proposal budi daya ikan gurame

25
Proposal Budi Daya Ikan Gurame BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ikan gurami (Oshpronemus gouramy, Lacepede) merupakan ikan asli Indonesia dan berasal dari perairan daerah Jawa Barat. Ikan ini merupakan salah satu komoditi perikanan air tawar yang cukup penting apabila dilihat dari permintaannya yang cukup besar dan harganya yang relatif tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan mas, nila, tambakan dan tawes, dan merupakan salah satu sumber protein yang cukup tinggi. Bagi masyarakat umum, ikan ini dipandang sebagai salah satu ikan bergengsi dan biasanya disajikan pada acara-acara yang dianggap penting. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila ikan gurami menjadi salah satu komoditi unggulan di sektor perikanan air tawar. Umumnya budidaya ikan gurami masih dilaksanakan oleh masyarakat dengan teknologi semi intensif. Masa pemeliharaanya relatif lama sehingga dilakukan dalam beberapa tahap pemeliharaan yaitu tahap pembenihan, tahap pendederan dan tahap pembesaran, dimana pada masing-masing tahapan menghasilkan produk yang dapat di pasarkan secara tersendiri. Pasar ikan gurami mengandalkan pada permintaan domestik. Namun demikian prospek bisnisnya cukup menjanjikan mengingat permintaan dari masyarakat yang cukup besar. Ikan gurami lebih digemari dijual dalam keadaan hidup atau segar, dan biasanya harganya juga

Upload: maqbullah-stt

Post on 10-Dec-2015

82 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

IKAN

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Budi Daya Ikan Gurame

Proposal Budi Daya Ikan Gurame

BAB IPENDAHULUAN

1.1.  Latar BelakangIkan gurami (Oshpronemus gouramy, Lacepede) merupakan ikan asli Indonesia dan berasal dari

perairan daerah Jawa Barat. Ikan ini merupakan salah satu komoditi perikanan air tawar yang

cukup penting apabila dilihat dari permintaannya yang cukup besar dan harganya yang relatif

tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan mas, nila, tambakan dan tawes,

dan merupakan salah satu sumber protein yang cukup tinggi. Bagi masyarakat umum, ikan ini

dipandang sebagai salah satu ikan bergengsi dan biasanya disajikan pada acara-acara yang

dianggap penting. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila ikan gurami menjadi salah satu

komoditi unggulan di sektor perikanan air tawar.

Umumnya budidaya ikan gurami masih dilaksanakan oleh masyarakat dengan teknologi semi

intensif. Masa pemeliharaanya relatif lama sehingga dilakukan dalam beberapa tahap

pemeliharaan yaitu tahap pembenihan, tahap pendederan dan tahap pembesaran, dimana pada

masing-masing tahapan menghasilkan produk yang dapat di pasarkan secara tersendiri.

Pasar ikan gurami mengandalkan pada permintaan domestik. Namun demikian prospek bisnisnya

cukup menjanjikan mengingat permintaan dari masyarakat yang cukup besar. Ikan gurami lebih

digemari dijual dalam keadaan hidup atau segar, dan biasanya harganya juga lebih tinggi dalam

keadaan hidup. Sementara itu, belum diperoleh informasi mengenai diversifikasi produk olahan

dari ikan ini kecuali dalam bentuk fillet.

Usaha pembenihan dan pendederan ikan di Kota banjar telah berkembang sejak lama dan

dilakukan oleh masyarakat setempat secara turun menurun sehingga umumnya sudah menguasai

keterampilan dan pengetahuan budidayanya. Alasan lain yang membuat masyarakat setempat

memelihara ikan gurami adalah karena mudah dipelihara dan dipasarkan, harga cukup tinggi,

serta penggunaan lahan untuk budidaya ikan menghasilkan nilai ekonomi yang lebih tinggi

terutama bila dibandingkan dengan menanam padi. Dari segi kondisi lingkungan,

berkembangnya usaha budidaya ikan gurami ini juga didukung oleh tersedianya kuantitas dan

Page 2: Proposal Budi Daya Ikan Gurame

kualitas air yang mencukupi dan pemenuhan aspek-aspek teknis yang sesuai untuk

pengembangan usaha pembenihan dan pendederan ikan gurami.

