proposal kkn karang widoronewbanget sekali oh yeah

47
USULAN PROGRAM KARYA NYATA MAHASISWA PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN KELOMPOK LANSIA DENGAN HIPERTENSI DUSUN KARANG AMPEL DESA KARANG WIDORO SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEJADIAN KOMPLIKASI HIPERTENSI OLEH : KETUA : JOAN FEBRIAN R ( 0610710069 ) ANGGOTA : JOHAN SETIAWAN ( 0610710070 ) KADEK AYU ATRIE S ( 0610710071 ) LIEMENA HAROLD A ( 0610710074 ) EPHORA CHRISTINA ( 0610713026 )

Upload: adelia-rochma

Post on 04-Dec-2015

273 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

SOSIAL

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

USULAN

PROGRAM KARYA NYATA MAHASISWA

PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN KELOMPOK LANSIA DENGAN

HIPERTENSI DUSUN KARANG AMPEL DESA KARANG WIDORO

SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEJADIAN KOMPLIKASI HIPERTENSI

OLEH :

KETUA : JOAN FEBRIAN R ( 0610710069 )

ANGGOTA : JOHAN SETIAWAN ( 0610710070 )

KADEK AYU ATRIE S ( 0610710071 )

LIEMENA HAROLD A ( 0610710074 )

EPHORA CHRISTINA ( 0610713026 )

FITRI INDAH SARI ( 0610713033 )

THARISHINEE A/P K ( 0610714030 )

LAILUL NADZIROH ( 0610720022 )

LINDA WIEKE N ( 0610720023 )

EMYR REISHA I ( 0610730019 )

ERINA SARTIKA ( 0610730020 )

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MEI 2010

Page 2: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Kegiatan : Pembinaan dan Pemberdayaan Kelompok Lansia

dengan Hipertensi Dusun Karang Ampel Desa Karang

Widoro sebagai Upaya Pencegahan Kejadian

Komplikasi Hipertensi

Ketua Pelaksana : Joan Febrian R

NIM : 0610710069

Jurusan / Lab : Pendidikan Dokter / Ilmu Kesehatan Masyarakat

No Telp / HP : 081703177417

Anggota Pelaksana

1. Johan Setiawan 6. Tharishinee A/P K

2. Kadek Ayu Atrie S 7. Lailul Nadziroh

3. Liemena Harold A 8. Linda Wieke N

4. Ephora Chritina W 9. Emyr Reisha Isaura

5. Fitri Indah Sari 10. Erine Sartika

Lokasi Kegiatan : Dusun Karang Ampel Desa Karang Widoro

Lama Kegiatan : 10 hari

Malang, 11 Mei 2010

Mengetahui,

Pembimbing Ketua Pelaksana

Ns . Kumboyono, S. Kep, M. Kep, Sp. Kom Joan Febrian Ristanto

NIP 1975022 2200112 1 002 NIM 0610710069

Menyetujui,

Ketua PKNM

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

d r. A. Chusnul Chuluq Ar , MPH

NIP 1951101 9198002 1 001

Page 3: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Desa Karang Widoro adalah salah satu desa di Kecamatan Dau, Kabupaten

Malang yang terletak pada ketinggian ± 600 meter dari permukaan laut, suhu

relatifnya berkisar antara 21-270C. Luas wilayah Desa Karang Widoro adalah

4.971 Ha. Jarak Desa Karang Widoro dengan Kecamatan Dau sekitar 9 km dan

jarak desa dengan Kota Malang sekitar 7 km sedangkan jarak desa dengan

Propinsi Jawa Timur sekitar 100 km. Desa Karang Widoro terdiri dari 3 RW atau

dusun dan 34 RT. RT 01-06 terletak di Karang Tengah (RW 01), RT 07-17

terletak di Karang Ampel (RW 02), RT 18-27 terletak di perkampungan Ndoro

(RW 03), dan RT 28-34 di perumahan Ndoro (RW 03).

Secara umum lahan di Desa Karangwidoro digunakan untuk pemukiman,

pertanian, perkebunan, dan peternakan. Tetapi, untuk luas penggunaan lahan di

Desa Karangwidoro belum bisa diketahui secara pasti, karena data belum

terdokumentasi. Lahan untuk pemukiman terbagi menjadi dua area yaitu area

perumahan di Dusun Ndoro terdiri dari empat perumahan, yaitu Tidar Villa

Estate, Graha Laksana Tidar, Citra Mas, dan Mutiara Citra Mas serta area

perkampungan yang tersebar di tiga dusun yaitu Dusun Karang Tengah, Dusun

Karang Ampel, dan sebagian Dusun Ndoro.

Masyarakat Karang Widoro sebagian besar mempunyai mata pencaharian

sebagai buruh tani. Komoditas pertanian, perkebunan, peternakan, dan industri

makanan serta kerajinan desa Karang Widoro. Komoditas tersebut meliputi

jagung, kacang tanah, kubis, sapi, kambing, ayam, tempe, tahu, tebu, jeruk, dan

mebel. Masyarakat Karang Widoro sebagian besar menganut agama Islam

sehingga kegiatan seperti tahlil dan istighosah rutin diadakan di desa ini.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan desa dan tokoh masyarakat,

diketahui bahwa angka kejadian hipertensi cukup tinggi berdasarkan tingginya

jumlah Lansia yang datang ke polindes dengan hipertensi. Berdasarkan

pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan kuisioner pada Lansia

dengan hipertensi di Dusun Karang Ampel Desa Karang Widoro, didapatkan

Page 4: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

resiko kejadian komplikasi hipertensi yang cukup tinggi. Hal tersebut disebabkan

oleh karena kurangnya kebiasaan berolahraga dan berekreasi, kurangnya

kesadaran Lansia untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah rutin, tingginya

kebiasaan minum kopi dan makan makanan berminyak serta merokok.

Berdasarkan data tersebut didapatkan juga bahwa fasilitas kesehatan yang

ada di Dusun Karang Ampel Desa Karang Widoro masih kurang memadai. Selain

itu, program-program yang diperuntukan bagi Lansia dan informasi mengenai

kesehatan Lansia yang tersedia juga masih sangat kurang. Hal-hal inilah yang

menyebabkan kurangnya pengetahuan yang dimiliki Lansia mengenai masalah

kesehatan terutama mengenai hipertensi.

Kedua masalah tersebut dijadikan acuan untuk menentukan program-

program sebagai upaya pencegahan hipertensi. Namun, prioritas masalah yang

paling mungkin untuk diintervensi melalui kegiatan PKNM ini adalah faktor-

faktor yang meningkatkan resiko komplikasi hipertensi pada Lansia. Sedangkan

masalah-masalah yang berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai

hipertensi pada Lansia membutuhkan kerja sama yang baik dengan pelayanan

kesehatan setempat dan pemerintah.

