program program pembangunan jalan dan jembatan kegiatan perencanaan pedestrian, jalan dan jembatan...

18
KERANGKA ACUAN KERJA PENGADAAN JASA KONSULTANSI PROGRAM PROGRAM PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN KEGIATAN PERENCANAAN PEDESTRIAN, JALAN DAN JEMBATAN PEKERJAAN BELANJA JASA KERJASAMA KONSULTAN/PIHAK KETIGA LAINNYA (DED JALAN KAWASAN SEMARANG UTARA TAHAP II) SUMBER DANA APBD Kota Semarang TA. 2017 B A B I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Jaringan jalan merupakan prasarana transportasi darat yang memegang peranan sangat penting dalam sektor perhubungan untuk kesinambungan distribusi manusia, barang maupun jasa. Distribusi tersebut merupakan gerak atau perpindahan baik manusia, barang maupun jasa antar simpul-simpul ekonomi yang ada. Keberadaan jalan raya sangat diperlukan untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi seiring dengan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi yang dapat menjangkau daerah-daerah penting. Lancar atau tidaknya jalan, baik atau buruknya kondisi jalan menentukan lama atau cepatnya suatu proses distribusi baik manusia, barang maupun jasa. Perkembangan kapasitas maupun kuantitas kendaraan yang menghubungkan simpul-simpul ekonomi dan terbatasnya sumber dana untuk pembangunan jalan raya serta belum optimalnya pengoperasian prasarana lalu lintas yang ada, merupakan persoalan utama perkembangan perekonomian di Indonesia dan banyak negara. Peningkatan jalan dari jaringan yang sudah ada menjadi prioritas utama bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia. Terutama untuk daerah-daerah pinggran/pengembangan. Hal tersebut dibutuhkan guna menambah kapasitas jalan yang sudah ada. Namun hal tersebut memerlukan metode efektif dalam perancangan maupun perencanaannya agar diperoleh hasil yang terbaik dan ekonomis, tetapi memenuhi unsur keselamatan dan kenyamanan bagi pengguna dan lingkungannya. Berkaitan dengan peningkatan jalan dan saluran berbagai ide dan konsep dilontarkan dan mengerucut pada suatu kesimpulan, yaitu penekanan pada perhitungan kebutuhan dana dan identifikasi sumber-sumber dana yang diperkirakan dapat dimobilisasi untuk pembangunan infrastruktur. Upaya semacam ini memang diperlukan, tetapi belum cukup untuk merealisasikan agenda tersebut. Berdasarkan kebijakan pemerintah tersebut, dana yang dihimpun dari publik dan penerimaan lainnya sebagian dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur.

Upload: vonguyet

Post on 07-Apr-2019

264 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

KERANGKA ACUAN KERJA

PENGADAAN JASA KONSULTANSI

PROGRAM PROGRAM PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN KEGIATANPERENCANAAN PEDESTRIAN, JALAN DAN JEMBATAN PEKERJAAN

BELANJA JASA KERJASAMA KONSULTAN/PIHAK KETIGA LAINNYA (DEDJALAN KAWASAN SEMARANG UTARA TAHAP II) SUMBER DANA APBD Kota

Semarang TA. 2017

B A B I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Jaringan jalan merupakan prasarana transportasi darat yang memegang peranansangat penting dalam sektor perhubungan untuk kesinambungan distribusimanusia, barang maupun jasa. Distribusi tersebut merupakan gerak atauperpindahan baik manusia, barang maupun jasa antar simpul-simpul ekonomi yangada.

Keberadaan jalan raya sangat diperlukan untuk menunjang laju pertumbuhanekonomi seiring dengan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi yang dapatmenjangkau daerah-daerah penting. Lancar atau tidaknya jalan, baik atau buruknyakondisi jalan menentukan lama atau cepatnya suatu proses distribusi baik manusia,barang maupun jasa.

Perkembangan kapasitas maupun kuantitas kendaraan yang menghubungkansimpul-simpul ekonomi dan terbatasnya sumber dana untuk pembangunan jalanraya serta belum optimalnya pengoperasian prasarana lalu lintas yang ada,merupakan persoalan utama perkembangan perekonomian di Indonesia danbanyak negara.

Peningkatan jalan dari jaringan yang sudah ada menjadi prioritas utama bagipembangunan infrastruktur di Indonesia. Terutama untuk daerah-daerahpinggran/pengembangan. Hal tersebut dibutuhkan guna menambah kapasitas jalanyang sudah ada. Namun hal tersebut memerlukan metode efektif dalamperancangan maupun perencanaannya agar diperoleh hasil yang terbaik danekonomis, tetapi memenuhi unsur keselamatan dan kenyamanan bagi penggunadan lingkungannya.