Pembinaan terhadap pembudidaya ikan dilakukan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan

(Disnakan), dimana Disnakan mempunyai Balai Benih Ikan (BBI) sebagai unit pelaksana teknis

yang tersebar di beberapa tempat. Adapun fasilitas yang diberikan oleh Disnakan kepada para

pembudidaya ikan adalah berupa :

1. Penyuluhan mengenai teknis dan administasi usaha yang dilaksanakan pada pertemuan

rutin kelompok tani

2. Penyediaan benih unggul ikan gurami, yang disediakan oleh BBI dan petani UPR (Unit

Pembenihan Rakyat)

3. Pelatihan mengenai teknis budidaya ikan gurami.

Sebagian besar pembudidayaan ikan (80%) masih menggunakan teknologi semi intensif dan

tradisional, dan hanya sekitar 20% saja yang menggunakan teknologi intensif. Penggunaan

teknologi ini erat kaitannya dengan terbatasnya dana/modal yang dimiliki oleh pembudidaya.

Pakan ikan yang digunakan di Kota banjaradalah pakan organik berupa daun-daunan (umumnya)

menggunakan daun sente sedang untuk antibiotik digunakan daun lembesan. Penggunaan daun-

daunan sebagai makanan dan antibiotik di percayai membuat mutu ikan produksi daerah Banjar

dikenal lebih baik dibandingkan dengan daerah produsen lainnya yang menggunakan pakan

palet, hal tersebut tercermin dari rasa daging yang lebih enak, ketahanan ikan terhadap penyakit

dan tidak berbau lumpur. Kualitas ikan ini didukung oleh kualitas air yang sesuai untuk

penggunaan daun-daunan saja untuk pakan diakui mengakibatkan pertumbuhan benih ikan

sampai ukuran konsumsi lebih lambat dibandingkan penggunaan pelet. Untuk mengatasi hal ini

di beberapa petani, telah pula menggunakan pakan kombinasi antara daun-daunan dan pelet.

Penggunaan pakan kombinasi antara pelet dan daun-daunan juga dilaksanakan dalam budidaya

pembesaran ikan gurami di Banjar.

 Usaha budidaya umumnya dilaksanakan oleh pembudidaya ikan sendiri dengan

memperkerjakan beberapa tenaga harian, tergantung luas lahan budidaya. Penggunaan tenaga

tetap akan tergantung pada kondisi usaha pada saat itu. Apabila kondisi usaha sedang baik yang

dilihat dari harga ikan, maka akan menggunakan tenaga tetap sedangkan jika kondisi usaha

Page 3: Proposal Budi Daya Ikan Gurame

sedang menurun maka tenaga tetap tidak digunakan. Kualifikasi tenaga kerja umumnya dapat

terbagai atas 2 jenis yaitu tenaga kerja kasar misalnya untuk pemeliharaan kolam, dan tenaga

yang lebih terampil untuk pemeliharaan dan pemanenan ikan.

Pemasaran dilakukan sendiri-sendiri oleh para pembudidaya dan umumnya masing-masing telah

mempunyai pelanggan. Daerah pemasaran meliputi wilayah lokal dan sekitarnya.

Profesi ganda pembudidaya sebagai pedagang ikan menurut pengalaman bank juga dapat

mempengaruhi kelancaran kredit, karena pada saat harga ikan gurami mengalami penurunan

debitur tetap dapat memperoleh penghasilan dari usaha jual beli ikan gurami maupun campuran.

Bimbingan teknis dari dinas terkait tidak dipersyaratkan oleh bank dalam perjanjian kreditnya

namun hal ini berlangsung secara informal. Apabila terdapat masalah pada teknis budidaya, bank

akan menjembatani permasalahan tersebut kepada dinas terkait untuk penangannya.

Permasalahan yang biasanya dihadapi pembudidaya adalah penyakit pada ikan yang dapat

menyebabkan tingginya kematian ikan dan selanjutnya mengakibatkan debitur mengalami

kesulitan dalam pembayaran angsuran.

