program kerja balai embrio ternak cipelang gbib 2015

Upload: faizal

Post on 05-Mar-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Program Kerja Balai Embrio Ternak Cipelang GBIB 2015

TRANSCRIPT

  • Yogyakarta, 4 Mei 2015

  • TUPOKSI BET Permentan No : 57/permentan/OT.140/5/2013 Tugas melaksanakan Produksi, Pengembangan dan distribusi Embrio. Fungsi :Penyusunan program, rencana kerja, dan anggaran, pelakasanaan kerja sama, serta penyiapan evaluasi dan pelaporan;Pelaksanaan pemeliharaan ternak donor, ternak resipien dan bibit ternak;Pelaksanaan pnyiapan ternak donor, superovulasi, inseminasi buatan, panen/flushing dan seleksi/klasifikasi embrio;Pelaksanaan pemeliharaan embrio;Pelaksanaan penyiapan ternak resipien dan transfer embrio;Pelaksanaan registrasi bibit hasil transfer embrio;Pemeliharaan, pemeriksaan kesehatan hewan, dan pelaksanaan diagnosa penyakit hewan;Penyediaan pakan ternak dan pengelolaan hijauan pakan ternak;Pemberian pelayanan pengujian mutu embrio;Pemberian bimbingan teknis pemeliharaan ternak donor, ternak resipien, bibit ternak, produksi dan transfer embrio;Pemberian pelayanan teknis pemeliharaan ternak donor, ternak resipien, bibit ternak, dan kesehatanhewan;Pemberian pelayanan teknis produksi dan aplikasi transfer embrio;Pemberian informasi, dokumentasi, dan penyebaran embrio, hasil transfer embrio dan bibit ternak;Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga BET.

  • Visi Menjadi Sumber Benih dan Bibit Ternak Unggul Nasional

    MisiMeningkatkan populasi donor untuk optimalisasi produksi embrio. Optimalisasi resipien guna meningkatkan kelahiran hasil TE untuk penyediaaan benih dan bibit sapi unggul.3. Meningkatkan pemanfaatan sapi lokal sebagai sumber benih, bibit dan pelestarian plasma nutfah.4. Meningkatkan kualitas pelayanan, penyebaran informasi, pemasaran produk, monitoring dan evaluasi serta kerjasama dalam penyediaan benih dan bibit sapi unggul5. Meningkatkan sumberdaya manusia yang profesional melalui pendidikan dan pelatihan, seminar, workshop, apresiasi sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan pengembangan profesi. 6. Meningkatkan akuntabilitas kinerja dengan tertib administrasi, perencanaan, keuangan, koordinasi, komunikasi dan kolaborasi.

  • PENDAHULUAN

    Latar Belakang Kegiatan.

    Mendukung program Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian tahun 2015 melalui peningkatan populasi dan produktivitas sapi dan kerbau yang bermuara pada swasembada daging sapi dan kerbauPeningkatan populasi ternak sapi/kerbau melalui kegiatan optimalisasi kelahiran melalui Inseminasi Buatan (IB).

  • Maksud Kegiatan :Terjadinya kebuntingan dan kelahiran dalam satu periode waktu tertentu

    Tujuan Kegiatan :

    Meningkatkan ternak yang diinseminasi dalam waktu singkat dan serempakMemperpendek jarak waktu kelahiranMenghemat waktu dan tenaga inseminatorHasil IB yang lebih pasti

  • Target dan Sasaran kegiatanTarget kegiatan 26.000 ekor betina produktif dengan rincian :a. Terlaksananya seleksi akseptor sebanyak 40.000 ekorb. Terlaksananya gertak berahi dan inseminasi buatan sebanyak 26.000 ekorc. Terlaksananya PKB sebanyak 26.000 ekord. Tercapainya kebuntingan 50-60%

    2. Kegiatan Percepatan Peningkatan Populasi melalui Gertak Berahi dan Inseminasi Buatan dilaksanakan pada :a. Provinsi Riau dengan target 10.000 ekorb. Provinsi Banten dengan target 1.000 ekorc. Provinsi Sulawesi Tenggara dengan target 10.000 ekord. Provinsi Sulawesi Barat dengan target 5.000 ekore. dan/atau Wilayah Binaan BET lainnya

  • 1. MateriSapi/kerbau betina produktif yang akan diseleksi dan disinkronisasi adalah sapi/kerbau milik Dinas daerah dan kelompok Peternak yang terdapat di wilayah Propinsi/Kabupaten /Kota.Bahan dan alat yang digunakan selama kegiatan Percepatan Populasi melalui Gertak Berahi dan Inseminasi Buatan adalah sebagai berikut :- Preparat Hormon Prostaglandin F2 (PGF2).- Semen beku dari B/BIB Nasional- Obat-obatan dan Vitamin- Peralatan Sinkronisasi dan IB