1.2 Perumusan Masalah

Bagaimana membina dan memberdayakan kelompok Lansia dengan

hipertensi sebagai upaya pencegahan kejadian komplikasi di Dusun Karang

Ampel Desa Karang Widoro?

1.3 Tujuan Kegiatan

Membina dan memberdayakan kelompok Lansia dengan hipertensi

sebagai upaya pencegahan kejadian komplikasi di Dusun Karang Ampel Desa

Karang Widoro.

1.4 Manfaat Kegiatan

Menambah pengetahuan dan informasi tentang hipertensi sehingga

Lansia mengetahui cara yang tepat untuk mencegah komplikasi

hipertensi dan menurunkan angka kejadian hipertensi.

Page 5: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

Memberdayakan Lansia dengan hipertensi sehingga mampu

mencegah kejadian komplikasi dengan memanfaatkan teknologi tepat

guna dan ekonomis.

Page 6: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Hipertensi

Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang memberikan

gejala yang akan berlanjut untuk suatu organ seperti stroke (untuk otak), penyakit

jantung koroner (untuk pembuluh darah jantung) dan left ventricle hypertrophy

(untuk otot jantung). Hipertensi adalah penyebab utama stroke yang menyebabkan

angka kematian yang tinggi (Bustan, 1997).

Peninggian tekanan darah tidak jarang merupakan satu – satunya tanda pada

hipertensi primer. Bergantung pada tingginya tekanan darah gejala yang timbul

dapat berbeda – beda. Kadang – kadang hipertensi primer berjalan tanpa gejala

dan baru timbul gejala setelah timbul komplikasi pada organ target seperti pada

ginjal, mata, otak dan jantung. Gejala seperti sakit kepala, epistaksis, pusing dan

migren dapat ditemukan sebagai gejala klinis hipertensi primer meskipun tidak

jarang yang tanpa gejala (Suyono, 2001).

2.2 Klasifikasi Hipertensi

2.2.1 Klasifikasi Hipertensi menurut Joint National Committee VI / JNC VI

(1997)

JNC VI mendefinisikan hipertensi sebagai tekanan darah sistolik 140

mmHg atau lebih atau tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih atau sedang

dalam pengobatan antihipertensi.

Tabel 2.1

Klasifikasi tekanan darah untuk yang berumur 18 tahun atau lebih

Kategori Sistolik (mmHg)

Diastolik (mmHg)

Optimal < 120 < 80 Normal < 130 < 85 Normal-tinggi 130 – 139 85 – 89

Hipertensi Derajat 1 140 – 159 90 – 99 Derajat 2 160 – 179 100 - 109 Derajat 3 ≥ 180 ≥ 110

Page 7: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

Hipertensi sistolik terisolosi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 140

mmHg atau lebih dan tekanan diastolik di bawah 90 mmHg. Peninggian tekanan

sistolik tanpa diikuti oleh peninggian tekanan diastolik disebut hipertensi sistolik

atau hipertensi terisolasi (isolated systolic hypertension). Hipertensi terisolasi

umumnya dijumpai pada usia lanjut. Jika keadaan ini dijumpai pada masa

adolesen atau dewasa muda lebih banyak dihubungkan dengan sirkulasi

hiperkinetik.

Dikatakan hipertensi jika pengukuran dilakukan dua kali atau lebih

kunjungan yang berbeda waktu didapatkan tekanan darah rata-rata dari dua atau

lebih kunjungan setiap kunjungan, diastolik 90 mmHg atau lebih atau sistolik 140

mmHg atau lebih. Pengukuran yang pertama kali belum dapat memastikan adanya

hipertensi akan tetapi dapat merupakan petunjuk untuk dilakukan observasi lebih

lanjut (Suyono, 2001).

2.2.2 Klasifikasi menurut WHO

Menurut WHO (World Health Organization), organisasi kesehatan dunia

di bawah PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), klasifikasi tekanan darah tinggi

sebagai berikut:

1) Tekanan darah normal, yakni jika sistolik kurang atau sama dengan 90

mmHg,

2) Tekanan darah perbatasan, yakni sistolik 141-149 dan diastolik 91-94

mmHg.

3) Tekanan darah tinggi atau hipertensi, yakni jika sistolik lebih besar atau

sama dngan 95 mmHg.

2.2.3 Klasifikasi menurut Principles of Geriatrics Medicine and Gerontology

(1999)

Menurut Principles of Geriatrics Medicine and Gerontology (1999),

tekanan darah normal pada kelompok lanjut usia (Lansia) didefinisikan sebagai

berikut:

Page 8: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

Tabel 2.2 Klasifikasi tekanan darah normal pada Lansia

Usia Pria WanitaSistolik Diastolik Sistolik Diastolik

50-60 tahun 133-140 83-84 136-144 83-8560-70 tahun 140-143 81-84 144-158 81-8370-80 tahun 143 80-81 155-158 80-8180-90 tahun 143 78-80 149-155 80

2.3 Diagnosis Hipertensi

Diagnosis hipertensi memiliki 3 tujuan utama antara lain :

1) Mengidentifikasi penyebab hipertensi

2) Menilai adanya kerusakan organ target dan penyakit kardiovaskuler

3) Mengidentifikasi adanya faktor risiko kardiovaskuler

Data untuk melakukan diagnosis tersebut diperoleh dengan cara anamnesis,

pemeriksaan fisis, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang

(Suyono, 2001).

Berdasarkan penyebabnya hipertensi di bagi menjadi dua golongan yaitu :

1) Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya,

disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95 % kasus. Banyak faktor

yang mempengaruhinya seperti genetik, lingkungan, hiperaktivitas susunan

saraf simpatis, sistem renin-angiotensin, defek dalam eksresi Na, peningkatan

Na dan Ca intraselular, dan faktor-faktor yang meningkatkan risiko, seperti

obesitas, alkohol, merokok, serta polistemia.

2) Hipertensi sekunder atau hipertensi renal. Terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab

spesifiknya diketahui, seperti penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi

vaskular renal, hiperaldosteronisme primer, dan sindrom Cushing,

freokromositoma, koarktasioaorta, hipertensi yang berhubungan dengan

kehamilan, dan lain-lain (Mansjoer, 2001).

2.4 Patogenesis

Tekanan darah dipengaruhi oleh curah jantung dan tahanan perifer. Berbagai

faktor yang mempengaruhi curah jantung dan tahanan perifer akan mempengaruhi

tekanan darah. Selain curah jantung dan tahanan perifer, sebenarnya tekanan

Page 9: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

darah dipengaruhi juga oleh tekanan atrium kanan. Oleh karena tekanan atrium

kanan mendeteksi nol, nilai tersebut tidak punya banyak pengaruh.

Dalam tubuh terdapat sistem yang berfungsi mencegah perubahan tekanan

darah secara akut yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi yang berusaha untuk

mempertahankan kestabilan tekanan darah dalam jangka panjang. Sistem

pengendalian tekanan darah sangat kompleks. Pengendalian dimulai dari sistem

yang bereaksi dengan cepat misalnya refleks kardiovaskular melalui sistem saraf,

refleks kemoreseptor, respons iskemia susunan saraf pusat dan refleks yang

berasal dari atrium, arteri pulmonalis dan otot polos.

