program pembangunan pemberdayaan masyarakat … · baik studi literature (data bps, dokumen desa:...

12
PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (P3MD) DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI Laporan Individu disusun oleh: S T E P H A N U S M U L Y A D I , M . S c . SPT: 414.2/SPT-19-04/TA-6/2016 NKTR: 414.2/ktr-19-04/TA-6/2016 TA PENGEMBANGAN PELAYANAN DASAR KABUPATEN KAPUAS HULU, KALIMANTAN BARAT PENDAMPING PROFESIONAL DESA KABUPATEN KAPUAS HULU, KALIMANTAN BARAT Jl. Beringin No.5 Hilir Kantor Putussibau Utara Kab. Kapuas Hulu Kalimantan Barat HP/WA. 081280503764 E-Mail: [email protected] Laporan Februari 2016

Upload: trinhtram

Post on 02-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT … · baik studi literature (data BPS, dokumen desa: RPJMDes, RKPDes, APBDes dan Laporan Keuangan Desa seagai realisasi dari APBDes) maupun

PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (P3MD)

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

Laporan Individu disusun oleh:

STEPHANUS MULYADI, M.Sc. SPT: 414.2/SPT-19-04/TA-6/2016 NKTR: 414.2/ktr-19-04/TA-6/2016 TA PENGEMBANGAN PELAYANAN DASAR KABUPATEN KAPUAS HULU, KALIMANTAN BARAT

PENDAMPING PROFESIONAL DESA KABUPATEN KAPUAS HULU, KALIMANTAN BARAT

Jl. Beringin No.5 Hilir Kantor Putussibau Utara Kab. Kapuas Hulu Kalimantan Barat HP/WA. 081280503764 E-Mail: [email protected]

Laporan Februari 2016

Page 2: PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT … · baik studi literature (data BPS, dokumen desa: RPJMDes, RKPDes, APBDes dan Laporan Keuangan Desa seagai realisasi dari APBDes) maupun

2

TENAGA AHLI PENGEMBANGAN PELAYANAN DASAR KABUPATEN KAPUAS HULU

photo edisi ini

Daftar Isi

Rakor dan Penguatan PD (5/2/2016)

Investigasi masalah UPK Dana Bergulir Silat Hulu (20/2/2016)

Rapat penyelesaian masalah UPK Dana Bergulir Silat Hulu (20/2/2016)

Rapat BKAD Kec. Kalis (17-18/2/2016)

Pertemuan perkenalan dengan Ka BPMPD KH (9/2/2016)

Penyerahan SPT sebagai TA 6 oleh Gubernur Kalbar, Drs. Cornelis,M.H di Pontianak,

(03./2/2016)

No Judul Halaman

1 Pengantar Laporan 2

2 Halaman Pengesahan 3

3 Bab 1: Pendahuluan 4

4 Bab 2: Tujuan 5

5 Bab 3: Pelaksanaan Kegiatan 6

6 Bab 4: Permasalahan 11

7 Bab 5: Penutup 12

8 Lampiran 13

1) Time Sheet 14

2) Realisasi Perj.Dinas (Feb) 15

3) Rencana Perj. Dinas (Mar) 16

4) Laporan Perjalanan Dinas 17

5) SPPD 23

Kepada Yth : Satker Dana Desa pada BPMPD Provinsi Kalimantan Barat di Pontianak

Dari : Tenaga Ahli Pengembangan Pelayanan Dasar Kabupaten Kapuas Hulu

Tanggal : 01 Maret 2016

Perihal : Laporan Bulanan Tenaga Ahli Pengembangan Pelayanan Dasar Bulan Februari Tahun 2016

Lampiran : Satu ( 1 ) berkas

Dengan Hormat, Berdasarkan Surat Perintah Tugas (SPT) Nomor 414.2/SPT-19-08/TA-3/2016 dan Kontrak Kerja Nomor

414.2/ktr-19-04/TA-6/2016 tanggal 3 Februari 2016 yang dikeluarkan di Pontianak oleh Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintah Desa Provinsi Kalimantan Barat dengan ini kami sampaikan Laporan Bulanan untuk Bulan Febru-ari 2016. Demikian laporan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Hormat Kami, Tenaga Ahli Pengembangan Pelayanan Dasar

Kabupaten Kapuas Hulu

Stephanus Mulyadi, M.Sc. HP/WA: +62-81280503764

E-mail: [email protected]

Page 3: PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT … · baik studi literature (data BPS, dokumen desa: RPJMDes, RKPDes, APBDes dan Laporan Keuangan Desa seagai realisasi dari APBDes) maupun

3

Page 4: PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT … · baik studi literature (data BPS, dokumen desa: RPJMDes, RKPDes, APBDes dan Laporan Keuangan Desa seagai realisasi dari APBDes) maupun

4

1. Letak geografis

Kabupaten Kapuas Hulu memanjang dari arah Barat

ke Timur, dengan jarak

kurang lebih 240 Km dan

melebar dari Utara ke Selatan dengan jarak kurang

lebih 126,70 Km.