Berkaitan dengan peningkatan jalan dan saluran berbagai ide dan konsepdilontarkan dan mengerucut pada suatu kesimpulan, yaitu penekanan padaperhitungan kebutuhan dana dan identifikasi sumber-sumber dana yangdiperkirakan dapat dimobilisasi untuk pembangunan infrastruktur. Upaya semacamini memang diperlukan, tetapi belum cukup untuk merealisasikan agenda tersebut.Berdasarkan kebijakan pemerintah tersebut, dana yang dihimpun dari publik danpenerimaan lainnya sebagian dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur.

2

Sebagian besar infrastruktur yang dibangun pemerintah merupakan barang publik(public good) sehingga pemerintah bertanggung jawab terhadap pembangunanbarang publik tersebut.

Jaringan jalan merupakan prasarana transportasi untuk memindahkan penumpangmaupun barang dari suatu tempat ke suatu tujuan. Sesuai dengan fungsinyajaringan jalan terbagi atas jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal dan jalanlingkungan. Sedangkan sesuai dengan perannya terbagi atas jalan primer dan jalansekunder. Sesuai dengan kepemilikan dan kewenangannya jaringan jalan terbagiatas Jalan Nasional, Jalan Provinsi, Jalan Kabupaten/ Kota, Jalan Wilayah(Kecamatan) dan Jalan Desa. Namun dalam menetapkan jaringan jalan baikterhadap fungsi, peranan dan kempemilikan saling berinteraksi yang membentukpola jaringan jalan baik jaringan jalan antar kota maupun jaringan jalan dalam kotadimana pola jaringan jalan tersebut tertuang dalam rencana jaringan jalan dantransportasi.

Jaringan jalan pada suatu kota sangat tergantung pada topografi, morfologi kota(bentuk suatu kota) dan cakupan wilayah pelayanannya, dan beberapa faktorlainnya pembentuk pola jaringan jalan. Fungsi jaringan jalan pada saat ini tidaksekedar hanya memindahkan penumpang maupun barang saja, tetapi jugamempunyai peranan yang cukup strategis, yaitu sebagai pertumbuhan kawasan,pertumbuhan ekonomi dan mengatasi kemacetan dan lain-lain.

Dalam pembahasan ini yang akan dikembangkan adalah rencana peningkatanjalan Jalan Peres, Jalan Tambra, Jalan Dorang, Jalan Petek, dan Jalan Kakap

Guna mewujudkan peningkatan jalan Jalan Peres, Jalan Tambra, Jalan Dorang,Jalan Petek, dan Jalan Kakap yang lebih berkualitas dan mengakomodasi berbagaikepentingan maka perlu disusun Pekerjaan Belanja Jasa KerjasamaKonsultan/Pihak Ketiga lainnya (DED Jalan Kawasan Semarang Utara Tahap II)yang dilakukan dengan memperhatikan aspek teknis jalan, estetika, aspeklingkungan, aspek lalu lintas, dan lokasi.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud Pekerjaan Belanja Jasa Kerjasama Konsultan/Pihak Ketiga Lainnya (DEDJalan Kawasan Semarang Utara Tahap II) adalah :

a. Tersedianya Belanja Jasa Kerjasama Konsultan/Pihak Ketiga Lainnya (DEDJalan Kawasan Semarang Utara Tahap II) yang dijadikan sebagai pedoman atauacuan atas detail desain fisik.

b. Merencanakan manajemen lalu lintas , rambu, serta marka jalan.c. Menyediakan disain dan Dokumen Lelang Fisik pekerjaan Jalan Kawasan

Semarang Utara.d. Merencanakan penataan ruang milik jalan yang mampu menunjang aktivitas

warga Kota Semarang

1.3. SASARAN

Sasaran dari pekerjaan ini adalah melaksanakan pekerjaan Belanja Jasa KerjasamaKonsultan/Pihak Ketiga Lainnya (DED Jalan Kawasan Semarang Utara Tahap II)sedemikian rupa sehingga tercapai terwujudnya desain teknis jalan, manajemenlalulintas, utilitas serta manajemen persimpangan yang optimal

Kerangka Acuan Kerja DED Jalan Semarang Utara Tahap II

3

1.4. LOKASI PEKERJAAN

Lokasi pekerjaan Belanja Jasa Kerjasama Konsultan/Pihak Ketiga Lainnya (DEDJalan Kawasan Semarang Utara Tahap II) yang harus ditangani oleh konsultanadalah trase:1. Jalan Peres2. Jalan Tambra3. Jalan Dorang4. Jalan Petek5. Jalan KakapTotal Panjang sekitar 2,9 Km

Jalan Tambra

Jalan Petek

Jalan Peres

Jalan Dorang

Jalan Kakap

1.5. SUMBER PENDANAAN

Sumber pendanaan Pekerjaan Belanja Jasa Kerjasama Konsultan/Pihak KetigaLainnya (DED Jalan Kawasan Semarang Utara Tahap II) tersebut berasal dari APBDKota Semarang TA. 2017.Dengan Pagu Anggaran sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan NilaiHarga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp. 100.000.000,- (Seratus juta rupiah)

