proposal proker kkmt

42
Cover

Upload: febri-galuh-maharani

Post on 15-Apr-2016

330 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

contoh laporan KKN

TRANSCRIPT

Cover

LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL KULIAH KERJA MENGAJAR TERBIMBING POSDAYA (KKMT

POSDAYA) BERBASIS SEKOLAH

1. Judul : -

2. Ketua Pelaksana

a. Nama

b. Nim

c. Fakultas/Univ.

:

:

:

:

Gagang Ramadhan

120210401036

Keguruan dan Ilmu Pendidikan/Universitas Jember

3. Jumlah anggota : 5 orang

4. Tempat Kegiatan

a. Nama sekolah

b. Desa/Kecamatan

c. Kabupaten

d. Propinsi

:

:

:

:

:

SMP Negeri 1 Rambipuji

Rambipuji

Jember

Jawa Timur

5. Pembimbing KK :

6. Waktu Pelaksanaan KK : 3 bulan (Semester Ganjil Th. 2015/2016)

7. Target Utama KK : Terciptanya peningkatan kualitas pelayanan pendidikan di

SMP Negeri 1 Rambipuji

8. Biaya pelaksanaan KK

a. Besar Biaya

b. Sumber Biaya

:

:

:

Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah)

Biaya mandiri

i

Jember, Agustus 2015

Menyetujui:

Dosen Pembimbing, Ketua Pelaksana,

Drs. Bambang Soehardjito, M .Ed. Gagang Ramadhan

NIP: 196110231989 NIM: 120210401036

Mengetahui:

Ketua UPPL Kepala Sekolah

FKIP Universitas Jember. SMP N 1 Rambipuji

Dr. Sudarti,M.Kes

NIP:

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga kami dapat menyeselesaikan penyusunan program kerja KKMT-

POSDAYA yang akan dilaksanakan selama tiga bulan di SMP Negeri 1 Rambipuji.

Diharapkan susunan program kerja ini dapat kami laksanakan dengan sebaik-baiknya dan

berjalan dengan lancar sesuai harapan, serta diharapkan penulisan Laporan Akhir KKMT-

POSDAYA ini juga dapat diselesaikan secara baik dan tepat waktu tanpa hambatan yang

berarti.

Kami menyadari bahwa kelancaran kegiatan KKMT-POSDAYA yang nantinya akan

dilanjutkan dengan penulisan laporan akhir tidak lepas dari bantuan dan kerjasama semua

pihak yang terkait dengan kegiatan KKMT-POSDAYA di SMP Negeri 1 Rambipuji. Oleh

karena itu, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

pihak-pihak tersebut, antara lain:

1. Dekan FKIP Universitas Jember beserta segenap jajaran.

2. Ketua beserta tim UPPL dan Microteaching Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Jember.

3. Dosen Pembimbing Lapang KKMT-POSDAYA di SMP Negeri 1 Rambipuji.

4. Kepala SMP Negeri 1 Rambipuji beserta seluruh dewan guru, staf TU, karyawan, dan

siswa SMP Negeri 1 Rambipuji.

5. Semua pihak yang turut membantu dan bekerjasama sedemikian rupa yang tidak bisa kami

sebutkan satu persatu sehingga seluruh kegiatan KKMT-POSDAYA maupun penulisan

laporan akhir dapat berjalan secara baik dan lancar.

iii

Kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun program kerja ini sebaik

mungkin, namun tentu program kerja ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penyusun

masih mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan program kerja ini. Semoga seluruh

rancangan kegiatan KKMT-POSDAYA yang telah kami susun ini dapat kami laksanakan

dengan sebaik-baiknya juga diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan.

Jember, 25 Agustus 2015

Penulis

iv

BAB  I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Dalam rangka pembaharuan sistem pendidikan nasional telah ditetapkan visi, misi dan

strategi pembangunan pendidikan nasional. Visi pendidikan nasional adalah terwujudnya

sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan

semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga

mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

Terkait dengan visi tersebut telah ditetapkan serangkaian prinsip penyelenggaraan

pendidikan untuk dijadikan landasan dalam pelaksanaan reformasi pendidikan. Salah satu

prinsip tersebut adalah pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan

pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Dalam proses tersebut

diperlukan guru yang memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan

potensi dan kreativitas peserta didik. Implikasi dari prinsip ini adalah pergeseran paradigma

proses pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan

diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien.

Mengingat kebhinekaan budaya, keragaman latar belakang dan karakteristik peserta

didik, serta tuntutan untuk menghasilkan lulusan yang bermutu, proses pembelajaran untuk

setiap mata pelajaran harus fleksibel, bervariasi, dan memenuhi standar. Proses pembelajaran

pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan

bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus dikembangkan adalah standar proses.

Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan

pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses

berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di

seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar proses ini berlaku

1

untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah padajalur formal, baik pada sistem paket

maupun pada sistem kredit semester.

Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk ter-

laksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

B. Landasan Hukum

1. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

2. PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP),

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 22 tahun 2006

tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 23 tahun 2006

tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah,

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 24 tahun 2006

tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun

2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 6 tahun 2007

tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 24 tahun 2006,

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 19 tahun 2007

tentang Standar Pengelolaan Pendidikan,

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 20 tahun 2007

tentang Standar Penilaian Pendidikan,

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 24 tahun 2007

tentang Standar Sarana dan Prasarana,

11. Permen Diknas 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, dan panduan/pedoman

yang relevan dengan pengembangan dan pelaksanaan KTSP.

12. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur nomor :

188.4/2093/103.02/2015, tentang hari efektif fakultatif, dan hari libur bagi satuan

pendidikan di Provinsi Jawa Timur tahun pelajaran 2015/2016.

2

 C.  Tujuan

 Program Kerja Bidang Kurikulum ini disusun dengan tujuan antara lain ;

1. untuk menyebarkan kegiatan pokok dan acuan dalam penyelenggaraan kurikulum di

SMP Negeri 1 Rambipuji tahun pelajaran 2015-2016;

2. sebagai pedoman kerja bagi kepala sekolah yang didelegasikan kepada Urusan

kurikulum dalam menjabarkan pelaksanaan kegiatan ;

3. untuk menentukan arah yang jelas dalam melaksanakan berbagai kegiatan baik

intrakurikuler maupun ekstrakurikuler;

4. agar kegiatan penyelenggaraan pembelajaran tahun pelajaran 2015-2016 lebih

terarah, terencana, tertib dan lancar;

5. untuk menunjang usaha sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan, diantaranya

tertib administrasi, optimalisasi proses pembelajaran baik intrakurikuler maupun

ekstrakurikuler;

6. agar kegiatan pembelajaran dapat terlaksana secara efektif dan efisien;

7. agar seluruh rangkaian kegiatan proses pembelajaran dapat dijadikan bahan

perbaikan tahun yang akan datang.

