program studi magister sosiologi agama fakultas...
TRANSCRIPT
PENCATATAN PERKAWINAN PASANGAN BEDA AGAMA
STUDI SOSIO-HUKUM TERHADAP ALASAN-ALASAN KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA DALAM MENCATATKAN PERKAWINAN PASANGAN
BEDA AGAMA ANTARA TAHUN 2000-2014
TESIS
diajukan kepada
Program Pasca Sarjana Magister Sosiologi Agama
Untuk memperoleh Gelar Magister Sains
oleh
STEFANUS YOSSY NUGRAHA
NIM:752013015
PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA
FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA
2016
MOTTO:
“Segala Perkara dapat kutanggung di dalam
Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”
(Filipi 4:13)
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan, karena penyertaanNya yang begitu
luar biasa memampukan penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis dengan judul “
Pencatatan Perkawinan Pasangan Beda Agama (Studi Sosio-Hukum Terhadap Alasan-Alasan
Kepala Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Salatiga Dalam Mencatatkan
Perkawinan Pasangan Beda Agama Antara Tahun 2000-2014)”. Adapun maksud dan tujuan
penulisan tesis ini adalah untuk memenuhi persyaratan kelulusan untuk memperoleh gelar
Magister Sains dalam Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama Universitas Kristen
Satya Wacana Salatiga.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini. Adapun ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Allah Bapa Di Surga di dalam Yesus Kristus yang telah memberi kekuatan dan
kemampuan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.
2. Orang tuaku , Bp.Drs Sudarno Kristiono, M.Si dan Ibu : Yuspinah Datangara,
Bapak Mertua: Bapak Agusthinus Djami Doke dan ibu Rin Istanti yang telah
memberi dukungan dalam berbagai bentuk sehingga penulisan tesis ini dapat
berjalan lancar.
3. Istriku Maniken Duhita A, S.P dan anak-anakku Stefany Mutiara Priska Nuraha
dan Peter Christian Nugraha yang selalu mengisi dan menemani hari-hari dengan
semangat, canda dan doa sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan
perkuliahan dan penulisan tesis.
4. Bapak Prof. Pdt. John A. Titaley., TH.D selaku pembimbing satu (1) dan Bapak Dr.
Tri Budiyono selaku pembimbing dua (2) yang telah bersedia membimbing dan
mengarahkan penulis dalam menyusun penulisan tesis ini.
5. Bapak dan Ibu Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Salatiga
periode tahun 2000-2014), seperti Bapak/Ibu Kepala Dinas yaitu Bp. Darmono
Ibu Afif dan Ibu Niken yang bersedia meluangkan waktu untuk diwawancara.
6. Universitas Kristen Satya Wacana melalui Beasiswa Notohamidjojo Scholarship
Award 2015 yang telah memberikan bantuan beasiswa kepada penulis dalam
bentuk uang kuliah selama 2 (dua) tahun pada program Magister di Lingkungan
Program Pasca Sarjana (PPs) UKSW.
7. Segenap Majelis GKJ Salatiga dan warga jemaat GKJ Salatiga JL.Diponegoro 55
yang dengan sabar memberikan semangat , bantuan materiil , dan bantuan doa
sehingga penulis pada akhirnya dapat menyelesaikan perkuliahan.
8. Seluruh teman-teman MSA angkatan 2013 yang telah memberi dukungan kepada
penulis sehingga penulisan tesis dapat selesai.
Saya berharap penulisan tesis ini dapat memberikan manfaat pengetahuan kepada
semua pihak. Khususnya untuk Kantor Kepala Dinasdukcapil Kota Salatiga dalam
meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat Kota Salatiga. Penulis sadar bahwa
penulisan tesis ini masih sangat jauh dari kesempurnaan sehingga penulis terbuka terhadap
saran dan kritikan yang positif dari pihak manapun yang sekiranya akan menyempurnakan
tulisan ini.
Salatiga, 30 Juni 2016
Stefanus Yossy Nugraha
ABSTRAK
Kenyataan Indonesia yang plural memunculkan banyak konsekuensi. Salah
satunya adalah adanya perjumpaan antara yang satu dengan yang lain (the others).
Perjumpaan antara pengikut agama yang satu dengan pengikut agama yang lain.
Perjumpaan ini seharusnya tidak perlu dihindari sebaliknya malah dihidupi dan diberi
ruang . Dan salah satu materi dari perjumpaan anatara pemeluk agama yang satu
dengan yang lain adalah persoalan perkawinan. Ketika seorang pria dan wanita
(khusus: yang berbeda agama) sepakat untuk saling berjumpa, memperjumpakan
diri dengan perbedaan yang ada dan sepakat menjalin relasi cinta kasih yang lebih
serius yaitu perkawinan, mereka berhadapan dengan sebuah “tembok / bangunan
yang tinggi. “ Baik itu tembok / bangunan ke-agamaan maupun ke-negaraan.