Perpindahan cairan antara sirkulasi kapiler dan rongga interstial yang

dikontrol oleh hormon angiotensin dan vasopresin termasuk sistem kontrol yang

bereaksi kurang cepat. Kestabilan tekanan darah dalam jangka panjang

dipertahankan oleh sistem yang mengatur jumlah cairan tubuh yang melibatkan

berbagai organ terutama ginjal.

Pengendalian tekanan darah dimulai oleh sistem yang bereaksi cepat diikuti

oleh sistem yang bereaksi kurang cepat dan dilanjutkan oleh sistem yang poten

dan berlangsung dalam jangka panjang misalnya kestabilan tekanan darah dalam

jangka panjang dipertahankan oleh sistem yang mengatur jumlah cairan tubuh

yang melibatkan berbagai organ.

Kafein yang terdapat pada kopi, teh, soft drink dan cokelat adalah stimulant

ringan. Zat ini dapat mengatasi kelelahan, meningkatkan konsentrasi dan

mengembirakan suasana hati. Tetapi kalau minum terlalu banyak dan ini gampang

sekali terjadi kafein membuat orang gampang kaget, tangan gemetar dan

kemungkinan tekanan darah juga akan meningkat. Kafein didalam 2-3 cangkir

kopi (200-250 mg) terbukti meningkatkan tekanan sistolik sebesar 3-14 mmHg

dan tekanan diastolik sebesar 4-13 mmHg pada orang yang tidak mempunyai

hipertensi. Mengkonsumsi kafein secara teratur sepanjang hari mempunyai

tekanan darah rata-rata lebih tinggi di bandingkan dengan kalau mereka tidak

mengkonsumsi sama sekali. Pada orang yang tidak minum kopi secara teratur atau

minum kopi melebihi biasanya, kafein dapat menyebabkan peningkatan tekanan

darah secara tajam tapi hanya untuk sementara.

Page 10: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

Merokok berkaitan dengan risiko yang meningkat untuk hipertensi. Rokok

dapat meningkatkan risiko kerusakan pembuluh darah jantung koroner, sehingga

jantung bekerja lebih keras (Sustrani, 2004).

Nikotin dalam tembakau yang sering mengakibatkan meningkatnya tekanan

darah. Seperti zat-zat kimia lain dalam asap rokok, nikotin diserap oleh pembuluh

darah amat kecil diantara paru-paru dan diedarkan kealiran darah. Hanya dalam

beberapa detik nikotin sudah mencapai otak. Otak bereaksi terhadap nikotin

dengan memberi sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepas epinefrin (adrenalin).

Hormon yang kuat ini akan menyempitkan pembuluh darah dan memaksa jantung

untuk bekerja lebih berat karena tekanan yang lebih tinggi. Setelah merokok dua

batang saja maka baik tekanan sistolik maupun diastolikakan meningkat 10

mmHg. Tekanan darah akan tetap pada ketinggian ini sampai 30 menit setelah

berhenti menghisap rokok. Namun pada perokok berat tekanan darah akan berada

pada level tinggi sepanjang hari. Zat-zat kimia yang diserap dari asap rokok dapat

mempengaruhi dinding dalam arteri sehingga lebih peka terhadap terhadap

penupukan lemak yang mengandung kolesterol (plak) yang menyebabkan arteri

menjadi lebih sempit (Sheps, 2005).

2.5 Faktor Resiko Hipertensi

2.5.1 Faktor Keturunan / Gen

Hipertensi cenderung merupakan penyakit keturunan. Jika seseorang dari

orang tua kita mempunyai hipertensi maka sepanjang hidup kita mempunyai 25 %

kemungkinan mendapatkannya pula. Jika seseorang dari orang tua kita

mempunyai hipertensi maka kemungkinan kita mendapatka penyakit tersebut 60

%. Penelitian terhadap penderita hipertensi dikalangan orang kembar dan anggota

keluarga yang sama menunjukkan bahwa pada kasus – kasus tertentu ada

komponen keturunan yang berperan (Sheps, 2005). Peran faktor genetik terhadap

hipertensi primer dibuktikan engan berbagai fakta yang di jumpai. Adanya bukti

bahwa kejadian hipertensi banyak dijumpai pada pasien kembar monozigot

daripada heterozigot, jika salah satu diantaranya menderita hipertensi, menyokong

pendapat bahwa faktor genetik mempunyai pengaruh terhadap timbulnya

hipertensi (Suyono, 2001).

Page 11: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

2.5.2 Faktor Usia

Dengan bertambahnya umur, risiko mendapat hipertensi pun meningkat.

Meski penyakit hipertensi bisa terjadi disegala usia, namun paling sering dijumpai

pada orang berusia 35 tahun atau lebih. Ini sering disebabkan oleh perubahan

alami pada jantung, pembuluh darah dan hormon (Sheps, 2005).

2.5.3 Suku / Ras

Orang hitam di Amerika mempunyai prognosis lebih jelek dibanding

orang kulit putih (Bustan, 1997).

2.5.4 Faktor Jenis Kelamin

Di antara dewasa muda dan paruh baya, lebih banyak lelaki yang

menderita hipertensi. Setelah umur 55 tahun, ketika sebagian wanita

mengalami menoupause hipertensi menjadi lebih sering dijumpai pada wanita

(Sheps, 2005).

2.5.5 Stres

Stres menurut Pandji Anoraga (2001:108) merupakan suatu tanggapan

seseorang, baik secara fisik maupun mental, terhadap suatu perubahan

dilingkungan yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam.

Gejala stres yang tidak teratasi menimbulkan gejala antara lain :

1. Gejala badaniah (fisik) : gangguan pola tidur, pusing, mual, muntah,

diare, sakit maag, mudah kaget dan menurunnya nafsu makan.

2. Gejala emosional : pelupa, sukar konsentrasi, sukar mengambil

keputusan, cemas, was-was, murung, khawatir, mudah marah dan

pandangan putus asa.

3. Gejala sosial : makin banyak merokok/minum/makan dan menarik

diri dari pergaulan.

2.5.6 Asupan Garam Berlebih

Garam merupakan faktor yang sangat penting dalam patogenesis

hipertensi. Hipertensi hampir tidak pernah dijumpai pada suku bangsa dengan

Page 12: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

asupan garam yang minimal. Asupan garam kurang dari tiga gram tiap hari

menyebabkan prevalensi hipertensi yang rendah sedangkan jika asupan garam

antara 5 – 15 gram perhari prevalensi hipertensi meningkat menjadi 15 – 20 %.

Pengaruh asupan garam terhadap timbulnya hipertensi terjadi melalui peningkatan

volume plasma, curah jantung, dan tekanan darah (Suyono, 2001).

