proposal ptk

40
PROPOSAL PENGGUNAAN MEDIA MONOPOLI UNTUK MENIGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD NEGERI GUNUNGSARI Dosen Pengampu : DRs. EDY SISWANTO, M.Pd. Disusun oleh: Eva Elfiana P. VII/PGSD 09141078

Upload: busianto

Post on 07-Aug-2015

408 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

PTK

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal PTK

PROPOSALPENGGUNAAN MEDIA MONOPOLI UNTUK

MENIGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM MATA

PELAJARAN IPS KELAS V SD NEGERI GUNUNGSARI

Dosen Pengampu :

DRs. EDY SISWANTO, M.Pd.

Disusun oleh:

Eva Elfiana P.

VII/PGSD

09141078

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

IKIP PGRI MADIUN

2013

i

Page 2: Proposal PTK

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah yang telah melimpahkan segala karunia

dan memberikan segala kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan

proposal yang berjudul “Penggunaan Media Monopoli Untuk Menigkatkan

Keaktifan Siswa Dalam Mata Pelajaran Ips Kelas V Sd Negeri Gunugsari ”

tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan, penulis mendapatkan banyak pengarahan dan bantuan

dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis tidak lupa

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga

proposal ini dapat terselesaikan, terutama kepada:

1. Bapak Dr. H. Parji, M.Pd. selaku Rektor IKIP PGRI Madiun.

2. Bapak Drs. Ibadullah Malawi, M.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar.

3. Bapak Drs. Edy Siswanto, M.Pd. selaku Dosen Mata Kuliah Penelitian

Tindakan Kelas.

4. Bapak Susilo, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Gunungsari.

5. Teman-teman mahasiswa IKIP PGRI Madiun yang telah memberikan

dukungan, semangat dan doa.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan proposal ini masih

jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis

harapkan demi tercapainya mutu yang lebih baik. Besar harapan penulis,

proposal ini berguna dan bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada

umumnya.

Madiun, Desember 2012

Penulis

ii

Page 3: Proposal PTK

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 4

A. Latar Belakang ................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 7

C. Pemecahan Masalah .......................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7

E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 8

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN ....................... 9

A. Media ................................................................................................ 9

1. Pengertian Media dan Kegunaannya ........................................... 9

2. Manfaat Media Dalam Proses Pembelajaran ............................. 11

3. Kriteria Memilih Media Pembelajaran ....................................... 11

B. Permainan Monopoli ...................................................................... 13

1. Pengertian Permainan ................................................................. 13

2. Monopoli .................................................................................... 14

3. Langkah-langkah Pembelajaran Monopoli ................................ 14

4. Kelemahan dan Kelebihan monopoli ......................................... 15

C. IPS ................................................................................................... 16

1. Pengertian IPS ............................................................................ 16

2. Fungsi dan Tujuan ...................................................................... 17

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 19

A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 19

B. Materi Pembelajaran ....................................................................... 19

C. Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 19

D. Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 24

E. Instrumen Penelitian........................................................................ 25

F. Teknik Analisis Data........................................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. iv

iii

Page 4: Proposal PTK

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling penting dan

utama dalam suatu lembaga pendidikan khusus tingkat sekolah. Dimana

pada saat itu kegiatan pembelajaran terjadi pertukaran atau transformasi

pelajaran antara guru dengan peserta didik sehingga pada saaat itu pula

ditemukanlah informasi – informasi yang berupa ilmu pengetahuan yang

mungkin belum ditemukan sebelumnya. Dengan adanya transformasi

tersebut maka diharapkan terjadi proses belajar mengajar yang sesuai

dengan tujuan pembelajaran.

Salah satu pendukung tercapainya proses belajar mengajar yang sesuai

dengan tujuan pembelajaran adalah adanya interaksi antara guru dengan

peserta didik, selain itu juga didukung oleh keaktifan keduanya dalam

proses belajar mengajar. Dengan keaktifan keduanya, hal itu dapat

menjadikan suatu proses belajar mengajar yang menyenangkan, suasana

kelas menjadi lebih hidup, karena terjadi komunikasi dan interaksi di

dalamnya.

Fungsi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar

adalah untuk mengembangkan sikap rasional tentang gejala-gejala sosial

serta wawasan tentang perkembangan masyarakat Indonesia dan

masyarakat dunia di masa lampau dan masa kini. Sedangkan tujuan mata

pelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah untuk mengambil akan pengetahuan

dan keterampilan dasar yang berguna bagi siswa dalam kehidupan sehari-

hari serta mampu mengembangkan pemahaman tentang perkembangan

masyarakat Indonesia sejak masa lalu hingga masa kini, sehingga siswa

memilki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dan cinta kepada tanah air

(GBPP Kurikulum Pendidikan Dasar, 1999).

