proposal asma
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Proposal Asma
1/23
PENGARUH MANAJEMEN PEMERINTAHAN DITINJAU DARI SEGI
ADMINISTRASI DI DESA MATUJU KABUPATEN BONE
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan ekonomi nasional selama pemerintahan orde baru
yang lebih terfokus pada pertumbuhan ternyata tidak membuat banyak
daerah-daerah ditanah air berkembang. Proses pembangunan dan
peningkatan kemakmuran sebagai hasil dari pada pembangunan selama
itu lebih terkonsentrasi di pusat. Pada tingkat nasional memang laju
pertumbuhan ekonomi rata-rata cukup tinggi dan tingkat pendapatan naik
terus setiap tahun (hingga krisis terjadi). Namun dilihat pada tingkat
regional, kesenjangan dalam distribusi pendapatan semakin besar,
bukannya semakin membaik sesuai mengenai adanya suatu korelasi
negatif pada periode jangka panjang antar tingkat pertumbuhan dan
kesenjangan dalam distribusi pendapatan.
Undang-undang yang memberikan keleluasan kepada daerah
dalam mewujudkan otonomi daerah yang luas dan bertanggung jawab
untuk mengatur dan mengurus kepentingan sendiri tanpa ada Intervensi
dari pemerintah pusat, menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat sesuai dengan kondisi dan potensi wilayahnya
Pelaksanaan kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah
berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 telah membawa harapan baru bagi
-
7/23/2019 Proposal Asma
2/23
2
penyelenggaraan kepemerintahan daerah, khususnya setelah bergulirnya
era reformasi. Selain itu, pada saat yang bersamaan Daerah juga sangat
memerlukan adanya panduan atau referensi dalam mengelola urusan-
urusan pemerintahan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya
Berdasarkan hal di atas maka penulis tertarik untuk meneliti
dengan judul: Pengaruh Manajemen Pemerintahan Ditinjau Dari Segi
Administrasi di Desa Matuju Kabupaten Bone.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas, penulisan perumuskan
beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana manajemen pemerintahan di desa Matuju Kabupaten
Bone?
2. Bagaimana pengaruh manajemen pemerintahan ditinjau dari segi
administrasi di desa Matuju Kabupaten Bone?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui manajemen pemerintahan di desa Matuju Kabupaten
Bone.
b. Untuk mengetahui pengaruh manajemen pemerintahan ditinjau dari segi
administrasi di desa Matuju Kabupaten Bone.
-
7/23/2019 Proposal Asma
3/23
3
2. Kegunaan Penelitian
a. Dari segi teoritis atau aspek keilmuan, hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi kontribusi bagi pengembangan konsep
keilmuan khususnya dalam bidang kajian serta sebagai bahan
perbandingan bagi penelitian-penelitian mendatang khususnya
yang berkaitan dengan sistem manajemen pemerintahan desa.
b. Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
salah satu referensi dan sebagai bahan masukan terhadap semua
pihak yang terkait.
D. Tinjauan Pustaka
a. Pengertian Manajemen
Pengertian dasar dimaksudkan pembicaraan yang membahas
tentang arti dan makna yang terkandung dalam judul tulisan. Hal ini
dilakukan agar terjalin hubungan dan keseragaman pembidangan dan
kesamaan persepsi antara penulis dengan pembaca. Demi
menghindari terjadinya perbedaan dan jurang pengertian dan
pemahaman.
George R. Terry mengatakan bahwa manajemen adalah
pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan
mempergunakan kegiatan orang lain. (Mohammad Fal Sadikin, 2005)
-
7/23/2019 Proposal Asma
4/23
4
Chester I Barnard dalam bukunya the function of the executive
mengakui bahwa manajemen itu adalah seni dan juga sebagai ilmu.
Henry Fayol, Alfin Brown Harold Koontz, Cyril ODonnel, dan
George R. Terry beranggapan bahwa manajemen itu adalah ilmu
sekaligus seni. (Mohammad Fal Sadikin, 2005)
Dari beberapa pengertian tentang manajemen di atas, maka
penulis mencoba menarik kesimpulan bahwa Manajemen adalah seni
dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan
dan pengawasan sumberdaya untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan.
b. Peranan Administrasi
Sebagai bahan perbandingan, berikut ini penulis mengutip
beberapa pendapat dari para ahli mengenai peranan administrasi.