1.6. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Nama Pejabat Pembuat Komitmen : M. Teqi Wijaya, ST.Satuan Kerja : SKPD Dinas Bina Marga Kota Semarang

Kerangka Acuan Kerja DED Jalan Semarang Utara Tahap II

4

B A B II

DATA PENUNJANG

2.1. DATA DASAR

Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan harus mengadakan konsultasiterlebih dahulu dengan Pengguna Jasa / Kuasa Pengguna Anggaran /PejabatPembuat Komitmen / Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, yaitu untukmendapatkan konfirmasi mengenai konstruksi jalan dan jembatan yang akanditangani beserta utilitasnya. Adapun data-data yang diperlukan sebelummelaksanakan pekerjaan sebagai berikut :a. Data-data dokumen FS/Studi/perencanaan terdahulu bila adab. Data lokasi untuk membantu proses selanjutnyac. Usulan-usulan teknis lain dari sumber-sumber yang dapat dipercaya.d. Data-data sekunder lainnya yang diperlukan dan dianggap penting

2.2. STANDAR TEKNIS/PEDOMAN

Dalam kegiatan seperti yang dimaksud pada KAK ini, Konsultan harusmemperhatikan persyaratan-persyaratan serta ketentuan-ketentuan sebagaiberikut :1. Persyaratan Umum Pekerjaan

Setiap bagian dari kegiatan Perencanaan harus dilaksanakan secara benardan tuntas dan memberikan hasil yang telah ditetapkan dan diterimadengan baik oleh Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/ PejabatPembuat Komitmen/Pengendali Kegiatan.

2. Persyaratan ObyektifPelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untukkelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas dankuantitas dari setiap bagian pekerjaan.

3. Persyaratan FungsionalKegiatan pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan dengan profesionalisme dan tanggung-jawab yang tinggi sebagai Konsultan.

4. Persyaratan ProseduralPenyelesaian administrasif sehubungan dengan pelaksanaantugas/pekerjaan di lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur-prosedur dan peraturan-peraturan yang berlaku.

5. Kriteria Lain-lainSelain kriteria umum di atas, untuk berlaku pula ketentuan-ketentuanseperti standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara lainketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan yang bersangkutan,yaitu Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak), dan ketentuan-ketentuan lain sebagai dasar perjanjiannya.

Adapun standar teknis dalam melaksanakan kegiatan Perencanaan pembangunanjalan menggunakan daftar referensi teknis sebagai dasar pelaksanaan. Referensidimaksud adalah :1. Tata Cara Pelaksanaan Survey Lalu lintas, No.01/T/BNKT/1990

Kerangka Acuan Kerja DED Jalan Semarang Utara Tahap II

5

2. Standar Perencanaan Geometrik Jalan Raya yang diterbitkan oleh DirektoratJenderal Bina Marga No.13/1970 bersifat mengikat. Ketentuan ketentuanmengenai kelas jalan dan pemilihan type jembatan bila ada akan ditetapkankemudian bersama sama dengan pemimpin pekerjaan. Perencanaan tebalperkerasan jalan mengikuti buku Peraturan Penentuan Tebal perkerasan(fleksibel) Jalan Raya Direktorat Jenderal Bina Marga No.04/PD/BM/ 74. *)

3. Spesifikasi Bangunan Pengaman Tepi Jalan, SNI 03-2446-19914. Spesifikasi Trotoar, SNI 03-2443-19915. Tata cara Pemasangan Utilitas di Jalan, SNI 03-2850-19926. Tata Cara Pelaksanaan Survey Lalu lintas, No.01/T/BNKT/19907. Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan, SNI T-22-1991-038. Peraturan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa

Komponen, SNI-1732-1989-F9. Standard Penerangan Jalan SNI 7391:200810. Pedoman Prediksi Kebisingan akibat Lalu Lintas Manual Manajemen

lingkungan Jalan Perkotaan Pd. T-10-2004-B11. Perencanaan bangunan atas dan bangunan bawah supaya diperhitungkan

berdasarkan Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan RayaSKBI No.1.3.28.1987, UDC : 624.042 : 624.21. Kelas Jembatan yang menyangkut prosentasi muatan yang digunakan terhadap muatan lalu lintasjembatan, akan ditetapkan kemudian bersama sama dengan Pejabat Pembuat Komitmen

12. Produk Standar Untuk Jalan Perkotaan Volume I, Ditjen Bina Marga13. Produk Standar Untuk Jalan Perkotaan Volume II, Ditjen Bina Marga14. Bridge Design Code volume 1-2 , Bridge Management System 1992, Direktorat

Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum.15. Bridge Design Manual volume 1-2 , Bridge Management System 1992,

Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum.16. Standard Spesification for Highway Bridge 17th Edition 2002 (AASHTO)17. Standard Pembebanan untuk Jembatan, RSNI-T-02-2005, BSN18. Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan, SNI T-12-2004 (BSN)19. Pedoman Perencanaan Beban Gempa untuk Jembatan, Departemen

Permukiman dan Prasarana Wilayah (Pd.T-04-2004-B)20. AASHTO LRFD Bridge Design Specifications Third Edition, 200421. Petunjuk / Tata Cara Standard lainnya yang berhubungan.

