proposal ipn rap dairi rev 1 (2)-1

14
1 | PPP.IPN-RAP PROPOSAL PENDANAAN PROYEK INSTITUT PERTANIAN NUSANTARA (IPN) DAN RURAL AGROINDUSTRIAL PARK (RAP) DESA SITINJO, KECAMATAN SITINJO, KABUPATEN DAIRI, PROVINSI SUMATERA UTARA. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahwa, telah lama disadari oleh pembuat kebijakan, impor barang-barang berbasis hasil-hasil pertanian, perikanan, dan peternakan perlahan tetapi pasti telah menggiring ketahanan pangan negara republik Indonesia semakin lemah dan bergantung kepada negara lain. Bahwa keprihatinan kalangan intelektual tertentu pada khususnya dan rakyat Indonesia yang berwawasan kebangsaan pada umumnya selama ini atas kenyataan mental birokrat yang gemar mengimpor kebutuhan dasar ( beras, gula, garam, jagung, kedelai, cabe, bawang, dll) tampaknya akan berakhir seiring dengan dorongan kebutuhan kuat dari pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla untuk mewujudkan kedaulatan pangan dalam negeri. Bahwa dorongan kebutuhan tersebut tertuang secara eksplisit dalam Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM 2015-2019) dan UU No. 7 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025. Beberapa kebijakan pemerintah menyangkut strategi umum kebijakan Pembangungan Nasional adalah Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan Memperkuat Daerah-daerah dan Desa dalam Kerangka Negara Kesatuan; mewujudkan Kemandirian Ekonomi dengan Menggerakkan Sektor-Sektor Strategis Ekonomi Domestik (antara lain Peningkatan Kedaulatan Pangan, Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan); Parawisata dan Industri. Bahwa sejak semula, Yayasan Dwiguna Multikaji berkeyakinan usaha yang relatif lancar dan bertahan lama adalah usaha yang berbasiskan pada Pertanian, Perikanan, dan Peternakan yang diintegrasikan dengan Industri Pengolahan terpadu ramah lingkungan/kesehatan; usaha yang didukung oleh tenaga-tenaga kerja terampil/kompeten dan berkarakter; usaha yang dikelola secara professional, transparan, akuntabel dan taat azas; usaha yang menempatkan Masyarakat Hukum Adat setempat sebagi subjek share holder. PT KUPEKADE KARINA NUSANTARA GENERAL CONTRACTOR – CIVIL - MECHANICAL ELECTRICAL – MACHINING – FABRICATION Jl. Kebayoran Baru No. 83B Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan Telp.: (021) 727 93359, Fax. (021) 727 93337, Email : [email protected]

Upload: ahmad-jaeni

Post on 22-Jan-2018

95 views

Category:

Small Business & Entrepreneurship


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal ipn rap dairi rev 1  (2)-1

1 | PPP.IPN-RAP

PROPOSAL PENDANAAN PROYEK

INSTITUT PERTANIAN NUSANTARA (IPN) DAN RURAL AGROINDUSTRIAL PARK (RAP)

DESA SITINJO, KECAMATAN SITINJO, KABUPATEN DAIRI, PROVINSI SUMATERA UTARA.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bahwa, telah lama disadari oleh pembuat kebijakan, impor barang-barang

berbasis hasil-hasil pertanian, perikanan, dan peternakan perlahan tetapi pasti telah

menggiring ketahanan pangan negara republik Indonesia semakin lemah dan

bergantung kepada negara lain.

Bahwa keprihatinan kalangan intelektual tertentu pada khususnya dan

rakyat Indonesia yang berwawasan kebangsaan pada umumnya selama ini atas

kenyataan mental birokrat yang gemar mengimpor kebutuhan dasar ( beras, gula,

garam, jagung, kedelai, cabe, bawang, dll) tampaknya akan berakhir seiring dengan

dorongan kebutuhan kuat dari pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla untuk mewujudkan

kedaulatan pangan dalam negeri.

