program studi pendidikan biologi fakultas ilmu...

191
PENGEMBANGAN AUTHENTIC ASSESSMENT BERBASIS SCIENCE PROCESS SKILL DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Zaenudin 11150161000005 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 24-Dec-2019

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

PENGEMBANGAN AUTHENTIC ASSESSMENT BERBASIS SCIENCE

PROCESS SKILL DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Zaenudin

11150161000005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH
Page 3: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH
Page 4: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH
Page 5: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH
Page 6: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

v

ABSTRAK

Zaenudin (11150161000005). “Pengembangan Authentic Assessment BerbasisScience Process Skill dalam Pembelajaran IPA Terpadu”. Skripsi, ProgramStudi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UniversitasIslam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengembangkan instrumen asesmenautentik berbasis science process skill pada konsep sistem pernapasan manusiauntuk siswa SMP kelas VIII 2) Menganalisis kelayakan produk yangdikembangkan serta 3) Mendeskripsikan profil hasil belajar siswa yang diukurdengan produk yang telah dikembangkan. Penelitian ini mengadaptasi model 4-Ddari Thiagarajan yang meliputi tahap define, design, develop dan disseminate.Namun, pada penelitian ini tidak dilakukan tahap disseminate (penyebaran).Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara, lembar validasi, lembartanggapan guru dan siswa. Uji coba dilakukan dua kali yakni skala kecil danskala besar. Analisis reliabilitas instrumen ini menggunakan InterclassCorrelation Coeffisiensts (ICC) dengan bantuan aplikasi SPSS 20.0. Hasilpenelitian ini adalah produk berupa instrumen authentic assesment berbasisscience process skill yang valid dan reliabel untuk mengukur hasil belajar siswa.Instrumen penilaian ini memiliki skor 83,89 dalam kriteria sangat layak,sedangkan koefisien reliabilitas menunjukkan 0,905, 0,891, 0,912, 0,927 untukpenilaian portofolio pada pertemuan 1 sampai 4 yang berarti masuk dalamkategori sangat tinggi. Koefisien reliabilitas untuk penilaian diri, penilaian sikap,dan instrumen tes pilihan ganda secara berurutan yaitu: 0,904, 0,885, 0,860 yangberarti masuk dalam kategori sangat tinggi, dan instrumen tes uraian denganangka koefisien reliabilitas 0,792 masuk dalam kategori tinggi. Adapun hasilbelajar siswa pada aspek science process skill dengan indikator keterampilanbertanya, observasi, prediksi, interpretasi dan komunikasi masing-masingmemperoleh kriteria baik. Hasil penilaian sikap dan penilaian diri siswa, keduanyamemperoleh kriteria baik. Dan ketuntasan pada penilaian pengetahuan diperoleh70% siswa tuntas.

Kata Kunci : Authentic Assessment, Portofolio, Science Process Skill, PenilaianSikap, Penilaian Diri, Instrumen Tes.

Page 7: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

vi

ABSTRACT

Zaenudin (11150161000005). "Authentic Development of Assessment Based onScience Process Skill in Integrated Science Learning". Thesis, BiologyEducation Study Program, Department of Natural Sciences Education, Faculty ofTarbiyah and Teacher Training, Syarif Hidayatullah State Islamic UniversityJakarta, 2019.

This study aims to 1) Develop authentic assessment tools based on scienceprocess skills on the concept of human respiratory systems for junior high schoolstudents of class VIII 2) Analyze the feasibility of developed products and 3)Describe the profile of student learning outcomes as measured by products thathave been developed. This study adapted the 4-D model from Thiagarajan whichincluded the define , design, develop, and disseminate. But, disseminate step wasnot done. The instruments used were interview guides, validation sheets, teacherand student response sheets. The trials were carried out twice, in small scale andlarge scale. Reliability analysis of the instrument using Interclas CorrelationCoefficient (ICC) with the help of SPSS 20.0 application. The results of this studyis the product of authentic assessment instruments based on science process skillsthat are valid and reliable for measuring student learning outcomes. Thisvaluation instrument has a score of 83.89 in very feasible criteria, while thereliability coefficient shows 0.905, 0.891, 0.912, 0.927 for portfolio assessmentsin meetings 1 to 4 which means it is in a very high category. And the reliabilitycoefficients for self-assessment, attitude assessment, multiple-choice testinstruments and essay are sequentially, there are: 0.904, 0.885, 0.860 whichmeans that they fall into a very high category, and reliability coefficient for essaytest instrument there are 0.792 which is in the high category. The student learningoutcomes in the aspects of science process skills with indicators of questioningskills, observation, prediction, interpretation and communication, each of whichgets the good criterion. Both the results of attitude assessment and self-assessmentget the criteria of good. And the completeness in the assessment of knowledgegained 60% of students completed.

Keywords: Authentic Assessment, Portfolio, Science Process Skills, AttitudeAssessment, Self Assessment, Instrument Test.

Page 8: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmannirahim

Puji syukur, penulis ucapkan ke hadirat Tuhan YME, Allah SWT yang telahmemberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikanpenelitian akhir yang dipresentasikan dalam bentuk karya tulis berjudul“Pengembangan Authentic Assessment Berbasis Science Process Skill dalamPembelajaran IPA Terpadu”. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Dr. Sururin, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UINJakarta

2. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Biologi danPenasehat akademik.

3. Meiry Fadilah Noor, M.Si, Sekertaris Program Studi Pendidikan Biologi.4. Dr. Sofyan, M.Pd dan Mufida Awalia Putri, M.Pd, dosen pembimbing

yang sudah memberikan arahan, masukan serta bersedia meluangkanwaktu, pikiran dan tenaga ditengah kegiatan yang begitu padat sehinggaterselesaikannya skripsi ini.

5. Dr. Zulfiani, M.Pd dan Nengsih Juanengsih, validator ahli yang telahmemberikan saran dan masukan pada pengembangan produk dalampenelitian ini

6. Yayah Zakiah, M.Pd dan Tatang Suhendi, S.Pd, validator teknis yang telahmemberikan saran dan masukan pada pengembangan produk dalampenelitian ini, serta membantu dalam pelaksanaan pembelajaran denganmenggunakan produk pada penelitian ini

7. Kepala MTs Pembangunan UIN Jakarta, Momon Mujiburrahman, M.A.dan Kepala SMPN 19 DKI Jakarta, Drs. Joko Suramto,M.Pd. yang telahmemberikan kesempatan untuk melaksanaan observasi dan penelitian diSekolah

8. Nurul Rihsa Novianti, Astri Nuryanti dan Afrizal Purwadi, validatorpembanding dan terima kasih sekali lagi meluangkan waktunya untukmenjadi menjadi rater dan membantu di lapangan selama penelitian iniberlangsung.

9. Ny. Sofyah, Ibu tercinta yang sudah mengasuh, mendidik, danmemperlihatkan bagaimana semesta itu bekerja untuk mendukung penelitiselama ini. Semoga jasanya diridai dan diberkati oleh Tuhan.

Page 9: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

viii

10. Nurul Faizah Rozy,M.TI, dosen Jurusan Teknik Informatika UIN Jakartadan sebagai sosok yang sudah menjadi ibu angkat bagi peneliti, dansupport peneliti semenjak KKN dan sampai saat ini.

11. Dr. Kadir, dosen Jurusan Pendidikan Matematika UIN Jakarta dan YudithaIchsani, M.TI, dosen Jurusan Teknik Informatika yang sudah membantudalam analisis data pada penelitian ini.

12. Teman-teman mahasiswa UIN Jakarta, khususnya mahasiswa PendidikanIlmu Pengetahuan Alam.

13. Semua pihak yang telah banyak membantu dan mendukung dalampenelitian ini. Semoga Tuhan memberikan balasan yang melimpah. Amin.

Semoga segala kebaikan yang telah diberikan oleh pihak-pihak yangdisebutkan di atas mendapatkan balasan dari Tuhan. Semoga hasil penelitian inidapat dimanfaatkan dan dapat dikembangkan oleh peneliti lainnya untukkemajuan di bidang pendidikan IPA, khususnya di ranah penilaian dan evaluasipembelajaran.

Jakarta, Juli 2019

Penulis

Page 10: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASAH..........................................ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI.....................................................iii

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH...............................iv

ABSTRAK..............................................................................................................v

ABSTRACK..........................................................................................................vi

KATA PENGANTAR..........................................................................................vii

DAFTAR ISI..........................................................................................................ix

DAFTAR TABEL.................................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR............................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................1B. Identifikasi Masalah...............................................................................5C. Pembatasan Masalah..............................................................................5D. Rumusan Masalah..................................................................................6E. Tujuan Penelitian...................................................................................6F. Manfaat Penelitian.................................................................................7

BAB II LANDASAN TEORI................................................................................8

A. Deskripsi Teoretis..................................................................................81. Model Pengembangan......................................................................8

a. Pengertian Metode Penelitian dan Pengembangan....................8b. Macam-Macam Model Pengembangan......................................8

2. Authentic Assessment.....................................................................10a. Pengertian Authentic Assessment.............................................10b. Prinsip Authentic Assessment...................................................12c. Ciri-Ciri Authentic Assessment................................................12

3. Science Process Skill/ Keterampilan Proses Sains.........................14

Page 11: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

x

a. Pengertian Keterampilan Proses Sains.....................................14b. Peran Keterampilan Proses Sains.............................................14c. Jenis-Jenis Keterampilan Proses Sains.....................................15

4. Konsep Sistem Pernapasan............................................................175. Penilaian Hasil Belajar...................................................................18

a. Pengertian Penilaian Hasil Belajar...........................................18b. Aspek Sikap dan Jenis Teknik Penilaiannya............................19c. Aspek Pengetahuan dan Jenis Teknik Penilaiannya................21d. Aspek Keterampilan dan Jenis Teknik Penilaiannya...............24

B. Penelitian Relevan................................................................................28C. Kerangka Berpikir................................................................................31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .........................................................34

A. Model Pengembangan................................................................................34B. Prosedur Pengembangan............................................................................34C. Desain Uji Coba.........................................................................................39D. Subjek Uji Coba.........................................................................................39E. Teknik dan Instrumen Penelitian...............................................................39F. Teknik Analisis Data .................................................................................40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................46

A. Deskripsi Hasil Pengembangan..................................................................46B. Pembahasan................................................................................................60C. Kajian Produk Akhir..................................................................................68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................69

A. Kesimpulan................................................................................................69B. Saran..........................................................................................................69

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................70

LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................72

Page 12: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Koefisien Reliabilitas...............................................................41

Tabel 4.1 Contoh Lembar Penilaian Portofolio Berbasis Science Process Skill....50

Tabel 4.2 Indikator Science Process Skill .............................................................51

Tabel 4.3 Kriteria Penilaian Portofolio .................................................................52

Tabel 4.4 Hasil Validasi Instrumen Asesmen Autentik ........................................53

Tabel 4.5 Hasil Tanggapan Guru dan Siswa..........................................................54

Tabel 4.6 Persentase Tanggapan Guru dan Siswa.................................................55

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Intrumen Asesmen Autentik ..............................55

Tabel 4.8 Hasil Analisis Butir Soal .......................................................................56

Tabel 4.9 Data Penilaian Sikap Siswa Menggunakan Lembar Observasi.............57

Tabel 4.10 Data Penilaian Diri Siswa ...................................................................57

Tabel 4.11 Persentase Penilaian Observasi Sikap Siswa.......................................58

Tabel 4.12 Persentase Penilaian Diri Siswa...........................................................58

Tabel 4.13 Data Akhir Penilaian Sikap Siswa.......................................................58

Tabel 4.14 Data Hasil Belajar Ranah Keterampilan..............................................59

Tabel 4.15 Persentase Rata-Rata Science Process Skill Siswa..............................59

Tabel 4.16 Data Hasil Belajar Aspek Pengetahuan...............................................60

Page 13: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir..................................................................33

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Pengembangan Instrumen...........,............................34

Gambar 4.1 Hasil Pengukuran Science Process Skill Siswa..................................66

Gambar 4.2 Persentase Rata-Rata Science Process Skill tiap Pertemuan.............67

Page 14: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Laporan Hasil Wawancara.........................................................................732. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian....................................................................753. Lembar Validasi dan Kriteria Penilaian Validasi.......................................834. Rekapitulasi Data dan Analisis Validasi....................................................875. Masukan dan Saran Hasil Validasi............................................................886. Kisi-Kisi Angket Tanggapan Siswa dan Guru...........................................897. Contoh Angket Tanggapan Siswa..............................................................918. Contoh Angket Tanggapan Guru...............................................................929. Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa dan Guru......................................9310. Rekapitulasi Hasil Penilaian Portofolio Uji Coba Skala Kecil..................9411. Reliabilitas Instrumen Penilaian Portofolio...............................................9812. Rekapitulasi Hasil Penilaian Sikap Uji Coba Skala Kecil.......................10113. Reliabilitas Instrumen Penilaian Observasi Sikap...................................10214. Rekapitulasi Hasil Penilaian Diri Uji Coba Skala Kecil..........................10315. Reliabilitas Instrumen Penilaian Diri.......................................................10416. Rekapitulasi Hasil Tes Pilihan Ganda dan Analisis Butir Soal................10517. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Pilihan Ganda..........................10718. Rekapitulasi Hasil Tes Uraian..................................................................10919. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Uraian.....................................11020. Hasil Belajar Ranah Keterampilan Uji Coba Skala Besar.......................11121. Hasil Belajar Ranah Sikap Uji Coba Skala Besar....................................11322. Hasil Belajar Ranah Pengetahuan............................................................11823. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran........................................................12224. Produk Akhir Instrumen Asesmen Autentik ...........................................135

Page 15: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan di abad ke-21 telah mengalami pergeseran dari seluruh aspek

kehidupan dari masa sebelumnya. Hal ini dikarenakan adanya kemajuan besar-

besaran di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan. Manusia dituntut agar

memanfaatkan kemajuan teknologi, untuk bisa mengembangkan potensi diri

sehingga mampu memberikan dampak positif untuk negaranya terlebih untuk

kemaslahatan umat di Seluruh dunia. Kemajuan teknologi dan ilmu

pengetahuan pula memberikan manfaat di bidang pendidikan guna

meningkatkan mutu pendidikan. Melalui pendidikan, suatu bangsa dapat

membuat generasi mudanya memiliki kompetensi yang dibutuhkan di Dunia

nyata, termasuk memajukan ilmu pengetahuan dan masuk siklus berikutnya

yang terus menerus selama peradaban manusia berlangsung.

Mutu pendidikan di Indonesia distandarkan oleh adanya Peraturan

Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 mengenai Standar Pendidikan Nasional,

yang isinya memuat standar mutu pendidikan sehingga tercapainya tujuan

pendidikan. Adapun tujuan pendidikan nasional, pendidikan dapat dikatakan

bermutu apabila pendidikan ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa

dan memajukan kebudayaan nasional. Untuk merealisasikan tujuan tersebut,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus melakukan inovasi dan

merevisi kebijakan nasional secara periodik, termasuk melahirkan kurikulum

2013 atau sering disebut sebagai kurtilas.

Pergeseran paradigma pembangunan di abad ke-21 mendorong perbaikan

kurikulum termasuk kegiatan pembelajaran dan penilaian siswa.1 Pembelajaran

di Sekolah hari ini, idealnya tidak hanya menekankan pada ranah kognitif atau

1 Kunandar, Penilaian Autentik : Penilaian Hasil Belajar Siswa berdasarkan Kurikulum 2013Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2013),hlm.16.

Page 16: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

2

penalaran akal semata, tetapi ditekankan pada tiga aspek belajar yakni sikap,

keterampilan dan pengetahuan dasar yang relevan dengan kebutuan manusia

dan tuntutan zaman. Pembelajaran konvensional yang mengandalkan metode

ceramah menjadikan siswa kurang mampu menjawab soal tipe Higher Order

Thinking Skill (HOTS). Hal ini dibuktikan dari hasil studi oleh Program for

International Studens Assesment (PISA) pada tahun 2015, yaitu studi yang

memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan sains, yang

memperlihatkan peringkat Indonesia yang hanya bisa menduduki 10 besar

terbawah dari 72 negara. Begitupun Hasil studi Trends in International

Mathematics and Science Study (TIMSS) yang menunjukkan siswa Indonesia

berada pada ranking amat rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi

yang komplek, (2) teori, analisis dan problem solving, (3) penggunaan alat,

prosedur dan pemecahan masalah serta (4) melakukan investigasi. Berdasarkan

kedua kajian tersebut, menunjukkan perlu adanya perubahan orientasi

kurikulum dengan tidak membebani siswa dengan konten namun pada aspek

kemampuan esensial yang diperlukan semua warga negara untuk berperan serta

dalam membangun negara pada masa mendatang.2 Oleh sebab itu, perlu

pembaharuan dalam desain pembelajaran, agar proses pembelajaran dapat

berlangsung optimal.

Kualitas proses pembelajaran dipengaruhi oleh manajemen kelas yang

memuat perencanaan (planning), pelaksanaan (realization), dan evaluasi

(evaluation). Terkait mengenai evaluasi, di dalamnya terdapat kegiatan

penilaian. Penilaian (assessment) hasil belajar menurut Permendikbud nomor

23 tahun 2016 merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi

untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta siswa. Penilaian hasil belajar

siswa pada pendidikan dasar dan menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan

dan keterampilan. Aspek penilaian yang multidimensi, tidak mungkin hanya

diukur dengan soal pilihan ganda, karena tidak dapat mengukur aspek sikap

dan keterampilan siswa. Oleh karena itu, kurikulum 2013 menekankan

2 Kemendikbud, Dokumen Kurikulum 2013, (Jakarta: Kemendikbud, 2012), hlm.9.

Page 17: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

3

penggunaan penilaian autentik (Authentic Assessment) dalam penilaian hasil

belajar siswa.

Penilaian proses pembelajaran menggunakan asesmen autentik dapat

digunakan untuk menilai kesiapan siswa, proses serta hasil belajar siswa secara

utuh.3 Penilaian autentik menilai proses pembelajaran yang dilakukan oleh

siswa, sehingga sistem penilaianpun perlu dikembangkan sesuai dengan model

yang digunakan. Mengenai model yang digunakan selama proses pembelajaran

hendaknya sesuai dengan konsep yang disampaikan sehingga tujuan

pembelajaran benar-benar tercapai. Konsep yang bersifat kontekstual seperti

sistem organ pada manusia yang dapat disampaikan dengan berbagai model

pembelajaran. Keterampilan Proses Sains (KPS) dapat menjadi suatu

pendekatan dalam pembelajaran IPA yang berorientasi pada proses sains yang

tidak mementingkan konsep, tetapi menuntut pengembangan proses secara

utuh berupa metode ilmiah dalam pelaksanaannya.4 Pendekatan Science

Process Skill merupakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada

proses sains secara utuh sehingga menjadi kewajiban guru IPA dalam

menyampaikan materi menggunakan pendekatan tersebut yang dikombinasikan

dengan model saintifik sebagaimana arahan kurikulum 2013.

Berdasarkan studi pendahuluan pada penelitian ini, berupa wawancara

dengan dua orang guru IPA terpadu dari dua sekolah (Madrasah Tsanawiyah

Pembangunan UIN Jakarta dan SMPN 19 DKI Jakarta) menunjukkan

pembelajaran IPA terpadu masih memiliki beberapa kelemahan dari segi

pembelajaran seperti sulitnya memadukan antar materi IPA (Fisika, Kimia dan

Biologi), menyiapkan alat peraga atau demonstrasi, serta menyiapkan

perencanaan praktikum. Hal ini tak berbeda jauh dari cara guru melakukan

penilaian yang mayoritas penilaian hasil belajar siswa masih menggunakan tes

prestasi berupa tes multipel choice, isian singkat dan uraian.5

3 Kunandar, op.cit., hlm.12.4 Nuryani Rustaman, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: UM Press, 2005), hlm.78.5 Wawancara dengan Yayah Zakiah dan Tatang Rohendi, Tanggal 15 November 2018 di

Jakarta

Page 18: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

4

Hasil studi pendahuluan ini sesuai dengan pendapat Wulan yang

menyatakan bahwa informasi hasil tes prestasi belajar sering dijadikan alat

utama untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran.6 Penggunaan tes

prestasi belajar sebagai alat utama penilaian kurang sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang sekarang terfokus pada proses berpikir tingkat tinggi dan

berbasis kompetensi dibandingkan sekedar memperoleh pengetahuan faktual

dan keterampilan dasar. Tujuan pembelajaran ini dapat dicapai dengan

menggunakan penilaian autentik sedangkan tes pilihan ganda kurang sesuai

untuk digunakan.7 Asesmen autentik dapat menilai dimensi proses dan hasil

belajar yang tidak tergali oleh tes. Wulan menyarankan untuk menggunakan

asesmen autentik untuk melengkapi tes prestasi belajar.8

Terdapat banyak konsep dalam pembelajaran IPA terpadu di tingkat SMP

yang memuat konsep terpaduan dari satu konten dengan konten lainnya.

Konsep sistem pernapasan pada manusia merupakan konten biologi yang

isinya mengenalkan siswa pada organ penyusun sistem pernapasan pada

manusia, membandingkan proses inspirasi dan ekspirasi, membedakan jenis

mekanisme pernapasan (dada dan perut), memahami mekanisme pertukaran

gas O2 dan CO2, dan kelainan serta penyakit pada sistem pernapasan.

Mekanisme pertukaran gas adalah irisan konten biologi dan konsep tekanan zat

fluida pada konsep fisika yang jarang ditekankan dalam proses pembelajaran.

Padahal konsep tersebut dapat membantu siswa untuk memahami mekanisme

masuk dan keluarnya gas oksigen dan karbon dioksida di dalam tubuh yang

berhubungan dengan metabolisme dan proses biokimia, sehingga siswa tidak

hanya memahami proses keluar-masuknya oksigen dalam tubuh, tetapi

memahami pula hubungan konten biologi dengan konsep fisika serta kaitannya

dengan bab sebelumnya, yakni bab sistem pencernaan. Hal ini diperlukan agar

6 Ana Ratna Wulan, Penggunaan Asesmen Alternatif pada Pembelajaran Biologi, SeminarNasional Biologi: Perkembangan Biologi dan Pendidikan Biologi untuk MenunjangProfesionalisme,2007, hlm. 381.

7 Kirschner, A Five- Dimensional Framework for Authentic Assessment, Journal ETR&D,Vol.52, 2004, hlm.68.

8 Wulan, loc.cit.

Page 19: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

5

pembelajaran IPA Terpadu benar-benar disajikan secara terpadu dan berarti,

serta memberi pemahaman konsep IPA pada siswa secara utuh.

Saat ini masih sedikit penelitian yang bertemakan asesmen autentik berbasis

Science Process Skill atau keterampilan proses sains pada pembelajaran IPA

terpadu dan sebagaimana uraian latar belakang yang telah dikemukakan,

sehingga kajian ini menjadi menarik untuk diteliti. Memahami keterkaitan

antar konsep sains dalam mempelajari IPA terpadu pada bab sistem pernapasan

dengan konsep fisika pada konsep tekanan zat menjadi salah satu latar

belakang dari penelitian ini. Peneliti tertarik untuk mengembangkan asesmen

autentik berbasis Science Process Skill dengan judul penelitian

“Pengembangan Aunthentic Assessment Berbasis Science Prosess Skill dalam

Pembelajaran IPA Terpadu”

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini

dipaparkan sebagai berikut:

1. Kurikulum 2013 menginstruksikan kegiatan pembelajaran yang berorientasi

pada keaktifan siswa, akan tetapi realita praktik pembelajaran masih

berorientasi pada guru.

2. Kurangnya sosialisasi dan minimnya contoh penilaian autentik yang

dampaknya guru kurang mampu beradaptasi pada perkembangan

kurikulum.

3. Penggunaan asesmen autentik dalam pembelajaran IPA terpadu belum

banyak digunakan guru.

4. Penilaian pembelajaran IPA Terpadu belum mencakup semua ranah hasil

belajar (sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian yang dilakukan

guru masih berorientasi pada ranah pengetahuan, sehingga hanya dapat

mengukur kemampuan kognitif siswa.

C. Pembatasan Masalah

Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada pengembangan

produk berupa instrumen penilaian berbasis Science Process Skill pada konsep

sistem pernapasan manusia tepatnya pada kompetensi dasar 3.9 dan 4.9 dalam

Page 20: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

6

konsep sistem pernapasan pada manusia. Instrumen penilaian yang dibuat

berupa authentic assessment yang memuat penilaian portofolio, penilaian sikap

dan penilaian tes berupa pilihan ganda dan uraian. Penelitian yang dilakukan

ini difokuskan pada pengembangan instrumen authentic assessmen berupa

portofolio assessment berbasis Science Process Skill (Keterampilan Proses

Sains), Penilaian sikap berupa Lembar Observasi dan Penilaian diri, serta

Instrumen Tes berupa pilihan ganda dan uraian pada konsep sistem pernapasan

manusia untuk mengukur hasil belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah

Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:

1. Apakah asesmen autentik berupa portofolio berbasis Science Process Skill

yang dikembangkan layak?

2. Bagaimana karakteristik asesmen autentik berbasis Science Process Skill

pada konsep sistem pernapasan manusia dalam pembelajaran IPA terpadu

untuk siswa SMP kelas VIII ?

3. Bagaimana profil hasil belajar siswa SMP kelas VIII pada konsep sistem

pernapasan manusia yang diukur menggunakan asesmen autentik berbasis

Science Process Skill yang dikembangkan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, tujuan

penelitian ini adalah:

1. Mengembangkan produk berupa asesmen autentik berbasis Science Process

Skill pada konsep sistem pernapasan untuk siswa SMP kelas VIII.

2. Menganalisis apakah instrumen asesmen autentik berbasis Science Process

Skill yang dikembangkan layak digunakan pada konsep sistem pernapasan

untuk siswa SMP kelas VIII.

3. Mendeskripsikan profil hasil belajar yang diukur menggunakan asesmen

autentik berbasis Science Process Skill pada konsep sistem pernapasan pada

manusia untuk siswa SMP kelas VIII.

Page 21: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

7

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian ini, maka manfaat dari pengembangan

instrumen penilaian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, pengembangan penilaian autentik berbasis science

process skills pada pembelajaran IPA terpadu diharapkan dapat

bermanfaat untuk memberikan kontribusi pada perkembangan dan

kemajuan dunia pendidikan terutama pada bidang evaluasi dan science

integrated yang bersesuaian dengan kurikulum dan memenuhi standar

kelayakan.

2. Manfaat Praktis

Pengembangan authentic assessment berbasis Science Process Skill

pada pembelajaran IPA terpadu bermanfaat untuk berbagai pihak, yakni

bagi guru, siswa dan bagi peneliti pribadi.

a. Bagi Guru

Instrumen yang dikembangkan dapat dijadikan suatu variasi

penilaian untuk mengembangkan science process skills siswa.

b. Bagi Siswa

Memberikan pengalaman belajar secara langsung sehingga

siswa termotivasi untuk menguasai kompetensi yang diajarkan

secara teori sekaligus praktik dalam kehidupan sehari-hari.

c. Bagi Peneliti

Menambah pengalaman dan pengetahuan cara mengembangkan

instrumen asesmen autentik yang dapat digunakan untuk

mengetahui dan membenahi ketercapaian kompetensi siswa.

Page 22: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teoritik

1. Model Pengembangan

Menurut Sugiyono, “Metode penelitian dan pengembangan atau dalam

bahasa inggrisnya Research and Development (R&D) adalah Metode

penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan

menguji keefektifan produk tersebut”. 1 Dalam pengembangan perangkat

pembelajaran terdapat tiga macam model pengembangan perangkat yang

populer, yaitu model Dick-Carey, Model Four-D, dan Model Kemp.2

Pengembangan perangkat menurut Kemp sebagaimana dikutip Trianto,

merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Setiap langkah

pengembangannya berhubungan langsung dengan kegiatan revisi.

Pengembangan produk dapat dimulai dari titik manapun di dalam siklus

tersebut. Pengembangan produk model Kemp memberi kesempatan kepada

para peneliti untuk dapat memulai dari komponen manapun. Namun karena

kurikulum yang berlaku secara nasional di Indonesia dan berorientasi pada

tujuan, maka seyogyanya proses pengembangan itu dimulai dari tujuan.3

Model penelitian dan pengembangan dari Borg dan Gall memiliki tujuan

untuk mengembangkan dan memvalidasi produk yang digunakan dalam

dunia pendidikan. Pada dasarnya penelitian pengembangan bersifat

longitudinal atau bertahap. Diawali dengan penelitian berbasis kebutuhan

sehingga dihasilkan produk yang bersifat hipotetik yang dijadikan metode

penelitian dasar. Selanjutnya menguji produk tersebut dan digunakan dalam

eksperimen. Setelah produk teruji, maka dapat diaplikasikan. 4

1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2017), hlm.407. 2 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu,(Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm.81. 3 Ibid. 4 Sugiyono, op.cit, hlm.9-11.

Page 23: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

9

Model pengembangan dari Plomp memberikan kerangka desain

pengembangan dalam dunia pendidikan yang terbagi dalam 5 fase, yaitu: (1)

fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi/konstruksi, (4) fase

tes, evaluasi dan revisi serta (5) fase implementasi.5

Model pengembangan perangkat seperti yang disarankan oleh

Thiagarajan, Semmel dan Semmel adalah model 4-D sebagaimana dikutip

dalam Trianto, model ini terdiri dari 4 tahapan yaitu Define, Design,

Develop, dan Disseminate atau diadaptasi menjadi Model 4-P, yaitu

Pendefinisian, Perancangan, Pengembangan, dan Penyebaran.6

Secara garis besar keempat tahap tersebut sebagai berikut :

a. Tahap Pendefinisian (Define).

Tujuan tahap ini adalah menentukan dan mendefinisikan syarat-syarat

produk yang akan dikembangkan yang diawali dengan analisis tujuan

dari batasan materi yang dikembangkan perangkatnya. Terdapat 5

langkah pokok dalam tahapan ini, yaitu: analisis ujung depan, analisis

siswa, analisis tugas, analisis konsep, dan perumusan tujuan

pembelajaran.

b. Tahap Perencanaan (Design).

Tujuan tahap ini adalah menyiapkan prototipe atau model produk

yang akan dikembangkan. Tahap ini terdiri dari tiga langkah yaitu : (1)

Penyusunan tes acuan patokan,(2) Pemilihan media yang sesuai tujuan,

untuk menyampaikan materi pelajaran,(3) Pemilihan format.

c. Tahap Pengembangan (Develop).

Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan produk yang sudah

diperbaiki berdasarkan masukan dari ahli. Tahap ini meliputi: (a)

Validasi perangkat oleh para ahli dan diikuti dengan revisi, (b) Simulasi

5 Hobri, Metode Penelitian Pengembangan: Development Reseach (Jember: Universitas Jember,

2009),hlm.24. 6 Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S. Semmel dan Melvyn I.Semmel, Instructional

Development for Training Teacher of Exceptional Children. (Blommington, Indiana: Indiana

University, 1974), hlm. 15-142.

Page 24: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

10

yaitu kegiatan mengoperasionalkan rencana pelajaran (c) Uji coba

terbatas. Hasil tahap (b) dan (c) digunakan sebagai dasar revisi. Langkah

berikutnya adalah uji coba lebih lanjut dengan jumlah siswa yang sesuai

dengan kelas sesungguhnya.

d. Tahap Penyebaran (Disseminate).

Tahapan ini merupakan tahap penggunaan produk yang telah

dikembangkan pada skala yang lebih besar misalnya di kelas lain, di

sekolah lain, oleh guru yang lain. Tujuan lain adalah untuk menguji

efektivitas penggunaan produk di dalam kegiatan pembelajaran.7

Dari berbagai model yang telah diuraikan, maka peneliti memilih untuk

menggunakan model 4-D dari Thiagarajan dalam mengambangkan

perangkat penilaian autentik berbasis science process skill. Penilaian

merupakan bagian dari rangkaian pembelajaran untuk mengukur proses

belajar siswa. Alur dari model 4-D dipandang memiliki sistematika yang

bersesuaian dengan arah dan maksud peneliti dalam mengembangkan

produknya. Akan tetapi, pada penelitian ini tidak dilakukan tahap

penyebaran. Kegiatan pengidentifikasian seperti menganalisis siswa dan

kebutuhan guru mengenai perangkat penilaian yang secara paripurna dapat

menciptakan suatu produk berupa perangkat penilaian.

2. Authentic Assessment

Istilah asesmen mulai dikenal di Indonesia tahun 1994, yaitu ketika

diimplementasikan dalam Kurikulum 1994, namun asesmen mulai

dikembangkan setelah peluncuran Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004.8

Mulai saat itu, asesmen identik dengan penilaian, sedangkan literatur tahun

1970-1990 menyebut penilaian sebagai evaluasi. Oleh karena itu dalam

pelaksanaan asesmen dalam pembelajaran, guru dihadapkan dengan tiga

istilah yang sering dikacaukan pengertiannya atau justru digunakan

7 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi Pustaka

Publisher, 2007), hlm.65-68. 8 Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif, Teori, dan Asesmen, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2013), hlm.263.

Page 25: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

11

bersama. 9 Ketiga istilah tersebut yaitu pengukuran, penilaian dan tes.

Pengukuran dalam proses pembelajaran diartikan sebagai cara guru untuk

mengetahui capaian dari proses dan hasil belajar siswa yang dituliskan

dalam bentuk angka-angka. Angka yang didapat masih berupa data mentah

yang baru memiliki makna ketika dibandingkan dengan patokan atau

kriteria tertentu. Proses tersebut dinamakan evaluasi. Kegiatan mengukur

maupun mengevaluasi perlu menggunakan alat ukur yang sesuai, yang

disebut dengan tes.

Menurut Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

Pendidikan, asesmen/ penilaian oleh guru bertujuan untuk memantau dan

mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar siswa

secara berkesinambungan. Asesmen dalam pembelajaran di dalam kelas

disusun menggunakan tahapan berupa perencanaan, penyusunan alat

penilaian, dan pengumpulan informasi yang menunjukkan pencapaian hasil

belajar siswa. 10 Teknik yang digunakan dalam asesmen dapat berupa

penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis

(paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian produk, penilaian

melalui kumpulan hasil kerja siswa (portofolio) dan penilaian diri (self-

assessment).

Menurut American Library Association dalam Majid, penilaian autentik

(authentic assessment) adalah proses evaluasi untuk mengukur kinerja,

prestasi, motivasi, dan sikap-sikap siswa pada aktivitas yang relevan. 11

Menurut Kunandar, asesmen autentik merupakan kegiatan menilai siswa

yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai.12 Asesmen autentik

adalah bentuk penilaian yang menghendaki siswa menampilkan sikap,

menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari

9 Hamzah.B.Uno dan Koni Satria, Assessment Pembelajaran,(Jakarta: Bumi Aksara, 2013),

hlm.2. 10 Ibid., hlm.4. 11 Abdul Majid, Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2017), hlm.57. 12 Kunandar, Penilaian Autentik: Penilaian Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Kurikulum 2013

Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), hlm.35.

Page 26: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

12

pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya.

Istilah autentik merujuk kepada situasi nyata atau realita kontekstual sebagai

tugas yang diajukan. Suatu asesmen dikatakan autentik ketika asesmen

tersebut dapat mengukur produk atau kinerja siswa yang bermakna, selain

dari prestasi di sekolah.13 Dari beberapa definisi diatas, asesmen autentik

adalah suatu bentuk penilaian yang menilai kemampuan atau keterampilan

yang diterapkan siswa dalam melakukan tugas-tugas nyata yang bermakna

dalam kehidupan sehari-hari.

Asesmen autentik sering disebut asesmen kinerja (performance asesment)

karena asesmen ini menuntut siswa melakukan kerja yang bermakna.

Asesmen autentik dikatakan juga asesmen alternatif (alternative assessment),

karena difungsikan sebagai pengganti penilaian tradisional, Asesmen

autentik juga disebut penilaian langsung (direct assessment), karena

memberikan lebih banyak bukti langsung dari pengaplikasian pengetahuan

dan keterampilan siswa, serta disebut realistic assessment karena

berhubungan dengan penerapannya di dunia nyata.14

Asesmen autentik sejalan dengan pembelajaran konteksual dan

konstruktivis. Adapun prinsip-prinsip dari asesmen autentik menurut

Muchtar antara lain: (1) proses penilaian terintegrasi dalam proses

pembelajaran, (2) masalah yang diangkat merupakan isu dunia nyata, bukan

sekolah, (3) menggunakan metode, ukuran dan kriteria yang sesuai dengan

pengalaman belajar, dan (4) bersifat holistik. 15 Asesmen autentik juga

memiliki beberapa ciri-ciri seperti yang dikemukakan oleh Kunandar, yaitu:

a. Harus dapat mengukur semua aspek pembelajaran. Aspek pembelajaran

yang dimaksud adalah semua proses dan kinerja siswa selama

pembelajaran serta produk yang dihasilkannya. Kinerja dan produk yang

dihasilkan siswa juga harus mencerminkan kompetensi yang akan diukur.

13 Bruce.B.Frey,et.al., Defining Authentic Classroom Assessment, Journal Practical

Assessment,Research and Evaluation, Vol 17 No 2, 2012, hlm. 2. 14 Hartati Muchtar, “Penerapan Penilaian Autentik dalam Upaya Peningkatan Mutu

Pendidikan”. Jurnal Pendidikan Penabur, Vol. 9 No.14, 2010, hlm. 73. 15 Ibid.