  • Syarat syarat Sapi/kerbau Akseptor1. Ternak betina (dara/induk)2. Memiliki Nilai Kondisi Tubuh (NKT) 2,5 (skala 1 5)3. Ternak yang tidak bunting dan status reproduksinya normal 4. Minimal 40 hari setelah melahirkan5. Ternak dalam kondisi sehat (tidak berada dalam wilayah yang terjangkit wabah PHMS)

  • 2. Metode Gertak Berahi danInseminasi Buatan

    Kegiatan GBIB dilakukan dengan terlebih dahulu palpasi rektal pada ternak sapi/kerbau betina produktif. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi status reproduksi dan kelayakan ternak tersebut untuk dilakukan sinkronisasi. Pemilihan metode penyuntikan menggunakan preparat hormon Prostaglandin (PGF2) dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan status reproduksi ternak tersebut.Sapi akseptor yang memenuhi persyaratan akan mengikuti program sinkronisasi, dengan metode sebagai berikut :

    A. Metode Satu Kali Penyuntikan

    Akseptor pada kondisi ada Corpus Luteum (CL) fungsional (CL hari ke 7-17) akan langsung dilakukan penyuntikan hormon PGF2 1 (satu) kali dengan metode satu kali penyuntikan.

  • Pelaksanaan IB :Akseptor menunjukan gejala berahi (48-72 jam) setelah penyuntikan preparat hormon Prostaglandin PGF2 dan IB dilakukan 6-8 jam setelah tanda berahi terlihat.Bila tanda berahi tidak terlihat, IB dilakukan selambat-lambatnya 72 sampai dengan 96 jam atau 3-4 hari setelah penyuntikan preparat hormon Prostaglandin PGF2 Bila IB tidak dapat dilakukan karena satu dan lain hal, maka dilakukan penyuntikan PGF2 yang ke 2 yaitu pada hari ke 11 setelah penyuntikan PGF2 yang pertama.

  • B. Metode Dua Kali Penyuntikan

    Akseptor yang lolos seleksi akan langsung dilakukan penyuntikan preparat hormon PGF2 ke-1 dan akan dilakukan penyuntikan hormon PGF2 kembali pada hari ke-11 setelah penyuntikan pertama

    Akseptor yang menunjukan gejala berahi/estrus langsung setelah penyuntikan hormon PGF2 kedua dapat dilaksanakan IB ( 68 Jam sejak awal muncul gejala berahi)Akseptor yang tidak menunjukan gejala berahi (silent Heat) IB dilakukan selambat-lambatnya 72 sampai dengan 96 jam atau 3-4 hari setelah penyuntikan preparat hormon Prostaglandin PGF2 kedua.

  • Aplikasi Transfer Embrio (TE)Aplikasi Transfer Embrio (TE) disinergikan dengan kegiatan Percepatan Peningkatan Populasi melalui Gertak Berahi dan Inseminasi Buatan Ternak yang dapat dilakukan aplikasi TE harus memenuhi persyaratan:Ternak adalah dara atau induk dalam kondisi tidak bunting, memiliki organ reproduksi baik dan memiliki catatan reproduksi / siklus berahi normal; Performa tubuh baik dan sehat dengan Body Condition Score (BCS) 2,75-3,25 pada skala 5; Sehat, tidak menunjukkan gejala klinis penyakit hewan menular strategis;Terseleksi setelah palpasi rektal, pada salah satu ovarium memiliki corpus luteum (CL) fungsional. Tidak pernah mengalami gagal bunting lebih dari 2 kali.

  • Pelaksanaan aplikasi TE dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu :

    Aplikasi TE Kelahiran TunggalUntuk sapi yang akan dilakukan aplikasi TE, maka pada saat gejala berahi muncul sapi tersebut tidak dilakukan IB tetapi dilakukan pengamatan berahinya (waktu dan derajat berahi).Setelah 7 (tujuh) hari dari masa berahi, dilakukan seleksi pada sapi tersebut untuk pelaksanaan aplikasi TE.Untuk sapi yang tidak memenuhi syarat untuk dilaksanakan aplikasi TE (tidak ada CL), maka sapi tersebut dapat dilakukan kembali penyuntikan preparat hormon PGF2 yang kedua waktunya 1-3 hari setelah dilakukan seleksi.

