proposal asma

Upload: runafri

Post on 17-Feb-2018

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Proposal Asma

    1/23

    PENGARUH MANAJEMEN PEMERINTAHAN DITINJAU DARI SEGI

    ADMINISTRASI DI DESA MATUJU KABUPATEN BONE

    A. Latar Belakang Masalah

    Pembangunan ekonomi nasional selama pemerintahan orde baru

    yang lebih terfokus pada pertumbuhan ternyata tidak membuat banyak

    daerah-daerah ditanah air berkembang. Proses pembangunan dan

    peningkatan kemakmuran sebagai hasil dari pada pembangunan selama

    itu lebih terkonsentrasi di pusat. Pada tingkat nasional memang laju

    pertumbuhan ekonomi rata-rata cukup tinggi dan tingkat pendapatan naik

    terus setiap tahun (hingga krisis terjadi). Namun dilihat pada tingkat

    regional, kesenjangan dalam distribusi pendapatan semakin besar,

    bukannya semakin membaik sesuai mengenai adanya suatu korelasi

    negatif pada periode jangka panjang antar tingkat pertumbuhan dan

    kesenjangan dalam distribusi pendapatan.

    Undang-undang yang memberikan keleluasan kepada daerah

    dalam mewujudkan otonomi daerah yang luas dan bertanggung jawab

    untuk mengatur dan mengurus kepentingan sendiri tanpa ada Intervensi

    dari pemerintah pusat, menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi

    masyarakat sesuai dengan kondisi dan potensi wilayahnya

    Pelaksanaan kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah

    berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 telah membawa harapan baru bagi

  • 7/23/2019 Proposal Asma

    2/23

    2

    penyelenggaraan kepemerintahan daerah, khususnya setelah bergulirnya

    era reformasi. Selain itu, pada saat yang bersamaan Daerah juga sangat

    memerlukan adanya panduan atau referensi dalam mengelola urusan-

    urusan pemerintahan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya

    Berdasarkan hal di atas maka penulis tertarik untuk meneliti

    dengan judul: Pengaruh Manajemen Pemerintahan Ditinjau Dari Segi

    Administrasi di Desa Matuju Kabupaten Bone.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan dari latar belakang diatas, penulisan perumuskan

    beberapa permasalahan sebagai berikut:

    1. Bagaimana manajemen pemerintahan di desa Matuju Kabupaten

    Bone?

    2. Bagaimana pengaruh manajemen pemerintahan ditinjau dari segi

    administrasi di desa Matuju Kabupaten Bone?

    C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

    1. Tujuan Penelitian

    a. Untuk mengetahui manajemen pemerintahan di desa Matuju Kabupaten

    Bone.

    b. Untuk mengetahui pengaruh manajemen pemerintahan ditinjau dari segi

    administrasi di desa Matuju Kabupaten Bone.

  • 7/23/2019 Proposal Asma

    3/23

    3

    2. Kegunaan Penelitian

    a. Dari segi teoritis atau aspek keilmuan, hasil penelitian ini

    diharapkan dapat menjadi kontribusi bagi pengembangan konsep

    keilmuan khususnya dalam bidang kajian serta sebagai bahan

    perbandingan bagi penelitian-penelitian mendatang khususnya

    yang berkaitan dengan sistem manajemen pemerintahan desa.

    b. Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

    salah satu referensi dan sebagai bahan masukan terhadap semua

    pihak yang terkait.

    D. Tinjauan Pustaka

    a. Pengertian Manajemen

    Pengertian dasar dimaksudkan pembicaraan yang membahas

    tentang arti dan makna yang terkandung dalam judul tulisan. Hal ini

    dilakukan agar terjalin hubungan dan keseragaman pembidangan dan

    kesamaan persepsi antara penulis dengan pembaca. Demi

    menghindari terjadinya perbedaan dan jurang pengertian dan

    pemahaman.

