program studi tarjamah fakultas adab dan...
TRANSCRIPT
PENERJEMAHAN INDONESIA-ARAB PAPAN PETUNJUK
ARAH DAN INFORMASI DI CURUG 7 CILEMBER
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum.)
Oleh:
Anggun Eka Handayani
NIM:11140240000071
PROGRAM STUDI TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAHJAKARTA
1438H/ 2018 M
PENERJEMAHAN INDONESIA-ARAB PAPAN PETUNJUK
ARAH DAN INFORMASI DI CURUG 7 CILEMBER
SKRIPSI
Oleh:
Anggun Eka Handayani
NIM:11140240000071
PROGRAM STUDI TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAHJAKARTA
1438H/ 2018 M
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi berjudul "Penerjemahan Indonesia-Arab Papan Petunjuk Arah dan
Informasi di Curug 7 Cilember" diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian
Munaqosyah, pada tanggal 06Maret 2018di hadapan Dewan Penguji. Karena itu,
penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Sl (S.Hum) pada jurusan Tarjamah.
Jakarta, 06 Maret 2018
TIM PENGUJI Tanggal Tanda Tangan
Ketua Sidang
Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, M.Hum. 21 Maret 2018
NIP 19791229 200501 1 004
Penguji I
Drs. Saifullah Kamalie, Ph.D. 16 Maret 2018
Penguji II
Drs. Ikhwan Azizi, M.A. 16 Maret 2018
NIP. 195708 16 199403 1 001
vi
ABSTRAK
Anggun Eka Handayani, NIM (11140240000071), Penerjemahan Indonesia-
Arab Papan Petunjuk Arah dan Informasi di Curug 7 Cilember, Skripsi
Program Studi Tarjamah, Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pertanggungjawaban
penerjemahan teks-teks pada papan petunjuk arah dan informasi yang berada di
Curug 7 Cilember. Proses penelitian ini dimulai dengan cara mengumpulkan data
dalam bentuk foto, kemudian teks pada papan diklasifikasikan sesuai satuan
gramatikalnya, yakni kata, frasa, dan kalimat lalu diterjemahkan ke dalam bahasa
Arab. Setelah itu, peneliti membuat desain papan petunjuk arah dalam dua bahasa.
Adapun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif-deskriptif.
Peneliti melakukan pengumpulan data, pengklasifikasian data ke dalam beberapa
kategori, serta menganalisis data secara deskriptif dan non statistik. Hasil
penelitian ini ialah analisis data yang berisi sebuah pertanggungjawaban akademik
ketika menerjemahkan dengan metode komunikatif yang terdiri dari 1kategori
kata, 13kategori frasa, dan 9 kategori kalimat. Akhir dari penelitian ini
menghasilkan sebuah media komunikasi visual berupa papan petunjuk arah dan
informasi dalam dua bahasa (Indonesia-Arab) di Curug 7 Cilember,
Megamendung, Jawa Barat.
Kata kunci: terjemahan, papan petunjuk arah, metode komunikatif, media
visual.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT karena
berkat rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Selawatdan
salam tercurahkan kepada Rasulullah Saw. pembawa risalah suci yang
telahmemberikan petunjuk dan menjadi suri teladan bagi umatnya.Dalam
menyusun skripsi ini, tentunyatidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik
bantuan moril maupun materiil. Maka dengan kerendahan hatisayaingin
mengucapkan terima kasih, kepada:
1. Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, selaku dekan Fakultas Adab dan
Humaniora,beserta jajaran-jajarannya.
2. Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, M.Hum., selaku ketua Jurusan Tarjamah, dan
Dr. (C) Rizki Handayani, M.A., selaku sekretaris Jurusan Tarjamah yang
telah memberikan arahan dan semangat kepada saya.
3. Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, M.Hum., selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah meluangkan banyak waktu, memberikan arahan, bimbingan,
nasihat, dan ilmu yang bermanfaat serta memberikan semangat kepada saya.
4. Bapak Trisna Mulyana, S.Hut., selaku Duty Manager wana wisata Curug 7
Cilember beserta staf-stafnya yang telah memberikan kepada saya
kesempatan untuk melakukan penelitian di tempat tersebut dan telah
memberikan pengalaman yang sangat berharga.
5. Bapak Abdul Wadud Kasyful Anwar, Lc. M.A, selaku dosen Tarjamah yang
dengan senang hati membagikan ilmunya kepadasaya.
viii
6. Bapak Ahmad Kurtubi, Lc., Ibu N. Lalah Alawiyah, M.A, serta kanda
Mahmoud Mohammed Hosny Mohammed, Lc.selaku narasumber yang telah
meluangkan waktu untuk berbagi ilmu serta memberikan saran-saran
berharganya.
7. Dosen penguji Drs.H. Saifullah Kamalie, Lc. M.HumPh.D. dan Drs. Ikhwan
Azizi, M.A.,yang telah memberikan saran dan masukan untuk skripsi ini,
agarmenjadi lebih baik lagi.
8. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Tarjamah yang telah membagikan ilmunya
kepada saya, semoga Bapak dan Ibu dosen selalu dalam rahmat dan
lindungan Allah Swt.
9. Ayahanda Yas Budaya dan Ibunda Ani yang tak pernah lelah mendoakan
putra-putrinya, memberikan pengorbanan luar biasa, nasihat, dan dukungan
moril maupun materiil. Adik-adik saya (Anggita Dwi Mayyani dan Azam El
Asyraf) yang selalu membuat semangat semakin kuat.
Semoga skripsi yang masih jauh dari kata sempurna ini dapat memberikan
manfaat untuk khalayak, khususnya bagi peneliti sendiri serta para penggiat
akademis di dunia penerjemahan.
Jakarta, 5 Maret2018
Anggun Eka Handayani
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................................ xv
SINGKATAN........................................................................................................xx
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A.Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B.Batasan dan Rumusan Masalah ........................................................ 3
C.Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
D.Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
E.Tinjauan Pustaka ............................................................................... 5
F.Metodologi Penelitian ....................................................................... 7
G.Sistematika Penulisan ..................................................................... 11
BAB IIPENERJEMAHAN KOMUNIKATIF DAN TEORIKOMUNIKASI
LASSWELL ...................................................................................... 12
A.Pengertian Metode Penerjemahan .................................................. 12
B.Metode Penerjemahan Komunikatif ............................................... 14
C.Teori Komunikasi Model Lasswell ................................................ 17
D.Media Komunikasi Visual .............................................................. 21
BAB III SEPUTARPARIWISATADAN PROFIL CURUG7CILEMBER .. 24
A.Seputar Pariwisata .......................................................................... 24
B.Profil Curug 7 Cilember ................................................................. 32
BAB IV PERTANGGUNGJAWABAN PENERJEMAHAN AKADEMIK .. 37
A.Daftar Teks pada Papan Petunjuk Arah ......................................... 37
B.Pertanggungjawaban Penerjemahan ............................................... 39
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 82
x
A.Kesimpulan ..................................................................................... 82
B.Rekomendasi .................................................................................. 83
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 84
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Bagan 1.1Teknik Pengumpulan Data dan Metode Analisis Data ......................... 10
Bagan 2.1 Model Komunikasi Lasswell ............................................................... 19
Tabel 3.1 Daftar Jumlah Pengunjung Curug 7 Cilember ...................................... 36
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1Diagram V (Metode Newmark) ......................................................... 13
Gambar 4. 1Gambar hasil penelusuran Google untuk kata ح س د ب١ ا ...................40
Gambar 4. 2Gambar hasil penelusuran Google untuk kata ١ ب ا ح س 40 .................... د
Gambar 4. 3Desain Papan Petunjuk Arah Toilet .................................................. 41
Gambar 4. 4Desain Papan Petunjuk Arah Kamar Bilas ....................................... 43
Gambar 4. 5Desain Papan Petunjuk Arah Kios Wisata ........................................ 46
Gambar 4. 6Gambar hasil penelusuran Google untuk kata 48 ................... فذقخشج
Gambar 4. 7Desain Papan Petunjuk Arah Pondok Kayu ...................................... 48
Gambar 4. 8Desain Papan Petunjuk Arah Terapi Ikan ......................................... 50
Gambar 4. 9Desain Papan Petunjuk Arah Curug 7............................................... 51
Gambar 4. 10Desain Papan Petunjuk Arah Curug 7 ............................................ 51
Gambar 4. 11Foto Taman Cinta di Curug 7 Cilember .......................................... 52
Gambar 4. 12Desain Papan Petunjuk Arah Taman Cinta ..................................... 53
Gambar 4. 13Desain Papan Petunjuk Arah Taman Keluarga .............................. 55
Gambar 4. 14Desain Papan Petunjuk Arah Taman Kupu-Kupu ........................... 57
Gambar 4. 15Desain Papan Petunjuk Arah Taman Konservasi Kupu-Kupu ........ 59
Gambar 4. 16Desain Papan Petunjuk Arah Pondok Damar ................................. 60
Gambar 4. 17Desain Papan Petunjuk Arah Camp. Pakis ..................................... 61
Gambar 4. 18Desain Papan Petunjuk Arah Jalur Evakuasi .................................. 63
Gambar 4. 19Gambar hasil penelusuran Googleuntuk kata ىشىشا ػ بف ظ ز ه س ىػ
خبف ظ ا ...................................................................................................................... 65
Gambar 4. 20Desain Papan Petunjuk Arah Terimakasih, Anda telah membuang
sampah pada tempat yang telah kami sediakan .................................................... 66
Gambar 4. 21Desain Papan Petunjuk Arah Hati-Hati Penggunaan Api Unggun! 68
Gambar 4. 22Desain Papan Petunjuk Arah Berbahaya Batu Jatuh! .................... 69
Gambar 4. 23Gambar hasil penelusuran Google untuk kata 70 ....................... ع
Gambar 4. 24Gambar hasil penelusuran Google untuk kata 70 ....................... ع
Gambar 4. 25Gambar hasil penelusuran Google untuk kata 70 ....................... ع
Gambar 4. 26Desain Papan Petunjuk Arah Dilarang Berburu! ........................... 71
xiii
Gambar 4. 27Desain Papan Petunjuk Arah Mohon Tidak Mandi di Air Terjun Saat
Hujan ..................................................................................................................... 73
Gambar 4. 28Gambar pada berita م ز ۴4 غ ى ا ف ض ١ بسأ س اءا ش ظبخ ش خ ............ 74
Gambar 4. 29Desain Papan Petunjuk Arah Hati-Hati Bahaya Longsor! ............. 75
Gambar 4. 30Desain Papan Petunjuk Arah Dimohon untuk tidak melakukan
pendakian .............................................................................................................. 77
Gambar 4. 31Desain Papan Petunjuk Arah Dimohon untuk Menjauhi Area Air
Terjun, Sungai, Tebing, dan Pohon Besar ............................................................ 78
Gambar 4. 32Gambar hasil penelusuran Google untuk kata 80 ............... خذخاؼالء
Gambar 4. 33Gambar hasil penelusuran Google untuk kata call centre............... 80
Gambar 4. 34Gambar hasil penelusuran Google untuk kata customer service..... 80
Gambar 4. 35Desain Papan Petunjuk Arah Bila terjadi sesuatu hubungi call
centre; customer service ....................................................................................... 81
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Observasi
Lampiran 2. Surat Izin Observasi
Lampiran 3. Form Bimbingan Pembuatan Papan Petunjuk Arah
Lampiran 4. Daftar Jumlah Pengunjung Curug 7 Cilember
Lampiran 5. Daftar Jumlah Kendaraan Curug 7 Cilember
Lampiran 6. Surat Izin Wawancara
Lampiran 7. Transkrip Wawancara
Lampiran 8. Dokumen Foto Papan Petunjuk Arah di Curug 7 Cilember
Lampiran 9. Desain Papan Petunjuk Arah dengan 2 Bahasa (Indonesia-Arab)
xv
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah mengalihaksarakan suatu tulisan ke dalam aksara
lain.Misalnya, dari aksara Arab ke aksara Latin.Berikut ini adalah Surat
Keputusan Bersama Menteri Agama dan MenteriPendidikan dan Kebudayaan RI
Nomor: 158 Tahun 1987 – Nomor: 0543 b/u/1997tentang Transliterasi Arab-Latin
yang peneliti gunakan dalam penulisan skripsiini.
A. Konsonan
Arab Nama Latin Keterangan
- - Alif ا
Ba‟ B Be ة
Ta‟ T Te د
Ṡa‟ Ṡ Es dengan titk di atas س
Jim J Je ج
Ḥa‟ Ḥ Ha dengan titik di bawah ذ
Kha Kh Ka dan ha ش
Dal D De د
Żal Ż Zet dengan titik di atas ر
Ra‟ R Er س
Zai Z Zet ص
Sin S Es ط
Syin Sy Es dan ye ػ
Ṣad Ṣ Es dengan titik di bawah ص
xvi
Ḍaḍ Ḍ De dengan titik di bawah ع
Ṭa Ṭ Te dengan titik di bawah ط
Ẓa Ẓ Zet dengan titik di bawah ظ
Ain „ Koma terbalik di atas„ ع
Gain G Ge ؽ
Fa F Fa ف
Qaf Q Qi ق
Kaf K Ka ن
Lam L El ي
Mim M Em
Nun N En
Wau W We
Ha‟ H Ha
Hamzah ‟ Apostrof ء
Ya‟ Y Ye
B. Vokal
1. Vokal Tunggal
Tanda Vokal Nama Latin Keterangan
Fatḥah A A
Kasrah I I
Ḍammah U U
xvii
2. Vokal Rangkap
Tanda Vokal Nama Latin Keterangan
Fatḥah danya‟ sakin Ai A dan I
Fatḥah danwau sakin Au A dan U
3. Vokal Panjang
Tanda Vokal Nama Latin Keterangan
ا Fatḥah dan alif Ā A dengan garis di atas
Kasrah dan ya‟ Ī I dengan garis di atas
Ḍammah danwau Ū U dengan garis di atas
C. Ta’ Matrbuṭah
1. Transliterasi untuk ta‟ marbuṭah hidup
Ta‟ matrbuṭah yang hidup atau yang mendapat harakat Fatḥah,
Kasrah,dan Ḍammah, transliterasinya adalah “T/t”.
2. Transliterasi untuk ta‟ matrbuṭah mati
Ta‟ matrbuṭah yang mati atau mendapat harakat sakin,
transliterasinyaadalah“h”.
3. Transliterasi untuk ta‟ matrbuṭah jika diikuti oleh kata yang
menggunakankata sandang “al-” dan bacaannya terpisah maka ta‟
matrbuṭahditransliterasikan dengan “h”.
xviii
D. Huruf Ganda (Syaddah atau Tasydīd)
Transliterasi Syaddah atau Tasydīd yang dalam sistem tulisan
Arabdilambangkan dengan tanda tasydīd ( ), dalam transliterasi
dilambangkandengan huruf yang sama (konsonan ganda).
E. Kata sandang alif-lam “ال”
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan hurug
aliflamma„rifah “ ال”. Namun dalam transliterasi ini, kata sandang dibedakan
ataskata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang
diikutioleh huruf qamariyah.
1. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikansesuai
dengan bunyi yaitu “ال” diganti huruf yang sama dengan huruf yangmengikuti
kata sandang tersebut.
2. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah ditransliterasikansesuai
dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula
denganbunyinya.Huruf sandang ditulis terpisah dengan kata yang
mengikutinyadan dihubungkan dengan tanda sambung (-). Aturan ini berlaku
untuk katasandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah maupun kata sandang
yangdiikuti oleh huruf qamariyah.
F. Hamzah
Aturan transliterasi huruf hamzah yaitu menjadi apostrof (‟) hanyaberlaku
bagi hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Bila hamzahterletak di awal
kata, hamzah tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arabia berupa alif.
xix
G. Huruf Kapital
Meskipun tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital, tetapi dalamtransliterasi
huruf kapital digunakan untuk awal kalimat, nama diri, dansebagainya
sepertiketerangan-keterangan dalam EYD. Awal kata sandangpada nama diri tidak
menggunakan huruf kapital kecuali jika terletak di awalkalimat.
H. Lafẓ al-Jalālah (هللا)
Kata Allah yang didahului dengan partikel seperti huruf jar dan huruflainnya,
atau berkedudukan sebagai muḍāf ilaih (frasa nomina), ditransliterasitanpa huruf
hamzah. Adapun ta‟ matrbuṭah di akhir kata yang bertemudengan lafẓ al-
jalālah,ditransliterasikan dengan huruf “t”.
xx
SINGKATAN
Berikut ini merupakan daftar singkatan dalam penulisan skripsi ini:
BSA : Bahasa Sasaran
BSU : Bahasa Sumber
Daring : Dalam jaringan
Luring : Luar Jaringan
KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia
m : meter
m2 :meter persegi
Ha : hektar
URL : Uniform Resource Locator
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Papan petunjuk arah merupakan media komunikasi yang bersifat linear.
Komunikasi linear maksudnya hanya terjadi satu arah, tanpa umpan balik
terhadap pesan yang disampaikan komunikator terhadap komunikan. Pada proses
linear, komunikator berupaya semaksimal mungkin agar komunikasi berjalan
efektif.1Papan petunjuk arah yang bersifat linear tentu harus disajikan seefektif
mungkin. Hal ini disebabkan karena komunikator tidak mengetahui respon
komunikan terhadap pesan yang telah disampaikan.
Salah satu hal yang menjadi perhatian dalam berkomunikasi secara efektif
ialah kesamaan bahasa, karena bahasa merupakan wahana komunikasi utama
manusia.2Akan tetapi pada kehidupan sehari-hari antara komunikator dan
komunikan tidak selalu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang sama.
Oleh karena itu, terjemahan sangat diperlukan dalam berkomunikasi untuk
menyampaikan pemahaman kepada komunikan.Papan petunjuk arah yang
berbahasa Indonesia (khususnya di tempat wisata) harus benar-benar dapat
dipahami oleh para wisatawan nusantaramaupunmancanegara, maka salah satu
caranya ialah dengan menerjemahkan papan petunjuk arah tersebut ke dalam
bahasa lain.
1Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. (Bandung: Citra Aditya
Baktu, 2003), h. 38 2Ahmad Sihabudin, Komunikasi Antarbudaya: Satu Perspektif Multidimensi. (Jakarta:
Bumi Aksara, 2013), h. 88
2
Penerjemahan papan petunjuk arah akan lebih efektif jika diterjemahkan
dengan menggunakan metode penerjemahan komunikatif. Karena metode
penerjemahan komunikatif sangat memperhatikan pembaca atau pendengar agar
tidak mengalami kesulitan dalam memahami hasil terjemahan. Dengan
menggunakan metode komunikatif hasil terjemahan papan petunjuk arah tersebut
akan menjadi media pengantar komunikasi yang efektif bagi para wisatawan.
Selain kesamaan bahasa, kekuatan perantara atau mediasi juga menjadi faktor
penentu keberhasilan komunikasi.3 Papan petunjuk arah tergolong sebagai media
komunikasi visual. Media visual ialah media publitas yang dipergunakan untuk
mengadakan hubungan dengan publik, yang dapat ditangkap dengan indera mata.4
Bentuk media komunikasi visual biasanya dapat menarik khalayak dibandingkan
dengan apabila disampaikan secara verbal.5 Dengan demikian, sasaran lebih dapat
berkonsentrasi kepada objek yang disajikan.
Dewasa ini, media komunikasi visual sebagai media komunikasi yang juga
merupakan sebuah karya seni terap padat teknologi, mempunyai dampak yang
sangat komprehensif kepada khalayak sasaran.6 Sebagai media komunikasi visual,
papan petunjuk arah di tempat-tempat wisata mulai banyak digunakan. Karena
keberadaannya mampu menginformasikan petunjuk arah-arah lokasi kepada para
wisatawan. Ia juga mempunyai karisma yang kuat untuk mengajak wisatawan
mengunjungi tempat atau wahana-wahana yang disediakan di tempat wisata.
3Burhan Bungin,Komunikasi Pariwisata (Tourism Communication): Pemasaran dan Brand
Destinasi. (Jakarta: Aditya Andrebina Agung, 2015), h. 49 4H.A.W Widjaja, Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008), h. 80 5Pawit M. Yusuf, Komunikasi Instruksional: Teori dan Praktek. (Jakarta: Bumi Aksara,
2010), h. 222 6Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual. (Yogyakarta: Jalasutra, 2009), h. 33
3
Salah satu kota di Indonesia yang banyak dikunjungi oleh wisatawan ialah
kota Bogor, salah satu tempat wisatanya ialah wanawisata Curug 7
Cilember.Curug 7 Cilember terkenal sebagai objek wisata yang banyak diminati
baik oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara. Dalam lima tahun terakhir,
pengunjung Curug 7 Cilember terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2012
jumlah pengunjung 218.411 wisatawan, tahun 2013 jumlah pengunjung
meningkat menjadi 234.287 wisatawan, tahun 2014 mencapai 254.496 wisatawan,
dan pada tahun 2015 jumlah pengunjung meningkat secara drastis, yakni 323.163
wisatawan, adapun pada tahun 2016 jumlah pengunjung mencapai 336.127
wisatawan.7 Curug 7 Cilember merupakan tempat wisata yang memiliki udara
sejuk dan kawasan wisatanya menyajikan panorama keindahan serta hijaunya
hutan hujan tropis, sehingga tidak heran Curug 7 Cilember banyak dikunjungi
oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara, khususnya wisatawan Arab.
Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti paparkan, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penerjemahan papan petunjuk arah di Curug 7 Cilember
dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Arab. Selain bermanfaat sebagai media
komunikasi bagi para wisatawan Arab, manfaat penerjemahan papan petunjuk
arah tentu juga dirasakan para wisatawan nusantara maupun mancanegara lainnya,
karena bahasa Arab merupakan bahasa internasional.8
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah peneliti paparkan, maka peneliti
membatasi permasalahan dengan menerjemahkan papan petunjuk arah di tempat
7Pengelola Curug 7 Cilember, Okupansi Pengunjung(Microsoft Office ). (Bogor: Lembaga
Curug 7 Cilember, 2017), h.1 8 Ahmad Makki Hasan. 7 Alasan Belajar Bahasa Arab, diakses dari
https://www.kompasiana.com/amp/ahmadmakkihasan/5998312d86f75b210e2ae452/7-alasan-
belajar-bahasa-arab, pada tanggal 7 Desember 2017, pukul 08.04 WIB.
