proposal magang p. rupian nur amin promkes

Upload: kustiawan-doanx

Post on 17-Jul-2015

750 views

Category:

Documents


51 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Esensi dari otonomi daerah adalah bagaimana memperkuat tiap-tiap daerah dalam hal ini kabupaten/kota agar mampu bersaing di arena global, karena pemerintah pusat akan sangat sulit melakukannya secara sentralisitik dari Jakarta. Salah satu upaya yang nyata dalam mewujudkan otonomi daerah adalah melakukan peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang handal dan dapat bersaing dalam pasar global. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk mampu meningkatkan kualitas SDM, antara lain dengan meningkatkan intelektualitas, keterampilan (skill) dan pengabdian mahasiswa melalui disiplin ilmu sebagai implementasi terhadap ilmu pengetahuan yang diterima dibangku kuliah agar mahasiswa dapat menjawab tantangan zaman yang semakin pesat. Ditengah-tengah arus kompetisi yang semakin kuat maka perlu diadakan suatu kegiatan yang terencana dan sistematik dan aplikatif untuk melatih dan mendidik mahasiswa agar menjadi intelektual muda yang berkualitas dan tanggap terhadap masalah-masalah yang timbul di tengah-tengah kehidupan masyarakat dan mampu mencari solusinya. Dalam merealisasikan dan mencapai tujuan tersebut di atas, maka dengan adanya program magang ini merupakan salah satu sistem yang tepat dalam mendidik mahasiswa di lapangan. Yang dimaksud dengan magang adalah kegiatan yang dilakukan di lapangan selama periode tertentu untuk menjadikan para mahasiswa lebih memahami bidang studinya. Dimana persiapan magang meliputi kegiatan pembekalan magang, surat perijinan, pelepasan mahasiswa, pelaksanaan magang, laporan magang, seminar laporan dan pengumpulan laporan. Pada pelaksanaan magang ini mahasiswa dituntut untuk memadukan ilmu yang diperoleh dalam mengikuti perkuliahan dengan kegiatan nyata yang ada di lapangan yang telah di sesuaikan dengan peminatan yang telah di tentukan dalam hal ini yaitu pada bidang promosi kesehatan peningkatan pengetahuan ibu tentang Asi ekslusif, yang mana hal ini sangat diperlukan untuk menambah wawasan dan pengalaman, sehingga mahasiswa tidak hanya terpaku pada teori saja, namun bersifat fleksibel dan realistis dengan situasi yang dihadapinya dan dapat mengambil keputusan yang sesuai dengan kondisi wilayah kerja dan kemampuannya.

Dari data sekunder yang di dapat pada tahun 2003 menunjukkan prevalensi anak balita gizi buruk di Indonesia sebesar 8,55% sehingga perlu perhatian extra (Kompas,2005). Tenggarong merupakan pusat pemerintahan dari Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang merupakan Kabupaten yang sedang berkembang dengan otonomi daerahnya sebagai kabupaten yang berkembang Tenggarong masih memiliki berbagai masalah kesehatan pun kerap muncul dari data yang di dapat jumlah gizi buruk atau dikenal kurang energi protein (KEP) berat atau Kurang Kalori Protein (KKP) pada Kabupaten Kukar sebesar 15,2 % (Dinkes Kukar,2006). Hal ini dapat menyebabkan kematian bila anak penderita gizi buruk tidak segera ditangani, amat berisiko tinggi dan berakhir dengan kematian, sehingga dapat meningkatkan angka kematian. Angka kematian menjadi salah satu indikator derajat kesehatan. Terjadinya kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena selain makanan yang kurang juga karena Air Susu Ibu (ASI) banyak diganti dengan susu botol dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan selain itu masih banyaknya persepsi yang salah mengenai pemberian Asi ekslusif pada bayi.(Siregar,2004) Dengan adanya magang di harapkan dapat membantu mencari solusinya dari permasalahan di atas,karena magang merupakan suatu persyaratan yang harus ditempuh bagi mahasiswa Up.Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman dalam rangka memberikan bekal pengalaman dan keterampilan kerja praktis, penyesuaian sikap di dunia kerja. Fakultas Kesehatan Masyarakat melaksanakan pola magang karena mengharapkan para lulusan mempunyai kemampuan yang bersifat akademik dan profesional.