Analisis kredit dilakukan dengan menerapkan prinsip 5C dengan menekankan pada aspek

karakter calon debitur. Namun mengingat karakter sulit dinilai, biasanya didasarkan pada aspek

jaminan. Di samping itu prospek pemasaran dan sistem pembayaran dalam usaha juga tetap

menjadi perhatian penting karena aspek pemasaran diakui merupakan faktor penting yang

mempengaruhi kelayakan usaha tersebut.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan pendederan ikan Gurame ini, antara lain :

Page 4: Proposal Budi Daya Ikan Gurame

      1.            Mengembagkan potensi budiddaya ikan gurame yang telah ada dari metoda konvensional /

tradisional menjadi budidaya yang intensif, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar baik

lokal, nasional dan internasional.

      2.            Menjadikan Kota Banjar sebagai icon  produsen ikan gurame yang tangguh dan menjadi

pusat stok ikan gurame nasional.

BAB II

Page 5: Proposal Budi Daya Ikan Gurame

KEADAAN UMUM

KELOMPOK MEKAR SANGKURIANG

2.1.Organisasi Project

Nama Organisasi         :           Kelompok Mekar Sangkuriang

Bentuk Usaha             :           Budidaya  Ikan Gurame

Alamat Sekretariat          :       Wilayah  Mekarharja Kec. Purwaharja Kota Banjar Jawa Barat.

                    :      Wilayah Mekarharja Kec. Purwaharja Kota Banjar Jawa Barat

2.2.Pelaksana Project

Ketua                          :           Sagiman

Sekretaris                    :           H Abdul Rohim

Bendahara                   :           Niah Jayanti

Anggota                      :           Simin

                                                Wandi

                                                Paimun

2.3.Sasaran Kegiatan Pengembangan Ikan Gurame

Sasaran pendederanIkan Gurame ini adalah para petani Ikan Gurame tradisional. Dengan

program ini petani dapat meningkatkan produksinya dengan perubahan system dari tradisional

menjadi system intensif. Dengan bertambahnya produksi akan memberikan kontribusi terhadap

pasokan Ikan Gurame di pasaran.

2.4.Pembinaan Pendederan Ikan Gurame

Pembinaan penegambangan Ikan Gurame ini dilaksanakan bekerjasama dengan dinas pertanian

dan pihak lainnya, antara lain :

Penasehat Program                  : Kepala Dinas Pertanian Kota Banjar

Page 6: Proposal Budi Daya Ikan Gurame

Pembinaan                               : Dinas Pertanian

                                                  Dinas Perindag.

2.5.Mekanisme Pelaksanaan Usaha

Pengembangan Ikan Gurame ini , jika dikelola dengan baik diprediksikan cukup menjanjikan

sebagai suatu usaha yang menguntungkan secara finansial dan memberikan manfaat sosial

ekonomi berupa perluasan kesempatan berusaha bagi masyarakat di pedesaan. Sehubungan hal

tersebut Kelompok Sangkuriang akan merintis usaha tersebut dan menghimpun para petani Ikan

Gurame  dalam suatu kelompok dengan nama “Kelompok Usaha Ikan Gurame”.

Kegiatan usaha dikembangkan dengan pola kerjasama antara petani sebagai plasma dan

Kelompok Sangkuriang sebagai inti. Dalam operasional inti lebih berperan dalam memberikan

bimbingan pengelolaan usaha dan pemasaran hasil produksi.

Guna pengembangan usaha, selain melaksanakan program kerjasama inti – plasma, akan

dikembangkan hubungan kerjasa dengan penyalur sarana produksi, pelaku bisnis tataniaga Ikan

Gurame dan dinas / instansi terkait.

2.6.Sistem Kerjasama

Usaha ini dilaksanakan oleh petani pembudidaya Ikan Gurame dengan mendapat bantuan modal

produksi. Modal ini diharapkan dapat bergulir kepada petani lainnya yang besarnya sesuai

dengan yang diperoleh.

