program dan layanan studio driya media 2012

18
  1 

Upload: bitra

Post on 22-Jul-2015

451 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

2

LATAR BELAKANG 1985 tercatat sebagai tahun yang menjadi awal berkiprahnya Studio Driya Media (SDM) sebagai lembaga yang mendukung program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat berupa fasilitasi kegiatan pengkajian partisipatif, pengembangan media tepat guna, pendokumentasian program, pelatihan, lokakarya dan pengelolaan jaringan pembelajaran. 2012 menjadi tahun yang memiliki rentang waktu cukup panjang bagi SDM untuk memiliki kompilasi pengalaman dan pengetahuan mengenai praktek pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. SDM juga meyakini bahwa sangat penting untuk mendayagunakan pengetahuan berbagai pelaku pembangunan dan pemberdayaan masyarakat agar menjadi aset publik. KERANGKA PROGRAM dan LAYANAN SDM Studio Driya Media menyediakan layanan (services) berupa konsultasi, pelatihan, dan pengembangan media komunikasi pembangunan. Program layanan ini merupakan salah satu komponen program SDM yang disediakan untuk membantu lembaga program untuk meningkatkan kapasitas dalam mengelola pengetahuan dan menjadi organisasi pembelajaran.

1

Collection and Knowledge production

2Lesson Learned

Knowledge Documentation Bahan Belajare library Pustaka konvensional Media : Cetakan Audio Visual Buku Film dokumenter Database

3Knowledge sharing Metode dan mediaKomunikasi Informasi Edukasi Website Pelatihan Komunikasi Informasi Metodologi dan pendekatan baru Media KIE Modu pelatihan Jaringan

RISETStudi kualitatif dan kuantitatif Riset Aksi Pengembangan Pilot mandiri Hasil Riset dari lembaga lembaga lain dalam dan luar negeri

Pustaka dan Kemasan

Pendekatan Metodologi Karakteristik Kemiskinan Pengalaman baik dan buruk Identifikasi permasalahan

Tatap muka

Skema. Kerangka Pengembangan Knowledge Management.

3

JENIS LAYANAN Program layanan SDM ini dimaksudkan untuk memperkuat kapasitas organisasi dalam membangun learning organization agar pengalaman dan pengetahuannya dapat didayagunakan kembali oleh kalangan praktisi pembangunan, pemberdayaan masyarakat, akademisi, maupun pengambil kebijakan. Jenis layanan SDM antara lain: 1. 2. Kerjasama Pengembangan Pilot Program Pemberdayaan Masyarakat dan Penangggulangan Kemiskinan Pelatihan: Media Pengembangan Media Berbasis Khalayak Pengembangan Media Internal lembaga Media Relation & Advocacy Writing Penulisan Kebutuhan Khusus Program Penulisan Popular (Popular Writing) Konsep dan Teknik Pemberdayaan Masyarakat Teknologi Fasilitasi 3. Fasilitasi Multipihak Pemangku Kepentingan Pembangunan: Penyusunan Skenario Masa Depan Kota/Daerah (FSC) Konsultansi Publik untuk Penyusunan Kebijakan Daerah Seminar dan Lokakarya Partisipatif Lokakarya/Dialog Pemangku Kepentingan Perencanaan Kolaboratif (Multipihak) Perencanaan Strategis Pengembang Program Monitoring dan Evaluasi Kolaboratif Lokakarya Analisis Anggaran untuk Eksekutif, Legislatif dan Parpol 4

4.

Konsultasi dan Pendampingan: Pengembangan Strategi Komunikasi dan Pemasaran Sosial Program Pengembangan Program Penguatan Kapasitas dan Pelatihan berbasis Program Pengembangan Masyarakat. Pengembangan Media Tepat Guna Program (cetak dan video). Pengembangan Buletin Lembaga. Pengembangan Web Sharing Learning Lembaga. Pengembangan Blog Komunitas Dampingan (Level Kecamatan dan kelurahan). Studi Evaluasi dan Pendokumentasian Program, success story atau Rekam Jejak Good/bad practices (cetak dan film). Pengembangan Organisasi Pembelajaran

PEMANFAAT Lembaga yang mengembangkan program pemberdayaan dan penguatan kapasitas masyarakat. Lembaga yang mengembangkan program penguatan kapasitas Lembaga Swadaya Masyarakat Lokal dan Organisasi Berbasis Masyarakat (CBO). Lembaga yang mengembangkan fasilitator baik di tingkat masyarakat dan Community Organizer maupun tingkat kabupaten/kota yang mengelola forum stakeholder dan jaringan multipihak.