Dengan bahan belajar IPS yang cakupannya beragam dan luas serta

tuntutan kurikulum yang harus disampaikan kepada siswa dengan lokasi

waktu yang terbatas, guru mengalami kesulitan dalam menyajikan bahan

1

Page 5: Proposal PTK

ajar IPS dengan baik, menarik, dan menantang minat belajar siswa, pada

akhirnya pembelajaran IPS yang dilaksanakan di Kelas V SD Negeri

Gunungsari adalah dengan melakukan pembelajaran untuk dapat mengejar

target.

Tuntutan kurikulum dengan mengandalkan bahan belajar dari buku

sumber IPS Kelas V yang tersedia. Metode mengajar yang selama ini

dirasakan kurang cocok untuk menyampaikan materi ceramah sehingga

upaya untuk dapat melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar IPS

masih kurang.

Perhatian orang tua siswa terhadap sekolah khususnya orang tua siswa

Kelas V SD Negeri Gunungsari dirasakan kurang. Akibat kurang perhatian

orang tua siswa ini ditunjukan dengan banyaknya siswa yang tidak

mengerjakan pekerjaan rumah" (PR) dari mata pelajaran yang ada, lebih-

lebih terhadap mata pelajaran IPS yang memang "budaya belajar" siswa

terhadap mata pelajaran ini sangat rendah. "Sering terdengar pengajaran

IPS merupakan pelajaran yang kurang populer dl kalangan anak-anak"

(Djoko Suradisastra, 1993:63). Kekurang populeran pelajaran IPS di

kalangan siswa antara lain disebabkan (1) hampir sebagian besar orang tua

lebih mementingkan baca, tulis dan hitung saja sementara mata pelajaran

IPS dianggap mata pelajaran kelas dua sehingga mau tidak mau sikap orang

tua seperti ini akan mempengaruhi pelajaran minat siswa terhadap mata

pelajaran ini., (2) sifat dari mata pelajaran baca, tulis dan hitung lebih

bersifat tegas dan pasti sementara mata pelajaran IPS tidaklah demikian, (3)

banyak bahan pelajarannya telah diketahui oleh para siswa di luar buku

pelajaran.

Dalam pembelajaran IPS SD, agar bahan pengajaran yang disampaikan

menjadi lebih mudah dipahami oleh siswa, diperlukan alat bantu

pembelajaran yang disebut dengan media.

Media pengajaran adalah segala alat pengajaran yang digunakan guru

sebagai perantara untuk menyampaikan bahan – bahan instruksional dalam

proses belajar mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan

pengajaran tersebut ( Sumantri, 1999 : 177 ).

2

Page 6: Proposal PTK

Penggunaan suatu media dalam pelaksanaan pengajaran bagaimanapun

akan membantu kelancaran, efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan.

Bahan pelajaran yang dimanipulasikan dalam bentuk media pengajaran

menjadikan peserta didik asyik dan bekerja dengan suatu media akan lebih

menyenangkan mereka, dan sudah tentu pengajaran akan menjadi benar –

benar bermakna.

Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang

cukup tinggi. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang

disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara /

alat bantu.

Penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar membantu siswa

agar lebih mudah memahami materi yang disampaikan guru. Perbedaan

gaya belajar, minat, intelegensi, keterbatasan daya indera, cacat tubuh dapat

dibantu dengan pemanfaatan media. Dengan adanya media, siswa akan

mudah memahami pelajaran yang disampaikan dan akan lebih tertarik

mengikuti pelajaran.

Pengembangan pengetahuan atau pendidikan tidak terlepas dari adanya

hambatan. Sebagai contohnya, pada pembelajaran IPS biasanya banyak

ditemukan siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi yang

diajarkan. Seperti yang peneliti jumpai pada siswa kelas V SD Negeri

Gunungsari. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami mata pelajaran

IPS. Hasil yang diperoleh kurang mencapai hasil yang maksimal.

Dari hasil hasil penelitian akhirnya diketahui beberapa permasalahan

diantaranya :

1. siswa merasa bosan dengan penjelasan materi yang monoton.

2. siswa kurang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

3. kurangnya media yang digunakan oleh guru.

Salah satu media yang dapat digunakan dalam proses kegiatan belajar

mengajar adalah media permainan. Permainan adalah setiap konteks antara

pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan

tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula. Permainan dapat

menjadi sumber belajar atau media belajar apabila permainan tersebut

3

Page 7: Proposal PTK

bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan atau pembelajaran. Anak

dapat belajar berbagai kesempatan dan kegiatan baik didalam sekolah

maupun diluar sekolah. Permainan dapat membuat suasana lingkungan

belajar menjadi menyenangkan, segar, hidup, bahagia, santai namun tetap

memiliki suasana belajar yang kondusif . Disini peneliti tertarik

menggunakan media monopoli, sehingga judul penelitian yang diangkat

adlah “PENGGUNAAN MEDIA MONOPOLI UNTUK

MENIGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM MATA PELAJARAN

IPS KELAS VI SDN GUNUNGSARI”.