Rumusan Masalah Bagaimana Program promosi kesehatan peningkatan pengetahuan ibu tentang Asi ekslusif di Puskesmas Loa Ipuh ? Bagaimanan Mengidentifikasi masalah pada bidang promosi kesehatan mengenai peningkatan pengetahuan ibu tentang Asi ekslusif di Puskesmas Loa Ipuh? Bagaimana merumuskan alternatif pemecahan masalah pada pada bidang promosi

kesehatan peningkatan pengetahuan ibu tentang Asi ekslusif di Puskesmas Loa ipuh ? Bagaimana menerapkan prinsip-prinsip promosi kesehatan dan menguikuti kegiatan dilapangan yang di lakukan di Puskesmas Loa ipuh ? Tujuan Adapun tujuan yang ingin di capai dalam kegiatan magang ini adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Umum Tujuan Umum yang ingin dicapai dalam kegiatan magang ini adalah untuk memperoleh pengalaman keterampilan, penyesuaian sikap dan pengetahuan di dunia kerja khususnya dalam bidang promosi kesehatan ekslusif 2. Tujuan Khusus Mengidentifikasi Program Promosi Kesehatan mengenai Peningkatan Pengetahuan ibu tentang Asi ekslusif yang ada di Puskesmas Loa Ipuh Mengidentifikasi masalah pada bidang promosi kesehatan tentang peningkatan pengetahuan ibu mengenai Asi ekslusif di instansi tempat magang Merumuskan alternatif pemecahan masalah pada bidang promosi kesehatan mengenai peningkatan pengetahuan ibu tentang Asi Ekslusif masalah di Puskesmas Loa ipuh Menerapkan prinsip-prinsip promosi kesehatan dan menguikuti kegiatan dilapangan yang di lakukan di Puskesmas Loa Ipuh. Manfaat 1. Manfaat bagi mahasiswa : Mahasiswa dapat memahami prinsip-prinsip promosi kesehatan Mahasiswa dapat menerapkan teori yang di dapat selama perkuliahan 2. Manfaat bagi instansi kesehatan : Manfaat dari magang ini adalah membantu instansi kesehatan dalam rangka menetapkan kebijakan kesehatan khususnya di bidang promosi kesehatan kesehatan. 3. Manfaat bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat : Sebagai kegiatan evaluasi penyelenggaraan program pendidikan ilmu kesehatan masyarakat. mengenai pengetahuan ibu tentang Asi

Mewujudkan program perguruan tinggi dalam rangka pengabdian kepada masyarakat.

BAB III METODE KEGIATAN MAGANG Tempat Puskesmas Loa-Ipuh Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara

Waktu Kegiatan magang berlangsung selama kurang lebih 6 minggu dengan perincian sebagai berikut : Persiapan dan perizinan selama 2 minggu. Pelaksanaan kerja magang selama 4 minggu efektif di lapangan. Pelaksanaan di lapangan disesuaikan dengan jam kerja di tempat magang. Pembuatan laporan dan seminar hasil selama 1 minggu. Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan magang meliputi : Tabel 1. Jadwal Kegiatan Magang

No 1. 2.

Rencana Kegiatan

Rencana Waktu kegiatan

Perkenalan dan Penyesuaian dengan Lingkungan 07-08 April 2008 Kerja Memperoleh gambaran tentang Lokasi ,Sturktur 09-11 April 2008 organisasi , fungsi dan tugas kerja khususnya pada sub bidang promkes Mengikuti kegiatan di lapangan yang dilakukan di tempat magang, menerapkan prinsip- prinsip 13-26 April 2008 promosi Akademik kesehatan, lapangan dan diskusi dengan pembimbing serta pembimbing

3.

4

Memperoleh Masalah mengenai Asi ekslusif serta 28- 03 Mei 2008 merumuskan alternatif pemecahan Masalah

5.

Pengumpulan data dokumtasi lapangan

05-06 Mei 2008

6

Perpisahan dengan pihak puskesmas loa ipuh

07 Mei 2008

BAB IV Hasil kegiatan A. Gambaran umum 1. Gam baran Umum Puskesmas Loa ipuh Pembangunan kesehatan yang salama ini dilaksanakan di Kutai Kartanegara

untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat untuk selalu sehat adalah merupakan tujuan utama. Dalam mengantisipasi tantangan yang akan datang untuk menuju kondisi yang diinginkan, secara terus menerus kesehatan mengembangkan peluang dan inovasi baru. Perubahan tersebut harus disusun dalam tahapan yang terencana, konsisten dan berkelanjutan, sehingga akuntanbilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil atau manfaat. Puskesmas Loa ipuh Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai puskesmas yang ada di Kecamatan Tenggarong ingin mewujudkan hal tersebut. Puskesmas Loa ipuh yang memiliki wilayah kerja meliputi tiga kelurahan yaitu Kelurahan Loa ipuh , Kelurahan Loa ipuh darat dan Kelurahan Maluhu. Memiliki tiga Puskesmas Pembantu dan dua polindes yaitu Puskesmas Pembantu teriti, Puskesmas Pembantu Maluhu dan Puskesmas Pembantu Sidodadi serta Polindes Km.14 dan Polindes Km. 19 Penduduk wilayah kerja Puskesmas Loa ipuh berjumlah 22.269 jiwa dari 3.817 jiwa Kepala Keluarga dengan jumlah penduduk laki-laki 11.061 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 11.208 jiwa, serta jumlah balita sampai bulan juli 2007 berjumlah 2.313 jiwa. Lokai wilayah kerja Puskesmas Loa ipuh sebagian dataran rendah,rawa-rawa dan perbukitan. Adapun batas wilayah kerja Puskesmas Loa ipuh sebagai berikut Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Melayu a. b. c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Jonggon Sebelah Utara Berbatasam dengan Kelurahan Panji Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Jonggon Dasar-dasar pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah nilai kebenaran dan aturan pokok sebagai landasan untuk berfikir, berpijak dan bertindak dalam penyusunan Visi, Misi dan Strategi serta sebagai petunjuk pokok pelaksanaan pembangunan kesehatan daerah Kalimantan Timur. Dasar-dasar pembangunan kesehatan meliputi komitment sikap dan tindakan agar kebenaran setiap upaya kesehatan harus berlandaskan perikemanusiaan yang dijiwai, digerakan dan dikendalikan oleh keimanan, ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sehingga setiap tenaga kesehatan perlu mempunyai moralitas yang tinggi,

