap pakai untuk memulai

    pekerjaan di industri. Kurikulum pendidikan kejuruan berdasarkan CBT menggunakan

    sumber pengajaran dan pembelajaran berdasarkan kompetensi sebagai pengantar dasar

    standar kompetensi industri. Pengakuan tentang ketrampilan dan pengetahuan

    seseorang harus diperagakan dalam pekerjaan mereka untuk memenuhi standarisasi

    di tempat kerja. Implementasi kurikulum KTSP dalam menerapkan pendekatan CBT di

    sekolah pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan strategi pembelajaran

    sistem belajar tuntas (mastery lerning). Pendekatan tersebut diharapkan dapat

    meningkatkan keberhasilan pendidikan.

    Pelajaran produktif Gambar Teknik adalah salah satu pelajaran dari kurikulum

    SMK Program Keahlian Permesinan yang harus disampaikan di kelas X semester 1.

    Materi pelajaran ini cukup sulit dipahami siswa baik dari aspek teori maupun

    praktek. Kesulitan siswa dari aspek teori meliputi : fungsi gambar dan standardarisasi,

    alat-alat gambar dan penggunaannya, membaca gambar, gambar proyeksi dan

    penerapannya dalam bidang keahlian teknik otomotif. Dalam penguasaan praktek

    kesulitan siswa meliputi : praktek penggunaan alat-alat gambar, menggambar

    proyeksi, menerapkan gambar proyeksi pada bidang keahlian teknik otomotif,

    membuat sketsa rencana gambar teknik otomotif, membuat lay out gambar sesuai

    dengan sketsa dan ukuran kertas gambar yang ditentukan. Kesulitan siswa untuk

    memahami pelajaran disebabkan karena pada pelajaran Gambar Teknik terdapat

    aturan-aturan teknik dalam menggambar yang belum pernah diperoleh pada

  • tingkat pendidikan sebelumnya. Dalam bidang keahlian keahlian teknik

    pemesinan gambar teknik

  • merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai disamping kompetensi-kompetensi

    yang lain. Hal ini karena kompetensi gambar teknik mendasari semua kompetensi yang ada

    dalam bidang teknik otomotif. Gambar teknik sebagai bahasa komunikasi teknik digunakan

    dari sejak proses perencanaan, proses produksi dan pembuatan, proses pemasaran dan

    penjualan sampai dengan proses pelayanan purna jual yaitu untuk kebutuhan servis dan

    reparasi.

    Kemajuan teknologi yang begitu cepat di bidang keahlian teknik pemesinan

    hampir semua industry selalu mengaplikasikan teknologi tinggi (hi-tech) dalam mengeluarkan

    produk-produk terbarunya. Kemajuan teknologi yang begitu cepat telah direspon dengan

    baik oleh pendidikan kita. Pemerintah memberlakukan Kurikulum Sekolah Menengah

    Kejuruan (SMK) Edisi Tahun 2009 berupa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

    Spektrum Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Salah satu pelajaran produktif dalam

    bidang keahlian teknik otomotif adalah Gambar Teknik.

    Berdasarkan kesulitan siswa dalam memahami pelajaran produktif Gambar Teknik,

    guru mengadakan observasi berkaitan dengan masalah tersebut. Observasi dilakukan pada

    bulan Mei tahun 2015 dengan salah satu hasil ditemukan bahwa hasil belajar siswa pada

    program Produktif Gambar Teknik masih rendah. Permasalahan tersebut perlu segera diatasi

    melalui proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Namun demikian mengingat sulitnya

    materi, guru dituntut kesungguhannya dalam mempergunakan berbagai strategi dan media

    mengajar agar tujuan pembelajaran tercapai dengan optimal.

    Berdasarkan paparan tersebut di atas nampak adanya kesenjangan antara realitas dan

    kenyataan dengan idealitas atau harapan. Hasil belajar siswa dalam pelajaran gambar teknik

    masih rendah karena siswa kesulitan dalam memahami materi pelajaran, siswa kurang aktif,

    kurang responsif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru kurang kreatif masih

    menggunakan strategi ceramah yang monoton dalam pemberian materi pelajaran. Idealnya

  • siswa sebagai pusat belajar hendaknya aktif dan antusias. Guru sebaiknya mengemas materi

    pembelajaran dengan lebih menarik dan menyenangkan sehinga tidak membosankan siswa.