    George R. Terry mengatakan bahwa manajemen adalah

    pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan

    mempergunakan kegiatan orang lain. (Mohammad Fal Sadikin, 2005)

  • 7/23/2019 Proposal Asma

    4/23

    4

    Chester I Barnard dalam bukunya the function of the executive

    mengakui bahwa manajemen itu adalah seni dan juga sebagai ilmu.

    Henry Fayol, Alfin Brown Harold Koontz, Cyril ODonnel, dan

    George R. Terry beranggapan bahwa manajemen itu adalah ilmu

    sekaligus seni. (Mohammad Fal Sadikin, 2005)

    Dari beberapa pengertian tentang manajemen di atas, maka

    penulis mencoba menarik kesimpulan bahwa Manajemen adalah seni

    dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan

    dan pengawasan sumberdaya untuk mencapai tujuan yang sudah

    ditetapkan.

    b. Peranan Administrasi

    Sebagai bahan perbandingan, berikut ini penulis mengutip

    beberapa pendapat dari para ahli mengenai peranan administrasi.

    1) Menurut Henry Fayol yang dikutip oleh Sutarto (1981:64) dalam

    bukunya berjudul Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen bahwa

    peranan administrasi dibagi atas :

    1. Perencanaan (Planning)

    2. Pengorganisasian (Organizing)

    3. Pemberian komando (Commanding)

    4. Pengkoordinasian (Coordinating)

    5. Pengawasan (Controlling).

  • 7/23/2019 Proposal Asma

    5/23

    5

    2) Menurut S.P. Siagian, (1981 : 107) dalam bukunya berjudul

    Filsafat Administrasi bahwa peranan administrasi itu dibagi atas :

    1. Perencanaan (Planning)

    2. Pengorganisasian (Organizing)

    3. Pemberian motivasi (Motivating)

    4. Pengawasan (Controlling)

    5. Penilaian (Evaluating).

    3) Menurut George R. Terry yang dikutip S.P. Siagian, (1981: 105)

    dalam bukunya Filsafat Administrasi, peranan administrasi

    dibagi atas:

    1. Perencanaan (Planning)

    2. Pengorganisasian (Organizing)

    3. Penggerakan (Actuating)

    4. Pengawasan (Controlling).

    Melihat ketiga peranan administrasi yang dikemukakan oleh para ahli

    tersebut di atas, maka nampak terdapat perbedaan jumlahnya, yaitu

    Henry Fayol lima fungsi, S.P, Siagian lima fungsi, dan G.R. Terry empat

    fungsi. Perbedaan-perbedaan jumlah fungsi administrasi tersebut, tidak akan

    mengakibatkan perbedaan dalam arti, maksud dan isi secara keseluruhan.

    Dengan demikian jelaslah bahwa ketiga rumusan para ahli tersebut di atas,

    sama jika ditinjau dari maksudnya.

  • 7/23/2019 Proposal Asma

    6/23

    6

    Dalam penguraian lebih lanjut tentang peranan administrasi, maka

    penults mengikuti pendapat dari S.P. Siagian sebagai berikut:

    1. Perencanaan (Planning)

    Sebelum mengadakan proses planning dalam melakukan

    pekerjaan mengatur, perlu mengadakan penyelidikan pendahuluan (fore

    casting). Yang dimaksud fore casting adalah peninjauan dan

    penganalisaan terhadap situasi yang akan dihadapi baik yang bersifat

    sosial, ekonomi dan sebagainya. Planning adalah keseluruhan proses

    pemikiran dan penentuan tahap yang akan dikerjakan dikemudian hari

    dalam rangka mencapai tujuan. Planning merupakan perumusan yang

    diteliti dari rencana-rencana. Rumusan rencana disamping karena tujuan

    yang ingin dicapai, juga rencana tersebut berhubungan dengan struktur

    organisasi. Pengadaan dan penggunaan tenaga kerja, sistem dan

    prosedur yang akan digunakan serta penyediaan bahan-bahan dan alat-

    alat lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan dan kelancaran kegiatan

    organisasi.