2.5.7 Berat Badan Berlebih (Obesitas)

Berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan faktor risiko lainnya dan

menimbulkan bahaya kesehatan yang serius. Ini adalah faktor penting dan

sekaligus satu-satunya faktor yang dikenal dan yang paling dapat dihindari, yang

berkontribusi pada perkembangan tekanan darah tinggi. Ini ditunjukan jelas oleh

penelitian Framingham, yang menunjukan bahwa orang yang berat badannya 20%

diatas normal memiliki risiko 3 kai lebih besar terkena tekanan darah tinggi

dibandingkan mereka yang berat badannya normal. Walaupun risiko hipertensi

meningkat dengan jumlah berat badan yang berlebihan, turunnya berat badan

dapat menurunkan tekanan bahkan menormalkannya (Wolff, 2007).

Mengukur lemak tubuh secara langsung sangat sulit dan sebagai pengukur

pengganti dipakai body mass index (BMI) atau indeks masa tubuh (IMT) untuk

menentukan berat badan berlebih pada orang dewasa. IMT merupakan indikator

yang paling sering digunakan dan praktis untuk mengukur tingkat populasi berat

badan lebih dan obesitas pada orang dewasa. Untuk penelitian epidemiologi

digunakan IMT atau indeks Quetelet, yaitu berat badan dalam kilogram (kg)

dibagi tinggi dalam meter kuadrat (m2) (Sudoyo, 2006).

Tabel 2.3

Klasifikasi berat badan lebih dan obesitas pada orang dewasa berdasarkan

IMT menurut WHO

Klasifikasi IMT (kg/m2)

Berat badan kurang < 18,5 Kisaran normal 18,5 – 24,9 Berat badan lebih > 25 Pra-Obes 25,0 – 29,9 Obes tingkat I 30,0 – 34,9 Obes tingkat II 35,0 – 39,9 Obes tingkat III > 40

Page 13: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

2.5.8 Kebiasaan Merokok

Nikotin dalam tembakaulah penyebab meningkatnya tekanan darah segera

setelah isapan pertama. Seperti zat-zat kimia lain dalam asap rokok, nikotin

diserap dalam pembuluh-pembuluh darah amat kecil dalam paru-paru dan

diedarkan kealiran darah. Hanya dalam beberapa detik nikotin sudah mencapai

otak. Otak bereaksi terhadap nikotin dengan memberi sinyal pada kelenjar adrenal

untuk melepas epinefrin (adrenalin). Hormon yang kuat ini akan menyempit

pembuluh darah dan memaksa jantung untuk bekerja lebih berat karena tekanan

yang tinggi (Sheps, 2005).

Satu diantara tiga penderita hipertensi adalah perokok. Menderita

hipertensi saja sudah memaparkan kita pada risiko lebih tinggi terhadap serangan

jantung dan stroke. Apalagi bila selain menderita hipertensi juga perokok maka

risiko untuk mendapatkan penyakit kardiovaskuler menjadi 2-3 kali lipat. Setelah

merokok dua batang saja maka baik tekanan sistolik maupun diastolik akan

meningkat 10 mmHg. Tekanan darah akan tetap pada ketinggian ini sampai 30

menit setelah berhenti menghisap rokok. Namun pada perokok berat tekanan

darah akan berada pada level tinggi sepanjang hari (Sheps, 2005).

2.5.9 Kebiasaan Minum Kopi

Beberapa penelitian menunjukan bahwa orang yang mengkonsumsi kafein

(kopi) secara teratur sepanjang hari mempunyai tekanan darah rata-rata lebih

tinggi dibandingkan dengan kalau mereka tidak mengonsumsi sama sekali. Pada

orang yang minum kopi melebihi biasanya, kafein dapat menyebabkan

peningkatan tekanan darah secara tajam (Sheps, 2005).

Tingkat Aman Konsumsi Kopi (Kafein)

Secara umum konsumsi kafein yang aman kurang dari 300 mg setiap hari.

Ini setara dengan :

1) 3-4 cangkir kopi giling

2) 5 cangkir kopi instant

3) 5 cangkir teh

4) 6 minum berkola

5) 10 tablet pereda rasa nyeri

Page 14: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

Konsumsi kafein umumnya digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu:

1) Penggunaan rendah bila konsumsi kurang dari 200 mg per hari

2) Penggunaan sedang dengan konsumsi 200-400 mg per hari

3) Penggunaan tinggi bila konsumsi kafein lebih dari 400 mg per hari.

(Sianturi,2003).

Kafein yang terdapat pada kopi, teh, soft drink dan cokelat adalah

stimulant ringan. Zat ini dapat mengatasi kelelahan, meningkatkan konsentrasi

dan mengembirakan suasana hati. Tetapi kalau minum terlalu banyak dan ini

gampang sekali terjadi kafein membuat orang gampang kaget, tangan gemetar dan

kemungkinan tekanan darah juga akan meningkat. Kafein didalam 2-3 cangkir

kopi (200-250 mg) terbukti meningkatkan tekanan sistolik sebesar 3-14 mmHg

dan tekanan diastolik sebesar 4-13 mmHg pada orang yang tidak mempunyai

hipertensi. Mengkonsumsi kafein secara teratur sepanjang hari mempunyai

tekanan darah rata-rata lebih tinggi di bandingkan dengan kalau mereka tidak

mengkonsumsi sama sekali (Sheps, 2005). Kebiasaan mengkonsumsi kopi dapat

meningkatkan kadar kolesterol darah dan meningkatkan risiko terkena penyakit

jantung (Hull, 1996).

2.5.10 Kebiasaan Minum Alkohol

Konsumsi alkohol yang berlebihan yang didefinisikan sebagai meminum 2

’ounce’ atau lebih alkohol per hari, telah ditemukan disertai dengan prevalensi

hipertensi dan kematian kardiovaskuler yang lebih tinggi (Kannel, 1975; Dyer

dkk., 1977). Konsumsi lebih sedang, rata – rata 1 ’ounce’ sehari, ditemukan

berhubungan dengan TD lebih rendah daripada yang tidak minum atau minum

lebih banyak (Harburg dkk., 1980). konsumsi alkohol sedang melindungi orang

dari risiko dan kematian kardiovaskuler (Kaplan, 1994). Alkohol juga

dihubungkan dengan hipertensi. Peminum alkohol berat akan cenderung

hipertensi (Suyono, 2001).

2.5.11 Kurangnya Aktifitas Fisik (Olah Raga)

Aktifitas fisik sangat penting untuk mengendalikan tekanan darah sebab

membuat jantung lebih kuat. Jantung mampu memompa lebih banyak darah

Page 15: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

dengan hanya dengan sedikit usaha. Makin ringan kerja jantung untuk memompa

darah makin sedikit beban tekanan darah pada arteri.