1) Menurut Henry Fayol yang dikutip oleh Sutarto (1981:64) dalam
bukunya berjudul Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen bahwa
peranan administrasi dibagi atas :
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pemberian komando (Commanding)
4. Pengkoordinasian (Coordinating)
5. Pengawasan (Controlling).
-
7/23/2019 Proposal Asma
5/23
5
2) Menurut S.P. Siagian, (1981 : 107) dalam bukunya berjudul
Filsafat Administrasi bahwa peranan administrasi itu dibagi atas :
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pemberian motivasi (Motivating)
4. Pengawasan (Controlling)
5. Penilaian (Evaluating).
3) Menurut George R. Terry yang dikutip S.P. Siagian, (1981: 105)
dalam bukunya Filsafat Administrasi, peranan administrasi
dibagi atas:
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Penggerakan (Actuating)
4. Pengawasan (Controlling).
Melihat ketiga peranan administrasi yang dikemukakan oleh para ahli
tersebut di atas, maka nampak terdapat perbedaan jumlahnya, yaitu
Henry Fayol lima fungsi, S.P, Siagian lima fungsi, dan G.R. Terry empat
fungsi. Perbedaan-perbedaan jumlah fungsi administrasi tersebut, tidak akan
mengakibatkan perbedaan dalam arti, maksud dan isi secara keseluruhan.
Dengan demikian jelaslah bahwa ketiga rumusan para ahli tersebut di atas,
sama jika ditinjau dari maksudnya.
-
7/23/2019 Proposal Asma
6/23
6
Dalam penguraian lebih lanjut tentang peranan administrasi, maka
penults mengikuti pendapat dari S.P. Siagian sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Sebelum mengadakan proses planning dalam melakukan
pekerjaan mengatur, perlu mengadakan penyelidikan pendahuluan (fore
casting). Yang dimaksud fore casting adalah peninjauan dan
penganalisaan terhadap situasi yang akan dihadapi baik yang bersifat
sosial, ekonomi dan sebagainya. Planning adalah keseluruhan proses
pemikiran dan penentuan tahap yang akan dikerjakan dikemudian hari
dalam rangka mencapai tujuan. Planning merupakan perumusan yang
diteliti dari rencana-rencana. Rumusan rencana disamping karena tujuan
yang ingin dicapai, juga rencana tersebut berhubungan dengan struktur
organisasi. Pengadaan dan penggunaan tenaga kerja, sistem dan
prosedur yang akan digunakan serta penyediaan bahan-bahan dan alat-
alat lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan dan kelancaran kegiatan
organisasi.
Kegiatan administrasi yang bersifat planning merupakan kegiatan
pendahuluan yang bersifat research sehingga pelaksanaan planning ini
members kemungkinan yang besar terhadap kesuksesan pelaksanaan
peranan administrasi berikutnya.
-
7/23/2019 Proposal Asma
7/23
7
Menurut S.P. Siagian, dalam bukunya Filsafat Administrasi (1978 :
111), ciri-ciri tersebut adalah :
a. Rencana harus mempermudah tercapainya tujuan yangtelah ditentukan sebelumnya
b. Rencana harus dibuat oleh orang-orang yangsungguh-sungguh memahami tujuan organisasi
c. Rencana harus dibuat oleh orang-orang yang sungguh-sungguh mendalami teknik-teknik perencanaan
d. Rencana harus disertai oleh suatu perincian yang teliti
e. Rencana tidak boleh terlepas sama sekali daripemikiran pelaksanaan
f. Rencana harus bersifat sederhana
g. Rencana harus luwes
h. Di dalam rencana terdapat tempat pengambilan resiko
i. Rencana harus bersifat praktis
j. Rencana harus merupakan forecasting.
Apabila pimpinan organisasi memahami dengan sungguh-sungguh
makna dari kesepuluh perencanaan itu, dan berusaha menerapkan
prinsip-prinsip itu dalam menjalankan fungsi perencanaan, pimpinan itu
akan berhasil merumuskan suatu rencana yang baik.