    Kegiatan administrasi yang bersifat planning merupakan kegiatan

    pendahuluan yang bersifat research sehingga pelaksanaan planning ini

    members kemungkinan yang besar terhadap kesuksesan pelaksanaan

    peranan administrasi berikutnya.

  • 7/23/2019 Proposal Asma

    7/23

    7

    Menurut S.P. Siagian, dalam bukunya Filsafat Administrasi (1978 :

    111), ciri-ciri tersebut adalah :

    a. Rencana harus mempermudah tercapainya tujuan yangtelah ditentukan sebelumnya

    b. Rencana harus dibuat oleh orang-orang yangsungguh-sungguh memahami tujuan organisasi

    c. Rencana harus dibuat oleh orang-orang yang sungguh-sungguh mendalami teknik-teknik perencanaan

    d. Rencana harus disertai oleh suatu perincian yang teliti

    e. Rencana tidak boleh terlepas sama sekali daripemikiran pelaksanaan

    f. Rencana harus bersifat sederhana

    g. Rencana harus luwes

    h. Di dalam rencana terdapat tempat pengambilan resiko

    i. Rencana harus bersifat praktis

    j. Rencana harus merupakan forecasting.

    Apabila pimpinan organisasi memahami dengan sungguh-sungguh

    makna dari kesepuluh perencanaan itu, dan berusaha menerapkan

    prinsip-prinsip itu dalam menjalankan fungsi perencanaan, pimpinan itu

    akan berhasil merumuskan suatu rencana yang baik.

    Para ahli administrasi dan manajemen telah meminjam konsep ini

    dan menerapkannya di bidang administrasi dan manajemen, dalam hal

    ini bidang perencanaan, pertanyaan- pertanyaan tersebut menjadi:

  • 7/23/2019 Proposal Asma

    8/23

    8

    a. Apa kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka

    pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya ?

    b. Dimana kegiatan-kegiatan tertentu hendak dijalankan ?

    c. Apabila kegiatan-kegiatan tertentu hendak dijalankan ?

    d. Bagaimana cara melaksanakan kegiatan-kegiatan ke arah tercapainya

    tujuan ?

    e. Pertanyaan siapa berarti diketemukannya jawaban dalam rencana

    tentang gambaran pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab.

    f. Secara filosofis, pertanyaan yang terpenting di antara rangkaian

    pertanyaan ini ialah pertanyaan mengapa.

    Jika kelompok pimpinan dapat memuaskan dirinya atas jawaban-

    jawaban yang diperoleh terhadap keenam pertanyaan itu, akan terciptalah

    rencana yang baik.

    Pendekatan yang manapun dari ketiga pendekatan ini yang

    dipergunakan dalam rangka usaha perencanaan, hasilnya ialah

    tersusunnya suatu rencana yang baik.

    2. Pengorganisasian (Organizing)

    Organizing adalah keseluruhan proses pengelompokan dari orang-

    orang, alat-alat, tugas tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa

    sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu

    kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menguraikan

  • 7/23/2019 Proposal Asma

    9/23

    9

    mengenai organizing tinjauan kita terhadap keseluruhan proses

    pengelompokan orang-orang yang membahas menyangkut struktur

    organisasinya, sedangkan menurut Siagian, (1981 : 117) dalam bukunya

    Filsafat Administrasi pembahasan mengenai organizing terarah kepada

    dua segi pemahaman yaitu :

    a. Organisasi sebagai wadah daripada semua kegiatan-kegiatan administrasi dan manajemen

    b. Sebagai rangkaian proses.

    Organisasi sebagai wadah adalah tempat dimana kegiatan-

    kegiatan administrasi dan manajemen dijalankan. Sebagai wadah

    organisasi itu bersifat relatif statis. Sedangkan organisasi sebagai proses

    menyoroti interaction antara orang-orang di dalam organisasi itu.