5

PELATIHAN PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS KHALAYAK

Media berperan penting dalam proses pengelolaan pengetahuan, baik dalam tahap produksi pengetahuan, dokumentasi dan transformasinya. Jika dikembangkan dengan pendekatan partisipatif secara sistematis, media dapat meningkatkan dinamika pertukaran pengetahuan yang mendukung pencapaian tujuan program. Media berbasis khalayak juga akan bersifat mendukung proses transformasi pengetahuan yang teruji di lapangan. Tujuan Program Pelatihan Meningkatkan kemampuan staf media lembaga untuk mengembangkan media berbasis pada kebutuhan program dan situasi khalayaknya. Peserta Staf lembaga yang bertugas mengerjakan media program (baik staf khusus media maupun staf program). Topik-topik Pelatihan No 1. Topik Perencanaan dan Penganggaran Media Program. Perancangan Media Cetak. Tujuan Meningkatkan pemahaman tentang proses pengembangan media mulai dari analisis program, khalayak program, perancangan, ujicoba, produksi, anggaran, sampai evaluasi. Meningkatkan keterampilan mengemas informasi menjadi media cetak (Buklet, Leaflet, Poster, dsb.) yang tepat guna bagi khalayak dan tujuan program. Meningkatkan keterampilan mengolah/menyunting bahan baku (stock shot, narasi, grafis, audio) menjadi sebuah cerita sesuai khalayak dan tujuan program. Meningkatkan keterampilan mengembangkan gagasan cerita, membangun karakter (tokoh), skenario (percakapan), dan rencana visualisasi (storyboard) untuk media komik, film pendek, story telling (cerita foto). Durasi 3 hari + 1 hari ke percetakan (produksi) 3 hari + 1 hari ujicoba lapangan 3 hari + 1 hari ujicoba lapangan 3 hari + 1 hari ujicoba lapangan

2.

3.

Perancangan Video Sederhana.

4.

Penyusunan Script dan Storyboard Film.

6

PELATIHAN PENGEMBANGAN MEDIA INTERNAL LEMBAGA

Seringkali media web itu hanya bersifat profil lembaga dan kurang dioptimalkan menjadi media pertukaran pengetahuan (sharing learning). Hal ini terjadi karena media dikembangkan oleh tim teknis terlebih dahulu, baru kemudian tim keredaksian menyesuaikan isinya dengan rancangan teknis. Bukan sebaliknya tim keredaksian yang memandu tim teknis mendisain media yang sesuai dengan konsep, tujuan, khalayak sasaran dan content media. Pelatihan ini dimaksudkan agar tim media juga memahamdan mendayagunakan teknologi secara tepat sesuai tujuan dan sasarannya. Tujuan Program Pelatihan Mengenalkan konsep dan tujuan media internal lembaga serta pilihan format dan teknologi yang tersedia dan mendukung. Meningkatkan kapasitas pengelolaan dan kerja tim keredaksian media. Peserta Staf publikasi dan infokom lembaga yang merancang dan mengelola keredaksian media. Topik-topik Pelatihan No 1. Topik Perancangan dan Pengelolaan Web Lembaga/ Program. Tujuan Meningkatkan keterampilan merancang dan mengelola keredaksian web sesuai dengan tujuan dan khalayak sasarannya. Termasuk mengembangkan konsep web yang dapat melibatkan seluruh jajaran personil/pelaku program dan khalayak sasaran (interaktif). Meningkatkan keterampilan merancang dan mengelola keredaksian media berkala dengan tujuan dan khalayak yang jelas. Bagaimana mengemas isu yang menjadi concern khalayak sasaran agar informatif dan up to date. Bagaimana penyebarannya secara online dan cetak. Durasi 3 hari + 1 hari ujicoba tayang

2.

