promosi yanto bali lombok ybl tours and travels melalui desain komunikasi visual.pdf

174
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR (STUDIO) KODE MATA KULIAH: ISI 128 PROMOSI YANTO BALI LOMBOK (YBL) TOURS AND TRAVELS MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Oleh: KEMALA TAUFIQ 0210205005 JURUSAN DESAIN PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2011

Upload: dhenaariefkurniawan

Post on 26-Sep-2015

63 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

  • PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR (STUDIO)

    KODE MATA KULIAH: ISI 128

    PROMOSI

    YANTO BALI LOMBOK (YBL)

    TOURS AND TRAVELS

    MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

    Oleh:

    KEMALA TAUFIQ

    0210205005

    JURUSAN DESAIN

    PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

    FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

    2011

  • PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR (STUDIO)

    KODE MATA KULIAH: ISI 128

    PROMOSI

    YANTO BALI LOMBOK (YBL)

    TOURS AND TRAVELS

    MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

    Karya tulis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

    Gelar Sarjana Seni (S1)

    Oleh:

    KEMALA TAUFIQ

    0210205005

    JURUSAN DESAIN

    PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

    FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

    2011

  • i

    LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Pengantar Karya Tugas Akhir dengan judul :

    PROMOSI YANTO BALI LOMBOK (YBL) TOURS AND TRAVELS

    MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

    Telah diperbaiki dan disetujui untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh ujian

    tingkat akhir guna memperoleh gelar sarjana (S-1) pada Fakultas Seni Rupa dan

    Desain Institut Seni Indonesia Denpasar, yang diujikan pada:

    Hari : Rabu

    Tanggal : 8 Juni 2011

    Menyetujui:

    Pembimbing I

    Prof. Dr. Drs. I Nym Artayasa, M.Kes NIP. 196403241990031002

    Pembimbing II

    Ida Bagus Kt Trinawindu, S.Sn, M.Erg NIP. 197604012003121002

  • ii

    HALAMAN PENGESAHAN UJIAN DAN LEMBAGA

    Pengantar Karya Tugas Akhir ini disusun oleh:

    Nama : Kemala Taufiq

    NIM : 0210205005 Jurusan : Desain Program Studi : Desain Komunikasi Visual

    Judul :

    PROMOSI YANTO BALI LOMBOK (YBL) TOURS AND TRAVELS

    MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

    Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Sarjana Fakultas Seni Rupa

    dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar pada tanggal 8 Juni 2011, sebagai

    syarat untuk mencapai gelar Sarjana Seni (S1) dan dinyatakan sah.

    Dewan Penguji :

    Ketua Sidang : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Artayasa, M.Kes NIP.196403241990031002 ..............................

    Sekretaris : Ida Bagus Ketut Trinawindu, S.Sn, M.Erg NIP. 197604012003121002 ..............................

    Penguji Utama : Drs. I Wayan Swandi, M.Si NIP. 195912311992031112 ..............................

    Anggota : Drs. Cok Gde Raka Swendra, M.Si NIP. 195805041990031001 ..............................

    Anggota : I Nyoman Larry Julianto, S.Sn, M.Ds NIP. 198307142006041003 ..............................

    Mengesahkan Mengetahui,

    Denpasar, Ketua Jurusan Desain Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar Institut Seni Rupa Denpasar

    Dra. Ni Made Rinu, M.Si Prof.Dr.Drs I Nyoman Artayasa, M.Kes NIP.195702241986012002 NIP. 196403241990031002

  • iii

    SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

    PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

    KEPENTINGAN AKADEMIS

    Sebagai mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, yang bertanda tangan di

    bawah ini, saya:

    Nama : Kemala Taufiq, mahasiswa Institut Seni Indonesia Denpasar

    NIM : 0210205005

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan

    kepada Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-

    Eksklusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul Promosi

    Yanto Bali Lombok (YBL) Tours And Travels Melalui Desain Komunikasi

    Visual beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti

    Non Eksklusif ini.

    Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar berhak menyimpan, mengalihkan

    media/format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database)

    mendistribusikannya, dan menampilkan/mempublikasikannya di Internet/media

    lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya.

    Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak

    Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, segala bentuk tuntutan hukum yang diambil

    atas pelanggaran hak dalam karya ilmiah saya ini.

    Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

    Dibuat di : Denpasar

    Pada Tanggal : 2 Juni 2011

    Yang menyatakan

    Kemala Taufiq NIM. 0210205005

  • iv

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

    rahmat-Nya maka Tugas Akhir berjudul Promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours

    and Travels Melalui Desain Komunikasi Visual dapat diselesaikan. Tugas akhir ini

    sebagai salah satu persyaratan akademis untuk meraih Gelar Sarjana Seni (S1) pada

    Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut

    Seni Indonesia Denpasar.

    Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang

    sebesar-besarnya kepada:

    1. Bapak Prof. Dr. Wayan Rai S, MA selaku Rektor Institut Seni Indonesia

    Denpasar atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan untuk mengikuti dan

    menyelesaikan pendidikan S1 di Institut Seni Indonesia Denpasar.

    2. Ibu Dra. Ni Made Rinu, M.Si selaku Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain

    Institut Seni Indonesia Denpasar atas kesempatan yang diberikan kepada

    penulis untuk menjadi mahasiswa pada Jurusan Desain Program Studi Desain

    Komunikasi Visual.

    3. Bapak Prof. Dr. Drs. I Nyoman Artayasa, M.Kes selaku Ketua Jurusan Desain

    Fakultas Seni Rupa dan Desain, dan Pembimbing I yang dengan penuh

    perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan dan saran selama

    menyusun tugas akhir ini..

    4. Bapak Drs. I Nyoman Mantra Fandy, M.Si selaku Ketua Program Studi Desain

    Komunikasi Visual.

    5. Bapak Ida Bagus Ketut Trinawindu, S.Sn, M.Erg selaku Pembimbing II yang

    dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran

    kepada penulis.

    6. Para penguji tugas akhir yang telah memberikan masukan, saran, dan koreksi

    sehingga tugas akhir ini bisa terwujud seperti ini.

    7. Pihak Manajemen Yanto Bali Lombok Tours and Travels yang telah

    memberikan perhatian dan kesabaran serta bantuan selama penulis melakukan

    observasi.

  • v

    8. Keluarga penulis yang penuh pengorbanan memberikan kesempatan dalam

    menyelesaikan tugas akhir ini.

    9. Sahabat dan teman-teman yang telah banyak membantu memberikan

    perhatian, dorongan dan semangat menyelesaikan tugas akhir ini.

    Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, maka

    penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat

    bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu

    melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan

    dan penyelesaian tugas akhir ini.

    Denpasar, 2 Juni 2011

    Kemala Taufiq

  • vi

    ABSTRAK

    Nama : Kemala Taufiq

    Judul : Promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels Melalui Desain

    Komunikasi Visual

    Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang terkenal di dunia. Banyaknya wisatawan baik domestik maupun mancanegara memberikan peluang bisnis yang

    besar bagi perusahaan-perusahaan penyedia produk dan jasa pariwisata seperti agen perjalanan, hotel. restoran dan sebagainya. Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels adalah salah satu agen perjalanan

    yang berada di Bali. Dalam usianya yang masih terbilang baru, agen perjalanan ini memiliki potensi yang sangat besar kedepannya dikarenakan kerjasamanya yang

    luas dan manajemennya yang berpengalaman. Usianya yang masih baru menjadi kendala tersendiri dalam promosi yang dilakukan oleh agen perjalanan ini. Media promosi yang digunakan masih terbilang

    sedikit dan sangat sederhana, untuk itu diperlukan rancangan media komunikasi visual dengan konsep yang lebih menarik dan komunikatif yang disesuaikan

    dengan konsep perusahaan ini yaitu ceria (cheerful) Penentuan konsep dan media komunikasi visual yang tepat didapatkan berdasarkan analisis data aktual dan faktual serta analisis wawancara yang kemudian dapat

    ditarik kesimpulan konsep desain yang digunakan sebagai dasar rancangan media komunikasi visual sebagai sarana promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels. Media promosi yang digunakan dalam promosi Yanto Bali Lombok

    (YBL) Tours and Travels adalah iklan majalah, brosur, kartu nama, guide card, banner ad, website, agenda, voucher, sales kit, dan katalog.

    Kata Kunci : Promosi, Desain komunikasi visual, Tours and travel.

  • vii

    ABSTRACT

    Name : Kemala Taufiq

    Title : Promotion of Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels Through Visual Communication Design

    Bali is one of famous tourism destination in the world. The large numbers of domestic and foreign tourists who visited this island has brought good opportunities for tourism business such as travel agent, hotel, restaurant, etc.

    Yanto Bali Lombok (YBL) tours and travels is one of the travel agency who located at Bali. This company has just established, but it has a good opportunity

    because of its wide partnerships with other tourism companies and its experienced staffs. Due to its youth, this travel agency just had few and very simple promotion media,

    so it need to redesign their promotion media with more attractive and communicative design. Based on the company purpose the concept that will suits to

    it is cheerful. The suitable design concept and promotion media of Yanto Bali Lombok (YBL) tours and travels will be decide based on analysis of research result (actual data,

    factual data and interview with the company management). Media promotion that will be use for Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels are magazine commercial adv, brochure, name card, guide card, banner ad, website, schedule

    planner, voucher, sales kit and catalogue.