Aktifitas fisik yang teratur dapat menurunkan tekanan darah sebanyak 5-

10 mmHg. Jika baru berisiko hipertensi, penurunan sebesar itu sudah cukup untuk

mencegah jangan sampai kondisi itu semakin berkembang. Jika sudah menderita

hipertensi, aktifitas fisik mungkin dapat membantu sehingga tak perlu

menggunakan obat penurun tekanan darah.

Selain membantu mengendalikan tekanan darah, aktivitas fisik yang

teratur juga mengurangi risiko serangan jantung, kolesterol tinggi, osteoporosis

dan beberapa jenis kanker. Setelah berolahraga, tekanan darah untuk sementara

akan rendah. Karena itu untuk memperoleh gambaran yang tepat, kalau ingin

memantau tekanan darah sendiri, lakukan pengukuran tekanan darah sebelum

mulai berolahraga, jangan sesudahnya (Sheps, 2005).

2.5.12 Status Gizi

Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan

penggunaan zat gizi. Dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik dan lebih

(Almatsier,2003). Unsur gizi sering diakibatkan oleh defisiensi zat gizi dan

beberapa toksin yang dihasilkan oleh beberapa bahan makanan, disamping

diakibatkan oleh kekurangan dan kelebihan zat gizi tertentu. Penyakit yang

disebabkan oleh kekurangan dan kelebihan zat gizi tertentu seperti penyakit

jantung atau hipertensi yang disebabkan oleh kelebihan lemak atau kolesterol

(Supariasa, 2002).

Tabel 2.3Penggolongan keadaan gizi menurut indeks antropometri

STATUS GIZI

Ambang Batas Baku Untuk Keadaan Gizi Berdasarkan Indeks

BB/U TB/U BB/TB LLA/U LLA/TB Gizi Baik > 80 % > 85 % > 90 % > 85 % > 85 % Gizi Kurang 61–80% 71-85% 81-90% 71-85% 76-85% Gizi Buruk ≤ 60 % ≤ 70 % ≤ 80 % ≤ 70 % ≤ 75 % (Sumber : Puslitbang Gizi. 1980. Pedoman Ringkas Cara Pengukuran Antropometri dan Penentuan Gizi. Bogor)

2.6 Penyakit Lain Penyebab Hipertensi

Page 16: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

2.6.1 Hiperlipidemia

Hiperlipidemia adalah keadaan yang ditandai oleh peningkatan kadar

lemak darah. Keadaan ini bisa memicu dan mempercepat proses perusakan

dinding arteri sehingga meningkatkan risiko terjadinya pembentukan plak dalam

arteri (aterosklerosis) sehingga menyebabkan arteri menyempit dan sulit

mengembang. Perubahan ini dapat meningkatkan tekanan darah (Noer, 2000).

2.6.2 Diabetes Mellitus

Kadar gula dalam darah yang berlebihan akan merusak organ dan jaringan

serta meningkatkan viskositas darah sehingga mempermudah terjadinya

aterosklerosis, penyakit ginjal dan penyakit arteria koronaria, dimana semua

penyakit ini mempengaruhi tekanan darah (Sheps, 2005).

2.6.3 Gagal Jantung

Merupakan keadaan dimana otot jantung rusak atau melemah. Hal ini

disebabkan adanya iskemik otot jantung sehingga menyebabkan jantung harus

bekerja lebih berat untuk memompa darah. Hipertensi yang tidak terkendali

menuntut jantung yang lemah untuk bekerja lebih keras melalui peningkatan

tahanan arteri (Sheps, 2005).

2.7 Komplikasi Hipertensi

2.7.1 Stroke

Stroke disebut juga serangan otak, merupakan sejenis cidera otak yang

disebabkan tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah dalam otak sehingga

pasokan darah ke otak terganggu. Secara umum stroke dibedakan menjadi dua

jenis yaitu :

2.7.1.1 Stroke Iskemik

Stroke iskemik adalah jenis yang paling sering terjadi, meliputi 70-80 %

dari semua kejadian stroke. Stroke iskemik biasanya mengenai bagian otak yang

disebut serebrum, yaitu bagian yang mengatur gerakan, bahasa dan rasa.

Page 17: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

Stroke ini disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah akibat

menumpuknya plak dalam arteri. Plak ini membuat permukaan dalam arteri

menjadi kasar, sehingga terjadi pusaran aliran darah disekitar plak yang

merangsang terjadinya pembentukan gumpalan darah. Lebih dari separo stroke

iskemik disebabkan oleh gumpalan darah yang lokasinya menetap (trombotik) dan

terbentuk dalam arteri-arteri dan jaringan otak.

Bentuk lain stroke iskemik yang jarang terjadi adalah bila sebagian kecil

dari gumpalan darah terlepas dari dinding arteri lalu terbawa aliran darah dari

pembuluh arteri yang lebih besar ke arteri yang lebih kecil di dalam otak.

Gumpalan darah yang terjadi di bilik jantung juga dapat terlepas. Jika gumpalan

yang ikut aliran darah (embolik) tersangkut dalam arteri yang kecil dan

menghambat alran darah ke sebagian otak, maka akan terjadi stroke.

Kadang-kadang berkurangnya pasokan darah ke otak hanya terjadi

sebentar, kurang dari 24 jam. Ini disebut Transient Ischemic Attack (TIA) atau

stroke ringan. TIA merupakan peringatan kemungkinan terjadinya stroke yang

akan datang (Sheps,2005).

2.7.1.2 Stroke Hemoragis

Stroke hemoragis terjadi bila ada pembuluh darah yang bocor atau pecah

dalam otak. Darah yang mengalir keluar dari pembuluhnya itu menggenangi

jaringan otak disekitarnya sehingga merusak jaringan tersebut. Namun sel-sel otak

yang jauh dari lokasi kebocoran ataupun robekan itu juga ikut rusak karena

kekurangan darah. Salah satu penyebab stroke hemoragis adalah aneurisma.

Robekan kecil pada arteri otak juga dapat menyebabkan darah merembes keluar.

Dengan semakin majunya deteksi dini dan pengobatan hipertensi selama

40 tahun terakhir, jumlah kejadian stroke telah banyak sekali berkurang. Jika

tekanan darah diturunkan dengan pengobatan yang tepat maka resiko terserang

stroke pada diri kita akan turun nyata yaitu sekitar 40% dalam kurun waktu antara

2-5 tahun. Bahkan bila TIA atau stroke (Sheps, 2005).

Page 18: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

2.7.2 Gagal Ginjal

Ginjal mengatur keseimbangan mineral, derajat asam dan air dalam

darah. Ginjal juga menghasilkan zat-zat kimia yang mengontrol ukuran pembuluh

darah dan fungsinya. Jika pembuluh darah dalam ginjal mengalami aterosklerosis

karena tekanan darah yang terlalu tinggi, maka aliran darah ke nefron akan

menurun sehingga ginjal tidak dapat membuang semua produk sisa dari dalam

darah, ginjal akan mengecil dan berhenti berfungsi. Hipertensi dan diabetes

merupakan penyebab utama gagal ginjal. Sebagian fungsi ginjal adalah membantu

mengontrol tekanan darah dengan mengatur jumlah air dan natrium dalam darah.