 D.  Sasaran

Program Kerja Bidang Kurikulum ini sengaja dibuat dengan sasaran adalah ;

1. merupakan langkah awal perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan bidang kurikulum

dalam hal ini standar proses kepada Kepala Sekolah;

2. bagi Kepala Sekolah sebagai salah satu instrumen penilaian kinerja kepala sekolah

pada bidang kurikulum dan proses pembelajaran pada umumnya;

3. bagi Komite Sekolah dalam rangka memberikan masukan demi peningkatan mutu

pendidikan ;

4. bagi pengawas dalam rangka memudahkan fungsi pembinaan dan kontrol dalam

proses pembelajaran.

3

BAB  II

ANALISIS MASALAH

2.1 Analisis masalah pendidikan

Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal merupakan lingkungan hidup

kedua sesudah rumah di mana anak didik untuk sekian jam tiap- tiap hari ‘mengisi ‘

hidupnya (Partowisastro:1982:13). Di sekolah, guru memiliki peranan penting karena selain

sebagai fasilitator dan motivator dalam proses pembelajaran, guru juga berperan sebagai

pembimbing dan pendidikan. Tugas seorang guru tidak hanya melakukan transformasi ilmu

pengetahuan saja namu juga mengidentifikasi siswa yang bermasalah dan memberikan

pertimbangan pemecahan masalah yang mereka hadapi.

Siswa merupakan salah satu komponen pedidikan di sekolah, untuk itu perlu

mendapat perhatian yang besar dari lingkungan pendidikannya.Kadang-kadang seoraang

siswa menghadapi permasalahan yang kompleks yang dapat mempengaruhi prestasi

belajarnya di sekolah.Problematika yang hadapi siswa merupakan masalah yang sangat

penting yang harus diketahui oleh guru.Sebab hal itu sangat berpengaruh terahadap

keberhasilan belajarnya. Kesulitan belajar tersebut dapat disebabkan oleh bebebrapa faktor ,

misalnya faktor kesehatan, keadaan social, keadaan keluarga ataau pergaulan, dan berbagai

macam masalah. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar tersebut tidak dapat dihindari oleh

sitiap siswa, oleh karena itu tugas guru sebagai sebagai tenaga pendidikan dan pembimbing

sangat berperan dalam memberikan siswa pertimbangan pemecahan masalah yang dialami.

Oleh karena itu, dalam KKMT Posdaya yang dilaksanakan di SMPN 1 Rambipuji mengenai

masalah pendidikan guru dapat menganalisis beberapa hal penting mengenai masalah

pendidikan, diantaranya: 1. Masalah belajar dan pembelajaran, meliputi: 2. masalah karakter

siswa .

2.1.1 masalah beajar dan pembelajaran

Pada laporan analisis kesulitan belajar dan pembelajaran ini akan dibahas

tentang faktor-faktor penghambat dan penyebab kesulitan belajar siswi yang bersangkutan

baik di lingkungan kelas, sekolah maupun di tempat tinggal siswa tersebut.

Faktor penyebab timbulnya masalah di dalam kelas antara lain adalah kelemahan

dalam berprilaku siswa tersebut. Misalnya saja ada beberapa siswa yang bersikap kurang

sopan pada sesama siswa atau kepada guru. Hal tersebut dapat menimbulkan masalah berupa

4

ketidaknyamanan suasana kelas. Yang kedua yaitu lingkungan timbulnya masalah dalam

lingkungan sekolah antara lain kurikulum yang kurang fleksibel, metode mengajar yang

kurang memadai dan tidak menarik, kurangnya alat dan sumber belajar, dan lain sebagainya.

Yang terakhir yaitu mengenai masalah yang timbul dari lingkungan keluarga siswa antara

lain keluarga yang tidak utuh atau kurang harmonis. Misalnya saja orang tua sering

bertengkar di depan anak, orang tua sering marah kepada anak dan peraturan keluarga yang

kaku. Hal tersebut diatas dapat menganggu siswa dalam belajar, sebagai akibatnya siswa

tidak berkonsentrasi dalam belajarnya. Selain itu, keadaan ekonomi keluarga juga merupakan

pemicu masalah belajar pada siswa.

Dari faktor-faktor tersebut diatas merupakan beberapa masalah dalam belajar dan

pembelajaran. Meskipun faktor yang telah disebutkan diatas mayoritas berasal dari siswa,

tetapi dampaknya sangat besar terhadap proses pembelajaran guru dikelas.

2.1.2 Analisis Masalah Karakter Siswa

Pada laporan analisis masalah karakter siswa ini akan dibahas tentang faktor-faktor

penghambat dan penyebab masalah karakter siswa yang bersangkutan baik di lingkungan

kelas, sekolah maupun di tempat tinggal siswa tersebut.

Perkembangan jaman yang begitu pesat membuat siswa mengalami permasalahan

dalam mempelajari atau mendapatkan pengajaran karakter bangsa.Hal ini yang

mengakibatkan siswa kurang memiliki pribadi yang baik.Beberapa siswa kurang memiliki

sopan santun ketika berkomunikasi dengan orang yang lebih tua.Para siswa pun kurang

disiplin dalam melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin.Susahnya para siswa

merapikan barisan dan kurang khidmad dalam melaksanakan upacara membuktikan bahwa

mereka memiliki jiwa nasionalisme yang kurang. Jika hal ini dibiarkan, siswa yang juga

berperan penting sebagai penerus bangsa, tidak akan memberikan pengabdian yang terbaik

untuk bangsanya. Maka diperlukan pemberian program atau pembelajaran pendidikan

karakter bangsa.Dengan memberikan program atau pembelajaran pendidikan karakter bangsa,

siswa diharapkan dapat memiliki kepribadian yang lebih baik. Siswa diharapkan mampu

berkomunikasi yang baik dan sopan di lingkungannya berada, rajin beribadah sesuai

agamanya masing – masing dan saling menghormati antar umat beragama, memiliki

nasionalisme yang tinggi serta mengamalkan nilai – nilai pancasila, dan bisa melestarikan

budaya yang dimiliki oleh Indonesia.

5

Beberapa faktor diatas adalah masalah yang dihadapi oleh siswa dalam pembentukan

karakter mereka.Sehingga perlu adanya penanganan yang lebih intensif guna membentuk

karakter siswa menjadi lebih baik.

2.2 Analisis Bidang kesehatan dan Lingkungan siswa

Analisis bidang kesehatan dan lingkungan membahas mengenai keadaan keluarga

besar SMPN 1 Rambiuji beserta lingkungan SMPN 1 Rambipuji.

