program bk

24
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Layanan bimbingan dan konseling di TK bertujuan untuk membantu anak TK mencapai tugas-tugas perkembangannya sebagai anak. Layanan bimbingan konseling di TK menfasilitasi perkem-bangan dan pertumbuhan anak. Anak TK adalah pribadi yang mempunyai berbagai macam potensi. Terganggu atau terhambatnya pengembangan potensi anak akan mengakibatkan timbulnya masalah pada anak. Dalam usaha melayani anak TK menghadapi tugas- tugas perkembangan, layanan BK berupaya melakukan berbagai kegiatan pencegahan terhadap sesuatu yang akan menghambat dan merintangi anak dalam mencapai tugas- tugas perkembangan-nya. Begitu juga dalam mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak TK, layanan BK berupaya mengembangkan semua potensi anak TK secara keseluruhan. Oleh karena itu bimbingan di TK lebih difokuskan pada upaya pencegahan dan pengembangan, sehingga fungsi layanan BK di TK lebih ditekankan pada fungsi Pencegahan dan fungsi pengembangan, tanpa mengabaikan fungsi bimbingan yang lain. Menurut Bloom (Berk, 2005) kadang-kadang anak berusia sekitar 1 dan 2 tahun, sudah dapat mengucapkan

Upload: rio-artha

Post on 19-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Bimbingan Konseling

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA.LATAR BELAKANGLayanan bimbingan dan konseling di TK bertujuan untuk membantu anak TK mencapai tugas-tugas perkembangannya sebagai anak. Layanan bimbingan konseling di TK menfasilitasi perkem-bangan dan pertumbuhan anak. Anak TK adalah pribadi yang mempunyai berbagai macam potensi. Tergangguatau terhambatnya pengembangan potensi anak akan mengakibatkan timbulnya masalahpada anak.Dalam usaha melayani anak TK menghadapi tugas-tugas perkembangan, layanan BK berupaya melakukan berbagai kegiatan pencegahan terhadap sesuatu yang akan menghambat dan merintangi anak dalam mencapai tugas-tugas perkembangan-nya. Begitu juga dalam mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak TK, layanan BK berupaya mengembangkan semua potensi anak TK secara keseluruhan. Oleh karena itu bimbingan di TK lebih difokuskan pada upaya pencegahan dan pengembangan, sehingga fungsi layanan BK di TK lebih ditekankan pada fungsi Pencegahan dan fungsi pengembangan, tanpa mengabaikan fungsi bimbingan yang lain.Menurut Bloom (Berk, 2005) kadang-kadang anak berusia sekitar 1 dan 2 tahun, sudah dapat mengucapkan kalimat yang merupakan kombinasi dari dua kata, saat anak berusia 6 tahun maka penguasaan kosa katanya sudah amat meningkat yaitu dalam kisaran 10.000 kata. Anak sudah dapat berbicara dengan menggunakan kalimat yang lebih terelaborasi dan memiliki keterampilan melakukan komunikasi.

B.RUMUSAN MASALAH1.Bagaimana ciri-ciri anak yang pemalu ?2.Apa saja penanganan yang baik untuk anak yang pemalu menjadi semakin lebih berani tampil dihadapan orang dan juga percaya diri ?

BAB IIDASAR TEORI

A. SIFAT PEMALU PADA ANAK

1.Pengertian PemaluBerdasarkan pendapat dari para ahli mengidentifikasikan bahwa pemalu adalah suatu sifat bawaan atau karakter yang terberi sejak lahir. Ahli lain mengatakan bahwa pemalu adalah perilaku yang merupakan hasil belajar atau respond terhadap suatu kondisi tertentu. Secara definitif, penulis menjabarkan pemalu sebagai suatu keadaan dalam diri seseorang dimana orang tersebut sangat peduli dengan penilaian orang lain terhadap dirinya dan merasa cemas karena penilaian sosial tersebut, sehingga cenderung untuk menarik diri.Menurut Hariansyah (2007), menyatakan bahwa pemalu adalah perilaku yang merupakan hasil belajar atau respon terhadap suatu kondisi tertentu.Swallow (2007) mendefinisikan sifat pemalu sebagai suatu keadaan dalam diri seseorang dimana orang tersebut sangat peduli dengan penilaian orang lain terhadap dirinya dan merasa takut atau cemas karena penialain tersebut, sehingga cenderung untuk menarik diri.Supriyo (2008: 32) menyebutkan bahwa pemalu adalah rasa tidak nyaman, cemas atau tacit di dalam setiap kegiatan sosial khususnya karena mereka tidak memahami lingkungannya.Dalam kamus umum bahasa Indonesia, terminologi malu adalah merasa sangat tidak senang, rendah, hina dan sebagainya karena berbuat sesuatu yang kurang baik, bercacat.