Kerjasama antara inti dengan plasma pada dasarnya adalah forum kerjasama dan pengalokasian

manfaat maupun resiko. Plasma dapat memanfaatkan sumberdaya modal, manajemen dan

teknologi yang dimiliki inti, sedangkan inti dapat meningkatkan produktivitas sumberdaya lahan

dan tenaga kerja yang dimiliki plasma untuk kepentingan dan keuntungan bersama.

Page 7: Proposal Budi Daya Ikan Gurame

BAB III

RENCANA KEGIATAN

2.1. Lokasi

Pengembangan budidaya Ikan Gurame ini akan dilaksanakan di Kota Banjar dengan maksud

lebih mengintensifkan usaha ini. Untuk memenuhi permintaan pasar yang ada dengan ukuran

ikan sesuai dengan permintaan. Lokasi pengembangan di Wilayah  Makarharja Kec. Purwaharja

Kota Banjar Jawa Barat.

Untuk memenuhi persyaratan lokasi budidaya, masih memerlukan penataan dan pengembangan

sesuai persyaratan teknis agar dapat mendukung system yang akan diterapkan.

3.2.      Rencana Pengembangan Usaha

Kegiatan Persiapan dan supervisi ini meliputi :

1.      Perbaikan Kolam dan pembuatan kolam

2.      Pengadaan Induk dan benih Ikan Gurame

3.      pengadaan pakan

4.      pengadaan alat perikanan

5.      pengadaan pupuk dan obat-obatan.

Kegiatan Produksi :

Kegiatan Budidaya ikan lele Dumbo dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Usaha Pembenihan Ikan Gurame akan berlangsung selama 2 bulan ( satu siklus

produksi), diharapkan dalam waktu tersebut ikan dapat dipanen dalam ukuran benih ( 6 –

7 cm /ekor) yang siap dibesarkan di kolam pembesaran .

Page 8: Proposal Budi Daya Ikan Gurame

2. Usaha Pembesaran Ikan Gurame akan berlangsung selama 3 bulan, diharapkan dalam

waktu tersebut ikan dapat dipanen dalam ukuran konsumsi yang dibutuhkan pasar.

3. Kegiatan Pasca Panen dan Pemasaran :

Penanganan pascapanen sangat menentukan harga pasar karena dalam penanganan ini kondisi

ikan tetap segar sampai ke konsumen. Untuk itulah penanganannya harus dilakukan secara hati-

hati sesuai dengan aturan teknis pasca panen yang standar.

Untuk saat ini pemasarannya untuk memenuhi permintaan pasar lokal dan kota-kota besar.

Page 9: Proposal Budi Daya Ikan Gurame

BAB IV

ANALISIS USAHA BUDIDAYA IKAN GURAME

4.1  Analisis Usaha Pembenihan Ikan Gurame

KOMPONEN BIAYA INVESTASI DAN BIAYA OPERASIONAL

Biaya investasi meliputi biaya perizinan, sewa tanah, konstruksi kolam dan bangunan (rumah

jaga/gudang), peralatan perikanan dan peralatan lainnya. Jumlah seluruh biaya investasi pada

awal proyek adalah Rp. 61.500.000 Biaya konstruksi kolam meliputi pembuatan bak kontrol dan

konstruksi pendederan. Selama periode proyek ada investasi ulang (re-investasi) untuk biaya

sewa tanah, peralatan perikanan dan peralatan lainnya..

Dari tabel di atas dapat diketahui untuk kebutuhan Modal keseluruhan adalah sebesar Rp

103.100.000. yan terdiri modal investasi sebesar Rp 61.500.000 dan biaya operasional sebesar

Rp 36.600.000. dan  kas minimal sebesar Rp 5.000.000.

Sumber Dana

Untuk kebutuhan dana sebesar  Rp. 103.100.000 bersumber dari modal kelompok sebesar Rp

5.000.000 yaitu berupa uang patty cash atau uang kas minimal dan bantuan pemerintah sebesar

Rp.98.100.000

PROYEKSI  PRODUKSI DAN PENDAPATAN

Produksi dari pola 1 adalah benih gurami dengan berat 20-25 gram, sedangkan produksi dari

pola 2 adalah gurami konsumsi dengan berat > 500 gram. Oleh karena sistem budidaya kedua

pola ini adalah monokultur maka tidak ada produk sampingan. Pendapatan adalah produksi

dikalikan dengan harga jual, dimana untuk pola 1 harga jual adalah Rp 28.000/Kg sedangkan

pola pembesarab harga jual Rp 28.000 per kg. Produksi dan pendapatan disajikan dalam tabel

Page 10: Proposal Budi Daya Ikan Gurame

berikut ini.dalam perhitungan perbulan dan pendapatan pertahun serta adanya target realiasasi

pendapatan.