Page 27: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

13

b. Penilaian dilakukan selama dan setelah pembelajaran berlangsung. Hal

ini bertujuan untuk mengukur kompetensi proses siswa dan

kompetensinya setelah kegiatan pembelajaran berakhir.

c. Penilaian menggunakan cara dan sumber yang bervariasi. Teknik

penilaian tidak harus selalu sama, namun disesuaikan dengan tuntutan

kompetensi.

d. Tes hanya salah satu alat pengumpul data. Tes prestasi belajar biasanya

digunakan sebagai alat utama pengumpulan data penguasaan kompetensi

siswa. Penilaian autentik juga menggunakan tes, namun hanya sebagai

salah satu alat pengumpul data. Alat utama berupa non-tes yang

mengukur kemampuan siswa yang sebenarnya.

e. Tugas yang diberikan adalah tugas nyata yang mencerminkan kehidupan

nyata siswa.

f. Penilaian autentik menekankan pada kedalaman pengetahuan dan

keterampilan, bukan keluasannya.16

Berdasarkan pengertian dan uraian tentang asesmen autentik, dapat

disimpulkan bahwa asesmen autentik merupakan proses pengumpulan data

kemampuan siswa secara holistik dengan melibatkan tugas nyata sehingga

siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam kompetensi sikap

spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Tugas nyata berupa tugas

yang berhubungan atau dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa dan

merupakan isu faktual yang terjadi disekitar mereka. Pengumpulan data

secara autentik dilakukan dalam bentuk penilaian proyek, penilaian diri,

penilaian teman, penilaian sikap, serta tes objektif.

Berdasarkan pemaparan penilaian autentik tersebut, maka penilaian yang

dikembangkan dalam penelitian ini meliputi penilaian sikap (berupa lembar

observasi tertutup dan penilaian diri), penilaian pengetahuan (berupa tes

pilihan ganda dan uraian) dan penilaian keterampilan (berupa portofolio

dalam bentuk laporan pembelajaran)

16 Kunandar, Penilaian Autentik: Penilaian Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Kurikulum 2013

Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013),

hlm.38-39.

Page 28: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

14

3. Keterampilan Proses Sains

Menurut Indrawati dalam Trianto, “Keterampilan proses merupakan

keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah yang dapat digunakan untuk

menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan

konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan

terhadap suatu penemuan”. 17 Kemudian Widayanto menyatakan,

“Keterampilan proses sains dapat diartikan sebagai kemampuan atau

kecakapan untuk melaksanakan suatu tindakan dalam belajar sains sehingga

menghasilkan konsep, teori, prinsip, hukum maupun fakta atau bukti”.18

Mengajarkan keterampilan proses pada siswa berarti memberi kesempatan

kepada mereka untuk melakukan sesuatu bukan hanya membicarakan

sesuatu tentang sains.

Keterampilan proses melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau

intelektual, manual dan sosial. Keterampilan kognitif atau intelektual

terlibat karena dengan melakukan keterampilan proses, siswa menggunakan

akalnya. Keterampilan manual terlibat dalam keterampilan proses karena

siswa melibatkan pengunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan atau

perakitan alat. Dengan keterampilan sosial bertujuan siswa berinteraksi

dengan sesamanya dalam pembelajaran, misalkan mendiskusikan hasil

pengamatan. 19

Menurut Trianto, keterampilan proses perlu dilatihkan/dikembangkan

dalam pengajaran IPA karena keterampilan proses mempunyai peran peran

sebagai berikut:

a. Membantu siswa belajar mengembangkan pikirannya.

b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan penemuan.

c. Meningkatkan daya ingat

d. Memberikan kepuasan intrinsik bila anak telah berhasil melakukan

sesuatu

17 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu,(Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm.144. 18 Widayanto,”Pengembangan Keterampilan Proses dan Pemahaman Siswa Kelas X Melalui

Kit Optik”, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, Vol.5, No.1, 2009, hlm.2. 19 Nuryani Rustaman, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: UM Press, 2005), hlm.78.

Page 29: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

15

e. Membantu siswa mempelajari konsep-konsep sains.20

Melatihkan keterampilan proses sains dalam pembelajaran merupakan

salah satu cara untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa, karena dengan

melatihkan keterampilan proses sains, siswa akan menemukan sendiri

pengetahuannya melalui eksperimen sehingga materi pelajaran akan mudah

dipahami dan diingat dalam waktu yang relatif lama.

Jenis-jenis keterampilan proses sains, adalah sebagai berikut:

a. Melakukan pengamatan (Observasi)

Menggunakan indera penglihat, pembau, pendengar, pengecap

dan peraba. Menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari

hasil pengamatan juga termasuk keterampilan proses mengamati.

b. Menafsirkan pengamatan (Interpretasi)

Mencatat setiap pengamatan, menghubungkan hasil pengamatan

dan menemukan pola keteraturan dari satu seri pengamatan dan

menyimpulkannya atau dapat diartikan pula menjelaskan makna

informasi yang telah dikumpulkan.

c. Mengelompokkan (Klasifikasi)

Dalam proses pengelompokkan tercakup beberapa kegiatan

seperti mencari perbedaan, mengontraskan ciri-ciri, mencari

kesamaan, membandingkan, dan mencari dasar penggolongan.

d. Meramalkan (Prediksi)

Keterampilan meramalkan atau prediksi mencakup keterampilan

mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi

berdasarkan suatu kecenderungan atau pola yang sudah ada.

e. Berkomunikasi

Membaca tabel, grafik atau diagram, menggambarkan data

empiris dengan grafik, tabel atau diagram, menjelaskan hasil

percobaan, menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis

dan jelas.

f. Berhipotesis

20 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta : Bumi Aksara, 2012) , hlm.148.

Page 30: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

16

Hipotesis menyatakan hubungan antara dua variabel, atau

mengajukan perkiraan penyebab sesuatu terjadi. Dengan

berhipotesis diungkapkan cara melakukan pemecahan masalah,

karena dalam rumusan hipotesis biasanya terkadang cara untuk

mengujinya.

g. Merencanakan Percobaan atau Penyelidikian

Beberapa kegiatan menggunakan pikiran termasuk ke dalam

keterampilan proses merencanakan penyelidikan. Menentukan

variabel atau peubah yang terlibat dalam suatu percobaan,

menentukan variabel kontrol dan variabel bebas, menentukan apa

yang diamati, diukur dan ditulis, serta menentukan cara dalam

penyusunan rencana kegiatan penelitian perlu ditentukan cara

mengolah data untuk dapat disimpulkan, maka dapat merencanakan

penyelidikanpun terlibat kegiatan menentukan cara mengolah data

sebagai bahan untuk menarik kesimpulan.

h. Menerapkan konsep atau prinsip

Apabila seorang siswa mampu menjelaskan peristiwa baru

dengan menggunakan konsep yang telah dimiliki, berarti siswa

menerapkan prinsip yang telah dipelajarinya. Begitu pula apabila

siswa menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru.

i. Mengajukan pertanyaan

Pertanyaan yang diajukan dapat meminta penjelasan, tentang

apa, mengapa, bagaimana, atau menanyakan latar belakang

hipotesis. Dengan demikian jelaslah bahwa bertanya tidak sekedar

bertanya tetapi melibatkan pikiran.21

Rezba seperti dikutip Subali, membagi keterampilan proses sains menjadi

dua, yaitu: (a) keterampilan dasar (basic skill) dan (b) keterampilan

mengelola/memroses (process skill).22 Keterampilan – keterampilan dasar

terdiri dari enam keterampilan, yakni: mengobservasi, mengklasifikasi,

21 Nuryani Rustaman, op. cit. hlm.78-81. 22 Bambang Subali, “Bias Item Keterampilan Proses Sains Pola Divergen dan Modifikasinya

sebagai Tes Kreativitas”, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan,2010, hlm.312.

Page 31: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

17

memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan.

Sedangkan keterampilan-keterampilan terintegrasi terdiri dari:

mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data, dalam

bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar-variabel, mengumpulkan

dan mengolah data, menganalisa penelitian, menyusun hipotesis,

mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian, dan

melaksanakan eksperimen.

Sesuai dengan penjelasan mengenai keterampilan proses sains tersebut,

maka adaptasi keterampilan proses yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi observasi, mengajukan pertanyaan, prediksi, interpretasi dan

berkomunikasi.

4. Konsep Sistem Pernapasan pada Manusia

Kompetensi dasar mengenai sistem pernapasan manusia yakni

Kompetensi dasar 3.9 yaitu menganalisis sistem pernapasan pada manusia

dan memahami gangguan pada sistem pernapasan, serta upaya menjaga

kesehatan sistem pernapasan. Kompetensi dasar 4.9 yakni menyajikan karya

tentang upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan. Penelitian terfokus

pada kedua kompetensi dasar ini sehingga mencakup satu bab penuh sistem

pernapasan pada manusia.

Konsep sistem pernapasan pada manusia merupakan konsep biologi pada

pelajaran IPA terpadu yang berisi mengenai definisi dan fungsi bernapas,

konsep pernapasan yang terdiri dari eksternal dan internal, organ penyusun

sistem pernapasan, jenis pernapasan, mekanisme pertukaran gas, kapasitas

paru-paru dan kelainan serta penyakit pada sistem pernapasan manusia.

Jabaran materi pada konsep sistem pernapasan manusia dimulai dari

konsep pernapasan dalam tubuh manusia yang meliputi proses masuknya

oksigen ke paru-paru, pengikatan dan pengangkutan oksigen oleh darah

menuju sel-sel di seluruh tubuh dan mengoksidasi atau membakar makanan

dalam sel sehingga didapatkan energi yang berguna untuk aktivitas manusia

Page 32: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

18

dan produk sisa oksidasi berupa karbon dioksida dan uap air yang akan

dikeluarkan oleh tubuh.23

Secara garis besar, organ pada sistem pernapasan manusia meliputi

hidung, saluran pernapasan (trakea, bronkus dan bronkiolus), dan paru-paru

yang dari organ tersebut, gas O2 dan CO2 keluar dan masuk organ tubuh

secara bergantian melalui mekanisme pernapasan yakni inspirasi dan

ekspirasi serta dilanjutkan dengan mekanisme pertukaran gas di paru-paru

melalui konsep difusi dan tekanan parsial.

Pada konsep sistem pernapasan manusia, dibahas pula mengenai

frekuensi pernapasan dan faktor yang mempengaruhinya seperti usia, jenis

kelamin dan jenis aktivitas manusia.24 Selain itu, volume udara pernapasan

menjadi cakupan materi yang dibahas untuk mengetahui volume tidal,

kapasitas vital dan kapasitas total paru-paru manusia. Bahasan terakhir pada

konsep ini adalah kelainan, gangguan dan penyakit yang terdapat pada

sistem pernapasan manusia seperti tuberkulosis, pneumonia, bronkitis, asma,

emfisema, dan kanker paru-paru, sehingga siswa dapat mencari tahu dan

mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengobati

penyakit yang terdapat pada sistem pernapasan manusia.

5. Penilaian Hasil Belajar

Berdasarkan Permendikbud No. 23 tahun 2016, Penilaian adalah proses

pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil

belajar siswa. Penilaian tersebut meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Ragam teknik penilaian tersebut dapat dilakukan melalui

observasi, penilaian diri, penilaian antar siswa, ulangan, penugasan, tes

praktik, proyek, dan portofolio yang disesuaikan dengan karakteristik

kompetensi.

23 Sakti Hidayati, Mandiri Mengolah Kemampuan Diri Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII,

(Jakarta: Erlangga, 2017), hlm.127. 24 Retno Widjayanti, IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII, (Jakarta: Erlangga, 2017),

hlm.266.

Page 33: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

19

Tujuan dari penilaian hasil belajar oleh guru adalah untuk memantau dan

mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar siswa

secara berkesinambungan. Jenis penilaian yang disebutkan sebelumnya

harus memenuhi syarat dan kaidah tertentu seperti validitas dan reliabilitas

instrumen penilaian sehingga alat yang digunakan dalam penilaian

bersesuaian dari segi sistematika rumusan penulisan soal, serta baik dari

aspek konstruksi, substansi dan konten.

Kompetensi yang dinilai meliputi sikap spiritual dan sosial, pengetahuan

dan keterampilan. Hal tersebut tertuang dalam kompetensi inti dalam

kurikulum berupa KI-1 dan KI-2 untuk mengukur kompetensi sikap, KI-3

untuk mengukur kompetensi pengetahuan dan KI-4 untuk mengukur

penguasaan keterampilan. Penilaian dari ranah-ranah berikut dijelaskan

sebagai berikut:

a. Penilaian Sikap

1) Pengertian Penilaian Sikap

Penilaian sikap merupakan kegiatan untuk mengetahui

kecenderungan perilaku spiritual dan sosial siswa dalam kehidupan

sehari-hari, baik di dalam maupun di luar kelas sebagai hasil

guruan. Penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui

capaian/perkembangan sikap siswa dan memfasilitasi tumbuhnya

perilaku siswa sesuai butir-butir nilai sikap dari KI-1 dan KI-2.25

2) Teknik Penilaian

Penilaian terhadap sikap seorang siswa dapat dilakukan dengan

berbagai cara, yang salah satunya adalah melalui pengamatan atau

observasi, penilaian diri (self-assessment), penilaian oleh teman

sebaya atau penilaian antar-teman (peer assessment), atau Jurnal.26

Jenis penilaian sikap antara lain:

a) Observasi

25 Kemendikbud, Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan untuk Sekolah

Menengah Pertama,(Jakarta: Kemendikbud, 2017), hlm.21. 26 Siswanto, Penilaian dan Pengukuran Sikap dan Hasil Belajar, (Klaten: Bossscript, 2017),

hlm.38.

Page 34: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

20

Penerapan teknik observasi dapat dilakukan menggunakan

lembar observasi. Lembar observasi merupakan instrumen yang

dapat digunakan oleh guru untuk memudahkan dalam membuat

laporan hasil pengamatan terhadap perilaku siswa yang berkaitan

dengan sikap spiritual dan sikap sosial. Sikap yang diamati adalah

sikap yang tercantum dalam indikator pencapaian kompetensi pada

KD untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

(PABP) dan Guruan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Pada

mata pelajaran selain PABP dan PPKn, sikap yang diamati

tercantum pada KI-1 dan KI-2.27

Lembar observasi yang digunakan untuk mengamati sikap dapat

berupa lembar observasi tertutup dan lembar observasi terbuka.

1. Lembar Observasi Tertutup

Ketika menggunakan lembar observasi tertutup, guru

menentukan secara sistematis butir-butir perilaku yang akan

diobservasi beserta indikator-indikatornya.

2. Lembar Observasi Terbuka

Ketika menggunakan lembar observasi terbuka, guru tidak

mempersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan

diobservasi karena guru tidak memfokuskan observasi pada

butir-butir perilaku tertentu. Dalam melakukan observasi

guru tidak menggunakan instrumen baku melainkan hanya

rambu-rambu observasi.28

b) Penilaian Diri

Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta

siswa untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya

dalam konteks pencapaian kompetensi sikap, baik sikap spiritual

27 Kemendikbud, loc.cit. 28 Ibid., hlm.23.

Page 35: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

21

maupun sikap sosial.29 Instrumen yang digunakan berupa lembar

penilaian diri menggunakan daftar cek atau skala penilaian (rating

scale) yang disertai dengan rubrik.30

c) Penilaian Antarteman

Penilaian antar-teman merupakan penilaian yang dilakukan

terhadap sikap atau keterampilan seorang siswa oleh seorang (atau

lebih) siswa lainnya.31

b. Penilaian Pengetahuan

1) Pengertian Penilaian Pengetahuan

Menurut Anderson dan Krathwohl dalam Majid, Penilaian

pengetahuan diartikan sebagai penilaian potensi penalaran yang

terdiri dari tahapan mengetahui, memahami, menerapkan,

menganalisis, menyintesis, dan mengevaluasi.32 Penilaian autentik

hasil pembelajaran pada aspek pengetahuan atau ranah kognitif

dimulai dari pemilihan kata kerja operasional yang disesuaikan

dengan tahapan kognitif yang akan diukur dan dinilai. Kemudian

dilanjutkan dengan pembuatan instrumen penilaian berbentuk soal

tes untuk mengukur kemampuan kognitif. Selanjutnya, diikuti

dengan menentukan skor dan ketentuannya. Terakhir dilakukan

konversi yaitu mengubah skor menjadi nilai beserta analisis dan

interpretasinya.33

2) Teknik Penilaian

Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik. Guru

dapat memilih teknik penilaian yang paling sesuai dengan

karakteristik kompetensi dasar, indikator, atau tujuan pembelajaran

29 Kunandar, Penilaian Autentik: Penilaian Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Kurikulum 2013

Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013),

hlm.134. 30 Abdul Majid, Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2017), hlm.173. 31 Siswanto, Penilaian dan Pengukuran Sikap dan Hasil Belajar, (Klaten: Bossscript, 2017),

hlm.46. 32 Majid, op.cit., hlm183. 33 Supardi, Penilaian Autentik Pembelajaran Afektif, Kognitif dan Psikomotor, (Jakarta:

Rajawali Pres, 2015), hlm. 155.

Page 36: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

22

yang akan dinilai. Segala sesuatu yang akan dilakukan dalam

proses penilaian perlu ditetapkan terlebih dahulu pada saat

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Teknik yang

biasa digunakan adalah tes tertulis, tes lisan, dan penugasan.34

a. Tes Tulis

Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawabannya disajikan

secara tertulis. Dari aspek skor terhadap jawaban, penilaian

tertulis dapat dibedakan menjadi dua, yakni objektif tes dan

subjektif tes. Objektif tes adalah tes tertulis yang pertanyaannya

bersifat tertutup, sehingga jawabannya pasti dan singkat atau

pendek. Contohnya berupa pilihan ganda, isian singkat,

menjodohkan dan benar-salah. Skor untuk objektif tes disebut

dikotomi, artinya skor 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk

jawaban salah. Subjektif tes adalah penilaian tertulis dengan

pertanyaan terbuka sehingga jawaban berbentuk uraian. Skor

untuk subjektif tes disebut politemi, artinya skor setiap satu soal

subjektif tes lebih dari satu, misalnya 5.35 Instrumen tes tertulis

dikembangkan atau disiapkan dengan mengikuti langkah-

langkah berikut:36

1) Memeriksa Kompetensi Dasar dan Indikatornya

KD dan indikator biasanya sudah dicantumkan dalam RPP.

Indikator untuk KD tertentu sebaiknya ditingkatkan, dalam arti

menetapkan kata kerja operasional yang lebih tinggi daripada

yang dirumuskan dalam KD. Misalnya jika kata kerja

operasional KD sebatas memahami, maka guru dapat

menetapkan indikator sampai menganalisis atau mengevaluasi.

Tentu saja tidak semua KD dapat dan perlu ditingkatkan.

34 Kemendikbud, Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan untuk Sekolah

Menengah Pertama,(Jakarta: Kemendikbud, 2017), hlm.45. 35 Kunandar, Penilaian Autentik: Penilaian Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Kurikulum 2013

Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013),

hlm.175 36 Kemendikbud, loc.cit.

Page 37: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

23

2) Menetapkan Tujuan Penilaian

Menetapkan tujuan penilaian apakah untuk keperluan

mengetahui capaian pembelajaran ataukah untuk memperbaiki

proses pembelajaran, atau untuk kedua-duanya. Tujuan

penilaian harian berbeda dengan tujuan penilaian tengah

semester (PTS), dan tujuan untuk penilaian akhir semester

(PAS). Sementara penilaian harian biasanya diselenggarakan

untuk mengetahui capaian pembelajaran atau untuk

memperbaiki proses pembelajaran (formatif), PTS dan PAS

umumnya untuk mengetahui capaian pembelajaran (sumatif).

3) Menyusun kisi-kisi

Kisi-kisi merupakan spesifikasi yang memuat kriteria soal

yang akan ditulis yang meliputi antara lain KD yang akan diukur,

materi, indikator soal, bentuk soal, dan jumlah soal. Kisi-kisi

disusun untuk memastikan butir-butir soal mewakili apa yang

seharusnya diukur secara proporsional. Pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural dan metakognitif dengan kecakapan

berfikir tingkat rendah hingga tinggi akan terwakili secara

memadai.

4) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal

5) Menyusun pedoman penskoran

Untuk soal pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan jawaban

singkat disediakan kunci jawaban. Untuk soal uraian disediakan

kunci/model jawaban dan rubrik.

b. Tes Lisan

Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru

secara ucap (oral) sehingga siswa merespon pertanyaan tersebut

secara ucap juga, sehingga menimbulkan keberanian. Jawaban

Page 38: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

24

dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf yang

diucapkan.37

c. Penugasan

Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh guru yang

dapat berupa pekerjaan rumah dan proyek baik secara individu

ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.38

c. Penilaian Keterampilan

1) Pengertian Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk

mengukur kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan

untuk melakukan tugas tertentu di berbagai macam konteks sesuai

dengan indikator pencapaian kompetensi.39 Penilaian keterampilan

tersebut meliputi ranah berpikir dan bertindak. Sedangkan,

keterampilan ranah berpikir meliputi antara lain keterampilan

menggunakan, mengurai, merangkai, modifikasi, dan membuat.

Keterampilan dalam ranah bertindak meliputi antara lain membaca,

menulis, menghitung, menggambar, dan mengarang.

Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik,

antara lain penilaian praktik, penilaian produk, penilaian proyek,

penilaian portofolio, dan teknik lain misalnya tes tertulis. Teknik

penilaian keterampilan yang digunakan dipilih sesuai dengan

karakteristik KD pada KI-4.

2) Teknik Penilaian Keterampilan

Berikut ini adalah uraian singkat mengenai teknik-teknik

penilaian keterampilan tersebut:

a. Penilaian Unjuk Kerja, atau Kinerja

37 Abdul Majid, Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar,(Bandung: Remaja Rosdakarya,

2017), hlm.195. 38 Ibid., hlm. 198. 39 Kemendikbud, Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan untuk Sekolah

Menengah Pertama,(Jakarta: Kemendikbud, 2017), hlm.57.

Page 39: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

25

Penilaian unjuk kerja adalah penilaian tindakan yang secara

efektif digunakan untuk kepentingan pengumpulan informasi

tentang bentuk perilaku atau keterampilan yang diharapkan

muncul dalam diri siswa.40

Penilaian unjuk kerja bertujuan untuk dapat menilai

kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan keterampilannya

dalam melakukan suatu kegiatan. Penilaian praktik lebih

autentik daripada penilaian paper and pencil karena bentuk-

bentuk tugasnya lebih mencerminkan kemampuan yang

diperlukan dalam praktik kehidupan sehari-hari.

Contoh penilaian praktik adalah membaca karya sastra,

membacakan pidato (reading aloud dalam mata pelajaran

bahasa Inggris), menggunakan peralatan laboratorium sesuai

keperluan, memainkan alat musik, bermain bola, bermain tenis,

berenang, menyanyi, menari, dan sebagainya.

b. Penilaian Produk

Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan

dan kualitas suatu produk. 41 Penilaian produk dilakukan

terhadap kualitas suatu produk yang dihasilkan. Penilaian

produk bertujuan untuk (1) menilai keterampilan siswa dalam

membuat produk tertentu sehubungan dengan pencapaian tujuan

pembelajaran di kelas; (2) menilai penguasaan keterampilan

sebagai syarat untuk mempelajari keterampilan berikutnya; dan

(3) menilai kemampuan siswa dalam bereksplorasi dan

mengembangkan gagasan dalam mendesain dan menunjukkan

inovasi dan kreasi.42

40 Kunandar, Penilaian Autentik: Penilaian Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Kurikulum 2013

Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013),

hlm.263. 41 Abdul Majid, Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2017), hlm.204. 42 Kemendikbud, Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan untuk Sekolah

Menengah Pertama,(Jakarta: Kemendikbud, 2017), hlm.59.

Page 40: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

26

Contoh penilaian produk adalah membuat kerajinan,

membuat karya sastra, membuat laporan percobaan,

menciptakan tarian, membuat lukisan, mengaransemen musik,

membuat naskah drama, dan sebagainya.43

c. Penilaian Proyek

Penilaian proyek adalah penilaian terhadap tugas yang

mengandung investigasi dan harus diselesaikan dalam

periode/waktu tertentu. 44 Penilaian proyek dapat dilakukan

untuk mengukur satu atau beberapa KD dalam satu atau

beberapa mata pelajaran. Instrumen tersebut berupa rangkaian

kegiatan mulai dari perencanaan, pengumpulan data,

pengorganisasian data, pengolahan dan penyajian data, serta

pelaporan.45

Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses

pengerjaan sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu

menetapkan tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan

desain, pengumpulan data, analisis data dan penyiapan laporan

tertulis.46

Contoh penilaian proyek adalah melakukan investigasi pada

jenis keanekaragaman hayati di Indonesia, membuat makanan

dan minuman dari buah segar, membuat video percakapan,

mencipta rangkaian gerak senam berirama, dan sebagainya.

d. Penilaian Portofolio

Dalam kegiatan pembelajaran, portofolio dapat digunakan

guru untuk melihat perkembangan siswa secara kontinu

berdasarkan kumpulan hasil karya sebagai bukti dari kegiatan

pembelajaran. 47 Dengan demikian, penggunaan instrumen

43 Ibid. 44 Abdul Majid, Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2017), hlm.206. 45 Kemendikbud, loc.cit. 46 Majid, op.cit., hlm207. 47 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), hlm.197.

Page 41: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

27

penilaian portofolio dapat memberikan gambaran secara

menyeluruh tentang proses dan pencapaian hasil belajar siswa48

Menurut Widoyoko dalam Kunandar, penilaian berbasis

portofolio mengacu pada sejumlah prinsip dasar penilaian, yakni:

prinsip penilaian proses dan hasil, prinsip penilaian berkala dan

berkelanjutan, serta prinsip penilaian yang adil yang tidak

mendiskriminasikan siswa satu dengan yang lainnya49

Pada dasarnya tujuan penilaian portofolio adalah untuk

menginformasikan kepada orang tua tentang perkembangan

siswa secara holistik dengan dukungan data, bukti dan dokumen

yang akurat.50 Selain itu, penggunaan portofolio memiliki tujuan

untuk menghargai perkembangan yang dialami siswa dan

mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung.

Penilaian portofolio dilakukan untuk menilai karya-karya

siswa secara bertahap dan pada akhir suatu periode hasil karya

tersebut dikumpulkan dan dipilih bersama oleh guru dan siswa.

Karya-karya terbaik menurut guru dan siswa disimpan dalam

folder dokumen portofolio. Guru dan siswa harus mempunyai

alasan yang sama mengapa karya-karya tersebut disimpan di

dalam dokumen portofolio. Setiap karya pada dokumen

portofolio harus memiliki makna atau kegunaan bagi siswa, guru,

dan orang tua siswa. Selain itu, diperlukan komentar dan refleksi

dari guru, dan orangtua siswa. Karya siswa yang dapat disimpan

sebagai dokumen portofolio antara lain: karangan, puisi,

gambar/lukisan, surat penghargaan/piagam, foto-foto prestasi,

dan sejenisnya. Dokumen portofolio dapat menumbuhkan rasa

bangga bagi siswa sehingga dapat mendorong untuk mencapai

48 Abdul Majid, Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2017), hlm.209. 49 Kunandar, Penilaian Autentik: Penilaian Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Kurikulum 2013

Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013),

hlm.296-297. 50 Arifin, op.cit, hlm.199.

Page 42: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

28

hasil belajar yang lebih baik. Guru dapat memanfaatkan

portofolio untuk mendorong siswa mencapai sukses dan

membangun kebanggaan diri. Secara tidak langsung, hal ini

berdampak pada peningkatan upaya siswa untuk mencapai

tujuan individualnya. Di samping itu guru merasa lebih mantap

dalam mengambil keputusan penilaian karena didukung oleh

bukti-bukti autentik yang telah dicapai dan dikumpulkan

siswa.51

e. Teknik lain

Untuk mengukur keterampilan dalam ranah berpikir abstrak

(membaca, menulis, menyimak, dan menghitung) dapat

digunakan teknik lain seperti tes tertulis. Dalam mata pelajaran

matematika atau IPA, misalnya siswa menyelesaikan masalah

yang terkait dengan konsep-konsep dalam kedua mata pelajaran

tersebut. Dalam mata pelajaran rumpun bahasa, siswa menyusun

berbagai jenis teks.52

B. Penelitian Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Irsyad mengenai

“Pengembangan Asesmen Autentik pada Materi Interaksi Makhluk Hidup

dengan Lingkungan untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa”

menghasilkan produk berupa penilaian kinerja, penilaian sikap, penilaian diri

dan penilaian tertulis. Dan hasil penelitian ini menunjukan produk asesmen

yang dikembangkan mendapatkan skor 91,8% dari validator asesmen, 89,71%

dari validator bahasa serta mendapatkan tanggapan guru terhadap penggunaan

asesmen autentik yang dikembangkan sebesar 91,25%. Hasil pengembangan

produk tersebut dapat menunjukkan efektifitas penggunaannya dengan skor n-

51 Kemendikbud, Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan untuk Sekolah

Menengah Pertama,(Jakarta: Kemendikbud, 2017), hlm.61. 52 Ibid., hlm.62.

Page 43: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

29

gain 0,49 dan jumlah siswa yang mencapai n-gain dengan kriteria sedang dan

tinggi mencapai 90%.53

Penelitian yang dilakukan oleh Rose Safaroh tentang “Pengembangan

Asesmen Autentik Berbasis Proyek untuk Mengukur Hasil Belajar Siswa kelas

VII pada Tema Panas”. Desain pengembangan yang digunakan yaitu Research

dan Development (R&D) menurut Sugiyono (2010). Produk yang dihasilkan

dari pengembangan ini berupa penilaian diri, penilaian teman, penilaian proyek,

penilaian sikap dan tes pilihan ganda. Data yang diperoleh pada penelitian ini

berupa hasil validasi pakar, tanggapan siswa dan guru serta hasil belajar siswa.

Asesmen autentik berbasis proyek yang dikembangkan mendapat kriteria

sangat baik dari pakar bahasa, materi dan evaluasi. Koefisien reliabilitas yang

diperoleh dalam uji skala besar untuk instrumen penilaian diri, penilaian teman,

penilaian proyek, penilaian sikap, dan tes pilihan ganda adalah 0,855; 0,561;

0,870; 0,697; dan 0,601. Semua siswa menunjukkan kompetensi sikap yang

ingin diukur, sebanyak 83,67% tuntas pada kompetensi kognitif dan semua

siswa tuntas pada kompetensi psikomotorik. Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan, asesmen autentik berbasis proyek yang dikembangkan

berdasarkan five dimensional framework for authentic assessment layak

digunakan pada tema panas kelas VII SMP.54

Penelitian yang dilakukan oleh Okta Willy Astuti, dkk tentang

“Pengembangan Instrumen Asesmen Berbasis Literasi Sains pada Mata

Pelajaran IPA Kelas VIII Semester II”. Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan, telah dihasilkan produk berupa instrumen asesmen berbasis literasi

sains pada mata pelajaran IPA kelas VIII semester II yang valid baik secara

logis maupun empiris dan praktis, serta mempunyai kualitas soal yang baik

(daya pembeda dan tingkat kesukaran), dan reliabel. Berdasarkan validitas

logis, asesmen literasi sains dinyatakan valid dengan rata-rata nilai validasi

53 Muhammad Irsyad, “Pengembangan Asesmen Autentik pada Materi Interaksi Makhluk

Hidup dengan Lingkungan untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa”, Unnes

Science Education Journal, Vol.2, 2015, hlm.898-904 54 Rose Safaroh, “Pengembangan Asesmen Autentik Berbasis Proyek untuk Mengukur Hasil

Belajar Siswa kelas VII pada Tema Panas”, Lembar Ilmu Kependidikan, Vol.46, 2017, hlm.24-50.

Page 44: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

30

80,46% untuk soal pilihan ganda dan 83,15% untuk soal uraian. Berdasarkan

validitas empiris instrumen asesmen berbasis literasi sains termasuk valid

dengan rentang nilai 0,32-0,80 untuk soal pilihan ganda dan 0,40-0,90 untuk

soal uraian. Dari uji praktikalitas dinyatakan sangat praktis dengan nilai

sebesar 100%, memiliki kualitas soal yang baik yaitu dengan rentang nilai

0,32-0,58 untuk tingkat kesukaran dengan kriteria sedang dan daya pembeda

dengan rentang nilai 0,21-0,42 dengan kriteria cukup dan baik pada soal

pilihan ganda serta pada soal uraian memiliki tingkat kesukaran soal dengan

rentang nilai 0,40-0,67 dengan kriteria sedang dan daya pembeda soal dengan

rentang nilai 0,46-0,66 dengan kriteria baik dan memiliki reliabilitas yang

tinggi dengan nilai 1,01 untuk soal pilihan ganda dan 0,75 untuk soal uraian.55

Penelitian yang dilakukan oleh Widya Wati tentang “Pengembangan Rubrik

Asesmen Keterampilan Proses Sains pada Pembelajaran IPA SMP”. Tujuan

dari peneltian ini memiliki tiga tujuan yakni mengembangkan produk berupa

rubrik asesmen keterampilan proses sains, mengetahui proses validasi produk

dan mengetahui respon guru terhadap rubrik asesmen yang dikembangkan.

Hasil penelitian ini menunjukan kelayakan produk yang divalidasi oleh dua

orang ahli dengan skor 83,33% dan 81,94% dan respon guru dengan skor 3,67.

Penelitian ini menggunakan model pengembangan dari Borg and Gall.56

Hasil penelitian dari Putri Rochimatun Hidayah Widianingrum yang

berjudul “Pengembangan Alat Evaluasi IPA Terpadu Berbasis Keterampilan

Proses Sains pada Tema Mikroskop dan Jaringan Tumbuhan” menunjukan

bahwa pada penilaian tahap I alat evaluasi mendapatkan skor rata-rata 100%.

Penilaian kelayakan alat evaluasi tahap II didapatkan rata-rata validasi

komponen isi 4,00, komponen bahasa dan penyajian 3,95, dan komponen

evaluasi 3,58. Ketuntasan hasil belajar klasikal aspek KPS sebesar 87,5%,

sedangkan penilaian aspek KPS pada ranah psikomotor didapatkan rata-rata

aspek mengamati 3,51, aspek mengelompokkan 3,45, aspek

55 Okta Willy Astuti, “Pengembangan Instrumen Asesmen Berbasis Literasi Sains pada Mata

Pelajaran IPA Terpadu Kelas VIII Semester II”, Journal Biosains,Vol.1,No.2,2017. hlm.227-228. 56 Widya Wati, “Pengembangan Rubrik Asesmen Keterampilan Proses Sains pada

Pembelajaran IPA SMP”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, Vol.01, 2016, hlm.131-140.

Page 45: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

31

mengkomunikasikan 3.43, dan aspek menyimpulkan 3,41. Dari data tersebut,

dapat disimpulkan bahwa alat evaluasi yang dikembangkan layak untuk

digunakan bersarakan BSNP dan efektif digunakan untuk melakukan penilaian

keterampilan proses sains siswa.57

Kesimpulan dari beberapa penelitian yang relevan, asesmen autentik

berbasis keterampilan proses sains dapat mengukur kompetensi siswa dengan

baik secara menyeluruh baik dari aspek afektif, kognitif, maupun psikomotor.

Penggunaan asesmen autentik berbasis keterampilan proses sains pula dapat

meningkatkan hasil belajar, keaktifan, dan motivasi belajar siswa.

C. Kerangka Berpikir

Kegiatan pembelajaran dan penilaian merupakan dua hal yang tak

terpisahkan satu sama lain. Pembelajaran IPA Terpadu dalam kurikulum 2013

menekankan pada student center yang berarti pembelajaran berpusat pada

siswa. Faktanya, pembelajaran IPA terpadu di Sekolah hari ini masih

berorientasi pada guru, sehingga siswa masih berperan pasih dalam kegiatan

pembelajaran. Berhubungan dengan itu, diperlukan suatu rangkaian kegiatan

yang meningkatkan peran siswa dalam pembelajaran.

Penerapan penilaian autentik merupakan bagian dari rangkaian usaha untuk

meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran sains di tingkat sekolah

menengah pertama. Akan tetapi, penilaian dalam pembelajaran IPA terpadu di

sekolah relatif masih menggunakan pada hasil belajar dalam aspek kognitif

berupa instrumen tes tulis. Hal tersebut hanya menekankan kemampuan

hafalan dan pemahaman materi IPA daripada pemahaman tentang proses,

prosedur dan cara berpikir yang berdampak pada kemampuan siswa dalam

memahami IPA dalam hal proses. Kurangnya sosialisasi dari penerapan isi

kurikulum 2013 tentang penilaian dan kurangnya contoh dari instrumen

penilaian tiga ranah belajar, menjadi penyebab kurangnya wawasan guru untuk

mengukur ranah belajar lainnya.

57 Putri Rochimatun Hidayah Widianingrum, “Pengembangan Alat Evaluasi IPA Terpadu

Berbasis Keterampilan Proses Sains pada Tema Mikroskop dan Jaringan Tumbuhan”, Unnes

Science Education Journal, Vol.3, 2014, hlm.641-652

Page 46: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

32

Berdasarkan hal tersebut dan studi pendahuluan pada penelitian ini,

diperlukan pengembangan suatu instrumen penilaian yang bersifat holistik

sehingga mampu menilai tiga aspek belajar (sikap, pengetahuan dan

keterampilan), serta mengukur kemampuan siswa dalam proses sains yaitu

melalui pengembangan instrumen penilaian autentik yang salah satunya

menggunakan instrumen portofolio pada konsep sistem pernapasan manusia

yang dapat mengukur keterampilan proses sains siswa. Selain itu, terdapat

penilaian sikap yang diimplementasikan dengan adanya lembar observasi guru

sebagai penilaian utama dan penilaian diri sebagai penilaian penunjang dan

bentuk konfirmasi dari penilaian yang dilakukan oleh guru. Dan penilaian

pengetahuan yang diwujudkan dengan adanya instrumen tes yang bersesuaian

dengan kompetensi dasar dan indikator yang sudah ditetapkan dalam

rancangan pembelajaran.

Tahapan pada penelitian ini mengikuti alur model pengembangan 4D yakni

pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop) dan

penyebaran (disseminate). Pada tahapan pengembangan, terdapat langkah

validasi instrumen, revisi I, ujicoba dan analisis data, revisi II, dan uji coba

skala besar yang tujuan akhirnya dihasilkan sebuah produk berupa instrumen

autentik yang memenuhi standar yang valid dan reliabel sehingga dapat

digunakan oleh guru untuk mengukur kemampuan siswa secara komprehensif

dari aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Page 47: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

33

Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah, berikut merupakan

skema alur kerangka berpikir yang disajikan di bawah ini:

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Pengembangan asesmen autentik berbasis

keterampilan proses sains yang sesuai

dinilai akan dapat mengukur kompetensi

siswa secara komprehensif

1. Penilaian yang digunakan harus sesuai

dengan tuntutan Kurikulum 2013 untuk

menilai pengetahuan, keterampilan, dan

sikap siswa.

