proposal magang sari roti.doc

29
USUL KEGIATAN MAGANG MAHASISWA DISUSUN OLEH : ANNISA AMALIA H 3111008 HANIK TRI WAHYUNI H 3111032 RISTO ARSOWATI H 3111057 PRODI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN MAGANG MAHASISWA DI INDUSTRI PEMBUATAN ROTI PT. NIPPON INDOSARI CORP SEMARANG, JAWA TENGAH

Upload: vj-saihantnick

Post on 24-Nov-2015

381 views

Category:

Documents


59 download

DESCRIPTION

Proposal

TRANSCRIPT

PROPOSAL MAGANG INDUSTRI HASIL PERTANIAN

USUL

KEGIATAN MAGANG MAHASISWA

DISUSUN OLEH :

ANNISA AMALIA

H 3111008HANIK TRI WAHYUNIH 3111032RISTO ARSOWATI

H 3111057PRODI TEKNOLOGI HASIL PERTANIANFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013USUL KEGIATAN MAGANG MAHASISWAJUDUL : MAGANG MAHASISWA DI INDUSTRI PEMBUATAN ROTI PT. NIPPON INDOSARI CORP, SEMARANG, JAWA TENGAHMAHASISWA :1. Annisa AmaliaNIM: H3111008, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian2. Hanik Tri WahyuniNIM: H3111032, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian 3. Risto ArsowatiNIM: H3111057, Jurusan Teknologi Hasil PertanianPEMBIMBING1. Nama: Ir. Chairul Anam, MP. MP

2. NIP: 19680212 200501 1 0013. Jurusan: Ilmu dan Teknologi PanganINSTITUSI MITRA

1. Nama Institusi Mitra:PT. NIPPON INDOSARI CORP2. Alamat:Kawasan Industri Wijaya KusumaJl. Tugu Wijaya III No 1, Semarang.3. Nomor telepon/fax:Telp. (024) 8660545, 8660873, 086608744. Jangka Waktu: Mengetahui

Ketua Gugus KMM-FP

Prof. Dr. Ir. Endang Siti Rahayu, MS NIP. 19570104 198003 2 001 Surakarta, 6 September 2013 Mengetahui

Dosen Pembimbing

Ir. Choirul Anam, MP, MT NIP. 19680212 200501 1 001

Mengetahui

Pembantu Dekan I Fakultas Pertanian

Dr. Samanhudi, S.P., M.Si

NIP. 19680610 199503 1 003

KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat yang diberikan-Nya, sehingga dapat disusun proposal magang industri hasil pertanian program studi Diploma III Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Mata kuliah magang dikategorikan sebagai mata kuliah wajib di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta, khususnya untuk Program Studi Diploma III Teknologi Hasil Pertanian. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk mengambil, mempelajari dan mendalami secara akademis materi magang, sehingga hubungan antara teori dan praktek dapat lebih dipahami. Mata kuliah magang merupakan salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa program Diploma III Teknologi Hasil Pertanian untuk mencapai gelar Ahli Madya.

Penulisan proposal magang ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan, guna penyempurnaan proposal ini. Harapan penulis semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi PT. NIPPON INDOSARI CORP pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Surakarta, 6 September 2013Penulis

A. PENDAHULUAN

Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berperan dalam pembinaan kepribadian dan mental manusia yang mengarah pada peningkatan daya pikir manusia dan penguasaan ilmu dan teknologi. Sebagai calon sarjana teknologi pertanian, kita dituntut untuk dapat memahami dan menerapkan ilmu teknologi hasil pertanian dalam dunia kerja.

Kegiatan magang mahasiswa ini merupakan sarana bagi mahasiswa Program Studi Teknologi Hasil Pertanian untuk dapat menerapkan teori-teori yang didapatkan selama di bangku perkuliahan dan juga sebagai pengalaman kerja yang dapat melatih mahasiswa untuk menemukan masalah-masalah yang dihadapi di lapangan dan mencari jalan pemecahannya selama magang mahasiswa. Kegiatan magang ini juga dirancang agar mahasiswa bisa mempraktikkan dan mendalami setiap aktivitas di unit-unit proses pengolahan di institusi mitra.