2.2.1 Analisis Masalah Kesehatan

Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang

keseimbangan ekologis yang dinamis antara manusia dan lingkungan untuk mendukung

tercapainya realitas hidup manusia yang sehat, sejahtera dan bahagia.

Untuk masalah kesehatan lingkungan sekolah sudah pasti kesehatan yang berada di

lingkup sekolah dan sekitarnya.Jika lingkungan sekolah sehat, nyaman dan juga rapi, pastinya

siswa dapat belajar dengan nyaman dan juga tenang.

Penting untuk mengetahui manfaat menjaga kebersihan lingkungan, misalnya

lingkungan sekolah.Karena menjaga kebersihan lingkungan sangatlah berguna untuk semua

karena dapat menciptakan kehidupan yang aman, bersih, sejuk, dan sehat.

Lingkungan sekolah yang sehat mewujudkan prestasi siswa. Jika kita mencari korelasi

antara lingkungan sekolah yangnyaman dengan prestasi siswa di sekolah, maka didapatlah

fakta bahwa proses belajar mengajar itu memerlukan ruang dan lingkungan pendukung untuk

dapat membantus siswa dan guru agar dapat berkonsentrasi dalam belajar. Karena dalam

belajar memerlukan kondisi psikologi yang mendukung. Jika para siswa belajar dalam kondis

yang menyenangkan dengan kelas yang bersih, udara yang bersih, dan sedikit polusi suara,

niscaya tingkat prestasi para siswa juga akan naik.

Bagi para siswa tentunya kegiatan belajar mengajar memerlukan lingkungan

pekarangan sekolah yang nyaman, bersih, dan cukup pepohonan.

Syarat-syarat lingkungan sekolah yang sehat antara lain:

1. Lapangan Bermain

Fasilitas lapangan bermain adalah sesuatu hal yang sangat penting bagi kegiatan

belajar mengajar di sekolah, khususnya yang berhubungan dengan ketangkasan dan

pendidikan jasmani.Selain itu lapangan bermain juga dapat digunakan untuk kegiatan

bermain siswa, kegiatan upacara atau apel pagi, dan kegiatan perayaan atau pentas seni yang

memerlukan tempat yang luas.

6

2. Pepohonan Rindang

Semakin pesatnya pertumbuhan sebuah daerah menyebabkan pepohonan rindang

habis ditebangi untuk dijadikan bangunan, terlebih jika harga tanah ikut melonjak naik.Inilah

yang menjadikan jumlah oksigen berkurang. Oksigen adalah salah satu pendukung

kecerdasan anak, kadar oksigen yang sedikit pada manusia akan menyebabkan suplai darah

ke otak menjadi lambat, padahal nutrisi yang kita makan sehari-hari disampaikan oleh darah

ke seluruh tubuh kita. Karena itulah dibutuhkan banyaknya pohon rindang di lingkungan

pekarangan sekolah dan lingkungan sekitar sekolah.

3. System sanitasi dan sumur resapan air

System sanitasi yang baik adalah syarat terpenting sebuah lingkungan layak untuk

ditinggali. Dengan system sanitasi yang bersih, maka seluruh warga sekolah akan dapat lebih

tenang dalam mengadakan proses belajar mengajar. Selain itu diperlukan juga system sumur

resapan air untuk mengaliri air hujan agar tidak menjadi genangan air yang dapat menjadikan

kotor lingkungan sekolah, atau bahkan membahayakan apabila didiami oleh jentik-jentik

nyamuk.

4. Tempat pembuangan sampah

Sampah adalah salah satu musuh utama yang mempengaruhi kemajuan suatu

peradaban.Semakin bersih suatu tempat, maka semakin beradab pula orang-orang di tempat

itu.Terbukti dari kesadaran penduduk-penduduk di negara maju yang sadar untuk tidak

membuang sampah sembarangan.Dalam masalah sampah di sekolah, perlunya ditumbuhkan

kesadaran bagi seluruh warga sekolah untuk turut menjaga lingkungan.Caranya adalah

dengan menyediakan tempat pembuangan sampah berupa tong-tong sampah dan tempat

pengumpulan sampah akhir di sekolah, dan memberikan contoh kepada siswa untuk selalu

membuang sampah pada tempatnya.

5. Bangunan sekolah yang kokoh dan sehat

Banyak sekali adanya kasus bangunan sekolah yang roboh di Indonesia.Entah itu

karena bangunannya sudah tua, ataupun bangunan baru yang dibangun dengan asal-asalan.Ini

juga adalah kewajiban pemerintaj untuk mengatasinya.Karena bangunan sekolah sudah

semsetinya dibangun dengan kokoh dan memiliki syarat-syarat bangunan yang sehat, seperti

ventilasi yang cukup dan luas masing-masing ruang kelas yang ideal.

Mungkin banyak sekali syarat-syarat lingkungan sekolah yang nyaman, tetapi kelima

poin diats sudah cukup untuk menjadikan suasana belajar dan mengajar yang menyenangkan

bagi siswa dan gurunya.

7

2.2.2 Analisis Masalah Lingkungan Sekolah

Peserta didik merupakan komponen penting dalam sebuah sekolah, tanpa adanya

peserta didik sebuah sekolah pun tidak akan ada manfaatnya, karena sifat penting dari peserta

didik, maka banyak hal dilakukan sekolah demi untuk memberikan pelayanan dan fasilitas

yang baik bagi para peserta didik tersebut bisa menikmati dan melaksanakan jenjang

pendidikan dan bisa merasa nyaman selama di bangku sekolah.

Siswa jika dilihat dari kacamata dunia pendidikan, adalah sekumpulan orang yang

sedang menempuh jenjang pembelajaran yang telah disesuaikan dengan umur dan

kemampuan para peserta didik.Siswa sebagai peserta didik dalam lingkungansekolah

mempunyai peranan yang cukup signifikan dengan lingkungan sekolah, karena kenyamanan

peserta didik bisa dirasakan jika terdapat lingkungan sekolah yang bersih.