  • 2. Aplikasi TE Kelahiran Ganda (IB dan TE)Untuk sapi yang akan dilakukan aplikasi TE untuk program kelahiran ganda maka pada saat muncul gejala berahi langsung dilakukan IB pada sapi tersebut. 7 (tujuh) hari setelah di IB, dilakukan kembali seleksi pada sapi-sapi tersebut untuk mengetahui layak atau tidak dilaksanakan aplikasi TE. Untuk program ini pendeposisian embrio dilakukan berseberangan dengan kornua yang terdapat CL (Contralateral). Dengan metode ini, program aplikasi TE tidak mengganggu program IB yang telah direncanakan oleh inseminator sehingga program ini dapat berjalan selaras dan saling mendukung. Untuk menghindari kesalahan penentuan definisi antara pedet hasil IB dan TE, maka bangsa embrio yang digunakan dalam aplikasi TE harus berbeda dengan bangsa resipien atau bangsa pejantan yang digunakan pada aplikasi IB.

  • Pemeriksaan Kebuntingan (PKb)Pemeriksaan kebuntingan dilaksanakan 2 (dua) bulan setelah pelaksanaan IBAkseptor yang dinyatakan bunting dilakukan pencatatan dan pemeliharaan kesehatan untuk menjamin amannya kebuntingan hingga saat melahirkan. Akseptor yang pada saat diperiksa kebuntingan ternyata tidak bunting, ditangani sesuai kasusnya (gangrep/pelaksanaan IB terlambat).

  • Skema Pelaksanaan Kegiatan

  • Tugas Pelaksanaan dan Pembiayaan

    NoKegiatanBETDinas1Penyediaan Akseptor Prov. RiauV

    2Penyediaan Peralatan dan bahanSeluruh peralatan dan bahan-3Penyediaan tenaga teknis tenaga PendampingTenaga utama4Pelaksanaan KegiatanVV5Pelaporan V6Pengolahan data pelaporanV7Evaluasi Hasil KegiatanVV

  • NoFasilitas yang diterima1Preparat hormon Prostaglandin F2 (PGF2)2Semen beku3Vitamin dan obat-abatan4Peralatan sinkronisasi dan IB5Sarana penunjang (sepatu boot, wear pack, tas, topi)6Formulir kegiatan Sinkronisasi dan alat tulis7Operasional Pembiayaan kegiatan

  • OPERASIONAL KEGIATANOPERASIONAL SELEKSI AKSEPTORRp.50.000/EKOROPERASINAL PENYUNTIKANRP. 30.000/EKOROPERASIONAL IB RP. 30.000/EKOROPERASIONAL PKB/ATRRP. 30.000/EKORPerjalanan dari Provinsi ke Kabupaten/kelompok (terbatas)Perjalanan dari Kabupaten ke kelompok (terbatas)Honor (terbatas)

  • PENGORGANISASIANPEMBENTUKAN TIM PELAKSANA :BET CIPELANG (SK KA BET CIPELANG)TIM PELAKSANA & TIM TEKNIS LAPANGAN (SK KEPALA DINAS PROPINSI)

  • PELAPORAN DAN EVALUASIPUSAT* KO ; Koordinasi

  • Pertanggungjawaban Pembiayaan

    Merekap data petugas pelaksana kegiatan;Menyusun data tagihan biaya operasional petugas pelaksana kegiatan atau menyusun data tagihan operasional perjalanan pelaksana kegiatan;Membuat tagihan pembayaran sebagaimana blanko (terlampir);Membuat rekapitulasi tagihan pembayaran;Menagihkan pembiayaan kegiatan pada bendahara BET Cipelang.Dibayarkan setelah semua bukti administrasi dan kegiatan diperoleh.

  • Monitoring Monitoring dilaksanakan untuk mengetahui perkembangan setiap kegiatan.2. PelaporanPelaksana ditingkat lapangan wajib melakukan pencatatan seperti pada form kegiatanDinas kab/kota melakukan rekapitulasi seluruh laporan perkembangan yang diterima dari petugas lapangan untuk disampaikan ke Dinas provinsi dengan ditembuskan ke BET Cipelang.Dinas Provinsi melakukan rekapitulasi seluruh laporan perkembangan yang diterima dari kab/kota.Laporan dari dinas provinsi dilaporkan ke BET Cipelang, selanjutnya BET Cipelang menyampaikan kepada Dirjen PKH cq. Direktorat Budidaya Ternak.

  • Evaluasi

    Evaluasi kegiatan dilakukan secara berkalaTingkat Provinsi : Dinas Peternakan atau Dinas yang membidangi fungsi peternakanUPT Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan: BET Cipelang selaku penanggungjawab kegiatan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui kendala dan permasalahan yang dihadapi di lapangan pada saat pelaksanaan kegiatan. Dengan demikian diharapkan adanya perbaikan pelaksanaan pada kegiatan yang akan datang dengan pemecahan masalah yang tepat.

  • CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015

  • Kegiatan Sinkronisasi Reguler s/d Maret 2015

    NoLokasiJml target (ekor)Seleksi (ekor)Realisasi Sinkron (ekor)IB (ekor)Keterangan1Provinsi Sumatera Utara500500500300Kegiatan IB masih dilaksanakan pada bulan April2Provinsi Riau1,0001,4441,019633Kegiatan IB masih dilaksanakan pada bulan April3Provinsi Jawa Timur1,0001,2001,000550Kegiatan sinkron dan IB masih dilaksanakan bulan April4Provinsi Jawa Barat2,3001,2351,050340Kegiatan sinkron dan IB masih dilaksanakan bulan April5Provinsi Jawa Tengah1,7001,180828369Kegiatan sinkron dan IB masih dilaksanakan bulan April6Provinsi Sulawesi Tenggara1,00019610521Kegiatan sinkron masih dilaksanakan bulan April Jumlah 7,5005,7554,5022,213Persentase (%)6049

  • Kegiatan GBIB s/d 24 April 2015

  • RENCANA GBIB DAN TE PROV. RIAU TAHUN 2015

  • RENCANA GBIB DAN TE DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2015

  • RENCANA GBIB DAN TE PROV. SULTRA TAHUN 2015

  • RENCANA GBIB DAN TE PROV. SULBAR TAHUN 2015

  • WORKSHOP IB-PKB-ATR

    NoWaktu kegiatanTarget Realisasi % 16-8 April 201530 42 140 211-13 Mei 201530 - 319-21 Mei 201530 - 426-28 Mei 201530 - 53-5 Juni 201525Jumlah145 42 29

  • Jadwal Palang Kegiatan GBIB & TE

  • PERMASALAHAN DAN TINDAKLANJUT

    MasalahRencana dan Tindak LanjutPeningkatan PRODUKSI TERNAK Sinkronisasi berahi sebanyak 4.211 dari target sinkronisaasi sebanyak 33.500 ekor Lokasi ternak yang terpisah-pisah (berjauhan) / tidak berkelompok, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan kegiatan sinkronisasi berahiKetrampilan SDM teknis tidak merataPemahaman peternak tidak samaPetugas daerah minta honor terlebih dahulu sebelum dilakukan kegiatanKendala Pengumpulan laporan dan BASTMemberi pemahaman ke peternak dan petugas daerah untuk mengumpulkan ternak pada daerah padat populasi sehingga akan memudahkan petugas melaksanakan sinkronisasiDilakukan pelatihan dan refreshing terhadap petugas teknisDilakukan sosialisasi oleh petugas Pembayaran dilakukan sesuai dengan laporan yang masukMeningkatkan koordinasi petugas rekorder dan petugas teknis lapangan

  • Evaluasi SINKRONISASITahun 2009 : 2.500 : C/R : 49 %, S/C : 1 1.5Tahun 2013 : 3.000 : C/R : 54 %, S/C : 1 1,5Tahun 2014 : 4.250 : C/R : 60 %, S/C : 1 1.5Range C/R : 30 80 %.Permasalahan :Data PKB tidak semua masuk/tidak dilaksanakan PKB (lewat akhir tahun)Sapi yang di IB keluar dari kelompok/mutasi ke daerah lain.

  • Rearing Sapi Bibit di BET Cipelang

  • Pakan di BET Cipelang

  • Form Seleksi Akseptor Gerakan Penyerentakan Berahi dan Pelayanan Inseminasi Buatan (GBIB) Lokasi : Keterangan : * : kategori lain-lain : BCS akseptor kurang, post partum, post IB, sapi daraPenanggung Jawab Penanggung Jawab

    Koordinator Lapangan

  • Form Penyuntikan Hormon Gerakan Penyerentakan Berahi dan Pelayanan Inseminasi Buatan (GBIB)Lokasi : Penanggung Jawab

    Koordinator Lapangan

    SELEKSI

    Lampiran 1

    FORM SELEKSI AKSEPTOR GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORHASIL SELEKSI AKSEPTORKETERANGAN

    KONDISI OVARIUMGANGGUAN REPRODUKSIBUNTINGLAIN-LAIN*PETUGAS

    FolikelCL

    1234567891011

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Keterangan:

    * : kategori lain-lain : BCS akseptor kurang, post partus, post IB, sapi dara

    MengetahuiPenanggung Jawab Lapang/Koordinator

    Kepala Dinas

    GANGREP

    Lampiran 2

    FORM PENANGANAN GANGGUAN REPRODUKSI GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORGANGGUAN REPRODUKSIPENANGANAN GANGGUAN REPRODUKSIPENYUNTIKAN HORMON PGF2PELAKSANAAN INSEMINASI BUATANPEMERIKSAAN KEBUNTINGANKETERANGAN

    VITAMIN AD3E3HORMON GNRHSPOOLLAIN-LAINPETUGASTANGGALNAMA PGF2PETUGASTANGGALNAMA PGF2PETUGASTANGGALKODE STRAWPETUGASTANGGALKODE STRAWPETUGASTANGGALHASILPETUGAS

