proposal kp fix yoe
TRANSCRIPT
P E R M O H O N A N K E R J A P R A K T E KD I A J U K A N K E P A D A
PETROCHINA INTERNATIONAL BERMUDA Ltd.JAMBI SELATAN
Oleh :
YOHANES PASKAH PRATAMANIM. 410011042
DILENGKAPI DENGAN :
1. Permohonan Kerja Praktek
2. Proposal Kerja Praktek
3. Curriculum Vitae
4. Transkip Nilai
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL “STTNAS“ YOGYAKARTAJl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condongcatur, YogayakartaTelp. (0274) 485733, 486188 Fax (0274) 486400
P R O P O S A L K E R J A P R A K T E K
D I A J U K A N K E P A D A
PETROCHINA INTERNATIONAL BERMUDA Ltd.JAKARTA
Oleh :
YOHANES PASKAH PRATAMA
NIM. 410011042
JURUSAN TEKNIK GEOLOGISEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL “STTNAS”
YOGYAKARTA2014
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk memperoleh Kerja Praktek di Petrochina International
Bermuda Ltd. Jakarta sebagai salah satu mata kuliah di Jurusan Teknik Geologi
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional “STTNAS” Yogyakarta tahun akademik
2014/2015.
Diajukan oleh :
Nama : Yohanes Paskah Pratama
NIM : 412212311
Jurusan : Teknik Geologi
Yogyakarta, 25 September 2015
Mahasiswa Dosen Pembimbing
P ascal.Farino.Resalian XXX, ST , M.Eng NIM.115.090.036
Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Geologi
Winarti, ST, M T NIP. 1973 0134
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
“ANALISA DATA LOG DALAM PENENTUAN ZONA
HIDROKARBON”
I. PENDAHULUAN
Sesuai dengan kurikulum yang ada di Jurusan Teknik Geologi Sekolah Tinggi
Teknologi Nasional “Sttnas“ Yogyakarta yang mewajibkan setiap mahasiswa untuk
mencapai gelar kesarjanaan program pendidikan Strata 1 (S1) sebelum melakukan
Tugas Akhir harus melaksanakan kerja praktek yang topiknya sesuai dengan teori
yang didapat dalam bangku kuliah serta aplikasinya di lapangan kerja.
Pelaksanaan Kerja praktek ini akan sangat memberikan manfaat besar bagi
mahasiswa dalam mengembangkan ilmu yang telah diperoleh demi perkembangan
industri perminyakan.
II. LATAR BELAKANG
Industri minyak dan gas bumi merupakan salah satu industri yang mampu
memberikan devisa terbesar bagi Indonesia. Selain itu industri ini juga mampu
menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang sangat besar, sehingga juga mampu
mengurangi jumlah pengangguran di negara kita. Kondisi alam Indonesia yang kaya
dengan minyak dan gas bumi memberikan andil yang sangat besar dalam
perkembangan industri ini. Kondisi inilah yang membuat teknologi eksplorasi dan
eksploitasi hidrokarbon mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satunya
adalah teknologi logging dan drilling. Well logging sebagai salah satu bagian dari
tahapan eksplorasi hidrokarbon pun mengalami perkembangan yang luar biasa
cepatnya. Penemuan lapangan-lapangan minyak baru dengan kondisi geologi yang
kompleks akhirnya memunculkan alat-alat dan teknologi logging baru yang dirancang
untuk mampu mengakomodasi kompleksitas lapangan-lapangan itu. Logging
memberikan data yang diperlukan untuk mengevaluasi secara kuantitas banyaknya
hidrokarbon pada situasi dan kondisi yang sesungguhnya. Penilaian suatu lapangan
ditujukan pada penentuan parameter fisik yang terdiri dari ketebalan lapisan, water
saturation, permeabilitas, porositas dan kandungan minyak.
Oleh karena itu untuk lebih megetahui tentang tahapan–tahapan dalam
akuisisi, pengolahan dan interpretasi data logging, kami bermaksud mengikuti
kesempatan kerja di PETROCHINA INTERNATIONAL BERMUDA Ltd.
JAKARTA.
III. MAKSUD DAN TUJUAN SERTA MANFAAT
III.1. Maksud
Maksud dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah agar mahasiswa dapat
mengetahui serta belajar mengenai data logging secara langsung dalam hal ini
melakukan analisis well logging dalam perhitungan potensi hidrokarbon di lapangan
minyak, berdasarkan data Logging .