Dari Pontianak, ibu kota provinsi Kalimantan Barat,

Kabupaten Kapuas Hulu ber-

jarak kurang lebih 657 Km melalui jalan darat, dan 842

Km melalui Sungai Kapuas.

Waktu tempuh ke Pontianak kurang lebih empat puluh

lima menit penerbangan

menggunakanPesawat Udara

jenis ATR 42 Seri 300/F27 atau kurang lebih 16 jam

dengan kendaraan darat.

2. Icon dunia

Kabupaten yang sangat luas ini termasuk

kabupaten yang sangat unik karena memiliki 2

(dua) icon dunia yaitu Taman Nasional Danau Sentarum dan Betung Kerihun, yang merupakan

kawasan hutan lindung atau konservasi.

Dilihat dari segi kawasan kehutanan Kapuas Hulu memiliki kawasan kehutanan sekitar 51,21

% dan Kapuas Hulu merupakan kawasan Hutan

Lindung dan Konservasi terbesar di Kalbar.

Dengan demikian Kabupaten Kapuas Hulu memberikan sumbangan yang besar dalam

menahan lajunya perubahan iklim dunia.

Pendahuluan

LAPORAN INDIVIDU

TENAGA AHLI PENGEMBANGAN PELAYANAN DASAR (TA 6)

T.A . 2016

Nama : STEPHANUS MULYADI, M.Sc

Posisi : TA 6 ( PENINGKATAN PELAYANAN DASAR )

Lokasi Tugas : KAPUAS HULU

Laporan Bulan : FEBRUARI 2016

Gambaran Umum

Kabupaten Kapuas Hulu, secara astronomis berada pada 0,5º Lintang Utara sampai 1,4º Lintang Selatan dan 111,40º sampai 114,10º Bujur Timur dengan ibukota Putussibau. Sebelah Utara berbatasan dengan Serawak (Malaysia Timur), sebelah Barat dan Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sintang dan Melawi, sementara sebelah Timur berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Kabupaten Kapuas Hulu merupakan kabupaten paling timur di Kalimantan Barat dengan luas wilayah 29.842 kilometer persegi (20,33% dari wilayah Provinsi Kalbar).

3. Kaya Potensi

Kabupaten yang memiliki 23 Kecamatan, 278 Desa dan 4 Kelurahan ini memiliki potensi wilayah yang

sangat besar di sektor pertanian, industri,

perdagangan, UKM, koperasi, pertambangan dan

lingkungan hidup dan pariwisata.

4. Minim Infrastruktur & rendahnya SDM

Berbagai keunggulan di atas tidak serta merta

membuat masyarakat di kabupaten ini sejahtera. Minimnya infrastruktur transportasi dan

komunikasi serta rendahnya SDM menempatkan

kabupaten ini masih tergolong sebagai Kabupaten

Tertinggal.

Peta wilayah Kabupaten Kapuas Hulu

Page 5: PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT … · baik studi literature (data BPS, dokumen desa: RPJMDes, RKPDes, APBDes dan Laporan Keuangan Desa seagai realisasi dari APBDes) maupun

5

Berdasarkan Surat Perintah Tugas (SPT)

Nomor 414.2/SPT-19-04/TA-6/2016 tanggal 03 Februari 2016 tentang penugasan Tenaga

Ahli Pengembangan Pelayanan Dasar (TA-

PD) da lam me laksanakan tugas

pendampingan pelaksanaan implementasi undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang

Desa dengan berfokus untuk memfasilitasi:

1. Pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara terpadu;

2. Pelayanan pendidikan bagi masyarakat

desa secara terpadu; 3. Pemberdayaan perempuan dan anak;

4. Pemberdayaaan kaum difabel/ berkebu-

tuhan khusus; 5. Pemberdayaan kelompok marginal;

6. Pemberdayaan keluarga miskin;

7. Pengembangan kesejahteraan keluarga;

8. Pelestarian dan pengembangan adat dan kearifan lokal; 9. Pelestarian dan pengembangan seni budayadesa;

10. Pengembangan kerukunan dan ketenteraman antar warga desa dan / atau antar desa;

11. Pengembangan media informasidesa untuk masyarakat desa; 12. Pengeolaan akses informasi antar warga desa dan / antar desa.