Bahwa dorongan kebutuhan tersebut tertuang secara eksplisit dalam

Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJM 2015-2019) dan UU No. 7 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025. Beberapa kebijakan pemerintah

menyangkut strategi umum kebijakan Pembangungan Nasional adalah Membangun

Indonesia dari Pinggiran dengan Memperkuat Daerah-daerah dan Desa dalam

Kerangka Negara Kesatuan; mewujudkan Kemandirian Ekonomi dengan Menggerakkan

Sektor-Sektor Strategis Ekonomi Domestik (antara lain Peningkatan Kedaulatan

Pangan, Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan); Parawisata dan Industri.

Bahwa sejak semula, Yayasan Dwiguna Multikaji berkeyakinan usaha yang

relatif lancar dan bertahan lama adalah usaha yang berbasiskan pada Pertanian,

Perikanan, dan Peternakan yang diintegrasikan dengan Industri Pengolahan terpadu

ramah lingkungan/kesehatan; usaha yang didukung oleh tenaga-tenaga kerja

terampil/kompeten dan berkarakter; usaha yang dikelola secara professional,

transparan, akuntabel dan taat azas; usaha yang menempatkan Masyarakat Hukum

Adat setempat sebagi subjek share holder.

PT KUPEKADE KARINA NUSANTARA

GENERAL CONTRACTOR – CIVIL - MECHANICAL ELECTRICAL – MACHINING – FABRICATION Jl. Kebayoran Baru No. 83B Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan Telp.: (021) 727 93359, Fax. (021) 727 93337, Email : [email protected]

Page 2: Proposal ipn rap dairi rev 1  (2)-1

2 | PPP.IPN-RAP

1.2. Dasar Hukum

Proposal pendirian Institut Pertanian Nusantara (IPN) dan Rural

Agroindustrial Park (RAP) dilandasi pada kesadaran hukum sebagaimana tertuang

dalam :

a. Pancasila;

b. UUD Tahun 1945; dan

c. Visi dan Misi Yayasan Dwiguna Multikaji.

1.3. Maksud dan Tujuan

1.3.1. Bidang Pendidikan

a. Mendirikan Perguruan Tinggi untuk mendidik pemuda-pemuda

Masyarakat Hukum Adat setempat menjadi anak bangsa yang

memiliki pengetahuan, kompetensi, moral dan wawasan Nusantara

utamanya di bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan, Agroindustri,

dan Agrobisnis guna mendukung upaya pemerintah terwujudnya

kedaultan Pangan dan Kedaulatan energi terbarukan;

b. Membaharui dan meningkatkan kemampuan Masyarakat Hukum

Adat yang hidup di sekitar IPN khususnya dan di provinsi Sumatera

Utara umumnya untuk dididik menjadi tenaga-tenaga terampil/siap

pakai, mandiri, bermoral, bermental wirausaha; dan

c. Membuka lapangan pekerjaan bagi Masyarakat Hukum Adat setempat

khususnya dan bagi Masyarakat Nusantara umumnya.

1.3.2. Bidang Sosial Ekonomi

a. Mendirikan Rural Agroindustrial Park (RAP) yang menampung dan

mengolah produk-produk Pertanian, Perikanan, Peternakan hasil

kerja praktek mahasiswa-mahasiswa IPN dan Masyarakat Hukum

Adat menjadi produk-produk bermutu, ramah lingkungan dan

marketable bagi pasar lokal, Nasional dan Internasional. RAP

berfungsi juga sebaga wadah tempat magang mahasiswa-mahasiswa

IPN khususnya dan Masyarakat Hukum Adat Nusantara pada

umumnya.

b. Mendirikan “sekolah alam” berupa ekowisata untuk mengajarkan

kepada masyarakat arti pentingnya kelestarian lingkungan hidup

serta cara-cara pengolahan Sumber Daya Alam yang

berkesinambungan dan ramah lingkungan.