C. Rumusan Masalah

Berdasakan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah

mengenai “Bagaimanakah penerapan pembelajaran dengan menggunakan

media monopoli dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mata pelajaran

IPS kelas V SD Negeri Gunungsari?

B. Pemecahan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka peneliti

menetapkan langkah-langkah pemecahan masalahnya adalah sebagai

berikut :

1. Memberika contoh penggunaan media permainan monopoly dan cara

bermainnya.

2. Memaksimalkan penggunaan media permainan monopoli pada

pelajaran IPS.

3. Meminta siswa menyelesaikan soal pada kolom-kolom yang ada

pada monopoli.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari perumusan masalah di atas tidak lain adalah untuk

mendeskripsikan penerapan pembelajaran dengan media monopoli dapat

meningkatkan keaktifan siswa dalam mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri

Gunungsari

4

Page 8: Proposal PTK

E. Manfaat Penelitian

(1) Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan

wawasan dalam kegiatan mengajar sehingga bermanfaat untuk

menunjang profesi sebagai guru

(2) Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan atau pedoman

dalam melaksanakan proses pembelajaran agar lebih meningkatkan

efektifitas dan kreatifitas guna menunjang prestasi belajar siswa.

(3) Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada siswa

untuk lebih giat belajar

5

Page 9: Proposal PTK

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Teori

1. Media Permainan Monopoli

a. Media

1) Pengertian Media.

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara

harfiah berarti “tengah” atau “pengantar”. Sri Anitah (2008: 1)

mengartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak,

yaitu antarsumber pesan dengan penerima pesan atau informasi.

secara harfiah media diartikan sebagai perantara atau pengantar

pesan dri pengirim ke penerima pesan. Namun menurut :

a. Gagne ( 1983 ) menyatakan bahwa media sebagai alat – alat fisik

dimana pesan – pesan instruksional dikomunikasikan.

b. Briggs ( 1970 ) menyatakan bahwa media adalah segala alat – alat

fisik yang dapat menyajikan pesan serta perangsang peserta didik

untuk belajar.

c. Dinje Borman ( 1988 ) mendifinisikan media sebagai setiap alat,

baik hardware maupun software yang dipergunakan sebagai

media komunikasi dan yang tujuannya untuk meningkatkan

efektifitas proses belajar mengajar.

Dari definisi di atas dapat dipelajari bahwa yang dimaksud

dengan media adalah segala alat pengajaran yang digunakan guru

sebagai perantara untuk menyampaikan bahan – bahan instruksional

dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan pencapaian

tujuan pengajaran tersebut.

Kegunaan Media

Media memiliki beberapa kegunaan yang cukup penting.

Menurut Daryanto (2010: 5) secara umum kegunaan media pada

intinya adalah sebagai berikut :

a) Media dapat memperjelas pesan agar tidak terlalu verbal.

6

Page 10: Proposal PTK

Menggunakan media dalam menyampaikan pesan akan memperjelas

makna pesan yang disampaikan dan mengurangi kesan verbalistik

sehingga akan mempermudah penerima pesan dalam memahami

pesan yang diterimanya.

b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra.

Media dapat menjadi perantara dua pihak yang terbatasi oleh ruang

dan waktu. Media juga dapat mengatasi keterbatasan tenaga dan

daya kemampuan daya indra seseorang.

c) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara

murid dengan sumber belajar.

Pembelajaran tanpa menggunakan media akan menjadi monoton dan

membosankan. Penggunaan media dalam proses pembelajaran akan

menarik perhatian siswa sehingga siswa akan lebih bergairah untuk

belajar. Media dapat menimbulkan interaksi langsung dengan

sumber belajar dan tidak hanya sekedar mendengarkan penjelasan

guru.

d) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan

kemampuan visual, auditorial dan kinestetiknya.

Media dapat menjembatani siswa dalam mengembangkan bakat dan

kemampuannya sesuai dengan tipe belajar siswa yaitu visual,

auditorial dan kinestetik. Dengan media siswa dapat belajar mandiri

tanpa harus selalu bergantung pada guru.

e) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman

dan menimbulkan persepsi yang sama.

Setiap siswa memiliki karakteristik dan latar belakang yang berbeda-

beda antara yang satu dengan yang lainnya sehingga menimbulkan

pengalaman dan persepsi yang berbeda pula. Dalam hal ini, media

berguna untuk memberi rangsangan yang sama, mempersamakan

pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama kepada siswa.

f) Menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga cepat

merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam

kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.

7

Page 11: Proposal PTK

2) Manfaat Media Dalam Proses Pembelajaran

Media memiliki manfaat yang sangat besar dalam proses

pembelajaran. Media pembelajaran dapat mempertinggi proses

belajar siswa dalam pengajaran sehingga pada akhirnya dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa. Nana Sudjana dan Ahmad

Rivai (2010: 2) menyebutkan terdapat empat manfaat media dalam

proses belajar siswa yang pada intinya adalah sebagi berikut:

1) Media pengajaran dapat menjadikan pengajaran lebih menarik

sehingga akan menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar.