Kerangka Acuan Kerja DED Jalan Semarang Utara Tahap II

6

B A B III

RUANG LINGKUPDAN TUGAS PERENCANAAN

3.1. LINGKUP KEGIATAN.

Konsultan harus berusaha untuk mendapatkan informasi umum mengenai kondisieksisting jalan maupun sekitarnya, melalui dokumen teknis yang telah ada maupunrencana masterplan wilayah perencanaan.Konsultan terdiri dari Tim Perencana yang bertanggung jawab untuk melaksanakan Perencanaan pekerjaan fisik selama waktu pelaksanaan yang telahditentukan dengan menggunakan data lapangan yang diperoleh dari Penyedia Jasa dan menggunakan standard design serta cara yang telah ditentukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang Lingkup kegiatan ini adalah :

1). Inventarisasi geometrik jalan berikut foto dokumentasi2). Pengukuran Topografi

Pengukuran topografi dilakukan sepanjang lokasi as jalan denganmengadakan tambahan pengukuran detail pada tempat yang memerlukannyaatau pemindahan lokasi jalan sehingga memungkinkan didapat realinyemen asjalan yang sesuai dengan standar yang dikehendaki. Jenis pengukuran inimeliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :

Pengukuran titik kontrol horizontal dan vertikal.Pengukuran situasi.Pengukuran penampang memanjang dan melintang.Perhitungan dan penggambaran peta.Pengukuran di tempat realinyemen jalan (bila ada).

2.1) Pengukuran titik kontrol.a. Pengukuran titik kontrol disini berupa jaring poligon yang diikatkan

untuk untuk setiap jaraknyab.Titik kontrol antaranya berupa BM, dipasang pada setiap jarak

kilometernya

2.2) Pengukuran situasiPengukuran situasi daerah sepanjang jalan harus mencakup semuaketerangan yang ada di daerah sepanjang jalan, misalnya rumah, pohon,pohon pelindung jalan, pinggir selokan, letak gorong-gorong, tiang listrik,tiang telepon, jembatan, batas sawah, batas perkebunan, arah aliran airdan lain sebagainya.

2.3) Pengukuran penampanga. Pengukuran penampang memanjang

Pengukuran penampang memanjang adalah memanjang sumbujalan yang ada, kecuali pada tempat dimana kemungkinan diadakanrealinyemen harus diadakan tambahan. Untuk pengukuranpenampang memanjang ini peralatan yang digunakan sama yangdipakai untuk kontrol tinggi.

b. Pengukuran penampang melintangPengukuran penampang melintang diambil setiap jarak 50 M padabagian jalan lurus dan landai dan setiap jarak 25 M untuk daerah-

Kerangka Acuan Kerja DED Jalan Semarang Utara Tahap II

7

daerah tikungan dan berbukit (bila memerlukan detail penampang),serta kurang dari jarak 25 M untuk daerah yang membutuhkanperhitungan khusus. Lebar pengukuran harus mengikuti daerahsejauh 50 M sebelah kiri kanan sumbu jalan pada bagian yang lurusdan 25 M ke sisi luar dan 75 M ke sisi dalam pada bagian jalanyang menikung (bila dibutuhkan pengukuran detail).

2.4) Patok-patok (bila diperlukan)Patok beton untuk Bench Mark (patok BM) dengan ukuran 20 x 20 x 75cm harus ditanam sedemikian rupa sehingga bagian patok yang ada diatas tanah adalah kurang lebih 20 cm. Patok poligon dan profil dibuat darikayu dengan ukuran 5 x 7 x 60 cm. Patok beton dan kayu harus diberitanda BM dan nomor urut.Untuk memperbanyak titik tinggi yang tetap, perlu ditempelkan titik tinggireferensi pada tempat lain yang permanen dan mudah ditemukan kembali.Baik patok poligon maupun patok profil diberi tanda cat kuning (atauwarna lain yang jelas) dengan tulisan merah (atau warna lain yang jelas)yang diletakkan di sebelah kiri ke arah jalannya pengukuran.Khusus untuk profil memanjang titik yang terletak di sumbu jalan diberipaku payung dengan dilingkari cat kuning sebagai tanda.