PROYEKSI  BIAYA

Dari tabel di atas diketahui bahwa kebutuhan biaya operasional sebulan  Rp 34.300.000.

PROYEKSI  LABA RUGI

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Tingkat EAT untuk tahun pertama sebesar Rp.

52.462.667

ANALISA INVESTASI

AVERAGE RATE OF RETURN (ARR)

Metode ini mengukur perbandingan (ratio) antara rata-rata keuntungan setelah pajak dengan rata-

rata investasi. Dengan formula

ARR=   Rata-rata keuntungan bersih tahunan menurut buku

            Rata-rata investasi

:Kesederhanaan metode ini menjadi ciri utamanya. Mudah dilakukan dari data akuntansi yang

tersedia. Halnya kemudian dibandingkan dengan tingkat margin tertentu, diterima atau

ditolaknya usulan investasi tersebut. Kelemahan utama dari metode ini adalah keuntungan

didasarkan pada keuntungan berdasarkan laporan akuntansi, dan bukannya mendasarkan diri atas

aliran kas, dan tidak memperhatikan nilai waktu uang (time value of money),

            Dari data diatas dapat diketahui bahwa dengan analisa ARR yaitu rata-rata laba setelah

pajak (EAT) sebesar Rp 90.189.00 lebih besar dari tingkat investasi sebesar Rp 51.550.000. Ini

berarti menurut analisa ARR investasi budidaya ikan gurame layak dilakukan.

PAYBACK PERIOD

Periode “Payback” menunjukkan berapa lama (dalam beberapa tahun) suatu investasi akan bisa

kembali. Periode “payback” menunjukkan perbandingan antara “initial invesment” dengan aliran

kas tahunan. Dengan rumus umum sebagai berkut :  Apabila  periode “payback” kurang dari

Page 11: Proposal Budi Daya Ikan Gurame

suatu periode yang telah ditentukan, proyek tersebut diterima, apabila tidak, proyek tersebut

Ditolak .Kelemahan utama dari metode “payback” ini adalah tidak  memperhatikan aliran kas

masuk setelah periode payback, sedangkan engan NPV masih diperhatikannya alaran kas masuk

sampai selesainya waktu periode proyek. Metode payback ini banyak digunakan untuk

melengkapi metode lain.

Dari data diatas dapat diketahui bahwa dengan analisa PP dimana periode yang dihasilkan

selama 1 tahun 4 bulan lebih kecil dari umur ekomis selama 5 tahun  Ini berarti menurut analisa

ARR investasi budidaya ikan gurame layak dilakukan

INTERNAL RATE OF RETURN

Metode ini untuk membuat peringkat usulan investasi dengan menggunakan tingkat

pengembalian atas investasi yang dihitung dengan mencari tingkat diskonto yang menyamakan

nilai sekarang dari arus kas masuk proyek yang diharapkan terhadap nilai sekarang biaya proyek

atau sama dengan tingkat diskonto yang membuat NPV sama dengan nol.

Penerimaan atau penolakan usulan investasi ini adalah dengan membandingkan  IRR dengan

tingkat margin yang disyaratkan (requiredrate of return). Apabila IRR lebih besar dari pada

tingkat margin yang disyaratkan maka proyek tersebut iterima, apabila lebih kecil diterima.