4
wisata daerah Bogor, Jawa Barat, yakni Curug 7 Cilember. Adapun rumusan
masalahnya sebagai berikut:
Bagaimana penerjemahan papan petunjuk arah dan informasi dari bahasa
Indonesia ke dalam bahasa Arab dengan menggunakan metode komunikatif?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penulisan skripsi
ini mempunyai tujuan:
Mengetahui penerapan metode penerjemahan komunikatif dalam
menerjemahkan papan petunjuk arah dan informasi dari bahasa Indonesia ke
dalam bahasa Arab.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis penelitian ini bermanfaat untuk menggugah para
penerjemah bahasa Indonesia-Arab atau Arab-Indonesia akan pentingnya
peranan terjemahan di Indonesia, baik dalam bidang wisata atau bidang
lainnya. Sebab terjemahan merupakan sarana untuk tukar-menukar informasi
dan penguat terjalinnya komunikasi.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini bermanfaat sebagai penyediaan media
komunikasi visual yang dapat memberikan informasi kepada khalayak.
Khususnya bagi para wisatawan Arab untuk memahami pesan yang terdapat
pada petunjuk arah di tempat wisata.
5
E. Tinjauan Pustaka
Dalam melakukan penelitian ini,peneliti melakukan penelusuran pustaka dan
menemukan beberapa pustaka yang relevan terkait tema pada penelitian ini.
Tinjauan pustakatersebut diantaranya ialah milik Yoyoh (2010), Agung Made
Yudhistira (2012), Ahmad Fuad (2015), Irfan Zaenurakhman dan M.Syahril
Iskandar (2016), dan Regi Fajar Subhan (2016).
Petama, skripsi milik Yoyoh, mahasiswa Bahasa Inggris UIN Syarif
Hidayatullah dengan judul “The Analysis of Translation Procedure in The Label
of Baby Products.” Penulisan skripsi yang dilakukan pada tahun 2010 ini
menganalisis strategi penerjemahan yang digunakan pada produk-produk bayi.
Skripsi ini menganalisis terjemahan dengan memperhatikan strategi-strategi
penerjemahan saja, tidak menganalisis mengenai metode penerjemahan apa yang
digunakan.
Kedua, ditulis oleh Anak Agung Made Yudhistira dari Fakultas Seni Rupa
dan Desain, Institut Seni Indonesia, Denpasar pada tahun 2012. Ia menulis
sebuah artikel ilmiah yang berjudul “Desain Komunikasi Visual sebagai Sarana
Promosi Warung Mina di Denpasar-Bali.”Media komunikasi visual yang ia desain
diantaranya daftar menu, paperbag, tissue packaging, iklan majalah, poster, X-
banner, stiker delivery box, T-shirt, dan katalog.
Tinjauan pustaka selanjutnya berupa jurnal Abdimas Volume 1 Nomor 2,
Maret 2015, dengan judul “Pembuatan Papan Nama dan Petunjuk Arah Panti
Asuhan Insan Madani di Kampung Masjid Dusun Lemah Duhur Gunung Bunder
1- Bogor.” Jurnal tersebut milik Ahmad Fuad dari Fakultas Desain dan Industri
Kreatif, Universtas Esa Ungggul, Jakarta. Salah satu tujuan pembuatan papan
6
nama dan petunjuk arah yang dituliskan oleh Ahmad Fuad dalam jurnalnya ialah
sebagai penyediaan sarana informasi. Adapun metode yang digunakannya adalah
metode desain.
Keempat, berupa jurnal Visualita Volume Edisi 11, Agustus 2016, milik Irfan
Zaenurakhman, M.Syahril Iskandar, dengan judul “Perancangan Informasi Danau
Sejuta Pesona Kota Bunga Cipanas”. Penulis mengkaji tentang perencanaan
pembuatan sign system9di tempat wisata sebagai sarana penyampaian informasi
kepada wisatawan. Sign system yang direncanakannya tampil dengan bahasa
Indonesia.
Kelima, berupa skripsi yang mengkaji tentang penerjemahan teks pada
produk kemasan makanan ringan ialah skripsi milik mahasiswa Tarjamah, Regi
Fajar Subhan pada tahun 2016 dengan judul, “Strategi Penerjemahan Bahasa
Indonesia ke Dalam Bahasa Arab pada Teks Kemasan Produk Makanan
Ringan”.Kelebihan skripsi ini yaitu penulis memaparkan secara jelas mengenai
macam-macam strategi yang digunakan dalam menerjemahkan teks pada produk
kemasan makan ringan.
Perbedaan antara tema sebelumnya dengan tema yang diangkat dalam skripsi
ini yaitu terletak pada objek kajian dan tujuan penelitian. Dalam skripsi ini
penelitimengambil objek kajian berupa papan petunjuk arah berbahasa Indonesia
yang terdapat di tempat wisata.Papan petunjuk arah tersebut kemudian
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab yang fokus terhadap metode penerjemahan
komunikatif. Hasil terjemahan tersebut kemudian diimplementasikan dalam
9Sign sysytem yang dimaksud ialah petunjuk arah, letak lokasi, serta larangan dan
himbauan.
7
bentuk papan petunjuk arah. Hal ini dilakukan karena goal pada penulisan skripsi
ini ialah mengaplikasikan hasil terjemahan sebagai media komunikasi visual.
F. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif-
deskriptif.Peneliti melakukan pengumpulan data, pengklasifikasian data ke
dalam beberapa kategori, serta menganalisis data secara deskriptif.10
Data
yang dikaji pada skripsi ini bukanlah angka-angka melainkan kata-kata,11
data yang dikumpulkan disajikan seperti kondisi apa adanya.12
Adapun
penganalisisan data dilakukan dengan menerjemahkan teks dari bahasa
Indonesia ke dalam bahasa Arab dengan menggunakan teori Newmark,
khususnya teori penerjemahan metode komunikatif.
2. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah menerjemahkan papan-papan petunjuk arah
yang berada di Curug 7 Cilember dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa
Arab, ada yang berupa kata, frasa, ataupun kalimat.
3. Sumber Data
Sumber data primer dalam penelitian ini berupa papan-papan petunjuk
arah di Curug 7 Cilember. Data ini tampil dengan bahasa Indonesia yang
berfungsi untuk menginformasikan petunjuk arah bagi para wisatawan,
10
T. Fatimah Djajasudarma, Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian,
Cet.ke-3. (Bandung: Refika Aditama, 2010), h. 4 11
T. Fatimah Djajasudarma, Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian,
h. 16 12
T. Fatimah Djajasudarma, Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian,
h. 6
8
sehingga peneliti bermaksud untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa Arab
dan mengaplikasikan hasil terjemahan sebagai media komunikasi visual.
Sumber data sekunder dalam penelitian ini berupa buku-buku yang
berkaitan dengan penerjemahan dan komunikasi. Peneliti juga menggunakan
kamus-kamus sebagai pendukung proses penerjemahan, diantaranya kamus
Akbar Bahasa Arab (Indonesia-Arab), Al-Munawwir, kamus Oxford Arabic-
English, kamus Al-Fareed dan kamus lainnya, internet sebagai penunjang
penerjemahan, serta melakukan wawancara dengan beberapa narasumber.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
Langkah pertama, yang peneliti lakukan ketika mengumpulkan data
adalah dengan teknik dokumentasi. Pada langkah ini, peneliti
mendokumentasikan papan-papan petunjuk arah di Curug 7 Cilember dengan
cara memotret, sehingga data yang dikumpulkan berbentuk foto.Dokumentasi
yang dilakukan tergolong sebagai dokumen resmi. Dokumen resmi terdiri
atas dokumen internal, seperti memo, aturan suatu lembaga, atau struktur
organisasi, dan dokumen eksternal adalah bahan informasi dari lembaga
sosial, berupa majalah, buletin, atau berita yang disampaikan kepada
khalayak.13
Maka, dokumentasi pada penelitian ini adalah dokumen resmi-
eksternal, yakni berupa papan petunjuk arah yang disediakan oleh pengelola
tempat wisata untuk para wisatawan yang berkunjung.
13
Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat, Metodologi Penelitian.(Bandung: Mandar Maju,
2011), h. 87
9
Langkah kedua, peneliti mengklasifikasikan data sesuai satuan
gramatikalnya, yang kemudian ditemukan 3 kategori, yakni kategori kata,
frasa, dan kalimat.
5. Metode Analisis Data
Fatimah menjelaskan bahwa dalam penelitian deskriptif, data yang telah
dikumpulkan disajikan seperti kondisi apa adanya.14
Oleh karena itu, data
yang didapat oleh peneliti ditampilkan dengan apa adanya dan berdasarkan
fakta. Adapun hasil analisisnya akan berbentuk deskripsi
pertanggungjawaban penerjemahan dengan menggunakan metode Newmark,
yakni metode penerjemahan komunikatif.
Langkah pertama, peneliti memahami secara leksikal dan gramatikal
bahasa sumber. Peneliti memahami kosakata yang dimaksud dalam Bsu, serta
memamahi struktur bahasa.
Langkah kedua, peneliti menerjemahkan data dari bahasa Indonesia ke
dalam bahasa Arab secara kata perkata terlebih dahulu dengan menggunakan
kamusuntuk mengetahui makna kosakata secara leksikal.
Langkah ketiga, peneliti menerjemahkan dengan menggunakan metode
penerjemahan komunikatif agar pesan berterima dalam BSa.
Langkah keempat, peneliti melakukan wawancara untuk memastikan
kelaziman penggunaan kata (hasil terjemahan) dalam kebudayaan Arab.
Wawancara dilakukan dengan narasumber yang berkompeten dalam bidang
bahasa Arab, yakni yang memiliki wawasan luas mengenai bahasa dan
kebudayaan Arab serta pernah tinggal di tanah Arab.
14
T. Fatimah Djajasudarma, Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian, h.
6
10
Langkah kelima, yaitu tahap evaluasi dan revisi. Pada tahap ini, peneliti
mengevaluasi kembali hasil terjemahan dengan mencocokkan dan
menyepadankannya dengan BSu. Jika terdapat hasil terjemahan yang belum
sepadan dan belum jelas bukti penggunaan kata (hasil terjemahan) pada
kebudayaan Arab, peneliti melakukan revisi dan peninjauan ulang
denganmencari informasi dari Google. Pada tahap akhir inilah didapatkan
bahasa sasaran yang berterima.
Langkah terakhir, setelah mendapatkan hasil terjemahan yang berterima,
peneliti menampilkan hasil desain papan petunjuk arah dalam dua bahasa
yang akan diaplikasikan sebagai media komunikasi visual.
Teknik pengumpulan dan metode analisis data pada penelitian ini dapat
disimpulkan pada bagan di bawah ini:
BAGAN 1.1 Teknik Pengumpulan Data dan Metode Analisis Data
(1) Mengumpulkan
Data (papan
petunjuk arah)
(2) Mendokumentasi
(memotret)
(3) Meng-
klasifikasikan data
(kata, frasa, dan
kalimat)
(6) Menerjemahkan
secara kata per
kata (kamus)
(5) Memahami
leksikal dan
gramatikal BSu
(4) Menganalisis
data
(7) Menerjemahkan
secara
komunikatif
(8) Mewawancara narasumber (memastikan
kelaziman penggunaan hasil terjemahan pada
Bsa)
(9) Mengevaluasi
dan merevisi
(Google)
(10) Mendesain papan
petunjuk arah
11
Secara teknis skripsi ini berpedoman pada buku pedoman penulisan
Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh CeQDa
(Central for Quality Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2007.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari empat bab, yang akan dirincikan
sebagai berikut:
Bab I adalah pendahuluan. Bagian ini terdiri dari beberapa sub-bab, antara
lain: latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan.
Bab II adalah kerangka teori. Bagian ini memaparkan teori yang menjadi
landasan dalam penelitian ini. Secara umum, bagian ini terdiri dariempat sub-bab
yaitu; Pengertian metode penerjemahan, metode penerjemahan komunikatif, teori
komunikasi model Laswell, dan media komunikasi visual.
Bab III akan memaparkan seputar pariwisata. Pada bab ini terdiri dari dua
sub-bab yaitu seputar pariwisata, dan profil Curug 7 Cilember.
Bab IVmerupakan pokok penelitian yang terdiri dari dua sub-bab yaitu daftar
teks pada papan petunjuk arah dan pertanggungjawaban penerjemahan dengan
menerapkan teori yang telah dipaparkan pada sub-bab kerangka teori.
Bab V adalah penutup. Bagian ini terdiri dari dua sub-bab yaitu: kesimpulan
dan rekomendasi.
12
BAB II
PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF DAN TEORI KOMUNIKASI
LASSWELL
A. Pengertian Metode Penerjemahan
Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan
yang ditentukan.1Metode adalah sebuah teknik yang biasa digunakan oleh
seseorang.
Terjemahdalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah translation, dan dalam
literatur Arab dikenal dengan tarjamah.2Penerjemahan ialah suatu kegiatan
mengganti teks dari satu bahasa ke dalam bahasa lain.3Ketika menerjemahkan
suatu kata atau teks, artinya penerjemah menjelaskan suatu bahasa ke dalam
bahasa lain.4
Hakikatnya, penerjemahan bukan hanya proses penggantian teks dari satu
bahasa ke dalam bahasa lain, melainkan juga proses menyalin atau memindahkan
makna, supaya pesannya dapat dipahami oleh orang lain yang tidak mampu
memahami bahasa asal atau aslinya.5 Penerjemahan dipandang sebagai sebuah
1Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia. (Jakarta: Pusat Bahasa,
2008), h. 952 2 M. Zaka Alfarisi, Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia.(Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2001), h. 21 3 J.S Catford, Nazhariyyah Lughawiyyah Fii Al-Tarjamah. Terj. Khalifatul Azaabi dan
Muhyiddin Hamidi. (Beirut: Ma‟had Al-Anma Al-„Arabiy, 1991), h.9 4Izudin Muhammad Najib, Asas At-Tarjamah; Translation. (Cairo: Maktabah Ibn Sina,
2001), h. 7 5 Muhammad Amin Suma, Ulumul Qur‟an. (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013), h. 112
13
proses komunikasi. Dalam proses ini terjadi transfer informasi; dari informasiyang
diekspresikan dalam satu bahasa ditransfer menjadi informasi dalam bahasa lain.6
Metode penerjemahan ialah teknik khusus yang dipergunakan oleh
penerjemah saat hendak memutuskan menerjemahkan suatu kata atau
teks.7Metode penerjemahan berarti cara menerjemahkan yang digunakan oleh
penerjemah dalam mengungkapkan makna bahasa sumber secara keseluruhan ke
dalam bahasa sasaran.8Dengan menggunakan metode penerjemahan, hasil
terjemahan akan mudah dipahami oleh pembaca atau komunikan.
Terdapat banyak metode penerjemahan yang dikembangkan oleh para ahli.
Namun, di antara metode yang ada, metode yang ditawarkan Newmark dinilai
sebagai paling lengkap dan memadai.9Menurut Newmark, metode penerjemahan
dapat digambarkan seperti pada diagram V berikut ini10
:
SL emphasis TL emphasis
Word-for-word translation Adaptation
Literal translation Free translation
Faithful translation Idiomatic translation
Semantic translation Communicative translation
Gambar 2.1
Diagram V (Metode Newmark)
6Eko Setyo Humanika, Mesin Penerjemah: Suatu Tinjauan Linguistik. (Yogyakarta: Gadjah
Mada University, 2002), h. 1 7 Moch. Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab-Indonesia Kontemporer:
Dasar, Teori, dan Masalah. (Tangerang Selatan: Penerbit AlKitabah, 2014), h. 57 8 Syihabuddin, Penerjemahan Arab-Indonesia Teori dan Praktek. (Bandung: Humaniora,
2002), h. 68 9 Benny H. Hoed, Penerjemahan dan Kebudayaan.(Jakarta: Pustaka Jaya, 2006),h. 55
10 Emzir,Teori dan Pengajaran Penerjemahan. (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 60
14
Berdasarkan gambar diagram di atas, Newmark menawarkan 8 metode
penerjemahan, 4 diantaranya berorientasi pada keakuratan bahasa sumber,
sementara 4 lainnya berorientasi pada keterbacaan bahasa sasaran.
B. Metode Penerjemahan Komunikatif
Metode penerjemahan yang ditawarkan oleh Newmark yang berorientasi pada
keterbacaan bahasa sasaran, yaitu metode penerjemahan adaptasi, bebas,
idiomatik, dan metode penerjemahan komunikatif. Dalam keempat metode ini,
penerjemah berupaya menghasilkan dampak yang relatif sama dengan yang
diharapkan oleh penulis teks bahasa sumber terhadap pembaca teks bahasa
sasaran.11
Ketika menerjemahkan, boleh jadi penerjemah menggunakan lebih dari
satu metode. Hanya saja, biasanya terdapat satu metode yang dominan yang
menjadi kecenderungan penerjemah dalam proses menerjemahkan. Pada
penerjemahan yang peneliti lakukan metode dominan yang digunakan ialah
metode komunikatif, yang merupakan salah satu metode yang berorientasi pada
keterbacaan bahasa sasaran.
Menurut Newmark penerjemahan komunikatif berupaya untuk
menerjemahkan makna kontekstual dalam teks bahasa sumber, baik aspek bahasa
maupun aspek isi.12
Sehinngga dengan demikian, isi dan makna pada bahasa
sumber dapat diterima dan dipahami oleh pembaca.13
Metode penerjemahan
komunikatif dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kematangan
berbahasa pembaca dan pesan yang disampaikan.
11
Frans Sayogie, Penerjemahan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia. (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008), h.84 12
Peter Newmark, Approach to Translation. (Oxford: Pergamon Press, 1981), h. 46 13
Syihabuddin, Penerjemahan Arab-Indonesia (Terori dan Praktek), h. 73
15
Saat menerjemahkan dengan metode ini, seorang penerjemah mereproduksi
makna kontekstual yang sedemikian rupa.14
Pesan yang diterima dan dipahami
oleh pembaca teks bahasa sasaran menjadi aspek terpenting yang diperhatikan
oleh penerjemah. Penerjemahan komunikatif adalah penerjemahan yang
menitikberatkan efek yang ditimbulkan oleh suatu terjemahan pada pembaca atau
pendengar.15
Penerjemahan dengan metode komunikatif dapat dikatakan yang paling
mudah dipahami pembaca karena penerjemah menafsirkan teks yang
diterjemahkan. Penerjemahan komunikatif juga sangat memperhatikan keefektifan
bahasa terjemahan.16
Oleh karena itu, dengan menggunakan metode
penerjemahan komunikatif, biasanya pesan bisa langsung dapat dimengerti oleh
pembaca atau pendengar.
Metode penerjemahan komunikatif sering dipakai dalam menerjemahkan teks
informatif dan teks vokatif.17
Kata atau teks yang terdapat dalam papan petunjuk
arah dapat tergolong sebagai teks informatif dan juga vokatif. Maka penerjemahan
papan petunjuk arah dengan metode komunikatif ialah penyampaian informasi
petunjuk arah serta informasi lainnya dari bahasa sumber ke bahasa sasaran
sebagai proses pengantar komunikasi kepada komunikan. Hasil terjemahan papan
petunjuk arah dengan menggunakan metode penerjemahan komunikatif, akan
melahirkan komunikasi yang efektif, yakni terjemahan langsung dapat dimengerti
oleh pembaca.
14
Moch. Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab-Indonesia Kontemporer:
Dasar, Teori, dan Masalah. h. 63 15
Eko Setyo Humanika, Mesin Penerjemah: Suatu Tinjauan Linguistik. h. 21 16
M. Rudolf Nababan, Teori Menerjemah Bahasa Inggris. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2008), h.41 17
Frans Sayogie, Penerjemahan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia. h.90
16
Menurut Frans Sayogie, ada beberapa tahap dalam proses penerjemahan
dengan menggunakan metode komunikatif, yakni sebagai berikut.18
1. Tahap Membaca
Pada tahap ini, penerjemah membaca teks yang akan diterjemahkan
untuk mendapatkan informasi atau pesan dari teks bahasa sumber. Lalu
menandai ketaksaan, penggunaan jargon, idiolek penulis teks bahasa sumber
dan informasi-informasi yang tidak sesuai dengan fakta.
2. Tahap Analisis
Pada tahap ini, penerjemah mulai menganalisis kalimat-kalimat teks
bahasa sumber. Tujuan proses penerjemahan pada tahap ini untuk
menyederhanakan istilah spesifik dan penggunaan jargon, menormalkan
idiolek, mencatat informasi-informasi yang tidak sesuai dengan fakta dan
membuat koreksi bila ada kesalahan. Kemudian mulai melakukan pengaturan
informasi untuk mendapatkan pesan yang utuh dalam bahasa sasaran.
3. Tahap Pengalihan
Dalam tahap ini, penerjemah melakukan pengalihan dengan tujuan
mempertahankan informasi atau pesan yang sudah disederhanakan bahasanya
tanpa mengurangi maksud penulis teks bahasa sumber.
4. Tahap Penyerasian
Dalam tahap penyerasian, penerjemah membandingkan teks
bahasasumber dan teks hasil terjemahan untuk melihat penggunaan ragam
yang sesuai dan gaya bahasa yang wajar. Penyerasian ini dapat dilakukan
18
Frans Sayogie, Penerjemahan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia. h.91
17
secara berulang untuk mendapatkan terjemahan yang sesuai dengan tingkat
pengetahuan pembaca.
C. Teori Komunikasi Model Lasswell
Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin communicare yang artinya
memberitahukan. Kata tersebut kemudian berkembang dalam bahasa Inggris
communication yang artinya proses pertukaran informasi, konsep, ide, gagasan,
perasaan, dan lain-lain antara dua orang atau lebih.19
Brelson dan Steiner
merumuskan bahwa komunikasi adalah penyampaian informasi, idea, emosi,
keterampilan, dan seterusnya, melalui penggunaan simbol, angka, grafik, dan lain-
lain.20
Dalam berkomunikasi,wahana utama yang digunakan manusia ialah
bahasa.21
Komunikasi memang multi makna dan kompleks. Hal ini terlihat jelas pada
banyaknya pakar yang mendefinisikan makna komunikasi. Penulis mengambil
kesimpulan bahwa komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan
pesan atau informasi dari komunikator kepada komunikan baik secara langsung
ataupun menggunakan media dengan tujuan tertentu.
