proposal bn 2010 web

20

Upload: yayankoe

Post on 14-Jun-2015

255 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Proposal Kegiatan Bantengan Nuswantara 2010

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal BN 2010 Web
Page 2: Proposal BN 2010 Web

BANTENGAN NUSWANTARA 2010

“Budaya adalah sebagai bentuk nyata yang mencerminkan keberadaan sebuah bangsa. Relasi keduanya sangat kuat, karena ada unsur kepemilikan” (Suparlan, 1999)

identifikasi

Tantangan bagi siapapun, baik individual maupun kelompok yang telah mampu mewujudkan ekspresinya sebagai

pengakuan terhadap eksistensi adalah tentang konsistensi. Bagi kami, kesuksesan penyelenggaraan Bantengan Nuswantara 1

dan 2 bukan sekedar menjadi sebuah monumen budaya atau sekedar menjadi aktifitas tahunan. Namun sebuah cita-cita besar

dibalik pagelaran kebudayaan seni tradisional ini akan mampu menjadi narasi dan bagian sejarah dalam menjaga secara penuh

kekayaan budaya Indonesia.

Seni Tradisional Bantengan, adalah seni pertunjukan budaya tradisi yang menggabungkan unsur Tari-tarian, olah

kanuragan, musik, dan syair/mantra/suluk. Kesenian Bantengan lahir sebagai sebuah keragaman budaya masyarakat

tradisional untuk mengungkapkan ekspresinya berkesenian sesuai dengan kearifan lokal. Perkembangan kesenian Bantengan

mayoritas berada dimasyarakat pedesaan dan kelompok Pencak silat yang berada di sekitar lereng Pegunungan Bromo-

Tengger-Semeru, Arjuno-Welirang, Anjasmoro, Kawi dan Raung-Argopuro Jawa Timur, serta di beberapa daerah di pulau Jawa.

Kegiatan kesenian bantengan dimainkan oleh 2 orang yang berperan sebagai kaki depan sekaligus pemegang kepala

bantengan dan penngontrol tari bantengan serta kaki belakang yang juga berperan sebagai ekor bantengan. Dalam setiap

pertunjukannya terdiri dari beberapa ornament pendukung, yaitu :

1. Tanduk (banteng, kerbau, sapi, dll)

2. Kepala banteng yang terbuat dari kayu ( waru, dadap, miri, nangka, loh, kembang, dll)

3. Klontong (alat bunyi di leher)

4. Keranjang penjalin, sebagai badan (pada daerah tertentu hanya menggunakan kain hitam sebagai badan penyambung

kepala dan kaki belakang)

5. Gongseng kaki

6. Pendekar pengendali kepala bantengan (menggunakan tali tampar)

7. Jidor, gamelan, pengerawit, dan sinden

8. Sesepuh, pamong, dan pendekar pemimpin yang memegang kendali kelompok dengan membawa kendali yaitu Pecut

(Cemeti/Cambuk)

9. Macanan dan Monyetan sebagai peran pengganggu bantengan

10. Berbagai macam alat dan kelengkapan yang diperlukan

KONSEPSI

Page 3: Proposal BN 2010 Web

Kesadaran untuk membangun masyarakat Indonesia yang sifatnya multibudaya, dimana acuan utama bagi terwujudnya m a sya ra ka t I n d o n e s i a ya n g m u l t i b u d aya a d a l a h multibudayaisme, yaitu sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan.

Dalam model multikultural ini, sebuah masyarakat (termasuk juga masyarakat bangsa seperti Indonesia) dilihat sebagai mempunyai sebuah kebudayaan yang berlaku umum dalam masyarakat tersebut yang coraknya seperti sebuah mosaik.

lebih kecil yang membentuk terwujudnya masyarakat yang lebih besar, yang mempunyai kebudayaan yang seperti sebuah mosaik tersebut.