Para ahli administrasi dan manajemen telah meminjam konsep ini
dan menerapkannya di bidang administrasi dan manajemen, dalam hal
ini bidang perencanaan, pertanyaan- pertanyaan tersebut menjadi:
-
7/23/2019 Proposal Asma
8/23
8
a. Apa kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya ?
b. Dimana kegiatan-kegiatan tertentu hendak dijalankan ?
c. Apabila kegiatan-kegiatan tertentu hendak dijalankan ?
d. Bagaimana cara melaksanakan kegiatan-kegiatan ke arah tercapainya
tujuan ?
e. Pertanyaan siapa berarti diketemukannya jawaban dalam rencana
tentang gambaran pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab.
f. Secara filosofis, pertanyaan yang terpenting di antara rangkaian
pertanyaan ini ialah pertanyaan mengapa.
Jika kelompok pimpinan dapat memuaskan dirinya atas jawaban-
jawaban yang diperoleh terhadap keenam pertanyaan itu, akan terciptalah
rencana yang baik.
Pendekatan yang manapun dari ketiga pendekatan ini yang
dipergunakan dalam rangka usaha perencanaan, hasilnya ialah
tersusunnya suatu rencana yang baik.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Organizing adalah keseluruhan proses pengelompokan dari orang-
orang, alat-alat, tugas tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa
sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu
kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menguraikan
-
7/23/2019 Proposal Asma
9/23
9
mengenai organizing tinjauan kita terhadap keseluruhan proses
pengelompokan orang-orang yang membahas menyangkut struktur
organisasinya, sedangkan menurut Siagian, (1981 : 117) dalam bukunya
Filsafat Administrasi pembahasan mengenai organizing terarah kepada
dua segi pemahaman yaitu :
a. Organisasi sebagai wadah daripada semua kegiatan-kegiatan administrasi dan manajemen
b. Sebagai rangkaian proses.
Organisasi sebagai wadah adalah tempat dimana kegiatan-
kegiatan administrasi dan manajemen dijalankan. Sebagai wadah
organisasi itu bersifat relatif statis. Sedangkan organisasi sebagai proses
menyoroti interaction antara orang-orang di dalam organisasi itu.
Karenanya organisasi sebagai proses jauh lebih dinamis sifatnya
dibandingkan dengan organisasi sebagai wadah. Organisasi sebagai
proses membawa kita kepada pembahasan dan macam hubungan di
dalam organisasi, yaitu hubungan formal yang menimbulkan formal
organization dan hubungan informal yang menimbulkan informal
organization.
Dengan melihat uraian tersebut di atas, maka jelas bahwa
pembahasan struktur organisasi lebih sempit daripada pembahasan
organizing sebagai salah satu fungsi administrasi.
-
7/23/2019 Proposal Asma
10/23
10
Menurut pendapat S.P. Siagian, (1981 : 119-121) bahwa
organisasi yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Organisasi tersebut mempunyai tujuan yang jelas
2. Tujuan organisasi harus dipahami oleh setiap orang didalam organisasi
3. Tujuan organisasi harus diterima oleh orang dalamorganisasi sebagai tujuan yang layak
4. Di dalam organisasi harus terdapat kesatuan arah
5. Di dalam organisasi harus terdapat kesatuan perintah(unity of command)
6. Di dalam organisasi hams terdapat keseimbangan antarawewenang dan tanggung jawab
7. Adanya pembagian tugas (distribution of work)
8. Struktur organisasi harus diusahakan supaya sederhanamungkin
9. Pola dasar organisasi harus diusahakan relatif permanen
ditinjau dari segi pola dasarnya
10. Adanya jaminan jabatan (security of nature)
11. Balas jasa yang diberikan kepada setiap orang harussetimpal dengan jasa yang diberikan
12. Penempatan orang yang sesuai dengan keahliannya (theright man in the right place).
Dari dua betas ciri organisasi yang baik di atas, maka yang erat
hubungannya dengan menghindari adanya kontradiksi kepentingan dalam
organisasi yaitu ciri ketiga dan ciri kesebelas.