2) Media pengajaran dapat memperjelas makna bahan pengajaran

atau materi pembelajaran sehingga siswa dapat lebih memahami

materi pelajaran yang pada akhirnya memungkinkan siswa

menguasai tujuan pembelajaran dengan lebih baik.

3) Mengurangi kesan verbalistik pada proses pembelajaran

sehingga siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti proses

pembelajaran.

4) Media dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam mengikuti

proses pembelajaran karena tidak hanya sekedar mendengarkan

penjelasan dari guru.

3) Kriteria Memilih Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran hendaknya dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan

pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran hendaknya

memenuhi azas efektivitas dan efisiensi.

Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih

media untuk kepentingan pengajaran seperti yang diungkapkan oleh

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2010: 4) yang pada intinya adalah

sebagai berikut:

a) Media yang digunakan harus sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

Pembelajaran yang dilaksanakan di kelas pasti memiliki tujuan

yang hendak dicapai. Pemilihan media yang akan digunakan

8

Page 12: Proposal PTK

pada proses pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan sehingga media tersebut

dapat membantu dalam mencapai tujuan pembelajaran.

b) Media yang digunakan dapat mendukung isi bahan

pembelajaran sehingga dapat memudahkan siswa dalam

memahami bahan pembelajaran atau materi pembelajaran.

Salah satu peran media pembelajaran adalah membantu siswa

agar dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran.

Pernyataan tersebut mengisyaratkan bahwa media yang dipilih

harus dapat membantu siswa dalam memahami pesan

pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Dengan pemilihan

media yang tepat maka akan membantu siswa menyerap materi

pembelajaran secara maksimal.

c) Media pembelajaran yang akan digunakan harus mudah untuk

diperoleh atau dapat dibuat sebdiri oleh guru.

Tidak semua jenis media tersedia di setiap sekolah, sehingga

alam memilih media yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran harus mempertimbangkan ketersediaan media

tersebut. Media yang akan digunakan harus mudah dijangkau

atau bahkan dapat dibuat sendiri oleh guru.

d) Media pembelajaran yang dipilih menuntut guru untuk dapat

menggunakan media tersebut.

Terdapat beberapa jenis media yang dalam penggunaannya

memerlukan keterampilan khusus. Media yang tidak

memungkinkan guru untuk dapat menggunakannya sebaiknya

tidak digunakan guru dalam proses pembelajaran karena justru

akan mempersulit guru serta penggunaannya tidak akan efektif.

e) Media pembelajaran yang dipilih harus memenuhi syarat

efisiensi waktu dalam penggunaannya pada proses

pembelajaran.

Media yang digunakan dalam proses pembelajaran harus

disesuaikan dengan alokasi waktu pembelajaran. Apabila

9

Page 13: Proposal PTK

penggunaan media memakan banyak waktu maka proses

pembelajaran menjadi tidak efektif.

f) Media pembelajaran yang dipilih harus disesuaikan dengan taraf

berfikir siswa sehingga memungkinkan siswa untuk dapat

memahami makna yang terkandung di dalamnya.

Agar media dapat membantu siswa dalam memahami makna

yang terkandung dalam penggunaan media tersebut maka pemilihan

media harus disesuaikan dengan taraf berfikir siswa.

b. Permainan Monopoly

1) Pengertian Permainan

Bermain mengandung aspek kegembiraan, kelegaan,

kenikmatan yang intensif, bebas dari ketegangan atau kedukaan,

bersifat memerdekakan jiwa. Permainan manusia sangat erat dan

ekspresi diri, spontanitas, melatih pribadi untuk siap melewati

persaingan, siap menerima kemenangan sekaligus siap menerima

kekalahan, dan aktualisasi diri. Oleh karena itu, permainan bersifat

mendewasakan. Melalui bermain, seseorang belajar banyak tentang

kehidupan baik itu belajat kemandirian, keberanian, sosialisasi,

kepemimpinan dan menyadari arti akan eksistensi dirinya .

Salah satu media yang dapat digunakan dalam proses kegiatan

belajar mengajar adalah media permainan. Permainan adalah setiap

konteks antara pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan

mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan

tertentu pula. Permainan dapat menjadi sumber belajar atau media

belajar apabila permainan tersebut bertujuan untuk mencapai tujuan

pendidikan atau pembelajaran.

Anak dapat belajar berbagai kesempatan dan kegiatan baik

didalam sekolah maupun diluar sekolah. Permainan dapat membuat

suasana lingkungan belajar menjadi menyenangkan, segar, hidup,

bahagia, santai namun tetap memiliki suasana belajar yang kondusif .