Kerja praktek dilakukan agar mahasiswa dapat melihat dan mengetahui aplikasi
ilmu yang diperoleh di kampus untuk diaplikasikan pada lapangan kerja, selain itu
mahasiswa dapat mengenal alat – alat yang dipergunakan dalam Pengambilan data
Geologi dan Prosesing data Geofisika yang dipakai dalam perusahaan. Yang akhirnya
dapat mengkorelasikan hasil tersebut dengan analisa mahasiswa berdasarkan teori
yang didapat dari bangku kuliah. Oleh sebab itu kami berharap memiliki kesempatan
untuk dapat kerja praktek pada PETROCHINA INTERNATIONAL BERMUDA
Ltd.
III.2. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek dengan topik “ANALISA DATA LOG
DALAM PENENTUAN ZONA HIDROKARBON” ini adalah sebagai berikut:
1. Mempermudah pernerapan antara teori dan praktek dari metode geofisika
dengan cara penerapan secara langsung pada dunia kerja.
2. Mengenal, memahami dan dapat mengaplikasikan teori dan konsep-konsep
dalam perkuliahan dan seluruh praktikum yang telah diberikan dengan kondisi
lapangan.
3. Mendapatkan pengalaman kerja yang sesungguhnya pada mahasiswa sebagai
bekal untuk terjun ke dunia kerja.
4. Memberikan wawasan dan pengalaman bekerja kepada mahasiswa yang
bersangkutan
III.3. Manfaat Kerja Prakrek :
III.3.1. PETROCHINA INTERNATIONAL BERMUDA Ltd.
Membangun hubungan kemitraan antara PETROCHINA
INTERNATIONAL BERMUDA Ltd.dengan Sekoloah Tinggi
Teknologi Nasional “STTNAS” Yogyakarta.
Memperoleh tenaga kerja tambahan dari mahasiswa yang
melaksanakan Kerja Praktek
Mempermudah perusahaan dalam merekrut calon pegawai atau
karyawan yang profesional dengan Mahasiswa sebagai parameternya.
III.3.2.Sekolah Tinggi Teknologi Nasional “STTNAS” Yogyakarta
Membina hubungan kemitraan antara dengan Sekoloah Tinggi
Teknologi Nasional “STTNAS” Yogyakarta dengan PETROCHINA
INTERNATIONAL BERMUDA Ltd. dalam sarana dan prasarana
pendidikan
Membekali kemampuan dasar kepada mahasiswa STTNAS
Yogyakarta untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dalam dunia
kerja.
Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai perkembangan
industri di Indonesia maupun proses dan teknologi yang sudah maju,
dan dapat digunakan oleh pihak-pihak yang memerlukan.
III.3.3. Mahasiswa
Melengkapi ilmu teori yang didapatkan di bangku kuliah terutama
tentang eksplorasi minyak dan gas bumi menggunakan metode
logging.
Mahasiswa dapat mengetahui secara lebih mendalam tentang
kenyataan yang ada dalam dunia industri sehingga nantinya diharapkan
mampu menerapkan ilmu yang telah didapat dalam bidang industri.
IV. TOPIK KERJA PRAKTEK
Topik kerja praktek diharapkan sesuai dengan bidang yang ditekuni yang telah
diperoleh di bangku kuliah yaitu:
1. ANALISA DATA LOG DALAM PENENTUAN ZONA
HIDROKARBON
2. Atau dapat menyesuaikan dengan alternatif topik yang diajukan oleh
PETROCHINA INTERNATIONAL BERMUDA Ltd. dengan
mempertimbangkan efektifitas, efisiensi dan ketersediaan data-data yang ada
PETROCHINA INTERNATIONAL BERMUDA Ltd.
V. LOKASI KERJA PRAKTEK
Lokasi tugas akhir direncanakan akan dilaksanakan di perusahaan : PETROCHINA
INTERNATIONAL BERMUDA Ltd.
VI. DASAR TEORI
Logging merupakan suatu proses pengukuran dan pencatatan parameter-
parameter fisik suatu batuan yang dilakukan dengan memasukkan suatu alat tertentu
kedalam lubang bor yang memiliki kondisi yang tertentu pula. Sedangkan log itu
sendiri merupakan suatu grafik kedalaman/waktu dari satu set data yang
menunjukkan parameter yang diukur secara berkesinambungan dalam sebuah sumur
(Harsono, 1997).