Tujuan umum kegiatan magang mahasiswa ini antara lain :

1. Meningkatkan pemahaman kepada mahasiswa mengenai hubungan antara teori dan penerapannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga dapat menjadi bekal bagi mahasiswa dalam terjun ke masyarakat setelah lulus.

2. Mahasiswa memperoleh pengalaman dan sikap yang berharga dengan mengenali kegiatan-kegiatan di lapangan kerja yang ada di bidang teknologi pertanian secara luas.

3. Mahasiswa memperoleh ketrampilan kerja dan pengalaman kerja yang praktis yaitu secara langsung dapat menjumpai, merumuskan serta memecahkan permasalahan yang ada dalam kegiatan di bidang teknologi pertanian.

4. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi, pemerintah, instansi swasta, perusahaan dan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan mutu pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Adapun tujuan khusus kegiatan magang ini adalah untuk meningkatkan pemahaman antara teori dan aplikasi lapangan mengenai pengadaan bahan baku, proses pengolahan dan pemasaran produk. Selain itu, melalui kegiatan magang ini mahasiswa akan memperoleh ketrampilan dan pengalaman kerja dalam merumuskan dan memecahkan permasalahan yang ada di Industri Pembuatan Roti PT. NIPPON INDOSARI CORP.Akhirnya, kegiatan ini akan memberikan dampak terhadap aspek-aspek yang berkaitan dengan pengembangan sikap dan dapat melatih kepekaan mengidentifikasi permasalahan dan mencari alternatif solusi guna meningkatkan kemampuan intelektual mahasiswa.

B. TINJAUAN PUSTAKA

Roti merupakan makanan yang umum dikonsumsi masyarakat di Eropa atau Amerika (seperti nasi bagi masyarakat Indonesia). Roti merupakan salah satu makanan fermentasi (fermented food) dimana dalam pembuatannya melibatkan mikroorganisme dalam bentuk ragi. Ragi yang biasa dipakai adalah Rhizopus stolonifer yang masih satu golongan dengan ragi tempe Rhizopus oligosporus, Rhizopus oryzae (Sutikno, 2009).

Roti merupakan salah satu produk makanan yang terbuat dari tepung terigu. Roti termasuk makanan pokok karena kandungan karbohidratnya yang tinggi. Di dalam ilmu pangan, roti dikelompokkan dalam produk bakery, bersama dengan cake, donat, biskuit, roll, craker, dan pie. Di dalam kelompok bakery, roti merupakan produk yang pertama dikenal dan paling populer hingga saat ini (Anonim1, 2008). Komposisi roti tawar dapat dilihat pada tabel berikut ini:Tabel 1. Komposisi Roti Tawar

BahanKadar (%)

Tepung terigu57

Air36

Gula1,6

Shortening (mentega/margarin)1,6

Tepung susu1

Garam dapur1

Ragi roti (yeast)0,8

Malt0,8

Garam mineral0,2

Sumber : Anonim1 (2008)Bahan baku utama yang digunakan untuk membuat roti adalah tepung terigu. Namun demikian tidak semua terigu bisa dipakai. Jenis terigu yang biasa dipakai untuk pembuatan roti adalah terigu dengan kandungan gluten atau protein gandum yang tinggi. Yang paling tepat adalah tepung terigu jenis hard wheat dengan kandungan gluten di atas 12,5 %. Kandungan gluten yang tinggi pada tepung terigu hard wheat akan membentuk jaringan elastis selama proses pengadukan. Jaringan elastis ini penting untuk menahan pengembangan adonan akibat terbentuknya gas karbondioksida (CO2) oleh khamir Saccharomyces cereviseae. Semakin kuat gluten menahan terbentuknya gas CO2, semakin mengembang volume adonan roti. Mengembangnya volume adonan mengakibatkan roti yang telah dioven akan menjadi mekar. Hal ini terjadi karena struktur berongga yang terbentuk di dalam roti (Astawan, 2004).