    Karenanya organisasi sebagai proses jauh lebih dinamis sifatnya

    dibandingkan dengan organisasi sebagai wadah. Organisasi sebagai

    proses membawa kita kepada pembahasan dan macam hubungan di

    dalam organisasi, yaitu hubungan formal yang menimbulkan formal

    organization dan hubungan informal yang menimbulkan informal

    organization.

    Dengan melihat uraian tersebut di atas, maka jelas bahwa

    pembahasan struktur organisasi lebih sempit daripada pembahasan

    organizing sebagai salah satu fungsi administrasi.

  • 7/23/2019 Proposal Asma

    10/23

    10

    Menurut pendapat S.P. Siagian, (1981 : 119-121) bahwa

    organisasi yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

    1. Organisasi tersebut mempunyai tujuan yang jelas

    2. Tujuan organisasi harus dipahami oleh setiap orang didalam organisasi

    3. Tujuan organisasi harus diterima oleh orang dalamorganisasi sebagai tujuan yang layak

    4. Di dalam organisasi harus terdapat kesatuan arah

    5. Di dalam organisasi harus terdapat kesatuan perintah(unity of command)

    6. Di dalam organisasi hams terdapat keseimbangan antarawewenang dan tanggung jawab

    7. Adanya pembagian tugas (distribution of work)

    8. Struktur organisasi harus diusahakan supaya sederhanamungkin

    9. Pola dasar organisasi harus diusahakan relatif permanen

    ditinjau dari segi pola dasarnya

    10. Adanya jaminan jabatan (security of nature)

    11. Balas jasa yang diberikan kepada setiap orang harussetimpal dengan jasa yang diberikan

    12. Penempatan orang yang sesuai dengan keahliannya (theright man in the right place).

    Dari dua betas ciri organisasi yang baik di atas, maka yang erat

    hubungannya dengan menghindari adanya kontradiksi kepentingan dalam

    organisasi yaitu ciri ketiga dan ciri kesebelas.

  • 7/23/2019 Proposal Asma

    11/23

    11

    3. Pemberian Motivasi (Motivating)

    Motivating sebagai inti dari management yang merupakan seni

    untuk menggerakkan bawahan dalam organisasi dan merupakan proses

    pelaksanaan management yang mengatur dalam rangka usaha mencapai

    tujuan yang direncanakan sebelumnya.

    Dalam pemberian motivasi ini, seluruh proses pemberian motif

    (dorongan) kepada para karyawan untuk bekerja lebih bergairah,

    sehingga mereka dengan sadar mau bekerja demi tercapainya tujuan

    organisasi secara berdaya guna dan berhasil guna.

    Para ahli telah mengadakan penyelidikan terhadap kebutuhan-

    kebutuhan dan keinginan-keinginan para bawahan dalam suatu

    organisasi, maka menurut pendapat Abraham Maslow (1981 : 131-133)

    dalam bukunya berjudul Filsafat Administrasi yang membagi kebutuhan

    manusia atas lima golongan kebutuhan (five hierarchy of needs) yaitu

    sebagai berikut:

    1. Kebutuhan yang bersifat biologis

    2. Kebutuhan keamanan

    3. Kebutuhan sosial

    4. Kebutuhan akan prestasi

    5. Kebutuhan mempertinggi kapasitas kerja.

  • 7/23/2019 Proposal Asma

    12/23

    12

    Berdasarkan pendapatan tersebut di atas, maka pada prinsipnya

    bahwa seorang pimpinan dalam suatu organisasi hendaknya mampu

    memberikan kebutuhan yang diinginkan dari bawahan, sehingga dengan

    demikian tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik.

    4. Pengawasan (Controlling)

    Controlling adalah proses pengamatan daripada pelaksanaan

    kegiatan-kegiatan atau untuk menjamin dilaksanakannya semua kegiatan

    yang diperlukan sebagaimana direncanakan semula. Controlling

    merupakan tindakan penilaian/ perbaikan terhadap bawahan untuk

    menjamin agar pelaksanaannya sesuai dengan rencana. Bila terlihat

    adanya penyimpangan-penyimpangan, perlu segera diadakan tindakan

    perbaikan.