Perancangan dan Pengelolaan Buletin dan Infosheet Program.

3 hari + 1 hari ujicoba tayang

7

PELATIHAN PENULISAN ADVOKASI (ADVOCACY WRITING)

Banyak LSM yang punya program advokasi kebijakan publik kurang berhasil menulis pesan-pesan advokasinya kepada publik. Akibatnya pesan advokasi hanya bisa dipahami oleh kalangan terbatas, dan isu advokasi yang diusung gagal menjadi perbincangan publik. Paket pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi menulis pesan-pesan advokasi melalui berbagai bentuk media advokasi yang lazim, diantaranya press release, policy brief, artikel, dan media cetak (leaflet, pamflet, poster). Tujuan Program Pelatihan Meningkatkan keterampilan menulis pesan-pesan advokasi melalui beberapa bentuk media yang lazim. Peserta Staf LSM yang mempunyai program advokasi. Staf lembaga yang membutuhkan pers release (humas). Topik-topik Pelatihan No 1. Topik Penulisan Press Release Advokasi Tujuan Meningkatkan keterampilan mengemas peristiwa dan kerja advokasi menjadi naskah yang layak dijadikan berita di media massa. Meningkatkan keterampilan mengemas usulan advokasi menjadi policy brief yang sederhana tapi tak kurang argumentatifnya ditujukan kepada pembuat kebijakan, baik legislatif maupun eksekutif yang punya waktu terbatas untuk membaca aspirasi masyarakat. Memberikan keterampilan mengemas peristiwa dan kerja advokasi menjadi artikel yang layak muat di media massa. Peserta pelatihan: staf LSM yang mempunyai program advokasi. Durasi 2-3 hari

2.

Penulisan Kertas Posisi dan Policy Brief

2-3 hari

3.

Penulisan Artikel Advokasi

3-4 hari

8

PELATIHAN MEDIA RELATIONS

How to Make Social Works as News menjadi fokus dari pelatihan media relations. Media massa dan LSM adalah dua mitra yang sama-sama punya klaim membela suara publik. Masing-masing lembaga punya kelebihan dan kekurangannya. Aliansi dan kolaborasi keduanya bisa menjadi kekuatan yang mampu menggerakkan perubahan. Tetapi umumnya LSM gagal membangun hubungan dengan media massa, dan sebaliknya. Serial pelatihan ini dimaksudkan untuk membangun kerjasama antar kedua lembaga melalui aktivitas kepenulisan. Tujuan Program Pelatihan Meningkatkan keterampilan menulis materi program yang sesuai dengan format tulisan yang layak dimuat di media massa. Peserta LSM dan kalangan yang bekerja dalam bidang riset pembangunan. Staf lembaga yang bekerja di bidang humas, publikasi dan infokom. Topik-topik Pelatihan No Topik Penulisan Resensi Buku Produk Publikasi Lembaga Tujuan Membekali praktisi pembangunan, utamanya yang bergerak dalam bidang riset dan publikasi, dengan teknik-teknik resensi produk lembaga (buku, monografi penelitian) agar layak dimuat di media massa. Memberikan keterampilan untuk mampu mengidentifikasi apa saja ruang yang tersedia di media massa untuk diidi dengan berita-berita tentang prakarsa pembangunan dan bagaimana menulis naskah yang layak muat dalam ruang tersebut. Durasi

1.

2 hari

2.