Model multibudayaisme ini sebenarnya telah digunakan sebagai acuan oleh para pendiri bangsa Indonesia dalam mendesain apa yang dinamakan sebagai kebudayaan bangsa, sebagaimana yang terungkap dalam penjelasan Pasal 32 UUD 1945, yang berbunyi: “kebudayaan bangsa (Indonesia) adalah puncak-puncak kebudayaan di daerah”.

Keragaman budaya adalah memotong perbedaan budaya dari kelompok-kelompok masyarakat yang hidup di Indonesia. Jika kita merujuk kepada konvensi UNESCO 2005 (Convention on The Protection and Promotion of The Diversity of Cultural Expressions) tentang keragaman budaya atau “cultural diversity”, cultural diversity diartikan sebagai kekayaan budaya yang dilihat sebagai cara yang ada dalam kebudayaan kelompok atau masyarakat untuk mengungkapkan ekspresinya.

Hal ini tidak hanya berkaitan dalam keragaman budaya yang menjadi kebudayaan latar belakangnya, namun juga variasi cara dalam penciptaan artistik, produksi, disseminasi, distribusi dan penghayatannya, apapun makna dan teknologi yang digunakannya. Atau diistilahkan oleh UNESCO dalam dokumen konvensi UNESCO 2005 sebagai “Ekpresi budaya” (cultural expression). Isi dari keragaman budaya tersebut akan mengacu kepada makna simbolik, dimensi artistik, dan nilai-nilai budaya yang melatarbelakanginya.

Di dalam mosaik tercakup semua kebudayaan dari masyarakat-masyarakat yang

Dalam konteks ini pengetahuan budaya akan berisi tentang simbol-simbol pengetahuan yang digunakan oleh masyarakat pemiliknya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungannya. Pengetahuan budaya biasanya akan berwujud nilai-nilai budaya suku bangsa dan nilai budaya bangsa Indonesia, dimana didalamnya berisi kearifan-kearifan lokal kebudayaan lokal dan suku bangsa setempat.

Kearifan lokal tersebut berupa nilai-nilai budaya lokal yang tercerminkan dalam tradisi upacara-upacara tradisional dan karya seni kelompok suku bangsa dan masyarakat adat yang ada di nusantara. Sedangkan tingkah laku budaya berkaitan dengan tingkah laku atau tindakan-tindakan yang bersumber dari nilai-nilai budaya yang ada. Bentuk tingkah laku budaya tersebut bisa dirupakan dalam bentuk tingkah laku sehari-hari, pola interaksi, kegiatan subsisten masyarakat, dan sebagainya. Atau bisa kita sebut sebagai aktivitas budaya.

Dalam artefak budaya, kearifan lokal bangsa Indonesia diwujudkan dalam karya-karya seni rupa atau benda budaya (cagar budaya). Jika kita melihat penjelasan diatas maka sebenarnya kekayaan Indonesia mempunyai bentuk yang beragam. Tidak hanya beragam dari bentuknya namun juga menyangkut asalnya. Keragaman adalah sesungguhnya kekayaan budaya bangsa Indonesia.

Didasari pemikiran diatas, sebagai bagian upaya menjaga secara penuh kepemilikan atas warisan kebudayaan tradisional bangsa Indonesia yang Agung dan Luhur. Serta menjadikan narasi narasi kecil yang selama ini telah kami lakukan agar mampu menjadi bagian dari sebuah catatan kebudayaan, maka Bantengan Nuswantara 2010 kembali kami laksanakan. Sebuah upaya kebersamaan aktivitas budaya agar berguna bagi Bangsa Indonesia tentunya.

MENJAGA KEANEKARAGAMAN BUDAYA

BANTENGAN NUSWANTARA 2010

Page 4: Proposal BN 2010 Web

BANTENGAN NUSWANTARA 2010

Tahun 2008, adalah pertama kalinya pagelaran

kesenian Bantengan dilaksanakan di Kota Batu. Acara yang

melibatkan 63 padepokan dari wilayah Kota Batu, Malang

Raya (minus Mojokerto yang tertimpa musibah banjir besar)

terselenggara dengan sukses dalam satu rangkaian kegiatan

Gebyak Bantengan Nuswantara 2008.