2. Instrumen yang digunakan seharusnya

disesuaikan dengan metode dan

pendekatan yang digunakan.

Pembelajaran IPA di SMP:

1. Penilaian hasil belajar masih

menggunakan tes prestasi belajar yang

hanya mengukur aspek pengetahuan

pada konsep sistem pernapasan.

2. Metode pembelajaran pada konsep

sistem pernapasan sudah

menggunakan pendekatan

keterampilan proses sains, hanya saja

belum sepenuhnya menilai

kemampuan siswa secara menyeluruh.

Asesmen autentik berbasis

keterampilan proses sains yang

dikembangkan harus diuji melalui

tahapan validasi para ahli, uji coba

lapangan, dan revisi.

Hasilnya berupa asesmen autentik

yang telah diuji kelayakan, respons

penggunaan, reliabilitas serta

kualitas butir pernyataan dan

pertanyaannya yang dapat

digunakan oleh guru untuk mengkur

proses dan hasil belajar siswa

Tahapan penelitian ini mengadopsi langkah

dari teori pengembangan 4D yakni,

pendefinisian (define), perancangan

(design), pengembangan (develop) dan

penyebaran (disseminate)

Page 48: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research and

development) yang memiliki tujuan untuk mengembangkan asesmen autentik

berbasis keterampilan proses sains pada pembelajaran IPA terpadu pada

Konsep sistem pernapasan pada manusia. Model pengembangan ini diadaptasi

dari model 4-D dari Thiagarajan. Tahapan tersebut anatara lain: pendefinisian

(define), perancangan (design), pengembangan (develop) dan penyebaran

(disseminate). Akan tetapi, pada penelitian ini tahap disseminate tidak

dilakukan. Tahapan pengembangan meliputi: menentukan jenis instrumen

spesifik, menulis dan merancang instrumen, validasi instrumen, melakukan uji

coba, menganalisis instrumen, melaksanakan pengukuran dan interpretasi data

hasil pengukuran.

B. Prosedur Pengembangan

Rancangan penelitian ini diadaptasi dari model pengembangan 4D dari

Thiagarajan.

Gambar 3.1 Kerangka Prosedur Pengembangan

Analisis Materi Analisis Siswa

Studi Pendahuluan

Spesifikasi Produk

Analisis Guru

Penulisan Instrumen Merancang dan Menyusun

Instrumen

Validasi Instrumen Uji Coba

Instrumen Analisis Instrumen

Pengukuran Interpretasi Data

Defin

e D

esign

D

evelop

Page 49: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

35

1. Analisis Awal

a. Analisis Siswa

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai

pembelajaran IPA terpadu di sekolah, gambaran fakta, estimasi dan

alternatif pemecahan masalah yang memudahkan dalam penentuan

penilaian yang akan dikembangkan.

b. Analisis Guru

Tindakan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai cara

penilaian dan instrumen penilaian yang digunakan oleh guru. Analisis ini

dilakukan dengan dialog wawancara dengan beberapa guru IPA

SMP/MTs, sehingga diperoleh informasi mengenai apa yang dibutuhkan

oleh guru mengenai instrumen penilaian.

c. Analisis Konten

Analisis mengenai konten materi dilakukan dengan mengkaji KI dan

KD pada kurikulum 2013. KD yang digunakan pada penelitian ini yaitu

KD 3.9 yakni menganalisis sistem pernapasan pada manusia dan

memahami gangguan pada sistem pernapasan, serta upaya menjaga

kesehatan sistem pernapasan dan 4.9 menyajikan karya tentang upaya

menjaga kesehatan sistem pernapasan.

2. Spesifikasi Produk

Produk dari penelitian pengembangan ini adalah instrumen asesmen

autentik berupa instrumen penilaian portofolio, instrumen penilaian

observasi sikap siswa dan penilaian diri siswa, instrumen tes berupa pilihan

ganda dan uraian dengan spesifikasi sebagai berikut:

a. Produk yang dikembangkan terdiri atas penilaian portofolio, penilaian

sikap dan penilaian diri, serta instrumen tes pilihan ganda dan uraian.

b. Penilaian portofolio yang dikembangkan merupakan nilai akumulasi dari

lembar kerja yang dibuat sebagai perangkat pembelajaran yang berisi

kolom dan pertanyaan yang dapat memicu keterampilan proses sains

siswa yang dapat diukur melalui instrumen pernilaian portofolio.

Page 50: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

36

c. Instrumen penilaian portofolio yang dikembangkan pada penelitian ini

disesuaikan dengan konten dalam lembar kerja yang dibuat yang

didalamnya berisi kolom dan baris yang terdiri dari nomor urut, nama

siswa, dan skor dari tiap butir keterampilan proses sains yang diukur.

d. Keterampilan proses sains dalam portofolio tersebut berupa

keterampilan observasi,bertanya, prediksi, interpretasi dan komunikasi

yang kelimanya telah disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran dan

kompetensi dasar pada konsep sistem pernapasan

e. Instrumen penilaian sikap siswa yang dikembangkan pada penelitian ini

berupa lembar observasi tertutup dengan rentang skor 1 sampai 4.

Lembar observasi tersebut berisi tiga aspek utama yang diturunkan

menjadi enam poin yakni aspek kedisiplinan yang terdiri atas ketepatan

waktu dalam kedatangan di kelas saat pembelajaran berlangsung dan

keteraturan saat melaksanakan praktikum, aspek kepedulian yang terdiri

atas kooperatif atau kerja sama dalam kelompok dan kebersihan, dan

terakhir yakni aspek sopan santun yang terdiri atas kesopanan

komunikasi dan berpakaian yang sesuai dengan tata tertib sekolah.

f. Instrumen penilaian diri siswa yang dikembangkan pada penelitian ini

berisi poin pernyataan yang akan diisi oleh siswa untuk menilai sikap

diri sendiri selama pembelajaran berlangsung. Lembar penilaian diri ini

berisi 4 aspek utama yang diturunkan menjadi 8 poin pernyataan dengan

rentang skor 1 sampai 3. Tiga dari empat aspek tersebut disamakan

dengan aspek pada lembar observasi. Satu aspek yang ditambahkan

yakni berupa aspek spiritual.

g. Instrumen tes yang dikembangkan pada penelitian ini berupa pilihan

ganda dan uraian yang terdiri atas 15 soal pilihan ganda dan 5 soal

uraian. Butir soal yang dikembangkan diturunkan dari kompetensi dasar

pada konsep sistem pernapasan. Skor yang diberikan pada pilihan ganda

yakni 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah. Skor yang

diberikan pada soal uraian yakni 0 sampai 4 dengan kriteria yang

disertakan dalam kisi-kisi.

Page 51: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

37

Asesmen yang dikembangkan ini diharapkan dapat mengukur hasil belajar

siswa dalam konsep sistem pernapasan secara holistik dari aspek sikap,

pengetahuan dan keterampilan.

Tahapan spesifikasi produk meliputi:

a. Menentukan Bentuk Instrumen

Bentuk instrumen asesmen autentik yang dipilih yakni penilaian

portofolio siswa, observasi, penilaian diri, dan instrumen tes berupa

pilihan ganda dan uraian. Dan instrumen utama dalam penelitian ini

adalah intrumen portofolio dikembangkan berbasis keterampilan proses

sains sebagaimana yang diuraikan pada bab sebelumnya. Rangkaian

instrumen ini dibuat agar penilaian hasil belajar siswa dilakukan secara

holistik yang meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan.

b. Menentukan Indikator

Indikator ditentukan dari masing-masing aspek keterampilan proses

sains yang kemudian disesuaikan dengan materi sistem pernapasan pada

manusia.

c. Membuat Kisi-Kisi Instrumen

Kisi-kisi instrumen ini dibuat berdasarkan kajian kompetensi dasar

sistem pernapasan pada manusia dan diturunkan dalam beberapa

indikator keterampilan proses sains yang selanjutnya dijabarkan dalam

butir-butir pernyataan yang sesuai.

3. Merancang Instrumen

Penyusunan instrumen diawali dengan menuliskan instrumen

berdasarkan indikator yang telah dibuat, lalu disusun butir pernyataan.

Penulisan instrumen memperhatikan aspek bahasa, substansi materi, dan

konstruksi yang digunakan agar implementasi instrumen penilaian ini

mudah diterapkan dan sesuai dengan harapan. Tahap selanjutnya dengan

menentukan skala instrumen yang dalam penelitian ini menggunakan skala

1 sampai 4 untuk instrumen penilaian portofolio, sikap dan soal tes uraian.

Dan skala 1 sampai 3 untuk instrumen penilaian diri, serta skor dikotomi

untuk instrumen tes pilihan ganda. Penentuan skala instrumen akan

Page 52: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

38

menentukan sistem penskoran yang akan memberikan pilihan hasil

pengamatan yang tersedia untuk masing-masing butir yang diberikan oleh

observer maupun oleh siswa.

4. Validasi Instrumen

Setelah instrumen dirancang, tahap selanjutnya adalah memvalidasi

instrumen yang tujuannya adalah mengoreksi sehingga mengetahui

kelayakan dan kualitas desain asesmen yang dikembangkan berdasarkan

penilaian para ahli. Validasi instrumen dilakukan oleh 2 orang dosen biologi

(validator ahli), 2 orang guru IPA Terpadu (validator teknis) dan 2 orang

mahasiswa pendidikan IPA (validator pembanding). Data validasi ini

menggunakan lembar validasi desain dengan format angket skala likert yang

dilengkapi rubrik. Rentang skor yang diberikan oleh para ahli yakni 1

sampai 3.

5. Uji Pengembangan

5.1 Uji Coba Skala Kecil

Setelah validasi oleh para ahli dan mendapatkan banyak masukan dari

para ahli, peneliti melakukan revisi sesuai saran yang diberikan. Hasil revisi

ini digunakan untuk uji coba pada skala kecil. Uji coba skala kecil ini untuk

mengetahui keterbacaan produk berdasarkan angket tanggapan siswa dan

guru, serta reliabilitas instrumen dengan sampel terbatas.

5.2 Analisis Hasil Uji Coba dan Revisi

Hasil uji coba skala kecil dianalisis untuk menentukan reliabilitas

instrumen. Data tersebut diolah koefisien reliabilitasnya menggunakan

Interclass Correlation Coeffisients (ICC) dengan bantuan SPSS 20. Selain

menguji reliabilitas instrumen, pada proses ini juga peneliti melakukan

revisi produk dari masukan yang diberikan oleh para siswa dan guru seperti

keterbacaan dan tampilan.

5.3 Uji Coba Skala Besar

Pada proses uji coba dengan ruang lingkup siswa yang lebih luas dengan

melakukan kegiatan pembelajaran berbasis keterampilan proses sains. Pada

proses pembelajaran, semua penilaian dilakukan seperti observasi yang

Page 53: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

39

dinilai dengan lembar penilaian sikap, lembar kerja siswa yang dinilai

dengan lembar penilaian portofolio, dan penilaian pengetahuan melalui tes

pilihan ganda dan uraian.

5.4 Analisis Hasil Uji Coba Skala Besar

Hasil uji coba skala besar dianalisis mengenai ketercapaian kompetensi

siswa dari aspek afektif, kognitif, dan psikomotor. Data hasil uji coba

pemakaian ini dihitung dan diolah untuk mengetahui profil hasil belajar

siswa pada bab sistem pernapasan pada manusia.

C. Desain Uji Coba

Desain uji coba pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan

produk, validitas dan reliabilitas instrumen penilaian autentik yang

dikembangkan. Uji coba dilaksanakan di kelas VIII Madrasah Pembangunan

UIN Jakarta dengan 3 rater (Guru, Observer I dan Observer II).

D. Subjek Uji Coba

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII H, VIII G dan VIII D

Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Uji

coba skala kecil dilakukan pada siswa kelas VIII H. Uji coba skala besar

dilakukan di kelas VIII D dan VIII G semester genap tahun pelajaran

2018/2019.

E. Teknik dan Instrumen

Untuk mengumpulkan data dan informasi penelitian, teknik yang digunakan

ada empat, yakni : 1) Pengamatan dan penilaian pada pembelajaran dan

praktikum, 2) Pengamatan langsung terhadap aktualisasi pengelolaan penilaian,

3) Pemberian kuesioner pada responden dan 4) Dokumentasi

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan berdasarkan jenis

data yang dikumpulkan, antara lain:

1. Informasi Investigasi Awal

Page 54: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

40

Melakukan wawancara dengan memberikan beberapa pertanyaan

kepada guru IPA terpadu dan siswa dengan berpegang pada pertanyaan

yang telah disediakan. Mewawancarai guru IPA terpadu mengenai

pembelajaran IPA terpadu berserta penilaiannya untuk mengetahui dan

merumuskan fokus pengembangan dan mewawancarai siswa mengenai

kepuasan terhadap hasil yang diperoleh melalui asesmen yang selama ini

diterapkan oleh guru di sekolah.

2. Lembar Validasi

Perangkat penilaian yang telah dikembangkan divalidasi oleh dosen

ahli dari Pendidikan IPA, Guru IPA Terpadu dan Mahasiswa Pendidikan

IPA. Validasi yang digunakan merupakan jenis angket skala likert yang

disertai dengan rubrik. Informasi yang diperoleh dari hasil validasi

kemudian digunakan sebagai saran untuk memperbaiki produk sehingga

menjadi layak digunakan sebagai acuan penilaian pada pembelajaran IPA

terpadu.

3. Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan meliputi rubrik dan kriteria

penilaian yang dikembangkan dan digunakan untuk mengetahui dan

memperoleh nilai sikap dan keterampilan dari setiap siswa pada saat

pembelajaran IPA terpadu dilaksanakan.

4. Angket Respon Guru dan Siswa

Angket respon guru digunakan untuk memperoleh informasi atau data

tentang opini guru terhadap asesmen autentik yang telah dikembangkan.

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Validasi Kelayakan

Data kelayakan penilaian potofolio berbasis science process skills pada

bab sistem pernapasan dianalisis dengan teknin deskriptif persentase.

Perhitungan dilakukan dengan menghitung skor yang dicapai deri seluruh

aspek yang dinilai kemudian menghitungnya dengan rumus sebagai berikut :

N = 𝑘

NkX 100%

Keterangan:

Page 55: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

41

N = Persentase aspek

K = Skor yang dicapai

Nk = Skor maksimal

Hasil perhitungan dimasukan dalam tabel persentase yang sesuai dengan

kriteria penerapan menggunakan rumus sebagai berikut:

Persentase tertinggi = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

skor maksimalX 100%

Persentase terendah = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙

skor maksimalX 100%

Setelah memperoleh persentase tertinggi dan terendah, langkah

selanjutnya adalah menentukan interval kelas.1

Interval kelas = %tertinggi−%terendah

kelas yang dikehendaki

= 100%−10%

4

= 22,5

Berdasarkan rumus di atas, kriteria yang ditetapkan untuk angket adalah

sebagai berikut2:

Sangat Layak = 77,5-100

Layak = 55-77,5

Cukup Layak = 32,5-55

Tidak Layak = 10-32,5

2. Analisis Reliabilitas

Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika

tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas,

berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes. Atau seandainya hasilnya

berubah-ubah, perbahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. 3

1 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres, 2015), hlm 51. 2 Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika, (Bandung: Alfabeta, 2013),

hlm.16. 3 Suharismi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2,(Jakarta: Bumi Aksara, 2013),

hlm. 100.

Page 56: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

42

Penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi internal dalam

menghitung tingginya reliabilitas perangkat asesmen yang dikembangkan.

Reliabilitas tes untuk data dikotomi dapat dihitung dengan rumus K-R. 20

berikut:

r11 = (𝑛

𝑛−1)(

S2−∑𝑝𝑞

S2)

Keterangan:

r1 = reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item salah (q = 1 – p)

S = standar deviasi dari tes

n = banyaknya item

Penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 20 untuk mempermudah

dalam mengalkulasi reliabilitas instrumen tes dan non-tes. Reliabilitas antar

rater menggunakan SPSS 20 yang dihitung menggunakan koefisien korelasi

antar kelas atau ICC (Interclass Corelation Coefocient) dengan model rater

two ways mixed dan reliabilitas konsistensi internal dengan koefisien Alpha

untuk instrumen penilaian diri, pilihan ganda dan uraian.4

Kriteria dari indeks koefisien reliabilitas dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.1 Kriteria Koefisien Reliabilitas5

No Koefisien Reliabilitas Kategori

1. 0,00-0,20 Sangat Rendah

2. 0,20-0,40 Rendah

3. 0,40-0,60 Cukup

4. 0,60-0,80 Tinggi

5. 0,80-1,00 Sangat Tinggi

4 Rose Safaroh, “Pengembangan Asesmen Autentik Berbasis Proyek untuk Mengukur Hasil

Belajar Siswa Kelas VII pada Tema Panas”, Skripsi pada FKIP UNNES, Semarang, 2017, hlm.35,

tidak dipublikasikan. 5 Arikunto, Op.Cit., hlm.89.

Page 57: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

43

3. Analisis Butir Soal

Analisis soal bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang

baik, kurang baik, dan soal yang jelek.6 Analisis butir soal meliputi taraf

kesukaran, daya pembeda, dan pola jawan soal (efektifitas pengecoh).

3.1 Taraf Kesukaran Soal

Bilangan yang menunjukan perbandingan siswa yang menjawab

benar dengan jumlah siswa yang mengikuti tes.7 Rumus menghitung

tingkat kesukaran soal dinyatakan dalam persamaan berikut:

P = B

JS

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyak siswa yang menjawab benar

JS = jumlah siswa yang mengikuti tes

Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering

diklasifikasikan sebagai berikut:

Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar

Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang

Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah8

3.2 Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemapuan tinggi) dengan siswa yang

bodoh (berkemampuan rendah). 9 Rumus yang digunakan untuk

menghitung daya pembeda soal sebagai berikut:

6 Ibid., hlm. 222. 7 Kunandar, Penilaian Autentik: Penilaian Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Kurikulum 2013

Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013),

hlm.240. 8 Arikunto, op.cit., hlm. 225 9 Kunandar. loc.cit.

Page 58: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

44

D = 2 (A-B) / T

Keterangan :

D = Daya pembeda soal

A = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab benar

B = jumlah siswa kelompk bawah yang menjawab benar

T = jumlah peserta yang mengikuti tes.10

Hasil penghitungan tingkat daya beda soal dapat dikategorikan

menjadi empat, yakni:

D = 0,00 – 0,20 : Jelek

D = 0,21 – 0,40 : Cukup

D = 0,41 – 0,70 : Baik

D = 0,71 – 1,00 : Baik sekali.11

3.3 Pola Jawaban Soal

Pola jawaban soal dapat ditentukan apakah pengecoh (distractor)

befungsi sebagai pengecoh dengan baik atau tidak. Pengecoh yang tidak

dipilih sama sekali oleh testee berarti bahwa pengecoh itu jelek, terlalu

menyolok menyesatkan.12 Suatu pengecoh dapat dikatakan berfungsi

baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% pengikut tes.

4. Analisis Hasil Belajar Siswa

4.1 Hasil Belajar Kompetensi Sikap

Hasil belajar pada ranah afektif dalam penelitian ini menggunakan

instrumen penilaian observasi dan penilaian diri. Siswa dapat dikatakan

menguasai kompetensi sikap yang meliputi spiritual dan sosial pada bab

sistem pernapasan pada manusia apabila nilai modus minimal dengan

kriteria baik. Nilai sikap ditentukan dengan cara:

10 Ibid. 11 Ibid., hlm.241. 12 Arikunto, Op.Cit.,233

Page 59: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

45

Skor

Skor Maksimal x 100 = skor akhir

Hasil belajar ranah afektif dalam penelitian ini berupa akumulasi dari

nilai yang diperoleh dari kedua instrumen yang digunakan. Nilai

kompetensi sikap dihitung dengan rumus:

Pen.Ob+Pen.Diri

2 = nilai sikap

4.2 Hasil Belajar Kompetensi Pengetahuan

Pada penelitian ini, hasil belajar pada ranah kognitif diukur

menggunakan instrumen tes tulis berupa pilihan ganda dan uraian.

Siswa dapat dikatakan telah menguasai kompetensi pengetahuan

apabila memiliki skor rata-rata 60 pada skala 100

Skor

Skor Maksimal x 100 = skor akhir

Pen.PG+Pen.Uraian

2 = nilai siswa

4.3 Hasil Belajar Kompetensi Keterampilan

Penilaian pada ranah psikomotor dalam penelitian ini menggunakan

instrumen penilaian portofolio. Siswa dapat dikatakan menguasai aspek

keterampilan apabila memenuhi skor rata-rata 60 pada skala 100.

Page 60: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Pengembangan

Produk akhir dari penelitian ini berupa pengembangan penilaian autentik

dari tiga ranah belajar yakni ranah sikap menggunakan lembar observasi

tertutup dan lembar penilaian diri, ranah keterampilan menggunakan lembar

penilaian portofolio berbasis sciense process skill dan ranah pengetahuan

menggunakan tes hasil belajar berupa soal pilihan ganda dan uraian.

Sebagaimana yang dibahas sebelumnya mengenai kerangka model

pengembangan yang digunakan pada penelitian ini, yakni model

pengembangan 4-D yang digagas oleh Thiagarajan, maka pada bab ini akan

membahas hasil pengembangan sesuai kerangka yang telah ditentukan

sebelumnya. Kerangka tersebut berupa define (pendefinisian), design

(perancangan) dan develop (pengembangan). Tahapan tersebut dieksekusi

secara sistematis sebagai berikut: Pendefinisian (studi pendahuluan dengan

analisis guru, siswa, dan konten kemudian spesifikasi produk dengan

menentukan bentuk instrumen, menentukan indikator, dan membuat kisi-kisi),

Perancangan, pengembangan (menentukan jenis instrumen spesifik, menulis

dan merancang instrumen, Validasi instrumen, melakukan uji coba,

menganalisis instrumen, melaksanakan pengukuran dan interpretasi data hasil

pengukuran.).

1. Define (Pendefinisian)

a. Studi Pendahuluan

Tahapan ini memiliki maksud untuk mengumpulkan informasi melalui

dialog dengan menggunakan lembar wawancara kepada guru dari sekolah

yang akan dianalisis mengenai hal yang dibutuhkan (need assessment) di

lapangan, khususnya di dalam aspek penilaian dan evaluasi pembelajaran.

Tahap studi pendahuluan dilakukan dengan menggali informasi dari dua

Page 61: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

47

sekolah, yakni SMPN 19 DKI Jakarta dan MTs Pembangunan UIN Jakarta

yang keduanya sudah menerapkan kurikulum 2013. Hanya saja, keduanya

terdapat perbedaan yang cukup mencolok terutama dalam hal penilaian.

Pada SMPN 19 DKI Jakarta, meskipun proses pembelajaran berlangsung

dengan pedoman kurikulum, tetapi pada saat evaluasi pembelajaran

berlangsung, guru mengandalkan soal tes yang hanya mengukur

kemampuan kognitif siswa. Hal berbeda terjadi di MTs Pembangunan UIN

Jakarta yang sudah menerapkan kerangka penilaian dengan tiga ranah

belajar. Akan tetapi, kesulitan terjadi pada saat penilaian ranah sikap dan

keterampilan. Karena belum tersedianya rubrik yang menjadi acuan

pengukuran, subjektivitas seorang guru menjadi terlalu tinggi.

Permasalahan lain yang didapatkan dari hasil wawancara adalah proses

pembelajaran di kelas masih kurang mengeksplorasi ranah proses, entah itu

melalui kegiatan praktikum atau demonstrasi. Pembelajaran masih

didominasi oleh peran guru dan siswa cendrung pasif. Siswa lebih senang

untuk mendengarkan penjelasan dari guru atau sekedar mencatat apa yang

dituliskan guru di papan tulis. Selain itu, sikap kerja sama antar-siswa dalam

pembelajaran masih belum tereksplorasi lebih dalam.

Sebagaimana informasi tersebut, untuk menyelaraskan kondisi di

lapangan dengan pedoman kurikulum 2013, maka dibutuhkan instrumen

penilaian yang efektif dan dapat mendeskripsikan kondisi siswa yang

sebenarnya. Hal ini dapat ditanggulangi dengan instrumen penilaian autentik

yang merepresentasikan hasil belajar siswa yang memuat tiga ranah belajar.

Pada penelitian ini, peneliti mengembangkan ketiganya yakni untuk aspek

sikap, berupa lembar observasi sikap dan lembar penilaian diri yang

sebelumnya guru hanya menggunakan jurnal terbuka. Pada aspek

keterampilan, peneliti mengembangkan berupa lembar penilaian portofolio

siswa berbasis science process skill yang disertai dengan rubrik penilaian

yang sebelumnya guru hanya menggunakan penilaian keterampilan tanpa

disertai dengan rubrik penilaian. Pada aspek pengetahuan, peneliti

menyertai soal pilihan ganda dan uraian.

Page 62: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

48

Pada penelitian ini aspek keterampilan diprioritaskan yang menjadi

bahan pengembangan utama daripada penilaian autentik lainnya. Hal ini

dilatarbelakangi oleh hasil wawancara dengan guru dan observasi di kelas

yang menunjukan kegiatan di kelas masih didominasi oleh peran guru dan

siswa cenderung pasif selama pembelajaran berlangsung. Sehingga, guru

meminta untuk membuat suatu rumusan instrumen yang dapat mengukur

semua aspek pembelajaran terutama dalam proses sains. Dalam hal ini

diperlukan penilaian portofolio yang dapat mengukur keterampilan proses

pada saat pembelajaran berlangsung, yang diharapkan dapat meningkatkan

keaktifan siswa serta dapat mengukur segala yang dilakukan oleh siswa

didasarkan pada proses sains, serta lembar observasi dan lembar penilaian

diri untuk mengukur kompetensi sikap dan instrumen tes berupa pilihan

ganda dan uraian untuk mengukur kompetensi pengetahuan siswa.

Langkah selanjutnya yang dilakukan pada tahapan ini adalah mengkaji

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang dikehendaki kurikulum yang

tercantum dalam Permendikbud nomor 24 tahun 2016 pada Lampiran ke-6.

Setelah mengkaji isi dari KI dan KD, langkah selanjutnya adalah

menyelaraskan apa yang dibutuhkan oleh guru di sekolah.

Konsep yang akan dikembangkan ranah penilaiannya adalah konsep

sistem pernapasan pada manusia. Kompetensi dasar pada konsep ini adalah

1) Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek

fisik dan kimiawi, dalam kehidupan ekosistem dan peranan manusia dalam

mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya. 2)

Menunjukan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu;objektif; jujur; teliti;

cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif

dan peduli lingkungan. 3) Menganalisis sistem pernapasan pada manusia

dan memahami gangguan pada sistem pernapasan serta upaya menjaga

kesehatan sistem pernapasan dan 4) Menyajikan karya tentang upaya

menjaga kesehatan sistem pernapasan. Konsep ini dipilih dikarenakan

beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah konsep ini beririsan dengan

konsep tekanan zat yang memuat konten IPA terpadu. Hanya saja,

Page 63: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

49

penyampaian irisan keterpaduan itu sangat jarang dibahas oleh guru di

Kelas. Faktor kedua adalah kompetensi dasar yang tercantum di atas, ada

dua kegiatan yang dilakukan guru, yakni praktikum mengenai kandungan

hasil respirasi dan praktikum mengenai kapasitas vitas paru-paru, serta

menyajikan karya mengenai upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan

yang mana guru menginstruksikan untuk membuat poster. Dan dari

ketiganya dapat dibuat menjadi bahan penilaian keterampilan yang terukur

dengan dasar indikator proses sains.

Aspek keterampilan proses sains yang dimaksud memuat lima indikator

yakni: keterampilan bertanya, keterampilan mengamati, keterampilan

prediksi, keterampilan menafsirkan dan keterampilan komunikasi. Dari

kelima aspek tersebut, dibuat rubrik penilaian dengan skala empat.

Pada aspek sikap, peneliti mengembangkan lembar observasi tertutup dan

lembar penilaian diri yang sebelumnya guru hanya menggunakan jurnal

terbuka. Indikator penilaian sikap diturunkan dari kompetensi dasar 1 dan 2

yang memuat mensyukuri nikmat Tuhan, dan aspek sikap disiplin yang

terdiri dari ketepatan waktu pada saat pembelajaran berlangsung dan

keteraturan praktikum yang sesuai prosedur, aspek peduli yang terdiri dari

kooperatif dan kebersihan serta aspek kesantunan yang memuat indikator

komunikasi dan tata busana.

2. Design (Perancangan)

Tahapan berikutnya, yaitu perancangan yang sesuai dengan hasil analisis

pada studi pendahuluan. Perancangan ini bertujuan untuk menyusun

kerangka isi instrumen penilaian secara holistik yang meliputi: menulis

instrumen, menentukan skala penskoran, dan petunjuk pemakaian.

Rancangan instrumen dan rubrik yang dikembangkan pada penelitian ini

berisi lembar penilaian diri, penilaian sikap (lembar observasi tertutup),

lembar penilaian portofolio berbasis science process skill, dan tes pilihan

ganda serta uraian yang digunakan secara terintegrasi sepanjangan

pembelajaran berlangsung.

Page 64: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

50

Penilaian portofolio sebagai bagian yang diprioritaskan untuk

dikembangkan pada penelitian ini menugaskan siswa untuk menyelidiki

peristiwa yang disajikan pada lembar kerja yang disesuaikan dengan

indikator proses sains. Penyusunan instrumen penilaian portofolio ini

disesuaikan dengan aspek-aspek dalam kegiatan proses sains yang harus

diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Berikut adalah kerangka penilaian

portofolio berbasis science process skills pada draft awal yang disajikan

pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1 Penilaian Instrumen Penilaian Portofolio Berbasis Science

Process Skill

Indikator yang diukur dalam lembar penilaian portofolio yang

dikembangkan ditentukan dari setiap aspek proses sains yang kemudian

diselaraskan dengan konsep yang akan disampaikan. Pada konsep sistem

pernapasan manusia, guru merancang pembelajaran dengan lima pertemuan,

yakni empat pertemuan penyampaian materi dan praktikum serta satu

pertemuan untuk ulangan harian. Dalam empat pertemuan tersebut, terdapat

empat lembar kerja yang disiapkan yang telah diselaraskan dengan kerangka

penilaian dan kegiatan pembelajaran.

No Nama

Aspek Science Process Skill

Jumlah Skor

Akhir Bertanya Observasi Prediksi

Interpr

etasi

Komuni

kasi

Page 65: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

51

Tabel 4.2 Indikator Science Process Skill

Kisi-kisi intrumen portofolio yang dirancang didasari kajian konsep dan

indikator proses sains. Tahap selanjutnya, kisi-kisi tersebut dikonversi

menjadi butir penyataan yang bersesuaian. Penulisan instrumen penilaian

memperhatikan aspek materi, konstruksi dan bahasa yang digunakan yang

diharapkan pada penerapannya mudah dipahami.

Pada lembar observasi sikap, indikator didapatkan dari kompetensi dasar

(KD) 2 dan diturunkan menjadi butir-butir pernyataan yang akan menjadi

dasar untuk dibuatkan rubrik penilaian. Pada instrumen penilaian sikap,

terdapat tiga aspek yang dinilai yakni: Kedisiplinan, Kepedulian dan

Kesantunan, yang mana ketiganya dipecah menjadi dua sub-aspek yakni

Kedisiplinan yang meliputi ketepatan waktu datang ke kelas saat

pembelajaran berlangsung dan keteraturan menjalankan praktikum. Aspek

kepedulian meliputi sub-aspek kooperatif dalam kelompok dan menjaga

kebersihan kelas dan tempat praktikum. Dan untuk aspek kesantunan

meliputi kesopanan dalam berkomunikasi dan tata busana.

Hampir serupa dengan lembar observasi sikap, instrumen lembar

penilaian diri diturunkan dari KD 1 dan 2 dengan 4 aspek yang mana 3

No Aspek Indikator

1 Bertanya Bertanya Apa, bagaimana dan Mengapa

Bertanya untuk minta penjelasan

2 Observasi Menggunakan Indera sebanyak mungkin

Mengumpulkan/menggunakan fakta yang relevan

3 Prediksi

Menggunakan pola-pola hasil pengamatan

Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan

yang belum diamati

4 Interpretasi Menghubungkan hasil-hasil pengamatan

Menyimpulkan hasil pembelajaran

5 Komunikasi Mengubah bentuk penyajian

Melaporkan hasil percobaan atau hasil pembelajaran

Page 66: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

52

aspeknya disamakan dengan lembar observasi sikap sebagai bentuk

konfirmasi. Dan 1 aspek lainnya adalah aspek ketakwaan terhadap perintah

Tuhan yang diturunkan menjadi dua butir pernyataan yang meliputi Doa

sebelum belajar dan ketepatan waktu saat melaksanakan solat. Pada

instrumen tes, terdapat dua bentuk yakni pilihan ganda dan uraian, yang

keduanya diturunkan dari KD 3. Pada instrumen soal uraian dibuatkan

rubrik penilaian sebagai petunjuk dalam menilai hasil jawaban yang

diberikan siswa dengan skala 1 sampai 4.

Tahap berikutnya adalah menentukan skala pada instrumen yang

dikembangkan. Adapun skala yang digunakan pada pengembangan

penilaian portofolio dan lembar observasi sikap adalah dengan skala 1

sampai dengan 4. Sistem penskoran yang digunakan pada penelitian ini

adalah mengacu pada pilihan hasil penilaian yang diberikan oleh rater.

Rincian penskoran sebagai berikut:

a. Nilai akhir portofolio dari 4 pertemuan pada lembar penilaian portofolio

dengan kalkulasi

Nilai = skor yang diperoleh

skor maksimal x 100

b. Hasil perhitungan tersebut diubah menjadi simbol huruf dengan kriteria

penilaian seperti berikut:

Tabel 4.3 Kriteria Penilaian Portofolio

No. Interval

Predikat Predikat Keterangan

1. 88-100 A Sangat Baik

2. 74-87 B Baik

3. 60-73 C Cukup

4. <60 D Kurang

c. Pada lembar penilaian diri, skala dibuat dari 1 sampai dengan 3 yang

secara teknik kalkulasi untuk mendapatkan skor akhir sama dengan

penilaian portofolio dan penilaian sikap, dengan membagi skor yang

diperoleh dengan skor maksimal dan dikalikan dengan 100

Page 67: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

53

d. Pada instrumen tes, skor yang diperoleh setiap soal dalam pilihan ganda

adalah 1 dan skor maksimal yang diperoleh setiap soal uraian adalah 4.

Dan nilai akhir didapatkan dengan mengakumulasikan keduanya dibagi

skor maksimal dan dikalikan dengan 100

Pada tahapan perancangan ini menghasilkan produk awal yang

selanjutnya masuk pada tahap develop (pengembangan)

3. Develop (Pengembangan)

a. Validasi Instrumen

Langkah awal dari tahapan ini adalah uji validasi oleh beberapa pihak

yang terdiri dari dua dosen ahli (validator teoretis), dua guru (validator

teknis), dan dua mahasiswa sebagai validator pembanding. Validasi

dilakukan secara bertahap, yakni dimulai dari validasi oleh dosen ahli, lalu

diperbaiki dan menghasilkan revisi I. Setelah itu validasi oleh guru selaku

validator teknis dan mahasiswa sebagai validator pembanding, kemudian

melakukan perbaikan yang menghasilkan revisi II. Aspek yang dinilai

memuat tiga komponen, yaitu : substansi, kontruksi dan bahasa. Hasil

validasi berupa penilaian dan saran/masukan yang diberikan oleh validator

sebagai acuan untuk melakukan revisi. Mengenai hasil validasi tersajikan

pada tabel berikut:

Tabel 4.4 Hasil Validasi Instrumen Asesmen Autentik

No. Validator Aspek

Total Persentase Kriteria Substansi Konstruksi Bahasa

1 Dosen I 8 5 5 18 60 Layak

2 Dosen II 7 6 6 19 63,33 Layak

3 Guru I 10 8 9 27 90 Sangat Layak

4 Guru II 12 9 8 29 96,67 Sangat Layak

5 Mahasiswa I 11 8 9 28 93,33 Sangat Layak

6 Mahasiswa II 12 9 9 30 100 Sangat Layak

Rata-Rata 25,17 83,89 Sangat Layak

Page 68: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

54

b. Uji Coba Skala Kecil

Setelah melakukan perbaikan dan menghasilkan revisi II, tahapan

selanjutnya adalah uji coba skala kecil untuk melihat tanggapan siswa

mengenai keterbacaan instrumen berupa lembar kerja dan tanggapan guru

mengenai penggunaan instrumen penilaian yang dikembangkan. Selain itu,

hasil dari uji coba skala kecil ini digunakan untuk menentukan reliabilitas

instrumen yang dikembangkan. Analisis reliabilitas instrumen menggunakan

beberapa teknik. Untuk instrumen penilaian portofolio dan penilaian

observasi sikap menggunakan teknik two ways mixed dan instrumen

penilaian diri, pilihan ganda serta tes uraian menggunakan reliabilitas

konsistensi internal dengan koefisien Alpha melalui aplikasi SPSS 20.0.

1. Tanggapan Siswa dan Guru

Tanggapan dari uji coba ini menggunakan lembar angket berupa skala

likers dengan skala 1 sampai dengan 4 yang memuat aspek tampilan

instrumen, kesesuaian konten dan aspek kemanfaatan instrumen. Hasil

tanggapan guru dan siswa terhadap penggunaan penilaian autentik

disajikan pada tabel.