Melihat kondisi fisik lingkungan yang terdapat di lapangan meskipun kebersihan

merupakan salah satu kenyamanan yang harus dirasakan tetapi di Sekolah Menegah Atas

Negeri 1 Rambipuji yang berada di Kabupaten Jember hal tersebut kurang terwujud. Hal ini

dapat dilihat dari banyaknya sampah yang berserakan, lingkungan yang tandus dan gersang,

tanaman yang tidak terawat, kelas yang masih kotor dan tidak adanya sarana berupa tong

sampah ataupun fasilitas atau tempat berupa tempat pembuangan sementara dan tidak adanya

tempat untuk menanam tanaman obat keluarga serta belum adanya pemanfaatan lingkungan

untuk bertanam. Hal inilah yang membuat sebagian murit membuang sampah mereka dimana

saja dan kurangnya kesadaran murit untuk menanam tanaman obat yang bisa mereka lakukan

dengan memanfaatkan lingkungan sekolah yang ada.Serta tidak adanya penindaklanjutan dari

sampah yang berserakan.Sehingga Tim KKMT Posdaya SMP 1 Rambipuji berkeinginan dan

merencanakan program untuk meningkatkan kesadaran kebersihan peserta didik dilingkungan

SMP 1 Rambipuji. Tim KKMT Posdaya SMP 1 Rambipuji dari Unej berencana untuk

mengadakan program Peduli Lingkungan dengan mengadakan berbagai kegiatan yang berada

dilingkungan SMP 1 Rambipuji yang mana peserta didik akan terlibat langsung didalamnya,

karena keterlibatan peserta didik sangat besar dampaknya karena dari merekalah kesadaran

menjaga lingkungan sekolah sangat bermanfaat.

3.2.2 Rencana Program Lingkungan di Sekolah

Banyak program yang akan dilaksanakan oleh KKMT Posdaya SMP 1 Rambipuji dari

Unej diantaranya adalah rogram:

1. Membiasakan Buang Sampah pada tempatnya dan manajemen sampah

8

2. Gerakan menanam toga dan kebun bergizi dilingkungan sekolah

3. Gerakan cinta parit disungai

4. Lomba kelas yang rapi dan sehat

5. Lomba Lingkungan sekolah yang rapi dan sehat

Membiasakan Buang Sampah pada tempatnya dan manajemen sampah adalah salah

satu program dari TIM KKMT Posdaya SMP 1 Rambipuji dimana peserta didik diwajibkan

untuk membuang sampah di 2 bak sampah yang berbeda, yaitu sampah yang berwujud kering

dan sampah berwujud padat. Gerakan menanam toga dan kebun bergizi dilingkungan sekolah

adalah program dari TIM KKMT Posdaya SMP 1 Rambipuji yaitu menanam lidah buaya

dilingkungan sekolah, memberdayaan jamur yang memanfaatkan lingkiungan sekolah dan

budidaya tomat yang diletakkan di polibek yang memanfaatkan lahan kosong dilingkungan

sekolah.Program dari TIM KKMT Posdaya SMP 1 Rambipuji dalam bidang lingkungan

selanjutnya adalah gerakan cinta parit, dimana peserta didik dituntut untuk membersihkan

gerakan cinta parit, gerakan cinta parit dilaksanakan diparit yang ada didepan sekolah,

dimana program ini bisa dilkasnakan setiap hari sabtu dalam kegiatan sabtu bersih. Lomba

kelas yang bersih dan sehat adalah Program dari TIM KKMT Posdaya SMP 1 Rambipuji

dimana peserta didik dituntut untuk berusaha menciptakan lingkungan kelas yang bersih dan

sehat dimana dengan adanya lomba kelas bersih dan sehat peserta didik akan berusaha untuk

menciptakan kelas mereka menjadi kelas terbesih dan kelas rapi dari pada kelas yang lain.

Lomba Sekolah yang bersih dan sehat adalah Program dari TIM KKMT Posdaya SMP 1

Rambipuji dimana peserta didik dituntut untuk berusaha menciptakan lingkungan sekolah

yang bersih dan sehat dimana dengan adanya lomba lingkungan bersih dan sehat peserta

didik akan berusaha untuk menciptakan lingkungan mereka menjadi lingkungan terbesih dan

kelas rapi dari pada kelas yang lain.

2.3 Analisis Bidang Kesehatan

Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta

memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan

harus dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Dalam pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kesehatan adalah salah satu

komponen utama selain pendidikan dan pendapatan Dalam Undang-undang Nomor 23 tahun

1992 tentang Kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,

jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

9

Sekitar 850 guru disurvei oleh Asosiasi Guru dan Dosen Inggris (ATL) dan lebih dari

setengahnya berpendapat semakin banyak murid memiliki masalah. Lebih dari satu dari enam

guru yang disurvei mengatakan mereka berpendapat sedikitnya seperempat siswa di sekolah

atau perguruan tinggi mereka dipengaruhi oleh masalah kesehatan mental. Survei tersebut

juga menunjukkan hampir 90% guru atau staf harus memberikan dukungan lebih bagi siswa

selama dua tahun terakhir, sementara 43% mengatakan mereka merasa semakin sulit

mengakses layanan untuk siswa dengan penyakit mental. Sedangkan hampir 59% guru

mengatakan sekolah mereka tidak meluangkan waktu yang cukup banyak dan sumber daya

untuk kesehatan mental.

Deteksi dini gangguan kesehatan anak usia sekolah dapat mencegah atau mengurangi

komplikasi dan permasalahan yang diakibatkan menjadi lebih berat lagi. Berdasarkan hasil

observasi, di SMPN 1 Rambipuji diperlukan satu Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) agar

dijalankan lebih maksimal untuk mencegah permasalahan kesehatan yang timbul dari siswa

maupun guru. Peningkatan perhatian terhadap kesehatan sekolah tersebut, diharapkan dapat

tercipta anak usia sekolah Indonesia yang cerdas, sehat dan berprestasi.

2.3.1 Analisis Permasalahan Ekonomi Siswa dari keluarga Prasejahtera

Siswa/peserta didik merupakan komponen penting dalam sebuah sekolah, tanpa siswa

sekolahpun tidak ada gunanya, karena sifat penting dari siswa tersebut, maka banyak hal

dilakukan demi memberikan pelayanan dan fasilitas yang baik bagi para siswa tersebut agar

bisa menikmati jenjang pendidikan dan bisa merasa nyaman selama di bangku sekolah.

Siswa jika dilihat dari kacamata dunia pendidikan, adalah sekumpulan orang yang

sedang menempuh jenjang pembelajaran yang telah disesuaikan dengan umur dan

kemampuan para peserta didik.Sedangkan jika dilihat dari kacamata sosial-ekonomi, siswa

adalah sebuah kelompok komunal yang tergabung dalam kelas-kelas kecil di dalam sekolah.