Bahan baku utama yang digunakan untuk membuat roti adalah tepung terigu. Tepung terigu memiliki kandungan pati sebesar 65-70%, protein 8-13%, lemak 0,8-1,5%, serta abu dan air masing-masing 0,3-0,6% dan 13-15,5% (Kent Jones dan Ames, 1967).

Kualitas gluten sangat dibutuhkan dalam proses pembuatan roti yaitu mempengaruhi gas production dan gas retention. Gas yang dihasilkan (gas production) ragi Saccharomyces cereviceae pada proses fermentasi adalah CO2. Sedangkan gas retention mengacu pada kemampuan gluten untuk menahan gas CO2 yang dihasilkan oleh ragi tersebut, dimana fungsi gluten adalah sebagai rangka atau penopang struktur roti. Kualitas gluten yang bagus adalah yang dapat menahan gas dengan baik (extensible), sehingga mendapatkan volume roti yang besar. Kualitas gluten juga akan mempengaruhi kualitas roti (volume, serat atau remah, dan struktur roti) (Wirastyo, 2009).

Air atau cairan (susu segar, bir, sari buah-buahan dan lain lain) dalam pembuatan roti mempunyai banyak fungsi, misalnya tercampurnya tepung dengan air akan memungkinkan terbentuknya gluten. Air juga berfungsi mengontrol kepadatan adonan dan membantu penyebaran bahan-bahan lain agar dapat tercampur rata. Untuk adonan roti, digunakan air dengan pH normal (air minum) sehingga mendapatkan roti yang maksimal (Sutomo, 2006).Yeast dapat mereaksikan pati dan gula untuk menghasilkan CO2 yang dapat membuat adonan mengembang. Gula merupakan nutrisi penting dalam pertumbuhan yeast dan sebagai penghasil warna coklat pada permukaan roti melalui reaksi maillard (Hadiyanto, 2010).

Berbagai jenis lemak yang dapat dipakai sebagai ingredient roti yaitu mentega, margarin, shortening, dan minyak nabati. Mentega mengandung sekitar 82% lemak dan sisanya adalah air dan garam. Lemak mentega berasal dari lemak susu, sedangkan margarin lemaknya berasal dari minyak nabati. Jenis lemak ini merupakan emulsi air dalam minyak. Shortening mengandung 100% lemak yang dihasilkan dari hidrogenasi minyak nabati yaitu penjenuhan asam-asam lemak tidak jenuh dalam trigliserida minyak nabati. Namun shortening jenis ini memunculkan jenis lemak trans yang mulai dihindari karena efek negatif pada kesehatan. Untuk menghindari adanya lemak trans maka berbagai jenis lemak bebas trans sudah diproduksi dan tersedia di pasaran. Minyak nabati dipakai pula sebagai ingredient roti, namun pemakaian harus disertai emulsifier/surfaktan agar adonan yang terbentuk homogen. Minyak nabati dipakai untuk meningkatkan kandungan asam lemak tak jenuh dari produk roti (Murwani, 2009).Dengan menggunakan emulsifier, bahan-bahan dalam adonan roti akan berinteraksi sehingga waktu pengadukan menjadi pendek. Emulsifier dapat meningkatkan volume roti, mengurangi penguapan air dalam adonan, karena dapat menahan air dalam adonan. Emulsifier dapat menjaga kelembutan dari produk yang disimpan melalui interaksi dengan senyawa komplek komponen pati dan protein (Sulistya, 1991).

