proposal penelitian

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Indikator derajat kesehatan masyarakat yang paling sensitif adalah Angka Harapan Hidup yang menjadi indikator komponen kesehatan, diantaranya adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kebidanan dapat dikembangkan sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu (AKI) 390/100.000 dan angka kematian perinatal (AKP) 56/100.000 persalinan hidup yang merupakan angka tertinggi di Asean. Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya wanita meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan kehamilan dan penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau insindentif) selama kehamilan dan masa nifas, tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesiaa tertinggi di ASEAN sebesar 248/100.000 kelahiran hidup (Survey Demografi Kesehatan Indonesia/ SDKI2007) rencana penurunan Departermen RI menjadi 226/100.000 kelahiran hidup tahun 2009 dan target MDG’S tahun 2015 menjadi 102/100.000 kelahiran hidup. Demikian pula dengan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 34/1000 kelahiran hidup (SDKI 2007) rencana penurunan Depatermen Kesehatan RI menjadi 26/1000 kelahiran hidup pada tahun 2009 dan target MDG’S tahun 2015 menjadi 17/1000 kelahiran hidup. 1  Upaya menurunkan AKI salah satunya yaitu akses terhadap pelayanan pemeriksaan kehamilan yang mutunya harus ditingkatkan terus menerus.

Upload: intan-fitrianti

Post on 19-Jul-2015

664 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 1/27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini bertujuan

untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Indikator derajat

kesehatan masyarakat yang paling sensitif adalah Angka Harapan Hidup yang

menjadi indikator komponen kesehatan, diantaranya adalah Angka Kematian

Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

Berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kebidanan

dapat dikembangkan sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu (AKI)

390/100.000 dan angka kematian perinatal (AKP) 56/100.000 persalinan

hidup yang merupakan angka tertinggi di Asean.

Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya wanita meninggal dari

suatu penyebab kematian terkait dengan kehamilan dan penanganannya (tidak 

termasuk kecelakaan atau insindentif) selama kehamilan dan masa nifas, tanpa

memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Angka

Kematian Ibu (AKI) di Indonesiaa tertinggi di ASEAN sebesar 248/100.000

kelahiran hidup (Survey Demografi Kesehatan Indonesia/ SDKI2007) rencana

penurunan Departermen RI menjadi 226/100.000 kelahiran hidup tahun 2009

dan target MDG’S tahun 2015 menjadi 102/100.000 kelahiran hidup.

Demikian pula dengan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 34/1000 kelahiran

hidup (SDKI 2007) rencana penurunan Depatermen Kesehatan RI menjadi

26/1000 kelahiran hidup pada tahun 2009 dan target MDG’S tahun 2015

menjadi 17/1000 kelahiran hidup.1 

Upaya menurunkan AKI salah satunya yaitu akses terhadap pelayanan

pemeriksaan kehamilan yang mutunya harus ditingkatkan terus menerus.

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 2/27

Antenatal Care (ANC) merupakan salah satu asuhan mempersiapkan ibu

dan bayinya dalam keadaan sehat dengan cara membangun hubungan

saling percaya dengan ibu, mendeteksi tanda bahaya yang mengancam

 jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan kesehatan

kepada ibu. Antenatal Care (ANC) merupakan salah satu program safe

motherhood  yang merupakan pelayanan kesehatan ibu hamil dan janinnya

oleh tanga professional meliputi pemeriksaan kehamilan sesuai dengan

standar minimal pelayanan. Dengan ANC pada ibu dapat dideteksi sedini

mungkin sehingga diharapkan ibu dapat merawat dirinya selama hamil dan

mempersiapkan persalinan.

Pentingnya pelayanan ANC karena setaiap kehamilan dapat menjadi

masalah atau komplikasi. Itu sebabnya ibu hamil perlu mendapatkan

pematauan selama kehamilannya. Pengetahuan ibu hamil tentang  Antenatal

Care (pemeriksaan kehamilan) sangat penting karena akan dapat membantu

mengurangi angka kematian ibu dan bayi.2 

Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran yang

berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang  Antenatal Care (pemeriksaan kehamilan) pada bulan september 2011 sehingga nantinya

petugas kesehatan bisa menetapkan suatu strategi pelayanan yang memadai

guna meningkatkan kunjungan secara menyeluruh bagi ibu hamil Desa

Mekarsari Kec.Baleendah Kab.Bandung.