Model dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diartikan dengan contoh;
pola; acuan; ragam.22
Adapun yang dimaksud model pada teori komunikasi ialah
representasi suatu fenomena, baik nyata ataupun abstrak, dengan menonjolkan
unsur-unsur terpenting fenomena tersebut.23
Menurut Sereno dan Mortensen,
19
Suranto Aw, Komunikasi Sosial Budaya. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h. 2 20
Anwar Arifin, IlmuKomunikasi: Sebuah Pengantar Ringkas. (Jakarta: RajaGrafindo,
2006), h. 25 21
Ahmad Sihabudin, Komunikasi Antarbudaya: Satu Perspektif Multidimensi. (Jakarta:
Bumi Aksara, 2013), h. 88 22
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Umum Bahasa Indonesia.
(Jakarta: Balai Pustaka, 2014), h.773 23
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar.(Bandung: Remaja Rosdakarya,
2010), h. 131
18
model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan
untuk terjadinya komunikasi. Menurut Wener J Severin dan James W. Tankard,
Jr., model membantu merumuskan teori dan menyarankan hubungan.
Kekhasan suatu model komunikasi dipengaruhi oleh latar belakang keilmuan
(pembuat) model tersebut, paradigma yang digunakan, kondisiteknologis, dan
semangat zaman yang melingkunginya.24
Ada beberapa model komunikasi yang
dikemukakan oleh para ahli. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model
komunikasi Lasswell.
Harold D. Lasswell merupakan salah satu tokoh yang dianggap sebagai bapak
Ilmu Komunikasi.Kontribusi Lasswell pada ilmu komunikasi banyak ditemukan
dalam bukunya Propaganda and Communication in World History, yang memuat
formulasi yang kelak banyak digunakan dalam riset komunikasi massa.25
Lasswell
mengambil bentuk dasar dari model Shannon dan Weaver,26
menarasikannya, dan
pemikirannya spesifik pada konteks komunikai massa.27
Lasswell menjelaskan
bahwa pada dasarnya komunikasi itu menyangkut 5 pertanyaan sederhana,28
yakni yang akan digambarkan pada bagan di bawah ini;29
BAGAN 2.1
24
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar.h. 143 25
Nurani Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jorjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), h.23 26
Shannon dan Weaver adalah pakar komunikasi yang mengungkapkan bahwa model
komunikasi dimulai dengan komunikator, transmitter,gangguan, alat penerima, dan berakhir
dengan tujuan. 27
John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi.Terj.Hapsari Dwiningtyas. (Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2014), h. 49 28
Roudhonah, Ilmu Komunikasi. (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), h. 73 29
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007),
h. 41
19
Model Komunikasi Lasswell
Berdasarkan bagan 2.1, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Who? (siapa?) /komunikator
Komunikator ialah manusia yang memulai proses komunikasi.
Komunikator bisa terdiri dari satu orang, atau lebih dari satu orang, serta
kumpulan orang (massa). Kumpulan orang yang berkumpul karena memiliki
tujuan dan visi misi yang sama serta ada pembagian kerja di antara mereka,
biasanya disebut “organisasi”.30
Komunikator disebut juga sumber (source), penyandi (encoder),
pembicara (speaker) atau originator. Komunikator merupakan pihak yang
berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Kebutuhannya
bevariasi, mulai dari sekadar mengucapkan “selamat datang” sebagai sapaan
terhadap seseorang, menyampaikan informasi, menghibur, hingga kebutuhan
untuk mengubah ideologi, keyakinan agama dan perilaku pihak lain.31
Adapun yang dimaksud komunikator pada skripsi ini adalah suatu lembaga
pengelola wisata.
2. Says WhatMessage? (mengatakan apa?) / pesan
Pesan ialah segala sesuatu yang disampaikan komunikator kepada
komunikan untuk mewujudkan motif komunikasinya.32
Pesan dapat berupa
simbol verbal atau nonverbal yang memiliki perasaan, ide atau maksud
30
Nurani Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi. h.59 31
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar.h. 69 32
Nurani Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi. h. 62
who
says what
message
in which
channel
to whom
effect
20
komunikan. Adapun yang dimaksud informasi pada skripsi ini yaitu berupa
kata atau teks yang terdapat pada papan petunjuk arah.
3. In Which Channel? (melalui sarapan apa?) / medium
Medium atau media komunikasi adalah alat untuk mewujudkan gagasan
manusia33
atau benda yang digunakan dalam penyampaian pesan. Media
komunikasi berfungsi sebagai alat perantara yang sengaja dipilih komunikator
untuk mengantarkan pesannya agar sampai ke komunikan.34
Adapun media
yang dimaksud dalam skripsi ini adalah papan petunjuk arah.
4. To Whom? (kepada siapa?) / komunikan
Komunikan adalah penerima pesan. Sebagaimana komunikator,
komunikan juga dapat terdiri dari satu orang, banyak orang, dan massa.
Dalam konteks komunikasi massa, komunikan biasanya disebut khalayak,
pemirsa, pendengar, pembaca, target sasaran.Komunikan disebut juga
penerima (receiver), sasaran/tujuan (destination), penyandi-balik (decoder)
atau khalayak (audience), pendengar (listener).35
Adapun yang dimaksud
komunikan pada skripsi ini adalah para pengunjung objek wisata.
5. With what effect? (dengan akibat apa?) / akibat.
Maksud effect menurutLasswell ialah bahwa suatu proses komunikasi
harus mempunyai pengaruh bagi para komunikan. Jadi, efek adalah situasi
yang terjadi pada komunikan setelah ia menerima pesan tersebut. Misalnya
penambahan pengetahuan (dari tidak tahu menjadi tahu), terhibur, perubahan
sikap, perubahan keyakinan, perubahan perilaku, dan
33
Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Paradigma – Teori – Aplikasi – Strategi Komunikasi
Politik Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), h. 94 34
Nurani Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi. h. 62 35
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar.h. 71
21
sebagainya.36
Adapunefekyang dimaksudpada skripsi ini yaitu efekyang
timbul dari para pengunjung. Efektersebut yakni pengunjung dapat
mengetahui petunjuk arah-arah lokasi, atau wahana-wahana yang disediakan
di tempat wisata dengan cara membaca teks yang ada pada papan petunjuk
arah.
Model yang dikemukakan Harold Lasswell pada tahun 1948 ini dikenal
dengan formula Lasswell.37
Model ini sering diterapkan dalam komunikasi
massa. Secara implisit sebagian besar dari riset komunikasi massa mengikuti
model Lasswell.38
Sebab model komunikasi Lasswell menunjukkan pesan
yang selalu bersifat linear, dimulai dari komunikator hingga berakhir pada
efek.39
Model Lasswell dikritik karena model itu tampaknya mengisyaratkan
kehadiran komunikator dan pesan yang bertujuan. Model itu juga dianggap
terlalu menyederhanakan masalah. Selain itu, kekurangan dari model
Lasswell ini adalah tidak digambarkannya unsur feedback (umpan
balik).40
Tetapi, seperti setiap model yang baik, model Lasswell memfokuskan
perhatian pada aspek-aspek penting komunikasi.
D. Media Komunikasi Visual
Komunikasi manusia bersifat multimode dan multimedia.41
Media adalah
sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada publik dengan
36
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar. h. 71 37
Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi:Sebuah Pengantar Ringkas. h. 25 38
John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi. h. 50 39
Morissan, Psikologi Komunikasi. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 224 40
Roudhonah, Ilmu Komunikasi. h. 74 41
Marcel Danesi. Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan
Teori Komunikasi. (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h. 398
22
menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks, gambar, atau foto.42
McLuhan menyebut bahwa media adalah perluasan alat indra manusia. Dengan
kata lain, kehadiran media dalam berkomunikasi tidak lain dari upaya untuk
melakukan perpanjangan dari telinga dan mata.43
Salah satu media yang digunakan dalam berkomunikasi ialah media
visual.Beberapa pakar psikolog memandang bahwa dalam komunikasi
antarmanusia media yang paling dominan digunakan adalah pancaindra manusia,
seperti melihat dan mendengar. Media visual termasuk sebagai media yang
dominan. Karena, media visual adalah media publitas yang dipergunakan untuk
mengadakan hubungan dengan publik, yang dapat ditangkap dengan indera
mata.44
Media visual mencirikan bahasa isyarat, tulisan, danrepresentasi visual
sepertimenggambar, memahat, dan sebagainya.Dalam komunikasi visual
komunikan menggunakan bahasa visual, di mana unsur dasar bahasa visual (yang
menjadi kekuatan utama dalam penyampaian pesan) adalah segala sesuatu yang
dapat dilihat dan dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna, atau
pesan.45
Pesankomunikasi visual pada hubungan komunikator dan komunikan
sepenuhnya tidak ditentukan situasi, melainkan bagaimana komunikan
menafsirkan sebuah teks atau gambar.46
42
Maimunah, Lusyani Sunarya, dkk, “Media Company Profile sebagai Sarana Penunjang
Informasi dan Promosi.” (Tangerang: Jurnal CCIT, 2012). 43
Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Paradigma – Teori – Aplikasi – Strategi Komunikasi
Politik Indonesia. h. 94 44
H.A.W Widjaja, Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008), h. 80 45
Adi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual. (Yogyakarta: Penerbit ANDI,
2007), h. 10 46
Burhan Bungin, Komunikasi Pariwisata (Tourism Communication): Pemasaran dan
Brand Destinasi. (Jakarta: Aditya Andrebina Agung, 2015), h. 251
23
Bentuk komunikasi visual biasanya dapat menarik khalayak dibandingkan
dengan apabila hanya disampaikan dengan cara verbal.Seperti yang dikatakan
olehDwyer bahwa pada umumnya orang mampu mengingat:47
10% dari apa yang dibacanya,
20% dari apa yang didengarnya,
30% dari apa yang dilihatnya,
50% dari apa yang dilihat dan didengarnya.
Bidang komunikasi visual adalah bidang desain grafis yang sangat menantang
di bidang industri pariwisata. Komunikasi visual dalam bidang pariwisata kini
sudah digunakan untuk pemasaran pariwisata, baik untuk mengkomunikasikan
aksesibilitas, destinasi wisata, sumber daya kepada wisatawan serta untuk
menunjang ketertarikan wisatawan pada sarana dan prasanarana yang disediakan
oleh lembaga pariwisata. Karena itu bidang ini akan selalu berkembang di masa
depan di mana kajiannya diarahkan kepada komunikasi enterpreneurship,
kreativitas, seni, dan kebebasan berkreasi.48
47
Pawit M. Yusuf, Komunikasi Instruksional: Teori dan Praktek. (Jakarta: Bumi Aksara,
2010) h. 222 48
Burhan Bungin, Komunikasi Pariwisata (Tourism Communication): Pemasaran dan
Brand Destinasi. h. 96
24
BAB III
SEPUTAR PARIWISATA DAN PROFIL CURUG 7 CILEMBER
A. Seputar Pariwisata
1. Pengertian Pariwisata
Pariwisata sebagai suatu istilah mulai berkembang dan populer
digunakan di Indonesia setelah Musyawarah Nasional Tourisme II di Tretes,
Jawa Timur pada tanggal 12-14 Juni 1958.1 Sebagai salah satu bentuk
aktivitas masyarakat, pariwisata berkembang pesat dalam sejarah kehidupan
manusia sejak pertengahan abad lalu.2
Pariwisata terdiri dari dua rangkaian kata, yakni “pari” dan “wisata”.
Pariberarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap. Sedangkan wisata
berarti perjalanan, bepergian, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan
“travel”. Secara etimologis pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang
diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar
dari suatu tempat ke tempat lain.3
Dalam Kamus Pariwisata, wisata diartikan dengan perjalanan keliling
memakan waktu lebih dari tiga hari yang diselenggarakan oleh suatu biro
perjalanan, dengan acara-acara peninjauan di beberapa tempat yang
menarik.4Menurut Mathiese dan Wall, wisata adalah kegiatan bepergian
1 Ida Bagus Wyasa Putra, Putu Sudharma Sumadi, dkk. Hukum Bisnis Pariwisata.
(Bandung: Refika Aditama, 2003), h. 153 2 IGdePitanadanIKetutSuryaDiarta,PengantarIlmuPariwisata. (Yogyakarta: PenerbitANDI,
2009), h.10 3 Ida Bagus Wyasa Putra, Putu Sudharma Sumadi, dkk. Hukum Bisnis Pariwisata. h. 153
4 Mohamad Ngafenan, Kamus Pariwisata.(Semarang: Dahara Prize, 1996), h. 288
25
daridan ke tempat tujuan lain di luar tempat tinggalnya.5Sedangkan pada UU
No. 10 tahun 2009 menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan wisata adalah
kegiatan perjalanan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dengan
mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi,
atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi, dalam jangka
waktu sementara. Istilah pariwisata berasal dari dilaksanakanya kegiatan
wisata yaitu suatu aktivitas perubahan tempat tinggal sementara seseorang, ke
luar tempat tinggalnya sehari-hari bersifat sementara dengan suatu alasan
apapun kecuali melakukan kegiatan yang bisa menghasilkan upah atau gaji.6
Arti kata pariwisata secara leksikal yaitu perpelancongan.7 Perpelancongan
adalah segala hal yang berhubungan dengan melancong (bepergian untuk
bersenang-senang; bertamasya).
Dari beberapa pengertian mengenai pariwisata, maka dapat disimpulkan
bahwa pariwisata adalah perjalanan ke tempat tujuan lain di luar tempat
tinggal untuk tujuan tertentu. Sebenarnya, perjalanan wisata merupakan
kegiatan manusia yang memiliki kebutuhan, keinginan, serta harapan yang
bermacam-macam yang berbeda satu orang dengan orang lainnya.8 Jika pada
awalnya kegiatan wisata adalah untuk kesenangan belaka, kini kegiatan
tersebut menjadi sesuatu yang harus direncanakan, dilaksanakan dan
5 Fandeli Chafid, Dasar-dasar Manajemen Kepariwisatan Alam. (Yogyakarta: Liberty
Offset, 2001), h. 36 6 A.J Muljadi dan Andri Warman, Kepariwisataan dan Perjalanan.(Jakarta: Rajawali,
2016), h. 8 7Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Umum Bahasa Indonesia. h. 843
8 Oka A. Yoeti, Ekonomi Pariwisata: Introduksi, Informasi, dan Implementasi. (Jakarta:
Kompas Media Nusantara, 2008), h. 116
26
dinikmati secara serius, yang kemudian mengakibatkannya menjadi tidak
lagi sederhana.9
Kegiatan kepariwisataan merupakan kegiatan yang bersifat sistem,
memiliki ruang lingkup, komponen, dan proses tersendiri. Merupakan sistem
perdagangan yang bersifat khusus, berobyek jasa, dan mendapat dukungan
dari sistem lainnya, seperti sistem sosial, budaya, lingkungan hidup, sistem
religi, dan sistem-sistem lainnya.10
Setiap perjalanan wisata melibatkan wisatawan, penyedia jasa
transportasi, penyedia jasa akomodasi, jasa atraksi. Antara satu dengan yang
lain memiliki hubungan fungsional dan berdasarkan hubungan itulah kegiatan
perjalanan wisata dapat berlangsung. Hubungan-hubungan tersebut dapat
menjadi sumber pajak dan pendapatan negara, sehingga banyak negara yang
memanfaatkan industri pariwisata untuk meningkatkan pendapatan
negaranya.
Pariwisata dewasa ini menjadi sebuah mega bisnis. Sebab, jutaan orang
mengeluarkan ribuan rupiah ataupun dollar untuk menghabiskan waktu luang
untuk memuaskan diri dengan cara berwisata. Bisnis pariwisata adalah aspek
kegiatan kepariwisataan yang berorientasi pada penyediaan jasa pariwisata
yang dibutuhkan wisatawan.11
Menurut Pasal 1 angka 5 UU No.9 Tahun
1990, usaha pariwisata diartikan sebagai “kegiatan yang bertujuan
menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan
9 IGdePitanadanIKetutSuryaDiarta,PengantarIlmuPariwisata. h. 12
10 Ida Bagus Wyasa Putra, Putu Sudharma Sumadi, dkk. Hukum Bisnis Pariwisata. h.17
11 Ida Bagus Wyasa Putra , Putu Sudharma Sumadi, dkk. Hukum Bisnis Pariwisat. h.17
27
obyek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang
terkait di bidang tersebut.”12
2. Wisatawan
Kata wisatawan merujuk kepada orang. Pengertian mengenai wisatawan
memiliki banyak penafsiran, menurut Undang-undang No.9 Tahun 1990
tentang kepaiwisataan, wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan
wisata.13
Istilah lain dari wisatawan adalah visitor, yaitu setiap orang yang
mengunjungi negara yang bukan merupakan tempat tinggalnya, untuk
berbagai tujuan, tetapi pekerjaan atau penghidupan dari negara yang
dikunjungi.14
Wisatawan adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan
perjalanan atau berwisata yang memiliki memiliki sebab tersendiri. Di antara
sebabnya ialah untuk melihat sesuatu yang istimewa, unik, aneh atau langka,
berbeda dengan yang biasa ia lihat sehari-hari. Pada prinsipnya wisatawan
melakukan perjalanan untuk mendapatkan kesenangan, bukan dalam rangka
mencari nafkah.15
Berdasarkan asal atau tempat tinggal wisatawan, wisatawan
dikategorikan menjadi wisatawan domestik dan mancanegara. Wisatawan
domestik adalah wisatawan yang bekunjung ke tempat tujuan wisata yang
masih berada di dalam wilayah negara asalnya. Sedangkan wisatawan
12
Ida Bagus Wyasa Putra, Putu Sudharma Sumadi, dkk. Hukum Bisnis Pariwisata. h. 153 13
A.J Muljadi dan Andri Warman, Kepariwisataan dan Perjalanan. h. 13 14
Oka A. Yoeti, Pengantar Ilmu Pariwisata, (Bandung: Angkasa, 1996), h. 135 15
I Gusti Bagus Arjana, Geografi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (Jakarta: RajaGrafindo
Persada, 2016), h. 66
28
mancanegara adalah wisatawan yang bekunjung ke tempat wisata yang
berada di luar wilayah negara asalnya.16
Jumlah wisatawan dalam negeri dan mancanegara cenderung meningkat
dari tahun ke tahun diakibatkan oleh:17
a. Manusia memiliki kebutuhan waktu senggang untuk mengatasi
kejenuhan dari rutinitas kehidupan.
b. Meningkatnya ekonomi masyarakat, munculnya banyak kelas
menengah.
c. Membaiknya hubungan internasional secara bilateral dan
multilateral.
d. Pemberian insentif berbagai perusahaan untuk karyawannya dan
melakukan pariwisata berombongan.
e. Semakin banyak daerah yang membenahi, membangun dan
mengembangkan bidang pariwisata, dan gencar melakukan promosi.
f. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi berkembangnya
internet secara masif di dunia dan maraknya penggunaan media
sosial yang sekaligus menjadi media promosi.
g. Berkembangnya industri kreatif yang memperkaya atraksi wisata,
berupa produk-produk wisata dan jasa wisata untuk hiburan dan
cendera mata.
Panitia Statistik Liga Bangsa-Bangsa dalam sidang dewan yang
diselenggarakan pada tanggal 24 Januari 1937 telah menetapkan kriteria yang
dianggap sebagai wisatawan,18
yaitu:
16
Nyoman S. Pendit, Ilmu Pariwisata, Sebuah Pengantar Perdana. (Jakarta: Pradnya
Paramita, 1990), h. 34 17
I Gusti Bagus Arjana, Geografi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,h. 67
29
a. Mereka yang mengadakan perjalanan untuk pertemuan atau sebagai
utusan untuk keperluan tertentu (ilmiah, diplomati, keagamaan, dan
olahraga).
b. Mereka yang melakukan perjalanan untuk usaha.
c. Pengunjung yang melakukan perjalanan untuk tujuan bersenang-
senang, kunjungan keluarga, menyembuhkan suatu penyakit.
d. Penumpang yang datang berkunjung dengan kapal pesiar, walau
tinggal kurang dari 24 jam
Adapun kelompok yang tidak termasuk wisatawan, ialah:19
a. Orang yang sedang mencari pekerjaan dan melakukan kegiatan
mencari nafkah.
b. Orang yang datang di suatu tempat dengan maksud untuk menetap di
situ.
c. Orang yang bepergian dengan melintasi suatu negara tanpa singgah,
meskipun perjalanan itu memakan waktu lebih dari 24 jam.
3. Daya Tarik dan Pelengkap Wisata
Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan,
keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya
dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan
wisata.20
Obyek dan daya tarik wisata merupakan dasar bagi kepariwisataan.
Jika di suatu tempat tidak ada daya tarik wisatanya, maka aktivitas
kepariwisataan dikatakan tidak ada.
18
Oka A. Yoeti, Ekonomi Pariwisata: Introduksi, Informasi, dan Implementasi. h. 190 19
Mohamad Ngafenan, Kamus Pariwisata. h. 291 20
I Gusti Bagus Arjana, Geografi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.h. 7
30
Obyek daya tarik wisata terbagi menjadi tiga macam,21
yaitu:
a. Alam, yakni daya tarik wisata yang bukan ciptaan manusia
melainkan terbentuk karena adanya proses alam.22
Misalnya
pegunungan, pantai, danau, laut, air terjun.
b. Budaya, yakni daya tarik wisata yang terbentuk karena kebudayaan.
Misalnya peninggalan sejarah dan purbakala serta adat istiadat atau
kebiasaan orang lain.
c. Buatan manusia, misalnya waduk, tempat olahraga, dan tempat
hiburan/rekreasi.
Daya tarik wisata menjadi fokus utama dan aspek terpenting dalam
perencanaan kepariwisataan. Daya tarik wisata akan memberikan kepuasaan
kepada wisatawan, oleh karena itu daya tarik wisata juga dilengkapi dengan
sarana prasarana yang dibutuhkan wisatawan. Di antara pelengkap sarana
prasarana wisata yaitu;
a. akomodasi,
b. akses,
c. fasilitas,
d. transportasi,
e. catering service,
f. aktivitas rekreasi,
g. pembelanjaan (penyediaan kios),
h. komunikasi,
i. kesehatan,
21
A.J Muljadi dan Andri Warman, Kepariwisataan dan Perjalanan. h. 50 22
I Gusti Bagus Arjana, Geografi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. h. 36
31
j. keamanan,
k. kebersihan,
l. sarana ibadah,
m. sarana pendidikan, dan
n. sarana olahraga.