    PGF2 IPGF2 IIIB 1IB 2+-

    1234567891056786101216141516171819202122

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Mengetahui

    Penanggung Jawab Lapang/Koordinator

    Kepala Dinas

    PENYUNTIKAN

    Lampiran 3

    FORM PENYUNTIKAN HORMON ( PGF2) GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORPENYUNTIKAN HORMON PGF2KETERANGAN

    TANGGALNAMA PGF2PETUGASTANGGALNAMA PGF2PETUGAS

    PGF2 IPGF2 I

    1234567591011

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Mengetahui

    Kepala Dinas

    IB

    Lampiran 4

    FORM INSEMINASI BUATAN (IB) GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORINSEMINASI BUATANKETERANGAN

    TANGGAL IB 1KODE STRAWPETUGASTANGGAL IB 2KODE STRAWPETUGAS

    1234567891011

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    MengetahuiPenanggung Jawab Lapang/Koordinator

    Kepala Dinas

    PKB

    Lampiran 5

    FORM PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KEBUNTINGAN (PKB) GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORPEMERIKSAAN KEBUNTINGANKETERANGAN

    TANGGALHASILPETUGAS

    +-

    123456789

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    MengetahuiPenanggung Jawab Lapang/Koordinator

    Kepala Dinas

    GLOBAL

    Lampiran 6

    FORM KEGIATAN GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORHASIL SELEKSI AKSEPTORPENYUNTIKAN HORMON PGF2INSEMINASI BUATANPEMERIKSAAN KEBUNTINGANKETERANGAN

    KONDISI OVARIUMGANGGUAN REPRODUKSIBUNTINGLAIN-LAIN*PETUGASTANGGALNAMA PGF2PETUGASTANGGALNAMA PGF2PETUGASTANGGAL IB 1KODE STRAWPETUGASTANGGAL IB 2KODE STRAWPETUGASTANGGALHASILPETUGAS

    FolikelCLPGF2 IPGF2 I+-

    123456789101112131415161718192021222324252627

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Keterangan:

    * : kategori lain-lain : BCS akseptor kurang, post partus, post IB, sapi dara

    MengetahuiPenanggung Jawab Lapang/Koordinator

    Kepala Dinas

  • Form Penyuntikan Hormon Gerakan Penyerentakan Berahi dan Pelayanan Inseminasi Buatan (GBIB)Lokasi : Penanggung Jawab

    Koordinator Lapangan

    SELEKSI

    Lampiran 1

    FORM SELEKSI AKSEPTOR GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORHASIL SELEKSI AKSEPTORKETERANGAN

    KONDISI OVARIUMGANGGUAN REPRODUKSIBUNTINGLAIN-LAIN*PETUGAS

    FolikelCL

    1234567891011

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Keterangan:

    * : kategori lain-lain : BCS akseptor kurang, post partus, post IB, sapi dara

    MengetahuiPenanggung Jawab Lapang/Koordinator

    Kepala Dinas

    GANGREP

    Lampiran 2

    FORM PENANGANAN GANGGUAN REPRODUKSI GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORGANGGUAN REPRODUKSIPENANGANAN GANGGUAN REPRODUKSIPENYUNTIKAN HORMON PGF2PELAKSANAAN INSEMINASI BUATANPEMERIKSAAN KEBUNTINGANKETERANGAN

    VITAMIN AD3E3HORMON GNRHSPOOLLAIN-LAINPETUGASTANGGALNAMA PGF2PETUGASTANGGALNAMA PGF2PETUGASTANGGALKODE STRAWPETUGASTANGGALKODE STRAWPETUGASTANGGALHASILPETUGAS

    PGF2 IPGF2 IIIB 1IB 2+-

    1234567891056786101216141516171819202122

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Mengetahui

    Penanggung Jawab Lapang/Koordinator

    Kepala Dinas

    PENYUNTIKAN

    Lampiran 3

    FORM PENYUNTIKAN HORMON ( PGF2) GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORPENYUNTIKAN HORMON PGF2KETERANGAN

    TANGGALNAMA PGF2PETUGASTANGGALNAMA PGF2PETUGAS

    PGF2 IPGF2 I

    1234567591011

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Mengetahui

    Kepala Dinas

    IB

    Lampiran 4

    FORM INSEMINASI BUATAN (IB) GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORINSEMINASI BUATANKETERANGAN

    TANGGAL IB 1KODE STRAWPETUGASTANGGAL IB 2KODE STRAWPETUGAS

    1234567891011

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    MengetahuiPenanggung Jawab Lapang/Koordinator

    Kepala Dinas

    PKB

    Lampiran 5

    FORM PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KEBUNTINGAN (PKB) GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORPEMERIKSAAN KEBUNTINGANKETERANGAN