Menurut Piageat, bermain adalah manifestasi penyesuaian , salah

10

Page 14: Proposal PTK

satu dasar proses-proses mental menuju pada pertumbuhan

intelektual dan bermain merupakan suatu mekanisme penyesuaian

yang penting bagi perkembangan atau pertumbuhan manusia

2) Monopoli.

Permainan monopoly sudah ada sejak tahun 1903 sebagai ‘The

Landlord’s Game’, konsep game monopoli pertama kali dibuat oleh

Elizabeth J. Magie Phillips yang mengajarkan anak-anak tentang

teori pajak tunggal. Permainan ini mulai diterbitkan secara luas sejak

tahun 1923.

Permainan monopoli adalah permainan yang berupa bisnis

properti yang berupa aset bangunan dan tanah. Permainan ini

menggunakan gacoan, dadu, kartu tanah mainan, serta uang mainan.

Permainan monopoli dalam pembelajaran IPS adalah sebuah

permainan yang di dalamnya terdapat beberapa soal untuk di jawab

oleh siswa.

Dalam pembelajaran IPS kelas V permaian monopoly dapat

digunakan untuk semua materi. Salah satu contohnya dalam materi

peninggalan kerajaan Budha di Indonesia.

3) Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Media Permainan

Monopoly.

Secara rinci langkah-langkah pembelajaran dengan

menggunakan media permainan monopoli pada materi peninggalan

kerajaan Budha dsn Hindu di kelas V adalah :

1. Menyiapkan media permainan monopoli yang akan digunakan

dalam proses pembelajaran.

2. Setiap siswa diberi modal 20.000, kecuali 1 anak dalam

kelompok yang memegang semua uang.

3. Dalam setiap kelompok melempar dadu secara bergiliran.

4. Dalam setiap perjalanan menuju ke finis pasti menemui

hambatan seperti menjawab pertannyaan yang berhubungan

11

Page 15: Proposal PTK

dengan materi tentang sejarah peninggalan agama Budha dan

Hindu, menjawab pertannyaan yang ada dalam dana umum dan

kesempatan, dan juga membayar iuran atau denda.

5. Jika pertanyaan berhasil di jawab dengan tepat, maka akan

mendapat uang sesuai yang tertera dalam kolom pertannyaan.

Karena dalam setiap kolom pertannyaan pasti ada jumlah uang

yang akan di dapat apabila bisa menjawab dengan tepat

pertannyaan tersebut.

Contoh : dalam kolom permainan ada pertannyaan

“Sebutkan salah satu contoh prasasti peningalan agama Budha di

Indonesia….?????”

Jawab : Lanjut

Diam : Berhenti 1 putaran dan denda Rp. 4.000.

6. Apabila tidak bisa menjawab pertannyaan maka siswa akan

membayar sesuai uang yang akan di dapat apabila bisa menjawab

pertannyaan tersebut.

7. Apabila di tengah permainan ada siswa yang modal uangnya

habis maka siswa tersebut tidak bisa melanjutkan permainan atau

di keluarkan.

4) Kelemahan dan Kelebihan Media Permainan Monopoli

a) Kelemahan Media Permainan Monopoli

Membutuhkan ketelatenan dalam membuat media

permainan monopoli.

Membutuhkan kertas yang banyak untuk membuat uang dan

lembar pertannyaan dalam dana umum dan kesempatan.

Harus hati-hati dalam penggunaannya karena mudah rusak.

Membutuhkan waktu yang cukup agar siswa dapat sampai

ke finis.

Membutuhkan kontrol dari guru agar siswa tidak hanya

sekedar bermain-main pada saat menggunakan media

permainan monopoli.

12

Page 16: Proposal PTK

b) Kelebihan Media Permainan Monopoli

Bahan untuk membuat media permaian monopoli mudah

diperoleh.

Media permainan monopoli mudah diterapkan pada proses

pembelajaran.

Dapat menarik perhatian siswa karena mengandung unsur

permainan

Memberikan tantangan bagi siswa

c. IPS

1. Pengertian

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu dari mata

pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar. IPS adalah "mata

pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan bahan

kajian geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, tata negara, dan

“sejarah" (Depdikbud, 1994 : 15). " Ilmu Pengetahuan Sosial " (IPS)

berasal dari pada kata yang dianggap paling cocok untuk kata

"Social Studies". National Council for Social Studies di Amerika

Serikat mendifinisikan seperti itu.

IPS adalah sebuah mata pelajaran dasar kurikulum sekolah (TK

s.d SMU) yang merupakan (1) mengambil tujuannya dari sifat

kewarga negaraan suatu masyarakat yang demokratis yang

berhubungan erat dengan bangsa-bangsa dan orang orang di dunia;

(2) mengambil sebagian besar konten meteri pelajarannya dari

sejarah, ilmu-ilmu sosial, dan (3) diajarkan dengan cara mereflesikan

kesadaran pribadi, sosial dan ilmu pengalaman kultural dan

perkembangan siswa. (h.26).