2.5) Perhitungan dan penggambaran petaTitik poligon utama harus dihitung koordinatnya berdasarkan titik ikat yangdipergunakan. Perhitungan harus berdasarkan pada metode kwadratterkecil.Penggambaran titik poligon harus berdasarkan pada hasil perhitungankoordinat. Penggambaran titik poligon tersebut tidak diperkenankansecara grafis.

3). Bila perlu untuk mendapatkan data CBR lapangan harus dilaksanakan testpenyelidikan tanah baik yang masih kondisi tanah asli (rawa) maupun kondisitanah timbunan yang sudah ada.Untuk perencanaan jalan menggunakan metode DCP untuk mendapatkan datatanah lokasi.Pada lokasi rencana pondasi pilar jembatan dan bangunan lain yang besar(bila ada) harus diadakan penyelidikan kondisi Sub Surfacenya yaitu denganpenyelidikan sondir / boring berat

4). Untuk jalan baru, inventarisasi sumber material di sekitar lokasi proyekdilengkapi dengan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratoriumadalah pemeriksaan material dan sumber material (quarry) yang dapatdigunakan sebagai bahan pembentuk badan jalan maupun perkerasannya.Adapun pemeriksaan yang harus dilaksanakan :a. Sirtu- CBR lengkap- Abrasi- PI- Gradasi / analisis saringan- Berat isib. Pasir- Sand equivalent- Gradasi / analisis saringan- Berat jenis- Berat isi

Kerangka Acuan Kerja DED Jalan Semarang Utara Tahap II

8

c. Agregat- Abrasi- Gradasi / analisis saringan- Berat isid. Tanah urugan biasa / pilihan- CBR lengkap- PI- Berat isiDisertai dengan kesimpulan dan saran kegunaannya. Seluruh pemeriksaan tersebut di atas di sajikan dalam laporan sebanyak 1(satu) set.

5). Inventarisasi/pendataan lokasi tertentu yang memungkinkan untukdirencanakan Gorong-gorong/Box Culvert yang berfungsi untuk keseimbanganpermukaan air dari hulu ke hilir.

6). Analisis data lapangan, disain dan gambar-gambar- Menentukan CBR rencana dan data pemeriksaan tanah di laboratorium

(bila diperlukan).- Menentukan Unique Section yang akan dipakai dalam proses disain.- Menentukan volume pekerjaan dan perkiraan biaya.

7). Penyiapan Dokumen Lelang- Menyiapkan gambar rencana detail dalam ukuran A3.- Menyusun daftar kuantitas pekerjaan dengan menggunakan dokumen

standar.- Meneliti konsistensi atau isi dokumen.- Menyusun ketentuan-ketentuan yang akan diterapkan baik dalam proses

pelelangan maupun dalam proses pelaksanaan.- Mencetak dokumen lelang .

Selama berlangsungnya pekerjaan, setiap kemajuan pekerjaan sesuai denganlingkup tugasnya harus dilaporkan kepada Pengendali Kegiatan/Kuasa PenggunaAnggaran/Pejabat Pembuat Komitmen/Tim Teknis dalam bentuk laporanKonsultasi pekerjaan.Setiap hasil desain harus diketahui oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum KotaSemarang setelah diketahui oleh Pengguna/Kuasa Pengguna Anggaran dandisetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat Pelaksana TeknisKegiatan, sebelum hasil tersebut dituangkan dalam dokumen pengadaan.

3.2. KELUARAN/OUTPUT1. Inventarisasi Geometrik Jalan dan atau Jembatan

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenaikondisi Jalan dan atau Jembatan yang terdapat pada ruas jalan yangditinjau.Informasi yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah sebagai :(1). Nama dan lokasi jalan dan jembatan (bila ada).(2). Dimensi jembatan yang meliputi bentang, lebar, jenis lantai dan kondisi

jembatan (bila ada).(3). Perkiraan volume pekerjaan bila diperlukan pekerjaan perbaikan atau

pemeliharaan .(4). Bila perlu foto dokumentasi untuk setiap eksisting jalan/jembatan yang

diambil dari arah memanjang dan melintang.

2. Analisis data lapangan, disain dan gambar-gambar

Kerangka Acuan Kerja DED Jalan Semarang Utara Tahap II

9

Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, konsultan harusmengadakan analisa data dengan mengikuti ketentuan-ketentuan sebagaiberikut :(1) Mempelajari kemungkinan pemakaian type bahan perkerasan dan

jenis struktur yang sesuai dengan kondisi tanah lunak.Type perkerasan yang diijinkan dalam pekerjaan ini adalah type yang sekarang dipakai Standart Bina Marga.

(2) Menganalisis desain untuk type struktur jalan/jembatan.(3) Menganalisis hasil desain sehingga diperoleh hasil desain yang

optimal dan selalu memperhatikan batasan-batasan dalam biayapekerjaan (feasible).