-
7/23/2019 Proposal Asma
11/23
11
3. Pemberian Motivasi (Motivating)
Motivating sebagai inti dari management yang merupakan seni
untuk menggerakkan bawahan dalam organisasi dan merupakan proses
pelaksanaan management yang mengatur dalam rangka usaha mencapai
tujuan yang direncanakan sebelumnya.
Dalam pemberian motivasi ini, seluruh proses pemberian motif
(dorongan) kepada para karyawan untuk bekerja lebih bergairah,
sehingga mereka dengan sadar mau bekerja demi tercapainya tujuan
organisasi secara berdaya guna dan berhasil guna.
Para ahli telah mengadakan penyelidikan terhadap kebutuhan-
kebutuhan dan keinginan-keinginan para bawahan dalam suatu
organisasi, maka menurut pendapat Abraham Maslow (1981 : 131-133)
dalam bukunya berjudul Filsafat Administrasi yang membagi kebutuhan
manusia atas lima golongan kebutuhan (five hierarchy of needs) yaitu
sebagai berikut:
1. Kebutuhan yang bersifat biologis
2. Kebutuhan keamanan
3. Kebutuhan sosial
4. Kebutuhan akan prestasi
5. Kebutuhan mempertinggi kapasitas kerja.
-
7/23/2019 Proposal Asma
12/23
12
Berdasarkan pendapatan tersebut di atas, maka pada prinsipnya
bahwa seorang pimpinan dalam suatu organisasi hendaknya mampu
memberikan kebutuhan yang diinginkan dari bawahan, sehingga dengan
demikian tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik.
4. Pengawasan (Controlling)
Controlling adalah proses pengamatan daripada pelaksanaan
kegiatan-kegiatan atau untuk menjamin dilaksanakannya semua kegiatan
yang diperlukan sebagaimana direncanakan semula. Controlling
merupakan tindakan penilaian/ perbaikan terhadap bawahan untuk
menjamin agar pelaksanaannya sesuai dengan rencana. Bila terlihat
adanya penyimpangan-penyimpangan, perlu segera diadakan tindakan
perbaikan.
Pembetulan penyimpangan-penyimpangan tersebut akan dapat
membantu dan menjamin penyelesaian dari rencana itu. Sekalipun
perencanaan seharusnya didahului dengan pengawasan, akan tetapi
perencanaan sendiri tidak dapat melakukannya, karena perencanaan
merupakan pedoman bagi pimpinan untuk menggunakan sumber-sumber
yang diperlukan secara tepat dalam penyelesaian tujuan tertentu,
kemudian kegiatan ini dimonitoring untuk menentukan apakah dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai dengan yang direncanakan.
-
7/23/2019 Proposal Asma
13/23
13
Efisiensi merupakan sasaran terakhir dari pengawasan, namun ada
sasaran-sasaran antara yang perlu pula dicapai, Sasaran-sasaran antara
itu adalah :
a) Bahwa melalui pengawasan pelaksanaan tugas-tugas yang telah
ditentukan sungguh-sungguh sesuai dengan pola yang telah
digariskan dalam rencana.
b) Bahwa struktur serta hierarki organisasi sesuai dengan pola yang telah
ditentukan dalam rencana.
c) Bahwa seseorang sungguh-sungguh ditempatkan sesuai dengan
bakat, keahlian dan pendidikan serta pengalamannya dan bahwa
usaha pengembangan keterampilan bawahan dilaksanakan secara
berencana, kontinu dan sistematis.
d) Bahwa penggunaan alat-alat diusahakan agar supaya sehemat
mungkin.
e) Bahwa sistem dan prosedur kerja tidak menyimpang dari garis-garis
kebijaksanaan yang telah tercermin dalam rencana.
f) Bahwa pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab didasarkan
kepada pertimbangan-pertimbangan yang obyektif dan rasional.
g) Bahwa tidak terdapat penyimpangan dan atau penyelewengan dalam
penggunaan kekuasaan, kedudukan, dan terutama keuangan.
-
7/23/2019 Proposal Asma
14/23
14
Pengawasan merupakan salah satu fungsi organik administrasi dan
manajemen karena apabila fungsi itu tidak dilaksanakan, cepat atau
lambat akan mengakibatkan matinya/hancurnya suatu organisasi, Karena
itu, agar fungsi pengawasan itu mendatangkan hasil yang diharapkan,
pimpinan suatu organisasi harus mengetahui ciri-ciri suatu proses
pengawasan dan yang lebih penting lagi, berusaha untuk memenuhi
sebanyak mungkin ciri-ciri itu dalam pelaksanaannya.