Gebyak Bantengan Nuswantara 2008 terdiri dari

beberapa kegiatan yaitu Pameran Benda-Benda Seni Tradisi

Indonesia, Karnaval Bantengan dan Pameran Foto

Dokumentasi Gebyak Bantengan Nuswantara 2008.

Tema acara pada pelaksanaan Gebyak Bantengan

Nuswantara pertama tersebut adalah : “Dengan Semangat

Kerakyatan Dalam Persatuan Dan Kesatuan Kita Bangun

Kembali Karakter Bangsa Melalui Gebyak Bantengan

Nuswantara 2008”.

Pagelaran pertama, semangat kerakyatan bersatu

untuk membangun karakter kebangsaan. Mengingat, pelaku

kesenian bantengan mayoritas berlatar belakang pada

strata social masyarakat marjinal, terpinggirkan dan hidup di

lereng lereng pegunungan. Itulah kenapa konsepsi awal

yang kami sampaikan adalah tentang mempersatukan

semangat kerakyatan dengan melakukan tindakan kecil

tentang pelestarian budaya, sebagai sumbangsih kami

terhadap bangsa.

Pagelaran Bantengan Nuswantara 2009 merupakan narasi kecil

disebuah Kota bernama BATU, proses eksplorasi bersama pelaku

kesenian dengan berbagai komponen masyarakat yang plural, yang

dengan kesadaran terbuka menjadikan ruang budaya sebagai bentuk

kompromi terhadap pandangan pluralitas kehidupan. CAKRAWALA

HARMONI INDONESIA. Kesederhanaan, kebersamaan dan pengertian

mutual.

Landasan pemikiran diatas, merupakan kesadaran kritis kami

dalam memandang situasi terkini yang sedang dan akan kita hadapi.

Daerah sebagai representasi kecil sistem nasional, relasi antar

keduanya harus diberi ruang yang memadai untuk aktifitas pendidikan

baik formal maupun informal dalam mengembangkan potensi narasi

narasi kecilnya, dengan memberikan memori sosial, menumbuh

kembangkan kesadaran kolektif, memberikan penghargaan yang

memadai tehadap local genuine serta memberikan porsi yang

seimbang terhadap kewajiban yang ditanggungnya dengan hak yang

didapatnya, serta dapat menjadikan ke-suri tauladan-an bersama

dalam membangun Bangsa Indonesia, membangun Daerah Kita,

membangun Diri Kita, dengan lebih baik dan bermartabat,

bermartabat secara harfiah yang dapat dibagi sehingga dapat

menjadikan segalanya nyata.

Bantengan Nuswantara 2009 telah sukses kami laksanakan

dengan peningkatan kuantitas dan kualitas peserta. 120

Grup/Padepokan Bantengan se -Jawa Timur yang di padati pula oleh

penonton di rute sepanjang 4 km. Serta antusiasme para fotografer

yang turut serta berpartisipasi dalam acara pendukung yaitu Lomba

Fotografi Bantengan Nuswantara 2009.