Logging dilakukan dengan memasukkan suatu alat tertentu ke dalam lubang
bor, dimana lubang bor tersebut mempunyai kondisi yang tertentu pula, sehingga
kurva-kurva yang dihasilkan sangat berhubungan erat dengan kondisi lubang bor
tersebut. Dengan data-data log juga dapat memberikan keterangan kedalaman lapisan
yang mengandung hidrokarbon serta sejauh mana penyebaran hidrokarbon pada suatu
lapisan batuan cadangan.
VI.2 Metode Logging
VI.2.1 Log Radioaktif
Log Radioaktif Log ini dapat dioperasikan dalam keadaan cased hole maupun
open hole. Jenis log radioaktif terdiri dari 3 macam, yaitu Gamma ray log, Density
log, dan Neutron log.
VI.2.1.1 Log Gamma Ray
Open Hole Logging Closed Hole Logging Perforation and Production Logging
Merupakan suatu kurva yang menunjukkan besarnya intensitas radioaktif
yang ada didalam batuan . Dengan demikian log gamma ray berguna untuk
mendeteksi ataupun mengevaluasi elemen-elemen radioaktif seperti potassium,
uranium, dan thorium yang terkandung didalam batuan. Prinsip log sinar gamma
adalah perekaman radioaktif alami bumi. Radioaktif sinar gamma berasal dari tiga
unsur radioaktif di dalam batuan yaitu Uranium (U), Thorium (Th) dan Potassium (K)
yg secara terus menerus memancarkan sinar gamma dalam bentuk pulsa-pulsa energi
radiasi tinggi
Sinar gamma ini dapat menembus batuan dan dideteksi oleh sensor sinar
gamma yg umumnya berupa sintilasi. Setiap sinar gamma yg terdeteksi akan mampu
menimbulkan pulsa listrik pada detektor.
Log ini mempunyai energi gelombang elektromagnetik yang tinggi dan
mampu menembus material padat, sehingga dapat digunakan pada open hole atau
cased hole.
Gambar 1. Contoh Log Gamma Ray ((Miftahul Firdaus,2004)
Pengambilan data log Gamma Ray dilapangan dilakukan dengan cara
memasukkan alat detektor kedalam lubang bor. Formasi atau lapisan yang
mengandung unsur-unsur radioaktif akan memancarkan radiasi radioaktif dimana
intensitasnya akan diterima oleh detektor dan dicatat di permukaan. Pada batuan
sedimen, unsur-unsur radioaktif akan banyak terkonsentrasi dalam lapisan shale atau
clay dari jenis potasium. Sehingga besar kecilnya intensitas radioaktif akan
menunjukkan ada atau tidaknya mineral-mineral shale atau clay dalam batuan.
Pada lapisan permeable yang clean (sandstone), kurva Gamma Ray
menunjukkan intensitas yang sangat rendah, terkecuali lapisan tersebut mengandung
mineral-mineral tertentu yang mengandung unsur radioaktif atau lapisan air asin yang
mengandung garam-garam potassium yang terlarutkan (sangat jarang) sehingga nilai
Gamma Ray akan menunjukkan nilai yang tinggi.
Pada lapisan shale/clay kurva Gamma ray mempunyai defleksi maksimum dan
garis yang ditarik melalui harga Gamma Ray maksimum merupakan garis shale/clay.
Sebaliknya pada lapisan permeable yang clean (batupasir/batugamping) kurva
Gamma Ray mempunyai defleksi yang minimum. Sedang kurva Gamma Ray yang
besarnya antara Gamma Ray maksimum dan minimum mengindikasikan lapisan
shally.
Gambar 2. Kurva Log Gamma Ray (Miftahul Firdaus,2004)
Jadi secara umum fungsi dari Log Gamma Ray adalah untuk mengetahui atau
menentukan lapisan permeable dengan lapisan impermeable. Log gamma ray juga
dapat digunakan untuk berbagi keperluan analisis, antara lain sebagai berikut :
Evaluasi volume shale ( Vsh )
Penentuan litologi
Menentukan zona permeable.
Korelasi log pada sumur yang terselubung.