Penulisan Artikel/ Advertorial

3 hari

9

LOKAKARYA PENULISAN KEBUTUHAN KHUSUS

Produk-produk pengetahuan hasil aktivitas pembangunan masyarakat yang diprakarsai oleh para praktisi pembangunan masyarakat melimpah. Formatnya pun beragam, mulai dari yang bersifat media bantu kegiatan, media informasional, publikasi, dan dokumentasi program/kegiatan. Umumnya produk ini kurang berhasil merebut perhatian publik karena dikemas dengan teknik dan tatacara penulisan yang kurang populer. Lokakarya ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan menulis beberapa jenis tulisan khusus yang sering dibutuhkan lembaga. Juga dikemas agar layak tampil sebagai publikasi dan portofolio lembaga. Tujuan Program Meningkatkan keterampilan menulis berbagai format materi program yang menarik untuk dibaca publik dan direncanakan tampilannya sebagai publikasi dan portofolio lembaga. Peserta Staf LSM/lembaga program, sesuai peran/tugas yang terkait dengan produk tulisan yang dibuat (fasilitator masyarakat, pelatih, pengelola keredaksian web, staf pengelola publikasi dan infokom). Tim evaluasi program, khusus untuk jenis tulisan evaluatif (success story dan dokumentasi good/bad practices program). Topik-topik PelatihanNo Topik Lokakarya Penulisan Catan Harian Lapangan. Lokakarya Penulisan Buletin dan Infosheet Lembaga. Lokakarya Penulisan Artikel Web/blog Program. Tujuan Meningkatkan keterampilan menulis dengan format catatan per kunjungan lapangan dan pengolahannya menjadi artikel-artikel (features) yang bersifat reflektif secara populer. Pelatihan ini ditujukan kepada fasilitator masyarakat atau petugas lapangan. Meningkatkan keterampilan menulis untuk media yang bersifat informasional dalam kemasan menarik, popuelr dan up to date. Pelatihan ini ditujukan kepada staf pengelola publikasi dan infokom. Meningkatkan keterampilan menulis populer di media online, baik blog atau website lembaga [jurnalisme online] sesuai dengan tujuan lembaga. Pelatihan ini ditujukan untuk staf pengelola publikasi dan infokom. Durasi 3 hari + 1 hari lap.

1.

2.

3 hari

3.

2 hari

10

No

Topik Lokakarya Penulisan Modul Pelatihan/ Bahan Ajar.

Tujuan Meningkatkan keterampilan menuliskan rencana proses belajar dalam bentuk modul yang dilengkapi dengan materi bahan serahan (handouts) dan media belajar. Meningkatkan keterampilan menulis yang bersifat evaluatif dalam kemasan artikel human interest atau profil champion program yang dilengkapi dengan rencana foto-foto yang memperkuat penggambaran karakter orang yang ditulis. Pelatihan ini ditujukan untuk staf lembaga yang ditugaskan menjadi tim evaluasi program lembaga. Meningkatkan keterampilan menulis laporan evaluasi yang membandingkan antara kondisi di awal dan di tengah/akhir program untuk menganalisis apakah suatu konsep program, metodologi pendekatan dan teknologi, dapat dijadikan model inovasi. Dikemas dalam tulisan populer agar dapat dipahami oleh khalayak umum. Pelatihan ini ditujukan untuk staf lembaga yang bertugas menjadi tim evaluasi program lembaga.

Durasi

4.

3 hari

5.

Lokakarya Penulisan Success Story Program.

3 hari + 1 hari lap.

6.

Lokakarya Penulisan Dokumentasi Good and Bad Practices Program.

3 hari + 1 hari lap.

11

PELATIHAN KONSEP DAN MODEL PROGRAM

Pelatihan (training) ini merupakan kegiatan belajar klasikal mengenai topik-topik sosial-kemasyarakatan, kemiskinan, upaya pengembangan sosial dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan berbagai pihak, baik pemerintah dan non-pemerintah, termasuk oleh korporasi dengan konsep yang dikenal sebagai corporate social responsibility (CSR). Pelatihan ini merupakan pengenalan teori dan paradigma kerja yang mendasari pelatihan metodologi dan teknik-teknis pendampingan masyarakat. Tujuan Program Pelatihan Merefleksikan teori dan model konseptual yang berkaitan dengan praktek pembangunan dan kerja pemberdayaan masyarakat. Peserta Seluruh jajaran personil LSM/lembaga pengembang program pemberdayaan masyarakat (comdev). Topik-topik Pelatihan No Topik Teori dan Model Konseptual Program Pembangunan/Pe mberdayaan Masyarakat. Pengembangan Masyarakat (Comdev). Tujuan Mengembangkan refleksi teori, paradigma dan kerangka kerja yang digunakan oleh praktisi program pembangunan, penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat: apa yang bekerja dan mengapa serta apa yang tidak bekerja dan mengapa.. Memahami/mengkritisi konsep dan langkah kerja program pengembangan masyarakat yang bersifat transformatif. Merancang strategi program comdev yang sesuai dengan visi, misi dan tujuan lembaga. Memahami/mengkritisi perkembangan konsep dan kebijakan pengarusutamaan gender dalam pembangunan yang berlaku di Indonesia. Merancang langkah dan strategi implementasi kerangka gender dalam pelaksanaan program comdev. Durasi

1.