    Siswa menjadi lebih mudah dan cepat dalam memahami materi pelajaran kejuruan Gambar

    Teknik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu adanya solusi tindakan dengan

    menggunakan strategi tertentu yang menarik yaitu dengan pendekatan strategi pembelajaran

    mastery lerning.

    Mengingat pentingnya materi tersebut bagi siswa jurusan pemesinan, sedangkan pada

    kenyataannya siswa banyak mengalami kesulitan dalam memahaminya, bahkan kadang-

    kadang menimbulkan persepsi yang berbeda-beda maka perlu diupayakan kreativitas guru

    agar proses pembelajaran berjalan efektif dan menarik perhatian siswa dengan strategi

    pembelajaran mastery lerning. Dengan alternative tersebut diharapkan mampu meningkatkan

    hasil belajar siswa terhadap pelajaran produktif Gambar Teknik.

    Pelaksanaan pembelajaran dengan mengacu pendekatan instruksional strategi

    pembelajaran mastery lerning mempunyai tahap spesifik sebagai berikut : (1) evaluasi

    menggunakan Ketercapaian Ketuntasan Minimal (KKM) untuk menentukan nilai akhir siswa,

    (2) siswa tidak bisa mengikuti program pembelajaran pada materi selanjutnya sebelum materi

    yang diikuti mencapai nilai KKM (3) pengajaran remidial (remidial teaching) untuk program

    perbaikan, (4) pengayaan diberikan unuk meningkatkan prestasi siswasesuai dengan

    kemampuan individunya.

    Penyelanggaraan pendidikan yang dilaksanakan dengan pola konvensional selama ini,

    terbukti kurang efektif. Sejalan dengan kebijakan keterkaitan dan kesepadanan perlu

    dilakukan perbaikan dan penyempurnaan lewat pelaksanaan program Pendidikan Sistem

    Ganda (PSG). Ada beberapa prinsip yang menjadi pedoman, salah satunya masstery lerning.

    Strategi ini merupakan pembelajaran terstruktur untuk mengadaptasi pembelajaran klasikal,

    sehingga perbedaan individu siswa memperoleh perhatian yang cukup khususnya yang

    menyangkut kemajuan atau kecepatan belajar. Siswa belajar sesuai struktur dan pentahapan

    sampai berhasil dan benar-benar menguasai (tuntas menyelesaikan). Siswa baru diperbolehkan

    melanjutkan kegiatan belajar pada tahapan berikutnya. Dengan menerapkan mastery lerning

    diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan pendidikan, terutama diukur dari tingkat

    penyerapan tamatan di dunia kerja yang relevan, baik dalam arti mandiri ataupun bekerja pada

    orang lain.

  • 2. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan tersebut di atas menunjukkan adanya

    kompleksitas permasalahan pada pembelajaran dalam bidang keahlian teknik pemesinan

    khususnya pada pelajaran Gambar Teknik , oleh karenanya dalam penelitian ini perlu adanya

    batasan dalam mengidentifikasi masalah yang memungkinkan untuk diteliti. Masalah yang

    akan diteliti adalah mengenai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap

    pelajaran program produktif Gambar Teknik.

    3. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas permasalahan dalam

    penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

    a. Bagaimana hasil belajar siswa terhadap pembelajaran program produktif

    Gambar Teknik ?

    b. Bagaimana pendekatan strategi pembelajaran mastery lerning dapat

    meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran program produktif

    Gambar Teknik ?

    4. Tujuan Penelitian

    Sejalan dengan rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan penelitian tindakan kelas

    ini adalah sebagai berikut :

    a. Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran program produktif

    Gambar Teknik

    b. Menggunakan pendekatan strategi pembelajaran mastery lerning dalam

    meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran program produktif

    Gambar Teknik.

    5. Manfaat Penelitian

    Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai

    berikut:

    a. Bagi siswa

    Bagi siswa, penelitian ini mampu hasil belajar siswa terhadap pelajaran

  • program produktif Gambar Teknik , dengan partisipasi aktif dalam pelajaran dan

    bertanggungjawab. Belajar Gambar Teknik menjadi lebih menarik, menyenangkan, lebih

    bersemangat dan meningkatkan kepercayaan diri untuk menyelesaikan tugas lainnya.

    b. Bagi guru

    Dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas ini bagi guru dapat meningkatkan

    kualitas pembelajaran yang bervariasi dengan memperhatikan aktivitas belajar siswa

    dalam mengembangkan kemampuan individu dan tanggungjawab. Disamping itu guru

    mampu melaksanakan proses pengajaran dengan lebih efektif dan terbiasa melakukan

    penelitian yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan profesionalitasnya.

    c. Bagi sekolah

    Penelitiasn ini akan memberikan sumbangan informasi pada sekolah dalam

    perbaikan pembelajaran, sebagi penentu kebijakan meningkatkan hasil belajar siswa

    terhadap pelajaran program produktif Gambar Teknik.

  • BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    1. Kajian Teori

    a. Strategi Pembelajaran

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi diartikan rencana yang cermat

    mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus (Peter Salim: 1991). Raka Joni yang

    dikutip W. Gulo (2002: 2), mengatakan bahwa strategi belajar sebagai pola dan urutan umum

    perbuatan guru murid dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar.

    Strategi pembelajaran adalah cara pengajaran dalam mengelola kondisi-kondisi

    lingkungan yang dapat mempengaruhi faktor internal pembelajaran sehingga dapat

    menguasai pengetahuan atau ketreampilan tertentu (Suparman, 1994:157). Menurut Dimyati

    (1999:297), pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional,

    untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber

    belajar.

    Hal ini sejalan dengan pendapat Herminanto Sofyan (2002:49), Strategi

    pembelajaran adalah keseluruhan pola umum kegiatan guru siswa dalam mewujudkan belajar

    mengajar yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, terbentuk oleh paduan

    antara urutan kegiatan, strategi yang digunakan penggunaan media dalam pembelajaran dan

    pendefinisian peran guru dan siswa.

    Sebagai pola umum kegiatan guru siswa dalam Strategi pembelajaran digambarkan

    dalam garis kontinum untuk mempresentasikan tingkat dominasi peran guru dan partisipasi

    aktif siswa dalam keseluruhan proses pembelajaran. Semakin kuat atau dominan peran guru

    semakin pasif peran siswa dalam proses pembelajaran, dan sebaliknya berkurang peran dan

    dominan guru semakin besar peran aktif siswa dalam pembelajaran.

    Sebagai fasilitator guru mendorong siswa untuk meningkatkan inisiatif dalam

    menjajaki kegiatan-kegiatan baru, dan membimbing dan membantu mereka belajar mandiri.

    Pengalaman disusun sesuai rasa ingin tahu anak dengan menghadapkan sejumlah kegiatan

    yang relevan berdasarkan kebutuhan, tujuan dan minat siswa. Dengan demikian yang

    terpenting bagi guru dalam membimbing siswa-siswanya untuk belajar bukanlah transfer

    pengetahuan tetapi mengkondisikan siswa menjadi lebih termotivasi dalam belajar.

    Dari beberapa difinasi di atas diambil kesimpulan bahwa strategi pembelajaran adalah

    paduan antara urutan kegiatan, strategi yang digunakan, penggunaan media dalam

    pembelajaran dan pendifinisian peran guru dan siswa sebagai pola umum kegiatan guru siswa

  • dalam usaha menciptakan kondisi pembelajaran yang lebih efektif dan mampu memotivasi

    siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai.

    b. Mastery Lerning

    Mastry lerning adalah suatu strategi pembelajaran yang bertujuan agar seluruh siswa

    dapat menguasai materi pelajaran secara tuntas sesuai dengan tujuan instruksional dari pokok

    bahasan atau sub pokok bahasan materi pelajaran. Pada prinsipnya pembelajaran mastery

    lerning sangat memperhatikan perbedaan individual siswa dalam hal kemajuan atau

    kecepatan belajarnya. Bagi siswa yang telah menguasai pelajaran sebelum waktu yang

    ditentukan habis diberikan kegiatan pengayaan untuk menambah pengetahuan dan

    ketrampilan siswa. Sedangkan siswa yang belum menguasai pelajaran diberikan kegiatan

    perbaikan untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

    Mastery lerning dalam melaksaanakan evaluasi menggunakan Ketercapaian

    Ketuntasan Minimal (KKM) untuk menentukan nilai akhir siswa. Untuk mata pelajaran

    produktif di SMK N E G E R I 2 B A N D U N G KKM ditentukan tujuh koma tiga nol

    (7,30). Siswa harus menguasai dengan baik materi pembelajaran dengan nilai minimal tujuh

    koma tiga nol (7,30). Apabila ada siswa yang nilainya kurang dari tujuh koma tiga nol (7,30)

    pada satu sub pokok bahasan, maka siswa tersebut tidak boleh mengikuti pembelajaran pada

    sub pokok bahasan berikutnya, guru perlu memberikan pengajaran remidi (remidial teaching)

    sehingga siswa tersebut dapat mencapai standard KKM yang ditentukan yaitu memperoleh

    nilai minimal. Setelah ketentuan tersebut tercapai barulah siswa melanjutkan ke sub pokok

    bahasan berikutnya. Untuk siswa yang nilainya tujuh koma tiga nol (7,30) atau lebih dengan

    waktu yang lebih cepat maka siswa tersebut diberikan pengayaan berupa materi sub pokok

    bahasan berikutnya sehingga siswa tidak bosan.