    Keyword: Promotion, Visual communication design, Tours and travels

  • viii

    DAFTAR ISI

    Halaman Sampul Depan

    Halaman Judul

    Lembar Persetujuan Pembimbing ...................................................................... i

    Halaman Pengesahan Ujian Dan Lembaga ........................................................ ii

    Surat Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah

    Untuk Kepentingan Akademis ........................................................................... iii

    Kata Pengantar ................................................................................................... iv

    Abstrak ............................................................................................................... vi

    Daftar Isi ............................................................................................................ viii

    Daftar Tabel ....................................................................................................... xi

    Daftar Gambar.................................................................................................... xii

    Daftar Lampiran ................................................................................................. xiv

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

    1.1.1 Faktor Obyektif............................................................................. 2

    1.1.2 Faktor Subyektif ........................................................................... 3

    1.2 Pengertian Judul ....................................................................................... 4

    1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 5

    1.4 Batasan Masalah ....................................................................................... 5

    1.5 Tujuan Perancangan ................................................................................. 5

    1.5.1 Tujuan Khusus .............................................................................. 5

    1.5.2 Tujuan Umum ............................................................................... 6

    1.6 Manfaat Perancangan ............................................................................... 6

    1.7 Metode Perancangan ................................................................................ 6

    1.7.1 Lokasi dan Obyek ......................................................................... 6

    1.7.2 Sumber Data yang Dimanfaatkan ................................................. 6

    1.7.3 Metode Pengumpulan Data........................................................... 7

    1.7.4 Metode Analisis Data ................................................................... 8

    1.7.5. Indikator Serta Model Penilaian Desain ....................................... 9

    1.8 Sistematika Penulisan ............................................................................... 12

  • ix

    BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA

    2.1. Data Teoritis/Aktual.................................................................................. 14

    2.1.1. Pengertian Objek/Kasus................................................................ 14

    2.1.2. Aspek-Aspek Desain Komunikasi Visual .................................... 17

    2.1.3. Prinsip Desain Komunikasi Visual ............................................... 46

    2.1.4. Aspek Teknis Perwujudan ............................................................ 49

    2.1.5. Teori Sosial Yang Mendukung Kasus .......................................... 51

    2.2. Data Lapangan/Faktual ............................................................................ 56

    2.2.1. Nama Obyek ................................................................................. 56

    2.2.2. Pengelola....................................................................................... 56

    2.2.3. Lokasi ........................................................................................... 57

    2.2.4 Sarana Komunikasi Visual yang ada ........................................... 57

    2.2.5. Potensi Kasus ................................................................................ 60

    2.2.6 Strategi Pemasaran........................................................................ 61

    2.3. Analisis dan Sintesis ................................................................................. 62

    2.3.1 Analisis ......................................................................................... 62

    2.3.2 Sintesa............................................................................................ 69

    BAB III KONSEP DESAIN

    3.1. Konsep Dasar Perancangan ...................................................................... 72

    3.2. Pola Pikir .................................................................................................. 73

    3.3. Skema Proses Perancangan ...................................................................... 74

    3.4 Strategi Media .......................................................................................... 76

    3.4.1 Khalayak Sasaran/Segmentasi ...................................................... 77

    3.4.2. Panduan Media ............................................................................. 78

    3.5 Strategi Promosi ....................................................................................... 82

    3.6 Program Tayangan Media ........................................................................ 83

    3.6.1. Kapan ........................................................................................... 83

    3.6.2. Dimana.......................................................................................... 85

    3.6.3. Frekuensi....................................................................................... 86

    3.7 Strategi Kreatif ......................................................................................... 87

    3.7.1 Isi Pesan ........................................................................................ 87

    3.7.2. Bentuk Pesan ................................................................................ 88

  • x

    3.7.3. Strategi Visual .............................................................................. 88

    3.7.4. Gaya Visual .................................................................................. 88

    3.7.5. Material ......................................................................................... 89

    BAB IV VISUALISASI DESAIN

    4.1 Aplikasi Konsep Pada Desain Secara Umum........................................... 90

    4.1.1 Ilustrasi ......................................................................................... 90

    4.1.2 Warna............................................................................................ 92

    4.1.3 Tipografi ....................................................................................... 93

    4.2 Visualisasi Desain .................................................................................... 93

    4.2.1 Iklan Majalah Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels ..... 93

    4.2.2 Voucher Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels.............. 97

    4.2.3 Banner Ad Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels .......... 100

    4.2.4 Brosur Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels ................ 103

    4.2.5 Guide Card Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels ......... 107

    4.2.6 Kartu Nama Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels........ 111

    4.2.7 Website Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels .............. 113

    4.2.8 Agenda (Schedule Planner) Yanto Bali Lombok (YBL)

    Tours and Travels ......................................................................... 117

    4.2.9 Sales Kit Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels ............. 119

    4.2.10 Katalog Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels............... 125

    BAB V PENUTUP

    5.1 Simpulan ................................................................................................... 126

    5.2 Saran ......................................................................................................... 127

    Daftar Pustaka .................................................................................................... 128

    Lampiran

  • xi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Klasifikasi Nilai ............................................................................... 11

    Tabel 1.2 Contoh Penilaian .............................................................................. 12

    Tabel 4.1 Biaya Kreatif dan Pemasangan Iklan Majalah ................................. 97

    Tabel 4.2 Biaya Kreatif dan Produksi Voucher ............................................... 99

    Tabel 4.3 Biaya Kreatif dan Produksi Banner Ad ........................................... 103

    Tabel 4.4 Biaya Kreatif dan Produksi Brosur .................................................. 107

    Tabel 4.5 Biaya Kreatif dan Produksi Guide Card .......................................... 110

    Tabel 4.6 Biaya Kreatif dan Produksi Kartu Nama ......................................... 113

    Tabel 4.7 Biaya Kreatif dan Produksi Website ................................................ 117

    Tabel 4.8 Biaya Kreatif dan Produksi Agenda................................................. 119

    Tabel 4.9 Biaya Kreatif dan Produksi Sales Kit ............................................. 123

    Tabel 4.10 Biaya Kreatif dan Produksi Katalog ................................................ 125

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Ilustrasi Manual ............................................................................. 19

    Gambar 2.2 Ilustrasi Digital .............................................................................. 20

    Gambar 2.3 Ilustrasi Kombinasi Manual Dan Digital ...................................... 21

    Gambar 2.4 Ilustrasi Realis ............................................................................... 21

    Gambar 2.5 Ilustrasi Dekoratif.......................................................................... 22

    Gambar 2.6 Ilustrasi Kartunal ........................................................................... 22

    Gambar 2.7 Ilustrasi Ekspresionis..................................................................... 23

    Gambar 2.8 Ilustrasi Surealis ............................................................................ 23

    Gambar 2.9 Ilustrasi Absurd ............................................................................. 24

    Gambar 2.10 Contoh Fotografi Dalam Iklan ...................................................... 25

    Gambar 2.11 Contoh Huruf Sans Serif ............................................................... 26

    Gambar 2.12 Contoh Huruf Script ...................................................................... 27

    Gambar 2.13 Contoh Huruf Miscelleanous ........................................................ 27

    Gambar 2.14 Kendala Legibility Pada Tipografi ................................................ 28

    Gambar 2.15 Kendala Readbility Pada Tipografi ............................................... 29

    Gambar 2.16 Kendala Visibility Pada Tipografi................................................. 30

    Gambar 2.17 Kendala Clarity Pada Desain......................................................... 30

    Gambar 2.18 Rumus Mengukur Tingi Huruf...................................................... 31

    Gambar 2.19 Sistem Pengukuran Huruf ............................................................. 32

    Gambar 2.20 Aplikasi Simbol Dalam Desain ..................................................... 33

    Gambar 2.21 Contoh Logo.................................................................................. 34

    Gambar 2.22 Warna Sebagai Simbol .................................................................. 36

    Gambar 2.23 Warna Sebagai Petunjuk Praktis ................................................... 37

    Gambar 2.24 Warna Berdasarkan Terjadinya Dan Hasil Perpaduannya ............ 38

    Gambar 2.25 Iklan Dengan Model Layout Axial................................................ 42

    Gambar 2.26 Iklan Dengan Model Layout Group .............................................. 43

    Gambar 2.27 Iklan Dengan Model Layout Band ................................................ 43

    Gambar 2.28 Iklan Dengan Model Layout T ...................................................... 44

    Gambar 2.29 Iklan Dengan Model Layout Grid ................................................. 44

    Gambar 2.30 Bagan Mesin Ceetak Datar............................................................ 50

  • xiii

    Gambar 2.31 Mesin Cetak Digital .................................................................... 52

    Gambar 2.32 Struktur Manajemen YBL Tour and Travels .............................. 57

    Gambar 2.33 Denah Lokasi YBL Tours and Travels ....................................... 57

    Gambar 2.34 Kartu Nama YBL Tours and Travels .......................................... 58

    Gambar 2.35 Nota Itienary Merangkap Voucher YBL Tours and Travels....... 59

    Gambar 2.36 Nota Receipt YBL Tours and Travels ......................................... 59

    Gambar 2.37 Website YBL Tours and Travels................................................. 60

    Gambar 3.1 Skema Pola Pikir ......................................................................... 73

    Gambar 3.2 Skema Proses Perancangan ......................................................... 76

    Gambar 4.1 Visualisasi Maskot ...................................................................... 91

    Gambar 4.2 Variasi Bentuk Maskot ................................................................ 92

    Gambar 4.3 Iklan Majalah............................................................................... 94

    Gambar 4.4 Voucher ....................................................................................... 97

    Gambar 4.5 Banner Ad ................................................................................... 100

    Gambar 4.6 Brosur .......................................................................................... 104

    Gambar 4.7 Guide Card .................................................................................. 107

    Gambar 4.8 Kartu Nama ................................................................................. 110

    Gambar 4.9 website......................................................................................... 114

    Gambar 4.10 Agenda (Schedule Planner) ......................................................... 117

    Gambar 4.11 Sales Kit ...................................................................................... 120

    Gambar 4.12 Katalog ........................................................................................ 123

  • xiv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Proses Kreatif Desain Iklan Majalah

    Lampiran 2 Proses Kreatif Desain Voucher

    Lampiran 3 Proses Kreatif Desain Banner Ad

    Lampiran 4 Proses Kreatif Desain Brosur

    Lampiran 5 Proses Kreatif Desain Guide card

    Lampiran 6 Proses Kreatif Desain Kartu Nama

    Lampiran 7 Proses Kreatif Desain Website

    Lampiran 8 Proses Kreatif Desain Agenda

    Lampiran 9 Proses Kreatif Desain Sales Kit

    Lampiran 10 Proses Kreatif Desain Katalog

    Lampiran 11 Kartu Kegiatan Bimbingan TA

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Bali merupakan salah satu tujuan wisata dengan keindahan alam dan

    keunikan budaya Bali menjadi daya tarik utama datangnya wisatawan-wisatawan,

    baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Kesuksesan pariwisata Bali ini

    tidak dapat dilepaskan dari promosi Bali sebagai tempat tujuan wisata yang

    dilakukan oleh perusahaan perkapalan Belanda bernama KPM (Koninklijke

    Paketvaart Maatschappij atau Royal Packet Navigation Co), Official Tourist

    Bureau dan Gregor Krause yang melakukan promosi pariwisata pertama Bali.

    Perusahaan KPM dan Official Tourist Bureau memulai promosinya tentang

    Bali pada tahun 1914, dengan menggunakan brosur pariwisata sebagai media

    promosi (Vikers, 1989 : 91, Picard, 2006 : 32). Gregor Krause juga memainkan

    peran penting dalam promosi pariwisata Bali dengan buku kumpulan fotonya

    yang terbit pada tahun 1920 (Picard, 2006 : 36). Promosi-promosi tersebut

    memperkenalkan Bali kepada dunia internasional dan terus berkembang hingga

    menjadi seperti saat ini, bahkan citra pertama yang dibuat tentang Bali sebagai

    surga (eden) tetap bertahan hingga masa kini. Seiring dengan perkembangan

    jaman, promosi-promosi Bali makin meningkat pesat hingga pulau ini menjadi

    salah satu tujuan wisata yang cukup terkenal di dunia internasional.