1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merumuskan

masalah penelitiannya sebagai berikut "Bagaimana pengetahuan ibu hamil

tentang  Antenatal Care di Desa Mekarsari RW 27 Kec.Baleendah ditinjau

dari segi umur, pendidikan, pekerjaan dan paritas?”. 

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 3/27

1.3  Tujuan Penelitian

1.3.1  Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil

dan karakteristiknya tentang Antenatal Care.

1.3.2  Tujuan Khusus

1.  Diperolehnya informasi tentang gambaran tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang Antenatal Care.

2.  Untuk memperoleh informasi tentang pengetahuan ibu hamil

tentang Antenatal Care ditinjau dari segi umur.

3.  Untuk memperoleh informasi tentang pengetahuan ibu hamil

tentang Antenatal Care ditinjau dari segi pendidikan

4.  Untuk memperoleh informasi pengetahuan ibu hamil tentang

 Antenatal Care ditinjau dari segi pekerjaan.

5.  Untuk memperoleh informasi pengetahuan ibu hamil tentang

 Antenatal Care ditinjau dari segi paritas.

1.4 

Ruang LingkupPenelitian ini dilakukan kepada ibu-ibu hamil trimester I, II, dan III di

Desa Mekarsari RW 21 Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung pada

bulan September 2011.

1.5  Manfaat Penelitian

1.5.1  Manfaat Ilmiah

Sebagai wahana pengembangan ilmu pengetahuan yang

diperoleh selama mengikuti pendidikan di akademi Kebidanan.

1.5.2  Manfaat Praktis

1.  Sebagai salah satu bahan masukan bagi pengelola KIA untuk 

meningkatkan pengetahuan Ibu Hamil yang ada di wilayah

setempat mengenai Pemeriksaan Kehamilan atau ANC.

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 4/27

2.  Sebagai Informasi penting mengenai ANC guna meningkatkan

pelayanan secara menyeluruh baik dari segi Komunikasi,

Informasi dan Edukasi bagi setiap Ibu Hamil.

1.6  Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, keterbatasan yang dihadapi oleh peneliti adalah:

1.  Keterbatasan waktu.

2.  Disamping itu, pada saat mengumpulkan data juga sangat ditentukan oleh

kemampuan pewawancara dalam menanyakan dan kemampuan responden

dalam menjawab pertanyaan.

3.  Penelitian ini dimungkinkan terhambat karena dari ketersediaan nya waktu

dari setiap ibu hamil untuk dilakukan interview atau tanya jawab

mengenai pengetahuan ibu hamil terhadap pentingnya pemeriksaan

kehamilan.

1.7 

Kerangka Pemikiran

 Ante Natal Care adalah merupakan cara penting untuk memonitoring

dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan

kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau

dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan

pelayanan dan asuhan antenatal.3

Atau memeriksa kehamilan ibu dan bayinya secara berkala, yangdiikuti dengan upaya memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesehatan

fisik, mental, dan sosial ibu juga janin, serta mengenali secara dini adanya

ketidaknormalan yang mungkin terjadi pada kehamilan.4 

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 5/27

Pemeriksaan antenatal care yang dianjurkan kepada ibu hamil minimal

4 kali selama hamil antara lain kehamilan trimester pertama (<14 minggu)

satu kali kunjungan, kehamilan trimester kedua (14-28 minggu) satu kali

kunjungan, dan kehamilan trimester ketiga (28-36 minggu dan sesudah

minggu ke 36) dua kali kunjungan. Walaupun demikian disarankan kepada

ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya dengan jadwal sebagai berikut:

sampai dengan kehamilan 28 minggu periksalah empat minggu sekali,

kehamilan 28-36 minggu perlu pemeriksaan dua minggu sekali, kehamilan

36-40 minggu setiap satu minggu sekali dan apabila terdapat keluhan-keluhan

tertentu. Kunjungan antenatal care yang belum optimal mengakibatkan risiko

dan komplikasi kehamilan tidak terdeteksi secara dini, kunjungan antenatal

minimal 4 kali merupakan salah satu upaya untuk menurunkan komplikasi

yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas pada ibu dan bayi

baru lahir.5 

Pemeriksaan antenatal care juga dipengaruhi oleh perilaku ibu hamil

yang pada dasarnya terbentuk dari dua faktor yaitu, faktor internal meliputi

tingkat pengetahuan (kecerdasan), tingkat emosi, sikap, motivasi, dan faktor

eksternal meliputi lingkungan dan pelayanan kesehatan. Jadi perilaku ibu

hamil dalam merawat kehamilannya juga dipengaruhi oleh pengetahuan

terhadap kehamilannya.6 

Pemanfaatan pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan pemeriksaan

kehamilan merupakan interaksi antara ibu hamil dengan petugas kesehatan

yang melakukan pemeriksaan kehamilan. Banyak faktor  –  faktor yangmempengaruhi kemauan ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, seperti

umur ibu, paritas, tingkat pendidikan serta pekerjaan ibu.

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 6/27

Umur adalah usia individu yang mulai terhitung saat dilahirkan hingga

akhir hidupnya. Semakin cukup umur maka tingkat kematangan dan kekuatan

sesorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dengan bertambanhya

umur sesorang maka kematangan dalam berfikir semakin baik sehingga akan

termotivasi dalam memeriksakan kehamilan, juga mengetahui akan

pentingnya kehamilan.7 

Begitu juga dengan tingkat pendidikan semakin tinggi pendidikan

seorang ibu maka dia akan lebih mengetahui tentang pentingnya pemeriksaan

kehamilan, namun justru sebaliknya dengan pekerjaan dan paritas semakinsibuk seorang ibu dengan pekerjaannya serta semakin banyak anak yang

dimilikinya maka semakin motivasi ibu untuk melakukan pemeriksaan

kehamilan.

Pada penelitian ini terdapat beberapa variabel yang akan diteliti yang

didasarkan atas opini peneliti dan kemungkinan untuk dapat dilaksanakannya

penelitian, maka dapat disusun kerangka konsep sebagai berikut : 

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 3.1

Kerangka Konsep Penelitian

Tingkat Pengetahuan

Ibu mengenai

Antenatal Care Pekerjaan

Umur

Pendidikan

Paritas

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 7/27

Kerangka konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma

tunggal sederhana. Pada penelitian ini yang akan diteliti adalah tingkat pengetahuan

ibu hamil tentang  Antenatal Care yang dihubungkan dengan karakteristiknya yaitu

umur, pendidikan, pekerjaan dan paritas.

1.8  Lokasi dan Waktu Penelitian

1.6.1 Lokasi

Di Desa Mekarsari RW 27 Kecamatan Baleendah Kabupaten

Bandung.

1.6.2  Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 1bulan (September-

Oktober 2011).

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 8/27

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Definisi Kehamilan

Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang

sedang Tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya di dalam rahim).

Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal

periode menstruasi terakhir sampai melahirkan.

Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan

khusus, agar dapat berlangsung dengan baik kehamilan mengandung kehidupan

ibu maupun janin. Resiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang

pada mulanya normal, secara tiba-tiba dapat menjadi berisiko tinggi.Standart

Pelayanan Ante Natal Care (ANC).

2.2 

Antenatal Care2.2.1  Definisi

a.   Antenatal Care : Pengawasan sebelum persalinan terutama

ditentukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam

rahim.4 

b.   Antenatal Care : Perawatan sebelum masa persalinan atau

perawatan pada ibu hamil.

c.   Antenatal Care : Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk 

memeriksakan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan

upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan.8 

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 9/27

2.2.2  Tujuan Antenatal Care

a.  Tujuan Umum

Menyiapkan seoptimal mungkin fisik, mental ibu dan janin

selama kehamilan, persalinan dan nifas sehingga didapatkan ibu

dan anak yang sehat.8 

b.  Tujuan Khusus

1)  Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin

dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas.

2)  Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin

diderita sedini mungkin.

3)  Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak.