Karena itu kerusakan ginjal dapat memperparah hipertensi. Kerusakan ginjal

dapat menimbulkan kerusak berantai yang akhirnya mengakibatkan kenaikan

tekanan darah dan secara bertahap mengurangi kemampuan ginjal dalam

membuang zat-zat sisa dari dalam darah.

2.7.3 Ensefalopati

Ensefalopati hipertensi adalah suatu keadaan yang berprognosis buruk bila

tidak ditangani segera. Manifestasi klinik ensefalopati meliputi :

1. Hipertensi berat

2. Sakit kepala berat dan umum

3. Disfungsi neurologik (gangguan kesadaran ringan, disorientasi, koma

dapat diikuti kematian dan kejang fokal atau umum)

4. Gangguan virus sampai buta

5. Papiledema.

Ada beberapa kelainan neurologik yang harus dibedakan dengan

ensefalopati hipertensi. Salah satu ciri yang khas dari ensefalopati hipertensi

adalah kepulihan yang terjadi cepat 1 sampai 12 jam, bila tekanan darah

dikendalikan baik (Tarigan,1996).

2.7.4 Komplikasi pada Mata

Hipertensi mempercepat penuaan pembuluh darah halus dalam mata,

bahkan bisa menyebabkan kebutaan. Kadang-kadang pemeriksaan mata yang

sederhana dapat ditemukan adanya hipertensi. Bila mata disinari cahaya maka

Page 19: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

pembuluh – pembuluh darah halus dibagian belakang mata (retina) akan terlihat.

Pada hipertensi tahap awal arteri – arteri kecil ini dapat menebal dan sempit. Pada

akhirnya pembuluh – pembuluh darah akan membentuk sumbatan yang menekan

vena sekitarnya dan mengganggu aliran darah dalam vena.

Hipertensi dapat juga menyebabkan pembuluh darah halus dalam retina

robek dan darah serta cairan merembes ke jaringan sekitarnya.

Pada keadaan berat, saraf yang membawa sinyal – sinyal dari mata ke otak

(saraf optik) akan mulai membengkak. Ini bisa menyebabkan kebutaan.

Kerusakan pada retina dapat dihindari dengan pengendalian hipertensi (Sheps,

2005).

2.8 Pencegahan Hipertensi

Ada beberapa hal yang dapat diikuti bagi pencegahan hipertensi. Salah

satunya ialah perubahan gaya hidup. Perubahan gaya hidup adalah penting bagi

kelompok yang mempunyai faktor risiko hipertensi yang tidak dapat diubah

seperti usia, riwayat keluarga dan ras. Konsumsi garam (sodium) harus kurang

dari 2300 mg per hari, yang bersamaan dengan kira-kira satu sendok teh. Diet

rendah sodium dapat mengurangkan kenaikkan tekanan darah. (Whelton dkk,

2002)

Selain itu, aktivitas fisik adalah salah satu langkah penting dalam

pencegahan hipertensi. Senam yang meningkatkan denyut jantung dapat

mencegah hipertensi. Aktivitas moderat (berjalan, membuat pekerjaan rumah)

sekurang-kurangnya 30 menit per hari cukup untuk meningkatkan denyut jantung

seseorang. Pakar menyarankan aktivitas moderat sekurang-kurangnya untuk 2 ½

jam per minggu. (Whelton dkk, 2002).

Konsumsi diet yang mengutamakan makanan rendah lemak misalnya

buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, bijian, produk susu rendah lemak adalah

salah satu modifikasi diet penting dalam pencegahan hipertensi. Selain itu,

konsumsi kalium dan kalsium dari diet dalam jumlah yang cukup menunjukkan

faktor penting dalam usaha pencegahan hipertensi. Jumlah rekomendasi kalsium

per hari pada orang yang berusia 50 tahun ke atas adalah 1,200 mg. Kebanyakkan

sayuran, buah – buahan dan ikan adalah sumber kalium yang baik. Manakala,

Page 20: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

sumber kalsium bisa didapatkan dari produk susu rendah lemak. (Whelton dkk,

2002).

Tekanan darah meningkat dengan peningkatan berat badan. Obesitas

meningkatkan risiko hypertensi. Maka, berat badan yang sehat iaitu BMI 18.5 –

24.9 dapat mencegah hipertensi. (Whelton dkk, 2002). Insiden hipertensi

meningkat bagi mereka yang merokok 15 batang rokok atau lebih per hari.

Sebatang rokok dapat meningkatkan tekanan darah sebanyak 5 – 10 mm Hg.

Penghentian merokok juga penting dalam langkah pencegahan hipertensi. (Larsen,

2010).

Penelitian menunjukkan konsumsi kafein dari 5 cawan kopi setiap hari

menyebabkan peningkatan tekanan darah pada Lansia yang mempunyai

hipertensi. Kafein ialah stimulan yang meningkatkan aktivitas sistem saraf pusat

justru meningkatkan konstriksi pembuluh darah. Ini menunjukkan bahawa

pengurangan konsumsi kopi dapat mengurangkan angka kasus hipertensi. (Weber,

2007)

Pengurangan stres dan manajemen stres yang baik dapat membantu dalam

mengurangkan tekanan darah. Manajemen stres yang baik adalah dengan

mengenal tanda – tanda stres secara dini, mencari punca dari stres tersebut dan

mengatasinya secara efektif dan efisien. Jika stres tidak dapat diatasi, maka cara

yang terbaik adalah menghadapinya dengan tenang melalui teknik – teknik

relaksasi misalnya senam pernafasan, pergerakan fisik dan meditasi. (Whelton

dkk, 2002).

Suplementasi vitamin C (asam askorbik) dan minyak ikan dapat

menurunkan tekanan darah. Penelitian menunjukkan bahawa radikal bebas

memainkan peran penting dalam hipertensi. Kadar plasma asam askorbik yang

tinggi dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik sebanyak 5 mm Hg.

Selain itu, minyak ikan yang mengandungi omega – 3 asam lemak tak jenuh

ganda, eicosapentaenoic dan asam docosahexaenoic bisa menurunkan tekanan

darah. Suplementasi minyak ikan sebanyak 7.7 – 9 gram per hari dapat

menurunkan tekanan darah sistolik sebanyak 4 mm Hg dan tekanan darah

diastolik sebanyak 3 mm Hg pada hipertensi. (Larsen, 2010). Memeriksa tekanan

darah secara rutin dapat mendeteksi hipertensi secara dini dan manajemennya bisa

Page 21: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

melalui modifikasi diet dan gaya hidup tanpa obat – obatan hipertensi. (Whelton

dkk, 2002).