    Bali sebagai daerah tujuan wisata memiliki beragam tempat tujuan

    perjalanan dan rekreasi, serta memiliki banyak prasarana pariwisata yang

    merupakan fasilitas yang memungkinkan proses kegiatan pariwisata dapat

    berjalan dengan lancar sehingga memudahkan setiap orang yang terlibat dalam

    kegiatan berwisata. Banyaknya tujuan dan prasarana yang tersedia juga perlu

    didukung oleh sarana yang memadai. Agen perjalanan (travel agent) merupakan

    salah satu unsur pariwisata yang cukup krusial. Agen perjalanan (travel agent)

    memberikan para wisatawan kemudahan-kemudahan dalam mempersiapkan

    perjalanan wisata mereka. Mulai dari lokasi tujuan wisata, hotel, transportasi,

  • 2

    pemandu wisata (guide), restoran dan sebagainya. Pada dasarnya, agen perjalanan

    hanya memberikan jasa konsultasi, perencanaan dan pengaturan perjalanan

    wisata, mulai dari tempat menginap (hotel), transportasi, pemandu wisata, hingga

    lokasi- lokasi tujuan wisata. Banyaknya prasarana yang tersedia dan banyaknya

    jumlah wisatawan yang datang ke Bali menjadikan pulau ini menjadi tempat yang

    sangat ideal sebagai tempat mengembangkan usaha jasa agen perjalanan.

    Hal ini dilihat pula oleh seorang pengusaha jasa wisata bernama Bapak

    Suyanto sebagai salah satu peluang usaha yang memiliki potensi besar. Sejak

    tahun 2002 beliau mulai merintis usahanya bekerjasama dengan beberapa agen

    perjalanan yang telah cukup besar di Bali sebagai sub agen yang menyediakan

    jasa pemandu-pemandu berbahasa mandarin dan transportasi, hingga pada

    Oktober 2010 beliau mendirikan perusahaan agen perjalanan sendiri bernama

    Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels yang menyediakan jasa

    perencanaan dan pengaturan perjalanan wisata dengan Bali sebagai daerah tujuan

    utama dan Lombok sebagai daerah tujuan pendukung, dengan meluaskan

    spesifikasi tidak hanya pada wisatawan berbahasa mandarin namun mengglobal

    termasuk juga wisatawan domestik.

    Mengingat usia perusahaan yang masih baru maka diperlukan media

    promosi yang memadai dan efektif untuk meningkatkan eksistensi Yanto Bali

    Lombok (YBL) Tours and Travels di mata konsumen, dimana desain media

    promosi tersebut diharapkan mampu menjadi solusi perkembangan perusahaan ke

    depannya agar mampu bersaing dengan perusahaan agen perjalanan yang lain.

    1.1.1 Faktor Obyektif

    Jika dilihat dari sejarah perkembangan pariwisata Bali dapat dilihat

    tahapan-tahapan perkembangan promosi yang dilakukan oleh Belanda.

    Brosur pariwisata Bali yang dikeluarkan oleh KPM pada tahun 1914

    disertai foto pemandangan hutan, pohon-pohon palm dan persawahan, dan

    dilengkapi teks Bali. You leave this island with a sigh of regret and as long

    as you live you can never forget this Garden of Eden (Vikers, 1989 : 91),

    namun pada tahun yang sama Official Tourist Bureau mengeluarkan

  • 3

    Illustrated Tourist Guide to East Java, Bali and Lombok, yang dibuat

    sangat sederhana. Tidak ada informasi apapun tentang sejarah Bali atau

    masyarakat saat itu, ataupun curahan hati keindahan pulau atau

    penduduknya, seperti media-media promosi saat ini. Sebaliknya para

    pelancong diberitahu tentang ketidaknyamanan dan kesulitan-kesulitan yang

    akan ditemui selama perjalanan, dan memperingatkan beberapa daerah

    tertentu tidak ramah dan kurang menarik. Baru setelah sebuah brosur

    bernama Short Guide to Bali yang terbit pada tahun 1923, wisatawan-

    wisatawan memperoleh informasi yang lebih berbobot melingkupi

    pemberitaan tentang tujuan-tujuan wisata yang dianjurkan, didahului

    pengantar singkat tentang masyarakat Bali, sejarahnya, tradisi agamanya

    serta keseniannya. Mulai tahun 1927 terbit majalah bulanan yang berjudul

    Tourism, A Monthly Bulletin of Information Relative to Travel in the Ducth

    East Indies dimana beberapa edisi majalah tersebut sepenuhnya membahas

    tentang Bali (Picard, 2006 : 32).

    Buku kumpulan foto Gregor Krause yang terbit tahun 1920

    memainkan peran penting dalam promosi pariwisata Bali. Buku yang berisi

    hampir 400 foto ini menarik perhatian pelukis sekaligus musikus Jerman,

    Walter Spies untuk datang ke Bali pada tahun 1923 dan kemudian menetap

    di Bali pada tahun 1927. Kolaborasi daya tarik buku Gregor Krause dan

    keberadaan Walter Spies di Bali membawa promosi-promosi baru tentang

    Bali dari sisi yang berbeda, mulai dari buku Island of Bali (1937) yang di

    tulis Miguel Covarrubias dan novel A Tale from Bali (1937) karangan Vicki

    Baum hingga film Goona-Goona dari Andre Roosevelt dan Insel der

    Damoen dari Victor von Plessen (Picard, 2006 : 39, 43-44).

    Perkembangan promosi-promosi Bali yang dilakukan memberikan

    dampak pada jumlah wisatawan yang datang. Data-data pertama yang

    dikeluarkan oleh Official Tourist Bureau mencatat 213 pengunjung pada

    tahun 1924, yang kemudian meningkat mencapai 1.428 pengunjung pada

    tahun 1929, dan mulai naik lagi pada tahun 1934 hingga mencapai jumlah

    rata-rata 3000 per tahun pada akhir dasawarsanya (Picard, 2006 : 31, 33).

  • 4

    Hal ini membuktikan bahwa kesuksesan promosi ditentukan dari

    pemilihan media dan strategi yang tepat. Oleh karena itu dalam promosi

    Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels, agar perusahaan ini nantinya

    dapat dikenal dan berhasil bersaing dengan perusahaan-perusahaan sejenis

    lainnya diperlukan pemilihan media dan strategi promosi yang tepat.

    1.1.2 Faktor Subyektif

    Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels walaupun baru berdiri

    namun memiliki potensi besar mulai dari staf-staf berpengalaman, hingga

    kerjasama dengan cukup banyak tour operator. Namun dalam promosi

    perusahaan agen perjalanan ini hanya mengandalkan pada koneksi-koneksi

    lama yang telah mereka miliki, hingga perlu promosi-promosi lain yang

    mampu menaikkan eksistensi dan membuka akses langsung baik pada tour

    operator lain maupun konsumen (wisatawan).

    Di sisi lain unsur subjektif (kenalnya penulis dengan pemilik

    perusahaan) memberikan kemudahan dalam pengumpulan data serta

    membentuk strategi-strategi promosi yang sesuai dengan kemampuan

    perusahaan.

    1.2 Pengertian Judul

    Judul dari tema yang diangkat yaitu " Promosi Yanto Bali Lombok Tours

    And Travels Melalui Desain Komunikasi Visual. Berikut pengertian judul

    diambil dari masing-masing kata yang membentuk kalimat dari judul yang

    diangkat :

    Promosi :

    Usaha untuk mengenalkan suatu produk kepada masyarakat (Badudu-Zain,

    1996:1091).

    Yanto Bali Lombok (YBL) Tours And Travels :

    Mengacu pada sebuah agen perjalanan yang menyediakan jasa pelayanan dan

    perencanaan perjalanan wisata.

  • 5

    Melalui :

    Melewati, menggunakan (Badudu-Zain, 1996 :759).

    Desain :

    Perencanaan, rancangan bentuk (Badudu-Zain, 1996 :335).

    Komunikasi :

    Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga

    pesan yang dimaksud dapat dipahami ; hubungan kontak, perhubungan (Badudu

    JS, 1991 : 454).

    Visual :

    Dapat dilihat dengan indra pengelihatan (Poerwadarminta, 1991 ; 1120).

    Berdasarkan arti dari masing-masing kata yang membentuk kalimat judul

    diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa maksud dari judul yang diangkat

    adalah perencanaan untuk menyusun suatu sarana penyampaian informasi kepada

    masyarakat dalam upaya memperkenalkan Yanto Bali Lombok (YBL) Tours dan

    Travels.

    1.3 Rumusan Masalah

    Permasalahan yang ditemui adalah :

    a. Bagaimanakah merancang suatu media komunikasi visual yang

    efektif dan menarik dalam mendukung promosi Yanto Bali Lombok

    (YBL) Tours and Travels?

    b. Media promosi apa sajakah yang mampu mendukung promosi

    Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels?

    1.4 Batasan Masalah

    Agar nantinya pembahasan tidak terlalu luas, maka permasalahan yang

    diangkat akan dibatasi hanya pada perancangan media komunikasi visual untuk

    mendukung promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels mulai dari

    proses perancangan sampai dengan tahap akhir berupa perwujudan

  • 6

    1.5 Tujuan Perancangan

    1.5.1 Tujuan Khusus

    a. Untuk mengetahui media promosi yang mampu mendukung

    promosi agen pariwisata..

    b. Untuk dapat mengetahui proses perancangan media komunikasi

    visual yang efektif dalam mendukung promosi Yanto Bali

    Lombok (YBL) Tours and Travels.

    1.5.2 Tujuan Umum

    a. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Seni

    (S1) pada Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia

    Denpasar

    1.6 Manfaat Perancangan

    Adapun manfaat yang ingin diperoleh adalah :

    a. Menambah wawasan mahasiswa dalam proses perancangan media

    komunikasi visual yang sesuai dengan secara akademis.

    b. Menambah kepustakaan akademis dalam perancangan media

    komunikasi visual.

    c. Masyarakat dapat memahami betapa pentingnya media komunikasi

    visual sebagai sarana pendukung promosi suatu perusahaan

    d. Sebagai bahan masukan untuk penulis selanjutnya.

    1.7 Metode Perancangan

    1.7.1 Lokasi dan Obyek

    Lokasi perancangan beralamatkan di Jl. Pulau Saelus II gg

    Kenanga No.3 Denpasar Bali. Obyek perancangan bernama Yanto Bali

    Lombok (YBL) Tours and Travels, merupakan perusahaan yang bergerak di

    bidang agen perjalanan. Kasus perancangan yang diangkat adalah riil,

    sehingga pijakan perancangan jelas dan dapat dipercaya

  • 7

    1.7.2 Sumber Data yang Dimanfaatkan

    Sumber data yang dimanfaatkan berdasarkan konsep teoritis yang

    bersumber pada pusat-pusat data seperti buku-buku yang berhubungan

    dengan Desain Komunikasi Visual, Travel Agency, Kamus Bahasa

    Indonesia, Majalah pariwisata, Majalah Concept. Serta informasi yang

    didapat dari informan seperti owner, manajer, pegawai, dan pengguna jasa

    Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels, dan data-data yang didapat

    dari internet

    1.7.3 Metode Pengumpulan Data

    Metode Pengumpulan Data Primer :

    a. Metode Observasi :

    Metode observasi adalah melihat objek kajian secara langsung

    akan berguna dalam pengumpulan data dan perumusan

    masalah. (Nadzir, 1988 : 48 )

    Metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun

    data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. (Bungin,

    2008 : 115)

    Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan secara langsung

    terhadap data yang diperlukan oleh penulis untuk perancangan

    media komunikasi yang dibuat oleh penulis.

    b. Metode Wawancara :

    Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan

    cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara

    dengan informan atau orang yang di wawancarai. (Bungin,

    2008 : 108)

    Pengumpulan data dengan teknik wawancara secara terbuka

    dengan pihak-pihak yang bersangkutan. Dengan demikian,

    wawancara tersebut akan berguna untuk memperoleh data

    sebagai data non fisik. ( Nadzir, 1988 : 48).