Untuk merealisasikan maksud dan tujuan tersebut, kerjasama merupakan

Page 3: Proposal ipn rap dairi rev 1  (2)-1

3 | PPP.IPN-RAP

keniscayaan. Oleh karena itu Yayasan Dwiguna Multikaji menjalin hubungan

kerjasama dengan instansi pemerintah, instansi swasta yang berasal dari dalam dan

luar negeri yang didasarkan pada kesetaraan, saling menghargai, dan saling

menguntungkan (Mutual Symbiosis).

BAB 2

LOKASI TATA LETAK IPN DAN RAP

2.1. Gambaran Umum

Pemilihan lokasi dan tata letak IPN dan RAP yang tepat merupakan

pertimbangan sangat penting, karena merupakan syarat untuk dapat memperkirakan

secara akurat biaya yang dibutuhkan IPN dan RAP. Disain-disain yang diperlukan

terdiri dari : Sarana dan Prasarana, bangunan utama kampus IPN dan RAP serta

bangunan pendukungnya, saluran air, perpipaan, jaringan listrik, fasilitas-fasilitas

pendukung lainnya, keterjangkauan dari jalan raya, Pelabuhan udara dan Pelabuhan

laut.

2.2. Lokasi IPN dan RAP

Pemilihan dan penentuan lokasi secara geografis sangat menentukan

kemajuan dan kelangsungan hidup IPN dan RAP di kemudian hari. Faktor-faktor yang

berpengaruh antara lain : Keterjangkauan Masyarakat Hukum Adat Nusantara. Aspek

logistik, aspek produksi, dan aspek kelancaran distribusi. Selain faktor-faktor di atas

perlu juga memperhitungkan aspek sosial budaya Masyarakat Hukum Adat setempat.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka lokasi IPN dan RAP dipilih di desa

Sitinjo, kecamatan Sitinjo, kabupaten Dairi, provinsi Sumatra Utara.

Dasar pertimbangan pemilihan lokasi IPN adalah :

a. kesediaan Masyarakat Hukum Adat setempat (Sulang Silima, marga

Kudadiri) untuk menyediakan/pembebasan lahan;

b. dukungan pemerintah daerah kabupaten Dairi; dan

c. mempertahankan pertumbuhan GDP kabupaten Dairi dan memperkecil

kesenjangan ekonomi (rasio gini).

Dasar pertimbangan pemilihan lokasi RAP adalah :

a. kesediaan Masyarakat Hukum Adat (Sulang Silima, marga Kudadiri)

untuk menyediakan lahan yang tidak bermasalah;

b. aspek topografi dan iklim yang mendukung usaha Pertanian, Perikanan

Page 4: Proposal ipn rap dairi rev 1  (2)-1

4 | PPP.IPN-RAP

dan Peternakan, dan indsutri pengolahan;

c. dekat dengan sumber bahan baku;

d. berada pada jalur transportasi darat ke Aceh dan kabupaten lainnya di

sekitar danau Toba;

e. dekat dengan pelabuhan udara dan pelabuhan laut;

f. berada pada jalur jaringan utama listrik dan komunikasi;

g. ketersediaan tenaga kerja yang cukup.

2.3. Tata Letak IPN dan RAP

Tata letak IPN adalah suatu perencanaan dan pengintegrasian aliran dari

pergerakan mahasiswa, tenaga pengajar dari kampus ke pemondokan, tempat praktek

lapangan Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan RAP. Perencanaan dan

pengintegrasian ini dilakukan seefektif dan seekonomis mungkin sehingga tidak

memerlukan biaya transportasi yang mahal.

Tata letak RAP adalah penyusunan yang teratur dan efisien dari semua

fasilitas, mesin-mesin pabrik, gudang bahan baku, gudang bahan pendukung

produksi, gudang bahan setengah jadi dan gudang barang jadi siap jual.