4)  Memberikan nasehat tentang cara hidup sehari-hari dan

Keluarga Berencana, kehamilan persalinan, nifas dan laktasi.8 

2.2.3  Manfaat Antenatal Care

a.  Dapat mengikuti dan mengetahui tindakan kesehatan ibu dan janin

sehingga kalau ada kelainan bisa segera diperbaiki.b.  Memperoleh pelayanan 5 T (Timbang, Tensi, Tinggi fundus uteri,

Tetanus Toxoid, Tablet Fe) dan pelayanan lainnya.

c.  Supaya memperoleh nasehat tentang kesehatan dan keluarga

berencana yang meliputi berbagai hal seperti :

1.  Perawatan diri selama hamil

2.  Kebutuhan makanan

3.  Penjelasan tentang kehamilan

4.  Persiapan persalinan

5.  Tanda dan bahaya pada kehamilan dan persalinan

6.  Penyuluhan keluarga berencana.2 

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 10/27

 

2.2.4  Jadwal Pemeriksaan Antenatal Care

a.  Jadwal melakukan pemeriksaan  Antenatal Care sebanyak 12 - 13

kali selama kehamilan. Di negara berkembang pemeriksaan

 Antenatal Care dilakukan sebanyak 4 kali sudah cukup sebagai

kasus tercatat.

1)  Pemeriksaan pertama dilaksanakan segera setelah diketahui

terlambat haidnya satu bulan.

2)  Pemeriksaan ulang setiap dua minggu sampai umur kehamilan

delapan bulan.

3)  Pemeriksaan ulang setiap minggu sesudah umur kehamilan

delapan bulan sampai terjadinya persalinan.

b.  Jadwal pemeriksaan  Antenatal Care sebanyak 12-13 kali selama

kehamilan. Di negara berkembang pemeriksaan  Antenatal Care 

dilakukan sebanyak 4 kali sudah cukup sebagai kasus tercatat.

c.  Kunjungan  Antenatal Care sebaiknya dilakukan 4 kali selama

kehamilan yaitu trimester pertama 1 kali, trimester kedua 1 kali dantrimester ketiga 2 kali.

d.  Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dilaksanakan ada

gangguan atau bila janin tidak bergerak lebih dari 12 jam.9 

2.2.5  Tinjauan Tentang Kunjungan Ibu Hamil

Kontak ibu hamil dan petugas yang memberikan pelayanan

untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan, istilah kunjungan tidak 

mengandung arti bahwa selalu ibu hamil yang ke fasilitas tetapi dapat

 juga sebaliknya, yaitu ibu hamil yang dikunjungi oleh petugas

kesehatan.2 

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 11/27

2.2.6  Kebijakan Pelayanan Antenatal Care

A.  Kebijakan Program

Walaupun pelayanan antenatal care selengkapnya

mencakup banyak hal yang meliputi anamnese, pemeriksaan fisik 

(umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium atas indikasi

serta intervensi dasar dan khusus (sesuai resiko yang ada), namun

dalam penerapan operasional dikenakan standar minimal 7 T, yang

terdiri dari :

1.  Timbang BB dan ukur tinggi badan

2.  Ukur tekanan darah

3.  Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) lengkap

4.  Pemberian tablet zat besi minimum 90 tablet selama

kehamilan

5.  Ukur tinggi fundus uteri

6.  Tes terhadap penyakit menular seksual

7.  Tes wicara dalam rangka mempersiapkan rujukan

B.  Kebijakan Tekhnis

Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau

komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil

memerlukan pemantauan selama kehamilannya.

Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi

komponen-komponen sebagai berikut :

1)  Mengupayakan kehamilan sehat2)  Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan

penatalaksanaan serta rujukan bila diperlukan

3)  Persiapan persalinan yang bersih dan aman.10

 

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 12/27

2.2.7  Pemeriksaan Dalam Pelayanan Antenatal Care

A.  Pemeriksaan fisik 

1)  Pemeriksaan fisik umum

a)  Tinggi badan

b)  Berat badan, TTV : Tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu

2)  Kepala dan leher

a)  Edema pada wajah

b)  Ikterus pada mata

c)  Mulut pucat

d)  Leher, pembesaran kelenjar tiroid

3)  Tangan dan kaki

a)  Edema di ujung jari

b)  Kuku jari pucat

c)  Varices vena

d)  Reflek/patella resiko atau tidak 

4)  Payudara

a) 