  • 8

    Pada metode ini penulis melakukan wawancara dengan pihak-

    pihak yang bersangkutan seperti : pemilik Yanto Bali Lombok

    (YBL) Tours and Travels.

    Metode Pengumpulan Data Sekunder

    a. Metode Dokumentasi :

    Salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam

    metodologi penelitian sosial. (Bungin, 2008 : 121)

    Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia dokumentasi adalah

    pemberian atau pengumpulan bukti-bukti dan keterangan-

    keterangan (seperti kutipan-kutipan dari surat kabar, gambar-

    gambar dan sebagainya) (Poerwadarminta 1985 : 256 ).

    Dalam metode ini penulis melakukan pengambilan data

    seperti, literatur, gambar-gambar dari website, surat kabar.

    b. Studi Kepustakaan :

    Studi Pustaka merupakan metode pengumpulan data dan

    mempelajari data dari buku-buku, internet maupun majalah

    yang berhubungan dengan proyek yang dikerjakan perusahaan,

    hal ini dimaksudkan untuk mencari pendekatan dalam

    pemecahan masalah yang berhubungan dengan cara

    penampilan isi pesan (Nawawi, 1998 : 263)

    Metode ini meliputi pengidentifikasian secara sistematis,

    penemuan, dan analisis dokumen-dokumen yang memuat

    informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian.

    (Consuelo, 1993 : 37)

    Dalam metode ini penulis mempelajari buku-buku literatur

    hasil penelitian dan data-data internet, yang berkaitan dan

    menunjang dengan permasalahan penulisan Tugas Akhir ini.

  • 9

    1.7.4 Metode Analisis Data

    Adapun metode analisa data yang digunakan adalah metode

    deskriptif kualitatif yaitu : Metode penelitian yang digunakan untuk

    menggambarkan/ meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau

    berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi

    obyek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai

    suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi,

    situasi, ataupun fenomena tertentu (Bungin, 2008 ; 68), yang kemudian

    dikombinasikan dengan metode komparatif, yaitu : melakukan perbandingan

    (membandingkan) antara data dan fakta, atau sebab dan akibat untuk

    memperoleh suatu kesimpulan (Stokes 2006 : 89)

    Dalam metode ini penulis memaparkan hasil riset (pengumpulan

    data) yang diperoleh untuk kemudian dianalisa dengan membandingkan

    antara hasil riset tersebut dengan data-data teoritis.

    1.7.5. Indikator Serta Model Penilaian Desain

    Indikator yang digunakan dalam perancangan desain komunikasi

    visual ini, untuk menentukan desain terpilih dengan melakukan pengukuran

    atau penilaian alternatif-alternatif desain menggunakan skala likert (skala

    yang menunjukan tingkatan atau rangking). Rangking didapatkan setelah

    dilakukan penilaian berdasarkan prinsip-prinsip desain. Dalam penilaian

    dilakukan dengan memberikan tanda plus (+) bila ada kesesuaian antara

    desain yang dibuat dengan prinsip desain dan tanda minus (-) bila tidak ada

    kesesuaian dengan prinsip desain. (Nasir, 2003 :338 )

    Adapun beberapa kriteria desain yang dimaksudkan adalah :

    a. Komunikatif

    Mudah dimengerti dan mampu memberikan keterangan yang memadai

    sesuai dengan tujuan yang ingin disampaikan (Poerwadarminta, 1985 :

    518).

  • 10

    b. Fungsional

    Desain yang dibuat dapat digunakan semaksimal mungkin dan berfungsi

    sebagaimana mestinya (Poerwadarminta, 1985 : 283).

    c. Informatif

    Desain yang dibuat pesannya mudah dimengerti dan mampu memberikan

    keterangan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai (Poerwadarminta,

    1985 : 380).

    d. Surprise

    Dalam bahasa Indonesia berarti mengherankan, mengejutkan

    (Poerwadarminta, 1985 ; 571).

    Desain yang dibuat mampu memberikan daya tarik tersendiri bagi para

    penikmatnya.

    e. Ergonomis

    Desain yang dibuat secara keseluruhan baik dalam bentuk, fungsi, ukuran

    dan bentuk visualnya mampu memberikan kenyamanan bagi orang yang

    memakai ataupun yang melihatnya (Poerwadarminta, 2000 : 267).

    Untuk menunjang sisi ergonomis diperlukan kesederhanaan dimana

    desain terlihat wajar, sederhana namun dapat menarik perhatian

    (Poerwadarminta, 1985 : 883).

    f. Etis

    Desain tidak menyimpang dari norma-norma yang berlaku di masyarakat

    (Poerwadarminta, 1985 : 278 ).

    g. Estetis

    Desain mampu menampilkan nilai-nilai keindahan (Poerwadarminta,

    2000 : 265).

    i. Kreatif

    Usaha dalam menyampaikan ide atau gagasan yang lebih baru dan

    inovatif sehingga penampilan sedikit berbeda (Poerwadarminta, 2000 ;

    890).

  • 11

    Model perancangan berdasar pada unsur-unsur desain komunikasi

    visual yang dikomposisikan agar menarik dan tetap mampu menarik

    perhatian masyarakat.

    Indikator atau alat ukur perancangan media menggunakan kaidah-

    kaidah desain komunikasi visual yang dinilai berdasarkan sistem poin dalam

    angka

    1 s.d 5 dengan poin :

    a. 1 adalah kurang sekali

    b. 2 adalah kurang

    c. 3 adalah cukup

    d. 4 adalah baik

    e. 5 adalah baik sekali

    Untuk menentukan pilihan masing-masing karya yang akan dipilih

    menjadi karya terbaik dapat diambil melalui pemberian nilai masing-masing

    indikator dan unsur-unsur desain dengan perhitungan nilai pembagi (N) =

    nilai skor tertinggi dikali jumlah indikator. Sedangkan untuk penilaian

    desain melalui rumus (R) = jumlah rata-rata sekor nilai tertinggi dibagi 3

    unsur desain dikali 100%.

    Dalam mengelompokan kriteria dari desain tersebut, maka akan di

    buat sebuah klasifikasi, mulai dari kurang sekali sampai dengan baik sekali.

    Yang akan diuraikan sebagai berikut :

    Tabel 1.1 Klasifikasi Nilai

    Kriteria Nilai Klasifikasi Nilai

    Baik sekali

    Baik

    Sedang

    Kurang

    Kurang sekali

    80 100%

    60 80%

    40 60%

    20 40%

    0 20%

  • 12

    Contoh :

    Tabel 1.2 Contoh Penilaian

    Jadi N = Nilai skor tertinggi x Jumlah indikator N = 5 x 9

    N = 45

    Untuk R = Jumlah rata-rata skor keseluruhan x 100% N

    R = ( 4+3,7+3+3+3,3+4+2,6+2,6+3,7) x 100%

    45 R = 66.4%

    1.8 Sistematika Penulisan

    Untuk mengetahui gambaran umum tentang pengantar karya ini, maka

    dirasakan perlu sistematika yang akan dipaparkan sebagai berikut :

    Bab I Pendahuluan

    Menjelaskan tentang latar belakang masalah yang menyangkut hal-hal atau dasar-

    dasar yang diterapkan pada ide atau gagasan yang nantinya menjadi acuan dalam

    pembuatan desain, pengertian judul, masalah yang ada, serta rumusan masalah,

    batasan masalah yang merupakan gambaran umum dari sisi secara keseluhan

    materi pengantar karya atau metode penelitian yang digunakan untuk mengolah

    data untuk menghasilkan analisis dan sintesis

  • 13

    Bab II Identifikasi dan Analisis Data

    Menjelaskan tentang tinjauan akan berbagai data yang akan diperoleh sebagai

    bahan masukan bagi perancangan, baik itu secara aktual maupun faktual yang ada

    di lapangan, analisis dan sintesis dari olahan data yang diperoleh.

    Bab III Konsep Perancangan

    Menjelaskan tentang konsep dasar perancangan sebagai hasil dari proses

    pengolahan data, sehingga nantinya diharapkan lahir konsep dan gagasan sebagai

    patokan akan adanya desain-desain yang baru. Strategi pemasaran dan konsep

    kreatif desain yang akan dibuat.

    Bab IV Visualisasi Karya

    Menjelaskan tentang berbagai alternatif media yang akan dibuat oleh perusahaan,

    dari mulai berbagai elemen dasar visual baik itu ilustrasi, teks, warna, dan

    typografi. Desain yang terpilih sebagai alternatif desain terbaik yang akan

    dipergunakan perusahaan untuk mempromosikan nama perusahaan tersebut.

    Bab V Penutup

    Menjelaskan tentang kesimpulan dari unsur-unsur yang berpengaruh dalam proses

    perancangan sehingga diketahui hal-hal yang menjadi alasan dalam menjadikan

    media promosi tersebut perlu untuk ditampilkan. Sedangkan saran-saran

    merupakan rekomendasi kepada pihak-pihak yang terkait.

  • 14

    BAB II

    IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA

    2.1. Data Teoritis/Aktual

    2.1.1. Pengertian Objek/Kasus

    2.1.1.1. Sejarah Agen Perjalanan

    Perusahaan Inggris Cox & Kings seringkali disebutkan

    sebagai agen perjalanan tertua (pertama) di dunia, namun pada

    dasarnya perusahaan ini merupakan sebuah bank yang berdiri pada

    tahun 1758 yang menyediakan jasa pengaturan perjalanan bagi klien-

    kliennya. Beberapa perusahaan Inggris yang juga disebutkan sebagai

    perintis agen perjalanan adalah Dean & Dawson, The Polytechnic

    Touring Association serta The Co-operative Wholesale Society

    (Wikipedia, 2004 : wiki/Travel_agency).

    Seorang Australia yang tinggal di Leicester (Inggris)

    bernama Thomas Cook disebutkan sebagai tokoh pendiri agen

    perjalanan moderen. Pada tahun 1841 Thomas Cook bekerja sama

    dengan Midland Railway mengatur paket perjalanan dengan kereta api

    untuk 570 orang dari Leicester Campbell Street menuju

    Loughborough, dengan biaya satu shilling per orang untuk tiket kereta

    dan makanan (konsumsi). Ini merupakan penyewaan kereta api

    pertama untuk perjalanan wisata yang dipromosikan kepada publik

    (Ingle, 1991 : 14).