2 hari

2.

2 hari

3.

Kerangka Kerja Gender dalam Program.

2 hari

12

PELATIHAN METODOLOGI PARTISIPATIF PROGRAM

Metodologi pendekatan program partisipatif saat ini sudah dikenal dan diterapkan secara luas di Indonesia. Berbeda dengan sepuluh tahun ke belakang sebelum era otonomi daerah- yang masih belum kondusif bagi pengembangan partisipasi masyarakat karena masih kuatnya sentralisasi dan model program yang bersifat top down. Saat ini bahkan penganggaran partisipatif (participatory budgeting) sudah mendapat dukungan kebijakan dan diimplementasikan pemerintah di berbagai daerah. Tujuan Program Pelatihan Meningkatkanpenguasaan metodologi pendekatan program yang mendorong proses tranformatif sosial melalui penguatan kapasitas masyarakat. Peserta Koordinator/supervisor program LSM/lembaga pengembang program pemberdayaan/pendampingan masyarakat. Topik-topik PelatihanNo Topik Tujuan Memperkenalkan konsep dan terapan PRA sebagai metodologi program pemberdayaan masyarakat. Memperkenalkan berbagai mainstream yang dipergunakan dalam penerapan PRA untuk penjajakan kebutuhan program, a.l.: analisis gender, analisis kemiskinan, analisis aset, analisis potensi konflik, analisis potensi bencana. Memperkenalkan konsep dan kerangka kerja aksi yang dilakukan berkolaborasi dengan program pendampingan dan pemberdayaan masyarakat. Bagaimana kalangan akademisi dan praktisi pembangunan dapat mengembangkan kerjasama untuk memperbaiki teori dan konsep pembangunan berdasarkan praktek-praktek terbaiknya. Meningkatkan keterampilan fasilitasi perencanaan program bersama masyarakat. Integrasi antara berbagai perencanaan program di tingkat desa dengan mekanisme musrenbang. Integrasi perencanaan dan penganggaran program di tingkat desa (merujuk pada dokumen RPJM Desa, RKP Desa dan APB Desa). Durasi

1.

Metodologi Participatory Rural Appraisal.

4 hari + 4 hari terapan lap.

2.

Metodologi Participatory Action Research.

4 hari + 4 hari terapan lap.

3.

Metodologi Perencanaan Komunitas.

4 hari + 4 hari terapan lap.

13

No

Topik

Tujuan Memperkenalkan metodologi penganggaran program/kegiatan yang konsisten dengan hasil perencanaan partisipatif dan strategis. Serta teknis pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel. Pelatihan ini ditujukan untuk staf lembaga yang tidak bertugas mengelola keuangan tetapi harus mendukung proses penganggaran dan sistem pengelolaan keuangan tersebut. Meningkatkan kemampuan merancang metodologi monev partisipatif dan keterampilan memfasilitasi langkah-langkahnya. Memperkenalkan alternatif penulisan evaluasi yang disebut Success Story Program dengan format artikel human interest (features atau profil) dan Dokumentasi Good and Bad Practices Program. Meningkatkan kemampuan memfasilitasi langkahlangkah analisis gender sampai penyusunan rancangan program jangka pendek dan panjang dengan kerangka gender. Bagaimana strategi pendampingan masyarakat dijabarkan menjadi kegiatan-kegiatan yang mengarah pada proses yang menuju pada visi strategis perubahan pola relasi gender yang lebih adil dan setara. Memperkenalkan konsep dan kerangka kerja komunikasi pembangunan untuk meningkatkan efektivitas program melalui proses pengkajian sistem informasi dan komunikasi komunitas, penyusunan rencana program komunikasi, penggunaan media dan saluran yang ada di masyarakat atau ditambahkan oleh program, serta monev efektivitas penggunaan media dalam mendukung tujuan program.