    Pembetulan penyimpangan-penyimpangan tersebut akan dapat

    membantu dan menjamin penyelesaian dari rencana itu. Sekalipun

    perencanaan seharusnya didahului dengan pengawasan, akan tetapi

    perencanaan sendiri tidak dapat melakukannya, karena perencanaan

    merupakan pedoman bagi pimpinan untuk menggunakan sumber-sumber

    yang diperlukan secara tepat dalam penyelesaian tujuan tertentu,

    kemudian kegiatan ini dimonitoring untuk menentukan apakah dalam

    pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai dengan yang direncanakan.

  • 7/23/2019 Proposal Asma

    13/23

    13

    Efisiensi merupakan sasaran terakhir dari pengawasan, namun ada

    sasaran-sasaran antara yang perlu pula dicapai, Sasaran-sasaran antara

    itu adalah :

    a) Bahwa melalui pengawasan pelaksanaan tugas-tugas yang telah

    ditentukan sungguh-sungguh sesuai dengan pola yang telah

    digariskan dalam rencana.

    b) Bahwa struktur serta hierarki organisasi sesuai dengan pola yang telah

    ditentukan dalam rencana.

    c) Bahwa seseorang sungguh-sungguh ditempatkan sesuai dengan

    bakat, keahlian dan pendidikan serta pengalamannya dan bahwa

    usaha pengembangan keterampilan bawahan dilaksanakan secara

    berencana, kontinu dan sistematis.

    d) Bahwa penggunaan alat-alat diusahakan agar supaya sehemat

    mungkin.

    e) Bahwa sistem dan prosedur kerja tidak menyimpang dari garis-garis

    kebijaksanaan yang telah tercermin dalam rencana.

    f) Bahwa pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab didasarkan

    kepada pertimbangan-pertimbangan yang obyektif dan rasional.

    g) Bahwa tidak terdapat penyimpangan dan atau penyelewengan dalam

    penggunaan kekuasaan, kedudukan, dan terutama keuangan.

  • 7/23/2019 Proposal Asma

    14/23

    14

    Pengawasan merupakan salah satu fungsi organik administrasi dan

    manajemen karena apabila fungsi itu tidak dilaksanakan, cepat atau

    lambat akan mengakibatkan matinya/hancurnya suatu organisasi, Karena

    itu, agar fungsi pengawasan itu mendatangkan hasil yang diharapkan,

    pimpinan suatu organisasi harus mengetahui ciri-ciri suatu proses

    pengawasan dan yang lebih penting lagi, berusaha untuk memenuhi

    sebanyak mungkin ciri-ciri itu dalam pelaksanaannya.

    5. Penilaian (Evaluating)

    Evaluating adalah proses pengukuran dan pembanding antara hasil

    yang dicapai dengan hasil yang direncanakan atau yang seharusnya

    tercapai. Para ahli kecuali S.P. Siagian (1981 : 145) menganggap bahwa

    fungsi evaluating telah termasuk controlling.

    Sudah barang tentu pula bahwa sistem penilaian yang diadakan

    harus terus menerus disempurnakan. Hanya dengan jalan demikian

    organisasi dapat semakin bertumbuh dan berkembang dengan teratur

    dan pesat, Juga hanya dengan demikianlah pimpinan dapat

    meningkatkan managerial productivitynya. Juga hanya dengan

    demikian operasional productivity bawahan dapat dibina. Hanya

    dengan jalan demikianlah efisiensi dan efektivitas dapat lebih

    ditingkatkan.

  • 7/23/2019 Proposal Asma

    15/23

    15

    E. Kerangka Konseptual

    Dalam hal penguasaan ilmu dan pengetahuan berbasis administrasi

    dalam suatu lembaga atau instansi negara, dibutuhkan personil yang

    memiliki integritas dan dedikasi yang tinggi dalam pengelolaannya.

