profil_kab-bul_20072

154

Upload: parbaba

Post on 04-Jul-2015

578 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: profil_kab-bul_20072
Page 2: profil_kab-bul_20072
Page 3: profil_kab-bul_20072
Page 4: profil_kab-bul_20072
Page 5: profil_kab-bul_20072
Page 6: profil_kab-bul_20072
Page 7: profil_kab-bul_20072
Page 8: profil_kab-bul_20072
Page 9: profil_kab-bul_20072
Page 10: profil_kab-bul_20072
Page 11: profil_kab-bul_20072
Page 12: profil_kab-bul_20072
Page 13: profil_kab-bul_20072
Page 14: profil_kab-bul_20072
Page 15: profil_kab-bul_20072
Page 16: profil_kab-bul_20072
Page 17: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan diselenggarakan dalam upaya mencapai visi : “Indonesia Sehat 2010”. Sebagai salah satu pelaku pembangunan kesehatan, maka dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan Departemen Kesehatan harus dengan seksama memperhatikan dasar-dasar pembangunan kesehatan sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010, yaitu : (1) Perikemanusiaan, (2) Pemberdayaan dan Kemandirian, (3) Adil dan Merata, dan (4) Pengutamaan dan Manfaat.

Pembangunan kesehatan dapat diukur tingkat keberhasilannya dengan

menggunakan indikator, anatara lain Indikator Indonesia Sehat dan Indikator Kinerja dari Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Indikator Indonesia Sehat yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1202/Menkes/SK/VII/2003 dapat digolongkan ke dalam : (1) Indikator Derajat Kesehatan sebagai Hasil Akhir, yang terdiri atas indikator Mortalitas. Morbiditas dan Status Gizi ; (2) Indikator Hasil Antara, yang terdiri atas indikator untuk Keadaan Lingkungan, Perilaku Hidup, Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan, Sumber Daya Kesehatan, Manajemen Kesehatan, dan Kontribusi Sektor Terkait. Sedangkan Indikator Kinerja Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Kabupaten/ Kota terdiri atas 38 indikator kinerja dari 26 jenis pelayanan bidang kesehatan yang diselenggarakan oleh Kabupaten/ Kota, serta indikator kinerja lainnya yang pelayanannya ada pada Kabupaten/ Kota tertentu.

Profil Kesehatan Kabupaten Bulukumba adalah gambaran situasi Kesehatan di

Kabupaten Bulukumba yang diterbitkan setahun sekali. Dalam setiap terbitan Profil Kesehatan Kabupaten Bulukumba memuat berbagai data tentang kesehatan dan data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan dan keluarga. Data dianalisis secara sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.

Tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bulukumba 2007 ini adalah

dalam rangka menyediakan sarana untuk mengevaluasi pencapaian Pembangunan Kesehatan tahun 2007 dengan mengacu kepada Visi Indonesia Sehat 2010. Oleh karena itu, gambaran yang disajikan dalam Profil Kesehatan Kabupaten Bulukumba 2007 ini disusun secara sistematis mengikuti pengertian dari Visi Indonesia Sehat 2010. Jelasnya sistematika penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Bulukumba 2007 ini adalah sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bulukumba 2007 ini dan sistematika dari penyajiannya. Bab II : Gambaran Umum.

Page 18: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Bulukumba. Selain uraian tentang letak geografis dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lain yang bersama-sama dengan kesehatan menentukan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI). Misalnya faktor-faktor kependudukan, kondisi ekonomi, perkembangan pendidikan dan lain-lain. Bab III : Tujuan, Strategi dan Sasaran Departemen Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang Visi, Misi, serta Tujuan dan strategi Departemen Kesehatan yang tertuang dalam Rencana Strategis Depkes tahun 2005 - 2009 beserta sasaran utama apa saja yang akan dilakukan sampai dengan tahun 2009 untuk setiap pokok program dalam Pembangunan Kesehatan. Bab IV : Program-Program Departemen Kesehatan. Dalam bab ini disajikan Program-program yang dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan dan besaran target-target yang ingin dicapai samnpai dengan tahun 2009 (renstra Depkes 2005 – 2009). Uraian dilakukan secara singkat, yaitu diawali dengan tujuan dan sasaran dari setiap program. Bab V : Kebijakan Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Bulukumba. Bab ini berisi uraian tentang Visi, Misi, falsafah & nilai-nilai, strategi dasar pembangunan kesehatan. Selain itu diuraikan pula tentang faktor kunci keberhasilan serta program-program unggulan dalam pembangunan kesehatan. Bab VI : Pencapaian Kabupaten Sehat di tahun 2007. Bab ini menguraikan apa saja yang telah dicapai selama tahun 2007, dengan mengacu kepada indikator-indikator dan target-target yang telah dipancang untuk Visi Indonesia Sehat 2010. Oleh karena itu maka sajiannya mencakup gambaran tentang derajat kesehatan, keadaan lingkungan, keadaan perilaku masyarakat, keadaan pelayanan kesehatan dan kinerja dari pembangunan kesehatan. Selain narasi, sajian dalam bab ini dilengkapi dengan berbagai bentuk tabel dan grafik. Bab VII : Kesimpulan. Bab ini mencoba menyajikan hal-hal penting yang perlu disimak dari Profil Kesehatan Kabupaten Bulukumba di tahun 2007. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka upaya mencapai Visi Indonesia Sehat 2010.

۩۩۩

Page 19: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

GAMBARAN UMUM KABUPATEN BULUKUMBA

Kabupaten Bulukumba secara geografis terletak dijazirah selatan Propinsi Sulawesi Selatan ( +150 Km dari Kota Makassar ), yaitu antara 0,5 o 20’’ sampai 0,5 o 40’’ lintang selatan dan antara 119 o 58’’ sampai 120 o 28’’ Bujur timur dengan batas administratif yakni sebelah utara dengan Kabupaten Sinjai, sebelah timur dengan teluk Bone, sebelah selatan dengan laut Flores dan sebelah Barat dengan Kabupaten Bantaeng. Secara Administrasi Pemerintahan terdiri dari 10 Kecamatan dan 126 Desa dan Kelurahan.

Kabupaten Bulukumba berada pada ketinggian antara 0 – 800 m diatas

permukaan laut (dpl) yang terdiri dari beberapa wilayah berbukit atau dataran tinggi dengan kemiringan 0 – 40 %. Wilayah dataran rendah berada pada sebagian besar pesisir pantai yaitu sebagian wilayah Kecamatan Ujung Bulu, Gantarang, Ujung Loe dan Bonto Bahari. Khusus Kota Bulukumba merupakan tanah datar dengan ketinggian 0,5 – 2,5 m dari permukaan laut sehingga pada musim hujan sangat mudah tergenang air, sehingga kualitas lingkungan di beberapa tempat tersebut kurang baik bila ditinjau dari segi Kesehatan maupun aspek sosial ekonomi masyarakat.

Di Kabupaten Bulukumba terdapat 26 aliran sungai dengan aliran sungai sepanjang 552 Km yang diharapkan mampu mengaliri sawah seluas 22.145 Ha. Berdasarkan pencatatan klimatologi didapatkan data curah hujan yang cukup tinggi yaitu rata-rata diatas 1000 mm/ tahun dengan rata-rata hari hujan sebanyak 8 hari / bulan. Luas wilayah Kabupaten Bulukumba adalah 1.154,67 Km2 dengan kecamatan terluas terdapat pada Kecamatan Gantarang, Bulukumpa dan Kecamatan Kindang dengan luas wilayah masing-masing berturut-turut adalah 173,51 Km2 , 171,33 Km2, dan 148,76 Km2. Jika dibandingkan dengan luas Sulawesi Selatan maka luas wilayah Bulukumba adalah 1,85 % dari luas wilayah Propinsi Sulawesi Selatan.

A. KEADAAN PENDUDUK

Masalah utama kependudukan di Indonesia pada dasarnya meliputi tiga hal pokok, yaitu : jumlah penduduk yang besar, komposisi penduduk yang kurang menguntungkan dimana proporsi penduduk berusia muda masih relatif tinggi, dan persebaran penduduk yang kurang merata. 1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk

Penduduk Kabupaten Bulukumba berdasarkan hasil pencatatan Pemerintahan

(registrasi penduduk) berjumlah 386.239 jiwa yang tersebar di 10 Kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar yakni 69.248 jiwa mendiami Kecamatan Gantarang.

Page 20: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

Secara keseluruhan, jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari penduduk yang berjenis kelamin laki-laki, hal ini tercermin dari angka rasio jenis kelamin yang lebih kecil dari 100 yaitu 91 yang berarti jika terdapat 100 orang penduduk perempuan terdapat 91 orang penduduk laki-laki. Rasio jenis kelamin tertinggi adalah 96 terdapat pada Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Gantarang, sedangkan rasio jenis kelamin terendah terdapat pada Kecamatan Bonto Tiro, Herlang dan Kecamatan Bonto Bahari dengan rasio jenis kelamin 83, 84 dan 85. Data terinci pada Lampiran Indikator Indonesia Sehat Tabel 2.

Laju pertumbuhan penduduk di Kab. Bulukumba pada tahun 2005 sebesar 0,05%,

meningkat pada tahun 2006 menjadi 1,18% dan pada Tahun 2007 laju pertumbuhan penduduk sedikit menurun menjadi 1,15 %. Tingginya pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bulukumba diduga karena daerah ini merupakan daerah strategis di bagian Selatan Provinsi Sulawesi Selatan sebab daerah ini cukup luas, dan potensial untuk pengembangan ekonomi, sektor pertanian khususnya perkebunan dan sektor lain yang memiliki prospek cukup menggembirakan. Jumlah dan laju pertumbuhan penduduk dapat dilihat pada tabel II.1.

TABEL II.1

JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KABUPATEN BULUKUMBA, TAHUN 2001 – 2007

Tahun Jumlah Penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk

1 2 3 2001 357.495 1,52 %

2002 360.109 1,97 %

2003 370.728 1,97 %

2004 379.221 1,97 %

2005 379.411 0,05 %

2006 383.870 1.18%

2007 386.239 1,15 % Sumber: BPS Kab.Bulukumba

GAMBAR II.1 JUMLAH PENDUDUK DI KABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2001 S/D 2007

Page 21: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

2. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur

Komposisi penduduk menurut kelompok umur dapat menggambarkan tinggi/rendahnya tingkat kelahiran. Selain itu komposisi penduduk juga mencerminkan angka beban tanggungan yaitu perbandingan antara jumlah penduduk produktif (umur 15 – 64 tahun) dengan umur tidak produktif (umur 0 – 14 tahun dan umur 65 tahun keatas).

Perbandingan penduduk menurut klasifikasi anak-anak dan dewasa pada tahun 2007, dimana jumlah penduduk Bulukumba sebesar 386.239 Jiwa yang terdiri dari 246.761 Jiwa penduduk dewasa, 121.143 Jiwa penduduk anak-anak dan 18.335 Jiwa penduduk lanjut usia ( > 65 Tahun ). Penduduk anak-anak dan lanjut usia merupakan beban dalam masyarakat karena tidak produktif, saat ini mencapai 139.478 Jiwa dengan Dependency Ratio 57,1 %, hal ini memberi gambaran terhadap besarnya beban tanggungan ekonomi suatu keluarga dalam masyarakat.

GAMBAR II.2 KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR DAN

JENIS KELAMIN DI KAB. BULUKUMBA TAHUN 2007

Page 22: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

3. Persebaran dan Kepadatan Penduduk

Penduduk Kabupaten Bulukumba pada Tahun 2007 tercatat sekitar 386.239 jiwa tersebar di 10 Kecamatan dengan jumlah desa / kelurahan sebanyak 126. Namun persebaran tersebut tidak merata, sekitar separuh penduduk Bulukumba tinggal di tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Gantarang, Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Kajang.

Daerah yang sangat menonjol jumlah penduduknya adalah Kecamatan Ujung Bulu

jika dilihat dari kepadatan penduduknya. Dibandingkan dengan luas wilayahnya yaitu 14,44 Km2 atau hanya 1,3 % dari luas Kabupaten Bulukumba, Kecamatan Ujung Bulu ternyata memiliki jumlah penduduk yang paling padat yaitu 2.917jiwa/ Km2 . Persentase penduduk menurut kecamatan dapat terlihat seperti pada gambar berikut.

GAMBAR II. 3

JUMLAH PENDUDUK MENURUT KECAMATAN DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2007

B. KEADAAN EKONOMI

1. PDRB Kabupaten Bulukumba

Untuk mengetahui sejauh mana hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan diperlukan suatu ukuran yang bersifat kuantitatif. Salah satu dari ukuran yang dimaksud adalah statistik produk domestik regional bruto ( PDRB ) atau biasa disebut pendapatan regional.

Kondisi perekonomian suatu daerah sangat tergantung pada potensi dan sumber

daya yang dimiliki serta kemampuan daerah yang bersangkutan untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki, berbagai

Page 23: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

kebijaksanaan, langkah dan upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah khususnya Pemerintah Kabupaten Bulukumba untuk meningkatkan perekonomian daerah ini.

TABEL II.2 PERKEMBANGAN PDRB KAB.BULUKUMBA & SUL-SEL

ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2001 – 2007

TAHUN PDRB SUL-SEL ( JUTA Rp )

PDRB BULUKUMBA ( JUTA Rp )

% PDRB BULUKUMBA THDP PDRB SUL-SEL

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

34.864.914,30 38.646.907,15 43.072.847,75 48.765.946,16 52.042.724,45 60.902.823,83

1.179.767,46 1.312.524,56 1.411.943,82 1.565.071,47 1.739.885,80 1.976.249,22 2.183.558,63

3,38 3,39 3,28 3,21 3,34 3,24

Rata – rata 3,31 Sumber : BPS Kab.Bulukumba

Semua kebijaksanaan dan upaya pembangunan yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya nilai PDRB yang berhasil diciptakan dari tahun ke tahun terus meningkat. Total PDRB Kabupaten Bulukumba Tahun 2007 mencapai nilai sebesar 2.183.558,63 (Juta Rupiah). Kontribusi PDRB Kabupaten Bulukumba terhadap PDRB Prop.Sul-Sel pada tahun yang sama adalah sebesar 3,34 %.

Kontribusi PDRB Kab.Bulukumba selama periode Tahun 2001 – 2007 relatif

sama yaitu rata-rata sekitar 3,31 % pertahun. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan perekonomian Kabupaten Bulukumba selama periode tersebut konsisten dengan perkembangan perekonomian Sul-Sel.

2. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari besarnya nilai PDRB yang berhasil diciptakan pada tahun tertentu dibandingkan dengan nilai PDRB tahun sebelumnya. Dibawah ini disajikan pertumbuhan PDRB Kabupaten Bulukumba Tahun 2001 s/d 2007 dalam dua versi yaitu berdasarkan harga berlaku dan harga konstan.

Pertumbuhan PDRB menurut harga konstan dapat dikatakan sebagai

pertumbuhan ekonomi secara riil.

Page 24: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

TABEL II.3 PERSENTASE PERTUMBUHAN PDRB KAB.BULUKUMBA TAHUN 2002 – 2007

TAHUN

HARGA BERLAKU

HARGA KONSTAN 2000

2002 2003 2004 2005 2006 2007

11,25 % 7,58 % 9,78 % 11,17 % 13,58%

3,88 % 3,65 % 4,69 % 4,48 % 6,38% 5,21 %

Rata-rata 10,67 % 4,62%

Sumber : BPS Kab.Bulukumba

GAMBAR II.4 GRAFIK PERSENTASE PERTUMBUHAN EKONOMI

KAB.BULUKUMBA TAHUN 2002 - 2007

Sumber : BPS Kab.Bulukumba

3. PDRB Perkapita

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bulukumba pada saat krisis ekonomi

melanda bangsa Indonesia Tahun 1997 dan 1998 mengalami petumbuhan negatif sebesar ( -2,77 % ) dan ( -2,59 % ), akan tetapi mulai tahun 2002 sampai dengan 2005 sudah mengalami pertumbuhan positif yaitu masing-masing sebesar 2,71 % pada Tahun 2002, 3,88 % pada Tahun 2003, pada Tahun 2004 adalah 4,69 % pada Tahun 2005 menjadi 4,48 % dan tahun 2006 adalah 6,38 % namun tahun 2007 mengalami penurunan mejadi 5,21 %. Gambaran rata-rata PDRB perkapita penduduk Kab. Bulukumba dan Sul-Sel tahun 2001 – 2006 disajikan dalam tabel berikut :

Page 25: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

TABEL II.4

RATA-RATA PDRB PERKAPITA PENDUDUK KAB.BULUKUMBA & SUL-SEL TAHUN 2001 - 2006

TAHUN

KAB.BULUKUMBA ( Rp )

SUL – SEL

( Rp )

2001 2002 2003 2004 2005 2006

3.332.959 3.691.761 3.863.914 4.127.081 4.585.755 5.148.225

4.373.894 4.745.282 5.176.290 5.776.921 6.943.005 7.982.346

Sumber : BPS Kab.Bulukumba C. TINGKAT PENDIDIKAN

Uraian tentang keadaan pendidikan berikut ini sebagian besar juga diambil dari buku

Bulukumba Dalam Angka 2004 dan 2005 terbitan Badan Pusat Statistik Kabupaten Bulukumba.