(4) Menganalisis data geologi/geoteknik tanah daerah patahantermasuk subdrain yang diperlukan untuk menghasilkanpenanganan yang optimal terhadap kondisi yang ada.

(5) Menganalisis dan menghitung volume pekerjaan.(6) Menyiapkan gambar-gambar yang diperlukan.

3. Pengadaan Dokumen Lelang (Dokumen teknis)Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk menyiapkan dokumen pelelangan (dokumen teknis) yang diperlukan pada saat pelelangan pekerjaan. Dokumen pelelangan terdiri dan beberapa bab untuk dokumen teknis, yaitu:1. Bentuk Kontrak2. Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK)3. Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK)4. Spesifikasi Teknis Dan Gambar5. Daftar Kuantitas Dan Harga6. Bentuk Dokumen Lain

3.3 PERALATAN, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PPK

Pengguna Jasa akan menugaskan juga personil Tim Teknis dari instansi untukmelengkapi pekerjaan dari konsultan Perencana. Untuk fasilitas dari PPK hanyamenyediakan ruang untuk rapat-rapat rutin beserta perlengkapannya. Data danfasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan dan harusdipelihara oleh penyedia jasa. Pengguna Jasa menyediakan kumpulan laporandan data sebagai hasil studi terdahulu serta photografi.Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak sebagaiStaf Teknik dan Staff Administrasi dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi.

3.4 PERALATAN DARI PENYEDIA JASA KONSULTANPenyedia Jasa diwajibkan untuk menyediakan segala perlengkapan dan peralatanyang berkaitan dengan tugas Perencanaan.Barang-barang yang harus disediakan oleh penyedia jasa dengan cara sewa atasnama Pengguna Jasa :Barang-barang yang harus disediakan oleh penyedia jasa dengan cara sewa:a). Akomodasi dan perlengkapan kantorb). Kendaraan roda empat dan roda duac). Alat-alat kantor dan peralatan kerja lapangand). Computer dan printer dan peralatan elektronik penunjang perencanaan

Kerangka Acuan Kerja DED Jalan Semarang Utara Tahap II

10

Kebutuhan barang selain tersebut di atas, yakni :- Bahan habis pakai

Yaitu meliputi alat tulis kantor seperti kertas HVS dan alat tulis sertakomputer supplies yang terdiri dari flash disk/CD, kertas dan tinta printer.Karena sifatnya yang habis pakai maka digunakan sistem beli untukpengadaannya.

- Peralatan khususYang dimaksud dengan peralatan khusus disini adalah peralatan yangdigunakan untuk survei yaitu meteran kecil, roll meter dan kamera digitalbahkan Theodolit, waterpass, peralatan laboratorium, dan peralatan khususlainnya.

3.5 LINGKUP KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA

LINGKUP KEWENANGAN

Lingkup kewenangan bagi Konsultan Perencana adalah pelaksanaan Perencana peningkatan jalan/jembatan termasuk traffic management simpang sebidang.

TANGGUNG JAWAB PERENCANA

a) Melakukan konsultasi dengan Pengguna Anggaran/Kuasa PenggunaAnggaran/Pejabat Pembuat Komitmen/Pengendali Kegiatan untuk membahassegala masalah dan persoalan yang timbul selama masa pelaksanaanperencanaan.

b) Mengadakan rapat secara berkala sedikitnya 1 (satu) kali sebulan, denganPengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat PembuatKomitmen/Pelaksana Kegiatan/Tim Teknis, Konsultan Perencana Teknisdengan tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbuldalam perencanaan lapangan, untuk kemudian membuat risalah rapat danmengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan, serta sudah diterimamasing-masing pihak paling lambat satu minggu kemudian.

c) Mengadakan rapat di luar jadual rutin tersebut apabila dianggap perlu dan karena ada permasalahan mendesak yang perlu dipecahkan.

d) Kinerja Perencana yang harus memenuhi standar hasil kerja Perencana yangberlaku dan disyaratkan.

e) Hasil evaluasi Perencana dan dampak yang ditimbulkanf) Ketepatan waktu pelaksanaang) Melakukan koordinasi dengan instansi lain yang berkaitan bila diperlukan.

3.6 JANGKA WAKTU

Kegiatan Perencana dilaksanakan sejak diterbitkannya SPMK (Surat PerintahMulai Kerja). Dalam hal ini waktu yang disediakan untuk melaksanakan tugasPerencana yang diberikan kepada Konsultan Perencana adalah selama 60 (Enampuluh) hari kalender atau 2 (dua) bulan.