Telur yang digunakan dalam produk bakery memberikan beragam peran, yaitu : 1) sumber zat-zat gizi prima untuk kesehatan, 2) memberikan sifat-sifat inderawi seperti warna, cita rasa, dan tekstur yang menentukan penerimaan produk oleh konsumen, dan 3) memberikan beberapa sifat fungsional telur sebagai ingredient pangan (Murwani, 2010).

Anonim2 (2010) menyebutkan bahwa proses pembuatan roti terdiri dari sejumlah tahap, yaitu:

1. Pemilihan Bahan

Bahan yang digunakan harus mempunyai kualitas yang baik dan menggunakan sertifikat halal. Selain itu bahan juga harus cukup tersedia dan dalam kondisi penyimpanan yang baik.

2. Penimbangan Bahan

Pada saat penimbangan hendaknya dihindari pemakaian takaran dengan menggunakan sendok atau cangkir. Penimbangan harus dilakukan dengan teliti dan tepat, serta harus dihindari tercecernya bahan. Untuk penimbangan air, terlebih dulu dipastikan bahwa takaran tidak berlebihan sehingga adonan dapat menjadi lembek.

3. Pengadukan / Mixing (30 sampai dengan 45 Menit)

Semua bahan kering sebaiknya diaduk terlebih dahulu selama 5 menit (airasi) sebelum air dan mentega dimasukkan, agar air dapat dimasukkan secara optimal. Pencampuran semua bahan dilakukan secara merata untuk hidrasi yang sempurna dari pati dan protein sehingga membentuk gluten, pelunakan gluten dan memperoleh kekuatan menahan gas dengan baik. Lama pengadukan harus disesuaikan dengan kemampuan tepung terigunanya (jumlah protein), karena semakin tinggi proteinnya semakin lama pengadukannya, demikian pula sebaliknya.

4. Fermentasi Awal ( 10 sampai dengan 20 Menit)

Pada saat fermentasi awal terjadi proses pemecahan gula oleh ragi menjadi gas CO2, alkohol, asam, dan panas. Gas CO2 menyebabkan adonan menjadi mengembang, alkohol dapat memberi aroma pada roti, sedangkan asam dapat memberi rasa dan memperlunak gluten. Waktu fermentasi awal sangat tergantung dari jumlah adonan dan jumlah tenaga kerja yang mengerjakan. Selama pengistirahatan berlangsung, adonan diharuskan ditutup dengan plastik agar adonan tidak kering.

5. Penimbangan Adonan

Pada tahap ini adonan dibagi sesuai dengan berat yang diinginkan. Penimbangan sebaiknya digunakan timbangan yang benar, dan dilakukan dengan cepat.

6. Pembulatan Adonan

Proses pembulatan adonan dapat membentuk lapisan keras dipermukaan adonan, sehingga dapat menahan gas yang dihasilkan. Selain itu proses ini dapat menghaluskan tekstur roti dan mempermudah pekerjaan selanjutnya.7. Fermentasi Kedua ( 10 sampai dengan 15 Menit)

Proses fermentasi kedua ini berfungsi untuk melunakkan gluten pada adonan. Selama proses ini, harus ditutup dengan plastik agar tidak kering.

8. Pembuangan Gas Pada Adonan

Proses ini dilakukan untuk mengeluarkan gas yang ada dalam adonan dengan cara menekan adonan. Keluarnya gas dari adonan dapat menghaluskan tekstur. Diusahakan semua gas keluar agar serat roti menjadi halus dan merata.

9. Pembentukan Adonan

Adonan roti dapat dibentuk sesuai keinginan. Untuk roti manis dapat diisi dengan berbagai isian, tetapi jangan terlalu banyak mengandung air dan minyak agar roti tidak terbuka. Untuk roti tawar usahakan pembentukan dan penggulungan dalam keadaan rapat dan padat, dan sambungannya berada dibawah adonan.