Pendahuluan (lanjutan)

Penyerahan SPT sebagai TA 6 oleh Gubernur Kalbar, Drs. Cornelis,M.H da-lam acara Pembekalan & Pelepasan Pendamping Profesional Desa di Pontia-nak, (03./2/2016)

Jabatan dan Tugas

Rencana Kerja TA-PD periode yang dilaporkan (2/2016)

Hasil yang akan dicapai selama 1 (satu) bulan pelaksanaan kegiatan Pendampingan Desa (Februari 2016)

Tujuan

1. Memahami TUPOKSI dan sistem / cara kerja

TA—PD

2. Kapasitas pribadi TA-PD diperkuat

3. memahami dokumen dan produk hukum

terkait tugas TA 6 (uu, permen, perda, perbup

dll),

4. Terjalin kerjasama sinergis antar TA

5. Kenal dan dapat berkonsultasi /berkoordinasi

dengan pejabat / lintas bidang di lingkungan

BPMPD Kapuas Hulu.

Sebagai starting point pekerjaan sebagai TA Pela-

yanan Dasar, pada bulan Februari 2016 saya me-

rencanakan: 1. Orientasi kerja bersama TA-TA senior jntuk

memahami tupoksi dan system kerja TA (6).

2. Penguatan kapasitas pribadi berkaitan dengan tupoksi TA-PD dengan mempelajari dokumen-

dokumen, undang-undang dan peraturan

terkait, mengikuti Rakor TA dan PD,

3. kunjungan lapangan ke beberapa kecamatan:

Putussibau Selatan, Kalis, Silat Hulu, Seberu-ang, Semitau dan Suhaid. Tujuan kunjungan

lapangan adalah untuk mengumpulkan infor-

masi dan data terkait Pendamping Desa, khu-

susnya bidang Pelayanan Dasar, agar dari data tersebut diperoleh gambaran mengenai situasi

pelayanan dasar di desa-desa.

4. Supervisi dan Monitoring kegiatan PD di lapangan.

6. informasi /data terkait bidang Pelayanan Da-

sar diperoleh dan diolah sehingga diperoleh gambaran awal mengenai situasi keterpenu-

han pelayanan dasar di desa-desa yang dikun-

jungi.

7. Berdasarkan gambaran situasi tersebut dapat dilakukan identifikasi persoalan dan kemung-

kinan langkah strategis untuk melakukan per-

baiikan/pengembangan pelayanan dasar.

8. Kegiatan supervisi dan monitoring kegiatan PD

di lapangan (Putussibau Selatan, Kalis, Silat

Hulu, Seberuang, Semitau dan Suhaid) ter-

laksana dengan baik.

Page 6: PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT … · baik studi literature (data BPS, dokumen desa: RPJMDes, RKPDes, APBDes dan Laporan Keuangan Desa seagai realisasi dari APBDes) maupun

6

Laporan Pelaksanaan Kegiatan

3.2. Laporan Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi TA Pengembangan Pelayanan Dasar bulan Februari 2016

Tugas pokok TA PD adalah mengimplementasikan

UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, khususnya

mendorong pengembangan pelayanan dasar (rincian tugas lihat hal 5 Jabatan dan Tugas). Karena belum

mendapatkan pembekalan, bulan Februari 2016 TA

PD berinisiatif menyusun kerangka studi awal mengenai Pelayanan Dasar di Kapuas Hulu. Studi

akan dilakukan dengan menggunakan pendekatan,

baik studi literature (data BPS, dokumen desa: RPJMDes, RKPDes, APBDes dan Laporan Keuangan

Desa seagai realisasi dari APBDes) maupun field

research (kunjungan / pengamatan ke kecamatan

dan desa), yang didasarkan pada Indiktor Desa Membangun (IDM) dalam buku Indeks Desa Mem-

bangun 2015 dikeluarkan oleh Kementerian De-

sa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trans-migrasi, 2015. Fokus studi adalah Pelayanan Da-

sar di desa-desa di Kab. Kapuas Hulu dengan

tujuan mendapatkan gambaran tingkat kuantitas dan kualitas Pelayanan Dasar di desa-desa di

Kapuas Hulu.

Pengumpulan data untuk identifikasi tingkat pe-

layanan dasar dilakukan melalui studi dokumen desa, yaitu dengan menganalisa porsi kegiatan /

pengangaran untuk pelayanan dasar yang ter-

rekam dalam dokumen desa dan dilakukan me-

lalui wawancara / diskusi dengan berbagai pihak saat kunjungan lapangan, seperti dengan pihak

terkait di BPMPD, pejabat kantor kecamatan,

PUSKESMAS, pejabat pemerintah desa, masyarakat dan di beberapa kecamatan wa-

wancara dengan pengelola program Generasi

Sehat Ceras (GSC) dan Program Keluarga Hara-pan (PKH).