    c. Hasil Belajar

    Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikhis yang berlangsung secara hubungan timbal

    balik peserta didik dengan lingkungannya. Dalam proses belajar tersebut hendaknya dapat

    terjadi kepositifan peserta didik yang mengalami berbagai perubahan. Hasil dari perubahan

    dan perkembangan demikian diantaranya adalah ilmu pengetahuan, pemahaman, ketrampilan

    dan nilai-nilai serta sikap sebagai pola dasar untuk bertingkahlaku . Menurut S.Wendel dalam

  • bukunya yang berjudul Psikologi Pengajaran, sifat terjadinya perubahan- perubahan tersebut

    relatif konstan dan berbekas (Sumarna dalam Warta Guru , 2005 : 16)

    Pendapat Collin Rose (1997:136) belajar adalah petualangan seumur hidup, perjalanan

    eksplorasi tanpa akhir untuk menciptakan pemahaman personal kita sendiri. Petualangan itu

    haruslah melibatkan kemampuan untuk terus menerus menganalisis dan meningkatkan cara

    belajar dan juga kemampuan untuk sadar akan proses belajar dan berpikir itu sendiri (Collin

    Rose, 1997 : 136).

    Menurut Winkel (1996:53) belajar adalah proses melalui serangkaian kegiatan yang

    terencana, tersusun dan terarah untuk menghasilkan suatu perubahan. Kegiatan tersebut

    berupa proses aktif yang mengahasilkan perubahan perilaku baik pengetahuan, keterampilan

    dan perasaan. (Winkel, 1996: 53).

    Hal ini sejalan dengan pendapat Oemar Hamelik (2000;27), bahwa Belajar adalah

    modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini belajar

    merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan . Belajar bukan

    hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami.

    Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa belajar adalah

    suatu suatu aktivitas siswa dalam interaksi edukasi dengan langkah-langkah tertentu yang

    terencana, tersusun dan terarah sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku yang relatif

    konstan dan berbekas yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap sebagai akibat

    interaksi dengan lingkungan. Keberhasilan belajar dapat diketahui melalui perubahan tingkah

    laku pada individu yang belajar sesuai dengan tujuan belajar.

    Pada hakekatnya tujuan belajar adalah merupakan penjabaran mengenai hasil belajar.

    Oleh karena itu hasil belajar dapat dikatakan sebagai kemampuan (capability) yang diperoleh

    seseorang sebagai akibat belajar. Secara umum kemampuan yang diperoleh sebagai hasil

    kegiatan belajar berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat dilihat wujudnya

    sesudah seseorang melakukan kegiatan belajar tersebut.

    Hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat dari suatu proses belajar, ini berarti

    optimalnya hasil belajar siswa tergantung pada proses mengajar guru. Untuk menentukan

    hasil belajar atau kemampuan apa saja yang akan dinilai, maka digunakan tes yang

    penyusunannya berpedoman pada tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional

    khusus.

  • Menurut Hadari Nawawi (1977), prestasi tingkat keberhasilan dalam mempelajari

    materi pelajaran dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai

    sejumlah materi pelajaran tertentu yang telah diberikan oleh guru. Hasil belajar dapat

    memunjukkan tingkat kemampuan yang dicapai individu yang diimplementasikan dalam

    perubahan-perubahan berupa pengetahuan , keterampilan dan sikap.

    Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

    tingkat keberhasilan dalam memperoleh kemampuan baru yang dapat diukur. Kemampuan

    baru tersebut secara kualitatif lebih tinggi dengan kemampuan yang sudah ada sebelumnya.

    .

    d. Pembelajaran Program Produktif Gambar Teknik

    Pembelajaran bertujuan untuk mempelajari berbagai kompetensi dasar tersebut

    sehingga siswa dapat memahami dan menguasai materi mata pelajaran Gambar Teknik.