5. Penilaian (Evaluating)
Evaluating adalah proses pengukuran dan pembanding antara hasil
yang dicapai dengan hasil yang direncanakan atau yang seharusnya
tercapai. Para ahli kecuali S.P. Siagian (1981 : 145) menganggap bahwa
fungsi evaluating telah termasuk controlling.
Sudah barang tentu pula bahwa sistem penilaian yang diadakan
harus terus menerus disempurnakan. Hanya dengan jalan demikian
organisasi dapat semakin bertumbuh dan berkembang dengan teratur
dan pesat, Juga hanya dengan demikianlah pimpinan dapat
meningkatkan managerial productivitynya. Juga hanya dengan
demikian operasional productivity bawahan dapat dibina. Hanya
dengan jalan demikianlah efisiensi dan efektivitas dapat lebih
ditingkatkan.
-
7/23/2019 Proposal Asma
15/23
15
E. Kerangka Konseptual
Dalam hal penguasaan ilmu dan pengetahuan berbasis administrasi
dalam suatu lembaga atau instansi negara, dibutuhkan personil yang
memiliki integritas dan dedikasi yang tinggi dalam pengelolaannya.
Pengelolaan administrasi dalam sebuah instansi pemerintah telah
ditempuh melalui jalur-jalur sesuai ketetapan perundang-undangan
Berikut ini adalah kerangka konsep yang merupakan pola pikir
penulis membuat penelitian yang digambarkan sebagai berikut:
Gambar : Kerangka Konseptual
F. Metode Penelitian
1. Populasi dan Sampel
Populasi adalah sekelompok individu yang menjadi sasaran dan
perhatian peneliti dalam usaha memperoleh informasi dan kemudian
menarik kesimpulan (Suharsimi Arikunto dalam Andi Cahaya,2010)
Administrasi
1. Perencanaan SDM
2. Pelatihan dan
pengembangan
3. Penilaian prestasi
kerja
Efektifitas kinerja
maksimal
-
7/23/2019 Proposal Asma
16/23
16
menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek penelitian
apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam
wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan populasi,
sedangkan menurut Sugiono (2002) bahwa populasi adalah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Perangkat Desa Desa Matuju Daerah Kabupaten Bone. Berdasarkan
pertimbangan waktu dan tenaga, besarnya populasi sebanyak 23
orang.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi untuk
menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Menurut Sugiono (2002)
sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik oleh populasi
tersebut.
Pendapat lain tentang makna dan arti populasi sebagaimana
yang dinyatakan oleh Suharsimi Arikunto (2002:112) apabila subyek
kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi, sehingga sampel sebanyak 23 orang
atau menggunakan sampel jenuh.
-
7/23/2019 Proposal Asma
17/23
17
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan meliputi :
a. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung terhadap
sistem pemerintahan.
b. Kuesioner, yaitu mengajukan daftar pertanyaan kepada para
responden yang telah ditetapkan sebagai populasi/sampel
penelitian.
c. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan
jalan mempelajari dokumen-dokumen yang terdapat dalam
organisasi obyek penelitian.
Namun sebelum kegiatan ini dilakukan terlebih dahulu diadakan
studi lapang (Field Research) dan studi pustaka (Library Research)
untuk memperoleh landasan teoritis melalui literatur-literatur yang
memiliki relevansi dengan pokok kajian.
3. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini,
adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk
menggambarkan kondisi responden penelitian, dan penyajiannya
dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentasenya.
-
7/23/2019 Proposal Asma
18/23
18
G. Rencana isi
Adapun rencana isi dari proposal ini adalah sebagai berikut:
Bab Satu Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Sistematika
Pembahasan.
Bab Dua Tinjauan Pustaka terdiri dari Pengertian Manajemen,
Pengertian Administrasi dan kerangka konseptual
Bab Tiga Gambaran Umum Lokasi Penelitian terdiri dari Keadaan,
struktur organisasi dan keadaan wilayah dari tempat penelitan
Bab Empat Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari Hasil Penelitian
Bab Lima Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran
-
7/23/2019 Proposal Asma
19/23
19
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi, 1987, Prosedur Penelitian Administrasi. Bima Aksara,
Jakarta.
