proposal game kelompok 1

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia berperan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain. Secara garis besar manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan kehidupan secara berkelompok untuk hidup saling membantu dengan cara melakukan interaksi sosial. Dalam berinteraksi sosial, hambatan bisa terjadi dimana saja baik dalam individu maupun dalam kelompok yang mengakibatkan interaksi antar keduanya akhirnya menciptakan sebuah komunikasi yang tidak efektif. Hal ini dikarenakan setiap kelompok manusia dimana-mana anggota-anggotanya berinteraksi satu sama lain memiliki kerjasama yang kurang baik. Peristiwa demikian disebabkan penonjolan kepentingan perorangan dalam kelompok sangat nyata antara lain karena sifat individualistis dari anggota kelompok, bahwa tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh kelompok yang menjadi anggotanya. Jadi jelaslah bahwa kelompok itu memang benar-benar mempunyai pengaruh terhadap kehidupan individu. Maka dengan demikian diperlukan suatu pemecahan masalah yang dapat membuat mereka bisa bekerja sama membangun keadaan psikologi dan keadaan sosial di 1

Upload: muhammad-sudrajad

Post on 27-Oct-2015

33 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ljbjlb

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Game Kelompok 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia berperan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial,

terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas

dari individu yang lain. Secara garis besar manusia sebagai makhluk sosial selalu

membutuhkan kehidupan secara berkelompok untuk hidup saling membantu

dengan cara melakukan interaksi sosial. Dalam berinteraksi sosial, hambatan bisa

terjadi dimana saja baik dalam individu maupun dalam kelompok yang

mengakibatkan interaksi antar keduanya akhirnya menciptakan sebuah

komunikasi yang tidak efektif. Hal ini dikarenakan setiap kelompok manusia

dimana-mana anggota-anggotanya berinteraksi satu sama lain memiliki kerjasama

yang kurang baik. Peristiwa demikian disebabkan penonjolan kepentingan

perorangan dalam kelompok sangat nyata antara lain karena sifat individualistis

dari anggota kelompok, bahwa tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh

kelompok yang menjadi anggotanya. Jadi jelaslah bahwa kelompok itu memang

benar-benar mempunyai pengaruh terhadap kehidupan individu.

Maka dengan demikian diperlukan suatu pemecahan masalah yang dapat

membuat mereka bisa bekerja sama membangun keadaan psikologi dan keadaan

sosial di sekitarnya agar proses interaksi sosial menjadi lebih efektif yaitu melalui

proses dinamika kelompok. Proses interaksi sosial tidak dapat dihindari dalam

kehidupan kita. Hampir sebagian perilaku yang kita jalani merupakan proses

interaksi sosial. Melalui praktek dinamika kelompok ini penulis akan mengulas

sedikit tentang apa itu dinamika kelompok, interaksi sosial beserta dengan

permainan dinamika kelompok yang berhubungan dengan interaksi sosial.

1

Page 2: Proposal Game Kelompok 1

1.2 Tujuan Kegiatan

Tujuan diadakannya kegiatan dalam praktikum dinamika kelompok ini adalah :

1. Mengetahui bentuk aplikasi permainan yang berhubungan dengan proses

dinamika kelompok

2. Mengetahui bentuk aplikasi permaian yang berhubungan dengan interaksi

sosial khususnya proses kerjasama, akomodasi, konflik dan persaingan.

2

Page 3: Proposal Game Kelompok 1

BAB II

DINAMIKA KELOMPOK

2.1 Pengertian Dinamika Kelompok

Setiap kelompok terlibat adanya perubahan setiap saat baik secara besar-

besaran maupun secara kecil atau perubahan itu secara cepat maupun lambat, di

mana perubahan ini menyebabkan adanya perbedaan keadaan kelompok dengan

keadaan sebelumnya. Sebagaimana menurut Drs. Soelaiman Joesoyf, memberikan

batasan bahwa “Perubahan secara besar maupun secara kecil atau perubahan

secara cepat atau lambat itu sesungguhnya adalah suatu dinamika, artinya suatu

kenyataan yang berhubungan dengan perubahan keadaan” Dari uraian tersebut di

atas, maka jelaslah bahwa yang dimaksud dengan dinamika adalah suatu

perubahan, baik secara besar-besaran atau kecil maupun perubahan yang secara

cepat atau lambat, sehinggan merupakan dari suatu kenyataan yang berhubungan

dengan suatu keadaan.