4. Tujuan Pengembangan Pariwisata
Sesuai Undang-Undang No. 9 tahun 1990 menyebutkan bahwa tujuan
pengembangan pariwisata adalah:
a. Memperkenalkan, mendayagunakan, melestarikan, dan
meningkatkan mutu dan daya tarik wisata.
b. Memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkan persahabatan
antarbangsa.
c. Memperluas dan meratakan kesempatan berusaha dan lapangan
kerja.
d. Meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
e. Mendorong pendayagunaan produk nasional.
Selain tujuan-tujuan yang telah disebutkan dalam Undang-Undang,
kepariwisataan juga memiliki tujuan untuk pengembangan teknologi dan
pelestarian budaya (culture preservation).23
Sektor pariwisata selain mampu menjadi sektor andalan dalam usaha
meningkatkan perolehan devisa negara, juga mampu mengentaskan
kemiskinan. Pariwisata memiliki andil dan memberikan kontribusi besar
23
A.J Muljadi dan Andri Warman, Kepariwisataan dan Perjalanan. h. 80
32
dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil di mana proyek pariwisata
dikembangkan. Keterlibatan langsung masyarakat yang berpendapatan
rendah dalam program-program pengembangan pariwisata melalui
pemanfaatan hasil kerajinan tangan, hasil pertanian, peternakan, perkebunan,
produk hasil seni dan budaya tradisional serta pengembangan desa wisata
sangat membantu usaha peningkatan kemiskinan itu.24
Wisatawan yang datang ke daerah tempat wisata tentu akan membeli
produk masyarakat. Dampak pengeluaran wisatawan terhadap perekonomian
inilah yang dapat membantu mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Selain
mengentaskan kemiskinan, mengembangkan pariwisata sebagai suatu industri
akan terjadi peningkatan dalam: kesempatan berusaha, kesempatan kerja,
penerimaan pajak, pendapatan nasional, dan sekaligus akan memperkuat
posisi neraca pembayaran.
B. Profil Curug 7 Cilember
1. Kondisi Umum
Curug Cilember terletak di Desa Megamendung, Kecamatan
Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Curug ini berada di hutan
lindung terbatas seluas 25 Ha yang diperuntukkan kawasan wisata seluas 5,9
Ha. Curug yang berada di ketinggian 700 s/d 1,010 m dpl ini memiliki suhu
yang cukup dingin, yakni 17o - 25
o C.
25
Curug Cilember merupakan salah satu wanawisata milik negara. Selain
hutan yang luas, di lokasi ini terdapat tujuh buah air terjun. Ketujuh air terjun
tersebut terdapat di tempat yang berbeda-beda, dengan jeram tertinggi
24
Oka A. Yoeti, Ekonomi Pariwisata: Introduksi, Informasi, dan Implementasi. h. 18 25
Pengelola Curug 7 Cilember, Power Point (PPT) Profil Cilember 2017. (Bogor:
Lembaga Curug 7 Cilember, 2017), slide.2
33
mencapai 40m. Uniknya, semakin kecil angkanya, semakin tinggi letak air
terjun tersebut.
2. Sejarah Pengelolaan
Pengelolaan Curug 7 Cilember dimulai pada tahun 1990 yang masuk
wilayah kerja RPH (Resort Pemangkuan Hutan) Cipayung, BKPH (Badan
Kesatuan Pemangkuan Hutan) Bogor, KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan)
Bogor.26
Curug Cilember pertama kali ditunjuk sebagai kawasan wanawisata
dan dibuka untuk umum. Pengelolaan dan pengembangannya diarahkan pada
kebijakan ekowisata (wahana pelestarian alam, pengembangan ekonomi
berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat).
Pada tahun 1997, Wana Wisata Curug Cilember ditetapkan sebagai
kawasan wanawisata andalan Perum Perhutani Unit III Jawa Barat,
berdasarkan surat direksi Perum Perhutani No 226/043.7/Prod/Dir/1997. KPH
Bogor mulai melakukan pembangunan untuk peningkatan pelayanan
pengunjung. Berdasarkan surat keputusan direksi Perum Perhutani No.
2641/Kpts/Dir/1997 tentang pedoman pengusahaan pariwisata alam Perum
Perhutani dan surat kepala Perum Perhutani Unit III Jawa Barat tentang
peningkatan pelayanan pengunjung.
Penunjukan tim sukses, mandor wisata, dan perencanaan anggaran biaya
dan manajemen wanawisata Curug Cilember dilakukan pada tahun 2002.
Kemudian dilaksanakan studi penyusunan RIP (Rencana Induk Pengusahaan)
kerjasama antara Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dengan pusat
penelitian kepariwisataan Institut Teknologi Bandung (ITB).
26
Pengelola Curug 7 Cilember, Power Point (PPT) Profil Cilember 2017. slide.3
34
Pada tahun 2001 wanawisata Curug 7 Cilember menjalin kerjasama
dengan salah satu organisasi masyarakat Desa Jogjogan yaitu IRMAS (Ikatan
Remaja Masjid) dalam bidang Kebersihan, Ketertiban dan Keamanan (K3)
serta pengelolaan parkir dan MCK. Sedangkan dalam bidang penyediaan
akses jalan untuk kemudahan dan kelancaran wisatawan, pada tahun 2003
Curug Cilember menjalin kerjasama dengan pemerintahan Desa Jogjogan.27
Pada tahun 2005, dilakukan pelimpahan pengelolaan Curug Cilember
dari KPH Bogor ke Kesatuan Bisnis Mandiri Wisata Benih dan Usaha Lain
(KBM WBU).28
Hal ini berdasarkan surat keputusan Direksi Perum Perhutani
No. 554/KPTS/DIR tanggal 26 September 2005 tentang Struktur Organisasi
Perum Perhutani.
3. Objek Daya Tarik Wisata Alam
Objek daya tarik di Curug 7 Cilember cukup banyak, di antaranya
yaitu;29
a. Air Terjun
Daya tarik utama wanawisata Curug Cilember berupa tujuh air
terjunyang berada pada ketinggian yang berbeda-beda.
b. Jungle Lodge
Dengan pemandangan mengarah ke air terjun, sungai dan hutan,
terdapat konstruksi bangunan ecobuilding berbentuk panggung kayu.
27
Pengelola Curug 7 Cilember, Power Point (PPT) Profil Cilember 2017. slide.3 28
KBM WBU (Kesatuan Bisnis Mandiri Wisata Benih dan Usaha Lain) berubah nama
menjadi KBM AEJ (Kesatuan Bisnis Mandiri Agroforestry, Ekowisata & Jasa Lingkungan) pada
tahun 2010. Dan pada tahun 2012, KBM AEJ berubah nama menjadi KBM JLPL (Kesatuan Bisnis
Mandiri Jasa Lingkungan & Produk Lainnya) 29
Pengelola Curug 7 Cilember, Power Point (PPT) Profil Cilember 2017. slide.6
35
c. Aula
Aula semipermanen berukuran 6mx 12m yang biasa digunakan
sebagai meetingroom.
d. Taman Kupu-Kupu
Berbentuk kubah seluas 500m2
ditangkarkan 6 specieskupu-kupu. Di
taman ini, pengunjung dapat mengetahui proses metamorfosis kupu-
kupu.
e. Camping
Terdapat tiga areal camping dengan persediaan peralatan camping
berupa tenda, matras spone, sleeping bag, extra bad dan lampu badai.
f. Outdoor Activity
Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan di lokasi Curug
Cilember, seperti outbound, gathering, jungle tracking, snapshoot,
pendidikan konservasi hutan, flora dan fauna.
4. Jumlah Pengunjung
Berikut ini jumlah pengunjung Curug Cilember sejak tahun 2011 hingga
2017 bulan September;30
TABEL 3.1
Daftar Jumlah Pengunjung Curug 7 Cilember
No Tahun Wisnus Wisman Total
1 2011 200.084 23.535 223.619
2 2012 197.048 21.363 218.411
3 2013 201.659 32.628 234.287
4 2014 209.217 45.279 254.496
30
Pengelola Curug 7 Cilember, Okupansi Pengunjung (Microsoft Office). (Bogor: Lembaga
Curug 7 Cilember, 2017), h.1
36
5 2015 269.733 53.430 323.163
6 2016 272.919 63.208 336.127
7 2017 173.814 48.448 222.262
Tabel di atas adalah daftar pengunjung dalam jangka waktu pertahunnya,
untuk jumlah pengunjung perbulan secara rinci terdapat di lampiran.
Berdasarkan tabel di atas, jumlah pengunjung terus mengalami peningkatan
sejak tahun 2012, baik pengunjung domestik maupun mancanegara.
Diprediksikan bahwa pada tahun-tahun selanjutnya, pengunjung Curug
Cilember akan terus memuncak.31
Salah satu faktor terjadinya peningkatan ini
ialah baiknya sistem pemasaran yang dilakukan oleh lembaga wanawisata
Curug 7 Cilember.
31
Pemprediksian tersebut didapatkan oleh peneliti melalui hasil wawancara pada tanggal 13
Oktober 2017 dengan Bapak Trisna Mulyana, S.Hut, selaku ketua pengelola wanawisata Curug
Cilember.
37
BAB IV
PERTANGGUNGJAWABAN PENERJEMAHAN AKADEMIK
A. Daftar Teks pada Papan Petunjuk Arah
Pada bab ini peneliti tidak memaparkan keseluruhan teks yang ada di papan
petunjuk arah di Curug 7 Cilember. Peneliti hanya memaparkan beberapa teks
yang menjadi tidak berterima pada Bsa jika tidak diterjemahkan dengan metode
komunikatif, sehinggadapat mempengaruhi komunikasi menjadi tidak efektif.
Papan petunjuk arah yang dianalisis pada bab ini, dikategorikan berdasarkan
satuan gramatikalnya, yakni kata, frasa, dan kalimat.
Berdasarkan pengkategorian tersebut, terdapat 1 kategori kata, 13kategori
frasa, dan 9 kategori kalimat. Maka total keseluruhan teks yang akan
dipertanggungjawabkan terjemahannya yaitu 23. Pertanggungjawaban
penerjemahan pada bab ini mendeskripsikan dari mana terjemahan kata tersebut
didapatkan, dan alasan mengapa diterjemahkan demikian. Adapun dalam
penerjemahan yang peneliti lakukan, penelitimenggunakan beberapa metode
penerjemahan dan metode dominan yang digunakan ialahmetode komunikatif.
Berikut ini merupakan daftar teks papan petunjuk arah:
1. Kategori Kata
a. Toilet
2. Kategori Frasa
a. Kamar bilas
b. Selamat Datang
c. Kios Wisata
38
d. Pondok Kayu
e. Terapi Ikan
f. Curug 5
g. Taman Cinta
h. Taman Keluarga
i. Taman Kupu-kupu
j. Taman Konservasi Kupu-kupu
k. Pondok Damar
l. Camp. Pakis
m. Jalur Evakuasi
3. Kategori Kalimat
a. Terimakasih, Anda telah membuang sampah pada tempat yang telah
kami sediakan.
b. Hati-hati Penggunaan Api Unggun!
c. Berbahaya Batu Jatuh
d. Dilarang Berburu!
e. Mohon tidak mandi di air terjun saat hujan!
f. Hati-hati bahaya longsor!
g. Pada saat cuaca buruk (mendung, berkabut, hujan, dan angin
kencang) Dimohon untuk tidak melakukan pendakian.
h. Dimohon untuk menjauhi area air terjun, sungai, tebing, dan pohon
besar.
i. Jika terjadi sesuatu hubungi call centre; (0251) 8258890, customer
service 085881759990
39
B. Pertanggungjawaban Penerjemahan
1. Kategori Kata
Pertama:
Bsu Bsa
Toilet ح س د ب١ ا
Padaaplikasi luringkamus Al-Maaniy versi 1.1, kata toilet
diterjemahkan dengan beberapa kata di antaranya yaitu; ذ ١ ث خ ا ز ال ء ب
ح س د ١ ؼ ا ش ز غ بء غ اذ غ غ غ ظط غ . Sedangkan dalam kamus Modern
Indonesia-Arab Al-Mufied,1 kata toilet diterjemahkan dengan از اش ذ ١ ث خ
ح س بع د ز ش ١ ا ذ ١ ب ث ي ز ج ب ى ب خ ا ذ ١ ة ث د ال ءال .
Kata ح س د ب١ ا dalam kamus Al-Mujam Al-Wasith,2 bermakna
ك ٠ ز ؼ ب ب س ا بع ز ش با ث )WC/toilet, kamar mandi dan sebagainya).
Adapun dalam kamus Oxford Arabic-English3 dimaknai dengan toilet,
bathroom, restroom. Penerjemah menerjemahkan kata toilet dengan ح س د
ب١ ا karena penerjemah menggunakan metode penerjemahan
komununikatif yang sangat memperhatikan keefektifan bahasa sasaran.
Ketika menerjemahkan dengan metode komunikatif, penerjemah harus
dapat menerjemahkan suatu kata ke dalam Bsa sesuai dengan
kebudayaan yang ada pada Bsa tersebut.
Kata ح س د ب١ ا dinilai efektif karena dalam kebudayaan Arab,
misalnya di Arab Saudi dan Mesir, toilet seringkali diterjemahkan
1Nur Mufid, Kamus Modern Indonesia-Arab Al-Mufied. (Surabaya: Pustaka Progressif,
2010), h. 713 2 Syauqi Dhaif, Al-Mujam Al-Wasith.(Mesir: Maktabah Shurouq Ad-Dauliyyah, 2004), h.
303 3 Oxford Dictionaries, Oxford Arabic-English. (Oxford: Oxford University Press, 2014), h.
273
40
dengan ح س د ب١ ا .4 Penerjemah juga melakukan penelusuran Google
dengan kata kunci ح س د ب١ ا untuk memastikan apakah kata tersebut
lazim digunakan dalam kebudayaan Arab. Kemudian penerjemah
menemukan sebuah artikel yang berjudul “ ظمبد ف اشأح اشخ لظخ
١زا١ب ثذا اغؼد٠خ ف اخبطئ اسب دخي اززس ا١ب... Cerita) ”دساد
tentang pria dan wanita di poster toilet, Waspadalah saat memasuki
kamar mandi yang salah di Arab saudi, Polandia, dan Lituania).5 Pada
judul artikel tersebut terdapat frasa ح س د ب١ ا , dan gambar yang muncul
pada artikel tersebut yaitu;
Gambar 4. 1
Gambar hasil penelusuran Google untuk kata اهي م ان ة ر و د
Gambar 4. 2
Gambar hasil penelusuran Google untuk kata ي اه ان م ة ر و د
4Informasi ini didapat pada saat Kegiatan Belajar Mengajar pada tanggal 19 Desember
2017 mata kuliah Penerjemahan Teks Kontemporer, dengan dosen pengampu Abdul Wadud
Kasyful Anwar, M.A yang berprofesi sebagai interpreter kepresidenan sejak zaman Presiden
pertama Indonesia. 5لظخاشخاشأحفظمبددسادا١ب...اززسدخياسباخبطئفاغؼد٠خ ,(Masreiat) ظش٠بد
١زا١ب ثذا ,diakses dari http://masreiat.com/varieties/2016/01/02/29757, pada tanggal
13Februari 2018, pukul 06.40 WIB.
41
Gambar di atas menunjukkan bahwa toilet lazim diterjemahkan
dengan ح س د ب١ ا dalam kebudayaan Arab, salah satunya di Arab Saudi.
Dengan demikian, hasil terjemahan membuat pemahaman yang jelas bagi
para wisatawan, khususnya wisatawan Arab. Metode penerjemahan yang
digunakan adalah metode yang berorientasi pada keterbacaan BSa
dengan prinsip komunikatif yang mementingkan pembaca BSa agar
mudah memahami maksud dari BSu.Pada papan petunjuk arah yang
bertuliskan ح س د ب١ ا , penerjemah juga menggunakan sebuah gambar
orang yang sedang duduk di WC. Hal ini dilakukan agar media
komunikasi visual yang terpampang memberikan efek pemahaman yang
jelas bagi para komunikan.
Gambar 4. 3
Desain Papan Petunjuk Arah Toilet
2. Kategori Frasa
Ke-dua:
Bsu Bsa
Kamar Bilas۶
س ا دبب7
6Kamar bilas Curug 7 Cilember berfugsi untuk mandi atau membilas tubuh setelah
berendam di kolam Curug. 7Penggunaan kata ب berbeda dengan kata ز ١ ب ح ا س yang berarti toilet. Dalam kebudayaan د
Arab, kata ١ ب ح ا س memiliki makna yang lebih sempit, yakni tempat yang hanya berfungsi untuk د
Buang Air Kecil (BAK) atau Buang Air Besar (BAB) saja, tidak dapat digunakan untuk mandi.
Sedangkan kata ب bermakna suatu tempat yang bukan hanya berfungsi untuk BAK atau BAB ز
saja, melainkan juga digunakan untuk mandi/ bilas. (Informasi ini didapat dari Abdul Wadud
Kasyful Anwar, M.A.
42
Arti kata bilas menurut KBBI adalah mandi atau membasuh yang
kedua kali dengan air bersih (misalnya mandi dengan air tawar sesudah
mandi di laut atau kolam renang). Oleh karena itu, kamar bilas disebut
juga dengan kamar mandi. Jika diterjemahkan kata per kata hasil
terjemahannya yakni خ ف ش غ غ غ ا . Penerjemah mencari terjemahan kamar
bilas (kamar mandi) dalam aplikasiluringkamus Al-Maaniy versi 1.1 ,
kemudian ditemukan beberapa kata di antaranya yaitu; ١ ث ا خ ذ ز ال ء ب
ح س د ١ ؼ ا ش ز غ بء غ اذ غ غ غ ظط غ . Lalu penerjemah memutuskan untuk
menerjemahkannya dengan kata ب اس yang kemudian digunakan dalam
bentuk jamaknya, yakni س ا دبب , karena kebudayaan Arab lebih sering
menggunakan kata-kata dalam bentuk jamak. Selain itu, penggunaan kata
“ س ا دبب ” juga sudah lazim digunakan oleh orang-orang Arab, khususnya
orang Mesir, Arab Saudi, Riyadh, dan kota-kota lainnya.8
Pada kebudayaan Indonesia, misalnya cukup dengan menggunakan
kamar bilas bukan kamar-kamar bilas. Meskipun dalam BSu struktur
frasanya kamar bilas, tetapi tetap diterjemahkan ke dalam bentuk jamak
dalam bahasa Arab. Hal ini karena dalambahasa dan kebudayaan Arab,
lebih sering dan suka menggunakan kata dalam bentuk jamak. Oleh
karena itu, dalam kebudayaan Arab kata س ا دبب sudah lumrah
diberlakukan untuk penyebutan kamar mandi / kamar bilas. Selain alasan
tersebut, bentuk jamak juga digunakan karena kamar bilas yang berada
di Curug 7 Cilember bukan hanya satu kamar, melainkan terdapat 4
kamar bilas.
8Informasi ini didapat dari hasil wawancara pada tanggal 20 Januari 2018 dengan informan
yang merupakan native (penduduk asli) Mesir, yakni Mahmoud Mohammed Hosny Mohammed,
Lc.
43
Metode penerjemahan yang digunakan adalahmetode yang
berorientasi pada keterbacaan bahasa sasaran dengan prinsip komunikatif
yangmenggunakan kata-kata yang bersifat lebih umum pada bahasa
sasaran.
Gambar 4. 4
Desain Papan Petunjuk Arah Kamar Bilas
Ke-tiga:
Bsu Bsa
Selamat Datang ال ع ال أ
Frasa „selamat datang‟ tidak diterjemahkan secara harfiah yang akan
menghasilkan terjemahan menjadi س ض ز ئ خ melainkan penerjemah ,ر
menerjemahkannya dengan ال ع ال أ . Dalam beberapa kamus, seperti
aplikasi luringkamus Al-Maaniy Indonesia-Arab versi 1.1 dan kamus
Akbar Bahasa Arab (Indonesia-Arab),9 frasa selamat datang
diterjemahkan dengan جز ش ب atau ال ع ال أ . Penerjemah memutuskan
untuk menerjemahkannya dengan ال ع ال أ karena frasa tersebut lebih
umum digunakan di kebudayaan Arab10
ataupun oleh para penutur non-
Arab, misalnya orang Indonesia yang secara umum menggunakan
ال ع ال أ ketika mengucapkan selamat datang dalam bahasa Arab. Oleh
karena itu, frasa ال ع ال أ lebih komunikatif saat digunakan untuk papan
selamat datang.
9A. Thoha Husein Almujahid dan A. Atho‟illah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab (Indonesia-Arab).(Jakarta: Gema Insani, 2013), h. 1267 10
Informasi ini didapat dari hasil wawancara pada tanggal 22 Januari 2018 dengan Ahmad
Kurtubi, Lc. Beliau salah satu lulusan King Saud University dan saat ini berprofesi sebagai dosen
Bahasa Arab di salah satu Universitas swasta di Bekasi.
44
Selain alasan di atas, frasa ال ع ال أ merupakan frasa yang
mengandung makna idiom. Ahlan artinya keluarga, dan sahlan artinya
mudah. Jadi, Ahlan wa Sahlan maksudnya ialah ucapan kepada seseorang
yang datang, dan pembicara menganggapnya sebagai bagian dari
keluarganya dan ia akan mempermudah urusan orang yang datang
tersebut.11
Dengan kata lain, orang yang datang tidak perlu sungkan-
sungkan. Maka, ketika diterjemahkan dengan ال ع ال أ berarti
menandakan bahwa pihak Curug Cilember tidak hanya mengucapkan
selamat datang saja, melainkan juga mengapresiasi dengan baik dan
senang hati atas kedatangan para wisatawan.
Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode yang
berorientasi pada keterbacaan bahasa sasaran dengan prinsip komunikatif
yangmenggunakan kata-kata yang bersifat lebih umum pada bahasa
sasaran. Dengan demikian, komunikasi antara komunikator dengan
komunikan akan efektif. Papan dengan frasa Selamat Datang di Curug 7
Cilember, sudah di desain dalam dua bahasa (Indonesia dan Arab) oleh
pihak pengelola, maka penerjemah tidak membuat desain papan pada
poin ini.
Ke-empat:
Bsu Bsa
Kios Wisata اد بس و ازز ذا٠ ب ا س
Kios wisata yang berada di Curug Cilember merupakan sebuah kios
atau warung yang menjual barang-barang bernuansa wisata kota Bogor
11
Aplikasi daring Nahth Dictionary, diakses dari http://www.nahth.com/distionary/-أال
.pada tanggal 22 Februari 2018, pukul 21.34 WIB ,عال-شزجب
45
yang dapat dijadikan suvenir atau oleh-oleh. Selain barang-barang itu,
tersedia pula makanan atau minuman yang dijual untuk para wisatawan,
bisa untuk di makan di lokasi ataupun untuk dijadikan oleh-oleh.
Dalam kebudayaan Arab, kata kios atau toko diterjemahkan dengan
س bukan dengan و ش ه (kios).12
Kata س bermakna warung; toko; butik;
firma perusahaan, sesuai dalam aplikasi luring kamus Al-Maaniyversi
1.1.
Kata wisata tidak diterjemahkan dengan ١ بزخ karena kata wisata اغ
belum menggambarkan makna yang dapat dimengerti oleh para pembaca
Bsa.Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa kios wisatadi
Curug 7 Cilember merupakan toko yang menjual berbagai macam oleh-
oleh. Oleh karena itu, wisata diganti dengan kata ذا ذا٠ب .ا adalah ا
bentuk jamak dari kata ٠ خ ,yang bermakna hadiah ذ 13
dan hadiah yang
dimaksud pada konteks ini ialah oleh-oleh.Lalu penerjemah
menambahkan kata اد بس و و بس bentuk jamak dari kata) ازز yang dalam (رز
kamus Arabic-English Dictionary,14
bermakna remembrance, reminder,
memento; memory, commemoration, souvenir, secara umum dimaknai
dengan kenang-kenangan atau suvenir. Penambahan kata اد بس و ini ازز
digunakan agar pemahaman para pembaca ialah tempat / kios yang
menjual barang-barang yang dapat dijadikan suvenir. Selain itu,
12
Informasi ini didapat dari hasil wawancara dengan Ahmad Kurtubi, Lc 13
Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia, Cet. ke-14.
(Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), h. 1497 14
Hans Wehr,Arabic-English Dictionary: The Hans WehrDictionary of Modern Written
Arabic. (New York: Spoken Language Services, Inc, 1976), h. 331
46
penggunaan kata اد بس و ازز ذا٠ ب ا س lazim digunakan di kebudayaan
Arab, seperti di Beirut, Cairo, dan kota-kota lain.15
Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode yang
berorientasi pada keterbacaan bahasa sasaran dengan prinsip komunikatif
yangmementingkan pemahaman pembaca Bsa agar lebih mudah
memahami pesan yang terkandung dalam Bsu. Pada papan petunjuk arah
yang bertuliskan اد بس و ازز ذا٠ ب ا س penerjemah menggunakan gambar
mangkuk dan sendok. Gambar ini bermaksud agar pembaca mengetahui
bahwa pada kios di Curug 7 Cilember menjual beberapa makanan,
dengan gambar ini komunisai melalui media visual akan terjalin efektif.
Gambar 4. 5
Desain Papan Petunjuk Arah Kios Wisata
Ke-lima:
Bsu Bsa
Pondok Kayu ج ش خ ل ذ ف
Pondok yang berada di Curug Cilember berfungsi sebagai tempat
penginapan bagi para wisatawan, pondok tersebut memiliki keunikan
tersendiri karena terbuat dari kayu. Penerjemah menerjemahkan kata
pondok dengan ق ذ ف , sesuai dalam kamus Akbar Bahasa Arab (Indonesia-
15
Informasi ini didapat dari hasil wawancara dengan Mahmoud Mohammed Hosny
Mohammed, Lc. Selain itu, kata „ اد بس و ازز ذا٠ ب ا س ‟ digunakan dalam teks berita ataupun artikel
di Beirut, Cairo, dan kota lain. Beberapa berita yang menunjukkan penggunaan kata „ ذا٠ ب ا س اد بس و -ذا٠ب-س/yaitu terdapat pada link; 1) http://www.abyss-shop.eu/souvenir/Lebanon ‟ازز
Beirut.php (artikel di Beirut), 2) https://www.cairo360.com/ar/article/-وبوبد-س-ذا٠ب-سخ١ض-جزىش
.diakses pada tanggal 20 Januari 2018, pukul 20.38 WIB ,(artikel di Cairo) ف-ذ٠خ-ظش
47
Arab)16
yang bermakna hotel, penginapan. Dalam kamus Al-Mujam Al-
Wasith,17
ق ذ ف bermakna tempat persinggahan untuk para musafir.
Adapun untuk kata kayu diterjemahkan dengan ج ش خ . Dalam kamus
Oxford Arabic- English18
kata ج ش خ diterjemahkan dengan wooden (dari
kayu); timber (kayu, pohon). Dalam kamus tersebut, setelah kata ج ش خ ,
terdapat beberapa frasa dengan kata ج ش خ , salah satunya ج ش خ yang ,ث ١ ذ
bermakna a wooden house (rumah kayu), hal ini menjadi petunjuk bahwa
kata ج ش خ digunakan sebagai penjelas bahwa objek yang dimaksud adalah
sesuatu yang terbuat dari kayu.Maka, secara lengkap frasa pondok kayu
diterjemahkan dengan ج ش خ ق ذ ف .
Penerjemah juga melakukan penelusuran Google dengan kata kunci
ج ش خ ق ذ ف untuk memastikan apakah kata tersebut lazim digunakan dalam
kebudayaan Arab. Kemudian penerjemah menemukan sebuah artikel
yang berjudul “ اد بس اإل ف ج ش خ ذ ق ف و ١ ت خ–ر ش ١ خ ا ط أ س ” (Pembangunan
Hotel Kayu di UEA- Ro‟su Al-Khaymah).19
Pada judul artikel tersebut
terdapat frasa ج ش خ ق ذ ف , dan gambar yang muncul pada artikel tersebut
yaitu;
16
A. Thoha Husein Almujahid dan A. Atho‟illah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab (Indonesia-Arab), h. 1110 17
Syauqi Dhaif, Al-Mujam Al-Wasith, h. 703 18
Oxford Dictionaries,Oxford Arabic-English, h. 225 19
اؼشث١خأسشال٠ (Archie Line Arabic), سأطاخ١خ–رشو١تفذقخشجفاإلبساد ,diakses dari
http://arabianwoodenhouse.com/index.pl?act=PRODUCT&id=16, pada tanggal 18 Januari 2018,
pukul 05.45 WIB.
48
Gambar 4. 6
Gambar hasil penelusuran Google untuk kata فنذقخشبي
Gambar di atas adalah sebuah hotel atau tempat penginapan yang
terbuat dari kayu. Hal ini menunjukkan bahwa hotel kayu ataupun
pondok kayu lazim diterjemahkan dengan ج ش خ ق ذ ف dalam kebudayaan
Arab, salah satunya di Uni Emirat Arab.
Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode yang
berorientasi pada keterbacaan Bsa dengan prinsip komunikatif.
Meskipun terjemahan tetap dengan struktur dan gaya bahasa yang sama
dengan BSu, tetapi tidak membuat pembaca sasaran kesulitan dalam
memamahi pesan. Pada papan petunjuk arah yang bertuliskan ج ش خ ق ذ ف ,
penerjemah juga menggunakan sebuah gambar seperti rumah, yang
bermakna tempat penginapan. Hal ini dilakukan agar media komunikasi
visual yang terpampang memberikan efek pemahaman lebih bagi para
komunikan.
Gambar 4. 7
Desain Papan Petunjuk Arah Pondok Kayu
49
Ke-enam:
Bsu Bsa
Terapi Ikan و ض ش ث ج ال ؼ ا بن بل ع
Terapi ikan yang dimaksud pada papan petunjuk arah menunjukkan
sebuah tempat yang terdapat kolam berisi ikan-ikan kecil yang digunakan
untuk terapi. Oleh karena itu, penerjemah menggunakan kata و ض ش 20
yang bermakna pusat, fokus, posisi, pos, lokasi, tempat, kedudukan,
markas.21
Kata و ض ش digunakan agar pembaca Bsa mengetahui bahwa
pada papan petunjuk arah tersebut mengarahkan ke sebuah tempat terapi
ikan.
Penerjemah menerjemahkan kata terapidengan kata ج ال ػ sesuai
dengan kamus Akbar Bahasa Arab (Indonesia-Arab).22
Begitu juga
dalam kamus A Dictionary of Modern Written Arabic23
memaknai kata
ج ال ػ dengan medical treatment; remedy; cure; therapy. Kata ج ال ػ lazim
digunakan di kebudayaan Arab, karena istilah-istilah pengobatan dengan
kata terapi seringkali diterjemahkan dengan ج ال ػ , misalnya اط ج ١ ؼ ال ج ؼ ا
yang bermakna physiotherapi,24 ٠ ال جث بز .bermakna hypnotherapi ػ
25
Penerjemah menggunakan kata بن yang merupakan bentuk jamak أ ع
dari kata ه yang bermakna ة lalu terdapat huruf ,(ikan) ع
20
Informasi ini didapat dari hasil wawancara dengan Mahmoud Mohammed Hosny
Mohammed, Lc. 21
Aplikasi luring kamus Al-Maaniy versi 1.1 22
A. Thoha Husein Almujahid dan A. Atho‟illah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab (Indonesia-Arab), h. 1424 23
Hans Wehr, Hans Wehr,Arabic-English Dictionary: The Hans WehrDictionary of
Modern Written Arabic, h. 633 24
Samir Salih, Arabic-English Bilingual Visual Dictionary. (New York: Dorling
Kindersley, 2009), h. 49 25
Samir Salih, Arabic-English Bilingual Visual Dictionary, h. 55
50
menggunakan.26
Huruf ة digunakan sebagai pelengkap agar pembaca
BSa lebih mudah memahami makna dari terapi ikan, yakni terapi yang
menggunakan perantara atau media terapi berupa ikan-ikan kecil.
Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode yang
berorientasi padaketerbacaan BSa dengan prinsip komunikatif yang
berusaha menciptakan pesan yang sama dari BSu ke dalam Bsadan
melakukan kesesuaian budaya Arab yakni dengan menggunakan kata
yang lebih umum digunakan dalam BSa. Meskipun hasil terjemahan
tampil dengan struktur yang lebih panjang (dalamBsu terdapat 2 kata,
sedangkan dalam Bsa menjadi 3 kata), tapi tidak menghilangkan pesan
yang terkandung pada BSujustru lebih memperjelas maksud dari BSu.
Dengan hasil terjemahan seperti tersebut, maka pembaca tidak
mengalami kesulitan dalam memahami pesan pada BSu.
Pada papan petunjuk arah yang bertuliskan بن ث بل ع و ض ش ج ال ؼ ا ,
penerjemah juga menggunakan gambar kaki yang sedang digigit ikan-
ikan kecil, gambar ini menunjuk ke arah tempat dimana wisatawan dapat
melakukan terapi ikan. Hal ini dilakukan agar media komunikasi visual
yang terpampang memberikan efek pemahaman bagi para komunikan
Gambar 4. 8
Desain Papan Petunjuk Arah Terapi Ikan
26
Dalam Al-Mujam Al-Wasith halaman 35, huruf „ة‟ memiliki beberapa makna.
Diantaranya menggunakan (dengan); menunjukkan tempat (di); alasan (karena); bersama
(dengan).
51
Ke-tujuh:
Bsu Bsa
Curug 7 ۷ش الي
Curug adalah bahasa Sunda yangartinya air terjun. Disebut dengan
menggunakan bahasa Sunda karena lokasi wisata Curug 7 Cilember
terletak di Kota Bogor yang mayoritas warganya menggunakan bahasa
Sunda. Penerjemah menerjemahkan kata Curug dengan „ي yang ‟ش ال
dalam kamus Oxford Arabic-English,27
berarti waterfall. Kemudian
angka 7 ditransfer dengan menuliskan ۷ (angka 7 dalam penulisan
Arab). Pada kebudayaan Arab penulisan angka dapat diterjemahkan
dengan menuliskan angka itu kembali, yakni dengan penulisan angka
seperti dalam bahasa Indonesia (1,2,3,…) atau bisa juga dituliskan
dengan angka seperti dalam bahasa Arab
(۱, ۲, ۳,…). Serta memungkinkan juga diterjemahkan dengan penyebutan
dalam bahasa Arab, dalam hal ini misalnya ي خش ال ج ؼ ع .28
Gambar 4. 9
Desain Papan Petunjuk Arah Curug 7
Gambar 4. 10
Desain Papan Petunjuk Arah Curug 7
27
Oxford Dictionaries.Oxford Arabic-English, h. 424 28
Informasi ini didapat dari hasil wawancara dengan Ahmad Kurtubi, Lc
52
Ke-delapan:
Bsu Bsa
Taman Cinta تس ا خ م ٠ ذ ز
Gambar 4. 11
Foto Taman Cinta di Curug 7 Cilember
Taman cinta di Curug 7 Cilember merupakan sebuah lahan yang
dihiasi dengan bunga-bunga yang dirangkai dengan bentuk hati atau
bentuk lainnya. Pada bagian bentuk hati tersebut, terdapat bunga yang
dirangkai yang bertuliskan nama seseorang atau kata-kata cinta. Para
wisatawan dapat berfoto di taman tersebut membayar sekitar
Rp 10.000,-. Wisatawan juga dapat memesan nama atau kata yang
diinginkan dengan membayar jasa perangkai bunga sebesar Rp 50.000,-.
Pada kamus Akbar Bahasa Arab (Indonesia- Arab),29
taman
diterjemahkan dengan خم ٠ ذ ز خض س ; . Penerjemah memilih kata خ م ٠ ذ ز untuk
menerjemahkan taman, karena kata خم ٠ ذ ز lebih umum dan lazim
digunakan pada budaya Arab.30
Adapun kata Cinta diterjemahkan تس ا
29
A. Thoha Husein Almujahid dan A. Atho‟illah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab (Indonesia-Arab), h. 1382 30
Informasi ini didapat saat wawancara pada tanggal 20 Januari 2018 dengan informan yang
merupakan seorang dosen dan koordinator pengembangan Bahasa Arab di Pusat Pengembangan
Bahasa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yakni N. Lalah Alawiyah, M.A.
53
yang dalam kamus Oxford Arabic-English31
artinya love; like (cinta).
Secara lengkap frasa Taman Cinta diterjemahkan dengan خ م ٠ ذ ز تس ا .
Pada hal penamaan seperti Taman Cinta ini, seorang penerjemah juga
bisa menerjemahkannya dengan ٠ م خ چ١زب ذ Karena, cinta yang dimaksud .ز
pada frasa ini termasuk pada penerjemahan isim „alam (proper nouns),
yakni yang sebenarnya tidak perlu diterjemahkan ke dalam Bsa,
melainkan cukup dengan menuliskannya kembali seperti penyebutan
pada Bsu. Akan tetapi, pada papan petunjuk arah yang berada di Curug 7
Cilember, penerjemah menerjemahkan kata cintake dalam Bsu (Bahasa
Arab) yakni تس ا . Sebab, meskipun diterjemahkan ke dalam Bsa tidak
akan menimbulkan pemahaman yang berbeda dari pesan yang ada pada
Bsu. Artinya, kata تس ا memiliki kesepadanan dari segi arti dan makna
dengan kata cinta.32
Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode
yangberorientasi pada keterbacaan BSudengan memilih kata yang
bersifat lebih umum untuk digunakan, dan mementingkan
memperhatikan keterbacaan Bsa sehingga dengan demikian komunikasi
akan terjalin efektif.
Gambar 4. 12
Desain Papan Petunjuk Arah Taman Cinta
31
Oxford Dictionaries.Oxford Arabic-English, h. 151 32
Informasi ini didapat saat wawancaradenganN. Lalah Alawiyah, M.A.
54
Ke-sembilan:
Bsu Bsa
Taman Keluarga بئ ال داؼ خ م ٠ ذ ز
Taman keluarga di Curug 7 Cilember merupakan sebuah taman yang
disediakan untuk berkumpul dan bermain bagi para wisatawan yang
berkunjung. Meskipun dinamakan dengan taman keluarga, namun taman
tersebut tidak dikhususkan untuk para pengunjung yang pergi bersama
keluarga saja, melainkan semua pengunjung boleh memasuki taman
tersebut.
Penerjemah menerjemahkan frasa taman keluarga dengan خ م ٠ ذ ز
بئ ال داؼ .33
Pada kamus Akbar Bahasa Arab (Indonesia- Arab),34
taman
diterjemahkan dengan خم ٠ ذ ز خ ض س ; . Penerjemah memilih kata „ خ م ٠ ذ ز ‟ untuk
menerjemahkan taman, karena kata خ م ٠ ذ ز lebih umum dan lazim
digunakan pada kebudayaan Arab. بئ ال داؼ merupakan bentuk jamak dari
بئ خ Berbeda dengan kebudayaan di Indonesia yang lebih menyukai .ػ
penggunaan struktur-struktur yang singkat, dalam kebudayaan Arab lebih
banyak penggunaaan kata berbentuk jamak. Oleh karena itu, penerjemah
menerjemahkan kata keluarga dengan bentuk jamak dalam Bsa (Bahasa
33
Selain diterjemahkan dengan بئ ال د اؼ ٠ م خ ذ ح bisa juga diterjemahkan dengan ,ز ش ال ع ٠ م خ ذ .ز
Kedua kata ini lazim digunakan dalam kebudayaan Arab, karena dalam beberapa berita atau artikel
terkait tema „taman keluarga‟, ada yang menggunakan kata بئ ال د اؼ ٠ م خ ذ juga ada yang ز
menggunakan kata ح ش ال ع ٠ م خ ذ .ز 34
A. Thoha Husein Almujahid dan A. Atho‟illah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab (Indonesia-Arab), h. 1382
55
Arab). بئ خ -artinya keluarga sesuai dengan kamus Wehr Arabic ػ
English.35
Penerjemah juga melakukan penelusuran Google dan ditemukan
beberapa berita yang menggunakan kata بئ ال داؼ خ م ٠ ذ ز pada teks berita
tersebut. Salah satu berita berjudul “ ...س بظث ع أ ا ائ ذ س بء ا ؼ ك ث ب بد ظ بف س خ
شث ظ ؼ ب شاو ز بسازؼ ع أ ا ”, pada berita tersebut disebutkan beberapa istilah
dan nama-nama taman yang salah satunya yaitu بئ ال داؼ خ م ٠ ذ ز (taman
keluarga).36
Metode penerjemahan yang digunakan adalahmetode yang
berorientasi pada keterbacaan BSa dengan prinsip komunikatif yang
lebih mementingkan pemahaman dan kebudayaan para pembaca BSa.
Pada papan petunjuk arah yang bertuliskan بئ ال داؼ خ م ٠ ذ ز penerjemah
menggunakan gambar sebuah keluarga, yakni ayah, ibu, dan anak yang
saling bergandengan. Gambar ini menjadi pelengkap pemahaman untuk
komunikan dalam berkomunisai melalui media visual.
Gambar 4. 13
Desain Papan Petunjuk Arah Taman Keluarga
Ke-sepuluh:
Bsu Bsa
Taman kupu-kupu خ م ٠ ذ ز بداش ش ف ا
35
Hans, Wehr,Arabic-English Dictionary: The Hans WehrDictionary of Modern Written
Arabic, h. 658 36
Shofa Zidan, اززاوش أعؼبس ثبؼا ظش ثسبفظبد اؼبخ اسذائك diakses dari ,ثبظس..أعبء
https://www.google.co.id/amp/s/www.nmisr.com/home/اسذائك-أعبء/amp, pada tanggal 20 Januari
2018, pukul 17.00 WIB.
56
Pada papan petunjuk arah Taman Kupu-Kupu yang berada di Curug 7
Cilember menunjukkan sebuah taman yang berisi kupu-kupu. Taman
kupu-kupu bukan hanya sebuah nama taman, melainkan juga memberi
informasi bahwa pada taman tersebut terdapat banyak kupu-kupu yang
dilindungi oleh pihak Curug 7 Cilember.
Penerjemahan kata kupu-kupu termasuk dalam kategori penerjemahan
isim „ammah (nouns)37
yang termasuk pada ciri concrete noun, yakni
kata benda yang dapat diamati dengan pancaindra. Ketika
menerjemahkan isim „ammah, penerjemah harus menerjemahkan kata
tersebut ke dalam Bsa. Berbeda dengan penerjemahan isim „alam (proper
nouns),38
yang tidak perlu menerjemahkan BSu ke dalam BSa, melainkan
cukup menuliskan kembali kata tersebut atau misalnya jika Bsa
merupakan bahasa Arab, maka ditulis dengan Arab Melayu.
Berdasarkan hal di atas, maka penerjemah tidak menerjemahkannya
dengan ر ف و -ف و ب ataupun ف و -ف و خ م ٠ ذ ز . Penerjemah menerjemahkan
taman kupu-kupu secara keseluruhan ke dalam bahasa Arab, yakni
بداش ش ف ا . Dalam kamus Akbar Bahasa Arab (Indonesia- Arab),39
taman
diterjemahkan dengan خ م ٠ ذ ز خض س ; . Dalam kamus Al-Mawrid Al-
Muyassar,40
taman (garden) diterjemahkan dengan ٠ م خ ذ ١ خ ;ز .