1. Kemampuan Baca Tulis

Kemampuan membaca dan menulis atau baca tulis merupakan keterampilan

minimum yang dibutuhkan oleh penduduk untuk mencapai kesejahteraannya. Kemampuan baca tulis tercermin dari angka melek huruf penduduk usia 10 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya. Yang dimaksud huruf lainnya misalnya huruf Arab, Bugis, Makassar, Jawa, Cina dan sebagainya.

Secara nasional penduduk yang melek huruf tahun 2000 sebesar 89,76 % (88,38 %

dapat membaca huruf latin dan 1,38% dapat membaca huruf lainnya) sementara pada tahun 2001 terdapat 89,27 % (88,25 % dapat membaca huruf latin dan 1,02 % dapat membaca huruf lainnya). Persentase penduduk yang buta huruf sedikit meningkat dari 10,21 % pada tahun 1999 menjadi 10,25 % pada tahun 2000 dan 10,73 % pada tahun 2001.

Berikut ini disajikan angka melek huruf penduduk usia 10 tahun ke atas tahun 2003-

2006 di Kab. Bulukumba :

Page 26: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

TABEL II.5 ANGKA MELEK HURUF PENDUDUK USIA 10 TAHUN KE ATAS

DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2003 - 2006

Sumber: BPS Kab.Bulukumba

2. Partisipasi Pendidikan Di Kabupaten Bulukumba pada Tahun 2006 jumlah lulusan SD adalah sebanyak

6.573 murid dimana Kecamatan Gantarang, Bulukumpa dan Kajang merupakan Kecamatan dengan jumlah lulusan terbanyak yakni masing-masing 1.217 murid, 952 murid dan 786 jumlah murid. Sementara untuk SMP diluluskan sebanyak 2.374 siswa dan untuk SMA termasuk SMK diluluskan sebanyak 2.247 siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut.

TABEL II. 6

JUMLAH LULUSAN SD, SMP, SMA MENURUT KECAMATAN DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2006

KECAMATAN

SD SMP SMA SMK

Gantarang Ujung Bulu Ujung Loe Bonto Bahari Herlang Kajang Bulukumpa Rilau Ale Kindang

1.217 774 671 463 523 786 952 624 563

372 704 240

- 243 177 435 138 65

109 847 139 152 120 189 220 138 42

- 268 23 - - - - - -

Kab. Bulukumba 6.573 2.374 1.956

291

Sumber : BPS Kab.Bulukumba

KEMAMPUAN BACA TULIS 2003 2004 2005 2006

Huruf Latin

79,80 84,59 82,06 80,75

Huruf lainnya

0,32 1,59 0,30 2,21

Tidak Dapat

19,88 13,82 17,64 17,04

Kab.Bulukumba

300.568 301.434 318,983 319,572

Page 27: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

3. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Pendidikan yang ditamatkan merupakan indikator pokok kualitas pendidikan formal. Di Kabupaten Bulukumba, pada Tahun 2006 persentase penduduk yang hanya tamat SD yaitu sekitar 26,49 % untuk penduduk laki-laki dan 29,68 % untuk perempuan sedangkan yang tidak tamat SD sekitar 38,86 % laki-laki dan 39,41 % perempuan. Tabel berikut akan menggambarkan lebih jelas tentang penduduk Kab.Bulukumba usia 10 Tahun ke atas yang ditamatkan menurut jenis kelamin Tahun 2006.

TABEL II. 7 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MENURUT JENIS KELAMIN &

JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2006

Laki-laki Perempuan Pendidikan

Jml % Jml % Belum/Tdk Tamat SD SD SLTP SMU/SMK AK/DIPLOMA UNIVERSITAS

55.179 37.615 19.510 24.224 2.315 3.152

38,86 26,49 13,74 17,06 1,63 2,22

64.351 48.464 23.203 21.505 3.298 2.466

39,41 29,68 14,21 13,17 2,02 1,51

Jumlah 141.995 100,00 163.287 100,00 Sumber: BPS Kab.Bulukumba

Demikian gambaran umum Kabupaten Bulukumba Tahun 2006 secara ringkas.

Gambaran yang ditonjolkan memang dibatasi pada aspek-aspek kependudukan, perekonomian dan pendidikan, bersama-sama dengan kesehatan menentukan besar/kecilnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) baik untuk Provinsi Sulawesi Selatan maupun Indonesia. Sebagaimana di-ketahui IPM Indonesia pada tahun 1990 adalah 63 dan pada tahun 1996 naik menjadi 68. Namun demikian keadaan krisis menyebabkan IPM Indonesia pada tahun 1999 turun menjadi 64. Angka tersebut lalu menempatkan Indonesia pada pe-ringkat ke-109 diantara 180 negara di dunia. Hal ini berarti Indonesia berada di bawah peringkat Malaysia dan Thailand apalagi Singapura. Sementara IPM untuk Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2001 sebesar 69,5 dengan IPM tertinggi di Kota Makassar dan terendah di Kab. Jeneponto.

Page 28: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

TUJUAN, STRATEGI & SASARAN UTAMA

DEPARTEMEN KESEHATAN

A. TUJUAN Pembangunan kesehatan diselenggarakan dalam upaya mencapai Visi : “Indonesia

Sehat 2010”. Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan Departemen Kesehatan harus memperhatikan dasar-dasar pembangunan kesehatan sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010, yaitu : (1) Perikemanusiaan, (2) Pemberdayaan dan Kemandirian, (3) Adil dan Merata, dan (4) Pengutamaan dan Manfaat.

Dengan memperhatikan dasar-dasar pembangunan kesehatan tersebut, dan juga

dengan mempertimbangkan perkembangan, masalah serta berbagai kecenderungan pembangunan kesehatan ke depan, maka ditetapkan Visi Departemen Kesehatan : “ MASYARAKAT YANG MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT “ sedangkan Misi Departemen Kesehatan adalah : “ MEMBUAT RAKYAT SEHAT “.

Sebagai penjabaran dari Visi Departemen Kesehatan, maka tujuan yang akan

dicapai adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai sasaran sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional/ RPJM-N Perpres No.7 Tahun 2005, yaitu :

B. STRATEGI

1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

Page 29: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

Dalam pemberdayaan masyarakat perlu terus dikembangkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) dalam rangka mewujudkan “Desa Siaga” menuju Desa Sehat.

2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas Sesuai dengan paradigma sehat, Depkes harus mengutamakan pada upaya kesehatan masyarakat yang dipadukan secara serasi dan seimbang dengan upaya kesehatan perorangan.

3. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan Dilaksanakan dengan meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pelaporan masalah kesehatan di wilayahnya. Dalam keadaan darurat kesehatan dilakukan pengerahan anggaran dan tenaga pelaksana pada saat investigasi KLB dan respon cepat.

4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan Depkes melakukan advokasi dan sosialisasi kepada semua penyandang dana, baik pemerintah maupun masyarakat termasuk swasta. Secara bertahap pembiayaan kesehatan bersumber pemerintah dapat diupayakan sebesar 15 % dari APBN dan APBD.

C. SASARAN UTAMA

1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat • Seluruh desa menjadi Desa Siaga • Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat • Seluruh keluarga sadar gizi

2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas

• Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu • Setiap bayi, anak, ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi

dari penyakit • Di setiap desa tersedia sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang kompeten • Setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar • Setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya • Pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit, Puskesmas dan jaringannya

memenuhi standar mutu.

3. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan • Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desa/lurah

untuk kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat • Setiap KLB dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan tepat sehingga

tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat • Semua ketersediaan farmasi, makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi

syarat • Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar kesehatan

Page 30: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

• Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia

4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan • Pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat

dan daerah • Anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan

promosi kesehatan • Terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin

۩۩۩

Page 31: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

PROGRAM-PROGRAM DEPARTEMEN KESEHATAN

Berdasarkan Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Sasaran Utama sebagaimana diuraikan pada Bab sebelumnya, maka disusunlah program-program Departemen Kesehatan untuk kurun waktu 2005-2009 sebagai berikut :

A. PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

1. Tujuan

Memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta mengembangkan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM).

2. Sasaran • Meningkatnya persentase rumah tangga ber PHBS menjadi 60 %

B. PROGRAM LINGKUNGAN SEHAT 1. Tujuan

Mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.

2. Sasaran • Rumah yang memenuhi syarat kesehatan menjadi 75 % • Keluarga menggunakan air bersih menjadi 85 % • Keluarga mengunakan jamban memenuhi syarat kesehatan menjadi 80 % • TTU memenuhi syarat kesehatan menjadi 80 %

C. PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

1. Tujuan

Meningkatkan jumlah, pemerataan, dan kualitas pelayanan kesehatan melalui Puskesmas dan jaringannya.

2. Sasaran • Cakupan rawat jalan sebesar 15 % • Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 90 % • Cakupan pelayanan antenatal (K4) 90 %, cakupan kunjungan neonatus (KN2)

menjadi 90 % dan cakupan kunjungan bayi menjadi 90 % • Persentase Posyandu Purnama Mandiri menjadi 40 % • Tersedia dan beroperasinya Poskesdes di 36.000 desa

Page 32: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

D. PROGRAM UPAYA KESEHATAN PERORANGAN 1. Tujuan

Bertujuan meningkatkan akses, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan perorangan

2. Sasaran • Cakupan rawat inap sebesar 1,5 % • Jumlah RS yang melaksanakan pelayanan gawat darurat sebesar 90 % • Jumlah RS yang melaksanakan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi

Komprehensif (PONEK) sebesar 75 % • Jumlah RS yang terakreditasi sebesar 75 % • Terselenggara pelayanan kesehatan bagi Gakin di Kelas III RS sebesar 100 %

E. PROGRAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

1. Tujuan

Bertujuan menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak menular.

2. Sasaran • Persentase desa yang mencapai Universal Child Immunization (UCI) sebesar

98 % • Angka Case Detection Rate penyakit TB sebesar 70 % dan angka keberhasilan

pengobatan TB di atas 85 % • Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) diharapkan > 2/100.000 anak usia

kurang dari 15 tahun • Penderita DBD yang ditangani sebesar 80 % • Penderita malaria yang diobati sebesar 100 % • CFR diare pada saat KLB adalah <1,2 % • ODHA (orang dengan HIV AIDS) mendapat pengobatan ART sebanyak 70 % • Tersedia dan tersosialisasinya kebijakan dan pedoman serta hukum kesehatan

penunjang program yang terdistribusi hingga ke desa. • Terselenggara sistem surveilans dan kewaspadaan sini serta penanggulangan

KLB secara berjenjang hingga ke desa.

F. PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 1. Tujuan

Meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat teutama pada ibu hamil, bayi dan balita serta usia produktif.

2. Sasaran • Mencegah meningkatnya prevalensi kegemukan pada balita menjadi setingi-

tinginya 5 %, pada anak sekolah dan orang dewasa menjadi setingi-tingginya 10 %

• Cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet tablet Fe menjadi 80 %

Page 33: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

• Menurunnya prevalensi anemia gizi besi pada ibu hamil dan ibu nifas menjadi 40 %

• Meningkatnya cakupan ASI eksklusif menjadi 80 % • Meningkatnya cakupan balita yang mendapatkan Vit A menjadi 80 %

G. PROGRAM SUMBERDAYA KESEHATAN

1. Tujuan

Program ini bertujuan meningkatkan jumlah, jenis, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan termasuk SDM kesehatan lainnya, serta pemberdayaan profesi kesehatan, sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan.

2. Sasaran • Rasio dokter dengan penduduk 24 : 100.000 • Rasio bidan dengan penduduk 40 : 100.000 • Rasio perawat dengan penduduk 158 : 100.000 • Puskesmas yang memiliki tenaga dokter = 80 % • Rasio apoteker dengan penduduk 9 : 100.000 • Rasio sarjana kesmas dengan penduduk 35 : 100.000 • Tersedianya satu orang tenaga bidan di setiap desa siaga.

H. PROGRAM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN

1. Tujuan

Menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan termasuk obat tradisional, perbekalan kesehatan rumah tangga dan kosmetika.

2. Sasaran • Ketersediaan obat esensial generik di sarana pelayanan kesehatan menjadi 95

% • Anggaran untuk obat esensial generik di sektor publik setara dengan 2 USD /

kapita / tahun.

I. PROGRAM KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN PEMBANGUNAN KESEHATAN 1. Tujuan

Mengembangkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan guna mendukung penyelenggaraan Sistem Kesehatan Nasional (SKN)

2. Sasaran • Alokasi anggaran kesehatan pemerintah mencapai Rp.100.000,-/kapita/tahun. • Persentase penduduk miskin yang menjadi peserta jaminan kesehatan sebesar

10 % • Persentase penduduk yang telah terjamin pemeliharaan kesehatan dengan

sistem jaminan kesehatan sebesar 60 %.

Page 34: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

J. PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN 1. Tujuan

Meningkatkan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan sebagai masukan dalam perumusan kebijakan dan program pembangunan kesehatan.

2. Sasaran • Terlaksana dan termanfaatkannya hasil penelitian dan pengembangan

kesehatan dalam mendukung pembangunan kesehatan. • Dihasilkannya rekomendasi kebijakan, prototype, produk dan teknologi baru

hasil litbangkes. • Tersedianya SDM litbangkes yang memiliki kapasitas untuk melaksanakan dan

mendukung litbangkes • Tersedia sarana dan prasarana UPT litbangkes yang terakreditasi • Terbentuk dan berfungsinya jejaring litbangkes, forum komunikasui dan

kemitraan litbangkes.

K. PROGRAM PENDIDIKAN KEDINASAN 1. Tujuan

Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan profesionalisme pegawai dan calon pegawai departemen kesehatan atau lembaga pemerintah non departemen yang berkaitan dengan kesehatan, dalam pelaksanaan tugas kedinasan yang diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal.

2. Sasaran • Gudosin (guru, dosen dan instruktur) yang ditingkatkan kemampuannya

sebesar 50 % • Risbinakes (riset pembinaan tenaga kesehatan) sebesar 500 riset • Jumlah peserta tugas belajar mencapai 10.000 peserta.

L. PROGRAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA MANUSIA APARATUR

1. Tujuan

Meningkatkan sistem pengelolaan dan kapasitas sumber daya manusia aparatur sesuai dengan kebutuhan dalam melaksanakan tugas kepemerintahan dan pembangunan.

2. Sasaran • Cakupan data base PNS Pusat melalui SIMKA sebesar 100 % • Realisasi pemenuhan formasi CPNS sebesar 98 % • Realisasi pemenuhan kebutuhan tenaga PTT sebesar 100 %

Page 35: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

M. PROGRAM PENYELENGGARAAN PIMPINAN KENEGARAAN DAN KEPEMERINTAHAN 1. Tujuan

Membantu kelancaran pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan kepemerintahan.

2. Sasaran • Terselenggaranya tugas pimpinan Depkes dan fungsi dalam melaksanakan

penyelenggaraan dan kepemerintahan.

N. PROGRAM PENINGKATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR NEGARA 1. Tujuan

Menyempurnakan dan mengefektifkan sistem pengawasan dan audit serta sistem akuntabilitas kinerja dalam mewujudkan aparatut negara yang bersih, akuntabel dan bebas KKN

2. Sasaran • Pencegahan dan pemberantasan KKN terhadap pengelolaan sumber daya

kesehatan, dengan cakupan 100 % obyek pemeriksaan (satuan kerja Depkes) • Terselenggaranya pengelolaan program-program Depkes secara efektif, efisien,

dan akuntabel.