Karena keterbatasan waktu, pada bulan Februari 2016 kegiatan riset belum dapat dilaksanakan

secara meluas dan mendalam. Sebagian besar

porsi waktu masih dipakai untuk observasi kerja,

penguatan kapasitas diri dan koordinasi di Kabu-paten (Putussibau). Beberapa kecamatan yang

sudah berhasil dikunjungi dapat dilihat pada

laporan 3.2 berikut:

3.1. Penyusunan kerangka riset Pelayanan Dasar

Tanggal Aktivitas

4 Mobilisasi ke lokasi tugas (Kapuas Hulu)

5-6 1. Tiba dan laporan di lokasi tugas (Putussibau)

2. Rakor TA-PD di Putussibau, 3. Perkenalan / koordinasi dengan Ka BPMPD KH, Kabid KSED Bp. H.M. Nasharuddin, SE.

Mobilisasi ke Kapuas Hulu Mobilisasi ke Kapuas Hulu

Rakor PD di Putussibau Rakor PD di Putussibau Penguatan PD

Page 7: PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT … · baik studi literature (data BPS, dokumen desa: RPJMDes, RKPDes, APBDes dan Laporan Keuangan Desa seagai realisasi dari APBDes) maupun

7

Laporan Pelaksanaan Kegiatan

3.2. Laporan Pelaksanaan Tugas Pokok …(lanjutan)

9-12 1. Penguatan / OJT PD baru di Putussibau

2. Koordinasi dengan BPMPD membahas mapping PD,dan PLD dan usulan tambahan tenaga untuk kecamatan yang kosong, dan mendorong desa meningkatkan kapasitasnya.

13 OJT / Penguatan TA

15 1. Sekretariat TA: Rakor TA : Pemetaan / zonasi wilayah kunjungan, Monitoring pencapaian

target RPJMDes/ RKPDes, MAD, penyelesaian masalah UPK Dana Bergulir 2. BPMPD KH: Pembahasan / pemetaan PLD Kab. KH di BPMPD

16 KunjLap Putussibau Selatan :

1. Perkenalan dengan camat Putussibau Selatan 2. Diskusi dgn Kaur Kesra ttg program kesehatan dan pendidikan

17-18 Kunjlap Kec. Kalis:

1. Rapat Kades ttg program Listrik Desa 2. Rapat BKAD Kec. Kalis

19 Mobilisasi ke Silat Hulu

20 KunjLap Kec. Silat Hulu bersama TA PED: penyelesaian masalah UPK Dana Bergulir Silat

Hulu

Penguatan PD di BPMPD KH Perkenalan dengan KABPMPD KH Penguatan PD di Putussibau

Rapat BKAD Kec. Kalis Rapat BKAD Kec. Kalis Rapat BKAD Kec. Kalis

Rapat BKAD – BPUPK Kec. Silat Hulu masalah UPK Dana Bergulir

Penyelesaian masalah Dana Bergulir UPK Kec. Silat Hulu

Penyelesaian masalah Dana Bergulir UPK Kec. Silat Hulu

Page 8: PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT … · baik studi literature (data BPS, dokumen desa: RPJMDes, RKPDes, APBDes dan Laporan Keuangan Desa seagai realisasi dari APBDes) maupun

8

Laporan Pelaksanaan Kegiatan

3.2. Laporan Pelaksanaan Tugas Pokok …(lanjutan)

21 Mobilisasi ke Kec. Seberuang

22 KunjLap Kec. Seberuang.

1. EKBANG : cek RKPDes, Perdes, Monitoring PD 2. KESRA : identifikasi dan koordinasi program pendidikan, kesehatan dan adat, seni budaya

3. SEKCAM : perkenalan TA dan koordinasi PD

23 KunjLap Kec. Semitau

1. EKBANG : cek RKPDes, Perdes, Monitoring PD 2. Kasi Pem : identifikasi dan koordinasi program pendidikan, kesehatan dan adat, seni bu-

daya

3. SEKCAM : perkenalan TA dan koordinasi PD

24 - 25 KunjLap Kec. Suhaid.