Penerjemah memilih kata „ خ م ٠ ذ ز ‟ untuk menerjemahkan taman, karena
37
Izudin Muhammad Najib, Usus Al-Tarjamah; Translation. (Cairo: Maktabah Ibn
Sina, 2001), h. 24 38
Proper nouns adalah kata benda yang memiliki sifat yang dalam penggolongannya sangat
spesifik (biasanya menggunakan huruf kapital pada huruf awalnya), proper nouns sering disebut
kata benda nama diri. 39
A. Thoha Husein Almujahid dan A. Atho‟illah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab (Indonesia-Arab), h. 1382 40
Munir Baalbaki dan Rohi Baalbaki, Al-Mawrid Al-Muyassar, (Beirut: DarEl-Ilm
Limaliyeen, 2009), h. 204
57
kata خ م ٠ ذ ز lebih umum digunakan. Adapun kata kupu-kupu diterjemahkan
dengan بداش ش ف ا , yang bermakna kupu-kupu (jenis serangga yang dapat
menghisap dan memiliki sayap).41
Maka, secara lengkap taman kupu-
kupu diterjemahkan dengan خ م ٠ ذ ز بداش ش ف ا .
Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode
yangberorientasi pada keterbacaan BSu dengan memilih kata yang
bersifat lebih umum untuk digunakan. Pada papan petunjuk arah yang
bertuliskan خ م ٠ ذ ز بداش ش ف ا penerjemah menggunakan gambar kupu-kupu.
Gambar ini menjadi pelengkap pemahaman untuk pembaca atau
komunikan dalam berkomunikasi melalui media visual.
Gambar 4. 14
Desain Papan Petunjuk Arah Taman Kupu-Kupu
Ke-sebelas:
Bsu Bsa
Taman Konservasi Kupu-kupu ٠ م خ ذ اس ١ خ س بداش ش ف ا
Pada papan petunjuk arah sebelumnya terdapat frasa Taman Kupu-
Kupu,sedangkan pada bagian ini bertuliskan Taman Konservasi Kupu-
Kupu. Sebenarnya keduanya menunjukkan ke arah yang sama. Hanya
saja, papan Taman Konservasi Kupu-Kupu di Curug Cilember terletak
tepat di sebelah kiri sebelum pintu masuk taman, sedangkan papan
Taman Kupu-Kuputerletak jauh sebelum area taman kupu-kupu.
41
Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia, h. 682
58
Taman Konservasi Kupu-Kupu yang berada di Curug 7 Cilember
adalah taman yang di dalamnya ditangkarkan 6 spesies kupu-kupu.
Taman tersebut ditutup rapat dengan sebuah jaring besar berbentuk
kubah seluas 500m2
yang berfungsi sebagai tempat konservasi kupu-
kupu.42
Papan Taman Konservasi Kupu-Kupu digunakan untuk
menginformasikan bahwa taman kupu-kupu tersebut merupakan sebuah
tempat konservasi, yakni tempat pemeliharaan dan perlindungan sesuatu
secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan
pelestarian.43
Berdasarkan arti kata konservasi, penerjemah menerjemahkan
konservasi dengan خ١ س ا . خ١ س ا merupakan isim makān dari fi‟il -ز ٠ س
yang bermakna perlindungan; pertahanan; penjagaan; naungan.44
Penerjemah juga melakukan penelusuran Google dengan kata pencarian
١ خ س ا ٠ م خ ذ untuk memastikan apakah terjemahan tersebut lazim ,اس
digunakan pada kebudayaan Arab. Pada hasil penelusuran tersebut,
diketahui bahwa penggunaan kata ١ خ س ا ٠ م خ ذ lazim digunakan di اس
kebudayaan Arab, seperti di Dubay, Turki, Arab Saudi dan kota-kota lain
yang menggunakan bahasa Arab.45
42
Pengelola Curug 7 Cilember, Power Point (PPT) Profil Cilember 2017. slide.6 43
Aplikasi luring KBBI versi 3.0.0 44
Aplikasi luringkamus Al-Maaniy versi 1.1 45
Kata „١ خ س ا ٠ م خ ذ digunakan dalam teks berita, artikel, serta pada channel youtube di ‟اس
Dubay, Turki, dan Arab Saudi. Beberapa berita yang menunjukkan penggunaan kata ١ خ س ٠ م خا ذ اس
yaitu terdapat pada URL ; 1) https://m.youtube.com/watch?v=zVt8On0-Q7A (channel youtube
milik Ahmed Zaidy dengan judul اضس زذ٠مخ اإلبسد: ػ دثرؼشف ف افشاشبد س١خ ), 2)
http://www.bbc.com/arabic/artandculture/2014/12/141222_vert_tra_in_turkeys_butterfly_valley
(berita di Turki), 3) http://www.alarabiya.net/ar/mob/saudi-today/2015/09/09/ث١ز-زذ٠مخ-٠سي-شبة-
,html (berita Arab Saudi), diakses pada tanggal 20 Januari 2018.طبئش-500--أوثش-رض-س١خ-إ
pukul 20.50 WIB.
59
Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode yang
berorientasi pada keterbacaan Bsa dengan prinsip komunikatif dengan
menggunakan hasil terjemahan yang lazim digunakan pada Bsa sehingga
tidak membuat pembaca BSa kesulitan memahami pesan yang
disampaikan.
Gambar 4. 15
Desain Papan Petunjuk Arah Taman Konservasi Kupu-Kupu
Ke-dua belas:
Bsu Bsa
Pondok Damar قد ذ ف بسا
Teks pada papan petunjuk arah Pondok Damar yang berada di Curug
7 Cilember menunjukkan sebuah tempat penginapan (pondok) yang
diberi nama “Damar”. Pondok tersebut diberi nama Damar karena di
kelilingi oleh pohon-pohon Damar yang besar dan tinggi.
Seperti yang telah dipaparkan pada frasa pondok kayu, penerjemah
menerjemahkan kata pondok dengan قذ ف , sesuai dalam kamus Akbar
Bahasa Arab (Indonesia-Arab)46
yang bermakna hotel, penginapan.
Penerjemahan kata Damar termasuk dalam kategori penerjemahan isim
„alam (proper nouns),47
Damar yang dimaksud pada papan ini
merupakan sebuah nama. Maka, penerjemah tidak perlu menerjemahkan
kata tersebut ke Bsa, melainkan cukup dengan menuliskannya ke dalam
46
A. Thoha Husein Almujahid dan A. Atho‟illah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab (Indonesia-Arab), h. 1110 47
Izudin Muhammad Najib, Usus Al-Tarjamah; Translation, h. 24
60
bahasa Arab Melayu. Secara lengkap hasil terjemahan frasa pondok
Damar adalah قد ذ ف بسا .
Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode komunikatif
dengan tetap menerjemahkan Bsu secara apa adanya namun tidak
membuat pembaca Bsa sulit memahami pesan yang dimaksud. Pada
papan petunjuk arah yang bertuliskan د ذ ف ق بسا penerjemah
menggunakan gambar berbentuk seperti rumah, yang bermakna sebuah
pondok/ tempat penginapan. Gambar ini menjadi pelengkap pemahaman
untuk komunikan dalam berkomunisai melalui media visual.
Gambar 4. 16
Desain Papan Petunjuk Arah Pondok Damar
Ke-tiga belas:
Bsu Bsa
Camp. Pakis ١ خ ث بو ١ ظ
Papan petunjuk arah di Curug 7 Cilember yang bertuliskan
Camp(kemah; pendepokan) menunjukkan sebuah tempat/tenda untuk
berkemah bagi para wisatawan. Dalam aplikasi luring kamus Al-Maaniy
versi 1.1 tenda diterjemahkan dengan خ ج خ ش ١ بء ط بد خ ١ س ١ خ ا .
Sedangkan dalam aplikasi daring kamus Al-Maaniy terdapat beberapa
kata camp yang digunakan pada sebuah kalimat yang diterjemahkan
61
dengan „ ١ خ ‟. Beberapa contoh kontekstual penggunaan kata camp pada
aplikasi daring kamus Al-Maaniy48
yaitu;
ا (1 ذ او ١ خ )عز بث بفذ(ف ط خ ا اءز بش ز ذ ا ػ
Kami biasa memanggang marsmallow Stay Puft dengan api di
Camp Waconda.
2) ج ج بر ش ١ خ ز م ١ بف ؽا د ا ب
Doug dan aku bertemu di Camp Wampacheempi
ج ذ (3 أر أ ٠ ؼ ذ س ٠ تو از ذ ١ خ ث بطج غ
Tentu sejak dari camp pelatihan, kau selalu bersamaku kemana
aku pergi
Berdasarkan contoh-contoh di atas, dapat diketahui bahwa kata camp
lazim diterjemahkan dengan ١ خ yang merupakan isim makan dari fi‟il
١خ ٠ - ١ خ . Oleh karena itu, penerjemah menerjemahkan camp dengan ١ خ .
Adapun kata Pakis tetap diterjemahkan dengan Pakis/ث بو ١ ظ, karena
termasuk isim „alam (proper nouns), sehingga tidak perlu diterjemahkan.
Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode yang
berorientasi pada keterbacaan BSa dengan menciptakan maksud yang
sama pada pesan yang terkandung dalam Bsu, sehingga pembaca Bsa
tidak mengalami kesulitan untuk memahami.
Gambar 4. 17
Desain Papan Petunjuk Arah Camp. Pakis
48
Aplikasi daring kamus Al-Maaniy, diakses dari https://www.almaany.cm/id/dict/ar-
id/camp/ pada tanggal 22 januari 2018, pukul 09.30 WIB.
62
Ke-empat belas:
Bsu Bsa
Jalur Evakuasi اس ئ ظاط خ
Sebelum menerjemahkan, penerjemah mendefiniskan frasa jalur
evakuasi terlebih dahulu. Evakuasi artinya pengungsian atau pemindahan
penduduk dari daerah yang berbahaya ke daerah yang aman. Jalur
evakuasi adalah jalan yang dapat dilalui ketika terjadi keadaan darurat
atau berbahaya. Jalur evakuasi di Curug 7 Cilember adalah jalan yang
menghubungkan semua area ke area yang aman, area aman tersebut
berupa titik kumpul yang ada di depan pintu masuk.
Pada kamus Al-Munawwir terdapat kata خ ا ش ٠ ظك:اط , yang bermakna
jalan.49
Pada kamus Al-Mujam Al-Wasith,50
kata خ ظا diterjemahkan
dengan jalan yang panjang.Penerjemah menerjemahkan kata jalur
dengan ظخ , selain karena jalur evakuasi itu merupakan sebuah jalan, kata
ظخ juga sesuai dengan kebudayaan Arab.51
Kata اس ئ berasal dari kataاط
;yang bermakna luar biasa; tidak biasa; keadaan darurat ط بس ئ
kecelakaan.52
Penerjemah menggunakan kata اس ئ karena yang اط
dimaksud jalur evakuasi ialah jalur yang digunakan ketika keadaan
darurat terjadi. Secara lengkap frasa jalur evakuasi diterjemahkan dengan
اس ئ ظاط .خ
53
49
Ahmad WarsonMunawwir,Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia, h. 351 50
Syauqi Dhaif, Al-Mujam Al-Wasith, h. 244 51
Penerjemah lebih memilih untuk menggunakan kata ظ dibanding خ sesuai dengan ط ش ٠ ك
hasil wawancara dengan Ahmad Kurtubi, Lc. 52
Aplikasi luring kamus Al-Maaniy versi 1.1 53
Selain diterjemahkan dengan اس ئ اط ظ jalur evakuasi juga bisa diterjemahkan dengan ,خ
ال ء خ اإل ال ء ,Akan tetapi .ط ش ٠ ك خ اإل biasanya digunakan untuk penyebutan jalur evakuasi yang ط ش ٠ ك
63
Selain itu, penerjemah juga melakukan penelusuran Google dengan
aplikasi daring reverso context kemudian ditemukan penggunaan kata ظ خ
اس ئ yang bermakna emergency line atau disebut juga dengan jalur اط
evakuasi.54
Penggunaan اس ئ اط ظ juga lazim digunakan di kebudayaan خ
Arab, seperti di Arab Saudi dan kota-kota lain yang menggunakan bahasa
Arab.55
Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode yang
berorientasi pada keterbacaan Bsa dengan prinsip komunikatif.
Penerjemahan ini menggunakan hasil terjemahan yang berterima pada
kebudayaan Bsa, sehingga pembaca Bsa dapat memahami secara benar
makna yang dimaksud Bsu.Pada papan petunjuk arah yang bertuliskan
اس ئ اط ظ penerjemah menggunakan gambar seseorang yang sedang خ
berlari, gambar tersebut bermakna orang yang sedang berusaha
menghindari keadaan darurat dengan berlari di arah jalur evakuasi.
Gambar ini menjadi pelengkap pemahaman untuk komunikan dalam
berkomunisai melalui media visual.
Gambar 4. 18
Desain Papan Petunjuk Arah Jalur Evakuasi
berada di sebuah gedung (bangunan), bukan di ruang terbuka. (Informasi ini didapat dari hasil
wawancara dengan Mahmoud Mohammed Hosny Mohammed, Lc.) 54
Aplikasi daring Reverso Context, diakses dari
http://context.reverso.net/translation/arabic-english/اطاسئ+خظ, pada tanggal 22 Januari 2018,
pukul 19.15 WIB 55
Informasi ini didapat saat wawancara dengan Ahmad Kurtubi, Lc.
64
3. Kategori Kalimat
Ke-lima belas:
Bsu Bsa
Terimakasih, Anda telah
membuang sampah pada tempat
yang telah kami sediakan
خبف ظ ا ػ بف ظ ز ى س اشى ش ى ػ
Penerjemah mengubah struktur dan gaya bahasa pada Bsa. Pada Bsu
tertulis “Terimakasih, Anda telah membuang sampah pada tempat yang
telah kami sediakan”. Sedangkan penerjemah menerjemahkannya dengan
ا ػ بف ظ ز ى س خبف ظ اشى ش ػ ى , yang artinya Terimakasih Anda telah
menjaga kebersihan. Makna kalimat “Terimakasih, Anda telah
membuang sampah pada tempat yang telah kami sediakan” adalah
sebagai ucapan terimakasih kepada para wisatawan Curug 7 Cilember
karena sudah menjaga kebersihan lokasi wisata. Sehingga, ketika
diterjemahkan dengan ا ػ بف ظ ز ى س خبف ظ اشى ش ػ ى , makna kedua
kalimat tersebut tidaklah berbeda.
Kata بف ظ خس bisa diganti dengan kata بظ زف yang dalam aplikasi luring
kamus Al-Maaniy versi 1.1 sama-sama memiliki arti pemeliharaan,
pengawetan, pelestarian, penjagaan, perawatan. Maka, ungkapan
terimakasih untuk orang yang telah menjaga kebersihan juga bisa
diterjemahkan dengan شى ش خبف ظ ا ػ ف بظ س ا . Ungkapan dengan kata بظ زف
juga lazim digunakan di Mesir.56
56
Informasi ini didapatkan dari seorang informan yang merupakan anggota Himpunan
Penerjemah Indonesia, yakni Fatima El Zahraa, M.Pd.I pada acara Workshop dan Pelatihan
Bimbingan Karier sebagai Penerjemah Pemula bagi Mahasiswa, yang diadakan pada tanggal 2
65
Penerjemahan kalimat ini tidak diterjemahkan secara kataperkata,
melainkan dengan mengubahnya ke dalam ungkapan yang biasa
digunakan pada kebudayaan Arab. Penerjemah mengubah gaya bahasa
menjadi lebih ringkas dan lugas. Meskipun demikian, hasil terjemahan
tetap mempertahankan makna yang terkandung dalam Bsu. Sebab
penggunaan ungkapan شى ش ا ػ بف ظ خس ا خبف ظ , lazim digunakan pada
kebudayan Arab, seperti di Mesir, Uni Emirat Arab dan Turki. Beberapa
artikel dan berita di kota-kota tersebut menggunakan kata ػ بف ظ خس
خبف ظ ا .57
Selain itu, penerjemah juga melakukan penelusuran Google gambar
dengan kata pencarian خبف ظ ا ػ بف ظ ز ى س اشى ش ى ػ , untuk memastikan
apakah ungkapan tersebut berlaku di kebudayaan Arab dan serta untuk
mengetahui maknanya apakah menunjukkan maksud menjaga kebersihan
lingkungan. Gambar yang muncul pada hasil penelusuran, yakni:
Gambar 4. 19
Gambar hasil penelusuran Googleuntuk kata ه ىم ار ك ش تاف ظ ىانن ه ع اف ظ ت ك مح ن ك مع 58
November 2017 di Teater Bustami Lt.05 Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. 57
Beberapa berita yang menunjukkan penggunaan kata ا ظ بف خ سبف ظ خػ yaitu terdapat pada
URL ; 1) https://www.booking.com/reviews/qa/hotel/kingsgatae-
doha/review/fc5b0796f33f8bd6.ar.html, berita di Turki dengan judul سبفظخػ ظبفخثشىا"شىشا
خب٠ب"غ اؼب أخضثزان زش , 2) http://www.alkhaleej.ae/mob/detailed/8c37a268-3d08-4f8d-9faa-
5247089ac47b/df68706b-463d-4568-8b44-b226b186162f, berita di Sharjah, UEA dengan judul
."اسبفظخػاظبفخاشخظ١خاذبؽفلذجىش"58
Aplikasi daring Pinterest.اظبفخ ػ اسشبد٠خ ػجبساد diakses dari,سعبد
https://www.pinterest.co.uk/alabsyds/ pada tanggal 13 Februari 2018, pukul 12.17 WIB.
66
Gambar ini menunjukkan bahwa kalimat ػ سبف ظ ز ى ػ ى شا ش ى
lazim digunakan sebagai ungkapan dari ucapan terimakasih untuk ا ظ بفخ
orang yang telah menjaga kebersihan. Pada gambar tersebut juga
menggunakan isim dhomir و yang bermakna kalian atau bisa juga
dimaknai dengan Anda.
Metode penerjemahan yang digunakan ialah metode yang berorientasi
pada keterbacaan BSadengan prinsip komunikatif meskipun mengubah
struktur dan gaya bahasa, tetapi dengan tetap menimbulkan makna yang
sama dengan bahasa yang lebih ringkas dan lugas.Pada papanyang
bertuliskan ا ظ بفخ ػ سبف ظ ز ى ػ ى شا penerjemah menggunakan ش ى
gambar seseorang yang sedang membuang sampah ke tempat sampah,
sehingga menunjukkan sikap seseorang yang telah menjaga kebersihan
lokasi tersebut. Gambar ini menjadi pelengkap pemahaman untuk
komunikan dalam berkomunisai melalui media visual.
Gambar 4. 20
Desain Papan Petunjuk Arah Terimakasih, Anda telah membuang sampah pada
tempat yang telah kami sediakan
Ke- enam belas:
Bsu Bsa
Hati-hati Penggunaan Api
Unggun!
سا ز ز و
ذ ى شف ١ خػ اا ا١ ش بي ؼ إ ش
67
Kata سا ز .memiliki makna careful (hati-hati) ز 59
Kata سا ز bermakna ز
sebuah peringatan. Maksud dari peringatan tersebut ialah supaya para
wisatawan berhati-hati. Dalam kamus Al-Bisri (Arab-Indonesia,
Indonesia-Arab),60
api unggun diterjemahkan dengan ١ خ بس . Sedangkan
dalam kamus Akbar Bahasa Arab (Indonesia-Arab),61
terjemahan dari
api unggun ialah بةط خ ل خ ػ د بس . Kemudian penerjemah melakukan
wawancara untuk mengetahui apakah pada kebudayaan Arab terdapat
istilah „api unggun‟. Hasil wawancara tersebut adalah bahwa pada
kebudayaan Arab terdapat istilah api unggun yakni ى شف ١ خ ا ا api) ا١ ش
pramuka).62
Disebut dengan menggunakan kata „ى شف ١ خ (pramuka) ‟ا
karena api unggun biasa digunakan saat kegiatan kepramukaan. Adapun
untuk kata „penggunaan‟, diterjemahkan dengan بي ؼ yang bermakna إ ش
menyalakan.63
Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode komunikatif
dengan prinsip mementingkan pembaca BSa agar bisa memahami apa
yang dimaksud pada BSu. Pada papan yang bertuliskan ذ ػ سا ز ز و بي ؼ إ ش
ى شف ١ خ ا ا penerjemah memberi gambar api unggun agar pembaca ا١ ش
59
Aplikasi daring Reverso Context, diakses dari http://context.reverso.net/translation/arabic-
english/ززسا pada tanggal 22 Januari 2018, pukul 21.30 WIB. 60
Adib Bisri dan Munawwir AF, Al-Bisri (Arab-Indonesia, Indonesia-Arab).
(Surabaya:Pustaka Progressif, 1999), h. 393 61
A. Thoha Husein Almujahid dan A. Atho‟illah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab (Indonesia-Arab), h. 69 62
Berdasarkan hasil wawancara dengan Mahmoud Mohammed Hosny Mohammed, Lc.,
diketahui informasi bahwa dalam bahasa Arab ى شف ١ خ اا adalah padanan dari api unggun. Akan ا١ ش
tetapi, berbeda dengan kebudayaan di Indonesia yang tidak memiliki istilah mengenai macam-
macam api unggun, pada kebudayaan Arab terdapat beberapa macam api unggun. Diantaranya ا بس
١خ ش ١خ ,(api unggun berbetuk piramida) ا ا د dan lain ,(api unggun berbetuk bintang) ابس
sebagainya. 63
Aplikasi luringkamus Al-Maaniy versi 1.1
68
memahami yang dimaksud dengan ى شف ١ خ ا ا Gambar ini menjadi .ا١ ش
pelengkap pemahaman dalam berkomunisai melalui media visual.
Gambar 4. 21
Desain Papan Petunjuk Arah Hati-Hati Penggunaan Api Unggun!