Untuk membedakan para siswa (klasifikasi –red) bisa dilakukan dengan berbagai

macam hal, salah satunya adalah dengan kemampuan intelektualitas dan faktor ekonomi

(ekstern), dengan kemampuan intelektualitas, kita bisa membedakan mana siswa yang cerdas,

mana siswa yang pintar, mana siswa yang mempunyai nilai rata-rata menengah, mana siswa

yang mempunyai kemampuan rendah sekalipun. Sedangkan jika menggunakan faktor

ekonomi, kita bisa membedakan para siswa tersebut dengan melakukan observasi awal, baik

10

dengan menilai seberapa banyak jumlah uang saku yang dibawa, seberapa rapi dan bagusnya

pakaian seragam yang mereka pakai, seberapa bersih mereka menjaga tubuh mereka, serta

perlatan sekolah yang mereka gunakan ketika pembelajaran berlangsung.

Faktor ekonomi merupakan faktor yang paling banyak mengundang berbagai macam

masalah dalam dunia pendidikan, tidak sedikit para siswa yang tidak bisa masuk sekolah

favorit hanya karena faktor ekonomi, juga sudah banyak siswa yang tidak bisa melanjutkan

jenjang pendidikannya yang lebih tinggi karena faktor ekonomi tersebut. Faktor kemampuan

ekonomi keluarga dalam membiayai anak-anak mereka untuk melanjutkan sekolah atau ke

jenjang pendidikan yang lebih tinggi sudah menjadi momok tersendiri bagi keluarga yang

berada dibawah garis kemiskinan (kelas bawah –red).Oleh karena itu, kami melakukan

analisis permasalahan ekonomi siswa dari keluarga Prasejahtera yang ada di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 1 Rambipuji.

Analisis ini dilakukan dengan berbagai tahap, tahapa pertama tentunya adalah

observasi lingkungan sekolah dengan melakukan klasifikasi siswa yang berada dalam garis

keluarga prasejahtera. Klasifikasi tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan :

1. Jumlah uang saku

2. Pakaian / seragam

3. Alat-alat tulis sekolah

4. Kebersihan dan kesehatan tubuh

Dengan menggunakan 4 analisis awal tersebut, tentunya kami sudah bisa

membedakan dan mengklasifikasikan para siswa yang berada dalam garis keluarga

prasejahtera tersebut, dan akhirnya bisa menentukan jumlah siswa yang berada dalam garis

keluarga prasejahtera yang berada di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Rambipuji.

Analisis awal permasalahan ekonomi siswa adalah ketidak-mampuan keluarga dalam

membiayai putra-putrinya untuk bisa lebih baik i sekolah, baik dari seberapa banyak uang

saku yang dibawa, pakaian, kerapian dan kebersihan, serta alat-alat tulis sekolah yang mereka

pergunakan setiap harinya. Ketidak-mampuan keluarga tersebut disebabkan oleh beberapa

faktor, yaitu :

1. Perkerjaan

2. Pendidikan

Pekerjaan, masalah utama keluarga prasejahtera di sini adalah mayoritas para bapak

dan ibuk siswa adalah Buruh tani yang sebagian besar tidak memiliki sawah garapan sendiri,

dalam artian menjadi pekerja di sawah-sawah majikan mereka, sedangkan sebagian sudah

memiliki sawah garapan sendir, tetapi tidak bisa memenuhi kebutuhan mereka seharai-hari

11

jika dilihat dari kacamata 4 Sehat 5 Sempurna, serta sebagian keluarga lain merupakan

penjual makanana keliling, penjual jamu keliling, dan bahkan penjula di pinggiran pasar di

Rambipuji yang pendapatan mereka juga sama –tidak bisa mencukupi-.

Pendidikan, faktor selanjutnya adalah jenjang pendidikan keluarga mereka, mayoritas

bapak ibu para siswa yang berada di bawah garis kemiskinan –Prasejahtera- masih tamatan

SD, bahkan ada yang tidak sekolah, karena faktor pendidikan itulah memberikan dampak

(berkesinambungan) dengan pekerjaan mereka. Yang akhirnya berdampak pada tingkat

kesejahteraan keluarga dan siswa di sekolah.

2.3.2 Analisis Potensis Wirausaha Siswa dan Keluarganya

Pengalaman pendidikan peserta didik dapat diperoleh dari berbagai lingkungan, bukan hanya

di lingkungan sekolah melainkan melalui masyarakat dan keluarga. Lingkungan masyarakat

dan budaya dapat memberikan pengalaman kewirausahaan ketika lingkungan tersebut

merupakan sentra wirausaha. Sama halnya dengan keluarga, orang tua yang berwirausaha

atau tidak berwirausaha akan memberikan pengalaman kepada anaknya.

Analisis potensi wirausaha siswa dan keluarganya di SMPN 1 Rambipuji dapat

dianalisis melalui beberapa cara, seperti:

1. Letak geografis SMPN 1 Rambipuji

2. Tempat tinggal siswa dan keluarganya

3. Pekerjaan orang tua siswa

Dengan menggunakan tiga analisis tersebut, kami melakukan observasi dan

wawancara yang dilakukan di SMPN 1 Rambipuji dengan subjek siswa-siswi SMPN 1

Rambipuji.

Analisis Pertama, terkait dengan letak geografis SMPN 1 Rambipuji. SMP Negeri 1

Rambipuji secara geografis terletak dipusat kota Rambipuji, tidak jauh dari sekolah terdapat

pasar induk dan Alun-alun Rambipuji serta persawahanan.

Analisis Kedua, terkait dengan tempat tinggal siswa dan keluarganya. Rata-rata siswa

SMPN 1 Rambipuji bertempat tinggal tidak jauh dari sekolah.

Analisis Ketiga, yaitu Pekerjaan orang tua siswa. setelah melakukan wawancara

terhadap beberapa siswa rata-rata pekerjaan orang tua sebagai petani dan pedagang.

Dari ketiga analaisis diatas, dapat disimpulkan bahwa siswa dan keluarganya

berpotensi untuk berwirausaha. Karena dilihat dari segi letak sekolah yang tidak jauh dari

alun-alun dan pasar, siswa dan keluarganya mampu berwirausaha di alun-alun dan pasar. Jika

dilihat dari segi tempat tinggal siswa dan keluarganya yang bertempat tinggal tidak jauh dari

12

sekolat serta terdapat banyak sekolah-sekolah lain, hal tersebut menimbulkan banyak sekali

potensi untuk berwirausaha disekitar sekolah seperti berjualan makanan ringan, mainan dan

sebagainya. Dilihat dari pekerjaan orang tua siswa yang sebagian besar petani dan pedangan,

hasil dari pertanian mampu dijadikan wirausaha siswa dan keluarganya.

