proposal kewirausahaan areng batok kelapa sebagai bahan bakar pedangan makanan

15
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANAN Disusun Oleh : NAMA : IRWANSYAH BUDIMAN NPM : 131100038 MATA KULIAH : KEWIRAHUSAAN KELAS : SEMESTER 6 ( EKSTENSI ) PRODI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA

Upload: irwansyah-budiman

Post on 21-Feb-2017

700 views

Category:

Business


102 download

TRANSCRIPT

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANAN

Disusun Oleh :

NAMA : IRWANSYAH BUDIMAN

NPM : 131100038

MATA KULIAH : KEWIRAHUSAAN

KELAS : SEMESTER 6 ( EKSTENSI )

PRODI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA

JAKARTA

KATA PENGANTAR

Salah satu produk yang dibuat dari tempurung kelapa adalah pembuatan arang tempurung

yang merupakan bahan baku untuk pembuatan sate, ayam bakar dll yang sering digunakan oleh

penjual sate ayam, ayam bakar sebagai bahan bakarnya. Jadi arang tempurung merupakan bahan

baku untuk para pedagang yang orentasinya dengan pembakaran. Pembuatan arang tempurung

ini belum banyak yang membuatnya, padahal potensi penjualannya, dan potensi pasar cukup

besar, baik untuk konsumsi rumah tangga lokal maupun untuk pedangan makanan.

Dari aspek teknologi, pengolahan arang tempurung relatif masih sederhana dan dapat

dilaksanakan oleh usaha-usaha kecil. Keterbatasan modal, akses terhadap informasi pasar dan

pasar yang terbatas, merupakan kendala dan masalah dalam pengembangan usaha industri

pengolahan arang tempurung.

Dilihat dari hasil analisa ekonomi (aspek ekonomi dan finansial) memberikan gambaran

bahwa proyek tersebut layak untuk diambil menjadi salah satu alternatif investasi bagi investor.

Karena dengan hanya modal yang tidak cukup banyak sudah bisa menghasilkan keuntungan

yang lumayan.

BAB 1

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa yang utama di dunia. Luas areal

tanaman kelapa pada tahun 2000 mencapai 3,76 juta ha, dengan total produksi diperkirakan

sebanyak 14 milyar butir kelapa, yang sebagian besar (95%) merupakan perkebunan rakyat.

Kelapa mempunyai nilai dan peran yang penting baik ditinjau dari aspek ekonomi

maupun sosial budaya. Pemanfaatan buah kelapa umumnya hanya daging buahnya saja untuk

dijadikan kopra, minyak dan santan untuk keperluan rumah tangga, sedangkan hasil sampingan

lainnya seperti tempurung kelapa belum begitu banyak dimanfaatkan. Bobot tempurung

mencapai 12% dari bobot buah kelapa. Dengan demikian, apabila secara rata-rata produksi buah

kelapa per tahun adalah sebesar 5,6 juta ton, maka berarti terdapat sekitar 672 ribu ton

tempurung yang dihasilkan. Potensi produksi tempurung yang sedemikian besar belum

dimanfaatkan sepenuhnya untuk kegiatan produktif yang dapat meningkatkan nilai tambahnya.

Salah satu produk yang dibuat dari tempurung kelapa adalah pembuatan arang tempurung

yang pada proses selanjutnya akan dapat diolah menjadi arang aktif yang digunakan oleh para

pedagang sate ayam , ayam bakar dll.

1.1 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Memanfaatkan kulit kelapa sebagai bahan bakar yang  bisa di manfaatkan oleh para

pedagang ayam bakar dan sate ayam.

1.2 MANFAAT :

1. Harga jauh lebih murah jika dibandingkan dengan areng kayu 2. menghasilkan panas yang tinggi dan continue sehingga sangat baik untuk pembakaran

yang lama3.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Proses Pembuatan Areng Kelapa

Alat dan bahan :

1) Tempurung kelapa

2) Tong besar / Drum

3) Timbangan besi

4) Sekop pasir

5) Tari plastic

6) Karung

7) Saringan pasir

8) Air

Cara membuat Arang Batok Kelapa :

1. Siapkan Drum bekas oli,usahakan yang dari pertamina dikarenakan lebih tebal dan awet

dari yang lain, pake tungku juga boleh. kalo pake drum bisa di pindah-pindah, banyaknya

drum disesuaikan dengan keinginan.

2. Drumnya dapat di lubangi sisi-sisinya diameter 5cm. tapi siapin juga penutup lubang

angin tersebut. tidak dikasi lubang pun tidak ada masalah. saya memilih tidak di lubangi,

karena berdasarkan pengalaman sedikit boros bahan baku, terlalu banyak oksigen di

dalam drum menyebabkan batok kelapa cepat terbakar menjadi abu.

3. Setelah tempat pembakaran di siapkan, buatlah STARTER untuk membakar batok,

caranya masukkan sampah ato plastik pada dasar drum, lalu bakar sampai api membesar

lalu masukkan setengah karung batok kelapa secara merata, lakukan penambahan batok

kelapa secara bertahap, skitar 30-1jam sekali. jangan sampai mengeluarkan API, yang

keluar hanya asap tebal. drum sambil di aduk, agar merata pembakarannya.