Ke-tujuh belas:
Bsu Bsa
Berbahaya Batu Jatuh! س ز س خ طاظ م ع از
Makna kalimat ini memberitahu bahwa lokasi tersebut berbahaya dan
wisatawan harus berhati-hati, karena dapat memungkinkan bebatuan dari
lokasi tersebut jatuh. ز س ز س merupakan bentuk fi‟il amr dari از Dalam .ز
aplikasi daring Reverso Context bermakna careful (hati-hati).64
Dalam kamus Akbar Bahasa Arab (Indonesia-Arab),65
batu
digolongkan menjadi tiga. Pertama, batu (bebatuan) diterjemahkan
dengan „ شد ز ‟, kedua, batu (mineral yang membentuk bagian utama
kerak bumi) diterjemahkan dengan شخ ط , dan ketiga, batu (mil) yang
diterjemahkan dengan ١ . Adapun yang dimaksud pada kalimat ini yaitu
bebatuan pada golongan kedua ( شخ ط ), yang biasanya juga diartikan
dengan batu kali. Batu yang sering jatuh dari lokasi tersebut ialah
bebatuan yang jatuh dari tebing-tebing sekitar curug yang mengandung
64
Aplikasi daring Reverso Context, diakses dari
http://context.reverso.net/translation/arabic-english/ززسا pada tanggal 22 Januari 2018, pukul 21.30
WIB. 65
A. Thoha Husein Almujahid dan A. Atho‟illah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab (Indonesia-Arab), h. 132
69
banyak mineral, sehingga dapat disebut juga dengan batu kali.Oleh
karena itu, penerjemah memilih untuk menerjemahkannnya dengan kata
شخ ط .Kemudianpenerjemah menggunakan bentuk jamaknya yakni
س خ اظ . Secara lengkap, kalimat “Berbahaya Batu Jatuh!” diterjemahkan
dengan س ز س خ طاظ م ع از .
Metode yang digunakan dalam penerjemahan ini adalah metode yang
mementingkan keterbacaan Bsa dengan memilih kata yang lebih spesifik
agar pembaca dapat memahami secara jelas pesan yang disampaikan.
Gambar 4. 22
Desain Papan Petunjuk Arah Berbahaya Batu Jatuh!
Ke- delapan belas:
Bsu Bsa
Dilarang Berburu! ١ذ عاظ !
Kalimat ini merupakan kalimat imperatif dengan menggunakan kata
Dilarang!. Penerjemah menggunakan kata ع yang dalam kamus Al-
Munawwir66
diartikan yang dicegah; dilarang; tidak diizinkan. Dalam
kebudayaan Arab, untuk sebuah larangan lebih umum menggunakan
kata „ ع ‟ dibandingkan dengan bentuk-bentuk fi‟il amr atau nãhi.67
Oleh karena itu, penerjemah tidak menerjemahkan kalimat ini dalam
bentuk fi‟il nãhi ( ذ ١ ظ ز ر ال ), melainkan menggunakan kata ع .
66
Ahmad WarsonMunawwir,Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia, h. 1361 67
Informasi ini didapat saat wawancaradenganN. Lalah Alawiyah, M.A.
70
Penerjemah juga melakukan penelusuran Google untuk mengetahui
kelaziman penggunaan kata ع . Di bawah ini terdapat beberapa
contoh papan larangan berbahasa Arab yang menunjukkan kelaziman
penggunaan kata ع ;
1)
Gambar 4. 23
Gambar hasil penelusuran Google untuk kata ممنىع68
2)
Gambar 4. 24
Gambar hasil penelusuran Google untuk kata ممنىع69
3)
Gambar 4. 25
Gambar hasil penelusuran Google untuk kata ممنىع70
68 ششوبد إزذ ازذخ١ ,(Amazon Shopping) عق ع اسشبد٠خ diakses dari ,ػالخ
https://www.google.co.id/search?q=اإلطط١بد+ع+زخ&client=ms-android-
asus&prmd=vin&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjr2Pe__O3YAhVRQLwKHXqo
B5sQ_AUIEigC&biw=360&bih=559#imgrc=cA8JDBBKij7idM:, pada tanggal 23 Januari 2018,
pukul 19. 12 WIB 69
Musyrif. ادؼ١خ رزدبص ز١ اش٠بض: اظ١ذ ٠ا(خط١ش... )رج اخزظبطبرب ,diakses dari
http://fazaz24.com/news.php?extend.2038.17, pada tanggal 23 Januari 2018, pukul 19.20 WIB.
71
Pada gambar-gambar di atas terdapat kata ١ذ اظ ع ! ١ذ . اظ
bermakna hunting; hunt; angling; fishing,71
disebut juga dengan
pemburuan.Selain itu, penerjemah juga melakukan penelusuran Google
dengan aplikasi daring reverso context kemudian ditemukan penggunaan
kata ١ذ عاظ yang bermakna no hunting (Dilarang Berburu!).72
Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode komunikatif
yang menghasilkan terjemahan dengan kata-kata yang sesuai dengan
gaya bahasa dalam budaya Arab. Pada papan yang bertuliskan ع
١ذ! penerjemah menggunakan gambar bertuliskan hunting yang ,اظ
disilang. Gambar tersebut memberikan informasi bahwa terdapat
larangan berburu di Curug 7 Cilember. Gambar ini menjadi pelengkap
pemahaman untuk komunikan dalam berkomunisai melalui media visual.
Gambar 4. 26
Desain Papan Petunjuk Arah Dilarang Berburu!
Ke- sembilan belas:
Bsu Bsa
Mohon tidak mandi di air terjun
saat hujan!
ػ خ ب٠ ش ز س االع اش ال يذ ذ ر س
ط بس! ب خال ز ف
70
Said Malawiy, ظش٠ب اظ١ذ... ع ا١... diakses dari,طسح
https://newspaper.annahar.com/article/201914-ظش٠ب-اظ١ذ-ع--ا١-طسح, pada tanggal 23 Januari
2018, pukul 19.28 WIB. 71
HansWehr, Arabic-English Dictionary: The Hans WehrDictionary of Modern Written
Arabic, h. 532 72
Aplikasi daring Reverso Context, diakses dari http://context.reverso.net/اإلد١ض٠خ/ازشخخ-
.no+hunting, pada tanggal 23 Januari 2018, pukul 19.45 WIB/اؼشث١خ
72
Kalimat di atas menggunakan kata „mohon tidak‟. Penerjemah
menerjemahkan kata tersebut dengan menggunakan kata خ yang ٠ ش
bermakna diharapkan.73Kata خ menimbulkan efek yang lebih santun ٠ ش
dibandingkan dengan menggunakan fi‟il amr.74
Oleh karena itu,
penerjemah menggunakan kata خ agar tidak menghilangkan aspek ٠ ش
santun.
Dalam kamusAl-Maaniy, „mandi‟diterjemahkan dengan ز س -اع ز س ٠ غ
ز غ -ا غ ر س ز غ ٠ غ .75
Kata mandi tidak dapat diterjemahkan dengan kata
خ ج بز yang dalam kamus Al-Wasith dimaknai dengan olahraga tubuh ع
dengan cara terapung76
atau yang dikenal dengan berenang. Sebab, yang
dilakukan wisatawan di bawah Curug bukan berenang, melainkan
sekedar membasahi tubuh dan berendam di Curug. Oleh karena itu,
pada kalimat ini penerjemah menggunakan kata ز س باالع sebagai
terjemahan dari mandi yang artinya adalah mandi.77
Maka, secara lengkap hasil terjemahan kalimat “Mohon tidak mandi
di air terjun saat hujan!” ialah !ط بس ال ب خ ز ف اش ال ي ذ ر س غ اغ ذ ػ خ .٠ ش
Kata hujan diterjemahkan dalam bentuk jamak. Hal ini karena dalam
budaya Arab, lebih sering menggunakan kata–kata dalam bentuk jamak
termasuk juga ketika menyebutkan kata hujan dengan ط بس شط bukan أ .
Metode penerjemahan yang digunakan ialah metode yang berorientasi
pada keterbacaan BSa dengan menghasilkan terjemahan dengan kata-kata
73
Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia, h. 480 74
Informasi ini didapat didapat pada saat kegiatan belajar mengajar mata kuliah
penerjemahan teks kontemporer pada tanggal 19 Desember 2017 dengan dosen pengampu Abdul
Wadud Kasyful Anwar, Lc. M.A. 75
Aplikasi luring kamus Al-Maaniy versi 1.1 76
Syauqi Dhaif, Al-Mujam Al-Wasith, h. 412 77
Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia, h. 300
73
yang sesuai dengan gaya bahasa dalam budaya Arab serta berusahatidak
menghilangkan aspek kesantunan pada BSu.
Gambar 4. 27
Desain Papan Petunjuk Arah Mohon Tidak Mandi di Air Terjun Saat Hujan
Ke-dua puluh:
Bsu Bsa
Hati-hati bahaya longsor! س ز ض س بسأ ١ ااز
Pada setiap kalimat imperatif (hati-hati), penerjemah konsisten
menggunakan kata ز س Pada kalimat di atas terdapat kata bahaya, tetapi .از
penerjemah tidak menerjemahkan kata tersebut. Frasa Hati-Hati Bahaya
diterjemahkan dengan ز س Hal ini merupakan pengurangan .(hati-hati) از
struktur gramatikal bahasa, namun tetap tidak menghilangkan
gagasan/pesan dari Bsu.Pada dasarnya, pesan pada kalimat di atas adalah
imbauan bagi para wisatawan agar tidak mendekati lokasi tersebut karena
khawatir akan longsor, terlebih pada saat hujan.
Pada aplikasi daring kamus Al-Maaniy, longsor diterjemahkan dengan
أ ١ ا ض س بس .78Dalam kamus Atlas Al-Mausuiy (English-Arabic) halaman
710, longsor (landslide) diterjemahkan dengan ١ ا أ ١ ا بي: ض س بس . Jika
diterjemahkan kembali ke dalam bahasa Indonesia secara harfiyah, بس١ ا
ض س أ adalah kehancuran tanah. Akan tetapi, kata أ ١ ا ض س بس sudah
menjadi istilah yang lazim digunakan sebagai padanan dari kata longsor.
78
Aplikasi daring kamus Al-Maaniy, diakses dari https://www.almaany.com/en/dict/ar-
en/ا١بس/?c=Tourism) pada tanggal 23 Januari 2018, pukul 21.17 WIB.
74
Penerjemah juga melakukan penelusuran Google dengan kata
pencarian أ ١ ا ض س بس , untuk memastikan apakah terjemahan tersebut
lazim digunakan sebagai terjemahan dari kata longsor. Ada beberapa
berita yang menggunakan kata أ ١ ا ض س بس , salah satunya berita dari
Masrawiy News (berita yang ada di Mesir) dengan judul “ م ز ظب۴4 ش خ
غ " ى ا ف ض أ س ١ بس ا اء ش (Akibat longsor 40 orang tewas diKongo) خ
yakni;79
Gambar 4. 28
Gambar pada berita ق ت م نغ ى04م يف ىان ك ى ض اءا ن ه ي ارأ ر ر اج ص ش خ
Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode komunikatif
yang berorientasi pada keterbacaan Bsa. Penerjemah mencari padanan
istilah yang sepadan dengan kata yang ada pada Bsu sehingga dapat
menimbulkan efek komunikatif. Pada papan yang bertuliskan س ز از
أ ١ ا ض س بس penerjemah menggunakan gambar yang menunjukkan
keadaan longsor. Gambar ini menjadi pelengkap pemahaman untuk
komunikan dalam berkomunisai melalui media visual.
79
Masrawiy.com, اىغ۴4مز ف أسض ا١بس خشاء شخظب , diakses dari
http://www.masrawy.com/news/newspublicaffairs/details/2017/8/17/1139114/خشاء-شخظب-40-مز-
.pada tanggal 23 Januari 2018, pukul 21.45 WIB ,اىغ-ف-أسض-ا١بس
75
Gambar 4. 29
Desain Papan Petunjuk Arah Hati-Hati Bahaya Longsor!
Ke-dua puluh satu:
Bsu Bsa
Pada saat cuaca buruk
(mendung, berkabut, hujan, dan
angin kencang)
Dimohon untuk tidak melakukan
pendakian
د خ ب خ ع ءاطم ظ ز ج بةف باض غ ا
ف خ بط ؼ ط شا ا
ج بي د ا ك ذر غ ػ ٠ شخ
Kata angin dalam bahasa Arab dapat diterjemahkan dengan ر٠ س atau
ف خ بط ر٠ س Pada aplikasi Reverso Context, kata .ػ artinya wind (angin),
sedangkan kata ف خ بط .artinya adalah storm (angin kencang, badai) ػ 80
Oleh karena itu, penerjemah menerjemahkan „angin kencang‟ dengan
ف خ بط dengan merujuk pada kamus Al-Mu‟jam Al-Wasith yang artinya ,ػ
angin yang berhembus kencang.81
Dalam kamus Al-Maaniy, ف خ بط ػ
artinya angin topan, prahara, angin ribut, badai.82
Makna-makna ini
selaras dengan makna yang dimaksud pada Bsu. Kata angin kencang
pada kalimat tersebut maksudnya adalah ketika terjadi cuaca berangin
80
Aplikasi daring Reverso Context, diakses dari
http://context.reverso.net/translation/arabic-english/س٠ر,
http://context.reverso.net/translation/arabic-english/ػبطفخ. Diakses pada tanggal 23 Januari 2018,
pukul 21.50 WIB. 81
Al- Syauqi Dhaif, Al-Mujam Al-Wasith,, h. 605 82
Aplikasi luring kamus Al-Maaniy versi 1.1
76
keras, berangin ribut, ataupun badai. Pada kebudayaan Arab, seperti di
Arab Saudi, angin kencang juga dikenal dengan ف خ بط .ػ 83
Kata dimohon diterjemahkan dengan خ .yang bermakna diharapkan ٠ ش
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kata خ menimbulkan efek ٠ ش
yang lebih santun saat digunakan dibandingkan dengan menggunakan
fi‟il nahi. Oleh karena itu, penerjemah konsisten menggunakan kata خ ٠ ش
pada setiap BSu yang berbunyi dimohon.
Dalam kamus Akbar Bahasa Arab (Indonesia-Arab)84
mendaki
dapat diterjemahkan dengan ذؼظ ر atau ك غ ر . Pada kosakata selanjutnya
diberikan contoh frasa pendaki gunung yang diterjemahkan dengan كغ ز
بيج د ا . Contoh ini memberikan penjelasan secara lebih spesifik bahwa
penerjemahan kata mendaki yang dikhususkan untuk mendaki tebing
atau gunung digunakan kata ك غ ر bukan ذؼظ ر .
Pada kalimat papan petunjuk arah ini tidak menyebutkan kata tebing
atau gunung, tetapi penerjemah memunculkan terjemahan dari kata
gunung, yakni بيج د ا . Hal ini dilakukan supaya struktur kalimat dalam
bahasa Arab menjadi lengkap, yakni kata بيج د ا sebagai maf‟ul (objek).
Metode yang digunakan dalam penerjemahan ini adalah metode yang
mementingkan keterbacaan BSa dengan memilih kata yang lebih spesifik
agar pembaca dapat memahami secara jelas serta dengan menampilkan
terjemahan dengan struktur bahasa yang sesuai dalam BSa.
83
Informasi ini didapat dari hasil wawancara dengan Mahmoud Mohammed Hosny
Mohammed, Lc. 84
A. Thoha Husein Almujahid dan A. Atho‟illah Fathoni Alkhalil, Kamus Akbar Bahasa
Arab (Indonesia-Arab), h. 274
77
Gambar 4. 30
Desain Papan Petunjuk Arah Dimohon untuk tidak melakukan pendakian
Ke-dua puluh dua:
Bsu Bsa
Dimohon untuk menjauhi area
air terjun, sungai, tebing, dan
pohon besar.
اال ذ ػ خ بس٠ ش ال اش ال ي اة ل ز ش
ا بف بد بسس د ال ش ح ج ١ ش اى
Seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya, kata خ ٠ ش
menimbulkan efek yang lebih santun dibandingkan dengan menggunakan
kata ع atau menggunakan fi‟il nahi. Pada dua kalimat sebelumnya
berbunyi “Mohon tidak mandi…” dan “Dimohon tidak melakukan
pendakian”, dua kalimat ini menggunakan kata tidak sehingga
diterjemahkan dengan “ خ ذ ػ ٠ ش ”.
Agar terjemahan (Bsa) di satu papan dengan papan lainnya selaras,
maka terjemahan pada kalimat di atas juga menggunakan kata “ خ ذ ػ ٠ ش ”.
Sehingga penerjemahan kalimat di atas dilakukan penerjemahan secara
sinonim, yakni menerjemahkan kata menjauh dengan ذ ػ اةبال ل ز ش (tidak
mendekat). Hal ini dilakukan agar ada keselarasan bentuk kata pada satu
papan dengan papan lainnya. Secara lengkap, kalimat “Dimohon untuk
78
menjauhi area air terjun, sungai, tebing, dan pohon besar” diterjemahkan
dengan اال ذ ػ خ ب ١ خ ٠ ش ؼ بسا د ال ش ف ش د ا بس ال اش ال ي اة ل ز ش .
Berbeda dengan kebudayaan di Indonesia yang lebih menyukai
penggunaan kata dan struktur kalimat yang singkat, dalam kebudayaan
Arab lebih banyak penggunaaan kata berbentuk jamak. Oleh karena itu,
terjemahankata sungai, tebing, dan pohon besar pada kalimat tersebut
digunakan kata-kata dalam bentuk jamak. Metode penerjemahan yang
digunakan adalahmetode yang berorientasi pada keterbacaan BSa dengan
prinsip komunikatif yang lebih mementingkan pemahaman dan
kebudayaan para pembaca BSa.
Gambar 4. 31
Desain Papan Petunjuk Arah Dimohon untuk Menjauhi Area Air Terjun, Sungai,
Tebing, dan Pohon Besar
Ke-dua puluh tiga:
Bsu Bsa
Jika terjadi sesuatu hubungi call
centre; (0251) 8258890,
customer service 085881759990
س ذ ز ذ ػ ءا ر ظ ال ءث ش ؼ ا خ ذ اشل ػخ
(0251) 8258890 / 085881759990
Kalimat Jika terjadi sesuatu, hubungi.. diterjemahkan dalam struktur
dan gaya bahasa yang sama seperti pada BSu. Yakni “ س ذ ز ذ ػ ء ش
Kata hubungi merupakan kata imperatif, diterjemahkan ke .”...ا ر ظ
79
dalam BSa dengan bentuk fi‟il „amr (perintah), yakni ظ ر ا (hubungilah).
Pada kalimat di atas terdapat frasa dalam bahasa Inggris, yakni call
centre; customer service. Pada frasa call centre biasanya yang
dicantumkan adalah nomor telepon kantor, sedangkan customer service
komunikasi tidak hanya berlangsung via telepon kantor, melainkan dapat
melalui nomor handphone ataupun bertemu secara langsung. Meskipun
demikian, kedua frasa tersebut bermakna sama, yakni sama-sama
pelayanan konsumen untuk berkomunikasi. Oleh karena itu, meskipun
terdapat dua frasa yang berbeda penerjemah merangkapnya ke dalam satu
terjemahan.
Dalam kamus Aṭlas Al-Mausuiy,85
customer diterjemahkan ث ص
ػ خ ش ١ ض . Adapun untuk kata service (layanan) dalam kamus Al-
Fareed86
diterjemahkan dengan خ ذ خ . Maka, terjemahan dari call centre;
customer service adalah ذ خ ؼ خا ءال . ؼ ا ءال merupakan bentuk jamak dari
kata ١ ػ .
Selain itu, penerjemah juga melakukan penelusuran Google gambar
dengan kata pencarian ذ خ ا ؼ خ ءال , call centre, dan customer service.
Hasil gambar dari pencarian ketiganya yakni;
85
Majmū‟ah Aṭlas Al-Mahdūdah, Aṭlas Al-Mausuiy (Injiliiziy- „Arabiy). (Cairo: Aṭlas Li Al-
Nasyr wa Al-Intāj Al-I‟lāmiy, 2003), h. 316 86
Abdullah M. Farid, Dictionary Al-Fareed: in Finance and Economics(English-Arabic).
(Cairo: A.M Farid, 1985), h. 199
80
Gambar 4. 32
Gambar hasil penelusuran Google untuk kata خذمتانعمالء87
Gambar 4. 33
Gambar hasil penelusuran Google untuk kata call centre88
Gambar 4. 34
Gambar hasil penelusuran Google untuk kata customer service89
Gambar di atas menunjukkan bahwa makna antara call centre dan
customer service itu sama, begitu juga dengan makna ذ خ ا ؼ خ ءال yang
merupakan padanan dari frasa tersebut. Penggunaan kata ذ خ ا ؼ خ ءال
87
Huda AlMashta, ۱۵ظف و ٠سزبخ از اؼالء خذخ بساد , diakses dari
https://academy.hsoub.com/entrepreneurship/customer-care/15--و-٠سزبخب-از-اؼالء-خذخ-بساد-
r236/, pada tanggal 21 Januari 2018, pukul 10.00 WIB-ظف88
Call Centre Helper, What is a Call Centre- 10 Things to Know, diakses dari
https://www.callcentrehelper.com/10-things-to-know-about-call-centres-51312.htm, pada tanggal
21 Januari 2018, pukul 10.17 WIB 89
Fan Bi,Before, During, and After: How to Improve Customer Service Every Step of the
Way,diakses dari https://www.salesforce.com/ca/blog/2017/02/improve-customer-service.html,
pada tanggal 21 Januari 2018, pukul 10.20 WIB
81
lazim digunakan di kebudayaan Arab, seperti di Cairo, Palestina, Riyadh,
dan kota-kota lain yang menggunakan bahasa Arab.90
Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode yang
berorientasi pada keterbacaan BSa dengan mencari istilah yang padanan
dengan kata dalam BSusehingga dapat menimbulkan efek komunikatif.
Gambar 4. 35
Desain Papan Petunjuk Arah Bila terjadi sesuatu hubungi call centre; customer service
90
Kata „اؼالء digunakan dalam teks berita ataupun artikel di Cairo, Palestina, dan ‟خذخ
Riyadh. Beberapa berita yang menunjukkan penggunaan kata „اؼالء yaitu terdapat pada ‟خذخ
URL ; 1) http://www.cab.jo/ar/0-ثب-ارظ (berita di Cairo), 2) https://www.britishcouncil.ps/our-
customer-service (berita di Palestina), 3) https://www.riyadbank.com/ar/contact-us#success (berita
di Riyadh) diakses pada tanggal 21 Januari 2018, pukul 09.00 WIB
82
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Data pada skripsi ini terdapat dua puluh tiga data. Dua puluh tiga data
tersebut yaitu; 1 kategori kata, 13kategori frasa, dan 9 kategori kalimat. Dalam
menerjemahkannya, penerjemah tidak menggunakan metode penerjemahan
komunikatif saja, melainkan juga dengan metode-metode penerjemahan lainnya.