BAB  III

RENCANA PROGRAM KERJA

A. Rencana Kegiatan

Model KKMT Posdaya (Kuliah Kerja Mengajar Terbimbing Pos Pemberdayaan

Keluarga) merupakan suatu model pemberdayaan keluarga yang bertujuan membangun setiap

individu untuk bersemangat membangun diri sendiri dan keluarganya secara mandiri lebih

sejahtera dengan azas gotong royong. Target sasaran progam ini salah satunya program

pendidikan.Pendidikan merupakan program yang diletakkan diurutan paling atas ini,

merupakan program yang mempunyai sasaran dalam memberantas keterbelakangan dalam

bidang ilmu pengetahuan. Rencana program pendidikan posdaya yang akan terlaksana di

SMPN 1 RAMBIPUJI meliputi: 1. rencana praktek mengajar terbimbing dan 2. rencana

program pendidikan karakter siswa.

3.1 Rencana program pendidikan

3.1.1 Rencana Praktek mengajar terbimbing

Rencana pelaksanaan praktek mengajar terbimbing di sekolah yang sudah ditentukan

yaitu dimulai dari minggu ke 3 setelah penerjunan ke sekolah. Mulai minggu ke 3 sampai

minggu ke 7 mahasiswa KKMT Posdaya secara individual melaksanakan praktek mengajar

di dalam kelas dengan materi yang berkelanjutan. Praktek mengajar terbimbing ini dilakukan

selama 5 kali dengan 5 RPP. Saat praktek mengajar terbimbing ini mahasiswa ditunggu oleh

DPL dan guru pamong di dalam kelas. Namun 1 minggu sebelum melaksanakan praktek

mengajar individu, mahasiswa wajib masuk ke dalam kelas untuk melihat guru pamong yang

sedang mengajar. Sehingga ketika minggu berikutnya saat mahasiswa mengajar secara

individu di dalam kelas, mahasiwa sudah mendapat gambaran bagaimana ia nanti saat

praktek mengajar individu dalam kelas tersebut.

Setelah melaksanakan praktek mengajar terbimbing secara individu 5 kali dalam 5

minggu, di minggu berikutnya mahasiswa tetap praktek mengajar di satu pertemuan dengan 1

13

RPP namun tanpa ditunggu oleh guru pamong maupun DPL di dalam kelas. Setelah itu

minggu berikutnya mahasiswa melakukan ujian mengajar terbimbing satu kali dengan 1 RPP

dan boleh mengadakan remedial jika diperlukan dalam kurun waktu minggu ke 9 sampai

minggu ke 10.

3.1.2 Rencana Program Pendidikan Karakter Siswa

1. Membiasakan berkomunikasi yang baik dan sopan.

Dengan membiasakan siswa berkomunikasi yang baik dan sopan, diharapkan

mereka bisa diterima oleh lingkungan sekitarnya dan bisa menghormati orang

yang lebih tua atau teman sebaya.Sehingga bisa mengurangi kesalahpahaman

dalam berkomunikasi.

2. Membiasakan melakukan ibadah sesuai agama masing – masing dan saling

menghormati.

Siswa diharapkan taat beribadah agar memiliki nilai keagamaan yang tinggi,

sehingga mereka dapat mengamalkan nilai nilai agama dan norma agamanya

masing – masing.

3. Menghafalkan dan menghayati lagu – lagu wajib Indonesia Raya.

Siswa diharapkan mampu menghafal dan menghayati nilai – nilai yang

terkandung dalam lagu wajib Indonesia serta mengaplikasikannya di

kehidupan sehari – hari.

4. Menghafal dan mengamalkan sila – sila Pancasila.

Pancasila sebagai dasar negara perlu dipelajari oleh siswa dan diamalkan

dikehidupan sehari – hari.

5. Menghayati UUD-45

Dengan menghayati UUD-45, siswa diharapkan mengerti didalam UUD-45

ada tujuang bangsa negara Indonesia dan mampu mewujudkan tujuan tersebut

guna membuat bangsa Indonesia yang lebih baik.

6. Kegiatan Pramuka

Siswa diharapkan mampu menghayati nilai – nilai dari kegiatan pramuka,

misalnya nilai – nilai yang terkandung didalam Dasadharma Pramuka serta

mengamalkannya di kehidupan sehari – hari.

7. Membiasakan melaksanakan upacara dengan penuh khidmad.

Siswa diharapkan lebih disiplin dalam melaksanakan upacara bendera untuk

meningkatkan nilai nasionalisme siswa.

14

8. Melestarikan seni dan budaya daerah.

Siswa diharapkan melestarikan seni dan budaya daerah warisan bangsa

Indonesia agar tetap terjaga.

9. Mengenal para Pahlawan Indonesia.

Siswa diharapkan mampu mengenal dan mengenan jasa para Pahlawan

Indonesia yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia.

10. Klinik konseling sejawat dibawah koordinasi Guru BK.

Dengan adanya Klinik konseling sejawat, siswa memiliki tempat untuk

menyalurkan masalah atau hambatan yang dialami selama proses belajar

mengajar.

11. Etika pergaulan

Siswa diharapkan mampu bergaul dengan lingkungan sekitar dengan

menghormati etika yang ada dan nilai norma yang ada di lingkungan sekitar

dengan sopan dan santun.

12. Etika berbusana

Siswa diharapkan mampu berpakaian dengan sopan dan santun.

3.2 Rencana Program Kesehatan dan Lingkungan Hidup

3.2.1 Rencana Program Kesehatan di Sekolah

Adapun rencana program kegiatan yang akan dilaksanakan pada program

kesehatan sekolah di SMPN 1 Rambipuji adalah sebagai berikut:

NO JENIS KEGIATAN BIAYA SASARAN PENANGGUNG

JAWAB

1 Manajemen UKS

2Sosialisasi Gerakan

Mencuci Tangan

3Sosialisasi Kesehatan Gigi

dan Mulut

4Sosialisasi Anti Narkoba

dan HIV

5Sosialisasi Kesehatan

Reproduksi

6 Pendampingan

15

Pemanfaatan Jaminan

Kesehatan Keluarga

Presejahtera

7

Sosialisasi Bahaya

Merokok dan Minuman

Keras

8

Mengenal Zal Aditif

dalam Maknan dan

Minuman Serta

Bahayanya Bagi

Kesehatan

9 Praktek Membuat Jajanan

Bergizi Berbahan Alami

10

Mengenal Manfaat

Berbagai TOGA bagi

Kesehatan

Adapun rencana program kegiatan yang akan dilaksanakan pada program kesehatan

sekolah di SMPN 1 Rambipuji adalah sebagai berikut:

16

3.2.2 RENCANA PROGRAM LINGKUNGAN DI SEKOLAH

Adapun rencana program kegiatan yang akan dilaksanakan pada program lingkungan

sekolah di SMPN 1 Rambipuji adalah sebagai berikut:

NO JENIS KEGIATAN BIAYA SASARANPENANGGUNG

JAWAB

1

Manajemen Sampah dan

Membiasakan Buang

Sampah pada

Tempatnya

2

Menanam TOGA dan

Kebun Bergizi (gerakan

menanam sayur tomat,

cabe dan rempah-

rempah)

3Lomba Kelas Bersih dan

Rapi

4 Budidaya Jamur Tiram

5 Budidaya Lidah Buaya

6 Vertikal Garden

7

Gerakan Mengajak

Masyarakat Memiliki

Kebun Bergizi da

TOGA

8

Gerakan Tanam di

Lahan Kosong Sekitar

Sekolah

9 Gerakan Cinta Parit

10

Gerakan Lingkungan

Sekolah yang 17apid an

Sehat

11 Diskusi Dampak

17

Musnahnya Tumbuh-

tumbuhan Bagi

Kehidupan

1. Usaha Kesehatan Sekolah

Pada program ini siswa akan diajak untuk lebih mengaktifkan kegiatan Usaha Kesehatan

Sekolah dengan cara terus mengaktifkan struktur organisasi dari UKS, yaitu setiap siswa

yang mempunyai jabatan di UKS harus melaksanakan kewajiban sebagai anggota UKS.

Serta menambah obat-obatan yang diperlukan

2. Kesehatan Reproduksi

Melakukan penyuluhan terhadap siswa di SMPN 1 Rambipuji dengan cara mendatangkan

pihak yang kompeten dari bidang kesehatan.

3. Anti Narkoba dan HIV

melakukan penyuluhan terhadap siswa agar siswa mengetahui bahaya dari penggunaan

narkoba dan bahaya dari HIV AIDS

4. Penyuluhan bahaya merokok dan minuman keras

Memberikan penyuluhan bahaya merokok dan minuman keras terhadap siswa.

5. Personal hygine

Membiasakan cuci tangan setelah siswa melakukan banyak kegiatan, melakukan

penyuluhan gerakan mencuci tangan yang benar.

3.2.2 Rencana Program Lingkungan di Sekolah

Banyak program yang akan dilaksanakan oleh KKMT Posdaya SMP 1 Rambipuji dari

Unej diantaranya adalah rogram:

6. Membiasakan Buang Sampah pada tempatnya dan manajemen sampah

7. Gerakan menanam toga dan kebun bergizi dilingkungan sekolah

8. Gerakan cinta parit disungai

9. Lomba kelas yang rapi dan sehat

10. Lomba Lingkungan sekolah yang rapi dan sehat

Membiasakan Buang Sampah pada tempatnya dan manajemen sampah adalah salah

satu program dari TIM KKMT Posdaya SMP 1 Rambipuji dimana peserta didik diwajibkan

untuk membuang sampah di 2 bak sampah yang berbeda, yaitu sampah yang berwujud kering

dan sampah berwujud padat. Gerakan menanam toga dan kebun bergizi dilingkungan sekolah

adalah program dari TIM KKMT Posdaya SMP 1 Rambipuji yaitu menanam lidah buaya

18

dilingkungan sekolah, memberdayaan jamur yang memanfaatkan lingkiungan sekolah dan

budidaya tomat yang diletakkan di polibek yang memanfaatkan lahan kosong dilingkungan

sekolah.Program dari TIM KKMT Posdaya SMP 1 Rambipuji dalam bidang lingkungan

selanjutnya adalah gerakan cinta parit, dimana peserta didik dituntut untuk membersihkan

gerakan cinta parit, gerakan cinta parit dilaksanakan diparit yang ada didepan sekolah,

dimana program ini bisa dilkasnakan setiap hari sabtu dalam kegiatan sabtu bersih. Lomba

kelas yang bersih dan sehat adalah Program dari TIM KKMT Posdaya SMP 1 Rambipuji

dimana peserta didik dituntut untuk berusaha menciptakan lingkungan kelas yang bersih dan

sehat dimana dengan adanya lomba kelas bersih dan sehat peserta didik akan berusaha untuk

menciptakan kelas mereka menjadi kelas terbesih dan kelas rapi dari pada kelas yang lain.

Lomba Sekolah yang bersih dan sehat adalah Program dari TIM KKMT Posdaya SMP 1

Rambipuji dimana peserta didik dituntut untuk berusaha menciptakan lingkungan sekolah

yang bersih dan sehat dimana dengan adanya lomba lingkungan bersih dan sehat peserta

didik akan berusaha untuk menciptakan lingkungan mereka menjadi lingkungan terbesih dan

kelas rapi dari pada kelas yang lain.

3.3 Rencana Program Kewirausahaan

Rencana program kewirausahaan bagi siswa atau keluarganya yang kami lakukan di

SMPN 1 Rambipuji, adalah:

1. Membina/membentuk Koperasi Siswa

Koperasi siswa merupakan sebuah wadah kewirausahaan yang terdapat di sekolah.

SMPN 1 Rambipuji sudah mempunyai koperasi dan dikelola oleh sekolah. Kegiatan ini

berfokus pada membina Koperasi Siswa di SMPN 1 Rambipuji. Contoh pembinaan seperti,

memperbaiki managemen koperasi siswa, memperbaiki fasilitas koperasi.

Dengan adanya koperasi siswa di SMPN 1 Rambipuji, siswa dan keluarganya juga

mampu berwirausaha didalamnya. Seperti siswa menitpkan kue-kue hasil dari bercocok

tanam orang tua pada koperasi, sehingga ada kerjasama antara koperasi dan siswa.

2. Pelatihan Wirausaha bagi Siswa

Kewirausahaan bagi siswa merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi siswa

nantinya. Selain siswa dicetak sebagai output pendidikan yang berkualitas baik dilihat dari

kualitas akademik maupun non akademik. Kualitas akademik yang dimaksud adalah kualitas

peserta didik yang terkait dengan bidang

ilmu, sedangkan kualitas non akademik berkaitan dengan kemandirian seperti berwirausaha.

19

Dalam rangka pengenalan kewirausahaan, akan diadakan pelatihan wirausaha bagi siswa

yang akan diberikan oleh para ahli dibidang wirausaha. Dalam pelatihan ini, setiap kelas akan

ada perwakilan siswa untuk mendapatkan pelatihan wirausaha, sehingga nantinya bisa

menyebar keseluruh kelas. Dengan adanya pelatihan wirausaha bagi siswa, nantinya siswa

mampu memberi tahu orang tua bagaimana cara berwirausaha yang baik serta mampu

bekerjasama antara anak dan orang tua

3.3.1 Rencana Program Pemberdayaan Ekonomi Bagi Siswa dari Keluarga Prasejahtera

1. Praktik membuat kerajinan berbasis limbah

Limbah merupakan barang yang sangat tidak berharga. Namun di dalam program

KK-MT ini siswa diajarkan untuk mengolah limbah menjadi barang yang layak dipakai

maupun layak untuk diperjual belikan.Pada program ini siswa diajarkan untuk mengolah

limbah baik itu limbah basah maupun limbah kering. Siswa diajarkan mengolah limbah basah

dengan cara menimbunnya ditempat yang sudah disediakan untuk dijadikan pupuk kompos.