Ukuran simetrisb)  Puting susu menonjol atau masuk 

c)  Keluarnya kolustrum atau cairan lain

d)  Massa, ada/tidak ada

e)  Nodul axilla

5)  Abdomen

a)  Luka bekas operasi

b)  Tinggi fundus uteri (jika > 12 minggu)

c)  Letak presentasi, posisi dan penurunan kepala (kalau > 36

minggu)

d)  Denyut jantung janin (DJJ) jika > 18 minggu

6)  Genetalia Luar ( Eksternal)

a)  Varices

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 13/27

b)  Perdarahan

c)  Luka

d)  Cairan yang keluar

e)  Pengeluaran dari uretra dan skene

f)  Kelenjar bartholin, bengkak (massa), cairan yang keluar

7)  Genetalia Dalam ( Internal)

a)  Serviks meliputi cairan yang keluar, luka (lesi), kelunakan,

posisi mobilitas, tertutup atau terbuka.

b)  Vagina meliputi cairan yang keluar

c)  Ukuran adneksa, bentuk, posisi, mobilitas, kelunakan

massa (pada trimester pertama).10

 

2.2.8  Intervensi Dalam Pelayanan Antenatal Care8 

Intervensi dalam pelayanan antenatal care adalah perlakuan

yang diberikan kepada ibu hamil setelah dibuat diagnosa kehamilan.

Adapun intervensi dalam pelayanan antenatal care adalah :

a.  Intervensi Dasar

1)  Pemberian Tetanus Toxoid

a)  Tujuan pemberian TT adalah untuk melindungi janin dari

tetanus neonatorum, pemberian TT baru menimbulkan efek 

perlindungan bila diberikan sekurang-kurangnya 2 kali

dengan interval minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya

ibu telah mendapatkan TT 2 kali pada kehamilan yang lalu

atau pada masa calon pengantin, maka TT cukup diberikan

satu kali (TT ulang). Untuk menjaga efektifitas vaksin perlu

diperhatikan cara penyimpanan serta dosis pemberian yang

tepat.

b)  Dosis dan pemberian 0,5 cc pada lengan atas

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 14/27

c)  Jadwal pemberian

(1)  Bila ibu hamil belum pernah mendapat TT atau

meragukan perlu diberikan suntikan TT sedini mungkin

(sejak kunjungan yang pertama), sebanyak 2 kali

dengan jarak minimal satu bulan. Pemberian TT kepada

ibu hamil tidak membahayakan, walaupun diberikan

pada kehamilan muda.

(2)  Bila ibu pernah mendapatkan suntikan ulang/booster 1

kali pada kunjungan antenatal yang pertama.

2)  Pemberian tablet zat besi (Fe)

a)  Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk memenuhi

kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas karena pada masa

kehamilan dan nifas kebutuhan meningkat.

b)  Dimulai dengan pemberian satu tablet sehari dengan segera

mungkin, setelah rasa mual hilang, tiap tablet mengandung

Fe So4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg,

minimal masing-masing 90 tablet sebaiknya tidak diminumbersama-sama teh/kopi karena akan mengganggu

penyerapan.

3)  Pemberian Tablet multivitamin yang mengandung mineral

a)  Tujuan pemberian tablet multivitamin yang mengandung

mineral adalah untuk memenuhi kebutuhan akan berbagai

vitamin dan mineral bagi ibu hamil dan janin/bayi selama

hamil dan nifas.

b)  Cara pemberian 1 tablet/hari, selama masa kehamilan dan

nifas.

4)  Penyuluhan bagi ibu hamil

a)  Penyuluhan bagi ibu hamil sangat diperlukan, untuk 

memberikan pengetahuan mengenai kehamilan, pertumbuhan

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 15/27

dan perkembangan janin dalam rahim, perawatan diri selama

hamil serta tanda bahaya yang perlu diwaspadai.

b)  Prinsip penyuluhan, meliputi :

(1)  Memperlakukan ibu hamil dengan sopan dan baik 

(2)  Memahami, menghargai dan merasa keadaan ibu

(status, pendidikan, sosial ekonomi, emosi)

sebagaimana mestinya.