Namun, metode komunikatiflah yang dirasa lebih efektif digunakan untuk
menerjemahkan papan petunjuk arah dan informasi dari bahasa Indonesia ke
dalam bahasa Arab.
Metode komunikatif termasuk metode yang sesuai untuk menerjemahkan
papan petunjuk arah dan informasi. Hasil terjemahan metode komunikatif mampu
menghantarkan pesan / informasi dari Bsu ke dalam Bsa dengan baik dan mudah
dipahami. Hasil terjemahan metode komunikatif juga mempertimbangkan
kelaziman penggunaan bahasa pada kebudayaan Bsa, sehingga pembaca Bsa tidak
mengalami kesulitan dalam memahami makna yang ada pada Bsu. Dengan
demikian, komunikasi antara komunikator dan komunikan akan berlangsung
secara efektif.
Papan petunjuk arah merupakan media komunikasi visual. Oleh karena itu,
setelah menerjemahkanpapan petunjuk arah, penerjemah meng-
implementasikannya ke dalam bentuk papan. Dengan melakukan hal tersebut,
penerjemahan yang dilakukan memberikan dampak positif bagi banyak orang
(khususnya wisatawan Arab) untuk mengetahui informasi yang disampaikan dari
83
Bsu. Hal ini juga merupakan sebuah perkembangan sarana dan prasarana bagi
tempat wisata tertentu, yang dalam skripsi ini fokus pada tempat wisata Curug 7
Cilember.
B. Rekomendasi
Penelitian ini belum begitu sempurna, karenanya diperlukan penelitian
selanjutnya yang dapat mengembangkan terjemahan-terjemahan ke dalam bahasa
Arab. Penerjemahan papan petunjuk arah yang peneliti lakukan fokus terhadap
papan yang berada di lokasi Curug 7 Cilember. Peneliti berharap, peneliti-peneliti
lain dapat menerjemahkan papan petunjuk arah atau sarana prasarana lain yang
butuh untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Arab di lokasi-lokasi wisata atau di
tempat-tempat yang banyak dikunjungi orang Timur Tengah. Hal ini menjadi
kontribusi sebagai seorang penerjemah (Indonesia-Arab atau Arab-Indonesia)
untuk membudidayakan penggunaan bahasa Arab di tempat-tempat umum.
Adapun penerjemahan yang akan dilakukan dapat menggunakan metode
komunikatif, atau metode lain yang berorientasi pada keterbacaan bahasa sasaran.
84
DAFTAR PUSTAKA
Alfarisi, M. Zaka. Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2001.
Almujahid, A. Thoha Husein dan A. Atho‟illah fathoni Alkhalil, Kamus Akbar
Bahasa Arab (Indonesia-Arab). Jakarta: Gema Insani, 2013.
Arifin, Anwar. Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta:
RajaGrafindo, 2006.
Arifin, Anwar. Komunikasi Politik: Paradigma – Teori – Aplikasi – Strategi
Komunikasi Politik Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2003.
Arjana, I Gusti Bagus. Geografi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2016.
Aw, Suranto. Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.
Baalbaki, Munir dan Rohi Baalbaki. Al-Mawrid Al-Muyassar. Beirut: DarEl-Ilm
Limaliyeen, 2009.
Bungin, Burhan. Komunikasi Pariwisata (Tourism Communication): Pemasaran
dan Brand Destinasi. Jakarta: Aditya Andrebina Agung, 2015.
Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2007.
Catford, J.S . Nazhariyyah Lughawiyyah Fii Al-Tarjamah, Terj. Khalifatul
Azaabi dan Muhyiddin Hamidi. Beirut: Ma‟had Al-Anma Al-„Arabiy, 1991.
Chafid, Fandeli. Dasar-dasar Manajemen Kepariwisatan Alam. Yogyakarta:
Liberty Offset, 2001.
85
Danesi, Marcel . Pesan,Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika
dan Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra, 2010.
Dhaif,Syauqi. Al-Mujam Al-Wasith.Mesir: Maktabah Shurouq Ad-Dauliyyah,
2004.
Djajasudarma, T. Fatimah. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan
Kajian, Cet.ke-3. Bandung: Refika Aditama, 2010.
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra
Aditya Baktu, 2003.
Emzir, Teori dan Pengajaran Penerjemahan. Jakarta: Rajawali, 2015.
Fiske,John. Pengantar Ilmu Komunikasi. Terj.Hapsari Dwiningtyas. Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2014.
Hidayatullah, Moch. Syarif. Seluk-Beluk Penerjemahan Arab-Indonesia
Kontemporer: Dasar, Teori, dan Masalah. Tangerang Selatan: AlKitabah,
2014.
Hoed, Benny H. Penerjemahan dan Kebudayaan. Jakarta: Pustaka Jaya, 2006.
Humanika, Eko Setyo. Mesin Penerjemah: Suatu Tinjauan Linguistik.
Yogyakarta: Gadjah Mada University, 2002.
Kusrianto, Adi. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Penerbit
ANDI, 2007.
Majmū‟ah Aṭlas Al-Mahdūdah. Aṭlas Al-Mausuiy (Injiliiziy- „Arabiy), Cairo:
Aṭlas Li Al-Nasyr wa Al-Intāj Al-I‟lāmiy, 2003.
Morissan. Psikologi Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.
Mufid, Nur. Kamus Modern Indonesia-Arab Al-Mufied. Surabaya: Pustaka
Progressif, 2010.
86
Muljadi, A.J dan Andri Warman, Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta:
Rajawali, 2016.
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010.
Munawwir, Ahmad Warson.Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia, Cet. ke-14.
Surabaya: Pustaka Progressif, 1997.
Nababan, M. Rudolf . Teori Menerjemah Bahasa Inggris. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2008.
Najib, Izudin Muhammad . Usus Al-Tarjamah; Translation. Cairo: Maktabah
Ibn Sina, 2001.
Newmark, Peter . Approach to Translation. Oxford: Pergamon Press, 1981.
Ngafenan, Mohamad . Kamus Pariwisata. Semarang: Dahara Prize, 1996.
Oxford Dictionaries.Oxford Arabic-English.. Oxford: Oxford University Press,
2014.
Pengelola Curug 7 Cilember. Okupansi Pengunjung (Microsoft Office). Bogor:
Lembaga Curug 7 Cilember, 2017.
Pengelola Curug 7 Cilember, Power Point (PPT) Profil Cilember 2017. Bogor:
Lembaga Curug 7 Cilember, 2017.
Pendit, Nyoman S. Ilmu Pariwisata, Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta:Pradnya
Paramita, 1990.
Pitana, I Gde dan I Ketut Surya Diarta, Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta:
Penerbit ANDI, 2009.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka. 2014
87
Putra, Ida Bagus Wyasa, Putu Sudharma Sumadi, dkk.Hukum Bisnis Pariwisata.
Bandung: Refika Aditama, 2003.
Roudhonah, Ilmu Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta, 2007.
Sayogie, Frans. Penerjemahan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia.
Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008.
Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat. Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar
Maju, 2011.
Sihabudin, Ahmad. Komunikasi Antarbudaya: Satu Perspektif Multidimensi.
Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
Soyomukti, Nurani. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2016.
Suma, Muhammad Amin. Ulumul Qur‟an. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013.
Syihabuddin, Penerjemahan Arab-Indonesia Teori dan Praktek. Bandung:
Humaniora, 2002.
Tinarbuko, Sumbo. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra, 2009.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Bahasa, 2008.
Tim Penyusun. Pedoman Akademik Program Strara 1 Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta 2013-2014. Jakarta: Biro Administrasi
Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.
Widjaja, H.A.W. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta:
Bumi Aksara, 2008.
88
Wehr,Hans.Arabic-English Dictionary: The Hans WehrDictionary of Modern
Written Arabic. New York: Spoken Language Services, Inc, 1976.
Yoeti, Oka A. Ekonomi Pariwisata: Introduksi, Informasi, dan Implementasi.
Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2008.
Yoeti, Oka A. Pengantar Ilmu Pariwisata, Bandung: Angkasa, 1996.
Yusuf, Pawit M. Komunikasi Instruksional: Teori dan Praktek. Jakarta: Bumi
Aksara, 2010.
Jurnal
Maimunah, Lusyani Sunarya, dkk. “Media Company Profile sebagai Sarana
Penunjang Informasi dan Promosi”, Tangerang: Jurnal CCIT, 2012
Referensi Internet
اؼشث١خ ال٠ رش .(Archie Line Arabic) أسش اإلبساد ف خشج فذق اخ١خ–و١ت سأط .
http://arabianwoodenhouse.com/index.pl?act=PRODUCT&id=16. Diakses
pada tanggal 18 Januari 2018, pukul 05.45 WIB.
ب ػ امبشح ثب.(Cairo Amman Bank) ثه .0-ثب-ارظ/http://www.cab.jo/ar.ارظ
Diakses pada tanggal 21 Januari 2018, pukul 09.00 WIB.
اسزخ افغط١١خ اؼالء .(British Council) الساض .خذخ
https://www.britishcouncil.ps/our-customer-service. Diakses pada tanggal
21 Januari 2018, pukul 09.10 WIB.
اش٠بع ثب .(Bank Riyadh) ثه -https://www.riyadbank.com/ar/contact.ارظ
us#success. Diakses pada tanggal 21 Januari 2018, pukul 09.18 WIB.
ششوبد إزذ ازذخ١ .(Amazon Shopping) عق ع اسشبد٠خ .ػالخ
https://www.google.co.id/search?q=اإلطط١بد+ع+زخ&client=ms-android-
asus&prmd=vin&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjr2Pe__O3YAh
89
VRQLwKHXqoB5sQ_AUIEigC&biw=360&bih=559#imgrc=cA8JDBBKij7idM.
Diakses pada tanggal 23 Januari 2018, pukul 19.12 WIB.
اخ١ح ػ .(Newspaper Khaleej) خش٠ذح اذبؽفلذجىشاسبفظخ اشخظ١خ اظبفخ .
http://www.alkhaleej.ae/mob/detailed/8c37a268-3d08-4f8d-9faa-
5247089ac47b/df68706b-463d-4568-8b44-b226b186162f. Diakses pada
tanggal 13 Februari 2018, pukul 12.20 WIB.
لظخاشخاشأحفظمبددسادا١ب...اززسدخياسباخبطئف.(Masreiat) ظش٠بد
١زا١ب ثذا .http://masreiat.com/varieties/2016/01/02/29757 .اغؼد٠خ
.Diakses pada tanggal 13Februari 2018, pukul 06.40 WIB.
اؼشث١خ .لبح أوثش رض س١خ إ ث١ز زذ٠مخ ٠سي ۵44شبة
-٠سي-شبة/http://www.alarabiya.net/ar/mob/saudi-today/2015/09/09.طبئش
html. Diakses pada tanggal 20 Januari.طبئش-500--أوثش-رض-س١خ-إ-ث١ز-زذ٠مخ
2018, pukul 21.00 WIB.
Ahmad Makki Hasan. 7 Alasan Belajar bahasa Arab.
https://www.kompasiana.com/amp/ahmadmakkihasan/5998312d86f75b210e2ae45
2/7-alasan-belajar-bahasa-arab. Diakses pada tanggal 7 Desember 2017, pukul
08.04 WIB.
Ahmed Zaidy. دث ف افشاشبد س١خ اضس زذ٠مخ اإلبسد: ػ .رؼشف
https://m.youtube.com/watch?v=zVt8On0-Q7A. Diakses pada tanggal 20
Januari 2018, pukul 20.50 WIB.
Al-Maaniy. https://www.almaany.cm/id/dict/ar-id/camp/ . Diakses pada tanggal
22 januari 2018, pukul 09.30 WIB.
Al-Maaniy. https://www.almaany.com/en/dict/ar-en/ا١بس/?c=Tourism). Diakses
pada tanggal 23 Januari 2018, pukul 21.17 WIB.
90
Call Centre Helper. What is a Call Centre- 10 Things to
Know.https://www.callcentrehelper.com/10-things-to-know-about-call-
centres-51312.htm. Diakses pada tanggal 21 Januari 2018, pukul 10.17
WIB.
Corsicastore.com. اذا٠ب س ث١شد رزوبس ث١شد -http://www.abyss.اذا٠ب
shop.eu/souvenir/Lebanon/ذا٠ب-س-Beirut.php. Diakses pada tanggal 20
Januari 2018, pukul 20.38 WIB.
Fan Bi.Before, During, and After: How to Improve Customer Service Every Step
of the Way. https://www.salesforce.com/ca/blog/2017/02/improve-
customer-service.html. Diakses pada tanggal 21 Januari 2018, pukul 10.20
WIB.
Huda AlMashta. ۱۵ظف و ٠سزبخ از اؼالء خذخ بساد .
https://academy.hsoub.com/entrepreneurship/customer-care/15--بساد-
,r236/. Diakses pada tanggal 21 Januari 2018-ظف-و-٠سزبخب-از-اؼالء-خذخ
pukul 10.00 WIB .
Masrawiy.com. ۴4مز اىغشخظب ف أسض ا١بس خشاء .
http://www.masrawy.com/news/newspublicaffairs/details/2017/8/17/113911
Diakses pada tanggal 23 Januari .اىغ-ف-أسض-ا١بس-خشاء-شخظب-40-مز/4
2018, pukul 21.45 WIB.
Meriam Wagdy. ذ٠خ ف جزىش سخ١ض ذا٠ب س وبوبد
وبوبد-س-ذا٠ب-سخ١ض-جزىش-ف-/https://www.cairo360.com/ar/article.ظش
.Diakses pada tanggal 20 Januari 2018, pukul 20.42 WIB .ذ٠خ-ظش
Mohammed. خب٠ب اؼب ثزان أخض غزش ثشى ظبفخ ػ سبفظخ .شىشا
https://www.booking.com/reviews/qa/hotel/kingsgatae-
91
doha/review/fc5b0796f33f8bd6.ar.html. Diakses pada tanggal 13 Februari
2018, pukul 12.07 WIB.
Musyrif.)٠ا )رج اخزظبطبرب ادؼ١خ رزدبص ز١ اش٠بض: اظ١ذ .خط١ش...
http://fazaz24.com/news.php?extend.2038.17. Diakses pada tanggal 23
Januari 2018, pukul 19.20 WIB.
Nahth Dictionary. http://www.nahth.com/distionary/أال-عال-شزجب. Diakses pada
tanggal 22 Februari 2018, pukul 21.34 WIB.
Pinterest. سعبدػجبساداسشبد٠خػاظبفخ. https://www.pinterest.co.uk/alabsyds/.
Diakses pada tanggal 13 Februari 2018, pukul 12.17 WIB.
Reverso Context. http://context.reverso.net/translation/arabic-english/اطاسئ+خظ.
Diakses pada tanggal 22 Januari 2018, pukul 19.15 WIB.
Reverso Context. http://context.reverso.net/translation/arabic-english/رسز٠ش.
Diakses pada tanggal 22 Januari 2018, pukul 21.30 WIB.
Reverso Context. http://context.reverso.net/اؼشث١خ-اإلد١ض٠خ/ازشخخ/no+hunting.
Diakses pada tanggal 23 Januari 2018, pukul 19.45 WIB.
Said Malawiy. اظ١ذ... ع ا١... طسح
-اظ١ذ-ع--ا١-طسح-https://newspaper.annahar.com/article/201914.ظش٠ب
.Diakses pada tanggal 23 Januari 2018, pukul 19.28 WIB .ظش٠ب
Shofa Zidan.اززاوش أعؼبس ثبؼا ظش ثسبفظبد اؼبخ اسذائك .ثبظس..أعبء
https://www.google.co.id/amp/s/www.nmisr.com/home/اسذائك-أعبء/amp.
Diakses pada tanggal 20 Januari 2018, pukul 17.00 WIB.
LAMPIRAN
Lampiran 1.Surat Permohonan Izin Observasi
Lampiran 2. Surat Izin Observasi
Lampiran 3. Form Bimbingan Pembuatan Papan Petunjuk Arah
Lampiran 4. Daftar Jumlah Pengunjung Curug 7 Cilember
Lampiran 5. Daftar Jumlah Kendaraan Curug 7 Cilember
Lampiran 6.SuratIzin Wawancara
Lampiran 7. Transkrip Wawancara
Narasumber 1 : N. Lalah Alawiyah, M.A.
Hari/Tangal : Sabtu, 20 Januari 2018
Waktu : 15.48 WIB – 16.55 WIB
Peneliti : Bu, pada beberapa kata yang saya terjemahkan, saya
menerjemahkannya ke dalam bentuk jamak. Itu tidak salah
kan bu? Meskipun pada Bsunya berbentuk mufrad.
Narasumber : Iya, enggak salah. Karena, memang banyak bahasa Arab
yang menggunakan bentuk jamak. Contohnya apa yang
kamu terjemahkan?
Peneliti : Kamar bilas, saya terjemahkan اسببد.
Narasumber : Iya, boleh aja.
Peneliti : “Taman” itu زذ٠مخ, kan ya bu? Bukan ثغزب?
Narasumber : Tergantung, yang kamu maksud ini taman apa?
Peneliti : Jadi, di Curug Cilember itu ada yang namanya Taman
kupu-kupu, taman ini sebagai tempat konservasi kupu-kupu.
Kemudian ada taman keluarga, taman ini disediakan untuk
wisatawan yang mau duduk-duduk, istirahat gitu, bu. Satu
lagi Taman Cinta, di taman Cinta itu banyak wisatawan,
lebih banyak wisatawan yang lagi pacaran gitu sih, Bu.
Soalnya di taman ini ada rangkaian bunga yang bisa kita
pesen untuk dirangkai dengan nama kita atau tergantung
request nya apa.
Narasumber : Iya, itu diterjemahkan dengan زذ٠مخافشاشخ زذ٠مخالعشح .زذ٠مخ.
Peneliti : Nah, untuk yang Taman Cinta, itu kan sebuah nama. Kalau
nama itu, berarti tidak perlu diterjemahkan ke Bsa, ya Bu?
Atau bagaimana?
Narasumber : Maksudnya kamu mau bilang چ١١زبزذ٠مخ ?
Peneliti : Iya, Bu.
Narasumber : Kalau menurut saya, tetap diterjemahkan saja ke Bahasa
Arab. Jadi tetap ا س ت ذ٠ م خ س ت kenapa? Karena kata ,ز itu ا
maknanya memang cinta, dan dari segi arti ataupun makna
yang ingin disampaikan Bsu, pasti tetap tersampaikan
maksudnya secara benar. Jadi ketika diterjemahkan dengan
س ت ا ذ٠ م خ orang-orang Arab juga memiliki pemahaman ,ز
yang sama dengan orang Indonesia. Yakni taman yang
penuh cinta, dan biasanya buat mereka-mereka yang
pacaran.Coba kita cek nama-nama taman yang ada di Arab.
(Kemudian narasumber melakukan pengecekkan kelaziman
penggunaan kata س ت ا ذ٠ م خ -melalui internet) Nih, di artikel ز
artikel berbahasa Arab juga sudah lazim penggunaan kata
س ت ا ذ٠ م خ .ز
Peneliti : Oh iya, Bu. Tapi kata س ت ,itu tidak usah dijamakkan ya ا
Bu?
Narasumber : Iya, mufrad saja.
Peneliti : Kalau Taman Keluarga itu, شح الع ٠ م خ ذ بئ ال د atau ز ؼ ا ذ٠ م خ ,ز
Bu?
Narasumber : Nah, kalau untuk yang seperti ini. Kamu bisa tanya ke
Mahmoed saja nanti. Karena dalam pemilihan kata, orang
Arab langsung yang ngerti, mana yang lazim digunakan dan
mana yang tidak lazim. Atau, kalau memang
memungkinkan diterjemahkan dengan dua kata, nanti pakai
footnot saja dijelaskan bahwa terjemahan bisa dengan kata
“ini” dan juga “ini”.
Peneliti : Kalau untuk kalimat-kalimat larangan itu, biasanya pakai
kata ع kan, Bu?
Narasumber : Boleh menggunakan kata ع , boleh juga dengan fi‟il
nahi. Tetapi kalau untuk di papan-papan, biasanya dipakai
kata Dilarang! atau No!, itu lebih sering diterjemahkan
dengan kata ع .
Narasumber 2 : Mahmoud Mohammed Hosny Mohammed, Lc.
Hari/Tangal : Sabtu, 20 Januari 2018
Waktu : 17.00 WIB – 18.15 WIB
Review
Kios Wisata (Tempat pembelian
buah tangan dan suvenir)
س اد بس و ازز ذا٠ ب ا
Suvenir ١ خ ذ
Terapi Ikan بو بث ج ال ؼ بل ع
(Tempat) Terapi Ikan بو ث و ضبل ع ش ج ال ؼ
Akupuntur ث شحج ال ؼ ا ث بإل
Taman Konservasi Kupu-Kupu اش خ ف ش ١ خ س ٠ م خا ذ ز
Jalur Evakuasi اس ئ ط ش ٠ كاط
Jalur Evakuasi (yang berada di
dalam sebuah bangunan)
ال ء خ ط ش ٠ كاإل
Api Unggun ى شف ١ خ اا ا١ ش
Mohon tidak mandi di air terjun
saat hujan!
ب خ ز ف اش ال ي ذ ر س اخذ از ذ ػ خ ٠ ش
ط بس! ال
Narasumber 3 : Ahmad Kurtubi, Lc.
Hari/Tangal : Senin, 22 Januari 2018
Waktu : 12.30 WIB – 14.20 WIB
Review
Selamat Datang جبال ع ال أ ز ش
Taman Cinta ج بةخ م ٠ ذ ز ش
Taman Keluarga بئ الد ؼ ٠ م خ ذ ز
Jalur Evakuasi ظ اس ئخ اط
Jalur Udara ٠خ د طا ط خ ا
Jalur Penerbangan طاط١ شا ط خ ا
Batu kali ش خ ط
Batu bata atau untuk sebutan selain
batu kali
دش ز
Cuaca Buruk ع ءاطم ظ
Jika terjadi sesuatu hubungi call
centre;customer service
س ذ ز ذ ءا ر ػ ث شش ال ءل ظ ؼ ا خ ذ خ
Lampiran 8. Dokumen Foto Papan Petunjuk Arah di Curug 7 Cilember
Lampiran 9. Desain Papan Petunjuk Arah dengan 2 Bahasa (Indonesia-
Arab)