2.Mengatasi Anak PemaluRasa malu mungkin tidak mudah terlihat pada anak-anak. Beberapa anak mungkin melekat secara berlebihan kepada sang ibu dalam keadaan yang tidak familiar. sifat pemalu pada anak jika tidak segera diatasi biasanya anak mengalami sifat pemalu hingga dewasa. Seorang anak yang tidak menunjukkan tanda-tanda rasa malu pada usia enam atau tujuh dapat menjadi terasa malu pada usia sembilan atau sepuluh. Sebaiknya sejak usia dini anak diajak bermain dengan teman sebayanya, atau mengajaknya bermain ditaman dapat membuat persahabatan antara anak-anak. Mengembangkan minat anak dalam berbagai mata pelajaran seperti olahraga, musik, model bangunan, menggambar, dan sebagainya. Percakapan menjadi lebih penting daripada bermain seperti yang kita usia, dan interaksi sosial menjadi lebih kompleks.Dalam hal apapun, ada beberapa hal yang Anda harus tahu tentang apa yang harus dilakukan tentang anak-anak pemalu.a.Jangan terlalu agresif dalam mendorong anak-anak anda dalam kegiatan sosial. Sebaliknya, menawarkan dukungan kepada mereka ketika mereka menjadi tertarik pada sesuatu sendiri. Tawarkan untuk mengantar mereka ke pertemuan acara yang mereka senangi atau tempat-tempat lain di mana mereka dapat berinteraksi dengan orang lain.b.Menunjukkan minat pada anak Anda sendiri. Ketika anak Anda ingin berbicara tentang kegiatan dengan Anda, jangan menggurui atau berpura-pura tertarik. Menunjukkan antusiasme yang nyata.c.Jangan memotong pembicaraan. Anak Anda harus bisa berlatih berbicara kepada Anda dan anggota keluarga lainnya tanpa terputus. Jika anak Anda tidak mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan anggota keluarganya sendiri, bagaimana dia bisa belajar bagaimana untuk berlatih berbicara kepada orang lain.d.Mengajari anak. Ajari anak untuk bersikap, berperilaku maupun bertata krama, dalam beragam situasi tertentu.e.Sebagai orang tua berikan contoh berani. Orangtua memberikan contoh bagaimana menjadi pribadi yang percaya diri dan berani. Sehingga anak bisa menirunya.

3.Ciri-ciri Sikap Pemalu dan Kurang Percaya DiriSwallow (2000) seorang psikiater anak, membuat daftar hal-hal yang biasanya dilakukan/dirasakan oleh anak yang pemalu:1.Menghindari kontak mata;2.Tidak mau melakukan apa-apa;3.Terkadang memperlihatkan perilaku mengamuk/temper tantrums (dilakukan untuk melepaskan kecemasannya);4.Tidak banyak bicara, menjawab secukupnya saja seperti ya, tidak, tidak tahu, halo;5.Tidak mau mengikuti kegiatan-kegiatan di kelas;6.Tidak mau meminta pertolongan atau bertanya pada orang yang tidak dikenal;7.Mengalami demam panggung (pipi memerah, tangan berkeringat, keringat dingin, bibir terasa kering) di saat-saat tertentu;8.Menggunakan alasan sakit agar tidak perlu berhubungan dengan orang lain (misalnya agat tidak perlu pergi ke sekolah);9.Mengalami psikosomatis;10. Merasa tidak ada yang menyukainya.11. Tidak suka melakukan tugas yang diberikan karena takut salah.