BANTENGAN NUSWANTARA 1

BANTENGAN NUSWANTARA 2

REVIEW

Page 5: Proposal BN 2010 Web

BANTENGAN NUSWANTARA 2010

PELINDUNG : Pemerintah Provinsi Jawa Timur

Pemerintah Kota Batu

DPRD Kota Batu

Kepolisian Resor Kota Batu

PENASEHAT : Ir. Samuel Koto

Slamet Hendro Kusumo

H.M. Syaifudin Zuhri

Ki Soleh Adi Pramono

PENANGGUNG JAWAB : Komunitas Penggiat Budaya Indonesia

Ketua : Agus Riyanto

Sekretaris : Muhammad Anwar

Bendahara : Wido Bamandhika

Koordinator Acara : Fuad Dwiyono

Koordinator Lapangan : Agus Purwanto

Tim Sponsorship : Ata Syifayakhsalloh

Willie Samodra Laya

KOORDINATOR WILAYAH

Batu & Malang Barat : Arief

Kota Malang : Yudi

Kabupaten Malang : Fugo

Tengger : Takim

Mojokerto : Misbach

MANAGER DIVISI

Humas : Hafid Adam

Publikasi : Do'an Mahendrata

Perlengkapan : Topan Herlambang

IT Designer : Rendarta Elya Putra

Dokumentasi : Yusak

Logistik : Musa Khozainudin

Keamanan : Kepolisian dan Elemen Sosial lainnya

KOMUNITAS PENGGIAT BUDAYA INDONESIA

KEPANITIAAN

Penyelenggara kegiatan Bantengan Nuswantara adalah suatu komunitas berada di Kota Batu - Jawa Timur. Komunitas kami

adalah sebuah wadah kerja bersama organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan untuk melestarikan seni budaya Bantengan.

Sumber daya manusia yang kami miliki terdiri dari para Pelaku seni bantengan, Seniman, Aktivis Lingkungan, Aktivis Ormas

keagamaan/kepemudaan, birokrasi dan masyarakat penggiat budaya non politik yang bekerja bersama secara tak terikat dalam

struktural KOMUNITAS PENGGIAT BUDAYA INDONESIA.

Page 6: Proposal BN 2010 Web

“diartikan sebagai kekayaan budaya yang dilihat sebagai cara

yang ada dalam kebudayaan suatu kelompok atau masyarakat

untuk mengungkapkan ekspresinya”

CULTURAL DIVERSITY

Batu - East Java

BANTENGAN NUSWANTARA

2010

BANTENGAN NUSWANTARA 2010

Page 7: Proposal BN 2010 Web

BANTENGAN NUSWANTARA 2010

RENCANA KEGIATAN

TUJUAN PELAKSANAAN

Nama Kegiatan

Tema Kegiatan

Penyelenggara

Web Page

Sekretariat

: BANTENGAN NUSWANTARA 2010

: CULTURAL DIVERSITY

: KOMUNITAS PENGGIAT BUDAYA INDONESIA

: www.bantengannuswantara.wordpress.com

: Jl. Brantas II/03 Kota Batu – Jawa Timur

Telpon : (0341) 598 708

E-mail : [email protected]