    TANGGALHASILPETUGAS

    +-

    123456789

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    MengetahuiPenanggung Jawab Lapang/Koordinator

    Kepala Dinas

    GLOBAL

    Lampiran 6

    FORM KEGIATAN GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORHASIL SELEKSI AKSEPTORPENYUNTIKAN HORMON PGF2INSEMINASI BUATANPEMERIKSAAN KEBUNTINGANKETERANGAN

    KONDISI OVARIUMGANGGUAN REPRODUKSIBUNTINGLAIN-LAIN*PETUGASTANGGALNAMA PGF2PETUGASTANGGALNAMA PGF2PETUGASTANGGAL IB 1KODE STRAWPETUGASTANGGAL IB 2KODE STRAWPETUGASTANGGALHASILPETUGAS

    FolikelCLPGF2 IPGF2 I+-

    123456789101112131415161718192021222324252627

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Keterangan:

    * : kategori lain-lain : BCS akseptor kurang, post partus, post IB, sapi dara

    MengetahuiPenanggung Jawab Lapang/Koordinator

    Kepala Dinas

  • Form Inseminasi Buatan Gerakan Penyerentakan Berahi dan Pelayanan Inseminasi Buatan (GBIB) Lokasi : Penanggung Jawab

    Koordinator Lapangan

    SELEKSI

    Lampiran 1

    FORM SELEKSI AKSEPTOR GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORHASIL SELEKSI AKSEPTORKETERANGAN

    KONDISI OVARIUMGANGGUAN REPRODUKSIBUNTINGLAIN-LAIN*PETUGAS

    FolikelCL

    1234567891011

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Keterangan:

    * : kategori lain-lain : BCS akseptor kurang, post partus, post IB, sapi dara

    MengetahuiPenanggung Jawab Lapang/Koordinator

    Kepala Dinas

    GANGREP

    Lampiran 2

    FORM PENANGANAN GANGGUAN REPRODUKSI GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORGANGGUAN REPRODUKSIPENANGANAN GANGGUAN REPRODUKSIPENYUNTIKAN HORMON PGF2PELAKSANAAN INSEMINASI BUATANPEMERIKSAAN KEBUNTINGANKETERANGAN

    VITAMIN AD3E3HORMON GNRHSPOOLLAIN-LAINPETUGASTANGGALNAMA PGF2PETUGASTANGGALNAMA PGF2PETUGASTANGGALKODE STRAWPETUGASTANGGALKODE STRAWPETUGASTANGGALHASILPETUGAS

    PGF2 IPGF2 IIIB 1IB 2+-

    1234567891056786101216141516171819202122

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Mengetahui

    Penanggung Jawab Lapang/Koordinator

    Kepala Dinas

    PENYUNTIKAN

    Lampiran 3

    FORM PENYUNTIKAN HORMON ( PGF2) GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORPENYUNTIKAN HORMON PGF2KETERANGAN

    TANGGALNAMA PGF2PETUGASTANGGALNAMA PGF2PETUGAS

    PGF2 IPGF2 I

    1234567591011

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Mengetahui

    Kepala Dinas

    IB

    Lampiran 4

    FORM INSEMINASI BUATAN (IB) GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORINSEMINASI BUATANKETERANGAN

    TANGGAL IB 1KODE STRAWPETUGASTANGGAL IB 2KODE STRAWPETUGAS

    1234567891011

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    dst

    MengetahuiPenanggung Jawab Lapang/Koordinator

    Kepala Dinas

    PKB

    Lampiran 5

    FORM PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KEBUNTINGAN (PKB) GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORPEMERIKSAAN KEBUNTINGANKETERANGAN

    TANGGALHASILPETUGAS

    +-

    123456789

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    MengetahuiPenanggung Jawab Lapang/Koordinator

    Kepala Dinas

    GLOBAL

    Lampiran 6

    FORM KEGIATAN GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORHASIL SELEKSI AKSEPTORPENYUNTIKAN HORMON PGF2INSEMINASI BUATANPEMERIKSAAN KEBUNTINGANKETERANGAN

    KONDISI OVARIUMGANGGUAN REPRODUKSIBUNTINGLAIN-LAIN*PETUGASTANGGALNAMA PGF2PETUGASTANGGALNAMA PGF2PETUGASTANGGAL IB 1KODE STRAWPETUGASTANGGAL IB 2KODE STRAWPETUGASTANGGALHASILPETUGAS

    FolikelCLPGF2 IPGF2 I+-

    123456789101112131415161718192021222324252627

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Keterangan:

    * : kategori lain-lain : BCS akseptor kurang, post partus, post IB, sapi dara

    MengetahuiPenanggung Jawab Lapang/Koordinator

    Kepala Dinas

  • Form Pelaksanaan Pemeriksaan Kebuntingan Gerakan Penyerentakan Berahi dan Pelayanan Inseminasi Buatan (GBIB) Lokasi : Penanggung JawabPenanggung Jawab Kepala Dinas Kabupaten

    Koordinator Lapangan

    SELEKSI

    Lampiran 1

    FORM SELEKSI AKSEPTOR GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORHASIL SELEKSI AKSEPTORKETERANGAN

    KONDISI OVARIUMGANGGUAN REPRODUKSIBUNTINGLAIN-LAIN*PETUGAS

    FolikelCL

    1234567891011

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Keterangan:

    * : kategori lain-lain : BCS akseptor kurang, post partus, post IB, sapi dara

    MengetahuiPenanggung Jawab Lapang/Koordinator

    Kepala Dinas

    GANGREP

    Lampiran 2

    FORM PENANGANAN GANGGUAN REPRODUKSI GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORGANGGUAN REPRODUKSIPENANGANAN GANGGUAN REPRODUKSIPENYUNTIKAN HORMON PGF2PELAKSANAAN INSEMINASI BUATANPEMERIKSAAN KEBUNTINGANKETERANGAN

    VITAMIN AD3E3HORMON GNRHSPOOLLAIN-LAINPETUGASTANGGALNAMA PGF2PETUGASTANGGALNAMA PGF2PETUGASTANGGALKODE STRAWPETUGASTANGGALKODE STRAWPETUGASTANGGALHASILPETUGAS

    PGF2 IPGF2 IIIB 1IB 2+-

    1234567891056786101216141516171819202122

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Mengetahui

    Penanggung Jawab Lapang/Koordinator

    Kepala Dinas

    PENYUNTIKAN

    Lampiran 3

    FORM PENYUNTIKAN HORMON ( PGF2) GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORPENYUNTIKAN HORMON PGF2KETERANGAN

    TANGGALNAMA PGF2PETUGASTANGGALNAMA PGF2PETUGAS

    PGF2 IPGF2 I

    1234567591011

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Mengetahui

    Kepala Dinas

    IB

    Lampiran 4

    FORM INSEMINASI BUATAN (IB) GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORINSEMINASI BUATANKETERANGAN

    TANGGAL IB 1KODE STRAWPETUGASTANGGAL IB 2KODE STRAWPETUGAS

    1234567891011

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    MengetahuiPenanggung Jawab Lapang/Koordinator

    Kepala Dinas

    PKB

    Lampiran 5

    FORM PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KEBUNTINGAN (PKB) GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORPEMERIKSAAN KEBUNTINGANKETERANGAN

    TANGGALHASILPETUGAS

    +-

    123456789

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    MengetahuiPenanggung Jawab Lapang/Koordinator

    Kepala Dinas

    GLOBAL

    Lampiran 6

    FORM KEGIATAN GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORHASIL SELEKSI AKSEPTORPENYUNTIKAN HORMON PGF2INSEMINASI BUATANPEMERIKSAAN KEBUNTINGANKETERANGAN

    KONDISI OVARIUMGANGGUAN REPRODUKSIBUNTINGLAIN-LAIN*PETUGASTANGGALNAMA PGF2PETUGASTANGGALNAMA PGF2PETUGASTANGGAL IB 1KODE STRAWPETUGASTANGGAL IB 2KODE STRAWPETUGASTANGGALHASILPETUGAS

    FolikelCLPGF2 IPGF2 I+-

    123456789101112131415161718192021222324252627

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Keterangan:

    * : kategori lain-lain : BCS akseptor kurang, post partus, post IB, sapi dara

    MengetahuiPenanggung Jawab Lapang/Koordinator

    Kepala Dinas

  • Form Rekap Seleksi

    ..,2015Penanggung JawabPenanggung Jawab

    Kepala Dinas KabupatenKoordinator LapanganMengetahui

    Kepala Dinas Provinsi

    Daftar Seleksi Pada Kegiatan GBIBTahun 2015di Provinsi .................. Kabupaten

    NONAMA PETUGASJUMLAH SELEKSIBIAYA per EKORTOTAL BIAYATTD(EKOR)(Rp)(Rp)Total

  • Form Rekap Penyuntikan

    Penanggung JawabPenanggung Jawab

    Kepala Dinas KabupatenKoordinator LapanganMengetahui

    Kepala Dinas Provinsi

    Daftar PenyuntikanPada Kegiatan GBIBTahun 2015di Provinsi .................. Kabupaten