    Untuk Indonesia. Langkah awal pariwisata nusantara

    dimulai pada tahun 1908 dengan didirikan suatu asosiasi yang

    mengatur lalu lintas pariwisata di Hindia Belanda yang meliputi

    perwakilan berbagai bank, perusahaan asuransi, perkeretaapian, serta

    maskapai pelayaran. Asosiasi ini di bentuk dan berpusat di Batavia

    (Jakarta sekarang), bernama Vereeniging Toeristenwerkeer in

    Netherlandsch Indie. Asosiasi yang disubsidi oleh pemerintah kolonial

  • 15

    tersebut pada tahun itu juga membuka suatu Official Tourist Bureau,

    yang bertugas merintis kerjasama dengan biro perjalanan terbesar

    pada jaman itu dan membuka kantor perwakilan di seluruh jawa dan

    luar negeri (Picard, 2006 : 30).

    Perusahaan perkapalan Belanda bernama KPM

    (Koninklijke Paketvaart Maatschappij atau Royal Packet Navigation

    Co.) dapat dikatakan sebagai agen perjalanan wisata pertama di Bali

    dengan menyediakan akomodasi mulai dari transportasi menuju Bali

    hingga membangun hotel pertama di pulau ini untu mengakomodir

    kebutuhan wisatawan (Picard, 2006 : 31).

    Kesemarakan pariwisata Bali pernah terhenti karena

    meletusnya Perang Dunia I tahun 19391941 dan Perang Dunia II

    tahun 19421945 dan dilanjutkan dengan Perang Kemerdekaan RI

    tahun 19451949. Baru pada tahun 1956 kepariwisataan Bali dirintis

    kembali. Kepariwisataan di Bali dilaksanakan secara lebih intensif,

    teratur, dan terencana ketika mulai dicanangkan Pelita I pada tanggal

    1 April 1969 (Wisnawa, 2010 : sejarah-perkembangan-

    pariwisata.html).

    2.1.1.2. Pengertian Agen Perjalanan

    Agen perjalanan adalah badan usaha yang

    menyelenggarakan usaha perjalanan yang bertindak sebagai perantara

    dalam menjual atau mengurus jasa untuk melakukan perjalanan.

    Ruang lingkup agen perjalanan :

    1. Menjadi perantara pemesanan pemesanan tiket

    2. Mengurus dokumen perjalanan

    3. Menjadi perantara pemesanan akomodasi, restaurant, sarana

    wisata dan sebagainya

    4. Menjual paket wisata yang di buat oleh biro perjalanan

    umum

  • 16

    Fungsi Agen Perjalanan :

    1. Sebagai Perantara

    a. Di daerah asal wisatawan

    1) Melengkapai informasi bagi wisatawan

    2) Memberikan saran bagi calon wisatawan

    3) Menyediakan tiket

    b. Di daerah tujuan

    1) Memberi informasi bagi wisatawan.

    2) Membantu reservasi

    3) Menyediakan transportasi

    4) Mengatur perencanaan

    5) Menjual dan memesan tiket

    2. Sebagai organisator.

    Karena travel agent sebagai perantara, maka ia berada di

    tengah-tengah industri pariwisata,oleh karena itu diperlukan

    adanya kontrak yang dibuat terlebih dulu. Selain itu itu harus ada

    perjanjian khusus yangmengatur hubungan kerja sehingga jelas

    tugas, kewajiban dan hak masing-masing pihak.

    Sehingga bagi wisatawan agen perjalanan (travel agent)

    merupakan tempat mendapatkan informasi tentang tujuan daerah

    wisata, meminta bantuan mengurus dokumen, memesan tiket,

    hotel, angkutan wisata dll, dan meminta bantuan tentang segala

    sesuatu yang berhubungan dengan perjalanan

    Pada umumnya agen perjalanan beroperasi dengan berbasis

    pada komisi dari tour operator, penerbangan, hotel, restoran,

    penyewaan kendaraan dan sebagainya.

  • 17

    2.1.2. Aspek-Aspek Desain Komunikasi Visual

    2.1.2.1. Definisi Desain Komunikasi Visual

    Desain Komunikasi Visual jika ditinjau dari asal kata

    (etimologi), istilah ini terdiri dari tiga kata :

    1. Desain

    Desain diambil dari kata designo (Itali) yang artinya

    gambar. Sedang dalam bahasa Inggris desain diambil dari bahasa

    Latin designare) yang artinya merencanakan atau merancang.

    Desain berarti suatu elemen visual yang dikembangkan

    dengan tujuan tertentu dan diolah sesuai dengan keperluan

    pengiklanan atau pengemasan. Desain bisa juga berarti usaha

    deskripsi gagasan mengenai bentuk, rupa, ukuran, warna, dan tata

    letak beserta unsur-unsurnya yang membentuk wajah suatu benda

    (Nurudin, 1996 : 52).

    2. Komunikasi

    Secara definitif, komunikasi adalah suatu proses interaksi

    dimana seseorang atau suatu lembaga menyampaikan amanat

    (pesan) kepada pihak lain, supaya pihak lain itu dapat menangkap

    maksud yang dikehendaki penyampai (Sutaryo. 2005:23).

    Komunikasi kemudian dianggap sebagai proses

    menciptakan suatu kesamaan (commonness) atau suatau kesatuan

    pemikiran antara pengirim (komunikator) dan penerima

    (komunikan ).

    3. Visual

    Visual berasal dari kata Latin videre yang artinya melihat

    yang kemudian dimasukkan ke dalam bahasa Inggris visual.

    Visual berarti dapat dilihat oleh indra pengelihatan

    (Poerwadarminta, 1991 : 1120).

  • 18

    Desain komunikasi visual adalah seni menyampaikan pesan

    (arts of commmunication) dengan menggunakan bahasa rupa (visual

    language) yang disampaikan melalui media berupa desain yang

    bertujuan menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku

    target audiens sesuai dengan tujuan yang ingin diwujudkan.

    2.1.2.2. Elemen-Elemen Penunjang Desain Komunikasi Visual

    Menurut Dra. Artini Kusmiati R (1999), visualisasi adalah

    cara atau sarana yang paling tepat untuk membuat sesuatu yang

    abstrak menjadi lebih jelas. Penampilan secara visual selalu mampu

    menarik emosi pembaca dan dapat menolong seseorang untuk

    menganalisa, merencanakan dan memutuskan suatu problema,

    kemudian mengkhayalkannya untuk kepentingan naskah yang

    disertainya (Kusmiati,1999 : 85-86).

    Untuk dapat berkomunikasi secara visual, seorang desainer

    menggunakan elemen-elemen untuk menunjang desain tersebut.

    Elemen-elemen yang digunakan dalam desain komunikasi visual

    antara lain adalah tipografi, simbolisme, ilustrasi dan fotografi.

    Elemen-elemen ini bisa digunakan sendiri-sendiri, bisa juga

    digabungkan.

    1. Ilustrasi

    Ilustrasi adalah suatu bidang dari seni yang berspesialisasi

    dalam penggunaan gambar yang tidak dihasilkan dari kamera atau

    fotografi (nonphotographic image) untuk visualisasi. Dengan kata

    lain, ilustrasi yang dimaksudkan di sini adalah gambar yang

    dihasilkan secara manual (Wijanarko, 2010 : elemen-elemen-

    dalam-desain-komunikasi-visual.html).

    Ilustrasi sendiri artinya adalah sebuah gambar yang

    dikerjakan khusus untuk menyertai teks tercetak, seperti yang ada

    pada buku dan iklan, agar dapat memperkuat arti atau menambah

    efek dari suatu kalimat (Mayer, 1967: 191).

  • 19

    Berdasarkan proses pembuatannya ilustrasi terbagi menjadi :

    a. Manual (Gambar Tangan/Hand Drawing)

    Ilustrasi manual atau gambar tangan dibuat secara

    keseluruhan menggunakan tangan, dengan memberikan

    ekspresi dan karakter tertentu untuk mendukung media

    komunikasi grafis yang dibuat seperti iklan, poster, baliho,

    dan sebagainya (Pujiriyanto, 2005 : 42).

    Gambar 2.1 Ilustrasi Manual

    (http:// http://3.bp.blogspot.com/_tGPOUPoyIGo/S-4zuMe-YRI/AAAAAAAAAJk/tZxs_uaH-nU/s400/jadul3.jpg)

    b. Digital

    Ilustrasi komputer atau ilustrasi digital adalah penggunaan

    perangkat digital untuk menghasilkan gambar di bawah

    manipulasi langsung dari seniman, biasanya melalui

    perangkat bantuan seperti tablet atau mouse . Hal ini

    dibedakan dari seni yang dihasilkan oleh komputer dengan

    menggunakan model matematis yang diciptakan oleh

    seniman. Hal ini juga berbeda dari manipulasi digital foto,

  • 20

    dalam hal ini adalah sebuah konstruksi asli dari awal. (Elemen

    Fotografi mungkin dimasukkan ke dalam karya-karya

    tersebut, tetapi mereka tidak dasar utama atau sumber untuk

    mereka.)( Wikipedia, 2004 : wiki/Digital_illustration).

    Gambar 2.2 Ilustrasi Digital

    (http://www.lhasa-travel.com/wp-content/uploads/2010/10/Lhasa-travel-Inquiry.jpg)

    Ada dua macam gambar dapat dihasilkan proses digital, yaitu

    gambar vektor dan gambar bitmap.

    Gambar vektor adalah gambar yang tidak tergantung pada

    resolusi. Gambar jenis ini tidak akan mengalami perubahan

    pada saat dibesarkan atau dikecilkan. Gambar vektor

    merupakan hasil garis, kurva dan bidang. Setiap unsur

    memiliki fill dan stroke yang dapat diedit sesuai kreasi.

    Program komputer yang menghasilkan biasanya program

    Corel Draw, Adobe Illustrator dan Macromedia Freehand.

    Gambar bitmap adalah gambar yang dibentuk oleh

    sekumpulan titik yang disebut pixel (picture element). Titik

    titik akan terlihat sebagai sebuah gambar utuh bila kita

    melihatnya dari jauh. Bila kita melihat gambar tersebut atau

    membesarkannya maka akan muncul sederetan kotak yang

    berhimpitan. Banyaknya titik akan berpengaruh pada tingkat

    kejelasan gambar yang sering disebut dengan resolusi (Artesti,

    2010 : fotografi).

  • 21

    c. Kombinasi Manual dan Digital

    Ilustrasi kombinasi adalah ilustrasi yang dibuat dengan

    menggabungkan teknik manual dan digital, biasanya

    dilakukan dengan bantuan scanner.