۩۩۩

Page 36: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

KABUPATEN BULUKUMBA A. VISI

1. Visi Kabupaten Bulukumba “ Mewujudkan masyarakat Bulukumba yang berkualitas dan sejahtera melalui

pengembangan potensi sumber daya daerah dengan berlandaskan pada moral agama dan nilai-nilai budaya “

2. Visi Dinas Kesehatan

“ Terwujudnya desa-desa Sehat Mandiri dengan Pelayanan Kesehatan Bermutu Bernafaskan Keagamaan 2008 “ (Kabupaten Sehat 2008 )

B. MISI

1. Melaksanakan Pembangunan yang Berwawasan Kesehatan 2. Mendorong Kemandirian Masyarakat untuk Hidup Sehat 3. Memelihara dan meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang bermutu, merata dan

terjangkau 4. Memelihara dan meningkatkan individu, keluarga dan masyarakat serta

lingkungan 5. Mendorong tercapainya efektivitas, efisiensi dan kualitas optimal penggerakan

upaya kesehatan 6. Perencanaan yang otonom, berorientasi pada kebutuhan nyata masyarakat melalui

manajemen PROAR (Kaji Tindak)

C. FALSAFAH / NILAI – NILAI

1. Kesehatan bukanlah segalanya tetapi tanpa kesehatan segalanya tidak berarti apa-apa

2. Kemandirian lokal 3. Pendekatan aqidah dan akhlaqul karimah 4. Profesionalisme 5. Kemitraan dan kebersamaan 6. Keterbukaan dan akuntabilitas 7. E t i s

D. STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN (STRATEGI DASAR)

1. Memantapkan kebijakan hukum dan manajemen bidang kesehatan 2. Meningkatkan dukungan sumber daya kesehatan 3. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral

Page 37: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

4. Mendorong pemberdayaan masyarakat dan kemitraan swasta 5. Mengembangan sistem pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan daerah dan

masyarakat, tanpa mengabaikan tujuan normatif pembangunan kesehatan yaitu equity (pemerataan), quality (kualitas), efisiency dan sustainability.

E. FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN

Faktor-faktor kunci keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi

organisasi dalam rangka mencapai tujuan dan misi organisasi secara efektif dan efisien. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah : 1. Tersedianya sumber daya tenaga kesehatan yang profesional 2. Adanya kerjasama lintas sektor 3. Adanya sistem pembinaan petugas yang mengarah pada penegakan disiplin dan

profesionalisme 4. Adanya komitmen Pemda dan masyarakat untuk mewujudkan kebijakan di bidang

kesehatan 5. Terbentuknya sistem kesehatan Kabupaten Bulukumba 6. Adanya standar pelayanan minimal bidang kesehatan 7. Tersedianya agenda pembangunan kesehatan oleh Pemerintah Kabupaten

Bulukumba (PROPEDA) 8. Adanya PERDA yang mendukung pelaksanaan Pembangunan Kesehatan

Kabupaten Bulukumba

F. PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN

Sesuai dengan keadaan masalah dan kecenderungan yang dihadapi serta untuk mempercepat terwujudnya Bulukumba Sehat dengan memperhatikan arah, tujuan, sarana dan kebijakan serta strategi Pembangunan kesehatan yang telah ditetapkan, maka program pembangunan kesehatan untuk tahun 2005 sampai 2011 meliputi : 1. Program lingkungan pemukiman, air, udara sehat 2. Program P2M dan Imunisasi 3. Program kesehatan keluarga, kesehatan reproduksi dan KB 4. Program perbaikan gizi 5. Program peningkatan perilaku hidup sehat dan kesehatan mental 6. Program keselamatan dan kesehatan kerja 7. Program anti tembakau, alkohol dan madat 8. Program pengawasan obat, bahan berbahaya, makanan dan minuman 9. Program pencegahan kecelakaan dan ruda paksa 10. Program kebijakan kesehatan, pembiayaan kesehatan dan hukum kesehatan Program unggulan tersebut di atas dilaksanakan dengan mengintegrasikan ke dalam program atau kegiatan pada masing-masing sub dinas kesehatan dan tata usaha sebagai berikut :

Page 38: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

A. Program dalam lingkup Sub Dinas Bina Pelayanan Kesehatan

1. Program kesehatan jiwa dan mental 2. Program Pengawasan Obat , bahan-bahan berbahaya makanan dan minuman 3. Program Pembinaan Manajemen Puskesmas dan Rumah Sakit 4. Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan 5. Program UKS

B. Program dalam lingkup Sub Dinas Penyehatan Lingkungan 1. Program Pengawasan Kualitas Lingkungan Pemukiman 2. Program pengawasan Kualitas Air 3. Pengawasan TP2 Pestisida 4. Program Pengawasan Tempat Umum dan Industri 5. Program Pengawasan TPM 6. Program Upaya Kesehatan Kerja

C. Program dalam lingkup Sub Dinas Pencegahan Pemberantasan Penyakit 1. Program Pemberantasan penyakit menular langsung 2. Program pemberantasan penyakit bersumber binatang (P2B2) 3. Program Imunisasi 4. Program surveilans epidemiologi 5. Program penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan

D. Program dalam lingkup Sub Dinas Bina Kesehatan Keluarga dan Program Kesehatan Masyarakat 1. Program perbaikan gizi 1. Program kesehatan ibu 2. Program kesehatan anak 3. Program kesehatan usila 4. Program KB 5. Program peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat 6. Program anti rokok, alkohol dan madat 7. Pengembangan UKBM 8. Pengembangan JPKM

E. Program dalam lingkup Bagian Tata Usaha

1. Program perencanaan kesehatan 2. Program pembiayaan kesehatan 3. Program kebijakan dan hukum kesehatan 4. Program pengembangan tenaga kesehatan 5. Penyuluhan administrasi kepegawaian 6. Pembinaan kerir tenaga kesehatan 7. Program sistem informasi kesehatan Kabupaten, kehumasan dan protokol

۩۩۩

Page 39: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

PENCAPAIAN KABUPATEN SEHAT DI TAHUN 2007

Mengacu kepada sistimatika dari uraian Visi Indonesia Sehat 2010, bab ini akan menyajikan gambaran tentang hasil-hasil yang telah dicapai dalam tahun 2007. Dengan demikian uraian akan diawali dengan penyajian gambaran tentang derajat kesehatan, yang disusul dengan gambaran tentang keadaan lingkungan, keadaan perilaku masyarakat, dan keadaan pelayanan kesehatan. Terakhir, akan disajikan pula kinerja dari pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan dalam tahun 2007. A. DERAJAT KESEHATAN

Sebagaimana diutarakan pada Bab III, gambaran tentang derajat kesehatan berisi uraian tentang indikator-indikator kualitas hidup, mortalitas, morbiditas dan status gizi. Kualitas hidup antara lain dilihat dari indikator Angka Harapan Hidup Waktu Lahir, sedangkan Mortalitas dilihat dari indikator-indikator Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 Kelahiran Hidup, Angka Kematian Balita (AKABA) per 1.000 Kelahiran Hidup, dan Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran Hidup. Morbiditas dilihat dari indikator-indikator Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 penduduk, Angka Kesakitan Malaria per 1.000 penduduk, Persentase Kesembuhan TB Paru, Persentase Penderita HIV/AIDS terhadap penduduk berisiko, dan Angka ‘Acute Flacid Paralysis’ (AFP) pada anak usia < 15 tahun per 100.000 anak. Sedangkan Status Gizi dilihat dari indikator-indikator persentase balita dengan gizi buruk, persentase kecamatan bebas rawan gizi. 1. LIFE EXPACTANCY OF BIRTH (Umur Harapan Hidup Waktu Lahir)

Penurunan Angka Kematian Bayi sangat berpengaruh pada kenaikan Umur

Harapan Hidup (UHH) waktu lahir. Angka kematian bayi sangat peka terhadap perubahan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga perbaikan derajat kesehatan tercermin pada penurunan AKB dan kenaikan Umur Harapan Hidup pada waktu lahir. Meningkatnya Umur Harapan Hidup waktu lahir ini secara tidak langsung juga memberikan gambaran kepada kita tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat.

Dari estimasi hasil penelitian yang dilakukan oleh BPS, Umur Harapan Hidup

Waktu Lahir (Eo) penduduk Indonesia secara Nasional mengalami peningkatan dari 45,73 tahun pada tahun 1967 menjadi 67,97 tahun pada tahun 2000. Berdasarkan proyeksi penduduk Indonesia tahun 2000 – 2025, maka dapat diestimasi angka harapan hidup sebesar 67,8 tahun 2000-2025, meningkat menjadi 69,8 pada tahun 2005-2010 dan menjadi 73,6 pada tahun 2010-2025. Sementara itu rata-rata Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan dapat dilihat pada gambar berikut :

Page 40: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

GAMBAR VI.1 UMUR HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR (Eo)

DI SULSEL TAHUN 2003 - 2007

69,4

69,2

68,768,5

68,7

68

68,2

68,4

68,6

68,8

69

69,2

69,4

69,6

2003 2004 2005 2006 2007

Sumber : Susenas dan SDKI, 2007 Angka Harapan Hidup penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan terus meningkat

dari 43 pada tahun 1971 meningkat menjadi 52 tahun 1980, kemudian 10 tahun kemudian meningkat lagi menjadi 60 tahun 1990 dan turun menjadi 63,64 dan 68 pada tahun 1996, 1998 dan tahun 2001. Menurut daerah kabupaten/kota Angka Harapan Hidup tahun 2003 relatif sama antar kabupaten di Sulawesi Selatan yaitu berkisar antara 63 – 73 tahun. ). Sedangkan data proyeksi AHH yang dikeluarkan Depkes RI untuk Sulawesi Selatan pada tahun 2007 sebesar 68,55 tahun, tetapi berdasarkan SDKI 2007 sebesar 69,4, lebih tinggi dibanding AHH nasional yaitu 69,09 tahun.

2. MORTALITAS (Angka Kematian)

Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian

kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survei dan penelitian. Perkembangan tingkat kematian dan penyakit-penyakit penyebab utama kematian yang terjadi pada periode terakhir akan diuraikan di bawah ini.

a. Angka Kematian Bayi (AKB)

Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui survei,

karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian di fasilitas pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia berasal dari berbagai sumber, yaitu Sensus Penduduk, Surkesnas/Susenas, dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI).

Page 41: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia dari tahun 1995 sampai dengan tahun 1999 menunjukkan kecenderungan menurun yakni 55 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1995 dan terus menurun hingga mencapai 46 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1999. Menurut hasil Surkesnas/ Susenas, AKB di Indonesia pada Tahun 2001 sebesar 50 per 1.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2002 sebesar 45 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB menurut hasil SDKI 2002-2003 terjadi penurunan yang cukup besar menjadi 35 per 1.000 kelahiran hidup.

Untuk Sulawesi Selatan, selama 30 tahun Angka Kematian Bayi menunjukkan

penurunan yang sangat tajam, yaitu dari 161 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 1971 menjadi 55 pada tahun 1996, lalu turun lagi menjadi 52 pada tahun 1998 kemudian pada tahun 2003 menjadi 48. Ini berarti rata-rata penurunan AKB selama kurun waktu 1998 - 2003 sekitar 4 poin. Namun hasil Surkesnas/ Susenas 2002-2003 menunjukkan AKB di Sulawesi Selatan sebesar 47 per 1000 Kelahiran Hidup sedangkan hasil Susenas 2006 menunjukkan AKB di Sulsel pada tahun 2005 sebesar 36 per 1000 kelahiran hidup sedangkan hasil SDKI 2007 menunjukkan angka 41 per 1.000 kelahiran hidup. Fluktuasi ini biasa terjadi oleh karena perbedaan besar sampel yang diteliti, sementara itu data proyeksi yang dikeluarkan Depkes RI bahwa AKB di Sulsel pada tahun 2007 sebesar 27,52 per kelahiran hidup.

Di Kabupaten Bulukumba angka kematian bayi selama kurun waktu Tahun 1999

s/d Tahun 2004 memperlihatkan penurunan yang cukup berarti yaitu 16,41 per 1000 kelahiran hidup pada Tahun 1999 turun drastis menjadi 7,04 per 1000 kelahiran hidup pada Tahun 2001, sedangkan pada Tahun 2002 AKB di Kab.Bulukumba adalah 6,61 per 1000 kelahiran hidup dan pada Tahun 2003 angka tersebut turun kembali menjadi 4,05 per 1000 kelahiran hidup, sementara pada Tahun 2004 AKB di Kab.Bulukumba mengalami peningkatan menjadi 7,72 per 1000 kelahiran hidup. Pada tahun 2007 terjadi penurunan dan tercatat bahwa jumlah kematian bayi adalah sebanyak 41 bayi atau 5,59 per 1.000 kelahiran hidupAngka kematian Bayi tersebut diperoleh melalui laporan Unit Pelayanan Kesehatan di wilayah Bulukumba.

Terjadinya penurunan angka kematian bayi merupakan indikasi terjadinya

peningkatan derajat kesehatan masyarakat sebagai salah satu wujud keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan. Hal tersebut merupakan respon positif dari upaya pemerintah untuk mendekatkan sarana kesehatan dan tenaga kesehatan dengan masyarakat.

Page 42: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

TABEL VI. 1 POLA PENYAKIT PENYEBAB KEMATIAN BAYI DI INDONESIA

HASIL SURVEY MORTALITAS SUBDIT ISPA TAHUN 2005

NO Penyebab Kematian %

1 Neonatal 44,5 2 Pneumonia 22,3 3 Infeksi Berat 10,6 4 Diare 9,1 5 Masalah Lain (termasuk kecelakaan) 5,5 6 Gizi buruk dan BGM 1,7 7 DBD 1,4 8 Muntah-dehidrasi 1,3 9 Tifoid 1,2

10 Malaria 0,8 11 Campak- komplikasi 0,8 12 Pertusis 0,3 13 Tanpa Penyebab 0,6

Sumber: Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2006

GAMBAR VI. 2 ANGKA KEMATIAN BAYI DI SULAWESI SELATAN

TAHUN 2003, 2004, 2005 dan 2007

413644

51

0

10

20

30

40

50

60

2003 2004 2005 2007

Sumber: Susenas dan SDKI 2007

b. Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Balita (1 - 4 tahun) adalah jumlah kematian anak umur 1 - 4

tahun per 1.000 anak. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak Balita seperti

Page 43: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan, indikator ini menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial, dalam arti besar dan tingkat kemiskinan penduduk.

Angka Kematian Balita di Indonesia (menurut estimasi SUPAS 1995) dalam beberapa tahun terakhir (kecuali tahun 2001) terlihat mengalami penurunan yang cukup bermakna. Pada tahun 1986 AKABA diperkirakan sebesar 111 per 1.000 kelahiran hidup, kemudian turun menjadi 81 pada tahun 1993 dan turun lagi menjadi 44,7 pada tahun 2000 sementara untuk Sulawesi Selatan, pada tahun yang sama berada dibawah rata-rata nasional yakni sebesar 42,16 per 1.000 kelahiran hidup.

Berdasarkan Pencatatan dari Unit Pelayanan Kesehatan yang ada di Wilayah Bulukumba, khusus angka kematian Anak balita ( 1-4 Tahun ) pada tahun 1996 sebesar 12,02 per 1000 Anak Balita turun menjadi 11,27 per 1000 Anak Balita pada tahun 1997 menjadi 10,59 per 1000 anak balita pada tahun 1998 dan naik menjadi 8,45 per 1000 anak balita pada tahun 1999. Pada tahun 2007 jumlah kematian balita dilaporkan sebanyak 16 balita atau 2,18 per 1.000 kelahiran hidup.

Dari hasil penelitian terhadap semua kasus kematian Balita yang disurvei pada

SKRT 1995 dan Surkesnas 2001 diperoleh gambaran besarnya proporsi penyebab utama kematian Balita, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

TABEL VI.2

POLA PENYAKIT PENYEBAB KEMATIAN BALITA DI INDONESIA HASIL SURVEY MORTALITAS SUBDIT ISPA TAHUN 2005

No Penyebab Kematian % 1. Pneumonia 23,6 2. Diare 15,3 3. Infeksi berat 15,1 4. Masalah lain (termasuk kecelakaan) 14,7 5. Neonatal 11,2 6. Typhoid 3,8 7. Gizi buruk dan BGM 3,6 8. Malaria 2,9 9. Campak-komplikasi 2,9

10. Muntah- dehidrasi 1,6 11. Pertusis 0,2 12. Tanpa penyebab 0,05

Sumber: Profil Kesehatan Indonesia 2006

Tabel di atas menunjukkan bahwa pola penyakit penyebab kematian Balita

menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2006 masih didominasi oleh penyakit infeksi.

Page 44: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

c. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)

Angka Kematian Ibu (AKI) berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan dan masa nifas. Untuk mengantisipasi masalah ini maka diperlukan terobosan-terobosan dengan mengurangi peran dukun dan meningkatkan peran Bidan. Harapan kita agar Bidan di Desa benar-benar sebagai ujung tombak dalam upaya penurunan AKB (IMR) dan AKI (MMR). Masalah lain yang perlu dicermati adalah belum mampunya masyarakat membayar Bidan dan masyarakat lebih senang melahirkan di rumah dari pada di Rumah Sakit atau tempat lain seperti Pondok Persalinan Desa (Polindes).