Durasi

4.

Penganggaran dan Pengelolaan Keuangan.

4 hari + 2 hari kunlap

5.

Metodologi Monev Partisipatif.

4 hari + 2 hari kunlap

6.

Langkah-langkah Pengarusutamaan Gender dalam Program.

4 hari + 4 hari terapan lap.

7.

Metodologi Pengkajian SIK dan Perencanaan Program Komunikasi.

4 hari + 4 hari terapan lap.

14

PELATIHAN TEKNOLOGI FASILITASI

Studio Driya Media memfokuskan pelatihan (training) fasilitasi pada penguatan teknologi fasilitasi berupa penggunaan media-media yang memperkuat efektivitas kegiatan pendampingan dan pembelajaran. Ada pun fasilitator yang menjadi sasaran pelatihan terdapat di dua level, yaitu fasilitator masyarakat dan fasilitator forum stakeholders di tingkat kabupaten/kota. Masing-masing memiliki tantangan dan kebutuhan media pendukung yang berbeda dan perlu dikuasai fasilitator. Tujuan Program Pelatihan Mengembangkan keterampilan penggunaan metode dan media fasilitasi yang efektif. Peserta Staf LSM/lembaga pengembang program pemberdayaan masyarakat yang bertugas sebagai fasilitator masyarakat. Staf LSM/lembaga yang bertugas membangun jaringan, mengelola forum dan melakukan kerja advokasi tingkat kabupaten/kota. Topik-topik PelatihanNo Topik Tujuan Memperkuat keterampilan fasilitasi masyarakat dengan menggunakan media bantu yang sesuai kebutuhan dan tujuan kegiatan. Memperkuat keterampilan pembuatan media bantu fasilitasi yang dibuat/disiapkan fasilitator (media diskusi, media gambar/foto, video klip, kasus dari lapangan). Memperkuat keterampilan fasilitasi forum musyawarah di tingkat masyarakat (musrenbang, rembug desa, konsultasi publik Perdes, dll.). Membedakan konsep dan teknis kerjanya dengan fasilitasi pembelajaran dan pendampingan program. Memperkuat kapasitas fasilitator tingkat kabupaten/kota dalam merancang proses dan media yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan forum pemangku kepentingan. Memperkuat keterampilan fasilitasi forum dengan jumlah peserta cukup banyak dan variatif dan tujuan berbeda (talk show/dialog, konsultasi publik, perencanaan kolaboratif, seminar,lokakarya penyusunan kesepakatan pemangku kepentingan, rembug kota, dsb.). Durasi 4 hari (simulasi) + 2 hari praktek lap.

1.

Teknik Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat.

2.

Teknik Fasilitasi Pengambilan Keputusan.

4 hari (simulasi) + 2 hari praktek lap.

3.

Teknik Fasilitasi Forum Kabupaten/ kota.

4 hari (simulasi)

15

No

Topik

Tujuan Memperkuat kapasitas advokasi dengan berbagai keterampilan yang diperlukan: analisis kebijakan, teknik investigasi, penulisan materi advokasi, teknik komunikasi advokasi (lobby, dialog, debat, hearing, konsultasi publik, kampanye), media advokasi, penggunaan media sosial, media relations, pengembangan jaringan.

Durasi

4.

Teknik Advokasi Kebijakan Daerah.

4 hari (simulasi) + 2 hari praktek lap.

16

Studio Driya Media Bandung Jalan Ancol Timur XIV No.1 Bandung 40254 Email: [email protected] Telp.: 022 5202471 Fax.: 022 5228273

Contact Person:Direktur Eksekutif: Marnia NES, HP: 082123282931 - [email protected] Program Pelatihan: Ria Djohani, HP: 085339219500 - [email protected] Lokakarya Penulisan Populer: Dwi Joko, HP: 082127577558 - [email protected] Pengembangan Media: Eddie B.Handono, HP: 08122104389 - [email protected] Konsultasi & Riset Partisipatif: Ilya Moeliono, HP: 08122002041 - [email protected]

17

18