10. Pencetakan Adonan

Adonan diletakkan dalam cetakan (untuk roti tawar) atau di loyang (untuk roti manis) dengan baik dan benar. Setiap sambungan diletakkan dibawah adonan. Jarak adonan diatur di loyang agar tidak bergabung dan dapat memberikan ruang untuk pemanasan sisi roti. Loyang diolesi dengan lemak/minyak atau gunakan lapisan kertas agar tidak lengket. Loyang harus dipastikan selalu dalam keadaan bersih, baik sebelum dan sesudah digunakan.

11. Fermentasi Akhir

Pada tahap ini dilakukan pengembangan adonan agar mencapai bentuk dan kualitas yang maksimal. Tempat untuk permentasi akhir ini harus memiliki panas (35-40o Celcius) dan kelembaban ruang (80-85%) yang stabil. Pengaturan kelembaban ruang harus dilakukan dengan benar, karena akan menentukan hasil akhir dari roti.12. Pembakaran Adonan

Temperatur oven sangat menentukan kualitas akhir dari roti yang dibuat, jadi temperaturnya harus sesuai dengan jenis roti yang akan dibakar. Lamanya pembakaran ditentukan oleh jenis oven, jenis/bahan loyang yang digunakan, jenis roti yang dibuat dan jumlah pemakaian gula dalam adonan. Roti tawar dibakar pada suhu 200 oCelcius selama 30-40 menit dengan loyang tertutup, dan 25-30 menit dengan loyang terbuka, roti manis 180o Celcius selama 15 menit untuk ukuran 40-60 gram, dan selama 5-10 menit untuk ukuran 15-20 gram.

13. Mengeluarkan Roti dari Cetakan/Loyang

Roti yang sudah matang dikeluarkan dari cetakan/loyang sesegera mungkin. Roti manis dikeluarkan dari loyang dengan sangat hati-hati karena roti yang baru keluar dari oven sangat lembut dan empuk. Roti tawar/roti cetakan, dibiarkan lebih kurang 30 detik agar lebih mudah dikeluarkan.

14. Pendinginan

Setelah dikeluarkan dari cetakan/loyang, roti didinginkan pada suhu ruang selama 45-90 menit. Roti diletakkan pada rak pendingin di mana panas roti dapat keluar ke segala arah. Roti tawar, dipotong sebaiknya ketika suhunya mencapai 30-32o Celcius.

15. Pembungkusan

Roti dibungkus agar terhindar dari jamur. Tahap ini dapat menghindarkan pengerasan kulit roti akibat menguapnya kandungan air dalam roti. Pembungkusan roti yang masih panas/hangat dihindari agar tidak mudah berjamur. Saat pembungkusan berlangsung, ruang pembungkusan dipastikan selalu bersih dengan ventilasi dan sirkulasi udara yang cukup.Ningrum (2006) menyebutkan bahwa teknik pembuatan roti tawar ada 3 macam, yaitu : sponge and dough, straight dough, dan no time dough.1. Sponge Dough (Metode tidak langsung)

Metode tidak langsung merupakan teknik pembuatan roti melalui dua tahap, yaitu pembuatan sponge atau biang dan pembuatan dough atau adonan. Dalam pembuatannya, bahan dibagi menjadi dua, kemudian dicampur menjadi satu. Ciri-ciri metode ini adalah adanya dua kali pengadukan. Pengadukan pertama untuk membuat sponge (biang), yaitu tepung terigu, yeast, bread improver dan air dicampur sampai kalis hingga mengembang. Pengadukan kedua untuk membuat dough (adonan) yaitu tepung terigu, lemak, gula pasir, air dan susu bubuk dicampur sampai kalis. Adonan sponge dan dough dicampur hingga rata lalu difermentasikan. Fermentasi dilakukan 3-6 jam dengan suhu 26-28oC dan berdaya tahan sekitar satu minggu. 2. Straight Dough (Metode langsung)

Straight dough yaitu metode pembutan roti yang menggunakan bahan tepung terigu, ragi instan, air, gula, garam dan bahan lainnya dicampur menjadi satu kemudian diaduk sampai menjadi adonan yang kalis. Waktu fermentasinya 1,5-3 jam dan daya tahan roti sekitar lima hari.