Adapun tujuan dari tata letak adalah supaya konsumsi waktu proses kerja

dan perpindahan bahan baku hingga barang siap jual seefektif dan seefisien mungkin.

Efektifitas dan efisiensi ini berpengaruh langsung kepada besaran modal, biaya

produksi dan biaya-biaya operasional lainnya. Disain yang rasional harus

memasukkan tata letak areal proses, tempat persediaan, dan areal perpindahan dalam

letak yang mendukung efisiensi dengan memperhatikan faktor-faktor : Urut-urutan

proses pengolahan; Pemeliharan dan perbaikan; Keselamatan kerja; Kemungkinan

pengembangan; luas/kondisi/konstruksi bangunan yang memenuhi syarat;

pengolahan limbah; Ventilasi Udara; Service area (Tempat parkir, kantin, tempat

ibadah, dll diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu jauh dari tempat

kerja/perkuliahan.

2.4. Perincian Luas Lahan yang dibutuhkan

Untuk mendirikan IPN yang terpadu dengan RAP, diperlukan lahan satu

hamparan dengan luas minimal 60 Ha. Sedangkan areal produksi bahan baku yang

diperlukan RAP tidak harus satu hamparan, tetapi letaknya tidak terlalu jauh dari RAP

dengan luasan ekonomis (mendukung ketersediaan buffer stock bahan ) kelancaran

operasional RAP minimal 100 Ha. Adapun peruntukan lahan 180 Ha lahan tersebut

adalah sebagai berikut :

a. Kampus IPN 5 Ha

b. Lahan Praktek Mahasiswa 45 Ha

c. Bangunan RAP 7 Ha

d. Pengolahan Limbah 1 Ha

Page 5: Proposal ipn rap dairi rev 1  (2)-1

5 | PPP.IPN-RAP

e. APL 2 Ha

f. Areal Produksi Pertanian, Perikanan, Peternakan 120 Ha

BAB 3

ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Organisasi dan manajemen IPN dan RAP mendasarkan diri pada tiga azas.

Pertama : Professionalisme. Kedua : Tranparansi. Ketiga : Akuntabel dan taat kepada

perundang-undangan yang berlaku.

3.1. Susunan Personalia YAYASAN DWIGUNA MULTIKAJI

Ketua Umum : Drs Firmus Kudadiri. MM

Wakil Ketua Umum : Dr. Marusaha L. Gaol

Sekretaris Umum : Ir. Santiamer Silalahi

Wakil Sekretaris Umum : Grace

Bendahara Umum : Ir. Hasiholan Eybeynezer S. M.Si

Wakil Bendahara Umum : Regina Stellanova

Pengawas : Ir. Udi Priharyono.

Koordinator Wilayah Timur Indonesia : Pdt. Lilomboba

Koordinator Wilayah Tengah Indonesia : Nataniel DM. S.Pd. MM

Koordinator Wilayah Barat Indnesia : Anna Martyna Sinamo. M.Psi

Staf Ahli bidang

a. Pertanian : Prof. Dr. Bruno

b. Peikanan : Prof. Dr. Toman.P dan Willy S.

c. Peternakan : Ir. Yoel. MM

d. Pupuk : Prof. Dr. Edison Nababan

e. Agroindustri : Prof. Dr. Posman. S

f. Pengawetan non-kimia : Drs. J. Sembiring.

g. R & D : Prof. Dr. Edison Nababan

Page 6: Proposal ipn rap dairi rev 1  (2)-1

6 | PPP.IPN-RAP

3.2. Struktur Organisasi IPN

Gbr 1. Struktur Organisasi IPN

3.3. Struktur Organisasi RAP

Struktur organisasi IPN dan RAP yang digambarkan di bawah terbatas pada

level pimpinan, dalam kenyataannya masih akan diperlengkapi dengan jabatan-

jabatan operasional lainnya. Ke depan manajemen IPN dan RAP akan berstandar ISO

yang diakui Internasional.