Untuk melihat kecenderungan AKI di Indonesia secara konsisten, digunakan data hasil SKRT. Menurut SKRT, AKI menurun dari 450 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1986 menjadi 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992, kemudian menurun lagi menjadi 373 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1995. Pada SKRT 2001 tidak dilakukan survei mengenai AKI. Pada tahun 2002-2003 AKI sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup diperoleh dari hasil SDKI. Hal ini menunjukkan AKI cenderung terus menurun. Tetapi bila dibandingkan dengan target yang ingin dicapai secara nasional pada tahun 2010, yaitu sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup, maka apabila penurunannya masih seperti tahun-tahun sebelumnya, diperkirakan target tersebut di masa mendatang sulit tercapai. Angka yang didapat dari berbagai survei tersebut disajikan pada tabel berikut.

TABEL VI. 3

ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL (PER 100.000 KELAHIRAN HIDUP) HASIL SDKI DAN SKRT, TAHUN 1982 – 2007

No Jenis Penelitian/Survei Tahun Perkiraan AKI

1 SDKI 1982 450 2 SKRT 1986 450 3 SKRT 1992 425 4 SDKI 1994 390 5 SKRT 1995 373 5 SDKI 1997 334 6 SDKI 2002-2003 307 7 SDKI 2007 248

Sumber : Badan Litbangkes, Publikasi Hasil SKRT 1995 dan SDKI 2007

AKI yang dihasilkan oleh SKRT dan SDKI hanya menggambarkan angka nasional, tidak dirancang untuk mengukur angka kematian ibu menurut provinsi dan Kabupaten karena jumlah kasusunya yang terlalu kecil

AKI maternal di Kabupaten Bulukumba selama kurun waktu Tahun 2000 s/d Tahun 2007 menurut laporan dan hasil pencatatan unit-unit pelayanan kesehatan yang ada di wilayah Kab.Bulukumba dapat disajikan dalam tabel berikut.

Page 45: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

TABEL VI. 4 ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL PER 1.000 KH

DI KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2000 S/D 2007

TAHUN Kematian/ 1000 KH

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

1,44 % 1,38 % 1,65 % 1,35 % 1,33 % 2,04 % 1,04 % 1,50 %

Sumber : Dinas Kesehatan Kab.Bulukumba, Tahun 2007

d. Angka Kematian Kasar (AKK)

Angka kematian kasar yang didapat juga merupakan hasil estimasi dari kegiatan Sensus Penduduk dan Survei Penduduk Antar Sensus. Estimasi berdasarkan hasil SUPAS 1995 menunjukkan bahwa pada tahun 1995 Angka Kematian Kasar diperkirakan sebesar 7,69 per 1000 penduduk dan diper-kirakan turun menjadi 7,34 per 1000 penduduk pada tahun 2000. Perkembangan angka kematian kasar pada tahun 1995 s.d 2000 dapat dilihat pada gambar berikut:

GAMBAR VI. 3

ANGKA KEMATIAN KASAR PER 1.000 PENDUDUK NASIONAL DAN SULSEL, TAHUN 1995 – 2000

Sumber : Indikator Kesejahteraan Anak 2000 (estimasi SUPAS 1995)

Gambar tersebut diatas menunjukkan bahwa angka kematian kasar di Indonesia dalam kurun waktu tahun 1995-2000 terakhir dapat dikatakan relatif stabil dengan penurunan yang sangat kecil, demikian juga di Sulawesi Selatan, angka kematian kasar terlihat stabil bahkan cenderung menurun sejak tahun 1996-1999, namun terjadi peningkatan untuk tahun 2000.

Page 46: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

Sementara itu, dari hasil penelitian mendalam terhadap semua kasus kematian yang ditemukan dalam SKRT 1995 dan SURKESNAS 2001 diperoleh gambaran proporsi sebab kematian sebagai berikut:

TABEL VI. 5 POLA PENYAKIT PENYEBAB KEMATIAN UMUM

DI INDONESIA MENURUT HASIL SKRT 1992, 1995 DAN SURKESNAS 2001

SKRT 1992 SKRT 1995 SURKESNAS 2001 No. Jenis Penyakit % Jenis Penyakit % Jenis Penyakit %

1 2 3 4 1. Peny. Sis.Sirkulasi 16,0 Peny.Sis.Sirkulasi 18,9 Peny. Sist. Sirkulasi 26,4 2. TBC 11,0 Peny.Sis.Pernpsan 15,7 Peny. Sist. Pernafasan 12,7 3. Keadaan tdk jelas 9,8 TBC 9,6 TBC 9,4 4. Inf. Sal. Pernafasan 9,5 Inf. & parasit lainnya 7,9 Peny. Sist. Pencernaan 7,0 5. Diare 8,0 Diare 7,4 Neoplasma 6,0 6. Peny.Infeksi Lainnya 7,8 Peny. Sis. Pencernaan 6,6 Kecelakaan 5,6 7. Bronchitis, asma/empi. 5,6 Gangguan perinatal 5,2 Perinatal 4,9 8. Trauma, Kercnan,Kec 5,3 Sebab lain/kecelakaan 5,2 Tifus 4,3 9. Peny. Sis. Pencernaan 5,1 Neoplasma 5,0 Diare 3,8 10. Neoplasma 4,0 Penyakit Syaraf 2,5 Endokrin & Metabolik 2,7

Sumber : Badan Litbangkes, Depkes RI, 1995

Sedangkan penyebab kematian terbanyak dari penderita rawat inap di rumah sakit pada tahun 2003 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

TABEL VI. 6 10 PENYAKIT UTAMA PENYEBAB KEMATIAN DI RUMAH SAKIT

DI INDONESIA TAHUN 2005

No. Jenis penyakit Jml Mati %[a] 1. Stroke tdk menyebut perdarahan atau infark 4.692 4,87 2. Perdarahan intrakranial 3.572 3,71 3. Septisemia 3.065 3,18 4. Gagal ginjal lainnya 3.047 3,16 5. Cedera intrakranial 3.021 3,13 6. Pneumonia 2.765 2,87 7. Pertumbuhan janin lamban, malnutrisi janin, dan

gangguan yg berhubungan dengan kehamilan pendek dan berat badan lahir rendah

2.606 2,70

8. Penyakit jantung lainnya 2.577 2,67 9. Diabetes mellitus YTT 2.086 2,16 10. Tuberkulosis paru lainnya 2.024 2,10

Sumber: Ditjen Yanmedik, Depkes RI (Profil Kes.Indonesia, 2005) Keterangan: [a]persen terhadap total kematian di rumah sakit

3. MORBIDITAS (Angka Kesakitan)

Angka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) yang diperoleh melalui studi morbiditas, dan hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta dari sarana pelayanan kesehatan (facility based data) yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan. Gambaran 20 penyakit terbanyak untuk semua golongan umur di Kab.Bulukumba Tahun 2007 dapat disajikan pada tabel berikut :

.

Page 47: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

TABEL VI. 7 POLA 20 PENYAKIT TERBANYAK UNTUK SEMUA GOL UMUR

DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2007

Sumber : SP2TP Dinas Kesehatan Kab.Bulukumba A. Penyakit Menular

1) Penyakit Malaria

Penyakit Malaria masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia.

Perkembangan penyakit malaria dipantau melalui annual parasite incidence (API) untuk Jawa-Bali dan annual malaria incidence (AMI) untuk luar Jawa-Bali, yang dapat dilihat pada gambar berikut ini.

GAMBAR VI. 4 ANNUAL PARASITE INCIDENCE MALARIA (‰)

DAN ANNUAL MALARIA INCIDENCE (‰), TAHUN 1989 – 2003

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

API

/100

0 P

endu

duk

0

5

10

15

20

25

30

35

AMI /

1000

Pen

dudu

k

API 0,21 0,17 0,14 0,12 0,19 0,17 0,07 0,08 0,12 0,3 0,52 0,81 0,62 0,47 0,22

AMI 28,06 24,1 27 22,79 20,51 22,22 19,38 21,72 16,06 21,97 24,9 31,09 26,2 22,3 21,8

1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003

Sumber: Ditjen PPM-PL Depkes RI ( Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2003 )

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH %

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atas Penyakit pada Sistem Otot & Jaringan Pengikat Diare (termasuk tersangka kolera) Penyakit tekanan darah tinggi Penyakit kulit Alergi Ginggivitis dan penyakit periodental Penyakit kulit infeksi Penyakit lain pada saluran pernapasan bagian atas Infeksi penyakit usus yang lain Bronkhitis Pneumonia Kecelakaan dan ruda paksa Asma Infeksi telinga tengah Penyakit mata lainnya Malaria dengan Pemeriksaan Laboratorium Penyakit pulpa dan jaringan periapikal Gangguan gigi dan jaringan penyangga lainnya Penyakit kulit karena jamur Karies gigi Penyakit lainnya

11.587 8.305 2.907 4.611 2.843 1.873 1.980 2.033 1.405 1.359 910

1.016 1.112 657 597 438 579 506 506 200

14.336

13,49 7,69 4,49 3,91 2,94 2,65 2,21 2,15 1,70 1,33 1,01 1,00 0,94 0,89 0,70 0,66 0,65 0,62 0,62 0,23 14,43

JUMLAH 91.689 100

Page 48: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

Gambar VI.6 di atas menunjukkan bahwa peningkatan insidens Malaria terjadi dalam periode 1997 – 2000. Pada bulan April tahun 2000 mulai dilaksanakan Gerakan Berantas Kembali Malaria (Gebrak Malaria). Pada tahun 2001 – 2003 angka kesakitan Malaria kembali menurun. Pada tahun 2001 angka kesakitan Malaria untuk Pulau Jawa dan Bali sebesar 0,62 per 1.000 penduduk turun menjadi 0,47 pada tahun 2002, dan berdasarkan data tahun 2003 turun lagi menjadi 0,24 per 1.000 penduduk. Sedangkan untuk luar Jawa Bali, angka kesakitan Malaria (termasuk penderita klinis) pada tahun 2001 sebesar 26,20 per 1.000 penduduk turun menjadi 22,30 pada tahun 2002, dan sedikit turun lagi menjadi 21,80 per 1.000 penduduk pada tahun 2003.

Di Indonesia diperkirakan setiap tahunnya terdapat 15 juta penderita malaria dan

30.000 orang diantaranya meninggal dunia (Survei Kesehatan Rumah Tangga/SKRT, 1995). Terjadinya peningkatan kasus diakibatkan antara lain adanya perubahan lingkungan seperti penambangan pasir yang memperluas genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk penular malaria, penebangan hutan bakau, mobilitas penduduk dari P. Jawa ke luar Jawa yang sebagian besar masih merupakan daerah endemis malaria dan obat malaria yang resisten yang semakin meluas.

Di Kabupaten Bulukumba kegiatan penemuan penderita sifatnya pasif dan

dilaksanakan oleh unit-unit pelayanan kesehatan (Pustu, Puskesmas dan Rumah Sakit). Dari 16 Puskesmas yang melapor pada tahun 2005 ditemukan penderita Malaria Klinis sebanyak 1.295 penderita dengan sediaan darah yang positif sebanyak 193 (14,9 %). Sedangkan untuk tahun 2006 tercatat bahwa penemuan penderita secara pasif (Malaria Klinis) dilaporkan dari 16 Puskesmas sebanyak 934 kasus Malaria Klinis, jumlah specimen yang positif sebanyak 446 (47.8 %). Pada tahun 2007 penderita Malaria dilaporkan sebanyak 2250 kasus Malaria klinis dan terdapat 803 spesimen yang positif (35,7 %), Penderita malaria terbanyak terdapat di wilayah Puskesmas Ponre dan Puskesmas Caile. Data terinci pada Lampiran Format IIS 2010 Tabel 7.

2) Penyakit TB Paru

Angka kesakitan penyakit TB Paru yang terbaru belum diketahui secara pasti, karena belum pernah dilakukan penelitian yang berskala Nasional. Menurut Surkesnas 2001, TB Paru menempati urutan ke-3 penyebab kematian umum. Sedangkan menurut laporan RS, salama tahun 2002 dan 2003 penyakit TB Paru termasuk 10 besar penyakit dari penderita yang dirawat di RS sekaligus merupakan 10 besar penyebab kematian pasien rawat inap di rumah sakit.

Pelaksanaan penanggulangan penyakit TB Paru sampai tahun 2003 telah dapat

menurunkan prevalensi dari 130/100.000 penduduk pada tahun 2001 menjadi 122/100.000 penduduk pada tahun 2002 dan 115/100.000 penduduk pada tahun 2003.

WHO memperkirakan pada saat ini, Indonesia merupakan negara penyumbang

kasus TB terbesar ke-3 di dunia, yang setiap tahunnya diperkirakan terdapat penderita baru TB menular sebanyak 262.000 orang (44,9% dari 583.000 penderita baru TB) dan 140.000 orang diperkirakan meninggal karena penyakit TBC. Angka tersebut diyakini

Page 49: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

sangat memungkinkan, apalagi bila dikaitkan dengan kondisi lingkungan perumahan, sosial ekonomi masyarakat.

Di Kabupaten Bulukumba, pada tahun 2007 ditemukan penderita TB Paru dengan

gejala klinis sebanyak 2.622 orang dengan jumlah BTA positif sebanyak 271 (10,3 %), sementara penderita yang diobati sebanyak 271 orang dan yang sembuh sebanyak 198 orang (73,1 %). Kecamatan dengan jumlah penderita terbanyak adalah masing-masing : Kec. Bonto Bahari (468 kasus), Kec.Kajnag (444 kasus), Kec.Gantarang (351 kasus),Kec. Herlang (290 kasus), dan Kec. Kindang (159 kasus), Lihat Lampiran Format IIS 2010 Tabel 7.

3) HIV/AIDS dan Penyakit Menular Melalui Hubungan Seksual (PMS)

Penyakit HIV/AIDS yang merupakan new emerging diseases, dan merupakan pandemi di semua kawasan, beberapa tahun terakhir ini telah menunjukan peningkatan yang sangat mengkhawatirkan, meskipun berbagai upaya pencegahan & penanggulangan terus dilakukan. Semakin tingginya mobilitas penduduk antarwilayah, semakin mudahnya komunikasi antarwilayah, semakin menyebarnya sentra-sentra pembangunan ekonomi di Indonesia, meningkatnya perilaku seksual yang tidak aman, dan meningkatnya penyalahgunaan NAPZA melalui suntikan ternyata secara simultan telah memperbesar tingkat risiko dalam penyebaran terhadap HIV/AIDS.

Perkembangan kasus AIDS dan inveksi HIV di Sulawesi Selatan dari tahun ke

tahun cenderung meningkat. Sampai dengan tahun 2003 (Desember 2003) sudah mencapai 62 orang penderita HIV ( + ) sedangkan penderita AIDS sebanyak 4 orang.

Di Bulukumba dalam tiga tahun terakhir sekitar 300 Spesimen yang telah diambil

dari kelompok risti melalui kegiatan sero survey yang setelah diperiksa ( di Propinsi ) dan menurut laporan ditemukan adanya 1 spesimen yang positif, bila dilihat dari kelompok sasaran yang resti maka Bulukumba termasuk daerah yang beresiko tinggi karena selain merupakan daerah tujuan wisata, terdapat pula beberapa kelompok waria dan banyak pelaut antar pulau, sehingga tidak tertutup kemungkinan kasus tersebut sudah ada, namun masih terselubung dalam masyarakat. Selain itu, adanya daerah wisata memberi peluang terjadinya penyalahgunaan perilaku seks yang merupakan salah satu sumber penularan penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS. Sampai dengan tahun 2007 ini tercatat bahwa jumlah penderita HIV di Kab.Bulukumba adalah sebanyak 21 orang.

4) Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

Pola 10 penyakit terbanyak di rumah sakit umum maupun data survei (SDKI, Surkesnas) menunjukkan tingginya kasus ISPA. ISPA juga masih merupakan penyakit utama penyebab kematian bayi dan Balita di Indonesia.

Di Kabupaten Bulukumba pada tahun 2007 ditemukan 1.86 kasus pneumonia pada anak balita, hal ini berarti terjadi penurunan kasus pneumonia dari tahun 2006 dan

Page 50: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

2005 yang berdasarkan laporan SP2TP berjumlah 1.293 dan 1.334 kasus. Berikut ini tabel hasil penemuan penderita Pneumonia di Kab. Bulukumba dalam lima tahun terakhir :

GAMBAR VI. 5

HASIL PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA DI KAB. BULUKUMBA TAHUN 2002 – 2007

3151

1720

10861293

1334

2036

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

TABEL VI.8 HASIL PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA

DI KAB. BULUKUMBA TAHUN 2002 – 2007 No Tahun Penderita Pneumonia Balita 1. 2002 2.036 2. 2003 3.151 3. 2004 1.720 4. 2005 1.334 5. 2006 1.293 6. 2007 1.086

Sumber: SP2TP, Dinkes Kab.Bulukumba

5) Penyakit Kusta Dalam kurun waktu 10 tahun (1991–2001), angka prevalensi penyaki Kusta

secara nasional telah turun dari 4,5 per 10.000 penduduk pada tahun 1991 menjadi 0,85 per 10.000 penduduk pada tahun 2001. Pada tahun 2002 prevalensi sedikit meningkat menjadi 0,95, dan pada tahun 2003 ini kembali menurun menjadi 0,8 per 10.000 penduduk. Secara nasional, Indonesia sudah dapat mencapai eliminasi Kusta pada bulan Juni 2000.