Pupuk ompos yang sudah jadi itu bisa digunakan sendiri untuk keperluan kebun sekolah

maupun unuk dijual.Sedangkan limbah kering dijadikan sebagai kerajinan yang bisa dijual

seperti limbah dari botol plastik bisa dijadikan sebagai hiasan rumah dan sebagainya.

2. Praktik membuat berbagai bunga pot, sayur-sayuran, dan toga

Kegiatan ini mulai dilakukan dengan contoh seperti menanam lidah buaya (aloevera)

dikebun sekolah. Siswa diajarkan dan diterjunkan langsung untuk mengikuti proses menanam

lidah buaya ini dengan diikuti oleh para anggota KK-MT POSDAYA yang ada di sekolah

tersebut. Siswa diberi jadwa dan dikoordinir untuk melakukan perawatan lidah buaya setiap

harinya. Mereka diajarkan bagaimana cara menanam lidah buaya dan merawatnya sampai

benar-benar tumbuh baik. Lidah buaya yang sudah ditanam itu nantinya akan dijual sehingga

bisa untuk modal penanaman kembali benih-benih yang baru.

Untuk kegiatan menanam sayur pada barang-barang bekas ini dilakukan dengan

melibatkan siswa.Sayur yang ditanam adalah jamur dan tomat. Untuk menenam jamur siswa

dikoordinir masing-masing kelompok dan diajarkan cara menanam serta merwat jamur

tersebut. Setiap pagi dan sore siswa diwajibkan untuk menyiram dan mengontrol jamur-jamur

yang ditanam tersebut secara bergiliran sesuai dengan jadwal. Untuk sayur tomat sama

20

seperti dengan jamur, disiram dan dikontrol setiap harinya secara bergantian. Tomat dan

jamur yang sudah siap panen kemudian akan dijual kepada siswa ataupun warga sekitar yang

menginginkan. Dengan adanya praktik tersebut diharapkan agar nanti usaha tersebut berjalan

terus dan berkembang sehingga menjadi wadah kewirausahaan dan mampu menyokong

perekonomian anggota yang mengelola.

Dengan adanya berbagai praktik yang diajarkan dan diterapkan di sekolah tersebut

diharapkan mampu menambah kemampuan siswa dalam mengelola lingkungan dan

membuka peluang yang ada. Siswa diajarkan pula marketing yang baik seperti apa. Sistem

marketing yang diajarkan diharapkan dapat membantu mempromosikan hasil dari penanaman

sayur tomat dan jamur serta lidah buaya tersebut.Marketing disini diarahan pada bagaimana

nanti teknik dan siapa saja sasaran dari penjualan jamur dan tomat tersebut.

B. Panitia Pelaksanaan

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

D. Jadwal pelaksanaan

E. Anggaran Dana

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembaharuan sistem pendidikan nasional telah menetapkan visi, misi, dan srategi

untuk pembangunan pendidikan nasional di Indonesia. Hal ini dilakukan agar semua warga

negara Indonesia mampu menjawab perkembangan zaman yang semakin hari semakin

berkembang. Dalam perkembangan pendidikan peran aktif guru sangatlah penting untuk

menunjang terlaksananya program pemerintah ini. Oleh karena itu sebagai calon guru yang

nantinya membimbing anak bangsa, kami menempuh mata kuliah KK-MT Posdaya ini.

Disini kami tidak hanya melakukan pengajaran didalam kelas, namun juga melakukan

beberapa analisis dilingkungan sekolah dan juga pada siswa agar kami bisa menyusun

program kerja yang nantinya akan kami gunakan untuk mengembangkan potensi akademik

maupun non-akademik siswa disekolah tersebbut. Kami melakukan praktek KK-MT Posdaya

21

ini di SMPN1 Rambipuji Jember. Kami melakukan beberapa analisis masalah pada beberapa

bidang, yaitu: analisis masalah pendidikan yang meliputi; analisis masalah belajar dan

pembelajaran, dan analisis masalah karakter siswa. Analisis masalah bidang kesehatan dan

lingkungan siswa, meliputi; analisis masalah kesehatan, dan analisis masalah lingkungan

sekolah. Kami juga melakukan analisis masalah di bidang kesehatan, analisis permasalahan

ekonomi siswa dari keluarga prasejahtera, dan juga analisis potensi wirausaha siswa dan

keluarga.

Dari semua analisis masalah yang kami lakukan di SMPN 1 Rambipuji, kami telah

menyususn beberapa program kerja yang akan kami lakukan di SMPN 1 Rambipuji yang

akan melibatkan pihak sekolah dan juga siswa dari SMPN 1 Rambipuji. Berikut adalah

beberapa program kerja kami selama 3 bulan di SMPN 1 Rambipuji: rencana program

pendidikan, meliputi; rencana praktek mengajar terbimbing, dan rencana program pendidikan

karakter siswa. Rencana kesehatan sekolah yang meliputi; Usaha kesehatan Sekolah (UKS),

kesehatan reproduksi, anti narkoba dan HIV/AIDS, penyuluhan bahaya merokok dan

minuman keras, dan personal hygiene. Rencana program lingkungan sekolah yang meliputi;

membiasakan buang sampah pada tempat sampah dan manajemen sampah, gerakan menanam

toga dan kebun bergizi dilingkungan sekolah, gerakan cinta parit di sungai, lomba kelas yang

rapid an sehat, lomba lingkungan sekolah yang rapi dan sehat. Rencana program

kewirausahaan yang meliputi; rencana program pemberdayaan ekonomi bagi siswa dari

keluarga prasejahtera.

Seluruuh program kerja tersebut akan kami laksanakan selama 3 bulan masa kerja

kami di SMPN 1 Rambipuji dengan bantuan dari pihak sekolah dan juga siswa dari SMPN

1Rambipuji. Kami berharap semoga nantinya setelah semua program kerja kami tersebut

terealisasikan dengan baik, program kerja kami tersebut dapat membantu siswa dan sekolah

untuk mewujudkan visi pendidikan nasional Indonesia, dan juga dapat menjadi bekal untuk

para siswa untuk diamalkan dilingkungan tempat mereka tinggal.

22