Tabel 4.5 Hasil Tanggapan Guru dan Siswa terhadap Penggunaan

Penilaian Autentik

No. Aspek Item

Tanggapan Guru Tanggapan Siswa

Skor Skor

Maksimal Skor

Skor

Maksimal

1. Kondisi Fisik 1,2,3 11 12 263 360

2. Konten Materi 4,5,6 11 12 286 360

3. Manfaat 7,8,9,10 14 16 369 480

Data pada tabel di atas jika dikonversi dalam persen didapatkan hasil

seperti tabel dibawah ini:

Page 69: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

55

Tabel 4.6 Hasil Tanggapan Guru dan Siswa terhadap Penggunaan

Penilaian Autentik Disajikan dalam Bentuk Persen

No. Aspek Tanggapan Guru Tanggapan Siswa

Skor Kriteria Skor Kriteria

1. Kondisi Fisik 91,67 Sangat Baik 73,06 Baik

2. Konten Materi 91,67 Sangat Baik 79,44 Baik

3. Manfaat 87,50 Sangat Baik 76,88 Baik

Dari ketiga aspek yang dinilai, aspek fisik memiliki selisih yang

paling tinggi diantara ketiganya. Ini dikarenakan terdapat dua objek yang

menjadi acuan yakni lembar kerja dan instrumen penilaian. Dan aspek

yang paling rendah adalah aspek manfaat yakni 87,5% dari respon guru

dan 76,88% dari respon siswa. Meskipun begitu, ketiga aspek masih

berada pada rentang kategori baik.

2. Analisis Reliabilitas Intrumen Tes dan Non-Tes

Uji Reliabilitas (uji keandalan) diperlukan untuk melihat konsistensi

alat ukur yang dikembangkan. Uji reliabilitas pada instrumen penilaian

portofolio dan penilaian sikap dengan lembar observasi tertutup

menggunakam metode two ways mixed dan reliabilitas koefisien alpha

untuk intrumen penilaian diri dan instrumen tes. Dan hasil uji reliabilitas

instrumen tes dan nontes disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Asesmen Autentik

No Jenis Instrumen Reliabilitas Kategori

1 Penilaian LKS 1 0,905 Sangat Tinggi

2 Penilaian LKS 2 0,891 Sangat Tinggi

3 Penilaian LKS 3 0,912 Sangat Tinggi

4 Penilaian LKS 4 0,927 Sangat Tinggi

5 Penilaian Diri 0,904 Sangat Tinggi

6 Penilaian Sikap 0,885 Sangat Tinggi

7 Pilihan Ganda 0,860 Sangat Tinggi

8 Uraian 0,792 Tinggi

Page 70: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

56

Berdasarkan tabel di atas, instrumen tes dan non-tes yang

dikembangkan reliabel untuk digunakan.

3. Analisis Butir Soal Instrumen Pilihan Ganda

Setelah revisi tahap II, intrumen pilihan ganda diuji cobakan kepada

kelas 8H sebanyak 31 anak. Uji coba skala kecil dalam penelitian ini

untuk mengetahui kualitas butir soal pilihan ganda berdasarkan nilai dari

siswa. Analisis butir soal ini terdiri dari tingkat kesukaran, daya beda dan

fungsi pengecoh. Berikut tabel data hasil analisis butir soal dalam bentuk

persen:

Tabel 4.8 Hasil Analisis Butir Soal

Tingkat Kesukaran Daya Beda Fungsi Pengecoh

Mudah Sedang Sulit Jelek Cukup Baik Sangat Baik

Berfungsi Tidak

Berfungsi

73,33 26,67 0 13,33 66,67 13,33 6,67 100 0

Berdasarkan data tersebut, semua soal tersebut dapat digunakan

kembali pada uji coba skala besar dengan berbaikan penulisan

sebagaimana tanggapan siswa dan guru.

c. Hasil Uji Coba Pemakaian Skala Besar

Uji coba skala besar pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

penggunaan instrumen penilaian yang dikembangkan ini dapat mengukur

hasil belajar siswa. Uji coba skala besar dilakukan selama kegiatan

pembelajaran pada konsep pernapasan di kelas 8D dan 8G.

1. Profil Sikap Siswa

Hasil belajar pada ranah sikap didapatkan menggunakan instrumen

penilaian observasi sikap dan penilaian diri. Penilaian pada lembar

observasi megukur tiga indikator yakni Disiplin, Peduli dan Komunikasi.

Dan penilaian pada lembar penilaian diri mengukur 4 indikator yakni :

ketakwaan, disiplin, peduli dan komunikasi. Tiga dari empat indikator

penilaian diri disamakan dengan lembar observasi dikarenakan esensi

Page 71: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

57

dari penilaian diri adalah bentuk konfirmasi dari apa yang sudah diukur

oleh guru.

Tabel 4.9 Data Penilaian Observasi Sikap Siswa Tiap

Kriteria

Sikap yang

diamati Indikator

Persentase

Sangat Baik

Baik Cukup Kurang

Kedisiplinan

Tepat waktu 43,33 51,67 5 0

Keteraturan Praktikum

10 65 25 0

Kepedulian Kerjasama 21,67 51,67 26,67 0

Kebersihan 15 78,33 6,67 0

Kesantunan Komunikasi 31,67 35 25 8,33

Berbusana 58,33 38,33 3,33 0

Tabel 4.10 Data Penilaian Diri Siswa Tiap Kriteria

Sikap yang

diamati Indikator

Persentase

Sangat baik

Baik Cukup

Spiritual Doa belajar 31,67 68,33

Solat diawal waktu 26,67 73,33

Kedisiplinan Tepat waktu 50 50 0

Keteraturan Praktikum 36,67 56,67 6,67

Kepedulian Kerjasama 31,67 68,33 0

Kebersihan 53,33 46,67 0

Kesantunan Komunikasi 21,67 78,33 0

Berbusana 53,33 46,67 0

Kedua penilaian ini direkap menjadi satu untuk mengetahui nilai rata-

rata yang didapatkan siswa. Berdasarkan pengumpulan nilai tersebut

didapatkan hasil belajar pada ranah sikap sebagai berikut:

Page 72: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

58

Tabel 4.11 Data Penilaian Observasi Sikap Siswa dalam Populasi

Pernya

taan Sikap Indikator Sikap Jumlah Persentase Kriteria

P1

Disiplin

Tepat Waktu 203 84,58 Baik

P2 Keteraturan

Praktikum 171 71,25 Cukup

P3 Peduli

Kooperatif 177 73,75 Cukup

P4 Kebersihan 185 77,08 Baik

P5 Santun

Komunikasi 174 72,50 Cukup

P6 Berpakaian 213 88,75 Sangat Baik

Jumlah 1123 77,99 Baik

Tabel 4.12 Data Penilaian Diri Sikap Siswa dalam Populasi

Pernya

taan Sikap Indikator Sikap Jumlah

Persenta

se Kriteria

P1 Spiritual

Doa Sebelum Belajar 139 77,22 Baik

P2 Solat Tepat Waktu 136 75,56 Baik

P3 Disiplin

Tepat Waktu 151 83,89 Baik

P4 Keteraturan Praktikum 139 77,22 Baik

P5 Peduli

Kooperatif 140 77,78 Baik

P6 Kebersihan 153 85,00 Baik

P7 Santun

Komunikasi 133 73,89 Cukup

P8 Berpakaian 153 85,00 Baik

Jumlah 1144 79,44 Baik

Dan presentase hasil belajar ranah sikap siswa hasil akumulasi dan

rata-rata dari penilaian sikap berdasarkan lembar observasi siswa dan

lembar penilaian diri didapatkan hasil seperti tabel dibawah ini:

Tabel 4.13 Data Akhir Penilaian Sikap Siswa dalam Populasi

No Interval

Predikat Predikat Keterangan

Jumlah

Siswa Persentase

1. 88-100 A Sangat Baik 6 10

2. 74-87 B Baik 36 60

3. 60-73 C Cukup 18 30

4. <60 D Kurang 0 0

Page 73: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

59

2. Profil Keterampilan Siswa

Hasil belajar pada ranah keterampilan siswa menggunakan lembar

penilaian portofolio secara individu. Masing-masing individu

mendapatkan lembar kerja yang secara berkala (setiap pertemuan)

diberikan dan diisi sesuai kegiatan pembelajaran dan arahan guru.

Portofolio yang diberikan berisi konten yang harus diisi yang mendorong

keterampilan proses siswa.

Tabel 4.14 Hasil Belajar Aspek Keterampilan dalam Persentase

Kriteria

No Interval

Predikat Predikat Keterangan

Jumlah

Siswa Persentase

1. 88-100 A Sangat Baik 37 61,67

2. 74-87 B Baik 16 26,67

3. 60-73 C Cukup 7 11,67

4. <60 D Kurang 0 0

Tabel 4.15 Persentase Rata-rata Science Process Skill siswa

No Indikator

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4

Skor

Total

Perse

ntase

Skor

Total

Perse

ntase

Skor

Total

Perse

ntase

Skor

Total

Perse

ntase

1 Bertanya 212 88,33 190 79,17 167 69,58 186 77,5

2 Observasi 220 91,67 193 80,42 210 87,5 217 90,42

3 Prediksi 196 81,67 177 73,75 212 88,33 201 83,75

4 Interpretasi 212 88,33 194 80,83 175 72,92 218 90,83

5 Komunikasi 193 80,42 184 76,67 176 73,33 206 85,83

Jumlah 1033 938 940 1028

Persentase 86,08 78,17 78,33 85,67

Kriteria Baik Baik Baik Baik

3. Profil Pengetahuan Siswa

Hasil belajar ranah pengetahuan pada uji coba skala besar diambil

menggunakan instrumen tes berupa pilihan ganda dan uraian. Soal

pilihan ganda sebanyak 15 soal dan uraian sebanyak 5 soal. Siswa

Page 74: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

60

dianggap tuntas dengan nilai lebih dari sama dengan 60. Adapun hasil

belajar siswa yang diperoleh menggunakan instrumen tes disajikan dalam

tabel berikut:

Tabel 4.16 Hasil Belajar Aspek Pengetahuan

Interval Predikat

Predikat Keterangan Jumlah Persentase

88-100 A

Tuntas

13 21,67

74-87 B 19 31,67

60-73 C 10 16,67

<60 D Belum Tuntas 18 30,00

B. Pembahasan

1. Validasi Instrumen

Validasi instrumen dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan dan daya

guna rancangan instrumen berdasarkan penilaian validator. Hal yang dinilai

dari instrumen ini meliputi tiga aspek, yakni : Substansi Materi, Konstruksi dan

Bahasa, yang mana ketiganya dinilai melalui lembar validasi yang dibuat

secara terintegrasi berupa lembar ceklis dengan skala 1 sampai 3.

Pihak yang memvalidasi instrumen ini meliputi Validator Pakar (Dosen Ahli

Pendidikan Sains) , Validator Teknis (Guru bidang Studi IPA Terpadu) dan

Validator Pembanding (Mahasiswa Pendidikan Sains yang meneliti hal serupa)

yang dilakukan secara bertahap.

Tahapan validasi pertama dinilai oleh validator ahli yakni 2 dosen

pendidikan IPA. Hasil dari validasi ini didominasi pada perbaikan rubrik

penilaian portofolio yang dinilai kurang konsisten. Dosen ahli menemukan

beberapa kesalahan penulisan seperti kata yang janggal dan inkonsistensi pada

penggunaan kata. Seperti penggunaan kata “kita” dan “anda” dalam satu

paragraf yang mengarah pada objek siswa.

Kekeliruan lainnya terdapat pada aspek substansi yang masih mengandung

kerancuan pada aspek science process skill yang dimaksud, seperti pada aspek

hipotesis yang seharusnya mengandung variabel x dan y. Dosen ahli

menyarankan untuk mengganti kata yang digunakan untuk lebih konsisten dan

Page 75: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

61

lebih mengarah pada aspek keterampilan yang dimaksud atau mengganti aspek

hipotesis. Hal ini yang menjadi salah satu landasan untuk mengganti aspek

hipotesis menjadi prediksi. Landasan lainnya adalah penyesuaian terhadap

kegiatan pembelajaran yang berlangsung yang tidak semuannya menuntut

adanya perumusan hipotesis.

Kesalahan pada pengetikan menjadi salah satu koreksi pada uji kelayakan

ini. Seperti pada kesalahan pengetikan kunci jawaban. Selain itu, terdapat

pengetikan instrumen tes pada soal pilihan ganda yang mana semua opsinya

masih menggunakan huruf kapital yang seharusnya huruf kecil.

Hasil penilaian dan masukan oleh para dosen tersebut dijadikan dasar untuk

melakukan revisi I. Setelah melakukan revisi, maka dilakukan validasi

selanjutnya kepada validator teknis dan validator pembanding yakni 2 guru

bidang studi IPA Terpadu dan mahasiswa pendidikan sains yang melakukan

penelitian hal serupa.

Guru menemukan masih terdapat koreksi pada penulisan dan kolom pada

tabel pengamatan pada praktikum yang masih kurang. Kesalahan penulisan

seperti kata yang masih janggal (kurang huruf). Dan validator pembanding

menemukan koreksi pada instrumen penilaian sikap dan portofolio yang masih

belum disertai dengan total skor dan nilai akhir.

Setelah saran dan masukan didapatkan, maka tahapan selanjutnya adalah

melakukan revisi tahap II. Hasil revisi ini dijadikan sebagai produk awal yang

akan diuji coba secara terbatas untuk menentukan besar reliabilitas tiap

instrumen yang dikembangkan.

2. Data Hasil Uji Coba Produk.

Uji coba produk dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa dan guru

pada penggunaan lembar kerja dan sistem penilaian yang meliputi tiga ranah

belajar melalui angket dengan skala likers. Selain itu uji coba skala kecil juga

bertujuan untuk mencari reliabilitas instrumen yang dikembangkan. Uji coba

produk awal ini dilakukan pada kelas VIII H MTs Pembangunan UIN Jakarta.

Jumlah siswa pada kelas tersebut adalah 31 orang siswa.

Page 76: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

62

Hasil analisis angket tanggapan siswa dan guru, menunjukkan penggunaan

asesmen autentik memiliki respon yang baik dari para siswa dan sangat baik

dari guru. Meskipun begitu, tetap ada penyempurnaan kembali dari instrumen

yang dikembangkan, terutama dari segi tampilan lembar kerja siswa. Guru

memberi masukan untuk mengubah lembar kerja yang sebelumnya monokrom

(hitam-putih), menjadi berwarna. Selain itu guru meminta untuk mengubah

rubrik penilaian menjadi lebih berwarna dengan disekat menggunakan kolom

dan baris.

Selebihnya, respon siswa dan guru terhadap asesmen autentik yang

dikembangkan tergolong baik. Guru merasa terbantu, karena sedikitnya

referensi dari asesmen autentik yang dicanangkan dalam kurikulum 2013.

Selain melihat tanggapan guru dan siswa, uji coba skala kecil juga bertujuan

untuk mencari validitas dan reliabiltas instrumen yang dikembangkan dan

analisis butir soal. Uji coba dilakukan sebagaimana rancangan pembelajaran

dan desain penilaian portofolio yang sudah dibuat yakni 4 kali pertemuan.

Reliabilitas instrumen dari penelitian ini meliputi reliabilitas two ways mixed

untuk penilaian portofolio dan sikap, dan reliabilitas koefisien alpha untuk

intrumen penilaian diri dan instrumen tes.

Kalkulasi reliabilitas instrumen dilakukan dengan uji koefisien korelasi

antar kelas (Interclass Correlation Coeffisiensts/ICC) dengan menggunakan

SPSS 20.0 yang hasilkan ditampilkan oleh nilai koefisien cronbach’s alpha.

Angka yang menjadi dasar dari perhitungan reliabilitas portofolio dan lembar

penilaian sikap adalah penilaian tiga rater yang terdiri dari guru bidang studi

dan mahasiswa.

Reliabilitas instrumen asesmen autentik yang dikembangkan memperoleh

nilai yang lebih dari ≥0,6 (kategori tinggi) bahkan hampir semuanya sangat

tinggi kecuali reliabilitas instrumen tes uraian yang memperoleh reliabilitas

0,792. Reliabilitas paling tinggi yakni portofolio pertemuan 4 dengan

reliabilitas 0,927.

Keanekaragaman angka pada reliabilitas disebabkan oleh beberapa faktor

seperti skor yang diberikan rater berbeda pada objek yang sama. Hal ini

Page 77: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

63

disebabkan adanya faktor kesepakatan dalam pembacaan rubrik penilaian.

Selain itu objektifikasi rater dalam menilai juga sebagai faktor penentu besar

kecilnya reliabilitas yang didapatkan. Pada penelitian ini, instrumen dinyatakan

reliabel apabila memiliki koefisien reliabilitas ≥0,4 yang berarti instrumen

asesmen autentik yang dikembangkan bersifat reliabel.

Analisis butir soal antara lain bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-

soal yang baik, kurang baik dan soal yang jelek. Dengan analisis soal dapat

diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan “petunjuk” untuk

mengadakan perbaikan.1 Analisis butir soal memuat tingat kesukaran, daya

pembeda dan fungsi pengecoh.

Hasil analisis butir soal menunjukan dari 15 soal pilihan ganda, semuanya

tidak terdapat koreksi yang signifikan. Dari tingkat kesukaran terdapat 11 soal

atau 73,33% soal yang tergolong mudah dan 4 soal atau 26,67% soal yang

tergolong sedang.

Secara teoretis, siswa dalam satu kelas merupakan kelompok yang tingkat

kemampuannya heterogen. Dengan demikian, apabila dilakukan pengukuran

atau penilaian hasil belajar, maka akan menghasilkan informasi tingkat

pencapaian kompetensi yang beragam pula. Namun, biasanya hasil penilaian

berada pada kurva normal, artinya sebagian besar (60% sampai dengan 80%)

siswa memperoleh nilai kategori sedang (cukup), sebagian kecil (10% sampai

20%) siswa memperoleh nilai tinggi atau rendah.2 Berdasarkan hasil penelitian,

butir soal yang digunakan belum memiliki porsi yang diharapkan.

Daya beda dari 15 soal pilihan ganda memiliki angka indeks diskriminasi

yang beragam. Dari tingkat yang jelek sampai yang baik sekali. Dan dari 15

soal pilihan ganda yang dibuat memiliki angka reliabiltas yang sangat tinggi

yakni 0,860. Sehingga instrumen ini dapat membedakan siswa kelas bawah

1 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm.

222. 2 Kunandar, Penilaian Autentik: Penilaian Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Kurikulum 2013

Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), hlm

238.

Page 78: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

64

dengan kemampuan yang kurang dengan siswa kelas atas dengan kemampuan

yang bagus.

Dan analisis butir soal yang terakhir adalah fungsi pengecoh. Dari 15 soal

yang dibuat, semuanya memiliki fungsi pengecoh yang baik. Karena persentase

yang memilih distraktor lebih dari 5% pengikut tes.

3. Uji Pemakaian Skala Besar

Uji pemakaian skala besar berujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa

yang diukur menggunakan asesmen autentik berbasis science process skill.

Hasil kompetensi sikap diukur menggunakan instrumen lembar observasi dan

lembar penilaian diri. Keduanya memiliki aspek yang ingin diukur yang hanya

dibedakan pada aspek spiritual. Pengambilan data pada penggunaan lembar

observasi dengan mengamati siswa satu persatu yang sudah tergabung dengan

kelompoknya masing-masing. Pembelajaran kelompok memicu siswa untuk

mengasah kemampuan untuk berinteraksi sosial. Siswa belajar untuk disiplin

sebagaimana kesepakatan dengan guru mengenai ketepatan waktu saat masuk

kelas, menjaga kebersihan, dan etika dalam berkomunikasi dan berpakaian,

serta kesepakan dengan kelompoknya untuk kompak selama pembelajaran

berlangsung yang melibatkan diskusi dan praktikum. Pengambilan data dengan

lembar penilaian diri dilakukan saat pertemuan terakhir, yakni disaat ulangan

harian untuk mengukur aspek pengetahuan siswa.

Dari data yang dicantumkan sebelumnya, didapatkan sikap siswa

berdasarkan lembar observasi dan lembar penilaian diri yang hampir tegak

lurus, yang berarti pengukuran yang dilakukan oleh guru telah dikonfirmasi

oleh siswa secara benar. Dari empat hal yang diukur, terdapat dua hal yang

menjadi sorotan yakni aspek kedisiplinan pada sub-aspek keteraturan dalam

praktikum dan aspek kesantunan dengan sub-aspek komunikasi. Pada sub-

aspek keteraturan dalam praktikum, siswa masih cendrung bermain-main dan

kurang serius. Hal ini sebagaimana penilaian guru dan dikonfirmasi oleh

pengakuan siswa yang hanya mendapatkan persentase 71,25% dari lembar

observasi dan 77,22% dari penilaian diri. Dan pada sub-aspek komunikasi,

kondisi beberapa siswa masih menggunakan bahasa yang dinilai kurang sopan

Page 79: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

65

kepada siswa lainnya bahkan kepada guru dan keduanya diukur dengan lembar

observasi dan lembar penilaian diri dengan presentase secara tegak lurus, yakni

72,50% dan 73,89%.

Hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan menunjukan 30% siswa yang

diuji belum memenuhi KKM yang ditentukan. Besar kecilnya siswa yang

memenuhi KKM dipengaruhi berbagai macam hal, salah satunya kualitas butir

soal yang digunakan. Kualitas butir soal yang digunakan pada uji pemakaian

skala besar sudah tergolong baik berdasarkan hasil validasi para ahli dan

analisis butir soal, sehingga soal tes yang digunakan benar-benar mengukur

kemampuan siswa dalam aspek pengetahuan. Selain analisis butir soal, faktor

yang mempengaruhi hasil tes adalah kesiapan siswa dalam mengejakan tes dan

batas waktu pengerjaan soal. Dari dua kelas yang diujicoba skala besar yakni

kelas 8D dan 8G, siswa 8D dirasa kurang siang dalam mengerjakan soal tes. Ini

disebabkan adanya ulangan harian pada mata pelajaran lain di hari yang sama

dan kondisi siswa yang berpuasa. Batas waktu pengerjaan dirasa menjadi salah

satu faktor yang menyebabkan nilai siswa tidak tuntas dikarenakan

berbentrokan dengan jadwal salat.

Hasil belajar yang terakhir yakni, hasil belajar dalam aspek keterampilan.

Pengukuran keterampilan ini dilakukan pada 4 kali pertemuan dengan kegiatan

demostrasi, diskusi dan praktikum, dimana hasil penilaian portofolio siswa

didapatkan dari laporan pembelajaran dari lembar kerja yang disebar. Data

hasil pengukuran secara lengkap disajikan dalam lampiran dan tabel yang

disajikan sebelumnya. Dan berikut merupakan gambar rekapitulasi aspek

science process skill yang diukur selama pembelajaran konsep sistem

pernapasan berlangsung:

Page 80: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

66

Gambar 4.1 Hasil Pengukuran Science Process Skill

Siswa mampu melakukan pengamatan dengan baik disertai dengan bukti

yang konkret dan dapat mengumpulkan fakta berdasarkan literatur yang baik

sehingga aspek observasi menjadi aspek yang memiliki nilai rata-rata paling

tinggi. Pada pertemuan pertama aspek observasi menjadi aspek dengan rata-

rata skor tertinggi dari total skor siswa. Sehingga dapat disimpulkan siswa

sudah mampu melakukan pengamatan dan mencatat hasil pengamatan sebagai

bukti yang nyata. Hanya saja, kemampuan komunikasi siswa dalam menyusun

laporan pembelajaran masih kurang yang salah satu faktornya adalah siswa

yang kurang menyerap instruksi guru untuk melengkapi setiap kolom yang ada.

Pada pertemuan kedua, aspek prediksi menjadi aspek dengan skor rata-rata

dari total skor siswa yang paling kecil yakni 73,75. Aspek interpretasi menjadi

aspek dengan skor rata-rata paling tinggi yakni 80,83. Siswa sudah mampu

menghubungkan materi biologi pada difusi gas dalam paru-paru dengan materi

fisika pada konsep tekanan fluida.

Hal yang paling mencolok dari data hasil belajar pada aspek keterampilan

adalah skor rata-rata pada aspek bertanya pada pertemuan ke-3 yang memiliki

angka paling kecil. Ini disebabkan siswa masih rancu dalam merumuskan

pertanyaan yang seharusnya merumuskan mengenai proses jalannya praktikum,

tetapi bertanya mengenai di luar dari konteks praktikum. Selain itu,beberapa

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

100.00

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Pertemuan 3

Pertemuan 4

Page 81: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

67

siswa masih sulit untuk menyimpulkan hasil praktikum yang seharusnya

menarik benang merah antara dampak frekuensi napas dan volume tidal serta

vital paru-paru, sebelum dan sesudah berlari tetapi membahas di luar dari

konteks tersebut. Disebabkan hal tersebut, skor rata-rata dari aspek interpretasi

dan komunikasi hanya mendapat angka 72,92 dan 73,33. Meskipun begitu,

siswa sudah mampu memprediksi mengenai faktor yang mempengaruhi

frekuensi pernapasan sehingga skor rata-rata dari aspek prediksi yakni 88,33.

Pada pertemuan keempat, aspek bertanya memiliki skor 77,50, aspek

observasi memiliki skor 90,42, aspek prediksi memiliki skor 83,75, aspek

interpretasi mendapat skor 90,83 dan aspek komunikasi dengan skor 85,83.

Dari kelima aspek tersebut, keterampilan bertanya memiliki skor rata-rata

paling rendah. Ini dikarenakan hal yang ditanyakan oleh siswa masih sekedar

definisi dan atau secara kuantitas hanya merumuskan satu pertanyaan yang

bersifat umum. Pertemuan keempat diisi dengan kegiatan diskusi dengan topik

penyakit dan gangguan pada sistem pernapasan. Jenis penyakit yang tersedia

pada literatur cenderung terbiasa didengan oleh siswa, sehingga siswa mudah

untuk menemukan maksud yang diingankan dalam lembar kerja.

Gambar 4.2 Persentase Skor Rata-rata Science Process Skills

di Setiap Pertemuan

Semua rata-rata skor setiap pertemuan mendapatkan nilai yang masuk dalam

kategori baik. Dalam pelaksanaannya penilaian ini terdapat kendala dan

86.0878.17 78.33

85.67

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Pertemuan 3

Pertemuan 4

Page 82: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

68

kekurangan, seperti kekurangan waktu dan kurangnya ketersediaan alat dan

bahan. Kendala lainnya adalah sifat kooperatif siswa yang masih kurang satu

sama lain untuk bisa teratur dalam menjalankan tugas.

C. Kajian Produk Akhir

Penelitian pengembangan produk diawali dengan studi pendahuluan dan

perancangan kemudian dilanjutkan ke tahap pengembangan. Produk yang

dikembangkan pada penelitian ini yaitu instrumen penilaian autentik yang

memuat tiga ranah belajar yakni ranah sikap melalui lembar observasi dan

lembar penilaian diri, ranah pengetahuan melalui instrumen tes pilihan ganda

dan uraian, serta ranah keterampilan melalui penilaian portofolio berbasis

science process skills. Instrumen penilaian yang layak dan efektif didapatkan

setelah melalui tahap validasi dan uji coba produk.

Produk awal yang telah dikembangkan dalam penelitian ini terlebih dahulu

divalidasi oleh 2 dosen ahli. Hasil validasi dosen menunjukan angka yang

layak secara substansi, konstruksi dan bahasa. Selain itu, hasil validasi ahli

mendapatkan masukan dan saran yang menjadi dasar untuk melakukan revisi

tahap 1. Selanjutnya validasi kembali dilakukan oleh 2 guru IPA terpadu dan

mahasiswa pendidikan IPA dimana keempatnya menunjukan angka dengan

katergori sangat layak. Selain itu saran dan masukan hasil validasi oleh

validator teknis dan pembanding menjadi dasar untuk revisi tahap 2 dan hasil

perbaikannya dapat digunakan untuk uji coba skala kecil.

Uji coba skala kecil dilakukan di kelas 8H dengan jumlah siswa 31 siswa.

Pada uji coba skala kecil, didapatkan tanggapan respon guru dan siswa

terhadap penggunaan instrumen yang dikembangkan serta menguji reliabilitas

keseluruhan instrumen. Hasil uji coba terbatas menunjukan respon yang sangat

baik dari guru dan baik dari siswa, serta uji reliabilitas menunjukan

keseluruhan instrumen telah reliabel.

Produk yang telah direvisi berdasarkan tanggapan guru dan siswa digunakan

untuk uji pemakaian secara skala besar untuk mendapatkan profil hasil belajar

siswa dari tiga ranah belajar dan mengukur science process skills siswa dengan

Page 83: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

69

melibatkan 60 siswa yang kemudian memperoleh hasil rata-rata pada setiap

aspek dengan kriteria baik.

Instrumen asesmen autentik yang telah dikembangkan berdasarkan hasil

penelitian ini terbukti telah layak digunakan untuk mengukur hasil belajar

siswa setelah divalidasi oleh para validator dari validator ahli, teknis dan

validator pembanding dari segi substansi, konstruksi dan bahasa, serta direspon

positif penggunaannya oleh guru dan siswa dari segi kondisi fisik, konten

materi dan manfaat.

Page 84: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan instrumen asesmen autentik

berbasis science process skills dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Instrumen asesmen autentik berbasis science process skills yang

dikembangkan telah layak digunakan, karena telah memenuhi validasi

dari dosen ahli, guru IPA dan mahasiswa Pendidikan IPA secara

substansi, konstruksi dan bahasa, serta telah diuji secara empirik melalui

uji reliabilitas dan mendapatkan kategori yang “baik” dengan koefisien

reliabilitas yang “tinggi”.

2. Hasil belajar siswa yang diukur menggunakan asesmen autentik berbasis

science process skills yang dikembangkan menunjukkan secara

keseluruhan dari total skor yang didapatkan, 100% siswa menunjukkan

sikap yang diukur dengan kriteria baik, 100% siswa tuntas dalam ranah

keterampilan, dan 70% siswa tuntas dalam ranah pengetahuan.

3. Hasil pengukuran science process skills menggunakan portofolio

menunjukkan nilai B (Baik) pada aspek bertanya, observasi, prediksi,

interpretasi dan komunikasi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan ini, peneliti mengajukan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Guru diharapkan dapat mengembangkan instrumen penilaian autentik

untuk kompetensi dasar lainnya berdasarkan instrumen pada penelitian

ini.

2. Diperlukan penelitian lanjutan untuk pengembangan instrumen asesmen

autentik yang memiliki nilai kepraktisan lebih tinggi dalam pengumpulan

data hasil belajar, misalnya dengan memadukan penggunaan blended

learning, sebagai dukungan untuk memajukan E-Learning

Page 85: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

71

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharismi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi

Aksara, 2013.

Astuti, Okta Willy. dkk. Pengembangan Instrumen Asesmen Berbasis Literasi

Sains pada Mata Pelajaran IPA Kelas VIII Semester II. Journal Biosains,

Vol. 1, No. 2, 2017. hlm.227-228.

Frey, B.B, et. al. Defining Authentic Classroom Assessment. Practical

Assessment, Journal Research & Evaluation, 17(2), 2012. hlm.2.

Hidayati, Sakti. Mandiri Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Erlangga, 2017.

Irsyad, Muhammad. Pengembangan Asesmen Autentik pada Materi Interaksi

Makhluk Hidup dengan Lingkungan untuk Meningkatkan Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa. Unnes Science Education Journal, Vol.4. No. 2,

2015.

Kemendikbud. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan untuk

Sekolah Menengah Pertama. Jakarta : Kemendikbud, 2017.

Kemendikbud. Dokumen Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud, 2012.

Krischner, et al. A Five-Dimensional Framework for Authentic Assessment.

Journal ETR&D, 52 (3), 2004. hlm.68.

Kunandar. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Siswa berdasarkan

Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh.

Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013.

Majid, Abdul. Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2017.

Muchtar, H. Penerapan Penilaian Autentik dalam Upaya Peningkatan Mutu

Pendidikan. Jurnal Pendidikan Penabur, 9 (14), 2010. hlm.73.

Permendikbud No. 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan

Permendikbud nomor 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi

Dasar

Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh

Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Pendidikan

Nasional

Page 86: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

72

Rustaman, Nuryani. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang : UM Press,

2005.

Riduwan dan Akdon. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta, 2013.

Safaroh, Rose. Pengembangan Asesmen Autentik Berbasis Proyek untuk

Mengukur Hasil Belajar Siswa Kelas VII pada Tema Panas. Lembaran

Ilmu Kependidikan, Vol. 46. No. 1, 2017. hlm.24-50.

Thiagarajan, Sivasailam.,et al., Instructional Development for Training

Teacher of Exceptional Children. Indiana: Indiana University, 1974.

Siswanto. Penilaian dan Pengukuran Sikap dan Hasil Belajar. Klaten: Bossscript,

2017.

Subali, Bambang. Bias Item Keterampilan Proses Sains Pola Divergen dan

Modifikasinya sebagai Tes Kreativitas. Jurnal Penelitian dan Evaluasi

Pendidikan, Vol.14. No.2, 2010. hlm.312.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pres, 2015.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta, 2010.

Supardi. Penilaian Autentik Pembelajaran Afektif, Kognitif dan Psikomotor.

Jakarta: Rajawali Pres, 2015.

Trianto. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.

Trianto. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi

Pustaka Publisher, 2007.

Uno, H.B. dan Koni,S. Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.

Warsono dan Hariyanto. Pembelajaran Aktif, Teori dan Asesmen. Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2013.

Wati, Widya. Pengembangan Rubrik Asesmen Keterampilan Proses Sains pada

Pembelajaran IPA SMP. Jurnal Ilmiah Guruan Fisika Al-BiRuNi, Vol.01,

2016. hlm.131-140

Widayanto. Pengembangan Keterampilan Proses dan Pemahaman Siswa Kelas X

Melalui Kit Optik. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, Vol. 5, No. 1,

Januari 2009, 2009. hlm.2.

Widianingrum, Putri Rochimatun Hidayah. Pengembangan Alat Evaluasi IPA

Terpadu Berbasis Keterampilan Proses Sains pada Tema Mikroskop dan

Jaringan Tumbuhan. Unnes Science Education Journal, Vol.3.No.3, 2014.

hlm.641-652.

Page 87: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

73

Widjayanti, Retno. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Erlangga, 2017.

Wulan, Ana Ratna. Penggunaan Asesmen Alternatif pada Pembelajaran Biologi.

Seminar Nasional Biologi: Perkembangan Biologi dan Pendidikan Biologi

untuk Menunjang Profesionalisme, 2007.

Zainal Arifin. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.

Page 88: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

74

LAMPIRAN

Page 89: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

75

Lampiran 1 Laporan Hasil Wawancara

Hasil Wawancara Guru IPA Tentang Pembelajaran dan Penilaian Hasil Belajar

IPA Kurikulum 2013

Nama Responden : Guru 1 Tatang Rohendi, S.Pd

Guru 2 Yayah Zakiah, M.Pd

Nama Instansi : Guru 1 SMPN 19 DKI Jakarta

Guru 2 Madrasah Pembangunan UIN Jakarta

No Pertanyaan Jawaban

Guru 1 Guru 2

1.

Bagaimana kompetensi siswa di

Sekolah ini, jika ditinjau dari aspek

kognitif, afektif dan psikomotor?

Untuk aspek kognitif dan

psikomotor tentu

beragam. Tapi untuk

afektif, tentu terjadi

pergeseran, terutama

karena adanya globalisasi

dan kemajuan teknologi

Hampir semua aspek

sifatnya random

2. Bagaimana respon siswa selama

mengikuti proses pembelajaran IPA?

Banyak yang pasif,

meski tetap ada yang

aktif mengikuti

pembelajaran

Responnya tidak

beraturan, tergantung jam

pelajaran dan kelasnya.

Untuk keseluruhan

mereka dapat mengikuti

pembelajaran dengan

baik

3.

Metode/Model apa yang biasa

bapak/ibu gunakan dalam

pembelajaran?

Disscovery/Ceramah

Inkuiri, Praktikum,

Ceramah dan

Demonstrasi

4.

Apakah proses pembelajaran IPA di

sekolah telah disampaikan secara

terpadu?

Di Sekolah ini, pelajaran

fisika dan biologinya

diampu oleh satu guru,

tetapi tetap untuk

penyampaiannya secara

terpisah

Di Sekolah ini pelajaran

fisika dan biologi

disampaikan oleh guru

yang berbeda.

Keterpaduan materi

dikomunikasikan antar

guru

5.

Menurut Bpk/Ibu bagaimana

seharusnya membelajarkan IPA

disekolah?

Untuk tinggat SMP

memang seharusnya

disampaikan secara

terpadu, hanya saja

terdapat keterbatasan

kompetensi guru.

Secara penyampaian

tidak terlalu masalah

apakah harus digabung

atau dipisah. Karena

kembali lagi ke keluesan

metode guru dalam

menyampaikan materi

yang sesuai dengan

kondisi siswa

Page 90: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

76

6. Apa Bapak/Ibu mengetahui penilaian

authentik? Ya Ya

7. Bagaimana cara Bapak/Ibu menilai

ranah kognitif siswa?

Tes (Pilihan Ganda dan

Uraian)

Tes (Pilihan Ganda dan

Uraian)

8. Standar soal yang seperti apa yang

biasa Bapak/Ibu gunakan?

Disesuaikan dengan

materi yang disampaikan

dan indikator yang sudah

ditentukan

Untuk jenjang

pertanyaan beragam dari

pemahaman sampai

analisis pernah dicoba

9. Bagaimana cara Bapak/Ibu menilai

ranah afektif siswa? Tidak Pernah Jurnal Terbuka

10.

Apa Bapak/Ibu pernah menggunakan

penilaian sikap dengan lembar

observasi tertutup dan penilaian diri?

Tidak pernah

Pernah untuk penilaian

diri, dan biasanya

digunakan di akhir

semester

11. Bagaimana cara Bapak/Ibu menilai

ranah psikomotor? Tidak pernah Produk dan Praktikum

12.

Apakah bapak/ibu menilai aspek

psikomotor dan sikap menggunakan

rubrik?

Tidak ada Tidak ada

13. Apa bapak/ibu pernah menggunakan

penilaian portofolio? Tidak Pernah Tidak Pernah

14. Apakah bapak/ibu pernah mendengar

istilah keterampilan proses sains? Pernah Pernah

15.

Apakah bapak/ibu pernah melakukan

penilaian psikomotor berdasarkan

keterampilan proses sains?