Page 22: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

BAB III

KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada 30 Lansia yang

mengalami hipertensi di Dusun Karang Ampel, didapatkan masalah yang terjadi

yaitu kurangnya kebiasaan berolahraga (60%), kurangnya kebiasaan berekreasi

(80%), kurangnya kesadaran melakukan pemeriksaan tekanan darah rutin (80%),

kebiasaan minum kopi (80%) dan makan makanan berminyak (80%), kebiasaan

merokok (60%), kurangnya jumlah fasilitas pelayanan kesehatan (67%),

kurangnya program pelayanan kesehatan untuk Lansia (80%), kurangnya sumber

informasi kesehatan untuk Lansia (80%). Berdasarkan masalah-masalah tersebut

diatas, ditemukan 2 diagnosis komunitas yaitu :

1. Resiko tingginya kejadian komplikasi pada Lansia dengan hipertensi di

Dusun Karang Ampel Desa Karang Widoro.

2. Kurangnya pengetahuan mengenai hipertensi pada Lansia dengan

hipertensi di Dusun Karang Ampel Desa Karang Widoro.

Penentuan prioritas diagnosis komunitas ditentukan dengan menggunakan

metode USG (Urgency, Seriousness dan Growth). Prioritas diagnosis komunitas

pada Lansia dengan hipertensi di Dusun Karang Ampel Desa Karang Widoro

dirumuskan dalam seperti Tabel 3.1 dibawah :

Tabel 3.1 Prioritas Diagnosis Komunitas pada Lansia dengan Hipertensi

NO MASALAH U S G TOTAL1 Resiko tingginya kejadian komplikasi pada

Lansia dengan hipertensi di Dusun Karang

Ampel Desa Karang Widoro.

1 1 1 3

2 Kurangnya pengetahuan mengenai

hipertensi pada Lansia dengan hipertensi di

Dusun Karang Ampel Desa Karang Widoro.

0 0 0 0

Berdasarkan hasil USG, didapatkan prioritas diagnosis komunitas yakni

resiko tingginya kejadian komplikasi pada Lansia dengan hipertensi di Dusun

Karang Ampel Desa Karang Widoro. Oleh karena itu, akan dilakukan intervensi

berupa penyuluhan, senam Lansia, demo memasak dan pemberian vitamin.

Melalui penyuluhan, Lansia dapat diberi informasi mengenai hipertensi,

Page 23: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

komplikasi dan cara pencegahannya sehingga dapat meningkatkan pengetahuan

Lansia. Senam Lansia dan demo masak dilakukan dengan tujuan agar Lansia

dapat mengetahui dan mampu untuk menjalankan gaya hidup yang sehat untuk

mencegah resiko komplikasi hipertensi. Hubungan antara proses perjalanan

penyakit sampai komplikasi hipertensi dan intervensinya dapat digambarkan

dengan diagram di bawah ini.

Keterangan:

: Proses penyakit

: Intervensi

Kurangnya Pengetahuan mengenai Hipertensi

Kebiasaan merokok

Kebiasaan minum kopi dan makan makanan berminyak

Kurangnya olah raga

Kurangnya kesadaran pemeriksaan tekanan darah rutin

Tekanan darah yang tinggi tidak dapat dideteksi secara dini

Beban kerja jantung meningkat

Stimulan (kafein) menyebabkan vasokonstriksi

Senam Lansia

Nikotin pencetus epinefrin vasokontriksi

Demo masak

Tensi & konsultasi gratis

Penyuluhan

Resiko Tinggi Komplikasi Hipertensi

Page 24: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

BAB IV

METODE KEGIATAN

4.1 Waktu Kegiatan

Kegiatan PKNM secara keseluruhan dilaksanakan mulai tanggal 9 April

2010 sampai tanggal 8 Juni 2010. Kegiatan di lapangan dilaksanakan mulai

tanggal 7 Mei 2010 sampai 29 Mei 2010.

4.2 Lokasi Kegiatan

Kegiatan penyuluhan akan dilakukan di tiga tempat, yaitu :

1. Musholla Dusun Karang Ampel.

2. Balai Desa Karang Widoro.

4.3 Sasaran Kegiatan

Sasaran kegiatan adalah Lansia dengan hipertensi Dusun Karang Ampel

Desa Karang Widoro.