Kebersamaan Konsisten dalam Menjaga Eksistensi Keragaman Budaya

1. Melanjutkan agenda rutin tahunan Komunitas Penggiat Budaya Indonesia

2. Menyajikan penampilan terbaik dari setiap padepokan/grup seni Bantengan se-Jawa Timur

3. Membangun kesadaran bersama atas kepemilikan seni budaya tradisional Bantengan dari Jawa Timur

sebagai salah satu asset kekayaan bangsa Indonesia

4. Menyampaikan pesan edukasi, pengarahan dan aktualisasi ekonomi

5. Sebagai upaya pelestarian dan pengembangan seni kebudayaan tradisi Indonesia

6. Sebagai ruang kreatifitas masyarakat pelaku, pencinta, pemerhati seni dan budaya melalui rangkaian kegiatan

Bantengan Nuswantara 2010

7. Membangun identitas khusus bagi Kota Wisata Batu melalui agenda rutin tahunan Pagelaran Kesenian

Bantengan Nuswantara

8. Sebagai agenda pariwisata kebudayaan khususnya Kota Batu dan Jawa Timur dalam lingkup agenda Visit Indonesia

Page 8: Proposal BN 2010 Web

BANTENGAN NUSWANTARA 2010

RANGKAIAN KEGIATAN

NAMA KEGIATAN

Workshop Seni BantenganNuswantara

Kirab & Parade Seni Bantengan Nuswantara 2010

Lomba FotografiBantengan Nuswantara 2010

Lomba Film DokumenterBantengan Nuswantara 2010

Lomba MewarnaBantengan Nuswantara 2010

Pameran DokumentasiBantengan Nuswanmtara

2010

WAKTU

13 Maret 2010

28 Maret 2010

28 Maret 2010

28 Maret 2010

4 April 2010

3 - 10 April 2010

TEMPAT

Graha MayangsariKota Batu

Start : Luar Stadion Brantas

Finish :Pertigaan Samadi Kota Batu

Start : Luar Stadion Brantas

Finish :Pertigaan Samadi Kota Batu

Start : Luar Stadion Brantas

Finish :Pertigaan Samadi Kota Batu

Galeri RAOSKota Batu

Galeri RAOSKota Batu

RUANG LINGKUP

Dosen/Guru,Pelajar/Mahasiswa,Organisasi Pemuda

se-Jawa Timur

Nasional(Umum/Grup)

Nasional(Umum)

Nasional(Umum/Team)

se-Kota Batu(Anak-anak TK)

Seluruh partisipan Bantengan Nuswantara

2010

Page 9: Proposal BN 2010 Web

BANTENGAN NUSWANTARA 2010

DATA & ESTIMASI JUMLAH PARTISIPAN

NAMA KEGIATAN

TAHUN

Kirab Arak-arakan Seni Bantengan & Penampilan Seni Tradisi

Lomba FotografiDokumentasi Bantengan Nuswantara

Lomba Film DokumenterBantengan Nuswantara

Lomba Mewarna GambarKesenian Bantengan

Workshop Seni BantenganNuswantara

65 grup Bantengan, 1 grup Seni TeaterTradisi (Malang Raya)

Belum Terselenggara

Belum Terselenggara

Belum Terselenggara

Belum Terselenggara

Belum Terselenggara

Belum Terselenggara

Belum Terselenggara

50 Team Produksi

100 Anak anak TKse Kota Batu

250 Dosen/Guru, Pelajar/Mahasiswa& Organisasi Kepemudaan

72 Fotografer 150 Fotografer Sosialisasi acara menggunakan sistem jaringan komunitas Fotografer di dunia maya & kampus

Meningkatnya jumlah Akademi Broadcasting, Multi Media & Komunitas Film Indie sebagai acuan acara ini diselenggarakan

Untuk meningkatkan daya kreatifitas dan kecintaanterhadap budaya tradisionalpada kalangan anak sejak usiadini

Mendekatkan budaya tradisiBantengan terutama kepada kalangan Akademisi & AktivisSosial Kepemudaan

83 grup Bantengan, 3 grup Seni TeaterTradisi (Jawa Timur)

100 grup Bantengan, 5 grup Seni TeaterTradisi (Nasional)

Jumlah personil tiap grup Bantengan => 35 orang

2008 2009 2010* KETERANGAN

Page 10: Proposal BN 2010 Web

RUTE GEBYAKBANTENGAN NUSWANTARA

2010

Batu - East Java28 Maret 2010

STADIONBRANTAS

POSKO 2

POSKO 1

POSKO 4GALERI RAOS

POSKO 5

JL. SULTAN AGUNG

JL. WR. SUPRATMAN

DARI ARAH MALANG

DARI ARAH MALANG

JL. GAJAH MADA JL. P. SUDIRMANFINISH

PERTIGAAN SAMADI

PEREMPATAN SELECTA

PEREMPATAN PESANGGRAHAN

POSKO 3ALUN - ALUN

DN

EGO

O

JL. IPO

R

JL. H

. AG

US

SALI

M

JL. S

EMER

U

START

TRIBUN TAMU

PUJON

BANTENGAN NUSWANTARA 2010

Page 11: Proposal BN 2010 Web

LOMBA FOTOGRAFI BANTENGAN NUSWANTARA 2010

Gerak Tari Bantengan yang liar, ekspresi wajah yang

takjub dan magisnya suasana pada saat pagelaran menjadi

sangat indah ketika terekam dan terbingkai melalui seni

pengambilan gambar atau yang diistilahkan dengan Seni

Fotografi.