Tidak Pernah Tidak Pernah

Page 91: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

77

Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen Penilaian

1. Kisi-Kisi Intrumen Penilaian Observasi Sikap dan Penilaian Diri

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator

Menghargai dan

menghayati ajaran agama

yang dianutnya

Mengagumi keteraturan dan

kompleksitas ciptaan Tuhan

tentang aspek fisik dan

kimiawi, dalam kehidupan

ekosistem dan peranan

manusia dalam

mewujudkannya dalam

pengamalan ajaran agama

yang dianutnya.

1. Berdoa Sebelum

pembelajaran

berlangsung

2. Mempertahankan solat

dengan tepat waktu

Menunjukkan perilaku

jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun,

dan percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif

sesuai dengan

perkembangan anak di

lingkungan, keluarga,

sekolah, masyarakat dan

lingkungan alam sekitar,

bangsa, negara dan

kawasan regional.

Menunjukan perilaku ilmiah

(memiliki rasa ingin

tahu;objektif; jujur; teliti;

cermat; tekun; hati-hati;

bertanggung jawab; terbuka;

kritis;kreatif; inovatif dan

peduli lingkungan

1. Menampilkan sikap

disiplin dengan datang

tepat waktu dan

keteraturan dalam

menjalankan praktikum

2. Menunjukan sikap

peduli dengan kerja

sama yang baik

antarteman dan

menjaga kebersihan

kelas dan tempat

praktikum

3. Menampilkan sikap

sopan santun dalam

berkomunikasi kepada

guru dan teman

sejawad

Page 92: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

78

2. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Pengetahuan

a. Kisi-Kisi Instrumen Tes Pilihan Ganda

No Indikator Soal Jenjang Kunci

Jawaban

1

Menjelaskan

definisi dan

fungsi

bernapas

Hakikat pernapasan manusia adalah terjadi....di

dalam sel-sel tubuh

A. pergantian sel yang rusak

B. pertumbuhan sel tubuh

C. oksidasi sari makanan

D. penyerapan sari makanan

C2 C

2

Perhatikan gambar berikut!

Siswa tersebut menghembuskan napasnya ke air

kapur melalui sedotan. Pada percobaan

tersebut, air bereaksi dengan....sehingga air

menjadi keruh

A. H2O

B. N2

C. CO2

D. O2

C2 C

3

Merincikan

organ dan

fungsi organ

penyusun

sistem

pernapasan

pada manusia

Penyaringan udara tepat sebelum masuk ke

paru-paru terjadi di dalam...

A. rongga mulut

B. rongga hidung

C. batang tenggorokan

D. pangkal kerongkongan

C2 C

4

Penyesuaian suhu yang terjadi di dalam rongga

hidung dilakukan oleh...

A. rambut hidung

B. saraf hidung

C. kelenjar lendir

D. anak tekak

C2 C

5

Berbicara pada saat makan dapat menyebabkan

tersedak, apabila ada makanan yang masuk ke

dalam...

A. kerongkongan

B. tenggorokan

C. cabang tenggorokan

D. pangkal tenggorokan

C2 B

6 Cabang trakea disebut...

A. bronkus C1 A

Page 93: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

79

B. tekak

C. laring

D. pleura

7 Membanding

kan proses

pernapasan

dada dan

perut dalam

mekanisme

pernapasan

Terjadiya proses inspirasi pernapasan dada

adalah...

A. tulang rusuk terangkat, rongga dada

mengecil

B. tulang rusuk terangkat, rongga dada

membesar

C. tulang rusuk turun, rongga dada membesar

D. tulang rusuk turun, rongga dada mengecil

C3 B

8

Peristiwa yang tidak terjadi pada saat ekspirasi

adalah...

A. otot antar tulang rusuk berelaksasi

B. otot diafragma relaksasi

C. rongga dada membesar

D. paru-paru mengecil

C2 C

9

Menjelaskan

mekanisme

pertukaran

gas dalam

alveolus

Pernyataan berikut yang benar adalah...

A. kadar gas N2 di udara lebih tinggi daripada

O2

B. kadar gas CO2 di udara lebih tinggi

daripada O2

C. kadar gas O2 di udara lebih rendah

daripada CO2

D. kadar gas N2 di udara lebih rendah

daripada CO2

C6 A

10

Pernyataan yang paling tepat untuk

menggambarkan pertukaran gas di paru-paru

adalah...

A. CO2 keluar dan masuk alveolus

B. O2 masuk ke alveolus dan CO2 masuk ke

dalam darah

C. O2 masuk ke dalam darah dan CO2 keluar

lewat alveolus

D. O2 keluar dan masuk dari darah

C6 C

11

Mendiagnosis

kelainan pada

sistem

pernapasan

Penderita TBC mengalami gangguan sesak

napas karena terjadi...

A. penurunan jumlah eritrosit

B. gangguan proses difusi CO2

C. gangguan proses difusi O2

D. penurunan kadar hemoglobin

C4 C

12

Kapasitas paru-paru yang paling besar

kemungkinan dimiliki oleh atlet...

A. sepak bola

B. renang

C. maraton

D. dayung

B

Page 94: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

80

13

Perhatikan gambar berikut!

Organ tersebut jika dipenuhi dengan cairan

menyebabkan...

A. TBC

B. pneumonia

C. emfisema

D. kanker paru-paru

C4 C

14

Perilaku yang tidak mendukung kesehatan paru-

paru adalah...

A. olahraga secara teratur

B. menutup rumah rapat-rapat walaupun tidak

menggunakan AC

C. menanam pohon di lingkungan sekitar

D. berjalan pagi di taman yang rindang

C4 B

15

Menghitung

udara

pernapasan

dan kapasitas

vital paru-

paru

Dalam suatu percobaan, saat menghembuskan

napas normal, terjadi perubahan volume air

dalam botol dari 3000 ml menjadi 2550 ml,

maka volume udara pernapasan seseorang

tersebut adalah...

A. 450ml

B. 2550ml

C. 550 ml

D. 1000 ml

C3 A

b. Kisi-Kisi Instrumen Tes Uraian

No Indikator Soal Jawaban Skor

1

Menjelaskan

definisi dan

fungsi bernapas

Seperti diketahui bahwa salah

satu fungsi dari tujuan dari

pernapasan adalah agar

terhirupnya gas oksigen yang

berfungsi untuk membakar

makanan yang kita makan

sehingga menghasilkan energi

untuk beraktivitas. Sehingga

terdapat suatu reaksi respirasi

sebagai berikut:

C6H12O6 + O2 CO2

+ H2O + Energi

Bagaimana kita dapat

membuktikan bahwa hasil

respirasi adalah CO2 dan

H2O?

Uji CO2 dengan

percobaan air

kapur yang dihirup

akan keruh

dikarenakan

adanya reaksi CO2

yang dihembuskan

dan air kapur.

Uji H2O adalah

dengan

menghembuskan

napas didepan

cermin yang akan

terlihat uap air di

permukaan cermin.

4 = 2 jawaban

benar dengan

uraian benar

3 = 2 jawaban

benar dengan

uraian salah

2 = 1 jawaban

benar

1 = jawaban

salah

0 = tidak

menjawab

Page 95: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

81

2

Merincikan

organ dan fungsi

organ penyusun

sistem

pernapasan pada

manusia

Berdasarkan gambar diatas

rincikan setiap organ yang

ditunjuk serta fungsinya!

A. Paru-paru : tempat

penampungan

udara yang

dihirup, tempat

pertukaran gas

B. Bronkiolus :

menghubungkan

bronkus dan

alveolus

C. Hidung : Tempat

masuknya udara

pernapasan

D. Mulut : Tempat

alternaif

masuknya udara

E. Trakea/ batang

tenggorokan :

perpanjangan dari

laring dan rongga

hidung untuk

saluran napas dan

terdapas silia

(bulu halus) untuk

menyaring udara

F. Diafragma : otot

utama yang

digunakan dalam

proses keluar-

masuknya udara

4 = 6 organ

dan fungsi

benar

3 = 4-5 organ

dan fungsi

benar

2 = 2-3 organ

dan fungsi

benar

1 = 1 fungsi

benar

0 = tidak

menjawab

3

Membandingkan

proses

pernapasan dada

dan perut dalam

mekanisme

pernapasan

Dalam proses bernapas kita

mengenal dua proses respirasi

yakni inspirasi dan ekspirasi

sebagaimana gambar dibawah

ini

a. Gambar diatas

merupakan jenis

pernapasan perut.

Mengapa?

b. Urutkan tahapan

a. Pada gambar

tersebut melibatkan

kontraksi otot

diafragma

b. Tahapan jenis

pernapasan dada :

Inspirasi

Otot pada bagian

antar tulang rusuk

kemudian

mengalami

kontraksi atau

menegang.

Tulang bagian

rusuk akan

terangkat ke atas.

Volume bagian

rongga dada akan

membesar.

4 = jawaban

benar dengan

3 tahapan

benar

3 = jawaban

benar dengan

2 tahapan

benar

2 = jawaban

benar dengan

1 tahapan

benar

1 = jawaban

salah

0 = tidak

menjawab

Page 96: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

82

inspirasi dan ekspirasi

pada jenis pernapasan

dada (Minimal 3)

Tekanan pada

udara terjadi di

bagian rongga dada

sehingga mengecil.

Udara yang berasal

dari luar masuk ke

dalam paru-paru.

Ekspirasi :

Otot pada bagian

antar tulang rusuk

mengalami

relaksasi atau

mengendur.

Bagian tulang

rusuk mengalami

penurunan.

Volume pada

rongga dada

mengalami

pengecilan.

Tekanan udara

pada rongga dada

membesar.

Udara pada bagian

paru – paru

kemudian keluar

dari bagian tubuh.

4

Mendiagnosis

kelainan pada

sistem

pernapasan

Terdapat suatu kasus yang

terjadi pada Dirman (nama

samaran) dimana ia

mengalami suatu gangguan

pada pernapasan yang

menyebabkan dirinya

kesulitan dalam bernapas.

Gejala yang terjadi adalah

batuk-batuk yang lebih dari

tiga bulan, mengalami nyeri

pada dada, dan Dirman pun

sering mendengar napasnya

seolah berbunyi. Setelah

bulan ke-4 Dirman

mengalami penyusutan berat

badan yang drastis, yakni 10

kg. Setelah datang ke

dokter, Dirman mengiyakan

bahwa dirinya merupakan

perokok aktif sejak remaja

dan hidup di lingkungan

perokok. Dan saat diperiksa

a. Kanker paru-paru

b. Tidak merokok,

menghindari asap

rokok, dan

menerapkan pola

hidup sehat dan

bersih seperti makan

makanan yang sehat,

rajin berolahraga,

mengurangi

intensitas radiasi

UV ataupun sinyal.

4 = jawaban

benar dengan

3 upaya tepat

3 = jawaban

benar dengan

2 upaya tepat

2 = jawaban

benar dengan

1 upaya

benar

1 = jawaban

salah

0 = tidak

menjawab

Page 97: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

83

dengan rontgen, terlihat

dalam paru-paru Dirman

terdapat pertumbuhan sel

yang berlebih.

Pertanyaan :

a. Jika kita boleh

menduga, penyakit apa

yang dialami oleh

Dirman?

b. Dan apa langkah yang

tepat untuk mencegah

penyakit tersebut agar

tidak menyerang kita?

5

Menghitung

udara

pernapasan dan

kapasitas vital

paru-paru

Dalam suatu praktikum,

Andi menghembuskan

napas di dalam selang dalam

keadaan normal dan

merubah angka dalam botol

dari 5000ml menjadi 4450

ml. Dia mengulang dengan

menghembuskan napas

sekuat-kuatnya di dalam

selang dan mengubah angka

dalam botol dari 4550ml

menjadi 350. Dari data

tersebut, tentukan :

a. Volume pernapasan Andi

b. Kapasital vital Andi

c. Apabila udara residu

yang tersimpan dalam

paru-paru Andi adalah

1200 ml, hitung kapasitas

total paru-paru Andi!

a. 5000-4450 =

550 ml

b. 4550-350 =

4200 ml

c. 4200+1200 =

5400 ml

4 = 3 jawaban

benar dengan

uraian benar

3 = 2 jawaban

benar

2 = 1 jawaban

benar

1 = jawaban

salah

0 = tidak

menjawab

Page 98: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

84

3. Kisi-Kisi Instrumen Keterampilan Portofolio berbasis Science Process Skill

No Kompetensi

Dasar

Aspek

Science

Process

Skill

Indikator Deskripsi

1

3.9 Menganalisis

sistem

pernapasan pada

manusia dan

memahami

gangguan pada

sistem

pernapasan, serta

upaya menjaga

kesehatan sistem

pernapasan

Bertanya

Terdapat bukti belajar

siswa bertanya apa,

bagaimana dan mengapa

untuk meminta

penjelasan

Siswa menunjukan bukti

berupa laporan atau catatan

yang berisi pertanyaan saat

pembelajaran berlangsung

2 Observasi

Terdapat bukti belajar,

siswa melakukan

pengamatan

Siswa menunjukan bukti

berupa laporan atau catatan

dari hasil mengumpulkan fakta

yang relevan atau hasil

pengamatan

3

4.9 Menyajikan

karya tentang

upaya menjaga

kesehatan sistem

pernapasan

Prediksi

Terdapat bukti belajar

bahwa siswa

mengemukakan apa yang

mungkin terjadi pada

keadaan yang belum

diamati

Siswa menunjukan bukti

berupa laporan atau catatan

dari apa yang dikemukakan

oleh mereka dengan pola hasil

pengamatan atau

mengemukakan kemungkinan

yang terjadi dari keadaan yang

belum diamati

4 Interpretasi

Terdapat bukti siswa

melakukan penafsiran

dengan menghubungkan

hasil-hasil pengamatan,

menemukan pola

pengamatan atau menarik

kesimpulan

Siswa menunjukan bukti

berupa laporan atau catatan

dengan menghubungkan hasil

pengamatan, menemukan pola

hasil pengamatan atau

menyimpulkan hasil

pembelajaran

5 Komunikasi

Terdapat bukti bahwa

siswa menyusun dan

menyampaikan hasil

pengamatan, praktikum

atau hasil belajar

Siswa menunjukan bukti berupa laporan atau catatan hasil pembelajaran yang berlangsung

Page 99: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

85

Lampiran 3 Lembar Validasi dan Kriteria Penilaian Validasi

Instrumen Validasi Ahli, Validasi Teknis dan Validasi Sejawat

Uji Kelayakan Lembar Penilaian Portofolio Berbasis Science Process Skill

Instrumen ini adalah untuk membantu guru dalam menilai pekerjaan siswa khususnya

portofolio pelajaran IPA terpadu pada konsep sistem pernapasan pada manusia. Tujuan dari

penulisan instrumen ini adalah mengembangkan penilaian autentik berupa portofolio belajar

siswa selama proses pembelajaran. Portofolio berbasis science prosess skill yang dibuat

berupa bukti belajar siswa saat merumuskan pertanyaan, mengamati objek pada

pembelajaran, prediksi, menafsirkan objek pada saat pembelajaran dan mengomunikasikan

hasil pembelajaran bab sistem pernapasan pada manusia.

Instrumen validasi ini dibuat mengingat selama ini belum tersedia intrumen validasi terhadap

bukti belajar siswa dalam IPA terpadu. Selain itu, pembuatan instrumen validasi ini dibuat

untuk melengkapi salah satu syarat kelengkapan penelitian yang berjudul “Pengembangan

Authentic Assessment Berbasis Science Process Skill dalam Pembelajaran IPA Terpadu

terhadap Hasil Belajar pada Konsep Sistem Pernapasan pada Manusia”

Tidak ada maksud lain, kecuali dalam penelitian pendidikan dan penyelesaian syarat strata 1

(S1). Oleh karena itu, mohon bapak/ibu untuk memvalidasi lembar instrumen validasi

portofolio.

I. Ahli Penilaian Pendidikan

Petunjuk :

Lembar penilaian ini diisi oleh ahli/pakar

Penilaian ini diberikan dengan rentangan dari lengkap sampai tidak

lengkap

Baik = Skor 3

Cukup baik = Skor 2

Tidak baik = Skor 1

Mohon diberikan tanda ceklis () pada kolom 1,2,3 sesuai dengan

pendapat penilai

Komentar atau saran mohon diberikan secara singkat dan jelas pada tempat

yang telah disediakan.

Page 100: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

86

Komentar/saran :

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

.................................................

Jakarta, ..................2018

Validator

..........................................

No Indikator skor

1 2 3

1 Substansi

Instrumen penilaian yang dikembangkan sesuai dengan

kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi

yang harus dikuasai peserta didik

Instrumen penilaian yang dikembangkan sesuai dengan

proses sains

Butir pernyataan dapat digunakan untuk menilai siswa

secara individu

Butir penyataan proses sains tepat terhadap tugas portofolio

2 Konstruksi

Petunjuk penggunaan instrumen penilaian jelas

Rubrik penskoran dalam instrumen penilaian jelas

Mempermudah dalam melakukan penilaian

3 Bahasa

Butir penyataan menggunakan bahasa yang dimengerti

Butir penyataan tidak menimbulkan ambiguitas

Butir penyataan menggunakan bahasa yang efektif dan

komunikatif

Jumlah Skor

Page 101: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

87

KRITERIA VALIDASI PENILAIAN AUTENTIK SISWA

NO INDIKATOR SKOR

Substansi

1

Kesesuaian Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Instrumen penilaian yang dikembangkan tidak sesuai dengan KD dan IPK 1

Instrumen penilaian yang dikembangkan beberapa sesuai dengan KD dan IPK 2

Instrumen penilaian yang dikembangkan sesuai dengan KD dan IPK 3

2

Kesesuaian Instrumen Penilaian dengan Proses Sains

Instrumen yang dikembangkan tidak sesuai dengan proses sains 1

Instrumen yang dikembangkan beberapa sesuai dengan proses sains 2

Instrumen yang dikembangkan sesuai dengan proses sains 3

3

Kesesuaian Penilaian secara Individual

Pernyataan instrumen yang digunakan tidak dapat menilai siswa secara individu 1

Beberapa pernyataan Instrumen yang digunakan dapat menilai siswa secara individu 2

Pernyataan Instrumen yang digunakan dapat menilai siswa secara individu 3

4

Kesesuaian Keterampilan Proses Sains dengan Tugas Portofolio

Butir penyataan proses sains tidak tepat terhadap tugas portofolio 1

Beberapa butir penyataan proses sains tepat terhadap tugas portofolio 2

Butir penyataan proses sains tepat terhadap tugas portofolio 3

Konstruksi

5

Kejelasan Petunjuk Penggunaan

Petunjuk penggunaan instrumen penilaian tidak jelas 1

Beberapa petunjuk penggunaan instrumen penilaian jelas 2

Petunjuk penggunaan instrumen penilaian jelas 3

6 Kejelasan Rubrik Penskoran

Page 102: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

88

Rubrik penskoran dalam instrumen penilaian tidak jelas 1

Beberapa rubrik penskoran dalam instrumen penilaian jelas 2

Rubrik penskoran dalam instrumen penilaian jelas 3

7

Kepraktisan Penggunaan

Instrumen yang dikembangkan tidak Mempermudah dalam melakukan penilaian 1

Beberapa instrumen yang dikembangkan Mempermudah dalam melakukan penilaian 2

Mempermudah dalam melakukan penilaian 3

Bahasa

8

Bahasa Mudah Dimengerti

Butir penyataan menggunakan bahasa yang tidak dimengerti 1

Beberapa butir penyataan menggunakan bahasa yang dimengerti 2

Butir penyataan menggunakan bahasa yang dimengerti 3

9

Ambiguitas Pernyataan

Butir penyataan menimbulkan ambigu 1

Beberapa butir penyataan menimbulkan ambigu 2

Butir penyataan tidak menimbulkan ambigu 3

10

Bahasa yang Efektif dan Komunikatif

Butir penyataan tidak menggunakan bahasa yang efektif dan komunikatif 1

Beberapa butir penyataan menggunakan bahasa yang efektif dan komunikatif 2

Butir penyataan menggunakan bahasa yang efektif dan komunikatif 3

Page 103: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

89

Lampiran 4 Rekapitulasi Data dan Analisis Validasi

A. Biodata Validator

B. Rekapitulasi Hasil Validasi Bertahap

Validator Aspek

Total Persentase Kriteria Substansi Konstruksi Bahasa

Dosen I 8 5 5 18 60,00 Layak

Dosen II 7 5 6 18 60,00 Layak

Guru I 10 8 9 27 90,00 Sangat

Guru II 12 9 8 29 96,67 Sangat

Mahasiswa I 11 8 9 28 93,33 Sangat

Mahasiswa II 12 9 9 30 100,00 Sangat

Skor dari setiap validator lalu dicari kriterianya berdasarkan taber berikut:

Interval Kriteria

77,5 - 100 Sangat layak

55 - 77,5 Layak

32,5 - 55 Cukup layak

10 - 32,5 Tidak layak

Hasil analisis menunjukan asesmen autentik berbasis science process skill termasuk

layak bahkan sangat layak digunakan dari aspek substansi, konstruksi dan bahasa.

Kode Nama Instansi

Dosen I Dr. Zulfiani, M.Pd UIN Jakarta

Dosen II Nengsih,M.Pd UIN Jakarta

Guru I Yayah Zakiah,M.Pd MP UIN Jakarta

Guru II Tatang Rohendi,S.Pd SMPN 19 DKI Jakarta

Mahasiswa I Nurul Rihsa UIN Jakarta

Mahasiswa II Astri Nuryanti UIN Jakarta

Page 104: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

90

Lampiran 5 Masukan dan Saran Hasil Validasi

No Masukan Validator Ahli Revisi

1 Mengubah kata "check list" dengan kata

"daftar cek" pada lembar observasi siswa

kata pada kalimat tersebut

sudah diganti

2 Menyempurnakan kata "kapasitas" pada

lembar kerja pertemuan 3

kata pada kalimat sudah

diperbaiki

3

memperbaiki kunci jawaban pada butir soal

ke-5 dari "kerongkongan" menjadi

"tenggorokan"

kunci jawaban pada soal sudah

diperbaiki

4 mengubah petunjuk kata "diatas" menjadi

"disamping" di butir soal ke-1 uraian

kata pada kalimat tersebut

sudah diganti

5 menyarankan untuk mencetak miring kata

"tidak" pada butir soal ke-9 kata tersebut sudah ditebali

6 memastikan indikator hipotesis pada KPS

yang mencakup variabel X dan Y

mengganti aspek hipotesis

menjadi prediksi

7 penggunaan kata ganti yang konsisten kata ganti pada instrumen

sudah diperbaiki

8 menghapus kata "menuliskan" pada rubrik

portofolio pada kolom interpretasi kata tersebut sudah dihapus

9 menghapus kata "sesuai dengan mekanisme

bernapas" pada rubrik portofolio pertemuan 2

kata pada kalimat tersebut

sudah dihapus

10 menghapus kata "sesuai literatur" pada rubrik

portofolio pertemuan 4

kata pada kalimat tersebut

sudah dihapus

11 memperbesar gambar mekanisme difusi gas

pada lembar kerja pertemuan 2

gambar telah diperbesar

dengan memindahkan ke

halaman selanjutnya

12 menguraikan soal lebih rinci pada soal uraian

nomor 4

soal telah diversifikasi menjadi

2 cabang soal

No Masukan Validator Teknis dan

Pembanding Revisi

1 menyempurnakan kata "percobaan" pada

rubrik penilaian pertemuan 2 kata tersebut sudah diperbaiki

2 menambahkan instruksi percobaan pada

lembar kerja pertemuan 1

pada lembar kerja sudah

ditambahkan instruksi

percobaan

3 menyempurnakan kata "kapasitas" pada lembar

kerja pertemuan 3 kata tersebut sudah diperbaiki

4 mengubah tampilan artikel dengan disertai

gambar

artikel sudah disertai dengan

gambar dan perubahan

tampilan

5 menambahkan kolom total skor dan rata-rata

pada setiap instrumen penilaian

instrumen penilaian sudah

disertai dengan kolom total

skor dan nilai akhir

Page 105: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

91

Lampiran 6 Kisi-Kisi Angket Tanggapan Guru dan Siswa

A. Kisi-Kisi Angket Tanggapan Siswa

Variabel Indikator Kriteria Pernyata

an ke-

Instrumen

Asesmen

Autentik

Berbasis

Science

Process

Skill

Kondisi

Fisik

Tata Bahasa 1

Struktur Kalimat, Penyajian Ilustrasi dan

Gambar 2

Petunjuk Penggunaan 3

Kesesuaian

Konten

Materi

Kesesuaian dengan materi yang diajarkan 4

Kesesuaian dengan Indikator Pembelajaran 5

Kesesuaian dengan kegiatan Pembelajaran 6

Manfaat

Penggunaan

Asesmen autentik meningkatkan wawasan

siswa 7

Asesmen autentik mendorong motivasi

siswa 8

Asesmen autentik meningkatkan peran aktif

siswa 9

Asesmen autentik mendukung rasa ingin

tahu 10

Page 106: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

92

B. Kisi-Kisi Angket Tanggapan Guru

Variabel Indikator Kriteria Pernyata

an ke-

Instrumen

Asesmen

Autentik

Berbasis

Science

Process

Skill

Kondisi

Fisik

Tata Bahasa 1

Struktur Kalimat, Penyajian Ilustrasi dan

Gambar 2

Petunjuk Penggunaan 3

Kesesuaian

Konten

Materi

Kesesuaian dengan materi yang diajarkan 4

Kesesuaian dengan Indikator Pembelajaran 5

Kesesuaian dengan kegiatan Pembelajaran 6

Manfaat

Penggunaan

Asesmen autentik meningkatkan wawasan

guru 7

Asesmen autentik berbeda dengan penilaian

konvensional 8

Fungsi

Instrumen

Asesmen autentik menilai 3 ranah belajar

(Afektif, Psikomotor dan Kognitif 9

Asesmen autentik mendukung rasa ingin

tahu 10

Page 107: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

93

Lampiran 7 Contoh Angket Tanggapan Siswa

ANGKET RESPON SISWA TERHADAP INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK

BERBASIS SCIENCE PROCESS SKILL UNTUK MENGKUR HASIL BELAJAR

SISWA MADRASAH PEMBANGUNAN KELAS VIII PADA KONSEP SISTEM

PERNAPASAN

Nama :

Kelas :

Petunjuk pengisian :

Isilah identitas diri kamu pada kolom yang disediakan.

Berikan tanda cek pada kolom skala yang disediakan sesuai dengan krteria.

Beri angka 1 untuk sangat tidak setuju

Beri angka 2 untuk tidak setuju

Beri angka 3 untuk setuju

Beri angka 4 untuk sangat setuju

Setelah mengisi semua butir pernyataan, anda dimohon untuk memberikan saran

untuk perbaikan instrumen yang sedang dikembangkan.

NO PERNYATAAN SKOR

1 2 3 4

1 Bahasa yang digunakan di lembar kerja (LKS) dan angket penilaian diri mudah dimengerti

2 Penggunaan gambar dan ilustrasi terlihat jelas dan mudah dimengerti

3 Petunjuk dalam lembar kerja (LKS) dan penilaian diri sudah jelas

4 Isi lembar kerja sesuai dengan materi dalam buku peganggan siswa

5 Isi lembar kerja (LKS) dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran

6 Intrumen penilaian autentik sesuai dengan kegiatan yang dikerjakan

7 Penggunaan instrumen penilaian autentik dapat meningkatkan wawasan siswa

8 Penggunaan instrumen penilaian autentik dapat mendorong motivasi siswa

9 Penggunaan intrumen penilaian aiutentik dapat meningkatkan peran dan keaktifan siswa

10 Penggunaan instrumen penilaian autentik dapat mendukung rasa ingin tahu siswa

Saran dan Masukan:

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

Page 108: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

94

Lampiran 8 Contoh Angket Tanggapan Guru

ANGKET RESPON GURU TERHADAP INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK

BERBASIS SCIENCE PROCESS SKILL UNTUK MENGKUR HASIL BELAJAR

SISWA MADRASAH PEMBANGUNAN KELAS 8 PADA KONSEP SISTEM

PERNAPASAN

Nama Guru :

Nama Sekolah :

Petunjuk Pengisian :

Isilah identitas diri kamu pada kolom yang disediakan.

Berikan tanda cek pada kolom skala yang disediakan sesuai dengan krteria.

Beri angka 1 untuk sangat tidak setuju

Beri angka 2 untuk tidak setuju

Beri angka 3 untuk setuju

Beri angka 4 untuk sangat setuju

Setelah mengisi semua butir pernyataan, anda dimohon untuk memberikan saran

untuk perbaikan instrumen yang sedang dikembangkan.

NO PERNYATAAN SKOR

1 2 3 4

1 Bahasa yang digunakan di lembar kerja (LKS) dan angket penilaian diri mudah dimengerti

2 Penggunaan gambar dan ilustrasi terlihat jelas dan mudah dimengerti

3 Petunjuk dalam lembar kerja (LKS) dan penilaian diri sudah jelas

4 Isi lembar kerja sesuai dengan materi dalam buku peganggan siswa

5 Isi lembar kerja (LKS) dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran

6 Intrumen penilaian autentik sesuai dengan kegiatan yang dikerjakan

7 Penggunaan instrumen penilaian autentik dapat meningkatkan wawasan guru

8

Penggunaan instrumen penilaian autentik lebih baik untuk mengukur proses dan hasil belajar

dari pada penilaian konvensional

9

Penggunaan intrumen penilaian autentik dapat menilai tiga ranah belajar (afektif, kognitif

dan psikomotor)

10

Penggunaan instrumen penilaian autentik dapat menjadi pedoman guru untuk menilai proses

dan hasil belajar siswa

Saran dan Masukan:

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

Page 109: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

95

Lampiran 9 Rekapitulasi Tanggapan Siswa dan Guru

A. Rekapitulasi Tanggapan Siswa

B. Rekapitulasi Tanggapan Guru

Subjek Pernyataan

Jumlah Fisik Konten Manfaat

Guru 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 36

Subjek

Pernyataan

Jumlah Fisik Konten Manfaat

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

S1 3 2 4 4 3 3 3 3 2 2 29

S2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 4 30

S3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 30

S4 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 28

S5 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 31

S6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

S7 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28

S8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

S9 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29

S10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

S11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

S12 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 35

S13 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 32

S14 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31

S15 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 32

S16 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 34

S17 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 33

S18 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29

S19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

S20 3 2 2 2 3 3 4 3 3 2 27

S21 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29

S22 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28

S23 3 2 3 3 3 4 4 3 3 2 30

S24 3 2 3 3 3 4 4 3 3 2 30

S25 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 30

S26 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 26

S27 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 35

S28 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 33

S29 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39

S30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

Page 110: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

96

Lampiran 10 Rekapitulasi Hasil Penilaian Portofolio Uji Coba Skala Kecil

A. Daftar Rater

Kode Rater Nama Rater

R1 Yayah Zakiah,M.Pd

R2 Zaenudin

R3 Afrizal Purwadi

B. Rekap Hasil Penilaian Portofolio oleh Rater pada Uji Coba Skala Kecil

1. Pertemuan 1

Kode

Siswa

Nama

Siswa

Rater 1 Rater 2 Rater 3

Pertemuan 1 Pertemuan 1 Pertemuan 1

P1 P2 P3 P4 P5 P1 P2 P3 P4 P5 P1 P2 P3 P4 P5

S1 Aisya N 2 4 4 3 3 2 4 4 3 3 2 4 4 3 3

S2 Akmal 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4

S3 Andre 3 4 4 3 2 3 4 4 3 2 3 4 4 3 2

S4 Anindya 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2

S5 Ariq 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2

S6 Arya 3 4 3 2 3 3 4 3 2 3 2 2 2 2 2

S7 Bayu 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S8 Cahyo 3 2 4 4 3 3 2 4 4 3 3 2 4 4 3

S9 Debby 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3

S10 Definda 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4

S11 Fayyaza 2 4 4 3 4 2 4 4 3 4 2 4 4 3 4

S12 Fazil 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4

S13 Ghania 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S14 Gibran 4 4 2 3 3 4 4 2 3 3 4 4 2 3 3

S15 Indira 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S16 Kaisar 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4

S17 Keysa A 2 3 4 4 3 2 3 4 4 3 2 3 4 4 3

S18 Khalila 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S19 Krisanti 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S20 Madae 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S21 Nabila 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4

S22 Nadin 3 4 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 4 4 2

S23 Naila 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4

S24 Qisti 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4

S25 Rafiif 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2

S26 Raissa 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S27 Rianty 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4

S28 Sakinah 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4

Page 111: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

97

S29 Tavia 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2

S30 Vito 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S31 Yuwena 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4

2. Pertemuan 2

Kode

Siswa

Nama

Siswa

Rater 1 Rater 2 Rater 3

Pertemuan 2 Pertemuan 2 Pertemuan 2

P1 P2 P3 P4 P5 P1 P2 P3 P4 P5 P1 P2 P3 P4 P5

S1 Aisya N 2 3 4 2 3 2 3 4 2 3 2 3 4 2 3

S2 Akmal 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3

S3 Andre 2 2 3 4 3 2 2 3 4 3 2 2 3 4 3

S4 Anindya 2 2 2 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2

S5 Ariq 3 3 3 4 2 3 3 3 4 2 3 3 3 4 2

S6 Arya 3 4 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 3 2 3

S7 Bayu 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4

S8 Cahyo 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2

S9 Debby 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2

S10 Definda 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S11 Fayyaza 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2

S12 Fazil 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S13 Ghania 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S14 Gibran 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2

S15 Indira 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4

S16 Kaisar 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3

S17 Keysa A 2 4 4 3 3 2 4 4 3 3 2 4 4 3 3

S18 Khalila 1 2 2 2 2 1 2 3 3 3 1 2 2 2 2

S19 Krisanti 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S20 Madae 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3

S21 Nabila 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S22 Nadin 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2

S23 Naila 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S24 Qisti 2 2 2 1 2 2 3 3 1 3 2 2 2 1 2

S25 Rafiif 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S26 Raissa 2 4 4 3 4 2 4 4 3 4 2 4 4 3 4

S27 Rianty 2 4 3 3 4 2 4 3 3 4 2 4 3 3 4

S28 Sakinah 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3

S29 Tavia 2 3 2 4 4 2 3 2 4 4 2 3 2 4 4

S30 Vito 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3

S31 Yuwena 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3

Page 112: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

98

3. Pertemuan 3

Kode

Siswa

Nama

Siswa

Rater 1 Rater 2 Rater 3

Pertemuan 3 Pertemuan 3 Pertemuan 3

P1 P2 P3 P4 P5 P1 P2 P3 P4 P5 P1 P2 P3 P4 P5

S1 Aisya N 2 4 4 3 3 2 4 4 3 3 2 4 4 3 3

S2 Akmal 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3

S3 Andre 2 4 4 3 3 2 4 4 3 3 2 4 4 3 3

S4 Anindya 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S5 Ariq 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S6 Arya 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S7 Bayu 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4

S8 Cahyo 2 4 4 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S9 Debby 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S10 Definda 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S11 Fayyaza 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2

S12 Fazil 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S13 Ghania 2 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 4

S14 Gibran 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S15 Indira 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3

S16 Kaisar 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4

S17 Keysa A 2 3 4 4 3 2 3 4 4 3 2 3 4 4 3

S18 Khalila 2 4 4 3 3 2 4 4 3 3 2 4 4 3 3

S19 Krisanti 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4

S20 Madae 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3

S21 Nabila 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S22 Nadin 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S23 Naila 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S24 Qisti 2 4 4 4 3 2 4 4 4 3 2 4 4 4 3

S25 Rafiif 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S26 Raissa 2 4 4 3 4 2 4 4 3 4 2 4 4 3 4

S27 Rianty 2 4 3 3 4 2 4 3 3 4 2 4 3 3 4

S28 Sakinah 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3

S29 Tavia 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3

S30 Vito 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3

S31 Yuwena 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Page 113: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

99

4. Pertemuan 4

Kode

Siswa

Nama

Siswa

Rater 1 Rater 2 Rater 3

Pertemuan 4 Pertemuan 4 Pertemuan 4

P1 P2 P3 P4 P5 P1 P2 P3 P4 P5 P1 P2 P3 P4 P5

S1 Aisya N 2 4 3 4 3 2 2 2 2 2 2 4 3 4 3

S2 Akmal 2 4 4 4 3 2 4 4 4 3 2 4 4 4 3

S3 Andre 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S4 Anindya 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4

S5 Ariq 2 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4

S6 Arya 2 4 3 4 3 2 4 3 4 3 2 4 3 4 3

S7 Bayu 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4

S8 Cahyo 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S9 Debby 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2

S10 Definda 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

S11 Fayyaza 2 4 3 4 4 2 4 3 4 4 2 4 3 4 4

S12 Fazil 2 4 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 4 2

S13 Ghania 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4

S14 Gibran 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S15 Indira 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4

S16 Kaisar 2 4 3 4 4 2 4 3 4 4 2 4 3 4 4

S17 Keysa A 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2

S18 Khalila 2 4 3 4 3 2 4 3 4 3 2 4 3 4 3

S19 Krisanti 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

S20 Madae 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

S21 Nabila 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4

S22 Nadin 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2

S23 Naila 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4

S24 Qisti 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4

S25 Rafiif 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4

S26 Raissa 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4

S27 Rianty 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

S28 Sakinah 2 4 4 4 3 2 4 4 4 3 2 4 4 4 3

S29 Tavia 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

S30 Vito 2 4 4 4 3 2 4 4 4 3 2 4 4 4 3

S31 Yuwena 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4

Page 114: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

100

Lampiran 11 Reliabilitas Instrumen Penilaian Portofolio Uji Coba Skala Kecil

A. Pertemuan 1

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 93 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 93 100,0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Intraclass Correlation Coefficient

Intraclass Correlationb 95% Confidence Interval F Test with True Value 0

Lower Bound Upper Bound Value df1 df2 Sig

Single Measures ,655a ,573 ,733 10,500 92 368 ,000

Average

Measures ,905c ,870 ,932 10,500 92 368 ,000

Two-way mixed effects model where people effects are random and measures effects are fixed.

a. The estimator is the same, whether the interaction effect is present or not.

b. Type C intraclass correlation coefficients using a consistency definition-the between-measure

variance is excluded from the denominator variance.

c. This estimate is computed assuming the interaction effect is absent, because it is not estimable

otherwise.