    Penguasaan materi tersebut akan berpengaruh terhadap keberhasilan siswa, sehingga hasil

    belajar Gambar Teknik dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan dalam memperoleh

    kemampuan baru berupa pengetahuan materi Gambar Teknik, yang dapat diukur secara

    kualitatif lebih tinggi dibandingkan kemampuan yang sudah ada sebelumnya yang

    diwujudkan dalam bentuk angka atau nilai..

    2. Kerangka Berfikir dan Hipotesis Tindakan

    a. Kerangka Berfikir

    Penerapan strategi pembelajaran mastery lerning pada pembelajaran program

    produktif Gambar Teknik pada siswa kelas X Pemesinan S M KN 2 BAN D U NG

    disebabkan hasil belajar yang rendah . Hal ini ditunjukkan dari hasil tes diperoleh nilai rata-

    rata 6,0, sedangkan KKM yang ideal rata-rata adalah 7,30. Dari jumlah peserta didik sejumlah

    32, siswa 75 % memperoleh nilai di bawah KKM.

  • Berdasarkan hasil tes tersebut selanjutnya guru menerapkan strategi pembelajaran

    mastery lerning , peserta didik menerima pelajaran dari guru. Sebagai sekor awal diambil dari

    nilai yang diperoleh hasil tes pertama Gambar Teknik.

    Pelaksanaan strategi pembelajaran mastery lerning untuk meningkatkan

    hasil belajar pelajaran produktif Gambar Teknik berlangsung sebagai berikut :

    Peserta didik di kelas terdiri dari peserta yang beragam kecerdasannya, kecepatan

    belajarnya, perhatian dan sebagainya. Oleh karena itu guru perlu mengetahui sejauh mana

    bahan pelajaran yang diberikan dapat dimengerti peserta didiknya, sehingga dapat diketahui

    apakah siswa sudah tuntas atau belum untuk melanjutkan pembelajaran berikutnya.

    Agar siswa yang telah mengetahui bahan pembelajaran dapat melanjutkan dengan

    bahan pembelajaran baru bersama siswa yang lain dalam kelas, kegiatan pengayaan diberikan

    kepada siswa yang telah menguasai bahan pembelajaran sebelum waktu yang ditentukan

    habis. Guru dapat memilih apa saja asal memenuhi kriteria mengisi waktu untuk memperkaya

    pengetahuan dan ketrampilan siswa, dengan catatan siswa tersebut sudah lebih dahulu

    menguasai konsep dibandingkan dengan teman-temannya.

    Kegiatan pengayaan dapat dikelompokkan pada yang berkaitan dengan topik atau tidak

    langsung terkait dengan topik pokok, yang terakhir ini dapat dibedakan menjadi masih dalam

    lingkup mata pelajaran yang bersangkutan dan tidak dalam lingkup mata pelajaran yang

    bersangkutan. Dengan pengayaan dapat membantu siswa untuk memperkuat pemahaman atau

    memperluas wawasan tentang materi yang telah dipelajari, untuk mata pelajaran produktif

    pengayaan dapat meningkatkan kemahiran bagi siswa.

    Program perbaikan merupakan kegiatan yang diberikan kepada siswa yang belum

    menguasai bahan pelajaran dengan tujuan meningkatkan penguasaan siswa terhadap bahan

    pelajaran tersebut. Waktu pelaksanaan program peerbaikan sangat tergantung pada sifat

    bahan, berat ringannya kesulitan serta banyaknya siswa yang ditangani.

    Bahan pembelajaran yang merupakan prasarat bagi bahan pembelajaran berikutnya

    harus segera ditangani saat itu agar tidak mengganggu pelaksanaan pembelajaran berikutnya.

    Program perbaikan dapat dilakukan dengan mengganti strategi mengajar antara lain strategi

    pemberian tugas, diskusi, kerja kelompok, percobaan atau gabungan keempatnya. Juga

    membaca buku sumber yang berisi konsep yang sama. Tutor dapat dapat dilakukan dengan

    bantuan orang tua. Pelaksanaan tutorial bisa diatur, siswa yang mengalami kesulitan belajar

    agak berat perlu ditangani sendiri oleh guru. Siswa yang mengalami sedikit kesulitan

  • diserahkan kepada tutor sebaya dan siswa yang memerlukan kegiatan ringan diberi tugas

    mengulangi tanpa bantuan dengan belajar bersama atau diberi referensi untuk mendalami

    konsep yang kurang dipahami.