3. No Time Dough (Metode cepat) No time dough yaitu sistem adonan roti yang menggunakan waktu fermentasi relatif pendek atau bahkan sama sekali tidak dilakukan fermentasi. Ciri dari metode ini semua bahan dicampur dan diaduk sampai menjadi adonan yang kalis dan pergian hanya 0-4,5 menit.

C. TATA LAKSANA KEGIATAN

1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan MagangKegiatan magang mahasiswa ini dilaksanakan mulai tanggal 1 Februari sampai dengan 1 Maret 2013 di PT. NIPPON INDOSARI CORP di Kawasan Industri Wijaya Kusuma, Jl. Tugu Wijaya III No 1, Semarang, Jawa Tengah.2. Metode Pelaksanaan Magang

Pelaksanaan kegiatan magang mahasiswa yang dilaksanakan di PT. NIPPON INDOSARI CORP ini menggunakan metode antara lain :

a. Praktek LapangTurut serta dengan melakukan praktik kerja secara langsung dalam setiap kegiatan di PT. NIPPON INDOSARI CORPb. Identifikasi masalah

1). Wawancara

Mahasiswa melaksanakan wawancara dengan pihak-pihak dari instansi yang bersangkutan guna mengetahui permasalahan yang terjadi di Institusi Mitra.2). Observasi

Mahasiswa melakukan pengamatan secara langsung mengenai permasalahan yang terjadi di lokasi magang mahasiswa

3). Studi Pustaka

Mahasiswa mencari dan mempelajari pustaka mengenai permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan magang mahasiswa

c. Dokumentasi dan DataMahasiswa mendokumentasikan dan mencatat data atau hasil-hasil yang ada pada pelaksanaan magang mahasiswa. 3. Materi Magang

a. Keadaan Umum Perusahaan1. Sejarah umum perusahaan

2. Latar belakang dan tujuan pendirian pabrik3. Lokasi pabrik (letak geografis, transportasi, tenaga kerja)4. Keadaan alam

5. Tata letak bangunan

b. Manajemen Perusahaan1. Struktur dan sistem organisasi

2. Hak dan kewajiban karyawan

3. Kesejahteraan karyawan

4. Ketenagakerjaan

c. Penyediaan Bahan Dasar1. Sumber bahan dasar

2. Jumlah dan penyediaannya

3. Spesifikasi bahan dasar

4. Penanganan bahan dasar

5. Pengendalian mutu bahan dasar

6. Penyimpanan dan pengangkutan

d. Proses Pengolahan1. Tahap-tahap proses yang dikerjakan

2. Kondisi yang dipersyaratkan oleh masing-masing proses

3. Pengendalian proses

4. Diagram alir proses (kualitatif dan kuantitatif)e. Mesin dan Peralatan1. Mesin dan peralatan proses (nama dan jenis alat, fungsi, jumlah dan spesifikasi)2. Skema dan prinsip kerja alat

3. Kapasitas alat dan kapasitas pabrik

4. Tata letak mesin dan peralatan (lay out)

f. Produk Akhir1. Spesifikasi produk akhir (jenis, jumlah, standar, kualitas dan pengendalian mutu)2. Penanganan produk akhir (pengemasan dan penyimpanan)g. Energi1. Sumber energi dan cara pengadaannya