Skeel (1994) menjelaskan bahwa IPS atau social studies dalam

kurikulum sekolah dirancang untuk membekali anak didik menjadi

"warga negara yang baik". Selanjutnya Skeel (1994) berkomentar

sebagai berikut:

IPS adalah cakupan kurikulum yang dimaksudkan untuk

meperkenalkan siswa dengan lingkungan mereka dan hubungan

13

Page 17: Proposal PTK

antar manusia sehingga mereka menjadi "warga negara yang baik".

Konten IPS dambil dari sejarah dan ilmu-ilmu sosial .Tujuan-tujuan

yang diprogramkan untuk IPS di Sekolah Dasar adalah untuk

membantu siswa dalam perkembangan konsep diri sendiri yang baik,

membantu siswa mengenal dan menghargai masyarakat global yang

multi budaya; lebih memperdalam proses sosialisasi-sosial, ekonomi,

dan politik; memberikan pengtahuan masa lalu dan masa kini

sebagai dasar untuk pembuatan keputusan, dan mendorong peranan

partisifasi aktif di masyarakat.

2. Fungsi dan Tujuan

Fungsi mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah untuk

mengembangkan kemampuan dan sikap rasional tentang gejala-

gejala sosial, serta kemampuan tentang perkembangan masyarakat

Indonesia dan masyarakat dunia dimasa lampau dan masa kini.

Mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar bertujuan agar siswa

mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang

berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari serta mampu

mengembangkan pemahaman tentang perkembangan masyarakat

Indonesia sejak masa lalu hingga masa kini sehingga siswa memiliki

kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dan cinta kepada tanah air

(GBPP Kurikulum Pendidikan Dasar, 1994).

Sama halnya tujuan dalam bidang-bidang yang lain, tujuan

pembelajaran IPS bertumpu pada tujuan yang lebih tinggi. Secara

hirarki, tujuan pendidikan nasional pada tataran operasional

dijabarkan dalam tujuan institusional tiap jenis dan jenjang

pendidikan. Selanjutnya pencapaian tujuan institusional ini secara

praktis dijabarkan dalam tujuan kurikuler atau tujuan mata pelajaran

pada setiap bidang studi dalam kurikulum, termasuk bidang studi

IPS.

Akhirnya tujuan kurikuler secara praktis operasional dijabarkan

dalam tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran.

14

Page 18: Proposal PTK

Sub bahasan ini dibatasi pada uraian tujuan kurikuler bidang

studi IPS.Tujuan kurikuler IPS yang harus dicapai sekurang-

kurangnya meliputi hal-hal berikut:

membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang

berguna dalam kehidupan masyarakat;

membekali peserta didik dengan kemapuan mengidentifikasi,

menganalisa dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial

yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat;

membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi

dengan sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang

keilmuan serta berbagai keahlian;

membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang

positif, dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yang

menjadi bagian kehidupannya yang tidak terpisahkan; dan

membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan

pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembagan

kehidupan, perkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmu

dan teknologi.

Kelima tujuan di atas harus dicapai dalam pelaksanaan

kurikulum IPS di

berbagai lembaga pendidikan dengan keluasan, kedalaman dan bobot

yang sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan yang dilaksanakan.

15

Page 19: Proposal PTK

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gunungsari Kecamatan

Nglames Kabupaten Madiun. Peneliti memilih sekolah ini dengan alasan:

a. Sekolah ini belum menerapkan penggunaan media permainan

monopoli khususnya pada pembelajaran IPS.

b. Prestasi belajar IPS siswa SD Negeri Gunungsari khususnya kelas V

masih cenderung rendah sehingga peneliti melakukan penelitian

dengan menerapkan media permainan monopoli pada pembelajaran

IPS kelas V SD Negeri Gunungsari.

c. SD Negeri Gunungsari Kecamatan Nglames Kabupaten Madiun sudah

pernah dijadikan lokasi untuk PPL jadi memudahkan kita untuk

menemui hal-hal yang dapat digali dan dipelajari selama penelitian.

d. SD Negeri Gunungsari memenuhi kriteria yang ditentukan yaitu

bersifat terbuka, responsif dan senang terhadap inovasi.

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan 1 bulan, pada bulan September.

B. Materi Pembelajaran

Untuk menentukan mata pelajaran dan materi pokok yang akan

digunakan dalam penelitian ini dipilih mata pelajaran IPS kelas V

semester

Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu seminggu 2 pertemuan

dengan setiap pertemuan 2 x 35 menit.

C. Pelaksanaan Penelitian

1. Siklus I

a. Rancangan Pembelajaran

Sebelum pelaksanaan pembelajaran peneliti telah

menyiapkan/menyusun perangkat pembelajaran antara lain:

16

Page 20: Proposal PTK

1).Silabus, yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar,

hasil belajar, indikator, pengalaman belajar, alokasi waktu,

sumber/ alat/ bahan belajar dan penilaian.