Dinamika berarti tingkah laku warga yang satu secara langsung

mempengaruhi warga yang lain secara timbal balik. Jadi, dinamika berarti adanya

interaksi dan interdepedensi antara anggota kelompok yang satu dengan anggota

kelompok yang lain secara timbal balik dan antara anggota dengan kelompok

secara keseluruhan. Keadaan ini dapat terjadi karena selama ada kelompok,

semangat kelompok (group spirit) terus-menerus berada dalam kelompok itu.

Oleh karena itu, kelompok tersebut bersifat dinamis, artinya setiap saat kelompok

yang bersangkutan dapat berubah.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dinamika kelompok berarti

suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai

hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain.

Dengan kata lain, antar anggota kelompok mempunyai hubungan psikologis yang

berlangsung dalam situasi yang dialami secara berama-sama.

3

Page 4: Proposal Game Kelompok 1

2.2 Proses Dinamika Kelompok

Proses dinamika kelompok mulai dari individu sebagai pribadi yang

masuk ke dalam kelompok dengan latar belakang yang berbeda-beda, belum

mengenal antar individu yang ada dalam kelompok. Mereka membeku seperti es.

Individu yang bersangkutan akan berusaha untuk mengenal individu yang lain. Es

yang membeku lama-kelamaan mulai mencair, proses ini disebut ice breaking.

Setelah saling mengenal, dimulailah berbagai diskusi kelompok, yang kadang

diskusi bisa sampai memanas, proses ini disebut storming. Storming akan

membawa perubahan pada sikap dan perilaku individu, pada proses ini individu

mengalami forming.

Dalam setiap kelompok harus ada aturan main yang disepakati bersama

oleh semua anggota kelompok dan pengatur perilaku semua anggota kelompok,

proses ini disebut norming. Berdasarkan aturan inilah individu dan kelompok

melakukan berbagai kegiatan, proses ini disebut performing. Secara singkat

dinamika kelompok dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1. Proses Dinamika Kelompok

4

Page 5: Proposal Game Kelompok 1

BAB III

INTERAKSI SOSIAL

3.1 Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang

dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu

yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok

lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat

simbol, di mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya

diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya

Proses Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia

bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi

manusia. Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara

seseorang dengan sesamanya. Dan terakhir adalah makna tidak bersifat tetap

namun dapat dirubah, perubahan terhadap makna dapat terjadi melalui proses

penafsiran yang dilakukan orang ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut

disebut juga dengan interpretative process.

Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok

terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama

dari terjadinya hubungan sosial Komunikasi merupakan penyampaian suatu

informasi dan pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang

disampaikan. Karp dan Yoels menunjukkan beberapa hal yang dapat menjadi

sumber informasi bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial. Sumber

Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan Penampilan. Ciri Fisik,

adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi

jenis kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik,

bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana.

Interaksi sosial memiliki aturan, dan aturan itu dapat dilihat melalui

dimensi ruang dan dimensi waktu dari Robert T Hall dan Definisi Situasi dari

W.I. Thomas. Hall membagi ruangan dalam interaksi sosial menjadi 4 batasan

jarak, yaitu jarak intim, jarak pribadi, jarak sosial, dan jarak publik. Selain aturan

mengenai ruang Hall juga menjelaskan aturan mengenai Waktu. Pada dimensi

5

Page 6: Proposal Game Kelompok 1

waktu ini terlihat adanya batasan toleransi waktu yang dapat mempengaruhi

bentuk interaksi. Aturan yang terakhir adalah dimensi situasi yang dikemukakan

oleh W.I. Thomas. Definisi situasi merupakan penafsiran seseorang sebelum

memberikan reaksi. Definisi situasi ini dibuat oleh individu dan masyarakat.

3.2 Syarat Terjadinya Interaksi SosialSuatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi

dua syarat (Soerjono Sukanto) yaitu: adanya kontak sosial, dan adanya

komunikasi.

1. Kontak Sosial

Kontak sosial berasal dari bahasa latin con atau cum yang berarti

bersama-sama dan tango yang berarti menyentuh. Jadi secara harfiah kontak

adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak baru terjadi apabila

terjadi hubungan badaniah. Sebagai gejala sosial itu tidak perlu berarti suatu

hubungan badaniah, karena orang dapat mengadakan hubungan tanpa harus

menyentuhnya, seperti misalnya dengan cara berbicara dengan orang yang

bersangkutan. Dengan berkembangnya teknologi dewasa ini, orang-orang

dapat berhubungan satu sama lain dengan melalui telepon, telegraf, radio, dan

yang lainnya yang tidak perlu memerlukan sentuhan badaniah.

Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk (Soerjono

Soekanto:59) yaitu sebagai berikut :

a. Antara orang perorangan

Kontak sosial ini adalah apabila anak kecil mempelajari kebiasaan-

kebiasaan dalam keluarganya. Proses demikian terjadi melalui komunikasi,

yaitu suatu proses dimana anggota masyarakat yang baru mempelajari

norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana dia menjadi anggota.

b. Antara orang perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya

Kontak sosial ini misalnya adalah apabila seseorang merasakna bahwa

tindakan-tindakannya berlawanan dengan norma-norma masyarakat.

c. Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya

Umpamanya adalah dua partai politik yang bekerja sama untuk

mengalahkan partai politik lainnya.

6

Page 7: Proposal Game Kelompok 1

Kontak sosial memiliki beberapa sifat, yaitu kontal sosial positif dan

kontak sosial negative. Kontak sosial positif adalah kontak sosial yang

mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan kontak sosial negative mengarah

kepada suatu pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan kontak

sosial. Selain itu kontak sosial juga memiliki sifat primer atau sekunder.

Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu

dan berhadapan muka, sebaliknya kontak yang sekunder memerlukan suatu

perantara.

2. Komunikasi

Komunikasi adalah bahwa seseorang yang memberi tafsiran kepada

orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap),

perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang

bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin

disampaikan. Dengan adanya komunikasi sikap dan perasaan kelompok dapat

diketahui olek kelompok lain aatau orang lain. Hal ini kemudain merupakan

bahan untuk menentukan reaksi apa yang akan dilakukannya.

Dalam komunikasi kemungkinan sekali terjadi berbagai macam

penafsiran terhadap tingkah laku orang lain. Seulas senyum misalnya, dapat

ditafsirkan sebagai keramah tamahan, sikap bersahabat atau bahkan sebagai

sikap sinis dan sikap ingin menunjukan kemenangan. Dengan demikian

komunikasi memungkinkan kerja sama antar perorangan dan atau antar

kelompok. Tetapi disamping itu juga komunikasi bisa menghasilkan pertikaian

yangterjadi karena salah paham yang masing-masing tidak mau mengalah.

3.3 Bentuk Interaksi SosialTerdapat beberapa bentuk interaksi sosial, diantaranya :

1. Proses Asosiatif (Processes of Association)

a. Kerja Sama (Cooperation)

Beberapa sosiolog menganggap bahwa kerja sama merupakan

bentuk interaksi sosial yang pokok. Sosiolog lain menganggap bahwa

kerja sama merupakan proses utama. Kerja sama di sini dimaksudkan

7

Page 8: Proposal Game Kelompok 1

sebagai suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok

manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.

Bentuk dan pola-pola kerja sama dapat dijumpai pada semua

kelompok manusia. Kebiasaan-kebiasaan dan sikap-sikap demikian

dimulai sejak masa kanak-kanak di dalam kehidupan keluarga atau

kelompok-kelompok kekerabatan. Bentuk kerja sama tersebut berkembang

apabila orang dapat digerakkan untuk mencapai suatu tujuan bersama dan

harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai

manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim yang menyenangkan dalam

pembagian kerja srta balas jasa yang akan diterima. Dalam perkembangan

selanjutnya, keahliankeahlian tertentu diperlukan bagi mereka yang

bekerja sama, agar rencana kerja samanya dapat terleksana dengan baik.

Kerja sama timbul karena orientasi orang perorangan terhadap

kelompoknya (in-group-nya) dan kelompok lainnya (out-group-nya).

Kerja sama mungkin akan bertambah kuat apabila ada bahaya luar yang

mengancam atau ada tindakan-tindakan luar yang menyinggung kesetiaan

yang secara tradisional atau institusional telah tertanam di dalam

kelompok, dalam diri seseorang atau segolongan orang. Kerja sama dapat

bersifat agresif apabila kelompok dalam jangka waktu yang lama

mengalami kekecewaan sebagai akibat perasaan tidak puas, karena

keinginan-keinginan pokoknya tak dapat terpenuhi oleh karena adanya

rintangan-rintangan yang bersumber dari luar kelompok itu.

b. Akomodasi (Accomodation)

Istilah akomodasi dipergunakan dalam dua arti yaitu untuk

menunjuk pada suatu keadaan dan untuk menunjuk pada suatu proses.