    Dengan mengikuti program perbaikan dan pengaayaan diikuti dengan evaluasi, siswa

    dapat mengasai bahan pembelajaran secara tuntas walaupun dengan kecepatan waktu

    penyelesaian yang tidak sama. Evaluasi yang dilakukan lebih berorientasi pada evaluasi

    individual karena kecepatannya tidak sama, sehingga dimungkinkan tidak perlu dengan

    ulangan umum (sumatif), tidak harus ada nilai rata-rata kelas, yang penting pada akhirnya

    semua siswa menguasai bahan pembelajaran sebagai ilmu atau ketrampilan secara tuntas, yang

    berarti memiliki kemahiran sesuai dengan dunia kerja.

    Adapun fase-fase pembelajaran dengan strategi pembelajaran mastery lerning adalah

    sebagai berikut :

    1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.

    2) Elaborasi pembelajaran.

    3) Umpan balik dan memberikan pendekatan.

    4) Evaluasi.

    5) Analisis hasil evaluasi

    6) Pengayaan untuk siswa yang memperoleh nilai KKM

    7) Perbaikan untuk siswa yang memperoleh nilai < KKM

    Gambar dibawah menunjukkan skema kerangka berfikir PTK yang akan

    dilaksanakan pada penelitian ini :

    Skema Kerangka Berfikir Penelitian Tindakan Kelas

    : KONDISI

    AWAL

    Guru peneliti :

    menggunakan

    media ceramah

    dan tanya jawab

    Siswa yang diteliti :hasil

    belajar rendah, 75 %

    siswa memperoleh nilai

    dibawah KKM

    SIKLUS I

    Menggunakan strategi

    pembelajaran mastery lerning

    dengan acuan gambar-gambar

    yang ada di dalam buku paket

    gambar teknik mesin

    TINDAKAN

    Menggunakan

    satrategi

    pembelajaran

    mastery lerning

    SIKLUS II

    Menggunakan strategi

    pembelajaran mastery lerning

    dengan acuan gambar yang ada

    di dalam buku teknik perawatan

    dan perbaikan bodi otomotif

  • KONDISI

    AKHIR

    Diduga melalui strategi

    pembelajaran mastery

    lerning dapat

    meningkatkan hasil

    belajar siswa

    SIKLUS III

    Menggunakan strategi mastery

    lerning Guru mengarahkan

    siswa untuk membuat gambar

    teknik dengan terlebih dahulu

    membuat sketsa gambar benda

    asli yang ada di bengkel teknik

    perawatan dan perbaikan bodi

    otomotif

    Gambar 1. Skema Kerangka Berfikir Penelitian Tindakan Kelas

    Hipotesis Tindakan

    Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah : Strategi pembelajaran Mastery lerning

    dalam pembelajaran program produktif Gambar Teknik dapat meningkatkan hasil belajar

    siswa kelas X Pemesinan semester 1 SMKN 2 BANDUNG

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    1. Setting dan Waktu Penelitian

    a. Setting penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di kelas X Pemesinan SMK Negeri 2 Badung yang

    beralamat di Jl. Ciliwung No. 4 kode pos 40114.

    b. Waktu Penelitian

    Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2015 sampai dengan bulan November

    2015 dalam kurun waktu 6 bulan.

    2. Subyek Penelitian

    Subyek penelitian adalah siswa kelas X Pemesinan SMK Negeri 2 Bangung tahun

    2014/2015 kelas X yang berjumlah 32 orang semuanya berjenis kelamin laki-laki. Subyek yang

    lain yaitu guru program produktif kejuruan Gambar Teknik .

    3. Alat dan Metode Pengumpulan Data

    a. Alat Pengumpul Data

    Dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen yaitu: .

    1) Instrumen Penilaian Penyusunan RPP dengan Strategi Pembelajaran

    Mastery lerning , menggunakan lembar cek lis penilaian Penyusunan

    RPP, lap top dan kamera.

    2) Instrumen Penilaian proses pelaksanaan pembelajaran dengan Strategi

    Mastery lerning menggunakan lembar observasi guru berupa ceklis

    penilaian pelaksanaan pembelajaran.

    3) Instrumen Motivasi Siswa Belajar, menggunakan seperangkat pertanyaan

    penilaian rasa senang atau bersemangat belajar siswa selama

    pembelajaran.

    4) Instrumen untuk menilai prestasi hasil belajar siswa menggunakan soal

    soal penugasan materi pembelajaran produktif Gambar Teknik..