2).Rencana pembelajaran, yang memuat mata pelajaran,

kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, kompetensi dasar,

langkah- langkah pembelajaran, sarana, sumber, bahan belajar

dan penilaian.

3). Lembar penilaian proses, dan lembar pengamatan

4). Lembar permainan monopoli.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

1). Kegiatan awal meliputi :

a. Guru mengucapkan salam di depan kelas.

b. Guru membagi siswa dalam 1 kelas menjadi 3 kelompok,

dalam 1 kelompok minimal ada 4 siswa.

c. Guru membagikan lembar permainan monopoli kepada setiap

setiap kelompok. Dan memberikan alat-alat yang digunakan

untuk permainan seperti uang-uangan, dadu, lembar

pertannyaan yang ada di dana umum dan kesempatan.

2). Kegiatan inti meliputi :

a. Guru menginfomasikan kepada siswa dalam permainan ada 1

anak yang memegang semua uang dan 3 anak yang

melakukan permaianan.

Langkah-langkah penggunaan :

1. Setiap siswa diberi modal 20.000, kecuali 1 anak dalam

kelompok yang memegang semua uang.

2. Dalam setiap kelompok melempar dadu secara bergiliran.

3. Dalam setiap perjalanan menuju ke finis pasti menemui

hambatan seperti menjawab pertannyaan yang berhubungan

dengan materi yang terdapat pada kolom, menjawab

pertannyaan yang ada dalam dana umum dan kesempatan, dan

juga membayar iuran atau denda. Hal tersebut harus dilakukan

pada saat permainan berlangsung.

17

Page 21: Proposal PTK

4. Jika pertanyaan berhasil di jawab dengan tepat, maka akan

mendapat uang sesuai yang tertera dalam kolom pertannyaan.

Karena dalam setiap kolom pertannyaan pasti ada jumlah

uang yang akan di dapat apabila bisa menjawab dengan tepat

pertannyaan tersebut.

5. Apabila tidak bias menjawab pertannyaan maka siswa akan

membayar sesuai uang yang akan di dapat apabila bisa

menjawab pertannyaan tersebut.

6. Apabila di tengah permainan ada siswa yang modal uangnya

habis maka siswa tersebut tidak bisa melanjutkan permainan

atau di keluarkan.

3) kegiatan akhir

a. setiap siswa menghitung jumlah uang yang di dapat, dan yang

mendapat uang terbanyak berarti itu yang menang dalam pernmainan

ini.

c). Observasi

Aktivitas observasi dilakukan ketika peneliti melakukan

pembelajaran, Observer melakukan observasi untuk melihat

seberapa jauh keefektifan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

pembelajaran ketika diterapkan.

d. Evaluasi

1). Evaluasi proses, pada saat siswa melakukan permainan monopoli

e. Refleksi

Data-data dari observasi dan evaluasi dikumpulkan, kemudian

berdasarkan hasil ini peneliti melakukan refleksi diri tentang

pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi ini

peneliti akan tahu kelebihan dan kekurangan dari skenario

pembelajaran yang telah direncanakan dan dilaksanakan.

Setelah mengetahui kekurangan dari skenario pembelajaran pada

siklus ini, peneliti merencanakan perbaikan untuk dilaksanakan

pada siklus berikutnya, sampai peneliti menemukan hasil yang

18

Page 22: Proposal PTK

terbaik sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah

direncanakan.

2. Siklus II

Pelaksanaan siklus II adalah untuk memperbaiki kelemahan-

kelemahan yang terdapat pada siklus I.

a. Rancangan Pembelajaran

Pada tahap ini hampir sama dengan tahap perencanaan siklus I,

yaitu sebelum pelaksanaan pembelajaran peneliti telah

menyiapkan/menyusun perangkat pembelajaran antara lain:

1).Silabus, yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar,

hasil belajar, indikator, pengalaman belajar, alokasi waktu,

sumber/ alat/ bahan belajar dan penilaian.

2).Rencana pembelajaran, yang memuat mata pelajaran,

kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, kompetensi dasar,

langkah- langkah pembelajaran, sarana, sumber, bahan belajar

dan penilaian.

3). Lembar penilaian proses, lembar pengamatan.

4). Lembar permainan monopoli.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

1). Kegiatan awal meliputi :

d. Guru mengucapkan salam di depan kelas.

e. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dalam 1

kelompok minimal ada 3 siswa.

f. Guru membagikan lembar permainan monopoli kepada setiap

setiap kelompok. Dan memberikan alat-alat yang digunakan

untuk permainan seperti uang-uangan, dadu, lembar

pertannyaan yang ada di dana umum dan kesempatan.

2). Kegiatan inti meliputi :

a. Guru menginfomasikan kepada siswa dalam permainan ada 1

anak yang memegang semua uang dan 2 anak yang

melakukan permaianan.