Meskipun Indonesia sudah mencapai eliminasi kusta pada pertengahan tahun

2000, sampai saat ini penyakit kusta masih menjadi salah satu masalah kesehatan

Page 51: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

masyarakat. Hal ini terbukti dari masih tingginya jumlah penderita kusta di Indonesia. Pada tahun 2003 jumlah penderita baru yang ditemukan sebanyak 15.549 dengan 76,9% di antaranya merupakan penderita tipe MB yang diketahui merupakan tipe yang menular. Selain itu dari penderita baru yang diketemukan tersebut 8,0% sudah mengalami kecacatan tingkat 2 yaitu kecacatan yang dapat dilihat dengan mata dan 10,6% di antaranya adalah anak-anak. Keadaan ini menggambarkan masih berlanjutnya penularan dan kurangnya kesadaran masyarakat akan penyakit kusta sehingga ditemukan sudah dalam keadaan cacat.

Untuk Kabupaten Bulukumba, situasi penderita Kusta sedikit berbeda dengan

pola Nasional maupun Propinsi, dimana jumlah penderita dan prevalensi rate per 1.000 penduduk mengalami peningkatan selama kurun waktu 3 tahun terakhir (2003 s/d 2005). Selama tahun 2003 dilaporkan penderita kusta sebanyak 54 penderita sedangkan penderita RFT sebanyak 49 orang dengan angka prevalensi meningkat menjadi 0,15 per 1.000 penduduk. Pada Tahun 2004, penderita kusta meningkat menjadi 88 orang dan penderita RFT sebanyak 45 orang dengan angka prevalensi 0,23 per 1.000 penduduk. Sementara pada tahun 2005, jumlah penderita kusta kembali mengalami peningkatan jumlah penderita maupun prevalensi seperti yang dilaporkan bahwa penderita kusta yang terdaftar berjumlah 165 orang dan penderita RFT sebanyak 97 orang dengan angka prevalensi meningkat menjadi 0,43 per 1.000 penduduk. Pada tahun 2006 jumlah penderita kusta dilaporkan mengalami penurunan yaitu sebanyak 90 orang dan penderita RFT sebanyak 107 orang sedangkan pada tahun 2007 jumlah penderita kusta kembali meningkat hingga tercatat sejumlah 123 penderita dengan RFT sebanyak 66 orang.

Jumlah penderita Kusta terbanyak pada tahun 2007 ditemukan di Kec. Kajang dengan 24 penderita, Kec.Ujung Bulu dengan 16 penderita, Kec. Gantarang dengan 15 penderita, Kec.Bulukumpa dengan 13 penderita serta Kec.Bonto Tiro dan Rilau Ale masing-masing 10 penderita.

6) Penyakit Menular Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

a. Polio / Acute Flaccid Paralysis (AFP)

Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit Polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi Polio. Upaya ini juga ditindaklanjuti dengan kegiatan surveilens epidemiologi secara aktif terhadap kasus-kasus acute flaccid paralysis (AFP) kelompok umur <15 tahun hingga dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya virus Polio liar yang berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai.

Penemuan kasus AFP di Kabupaten Bulukumba selama tahun 2005

berdasarkan hasil pelacakan ditemukan kasus sebanyak 2 penderita AFP dengan rate sebesar 1,68 per 100.000 anak umur < 15 tahun. Jika dibandingkan Tahun 2004 pada periode yang sama, jumlah penderita AFP yang ditemukan adalah 3 penderita dengan rate sebesar 2,50 per 100.000 anak umur < 15 tahun. Pada Tahun 2006 ditemukan sebanyak 4 kasus penderita AFP yaitu di Kec.Ujung Loe, Kindang, Kajang dan Rilau

Page 52: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

Ale masing-masing 1 kasus, sedangkan pada tahun 2007 dilaporkan adanya penemuan kasus AFP sebanyak 4 kasus (lihat lampiran tabel SPM 36) .

b. Tetanus Neonatorum

Jumlah kasus Tetanus Neonatorum di Kab.Bulukumba pada tahun 2004

sebanyak 1 kasus dengan angka kematian (CFR) 100 %, kasus ini terjadi di Kecamatan Bonto Tiro. Sementara pada tahun 2005 meningkat menjadi 2 kasus dengan CFR 0 % (tidak ditemukan penderita meninggal) yang terjadi di Kecamatan Kindang. Pada Tahun 2006 terdapat 1 kasus Tetanus Neonatorum dan pada tahun 2007 dilaporkan adanya kasus TN sebanyak 2 kasus. Penanganan Tetanus Neonatorum memang tidak mudah, sehingga yang terpenting adalah usaha pencegahan yaitu pertolongan persalinan yang higienis ditunjang dengan imunisasi TT pada ibu hamil.

c. Campak

Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan kejadian luar

biasa (KLB). Sepanjang tahun 2004 di Kab.Bulukumba jumlah kasus Campak dilaporkan sebanyak 3 kasus yang terjadi di Kec.Kindang (1 kasus) dan Kec.Herlang (2 kasus) yang tidak dilaporkan adanya kematian. Jika dibandingkan dengan Tahun 2003 maka terjadi penurunan kasus pada Tahun 2004 dimana pada Tahun 2003 terjadi KLB Campak dengan jumlah penderita dilaporkan sebanyak 15 orang dengan jumlah kematian 1 orang (CFR= 6,7 %). Lonjakan kasus paling tinggi terjadi pada tahun 2006 dengan jumlah penderita sebanyak 88 orang dan pada tahun 2007 jumlah penderita campak tercatat sebanyak 31 orang. Perkembangan penderita campak dalam 7 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut.

TABEL VI. 9

JUMLAH PENDERITA CAMPAK DI KAB. BULUKUMBA TAHUN 1999 – 2007

Tahun Jumlah Penderita CFR (%)

1999 5 0 2001 3 0 2002 0 0 2003 15 6,7 2004 3 0 2005 0 0 2006 88 ..... 2007 31 .....

Sumber: Dinas Kesehatan Kab.Bulukumba

d. Diphteri dan Pertusis

Penyakit Diphteri dan Pertusis merupakan penyakit yang banyak menyerang anak-anak terutama bagi anak yang belum diimunisasi. Di Kabupaten Bulukumba

Page 53: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

selama kurun waktu tahun 2002 s/d Tahun 2004 tidak ditemukan adanya kasus diptheri, sedangkan penyakit pertusis dilaporkan sebanyak 2 kasus pada Tahun 2003 dan pada Tahun 2004 hingga tahun 2007 tidak dilaporkan adanya kasus.

e. Tetanus

Kasus Penyakit Tetanus yang dilaporkan melalui rawat inap Rumah Sakit di

Bulukumba tahun 2001 adalah sebanyak 24 kasus dengan jumlah kematian berjumlah 1 orang (CFR=4,16 %) terlihat ada penurunan kasus dibanding tahun 1999 dengan ditemukan 6 kasus Rawat jalan dan 28 kasus rawat inap, 3 orang diantaranya meninggal (CFR=10,72 %). Pada tahun 2002 dan 2003 tidak dilaporkan adanya kasus tetanus pada sarana pelayanan kesehatan. Selanjutnya pada Tahun 2004 dilaporkan adanya kasus Tetanus sebanyak 2 orang yang terjadi di Kec.Herlang (1 kasus) dan Kec. Bonto Tiro (1 kasus). Selama kurun waktu 2005, 2006 dan 2007 tidak dilaporkan adanya kasus penyakit tetanus di Kabupaten Bulukumba.

f. Hepatitis

Penyakit Hepatitis merupakan salah satu masalah Kesehatan Masyarakat yang

dapat menyerang semua golongan umur. Berdasarkan laporan Sistem Surveilans Terpadu ( SST ) menunjukkan bahwa kasus Hepatitis dalam tiga tahun terakhir berfluktuasi. Di Kab.Bulukumba pada tahun 1998 terdapat 40 kasus. Pada tahun 1999 ditemukan 19 kasus rawat jalan dan 17 kasus rawat inap, 1 orang diantaranya meninggal (CFR=5,88 %). Pada tahun 2001 dilaporkan 42 kasus rawat jalan dan 15 kasus rawat inap.

Selanjutnya pada Tahun 2003 jumlah penderita penyakit Hepatitis B meningkat

tajam menjadi 76 kasus dengan distribusi terbanyak ditemukan pada Kecamatan Bulukumpa (36 kasus) dan Kecamatan Rilau Ale (29 kasus). Pada Tahun 2004, 2005, 2006 dan tahun 2007 tidak dilaporkan adanya kasus penyakit Hepatitis.

7) Penyakit Potensial KLB / Wabah a. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menyebar luas ke seluruh wilayah provinsi dengan jumlah kabupaten/kota terjangkit sampai dengan tahun 2003 sebanyak 257 kabupaten/kota. Pada awalnya pola epidemik terjadi setiap lima tahunan, namun dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir mengalami perubahan dengan periode antara 2 – 5 tahunan. Sedangkan angka kematian cenderung menurun. Pada tahun 2003 secara Nasional, jumlah penderita DBD dilaporkan sebanyak 51.516 kasus dengan angka kematian (CFR) sebesar 1,5% dan angka insiden sebesar 23,87 kasus per 100.000 penduduk.

Di Sulawesi Selatan, menurut laporan dari Subdin PPM & PL tahun 2003, jumlah kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pada 26 kab./kota

Page 54: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

sebanyak 2.636 penderita dengan kematian 39 orang (CFR= 1,48 %), disamping itu pula jumlah kejadian luar biasa (KLB) sebanyak 82 kejadian dengan jumlah kasus sebanyak 495 penderita dan kematian 19 orang (CFR=3,84%).

Di Kabupaten Bulukumba berdasarkan laporan dari unit sarana pelayanan kesehatan selama Tahun 2005, dilaporkan adanya kejadian penyakit DBD sebanyak 153 penderita yang tersebar di 9 Kecamatan dengan CFR = 0,65 %. Jumlah penderita DBD terbanyak ditemukan pada Kec. Ujung Bulu dengan jumlah kasus sebanyak 81 penderita, Kec.Bonto Bahari sebanyak 24 penderita, Kec. Ujung Loe sebanyak 14 penderita, Kec.Gantarang sebanyak 12 penderita, Kec. Bonto Tiro 8 penderita, Kec. Herlang 5 penderita, Kec.Rilau Ale dan Bulukumpa masing-masing 5 penderita, menyusul Kec. Kajang dengan 1 penderita.

Tahun 2006 dilaporkan adanya 164 kasus penyakit DBD dengan jumlah

penderita terbanyak terdapat di Kec.Ujung Bulu yaitu 99 penderita, sedangkan pada tahun 2007 mengalami peningkatan menjadi 376 kasus berdasarkan laporan dari seluruh Puskesmas yang ada dengan jumlah penderita terbanyak terdapat di Kec.Ujung Bulu (Puskesmas Caile) dengan 197 penderita.

Kegiatan penanggulangan yang dilakukan antara lain pengasapan,

pemberantasan sarang nyamuk (PSN), abatisasi dan penyuluhan. Dibandingkan pada periode yang sama pada tahun 2004, dilaporkan jumlah kasus 114 penderita dengan CFR = 0 %, maka pada tahun 2005 terjadi peningkatan kasus yang sangat bermakna. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya karena peningkatan kasus di daerah endemis, beberapa daerah yang selama ini sporadis terjadi KLB, kemungkinan ada kaitannya dengan pola musiman 3-5 tahunan, kemudian bila dilihat dari ABJ, angka bebas jentik (ABJ) dibeberapa Kecamatan masih dibawah 95 % (Tahun 2005 ABJ sebesar 75,7 %).

b. Diare

Penyakit diare sampai kini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, walaupun secara umum angka kesakitan masih berfluktuasi, dan kematian diare yang dilaporkan oleh sarana pelayanan dan kader kesehatan mengalami penurunan namun penyakit diare ini masih sering menimbulkan KLB yang cukup banyak bahkan menimbulkan kematian.

Di Indonesia, hasil survei yang dilakukan oleh program diperoleh angka

kesakitan Diare untuk tahun 2000 sebesar 301 per 1.000 penduduk, angka ini meningkat bila dibandingkan dengan hasil survei yang sama pada tahun 1996 sebesar 280 per 1.000 penduduk.. Menurut hasil SKRT dalam beberapa survei, penyakit Diare masih merupakan penyebab utama kematian bayi dan balita sebagaimana disajikan pada tabel berikut :

Page 55: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

TABEL VI. 10 PROPORSI DAN PERINGKAT PENYAKIT DIARE SEBAGAI PENYEBAB KEMATIAN BAYI DAN

BALITA, TAHUN 1986,1992,1995 DAN 2001

Penyebab Kematian Bayi Penyebab Kematian Balita Tahun Survei Proporsi Peringkat Proporsi Peringkat SKRT 1986 15,5% 3 - - SKRT 1992 11% 2 - - SKRT 1995 13,9% 3 15,3% 3 Surkesnas 2001 9,4% 3 13,2% 2

Sumber : SKRT & Surkesnas (Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2003)

Pada tahun 2002 jumlah penderita diare di Kab.Bulukumba berdasarkan laporan dari sarana pelayanan kesehatan yang ada tersebar pada seluruh Kecamatan dengan jumlah penderita sebanyak 8801 penderita dengan jumlah kematian 0 penderita (CFR=0 %). Sementara pada tahun 2003, situasi ini mengalami penurunan baik dari segi jumlah kejadian luar biasa maupun dari segi jumlah penderita (4674 penderita) dan tanpa kematian.

Tahun 2004, berdasarkan laporan dari unit pelayanan kesehatan tercatat penderita

diare berjumlah 5.567 orang, sedangkan jumlah penderita pada KLB diare yang tersebar pada 3 Kecamatan dan 3 Desa dengan jumlah penderita sebanyak 100 penderita dengan jumlah kematian sebanyak 3 orang (CFR = 3 %).Tahun 2005, penderita diare menjadi 5.915 orang dengan 2.803 penderita adalah balita. Kasus diare tersebar di 10 kecamatan yang ada dalam wilayah Kab. Bulukumba.

Pada Tahun 2005 tercatat sebanyak 5.915 orang penderita diare kemudian tahun

2007 semakin tinggi angkanya yaitu sebanyak 7.951 orang penderita diare yang tersebar hampir merata di semua Kecamatan. (Lihat lampiran tabel SPM 14)

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi atau berhubungan dengan terjadinya

penyakit diare adalah belum meningkatnya kualitas dan kebiasaan hidup bersih dan sehat masyarakat pada umumnya dan khususnya hygiene perorangan, dan sementara penggunaan sarana SAMIJAGA yang memenuhi syarat kesehatan belum membudaya pada masyarakat di pedesaan.

B. Penyakit Tidak Menular Yang Diamati

Semakin meningkatnya arus globalisasi di segala bidang, telah banyak membawa

perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat termasuk dalam pola konsumsi makanan keluarga. Perubahan tersebut tanpa disadari telah memberi pengaruh terhadap terjadinya transisi epidemiologi dengan semakin meningkatnya kasus-kasus penyakit tidak menular seperti Penyakit Jantung, Tumor, Diabetes, Hipertensi, Gagal Ginjal, Gangguan Jiwa/Mental, dan sebagainya.

Dari laporan unit pelayanan kesehatan (Puskesmas & Rumah Sakit) di Bulukumba,

situasi Penyakit Tidak Menular pada Tahun 2004 menunjukkan beberapa kasus seperti

Page 56: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

Hypertensi baik pada penderita rawat jalan maupun pada penderita rawat inap dengan jumlah kasus sebanyak 5007 penderita.

Penyakit sistem sirkulasi merupakan penyebab kematian umum nomor satu di

Indonesia berdasarkan SKRT 1992, SKRT 1995, dan Surkesnas 2001. Stroke tanpa pendarahan merupakan penyebab kematian nomor 1 di RSU di Indonesia tahun 2002 dan penyakit jantung menduduki peringkat ke-9. Sedangkan hipertensi menjadi penyakit terbanyak nomor 7 pada pasien rawat jalan di rumah sakit di Indonesia tahun 2003.

Diabetes militus merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di RSU di

Indonesia tahun 2002. Penyakit ini merupakan penyakit nomor 3 terbanyak pada pasien rawat jalan rumah sakit di Indonesia tahun 2003 dan nomor 5 terbanyak pada pasien rawat inap.

