proposal bantuan

4
PROPOSAL BANTUAN PENGADAAN KAPAL FEEDER/KAPAL BARANG OLEH PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA TAHUN ANGGARAN 2015 I. GAMBARAN UMUM 1. Kondisi Geografis Dan Administratif a. Letak Kabupaten Bombana secara geografis berada diantara 121°27’46,7” - 122°09’9,4” BT dan 4°22’59,4” - 5°28’26,7” LS, dengan luas ± 331.616 ha, dan secara administratif letaknya berbatasan dengan: - Sebelah Timur : Kabupaten Muna dan Kabupaten Buton - Sebelah Selatan : Laut Flores - Sebelah Barat : Teluk Bone - Sebelah Utara : Kab. Kolaka dan Kab. Konawe Selatan Secara administratif, wilayah Kabupaten Bombana terdiri dari 22 wilayah kecamatan, 138 desa/kelurahan. Kecamatan - kecamatan yang terlingkup dalam wilayah Kabupaten Bombana tersebut berada di atas lahan yang terdiri dari lahan sawah 1

Upload: sakry-fedlank

Post on 07-Sep-2015

900 views

Category:

Documents


109 download

DESCRIPTION

PDT

TRANSCRIPT

PROPOSAL BANTUANPENGADAAN KAPAL FEEDER/KAPAL BARANG OLEH PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANATAHUN ANGGARAN 2015

I. GAMBARAN UMUM

1. Kondisi Geografis Dan Administratifa. LetakKabupaten Bombana secara geografis berada diantara 1212746,7 - 122099,4 BT dan 42259,4 - 52826,7 LS, dengan luas 331.616 ha, dan secara administratif letaknya berbatasan dengan: Sebelah Timur: Kabupaten Muna dan Kabupaten Buton Sebelah Selatan: Laut Flores Sebelah Barat: Teluk Bone Sebelah Utara: Kab. Kolaka dan Kab. Konawe Selatan

Secara administratif, wilayah Kabupaten Bombana terdiri dari 22 wilayah kecamatan, 138 desa/kelurahan. Kecamatan - kecamatan yang terlingkup dalam wilayah Kabupaten Bombana tersebut berada di atas lahan yang terdiri dari lahan sawah dan lahan kering, dimana luas 4.097,5 ha dan 89.611,67 ha merupakan lahan kering atau bukan sawah.Bahwa letak Geografi : Kabupaten Bombana memiliki posisi strategis baik dalam konteks daerah, maupun regional dan internasional, karena daerah ini dilalui jalur darat lintas selatan yang menghubungkan konawe selatan, kendari dan kabupaten kolaka. Kemudian jalur barat sulawesi adalah kolaka utara dan sulawesi selatan. Sedangkan jalur laut merupakan lintas perdagangan kawasan barat kawasan indonesia timur.

b. Kondisi Sosial Ekonomi Secara nyata pertumbuahn ekonomi masyarakat kabupaten bombana pasca pemisahan dari kabupaten buton belum terindifikasi secara kualitatif. Namun demikian secara real kondisi sosial ekonomi pada keseluruhannya telah menujukan keadaan yang stabil. Struktur perekonomian wilayah pada umumnya bertumpu pada beberapa sektor strategis salah satunya adalah pengengangan dibidang jasa laut.

c. Kondisi Transportasi

Masyarakat Bombana yang berpenduduk 137.257 Jiwa dengan tingkat pergerakan yang bersifat Lokal antara Kecamatan dalam Kabupaten maupun pergerakan Luar Kabupaten pada umumnya dilakukan melalui penggunaan fasilitas angkutan jalan darat dan laut. Mengingat posisi Kabupaten Bombana yang terdiri dari sebagian wilayah adalah kepulauan dimana mobilitas masyarakat mempunyai kepentingan perdagangan yang sangat besar maka, pengembangan transportasi laut di wilayah kabupagten bombana sangat diharapkan untuk memberikan pelayanan dan melayani perpindahan penumpang dan kendaraan antar pulau, baik antar pulau dalam kabupaten baik antar pulau dalam propinsi.

II. PERMASALAHAN1. Sarana transportasi/angkutan laut di Kabupaten Bombana khususnya di daerah kepulauan masi sangat minim dan belum memenuhi standar keselamatan.2. Belum maksimainya pengelolaan dan pemanfaatan angkutan laut sebagai sumberdaya Perhubungan, Komunikasi dan Informatika secara terpadu.

III. TUJUAN DAN MANFAAT

1. Pengembangan sarana angkutan/transportasi laut diharapkan dapat mengembangkan wilayah secara maksimal baik wilayah pedaratan maupun wilayah kelautan / pesisir;2. Pengembangan sarana angkutan/transportasi laut diharapkan dapat mendorong perkembangan wilayah-wilayah yang relative masih kurang berkembang dan memacu wilayah yang telah berkembang terhadap wilayah yang belum berkembang;3. Pengembangan jaringan transportasi diharapkan menstimulasi dan mengintegrasikan perkembangan antar sub wilayah di wilayah Sulawesi Tenggara, antar wilayah Pulau Sulawesi, dan Nasional.

IV. PENUTUP1. Kesimpulana. Pada kondisi saat ini pelayanan transportasi laut dengan berbagai moda transportasi di wilayah Kabupaten Bombana masih perlu ditingkatkan dalam rangka pemenuhan prioritas transportasi masyarakat sehingga kemudian angkutan laut sebagai lintas penyeberangan antar pulau menjadi lebih mudah, aman dan nyaman.b. Pengadaan Kapal Feeder/Pengakut Barang perlu mendapat perhatian utama sehingga dampak moda transportasi sebagi simpul koneksitas antar wilayah dapat dirasakan oleh masyarakat dalam kegiatan perekonomian.

2. Sarana. Usulan ini kiranya menjadi pedoman dalam pelaksanaan program Bantuan Sosial berupa pengadaan Kapal Feeder/Kapal Barang oleh pemerintah Kabupaten Bombana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2015 secara bertahap dan berkelanjutan di Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara.b. Keterpaduan antar Lembaga dan Instansi Pemerintah merupakan salah satu kunci utama dalam mengembangkan transportasi lokal secara terpadu;c. Keterlibatan Pemerintah Pusat merupakan salah satu langkah baik menjawab permintaan sarana dan prasarana infrastruktur untuk pengembangan yang dibutuhkan Pemerintah Daerah.

Rumbia, 2015BUPATI BOMBANA

H. TAFDIL, SE., MM

3