berbudi luhur, memegang teguh etika profesi, harus mampu membangkitkan dan mendorong peranserta masyarakat dalam memberi pelayanan tanpa memandang perbedaan suku, golongan, agama dan status ekonomi sosialnya. Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, dilaksanakan secara profesional, berhasilguna dan memberikan manfaat yang sebesar besarnya bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Adapun visi dan misi Puskesmas loa Ipuh kabupaten Kutai Kartanegara yakni : Visi Pelayanan Puskesmas Loa Ipuh

Tercapainya Kecamatan Sehat 2008, dimana kecamatansehat 2008 merupakan gambaran masyarakat masa depan yang ingin di capai melalui pembangunan kesehatan ditandai dengan penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan periaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

b. Misi Dalam Mewujudkan Visi Kecamatan Sehat 2008, Puskesmas Loa-ipuh memiliki 3 misi yaitu 1) Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan kesehatan Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang di selenggarakan puskesmas bersifat holistik, komprehensif, terpadu dan berkesinambungan Seluruh aparatur dari pimpinan sampai pelaksanaan harus mempunyai prinsip keterbukaan baik program, pembiayaan, hambatan dan keberhasilan. Memberdayakan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan

Untuk

mencapai

dan

mewujudkan

Visi

Pelayanan

Puskesmas Loa Ipuh, dan sesuai dengan Misi yang telah ditetapkan, maka dalam periode 2003-2008 ditempuh beberapa strategi sebagai berikut : c. Strategi 1) 2) 3) Mengembangkan dan menetapkan pendekatan ke willayahan yang mantap di tingkat kecamatan Mengembangkan dan menerapkan azas kemitraan serta pemberdayaan masyarakat ndan keluarga Meningkatkan profesionalisme petugas agar dapat di wujudkan pelayanan yang efektif, efisien dan berkualitas Mengembangkan kemanndirian puskesmas sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten. Dalam menjalankan dan melaksanakan pembangunan kesehatan

Struktur Organisasi Puskesmas Loa Ipuh Adapun Struktur Organisasi Puskesmas Loa Ipuh Kartanegara : ( TERLAMPIR ) Susunan Organisasi Puskesmas Loa Ipuh , terdiri atas Kepala Puskesmas Mempunyai tugas : Memimpin , mengawasi, mengkordinasikan, mengarahkan, mengendalikan dan mengevaluasi Pelaksanaan program-program puskesmas serta membina kegiatanpemberdayaan dalam bidang kesehatn Melaksanakan Manajemen Puskesmas Melakukan kordinasi lintas program dan lintas sektor dalam melaksanakan program-program puskesmas Kordinator Tata Usaha terdiri atas : Bagiann Umum Bagian Perlengkapan Kabupaten Kutai

Bagian Kepegawaian Bagian Keuangan Bagian Data & informasi Unit I Preventif Terdiri atas: P2P Sanitasi Imunisasi Laboratorium Unit II Kuratif Terdiri atas Poli Umum Poli Gigi Farmasi Tindakan UGD Unit III Promotif Kesehatan Ibu KB Gizi Kesehatan Anak Promkes Unit IV Jejaring Pusban Teriti Pusban Maluhu Pusnam Sidodadi Pusban Km 14 Polindes KM 19 Pusling 3. Tugas Pokok dan fungsi di Unit Promkes Puskesmas Loa Ipuh a. Tugas Pokok Membuat perencanaan kegiatan penyuluhan kesehatan kepada individu dan keluarga

Membuat perencanaan kampanye prioritas program Pemberdsayaan upaya kesehatan bersumber masyarakat Pemberdayaan terhadap keluarga atau masyarakat Mengembangkan teknis promosi atau penyuluhan sesuai situasi atau potensi yang ada Melakukan kordinasi lintas program dan lintas sektoral Pemberdayaan masyarakat sekolah (UKS