B. Pertemuan 2

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 93 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 93 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,905 5

Page 115: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

101

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,891 5

Intraclass Correlation Coefficient

Intraclass Correlationb 95% Confidence Interval F Test with True Value 0

Lower Bound Upper Bound Value df1 df2 Sig

Single Measures ,620a ,533 ,703 9,144 92 368 ,000

Average Measures ,891c ,851 ,922 9,144 92 368 ,000

Two-way mixed effects model where people effects are random and measures effects are fixed.

a. The estimator is the same, whether the interaction effect is present or not.

b. Type C intraclass correlation coefficients using a consistency definition-the between-measure variance is

excluded from the denominator variance.

c. This estimate is computed assuming the interaction effect is absent, because it is not estimable otherwise.

C. Pertemuan 3

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 93 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 93 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,912 5

Intraclass Correlation Coefficient

Intraclass Correlationb 95% Confidence Interval F Test with True Value 0

Lower Bound Upper Bound Value df1 df2 Sig

Single Measures ,675a ,596 ,750 11,388 92 368 ,000

Average Measures ,912c ,880 ,938 11,388 92 368 ,000

Two-way mixed effects model where people effects are random and measures effects are fixed.

a. The estimator is the same, whether the interaction effect is present or not.

Page 116: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

102

b. Type C intraclass correlation coefficients using a consistency definition-the between-measure variance is

excluded from the denominator variance.

c. This estimate is computed assuming the interaction effect is absent, because it is not estimable otherwise.

D. Pertemuan 4

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 93 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 93 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,927 5

Intraclass Correlation Coefficient

Intraclass Correlationb 95% Confidence Interval F Test with True Value 0

Lower Bound Upper Bound Value df1 df2 Sig

Single Measures ,717a ,643 ,784 13,646 92 368 ,000

Average Measures ,927c ,900 ,948 13,646 92 368 ,000

Two-way mixed effects model where people effects are random and measures effects are fixed.

a. The estimator is the same, whether the interaction effect is present or not.

b. Type C intraclass correlation coefficients using a consistency definition-the between-measure variance is

excluded from the denominator variance.

c. This estimate is computed assuming the interaction effect is absent, because it is not estimable otherwise.

Page 117: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

103

Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Penilaian Sikap oleh Rater Uji Coba Skala Kecil

Subjek

Rater 1 Rater 2 Rater 3

Skor Skor Skor

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P1 P2 P3 P4 P5 P6

S1 2 3 2 3 2 2 1 2 2 1 1 1 2 3 2 3 2 2

S2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3

S3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3

S4 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2

S5 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2

S6 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3

S7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2

S8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S9 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3

S10 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2

S11 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3

S12 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2

S13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S15 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1

S16 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2

S17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S18 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1 1

S19 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1

S20 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2

S21 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2

S22 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2

S23 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3

S24 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3

S25 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3

S26 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3

S27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S28 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2

S29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

S30 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2

S31 1 1 2 1 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3

Page 118: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

104

Lampiran 13 Reliabilitas Instrumen Penilaian Sikap Uji Coba Skala Kecil

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 93 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 93 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,885 6

Intraclass Correlation Coefficient

Intraclass

Correlationb

95% Confidence

Interval

F Test with True Value 0

Lower

Bound

Upper

Bound

Value df1 df2 Sig

Single Measures ,562a ,475 ,650 8,684 92 460 ,000

Average Measures ,885c ,844 ,918 8,684 92 460 ,000

Two-way mixed effects model where people effects are random and measures effects

are fixed.

a. The estimator is the same, whether the interaction effect is present or not.

b. Type C intraclass correlation coefficients using a consistency definition-the between-

measure variance is excluded from the denominator variance.

c. This estimate is computed assuming the interaction effect is absent, because it is not

estimable otherwise.

Page 119: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

105

Lampiran 14 Rekapitulasi Hasil Penilaian Diri Uji Coba Skala Kecil

Kode Subjek

Skor Total

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8

S1 2 3 2 3 2 2 2 2 18

S2 3 3 3 3 3 3 3 3 24

S3 2 3 2 2 2 3 2 3 19

S4 2 3 3 2 2 2 2 2 18

S5 3 2 2 2 2 2 3 2 18

S6 2 2 2 2 3 3 3 3 20

S7 3 2 2 3 3 2 2 3 20

S8 3 3 3 3 3 3 3 3 24

S9 2 2 3 2 2 3 2 2 18

S10 3 3 3 3 3 3 3 3 24

S11 3 2 2 2 2 3 2 3 19

S12 3 3 3 3 3 3 3 3 24

S13 2 2 2 2 2 3 2 2 17

S14 3 3 3 3 3 3 3 3 24

S15 2 2 2 2 2 2 2 2 16

S16 2 2 2 2 1 2 2 2 15

S17 3 3 3 3 3 3 3 3 24

S18 2 2 2 2 2 2 2 2 16

S19 2 1 2 2 2 2 2 2 15

S20 3 2 3 2 2 2 2 3 19

S21 2 2 2 2 2 2 2 2 16

S22 2 2 2 2 2 2 2 2 16

S23 2 2 2 2 2 3 2 3 18

S24 2 2 3 2 2 3 2 2 18

S25 2 2 2 3 2 3 2 2 18

S26 2 2 2 2 2 3 2 2 17

S27 3 3 3 3 3 3 3 3 24

S28 2 2 3 2 2 2 2 2 17

S29 3 3 3 3 3 3 3 3 24

S30 2 2 3 3 2 2 3 2 19

S31 2 2 2 2 2 2 2 2 16

Page 120: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

106

Lampiran 15 Reliabilitas Instrumen Penilaian Diri Uji Coba Skala Kecil

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 31 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 31 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,904 8

Page 121: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

107

Lampiran 16 Rekapitulasi dan Analisis Butir Soal Pilihan Ganda

Analisis

Butir Soal

Subjek Pertanyaan

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15

S1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0

S2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1

S3 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0

S4 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0

S5 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1

S6 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0

S7 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1

S8 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0

S9 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1

S10 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1

S11 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1

S12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1

S13 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1

S14 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

S15 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1

S16 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

S17 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

S18 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S19 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S20 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

S21 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

S23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

S24 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S25 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S26 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Tingkat

Kesulitan

Jumlah Benar

25 21 21 25 16 26 24 27 23 27 16 25 28 25 25

Tk 0,81 0,68 0,68 0,81 0,52 0,84 0,77 0,87 0,74 0,87 0,52 0,81 0,9 0,81 0,81

Ket. Md Sd Sd Md Sd Md Md Md Md Md Sd Md Md Md Md

Daya Pembeda

KA-KB 6 5 5 6 5 3 7 4 8 4 12 4 3 4 4

DB 0,4 0,33 0,33 0,4 0,33 0,2 0,47 0,27 0,53 0,27 0,8 0,27 0,2 0,27 0,27

Ket. C C C C C J B C B C BS C J C C

Fungsi

Pengecoh

J. Salah 6 10 10 6 15 5 7 4 8 4 15 6 3 6 6

% 19,4 32,3 32,3 19,4 48,4 16,1 22,6 12,9 25,8 12,9 48,4 19,4 9,68 19,4 19,4

Ket. B B B B B B B B B B B B B B B

Page 122: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

108

Subjek Pertanyaan

c c c c b b b c c a c c b a a

S1 a b d a a d a c c c b d a b d

S2 d b a d c a d a c a d a b c a

S3 c a b d a c b d a b a c b b b

S4 b c c b c b c b b a b b b a b

S5 b d a c c b c d d a d c b a a

S6 a b c c d d b c a d a c b a c

S7 c b b b d b b c a a b c b a a

S8 c c c b c b b c c a b c b a b

S9 c c c c b b c c a a b c b b a

S10 c c a c b b d c b a a c b a a

S11 c d c c b b b c c b d b b a a

S12 c c d c b b b c c a d c b c a

S13 c c c c a b b c c a c b d a a

S14 a c c c c b b c d a c c b a a

S15 d c c c b b c c c a a c b a a

S16 c b a c b b b c c a b c b a a

S17 c c c c c b b c c a c c b d a

S18 c b c c a b b c c a c c b a a

S19 c d c c a b b c c a c c b a a

S20 c c c c d b b c c a c b b a a

S21 c c c c c b b c c a c c b a a

S22 c c c c b b b c c a c c b a c

S23 c c c c b b b c c a d c b a a

S24 c c c c b c b c c a c c b a a

S25 c c d c b b b c c a c c b a a

S26 c c b c b b b c c a c c b a a

S27 c c c c b b b c c a c c b a a

S28 c c c c b b b c c a c c b a a

S29 c c c c b b b c c a c c b a a

S30 c c c c b b b c c a c c b a a

S31 c c c c b b b c c a c c b a a

Page 123: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

109

Lampiran 17 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Pilihan Ganda

Validitas

RELIABILITY

/VARIABLES=Soal1 Soal2 Soal3 Soal4 Soal5 Soal6 Soal7 Soal8 Soal9 Soal10

Soal11 Soal12 Soal13 Soal14 Soal15

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA.

Page 124: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

110

Reliabilitas

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 31 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 31 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,860 15

Page 125: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

111

Lampiran 18 Rekapitulasi Soal Uraian

Subjek Pertanyaan

P1 P2 P3 P4 P5

S1 4 4 4 4 3

S2 3 3 1 2 3

S3 4 4 4 2 4

S4 1 4 4 4 4

S5 2 2 2 0 2

S6 4 3 2 4 4

S7 2 3 3 1 3

S8 2 3 2 1 3

S9 4 4 3 2 4

S10 4 4 4 4 4

S11 3 3 3 1 2

S12 3 3 2 3 3

S13 1 3 3 3 2

S14 3 3 3 1 3

S15 4 3 3 4 3

S16 2 3 1 1 3

S17 4 4 4 3 4

S18 3 3 3 1 3

S19 2 2 2 1 3

S20 4 4 2 1 4

S21 4 4 4 4 4

S22 4 4 4 1 3

S23 2 3 2 3 2

S24 4 3 4 4 3

S25 4 4 4 1 2

S26 4 3 4 4 4

S27 2 2 1 1 2

S28 4 4 4 4 4

S29 2 2 3 1 3

S30 4 4 3 4 4

S31 4 4 2 4 4

Page 126: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

112

Lampiran 19 Validitas dan Reliabilitas Soal Uraian

Correlations

S1 S2 S3 S4 S5 Total

S1

Pearson Correlation 1 ,603** ,431* ,404* ,531** ,763**

Sig. (2-tailed) ,000 ,016 ,024 ,002 ,000

N 31 31 31 31 31 31

S2

Pearson Correlation ,603** 1 ,565** ,463** ,595** ,799**

Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,009 ,000 ,000

N 31 31 31 31 31 31

S3

Pearson Correlation ,431* ,565** 1 ,402* ,333 ,713**

Sig. (2-tailed) ,016 ,001 ,025 ,067 ,000

N 31 31 31 31 31 31

S4

Pearson Correlation ,404* ,463** ,402* 1 ,528** ,789**

Sig. (2-tailed) ,024 ,009 ,025 ,002 ,000

N 31 31 31 31 31 31

S5

Pearson Correlation ,531** ,595** ,333 ,528** 1 ,747**

Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,067 ,002 ,000

N 31 31 31 31 31 31

Total

Pearson Correlation ,763** ,799** ,713** ,789** ,747** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 31 31 31 31 31 31

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 31 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 31 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,792 5

Page 127: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

113

Lampiran 20 Hasil Penilaian Ranah Keterampilan

Subjek

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4

NILAI P1 P2 P3 P4 P5 P1 P2 P3 P4 P5 P1 P2 P3 P4 P5 P1 P2 P3 P4 P5

S1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 93,75

S2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 4 2 4 4 87,5

S3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 96,25

S4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 92,5

S5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 96,25

S6 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 88,75

S7 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 1 2 4 4 2 4 4 83,75

S8 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 93,75

S9 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 90

S10 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 91,25

S11 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 83,75

S12 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 92,5

S13 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 92,5

S14 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 2 3 4 3 3 4 4 1 4 3 75

S15 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 1 4 4 4 3 78,75

S16 2 3 4 4 3 1 1 2 2 3 2 3 4 3 3 3 4 2 4 3 70

S17 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 1 1 4 4 4 80

S18 4 3 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 88,75

S19 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 90

S20 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 92,5

S21 4 4 3 4 2 3 2 2 4 2 3 3 3 1 1 4 4 3 4 4 75

S22 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 93,75

S23 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 90

S24 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 95

S25 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 90

S26 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 1 3 1 2 73,75

S27 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 90

S28 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 88,75

S29 4 4 4 2 3 3 4 2 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 83,75

S30 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 93,75

S31 3 3 2 4 3 3 4 2 4 3 3 2 3 2 2 2 4 3 4 3 73,75

S32 4 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 2 2 2 4 4 4 3 80

S33 3 4 3 3 2 3 2 3 2 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 70

S34 4 4 2 2 2 4 3 3 4 3 3 2 4 2 2 2 4 3 4 3 75

S35 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 1 3 4 3 4 4 3 81,25

S36 4 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 1 2 3 3 3 3 3 80

S37 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 2 2 2 2 3 4 4 3 3 70

S38 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 4 4 3 2 2 3 2 3 3 67,5

S39 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 76,25

S40 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 91,25

Page 128: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

114

S41 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 68,75

S42 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 1 3 1 2 73,75

S43 3 3 3 4 3 1 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 4 2 4 3 72,5

S44 4 3 1 4 3 1 2 2 4 3 3 4 3 4 2 2 4 4 1 4 72,5

S45 3 4 3 4 4 4 4 3 1 3 3 4 3 1 3 1 3 4 3 3 76,25

S46 4 3 4 4 3 2 3 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 86,25

S47 3 4 3 4 4 4 4 3 1 3 3 4 3 1 3 1 3 4 3 3 76,25

S48 3 2 4 1 2 1 3 1 3 2 3 4 4 1 2 1 4 3 4 3 63,75

S49 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 1 4 1 3 2 2 4 4 3 75

S50 4 4 2 4 3 3 4 2 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 87,5

S51 3 4 1 1 2 2 3 4 2 3 3 3 2 3 2 2 4 4 4 3 68,75

S52 3 4 2 3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 4 76,25

S53 4 4 2 4 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 80

S54 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 87,5

S55 4 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 4 4 2 3 4 4 1 4 3 80

S56 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 1 4 3 4 3 77,5

S57 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 4 2 2 3 3 4 4 4 3 83,75

S58 3 2 4 1 2 1 3 1 3 2 3 4 4 3 2 1 4 3 4 3 66,25

S59 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 4 2 1 3 4 4 4 3 81,25

S60 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 1 3 1 2 73,75

Keterangan :

P1 = Merumuskan Pertanyaan

P2 = Melakukan Observasi

P3 = Prediksi

P4 = Interpretasi

P5 = Komunikasi

Page 129: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

115

Lampiran 21 Hasil Penilaian Observasi Sikap Siswa

Subjek Pernyataan Penilaian Sikap

Jumlah Nilai P1 P2 P3 P4 P5 P6

S1 4 3 3 3 4 4 21 87,50

S2 4 3 4 3 3 3 20 83,33

S3 3 3 4 4 4 4 22 91,67

S4 4 3 4 3 2 4 20 83,33

S5 3 4 3 3 4 4 21 87,50

S6 4 3 3 3 4 4 21 87,50

S7 3 4 4 4 2 3 20 83,33

S8 4 3 4 4 4 4 23 95,83

S9 4 4 3 3 4 4 22 91,67

S10 3 3 4 3 3 4 20 83,33

S11 3 3 4 3 4 3 20 83,33

S12 3 2 3 3 2 4 17 70,83

S13 3 3 3 3 1 4 17 70,83

S14 2 3 3 3 3 3 17 70,83

S15 3 3 3 3 3 4 19 79,17

S16 4 2 2 3 2 3 16 66,67

S17 2 3 3 4 2 3 17 70,83

S18 4 3 3 3 4 4 21 87,50

S19 2 3 3 3 2 3 16 66,67

S20 4 3 3 3 4 4 21 87,50

S21 3 3 2 3 2 3 16 66,67

S22 3 3 4 3 3 4 20 83,33

S23 3 3 2 3 2 2 15 62,50

S24 3 3 4 3 3 4 20 83,33

S25 4 3 3 3 4 4 21 87,50

S26 4 3 2 3 4 4 20 83,33

S27 3 2 4 3 4 3 19 79,17

S28 4 2 3 3 4 4 20 83,33

S29 3 3 3 3 3 3 18 75,00

S30 4 4 4 4 3 4 23 95,83

S31 3 2 2 2 1 3 13 54,17

S32 3 2 2 3 2 4 16 66,67

S33 3 3 4 3 4 4 21 87,50

S34 4 2 2 4 3 4 19 79,17

S35 4 2 2 3 3 4 18 75,00

S36 3 2 2 2 2 3 14 58,33

S37 3 3 3 2 2 4 17 70,83

S38 4 3 3 3 3 3 19 79,17

S39 3 4 3 3 4 3 20 83,33

S40 4 3 3 3 3 4 20 83,33

S41 3 2 2 3 2 4 16 66,67

Page 130: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

116

S42 3 3 3 3 3 3 18 75,00

S43 3 3 3 3 2 3 17 70,83

S44 3 3 3 3 2 3 17 70,83

S45 3 4 2 3 3 2 17 70,83

S46 4 3 3 4 3 4 21 87,50

S47 4 3 3 3 3 4 20 83,33

S48 3 2 2 3 3 3 16 66,67

S49 4 3 3 3 4 4 21 87,50

S50 4 3 3 4 4 3 21 87,50

S51 4 3 3 3 4 4 21 87,50

S52 4 2 2 3 1 3 15 62,50

S53 3 3 3 3 4 4 20 83,33

S54 4 3 3 3 3 4 20 83,33

S55 3 2 2 3 1 4 15 62,50

S56 3 2 2 3 1 3 14 58,33

S57 4 3 4 3 3 4 21 87,50

S58 3 3 3 2 2 3 16 66,67

S59 4 3 3 4 3 4 21 87,50

S60 3 2 2 3 3 3 16 66,67

Page 131: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

117

Lampiran 22 Hasil Penilaian Diri

Subjek Penilaian diri

Jumlah Nilai P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8

S1 2 2 3 2 2 3 2 2 18 75,00

S2 2 2 3 3 2 2 2 2 18 75,00

S3 2 2 3 3 2 2 2 2 18 75,00

S4 2 2 3 3 2 3 3 3 21 87,50

S5 2 2 2 2 2 2 3 2 17 70,83

S6 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66,67

S7 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66,67

S8 2 3 2 2 3 3 3 3 21 87,50

S9 2 2 2 2 2 2 2 3 17 70,83

S10 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66,67

S11 3 2 3 3 3 2 2 2 20 83,33

S12 3 3 2 3 3 2 3 2 21 87,50

S13 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66,67

S14 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66,67

S15 2 2 3 3 3 3 2 3 21 87,50

S16 3 2 3 2 2 3 2 3 20 83,33

S17 2 2 3 3 3 3 2 3 21 87,50

S18 3 2 2 2 2 2 2 2 17 70,83

S19 3 3 2 2 2 3 2 3 20 83,33

S20 3 2 2 2 2 3 2 2 18 75,00

S21 2 3 3 3 2 2 2 3 20 83,33

S22 2 2 3 2 2 2 2 2 17 70,83

S23 2 3 2 2 2 3 2 3 19 79,17

S24 2 2 3 2 2 3 2 2 18 75,00

S25 3 2 2 3 3 3 2 3 21 87,50

S26 2 2 2 3 2 2 2 2 17 70,83

S27 3 2 2 3 3 3 2 2 20 83,33

S28 2 2 3 3 3 2 3 3 21 87,50

S29 2 2 3 3 3 2 2 3 20 83,33

S30 2 2 3 3 3 3 2 3 21 87,50

S31 3 2 2 3 3 3 2 3 21 87,50

S32 2 3 3 2 2 3 3 2 20 83,33

S33 2 2 2 2 2 3 2 3 18 75,00

S34 2 2 2 1 2 3 2 3 17 70,83

S35 2 2 2 2 2 2 2 2 16 66,67

S36 3 2 3 2 2 3 2 3 20 83,33

S37 2 2 3 3 2 2 3 2 19 79,17

S38 3 2 3 2 2 3 2 3 20 83,33

S39 2 3 2 2 3 3 3 3 21 87,50

S40 3 3 2 2 2 3 3 3 21 87,50

S41 2 2 2 2 2 2 2 3 17 70,83

Page 132: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

118

S42 3 3 3 2 2 3 2 3 21 87,50

S43 3 2 3 3 3 3 3 2 22 91,67

S44 3 2 3 2 3 3 2 2 20 83,33

S45 2 3 3 2 2 3 3 2 20 83,33

S46 2 2 3 3 2 2 2 2 18 75,00

S47 2 3 3 2 3 3 3 3 22 91,67

S48 3 3 2 2 2 2 2 2 18 75,00

S49 2 2 3 1 3 2 2 3 18 75,00

S50 2 3 2 2 3 3 2 3 20 83,33

S51 2 2 3 1 2 3 2 3 18 75,00

S52 2 2 3 1 2 3 2 3 18 75,00

S53 3 2 2 3 2 3 2 3 20 83,33

S54 3 2 3 3 3 2 3 2 21 87,50

S55 2 3 3 2 2 2 2 2 18 75,00

S56 2 3 3 2 2 2 2 3 19 79,17

S57 3 2 2 3 3 3 2 3 21 87,50

S58 2 2 2 3 2 2 2 3 18 75,00

S59 2 2 3 3 3 3 2 3 21 87,50

S60 2 3 2 2 2 3 2 3 19 79,17

Page 133: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

119

Lampiran 23. Rekapitulasi Hasil Akhir Penilaian Sikap Siswa

Nama Penilaian Observasi

Sikap

Penilaian diri

Nilai Sikap Siswa

Predikat

S1 88 71 79 B

S2 83 88 85 B

S3 92 79 85 B

S4 83 75 79 B

S5 88 88 88 A

S6 88 88 88 A

S7 83 88 85 B

S8 96 71 83 B

S9 92 71 81 B

S10 83 83 83 B

S11 83 67 75 B

S12 71 75 73 C

S13 71 75 73 C

S14 71 67 69 C

S15 79 88 83 B

S16 67 67 67 C

S17 71 83 77 B

S18 88 88 88 A

S19 67 75 71 C

S20 88 71 79 C

S21 67 75 71 C

S22 83 88 85 B

S23 63 83 73 C

S24 83 83 83 B

S25 88 67 77 B

S26 83 71 77 B

S27 79 83 81 B

S28 83 83 83 B

S29 75 88 81 B

S30 96 67 81 B

S31 54 88 71 C

S32 67 83 75 B

S33 88 75 81 B

S34 79 71 75 B

S35 75 67 71 C

S36 58 83 71 C

S37 71 79 75 B

S38 79 83 81 B

S39 83 88 85 B

S40 83 88 85 B

S41 67 71 69 C

S42 75 83 79 B

S43 71 92 81 B

S44 71 83 77 B

S45 71 83 77 B

S46 88 75 81 B

S47 83 92 88 A

S48 67 75 71 C

S49 88 75 81 B

S50 88 83 85 B

S51 88 75 81 B

S52 63 75 69 C

S53 83 83 83 B

S54 83 88 85 B

S55 63 75 69 C

S56 58 79 69 C

S57 88 88 88 A

S58 67 75 71 C

S59 88 88 88 A

S60 67 79 73 C

Page 134: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

120

Lampiran 24 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan

A. Rekapitulasi Pilihan Ganda

Subjek Pertanyaan

Jumlah Nilai PG P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15

S1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 46,67

s2 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 36,67

S3 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 12 40,00

S4 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 43,33

S5 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 11 36,67

S6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 13 43,33

S7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 50,00

S8 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 43,33

S9 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13 43,33

S10 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 40,00

S11 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11 36,67

S12 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 11 36,67

S13 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 12 40,00

S14 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 43,33

S15 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 13 43,33

S16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 50,00

S17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 46,67

S18 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 10 33,33

S19 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 43,33

S20 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 43,33

S21 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 12 40,00

S22 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 46,67

S23 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 9 30,00

S24 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 46,67

S25 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 10 33,33

S26 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 43,33

S27 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 12 40,00

S28 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13 43,33

S29 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 43,33

S30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 13 43,33

S31 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 6 20,00

S32 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 10 33,33

S33 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 10 33,33

S34 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 10 33,33

S35 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 5 16,67

S36 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 6 20,00

S37 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 10 33,33

S38 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 5 16,67

S39 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 10 33,33

Page 135: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

121

S40 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 11 36,67

S41 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13 43,33

S42 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 10 33,33

S43 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 11 36,67

S44 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 12 40,00

S45 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 12 40,00

S46 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 9 30,00

S47 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 7 23,33

S48 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 11 36,67

S49 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 10 33,33

S50 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 7 23,33

S51 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 10 33,33

S52 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 8 26,67

S53 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 12 40,00

S54 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 8 26,67

S55 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 8 26,67

S56 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 8 26,67

S57 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 11 36,67

S58 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 5 16,67

S59 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 7 23,33

S60 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 9 30,00

Page 136: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

122

B. Rekapitulasi Soal Uraian

Subjek Pertanyaan

Jumlah P1 P2 P3 P4 P5

S1 4 4 4 3 3 18

s2 4 2 4 4 2 16

S3 4 4 4 4 4 20

S4 4 4 4 4 3 19

S5 4 4 4 4 3 19

S6 4 4 4 4 3 19

S7 4 4 4 4 3 19

S8 4 4 4 4 4 20

S9 4 4 2 1 3 14

S10 4 4 4 4 4 20

S11 4 4 4 4 1 17

S12 3 4 4 4 3 18

S13 4 3 3 4 2 16

S14 2 3 3 3 3 14

S15 4 4 4 2 1 15

S16 4 3 2 4 4 17

S17 4 4 4 4 2 18

S18 4 4 4 4 4 20

S19 4 3 4 4 3 18

S20 4 4 4 4 3 19

S21 2 3 4 4 2 15

S22 4 4 4 1 3 16

S23 1 3 2 4 1 11

S24 4 3 4 4 3 18

S25 2 2 3 4 3 14

S26 4 4 4 4 3 19

S27 4 4 2 4 2 16

S28 4 4 4 1 3 16

S29 4 3 4 4 2 17

S30 4 3 4 4 3 18

S31 0 3 1 4 1 9

S32 4 4 3 4 4 19

S33 4 2 2 1 2 11

S34 1 3 2 4 2 12

S35 1 1 1 2 1 6

S36 2 3 1 4 3 13

S37 1 1 1 1 1 5

S38 1 3 1 1 3 9

S39 1 3 2 4 2 12

S40 4 4 4 4 1 17

S41 0 1 4 1 1 7

S42 4 2 2 4 3 15

S43 2 3 2 1 1 9

S44 4 4 2 4 1 15

S45 4 3 2 1 3 13

S46 2 1 1 4 2 10

S47 1 3 2 1 1 8

S48 1 2 2 1 2 8

S49 4 3 3 4 2 16

S50 2 3 4 4 1 14

S51 4 2 2 1 2 11

S52 1 1 2 4 1 9

S53 4 3 2 1 3 13

S54 4 3 3 1 1 12

S55 1 1 3 1 1 7

S56 3 2 1 1 1 8

S57 4 4 3 1 2 14

S58 1 2 1 1 1 6

S59 1 3 4 3 2 13

S60 4 3 1 1 1 10

Page 137: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

123

C. Rekapitulasi Hasil Belajar Ranah Pengetahuan

Subjek

Nilai PG

Nilai Uraian

Total Keterangan

S1 46,67 45,00 91,67 Tuntas

s2 36,67 40,00 76,67 Tuntas

S3 40,00 50,00 90,00 Tuntas

S4 43,33 47,50 90,83 Tuntas

S5 36,67 47,50 84,17 Tuntas

S6 43,33 47,50 90,83 Tuntas

S7 50,00 47,50 97,50 Tuntas

S8 43,33 50,00 93,33 Tuntas

S9 43,33 35,00 78,33 Tuntas

S10 40,00 50,00 90,00 Tuntas

S11 36,67 42,50 79,17 Tuntas

S12 36,67 45,00 81,67 Tuntas

S13 40,00 40,00 80,00 Tuntas

S14 43,33 35,00 78,33 Tuntas

S15 43,33 37,50 80,83 Tuntas

S16 50,00 42,50 92,50 Tuntas

S17 46,67 45,00 91,67 Tuntas

S18 33,33 50,00 83,33 Tuntas

S19 43,33 45,00 88,33 Tuntas

S20 43,33 47,50 90,83 Tuntas

S21 40,00 37,50 77,50 Tuntas

S22 46,67 40,00 86,67 Tuntas

S23 30,00 27,50 57,50 Belum

S24 46,67 45,00 91,67 Tuntas

S25 33,33 35,00 68,33 Tuntas

S26 43,33 47,50 90,83 Tuntas

S27 40,00 40,00 80,00 Tuntas

S28 43,33 40,00 83,33 Tuntas

S29 43,33 42,50 85,83 Tuntas

S30 43,33 45,00 88,33 Tuntas

S31 20,00 22,50 42,50 Tuntas

S32 33,33 47,50 80,83 Tuntas

S33 33,33 27,50 60,83 Tuntas

S34 33,33 30,00 63,33 Tuntas

S35 16,67 15,00 31,67 Belum

S36 20,00 32,50 52,50 Belum

S37 33,33 12,50 45,83 Belum

S38 16,67 22,50 39,17 Belum

S39 33,33 30,00 63,33 Belum

S40 36,67 42,50 79,17 Tuntas

S41 43,33 17,50 60,83 Tuntas

S42 33,33 37,50 70,83 Tuntas

S43 36,67 22,50 59,17 Belum

S44 40,00 37,50 77,50 Tuntas

S45 40,00 32,50 72,50 Tuntas

S46 30,00 25,00 55,00 Belum

S47 23,33 20,00 43,33 Belum

S48 36,67 20,00 56,67 Belum

S49 33,33 40,00 73,33 Tuntas

S50 23,33 35,00 58,33 Belum

S51 33,33 27,50 60,83 Tuntas

S52 26,67 22,50 49,17 Belum

S53 40,00 32,50 72,50 Tuntas

S54 26,67 30,00 56,67 Belum

S55 26,67 17,50 44,17 Belum

S56 26,67 20,00 46,67 Belum

S57 36,67 35,00 71,67 Tuntas

S58 16,67 15,00 31,67 Belum

S59 23,33 32,50 55,83 Belum

S60 30,00 25,00 55,00 Belum

Page 138: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

124

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan pendidikan : MTs Pembangunan UIN Jakarta

Kelas/Semester : VIII/ II (Genap)

Mata pelajaran/Bab : IPA Terpadu/ Sistem Pernapasan Manusia

Alokasi Waktu : 5 Pertemuan x 2 x 40 Menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong

royong), santun, dan percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan

perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan

alam sekitar, bangsa, negara dan kawasan regional.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak

mata.

4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,

produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan

ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama

dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar :

1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan

kimiawi, dalam kehidupan ekosistem dan peranan manusia dalam

mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu;objektif; jujur; teliti;

cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;kreatif; inovatif dan

peduli lingkungan

3. Menganalisis sistem pernapasan pada manusia dan memahami gangguan pada

sistem pernapasan serta upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan

4. Menyajikan karya tentang upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan

C. Indikator :

1. Menyukuri nikmat Tuhan Yang Maha Esa

2. Menunjukan sikap disiplin, santun dan peduli

3. Menjelaskan definisi dan fungsi bernapas

4. Merincikan organ dan fungsi organ penyusun sistem pernapasan pada manusia

5. Membandingkan proses pernapasan dada dan perut

6. Menjelaskan mekanisme pertukaran gas dalam alveolus

7. Mendiagnosis kelainan pada sistem pernapasan

8. Menghitung udara pernapasan dan kapasitas vital paru-paru

9. Membuat poster mengenai upaya menjaga kesehatan pada sistem pernapasan

Page 139: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

125

D. Tujuan Pembelajaran :

Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik, diharapkan siswa dapat

menjelaskan definisi dan fungsi bernapas, merincikan organ dan fungsi organ

penyusun sistem pernapasan, membandingkan proses pernapasan dada dan perut,

menjelaskan pertukaran gas dalam alveolus, mendiagnosis kelainan pada sistem

pernapasan, menghitung udara pernapasan dan kapasitas vital paru-paru, serta

membuat poster mengenai upaya menjaga kesehatan pada sistem pernapasan,

sehingga siswa dapat mensyukuri nikmat kesehatan yang Tuhan berikan dan dapat

mengubah sikap siswa untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan diri yang

didasarkan atas keimanannya pada Tuhan YME, kesadaran ilmu pengetahuan, dan

nasionalisme serta menjadi sumber daya manusia yang bermanfaat dan bertanggung

jawab serta berpikir kritis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

E. Materi :

1. Pertemuan Kesatu

a. Definisi Respirasi

b. Organ dan fungsi organ pernapasan

2. Pertemuan Kedua

a. Mekanisme bernapas

b. Jenis pernapasan

c. Mekanisme pertukaran gas

3. Pertemuan ketiga

a. Frekuensi napas

b. Kapasitas vitas paru-paru

c. Faktor yang mempengaruhi kapasitas vital paru-paru

4. Pertemuan keempat

a. Gangguan dan kelaian pada sistem pernapasan

5. Pertemuan kelima

a. Ulangan Harian

F. Model dan Metode Pembelajaran :

1. Model Pembelajaran : Scientific learning

2. Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab, dan pemberian tugas.

G. Media, Alat dan Sumber Belajar

Page 140: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

126

1. Media

a. LKS Sistem Pernapasan

b. Power Point tentang konsep sistem pernapasan

c. Artikel tentang Gangguan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan

2. Alat/Bahan

a. Proyektor

b. Papantulis

c. Spidol

d. Alat percobaan pertemuan kesatu

e. Alat percobaan pertemuan ketiga

3. Sumber Belajar

Purwanto,Budi. 2017. Eksplorasi Ilmu Alam untuk Kelas VIII SMP/Mts.

Jakarta: Tiga Serangkai.

H. Penilaian Hasil Belajar :

1. Penilaian Sikap

a. Teknik Penilaian : Observasi dan Penilaian Diri (Self Assessment)

b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi dan Lembar Penilaian Diri

c. Kisi-Kisi : Terlampir

d. Nilai Sikap : (Nilai Penilaian Observasi + Nilai Penilaian Diri)/ 2

2. Penilaian Pengetahuan

a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis

b. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda dan Uraian

c. Kisi-Kisi : Terlampir

d. Nilai Pengetahuan : (Nilai Pilihan Ganda + Nilai Uraian)/ 2

3. Penilaian Keterampilan

a. Teknik Penilaian : Portofolio

b. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Portofolio Berbasis Science Process Skill

c. Kisi-Kisi : Terlampir

d. Nilai Keterampilan: ∑Portofolio Tiap Pertemuan/ 4

No Nama Alat/Bahan Spesifikasi Jumlah

1. Gelas Plastik 250 ml 6 buah

2. Sedotan plastik 20 cm 6 buah

3. Kapur Sudah dihaluskan Sesuai kebutuhan

4. Air 150 ml 1000 ml

No Nama Alat/Bahan Spesifikasi Jumlah

1. Ember plastik ±10 liter 5 buah

2. Selang plastik 1 meter 31 buah

3. Stopwatch Digital 5 buah

4. Air - Secukupnya

5. Galon ± 5 liter 5 buah

Page 141: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

127

I. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan 1 (2x40 Menit)

Topik : Definisi Bernapas dan Struktur Fungsi Organ

Kegiatan Aspek KPS Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Guru mengucapkan salam

disertai senyum, kemudian

menanyakan kabar Siswa.

Siswa menjawab

salam

15

menit

Guru mengabsen Siswa dan

meminta Siswa berdoa

sebelum memulai

pembelajaran.

Siswa menanggapi

guru

Guru memberikan

Apersepsi : saat dalam

kondisi berdebu, kita secara

refleks akan bersin. Kira-

kira mengapa hal itu bisa

terjadi?

Siswa menjawab

pertanyaan dari guru

Guru menjabarkan

mengenai tujuan

pembelajaran pertemuan ini.

Siswa mendengarkan

penjelasan guru Guru menjelaskan sedikit

gambaran mengenai sistem

respirasi dan menjelaskan

kegiatan selanjutnya yang

akan Siswa lakukan.

Inti

Guru membentuk kelompok Siswa berkumpul

dengan kelompoknya

60

menit

Guru menampilkan gambar

mengenai suatu reaksi

pembakaran makanan di

proyektor dan menjelaskan

mengenai fungsi O2 dalam

tubuh.

Mengamati

Siswa memperhatikan

pemaparan guru

Page 142: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

128

Guru bertanya: bagaimana

membuktikan bahwa ditiap

hembusan napas kita,

terdapat CO2 dan H2O?

Siswa menjawab

pertanyaan dari guru

Guru menyiapkan alat dan

bahan disetiap meja

kelompok.

Bertanya

Guru mempersilahkan

Siswa untuk merumuskan

pertanyaan mengenai

hubungan air kapur dengan

hembusan napas dalam

lembar yang disediakan.

Menanya

Siswa merumuskan

pertanyaan

Guru memberikan simulasi

alat percobaan air kapur di

depan kelas.

Siswa memperhatikan

simulasi guru

Observasi

Guru menginstuksikan

perwakilan kelompok

mengikuti simulasi dari

guru.

Siswa mengamati

kinerja teman

kelompoknya

Hipotesis

Guru mempersilahkan

Siswa untuk merumuskan

hipotesis mengenai

hubungan air kapur dengan

hembusan napas di dalam

lembar yang disediakan.

Siswa merumuskan

hipotesis

Guru menginstruksikan

Siswa untuk mengkaji

literasi mengenai reaksi air

kapur dan hembusan napas.