YAYASAN DWIGUNA

MULTIKAJI (YDM)

KETUA /WKL KETUA

IPN

PEMBANTU KETUA

BID. AKADEMIS

PEMBANTU KETUA

BID. KEMAHASISWAAN

TAT USAHA

SEKRETARIS

Ir. H. Eybeneyzer. M.Si HUMAS

Yepadani Murni

BIRO PRODUKSI P-3

Ir. Prisila Tambun

PEMBANTU KETUA

BID. KEUANGAN

INSTITUT PERTANIAN

NUSANTARA

Dra. Artha Peto Sinamo.MA/ Ir. Reinhard Siagian. M.Si

Regina Stellanova Anna Martyna Sinamo. M.Psi R. Hajiwibowo. SH Advent Tambun.S.s.,M.Ele

DEWAN KURATOR Prof. Dr. Ir. Edison N

Prof. Dr. Osbin Samosir

Page 7: Proposal ipn rap dairi rev 1  (2)-1

7 | PPP.IPN-RAP

Gbr. 2. Struktur Organisasi RAP

3.4. Sistem Kerja YAYASAN DM-IPN-RAP

Kejelasan sistem kerja antara YAYASAN DWIGUNA MULTIKAJI (YDM)-

INSTITUT PERTANIAN NUSANTARA (IPN)-RURAL AGROINDUSTRILA PARK (RAP)

ditetapkan sedemikian rupa sehingga ketiga institusi ini menunaikan peran dan

fungsinya secara independen, saling mendukung dan saling melayani. Sistem kerja ini

disebut Integrated Triangle System yaitu saling melayani dan saling mendukung.

DEWAN

KOMISARIS

DIREKTUR

UTAMA

DIREKTUR

PRODUKSI

DIREKTUR

MARKETING

DIREKTUR

R&D

SEKRETARIS

PERUSAHAAN

HUMAS

DAN HUKUM

DIREKTUR

KEUANGAN

RURAL AGROINDUSTRIAL

PARK

YAYASAN DWIGUNA MULTIKAJI

DIREKTUR

UMUM DAN SDM

Page 8: Proposal ipn rap dairi rev 1  (2)-1

8 | PPP.IPN-RAP

Gbr. 3. Integrated Triangle System

YDM berperan sebagai perumus dan penanggungjawab terwujudnya tujuan

pendirian IPN dan RAP; Melayani terpenuhinya kebutuhan shareholder dan stake

holder. Mengeliminir kendala-kendala tercapainya tujuan IPN dan RAP, dan menjalin

kemitraan tetap dan strategis dengan pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan

pangan dan energi terbarukan.

IPN berperan sebagai institusi menyediakan tenaga-tenaga terdidik,

terampil, mandiri, bermoral, berwawasan kebangsaan, dan siap pakai di bidang

Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Agroindustri/Agrobisnis.

RAP berperan menampung dan mengolah produk-produk pertanian,

Perikanan, Peternakan hasil kerja mahasiswa-mahasiswa IPN dan Masyarakat Hukum

Adat setempat menjadi produk-produk bernilai tambah, ramah lingkungan dan

dibutuhkan rakyat Indonesia. RAP merupakan wadah tempat magang para Mahasiswa

IPN dan pengusaha-pengusaha Masyarakat Hukum Adat.

YDM

RAP IPN

Support line Service line

Stake

Holder

Stake

Holder

Stake

Holder

Page 9: Proposal ipn rap dairi rev 1  (2)-1

9 | PPP.IPN-RAP

BAB 4

ASPEK KEUANGAN

4.1. Modal Investasi

Modal investasi merupakan jumlah kumulatif dari Modal Investasi Tetap

Tidak Langsung (MITTL), Modal Investasi Tetap Langsung (MITL), dan Modal Kerja

(Tabel 1 s/d Tabel 3).