    Pengelolaan administrasi dalam sebuah instansi pemerintah telah

    ditempuh melalui jalur-jalur sesuai ketetapan perundang-undangan

    Berikut ini adalah kerangka konsep yang merupakan pola pikir

    penulis membuat penelitian yang digambarkan sebagai berikut:

    Gambar : Kerangka Konseptual

    F. Metode Penelitian

    1. Populasi dan Sampel

    Populasi adalah sekelompok individu yang menjadi sasaran dan

    perhatian peneliti dalam usaha memperoleh informasi dan kemudian

    menarik kesimpulan (Suharsimi Arikunto dalam Andi Cahaya,2010)

    Administrasi

    1. Perencanaan SDM

    2. Pelatihan dan

    pengembangan

    3. Penilaian prestasi

    kerja

    Efektifitas kinerja

    maksimal

  • 7/23/2019 Proposal Asma

    16/23

    16

    menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek penelitian

    apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam

    wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan populasi,

    sedangkan menurut Sugiono (2002) bahwa populasi adalah

    generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas

    dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

    dan kemudian ditarik kesimpulannya.

    Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

    Perangkat Desa Desa Matuju Daerah Kabupaten Bone. Berdasarkan

    pertimbangan waktu dan tenaga, besarnya populasi sebanyak 23

    orang.

    Sampel adalah sebagian atau wakil populasi untuk

    menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Menurut Sugiono (2002)

    sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik oleh populasi

    tersebut.

    Pendapat lain tentang makna dan arti populasi sebagaimana

    yang dinyatakan oleh Suharsimi Arikunto (2002:112) apabila subyek

    kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya

    merupakan penelitian populasi, sehingga sampel sebanyak 23 orang

    atau menggunakan sampel jenuh.

  • 7/23/2019 Proposal Asma

    17/23

    17

    2. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan meliputi :

    a. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung terhadap

    sistem pemerintahan.

    b. Kuesioner, yaitu mengajukan daftar pertanyaan kepada para

    responden yang telah ditetapkan sebagai populasi/sampel

    penelitian.

    c. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan

    jalan mempelajari dokumen-dokumen yang terdapat dalam

    organisasi obyek penelitian.

    Namun sebelum kegiatan ini dilakukan terlebih dahulu diadakan

    studi lapang (Field Research) dan studi pustaka (Library Research)

    untuk memperoleh landasan teoritis melalui literatur-literatur yang

    memiliki relevansi dengan pokok kajian.

    3. Teknik Analisis Data

    Teknik analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini,

    adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk

    menggambarkan kondisi responden penelitian, dan penyajiannya

    dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentasenya.

  • 7/23/2019 Proposal Asma

    18/23

    18

    G. Rencana isi

    Adapun rencana isi dari proposal ini adalah sebagai berikut:

    Bab Satu Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan

    Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Sistematika

    Pembahasan.

    Bab Dua Tinjauan Pustaka terdiri dari Pengertian Manajemen,

    Pengertian Administrasi dan kerangka konseptual

    Bab Tiga Gambaran Umum Lokasi Penelitian terdiri dari Keadaan,

    struktur organisasi dan keadaan wilayah dari tempat penelitan

    Bab Empat Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari Hasil Penelitian

    Bab Lima Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran

  • 7/23/2019 Proposal Asma

    19/23

    19

    DAFTAR PUSTAKA

    Arikunto Suharsimi, 1987, Prosedur Penelitian Administrasi. Bima Aksara,

    Jakarta.

    Arikunto, Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

    Rineka Cipta. Jakarta

    Baridwan Zaki M.Sc, Dr, 1992, Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan, Penerbit

    BPFE UGM, Yogyakarta.

    Baridwan Zaki M.Sc, Ak, Dr, 2007, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kedua Penerbit

    BPFE-UGM, Yogyakarta.