    Gambar 2.3 Ilustrasi Kombinasi Manual dan Digital (Sumber : http://www.newmexico.org/newsletters/imgs/Balloon-fiesta-Poster.jpg)

    Sedangkan corak atau bentuk ilustrasi terbagi atas 6 macam :

    1) Corak ilustrasi realistis, yaitu corak ilustrasi yang

    menggambarkan secara nyata wujud obyek yang ditangkap

    oleh indra penglihatan, serta menggambarkan secara nyata

    cerita isi suatu naskah yang disertainya.

  • 22

    Gambar 2.4 Ilustrasi Realis (sumber : http://cdn3.iofferphoto.com/img/item/204/673/106/KuIw.jpg)

    2) Corak ilustrasi dekoratif, yaitu ilustrasi yang bentuk-bentuk

    visualnya terletak pada permainan unsur-unsur garis, bidang,

    warna dan komposisi yang dalam hasil keseluruhannya tetap

    bersifat datar (flat).

    Gambar 2.5 Ilustrasi Dekoratif

    (sumber : http://fc06.deviantart.net/fs13/f/2007/115/0/d/Tourism_Malaysia_Poster_

    by_iamem.jpg)

    3) Corak ilustrasi kartunal, adalah ilustrasi yang menggunakan

    bentuk-bentuk jenaka atau bentuk-bentuk realis yang

    mengalami perubahan atau distorsi.

  • 23

    Gambar 2.6 Ilustrasi Kartunal (sumber :http://www.home-communications.co.uk/bits/Coop-travel-1.jpg)

    4) Corak ilustrasi ekspresionistis, yaitu jenis ilustrasi yang

    mengutamakankebebasan berekspresi dalam membuat karya

    ilustrasi, dari sifat bebas tersebut menimbulkan obyek-obyek

    yang bebas pula.

    Gambar 2.7 Ilustrasi Ekspresionis (sumber : http://h-oo-k.me.uk/wp-content/uploads/2009/01/coke/coke_01.jpg)

    5) Corak ilustrasi surealistis, yaitu corak ilustrasi yang

    menggambarkan khayalan atau mimpi, tidak jelas batas

    antara kenyataan dengan angan-angan.

  • 24

    Gambar 2.8 Ilustrasi Surealistis (sumber :http://kenjoudrey.com/images/advertising_05.jpg)

    6) Corak ilustrasi absurd, yaitu corak ilustrasi yang

    menggambarkan wujud-wujud yang tidak masuk akal atau

    aneh

    Gambar 2.9 Ilustrasi Absurd (Sumber : http://svealien.files.wordpress.com/2010/01/mtv_medusa.jpg)

    Perancangan promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and

    Travels akan menggunakan teknik gabungan manual dan digital

    dengan corak kartunal.

  • 25

    2. Fotografi

    Foto dibuat berdasarkan suatu konsep desain untuk

    mencapai suatu tujuan sesuai dengankeinginan desainer atau

    pengguna. Biasanya, dibuat untuk keperluan suatu iklan (suatu

    pesan mengenai suatu produk/jasa yang disampaikan melalui

    suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, dan

    ditujukan kepada sebagian atau keseluruhan masyarakat). Foto

    harus produktif (dalam arti membangkitkan minat), komunikatif,

    dan menghasilkan respon melalui daya tarik visualnya dalam

    mendukung suatu iklan.

    Menurut Margaret Donegan dari majalah GQ, dalam

    penerbitan (dalam hal ini majalah) lebih diutamakan kemampuan

    untuk bercerita dengan baik dan kontak dengan pembaca;

    sedangkan dalam periklanan (juga dalam majalah) lebih

    diutamakan kemampuan untuk menjual produk yang diiklankan

    tersebut (Cotton, 1990:117)

    Gambar 2.10 Contoh Fotografi Dalam Iklan

    (Sumber : http://theinspirationroom.com/daily/print/2007/2/queensland-mostly-fine.jpg).

  • 26

    Teknik fotografi pada promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours

    and Travels digunakan untuk mendukung teks/informasi agar

    lebih komunikatif.

    3. Tipografi

    Tipografi adalah seni menyusun huruf-huruf sehingga dapat

    dibaca tetapi masih mempunyai nilai desain. Tipografi digunakan

    sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata (lisan) ke dalam

    bentuk tulisan (visual). Fungsi bahasa visual ini adalah untuk

    mengkomunikasikan ide, cerita dan informasi melalui segala

    bentuk media, mulai dari label pakaian, tanda-tanda lalu lintas,

    poster, buku, surat kabar dan majalah. Karena itu pekerjaan

    seorang tipografer (penata huruf) tidak dapat lepas dari semua

    aspek kehidupan sehari-hari (Wijanarko, 2010 : elemen-elemen-

    dalam-desain-komunikasi-visual.html).

    Karakter tipografi yang ditimbulkan dari bentuk hurufnya

    bisa dipersepsikan berbeda. Seperti yang diungkapkan Danton

    Sihombing (2001), tipografi merupakan konsep yang abstrak,

    seperti halnya musik. Dengan mendengarkan sebuah lagu kita

    dapat merangkum karakteristik, kesan, dan suasana hati, seperti

    perasaan gembira, sedih, optimisme, tenteram ataupun romantis

    (Sihombing, 2001 : 4).

    Disaat sekarang ini ada banyak tipe huruf, guna mempermudah

    dalam pemilihan dari sekian jenis huruf tersebut, sebagai patokan

    huruf-huruf tersebut dapat digolongkan yaitu :

    1. Tanpa Kait (sans serif)

    Jenis huruf sans serif adalah jenis huruf yang tidak memiliki

    garis-garis kecil dan bersifat solid. Jenis huruf seperti ini

    lebih tegas, bersifat fungsional dan lebih modern. Contoh

    font yang digolongkan kepada sans serif adalah : Helvetica

    (1957), Arial, Futura, Avant Garde, Bitstream Vera Sans,

  • 27

    Century Gothic dan lain sebagainya (Wijanarko, 2009 :

    makna-dari- fontjenis-huruf-tipografi.html) .

    Contoh :

    Gambar 2.11 Contoh Huruf SanS Serif (sumber : http://www.powerful-sample-resume-formats.com/images/sans_serif_fonts.gif)

    2. Script

    Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan

    dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke

    kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan

    akrab (Wijanarko, 2009 : makna-dari- fontjenis-huruf-

    tipografi.html).

    Contoh :

    Gambar 1.12 Contoh Huruf Script

    3. Miscellaneous (Aneka Ragam)

  • 28

    Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk

    yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-

    garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan

    ornamental (Wijanarko, 2009 : makna-dari- fontjenis-huruf-

    tipografi.html).

    Contoh :

    Gambar 2.13 Contoh Huruf Miscellaneous

    Hasil karya desain menjadi menarik, komunikatif,

    harmonis, dan attraktif ketika menggunakan tipografi yang tepat.

    Contoh pada koran dan majalah seringkali menggunakan font

    yang ramping dan jelas seperti Times New Roman, Helvetica dan

    sejenisnya. Untuk huruf header dan judul artikel biasanya

    menggunakan Impact, Arial Black, dan Bold Times New Roman

    yang tegas. Itu semua berkaitan dengan legibility atau kejelasan

    keterbacaan (Wijanarko, 2009 : tipografi.html).

    Ada empat prinsip pokok tipografi yang sangat

    mempengaruhi keberhasilan suatu desain tipografi yaitu

    Legibility, Readibility, Visibility, Clarity (Sihombing, 2001 : 58-

    64, Suharyono, 2008:empat-pokok-prinsip-tipografi).

    a. Legibility

    Legibility adalah kualitas pada huruf yang membuat huruf

    tersebut dapat terbaca. Dalam suatu karya desain, dapat terjadi

    cropping, overlapping, dan lain sebagainya , yang dapat

    menyebabkan berkurangnya legibilitas daripada suatu huruf.

  • 29

    Untuk menghindari hal ini, maka seorang desainer harus

    mengenal dan mengerti karakter daripada bentuk suatu huruf

    dengan baik. Selain itu, penggunaan huruf yang mempunyai

    karakter yang sama dalam suatu kata dapat juga menyebabkan

    kata tersebut tidak terbaca dengan tepat, seperti contoh di

    bawah ini (gambar 2.14):

    Gambar 2.14 Kendala Legibility Pada Tipografi (Sumber : Typographic Design: Form and Communication)

    Huruf 'f', 't', 'j', mempunyai karakteristik yang sama sehingga

    ada kemungkinan terbaca dengan kurang tepat. Apabila

    menggunakan copping, bagian atas daripada huruf lebih

    dapat terbaca daripada bagian atasnya.

    b. Readbility

    Readbility adalah penggunaan huruf dengan memperhatikan

    hubungannya dengan huruf yang lain sehingga terlihat jelas.

    Hal ini tidak dapat terlepas dari jenis huruf/font, ukuran,

    pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, kerning (jarak

    antar huruf), perataan (alignment), dan sebagainya, serta,

    kontras warna terhadap latar belakang.

    Huruf-huruf yang digunakan mungkin sudah cukup legible,

    tetapi apabila pembaca merasa cepat capai dan kurang dapat

    membaca teks tersebut dengan lancar, maka teks tersebut

    dapat dikatakan tidak readible. Pada contoh di bawah ini

    (gambar 2.15), dekorasi yang terlalu berlebihan kurang tepat

    pada logo, sehingga mengurangi kemudahan pengamat dalam

    membaca teks. Apabila hal ini terjadi, maka dapat dikatakan

  • 30

    bahwa karya desain komunikasi visual tersebut gagal karena

    kurang komunikatif.

    Gambar 2.15 Kendala Readbility Dalam Tipografi (Sumber : http://farm3.static.flickr.com/2430/3962703092_749b1cdf4f.jpg)

    c. Visibility

    Visibility adalah kemampuan suatu huruf, kata, atau kalimat

    dalam suatu karya desain komunikasi visual dapat terbaca

    dalam jarak baca tertentu.

    Fonts yang kita gunakan untuk headline dalam brosur

    tentunya berbeda dengan yang kita gunakan untuk papan

    iklan. Papan iklan harus menggunakan fonts yang cukup besar

    sehingga dapat terbaca dari jarak yang tertentu. Setiap karya

    desain mempunyai suatu target jarak baca, dan huruf-huruf

    yang digunakan dalam desain tipografi harus dapat terbaca

    dalam jarak tersebut sehingga suatu karya desain dapat

    berkomunikasi dengan baik. Dibawah ini (gambar 2.16)

    merupakan contoh kesalahan pemilihan ukuran huruf pada

    iklan sehingga terkendala pada visibility-nya.