(3)  Memberikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana

dan sudah dipahami.

(4)  Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil

contoh dari kehidupan sehari-hari.

(5)  Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaan resiko

yang dipunyai ibu.

c)  Isi penyuluhan meliputi:

(1)  Gizi tinggi protein dan tinggi kalori ibu, dianjurkan

untuk:

(a) 

Tidak membatasi jumlah dan jenis makanan(b)  Makan makanan yang bergizi, tinggi kalori dan

tinggi protein

(c)  Minum lebih banyak dari biasanya (10 gelas)

(2)  Perawatan Payudara

Penyuluhan meliputi :

(a)  Manfaat perawatan payudara sejak kehamilan 7

bulan(b)  Cara perawatan payudara

(3)  Kebersihan diri

Selama hamil, ibu perlu lebih menjaga kebersihan diri,

karena dengan adanya perubahan hormonal, maka

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 16/27

rongga mulut dan jalan lahir peka terhadap infeksi, ibu

perlu mandi dan sikat gigi secara teratur, minimal 2 kali

sehari

(4)  Istirahat cukup dan mengurangi kerja fisik berat

(5)  Senam hamil

Senam hamil yang baik sangat berguna dalam

menghadapi persalinan, manfaat senam hamil adalah:

(a)  Melatih pernapasan

(b)  Melatih alat panggul dan vagina agar lentur/tidak 

kaku

(c)  Melancarkan peredaran darah yang pada kehamilan

relatif lamban

b.  Intervensi Khusus

Intervensi khusus adalah melakukan khusus yang diberikan

kepada ibu hamil sesuai dengan faktor resiko dan kelainan yang

ditemukan, meliputi:

1)  Faktor resiko, meliputi:

a)  Umur

(1)  Terlalu muda, yaitu dibawah 20 tahun

(2)  Terlalu tua, yaitu diatas 35 tahun

b)  Paritas

(1)  Paritas 0 (primi gravidarum, belum pernah melahirkan)

(2)  Paritas > 3c)  Interval

Jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan sekurang-

kurangnya 2 tahun.

d)  Tinggi badan kurang dari 145 cm

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 17/27

e)  Lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm

2)  Komplikasi Kehamilan

a)  Komplikasi obstetri langsung

(1)  Perdarahan

(2)  Pre eklamasi/eklamsia

(3)  Kelainan letak lintang, sungsang primi gravida

(4)  Anak besar, hidramnion, kelainan kembar

(5)  Ketuban pecah dini dalam kehamilan.

b)  Komplikasi obstetri tidak langsung

(1)  Penyakit jantung

(2)  Hepatitis

(3)  TBC (Tuberkolosis)

(4)  Anemia

(5)  Malaria

(6)  Diabetes militus

c)  Komplikasi yang berhubungan dengan obstetri, komplikasi

akibat kecelakaan (kendaraan, keracunan, kebakaran)

2.3  Tinjauan Tentang Karakteristik

1.  Tinjauan Tentang Pengetahuan

Pengetahuan merupakan kemampuan seseorang untuk mengingat

fakta, simbol, prosedur, tehnik dan teori.6 Pada umumnya pengetahuan

seseorang dipengaruhi oleh pendidikan yang pernah diterima, semakin tinggi

tingkat pendidikan seseorang maka semakin baik pula tingkat

pengetahuannya.11

 

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.6

Pengetahuan

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 18/27

 juga merupakan suatu kemampuan seseorang untuk mengingat pengertian,

tujuan, manfaat pemeriksaan kehamilan.

Secara umum tingkat Pengetahuan yang dicakup dalam domain

kognitif menurut Bloom (1908) dalam Notoatmotjo memiliki 6 tingkatan

yaitu:

A.  Tahu ( Know)

Diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini

merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk 

mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajarinya antara lain

menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan

sebagainya. 

B.  Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskansecara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan. Contoh: menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari. 

C.  Aplikasi ( Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-

hukum rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau

langsung. 

D.  Analisis ( Analysis)

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 19/27

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam

suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya.