Bertemu SEKCAM: perkenalan TA dan koordinasi PD, cek RKPDes, Perdes, Monitoring PD, identifikasi dan koordinasi program pendidikan, kesehatan dan adat, seni budaya

26 Mobilisasi ke Putussibau

27 Kantor

29 Kantor: koordinasi persiapan penandatanganan SPT PLD.

3.3. Hasil Kunjungan Lapangan

3.3.1. Waktu Pelaksanaan Kunjungan Lapangan

Kunjungan lapangan dilaksanakan berdasarkan

pemetaan dalam Rakor TA tanggal 15 Februari

2016 di Kabupaten. Antara tanggal 16-26 Februari

2016, TA 6 berhasil mengunjungi 6 (enam) Kecamatan yaitu: Putussibau Selatan, Kalis, Silat

Hulu, Seberuang, Semitau dan Suhaid

3.3.2. Maksud dan Tujuan kunjungan

Adapun maksud dan tujuan kunjungan lapangan secara umum adalah untuk mengumpulkan data

untuk mengidentifikasi persoalan dan peluang

berkaitan dengan bidang pelayanan dasar di desa-desa di Kapuas Hulu. Selain itu juga dimak-

sudkan untuk melakukan observasi lapangan, su-

pervisi, koordinasi dan monitoring kegiatan PD,

monitoring progres dana desa, RPJMDes, RKPDes dan Perdes 2016 serta LPJ tahun 2015.

3.3.3. Hasil yang dicapai dari kunjungan

Hasil yang dicapai dari kunjungan lapangan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Tingkat pemahaman aparat pemerintahan Desa

dan masyarakat di beberapa desa / kecamatan

yang dikunjungi mengenai pelayanan dasar masih relative masih rendah.

2. Diperoleh informasi awal yang cukup dari de-

sa / kecamatan yang dikunjungi terkait bidang Pelayanan Dasar, yaitu:

a. Umumnya layanan dasar bidang kesehatan

melalui kegiatan POSYANDU sudah berjalan

di desa-desa. Hambatannya adalah min-

imnya tenaga medis yang “standby” di desa/

dusun, terutama di daerah pedalaman. Dae-rah pedalaman kebanyakan juga sulit di-

jangkau oleh tenaga medis dari PUSKESMAS

kecamatan karena infrastruktur jalan masih sangat buruk. Program BPJS kesehatan be-

lum banyak diikuti masyarakat pedesaan.

Salah satu penyebabnya adalah minimnya sosialisasi yang sampai ke desa/dusun.

Diskusi dengan Sekcam, Kasi Pem dan Kasi Ekbang di Kec. Semitau

Diskusi dengan Sekcam Kec. Suhaid Mewarisi kearifan lokal dalam

kerajinan tenun adat

Page 9: PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT … · baik studi literature (data BPS, dokumen desa: RPJMDes, RKPDes, APBDes dan Laporan Keuangan Desa seagai realisasi dari APBDes) maupun

9

Laporan... (lanjutan)

3.3. Hasil Kunjungan…(Lapangan)

b. Layanan dasar bidang pendidikan ham-

pir merata di setiap desa. Namun masih ada beberapa desa di daerh terpencil be-

lum terlayani dengan baik. Salah satu

contoh desa Lubuk Pengail, Kecamatan

Suhaid, yang terpencil di tengah danau dan tidak ada guru. Bahkan warganya

hanya tinggal di desa itu hanya pada

musim ikan. Di luar musim itu mereka pergi ke daerah lain untuk mencari sum-

ber penghiduan lain bersama keluarga

dan anak-anak mereka. Hanya beberapa desa dari kecamatan-kecamatan yang su-

dah dikunjungi belum memiliki layanan

pendidikan dini (PAUD). Ada beberapa de-sa yang sudah memiliki/pernah merintis

PAUD namun kemudian banyak yang ber-

henti beroperasi. Hambatan utamanya ada

tiga, yaitu tidak ada murid, tidak ada guru dan tidak ada dana operasional.

b. Di beberapa kecamatan yang sudah dikunjungi ditemukan beberapa pihak

khusus yang membantu peningkatan pela-

yanan dasar bidang pendidikan dan kesehatan bagi balita dan anak-anak di

desa-desa, yaitu Program Generasi Sehat

Cerdas (GSC) dari Kementerian Desa dan Program Keluarga Harapan (PKH) dari

Depsos. Program-program tersebut ter-

dapat di Kec. Putussibau Selatan, di Silat

Hulu dan di kec. Seberuang, meskipun di Kec. Seberuang program PKH baru diso-

sialisasi awal tahun 2016. Beberapa warga

yang ditemui memberi kesaksian bahwa program GSC berjalan dengan cukup baik

dan terasa manfaatnya. Sedangkan PKH

tidak begitu dikenal warga. Hal itu mung-kin disebabkan karena program itu masih

baru (Seberuang) dan jangkauan laya-

nannya terbatas (hanya beberapa keluarga “terpilih”? yang menerima manfaat dari

PKH).

c. Kebanyakan keluarga miskin mendapat

pelayanan BLSM dan Raskin. Beberapa keluarga miskin lainnya mendapat bantu-

an BPJS kesehatan.