Mencari Informasi

Siswa membaca

literasi pendukung

pembelajaran

Page 143: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

129

Interpretasi

Guru meminta Siswa untuk

memberikan tafsiran dari

percobaan yang sudah

dilakukan dalam lembar

yang disediakan.

Mengasosiasikan

Siswa memberi

penafsiran pada

percobaan

Guru mempersilahkan

Siswa untuk kembali ke

tempat duduknya masing-

masing

Siswa kembali ke

tempat duduknya

masing-masing

Guru memaparkan

mengenai organ dan fungsi

organ pernapasan

Siswa mendengarkan

pemaparan guru

Guru meminta Siswa

mengerjakan LKS yang

disediakan

Siswa mengerjakan

LKS

Komunikas

i

Guru meminta salah satu

Siswa untuk

mempresentasikan hasil

pekerjaannya di depan kelas

mengenai organ dan fungsi

organ.

Mengkomunikasikan

Perwakilan Siswa

maju ke depan kelas

untuk

mempresentasikan

hasil kerjanya

Penutup

Guru memberikan simpulan

dari pembelajaran hari ini Siswa menyimak

penjelasan guru

5 Menit

Guru memberikan evaluasi

pada proyektor

Siswa menjawab

evaluasi pertemuan

Guru mengintruksikan

Siswa untuk membaca

literatur mengenai

mekanisme bernapas

Siswa menyimak

penjelasan guru

Guru menutup pembelajaran

dengan menucapkan salam Siswa menjawab

salam

Page 144: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

130

Pertemuan 2 (2x40 Menit)

Topik : Mekanisme dan Jenis Pernapasan serta Mekanisme Pertukaran Gas

Kegiatan Aspek KPS Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Guru mengucapkan salam

disertai senyum, kemudian

menanyakan kabar Siswa.

Siswa menjawab

salam

15

menit

Guru mengabsen Siswa dan

meminta Siswa berdoa

sebelum memulai

pembelajaran.

Siswa menanggapi

guru

Guru memberikan

Apersepsi : Lihat gambar di

depan. Kalian tahu siapa

mereka? Bagaimana mereka

bisa memiliki udara sedalam

itu?

Siswa menjawab

pertanyaan dari guru

Guru menjabarkan

mengenai tujuan

pembelajaran pertemuan ini.

Siswa mendengarkan

penjelasan guru

Inti

Guru menjelaskan sedikit

gambaran mengenai

mekanisme pernapasan,

jenis pernapasan dan

mekanisme pertukaran gas

Mengamati

Siswa mendengarkan

penjelasan guru

Bertanya

Guru menunjukan gambar

dalam proyektor dan

mempersilahkan Siswa

untuk membuat pertanyaan

dengan mengaitakan gambar

dan materi yang sedang

dipelajari

Menanya

Siswa merumuskan

pertanyaan

60

menit

Page 145: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

131

Observasi

Guru meminta Siswa secara

berpasangan memperhatikan

teman sebangkunya yang

mendemonstrasikan

pernapasan dada dan perut.

Dan menuliskan tiap

perubahan yang terjadi.

Mengumpulkan Info

Siswa mengamati

teman sebangkunya

dan menuliskan tiap

perubahan yang terjadi

Hipotesis

Guru meminta Siswa untuk

melengkapi kolom hipotesis

pada lembar yang

disediakan mengenai udara

yang lebih banyak masuk

dari kedua jenis pernapasan

Siswa menuliskan

hipotesisnya

Interpretasi

Guru meminta Siswa untuk

duduk kembali dan

menampilkan gambar di

proyektor mengenai

mekanisme pernapasan dan

meminta Siswa untuk

memberi tafsiran dari

gambar tersebut pada

lembar yang disediakan.

Siswa menuliskan

pemahamannya

mengenai gambar

yang ditampilkan guru

Guru menginstruksikan

perwakilan Siswa untuk

menjelaskan gambar

tersebut di depan kelas.

Mengasosiasikan

Perwakilan Siswa

maju ke depan kelas

dan menjelaskan

makna gambar yang

ditampilkan guru

Komunikasi

Guru meminta Siswa untuk

memberikan kesimpulan

pada pembelajaran hari itu

dalam kolom kesimpulan

yang disediakan

Mengkomunikasikan

Siswa menuliskan

kesimpulan dalam

lembar yang

disediakan

Page 146: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

132

Penutup

Guru memberikan simpulan

dari pembelajaran hari ini

Siswa menyimak

penjelasan guru

5 Menit

Guru memberikan evaluasi

pada proyektor

Siswa menjawab

evaluasi pertemuan

Guru mengintruksikan

Siswa untuk membaca

literatur mengenai frekuensi

napas dan kapasitas vital

paru-paru

Siswa menyimak

penjelasan guru

Guru menutup pembelajaran

dengan menucapkan salam Siswa menjawab

salam

Pertemuan 3 (3x40 Menit)

Topik : Frekuensi Napas dan Kapasitas Vital Paru-paru

Kegiatan Aspek KPS Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Guru mengucapkan salam

disertai senyum, kemudian

menanyakan kabar Siswa.

Siswa menjawab

salam

15

menit

Guru mengabsen Siswa dan

meminta Siswa berdoa

sebelum memulai

pembelajaran.

Siswa menanggapi

guru

Guru memberikan Apersepsi :

kalian pernah olahraga sampai

ngos-ngosan? Kira-kira apakah

berbeda jumlah napas orang

yang sedang ngos-ngosan

dengan orang dalam kondisi

santai?

Siswa menjawab

pertanyaan dari guru

Guru menjabarkan mengenai

tujuan pembelajaran

pertemuan ini.

Siswa mendengarkan

penjelasan guru

Inti

Guru menjelaskan sedikit

gambaran mengenai frekuensi

pernapasan dan kapasitas

volume.

Mengamati

Siswa mengamati

penjelasan guru

Page 147: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

133

Bertanya

Guru meminta Siswa untuk

mengajukan pertanyaan

berkaitan dengan frekuensi

napas dan kapasitas volume

Menanya

Siswa menuliskan

pertanyaan pada

kolom yang disediakan

60

menit

Hipotesis

Guru bertanya : Mana yang

frekuensi napasnya lebih

besar, orang yang sedang

berlari ataukah orang dalam

keadaan diam? Apakah

volume napas perempuan lebih

besar daripada pria?Guru

meminta menuliskan

jawabannya dalam kolom yang

disediakan

Siswa menuliskan

hipotesis pada kolom

yang disediakan

Guru meminta Siswa

melakukan percobaan sesuai

instruksi LKS Mencoba

Siswa melakukan

percobaan

Guru memantau pekerjaan

Siswa

Observasi

Guru meminta Siswa untuk

mencatat setiap jumlah

pernapasan yang didapat oleh

teman sebangkunya secara

bergantian. Dan perubahan air

dalam botol

Siswa menuliskan tiap

hasil yang didapat

Interpretasi

Guru meminta Siswa untuk

membandingkan data hasil

yang didapat dengan teman

sebangkunya dan menuliskan

arti dari perbedaan yang

didapat

Mengasosiasi

Siswa menuliskan

interpretasinya dalam

kolom yangdisediakan

Komunikasi

Guru meminta perwakilan

Siswa untuk memaparkan hasil

percobaan di depan kelas

Mengkomunikasikan

Perwakilan Siswa

maju dan memaparkan

hasil yang didapat

Guru meminta Siswa untuk

menuliskan kesimpulan pada

pembelajaran hari ini.

Siswa menuliskan

kesimpulan

pembelajaran hari ini

berkaitan dengan

frekuensi napas dan

kapasitas vital paru-

paru

Penutup

Guru memberikan simpulan

dari pembelajaran hari ini

Siswa mendengarkan

pemaparan guru

5 Menit

Guru memberikan evaluasi

pada proyektor

Siswa menjawab soal

yang ditampilkan

Guru mengintruksikan Siswa

untuk membaca literatur

mengenai mekanisme bernapas

Siswa mendengarkan

pemaparan guru

Page 148: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

134

Guru menutup pembelajaran

dengan mengucapkan salam

Siswa menjawab

salam

Pertemuan 4 (2x40 Menit)

Topik : Gangguan Pernapasan dan Upaya mencegah gangguan pernapasan

Kegiatan Aspek KPS Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Guru mengucapkan salam

disertai senyum, kemudian

menanyakan kabar Siswa.

Siswa menjawab

salam

15

menit

Guru mengabsen Siswa dan

meminta Siswa berdoa

sebelum memulai

pembelajaran.

Siswa menanggapi

guru

Guru memberikan

Apersepsi : Lihat gambar di

depan, ini gambar yang

biasa diperlihatkan di

bungkus rokok. Kira-kira

mengapa masih banyak

orang yang merokok,

sedangkan dalam bungkus

rokok sudah tertulis bahwa

rokok berbahaya?

Siswa menjawab

pertanyaan dari guru

Guru menjabarkan

mengenai tujuan

pembelajaran pertemuan ini. Mengamati

Siswa mendengarkan

penjelasan guru Guru menjelaskan sedikit

mengenai gangguan pada

sistem pernapasan

Page 149: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

135

Inti

Bertanya

Guru memperlihatkan

gambar di proyektor.

"Berdasarkan gambar di

depan, apa yang ingin

ketahui? Silahkan tuliskan

pertanyaan kalian dalam

kolom pertanyaan yang

disediakan"

Siswa menuliskan

pertanyaan dalam

kolom yang disediakan

60

menit

Observasi

Guru mengistruksikan

Siswa untuk membaca

secara cermat literatur yang

disajikan dengan

memperhatikan penyakit,

sebab, dan gejalanya.

Mencari Informasi

Siswa membaca

literatur dengan cermat

dan menuliskan hal

yang diinstruksikan

guru

Guru meminta antar Siswa

bertukar literatur yang

dibaca.

Mengasosiasi

Siswa bertukar

literatur

Hipotesis

Guru memperlihatkan

gambar di proyektor. Guru

meminta Siswa untuk

memberi hipotesis dari

rumusan masalah yang

disajikan guru.

Siswa mempehatikan

gambar yang disajikan

dan memberikan

hipotesis dari gambar

yang dimaksud pada

kolom yang

disediakan.

Interpretasi

Guru meminta Siswa untuk

menuliskan upaya yang

harus dilakukan untuk

mencegah

penyakit/gangguan

pernapasan berdasarkan

literatur yang disajikan

Siswa menuliskan

upaya mencegah

penyakit/gangguan

pada pernapasan

berdasarkan literatur

yang dibaca.

Page 150: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

136

Guru meminta perwakilan

Siswa untuk

mengomunikasikan tiap

penyakit/gangguan yang

disajikan dalam literatur

Mengkomunikasikan

Perwakilan Siswa

maju dan

mengomunikasikan

tiap pernyakit/ganguan

yang disajikan dalam

literatur

Komunikasi

Guru meminta Siswa untuk

mengambil 1 upaya dari

banyaknya upaya yang

diberikan untuk disajikan

dalam poster

Siswa merancang

poster

Penutup

Guru memberikan simpulan

dari pembelajaran hari ini

Siswa mendengarkan

pemaparan guru

Guru memberikan evaluasi

pada proyektor Siswa menjawab soal

yang ditampilkan

5 Menit

Guru mengintruksikan

Siswa untuk mengulang

pelajaran sistem pernapasan

untuk tes evaluasi di

pertemuan berikutnya

Siswa mendengarkan

pemaparan guru

Guru menutup pembelajaran

dengan mengucapkan salam

Siswa menjawab

salam

Penyusun Guru Pengampu IPA Terpadu

Zaenudin Yayah Zakiah,M.Pd.

Page 151: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

137

PRODUK AKHIR

Page 152: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

138

Lembar Penilaian Portofolio

Keterampilan Proses Sains

Sistem Pernapasan pada Manusia

Mata Pelajaran IPA Terpadu

Disusun Oleh :

Nama :

Kelas :

Nomor Induk :

Page 153: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

139

Daftar Isi

1. Identitas siswa

2. Lembar portofolio assessmen berbasis KPS

3. Rubrik Penilaian

4. Laporan Pembelajaran I

5. Laporan Pembelajaran II

6. Laporan Pembelajaran III

7. Laporan Pembelajaran IV

8. Lembar Nilai Portofolio

Page 154: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

140

Identitas Siswa

Nama siswa :

Nomor induk :

Kelas :

Sekolah :

Alamat :

Cita-cita :

Motto Hidup :

Tanda Tangan Siswa

(.....................................)

Foto

3x4

Page 155: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

141

Nilai Portofolio

Tanggal :

Tujuan : Menganalisis Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran IPA Terpadu

Nilai akhir aspek keterampilan diambil dari rata-rata nilai portofolio berupa Laporan

Pembelajaran IPA Terpadu pada Bab Sistem Pernapasan Manusia. Nilai portofolio siswa

adalah sebagai berikut:

No Aspek Dokumen Penilaian Nilai Keterangan

1 Laporan Pembelajaran Pertemuan 1

2 Laporan Pembelajaran Pertemuan 2

3 Laporan Pembelajaran Pertemuan 3

4 Laporan Pembelajaran Pertemuan 4

Nilai Akhir

Nilai Akhir = ∑Nilai Laporan Pembelajaran 4

Saran :

............................................................................................................................. ..........................................................

.......................................................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..........................................................

Page 156: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

142

Lembar Observasi Portofolio Assessment

Pertemuan Ke :

Indikator :

Kelas :

Hari :

Berikan tanda centang () pada kolom sesuai hasil pengamatan

No Nama Aspek Science Process Skill

Jumlah Skor

Akhir Bertanya Observasi Prediksi Interpretasi Komunikasi

Page 157: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

143

Rubrik Penilaian Portofolio

Pertemuan 1

Bertanya

Skor

1 Siswa tidak mengajukan pertanyaan

2 Siswa bertanya mengenai objek yang diamati

3 Siswa bertanya mengenai reaksi yang diamati

4 Siswa bertanya mengenai reaksi yang diamati dan analisis data

Observasi

Skor

1 Siswa tidak mengamati objek percobaan

2 Siswa hanya melihat reaksi percobaan tanpa mencatat apa yang terjadi

3 Siswa mengamati objek percobaan dan mencatat hasil reaksi tapi kurang tepat

4 Siswa mengamati objek perobaan dan mencatat hasil reaksi dengan tepat

Prediksi

Skor

1 Siswa tidak mengajukan prediksi

2 Siswa mengajukan prediksi kurang tepat

3 Siswa mengajukan prediksi tanpa analisis data

4 Siswa mengajukan prediksi dengan analisis data yang tepat

Interpretasi

Skor

1 Siswa tidak menyimpulan hasil pengamatan

2 Siswa menyimpulkan hasil percobaan tanpa konsep materi

3 Siswa menyimpulkan hasil percobaan dengan konsep materi tapi kurang tepat

4 Siswa menyimpulkan hasil percobaan dengan konsep materi yang tepat

Komunikasi

Skor

1 Siswa tidak melaporkan hasil pembelajaran (percobaan dan LKS)

2 Siswa melaporkan hasil pembelajaran (percobaan dan LKS) namun tidak lengkap

3 Siswa melaporkan hasil pembelajaran (percobaan dan LKS) namun belum sesuai

konsep

4 Siswa melaporkan hasil permbelajaran (percobaan dan LKS) sesuai konsep

Page 158: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

144

Rubrik Penilaian Portofolio

Pertemuan 2

Bertanya

Skor

1 Siswa tidak mengajukan pertanyaan

2 Siswa bertanya mengenai materi tapi tidak sesuai dengan submateri yang diajarkan

3 Siswa bertanya mengenai mekanisme bernapas tanpa faktor yang mempengaruhi

4 Siswa bertanya mengenai mekanisme bernapas dengan faktor yang mempengaruhinya

Observasi

Skor

1 Siswa tidak mengamati demonstrasi bernapas

2 Siswa hanya melihat demontrasi bernapas tanpa mencatat apa yang terjadi

3 Siswa mengamati demontrasi bernapas dan mencatat tiap perbedaan indikasi tapi kurang

tepat

4 Siswa mengamati objek perobaan dan mencatat hasil reaksi dengan tepat

Prediksi

Skor

1 Siswa tidak mengajukan prediksi

2 Siswa mengajukan prediksi kurang tepat

3 Siswa mengajukan prediksi tanpa analisis data

4 Siswa mengajukan prediksi dengan analisis data yang tepat

Interpretasi

Skor

1 Siswa tidak menyimpulkan demontrasi

2 Siswa menyimpulkan demontrasi tidak sesuai konsep

3 Siswa menyimpulkan demonstrasi dengan konsep materi tapi kurang tepat

4 Siswa menyimpulkan demonstrasi dengan konsep materi yang tepat

Komunikasi

Skor

1 Siswa tidak melaporkan hasil pembelajaran (demontrasi dan LKS)

2 Siswa melaporkan hasil pembelajaran (demontrasi dan LKS) namun tidak lengkap

3 Siswa melaporkan hasil pembelajaran (demonstrasi dan LKS) namun belum sesuai

konsep

4 Siswa melaporkan hasil permbelajaran (demonstrasi dan LKS) sesuai konsep

Page 159: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

145

Lembar Observasi Penilaian Portofolio

Pertemuan 3

Bertanya

Skor

1 Siswa tidak mengajukan pertanyaan

2 Siswa bertanya tapi tidak sesuai dengan permasalahan percobaan

3 Siswa bertanya langkah kerja

4 Siswa bertanya langkah kerja dan analisis data

Observasi

Skor

1 Siswa tidak mengamati percobaan

2 Siswa mengamati percobaan tanpa mencatat apa yang terjadi

3 Siswa mengamati percobaan dan mencatat apa yang terjadi namun kurang tepat

4 Siswa mengamati percobaan dan mencatat apa yang terjadi dengan tepat

Prediksi

Skor

1 Siswa tidak mengajukan prediksi

2 Siswa mengajukan prediksi kurang tepat

3 Siswa mengajukan prediksi tanpa analisis data

4 Siswa mengajukan prediksi dengan analisis data yang tepat

Interpretasi

Skor

1 Siswa tidak menyimpulkan hasil pengamatan

2 Siswa menyimpulkan hasil percobaan tanpa konsep materi

3 Siswa menyimpulkan hasil percobaan dengan konsep materi tapi kurang tepat

4 Siswa menyimpulkan hasil percobaan dengan konsep materi yang tepat

Komunikasi

Skor

1 Siswa tidak melaporkan hasil pembelajaran (percobaan dan LKS)

2 Siswa melaporkan hasil pembelajaran (percobaan dan LKS) namun tidak lengkap

3 Siswa melaporkan hasil pembelajaran (percobaan dan LKS) namun belum sesuai

konsep

4 Siswa melaporkan hasil permbelajaran (percobaan dan LKS) sesuai konsep

Page 160: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

146

Lembar Observasi Penilaian Portofolio

Pertemuan 4

Bertanya

Skor

1 Siswa tidak mengajukan pertanyaan

2 Siswa bertanya tapi tidak sesuai dengan subkonsep penyakit pada pernapasan

3 Siswa bertanya 3-4 hal mengenai gangguan/penyakit pada pernapasan

4 Siswa bertanya 5 hal atau lebih mengenai gangguan/penyakit pada pernapasan

Observasi

Skor

1 Siswa tidak membaca bacaan mengenai gangguan pada sistem pernapasan

2 Siswa mengkaji sumber bacaan mengenai gangguan pada sistem pernapasan tanpa

mencatat isinya

3 Siswa mengkaji sumber bacaan dan mencatat penyebab penyakit pada sistem pernapasan

4 Siswa mengkaji sumber bacaan dan mencatat sebab serta gejala penyakit

Prediksi

Skor

1 Siswa tidak mengajukan prediksi

2 Siswa mengajukan prediksi kurang tepat

3 Siswa mengajukan prediksi tanpa analisis data

4 Siswa mengajukan prediksi dengan analisis data yang tepat

Interpretasi

Skor

1 Siswa tidak menemukan pola sebab penyebab penyakit dan dampaknya

2 Siswa menemukan pola penyebab penyakit dan dampaknya tetapi kurang tepat

3 Siswa menemukan 1-3 pola penyebab penyakit dan dampaknya dengan tepat

4 Siswa menemukan 4/lebih pola penyebab penyakit dan dampaknya dengan tepat

Komunikasi

Skor

1 Siswa tidak mengubah data penyakit pada pernapasan dalam bentuk poster

2 Siswa mengubah objek penyakit pada pernapasan dalam bentuk poster tapi tidak

sistematik

3 Siswa mengubah objek penyakit pada pernapasan dalam bentuk poster dengan lengkap

4 Siswa mengubah objek penyakit pada pernapasan dalam bentuk poster dengan lengkap

dan menarik

Page 161: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

147

SOAL ULANGAN HARIAN

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

Petunjuk Mengerjakan:

1. Tuliskan nama dan kelas pada kolom yang disediakan

2. Kerjakan soal pada lembar jawaban yang telah disediakan dengan memberikan

tanda silang (X) untuk soal pilihan ganda, dan uraikan jawaban anda di lembar

jawaban yang telah disediakan dengan tepat dan jujur

3. Berdoalah sebelum mengerjakan soal

4. Tidak diperbolehkan memberi coretan pada lembar soal

5. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan pada guru

*Selamat Mengerjakan*

A. Pilihan Ganda

1. Hakikat pernapasan manusia adalah terjadi ... di dalam sel-sel tubuh

A. pergantian sel yang rusak

B. pertumbuhan sel tubuh

C. oksidasi sari makanan

D. penyerapan sari makanan

2. Penyaringan udara tepat sebelum masuk ke paru-paru terjadi di dalam....

A. rongga mulut

B. rongga hidung

C. batang tenggorokan

D. pangkal kerongkongan

3. Penyesuaian suhu yang terjadi di dalam rongga hidung dilakukan oleh....

A. rambut hidung

B. saraf hidung

C. kelenjar lendir

D. anak tekak

4. Perhatikan gambar berikut!

Siswa tersebut menghembuskan napasnya ke air kapur melalui sedotan. Pada

percobaan tersebut, air bereaksi dengan ... sehingga air menjadi keruh

A. H2O

B. N2

Page 162: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

148

C. CO2

D. O2

5. Berbicara pada saat makan dapat menyebabkan tersedak, apabila ada makanan yang

masuk ke dalam....

A. kerongkongan

B. tenggorokan

C. cabang tenggorokan

D. pangkal tenggorokan

6. Perilaku yang tidak mendukung kesehatan paru-paru adalah....

A. olahraga secara teratur

B. menutup rumah rapat-rapat walaupun tidak menggunakan ac

C. menanam pohon di lingkungan sekitar

D. berjalan pagi di taman yang rindang

7. Terjadiya proses inspirasi pernapasan dada adalah....

A. tulang rusuk terangkat, rongga dada mengecil

B. tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar

C. tulang rusuk turun, rongga dada membesar

D. tulang rusuk turun, rongga dada mengecil

8. Pernyataan yang paling tepat untuk menggambarkan pertukaran gas di paru-paru

adalah....

A. CO2 keluar dan masuk alveolus

B. O2 masuk ke alveolus dan CO2 masuk ke dalam darah

C. O2 masuk ke dalam darah dan CO2 keluar lewat alveolus

D. O2 keluar dan masuk dari darah

9. Peristiwa yang tidak terjadi pada saat ekspirasi adalah....

A. otot antar tulang rusuk berelaksasi

B. otot diafragma relaksasi

C. rongga dada membesar

D. paru-paru mengecil

10. Dalam suatu percobaan, saat menghembuskan napas normal, terjadi perubahan

volume air dalam botol dari 3000 ml menjadi 2550 ml, maka volume udara

pernapasan seseorang tersebut adalah....

A. 450ml

B. 2550ml

C. 550 ml

D. 1000 ml

11. Penderita TBC mengalami gangguan sesak napas karena terjadi....

A. penurunan jumlah eritrosit

B. gangguan proses difusi CO2

C. gangguan proses difusi O2

D. penurunan kadar hemoglobin

12. Perhatikan gambar berikut!

Page 163: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

149

Organ tersebut jika dipenuhi dengan cairan menyebabkan....

A. TBC

B. pneumonia

C. emfisema

D. kanker paru-paru

13. Kapasitas paru-paru yang paling besar kemungkinan dimiliki oleh atlet....

A. sepak bola

B. renang

C. maraton

D. dayung

14. Pernyataan berikut yang benar adalah....

A. kadar gas N2 di udara lebih tinggi daripada O2

B. kadar gas CO2 di udara lebih tinggi daripada O2

C. kadar gas O2 di udara lebih rendah daripada CO2

D. kadar gas N2 di udara lebih rendah daripada CO2

15. Cabang trakea disebut....

A. bronkus

B. tekak

C. laring

D. pleura

B. Soal Uraian

1. Seperti diketahui bahwa salah satu fungsi dari tujuan dari pernapasan adalah agar

terhirupnya gas oksigen yang berfungsi untuk membakar makanan yang kita

makan sehingga menghasilkan energi untuk beraktivitas. Sehingga terdapat suatu

reaksi respirasi sebagai berikut:

C6H12O6 + O2 CO2 + H2O + Energi

Bagaimana kita dapat membuktikan bahwa hasil respirasi adalah CO2 dan H2O?

2. Berdasarkan gambar diatas rincikan setiap organ yang ditunjuk serta fungsinya!

Page 164: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

150

3. Dalam proses bernapas kita mengenal dua proses respirasi yakni inspirasi dan

ekspirasi sebagaimana gambar dibawah ini.

a. Gambar diatas merupakan jenis pernapasan perut. Mengapa?

b. Urutkan tahapan inspirasi dan ekspirasi pada jenis pernapasan dada

(Minimal 3)

4. Terdapat suatu kasus yang terjadi pada Dirman (nama samaran) dimana ia

mengalami suatu gangguan pada pernapasan yang menyebabkan dirinya kesulitan

dalam bernapas. Gejala yang terjadi adalah batuk-batuk yang lebih dari tiga bulan,

mengalami nyeri pada dada, dan Dirman pun sering mendengar napasnya seolah

berbunyi. Setelah bulan ke-4 Dirman mengalami penyusutan berat badan yang

drastis, yakni 10 kg. Setelah datang ke dokter, Dirman mengiyakan bahwa dirinya

merupakan perokok aktif sejak remaja dan hidup di lingkungan perokok. Dan saat

diperiksa dengan rontgen, terlihat dalam paru-paru Dirman terdapat pertumbuhan

sel yang berlebih. Jika kita boleh menduga, penyakit apa yang dialami oleh

Dirman? Dan apa langkah yang tepat untuk mencegah penyakit tersebut agar tidak

menyerang kita (minimal 3)?

5. Dalam suatu praktikum, Andi menghembuskan napas di dalam selang dalam

keadaan normal dan merubah angka dalam botol dari 5000 ml menjadi 4450 ml.

Dia mengulang dengan menghembuskan napas sekuat-kuatnya di dalam selang

dan mengubah angka dalam botol dari 4450 ml menjadi 350 ml. Dari data

tersebut, tentukan :

a. Volume pernapasan Andi

b. Kapasital vital Andi

c. Apabila udara residu yang tersimpan dalam paru-paru Andi adalah 1200 ml,

hitung kapasitas total paru-paru Andi!

Page 165: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

151

LEMBAR OBSERVASI SIKAP SISWA

Keterangan :

1. Kurang baik

2. Cukup baik

3. Baik

4. Sangat baik

No. Nama

Disiplin Peduli Santun

Jumlah

Skor

Skor

Sikap

Kode

Nilai Tepat

Waktu

Keteraturan

Praktik Kooperatif Kebersihan Komunikasi Berpakaian

Page 166: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

152

Rubrik Penilaian Sikap

Aspek

Sikap Indikator Skor Pernyataan

Disiplin

Tepat

Waktu

1 Siswa tiba di Kelas lebih dari 15 menit 3 pertemuan

2 Siswa tiba di kelas lebih dari 15 menit 2 pertemuan

3 Siswa tiba di Kelas lebih dari 15 menit 1 pertemuan

4 Siswa tiba di Kelas Tepat waktu (maksimal toleransi 15 menit)

Percobaan

1 Siswa tidak menjalankan aturan praktikum

2 Siswa menjalankan beberapa aturan pratikum

3 Siswa menjalankan sebagian aturan praktikum

4 Siswa menjalankan semua aturan praktikum

Perhatian

Kooperatif

1 Siswa tidak kooperatif dalam pembelajaran

2 Siswa kurang kooperatif dalam pembelajaran

3 Siswa cukup kooperatif dalam pembelajaran

4 Siswa kooperatif penuh dalam pembelajaran

Menjaga

Kebersihan

1 Siswa membuang sampah tidak pada tempatnya

2 Siswa membuang sampah pada tempat yang tidak sesuai dengan jenisnya

3 Siswa membuang sampah pada tempat yang sesuai dengan jenisnya

4 Siswa membuang sampah yang berserakan di tempat yang sesuai dengan

jenisnya

Kesantunan

Komunikasi

1 Siswa berkomunikasi tidak santun dengan teman sejawat maupun guru

2 Siswa berkomunikasi kurang santun dengan teman sejawat maupun guru

3 Siswa berkomunikasi cukup santun dengan teman sejawat maupun guru

4 Siswa berkomunikasi sangat santun dengan teamn sejawat maupun guru

Berbusana

1 Siswa berbusana tidak sesuai aturan sekolah dengan tidak rapih

2 Siswa berbusana tidak sesuai aturan sekolah dengan rapih

3 Siswa berbusana sesuai dengan aturan sekolah dengan tidak rapih

4 Siswa berbusana sesuai dengan aturan sekolah dengan rapih

Page 167: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

153

LEMBAR PENILAIAN DIRI

Nama : ................

Kelas : .................

Petunjuk :

Berilah tanda silang pada kolom 1 ( Tidak Pernah), 2 (Pernah), atau 3 (Selalu) sesuai dengan

kondisi kalian yang sebenarnya selama pembelajaran IPA Terpadu berlangsung.

No Pernyataan Skor

1 2 3

1. Saya berdoa sebelum beraktivitas

2. Saya beribadah tepat waktu

3. Saya datang tepat waktu

4. Saya melakukan Praktikum dengan teratur

(sesuai Prosedur kerja)

5. Saya bekerja sama dengan baik

6. Saya membuang sampah di Tempat yang

sesuai

7. Saya berkomunikasi dengan santun

kepada siapapun

8. Saya berbusana sesuai dengan aturan

Sekolah dengan rapih

Page 168: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

154

Pertemuan 1

Pada pertemuan kali ini kamu akan mempelajari mengenai:

1. Definisi bernapas

2. Organ dan fungsi organ sistem pernapasan pada manusia

Kegiatan 1

Ayo Bertanya!

Kegiatan 2

Ayo Berpendapat!

Seperti yang kamu ketahui, bahwa makhluk hidup (termasuk manusia) bernapas

dengan menghirup O2 (Oksigen) dan menghembuskan CO2 (Karbon dioksida). Oksigen

yang kamu hirup berguna untuk mengubah makanan yang kamu konsumsi menjadi

energi yang berguna untuk aktivitas kamu sehari-hari. Reaksi pengubahan energi

tersebut sebagaimana skema berikut:

C6H12O6 + O2 CO2 +H2O+Energi

Kira-kira bagaimana cara kamu membuktikan bahwa kamu bernapas menghasilkan CO2

dan H2O?

1. ..................................................................................................................................................... ....

2. .........................................................................................................................................................

Berdasarkan gambar di atas, apa yang ingin kamu ketahui mengenai hal yang akan dipelajari

hari ini?

1. .......................................................................................................................................

2. .......................................................................................................................................

3. .......................................................................................................................................

Page 169: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

155

Kegiatan 3

Ayo Pengamatan!

Disiapkan gelas yang berisi larutan kapur, seorang temanmu meniup gelas tersebut

melalui sedotan yang disediakan. Apa yang terjadi pada air tersebut? Gambarkan dan

tulis perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah air dihempuskan udara?

Tabel observasi

Sebelum Dihembuskan Udara Sesudah Dihembuskan Udara

Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh temanmu, bacalah literatur pendukung

(buku IPA, Jurnal, dan artikel pendukung) untuk menjawab pertanyaan : Mengapa air

dalam gelas tersebut terjadi perubahan?

................................................................................................................................................................................... ....

............................................................................................................................. ..........................................................

............................................................................................................................. ..........................................................

Page 170: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

156

Kegiatan 4

Ayo Lengkapi!

Setelah mendengarkan penjelasan guru mengenai strukur organ dan fungsi organ

penyusun organ pernapasan, Tandai gambar organ dengan angka dan berilah nama

organ tersebut lengkap beserta fungsinya!

1. ......................................................

2. .......................................................

3. .......................................................

4. .......................................................

5. .......................................................

6. .......................................................

7. ........................................................

8. .......................................................

9. ........................................................

10. .........................................................

Kegiatan 5

Ayo Beri Kesimpulan!

Berdasarkan apa yang kita pelajari hari ini, berilah kesimpulan mengenai pembelajaran

dengan materi definisi bernapas, organ dan fungsi organ penyusun sistem pernapasan

pada manusia.

............................................................................................................................. ..........................................................

................................................................................................................................................................................. ......

........................................................................................................................ ...............................................................

Page 171: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

157

Pertemuan 2

Pada pertemuan ini kamu akan mempelajari mengenai:

1. Mekanisme bernapas (inspirasi dan ekspirasi)

2. Jenis pernapasan (dada dan perut)

3. Mekanisme pertukaran gas.

Kegiatan 1

Ayo Bertanya!

Perhatikan gambar berikut!

Kegiatan 2

Ayo Pengamatan!

Sebelum Dihembuskan Udara Sesudah Dihembuskan Udara

Dari gambar berikut, apa yang ingin kamu ketahui dari gambar di atas yang

dihubungkan dengan materi yang akan kamu pelajari pada pertemuan kali ini?

1. ....................................

2. ....................................

Perhatikan demostrasi yang dilakukan teman sebangku kamu. Catatlah apa saja yang

berubah pada saat teman kamu menghirup udara dan pada saat menghembuskan

udara.

Page 172: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

158

Kegiatan 3

Ayo Lengkapi!

Seperti kamu ketahui bahwa ada 2 jenis pernapasan yakni pernapasan dada dan

pernapasan perut. Perbedaan yang paling mencolok dari kedua jenis pernapasan ini

adalah otot yang terlibat yakni otot diafragma dan otot tulang rusuk. Dari hal tersebut

kira-kira manakah jenis pernapasan yang biasa dilakukan seseorang untuk

mendapatkan udara yang lebih banyak?

............................................................................................................................. ..........................................................

.......................................................................................................................................................................................

Kegiatan 4

Ayo Bedakan!

Setelah kita mempelajari perbedaan pernapasan dada dan perut buatlah tabel

perbedaan antara pernapasan dada dan perut!

Pernapasan Dada Pernapasan Perut

Page 173: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

159

Kegiatan 5

Ayo Tafsirkan!

Perhatikan gambar dan keterangan tekanan (P) gas O2 dan CO2 berikut. Ini merupakan

gambar hubungan antara sistem peredaran darah dan sistem pernapasan, tepatnya di

daerah alveolus. Di lokasi ini lah gas O2 dan CO2 bertukar. Dari gambar berikut berilah

keterangan berupa langkah masuknya gas O2 dan keluarnya gas CO2 dari tubuh!

............................................................................................................................. ..........................................................

.......................................................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..........................................................

............................................................................................................................. ..........................................................

................................................................................................................................................................. ......................

Kegiatan 5

Ayo Beri Kesimpulan!

Setelah kamu melakukan pembelajaran pada pertemuan kali ini, buatlah kesimpulan

mengenai materi yang berhubungan dengan mekanisme bernapas, jenis pernapasan

dan mekanisme pertukaran gas.

............................................................................................................................. ..........................................................

............................................................................................................................. ..........................................................

......................................................................................................................................................... ..............................

Page 174: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

160

Pertemuan 3

Pada pertemuan kali ini, kamu akan mempelajari mengenai:

1. Frekuensi bernapas

2. Volume kapasitas bernapas

Kegiatan 1

Ayo bertanya!

Tahukah kamu berapa kali manusia bernapas setiap menit? Faktanya, dalam kondisi tenang,

manusia bernapas sebanyak 12-15 kali setiap menit. Sebelum kamu lanjut ke materi

selanjutnya, kira-kira apa yang ingin kamu tanyakan dalam topik pembahasan yang akan

dipelajari hari ini?

1. ........................................................................................................................................................................................

2. ........................................................................................................................................................................................

Kegiatan 2

Ayo Berpendapat

Kamu akan melakukan percobaan dengan membandingkan frekuensi napas sebelum dan

sesudah berlari. Frekuansi napas adalah banyaknya hembusan persatuan waktu (menit). Kira-

kira manakah frekuensi yang lebih besar? Mengapa?

........................................................................................................................................................................................................

............................................................................................................................

Isilah kolom berikut berdasarkan pengamatan kamu terhadap teman sekelompokmu.

a) Tabel Pengamatan Frekuensi Napas

No. Nama Probandus

Berat

Badan

(Kg)

Umur

(Tahun)

Jenis

Kelamin

Frekuensi Napas

Sebelum Lari

(Ulangan Ke-)

Setelah Lari

(Ulangan Ke-)

1 2 3 1 2 3

Page 175: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

161

b) Tabel Pengamatan Kapasitas Vital Paru-Paru

No. Nama Probandus Berat

Badan Umur

Jenis

Kelamin

Kapasitas Pernapasan

Sebelum

Lari

Sesudah

Lari

Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh kamu dan kelompokmu, buatlah kesimpulan dari

percobaan tersebut!

........................................................................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................................................................

Berdasarkan pembelajaran yang sudah kamu pelajari, berilah kesimpulan materi yang kamu

pelajari meliputi frekuensi bernapas dan volume kapasitas pernapasan!

........................................................................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................................................................

Page 176: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

162

Pertemuan 4

Pada pertemuan kali ini kamu akan mempelajari mengenai:

1. Gangguan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan

2. Upaya Mencegah Gangguan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan

Kegiatan 1

Ayo Berpendapat!

Gambar di atas merupakan pemandangan kota Tianying yang merupakan kota industri

di Negara Tiongkok dan merupakan kota terpolusi di dunia. Polusi yang dihasilkan dari

limbah industri tersebut berupa limbah timbel dan logam berat lainnya yang

merupakan penyebab kanker. Kira-kira apa yang harus dilakukan agar mengurangi

jumlah polusi udara, tanpa menghentikan proses industri?