Korelasi log antar sumur dan analisa fasies
VI.2.1.2 Log Densitas
Log Densitas adalah kurva yang menunjukkan besaran densitas batuan (Bulk
Density) yang ditembus oleh lubang bor. Disamping itu, log densitas bersama-sama
dengan log neutron mempunyai kegunaan, yaitu :
Dari densitas batuan tersebut, sangat berguna sekali untuk menentukan
besarnya porositas.
Dapat mendeteksi adanya suatu hidrokarbon atau air bersama-sama
dengan log neutron.
Menentukan besarnya densitas hidrokarbon (H) dan membantu didalam
mengevaluasi lapisan shally.
Prinsip dasar dari log densitas adalah suatu sumber radioaktif dari alat
pengukur yang dipancarkan sinar gamma dengan intensitas tertentu menembus
batuan/formasi. Batuan terbentuk dari butiran mineral, sedangkan mineral tersusun
dari atom-atom yang terdiri dari proton dan electron. Partikel sinar gamma
membentur electron-elektron dalam batuan, dimana akibat benturan tersebut sinar
gamma akan mengalami pengurangan/kehilangan energi (loss energy). Energi yang
kembali sesudah mengalami tumbukan tersebut, akan diterima oleh detektor yang
berjarak tertentu dari sumbernya. Makin lemahnya energi yang kembali menunjukkan
makin banyaknya elektron-elektron dalam batuan yang berarti makin banyak/padat
butiran penyusun batuan.
VI.2.1.3 Log Neutron
Sebagaimana log density, log neutron pada dasarnya digunakan untuk
menentukan besarnya porositas batuan reservoir. Neutron adalah suatu partikel listrik
yang netral dan mempunyai massa yang hampir sama dengan massa atom hidrogen.
Prinsip kerja dari Log neutron adalah suatu energy tinggi dari neutron dipancarkan
dari sumber radioaktif secara terus menerus dan konstan (pada alat Schlumberger).
Pada saat terjadi tumbukan dengan inti batuan di dalam formasi, maka neutron akan
kehilangan energi. Neutron mengalami kehilangan energi terbesar bila bertumbukan
dengan atom Hidrogen, atom hidrogen ini bisa dalam air (H20) ataupun pada
hidrokarbon. Jadi formasi yang sedikit jumlah hidrogennya, maka energi neutronnya
tak banyak hilang. Dengan demikian besarnya energi neutron yang hilang tergantung
pada banyak/sedikitnya jumlah hidrogen dalam formasi.
Jadi secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :
Penurunan/hilangnya energi neutron yang terbesar bila bertumbukan dengan
atom-atom hidrogen.
Besar kecilnya konsentrasi hidrogen dalam batuan berpengaruh terhadap
kecepatan menghitung pada detektor.
Dengan kata lain, data-data kecepatan menghitung pada detektor
mencerminkan banyak atau sedikitnya hidrogen dalam formasi. Dalam hal ini
atom-atom hidrogen dijumpai sebagai senyawa H20 atau air. Jadi makin besar
konsentrasi atom hidrogen, berarti makin besar pula jumlah air yang ada.
Apabila jumlah air yang ada dalam batuan besar, berarti memerlukan tempat
yang luas pula, ini berarti pori-pori batuan harus besar.
Atas dasar hal-hal tersebut diatas maka kurva neutron dalam log dinyatakan
dengan besaran porositas neutron (N). Tetapi perlu diingat bahwa besarnya N
dalam kurva tidak berarti mewakili porositas batuan , karena penentuannya
berdasarkan pada besar/kecilnya konsentrasi hidrogen.
Sebagai contoh : Suatu batuan mempunyai porositas riil sebesar 20%. Bila
pori-pori batuan berisi air asin, maka harga porositas kurang lebih sama (20%).
Tetapi bila berisi minyak mungkin akan menunjukkan harga yang lebih rendah dan
bila berisi gas akan menunjukkan harga yang lebih rendah lagi.
Oleh karena itu untuk mendapatkan harga porositas batuan dilakukan
pendekatan dengan menggunakan kombinasi dua kurva yaitu kurva Neutron dan
kurva Density atau gabungan antara density dan neutron ( D dan N).
VI.2.2 Log Elektrik
VI.2.2.1 Log Spontaneous Potensial (SP Log)
Spontaneous Potensial adalah potensial listrik yang muncul secara alamiah di
dalam lubang bor pada / di depan formasi yang porous dan permeable ketika
pemboran menggunakan “water base mud”. Jadi prinsip kerja dari Spontaneous
Potensial Log adalah merekam mengenai perbedaan potensial antara pergerakan
elektroda dalam lubang bor dengan elektroda yang ditempatkan di permukaan
(biasanya di dalam “mud pit”).