    Bodnar Gerge H. and Hopwood Williaw S., 1995, Accounting Information System,

    Prentice Hall Inc, Englwood Cliffs, New Jersey.

    Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002, Pedoman Pengurusan,

    Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara

    Penyusunan APBD, Tata Cara Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan

    Perhitungan APBD., Dikeluarkan oleh Direktorat Pengelolaan keuangan

    Daerah Departemen Dalam Negeri.

    Mardiasmo MBA, Ak, Dr, 2010, Akuntansi Sektor Publik, Edisi Pertama PenerbitAndi, Yogyakarta.

    Mardiasmo MBA, Ak, Dr, 2002, Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah

    Penerbit Andi, Yogyakarta.

    Munandar, 1997, Budgeting, Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja,

    Pengawasan Kerja, Edisi Pertama, Cetakan Kesembilan, Penerbit BPFE-

    UGM, Yogyakarta.

    Mulyono Teguh Pudjo, 1994, Aplikasi Akuntansi Manajemen Dalam Praktek

    Perbankan, Edisi Kedua, Penerbit BPFE-UGM, Yogyakarta.

    Nitisemito Alex S., 1996, Administrasi Perkantoran Modem, Penerbit Nurcahaya,

    Yogyakarta.

  • 7/23/2019 Proposal Asma

    20/23

    20

    Peraturan Pemerintah Sulawesi Barat Tahun 2005 tentang Tugas Pokok dan

    Fungsi Sekretariat Daerah, Dinas-Dinas Daerah, Lembaga Teknis dan

    Sekretariat DPRD Provinsi Sulawesi Barat. Mamuju, 16 Mei 2005.

    Pusat Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi Gajah Mada, 2003, Local

    Government Auditing Course Berbasis IPSAS, Dikeluarkan oleh Pusat

    Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada,

    Yogyakarta.

    Pusat Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2002,

    Modul Pelatihan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Dikeluarkan oleh

    Pusat Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,

    Jakarta.

    Sabeni Arifin,2009, Pokok-Pokok Akuntansi Pemerintahan, Edisi Keempat, Penerbit

    BPFE-UGM, Yogyakarta.

    Tim Teknis Otonomi Daerah Pemerintah Kota Makassar, 2001, Uraian Tugas

    Sekretariat Daerah Kota dan Sekretariat DPRD Kota Makassar, Dikeluarkan

    oleh Pemerintah Kota Makassar, Makassar.

    Winardi, 2007, Sistem dan Prosedur Perkantoran, Penerbit Tarsita, Bandung.

  • 7/23/2019 Proposal Asma

    21/23

    21

  • 7/23/2019 Proposal Asma

    22/23

    22

    PROPOSAL

    PERSEPSI MASYARAKAT MISKIN TERHADAP PENYALURAN

    DANA BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) DIKELURAHAN

    MACANANG KABUPATEN BONE

    OLEH :

    FIRMAN HAMZAH

    08 111 311

    SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI

    PUANGRIMAGGALATUNG

    BONE

    2012

  • 7/23/2019 Proposal Asma

    23/23

    23

    HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL

    JUDUL : PERSEPSI MASYARAKAT MISKIN TERHADAPPENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG TUNAI(BLT) DIKELURAHAN MACANANG KABUPATENBONE

    NAMA : FIRMAN HAMZAH

    NIM/NIRM : 08 111 311

    PROGRAM STUDI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

    Telah diperiksa ulang dan disetujui untuk diajukan dalam seminar proposaldan penelitian skripsi

    Menyetujui :

    Pembimbing I Pembimbing II

    Dra. Hj. Andi Cahaya.,M.Si H. Amir Daus, S.Sos.,M.SiNIDN. 09 2712 6201 NIDN. 09 0907 5801

    Mengetahui

    Ketua STIA PRIMA BONE

    Prof. DR. H. Murtir Jeddawi, SH., S.Sos., M.SiNIDN. 09 1505 6102