4.Faktor Penyebab Pemalua.Faktor FisikAbnormalitasnya aktivitas anakAdakekurangannya di dalam diri anakAnak tidak merasa sama dengan teman-temannyab.Faktor psikisDilihat dari segi psikologis yaitu bahwa anak itu pemalu cenderung kurang berinteraksi dengan teman-temannya atau dengan lingkungan sekitarnya, akibatnya anak pada waktu bertemu dengan orang lain merasa malu dan takut.c.Faktor lingkunganFaktor lingkungan, yang menyebabkan anak pemalu yaitu kurang baiknya lingkungan disekitar rumah. Sehingga, anak jarang keluar rumah akibatnya anak jadi pemalu.d.Faktor emosionalAnak yang emosinya tidak setabil sulit untuk berkonsentrasi dan berpikir logis, tidak mampu memotivasi dirinya untuk tetap fokus pada aktivitasnya serta tidak mampu membina hubungan yang harmonis dengan lingkungan dimana ia berada.

5.Sebab-sebab Sikap Pemalu dan Kurang Percaya DiriSupriyo, 2008 juga menyebutkan bahwa factor penyebab perilaku malu yang paling utama dikarenakan kurangnya kecerdasan sosial yang dimiliki pemalu. Umumnya meraka tidak tahu seni memperkenalkan dirinya dan memulai suatu percakapan, kurang memiliki keterampilan mengetengahkan bahasa tubuh dan tidak tegas. Dengan kata lain sang pemalu umumnya tidak pernah mengetahui bagaimana seharusnya berinteraksi ddengan orang lain secara efektif. Selain kecerdasan sosia, penyebab rasa malu antara lain adalah unsure rendahnya harga diri, pengalaman buruk masa lalu, dan pengalaman tak menyenangkan, kondisi fisik yang kurang sempurna, serta lingkungan keluarga yang kurang nyaman dalam berinteraksi.

6.Bahaya dari Sikap Pemalu dan Kurang Percaya DiriPada dasarnya pemalu bukanlah hal yang menjadi masalah ataupun dipermasalahkan, dan sudah pasti bukan merupakan abnormalitas. Tetapi masalah justru bisa muncul akibat sifat pemalu. Peribahasamalu bertanya sesat di jalan, menggambarkan secara tepat masalah yang dapat muncul karena rasa malu yang ada dalam diri seseorang. Rasa malu sangat berpengaruh cukup besar dalam pergaulan kita dengan orang lain dan perilaku kita didalam masyarakat. Dalam Centi (1993) disebutkan bahwa orang-orang yang tidak aman dengan diri sendiri menjadi orang-orang sebagai berikut:a.Mereka tidak memenuhi, tepatnya, mencapai kepenuhan dalam pergaulan, sebab rasa takut mereka menahan dan menghambat langkah dalam pergaulan mereka dengan orang lain.b. Mereka mendekatyi orang-orang dengan terlalu hati-hati, mereka berpendapat bahwa orang lain tidak akan berminat atau menghargai mereka, mendekati orang lain dengan pelan, ragu-ragu, cemas sambil menduga bagaimana orang lain akan menerima mereka, dan bertindak sesuai dengan penangkapannya.c.Mereka terlalu sadar diri dan cemas tentang bagaimana orang lain melihat merekad. Mereka berbuat dengan sengaja agar diterima dan disuakai. Mereka mempersiapkan diri untuk ditolak orang, karena terlalu sopan dan kaku perilaku orang pemalu, jadinya terpecah antara usaha untuk disukai dan menjaga agar jangan tidak disukai orang.e.Mereka terlalu memandang unsur-unsur negative yang dikira ada pada diri mereka.Pemalu juga dapat menjadi masalah, jika sifat ini menyebabkan potensi anak menjadi terkubur dan anak tidak berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya. Misalnya anak yang punya suara bagus dan berbakat menyanyi, tapi merasa malu untuk mengasah bakatnya dengan ikut koor, les vokal dan mengikuti kejuaraan, maka suara indahnya akan tersimpan sia-sia dan tidak bertambah indah. Hal ini sangat disayangkan baik bagi anak maupun orangtuanya. Dalam supriyo, 2008 disebutkan beberapa dampak yang muncul akibat perilaku malu, yaitu terhambatnya perklembangan individu yang mempunyai perilaku malu, semakin tidak terasahnya kemampuan sosial individu, tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan, kurang informasi dan pergaulan, kurang pengalaman, menimbulkan kesulitan belajar apabila terjadi pada anak usia sekolah.