  • b. Metode Pengumpulan Data

    Pada penelitian ini, guru sebagai peneliti sekaligus sebagai pelaku tindakan. Pada

    tahap awal penelitian, dilakukan identifikasi. Kemudian masalah yang akan dikenai tindakan

    dituangkan dalam lembar observasi untuk diisi oleh pengamat selama peneliti melakukan

    tindakan selain hasil pengamatan obyektif pengamat yanglain untuk mengetahui tingkat

    keberhasilan tindakan. Hasil dari observasi pengamat menjadi data dalam penelitian ini.

    Selain input dari pengamat, peneliti sendiri juga membuat catatan lapangan yang disusun

    selama pelaksanaan tindakan.

    Strategi pengumpulan data dalam penelitian ini melalui strategi , observasi,

    wawancara, dokumentasi maupun tes.

    1) Strategi observasi

    Strategi observasi dilakukan dengan cara pengamatan terhadap kegiatan proses

    pembelajaran dengan strategi Strategi pembelajaran Mastery lerning yang dilakukan

    oleh guru di depan kelas, disamping itu juga dilakukan pengamatan terhaadap aktivitas

    dan mativasi siswa saat mengikuti pembelajaran.

    2) Strategi Wawancara

    Strategi wawancara dilakukan dengan strategi tanya jawab dengan beberapa siswa yang

    dipilih secara acak diluar jam pembelajaran di tempat yang tidak resmi.

    3) Strategi dokumentasi

    Strategi dokumentasi dilakukan dengan cara mencermati dokumen pembelajaran atau

    RPP dan juga dokumentasi terhadap kegiatan guru dan siswa selama proses penelitian

    berlangsung.

    4) Strategi Tes

    Strategi tes dilaksanakan dengan cara memberikan tes obyekstif kepada siswa pada saat

    prasiklus, siklus 1, dan siklus 2.

    4. Metode Analisis Data

    Setelah data terkumpul berupa data kalitatif, dan data kuantitatif lalu dilakukan analisis

    data secara analisis deskriptif persentase (%).

    Data kualitatif adalah data yang tidak dapat dideskriptifkan dengan angka-angka yang

    diperoleh dari sumber data yaitu (1) Proses aktivitas guru dan siswa saat proses pembelajaran

  • berlangsung, (2) Hasil penilaian terhadap perencanaan pembelajaran (RPP), (3) hasil tanya

    jawab (wawancara) dengan beberapa siswa terpilih. Sedangkan data kuantitatif adalah data

    yang dapat dideskripsikan dengan angka-angka yang diperoleh dari sumber data berupa hasil

    tes dan penugasan pada kompetensi dasar Gambar Teknik .

    Data kualitatif setelah dihitung lalu dilakukan persentase. Kemudian dideskripsikan

    hasilnya. Demikian halnya, data kuantitas setelah dihitung hasil prestasi belajar yang

    memenuhi dan melampaui KKM lalu dianalisis persentase. Selanjutnya dihitung daya serap

    dalam persentase juga, kemudian dideskripsikan kedalam uraian kalimat yang jelas.

    5. Rencana Tindakan

    Prosedur penelitian tindakan ini kelas ini terdiri atas tiga siklus yang diawali dengan

    tindakan pra siklus. Tindakan prasiklus dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa

    melalui tes prestasi hasil belajar siswa kelas X Otomotif. Nilai ini digunakan sebagai sekor

    awal dalam strategi pembelajaran mastery lerning .

    Selanjutnya, prosedur setiap siklus PTK penggunaan Strategi pembelajaran Mastery

    lerning ditunjukkan gambar di bawah ini :

  • Gambar 2: Riset Aksi Model John Elliot

    a. Perencanaan

    1) Menyusun RPP dengan strategi pembelajaran mastery lerning .

    2) Menyusun lembar kegiatan belajar yang berisi materi gambar teknik dengan

    strategi pembelajaran mastery lerning .

    3) Menyusun instrumen hasil belajar-siswa berupa soal obyektif lengkap

    dengan lembar jawabnya.

    4) Membuat instrumen lembar penilaian pelaksanaan pembelajaran dengan

    strategi pembelajaran mastery lerning ..

    5) Menyusun instrumen observasi guru dalam pembuatan RPP.

    6) Menyusun lembar instrumen penilaian aktivitas siswa selama

  • pembelajaran.

    7) Menyususn dan menentukan skor awal serta menyusun kriteria untuk

    menentukan poin kemajuan.