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata

kerja, dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,

memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

E.  Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk 

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu

bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-

formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, dapat

merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan, dan

sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah

ada. 

F.  Evaluasi ( Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukanpenilaian terhadap suatu materi atau objek penilaian berdasarkan

suatu kriteria yang telah ada. Pengukuran pengetahuan dapat

dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang

isi meteri yang ingin diukur dari subjek penelitian, kedalam

pengetahuan yang ingin kita ketahui.

2.  Tinjauan Tentang Umur

Umur individu terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang

tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang

akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja (Nursalam 2001:133). Dengan

bertambahnya umur seseorang maka kematangan dalam berpikir semakin

baik sehingga akan termotivasi dalam memeriksakan kehamilan, juga

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 20/27

mengetahui akan pentingnya  Antenatal Care. Semakin muda umurnya

semakin tidak mengerti tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan.

3.  Tinjauan Tentang Pendidikan

Pendidikan adalah suatu proses ilmiah yang terjadi pada manusia.

Menurut Crow, pendidikan adalah suatu proses dimana pengalaman atau

informasi diperoleh sebagai hasil dari proses belajar.

Menurut  Dictionary of Education, pendidikan dapat diartikan suatu

proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk 

tingkah laku lainnya dalam masyarakat dan kebudayaan.

Pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin baik 

pula tingkat pengetahuannya.6 

4.  Tinjauan Tentang Pekerjaan Ibu

Adalah kesibukan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang

kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber

kesenangan tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang

membosankan, berulang dan banyak tantangan.11 Bekerja yang pada

umumnya menyita waktu, ibu yang bekerja mempunyai kesibukan yang

banyak sehingga tidak mempunyai waktu untuk memeriksakan kehamilan.

5.  Paritas

Paritas adalah keadaan seorang ibu yang melahirkan janin lebih dari

satu orang. Sueheilif Paritas adalah status seorang wanita sehubungan

dengan jumlah anak yang pernah dilahirkannya. Ibu yang baru pertama kali

hamil merupakan hal yang sangat baru sehingga termotivasi dalam

memeriksakan kehamilannya ketenaga kesehatan. Sebaliknya ibu yang sudah

pernah melahirkan lebih dari satu orang mempunyai anggapan bahwa ia

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 21/27

sudah berpengalaman sehingga tidak termotivasi untuk memeriksakan

kehamilannya.12

 

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 22/27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1  Jenis dan Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif,

dengan maksud untuk memberikan gambaran tentang tingkat pengetahuan ibu

hamil di Desa Mekarsari RW 27 Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung

tanpa membuat perbandingan atau hubungan antara variabel independen dan

variabel dependen. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang

dilakukan dengan tujuan membuat gambaran tentang suatu keadaan secara

objektif.

A.  Populasi dan Sampel Penelitian

1.  Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti.6 

Pada penelitian ini populasinya adalah semua wanita hamil yang berada

di Desa Mekarsari RW 27 Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung.

2.  Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih dengan ‘non

random  sampling’  tertentu untuk bisa memenuhi atau mewakili

populasi.11 Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah Ibu hamil

yang berada di Desa Mekarsari RW 27 Kecamatan Baleendah Kabupaten

Bandung.

Tehnik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, tehnik pengambilan sampel yang digunakan

adalah non random sampling dengan cara accidental sampling, yaitu

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 23/27

semua ibu-ibu hamil yang berada di Desa Mekarsari RW 27 Kecamatan

Baleendah Kabupaten Bandung dijadikan sebagai responden.

1)  Kriteria Sampel

a)  Kriteria inklusi

Adalah sampel yang dapat dimasukkan atau yang

layak untuk diteliti, yaitu :

(1) Ibu hamil di Desa Mekarsari RW 27 Kecamatan

Baleendah Kabupaten Bandung yang bersedia untuk 

diteliti dengan menandatangani surat persetujuan peserta

penelitian.