B.PENANGANAN BAGI ANAK BERPERILAKU PEMALU

Ada beberapa penanganan bagi anak yang berperilaku sebagai berikut:1.Memberi Pujian yang dapat memotivasi anakDengan kita memberi pujian kepada anak yang pemalu ini, ia akan lebih bisa untuk mengekspresikan dirinya.

2.Memberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaanJika kita sedang bertanya sesuatu, usahakan untuk mendengarkan dan menanggapi anak dengan benar. Ini juga untuk melatih kemampuan bahasanya agar lebih baik.

3.MateriPelajaran Menarik dan MengasahKemampuan SosialMateri pelajaran yang menarik, akan membuatanak menjadibetah berada di dalam kelas. Sebelum mereka sampai ke sekolah, mungkin bayangan mereka adalah mereka akan berada di tempat yang serius dan diajaroleh guru yang galak. Bila kita mengajarkan mereka materiyang menarik dan menyenangkan,segala pemiikiran negatifmereka tentangsuasana kelas bisa kita ubah menjadisegala sesuatuyang positif dan fun.

4.Nasihat tentang kemandirianNasihatini tidak perlu kita tujukan kepada seoarang anak, misalnya hanya kepada anak yang pemalu. Nasihat ini kita tujukan pada semua anakyangberada di dalam kelas, agar anak-anak yangpemalu tidak merasa dihakimi. Nasihat bisa berupa puisi, dongeng dll. Atau bisa juga dengan mengatakan sesuatudidalam kelas yang bersifatmenasihati anak akan pentingnya bersikap mandiri.

5.Mendukung kepercayaan diri dan sikap yang wajarAnak sebaiknya didukung dan dipuji untuk kepercayaan dirinya dan tindakannya yang wajar. Ajari anak untuk jadi dirinya sendiri dan mengekspresikan pendapatnya secara terbuka.

6.Menyediakan agen sosialisasi untuk anakMemasangkan satu atau dua orang teman yang memungkinkan untuk menjadi teman bernmain bagi anak yang pemalu. Selanjutnya, perkenalkan anak untuk bermain dalam kelompok yang lebih besar.

7.Membuat kegiatatan yang merangsang anak untuk berinteraksiAnak yang kurang komunikatif dapat didorong untuk berkomunikasi melalui gambar karena pada umumnya anak lebih senang mendiskusikan gambar. Selain itu rancanglah kegiatan-kegiatan lain yang membuat anak harus menolong dan berkomunikasi satu sama lain, misalnya, menggambar bersama dalam satu kertas atau bermain pesan berantai.

BAB IIIPEMBAHASAN

A.ANALISIS

Identitas AnakNama: AqilaTempat, Tanggal Lahir: 16 Juni 2009Anak ke: 1 dari 2 bersaudaraSekolah: TK Nurul ilmiJenis kelamin: PerempuanAgama: IslamAlamat: Jl. Ahmad Dahlan Gg. Mangga

Aqila berumur 4 tahun, ia mempunyai perilaku pemalu. Tidak berani berbicara kepada orang lain, tetapi perilakunya tersebut hanya berlaku kepada orang yang baru ditemuinya. Aqila mempunyai kelebihan yaitu menggambar, tetapi ia lebih senang jika menggambar sendiri. Terutama pada saat ditinggal orang tuanya yang sedang bekerja.