Kelemahan secara mendasar menurut teori memang hampir tidak ada, namun dalam praktek

penghitungan untuk menentukan IRR tersebut masih memerlukan penghitungan NPV

Dari data diatas dapat diketahui bahwa dengan analisa iRR 77,.80% lebih besar dari tingkat

margin bank yang sebesar 20 %. Ini berarti menurut analisa IRR investasi budidaya ikan gurame

layak dilakukan

NET PRESENT VALUE

Untuk menutupi kelemahan pada metode-metode lain.NPV sebesar nol menyiratkan bahwa arus

kas proyek sudah mencukupi untuk membayar kembali modal yang diinvestasikan dan

memberikan tingkat pengembalian yang diperlukan atas modal tersebut. Jika proyek memiliki

NPV positif, maka proyek tersebut menghasilkan lebih banyak kas dari yang dibutuhkan untuk

menutup utang dan memberikan pengembalian yang diperlukan kepada pemilik perusahaan. 

Oleh karena itu, jika perusahaan mengambil proyek yang memiliki NPV positif, maka posisi

pemilik meningkat.

Page 12: Proposal Budi Daya Ikan Gurame

Dari data diatas dapat diketahui bahwa dengan analisa NPV, nilai NPV sebesar Rp 154.188.031

lebih besar dari 0. Ini berarti menurut analisa ARR investasi budidaya ikan gurame layak

dilakukan

PROFITABILITY INDEX

Profitability index atau benefit cost ratio adalah perbandingan antara nilai sekarang dari aliran

kas masuk di masa yang akan datang dengan nilai investasi. Ini dinyatakan sebagai : Selama PI

tersebut sama dengan atau lebih besar dari satu, maka kita akan menerima usulan investasi

tersebut. Secara umum Kalau metode NPV dan PI dipakai untuk menilai  suatu usulan investasi,

maka hasilnya akan selalu konsisten. Dengan kata lain., kalau NPV mengatakan diterima, maka

PI juga mengatakan diterima. Demikian pula sebaliknya. Sehingga untuk menghitung PI harus

terlebih dahulu menghitung NPV dan ada beberapa kasus lain, dimana setelah perhitungan PI

belum dapat mengambil keputusan,sebelum dikembalikan ke metode NPV

ANALISA SEMUA KRITERIA

            Dari lima kriteria penilaian investasi dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya ikan

gurama layak untuk di usahakan.

Page 13: Proposal Budi Daya Ikan Gurame

BAB V

ANGGARAN BIAYA BUDIDAYA IKAN GURAME

5.1. Pembenihan Ikan Gurame

Anggaran yang dibutuhkan untuk 1 unit usaha pembenihan dalam satu periode yaitu :

Biaya investasi per unit Rp 2.000.000,00 untuk 1 unit Rp. 2.000.000,00

Biaya Produksi per unit Rp 1.000.000,00 untuk1 unit  Rp. 1000.000,00

Total anggaran yang dibutuhkan untuk 1 unit pembenihan yaitu (Biaya investasi + Biaya

Produksi) :

Rp 3.000.000,00 ( tIga juta  rupiah)

5.2. Pembesaran Ikan gurame

Anggaran yang dibutuhkan untuk 1 unit usaha pembesaran dalam satu periode yaitu :

Biaya investasi per unit Rp 1000.000,00 untuk 1 unit Rp. 1000.000,00

Biaya Produksi per unit Rp 1000.000,00 untuk 1 unit  Rp.1000.000,00

Total anggaran yang dibutuhkan untuk 1 unit pembenihan yaitu (Biaya investasi + Biaya

Produksi) :

Rp 2.000.000 ( dua juta rupiah)

Page 14: Proposal Budi Daya Ikan Gurame

5.2. Total Anggaran untuk Pembenihan dan Pembesaran Lele Dumbo

Usaha pembenihan      Rp 3.000.000,00

Usaha Pembesaran      Rp 2.000.000,00

                     Jumlah        Rp 5.000.000,00

( lima juta rupiah )

BAB VI

PENUTUP

Usaha Pengembangan Ikan Gurame ini yang berorietasi kepada ekonomi kerakyatan merupakan

salah satu solusi mengatasi permasalahan ekonomi dan sosial di negara kita. Melalui usaha ini

diharapkan mempunyai manfaat ganda , berupa penyediaan lapangan kerja / kesempatan

berusaha di daerah pedesaan, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan hasil analisis kelayakan usaha baik pebenihan maupun pembesaran ikan Gurame

sangat menguntungkan. Selain itu, usaha tersebut tidak memerlukan lahan yang luas serta

kebutuhan akan air baik kualitas maupun kuantitasnya tidak sebanyak seperti ikan jenis lainya,

sehingga budidaya ini dapat memanfaatkan lahan pekarangan baik di pedesaan maupun

perkotaan.