Pola 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di Rumah Sakit di Sulawesi

Selatan pada tahun 2007 adalah sebagai berikut :

TABEL VI.11 PROPORSI 10 PENYAKIT TIDAK MENULAR TERBANYAK

PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT DI SULSEL TAHUN 2007

Jenis Penyakit Jumlah %

1. Kecelakaan lalu lintas dan cidera 2476 33,53 2. Hipertensi esensial (primer) 1457 19,73 3. Hipertensi sekunder 783 10,60 4. Diabetes mellitus YTD 341 4,62 5. DM tidak bergantung insulin (type-2) 643 8,71 6. PPOK 444 6,01 7. DM type lainnya 423 5,73 8. Asma 326 4,41 9. Stroke 273 3,69 10. Jantung hipertensi 219 2,97 Sumber : Profil Kesehatan Prov.Sulsel, 2007

B. STATUS GIZI

Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator, antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi wanita usia subur Kurang Energi Kronis (KEK), Anemia gizi besi pada ibu dan pekerja wanita, dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), sebagaimana diuraikan berikut ini. 1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Angka BBLR secara nasional belum tersedia, walaupun demikian proporsi BBLR

dapat diketahui berdasarkan hasil estimasi dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

Page 57: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu: BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau BBLR karena intrauterine growth retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang. Di negara berkembang banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus gizi buruk, anemia, malaria, dan menderita penyakit menular seksual (PMS) sebelum konsepsi atau pada saat hamil.

Sementara itu data BBLR di Dinas Kesehatan Kab.Bulukumba pada tahun 2005

memberikan gambaran bahwa persentase bayi lahir hidup dengan BBLR di Kabupaten Bulukumba adalah 1,2 % dimana terdapat 81 bayi BBLR dari 6878 bayi lahir.Jika dibandingkan dengan tahun 2004, terjadi peningkatan bayi lahir hidup dengan BBLR sebesar 0,4 %. Pada tahun 2006 tercatat bayi BBLR sejumlah 51 bayi dari 6721 bayi lahir sedangkan pada tahun 2007 bayi BBLR sebanyak 59 (0,8 %) BBLR dari 7324 bayi lahir.

GAMBAR VI.6 PERSENTASE BAYI DENGAN BBLR

DI KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2004 S/D 2007

0,8

1,2

0,8 0,8

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

1,2

1,4

2004 2005 2006 2007

Sumber : Dinas Kesehatan Kab.Bulukumba

2. Status Gizi Balita

Status gizi Balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi Balita adalah dengan anthropometri yang menggunakan indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U). Kategori yang digunakan adalah: gizi lebih (z-score > +2 SD); gizi baik (z-score –2 SD sampai +2 SD); gizi kurang (z-score < -2 SD sampai –3 SD); gizi buruk (z-score < -3SD).

Dari hasil Susenas yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, diperoleh

gambaran perkembangan status gizi Balita seperti terlihat pada gambar berikut.

Page 58: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

GAMBAR VI. 7 PERSENTASE BALITA GIZI BURUK, GIZI KURANG, GIZI BAIK

DAN GIZI LEBIH, TAHUN 1998 – 2003

0

20

40

60

80

100

pers

en

Gizi lebih 3,15 4,58 3,25 2,7 2,3 2,24

Gizi baik 67,33 69,06 72,09 71,1 71,88 69,59

Gizi kurang 19 18,25 17,13 19,8 18,35 19,62

Gizi buruk 10,51 8,11 7,53 6,3 7,47 8,55

1998 1999 2000 2001 2002 2003

Sumber: Susenas/Survei Garam Yodium Rumah Tangga (Profil Kesehatan Indonesia 2003)

Dari laporan dan pencatatan Dinas Kesehatan Bulukumba dapat disajikan status

gizi balita pada Tahun 2004 sampai 2007 seperti tampak pada tabel berikut ini.

TABEL VI. 12 STATUS GIZI BALITA

DI KAB. BULUKUMBA TAHUN 2004 S/D 2007

Balita 2004 2005 2006 2007 Jumlah 33.149 34.407 34.592 36.494

Ditimbang 12.308 13.401 17.331 16.171

BB Naik 8.338 8.679 11.582 12.106

BGM 195 215 338 364

BGT 0 286 292 219

Gizi Buruk 19 10 33 29 Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kab.Bulukumba

GAMBAR VI. 8 JUMLAH BALITA STATUS GIZI BURUK PER KECAMATAN

DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2007

Page 59: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

3. Status Gizi Wanita Usia Subur Kurang Energi Kronik (KEK)

Salah satu cara untuk mengetahui status gizi wanita usia subur (WUS) umur 15-49 tahun adalah dengan melakukan pengukuran lingkar lengan atas (LILA). Hasil pengukuran ini bisa digunakan sebagai salah satu cara dalam mengidentifikasi seberapa besar seorang wanita mempunyai risiko untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Indikator Kurang Energi Kronik (KEK) menggunakan standar lingkar lengan atas (LILA) <23,5cm. Dari hasil survei BPS tahun 2000-2003 diperoleh gambaran risiko KEK yang diukur berdasarkan lingkar lengan atas (LILA) menurut kelompok umur, seperti terlihat dalam gambar berikut.

GAMBAR VI. 9

PERSENTASE WANITA USIA SUBUR DENGAN LILA <23,5 CM (BERISIKO KEK), TAHUN 2000 – 2003

0

10

20

30

40

50

pers

en

2000 38,04 26,59 19,01 15,11 14,04 13,16 13,16

2001 40,85 27,53 19,12 14,59 12,9 13,18 13,18

2002 35,7 23,7 18,7 18 10,4 11 11

2003 35,1 21,43 13,82 10,17 8,6 9,62 10,1

15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49

Sumber: BPS, Survei Konsumsi Garam Yodium Rumah Tangga (Profil Kesehatan Indonesia 2003)

4. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)

Salah satu masalah gizi yang perlu mendapat perhatian adalah masalah Gangguan

Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). GAKY dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan fisik dan keterbelakangan mental. Gangguan pertumbuhan fisik meliputi pembesaran kelenjar tiroid (gondok), kretin (badan kerdil), gangguan motorik (kesulitan berdiri atau berjalan normal), bisu, tuli, dan mata juling. Sedangkan keterbelakangan mental termasuk berkurangnya tingkat kecerdasan anak.

Dalam dekade terakhir, telah dilaksanakan 3 kali survei GAKY yaitu pada tahun

1993, 1996/1998, dan 2003. Tahun 2003 survei evaluasi di seluruh kabupaten/kota kecuali provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Papua.

WHO/UNICEF/ICCID mengkategorikan endemisitas daerah dalam 4 kategori

menurut besar TGR (Total Goiter Rate). TGR digunakan untuk menilai status GAKY masyarakat sekaligus untuk evaluasi dampak program terhadap perbaikan status GAKY.

Page 60: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

Dalam survey data dasar 1996/1998 TGR diperoleh dari hasil palpasi anak sekolah umur 6-12 tahun, sedangkan survey evaluasi 2003, TGR diperoleh dari hasil palpasi anak sekolah umur 8-10 tahun. Hasil kedua survei tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut ini.

TABEL VI.13

PERUBAHAN ENDEMISITAS GAKY KABUPATEN/KOTA TAHUN 1996/1998 DAN 2003

Kabupaten/Kota Endemisitas

1996/1998 2003 Kategori TGR N % N %

Non-endemik < 5% 123 44,7 148 43,3 Endemik ringan 5,0 – 19,9% 106 38,6 122 35,7 Endemik sedang 20,0 – 29,9% 30 10,9 42 12,2 Endemik berat >= 30 % 16 5,8 30 8,8 Total 275 100 342 100 Sumber: Dit. Gizi Masyarakat, Ditjen Bina Kesmas

Dengan meningkatkan program penanggulangan GAKY diharapkan proporsi

kabupaten/kota dengan kategori non-endemik dan endemik ringan meningkat, dan proporsi kabupaten/kota dengan kategori sedang dan berat diharapkan menurun. Persentase desa/kelurahan menurut kecamatan di Kabupaten Bulukumba yang dilaporkan dengan garam beryodium yang baik pada Tahun 2005 dapat dilihat pada gambar berikut.

GAMBAR VI. 10 PERSENTASE DESA/KEL MENURUT KECAMATAN

DENGAN GARAM BERYODIUM BAIK DI KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2007

Page 61: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

C. KEADAAN LINGKUNGAN

Untuk memperkecil risiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan sebagai akibat dari lingkungan yang kurang sehat, dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitas lingkungan, antara lain dengan pembinaan kesehatan lingkungan pada institusi, surveilans vektor, dan pengawasan tempat-tempat umum (TTU).

Upaya pembinaan kesehatan lingkungan dilakukan terhadap institusi dalam menjaga kualitas lingkungannya yang dilakukan secara berkala. Upaya yang dilakukan mencakup pemantauan dan pemberian rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasi dasar (air bersih dan jamban), pengelolaan sampah, sirkulasi udara, pencahayaan, dan lain-lain.

Salah satu sasaran dari lingkungan sehat adalah tercapainya permukiman dan lingkungan perumahan yang memenuhi syarat kesehatan di perdesaan dan perkotaan, termasuk penanganan daerah kumuh, serta terpenuhinya persyaratan kesehatan di tempat-tempat umum, termasuk sarana dan cara pengelolaannya.

Indikator-indikator tersebut adalah persentase rumah sehat dan persentase tempat-tempat umum sehat.

1. Rumah Sehat Di Kabupaten Bulukumba, berdasarkan laporan Subdin PL Dinkes Kab.Bulukumba pada tahun 2007 dilaporkan jumlah rumah sehat yang ada adalah 15.473 rumah (59,4 %), dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya maka terjadi peningkatan cakupan rumah sehat dari 57,1 % pada tahun 2006, 58,3 % tahun 2005 dan 45,7% pada tahun 2004. Meskipun demikian, cakupan ini masih jauh dari target pencapaian IIS 2010. Hal ini berarti masih terus dibutuhkan upaya-upaya yang mengarah kepada tercapainya rumah sehat.

GAMBAR VI.11 CAKUPAN RUMAH SEHAT DI KAB.BULUKUMBA

TAHUN 2004 S/D 2007

45,70%

58,30% 57,10% 59,40%

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

2004 2005 2006 2007

Page 62: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

2. Tempat-tempat Umum Sehat

Berdasarkan data yang diperoleh dari Subdin Penyehatan Lingkungan Dinkes Kab.Bulukumba tahun 2007, bahwa persentase rata-rata tempat-tempat umum yang sehat baru mencapai 49,2% yang meliputi Restoran/R-Makan (63,5%), Pasar (14,3%), Tempat Umum & Pengelolaan Makanan (TUPM = 49,6%) dimana TUPM ini terdiri dari jasa boga, makanan jajanan, industri makanan minuman, desa pengrajin makanan, rumah ibadah, RS, industri kecil RT, dan terminal angkutan darat. D. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT

Komponen perilaku dan lingkungan sehat merupakan garapan utama promosi kesehatan. Promosi kesehatan adalah upaya untuk memampukan atau memberdayakan masyarakat agar dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya (WHO). Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan bukanlah pekerjaan yang mudah, karena menyangkut aspek perilaku yang erat kaitannya dengan sikap, kebiasaan, kemampuan, potensi dan faktor budaya pada umumnya.

Keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan

digambarkan melalui indikator-indikator persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat, persentase posyandu purnama dan mandiri.

1. Rumah Tangga ber-PHBS

Perilaku yang menunjang kesehatan adalah adanya rumah tangga yang menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Di Kabupaten Bulukumba berdasarkan hasil pengumpulan data oleh Subdin Kesga dan Promkes Tahun 2007 diperoleh data rumah tangga yang ber-PHBS sebesar 40.296 rumah tangga (41,7 %) dari 78.991 RT yang dipantau pada 10 Kecamatan. Bila dibandingkan dengan target pencapaian dari IIS 2010 (65%) maka masih diperlukan upaya-upaya yang optimal untuk mencapai target tersebut.

2. Posyandu Purnama dan Mandiri

Peran serta masyarakat di bidang kesehatan sangat besar. Wujud nyata bentuk peran serta masyarakat antara lain muncul dan berkembangnya upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM), misalnya Posyandu.

Sebagai indikator peran aktif masyarakat melalui pengembangan UKBM digunakan persentase desa yang memiliki Posyandu. Posyandu merupakan wahana kesehatan bersumberdaya masyarakat yang memberikan layanan 5 kegiatan utama (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat.

Di Kabupaten Bulukumba, jumlah posyandu yang tercatat untuk tahun 2007 sebanyak 475 buah posyandu dengan rasio posyandu/desa sebesar 3,6. Meskipun terjadi peningkatan namun situasi ini tetap perlu mendapat perhatian bila ingin meningkatkan kualitas posyandu menuju posyandu mandiri.

Page 63: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

Adapun jumlah posyandu purnama dan mandiri di Kabupaten Bulukumba Tahun 2007 baru mencapai 8,2 %. Dan bila dibandingkan dengan target IIS 2010 (40%) maka perlu pembinaan dan peran serta dari seluruh komponen lintas sektor serta partisipasi aktif segenap lapisan masyarakat sebagai modal uatama dalam peningkatan peran serta masyarakat yang lebih optimal.

GAMBAR VI.12 PROPORSI POSYANDU MENURUT STRATA

DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2007

E. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

Tujuan utama program upaya kesehatan adalah meningkatkan pemerataan dan mutu upaya kesehatan yang berhasilguna dan berdayaguna serta terjangkau oleh segenap anggota masyarakat. Sasaran program ini adalah tersedianya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, baik oleh pemerintah maupun swasta yang didukung oleh peran serta masyarakat dan sistem pembiayaan praupaya.

Gambaran keadaan pelayanan kesehatan disajikan melalui uraian tentang indikator-indikator persentase penduduk memanfaatkan Puskesmas, persentase penduduk memanfaatkan Rumah Sakit, persentase sarana kesehatan dengan kemampuan laboratorium kesehatan, persentase rumah sakit yang menyelenggarakan 4 pelayanan kesehatan spesialis dasar dan persentase obat generik berlogo dalam persediaan obat-obatan.

1. Pemanfaatan Puskesmas oleh Penduduk

Distribusi Puskesmas dan Puskesmas Pembantu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar telah lebih merata. Pada tahun 2007 jumlah puskesmas di Kabupaten Bulukumba sebanyak 16 buah dan Puskesmas pembantu sebanyak 62 buah. Dengan demikian rata-rata rasio puskesmas terhadap 100.000 penduduk adalah 4,22, Ini berarti bahwa setiap 100.000 penduduk rata-rata dilayani oleh 4 puskesmas. Sedangkan rasio puskesmas pembantu terhadap puskesmas adalah 1 : 3,5 yang berarti setiap Puskesmas mempunyai 3 atau 4 puskesmas pembantu.

Page 64: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

Bila dibandingkan dengan konsep wilayah kerja puskesmas, dimana sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 30.000 penduduk, maka jumlah puskesmas per 30.000 penduduk pada tahun 2007 rata-rata adalah 1,2 unit. Ini berarti bahwa puskesmas diharapkan sudah dapat menjangkau seluruh penduduk sasaran di wilayah kerjanya.

GAMBAR VI.13 JUMLAH PUSKESMAS DAN RASIONYA TERHADAP 100.000 PENDUDUK

DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2002 – 2007

13

14

15

16

17

3,63,73,83,944,14,24,34,4

Jml Puskesmas 14 16 16 16 16 16

Rasio Puskesmas 3,89 4,32 4,22 4,22 4,22 4,22

2002 2003 2004 2005 2006 2007

Sumber : Dinas Kesehatan Kab.Bulukumba

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas, sejak Repelita III sejumlah puskesmas telah ditingkatkan fungsinya menjadi puskesmas dengan tempat perawatan. Puskesmas perawatan ini terutama yang berlokasi jauh dari rumah sakit, di jalur-jalur jalan raya yang rawan kecelakaan. Hingga tahun 2007 jumlah puskesmas perawatan di Kab.Bulukumba telah menjadi 8 buah Puskesmas.

Adapun pemanfaatan sarana puskesmas oleh penduduk (kunjungan penduduk ke sarana puskesmas) pada tahun 2007 sebesar 160.321 penduduk. Data terinci pada lampiran Format IIS 2010 Tabel 13.

2. Pemanfaatan Rumah Sakit dan Tempat Tidur Rumah Sakit Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk.

Satu-satunya RS di Kabupaten Bulukumba sampai pada Tahun 2007 adalah RSUD H.A.Sulthan Daeng Radja dengan jumlah tempat tidur sebanyak 117 buah. Ini berarti bahwa rasio Rumah Sakit terhadap penduduk adalah 0,26 RS per 100.000 penduduk, sedangkan rasio tempat tidur terhadap penduduk adalah 28 TT per 100.000 penduduk. Pemanfaatan rumah sakit juga diukur dengan Bed Occupancy Rate (BOR), Length Of Stay (LOS), Turn Over Interval (TOI), Bed Turn Over (BTO), Net Death Rate (NDR) dan Gross Death Rate (GDR).