B.SINTESIS

Aqila adalah seorang anak yang pemalu. Ketika awal saya bertemu dengannya, ia tidak berani mendekati saya apalagi berbicara dengan saya. Anak yang pemalu ini mempunyai perasaan yang suka gelisah atau juga takut terhadap tatapan orang yang baru dikenalnya. Ketika saya mendekat ia menjauh lalu mendekat kepada sang Ibu atau orang terdekat yang telah dikenalnya. Ketika saya atau orang yang baru dikenalnya sering bertemu, ia akan berani mendekat dan mau untuk diajak berbicara dan juga bermain. Tetapi setelah saya tidak bertemu lagi dengannya setelah waktu yang agak lama atau sekitar satu minggu, aqila mengulangi rasa malunya kembali, sehingga membutuhkan waktu yang lama lagi untuk bisa berbicara dan bermain lagi dengannya.Rasa malu seperti ini tidak hanya terhadap aqila saja, tetapi banyak juga anak yang mengalami hal yang seperti ini. Hal seperti ini biasanya karena orang tua yang kurang mengajak anaknya untuk bersosialisasi terhadap teman sebaya atau keluarganya. Aqila mempunyai rasa malu ini seperti tidak berani berbicara kepada orang yang baru dikenal, ia bersembunyi dibalik orang tuanya, ia hanya berani berbicara kepada orang yang sudah sering bertemu dengannya, tidak berani tampil didepan kelas ketika guru menyuruhnya untuk tampil bernyanyi atau sebagainya. Aqila lebih senang jika ada orang tua yang menemaninya, ini juga salah satu faktor anak menjadi pemalu yaitu manja.

C.DIAGNOSIS

Pemalu adalah perasaan gelisah dari seseorang terhadap apa yang ia rasa kurang menyenangkan atau merupakan sesuatu yang aneh. Setelah saya observasi kepada orang tua aqila dan juga orang dekat dengannya, dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab anak ini mempunyai perasaan yang pemalu yaitu:1.Dimanjakan orang tua, hal ini dikarenakan pada awalnya anak ini belum mempunyai adik sehingga segala kebutuhannya harus ditangani oleh orang tua atau bergantung pada orang tua2.Kurang bersosialisasi dengan teman sebaya atau orang disekitar. Bersosialisasi adalah hal yang sangat penting untuk mengembangkan keberanian anak untuk tampil didepan orang-orang yang belum dikenal.3.Kemampuan bahasa yang kurang baik. Biasanya karena orang tua atau orang yang disekitarnya kurang untuk mengajaknya berbicara, sehingga anak susah untuk mengungkapkan sesuatu.

Setelah di analisa, aqila mempunyai tingkah laku atau rasa malu ini sejak ia belum mempunyai adik. Karena pada saat itu aqila masih dimanjakan oleh orang tuanya, jarang untuk diajak berinteraksi dengan teman sebaya di lingkungan rumahnya. Ketika orang tua aqila sedang pergi bekerja, aqila selalu dititipkan dengan neneknya. Jika orang tuanya sudah pulang kerja, ia langsung pergi pulang kerumah bersama ibunya.Anak yang pemalu cenderung lebih suka berdiam diri dibandingkan anak yang tidak pemalu. Karena ia pendiam tidak ingin berbicara kepada orang lain atau juga ia mempunyai rasa yang penakut terhadap orang yang dilihatnya. Menurut saya, anak yang pemalu cenderung pendiam karena daripada ia berbicara yang akan ditertawakan orang dan dapat mempermalukan dia, sehingga anak yang pemalu tidak berani untuk berbicara, dan juga karena faktor-faktor seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.Sebenarnya aqila mempunyai kelebihan seperti teman-teman lainnya, Aqila suka menggambar, pada saat Aqila punya adik, jiwa kepemimpinannya mulai muncul, Aqila sudah merasa bahwa ia adalah seorang kakak yang mempunyai adik yang perlu diperhatikan, walaupun Aqila juga terkadang iri terhadap adiknya yang lebih diperhatikan.