Tujuan utama kurva SP adalah untuk membedakan formasi shale dan
nonshale. Sebagai kurva litholog, kurva SP juga digunakan untuk menentukan batas -
batas lapisan, ketebalan lapisan, dan perkiraan secara kulitatif dan kuantitatif besarnya
kandungan shale dalam lapisan porous.
Vlp = 1 – (sp/ssp) ……………………………………….. (II.1)
Dimana :
Vlp = Volume lempung
Sp = Harga kurva sp dari formasi (dibaca dari log)
Ssp = Static spontaneous potensial
Faktor-faktor yang mempengaruhi Spotaneous Potensial adalah :
a. Faktor lithologi
1. Shale / clay, bentuk kurva yang merupakan shale base line.
2. Lapisan kompak, defleksi SP akan mengecil ketika mendekati shale base
line,
tergantung tingkat kekompakan batuan.
3. Lapisan shaly, memperkecil defleksi SP mendekati shale base line,
tergantung
prosentase shale pada lapisan permeabel.
b. Faktor kandungan
1. Air asin : defleksi SP negatif.
2. Air tawar : defleksi SP positif.
3. Hidrokarbon : defleksi SP negatif.
Kurva SP adalah kurva yang menunjukkan potensial listrik yang dihasilkan
oleh adanya interaksi antara :
a. Air formasi.
b. Lumpur pemboran.
c. Ion-ion yang ada pada batuan shale.
Indikasi lapisan kompak
Sandstone + gas
Sandstone
Gambar 3. Contoh Defleksi Log SP (Schlumberger,1999)
Kurva SP dihasilkan karena adanya perbedaan potensial dari suatu elektroda yang
berjalan/bergerak (dalam lubang bor) dengan elektroda yang tetap di permukaan,
dimana elektroda melewati berbagai jenis batuan yang berbeda sifat dan isi
kandungannya.. Defleksi positif ataupun negatif terjadi karena adanya perbedaan
salinitas antara lumpur dengan jenis kandungan dalam batuan. Dengan
menggunakan jenis lumpur pemboran dari “fresh water mud”, berbagai defleksi
SP dapat terbentuk, bentuk mana disebabkan adanya hubungan antara arus listrik
dengan gaya-gaya elektromotif (elektrokimia dan ektrokinetik) dalam formasi.
VI.2.2.2 Komponen Elektrokimia dari SP
Pengamatan dilakukan pada suatu batuan yang bersifar permeable dimana
didalamnya terdapat dua elektrolit yaitu air filtrat dan air formasi yang hanya
mengandung NaCl. Dikarenakan struktur clay dan muatannya, maka lapisan shale
bersifat permeable terhadap ion Na+ tetapi clay kedap terhadap kation Cl -.
Apabila lapisan shale memisahkan dua jenis larutan yang berbeda
konsentrasi NaCl nya, maka ion Na+ yang bermuatan positif bergerak melewati atau
menembus shale dari larutan yang mempunyai yang mempunyai konsentrasi NaCl
tinggi ke larutan dengan konsentrasi yang rendah. Pergerakan ion-ion yang bermuatan
ini merupakan satu aliran atau arus listrik, dan gaya yang menyebabkannya bergerak
menyusun atau membentuk suatu potensial yang melewati lapisan shale
Gambar 4. Pergerakan ion Na+ (Schlumberger,1999)Dalam gambar diatas, arah panah melengkung merupakan arah dari arus ion-
ion Na+ berasal dari air formasi yang mempunyai salinitas tinggi ke larutan lumpur
yang salinitasnya rendah melewati lapisan shale.
Komponen potensial elektrokimia lain dihasilkan pada bentuk membaji dari
kontak langsung antara air filtrat dengan air formasi pada “flushed zone”. Disini ion-
ion Na+ dan ion Cl – mempunyai mobilitas lebih besar daripada ion Na+, hasilnya
adalah suatu aliran dari muatan negatif (Cl –) diamana aliran tersebut berasal dari
larutan yang lebih pekat ke yang kurang pekat. Aliran dari arus ini dan yang melewati
batas kedua larutan dengan salinitas berbeda akan menghasilkan apa yang disebut
“Liquid Junction Potential” atau disebut juga dengan emf.