4.4 Metode yang Digunakan

No. Waktu Lokasi Sasaran Kegiatan Metode Media

1 5 Mei

2010

Musholla

Dusun

Karang

Ampel

Peserta

Tahlilan

Kelompok

2

Pemeriksaan

Tekanan Darah

dan Konsultasi

Gratis

Pemeriksaan

tekanan

darah

Konsultasi

Tensimeter

Stetoskop

2 7 Mei

2010

Musholla

Dusun

Karang

Ampel

Peserta

Tahlilan

Kelompok

2

Penyuluhan

Mengenai

Hipertensi

Presentasi

Sesi Tanya

Jawab

LCD

3 7 Mei

2010

Musholla

Dusun

Karang

Ampel

Peserta

Tahlilan

Kelompok

3

Pemeriksaan

Tekanan Darah

dan Konsultasi

Gratis

Pemeriksaan

tekanan

darah

Konsultasi

Tensimeter

Stetoskop

4 13 Mei Musholla Peserta Pemeriksaan Pemeriksaan Tensimeter

Page 25: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

2010 Dusun

Karang

Ampel

Tahlilan

Kelompok

1

Tekanan Darah

dan Konsultasi

Gratis

tekanan

darah

Konsultasi

Stetoskop

5 14 Mei

2010

Musholla

Dusun

Karang

Ampel

Peserta

Tahlilan

Kelompok

2

Demo Senam

Lansia

Pembagian Vitamin

Demonstrasi LCD

6 14 Mei

2010

Musholla

Dusun

Karang

Ampel

Peserta

Tahlilan

Kelompok

3

Penyuluhan

Mengenai

Hipertensi

Presentasi

Sesi Tanya

Jawab

LCD

7 20 Mei

2010

Musholla

Dusun

Karang

Ampel

Peserta

Tahlilan

Kelompok

1

Penyuluhan

Mengenai

Hipertensi

Presentasi

Sesi Tanya

Jawab

LCD

8 21 Mei

2010

Musholla

Dusun

Karang

Ampel

Peserta

Tahlilan

Kelompok

3

Demo Senam

Lansia

Pembagian Vitamin

Demonstrasi LCD

9 23 Mei

2010

Balai

Desa

Karang

Widoro

Lansia

Dusun

Karang

Ampel

Desa

Karang

Widoro

Demo Masak

Makanan Sehat

Rendah Garam

dan Rendah

Lemak

Demonstrasi Alat dan

bahan

memasak

10 27 Mei

2010

Musholla

Dusun

Karang

Ampel

Peserta

Tahlilan

Kelompok

1

Demo Senam

Lansia

Pembagian Vitamin

Demonstrasi LCD

Page 26: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

BAB V

RANCANGAN EVALUASI

No Intervensi Target Monitoring Evaluasi

1. Pemeriksaan Tekanan Darah dan Konsultasi Gratis

Mendeteksi tekanan darah yang tinggi pada Lansia

Kriteria Tekanan Darah tinggi pada Lansia

Antusias Lansia, keikutsertaan Lansia di kegiatan

2. Penyuluhan

Mengenai Hipertensi

Peningkatan

pengetahuan dan

pemahaman Lansia

tentang hipertensi

Tanya jawab

sebelum dan

sesudah

penyuluhan

Kemampuan

Lansia untuk

menjawab

pertanyaan

3. Demo Masak

Makanan Sehat

Rendah Garam dan

Rendah Lemak

Lansia mampu untuk

memasak makan yang

sehat rendah garam dan

lemak

Perwakilan 2 orang

perwakilan

Lansia mampu

mempraktekkan

demo masak

dengan benar

4. Demo Senam Lansia

Pembagian Vitamin

Lansia mampu

mempraktekkan senam

Lansia dengan benar

Perwakilan 2 orang

perwakilan

Lansia mampu

mempraktekkan

senam Lansia

dengan benar

Page 27: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

BAB VI

JADUAL PELAKSANAAN

Tgl Waktu Sasaran Tempat Kegiatan

5 Mei

2010

16.00-

17.30

Peserta

Tahlilan

Kelompok

2

Musholla

Dusun

Karang

Ampel

Pemeriksaan Tekanan Darah dan

Konsultasi

Menjelaskan Tujuan Kegiatan

Memeriksa Tekanan Darah

Konsultasi Mengenai Hipertensi

7 Mei

2010

16.00-

17.30

Peserta

Tahlilan

Kelompok

2

Musholla

Dusun

Karang

Ampel

Penyuluhan Mengenai Hipertensi

Menjelaskan Faktor Resiko

Hipertensi dan Komplikasinya

Menjelaskan Upaya Pencegahan

Hipertensi

Sesi Tanya Jawab

7 Mei

2010

16.00-

17.30

Peserta

Tahlilan

Kelompok

3

Musholla

Dusun

Karang

Ampel

Pemeriksaan Tekanan Darah dan

Konsultasi

Menjelaskan Tujuan Kegiatan

Memeriksa Tekanan Darah

Konsultasi Mengenai Hipertensi

13 Mei

2010

19.00-

20.30

Peserta

Tahlilan

Kelompok

1

Musholla

Dusun

Karang

Ampel

Pemeriksaan Tekanan Darah dan

Konsultasi

Menjelaskan Tujuan Kegiatan

Memeriksa Tekanan Darah

Konsultasi Mengenai Hipertensi

14 Mei

2010

16.00-

17.30

Peserta

Tahlilan

Kelompok

2

Musholla

Dusun

Karang

Ampel

Demo Senam Lansia

Menunjukkan Gerakan Sederhana

dan Mudah

Menjelaskan Pentingnya

Berolahraga

Pembagian Vitamin

Menjelaskan Kegunaan Vitamin

Page 28: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

yang Diberikan dalam

Mengurangi Tekanan Darah

14 Mei

2010

16.00-

17.30

Peserta

Tahlilan

Kelompok

3

Musholla

Dusun

Karang

Ampel

Penyuluhan Mengenai Hipertensi

Menjelaskan Faktor Resiko

Hipertensi dan Komplikasinya

Menjelaskan Upaya Pencegahan

Hipertensi

Sesi Tanya Jawab

20 Mei

2010

19.00-

20.30

Peserta

Tahlilan

Kelompok

1

Musholla

Dusun

Karang

Ampel

Penyuluhan Mengenai Hipertensi

Menjelaskan Faktor Resiko

Hipertensi dan Komplikasinya

Menjelaskan Upaya Pencegahan

Hipertensi

Sesi Tanya Jawab

21 Mei

2010

16.00-

17.30

Peserta

Tahlilan

Kelompok

3

Musholla

Dusun

Karang

Ampel

Demo Senam Lansia

Menunjukkan Gerakan Sederhana

dan Mudah

Menjelaskan Pentingnya

Berolahraga

Pembagian Vitamin

Menjelaskan Kegunaan Vitamin

yang Diberikan dalam

Mengurangi Tekanan Darah

23 Mei

2010

10.00-

selesai

Lansia

Dusun

Karang

Ampel

Desa

Karang

Widoro

Balai

Desa

Karang

Widoro

Demo Masak

Menunjukkan Cara Memasak

Makanan Sehat Rendah Garam

dan Rendah Lemak

Menjelaskan Kandungan Gizi dari

Makanan

Menjelaskan Pentingnya Makan

Makanan Sehat Rendah Garam

dan Rendah Lemak

Page 29: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

27 Mei

2010

19.00-

20.30

Peserta

Tahlilan

Kelompok

1

Musholla

Dusun

Karang

Ampel

Demo Senam Lansia

Menunjukkan Gerakan Sederhana

dan Mudah

Menjelaskan Pentingnya

Berolahraga

Pembagian Vitamin

Menjelaskan Kegunaan Vitamin

yang Diberikan dalam

Mengurangi Tekanan Darah

Page 30: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

BAB VII

RENCANA ANGGARAN BIAYA

1. Biaya fotokopi Rp 50.000,00

2. Snack untuk acara penyuluhan Rp 100.000,00

3. Bahan memasak untuk acara demo masak Rp 50.000,00

4. Biaya pembelian vitamin Rp 250.000,00

5. Biaya lain-lain Rp 200.000,00 +

TOTAL Rp 650.000,00

Page 31: Proposal KKN Karang WidoroNewBANGET Sekali Oh Yeah

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Bustan, M. N. 1997. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Craig, W. 2007. Does Caffeine Increase Blood Pressure? http://highbloodpressure.about.com/od/prevention/a/caffeine.htm. Diakses pada 6 Mei 2010.

Guyton, A. C & Hall, J. E. 2006. Textbook of Medical Physiology (11th ed). Philadelphia: Elsevier Saunders. Hlm 287.

Sianturi, G. 2003. Cara Tepat Minum Kopi Dan Teh. http://www.gizinet/cgi-bin/berita/fullnews.cgi . Diakses pada 1 Mei 2010.

Larsen, H. R. 2010. Treatment of Hypertension http://www.yourhealthbase.com/hypertension.html. Diakses pada 6 Mei 2010.

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius.

Noer, H.M.Sjaifoellah.2000. Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Sheps, S. G. 2005. Hipertensi. Terjemahan Meita Tjandrasa. Jakarta: PT Intisari Mediatama.

Suyono, Slamet. 2001. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 3. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI.

Tarigan, T. J. E. 1996. Kumpulan Makalah Temu Nasional Dokter PTT. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI.

Whelton, P. K. 2002. Primary Prevention of Hypertension. http://www.nhlbi.nih.gov/health/prof/heart/hbp/pphbp.pdf. Diakses pada 6 Mei 2010.