  • 31

    Gambar 2.16 Kendala Visibility Pada Tipografi (Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ee/John_Nettles_Jersey_

    tourism_advertisement.jpg/200px-John_Nettles_Jersey_tourism_advertisement.jpg)

    d. Clarity

    Clarity adalah kemampuan huruf-huruf yang digunakan dalam

    suatu karya desain dapat dibaca dan dimengerti oleh target

    pengamat yang dituju. Untuk suatu karya desain dapat

    berkomunikasi dengan pengamatnya, maka informasi yang

    disampaikan harus dapat dimengerti oleh pengamat yang

    dituju. Beberapa unsur desain yang dapat mempengaruhi

    clarity adalah, visual hierarchy, warna, pemilihan tipe, dan

    lain- lain. Pada gambar di bawah ini (gambar 2.17), tipografi

    yang digunakan salah secara prinsip clarity, dan hanya

    berfungsi sebagai dekorasi, bukan sumber informasi.

    Gambar 2.17 Kendala Clarity pada Desain (sumber :

    http://belajardesain.files.wordpress.com/2009/07/study_of_typography1.jpg?w=450&h=180)

  • 32

    Dalam memenuhi keempat prinsip pokok tipografi tersebut, maka

    perlu untuk mengetahui bagaimana cara mengukur tinggi huruf

    (gambar 2.18) dan sistem pengukuran huruf (gambar 2.19).

    Gambar 2.18 Rumus Mengukur Tinggi Huruf (sumber : koleksi pribadi, dibuat berdasarkan buku Penerapan Teknologi Tepat Guna Di

    Pedesaan, Pusat Pengabdian pada Masyarakat. Nala:1992)

  • 33

    Gambar 2.19 Sistem Pengukuran Huruf (sumber : koleksi pribadi dibuat berdasarkan : http://www.ahlidesain.com/type-measurement-atau-

    pengukuran-huruf-pada-tipografi.html)

    Keempat prinsip pokok tipografi ini menjadi dasar utama dalam

    pemilihan jenis huruf (font) yang akan digunakan dalam proses

    perancangan promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and

    Travels.

  • 34

    4. Simbolisme

    Simbol sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi

    untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan,

    contohnya sebagai komponen dari signing systems sebuah pusat

    perbelanjaan. Untuk menginformasikan letak toilet, telepon

    umum, restoran, pintu masuk dan keluar, dan lain- lain digunakan

    simbol (Wijanarko, 2010 : elemen-elemen-dalam-desain-

    komunikasi-visual.html).

    Gambar 2.20 Aplikasi Simbol Dalam Desain (Sumber : http://www.dpeck.info/pictures/cities/besancon15.jpg)

    Bentuk yang lebih kompleks dari simbol adalah logo. Logo

    adalah identifikasi dari sebuah perusahaan, karena itu suatu logo

    mempunyai banyak persyaratan dan harus dapat mencerminkan

    perusahaan itu. Seorang desainer harus mengerti tentang

  • 35

    perusahaan itu, tujuan dan objektifnya, jenis perusahaan dan

    image yang hendak ditampilkan dari perusahaan itu. Selain itu

    logo harus bersifat unik, mudah diingat dan dimengerti oleh

    pengamat yang dituju.

    Gambar 2.21 Contoh Logo (sumber :http://4.bp.blogspot.com/_-MIkvM9w3Y8/SE4FeXW2xMI/AAAAAAAAAFw/P-

    lV51yvdhI/S870-R/visit-indonesia-year-2008.gif)

    Pada promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels

    simbolisme digunakan sebagai subtitusi teks dalam memberikan

    informasi.

    Keempat elemen desain komunikasi visual tidak dapat dilepaskan

    dari :

    a. Warna

    Warna merupakan fenomena dari perbedaan panjang gelombang

    dalam cahaya yang memberikan efek yang berbeda saat mengenai

    suatu benda sehingga warna yang tertangkap oleh mata kita

    sangat tergantung pada cahaya dan gelombang dari cahaya yang

    terserap dan terpantulkan oleh benda. (Sanyoto, 2005 : 9).

    Warna merupakan salah satu unsur yang tidak bisa berdiri

    sendiri. Penampilan suatu warna selalu dipengaruhi dan

    ditentukan oleh warna lain yang ada di sekitarnya. Warna juga

    merupakan tampilan fisik pertama yang sampai ke mata kita yang

    membedakan sesuatu dengan sesuatu yang lain. Baik itu benda

  • 36

    mati atau benda hidup. Warna bisa kita lihat karena ada interaksi

    atau karena ada saling mempengaruhi antar warna itu sendiri.

    Warna bisa mewakili emosi dari karya grafis desain atau

    desain grafis tersebut sehingga pesan dari karya tersebut bisa

    lebih mudah diterima oleh audiens. Sebagai bagian dari elemen

    tata rupa desain grafis, warna sangatlah penting memegang

    peranannya sebagai sarana untuk lebih mempertegas, memperkuat

    kesan/tujuan dari sebuah karya desain grafis. Menggunakan

    warna dasar terlalu banyak akan membuat harmoni tidak tercapai,

    maksimal adalah lima warna untuk medium dan tiga untuk simple

    (Wijanarko, 2009 : trik-memilih-warna-untuk-karya-desain-

    grafis.html).

    Ada beberapa fungsi warna yaitu :

    1) Warna Sebagai Simbolik

    Ada warna-warna tertentu yang bisa mewakili perasaan kita.

    Fungsi warna sebagai simbolik tidak dapat terlepas dari

    kejiwaan (psikologis). Warna cerah adalah wakil dari

    perasaan yang cerah atau gembira. Warna-warna matahari

    seperti kuning, merah, jingga dan yang satu nada dengannya

    bisa menimbulkan rasa hangat. Warna-warna muda seperti

    kuning muda, hijau muda, merah jambu, biru cerah dan coklat

    cerah memberi kesan ceria yang berjiwa muda. (Wijanarko,

    2010 : kontribusi-warna-bagi-kehidupan-dan-karya-desain-

    komunikasi-visual.html).

    Beberapa warna juga sudah menjadi simbol identik dengan

    beberapa hal, seperti hijau sudah identik dengan daun, alam

    (nature) dan penghijauan.

  • 37

    Gambar 2.22 Warna Sebagai Simbol (sumber :

    http://fahrurozi.files.wordpress.com/2009/01/color_harmony_pic1.jpg?w=500&h=532)

    Faktor latar belakang budaya dalam simbolisasi warna juga

    tidak boleh diabaikan. Contohnya bila di budaya barat jika

    sedang berduka atau menengok orang berduka, menggunakan

    pakaian warna hitam, karena hitam dikiaskan sebagai

    kematian atau keburukan, namun menurut kepercayaan orang-

    orang Batak hitam berarti kekuatan dan keteguhan.

    2) Warna Sebagai Penunjuk Praktis

    Warna juga erat kaitannya dengan pola tingkah laku

    masyarakat. Seperti memberi petunjuk ke suatu jurusan,

    memberi instruksi dan memberi peringatan. Lampu lalu lintas

    yang memberi isyarat berhenti diinstruksikan dengan warna

    merah. Hati-hati dengan warna kuning dan jalan dengan

    warna hijau. Tanda silang merah berarti palang merah.

    Kendaraan truk pengangkut bahan bakar minyak selalu

    berwarna merah menyala. Ambulans kendaraan pengangkut

    orang sakit selalu berwarna putih. Warna kotak surat yang

  • 38

    dulu sering kita temui di jalan selalu berwarna jingga. Telepon

    umum selalu berwarna biru.

    Dari beberapa warna yang telah diterapkan tersebut dapatlah

    ditinjau aspek-aspek warna dengan sifat penampakannya.

    Warna merah, jingga dan kuning bersifat panas

    berpenampilan lebih menonjol dan merangsang. Makna dari

    peringatan warna tersebut adalah bahaya dan hati-hati.

    Sedangkan warna hijau, biru dan ungu bersifat dingin

    berpenampilan pasif yaitu teduh dan diam. Makna dari

    peringatan yang dimaksud adalah keadaan yang aman

    (Wijanarko, 2010 : kontribusi-warna-bagi-kehidupan-dan-

    karya-desain-komunikasi-visual.html).

    Gambar 2.23 Warna sebagai Petunjuk Praktis

    Atribut warna meliputi :

    a) Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama

    dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb.

    b) Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya

    warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga

    hitam.

    c) Saturation/Intensity, seringkali disebut dengan chroma,

    adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau

    suramnya warna.

  • 39

    Selain fungsi dan karakter warna dalam desain, salah satu hal

    utama yang harus diperhatikan adalah proses pembentukkan

    warna. Warna menurut proses terjadinya terbagi menjadi 2 yaitu

    warna yang terdapat dari cahaya (additive) yaitu merah, hijau dan

    biru yang biasa kita kenal dengan model RGB, dan warna yang

    berasal dari pigmen yaitu cyan, magenta, yellow, black (biru

    muda, merah, kuning, dan hitam). Perpaduan dari warna-warna

    utama ini akan menghasilkan warna lain yang kita sebut warna

    sekunder dipadukan lagi akan memunculkan warna tersier dan

    seterusnya.

    Gambar 2.24 Warna Berdasarkan Terjad inya dan Hasil Perpaduannya (sumber : http://joyhomework.files.wordpress.com/2009/12/color_theory_by_thomasdian.jpg)

    Warna menurut proses terjadinya menjadi penting karena akan

    berpengaruh pada proses perwujudan media. Pada media yang

    dicetak akan menggunakan tipe warna yang berasal dari pigmen

    (subtractive colour/CMYK) seperti iklan majalah, brosur dan

    sebagainya. Sedangkan untuk media yang tidak dicetak

    (menggunakan media elektronik seperti monitor, tv,

    dansebagainya) menggunakan tipe warna dari cahaya (additive

    colour/RGB), seperti website dan banner ad.

  • 40

    Sesuai dengan fungsinya, pada promosi Yanto Bali Lombok

    (YBL) Tours and Travels warna yang akan digunakan merupakan

    warna-warna yang mampu menunjukkan keceriaan yang menjadi

    ciri khas perjalanan wisata dengan jenis format warna yang

    menyesuaikan dengan teknik perwujudan media yang akan

    digunakan.

    b. Teks

    Teks dalam pengertian umum adalah dunia semesta ini, bukan

    hanya teks tertulis atau teks lisan. Adat istiadat, kebudayaan film

    drama secara umum adalah teks.

    Dalam desain komunikasi visual, teks adalah sederetan kata atau

    kalimat yang menjelaskan suatu barang atau jasa untuk tujuan

    tertentu. Bahasa yang digunakan penyusunan teks pada iklan

    hendaknya sederhana, jelas, singkat, dan tepat serta memiliki

    daya tarik pada kalimatnya (Ananda, 1978 : 63).

    Teks dibagi dalam beberapa sistem penamaan dan masing-

    masing memiliki fungsi berbeda, yaitu:

    1) Judul (Headline/Heading)

    Adalah teks yang letaknya paling atas pada sebuah iklan,

    dengan ukuran huruf paling besar antara yang lainnya dan

    biasanya untuk menyampaikan pesan yang paling penting

    (Santosa, 2002 : 54).