Demikian rencana pengembangan Ikan Gurame di Kota Banjar, semoga proposal dapat menjadi 

pertimbangan dan pada akhirnya terealisasi. Semoga Allah SWT meridhoi kita semua.

Page 15: Proposal Budi Daya Ikan Gurame

Banjar, 7 Oktober 2010

Kelompok Usaha Sangkuriang

Kota Banjar

Ketua

Sagiman

Sekretaris

H Abdul Rohim

Mengetahui,

Kepala Desa Mekarharja

Drs Saefulloh

PROPOSAL

BUDIDAYA IKAN GURAME

KELOMPOK BUDIDAYA IKAN

“MEKAR SANGKURIANG”

Page 16: Proposal Budi Daya Ikan Gurame

Wilayah Cibentang Desa Mekarharja Kec Purwaharja Kota Banjar Jawa Barat

SURAT KUASA

Bismillahir Rahmanirohim           

Yang bertandatangan dibawah ini :

1.      Nama               : SiminAlamat            : Dsn Cibentang Desa Mekarharja Kec Purwaharja Kota BanjarJabatan                        : Anggota

2.      Nama               : Wandi Alamat            : Dsn Cibentang Desa Mekarharja Kec Purwaharja Kota BanjarJabatan                        : Anggota

3.      Nama               : PaimunAlamat            : Dsn Cibentang Desa Mekarharja Kec Purwaharja Kota BanjarJabatan                        : Anggota

Sebagai anggota kelompok usaha Sangkuriang memberikan  kuasa kepada :

1.      Nama               : Sagiman

Page 17: Proposal Budi Daya Ikan Gurame

Alamat            : Dsn Cibentang Desa Mekarharja Kec Purwaharja Kota BanjarJabatan                        : Ketua

2.      Nama               : Niah Jayanti Alamat            : Dsn Cibentang Desa Mekarharja Kec Purwaharja Kota BanjarJabatan                        : Bendahar

Untuk membuat rekening tabungan di Bank Jabar  guna keperluan bantuan usaha. Demikian surat kuasa ini harap digunakan sebagaiman mestinya.

Mekarharja, 25 Mei 2010

Anggota Kelompok UsahaSangkuriang

( Simin ) ( Wandi ) ( Paimun )

Page 18: Proposal Budi Daya Ikan Gurame

SURAT KUASA

Bismillahir Rahmanirohim           

Yang bertandatangan dibawah ini :

1.      Nama               : Ahud M Alamat            : Dsn Pangadegan  Kel Hegarsari  Kec Pataruman Kota BanjarJabatan                        : Anggota

2.      Nama               : DarsoAlamat            : Dsn Pangadegan  Kel Hegarsari  Kec Pataruman Kota BanjarJabatan                        : Anggota

3.      Nama               : Ahri

Page 19: Proposal Budi Daya Ikan Gurame

Alamat            : Dsn Pangadegan  Kel Hegarsari  Kec Pataruman Kota BanjarJabatan                        : Anggota

Sebagai anggota kelompok usaha Sangkuriang memberikan  kuasa kepada :

1.      Nama               : JajaAlamat            : Dsn Pangadegan Kel Hegarsari Kec Pataruman Kota BanjarJabatan                        : Ketua

2.      Nama               : Hadiman Alamat            : Dsn Pangadegan Kel Hegarsari Kec Pataruman Kota BanjarJabatan                        : Bendahara

Untuk membuat rekening tabungan di Bank Jabar  guna keperluan bantuan usaha. Demikian surat kuasa ini harap digunakan sebagaiman mestinya.

Hegarsari, 25 Mei 2010

Anggota Kelompok UsahaLele Bodas

( Ahud ) ( Darso ) ( Ahri )