Total Modal Investasi Tetap yang dibutuhkan adalah Rp.

2.383.483.100.000,- Terdiri dari Modal Investasi Tetap untuk IPN RP.

505.233.600.000,- dan RP. 1,878,249.500.000,- untuk RAP.

4.1.1. Modal Investasi Tetap Tidak langsung (MTTL) untuk IPN dan RAP

Tabel 1 : MITTL Untuk IPN dan RAP

NO ALOKASI UNTUK

INSTITUT PERTANIAN NUSANTARA RURAL AGROINDUSTRIAL PARK JUMLAH

STN JML RP/STN TOTAL (RP) STN JML RP/STN TOTAL (RP)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Modal Pra Investasi LS 1 7,696,000,000 LS 1 9,141,600,000 16,837,600,000

2 Biaya

Legalitas LS 1 125,000,000 LS 1 125,000,000 250,000,000

3 Pekerjaan

Engineering LS 1 1,500,000,000 LS 1 2,500,000,000 4,000,000,000

dan

supervise LS 1 23,088,000,000 LS 1 27,424,800,000 50,512,800,000

4 Fee

Kontraktor LS 1 19,240,000,000 LS 1 22,854,000,000 42,094,000,000

5 Cadangan 769,600,000 9,141,600,000 9,911,200,000

6 Komsisi

Mediator % 1 26,600,000,000 26,600,000,000

Jumlah 79,018,600,000 71,187,000,000 150,205,600,000

Page 10: Proposal ipn rap dairi rev 1  (2)-1

10 | PPP.IPN-RAP

4.1.2. Modal Investasi tetap Langsung (MITL) untuk IPN dan RAP

Tabel 2. MITL untuk IPN

NO ALOKASI UNTUK INSTITUT PERTANIAN NUSANTARA

STN JML RP/STN TOTAL (RP)

1 2 3 4 5 6

1 Pembebasan Lahan Ha 50 400,000,000 20,000,000,000

2 Persiapan lahan

> Peralatan Ha 5 27,500,000 137,500,000

> Pengolahan Ha 45 15,000,000 675,000,000

3 Biaya Bangunan 0

> Kantor Lembaga Unit 1 1,500,000,000 1,500,000,000

> Kampus Unit 3 13,475,000,000 40,425,000,000

> Gedung Rektorat Unit 1 3,750,000,000 3,750,000,000

> Perpustakaan Unit 1 1,500,000,000 1,500,000,000

> Laboratorium Unit 1 1,500,000,000 1,500,000,000

> Aula Unit 1 2,000,000,000 2,000,000,000

> Workshop Center Unit 1 4,000,000,000 4,000,000,000

> Gudang Unit 1 1,500,000,000 1,500,000,000

> Gerbang dan pagar LS 1 500,000,000 500,000,000

> Asrama mahasiswa/ Unit 6 1,125,000,000 6,750,000,000

Perumahan dosen/Kry

> Perumahan Karyawan Unit 120 300,000,000 36,000,000,000

> Infrastruktur/sarana LS 1 79,477,500,000 79,477,500,000

jalan lintas kampus

> Klinik Kesehatan Unit 1 1,000,000,000 1,000,000,000

> Mini Market/Koperasi Unit 1 2,500,000,000 2,500,000,000

> Kantin Unit 1 4,500,000,000 4,500,000,000

> Musholla Unit 1 1,000,000,000 1,000,000,000

> Aula Oikumene Unit 1 1,000,000,000 1,000,000,000

4 Instalasi Listrik, PDAM

LS 1 7,500,000,000 7,500,000,000 Sanitasi, dll

5 Ipal LS 1 15,000,000,000 15,000,000,000

6 Kenderaan Operasional Unit 15 10,500,000,000

7 Pengadaan bibit, pupuk,

LS 1 16,000,000,000 16,000,000,000 Pestisida

8 Alat-alat Pertanian

LS 1 15,000,000,000 15,000,000,000 Modern utk praktek

9 Generator 500 KVA Unit 2 2,500,000,000 5,000,000,000

10 Cadangan 15,000,000,000

TOTAL 293,715,000,000

Page 11: Proposal ipn rap dairi rev 1  (2)-1

11 | PPP.IPN-RAP

Tabel 3. MITL Untuk RAP

NO ALOKASI UNTUK RURAL AGROINDUSTRIAL PARK

STN JML RP/STN TOTAL (RP)