d. Sementara itu bidang pelayanan dasar

lainnya, seperti pemberdayaan perempu-an dan anak, kaum difabel/ berkebu-

tuhan khusus, kelompok marginal,

pengembangan kesejahteraan keluarga, pelestarian dan pengembangan adat dan

kearifan lokal serta pelestarian dan

pengembangan seni budaya desa, pengem-bangan kerukunan dan ketenteraman an-

tar warga desa dan / atau antar desa,

pengembangan media informasi desa un-tuk masyarakat desa dan pengelolaan

akses informasi antar warga desa dan /

antar desa rata-rata masih belum terfasili-

tasi dengan baik. Di beberapa desa ada kelompok PKK namun kegiatannya tidak

begitu intensif maskipun sudah ada

dukungan dana dari desa. Kegiatan peles-tarian adat-istiadat dilakukan melalui

dibentuknya kepengurusan adat. Kearifan

lokal dan pengembangan seni-budaya dae-rah mulai di lakukan melalui sanggar seni

-budaya seperti di desa Ranyai dan Nanga

Lot, kec. Seberuang. Namun aktivitasnya masih terbatas hanya pada event-event

tertentu seperti saat Gawai Dayak atau

ada kunjungan tamu khusus.

e. Tidak pernah terjadi konflik serius antar warga/ atau antar desa. Namun konflik

yang dipicu masalah batas wilayah cukup

menguat akhir-akhir ini terutama di kec. Suhaid dengan Kec. Selimbau, Semitau

dan Seberuang.

f. Kehadiran kelompok GAFATAR di Kec. Semitau cukup menggemparkan warga

sekitar. Namun masalah itu sudah

terselesaikan berkat kesigapan aparat kea-manan.

3.4. Evaluasi, Rekomendasi dan RKTL

3.4.1. Evaluasi

Keiatan bulan Februri 2016 masih difokuskan

pada observasi / pengenalan lokasi dan pekerjaan sebagai TA PD. Sebagai starting point, kegiatan

bulan Februari 2016 memberikan arti penting

karena memberikan pemahaman yang cukup

lengkap mengenai pekerjaan, pihak dan faktor-faktor lain yang terkait.

Meskipun belum mendapat pembekalan / training pra tugas, kegiatan penguatan kapasitas diri (self-

capacity building) sudah dilakukan secara mandiri

secara internal bersama TA lain yang sudah

berpengalaman, belajar dari artikel, dokumen dan produk hukum terkait, serta melakukan koordinasi

dengan SATKER Kabupaten dan kunjungan

lapangan ke beberapa kecamatan.

Meskipun masih banyak hal yang perlu dipelajari,

namun berkat dukungan dari banyak pihak,

khususnya TA dan BPMPD Kabupaten, kegiatan bulan Februari ini dirasakan memberikan hasil

yang cukup memuaskan sebagai dasar untuk

melaksnakan tugas selanjutnya sebagai TA PD.

Page 10: PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT … · baik studi literature (data BPS, dokumen desa: RPJMDes, RKPDes, APBDes dan Laporan Keuangan Desa seagai realisasi dari APBDes) maupun

10

Laporan … (lanjutan)

3.4. Evaluasi, Rekomendasi dan RKTL

Hasil dari kunjungan lapangan yang dilakukan di

bulan Februari 2016 melahirkan beberapa rekomendasi dan tindak lanjut dalam rangka

peningkatan pengelolaan kegiatan pengembangan

pelayanan dasar:

1. Hasil kunjungan lapangan bulan Februari 2016

mengenai tingkat pelayanan dasar di desa-desa

di Kabupaten Kapuas Hulu belum dapat dijadikan dasar acuan untuk perumusan

langkah strategis pendampingan desa ke depan.

Hal itu dikarenakan data yang terkumpul masih sangat minim, sehingga belum mewakili

keadaan di desa-desa di kecamatan lainnya.

2. TA PD perlu melakukan kunjungan lapangan dan studi mendalam mengenai tingkat pelayaan

dasar di desa-desa di Kabupaten Kapuas Hulu.

3. Perlu dilakukan sosialisasi yang intens

mengenai pelayanan dasar di tingkat kecamatan dan desa bakan dusun.

4. Perlu dilakukan penguatan lebih lanjut terhadap

perencanaan desa tahun anggaran 2017

khususnya di bidang PD; 5. Penguatan kapasitas dan peningkatan jumlah

Kader pelayanan dasar di desa, khususnya un-

tuk pelayanan bidang pendidikan dan kesehatan

di desa. 6. Penguatan terhadap kapasitas PD/PLD dalam

memfasilitasi pengembangan pelayanan dasar.