Besarnya emf adalah 1/5 nya membrane potential. Pada suatu lapisan yang
clean, harga total elektrokimia emf (Ec) adalah :
Ec=−K logawamf
……………………………………
(III.1)
Dimana : aw = aktifitas air formasi @ Temp Formasi
amf = aktifitas air filtrate @ Temp. formasi
K = 61 + 1,33 x Temp. Formasi (°F)
= 65 + 0,24 x Temp. Formasi (°C)
Aktivitas kimia (aw dan amf) dari suatu larutan kurang lebih sebanding
dengan kandungan garamnya (sebanding dengan konduktifitas larutan). Apabila
larutan mengandung sejumlah garam bukan NaCl maka besarnya K tidak sama seperti
rumus diatas.
VI.2.2.3 Log Resistivity
Peralatan pengukuran resistivity adalah lebih kompleks bila dibandingkan
dengan rangkaian SP, karena dalam peralatannya mempunyai susunan electrode
ganda dan juga menggunakan arus listrik. Pada log resistivity yang lazim, arus
dialirkan melalui elektroda tertentu, menembus ke dalam formasi dan voltage ini
berguna dalam penentuan harga resistivity formasinya.
Dalam formasi yang isotropis dan homogen, penyebaran arus akan berbentuk
lingkaran-lingkaran dimana setiap lingkaran mepunyai harga potensial tertentu dan
sama dengan sumber arus elektrode. Besar kecilnya harga resistivity akan tergantung
dari ada tidaknya elemen-elemen yang bersifat konduktivitas pada formasinya.
Resistivity Log hanya dapat digunakan di dalam jenis lumpur water base mud.
Di dalam lumpur yang mempunyai salinitas tinggi dianjurkan untuk
menggunakan skala yang lebih sensitif. Pembacaan yang baik didapat dalam lapisan-
lapisan yang tebal dengan resistivity relatif tinggi, dimana electrode dapat melakukan
pencatatan dengan baik pada saat melewati formasi.
Alat ini tersusun atas beberapa transmitter dan receiver. Setiap transmitter
mengalirkan arus dengan frekuensi tinggi serta dengan intensitas yang konstan
secara bergantian. Arus ini akan menghasilkan medan magnet dan dengan cara
induksi akan menghasilkan arus sekunder dalam batuan/formasi. Arus sekunder ini
akan menghasilkan sinyal yang diterima oleh receiver sebagai arus konduktivitas,
dimana selanjutnya dikonversikan kedalam satuan resisitivity.
Dengan demikian dalam setiap proses pengukuran akan dihasilkan kurva-kurva :
SP
Short Normal Resistivity (SN)
Induction Log Resistivity (Rill)
Jarak elektroda dari Rill lebih panjang dari pada jarak short normal sehingga
penelitian kedalam formasi juga lebih dalam. Dengan demikian kurva Rill
tidak(sangat kecil) dipengaruhi oleh air filtrat lumpur. Pada short normal, air filtrat
dalam Flushed zone maupun transition zone mempunyai pengaruh sangat
dominan.
Kurva Rill dimaksudkan untuk mengetahui harga resistivitas pada uninvaded zone
atau resistivitas yang sebenarnya dari suatu batuan dengan berbagai jenis
kandungan dimana resistivitas ini disebut “True Resistivity (Rt)” meski
penerapannya masih diperlukan suatu koreksi dan yang utama adalah koreksi
terhadap ketebalan (untukan lapisan yang sangat tipis).
VI.2.3 Log Akustik
VI.2.3.1 Log Sonik
Log sonik adalah suatu jenis log yang digunakan untuk mendapatkan harga
porositas batuan sebagaimana seperti pada log densitas dan log neutron, disamping
itu juga merupakan log yang dapat menunjukkan kemungkinan adanya fracture
yang berkembang dalam batuan. Log sonik adalah log yang menggambarkan
waktu dari kecepatan suara yang dikirim atau dipancarkan kedalam formasi yang
mana pantulan suara yang kembali akan diterima oleh receiver. Waktu yang
diperlukan gelombang suara untuk sampai ke receiver disebut dengan “ Interval
Transit Time” atau t.
Seperti terlihat pada gambar dibawah, alat tersusun dari satu transmitter di
bagian atas dan satu transmitter dibagian bawah dengan masing-masing transmitter
mempunyai dau receiver.