1 2 3 4 5 6

1 Pembebasan Lahan Ha 130 500,000,000 65,000,000,000

2 Persiapan Lahan

> Peralatan Lahan Ha 5 27,500,000 137,500,000

> Pengolahan Lahan Ha 95 15,000,000 1,425,000,000

3 Sarana dan Prasarana

> Kantor RAP Unit 1 5,000,000,000 5,000,000,000

> Infrastruktur/Jln LS 1 10,000,000,000 10,000,000,000

> Pabrik-Pabrik Paket 1 106,250,000,000 106,250,000,000

> Gudang Paket 1 7,500,000,000 7,500,000,000

> Tangki Penampung Bioethanol

c/w equipments Unit 3 4,750,000,000 14,250,000,000

> Tangki BBM c/w Equipments Unit 3 1,000,000,000 3,000,000,000

> Power House Unit 1 5,000,000,000 5,000,000,000

> Kandang Sapi, kap 4000 Ekor Set 1 12,500,000,000 12,500,000,000

> Kandang Kambing, Kap 5000 Ekor Set 1 7,500,000,000 7,500,000,000

> Kandang Unggas Set 1 6,000,000,000 6,000,000,000

> Sanitasi, saluran air, selokan LS 1 4,500,000,000 4,500,000,000

> Ipal Ls 1 7,000,000,000 7,000,000,000

> Instalasi Pipa Biogas Ls 1 8,500,000,000 8,500,000,000

> Instalasi listrik LS 1 3,000,000,000 3,000,000,000

> Instalasi Pipa Air Ls 1 2,750,000,000 2,750,000,000

4 Mesin-Mesin Utama Pabrik Paket 1 692,500,000,000 692,500,000,000

5 Generator 500 KVA Unit 6 2,500,000,000 15,000,000,000

6 Hydro Power Plant, 5 MW Unit 1 325,000,000,000 325,000,000,000

7 Instalasi Permesinan LS 1 2,000,000,000 2,000,000,000

8 Instrumen Alat-alat Kontrol Ls 1 4,500,000,000 4,500,000,000

9 Timbangan Unit 1 3,000,000,000 3,000,000,000

10 Alat-alat Transportasi LS 1 12,500,000,000 12,500,000,000

11 Alat-alat Pemadam Kebakaran LS 1 500,000,000 500,000,000

12 Alat-alat Pertanian Modern Paket 1 50,000,000,000 50,000,000,000

13 Bibit, Pupuk, Pestisida LS 1 2,500,000,000 2,500,000,000

14 Sapi Ekor 400 10,000,000 4,000,000,000

15 Kambing Ekor 5000 1,250,000 6,250,000,000

16 Bibit ikan 5,000,000,000

17 Alat2 Pemadam kebakaran LS 1 1,000,000,000 1,000,000,000

18 Inventaris Kantor LS 1 2,000,000,000 2,000,000,000

19 Perlengkapan IT LS 1 4,000,000,000 4,000,000,000

Total 1,399,062,500,000

Page 12: Proposal ipn rap dairi rev 1  (2)-1

12 | PPP.IPN-RAP

4.1.3. Modal Kerja

Jumlah Modal kerja yang dibutuhkan untuk IPN adalah ketersediaan dana tunai

dibutuhkan selama operasional 5 tahun, yaitu sebesar Rp.132.500.000.000. Terdiri dari biaya

rutin operasional Rp. 125.000.000.000 dan biaya perawatan Rp. 7.500.000.000.