7. PD/PLD mendorong dan memfasilitasi muncul-

nya komunitas kreatif, seperti sanggar seni-

budaya, Karang Taruna, dll., di desa. 8. PD/PLD melakukan koordinasi dengan

stekholder dalam pelaksanaan pendampingan

bidang pelayanan dasar desa.

Penyusunan Pelaporan

Penyusunan laporan bulanan dilakukan tanggal 04 Maret 2016

Kunjungan/Supervisi/Monitoring/Evaluasi

12-17 Maret 2016: Putussibau Selatan: kun-jungan ke dusun Belatung untuk penyelesaian

masalah administrative dusun Belatung.

28-31 Maret 2016: Empanang: desa Bajau An-

dai, Laja Sandang, Kumang Jaya, Tintin Pen-injau malihat langsung masalah desa-desa

termiskin di Kapuas Hulu.

Pelatihan / Pengembangan kapasitas

21-24 Maret 2016: pelatihan Aparat Kecama-

tan yang diselenggarakan BKD Kabupaten un-

tuk pengembangan kapasitas diri (self-CB) .

Peningkatan Kapasitas PD, PLD penggalian ide

tentang pengembangan pelayanan dasar

menggunakan metode Appreciative Inquiry un-tuk Kades

Koordinasi

Melakukan koordinasi dengan Satker BPMPD, DINKES, DISDIKPORA, DISBUDPAR, DINSOS,

PROCLIM, TA lain tentang pengembangan pela-

yanan dasar.

Pendampingan/ Fasilitasi

Research and development

Penyusunan kerangka riset bidang pengem-

bangan pelayanan dasar di Kapuas Hulu.

Rakorprov

Rakor TA?

Pembekalan TA?

Rakorkab

2-3 Maret 2016 Rakor TA, PD

3.4.2. Rekomendasi 3.4.3. RKTL (bulan depan)

Page 11: PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT … · baik studi literature (data BPS, dokumen desa: RPJMDes, RKPDes, APBDes dan Laporan Keuangan Desa seagai realisasi dari APBDes) maupun

11

Kendala dan Permasalahan

1. Belum terfasilitasinya perencanaan pela-

yanan desa

Hasil kunjungan langsung ke lapangan

ditemukan bahwa masih banyak desa yang

belum terfasilitasi perencanaan desa tahun anggaran 2016 karena beberapa keterbatasan

diantaranya kekosongan PD, kapasitas PD ren-

dah, desa yang jauh tanpa sinyal dan pemahaman terhadap regulasi yang ada

berbeda-beda khususnya dalam pelaksanaan

penataan usulan di empat bidang yaitu Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Bidang

Pembangunan Desa, Bidang Pembinaan dan

pemberdayaan Masyarakat sesuai dengan permendagri 114.

2. Minim riset, data tidak valid

Diperlukan suatu dasar ilmiah yang kuat un-tuk menyusun suatu perencanaan pem-

bangunan yang berkelanjutan. Demikian juga

untuk menyusun rencana pengembangan pe-layanan dasar. Sementara ini hasil

penelitian ilmiah mengenai kondisi terkini

pelayanan dasar di Kabupaten Kapuas Hulu masih sangat minim, sehingga pihak-pihak

terkait yang akan menyusun kebijakan pem-

bangunan dan perencanaan pengembangan pelayanan dasar masih sulit mendapat referen-

si. Sebagai contoh di Kapuas Hulu masih

ditemukan penggunaan data yang sudah ked-

aluarsa (data 10-15 tahun lalu) yang dipakai untuk dasar melaksanakan program layanan

dasar untuk keluarga miskin, seperti bantuan

BPJS kesehatan BLSM, RASKIN, dll., sehingga bantuan yang diberikan sering menjadi tidak

tepat sasaran.

3. Minim SDM

Dari hasil studi awal disadari bahwa permasa-

lahan minimnya SDM aparat pemerintahan desa masih menjadi salah satu factor peng-

hambat pelaksanaan pelayanan dasar di KH.

Ketiadaan tenaga pendidik dan tenaga medis di

derah pedalaman juga menjadi hambatan terbesar melakukan pelayanan dasar bidan

pendidikan dan kesehatan di daerah—daerah

sulit tersebut.

1. Kendala 4. Minim infrastruktur

Buruknya kondisi jalan dan jembatan masih menjadi permasalahan terbesar di banyak de-

sa di Kapuas Hulu. Banyak desa dan dusun

jauh di pedalaman masih terisolir. De-

sa/dusun tersebut masih kesulitan mengakses layanan pendidikan, kesehatan dan layanan

social lainnya. Infrastruktur pendukung

komunikasi dan informasi juga masih minim di desa-desa yang jauh terpencil. Masih ban-

yak desa/dusun tanpa sinyal dan belum bisa

menangkap informasi yang disalurkan melalui Radio dan TV .

