proposal penyuluhan pkrs

7
Proposal Penyuluhan Penyakit Tuberculosis A. NAMA KEGIATAN Penyuluhan Penyakit Tuberculosis B. LATAR BELAKANG Penyakit TB paru merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan merupakan penyakit infeksi kronis menular yang menjadi masalah kesehatan dan perhatian dunia. Diperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh bakteri ini. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab semakin meningkatnya penyakit TB paru di dunia antara lain karena kemiskinan, maningkatnya penduduk dunia, perlindungan kesehatan yang tidak mencukupi, kurangnya biaya untuk berobat, serta adanya epidemi HIV terutama di Afrika dan Asia (Amin, 2006). Asia Tenggara menanggung bagian yang terberat dari beban TB paru global yakni sekitar 38% dari kasus TBC dunia (Depkes, 2005). Bakteri Mycobacterium tuberculosis menyerang sebagian besar perempuan usia produktif (15-50). Penyebab kematian perempuan akibat TB paru lebih banyak dari pada akibat kehamilan, persalinan dan nifas (Depkes, 2007). Setiap tanggal 24 Maret, dunia memperingati World TB Day untuk mengingatkan masyarakat bahwa TB penyakit berbahaya yang ada sejak 100 tahun lalu, bahkan tahun 1993

Upload: pedodonsia

Post on 19-Jan-2016

377 views

Category:

Documents


45 download

DESCRIPTION

silahkan

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Penyuluhan PKRS

Proposal Penyuluhan Penyakit TuberculosisA. NAMA KEGIATAN

Penyuluhan Penyakit Tuberculosis

B. LATAR BELAKANG

Penyakit TB paru merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh

bakteri Mycobacterium tuberculosis dan merupakan penyakit infeksi kronis menular

yang menjadi masalah kesehatan dan perhatian dunia. Diperkirakan sepertiga penduduk

dunia telah terinfeksi oleh bakteri ini. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab semakin

meningkatnya penyakit TB paru di dunia antara lain karena kemiskinan, maningkatnya

penduduk dunia, perlindungan kesehatan yang tidak mencukupi, kurangnya biaya untuk

berobat, serta adanya epidemi HIV terutama di Afrika dan Asia (Amin, 2006). Asia

Tenggara menanggung bagian yang terberat dari beban TB paru global yakni sekitar 38%

dari kasus TBC dunia (Depkes, 2005).

Bakteri Mycobacterium tuberculosis menyerang sebagian besar perempuan usia

produktif (15-50). Penyebab kematian perempuan akibat TB paru lebih banyak dari pada

akibat kehamilan, persalinan dan nifas (Depkes, 2007).

Setiap tanggal 24 Maret, dunia memperingati World TB Day untuk mengingatkan

masyarakat bahwa TB penyakit berbahaya yang ada sejak 100 tahun lalu, bahkan tahun

1993 pernah dinyatakan sebagai kondisi darurat dunia. Laporan TBC dunia oleh WHO

tahun 2006, pernah menempatkan Indonesia sebagai penyumbang terbesar nomor tiga di

dunia setelah India dan Cina dengan jumlah kasus baru sekitar 539.000 jiwa dengan

jumlah 101.000 jiwa per tahun. Sedangkan pada tahun 2009 Indonesia menduduki

peringkat ke lima di dunia setelah India, Cina, Afrika Selatan dan Nigeria dengan jumlah

prevalensi 285/100.000 penduduk, sedangkan angka kematian telah turun menjadi

27/100.000 penduduk (Kemenkes, 2011 & Nizar, 2010). Sepertiga dari jumlah tersebut

terdapat di sekitar Puskesmas, pelayanan rumah sakit/klinik pemerintah dan swasta,

praktik swasta dan sisanya belum terjangkau unit pelayanan kesehatan (Depkes, 2010).

Penyakit TB paru dapat menular lewat percikan dahak yang keluar saat batuk,

bersin atau berbicara karena penularannya melalui udara yang terhirup saat bernapas

Page 2: Proposal Penyuluhan PKRS

(Rachmawati, 2007). Diperkirakan, satu orang menderita TB paru BTA positif yang

tidak diobati akan menulari 10-15 orang setiap tahunnya (Aditama, 2006).