Jumlah Modal Kerja untuk RAP adalah ketersediaan dana tunai selama 90 hari

kerja sebesar Rp. 408.000.000.000

4.2. Biaya Produksi

Tabel 4 Biaya Produksi IPN dan RAP

NO PENJELASAN IPN

RURAL AGROINDUSTRIAL

PARK ( RAP )

1 2 3 4

A KAPASITAS OUTPUT

1 Tenaga Siap Pakai 300 Orang

2 Bioethanol 2.700.000 Liter

3 Glukosa 12.000 Ton

4 Minyak Jagung 10.000 Ton

B REVENUE

> Main Revenue 24,000,000,000 2,252,900,000,000

> Miscellanous 0 125,000,000,000

Total Revenue 24,000,000,000 2,377,900,000,000

C BIAYA-BIAYA

1 Biaya Tetap 17,523,564,246 540,831,870,000

2 Biaya Variable 4,021,144,117 940,700,000,000

Total Biaya 21,544,708,363 1,481,531,870,000

D Laba Sebelum Pajak 2,455,291,637 896,368,130,000

Page 13: Proposal ipn rap dairi rev 1  (2)-1

13 | PPP.IPN-RAP

Tabel 5. Laba IPN dan RAP Setelah Pajak

PERSEN JENJANG, RP IPN RAP

1 2 3 4

10 50,000,000 5,000,000 5,000,000

15 100,000,000 - 50,000,000 7,500,000 7,500,000

30 2,455,291,637 - 100,000,000 706,587,491

30 896,368,130,000-100,000,000 268,880,439,000

Total 719,087,491 268,892,939,000

Laba Setelah Pajak 1,736,204,146 627,475,191,000

4.3. Analisa Kelayakan Proyek

Tabel 6 Analisa Kelayakan Proyek

NO ANLISA

PENJELASAN IPN RAP ATAS

1 2 3 4 5

1 Profit Margin Laba Setelah Pajak x 100 %

7% 26% Totoal Revenue

2 Return On Investment Laba Setelah Pajak x 100 %

0.34% 26% Total Modal

3 Payback Period 1

14 Tahun 4 Tahun Profit Margin

Page 14: Proposal ipn rap dairi rev 1  (2)-1

14 | PPP.IPN-RAP

4.4. Kesimpulan

Berdasarkan analisa kelayayakan proyek sebagaimana dipaparkan pada tabel 6,

maka dapatlah disimpulkan bahwa proyek IPN dan RAP layak dikerjakan.

Catatan kaki pada IPN, bahwa payback period selama 14 tahun dapatlah dipahami,

karena IPN bukanlah berbasiskan komersial, tetapi lebih pada peran tanggungjawab sosialnya.

Tanggungjawab sosial IPN mendidik pemuda-pemuda Masyarakat Hukum Adat

Kabupaten Dairi khususnya dan daerah lain pada umumnya untuk menjadi tenaga-tenaga

terampil, mandiri, bermoral, bermental wirausaha, dan siap pakai.

BAB 5

PENUTUP

Proposal bidag pertanian, Perikanan, Peternakan yang terintegrasi dengan

Agroindustri/Agrobisnis serta Agrowisata ini diharapakan menjadi pilot project

perwujudan dari Agropolitan di berbagai provinsi di Indonesia.

Kerjasama dengan Masyarakat Hukum Adat dengan melibatkan mereka

sebagai subjek pembangunan merupakan modal sosial yang menjamin kelancaran ,

kelanggengan usaha dan nilai positif bagi investor sebagai pertimbangan untuk

mengambil keputusan.

-----------------------------------*******----------------------------------------

Jakarta, 02 Agustus 2016. PT. KUPEKADE KARINA NUSANTARA

Diri Rakasiwi Direktur Utama