4.

Jika api sudah membesar dan sudah membakar seluruh batok kelapa hingga terlihat sudah

menjadi arang, maka siapakan air di ember untuk menyiram arengnya dengan secara

perlahan sampai apinya berkurang.

5. Siapkan karung goni basah, plat penutup drum,tali pengikat terbuat dari ban dalam

bekas,tutuplah semua sisi secara benar-benar rapat. jangan sampai ada sedikitpun celah

udara walaupun sebesar batang rokok.

6. Bukalah drum pada esok harinya, siapkan alas dari seng untuk mengangin-anginkan

arang yang sudah matang, sortir arang yang matang, pisahkan dengan yang belum

matang.pastikan arang tidak ada yang panas/ mengeluarkan asap, pastikan tidak ada bara

yang menyala. lalu di ayak pake kawat jaring-jaring ( yang biasa di pake oleh pekerja

penyaring kerikil), ayakan ini untuk memisahkan dari sampah dan debu sabut kelapa.

sehingga menghasilkan kualitas arang yang bagus.

7. Packing arang yang udah di ayak, pastikan kembali tidak ada arang yang membara.

setelah di masukkan dalam karung cek kembali dengan meraba sisi-sisi karung apabila

menemukan karung yang hangat, segera pisahkan dan bongkar karung tersebut. di

pastikan di dalam karung yang hangat itu ada arang yang membara. so ber hati-hatilah. 

8. Yang terakhir jika arang yang sudah jadi selesai di masukkan ke karung kemudian tinggal

di timbang beratnya sesuai yang diinginkan maksimal 10 kg per karung. Setelah

ditimbang langkah terkhir tinggal di jahit menggunakan jarum karung.

9. Siap dipasarkan 

B. Rencana Pembiayaan

Analisa Biaya

Modal awal : Rp. 2.000.000

Pembelian peralatan :

No Nama Barang Jumlah Harga Total1 Ayakan pasir 2 Rp 25.000 Rp 50.0002 Drum 10 Rp 100.000 Rp 1.000.0003 Timbangan 2 Rp 160.000 Rp 320.000

Total Rp 1.370.000

Asumsi penjualan :

Harga jual pasaran arang batok :

Areng per kg = Rp. 5.000Areng per karung /per 10 kg = Rp 50.000

Produksi arang batok 50 kg/hariProduksi di lahan pribadi tanpa biaya sewa

Mesin dan peralatan mengalami penyusutan sebagai berikut :

Drum digunakan selama 6 bulan :

1/6 bln x Rp 100.000      = Rp. 16.666

Ayakan pasir , timbangan digunakan selama 2 tahun :

1/24 bln x Rp. 370.000 = Rp. 30.833

Total penyusutan per bulan       = Rp. 47.499

Biaya pengeluaran per bulan

Pembelian Bahan baku :

1 karung tempurung kelapa isi 20 kg.1 karung tempurung kelapa isi 20 kg = 5 kg arang batok

Harga tempurung kelapa per 20 kg = Rp. 20.000

Pembelian tempurung kelapa per hari :

10 Drum x Rp. 20.000 : Rp. 200.000

Per hari membakar batok kelapa :

20 kg x 10 Drum = 200 kg batok kelapa

Jadi tempurung kelapa untuk 200 kg adalah 50 kg arang batok sudah jadi.

Pengeluaran selama sebulan :

Gaji pegawai 2 orang x Rp 500.000 : Rp 1.000.000Biaya listrik, air : Rp   300.000Biaya transportasi                   : Rp   280.000Biaya penyusutan                     : Rp   47.499

Total operasional per bulan          : Rp 1.627.499

Analisa Omset penjualan

Omset penjualan per hari :

Harga per karung arang / per 10 kg : Rp. 50.000

Penjualan per hari 5 karung x Rp. 50.000 : Rp.250.000

Omset penjualan per bulan :

Penjualan arang batok :Per hari : Rp. 250.000Per bulan Rp. 250.000 x 30 hari : Rp. 7.500.000

Laba bersih per bulan :

Rp. 7.500.000 - Rp 1.627.499 = Rp. 5.872.501KESIMPULAN

Upaya untuk meningkatkan pendapatan petani adalah memanfaatkan limbah kelapa

menjadi limbah yang memiliki nilai jual, salah satunya adalah dengan melakukan pembuatan

tempurung (batok) kelapa menjadi arang.

Pembuatan arang ini telah lama dikenal oleh masyarakat terutama dari segi manfaatnya, namun

di beberapa petani belum memasyarakat, melalui latihan ini diharapkan kegiatan pembuatan

arang tempurung akan menjadi kebiasaan yang dapat menghasilkan tambahan pendapatan

rumah tangga.

Pembuatan arang tempurung ini dapat dilakukan secara sederhana dengan cara menggunakan

lubang tanah dan dengan menggunakan drum bekas.