............................................................................................................................. ..........................................................

.......................................................................................................................................................................................

.................................................................

Kegiatan 2

Ayo Bertanya!

Berdasarkan judul bacaan yang sudah kalian baca sebelumnya, apa yang ingin

anda ketahui mengenai upaya pencegahan penyakit pada sistem pernapasan?

1. ......................................

2. ......................................

3. ......................................

4. ......................................

5. ......................................

Page 177: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

163

Kegiatan 3

Ayo Pengamatan!

Dalam bacaan yang kamu dapatkan, temukan penyebab dan gejala yang alami oleh

pengidap penyakit/gangguan tersebut.

Tabel observasi

Nama Penyakit/Gangguan Penyebab Gejala yang Dialami

Berdasarkan gangguan yang dialami seorang pasien pada bacaan tersebut, tuliskan

upaya yang harus dilakukan seseorang agar terhindar dari pernyakit tersebut!

Nama

Penyakit Upaya yang Dilakukan

Kegiatan 4

Ayo Berkreasi!

Ambil salah satu jenis penyakit/gangguan yang sudah kamu pelajari, dan buatlah poster

yang berisi penyakit, penyebab penyakit, gejala yang dialami dan upaya yang harus

dilakukan agar terhindar dari penyakit tersebut!

Page 178: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

164

Indonesia Peringkat Kedua TBC di Dunia, Waspadai Gejalanya

KOMPAS.com -- Tubercolosis (TBC) menjadi penyakit menular yang banyak menyebabkan

kematian di Indonesia. Pada tahun 2016, terdapat 274 kasus kematian per hari di Indonesia.

Pada tahun yang sama, kasus TBC baru mencapai 1.020.000 pengidap. Angka itu

menjadikan Indonesia berada di peringkat kedua kasus TBC terbanyak di dunia setelah India.

Kemudian, disusul oleh China, Filipina, Pakistan, Nigeria, dan Afrika selatan.

Dokter spesialis paru Rumah Sakit Pusat Persahabatan Dr dr Erlina Burhan SpP(K),

MSc mengatakan, TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. 85 persen

infeksi menyerang paru-paru.

“Bisa juga ke jantung, ginjal, dan tulang. Pengidap TBC terjadi pada usia produktif,” kata Erlina dalam acara “Talkshow Kesehatan tentang TBC” di kantor pusat Perkumpulan

Pemberantasan Tuberkolosis Indonesia (PPTI), Jakarta, Salasa (16/1/2018).

TBC pada paru ditandai dengan durasi batuk berdahak lebih dari dua minggu. Jika

sudah meluas, pengidap TBC paru akan mengalami sesak nafas. Batuk disertai darah juga

akan muncul jika pembuluh darah pecah.

“Kalau menyerang tulang, timbul rasa nyeri seperti nyerti di pinggang. Tulang juga

bisa bengkok. Jika TBC paru terkena pada ibu hamil, secara teori bisa berpengaruh ke janin.

Janin kekurangan oksigen, berat badannya rendah ketika lahir, dan stunting (pertumbuhan

yang terhambat),” ucap Erlina.

Erlina menuturkan, terdapat gejala umum yang dapat terjadi di semua jenis TBC,

antara lain demam yang hilang timbul, hilangnya nafsu makan, hingga penurunan berat

badan.

Penyebaran bakteri Mycobacterium tuberculosis terjadi melalui percikan air seperti

saat batuk dan bersin. Untungnya, bakteri akan mati bila terkena sinar matahari.

“Kuman akan berkembang biak di tempat yang lembap. Kalau rumah punya ventilasi

bagus, itu bakteri akan keluar lewat jendela dan kalau kena sinar matahari, bakterinya mati,” kata Erlina.

Bakteri Mycobacterium tuberculosis yang masuk ke tubuh seseorang menjadi TBC

laten. Bakteri itu akan berdiam diri dan tak menimbulkan gejala. Mereka baru akan aktif bila

sistem imunitas melemah.

Untuk mengetahui ada tidaknya TBC laten, pemeriksaan dapat dilakukan melalui tes

Mantoux atau pun tes IGRA (interferon-gamma release assays). Pemeriksaan TBC laten lebih

ditujukan kepada orang dengan sistem imunitas lemah atau pernah melakukan kontak dengan

pengidap.

“Contohnya anak pada usia di bawah 5 tahun mudah jadi aktif jika tidak diobati.

(Juga) pengidap HIV, pengidap kanker yang menjalani kemoterapi, pasien rematik,” ujar

Erlina.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia Peringkat Kedua

TBC di Dunia, Waspadai Gejalanya",

https://sains.kompas.com/read/2018/01/17/070700923/indonesia-peringkat-kedua-tbc-di-

dunia-waspadai-gejalanya.

Penulis : Lutfy Mairizal Putra

Page 179: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

165

Mengenal Pneumonia Yang Menggerogoti Hillary Clinton

Penyakit Pneumonia terkenal kejam dan bisa berakhir dengan kematian penderitanya. Penyakit ini

menggerogoti calon presiden AS, Hillary Clinton. Pneumonia bisa dipicu karena bakteri, virus, hingga

jamur. Pneumonia yang diderita Hillary karena bakteri. Apakah ini berbahaya dan mengancam karier

politik Hillary?

tirto.id - Baru-baru ini, calon Presiden AS, Hillary Clinton jadi sorotan publik AS dan dunia. Bukan

karena pandangan politik atau ekonominya, tetapi karena masalah kesehatannya. Di tengah

rivalitasnya yang terus memuncak melawan Donald Trump, Hillary malah dibelit masalah kesehatan.

Ia hampir kolaps pada peringatan 9/11 di New York karena pneumonia yang dideritanya. Peristiwa

itu tentu saja memberikan amunisi bagi Trump untuk menyerang Hillary. Namun, itu tidak

berlangsung lama. Berselang lima hari setelah kolaps, Hillary kembali tampil di muka publik dalam

kampanye di Greensboro, North Carolina, AS.

Seraya menyindir Trump, Hillary turun dari podium diiringi lagu "I Feel Good" James Brown. Lirik

lagunya mungkin menjadi penanda bahwa Hillary merasa baik-baik saja. Sayangnya, pilihan lagu itu

terasa tidak pas karena sang pelantun, James Brown, justru meninggal karena pneumonia pada 2006

silam.

Pneumonia memang terkenal kejam. Bukan cuma Brown yang harus meregang nyawa karena

penyakit ini. Dalam buku "Antibiotics for Community-Acquired Pneumonia in Children”, Pneumonia

telah membunuh sekitar 4 juta orang di dunia setiap tahun. Merujuk pada data Centers for Disease

Control and Prevention, pneumonia adalah penyebab kematian paling banyak di urutan kedelapan di

Amerika Serikat.

Data 2013, menunjukkan pneumonia menyerang 17 orang dari populasi 100.000. Rupanya tak hanya

di zaman ini. Pneumonia sudah unjuk gigi sejak lama. Menurut ranker.com, 17 persen prajurit dan

warga tewas karena penyakit ini selama Perang Dunia II.

Page 180: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

166

Apa sebenarnya pneumonia?

Pertanyaan di atas sudah ada sejak ratusan tahun lalu, ketika bakteri pneumococcal, cikal bakal

penyakit pneumonia, ditemukan pertama kali pada 1880. Sederhananya, ia adalah infeksi paru-paru.

Penyebab utamanya peradangan di paru-paru yang dipicu bakteri, virus, dan jamur atau bahkan

parasit di beberapa kasus tertentu. Ilmuan memprediksi pneumonia memiliki lebih dari 30 penyebab

yang berbeda. Sangat penting mengetahui akar penyebabnya, agar lebih mudah penyembuhannya.

Penyakit ini sering dianggap TBC karena kemiripan gejalanya.

WebMD membagi gejala pneumonia ke dalam dua kategori: gejala karena bakteri dan gejala karena

non-bakteri. Pneumonia yang disebabkan bakteri biasanya dimulai dengan flu atau pilek, yang diikuti

dengan batuk panjang. Kadang bercampur dengan dahak dan darah. Selain itu, penderitanya akan

merasa demam, meriang sampai ngilu di gigi, napas menjadi pendek-pendek, perasaan lemas dan

letih, debaran jantung tak normal, muntah-muntah, dan diare. Sementara gejala pneumonia non-

bakteri akan lebih susah dideteksi karena mirip dengan demam biasa, hanya meriang atau batuk

saja.

Hal ini persis seperti yang dialami Brown. Sampai kematian menjemputnya di malam Natal 2006,

Brown tak tahu kalau penyebab batuk berkepanjangan yang dialaminya adalah pneumonia. Setelah

wafat, baru dokter memvonis jenazah Brown digerogoti pneumonia akut yang disebabkan virus.

Sekitar sepertiga dari kasus-kasus pneumonia di Amerika Serikat setiap tahun disebabkan oleh virus.

Virus penyebab paling umum yang ditemukan pada anak-anak dan muda-mudi. Sementara virus flu

sering ditemukan pada orang dewasa. Virus lainnya yang juga populer sebagai penyebab pneumonia

adalah respiratory syncytial virus (RSV), rhinovirus, herpes simplex virus, dan sindrom pernafasan

akut parah (SARS). Jika sudah seperti ini, penderita pneumonia mau tak mau harus istirahat penuh

dan diberikan vaksin.

Sejak ditemukannya penisilin saat Perang Dunia II, pencegahan pneumonia melalui vaksinasi sudah

bisa dilakukan. WebMD Medical Reference from Healthwise (WebMD) menyebutkan dalam

laporannya pada 2014, para ahli merekomendasikan imunisasi untuk anak-anak dan lansia di atas

usia 65. Anak-anak diinjeksi sekali saja dengan vaksin pneumococcal, sementara lansia harus

diinjeksi dua jenis vaksin pneumococcal yang berbeda.

Meski berumur di atas 65 tahun, Hillary ternyata tidak diberi vaksin. Dalam keterangan dokternya,

Lisa Bardack mengatakan pneumonia yang diderita Hillary disebabkan oleh bakteri yang tak menular.

Sehingga tak perlu vaksin. Penanganan yang diberikan adalah suntikan antibiotik dan anjuran untuk

banyak-banyak beristirahat. “Ini hanya pneumonia ringan yang disebabkan bakteri,” tulis Bardack.

Bardack bisa saja benar. Meski dikenal sebagai salah satu pembunuh paling berbahaya, ternyata tak

semua pneumonia bisa dicap demikian. Tingkat keparahan pneumonia bergantung pada

penyebabnya serta berapa lama penyakit ini terdiagnosa. Norman Edelman, ilmuan dari American

Lung Assosiation berpendapat soal ini. Hillary bisa saja memang terkena pneumonia jenis ringan

yang melanda 2 juta orang setiap tahunnya.

Di kalangan ilmuan, kini memang ada istilah baru untuk pneumonia ringan. Namanya walking

pneumonia. Jenis ini disebabkan oleh bakteri pada udara dan bisa disembuhkan dengan antibiotik

dan istirahat cukup selama 1-3 minggu. Pneumonia ini yang didiagnosa terjadi pada Hillary. Bardack

menegaskan secara keseluruhan kondisi kesehatan Hillary sudah cukup baik.

Page 181: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

167

Kembalinya Hillary ke podium politiknya hanya dalam hitungan hari, bisa jadi sinyal kuat bahwa

pneumonia yang terjadi hanya kategori ringan. Namun andai penyakit pneumonia kelak muncul lagi

menyerang Hillary ketika ia menjadi presiden, ia bukan satu-satunya Presiden Amerika Serikat yang

mengidap penyakit serius saat masih bertugas.

Reporter: Aulia Adam

Penulis: Aulia Adam

Editor: Suhendra

https://tirto.id/mengenal-pneumonia-yang-menggerogoti-hillary-clinton-bKZd

Page 182: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

168

Kisah Jerih Payah Wulan Lepas dari Alergi Bronkitis

Liputan6.com, Jakarta Wulan Kusuma Wardhani, 34 tahun, yang awalnya didiagnosis radang paru-

paru ternyata menderita alergi bronkitis. Ia mengalami sesak napas yang sangat berat pada tahun

2006 hingga memeriksakan diri ke beberapa dokter penyakit dalam. Hal ini dilakukan demi

memeroleh hasil pemeriksaan akurat.

Wulan pun melakukan pemeriksaan rontgen di klinik dekat rumah, di bilangan Pondok Gede,

Bekasi. Menurut dokter yang bertugas membacakan hasil rontgen, ia menderita radang paru-

paru. Adanya diagnosis tersebut membawa Wulan memeriksakan diri ke rumah sakit besar di

daerah Jakarta Timur.

“Di rumah sakit itu, aku di tes mantoux. Tes ini buat mendiagnosis adanya tuberkolosis

(TBC). Aku dikasih semacam larutan. Nanti muncul tanda merah di kulit. Aku disarankan

dokter penyakit dalam untuk periksa TBC,” kata Wulan ketika berbincang santai dengan

Health Liputan6.com di Plaza Festival, Kuningan, Jakarta pada Rabu (1/11/2017).

Hasil pemeriksaan dari tes mantoux mengungkapkan, dirinya bukan menderita TBC. Tapi

ada kuman TBC yang bersarang di tubuhnya.

Yang melegakan Wulan, kuman TBC yang ada di tubuhnya terbilang pasif. Kumannya tidur

bila berubah aktif, maka seseorang bisa berisiko terkena TBC.

Ia pun dirujuk lagi ke dokter spesialis paru-paru. Dokter spesialis paru-paru menjelaskan,

Wulan menderita alergi bronkitis (saluran pernapasan).

“Kata dokter aku, kalau radang paru-paru itu lebih parah lagi. Gejalanya bukan hanya sesak

napas. Tapi juga disertai batuk dan dada terasa nyeri. Aku didiagnosis alergi bronkitis sekitar

Juni 2006. Sebelum tahun 2006, aku belum pernah sesak napas. Ini yang pertama kali

terjadi,” ujar wanita kelahiran Jakarta, 22 Juni 1983 itu.

Page 183: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

169

Tidur dari pagi ke siang

Saat pemeriksaan ke dokter spesialis paru-paru, Wulan sempat ditanya, apakah benar dirinya

tidak olahraga. “Iya, aku jawab ya enggak (sempat) olahraga. Soalnya aku berbulan-bulan

lagi ngerjain skripsi (waktu itu). Waktu tidur aku juga kacau,” ujar Wulan.

Kalau orang normal, waktu tidur dari malam ke pagi, tak begitu dengan Wulan. Ia tidur dari

pagi ke siang. Waktu malam, ia sibuk menyelesaikan skripsinya. Lebih tepatnya mulai pukul

21.00 sampai subuh sekitar pukul 04.00 berjibaku dengan skripsi.

Tak ayal, pengerjaan skripsi dinilai mengganggu jam tidurnya. Selain menyelesaikan skripsi,

ia juga menerima pekerjaan freelance. Wulan kerap begadang.

Obat medis dan terapi uap

Untuk pengobatan alergi bronkitis, Wulan diberikan obat Ventolin. Obat ini untuk membuka

saluran napas. Namun, Ventolin diminum saat ia terkena alergi (alergi kambuh). Jika tidak

alergi, maka obat tidak diminum.

Selain itu, ia juga diberikan antibiotik. Selama rawat jalan itu, Wulan merasakan, obat

diminum terkadang tidak efektif.

“Ya, itu (minum obat) enggak bikin sembuh juga. Kalau obatnya sudah habis, aku belum

tentu sembuh. Alergi tetap ada dan enggak bisa hilang,” tutur Wulan, yang berpenampilan

santai memakai kaos dan celana jeans.

Obat medis untuk mengatasi alergi bronkitis biasanya habis dalam 5-6 hari. Perawatan juga

dibantu terapi uap. Terapi uap akan membantu membuka saluran napas, yang tersumbat

karena adanya lender atau cairan.

Cairan ini yang menyebabkan terjadinya sesak napas.

“Karena obat medis enggak bikin aku sembuh. Akhirnya, tiap kali alerginya kambuh, aku

langsung ke ke dokter rehabilitasi medik, enggak perlu ke dokter spesialis paru-paru. Paling

hanya terapi uap saja,” ujar Wulan.

Teh hijau, madu, jahe

Wulan pun menceritakan dirinya yang tidak jua sembuh walau sudah menjalani terapi uap.

Alergi bronkitisnya terakhir kali kambuh pada November 2015. Ia bahkan sudah menjalani

terapi uap selama lima hari berturut-turut.

Terapi uap yang dilakukannya selama lima hari berturut-turut ternyata bagian dari prosedur.

Ada juga terapi uap yang dilakukan tiga hari berturut-turut.

“Pas terapi uap, aku juga bertemu bayi, yang kena flu. Itu kan dahaknya enggak bisa

keluar. Ada cairan di dalam (saluran pernapasan). Enggak sampai sejam kok terapi uap,” ucap Wulan.

Page 184: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

170

Efek terapi uap ternyata tidak langsung dirasakan. Bahkan sampai lima hari melakukan terapi

uap juga tidak dirasakan efeknya.

“Karena enggak sembuh-sembuh ya udahlah ya. Mau gimana lagi coba. Dalam kondisi

begitu, aku juga enggak minum obat. Satu-satunya pencerahan itu setelah aku baca buku soal

alergi. Jadi, di dalam buku, cara meredakan alergi bronkitis berupa istirahat dan minum teh

hijau, madu, dan jahe,” Wulan tersenyum sambil memegang buku berjudul Allergy Explosion

(2007), yang ditulis Jo Revill.

Selama tiga minggu, Wulan rutin minum teh hijau, madu, dan jahe. Saat pagi hari minum

madu, siang hari minum teh hijau, dan malam harinya minum jahe, lebih tepatnya jahe

merah. Minumnya dalam keadaan hangat.

Minuman tradisional dan obat rumahan inilah yang akhirnya membuat Wulan lepas dari

penyakit alergi bronkitis yang dideritanya.

Namun, alergi memang tidak bisa sembuh total dan bisa kambuh. Selama dua tahun terakhir

ini, alergi bronkitis yang dialami Wulan bisa dibilang 'terkendali.'

https://www.liputan6.com/health/read/3149140/kisah-jerih-payah-wulan-lepas-dari-alergi-bronkitis

Page 185: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

171

Sesak Asma dan Kematian Tak Terduga

Kematian Susi “Similikiti” istri Tukul Arwana secara mendadak membuat mengagetkan banyak

orang. Penyakit asma yang sudah lama diidap Susi ditengarai jadi penyebabnya. Sedemikian

mengerikan kah asma, sehingga membuat pengidapnya meninggal seketika?

tirto.id - Selain Susi ada banyak artis-artis lain meninggal disebabkan asma, seperti Mpok

Nori, Jojon dan anak Iwan Fals, Galang Rambu Anarki. Mereka semua meninggal dengan

cara sama, terkena serangan asma. Ada sesat pikir muncul bahwa asma hanyalah gangguan

pernafasan ringan tanpa menyebabkan kematian. Orang lupa bahwa serangan asma berat bisa

mengancam nyawa.

Laporan Global Asthma Report 2015 memprediksikan pengidap Asma di seluruh dunia

berkisar 334 juta jiwa. Berdasarkan data WHO pada 2011 lalu, ada sekitar 180 ribu orang di

dunia meninggal akibat asma.

Di Indonesia, jika merujuk pada Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, pengidap

asma berkisar 1,2 juta orang. Prevalensi terbanyak ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan

Sulawesi Tengah. Angka prevalensi lebih dari 7.0 alias tujuh kasus per seribu penduduk.

Dulu, asma identik dengan penyakit orang lanjut usia. Fakta berbicara hal yang berbeda.

Angka tertinggi pengidap asma di Indonesia ada dalam kelompok umur 15-44 tahun.

Dalam soal angka kematian, data dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) mendapati

angka kematian akibat asma sebanyak 63.584 orang. Sayangnya pada data ini tak

memaparkan secara detail terkait umur dan jenis kelamin. Namun, jika merujuk pada data

Global Asthma Report, mayoritas korban meninggal adalah mereka yang berusia 50 tahun ke

atas.

Dikutip dari klikdokter.com, dr. Alvin Nursalim menjelaskan ciri-ciri Asma adalah gangguan

pernafasan dengan tanda sesak nafas. Namun, tidak semua yang sesak itu Asma. Rasa sesak

ini disebabkan mengecilnya saluran udara atau dalam beberapa kasus udara tersumbat akibat

adanya cairan mukus di saluran udara pasian. Penyumbatan ini akan membikin udara yang

masuk bergesekan, alhasil sering terdengar bunyi gesekan ngik ngek ngik ngek.

Gejala biasanya episodik dan dapat bervariasi dari waktu ke waktu. Asma dipicu oleh banyak

faktor, termasuk: infeksi virus, olahraga berlebih, zat penyebab alergi —baik itu aero-allergen

seperti debu rumah, serbuk sari, spora jamur atau ketombe hewan atau oral-allergen seperti

telur, ikan, susu atau kacang-kacangan.

Page 186: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

172

Pemicu lain asma bisa obat-obatan termasuk aspirin dan non-steroid anti-inflammatory

(NSAID), misalnya ibuprofen dan naproxen, serta faktor lingkungan seperti asap tembakau,

debu, asap, polutan udara, serta perubahan cuaca.

Penyebab kematian pengidap asma biasanya terjadi karena rasa panik. Pasien gamang saat

serangan dadakan terjadi hingga tidak bergegas menghirup obat yang disediakan. Akibat

kekurangan oksigen, si pasien bisa meninggal seketika. Pada beberapa kasus, serangan asma

bisa menewaskan pasien dalam kurun waktu kurang dari sepuluh menit.

Satu hal mesti diwaspadai adalah kematian dadakan ini bisa menimpa siapapun tak peduli dia

mengidap asma ringan, sedang atau kronis sekalipun. Misalnya dalam kasus meninggalnya

Susi. Selama ini, Tukul Arwana tidak melihat adanya riwayat sakit asma berat yang dimiliki

Susiana. “Sama sekali enggak ada riwayat penyakit berat. Saya juga terkejut (meninggal

dunia cepat),” ucap komedian 52 tahun ini.

Apa yang dialami Susi sejalan dengan jurnal yang dikeluarkan Asosiasi Dokter Inggris pada

Mei 2014 lalu. Dalam laporan itu menyebut bahwa 58 persen orang yang meninggal karena

asma adalah pengidap asma ringan atau sedang. Dalam studi tersebut diketahui bahwa ada

banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko terkena serangan asma fatal.

Hasil riset menyebut 65 persen ancaman itu mestinya bisa dihindari.

Salah satu di antaranya adalah dengan untuk terus mengecek kondisi asma sesering mungkin.

Tak usah mesti ke dokter, lewat tes-tes online seperti di web ini juga Anda akan dapat nasihat

tentang bagaimana mengurangi risiko serangan mematikan asma di masa depan. Serangan

asma biasanya dipicu oleh banyak gejala, mayoritas gejala itu disebabkan alergi. Tak peduli

Anda mengidap asma ringan, sedang atau akut penanganan manajemen alergi harus Anda

lakukan.

Dalam beberapa laporan banyak juga kasus pemicu serangan disebabkan kondisi psikologis,

baik itu depresi atau kecemasan. Penyebab kondisi ini adalah stres. Pada beberapa kasus

depresi berujung kematian karena saat serangan terjadi si pasien tidak termotivasi bergegas

melakukan pengobatan dan cenderung pasrah menunggu ajal tiba.

Faktor lain sering tidak disadari orang adalah kecanduan merokok dan kelebihan berat badan

bisa meningkatkan intensitas serangan asma. Jadi penting untuk mengurangi kebiasaan

merokok dan berolahraga agar badan mencapai dengan angka ideal BMI (indek massa

tubuh). Meski dikenal mematikan dan dadakan pada ujungnya asma bisa dihindari jika pola

hidup sehat kita terapkan.

Hasil riset di Inggris menunjukkan, hampir 68 persen pengidap asma meninggal karena tidak

mencari bantuan medis atau telat mendapat perawatan medis darurat. Kondisi ini terjadi

karena tak sigap dan gagal mendeteksi serangan. Sebabnya, mayoritas dari mereka itu tidak

di bawah pengawasan medis spesialis selama tahun sebelumnya. Bagi Anda pengidap asma,

alangkah baiknya saran dari Asosiasi Dokter Inggris ini dituruti agar asma tidak berujung

duka.

Reporter: Aqwam Fiazmi Hanifan

Penulis: Aqwam Fiazmi Hanifan

Editor: Nurul Qomariyah Pramisti

https://tirto.id/sesak-asma-dan-kematian-tak-terduga-bDxj

Page 187: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

173

Emfisema Dapat Timbulkan Kematian

Genie, Jurnalis · Senin 22 Februari 2010 16:17 WIB

Rokok tak hanya membahayakan bagi si perokok aktif, tetapi juga bisa memberikan dampak negatif

bagi mereka yang tidak merokok. (Foto: Google)

ROKOK tak hanya membahayakan bagi si perokok aktif, tetapi juga bisa memberikan

dampak negatif bagi mereka yang tidak merokok. Asap rokok adalah penyebab utama

emfisema, penyakit yang menyerang keelastisan paru-paru dan dapat menimbulkan kematian.

Emphysema (emfisema) adalah penyakit paru kronis yang dicirikan oleh kerusakan pada

jaringan paru, sehingga paru kehilangan keelastisannya. Fakta bahwa anak-anak yang terbiasa

terkena asap rokok di rumah akan berisiko terkena penyakit emfisema. Asap rokok yang

terhirup ini tidak sepenuhnya hilang dari paru-paru anak. Ketika dewasa, paparan asap rokok

ini merupakan cikal bakal penyakit emfisema. Di Indonesia sendiri penyakit emfisema

menduduki peringkat keenam dari sepuluh penyebab terbesar kematian di Indonesia.

Penyakit emfisema di Indonesia meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah orang yang

menghisap rokok dan pesatnya kemajuan industri.

Di negara-negara industri maju, limbah yang dikeluarkan kerap menimbulkan pencemaran

lingkungan dan polusi. Ditambah lagi dengan masalah merokok yang dapat menyebabkan

penyakit emfisema. Penyakit yang menyerang paru-paru ini menduduki peringkat kesembilan

di antara penyakit kronis yang dapat menimbulkan gangguan aktifitas. Emfisema terdapat

pada 65 persen laki-laki dan 15 persen wanita. Hal ini dikarenakan banyaknya kaum laki-laki

yang mengonsumsi rokok. Tak hanya orang dewasa, anak-anak yang secara rutin terkena

asap rokok berisiko memiliki penyakit emfisema saat dewasa.

Sebuah penelitian yang diterbitkan American Journal of Epidemiology ini, juga mengatakan

asap rokok yang dihirup pada masa kanak-kanak lebih memiliki efek pengaruh kuat

ketimbang ibu hamil yang menghirup asap rokok. Emfisema lebih banyak didapat pada

golongan sosial ekonomi rendah, mungkin karena perbedaan pola merokok, selain itu

mungkin disebabkan faktor lingkungan dan ekonomi yang lebih jelek. Emfisema paru adalah

suatu penyakit menahun. Terjadi sedikit demi sedikit dalam kurun waktu tahunan.

Faktor Penyebab dan Gejala

Emfisema merupakan suatu perubahan anatomis paru yang ditandai dengan melebarnya

secara abnormal saluran udara bagian distal bronkus terminal, yang disertai kerusakan

dinding alveolus. Rokok adalah penyebab utama timbulnya emfisema paru. Biasanya pada

pasien perokok berumur 15-25 tahun. Pada umur 25-35 tahun mulai timbul perubahan pada

saluran nafas kecil dan fungsi paru. Umur 35-45 tahun timbul batuk yang produktif. Pada

Page 188: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

174

umur 45-55 tahun terjadi sesak nafas, hipoksemia dan perubahan spirometri. Pada umur 55-

60 tahun sudah ada kor-pulmonal yang dapat menyebabkan kegagalan nafas dan meninggal

dunia. Menurut dr Pradjna Paramita SpP dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading,

Jakarta Utara ini emfisema adalah kelainan paru yang terletak di kantong udara. “Jadi, udara

di dalam paru-paru tidak bisa keluar dan masuk dengan semestinya,” katanya. Akibat udara

dari dalam paru-paru tidak bisa keluar dan masuk maka kantong udara akan membesar akibat

dari penumpukan udara di dalamnya.

Faktor utama dari penyebab emfisema adalah rokok karena secara patologis rokok dapat

menyebabkan gangguan pergerakan silia pada jalan nafas, menghambat fungsi makrofag

alveolar, menyebabkan hipertrofi dan hiperplasia kelenjar mukus bromkus. Setelah rokok

yakni polutan industri dan udara juga dapat menyebabkan emfisema. Selain rokok dan polusi

udara, adanya infeksi pada alat pernapasan ini juga bisa menjadi pemicu emfisema. Karena

infeksi saluran nafas akan menyebabkan kerusakan paru lebih berat.

Dijelaskan juga olehnya penyebab penyakit yang menyerang paru ini terbagi menjadi dua.

Ada yang disebabkan karena faktor genetik, dan ada pula yang disebabkan karena penyakit

paru-paru yang sebelumnya memang sudah diderita pasien.

Penyakit infeksi saluran nafas seperti pneumonia, bronkiolitis akut dan asma bronkiale dapat

mengarah pada akhirnya menyebabkan terjadinya emfisema. Dokter spesialis penyakit paru

ini menjelaskan, penyakit ini tidak hanya menyerang mereka yang merokok. Emfisema bisa

juga menyerang mereka yang tidak merokok yang sering menghirup asapnya dari lingkungan

tempat mereka berada. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran tinggi bagi para perokok agar

mereka tidak merokok di sembarang tempat.

Gejala yang ditimbulkan emfisema hampir sama dengan gejala yang ditimbulkan penyakit

paru-paru pada umumnya. “Biasanya, antara emfisema dan bronchitis kronik itu agak sulit

dibedakan karena sama-sama mengalami kesulitan bernafas,” jelasnya. Emfisema tidak

muncul begitu saja. Emfisema memerlukan waktu bertahun-tahun dan gejala-gejala awalnya

bisa dengan mudah disalahartikan. Gejala-gejala emfisema yang harus diwaspadai di

antaranya batuk dan keluarnya sputum (dahak) dalam jumlah besar. Hembusan nafas si

penderita terasa pendek bahkan ada beberapa di antaranya menimbulkan bunyi dan mudah

sekali kelelahan. Perubahan fisik akan sangat terlihat jelas. Hal ini biasa ditandai dengan dada

pasien yang terlihat lebih cembung kedepan karena paru kesulitan untuk mengeluarkan udara.

Emfisema juga bisa menyebabkan tulang iga bergeser dan jaraknya menjadi longgar.

Diagnosa dan Pengobatan

Mengingat penyakit berjalan sangat lambat maka dilakukan anamnesis dan mengetahui

riwayat pasien. “Diagnosisnya dengan mengetahui gejala yang di alami pasien,” paparnya.

Selain itu, pemeriksaan kondisi paru-paru juga diperlukan untuk mengetahui keadaan terakhir

paru-paru pasien. “Paru-paru pasien akan lebih pekat dibandingkan orang yang sehat,” imbuhnya.

Pengobatan yang utama akan ditujukkan untuk mengurangi sesak napas pasien. Hal ini

bertujuan untuk mengeluarkan CO2 dan membantu oksigen masuk ke dalam paru-paru.

“Untuk kasus yang lebih berat pasien perlu dibantu dengan alat bantu pernapasan,” katanya.

Untuk obat pelega napas itu sendiri obat pelega napas itu sendiri biasanya dokter akan

memberikan obat semprot atau obat hirup untuk si pasien. Apabila belum terlalu jauh

Page 189: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

175

perubahan klinisnya, emfisema yang bersifat kompensatorik dapat sembuh kalau penyakit

primernya dapat diatasi. Pemberian oksigen dan atropin kadang-kadang diperlukan untuk

mengurangi sesak napasnya.

Dalam beberapa kasus, pembedahan dapat membantu. Operasi pengurangan volume paru, di

mana bidang paru-paru yang paling terpengaruh oleh emfisema dikeluarkan untuk membantu

bagian-bagian yang sehat paru-paru berfungsi normal, mungkin dapat membantu dalam

beberapa pasien. Pasien mungkin juga dapat menerima transplantasi paru-paru. “Jika

kesulitan napas pasien sudah parah, terpaksa kita harus membuat lubang di rongga

pernapasannya, agar udara bisa keluar dan masuk,” jelasnya.

Emfisema tidak dapat disembuhkan tetapi faktor-faktornya dapat dihilangkan dan laju

perkembangan dapat diperlambat jika terdeteksi sejak dini dan berhenti merokok. Dengan

terapi yang tepat, banyak pasien dapat menghilangkan kebiasaan merokok bila diimbangi

dengan pola kerja mereka. Orang menderita emfisema harus lebih ekstra lagi menjaga

kesehatan paru-parunya. Pasien tidak perlu mengurangi aktivitas sehari-harinya, jadi ia bisa

bekerja layaknya orang sehat lainnya, namun mungkin akan ditemukan kendala di mana

tubuhnya akan mudah sekali merasa kelelahan.

https://lifestyle.okezone.com/read/2010/02/22/27/306051/emfisema-dapat-timbulkan-

kematian

Page 190: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

176

Kanker Paru-Paru yang Diderita Kepala BNBP Sutopo Purwo Nugroho

Oleh: Yulaika Ramadhani - 3 Oktober 2018

Dibaca Normal 1 menit

"Meski kanker paru stadium 4B, saya tetap berusaha melayani media dan masyarakat

dengan baik. Untuk rekan penyintas kanker."

tirto.id - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional

Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho masih menyempatkan

mengadakan jumpa pers terkait gempa dan tsunai di Palu dan Donggala, di tengah kondisi

tubuhnya yang sakit kanker paru-paru.

"Sakit, sehat, hidup, mati, itu adalah bagian dari kehidupan. Semua sudah diatur, saya nikmati

saja. Yang penting saya ikhtiar," katanya dilansir Antara.

Sejak 17 Januari 2018, Sutopo yang selama ini menjadi sumber informasi kebencanaan bagi

masyarakat melalui media, divonis mengidap kanker paru stadium IVB.

Kenyataan itu sempat membuatnya terguncang. Dia merasa selama ini sudah hidup sehat

dengan makan makanan yang sehat dan tidak merokok. Namun, kenyataan ternyata berbeda

dengan pola hidup sehatnya.

"Saya syok, tetapi tidak sampai menangis. Istri dan anak saya yang menangis," tuturnya.

Di tengah vonis dokter terhadap penyakit yang diidapnya, Sutopo sempat berpikir untuk

mengurangi aktivitasnya melayani wartawan.

Selama ini, dia memang aktif menginformasikan kejadian bencana kepada masyarakat, baik

kepada wartawan maupun kepada masyarakat melalui media sosial.

"Namun, saya berpikir, masyarakat dan wartawan butuh saya. Saat saya tidak ada, kejadian

bencana tidak diberitakan oleh media. Kalau pun ada, pernyataan dari pejabat berwenang

sangat normatif," katanya.

Page 191: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47174/1/Zaenudin... · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH

177

Karena itu, dia memutuskan untuk tetap aktif bekerja meskipun sudah disibukkan dengan

pengobatan yang harus dijalani. Dia menganggap pekerjaannya melayani wartawan sebagai

bagian dari ibadah.

"Meski kanker paru stadium 4B, saya tetap berusaha melayani media dan masyarakat dengan

baik. Untuk rekan penyintas kanker. Jangan patah semangat. Tetap sabar, kerja dan berdoa.

Hidup itu bukan panjang-pendeknya usia. Tapi seberapa besar kita dapat membantu orang

lain," tulis Sutopo dalam akun twitternya diikuti mention kepada Raisa @raisa6690.

Kanker paru-paru adalah salah satu kanker dengan penderita terbanyak di dunia. Kematian

akibat kanker ini di dunia lebih banyak daripada gabungan kematian akibat kanker payudara,

kanker kolon dan kanker prostat.

Spesialis pulmonologi dan ilmu kedokteran respirasi FKUI, Prof dr Tjandra Yoga Aditama

SpP (K), MARS, DTM&H, DTCE, dalam keterangan tertulisnya menyatakan satu dari lima

kematian akibat kanker di dunia terjadi akibat kanker paru, dan setiap tahun ada lebih dari 1,8

juta kasus kanker paru baru di dunia.

"Risiko mendapat kanker paru meningkat dengan pertambahan usia, dan laki-laki lebih sering

dari perempuan," ungkap Tjandra.

Beberapa gejala kanker paru-paru di antaranya ialah perubahan jenis dahak, nyeri dada atau

punggung, batuk darah dan sulit menelan.

Bila menemukan gejala ini, Tjandra menyarankan agar dilakukan pemeriksaan yakni

anamnesis dan pemeriksaan fisik, foto rontgen, CT dan PET scan, bronkoskopi atau biopsi

jarum.

Kalaupun tak terhindari, keberhasilan pengobatan bisa lebih tinggi jika kita melakukan

deteksi dini.

"Menghindari faktor risiko dan melakukan deteksi dini akan amat berperan untuk

keberhasilan pengobatan," ujarnya.

Dia menyebutkan sejumlah faktor risiko kanker yang dapat dihindari, di antaranya kebiasaan

merokok yang berhubungan dengan sekitar 70% kematian akibat kanker paru. Kemudian,

bahan lain yang juga faktor risiko adalah radon, asbestos, arsenik, berilium dan uranium,

serta riwayat radiasi.

Faktor lainnya ialah mempunyai penyakit paru lain (emfisema, bronkitis kronik, PPOK dan

TB) juga meningkatkan risiko terkena kanker paru. Di samping itu, riwayat keluarga yang

juga menderita kanker paru-paru, pernah mengalami kanker di alat tubuh lain juga menjadi

faktor risiko kanker paru-paru.

Penulis: Yulaika Ramadhani

Editor: Yulaika Ramadhani

https://tirto.id/kanker-paru-paru-yang-diderita-kepala-bnbp-sutopo-purwo-nugroho-c4r4