D.PROGNOSIS

Setelah saya lebih memahami perilaku Aqila yang pemalu itu, Saya mencoba untuk memberi beberapa cara penanganan yang tepat untuk anak yang berperilaku pemalu, sebagai berikut:1.Memberi Senyuman yang baik pada saat awal bertemu, jangan membuat anak yang berperilaku pemalu tersebut merasa takut.2.Mulai mendekat secara perlahan-lahan dan mengajak bicara, ketika anak itu sudah mau untuk diajak biacara, dengarkan dan tidak memotong pembicaraan anak.Setelah saya coba, ternyata cara diatas merupakan cara atau tahapan awal yang sangat baik untuk Aqila. Beberapa hari kemudian saya mulai mencoba tahap yang lebih mengajak Aqila untuk lebih berani berbicara dan tidak malu, sebagai berikut:1.Mengajak anak untuk bercerita, bercerita keseharian anak dan juga pengalaman aqila.2.Mengajak bermain, pada tahap ini saya mencoba bermain berdua saja, setelah ia merasa senang saya mencoba untuk menambah teman yang sebaya dengan Aqila untuk bermain. Awalnya Aqila malu tetapi setelah beberapa saat aqila mulai bisa bergaul.Pada usia Aqila atau anak-anak pada usia dini sangat baik untuk mengeksplorasi bakatnya melalui bermain, terutama pada sosialisasi anak yang kurang mudah bergaul seperti anak yang pemalu ini. Jika sedang bermain bersama-sama teman sebaya anak akan lebih dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Walaupun anak yang berperilaku pemalu ini tidak terlalu cepat beradaptasi dibandingkan teman yang lainnya, tetapi hal seperti ini dapat membangkitkan semangat anak supaya lebih berani berhadapan dengan orang lain.Setelah saya melakukan hal tersebut, saya memberikan pujian kepada Aqila karena ia sudah mulai berani untuk bertemu teman baru atau juga orang lain. Saya menanyakan kembali siapa teman yang dikenalnya pada saat bermain itu, dan mencoba mengaajak Aqila untuk menceritakan pengalaman yang Aqila mainkan pada saat itu.

E.TREATMENT

Ada beberapa penanganan saya untuk Aqila Anak yang berperilaku pemalu sebagai berikut:1.Mengajarkan anak dan melatih untuk tidak malu berkenalan dengan teman yang baru.2.Menasehati anak dengan baik jika ia merasa minder dengan teman-temannya.3.Memuji dan selalu memotivasi aqila4.Memberi keterbukaan antara saya (sebagai pemberi penangan), anak ,dan orang tua. Tujuannya supaya orang tua selalu mengamati setiap kegiatan anaknya selama saya sedang observasi berlangsung, ketika saya tidak bersama aqila, disanalah tugas orang tua yang lebih penting untuk memberi penangan kepada anak. Karena anak yang pemalu akan lebih patuh kepada orang tua.5.Membuat permainan yang asyik. Hal yang satu ini sangat penting karena menurut saya anak akan lebih percaya diri jika diajak bermain.

Selama observasi saya ini, dalam 4x pertemuan dalam 1 bulan itu, belum tentu bisa anak dikatakan dapat berubah perilakunya. Perilaku anak yang pemalu akan sangat berpengaruh sekali jika faktor lingkungannya juga dapat mendukung anak tersebut untuk lebih berani dan juga percaya diri. Karena setelah saya observasi ini, hanya sekitar 40% saja anak itu meningkat keberenaniannya untuk berhadapan dengan orang. Untuk itu seperti pada teorinya peran orang tua dan juga faktor lingkunganlah yang akan dapat membentuk kepribadian anak.

BAB IVPENUTUP

A.KESIMPULAN

Anak pemalu adalah anak yang bereaksi secara negatif terhadap stimulus baru serta menarik diri terhadap stimulus tersebut. Anak yang berperilaku pemalu dapat di kembangkan rasa percaya dirinya dengan cara bersosialisasi dengan teman sebaya, bercerita, dan juga bermain. Anak yang memiliki perilaku pemalu juga ada beberapa kelebihan seperti teman-teman lainnya, hanya anak yang memiliki perilaku tersebut lebih cenderung untuk mengeskpresikan dirinya dengan diam-diam atau sembunyi-sembunyi.Penanganan yang tepat untuk anak dapat merangsang anak untuk lebih terbuka, dan percaya diri, mampu untuk tampil didepan kelas dan juga orang lain.

B.SARAN

Berikan penanganan yang tepat pada anak, selalu beri perhatian pada anak, memberikan pujian, dan juga bantu anak untuk lebih bersosialisasi pada lingkungannya. Biarkan anak untuk lebih mengeskplorasi pengetehuannya sendiri, dan jika butuh bantuan.

DAFTAR REFERENSI

http://www.kemsos.go.id/modules.php?name=News&file=print&sid=606http://guidanceforal.wordpress.com/2012/04/25/laporan-upaya-pengentasan-permasalahan-melalui-layanan-bimbingan-pribadi-pada-anak-pemalu/http://belajarbersamapgsd.blogspot.com/2012/11/maslah-anak-pemalu-pembangkang-dan.html