    8) Menyusun kriteria untuk merekognisi prestasi kelompok

    b. Pelaksanaan

    Pelaksanaan tindakan merupakan proses untuk mengatasi permasalahan yang

    diangkat dalam situasi yang actual oleh pelaku tindakan dan pengamatan oleh kolaburator

    atas segala yang terjadi pada saat pelaksanaan tindakan. Untuk memudahkan pengamatan

    dapat pula digunakan lembar observasi yang disusun sesuai permasalahan yang diangkat

    dan kemungkinan-kemungkinan yang muncul saat pelaksanaan tindakan. Adapun langkah-

    langkah dari pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut :

    1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran/kompetensi yang akan dicapai pada materi

    Gambar Teknik .

    2) Guru menjelaskan Gambar Teknik

    3) Guru menyampaikan informasi pempelajaran dengan strategi pembelajaran

    mastery lerning .

    4) Guru membagi lembar kegiatan tugas pembuatan gambar teknik

    5) Guru membimbing sebagai mediator dan fasilitator selama PBM

    6) Siswa mengerjakan tugas gambar teknik.

    7) Guru mengevaluasi tugas gambar siswa.

    8) Guru menganalisis hasil belajar siswa.

    10) Guru memberikan pengayaan untuk siswa yang mencapapai KKM atau lebih

    11) Guru memberikan perbaikan untuk siswa yang belum mencapai nilai KKM

    c. Pengamatan

    Kolaborator melakukan observasi dengan instrumen dan mengisi lembar

    observasi untuk mencari dan mengumpulkan data selama proses pembelajaran.

    d. Refleksi

  • Analisis data dalam rangka refleksi mencakup proses dan dampak dari tindakan

    yang dilakukan, meliputi : menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan,

    mengorganisasikan, dan mengabstraksikan data sebagai bahan untuk menyusun jawaban

    terhadap tujuan PTK. Tahap yang dilalui yaitu : reduksi data, paparan data, dan

    penyimpulan.

    Refleksi merupakan upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi dan atau tidak

    terjadi pada saat pelaksanaan tindakan. Hasilnya digunakan untuk menetapkan tindak lanjut

    penelitian termasuk perubahan tindakan yang mungkin diambil bila siklus sebelumnya

    belum mampu mengatasi persoalan.

    Peneliti bersama kolaborator berdiskusi tentang hasil pengamatan (observasi) yang

    diperoleh sebagai acuan (dasar) untuk menentukan siklus berikutnya.

    6. Indikator Keberhasilan

    a. Pembelajaran dinyatakan efektif apabila antara perncanaan pembelajaran

    sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran di depan kelas, diikuti dengan

    peningkatan aktivitas dan motivasi belajar serta peningkatan hasil belajar.

    b. Adanya peningkatan aktivitas dan motivasi belajar antara kegiatan siklus I,

    siklus II dan siklus III

    c. Hasil belajar dikatakan baik apabila siswa yang memenuhi KKM lebih dari 75%.

    d. Pembelajaran dimyatakan berhasil apabila daya serap yang dicapai dalam satu kelas

    adalah 95 %

  • DAFTAR PUSTAKA

    Mahmud, M. Dimyati. (1989). Psikologi Pendidikan.Jakarta:Depdikbud

    Wankel, W.S. (1996), Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia

    Oemar Hamelik. (2000). Psikologi Belajar Mengajar. Jakarta: Sinar Baru

    Aglesindo

    Colin Rose, 2002. Cara Belajar Cepat Abad 21, Bandung : Nuansa

    Herminanto Sofyan. (2002). Pengaruh Motivasi Belajar dn Status Ekonomi Orang Tua Terhadap

    Hasil Belajar Motor Otomotif. Desertasi: Program Pasca Sarjana UNJ

    Suharsimi Arikunto. 2003. Class Action Research (CAR), makalah disampaikan pada pelatihan

    penulisan karya ilmiah bagi guru yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian

    Pendidikan Dasar dan Menengah. pada 6-7 September 2004 (Tidak Diterbitkan).

    Lemlit Universitas Negeri Yogyakarta.

    Sumarno. 2005.Strategi Belajar Mengajar Praktek Pada Siswa SMK. Laporan

    Penelitian : Warta Guru V.04 Edisi.10.2005

    Dirjen Dikdasmen. 2005. Materi Pelatihan Terimtegrasi, Pelatihan Tindakan Kelas . Jakarta:

    Departemen Pendidikan Nasional RI.

    Zainal Akib, 2006. Penelitian Tindakan Kelas.Bandung : Yrama Widya.