5. Kebijakan bias politik Dari kesaksian beberapa Kepala Desa dan

warga masyarakat yang ditemui dalam kun-

jungan lapangan ditemukan bahwa:

Tidak dipungkiri ada Kepala Desa yang bias politik dalam menafsirkan visi dan misinya

kedalam RPJMDes dan RKPDes serta

mengikatnya dengan Perdes. Usulan-usulan kegiatan pun tidak terlepas dari kepentingan

politik pihak tertentu.

Perbedaan pandangan politik juga ber-

pengaruh pada tingkat keharmonisan hub-ungan antar warga di dalam desa / antar

desa.

6. Konflik (batas wilayah)

Kecamatan Suhaid, sebagai kecamatan baru

hasil pemekaran dari kecamatan Semitau dan Slimbau adalah kecamatan yang memiliki pal-

ing banyak masalah batas desa, seperti masa-

lah batas desa dengan Masedan Raya, Semi-

tau, batas Mensusai dengan Selimbau dan bahkan batas Jongkong Hulu dengan desa

Seneban, Seberuang. Masalah batas dengan

desa Seneban ini mestinya tidak terjadi karena Kec. Seberuang tidak terkait dengan pemekar-

an kecamatan Suhaid. Permasalahan batas

wilayah desa dan atau kecamatan ini tidak hanya terkait dengan masalah administrative,

melainkan juga menyentuh masalah sumber

penghidupan masyarakat, masalah budaya, suku dan bahkan agama, sehingga mendesak

untuk diselesaikan.

Meskipun bulan Februari 2016 merupakan

“starting point” pelaksanaan tugas saya sebagai TA PD namun tidak ada kendala berarti dalam

pelaksanaan tugas. Kunjungan lapangan belum

bianyak dilakukan karena masih fokus pada pen-

guatan kapasitas individu dan koordinasi.

2. Permasalahan

Page 12: PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT … · baik studi literature (data BPS, dokumen desa: RPJMDes, RKPDes, APBDes dan Laporan Keuangan Desa seagai realisasi dari APBDes) maupun

12

Penutup

1. Pemerintah Provinsi diharapkan dapat segera

melakukan penguatan terhadap Pendamping Desa yang telah dimobilisasi.

2. Pemerintah Daerah segera membuat juknis

pelaksanaan kerja TA, PD dan PLD dalam

rangka memfasilitasi kegiatan pendampingan desa.

3. Pemerintah diharapkan dapat membuat

langkah tanggap untuk melakukan pelatihan kepada para pendamping professional desa

dalam rangka mewujudkan pendamping yang

profesional dalam pengawalan UU Desa. 4. TA 6 (PD) masih perlu melakukan kunjungan

lapangan dan studi yang lebih mendalam, luas

(melibatkan stakeholder lain) dan merata di semua kecamatan mengenai tingkat pelayaan

dasar di desa-desa di Kabupaten Kapuas Hulu.

5. Pemerintah Desa diharapkan tanggap untuk

melakukan penguatan terhadap pemahaman

masyarakat dan pemerintah desa mengenai

pelayanan dasar. 6. Pemerintah kabupaten dapat segera

melakukan penguatan terhadap perencanaan desa tahun anggaran 2017 khususnya di bi-

dang PD.

1. Kesimpulan

1. Implementasi UU Desa masih belum optimal

karena masih banyak keterbatasan dan kekurangan terhadap pemahaman regulasi

yang ada.

2. Sosialisasi dan identifikasi keterpenuhan pela-

yanan dasar di desa belum dapat dilakukan secara merata dan mendalam karena

keterbatasan waktu dan biaya.

3. Tingkat pemahaman aparat pemerintahan De-sa dan masyarakat terhadap pelayanan dasar

relative masih rendah.

4. Hasil kunjungan lapangan bulan Februari 2016 mengenai tingkat pelayanan dasar di

desa-desa di Kabupaten Kapuas Hulu belum

dapat dijadikan dasar acuan untuk perumusan langkah strategis pendampingan

desa ke depan. Hal itu dikarenakan data yang

terkumpul masih sangat minim (hasil

kunjungan awal/sekilas) ke enam kecamatan, sehingga belum mewakili keadaan di desa-desa

di kecamatan lainnya.

5. Masih diperlukan penguatan terhadap

pemahaman masyarakat dan pemerintah desa

mengenai pelayanan dasar. 6. Diperlukan penguatan lebih lanjut terhadap

perencanaan desa tahun anggaran 2017

khususnya di bidang PD.

2. Saran