Dalam tesis , ini penulis menyoroti dari sisi ke-negaraan. Pasangan yang
berbeda agama ini harus mengalami kendala administratif di Kantor Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Artinya perkawinan mereka tidak bisa
dicatatkan secara negara dengan alasan KTP mereka beda agama. Akan tetapi
berbeda dengan yang terjadi di Salatiga. Pasangan yang berbeda agama ternyata
mendapatkan “ruang” dan “tempat” untuk dicatatkan perkawinannya di Kantor
Pencatatan Sipil Kota Salatiga. Dalam tesis, ini penulis mencoba untuk meneliti
seperti apa aturan yang berlaku di negeri ini berkaitan dengan pencatatan
perkawinan bagi pasangan beda agama? Dan apa saja pertimbangan dari Kepala
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Salatiga sehingga bersedia mencatatkan
perkawinan bagi pasangan yang berbeda agama ini? Dan bagaimana aparat negara
(dalam hal ini Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Salatiga) beserta
aturan yang ada dapat beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang dihadapinya ?
Dengan beberapa tinjaun sosiologis dan tinjauan hukum, penulis menemukan
bahwa alasan-alasan yang dikemukakan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil berhubungan dengan persoalan interpretasi terhadap Undang-
Undang Perkawinan yang berlaku beserta undang-undang lainnya yang terkait
dengan persoalan perkawinan. Sebagai Kepala Dinas Dukcapil tentunya segala
kebijakan yang diambil harus sesuai dengan aturan yang berlaku. Dan untuk
menjawab situasi yang ada dan diperjumpakan dengan aturan yang berlaku maka
para kepala dinas ini mencoba memodifikasi dan meng-kreasi aturan – aturan
hukum yang ada. Semua langkah ini diupayakan untuk mencapai sebuah tujuan
bersama , yaitu pelayanan yang adil dan menyejahterakan untuk masyarakat umum.
Ketika Undang-undang perkawinan (UU no 1 tahun 1974) sepertinya tidak
memberi jawab terhadap persoalan perkawinan beda agama maka para Kepala
dinas ini mencoba mendekati persoalan tersebut dengan produk-produk hukum /
aturan perundangan yang berlaku di negara ini , yang juga dianggap sah. Dan semua
produk hukum / aturan yang berlaku ini dilihat dalam perspektif sosiologis.
Kata kunci: Pencatatan Perkawinan Pasangan Beda Agama, Kepala Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Salatiga
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES
MOTO
KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
ABSTRAK..................................................................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................................5
D. Manfaat Penelitian..................................................................................................5
E. Metode Penelitian...................................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................................8
A. Manusia Dan Kesadaran diri...................................................................................8
B. Kesadaran Diri Sebagai Makhluk Sosial..................................................................8
C. Kesadaran Diri Dalam Perjumpaan Dengan Kehidupan Bersama..........................9
D. Kehidupan Bersama Dalam Bingkai Perkawinan....................................................9
E. Teori Struktural Fungsional...................................................................................10
F. Perkawinan Dalam Perspektif Teori Struktural Fungsional..................................11
BAB III HASIL PENELITIAN.....................................................................................................17
A. Deskripsi Kota Salatiga.........................................................................................17
B. Kehidupan Perkawinan Dalam Perspektif Hukum / Negara ...............................18
1. Pengertian Perkawinan Menurut Undang-undang No. 1 th 1974.................20
2. Syarat-Syarat Perkawinan Menurut Undang-Undang No 1 Tahun 1974.......21
a. Syarat Formil............................................................................................20
b. Syarat Materiil.........................................................................................21
1.) Syarat Materiil Absolute....................................................................21
2.) Syarat Materiil Relative.....................................................................23
3. Tata Cara Perkawinan Menurut Undang-Undang No 1 Tahun 1974........... 23
a. Pemberitahuan........................................................................................24
b. Penelitian dan Pemeriksaan....................................................................24
c. Pengumuman...........................................................................................24
d. Pencatatan Perkawinan...........................................................................24
4. Akibat Adanya Perkawinan Menurut Undang-Undang No 1 Tahun 1974....25
5. Perkawinan Beda Agama Dalam Sudut Pandang Hukum / Negara..............26
6. Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Salatiga............................28
a. Struktur Organisasi Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota
Salatiga....................................................................................................30
b. Susunan Kepegawaian Dan Perlengkapan..............................................30
c. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Dinas.....................................................31
d. Uraian Tugas Kepala Dinas .....................................................................31
e. Prosedur Pencatatan Perkawinan Di Dinas Kependudukan
Dan Pencatatan Sipil Kota Salatiga......................................................... 32
7. Dasar-Dasar Hukum, Kebijakan dan Alasan-Alasan Dari Kepala Dinas Dan
Kependudukan dan Pecatatan Sipil Kota Salatiga Terkait Proses Pencatatan
Perkawinan Khususnya Bagi Pasangan Beda Agama......................................34
BAB IV ANALISA TERHADAP ALASAN-ALASAN KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA DALAM MENCATATKAN PERKAWINAN
PASANGAN BEDA AGAMA DITINJAU DARI TEORI SOSIAL DAN ATURAN HUKUM
PERUNDANGAN PERKAWINAN YANG BERLAKU......................................................38
A. Pengantar..............................................................................................................39
B. Analisa Data..........................................................................................................40
BAB V KESIMPULAN..............................................................................................................46
A. Kesimpulan............................................................................................................48
B. Saran.....................................................................................................................51
1. Pemerintah......................................................................................................51
2. Lembaga Pencatat Perkawinan (Dinasdukcapil).............................................51
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................53