(2) Tidak ada kelainan jiwa

b)  Kriteria eksklusi

Adalah karakteristik sampel yang tidak layak untuk 

diteliti, yaitu :

(1) Tidak bersedia untuk diteliti

Besar sampel

Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah ibu hamil yang

berada di Desa mekarsari RW 27 kecamatan baleendah kabupaten

bandung pada tahun 2011. Besar sampel yang diteliti berdasarkan jumlah

sampel yang ditentukan berdasarkan jumlah ibu hamil di Desa mekarsari

RW 27 kecamatan baleendah kabupaten bandung yaitu sebanyak 25 ibu

hamil.

B.  Pengumpulan Data

1.  Data Primer

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 24/27

Data yang diperlukan dari hasil pengumpulan dan pengolahan sendiri, dan

tehnik yang akan dilakukan untuk pengumpulan data adalah turun ke

lapangan dengan cara wawancara dengan setiap responden untuk 

memperoleh informasi serta data-data yang akurat yang berhubungan

dengan masalah yang akan diteliti.

2.  Data Sekunder

Data yang diperoleh dari Ketua RW dan Kader di Desa mekarsari RW 27

kecamatan baleendah kabupaten bandung.

C.  Pengolahan Data

Pada penelitian ini penulis menggunakan tahap-tahap pengolahan data

sebagai berikut :

1.  Editing : Memeriksa kembali data dan menyelesaikannya

dengan rencana semula seperti yang diinginkan, apakah tidak ada yang

salah.

2.  Tabulating : Penyusunan data berdasarkan variabel yang diteliti

3.  Cleaning : Membersihkan data dengan melihat variabel yang

digunakan apakah datanya sudah benar atau belum.

4.  Describing : Menggambarkan atau menerangkan data.

D.  Analisa Data

Penelitian ini menggunakan analisa data deskriptif, yaitu memberikangambaran tentang kondisi objek tanpa membuat suatu perbandingan. Analisa

yang digunakan adalah analisa univariat dengan menghitung distribusi

frekuensi dan proporsi tiap variabel yang diteliti.

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 25/27

3.2  Definisi Operasional

1.  Tingkat pengetahuan

Definisi : Kemampuan untuk mengingat dan menjelaskan hal-hal yang

berkaitan dengan Antenatal Care (Pemeriksaan kehamilan).

Alat ukur : Kuesioner

Cara ukur :Wawancara dengan ibu hamil pada saat penelitian

dilaksanakan.

Skala ukur : Ordinal

Hasil ukur : 0 = kurang ( jika skor < 13 )

1  = baik ( jika skor ≥ 13 ) 

2.  Umur

Definisi : Umur dihitung berdasarkan ulang tahun terakhir responden

yang dihitung berdasarkan tanggal, bulan dan tahun

kelahiran.

Alat ukur : Kuesioner

Cara ukur : Wawancara dengan ibu hamil pada saat penelitian

dilaksanakan.

Skala ukur : Ordinal

Hasil ukur : 1 = < 20 tahun

2 = 20-30 tahun

3 = > 30 tahun

3.  Pendidikan

Definisi : Pendidikan formal responden berdasarkan pendidikan ijasah

terakhir.

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 26/27

Alat ukur : Kuesioner

Cara ukur : Wawancara dengan ibu hamil pada saat penelitian

dilaksanakan.

Skala ukur : Ordinal

Hasil ukur : 0 = rendah ( < SMA)

1  = tinggi ( ≥ SMA ) 

4.  Pekerjaan

Definisi : Merupakan kegiatan utama ibu dalam rangka mendapatkan

penghasilan, yang dikelompokkan ke dalam ibu bekerja dan

tidak bekerja.

Alat ukur : Kuesioner

Cara ukur : Wawancara dengan ibu hamil pada saat penelitian

dilaksanakan.

Skala ukur : Ordinal

Hasil ukur : 0 = tidak bekerja (URT)

1 = bekerja

5.  Paritas

Definisi : Merupakan suatu angka/jumlah, kesekian kalinya ibu merasakan

masa hamil.

Alat ukur : Kuesioner

Cara ukur : Wawancara dengan ibu hamil pada saat penelitian

dilaksanakan.

5/16/2018 Proposal Penelitian - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-55ab57c673fd2 27/27

Skala ukur : Ordinal

Hasil ukur : 0 = ≤ 2 

1 = > 2