19

Page 23: Proposal PTK

Langkah-langkah penggunaan :

1. Setiap siswa diberi modal 50.000, kecuali 1 anak dalam

kelompok yang memegang semua uang.

2. Dalam setiap kelompok melempar dadu secara bergiliran.

3. Dalam setiap perjalanan menuju ke finis pasti menemui

hambatan seperti menjawab pertannyaan yang berhubungan

dengan materi yang terdapat pada kolom, menjawab

pertannyaan yang ada dalam dana umum dan kesempatan, dan

juga membayar iuran atau denda. Hal tersebut harus dilakukan

pada saat permainan berlangsung.

4. Jika pertanyaan berhasil di jawab dengan tepat, maka akan

mendapat uang sesuai yang tertera dalam kolom pertannyaan.

Karena dalam setiap kolom pertannyaan pasti ada jumlah uang

yang akan di dapat apabila bisa menjawab dengan tepat

pertannyaan tersebut.

5. Apabila tidak bisa menjawab pertannyaan maka siswa akan

membayar sesuai uang yang akan di dapat apabila bisa

menjawab pertannyaan tersebut.

6. Apabila di tengah permainan ada siswa yang modal uangnya

habis maka siswa tersebut tidak bisa melanjutkan permainan

atau di keluarkan.

3) kegiatan akhir

a. setiap siswa menghitung jumlah uang yang di dapat, dan yang

mendapat uang terbanyak berarti itu yang menang dalam

permainan ini.

c. Observasi

Aktivitas observasi dilakukan ketika peneliti melakukan

pembelajaran pada siklus I, Observer melakukan observasi

untuk melihat seberapa jauh keefektifan perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran ketika diterapkan pada

siklus II.

d. Evaluasi

20

Page 24: Proposal PTK

1). Evaluasi proses, pada saat siswa menggunakan media

permainan monopoli.

2). Evaluasi tertulis, pada saat siswa mengerjakan lembar tes.

e. Refleksi

Data-data dari observasi dan evaluasi pada siklus II

dikumpulkan, kemudian berdasarkan hasil ini peneliti melakukan

refleksi diri tentang pembelajaran yang telah dilakukan.

Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti akan tahu kelebihan dan

kekurangan dari skenario pembelajaran yang telah direncanakan

dan dilaksanakan pada silkus II. Setelah mengetahui

kekurangan dari skenario pembelajaran pada siklus ini, peneliti

merencanakan perbaikan untuk dilaksanakan pada siklus III,

sampai peneliti menemukan hasil yang terbaik sesuai dengan

skenario pembelajaran yang telah direncanakan.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi yaitu mengumpulkan

data dengan menggunakan dokumen. Dokumen merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,

atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2010: 329).

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh

daftar nama dan jumlah siswa kelas V SD N Gunungsari Kecamatan

Nglames Kabupaten Madiun.

2. Tes

Muchtar Buchori (dalam Ibadullah Malawi,2010: 9), mengemukakan

tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seorang murid atau

kelompok murid.

Tes digunakan sebagai instrumen untuk memperoleh data prestasi

belajar IPS siswa, dengan menggunakan tes formatif di akhir

pembelajaran. Tes dalam penelitian ini berupa post test dengan

21

Page 25: Proposal PTK

menggunakan soal tes berupa soal objektif berjumlah 10 butir dengan

masing-masing jawaban skor 1 untuk benar dan skor 0 untuk yang salah.

Soal tes disusun berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar

materi yang akan telah diajarkan.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes

digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi yang

telah diberikan. Tes hasil belajar ini dalam bentuk tes objektif atau

pilihan ganda sebanyak 10 butir soal dengan 4 options. Tes hasil belajar

IPS diberikan setelah siswa mempelajari materi dengan permainan

monopoli.

H. Teknik Analisis Data

Data yang telah terkumpul akan dianalisi secara deskriptif kuantitatif

maupun kualitatif. Data yang akan dianalisis secara deskriptif kuantitatif

adalah data tentang keaktifan siswa yang dikumpulkan melalui “cek list”

pada rubrik pengamatan keaktifan siswa dan data tentang kemampuan

menghitung penjumlahan yang dinyatakan dengan nilai yang dicapai

siswa atas penilaian latihan dan penugasan.

Data kualitatif berupa catatan pengamatan, dokumen fortopolio

siswa, dokumen foto, dan wawancara yang akan dianalisis dengan

analisis kualitatif dengan tahapan pemaparan data, penyederhanaan data,

pengelompokan data sesuai fokus masalah dan pemaknaan.

22

Page 26: Proposal PTK

DAFTAR PUSTAKA

Sumantri, Mulyani dan Johar Permana. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sri Anitah. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: LPP Dan UNS Press.

http://ms.wikipedia.org/wiki/Monopoly

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2231335-definisi-ips-dan-

karakteristiknya/#ixzz2GpN2yPp4

iv