Akomodasi yang menunjuk pada suatu keadaan, berarti adanya suatu

keseimbangan (equilibrium) dalam interaksi antara orang-peorangan atau

kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan normanorma sosial

dan nilai-nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat.

Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha

manusia untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha untuk

mencapai kestabilan.

8

Page 9: Proposal Game Kelompok 1

Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu pengertian yang

digunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam

hubungan-hubungan sosial yang sama artinya dengan pengertian adaptasi

(adaptation) yang dipergunakan oleh ahli-ahli biologi untuk menunjuk

pada suatu proses dimana makhluk-makhluk hidup menyesuaikan dirinya

dengan alam sekitarnya.

Dengan pengertian tersebut dimaksudkan sebagai suatu proses

dimana orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia yang mula-

mula saling bertentangan, saling mengadakan penyesuaian diri untuk

mengatasi ketegangan-ketegangan. Akomodasi sebenarnya merupakan

suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak

lawan, sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.

c. Asimilasi (Assimilation)

Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai

dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang

terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan

juga meliputi usahausaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan

proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan

dan tujuan-tujuan bersama. Secara singkat, proses asimilasi ditandai

dengan pengembangan sikap-sikap yang sama, walau kadangkala bersifat

emosional, dengan tujuan untuk mencapai kesatuan, atau paling sedikit

mencapai integrasi dalam organisasi, pikiran, dan tindakan.

2. Proses Disosiatif (Oppositional Processes)

Proses disosiatif sama halnya dengan kerja sama, dapat ditemukan pada

setiap masyarakat, walaupun bentuk dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan

dan sistem sosial masyarakat bersangkutan. Sehingga faktor yang paling

menentukan adalah system nilai masyarakat tersebut. Oposisi dapat diartikan

sebagai cara berjuang melawan seseorang atau sekelompok manusia, untuk

mencapai tujuan tertentu.

9

Page 10: Proposal Game Kelompok 1

Untuk kepentingan analisis ilmu pengetahuan, oposisi atau proses-proses

yang disosiatif dibedakan dalam tiga bentuk, yaitu :

a. Persaingan (Competition)

Adalah suatu proses social, di mana individu atau kelompok-

kelompok manusia yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-

bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian

umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara

menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah

ada, tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan.

b. Kontravensi (Contravention)

Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses social

yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Bentuk-

bentuk kontravensi menurut Leopold von Wiese, dan Howard Becker, ada 5

yaitu :

1. Yang umum meliputi perbuatan-perbuatan seperti penolakan,

keengganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes,

gangguan-gangguan, perbuatan kekerasan, dan mengacaukan rencana

pihak lain.

2. Yang sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain di depan

umum, memaki melalui selembaran surat, mencerca, memfitnah,

melemparkan beban pembuktian kepada pihak lain, dan sebagainya.

3. Yang intensif mencakup penghasutan, menyebarkan desasdesus,

mengecewakan pihak lain, dsb.

4. Yang rahasia, seperti mengumumkan rahasia pihak lain, perbuatan

khianat, dll.

5. Yang taktis, misalnya mengejutkan lawan, mengganggu atau

membingungkan pihak lain, seperti dalam kampanye parpol dalam

pemilihan umum.

c. Pertentangan atau pertikaian (Conflict)

Pertentangan atau pertikaian adalah suatu proses social di mana

individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan

menentang pihak lawan dengan ancaman atau kekerasan.

10

Page 11: Proposal Game Kelompok 1

Peyebab terjadinya pertentangan, yaitu :

1) Perbedaan individu-individu

2) Perbedaan kebudayaan

3) Perbedaan kepentingan

4) Perbedaan sosial

Pertentangan-pertentangan yang menyangkut suatu tujuan, nilai atau

kepentingan, sepanjang tidak berlawanan dengan pola-pola hubungan sosial

di dalam srtuktur sosial tertentu, maka pertentangan-pertentangan tersebut

bersifat positif.

3.4 Jenis Interaksi SosialAda tiga jenis interaksi sosial, yaitu:

1. Interaksi antara Individu dan Individu.

Pada saat dua individu bertemu, interaksi sosial sudah mulai terjadi.