    NONAMA PETUGASJUMLAH PENYUNTIKANBIAYA per EKORTOTAL BIAYATTD(EKOR)(Rp)(Rp)Total..,2015

  • Form Rekap IB

    Penanggung JawabPenanggung Jawab

    Kepala Dinas KabupatenKoordinator LapanganMengetahui

    Kepala Dinas Provinsi

    Daftar IBPada Kegiatan GBIBTahun 2015di Provinsi .................. Kabupaten

    NONAMA PETUGASJUMLAH IBBIAYA per EKORTOTAL BIAYATTD(EKOR)(Rp)(Rp)Total..,2015

  • Form PELAKSANAAN KEGIATAN TELokasi : Penanggung Jawab

    Koordinator Lapangan

    SELEKSI

    Lampiran 1

    FORM SELEKSI AKSEPTOR GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORHASIL SELEKSI AKSEPTORKETERANGAN

    KONDISI OVARIUMGANGGUAN REPRODUKSIBUNTINGLAIN-LAIN*PETUGAS

    FolikelCL

    1234567891011

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Keterangan:

    * : kategori lain-lain : BCS akseptor kurang, post partus, post IB, sapi dara

    MengetahuiPenanggung Jawab Lapang/Koordinator

    Kepala Dinas

    GANGREP

    Lampiran 2

    FORM PENANGANAN GANGGUAN REPRODUKSI GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORGANGGUAN REPRODUKSIPENANGANAN GANGGUAN REPRODUKSIPENYUNTIKAN HORMON PGF2PELAKSANAAN INSEMINASI BUATANPEMERIKSAAN KEBUNTINGANKETERANGAN

    VITAMIN AD3E3HORMON GNRHSPOOLLAIN-LAINPETUGASTANGGALNAMA PGF2PETUGASTANGGALNAMA PGF2PETUGASTANGGALKODE STRAWPETUGASTANGGALKODE STRAWPETUGASTANGGALHASILPETUGAS

    PGF2 IPGF2 IIIB 1IB 2+-

    1234567891056786101216141516171819202122

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Mengetahui

    Penanggung Jawab Lapang/Koordinator

    Kepala Dinas

    PENYUNTIKAN

    Lampiran 3

    FORM PENYUNTIKAN HORMON ( PGF2) GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORPENYUNTIKAN HORMON PGF2KETERANGAN

    TANGGALNAMA PGF2PETUGASTANGGALNAMA PGF2PETUGAS

    PGF2 IPGF2 I

    1234567591011

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Mengetahui

    Kepala Dinas

    IB

    Lampiran 4

    FORM INSEMINASI BUATAN (IB) GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATRESIPIENTEKETERANGAN

    TANGGAL IBKODE STRAWPETUGASTANGGAL TEKODE EMBRIOPETUGAS

    1234567891011

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    dst

    MengetahuiPenanggung Jawab Lapang/Koordinator

    Kepala Dinas

    PKB

    Lampiran 5

    FORM PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KEBUNTINGAN (PKB) GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORPEMERIKSAAN KEBUNTINGANKETERANGAN

    TANGGALHASILPETUGAS

    +-

    123456789

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    MengetahuiPenanggung Jawab Lapang/Koordinator

    Kepala Dinas

    GLOBAL

    Lampiran 6

    FORM KEGIATAN GERAKAN NASIONAL INSEMINASI BUATAN TERNAK SAPI DAN KERBAU

    LOKASI:

    NONAMA PEMILIKALAMATNO / KODE AKSEPTORHASIL SELEKSI AKSEPTORPENYUNTIKAN HORMON PGF2INSEMINASI BUATANPEMERIKSAAN KEBUNTINGANKETERANGAN

    KONDISI OVARIUMGANGGUAN REPRODUKSIBUNTINGLAIN-LAIN*PETUGASTANGGALNAMA PGF2PETUGASTANGGALNAMA PGF2PETUGASTANGGAL IB 1KODE STRAWPETUGASTANGGAL IB 2KODE STRAWPETUGASTANGGALHASILPETUGAS

    FolikelCLPGF2 IPGF2 I+-

    123456789101112131415161718192021222324252627

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    Keterangan:

    * : kategori lain-lain : BCS akseptor kurang, post partus, post IB, sapi dara

    MengetahuiPenanggung Jawab Lapang/Koordinator

    Kepala Dinas

  • Form Rekap Seleksi RESIPIEN/TE

    ..,2015Penanggung JawabPenanggung Jawab

    Kepala Dinas KabupatenKoordinator LapanganMengetahui

    Kepala Dinas Provinsi

    Daftar Seleksi Pada Kegiatan GBIBTahun 2015di Provinsi .................. Kabupaten

    NONAMA PETUGASJUMLAH SELEKSIBIAYA per EKORTOTAL BIAYATTD(EKOR)(Rp)(Rp)Total

  • Penyerahan Sapi bibit unggul ke stake holderAnak hasil TE dengan induknyaAnak anak sapi hasil TE di BET Cipelang

    *******************