Page 65: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

Secara nasional rata-rata BOR sebesar 55%, LOS adalah 5 hari, TOI 4 hari, BTO 40 kali, NDR 18 pasien per 1.000 pasien keluar dan GDR 37 pasien per 1.000 pasien keluar. Sedangkan untuk RSUD H.A.Sulthan Daeng Radja Kab.Bulukumba pada tahun 2007, BOR sebesar 70,06 %, LOS adalah 5 hari, NDR 0,31 % dan GDR 0,12 %.Data terinci pada lampiran format SPM 34. . 3. Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Labkes Di Kab.Bulukumba pada Tahun 2007, separuh dari sarana kesehatan (Puskesmas) yang ada telah memiliki kemampuan laboratorium. Data terinci pada lampiran format IIS 2010 Tabel 14. 4. RS dengan 4 pelayanan kesehatan spesialis dasar Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Subdin Yankes Dinkes Kab.Bulukumba diperoleh data bahwa baru RSUD H.A.Sulthan Daeng Radja Bulukumba yang melaksanakan 4 pelayanan kesehatan spesialis dasar sementara belum ada Puskesmas di Kab.Bulukumba yang memiliki dan melaksanakan 4 spesialis dasar. Data terinci pada lampiran format IIS 2010 Tabel 14. 5. Obat Generik Berlogo

Kegiatan ini dimaksudkan agar terjaminnya ketersediaan, keterjangkauan, dan pemerataan obat dalam pelayanan kesehatan, yang pelaksanaannya mencakup pengadaan obat generik esensial, dan penerapan penggunaan obat esensial generik pada fasilitas pelayanan pemerintah maupun. Pada tahun 2004 ketersediaan obat esensial nasional sudah mencapai 90%.

Berdasarkan laporan Instalasi Farmasi Kab.Bulukumba pada tahun 2007, jumlah jenis obat yang dibutuhkan ada 1491 jenis obat sementara jenis obat yang tersedia berjumlah 1411 (94,6 %). Dari jumlah jenis obat yang tersedia, 99 % diantaranya merupakan jenis obat generik. Data terinci pada lampiran format IIS 2010 Tabel 15. F. PELAYANAN KESEHATAN

Dalam uraian ini, akan disajikan indikator-indikator yang terdiri dari persentase pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, persentase desa yang mencapai UCI, persentase desa terkena KLB yang ditangani < 24 jam, persentase ibu hamil yang mendapat tablet Fe, persentase bayi yang mendapat ASI Eksklusif, persentase murid SD/MI yang mendapat pemeriksaan gigi dan mulut, persentase pekerja yang mendapat pelayanan kesehatan kerja dan persentase keluarga miskin yang mendapat pelayanan kesehatan. 1. Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Page 66: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional)

Tenaga yang dapat memberikan pertolongan persalinan dapat dibedakan menjadi dua , yaitu tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) dan dukun bayi (dukun bayi terlatih dan tidak terlatih).

Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (profesional, termasuk oleh dukun bayi

terlatih yang didampingi) di Kab.Bulukumba (menurut Subdin Kesga & Promkes) pada tahun 2003 sebesar 81,2% sementara pada tahun 2004 cakupan persalinan oleh nakes sebesar 67,2 %, dan pada tahun 2005 dilaporkan hanya 64,2% cakupan persalinan yang ditolong oleh nakes.

Pada tahun 2007 dilaporkan jumlah persalinan yang ditolong tenaga kesehatan adalah 86,9 %, jika dibandingkan dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan yang harus dicapai, cakupan tersebut masih belum memenuhi target yang telah ditetapkan yakni 90 %. Data terinci pada lampiran format SPM 1.

GAMBAR VI. 14 CAKUPAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN

MENURUT PUSKESMAS DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2007

Sumber : Dinas Kesehatan Kab.Bulukumba

Page 67: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

2. Desa/Kelurahan dengan UCI Pencapaian universal child immunization (UCI) pada dasarnya merupakan

proyeksi terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut juga tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat (herd immunity) terhadap penularan PD3I. Pada tahun 2007, persentase keseluruhan Desa/ Kelurahan yang telah mencapai UCI di Kabupaten Bulukumba dilaporkan sebesar 77 %. Kecamatan Ujung Bulu dan Bonto Bahari dilaporkan mencapai UCI 100%. Sementara untuk tingkat puskesmas, UCI 100 % dicapai oleh Puskesmas Ponre, Caile, Bonto Bahari, dan Puskesmas Batang. (Data terperinci pada lampiran tabel 18 Indikator Indonesia Sehat 2010).

GAMBAR VI. 15

PERSENTASE PENCAPAIAN UCI DI TINGKAT DESA/KELURAHAN MENURUT KECAMATAN DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2007

Sumber : Subdin P2M, Dinas Kesehatan Kab.Bulukumba

Tahun 2007, jumlah bayi di Kab.Bulukumba yang menjadi sasaran imunisasi menurut laporan Subdin P2M tercatat sebanyak 7.977 bayi, dengan cakupan imunisasi BCG sebesar 89,7%, DPT3 sebesar 91,8%, Polio 4 sebesar 97,5%, Hepatitis B sebesar 91,84% dan Campak sebesar 96,2 %.

3. Desa Terkena KLB

Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kabupaten Bulukumba selama tahun 2007 berdasarkan laporan yang masuk ke Subdin P2M Dinas Kesehatan Kab.Bulukumba sebanyak 9 kali kejadian dari 9 jenis penyakit dengan jumlah penderita sebanyak 117 orang dengan kematian sebanyak 1 orang (CFR=0,86 %).

Page 68: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

Sementara itu jumlah desa/kelurahan yang terkena kejadian luar biasa selama tahun 2007 sebanyak 17 desa/kelurahan (13,5 % dari seluruh desa/kel) dan jumlah desa/kelurahan yang tertangani < 24 jam sebanyak 12 desa/kelurahan (70,6 %).

Adapun desa/kelurahan yang terbanyak terkena KLB adalah Kecamatan Rilau Ale dan Kecamatan Ujung Loe (masing-masing 3 desa/kel), sedangkan jenis KLB yang terbanyak penderitanya ialah Diare dan DBD dengan jumlah penderita masing-masing sebanyak 50 dan 27 orang dengan jumlah kematian 0 orang. Data selengkapnya lihat lampiran format IIS 2010 Tabel 19 dan 20.

4. Ibu Hamil yang mendapat Tablet Fe

Salah satu penyebab masalah yang terjadi dalam upaya peningkatan status gizi adalah masih tingginya angka anemia gizi akibat kurang zat besi. Kajian Survei Kesehatan Rumah Tangga (1995) menunjukkan bahwa prevalensi anemi pada ibu hamil adalah 50,9 %, pada wanita usia subur 39,5 %, pada remaja putri 57,1 % dan pada balita 40,5 %.

Pemberian tablet besi pada ibu hamil dapat dibedakan menjadi Fe1 yaitu yang mendapat 30 tablet atau 1 bungkus dan Fe3 yaitu yang mendapat 90 tablet atau 3 bungkus selama masa kehamilan.

Di Kab.Bulukumba, selama periode Januari – Desember 2007, cakupan ibu hamil yang mendapat Tablet Fe-1 sebesar 100 % dan Fe-3 sebesar 85,6 %. Sementara itu, cakupan untuk TT-1 ibu hamil mencapai 100 % dan TT-2 sebesar 66,2 %. Data selengkapnya lihat pada lampiran IIS Tabel 21.

GAMBAR VI.16 CAKUPAN IBU HAMIL YANG MENDAPAT TABLET Fe1, Fe3 DAN IMUNISASI TT1, TT2

DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2004 S/D 2007

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Fe1 87,3 90 63 100

Fe3 66,6 55,5 54,3 85,6

TT1 100 65,3 73,8 100

TT2 75 55,2 58,2 66,2

2004 2005 2006 2007

Page 69: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

5. ASI Eksklusif Pada Tahun 2007, di Kabupaten Bulukumba berdasarkan laporan yang dihimpun

oleh Subdin Kesga dan Promkes Dinas Kesehatan Bulukumba tercatat bahwa jumlah bayi yang menjadi sasaran ASI Eksklusif sebanyak 8.704 orang, sementara cakupan bayi yang diberi ASI Eksklusif sebanyak 3.402 orang (39,1%). Bila dibandingkan dengan cakupan Tahun 2006, maka hal ini mengalami peningkatan dimana pada periode tersebut cakupan pemberian ASI eksklusif mencapai persentase 35,4 %. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran IIS tabel 22.

6. Pelayanan Kesehatan Gigi & Mulut

Gambaran pemanfaatan pelayanan BPG di Puskesmas dapat dilihat berdasarkan rata-rata jumlah kunjungan masyarakat yang berobat gigi ke puskesmas per hari. Hasil analisis menunjukkan rata-rata kunjungan rawat jalan gigi di Sulawesi Selatan pada BPG puskesmas masih dibawah rata-rata nasional yakni untuk Sulsel sebanyak 3 orang per hari sedangkan angka nasional sebanyak 5 orang per hari.

Rendahnya pemanfaatan BPG puskesmas merupakan tanda tanya bila melihat data yang bersumber dari SKRT 1995 yang menyatakan masih tingginya prevalensi penyakit gigi (karies) yaitu sebesar 63 % sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor penyebabnya.

Upaya mempertahankan gigi tetap masyarakat dapat diukur dengan rasio tambal dibandingkan cabut. Indikator ini berhubungan dengan efektivitas upaya promotif-preventif yang dilaksanakan.

Efektivitas upaya mempertahankan gigi dari masyarakat yang datang berobat ke puskesmas menurut target nasional yang diharapkan yaitu tambal : cabut = 1 : 1. Untuk mencapai target nasional, penyuluhan kesehatan gigi pada masyarakat perlu ditingkatkan agar masyarakat sadar untuk memeriksa maupun berobat gigi sedini mungkin.

Informasi mengenai pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Kab.Bulukumba pada Tahun 2007 adalah untuk kegiatan UKGS bahwa jumlah murid SD yang perlu mendapat perawatan gigi adalah sebanyak 3703 murid sedangkan yang mendapat perawatan adalah 5799 murid (157,9 %). Data dapat dilihat pada lampiran format IIS 2010 Tabel 23.

7. Pelayanan Kesehatan Kerja

Untuk informasi mengenai persentase pekerja yang mendapat pelayanan

kesehatan kerja di Kab.Bulukumba selama 2007 adalah bahwa jumlah pekerja formal yang ada di Kab.Bulukumba tercatat sebanyak 40.780 pekerja sementara jumlah yang dilayani kesehatan kerjanya adalah 24.989 pekerja (61,3 %).

Page 70: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

8. Pelayanan Kesehatan bagi Keluarga Miskin

Data tentang persentase pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin (Gakin) di Kabupaten Bulukumba pada Tahun 2007 adalah 58,4 %, dimana tercatat bahwa jumlah KK miskin yang mendapat pelayanan kesehatan berjumlah 9.940 KK dari jumlah keseluruhan KK miskin sebanyak 17.011 KK. Data dapat dilihat pada lampiran format IIS 2010 Tabel 25.

G. SUMBER DAYA KESEHATAN

Upaya pembangunan kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila kebutuhan sumber daya kesehatan dapat terpenuhi. Sumber daya kesehatan mencakup sumber daya tenaga, sarana dan pembiayaan.

1. Pengelolaan Tenaga Kesehatan Dalam pembangunan kesehatan diperlukan berbagai jenis tenaga kesehatan yang

memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pengadaan tenaga kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan pengembangan tenaga kesehatan melalui pelatihan tenaga oleh pemerintah maupun masyarakat.

Jumlah tenaga kesehatan di Kab.Bulukumba yang tercatat melalui Sub Bagian Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab.Bulukumba pada tahun 2007 sebanyak 528 orang (pegawai kesehatan) dengan proporsi tenaga kesehatan yang terbesar adalah perawat dan bidan yaitu 57,8 % (305 orang), tenaga medis sebesar 8,71 % (46 orang), kemudian tenaga sanitasi sebesar 7,01 % (37 orang). Rincian distribusi tenaga kesehatan dapat dilihat pada lampiran format IIS 2010 Tabel 26 - 32.

GAMBAR VI. 17

PROPORSI TENAGA KESEHATAN MENURUT JENISNYA DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2007

Page 71: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

2. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Sejak lama sudah dikembangkan berbagai cara untuk memberikan jaminan kesehatan

bagi masyarakat. Pada saat ini berkembang berbagai cara pembiayaan biaya kesehatan praupaya, yaitu dana sehat, asuransi kesehatan, asuransi tenaga kerja (Astek)/Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) dan asuransi jiwa lain. Untuk penduduk miskin disediakan Kartu Sehat, sehingga mereka tidak perlu membayar pelayanan kesehatan yang digunakannya (karena telah dibayar oleh pemerintah).

Namun demikian, cakupan atau kepesertaan masyarakat terhadap berbagai jaminan

pembiayaan kesehatan ini masih sangat rendah. Menurut data Subdin Yankes Dinas Kesehatan Bulukumba, sampai dengan tahun 2007, masyarakat yang tercakup jaminan pembiayaan kesehatan baru mencapai 28,9 %, sebagian besar tercakup dalam Askes dan Kartu Sehat. Gambaran jelasnya seperti pada gambar berikut ini:

GAMBAR VI. 18

PERSENTASE PENDUDUK YANG TERCAKUP JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MENURUT JENISNYA DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2005

Jamkesmas; 18,6

Askes 10,3

Jamsostek0,0

3. Pembiayaan Kesehatan

Dengan perubahan Visi, Misi dan Strategi Pembangunan Kesehatan, maka beban kerja Departemen Kesehatan cukup berat, luas dan kompleks. Selain itu, kita juga diperhadapkan dengan permasalahan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat, meningkatkan kelembagaan serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, pembiayaan pembangunan kesehatan diarahkan agar dapat mendukung berbagai program antara lain penerapan paradigma sehat, pelaksanaan desentralisasi, mengatasi berbagai kedaruratan dan keperluan Jaringan Pengaman Sosial (JPS), peningkatan profesionalisme tenaga kesehatan dan pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM).

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui upaya pelayanan kesehatan dasar yang menitikberatkan pada upaya pencegahan dan penyuluhan kesehatan. Dalam melaksanakan upaya pelayanan kesehatan tersebut diperlukan pembiayaan, baik yang bersumber dari pemerintah maupun masyarakat, termasuk swasta. Sejak dilaksanakannya

Page 72: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

kebijakan desentralisasi pada tahun 2001, biaya untuk pelaksanaan upaya kesehatan dari pemerintah diharapkan sebagian besar berasal dari Pemerintah Daerah.

Pada tahun 2000, dalam pertemuan antara Departemen Keuangan dengan seluruh Bupati/Walikota se-Indonesia, disepakati bahwa Pemerintah Daerah akan mengalokasi-kan 15% dari APBD-nya untuk pembiayaan kesehatan. Pada tahun iti juga (2000) pola anggaran mengalami perubahan waktu dari tahun fiskal lama yang berlaku 1 April s.d. 31 Maret ke tahun fiskal baru yang berlaku sesuai dengan tahun takwim (kalender) yaitu 1 Januari s.d. 31 Desember.

Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari APBN Departemen Kesehatan digunakan untuk membiayai program-program kesehatan yaitu (a) anggaran pembangunan dan (b) anggaran rutin. Anggaran pembangunan digunakan untuk membiayai 18 program yang terdiri dari 7 program sektor kesehatan (program pokok) dan 11 program di luar sektor kesehatan (program penunjang). Sedangkan anggaran rutin digunakan untuk membiayai 6 unit utama, 11 kegiatan meliputi belanja pegawai dan non belanja pegawai.

Pembiayaan kesehatan juga disediakan melalui pemerintah daerah, walaupun jumlahnya tidak besar yaitu APBD tingkat I dan APBD tingkat II. Dengan adanya pola otonomi daerah porsi pusat semakin dikurangi dalam pembiayaan dan porsi yang dikelola oleh daerah akan meningkat terutama ditujukan pada keluarga miskin.

1) Anggaran Pembangunan Departemen Kesehatan

Pada tahun 2007 anggaran kesehatan pusat yang dialokasikan di Kab.Bulukumba secara keseluruhan sebanyak Rp. 1.649.959.000,-

2) Anggaran Pembangunan Daerah

Adapun total alokasi anggaran untuk Kab.Bulukumba yang bersumber dari Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus tahun 2007 adalah Rp. 17.713.189.071,00,-

Untuk alokasi pembiayaan kesehatan pada tahun 2007 di Kab.Bulukumba baru berkisar 6,8 % dari total anggaran APBD Kab.Bulukumba (Target IIS 2010 sebesar 15%). Sedangkan untuk alokasi anggaran kesehatan pemerintah per-kapita untuk tahun 2007 baru berkisar Rp. 84.767 dari target Rp. 100.000 per kapita per tahun.