    Judul hendaknya ekspresif, mempertegas kata-katanya yang

    singkat dan berfungsi untuk mengkombinasikan watak sebuah

    tulisan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain

    judul, yaitu:

    a) Bentuk huruf mendukung judul dan memancarkan watak

    tulisan

  • 41

    b) Judul kontras dengan teks lainnya baik dari segi warna,

    ukuran dan bentuknya

    c) Ditempatkan dalam frame atau bingkai

    d) Kata tidak terlalu panjang dan mudah dibaca

    e) Judul sebaiknya diposisikankan di tengah-tengah.

    f) Hindari judul dengan pemakaian huruf kapital semua

    g) Bentuk visualisasi menunjang isi pesan seirama dengan

    isi dan maksud (Pujiriyanto, 2005 : 38).

    2) Sub Judul (Sub Headline)

    Sub judul berfungsi untuk melengkapi serta memperjelas

    pengertian headline dan untuk membagi serta sebagai

    penyela teks berikutnya. Biasanya ukurannya lebih kecil

    daripada judul dengan warna yang berbeda pula. Sub judul

    dapat juga disebut sebagai kalimat peralihan yang mengarah

    pembaca dari judul ke kalimat pembuka dari naskah (body

    copy). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain sub

    judul, yaitu:

    a) Sub judul serasi dan saling mendukung dengan judulnya.

    b) Hindari penempatan di bawah kolom.

    c) Jangan berlebih menggunakan materi visual, sesuaikan

    jenis huruf dengan judul dan teks isinya.

    d) Gunakan tipe huruf yang kontras, misalnya tipe huruf

    Sans Serif.

    e) Gaya dan ukuran huruf pada artikel dapat dideformasi

    dengan memiringkan atau memperbesar 1-3 kali.

    f) Sub judul dapat ditulis dengan lekukan atau indent

    dengan posisi sebelah kiri.

    g) Gunakan garis bawah atau di atas sub judul untuk

    kejelasan atau buatkan frame.

    h) Gunakan warna berbeda dengan warna artikel.

  • 42

    i) Tempatkan di kolom terpisah di samping atas, jangan di

    bawah artikel.

    j) Susun unsur-unsur dengan posisi, proporsi, irama, latar

    belakang, pilihan tipografi dalam kesatuan yang artistik.

    (Pujiriyanto, 2005 : 39).

    3) Teks Isi (Body Copy)

    Digunakan untuk menerangkan produk atau maksud secara

    detail, lebih detail dari judul atau sub judul dan menjelaskan

    kandungan dalam produk. Isi pesan yang ingin disampaikan

    berfungsi untuk mengarahkan pembaca dalam mengambil

    sikap, berfikir dan bertindak lebih lanjut. Naskah yang kreatif

    dapat menampilkan fakta-fakta, bagan, daya tarik dari hal

    yang menyenangkan atau menggelisahkan (isu-isu strategis).

    Penting sekali untuk menyusun naskah yang menarik,

    bersahabat dan meyakinkan. Secara kreatif bentuk naskah

    atau body copy dapat dikombinasikan dengan berbagai

    bentuk gambar (Pujiriyanto, 2005 : 39).

    4) Slogan (Semboyan)

    Kalimat pendek yang unik dan khas yang dimiliki oleh

    sebuah mempunyai pengertian pengungkapan suatu konsep

    dalam bentuk kalimat singkat padat sehingga mudah

    ditangkap dan dimengerti oleh khalayak sasaran. Sering

    keberhasilan suatu semboyan decapai dengan pengulangan

    (Nuradi, 1996 : 163).

    5) Kata Penutup (Closing Word)

    Closing Word adalah kalimat pendek yang jelas, singkat,

    jujur dan jernih yang biasanya bertujuan untuk mengarahkan

    pembaca untuk membuat keputusan (Pujiriyanto, 2005 : 41).

  • 43

    Pada perancangan promosi Yanto Bali Lombok (YBL) Tours

    and Travels teks yang digunakan terdiri dari beberapa bagian

    seperti. Head line, Body text dan Tagline, yang berisi informasi

    dan promosi mengenai tujuan wisata dan aktifitas-aktifitas yang

    dapat dilalukan selama perjalanan wisata.

    c. Tata Letak

    Menata layout halaman cetak adalah satu bagian dari kegiatan

    desain grafis. Bidang halaman yang ditata tak ubahnya kanvas

    yang harus diisi dengan elemen-elemen grafis pengisi halaman itu

    (Kusrianto, 2007 : 268).

    Susunan layout sangat menentukan. Sebuah ide, copywrite,

    ataupun elemen-elemen iklan yang bagus akan gagal bila disusun

    dan disajikan dengan layout yang kurang tepat (Kusrianto, 2007 :

    307).

    Beberapa contoh tipikal metode layout iklan adalah sebagai

    berikut:

    1) Axial

    Elemen-elemen iklan diletakan berdasarkan

    sebuah sumbu yang diletakan pada posisi

    tertentu di halaman iklan. Pada metode ini

    akan banyak ditampakan bidang kosong.

    Gambar 2.25 Iklan dengan ModelLayout Axial (sumber : http://theinspirationroom.com/daily/print/2008/10/tourism_australia_canberra.jpg)

  • 44

    2) Group

    Menggunakan sejumlah elemen berupa foto

    yang diletakan berkelompok dalam suatu titik

    konsentrasi pandang di halaman iklan, Tujuan

    adalah untuk memberikan satu pusat

    perhatian.

    Gambar 2.26 Iklan dengan Model Layout Group (sumber : http://www.brochuremonster.com/blog/wp-content/uploads/2011/02/Travel-

    and-Tourism-Banner.jpg)

    3) Band

    Elemen iklan dipasang membentang seperti

    sabuk, tetapi letaknya membujur secara

    vertikal. Tipikal tersebut memberikan

    blocking materi setinggi halaman iklan.

    Gambar 2.27 Iklan dengan Model Layout Band (sumber : http://item.slide.com/r/1/318/i/CRTvE4_m7j_LGu9t5uHJsd9GoYxWHvXB/)

  • 45

    4) T

    Walaupun ini termasuk model lama yang

    sudah kuno tetapi ternyata model itu masih

    banyak yang menggunakan karena dirasa

    masih efektif.

    Gambar 2.28 Iklan dengan Model Layout T (sumber : http://h-oo-k.me.uk/wp-content/uploads/2009/01/coke/coke_01.jpg)

    5) Grid/Sistem Kolom

    Model ini mirip dengan Axial, tetapi ukuran

    dan letak elemen lebih memenuhi bidang

    iklan sehingga tidak banyak bidang kosong.

    Gambar 2.29 Iklan dengan Model Layout Grid (sumber : http://www.sethlinder.com/copywriting/assets/tourism2_lrg.jpg)

    Layout yang digunakan pada perancangan media komunikasi

    visual Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels adalah tipe

    group,axial, band, dan tipe T, dan dikombinasikan dengan tipe

  • 46

    yang lain jika dibutuhkan untuk mendukung estetis media yang

    akan dibuat.

    d. Media

    Landasan pemikiran dalam pemilihan media adalah kemampuan

    untuk menjangkau massa, kapasitas informasi yang dapat

    diemban media

    Didalam periklanan, media penyampaian dapat dibagi menjadi

    dua pengertian :

    1) Media Lini Atas (Above The Line Media)

    Media lini atas adalah kelompok media promosi yang

    memerlukan luar ruang, artinya sarana komunikasi massa.

    Misalnya media cetak, elektronik, serta media luar ruang

    (iklan majalah).

    2) Media Lini Bawah (Below The Line Media )

    media lini bawah adalah kelompok media promosi yang tidak

    memerlukan media luar ruang, artinya tidak melibatkan

    pemasangan iklan di media massa dan tidak memberikan

    komisi kepada perusahaan iklan. ( kartu nama, shopping bag,

    stiker, katalog, brosur, t-shirt, kalender, gantungan kunci dan

    topi ). Media di bawah ini sering dijadikan pilihan kegiatan

    berpromosi yang memerlukan gerak cepat dengan anggaran

    terbatas terutama dalam menaikan angka penjualan (direct

    selling) secara dramatis, kelebihannva adalah :

    a) Efektifitas waktu dan kecepatan penyampaian

    informasi kepada khalayak sasaran

    b) Penguatan citra yang relatif tanggap di benak

    konsumen

    c) Nilai finansial yang dikeluarkan lebih ekonomis.

    d) Timbal balik dan reaksi khalayak sasaran cukup

    menjanjikan

  • 47

    e) Tenggang waktu pemanfaatan media ini sangat

    fleksibel

    (Kusmiati, 1999:23 )

    Media juga dapat digolongkan dalam beberapa bentuk

    antara lain:

    1) Berdasarkan cara pembuatannya dengan alat-alat cetakan,

    seperti: selebaran, brosur, folder dan media lainnya.

    2) Berdasarkan lokasi penempatannya, seperti:

    a) Diluar ruangan (outdoor), seperti: poster, baliho, papan

    nama, spanduk, dll.

    b) Dalam ruangan (indoor) seperti: poster, etalase, dll.

    3) Berdasarkan bentuk media yang digunakan:

    a) Media langsung, seperti: katalog, selebaran, folder, kartu

    nama, dll.

    b) Media tak langsung seperti: iklan majalah, surat kabar,

    televisi, radio (Ananda, 1978 : 50).

    Media yang digunakan pada perancangan media komunikasi

    visual Yanto Bali Lombok (YBL) Tours and Travels terdiri dari

    jenis media yaitu media lini atas seperti iklan majalah, banner ad,

    voucher, dan website. Sedangkan pada media lini bawah terdiri

    dari brosur, kartu nama, guide card, schedule planner, sales kit

    dan katalog.

    2.1.3. Prinsip Desain Komunikasi Visual

    Prinsip desain digunakan sebagai pedoman dalam mengorganisasikan

    elemen-elemen grafis untuk dapat menghasilkan desain yang berkualitas.

    Prinsip-prinsip desain tersebut antara lain:

    a. Kesatuan

    Kesatuan atau unity menekankan pada keselarasan dari unsur-unsur

    yang disusun, baik dalam wujudnya maupun kaitannya dengan ide yang

  • 48

    melandasinya. Kesatuan diperlukan dalam suatu karya grafis yang

    mungkin terdiri dari beberapa elemen di dalamnya. Dengan adanya

    kesatuan itulah, elemen-elemen yang ada saling mendukung sehingga

    diperoleh fokus yang dituju. (Kusrianto, 2007 : 35).

    b. Keseimbangan

    Prinsip keseimbangan merupakan suatu pengaturan agar penempatan

    elemen pada suatu halaman memiliki efek seimbang. Terdapat dua

    macam keseimbangan dalam prinsip desain yaitu keseimbangan

    formal yang digunakan untuk menata letak elemen-elemen grafis agar

    terkesan rapi dan formal, dan keseimbanga