Walaupun kedua individu itu tidak melakukan kegiatan apa-apa, namun

sebenarnya interaksi sosial telah terjadi apabila masing-masing pihak sadar

akan adanya pihak lain yang menyebabkan perubahan dalam diri masing

masing. Hal ini sangat dimungkinkan oleh faktor-faktor tertentu, seperti

bau minyak wangi atau bau keringat yang menyengat, bunyi sepatu ketika

sedang berjalan dan hal lain yang bisa mengundang reaksi orang lain.

2. Interaksi antara Kelompok dan Kelompok.

Interaksi jenis ini terjadi pada kelompok sebagai satu kesatuan bukan

sebagai pribadi-pribadi anggota kelompok yang bersangkutan. Contohnya,

permusuhan antara Indonesia dengan Belanda pada zaman perang fisik.

3. Interaksi antara Individu dan Kelompok.

Bentuk interaksi di sini berbeda-beda sesuai dengan keadaan. Interaksi

tersebut lebih mencolok manakala terjadi perbenturan antara kepentingan

perorangan dan kepentingan kelompok.

3.5 Ciri Interaksi SosialInteraksi sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang

2. Ada komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol

11

Page 12: Proposal Game Kelompok 1

3. Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa mendatang) yang

menentukan sifat aksi yang sedan berlangsung

Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama tidaknya tujuan tersebut

dengan yang diperkirakan oleh pengamat Tidak semua tindakan merupakan

interaksi. Hakikat interaksi terletak pada kesadaran mengarahkan tindakan pada

orang lain. Harus ada orientasi timbal-balik antara pihak-pihak yang

bersangkutan, tanpa menghiraukan isi perbuatannya : cinta atau benci, kesetiaan

atau pengkhianatan, maksud melukai atau menolong.

12

Page 13: Proposal Game Kelompok 1

BAB IV

APLIKASI PERMAINAN TENTANG INTERAKSI SOSIAL DALAM

DINAMIKA KELOMPOK

4.1 Permainan 1 (Sound the Animal)

a. Tujuan permainan : Pembentukan Kelompok

b. Esensi permainan :

Merupakan aplikasi dari proses dinamika kelompok dimana terjadi proses

dari seorang individu mencari identitas kesamaan berkumpul dan akhirnya

membentuk sebuah kelompok dan akan bersiap melakukan berbagai kegiatan

dalam permaian selanjutnya.

c. Durasi waktu : 10 menit

d. Pelaksana : Seluruh mahasiswa

e. Perlengkapan alat : Kertas kecil dan spidol

f. Tahapan permaian :

1) Menyediakan 8 kelompok untuk kemudian tiap kelompok masing-

masing akan diisi oleh 13-14 mahasiswa.

2) Membuat kategori kelompok berdasarkan nama hewan, yaitu

Kelompok 1 : Anjing

Kelompok 2 : Kucing

Kelompok 3 : Sapi

Kelompok 4 : Ayam

Kelompok 5 : Bebek

Kelompok 6 : Serigala

Kelompok 7 : Burung

Kelompok 8 : Kambing

3) Masing-masing peserta yang akan melakukan permainan

mendapatkan kertas yang bertuliskan nama hewan sesuai pembagian

kelompok yang dibuat oleh fasilitator.

4) Peserta bebas menirukan suara hewan sesuai dengan yang

didapatkannya untuk dapat menemukan peserta lain yang akan

menjadi teman sekelompoknya.

13

Page 14: Proposal Game Kelompok 1

4.2 Permainan 2 (Puzzle Interaction)

a. Tujuan permaian : Mencari salah satu bagian puzzle yang hilang.

b. Esensi permaianan :

Menerapkan interaksi sosial yang terdiri dari empat aspek utama, yaitu

kerjasama, persaingan, akomodasi, dan konflik.

1. Kerjasama

Permainan ini mendorong kerjasama antar anggota kelompok untuk

menyelesaikan puzzle. Dengan adanya batasan waktu yang diberikan oleh

kelompok fasilitator, maka akan membuat kerjasama dalam kelompok

tersebut menjadi semakin kuat.

2. Persaingan

Setianhgnhgp kelompok memiliki rasa ingin memenangkan permainan,

maka akan timbul persaingan antar kelompok.