Antusias para fotografer pada pertama kalinya event ini

diselenggarakan, menjadikan Lomba Foto Dokumentasi

Acara Bantengan Nuswantara layak menjadi agenda

pengiring setiap penyelenggaraan Bantengan Nuswantara

2010.

RUANG LINGKUPNasional (Umum)

PENDAFTARAN1 - 26 Maret 2010

HUNTINGMinggu, 28 Maret 2010

TEMPATRUTE GEBYAK BANTENGAN NUSWANTARA 2010(Stadion Brantas - Alun-alun - Balai Kota Batu)

Setiap foto Dokumentasi Bantengan Nuswantara 2010 hasil karya peserta

Lomba Fotografi akan diikutsertakan dalam acara :

PAMERAN DOKUMENTASI BANTENGAN NUSWANTARA 2010

Tanggal 3 - 10 April 2010

Bertempat di :

Galeri RAOS, Jl. Panglima Sudirman 06 Kota Batu - Jawa Timur

BANTENGAN NUSWANTARA 2010

Page 12: Proposal BN 2010 Web

RUTE GEBYAK BANTENGAN NUSWANTARA 2010(Stadion Brantas - Alun-alun - Balai Kota Batu)

FESTIVAL FILM DOKUMENTERBANTENGAN NUSWANTARA 2010 Dokumentasi adalah bagian tak terpisahkan dalam setiap

pelaksanaan kegiatan. Perannya sangat penting sebagai alat bukti

bahwa sebuah kegiatan pernah terselenggara. Dan juga berfungsi

sebagai referensi dan evaluasi pada masa-masa selanjutnya untuk

menyelenggarakan kegiatan yang sama menjadi lebih baik. Seiring

perkembangan teknologi, bentuk dokumentasi menjadi semakin

meluas baik berupa arsip tertulis, rekam suara (audio) dan rekam

gambar (foto, video). Pada saat ini, perkembangan tersebut

mengerucut ke ranah industri dan telah masuk dalam bagian yang

krusial sebagai industri hiburan, salah satunya adalah FILM.

Selain ranah industri yang dikuasai oleh Rumah Produksi,

meningkatnya wawasan masyarakat tentang perfilman dibarengi

pula dengan munculnya komunitas film kemasyarakatan dan

organisasi pelajar/mahasiswa. Bertujuan agar seni Bantengan dapat

terbingkai dalam rekam jejak yang lebih kreatif, dalam rangkaian

kegiatan ini kami bermaksud menyelenggarakan Lomba Film

Dokumenter Bantengan Nuswantara 2010.

RUANG LINGKUPNasional (Umum)

PENDAFTARAN1 - 13 Maret 2010

HUNTINGMinggu, 28 Maret 2010

TEMPAT

BANTENGAN NUSWANTARA 2010

Page 13: Proposal BN 2010 Web

BANTENGAN NUSWANTARA 2010

SUMBER DANA KEGIATAN

Besarnya ruang lingkup kegiatan, jumlah massa yang terlibat, massa penonton dan uniknya kemasan kreasi acara, sangat

berpotensi bagi brand activation produk serta investasi sponsorship yang sangat menjanjikan. Tampak jelas bahwa kontra prestasi

yang akan didapat pihak sponsorship pastinya sangat luar biasa, mengingat kegiatan ini telah berpengalaman mendatangkan

ribuan massa dan publisitas secara internasional baik melalui media massa cetak, elektronik serta media online. Partisipasi pihak

perusahaan ini juga sebagai program kepedulian sosial perusahaan dalam upaya menjaga kekayaan keragaman budaya tradisional

Kesadaran dan dukungan yang tinggi dari setiap lapisan masyarakat akan sangat membantu kesuksesan pelaksanaan kegiatan ini

dan sebagai bentuk kebersamaan dalam melestarikan kekayaan budaya bangsa.