3.7 KEBUTUHAN PERSONIL

Kerangka Acuan Kerja DED Jalan Semarang Utara Tahap II

11

Keterlibatan tenaga-tenaga ahli yang profesional dan berpengalaman dalamPerencana sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilaksanakan merupakan faktorutama optimalnya pelaksanaan Kegiatan Perencana. Untuk itu dalammelaksanakan tugasnya, Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga-tenagayang memenuhi kebutuhan kegiatan, baik ditinjau dari lingkup atau besar kegiatanmaupun tingkat kerumitan pekerjaan. Untuk melaksanakan tugasnya, KonsultanPerencana harus menyediakan tenaga ahli yang memenuhi kebutuhan kegiatan,yaitu minimal terdiri dari :1 orang Tenaga Ketua Tim/Ahli Transportasi/Lalulintas1 orang Tenaga Ahli Teknik Geodesi1 orang Tenaga Ahli Dokumen, Estimasi harga & Spesifikasi

.

3.8 TUGAS DAN KUALIFIKASI PERSONIL TENAGA AHLI

Personil-personil yang tercantum di bawah ini harus bekerja secara penuh untukpekerjaan ini, yaitu terdiri dari :

A. TENAGA AHLI

a) Ketua Tim/Ahli Transportasi/Lalulintas

Ketua Tim (Team Leader) adalah Ahli Transportasi Jalan atau Ahli Lalu Lintasdisyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil/ Transportasi yang bersertifikasi keahliandibidang perencanaan transportasi jalan, berpengalaman dalam bidangtransportasi/lalu lintas jalan dengan pendidikan S1 pengalaman 3 tahun,mengetahui dengan baik proses perencanaan dengan permasalahannya. MemilikiSKA Ahli Teknik Jalan (202) – Kualifikasi Ahli Muda atau SKA Ahli Teknik Jembatan (203) – Kualifikasi Ahli MudaSebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruhkegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan selama masapelaksanaan penuh sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

b) Tenaga Ahli Geodesi

Tenaga ahli Teknik Geodesi/ Teknik Sipil lulusan universitas negeri atau swastayang telah disamakan yang disyaratkan S1 pengalaman 2 tahun dengan disiplinilmu yang sama, mempunyai SKA Muda - Ahli Geodesi (kode 217) sertamempunyai NPWP.Tugas dan kewajibannya meliputi :- Mengendalikan semua personil yang terlibat pengumpulan data geodesi dan

penggambaran.- Memeriksa rencana kerja di lapangan dan hasil perhitungan pengumpulan data

survei.- Bertanggung jawab pada hasil pengumpulan data survei, perhitungan yang

diperlukan dan hasil penggambarannya.

c) Tenaga Ahli Estimasi Biaya, Spesifikasi dan Dokumen

Kerangka Acuan Kerja DED Jalan Semarang Utara Tahap II

12

Tenaga Ahli Estimasi Biaya, Spesifikasi dan Dokumen disyaratkan seorangSarjana Teknik Sipil (S1) minimal pengalaman 2 tahun lulusan universitas negeriatau swasta yang telah terakreditasi, mempunyai minimal SKA Ahli Muda - AhliTeknik Jalan (kode 202) atau SKA Ahli Muda - Ahli Teknik Teknik Jembatan(kode 203) yang dikeluarkan oleh LPJK, mempunyai NPWP, berpengalamandalam bidang estimasi biaya dan penyiapan spesifikasi dan dokumen dibuktikandengan surat keterangan / referensi pekerjaan dari pengguna jasa, mengetahuidengan baik proses perencanaan dengan permasalahannya.

Tugas dan kewajibannya meliputi:a. Mengadakan analisis perhitungan harga satuan mengumpulkan data harga

bahan / material serta peralatan untuk kegiatan konstruksi yang sedangberjalan sebagai pembanding.

b. Menghitung kuantitas dari bahan dan kebutuhan yang lain sesuai dengandisain.

c. Bertanggung jawab atas perhitungan harga dan biaya konstruksi sesuai dengandisainnya.

d. Menyusun dan menyiapkan laporan-laporan dokumen pengadaan dan dokumenkontrak untuk setiap pembagian pelaksanaan yang telah ditetapkan.

e. Melakukan perhitungan estimasi / kuantitas pekerjaanf. Menyusun Engineer's Estimate.g. Melakukan survey harga bahan / material khusus yang belum ditetapkan di

dalam analisa harga satuan dari Dinas

B. TENAGA PENDUKUNG- Asisten TA Transportasi- Surveyor- Operator komputer- Drafter- pesuruh- administratorTenaga pendukung Ass. Tenaga Ahli adalah seorang lulusan minimal D3 dengandisiplin ilmu yang sama pengalaman minimal 2 tahun.Tenaga pendukung surveyor adalah seorang lulusan minimal D3 dengan disiplinilmu yang sama pengalaman minimal 2 tahun.Tenaga pendukung administrator/Office manajer, drafter, dan operator komputeradalah seorang lulusan minimal SMK/SLTA dengan disiplin ilmu yang samapengalaman minimal 3 tahun.