3. Akomodasi

Dengan adanya bagian puzzle yang saling ditukar, akan menciptakan

akomodasi dengan cara perwakilan dari masing-masing kelompok mencari

bagian puzzle ke kelompok lain.

4. Konflik

Adanya pembebasan aturan pada masing-masing kelompok pada saat

pemberian puzzle akan memicu suatu konflik.

c. Durasi waktu : 50 menit

d. Pelaksana permainan : Seluruh kelompok peserta

e. Perlengkapan alat :

1. Puzzle yang berbeda (8 buah)

2. Stopwatch (1 buah)

3. Doubletip (1 buah)

4. Kertas ukuran A3 (8 lembar)

f. Tahapan permaianan :

1) Setiap kelompok terdiri dari 13 sampai 14 orang.

2) Setiap kelompok diberi seperangkat puzzle yang 3 sampai 4 bagian

puzzle tersebut telah ditukar dengan bagian puzzle kelompok lain.

14

Page 15: Proposal Game Kelompok 1

3) Setiap kelompok akan diperlihatkan gambar puzzle secara utuh

selama 5 detik.

4) Setelah melihat gambar puzzle secara utuh, setiap kelompok diberi

waktu 20 menit untuk menyelesaikan dengan melengkapi bagian

puzzle yang telah diacak.

5) Hanya satu orang dari masing-masing kelompok yang diperbolehkan

untuk mencari dan menukar bagian puzzle yang terrtukar dengan

kelompok lain.

6) Setiap kelompok dibebaskan untuk membuat aturan dalam

memberikan bagian puzzle pada kelompok lain.

7) Bagi kelompok yang sudah selesai, segera meneriakkan suara khas

kelompoknya.

8) Tiga kelompok tercepat, akan melanjutkan ke permainan

selanjutnya.

g. Proses penilaian :

1. Tiga kelompok yang berhasil menyelesaikan puzzle secara lengkap dan

cepat akan melanjutkan ke permainan selanjutnya.

2. Apabila tidak ada kelompok yang dapat menyelesaikan puzzle secara utuh,

akan dilihat bentuk puzzle yang mendekati lengkap.

3. Apabila ada lebih dari tiga kelompok yang dapat menyelesaikan puzzle,

maka akan dibandingkan waktu pemasangan bagian puzzle terakhir.

4.3 Permainan 3 (Confusion Picture)

a. Tujuan permainan : Mendapatkan pemenang akhir dalam permainan.

b. Esensi permainan :

Penerapan proses persaingan antar kelompok, dimana proses persaingan antar

kelompok dalam memperebutkan kemenangan ini merupakan bagian dari

interaksi sosial.

c. Durasi waktu : 15 menit

d. Pelaksana : Seluruh anggota kelompok yang menjadi

pemenang permainan 2 (puzzle interaction)

15

Page 16: Proposal Game Kelompok 1

e. Perlengkapan alat :

1. Kertas gambar (5 lembar)

2. Spidol (3 buah)

f. Tahapan permainan :

1) Masing-masing kelompok menunjuk salah satu anggotanya untuk

menjadi perwakilan kelompok atau pemimpin kelompok.

2) Fasilitator memberikan clue pada pemimpin kelompok yang telah

dipilih dan kemudian mereka diminta untuk menggambar sesuai

dengan clue yang telah diberikan fasilitator pada sebuah kertas.

3) Anggota kelompok lain wajib menebak gambar yang telah digambar

oleh pemimpin kelompoknya secara bergantian selama waktu yang

ditentukan.

g. Proses penilaian :

Kelompok yang dapat menebak gambar dengan jumlah anggota paling sedikit

adalah pemenang game.

16

Page 17: Proposal Game Kelompok 1

BAB V

PENUTUP

Dinamika kelompok berarti suatu kelompok yang teratur dari dua individu

atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang

satu dengan yang lain. Dalam permainan ini, dinamika kelompok dikaitkan

dengan interaksi sosial. Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-

hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa

hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok

yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu.

Interaksi sosial bersyarat dan memiliki beberapa aspek dan bentuk.

17

Page 18: Proposal Game Kelompok 1

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2010). Interaksi Sosial [Online]. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-

RAHAYU_GININTASASI/INTERAKSI_SOSIAL.pdf [18 Maret 2013]

Imron. (2008). Dinamika Kelompok. [Online]. Tersedia:

http://imron46.wordpress.com/2008/09/25/dinamika-kelompok/, viewed on

March 19, 2013.

18