Arikunto, Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Rineka Cipta. Jakarta
Baridwan Zaki M.Sc, Dr, 1992, Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan, Penerbit
BPFE UGM, Yogyakarta.
Baridwan Zaki M.Sc, Ak, Dr, 2007, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kedua Penerbit
BPFE-UGM, Yogyakarta.
Bodnar Gerge H. and Hopwood Williaw S., 1995, Accounting Information System,
Prentice Hall Inc, Englwood Cliffs, New Jersey.
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002, Pedoman Pengurusan,
Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara
Penyusunan APBD, Tata Cara Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan
Perhitungan APBD., Dikeluarkan oleh Direktorat Pengelolaan keuangan
Daerah Departemen Dalam Negeri.
Mardiasmo MBA, Ak, Dr, 2010, Akuntansi Sektor Publik, Edisi Pertama PenerbitAndi, Yogyakarta.
Mardiasmo MBA, Ak, Dr, 2002, Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah
Penerbit Andi, Yogyakarta.
Munandar, 1997, Budgeting, Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja,
Pengawasan Kerja, Edisi Pertama, Cetakan Kesembilan, Penerbit BPFE-
UGM, Yogyakarta.
Mulyono Teguh Pudjo, 1994, Aplikasi Akuntansi Manajemen Dalam Praktek
Perbankan, Edisi Kedua, Penerbit BPFE-UGM, Yogyakarta.
Nitisemito Alex S., 1996, Administrasi Perkantoran Modem, Penerbit Nurcahaya,
Yogyakarta.
-
7/23/2019 Proposal Asma
20/23
20
Peraturan Pemerintah Sulawesi Barat Tahun 2005 tentang Tugas Pokok dan
Fungsi Sekretariat Daerah, Dinas-Dinas Daerah, Lembaga Teknis dan
Sekretariat DPRD Provinsi Sulawesi Barat. Mamuju, 16 Mei 2005.
Pusat Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi Gajah Mada, 2003, Local
Government Auditing Course Berbasis IPSAS, Dikeluarkan oleh Pusat
Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta.
Pusat Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2002,
Modul Pelatihan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Dikeluarkan oleh
Pusat Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
Jakarta.
Sabeni Arifin,2009, Pokok-Pokok Akuntansi Pemerintahan, Edisi Keempat, Penerbit
BPFE-UGM, Yogyakarta.
Tim Teknis Otonomi Daerah Pemerintah Kota Makassar, 2001, Uraian Tugas
Sekretariat Daerah Kota dan Sekretariat DPRD Kota Makassar, Dikeluarkan
oleh Pemerintah Kota Makassar, Makassar.
Winardi, 2007, Sistem dan Prosedur Perkantoran, Penerbit Tarsita, Bandung.
-
7/23/2019 Proposal Asma
21/23
21
-
7/23/2019 Proposal Asma
22/23
22
PROPOSAL
PERSEPSI MASYARAKAT MISKIN TERHADAP PENYALURAN
DANA BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) DIKELURAHAN
MACANANG KABUPATEN BONE
OLEH :
FIRMAN HAMZAH
08 111 311
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
PUANGRIMAGGALATUNG
BONE
2012
-
7/23/2019 Proposal Asma
23/23
23
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL
JUDUL : PERSEPSI MASYARAKAT MISKIN TERHADAPPENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG TUNAI(BLT) DIKELURAHAN MACANANG KABUPATENBONE
NAMA : FIRMAN HAMZAH
NIM/NIRM : 08 111 311
PROGRAM STUDI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA
Telah diperiksa ulang dan disetujui untuk diajukan dalam seminar proposaldan penelitian skripsi
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Hj. Andi Cahaya.,M.Si H. Amir Daus, S.Sos.,M.SiNIDN. 09 2712 6201 NIDN. 09 0907 5801
Mengetahui
Ketua STIA PRIMA BONE
Prof. DR. H. Murtir Jeddawi, SH., S.Sos., M.SiNIDN. 09 1505 6102