Penyakit TB paru erat kaitannya dengan sanitasi lingkungan rumah, perilaku,

tingkat pedidikan dan jumlah penghasilan keluarga. Sanitasi lingkungan rumah sangat

mempengaruhi keberadaan bakteri Mycobacterium tuberculosis, dimana bakteri

Mycobacterium tuberculosis dapat hidup selama 1–2 jam bahkan sampai beberapa hari

hingga berminggu-minggu tergantung ada tidaknya sinar matahari, ventilasi,

kelembaban, suhu, lantai dan kepadatan penghuni rumah (Achmadi, 2008).

Menurut Notoatmodjo (2003) selain faktor sanitasi lingkungan rumah kejadian

penyakit TB paru juga sangat berkaitan dengan perilaku dan jumlah penghasilan

keluarga karena sebagian besar penderita TB paru adalah masyarakat miskin yang

tingkat pendidikan rendah. Sesuai dengan hasil penelitian Wildan (2008) tingkat

ekonomi rendah memiliki hubungan yang bermakna terhadap kejadian penyakit TB paru.

Selain faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit TB paru di atas,

faktor perilaku juga berpengaruh pada kesembuhan dan bagaimana mencegah untuk

tidak terinfeksi dan tidak menyebarkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Dimulai

dari perilaku hidup sehat dengan tidak meludah sembarangan, menutup mulut

menggunakan sapu tangan atau tissue apabila batuk atau bersin sebagai upaya

pencegahan dini penyakit TB paru.

C. TUJUAN

Maksud dan tujuan dari kegiatan Penyuluhan Tuberculosis antara lain:

1. Peserta mengetahui penyebab, tanda dan gejala penyakit tuberculosis (TB)

2. Peserta mengetahui cara penularan penyakit Tuberculosis (TB)

3. Peserta mengetahui cara pengobatan dan pencegahan penyakit tuberculosis (TB)

D. SASARAN PESERTA

Masyarakat sekitar lingkungan RS Medika Mulia, khususnya Kelurahan Karang

Kecamatan Semanding.

E. PENYELENGGARA

Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RS. Medika Mulia Tuban

Page 3: Proposal Penyuluhan PKRS

F. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Hari             : Selasa

Tanggal       : 25 Maret 2014

Pukul           : 08.00 - selesai

Tempat        : Kantor Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding

Target          : 30 orang peserta

G. KEPANITIAAN

Penanggung Jawab : Direktur Rumah Sakit Medika Mulia Tuban

Ketua Panitia : dr. Donny Setiabudi

Sekretaris : drg. Ika Roudlotus Sa’adah

Fani

Bendahara : Dina Ermaningsih

Sie Acara : dr. Yenny Haryono

Budi Wijanarko

Sie Perlengkapan : Kasmiyaji

Sie Dokumentasi : Wahyu S.U

Sie Konsumsi : Siti Dzulaecha

Sie Humas : Eko Teguh S.

H. ANGGARAN DANA

Konsumsi

a. Snack 50 x @ Rp. 6000 : Rp. 300.000

b. Air mineral 2 dus x @ Rp. 20.000 : Rp. 40.000

c. Permen 4 x @ Rp. 7.500 : Rp. 30.000

d. Snack piringan : Rp. 100.000

Spanduk : Rp. 150.000

Pembuatan leaflet profil Rumah Sakit dan leaflet edukasi : Rp. 100.000

Perlengkapan dan Dokumentasi : Rp. 100.000

Bingkisan untuk Kelurahan Karang : Rp. 500.000

Jumlah Rp.1.320.000

Page 4: Proposal Penyuluhan PKRS

I. SUSUNAN ACARA

08.00-08.30 : Registrasi Peserta

08.30-08.35 : Pembukaan

08.35-08.45 : Sambutan Kepala Kelurahan Karang

08.45-08.55 : Sambutan Direktur RS. Medika Mulia atau yang mewakili sekaligus

membuka acara

08.55-09.10 : Penyampaian Visi, Misi dan profil pelayanan RS. Medika Mulia

09.10-09.40 : Penyuluhan

09.40-10.10 : Tanya Jawab

10.10-selesai : Penutup Do’a

J. PENUTUP

Demikian proposal kegiatan ini kami sampaikan. Masukkan, kritikan dan saran sangat

kami harapkan dan atas partisipasi dari pihak yang terkait kami sampaikan terima kasih.

Tuban, 20 Maret 2014

Ketua Panitia

dr. Donny Setiabudi

Koordinator Acara

Budi Wijanarko, Amd Kep

Mengetahui

Direktur RS. Medika Mulia

dr. HERRY WIDIJANTO