3.9. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Pekerjaan Perencana ini dapat dibagi dalam beberapa tahapan proses, yaitu :a. Tahap Persiapan.b. Tahap Pelaksanaan Perencanaan.c. Tahap Penyerahan Laporan

Konsultan Perencana harus memerinci sendiri kegiatannya dan dalammenjalankan tugasnya akan mendapatkan pula arahan dari Pengelola Kegiatansecara tertulis agar fungsi dan tanggung jawab Konsultan Perencana dapat

Kerangka Acuan Kerja DED Jalan Semarang Utara Tahap II

13

terlaksana dengan baik, dan menghasilkan keluaran (produk) sebagaimana yang diharapkan.

B A B IV

LAPORAN DAN PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN

4.1. UMUM

Semua laporan ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh pemberitugas dengan ukuran kertas format A4 atau format Folio serta A3 untuk Gambar dandiserahkan kepada Pengguna Jasa, Laporan yang dimaksud meliputi :

1. Draft Laporan2. Laporan Pendahuluan3. Laporan Akhir Perencanaan4. Gambar Perencanaan A35. Album Dokumentasi/visualisasi6. Flashdisk7. Dokumen Tender (ringkasan kontrak, BQ, Spesifikasi, daftar alat, & schedule

chart)

4.2. KHUSUS

1. Konsultan harus melakukan survei lalulintas untuk menghasilkan data lalulintas guna menghasilkan produk manajemen lalulintas di tempat persimpangan.

2. Membuat desain kawasan yang terintegrasi sehingga dapat memecahkan masalah di daerah Kawasan Semarang Utara.

4.3. LAPORAN FINAL

Laporan Final dibuat dengan isi uraian pelaksanaan pekerjaan dari awal hingga selesai sesuai dengan tahapan laporan.Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada akhir bulan dalam waktupelaksanaan perencanaan, diterbitkan sebanyak :1. Laporan Pendahuluan 3 buku2. Laporan Akhir Perencanaan 3 buku3. Gambar Perencanaan A3 3 buku4. Album Dokumentasi/visualisasi 1 buku5. Flashdisk 2 buah6. Dokumen Tender (ringkasan kontrak, BQ, Spesifikasi, daftar alat, &

schedule chart) 1 buku

Kerangka Acuan Kerja DED Jalan Semarang Utara Tahap II

14

BAB V

HAL – HAL LAIN

5.1. PRODUKSI DALAM NEGERI

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalamwilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dengan pertimbanganketerbatasan kompetensi dalam negeri.

5.2. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN

Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pengumpulan data lapangan sesuaipersyaratan dan kaidah teknis maupun regulasi yang berlaku di bidang/layananpekerjaan Perencanaan

5.3. ALIH PENGETAHUAN

Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakanpertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personilproyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen

Kerangka Acuan Kerja DED Jalan Semarang Utara Tahap II

15

SCHEDULE LAYANAN MOBILISASI PERSONILKEGIATAN KONSULTAN TAHUN ANGGARAN

2017

NO POSISI

1Ketua Tim/Ahli

Transportasi/Lalulintas

2 Tenaga Ahli Teknik Geodesi

3Tenaga Ahli Dokumen, Estimasi

harga & Spesifikasi

6 Ass Tenaga Ahli Transportasi

9 Surveyor

10 Drafter AutoCad

11 Operator Komputer

12 Pesuruh/Penjaga

13 Administrator

MM

1 2

0,5 0,5 0,5 0,5

0.5 0.5 0,5 0,5

0,5 0,5 0,5 0,5

0,5 0,5 0,5 0,5

0,5 0,5 0,5

0,5 0,5 0,5 0,5

0,5 0,5 0,5 0,5

0,5 0,5 0,5 0,5

0,5 0,5 0,5 0,5

2

2

2

2

1,5

2

2

2

2

Kerangka Acuan Kerja DED Jalan Semarang Utara Tahap II

16

B A B VI

P E N U T U P

Setelah Pengarahan Penugasan ini diterima Konsultan hendaknya memeriksa semua

bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan. Setelah

mempelajari dan mendapat penjelasan tentang Pengarahan Penugasan ini dari Kerangka

Acuan Kerja, Penyedia jasa agar segera membuat Usulan Teknis/ Proposal Teknis agar

dimasukkan mengikuti ketentuan terlampir mengenai syarat-syarat mengikuti Pengadaan

Jasa Konsultan Perencana sesuai peraturan yang berlaku.

Ditetapkan,

Pejabat Pembuat Komitmen PekerjaanBelanja Jasa Kerjasama

Konsultan/Pihak Ketiga lainnya (DEDJalan Kawasan Semarang Utara

Tahap II)

M. Teqi Wijaya, ST.

NIP 19790707 200901 1 006

Kerangka Acuan Kerja DED Jalan Semarang Utara Tahap II