Bantengan Nuswantara adalah upaya masyarakat dalam menjaga dan melestarikan kekayaan keragaman budaya. Pemerintah,

sebagai pihak yang berkewajiban dalam pengayoman masyarakat dan mengawal proses ini untuk mencapai tujuannya sudah

semestinya turut serta mendukung secara penuh melalui penyediaan sarana dan prasarana rangkaian (fasilitasi) yang dibutuhkan

untuk kesuksesan pelaksanaan Bantengan Nuswantara 2010.

PEMERINTAH

SPONSORSHIP

DONATUR

Page 14: Proposal BN 2010 Web

BANTENGAN NUSWANTARA 2010

MEDIA SPONSORSHIP

Space Sponsor 10 cm x 10 cm1 atau 2 warna

Deskripsi item :

KAOS

ID CARD

GIANT BANNER

PUBLIKASI MEDIA CETAK, ELEKTRONIK & ONLINE

SPANDUK

POSTER

TRIBUN START & PENGHORMATAN

BROSUR

Jumlah kaos 500 pcs

Ukuran XL, L & M warna hitam

Deskripsi item :

Jumlah ID Card : 500 eksl.

Ukuran ID Card : 1/3 folio, ID Hunting : 6,5 cm x 10 cm

Dipakai pada seluruh panitia dan peserta Lomba Fotografiselama berlangsungnya rangkaian kegiatan

Jumlah ID Hunting sesuai pendaftaran

Space Sponsor 10 cm x 2,5 cm

Deskripsi item :

Jumlah Brosur 4 Rim (4000 eksl.)

Ukuran 1/2 folio

Di sebar di Kota Batu, Malang Raya dan Surabaya 2 minggu sebelum pelaksanaan

Space Sponsor 80 cm x 80 cm

Deskripsi item :

Jumlah Spanduk 50 buah

Ukuran 12,5 m x 1,5 m

Di pasang di Kota Batu, Malang Raya dan Surabaya 2 minggu sebelum hari pelaksanaan

Space Sponsor 5 cm x 5 cm

Deskripsi item :

Deskripsi item :

Jumlah Poster 5000 ekslempar

Ukuran A3

Ex-BANNER

Product Display

Media Dekorasi Acara

Di pasang di Kota Batu, Malang Raya dan Surabaya 2 minggu sebelum hari pelaksanaan

Di pasang di Kota Batu, Malang Raya dan Surabaya 2 minggu sebelum hari pelaksanaan

Space Sponsor 50 cm x 50 cm

Deskripsi item :

Deskripsi item :

Jumlah Giant Banner 15 buah

Radio, Spot TV, Iklan Koran, Web Page & Facebook

Ukuran 4 m x 6 m

Ukuran Desain optionalLogo

Page 15: Proposal BN 2010 Web
Page 16: Proposal BN 2010 Web
Page 17: Proposal BN 2010 Web
Page 18: Proposal BN 2010 Web
Page 19: Proposal BN 2010 Web
Page 20: Proposal BN 2010 Web

BANTENGAN NUSWANTARA 2010

PENUTUP

KOMUNITAS PENGGIAT BUDAYA INDONESIABatu, Januari 2010

KETUA,

AGUS RIYANTO

SEKRETARIS,

MUHAMMAD ANWAR

Demikian proposal BANTENGAN NUSWANTARA 2010 kami susun sebagai gambaran pelaksanaan kegiatan. Sebuah

upaya melestarikan keragaman budaya sebagai bentuk kepemilikan yang kuat atas kekayaan bangsa Indonesia. Dukungan

kebersamaan dan kesadaran dari semua pihak adalah langkah konkrit menuju tercapainya tujuan diselenggarakannya

kegiatan ini. Sekian terima kasih.