2. Kapasitas penyediaan

3. Penggunaan

h. Air1. Sumber air dan cara pengadaannya

2. Kuantitas dan kualitas air yang tersedia

3. Penggunaan

i. Sanitasi Perusahaan1. Sanitasi bangunan, peralatan dan tenaga kerja

2. Sanitasi selama proses produksi

j. Pemasaran1. Perkiraan biaya produksi

2. Penentuan harga jual

3. Pemasaran (pengepakan, gudang dan distributor)

k. Lay Out

D. PERENCANAAN AKTIVITAS MAGANGNo.Macam KegiatanMinggu Ke -

1234

1Perkenalan dan penyelesaian administrasi

2Presentasi dan pembagian kerja

3Pra kegiatan di lapangan

4Pelaksanaan kegiatan lapangan

5Evaluasi data dan hasil kegiatan di lapangan

6Penyusunan hasil akhir kegiatan lapangan

E. PENUTUP

Demikian proposal ini kami susun dengan harapan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan maupun acuan dalam melaksanakan kegiatan magang yang akan memberikan banyak manfaat bagi kami selaku pelaksana magang, mahasiswa Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan pada umumnya, dan perusahaan yang bersangkutan. Akhirnya, kami berharap dengan segenap dukungan dan bantuan semua pihak kegiatan magang ini dapat terselenggara dengan baik dan berjalan lancar sehingga dapat tercapai tujuan yang optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1. 2008. Roti. www.gizi.net. Diakses pada tanggal 4 Desember 2010 pukul 10.30 WIBAnonim2.2010. Tahap Pembuatan Roti. www.btavia.com. Diakses pada tanggal 13 Desember 2010 pukul 14.30 WIB

Hadiyanto. Product Quality Driver Food Process Design. Waginengen University Journal Vol. XII No. 4. NetherlandsAstawan, Made. 2004. Kandungan Serat dan Gizi pada Roti Ungguli Mi dan Nasi. www.kompas.com. Diakses pada tanggal 4 Desember 2010 pukul 10.30 WIB

Kent-Jones, D.W. dan A.J. Ames. 1967. Modern Cereal Chemistry. Food Trade Press Inc. London

Murwani, Retno. 2009. Meningkatkan Mutu Roti dengan Pilihan Lemak yang Tepat. Food Review Indonesia Vol IV No. 4 April 2009 hal 19. Bogor

Murwani, Retno. 2010. Fungsi Telur dalam Industri Bakery. Food Review Indonesia Vol V No. 5 Mei 2010 hal 38. Bogor

Ningrum, Widya Rista. 2006. Eksperimen Pembuatan Roti Tawar dengan Menggunakan Jenis Lemak yang Berbeda. Universitas Negeri Semarang. Semarang

Sulistya, Indah. 1991. Modul Pengolahan Roti. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Gajah Mada. Yogyakarta

Sutikno. 2009. Cara Pembuatan Roti Manis. www.sutikno.blog.uns.ac.id . Diakses pada tanggal 13 Desember 2010 pukul 14.30 WIBSutomo, Budi. 2006. Roti Ala Bakery. Primamedia Pustaka (Gramedia Group). Jakarta

Wirastyo, Dedy. 2009. Pemilihan Tepung Terigu dalam Industri Roti. Food Review Indonesia Vol IV No. 4 April 2009 hal 39. Bogor

LAMPIRAN

BIODATA MAHASISWA PESERTA KEGIATAN MAGANG MAHASISWA

NamaANNISA AMALIA

NimH 3111008

JurusanTEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

Alamat RumahDs. SEGULUNG RT.10/04, DAGANGAN, MADIUN 63172

No Telp085736438945

NamaHANIK TRI WAHYUNI

NIMH 311103

JurusanTEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

Alamat RumahKIRINGAN, MANGGIS, MOJOSONGO, BOYOLALI

No Telp085727632455

NamaRISTO ARSOWATI

NIMH 3111057

JurusanTEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

Alamat RumahJL. H. JASIRIN RT.01/03 NO.8 JATIUWUNG, CIBODAS, TANGERANG 15134

No Telp085782683254

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

FAKULTAS PERTANIAN

Jl. Ir. Sutami 36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp/Fax (0271) 632451 psw 110MAGANG MAHASISWA

DI INDUSTRI PEMBUATAN ROTI

PT. NIPPON INDOSARI CORP

SEMARANG, JAWA TENGAH

EMBED Word.Picture.8

_1099201451.doc