Gambar 5. Alat Log Sonic (Schlumberger,1999)
Berdasarkan sifat ketiga jenis log porositas (Log Neutron, Log Density, dan
Log Sonic), maka untuk mendeteksi adanya batuan dengan porositas sekunder,
misalnya : fracture, vuggy porosity ataupun gas, yangpaling baik adalah dengan
menggunakan log sonic. Adanya kelebihan log sonic dalam mendeteksi adanya
rekahan dalam batuan, maka digunakan log sonic untuk mengetahui kualitas ikatan
(bonding) semen pada penyemenan casing.
VI.2.3.2 Log Caliper
Karena adanya perbedaan tekanan hidrostatik lumpur dengan tekanan formasi,
maka akan terjadi mud cake dan filtrat lumpur. Jika lapisan tersebut semakin porous
maka mud cake yang terbentuk akan makin tebal. Mud cake akan memperkecil
diameter lubang bor, dan ini akan direkam oleh Log Caliper. Dalam log caliper hal ini
akan terlihat dengan jelas dimana diameter lubang bor pada lapisan permeable akan
lebih kecil daripada ukuran pahat yang digunakan. Sedangkan pada lapisan shale /
clay kondisi lubang bornya lebih besar daripada ukuran pahatnya, ini menunjukkan
bahwa pada lapisan shale sering terjadi keruntuhan.
Manfaat utama dari log caliper adalah untuk mengetahui diameter lubang bor
yang selanjutnya berguna untuk perhitungan volume lubang bor pada kegiatan
penyemenan. Selain itu log caliper juga berguna untuk :
a) Untuk menentukan letak setting packer yang tepat pada operasi DST.
b) Membantu interpretasi log listrik dengan memberikan ukuran lubang bor
yang tepat, karena diameter lubang bor yang digunakan pada interpretasi
log listrik biasanya diasumsikan sama dengan ukuran bit.
c) Untuk estimasi ketebalan mud cake.
d) Untuk perhitungan kecepatan lumpur di annulus, dalam hubungannya
dengan pengangkatan cutting.
VII. PELAKSANAAN
VII.1. Metodologi Penelitian
Pengumpulan Data
Data-data yang diperlukan dalam kerja praktek ini adalah :
a. Data-data Literatur.
b. Jurnal, Makalah dan Laporan (Penelitian) terdahulu.
c. Data well logging
d. Data geologi
e. dan data-data lain yang berkaitan dalam studi penyebaran dan
perhitungan cadangan hidrokarbon.
VII.2. Waktu Pelaksanaan
Kerja praktek akan dilaksanakan di perusahaan PETROCHINA
INTERNATIONAL BERMUDA Ltd., direncanakan selama 4 minggu yaitu pada XXX
2015 atau pada waktu lain yang telah ditentukan oleh perusahaan. Rencana kerja yang
diusulkan.
VII.3 Rencana Kegiatan
Berikut ini adalah schedule Kerja Praktek yang akan kami laksanakan :
JENIS KEGIATANMINGGU
1-2 3-4 5-6 7-8
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Analisis Data dan Diskusi
Pembuatan Laporan dan Evaluasi
VII.4. Peralatan dan Fasilitas
Dibutuhkan beberapa peralatan dan fasilitas pendukung dalam kegiatan kerja
praktek ini, yaitu sebagai berikut:
VII.4.1.Peralatan:
1. Seperangkat komputer (PC)
2. Literatur yang berkait dengan penelitian
3. Data logging
4. Peralatan lain yang menunjang penelitian
VII.4.2.Fasilitas:
1. Akses ke perpustakaan
2. Akses ke internet
3. Akses untuk penggandaan data
VIII. PEMBIMBING
1. Pembimbing di lapangan dari PETROCHINA INTERNATIONAL
BERMUDA Ltd.
2. Pembimbing di kampus dari Jurusan Teknik Geologi, Sekolah Tinggi
Teknologi Nasional “STTNAS” Yogyakarta.
IX. LAPORAN
Semua hasil pengolahan data selama kerja praktek akan disusun dalam bentuk
laporan tertulis yang akan dilaporkan kepada PETROCHINA INTERNATIONAL
BERMUDA Ltd. dan kemudian diberikan pengesahan sebagai bukti telah menempuh
mata kuliah wajib kerja praktek sebanyak 2 sks.
X. PENUTUPDemikian proposal penelitian dalam rangka kerja praktek di PETROCHINA
INTERNATIONAL BERMUDA Ltd. kami susun. Besar harapan kami agar
proposal kerja praktek ini dapat diterima dan terlaksana sesuai dengan rencana.
Kesempatan yang diberikan pada mahasiswa dalam melakukan kerja praktek
di PETROCHINA INTERNATIONAL BERMUDA Ltd. akan menambah
wawasan dalam perkembangan metode logging dalam dunia industri perminyakan.
Dan dalam kesempatan ini mahasiswa yang bersangkutan akan memanfaatkan
seoptimal mungkin kesempatan yang telah diberikan serta hasil dari kerja praktek
(penelitian) ini dibuat dalam bentuk laporan dan akan dipresentasikan di Jurusan
Teknik Geologi, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional “STTNAS” Yogyakarta.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat dan petunjuk-
Nya kepada kita semua dan hubungan kerjasama yang baik serta menguntungkan
antara lembaga Perguruan Tinggi dalam hal INI SEKOLAH TINGGI
TEKNOLOGI NASIONAL “STTNAS” YOGYAKARTA dengan pihak
perusahaan dalam hal ini PETROCHINA INTERNATIONAL BERMUDA Ltd.
terus terbina dan meningkat. Atas bantuan dan kerjasama serta perhatiannya kami
ucapkan terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
Firdaus, Miftahul., 2004, Petrophysic Interpretation (Basic of Log Interpretation),
AAPG, Malang.
Harsono, Adi., 1997, Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log, Edisi 7, Schlumberger Oilfield Service, Jakarta, Indonesia.
Haryoko, R., 2003, Dasar Interpretasi Log, PERTAMINA, Yogyakarta, Indonesia.
Kurniawan, K., 2002, Modul Kursus Interpretasi Log, Log Data Management PT
Elnusa Geosains, Jakarta.
Schlumberger., 1999, Basic Log Interpretation
http://gede-siddiarta.blogspot.com/2011/10/teori-dasar-logging.html
CURICULUM VITAE
Nama : Yohanes Paskah Pratama
Tempat, tanggal lahir : Gunungkidul,1 April 2014
Agama : Katholik
Kewarganegaraan : Indonesia
Jenis Kelamin : Laki- laki
Status : Belum Menikah
Alamat Yogyakarta :Duwet,Kemejing,Semin,Gunungkidul,Yogyakarta
Telf./Hp : 089673220182
E-mail : [email protected]
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan Formal
2011-sekarang : Jurusan Teknik Geologi
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional ”STTNAS” Yogyakarta
2008-2011 : SMA NEGRI 1 SEMIN,GUNUNGKIDUL
2005-2008 : SMP NEGERI 1 SEMIN,GUNUNGKIDUL
1999-2005 : SD NEGRI 1 KALITEKUK
Pengalaman Organisasi
( 2011)Member of HMTG BUMI STTNas Yogyakarta
( 2011)Member of HIMAYO,Himpunan mahasiswa Yogyakarta
( 2011)Member of UKM Merpatih Putih STTNas Yogyakarta
( 2013)Member of SM IAGI STTNas Yogyakarta
Periode 2012 – 2013 : Divisi Humas, Himpunan Mahasiswa Teknik
Geologi “BUMI” Yogyakarta
Pengalaman
Ekskursi Petrologi Kabupaten Kulonprogo Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
(2014)Assistant of research “Kaitan antar a aspek litologi produk erupsi
G.Merapi berupa endapan awan panas (megaskopis, mikroskopis, dan geokimia)
dengan pr ediksi perilaku erupsi G. Merapi mendatang”
(2014)Numerator and assistant geologist of “Measured section on kali
ngalang,Gedangsari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta” Dr.Hita
Pandita Project
21 Februari - 02 Maret 2013 Kuliah Lapangan 1 di Kecamatan Kalibawang dan
Sekitarnya, Kab Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta
11 Agustus – 27 agustus 2014 Kuliah Lapangan 2 di Kecamatan Bayat dan
Sekitarnya, Kab Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta
Demikian daftar riwayat hidup di atas adalah benar dan dapat di-
pertanggungjawabkan kebenarannya.
Yogyakarta, 25 September 2014
YOHANES PASKAH PRATAMA