H. LINTAS SEKTOR

Sebagaimana diketahui bahwa keberhasilan pembangunan kesehatan tidak hanya

berasal dari pihak kesehatan sendiri melainkan perlu keterlibatan dari berbagai lintas sektor terkait seperti tentang ketersediaan air bersih, keluarga berencana, angka kecelakaan lalu lintas dan penduduk yang melek huruf. 1. Keluarga yang memiliki Air Bersih

Berdasarkan hasil Susenas yang dilakukan BPS memperlihatkan bahwa pemenuhan kebutuhan rumah tangga terhadap air bersih dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2000 secara nasional lebih dari separuh rumah tangga (53,71 %) mempunyai fasilitas air minum sendiri (di perkotaan sebesar 65,29 % dan di pedesaan sebesar 45,28 %).

Page 73: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

Sedangkan di Kabupaten Bulukumba berdasarkan laporan yang diterima oleh subdin Penyehatan Lingkungan Dinkes Kab.Bulukumba pada tahun 2007 menunjukkan 65,2 % penduduknya sudah tercakup oleh air bersih (Target IIS 2010 sebesar 85%), 34,2 % rumah tangga diantaranya menggunakan sumber air bersih yang berasal dari sumur gali (SGL), dan 11,1 % menggunakan ledeng dan sisanya 54,7 % menggunakan air bersih yang bersumber dari sumur pompa tangan (SPT), penampungan air hujan (PAH) maupun sarana lain seperti perlindungan mata air dan sebagainya.

GAMBAR VI. 19

CAKUPAN AIR BERSIH DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2000– 2007

Sumber: Subdin PL Dinkes Kab.Bulukumba

2. Pasangan Usia Subur yang menjadi akseptor KB

Proporsi pasangan usia subur di Kabupaten Bulukumba yang aktif sebagai peserta KB pada tahun 2007 sebesar 69,6 % dari jumlah PUS seluruhnya menurut Kantor BKBD Kab.Bulukumba sebanyak 64.566 PUS. Kecamatan dengan persentase tertinggi adalah di Rilau Ale (82,4 %), Gantarang (78,7 %), dan Ujung Loe (79,7 %). Rincian persentase PUS sebagai peserta KB aktif dan peserta KB baru di Kab.Bulukumba tahun 2007 dapat dilihat pada Lampiran IIS Tabel 36.

Persentase tertinggi alat/cara KB yang dipakai peserta KB aktif adalah suntikan (47,3 %), pil (40,2 %), menyusul implant (7,6 %). Rincian persentase alat/cara KB yang dipakai peserta KB aktif di Kab.Bulukumba tahun 2007 dapat dilihat pada Lampiran IIS Tabel 37.

Menurut data dari Kantor BKBD Kab.Bulukumba , metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan pasangan usia subur (PUS) pada peserta KB baru pada tahun 2007 adalah suntikan (60,5 %), menyusul pil (31,4 %), serta implant (4,7%). Data dapat dilihat pada Lampiran IIS Tabel 38.

Page 74: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

GAMBAR VI. 20 JUMLAH PUS, PESERTA KB BARU & AKTIF

MENURUT KECAMATAN DI KAB.BULUKUMBA TAHUN 2007

3. Kecelakaan Lalu Lintas

Untuk informasi mengenai angka kecelakaan lalu lintas di Kab.Bulukumba pada tahun 2007 menurut catatan Satlantas Polres Bulukumba adalah sebanyak 128 kali kejadian kecelakaan dengan jumlah korban mati 75 orang, luka berat 60 orang, luka ringan 123 orang dengan jumlah total korban sebanyak 258 orang. Data terinci pada Lampiran IIS Tabel 39.

4. Penduduk yang Melek Huruf

Untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, kamampuan membaca dan menulis atau baca tulis merupakan keterampilan minimum yang dibutuhkan. Kemampuan baca tulis tercermin dari angka melek huruf penduduk usia 10 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya, misalnya huruf Arab, Bugis, Makassar, dan sebagainya.

Untuk Sulawesi Selatan, menurut hasil Susenas 2005 menunjukkan bahwa Angka Melek Huruf (AMH) penduduk usia 10 tahun ke atas sekitar 86,39. Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2000 yaitu 84,53.

Untuk Kabupaten Bulukumba pada tahun 2006, Kemampuan baca tulis huruf latin sebesar 80,75%. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun 2005 yaitu 82,06%. Hal ini

Page 75: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

berarti persentase penduduk yang tidak dapat membaca atau buta huruf pada tahun 2006 menurun yaitu berkisar 17,04 % dari 17,64% pada tahun 2005.

Demikian gambaran singkat mengenai sumber daya dan upaya kesehatan dalam pencapaian Kabupaten Sehat di Kabupaten Bulukumba selama tahun 2007

.

۩۩۩

Page 76: profil_kab-bul_20072

Profil Kesehatan Kab.BulukumbaTahun 2007

P E N U T U P

Berbagai peningkatan derajat kesehatan masyarakat telah dicapai sebagai hasil dari pembangunan kesehatan, sejalan dengan perbaikan kondisi umum dan perbaikan keadaan sosial dan ekonomi masyarakat Bulukumba. Gambaran yang demikian merupakan fakta yang harus dikomunikasikan baik kepada para pimpinan dan pengelola program kesehatan maupun kepada lintas sektor dan masyarakat di Kabupaten maupun Kecamatan , yang didiskripsikan melalui data dan informasi.

Oleh karena data dan infomasi merupakan sumber daya yang strategis bagi pimpinan dan organisasi dalam pelaksanaan manajemen, maka penyediaan data/informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan. Di bidang kesehatan, data dan informasi ini diperoleh melalui penyelenggaraan sistem informasi kesehatan. Salah satu luaran utama dari penyelenggaraan sistem informasi kesehatan, sejak tahun 1998 telah dikembangkan paket sajian data dan informasi dalam format buku Profil Kesehatan. Dalam perkembangannya, profil kesehatan ini menjadi paket sajian data dan informasi yang sangat penting, karena sangat dibutuhkan baik oleh jajaran kesehatan, lintas sektor, maupun masyarakat.

Namun disadari, sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal, apalagi dalam era desentralisasi pengumpulan data dan informasi menjadi relatif lebih sulit. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan di dalam Profil Kesehatan Bulukumba yang terbit saat ini belum sesuai dengan harapan. Walaupun demikian, diharapkan Profil Kesehatan Bulukumba ini tetap dapat memberikan gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh perubahan dan perbaikan keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai.

Betapapun, Profil Kesehatan Bulukumba seringkali belum mendapatkan apresiasi yang memadai karena belum dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai dengan harapan, namun paket sajian ini merupakan satu-satunya publikasi data dan informasi di jajaran kesehatan yang relatif paling lengkap sehingga kehadirannya selalu ditunggu seperti ungkapan “benci tapi rindu”. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kualitas Profil Kesehatan Bulukumba, perlu dicari suatu terobosan dalam hal mekanisme pengumpulan data dan informasi secara cepat untuk mengisi ketidaktersediaan data dan informasi khususnya yang bersumber dari berbagai sektor.

۩۩۩

Page 77: profil_kab-bul_20072

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

LUAS JUMLAH JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATANNO KECAMATAN WILAYAH DESA PENDUDUK RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km2) (KELURAHAN) TANGGA (KK) TANGGA /km2

1 2 3 4 5 6 7 8

1. GANTARANG 173.51 20 68,835 15,327 4 396.7

2. KINDANG 148.76 9 30,246 6,634 5 203.3

3. UJUNG BULU 14.44 9 42,131 9,709 4 2917.7

4. UJUNG LOE 144.31 12 36,900 9,003 4 255.7

5. BONTO BAHARI 108.60 8 23,213 5,436 4 213.7

6. BONTO TIRO 78.34 12 24,986 6,345 4 318.9

7. HERLANG 68.79 8 24,220 6,566 4 352.1

8. KAJANG 129.06 19 45,473 10,200 4 352.3

9. BULUKUMPA 171.33 16 55,362 12,719 4 323.1

10. RILAU ALE 117.33 13 34,873 8,556 4 297.2

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,154.47 126 386,239 90,495 4 328

DI KABUPATEN BULUKUMBATAHUN 2007

Sumber: Kantor BPS Kab. Bulukumba

Page 78: profil_kab-bul_20072

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN

KABUPATEN BULUKUMBATAHUN 2007

0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JML 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JML1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1. GANTARANG 69,248 3,592 8,068 16,082 4,482 1,445 33,669 3,467 7,234 18,041 4,747 1,677 35,166 58.8 96

2. KINDANG 30,213 1,754 3,473 6,493 1,753 659 14,132 1,747 3,391 8,093 2,060 823 16,114 64.4 88

3. UJUNG BULU 42,417 2,246 4,758 9,747 2,730 707 20,188 2,116 4,479 11,535 2,910 903 21,943 56.5 92

4. UJUNG LOE 37,728 1,943 4,115 8,437 2,361 610 17,466 1,877 3,966 10,211 2,582 798 19,434 56.4 90

5. BONTO BAHARI 23,446 1,283 2,603 4,782 1,536 455 10,659 1,133 2,354 6,096 2,110 861 12,554 59.7 85

6. BONTO TIRO 24,263 1,174 2,575 4,792 2,188 606 11,335 1,088 2,371 6,221 2,955 1016 13,651 54.7 83

7. HERLANG 24,727 1,128 2,441 5,092 1,933 477 11,071 976 2,322 6,577 2,626 648 13,149 49.2 84

8. KAJANG 46,401 2,609 5,024 9,976 3,189 837 21,635 2,494 4,525 11,869 3,742 1,208 23,838 58 91

9. BULUKUMPA 50,070 2,515 5,852 13,412 4,044 1,307 27,130 2,499 5,252 14,735 4,197 1,549 28,232 52.2 96

10. RILAU ALE 37,726 1,758 3,707 7,568 2,586 833 16,452 1,780 3,454 9,252 3,019 916 18,421 62.1 89

JUMLAH (KAB/KOTA) 386,239 20,002 42,616 86,381 26,802 7,936 183,737 19,177 39,348 102,630 30,948 10,399 202,502 57.1 91

Sumber: Kantor BPS Kab.Bulukumba

RASIO BEBAN TANG

GUNGAN

RASIO JENIS

KELAMINNO KECAMATAN

JUMLAH PENDU DUK LAKI-LAKI (TAHUN) PEREMPUAN (TAHUN)

JUMLAH PENDUDUK

Page 79: profil_kab-bul_20072

TABEL 3

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

JUMLAH PENDUDUKLAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

1 2 3 4 5

1 0 - 4 20,002 19,177 39,1792 5 - 9 20,826 19,068 39,8943 10 - 14 21,790 20,280 42,0704 15 - 19 18,592 20,392 38,9845 20 - 24 14,201 18,234 32,4356 25 - 29 15,687 19,685 35,3727 30 - 34 14,078 16,669 30,7478 35 - 39 12,925 15,315 28,2409 40 - 44 10,898 12,335 23,23310 45 - 49 9,151 9,940 19,09111 50 - 54 7,318 8,394 15,71212 55 - 59 5,681 6,598 12,27913 60 - 64 4,652 6,016 10,66814 65 + 7,936 10,399 18,335

JUMLAH (KAB/KOTA) 183,737 202,502 386,239

Sumber: Kantor BPS Kab.Bulukumba

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)

Page 80: profil_kab-bul_20072

TABEL 4

PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KEATAS DIRINCI MENURUTTINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN

KABUPATEN BULUKUMBATAHUN 2007

LAKI-LAKI PEREMPUAN TIDAK

SEKOLAH/ BELUM

TAMAT SD

SD/MI SLTP/ MTs SLTA/ MA AK/

DIPLOMA UNIV

TIDAK SEKOLAH/

BELUM TAMAT SD

SD/MI SLTP/ MTs

SLTA/ MA

AK/ DIPLOMA UNIV

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1. GANTARANG 8,129 7,609 4,212 5,617 710 915 9,265 7,294 4,895 6,219 577 1,052

2. KINDANG 3,325 3,113 1,722 1,673 230 388 4,179 3,290 2,208 2,805 260 405

3. UJUNG BULU 4,817 4,509 2,495 3,953 621 1,323 5,747 4,524 3,036 3,857 358 1,541

4. UJUNG LOE 4,176 3,909 2,163 2,886 365 613 5,102 4,016 2,695 3,424 318 739

5. BONTO BAHARI 2,469 2,311 1,279 1,706 281 362 3,325 2,618 1,757 2,232 207 481

6. BONTO TIRO 2,722 2,549 1,410 1,882 293 562 3,608 2,840 1,906 2,422 225 522

7. HERLANG 2,648 2,479 1,371 1,830 231 389 3,513 2,766 1,856 2,358 219 509

8. KAJANG 5,141 4,812 2,663 3,553 349 554 6,229 4,904 3,290 4,181 388 682

9. BULUKUMPA 6,647 6,222 3,443 4,593 481 775 7,514 5,915 3,969 5,034 468 1,087

10. RILAU ALE 3,946 3,694 2,044 2,727 295 579 4,817 3,792 2,544 3,233 300 697

JUMLAH (KAB/KOTA) 44,020 41,207 22,802 30,420 3,856 6,460 53,299 41,959 28,156 35,765 3,320 7,715

Sumber: Kantor BPS Kab. Bulukumba

NO KECAMATAN

Page 81: profil_kab-bul_20072

TABEL 5

JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT KECAMATANKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

1 2 3 4 5 6 7 8

1. GANTARANG 1.PONRE 818 5 0 3649 32.GATTARENG 413 2 0 1448 0

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 248 4 2 890 54.BALIBO 321 3 3 879 1

3. UJUNG BULU 5.CAILE 834 1 6 4142 14. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 476 3 2 1995 0

7.MANYAMPA 187 1 2 883 05. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 485 9 8 1453 16. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 291 0 2 760 2

10.BATANG 179 0 0 631 07. HERLANG 11.HERLANG 276 0 4 1528 2

12.KARASSING 116 3 0 368 18. KAJANG 13.KAJANG 332 0 3 1143 0

14.LEMBANNA 529 0 4 2811 09. BULUKUMPA 15.TANETE 1061 0 1 3619 010 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 758 0 4 2180 0

7324 31 41 28379 16ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

Sumber:Subdin Kesga dan Promkes Dinkes Kab.Bulukumba

JUMLAH (KAB/KOTA)

JUMLAH BALITA JUMLAH BALITA MATINO KECAMATAN JUMLAH

KELAHIRANJUMLAH LAHIR

MATIPUSKESMAS JUMLAH BAYI MATI

Page 82: profil_kab-bul_20072

TABEL 6JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KECAMATAN

KABUPATEN BULUKUMBATAHUN 2007

JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNALKEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN JUMLAHIBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS

1 2 3 4 5 6 7 81. GANTARANG 1.PONRE 991 0 0 2 2

2.GATTARENG 564 0 0 0 02. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 274 0 0 1 1

4.BALIBO 418 0 0 0 03. UJUNG BULU 5.CAILE 924 0 1 1 24. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 604 0 1 0 1

7.MANYAMPA 240 0 0 0 05. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 528 0 0 2 26. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 293 0 0 0 0

10.BATANG 244 0 0 0 07. HERLANG 11.HERLANG 357 0 0 0 0

12.KARASSING 169 0 0 0 08. KAJANG 13.KAJANG 413 0 0 0 0

14.LEMBANNA 638 0 0 0 09. BULUKUMPA 15.TANETE 1168 0 0 0 010 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 830 1 2 0 3

JUMLAH (KAB/KOTA) 8655 1 4 6 11

Sumber:Subdin Kesga dan Promkes Dinkes Kab.Bulukumba

NO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH IBU HAMIL

Page 83: profil_kab-bul_20072

TABEL 7

JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

MALARIAKLINIS (+) KLINIS (+) SEMBUH

1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 13

1. GANTARANG 1.PONRE 1228 449 212 19 12 0 0 322.GATTARENG 24 0 139 17 13 0 0 3

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 0 0 41 3 2 0 0 34.BALIBO 12 0 118 14 10 0 0 1

3. UJUNG BULU 5.CAILE 295 275 180 26 21 18 0 1974. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 186 60 111 11 10 0 0 51

7.MANYAMPA 63 0 97 5 4 0 0 285. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 130 7 468 48 35 2 0 196. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 94 0 91 8 6 1 0 6

10.BATANG 23 0 34 3 1 0 0 07. HERLANG 11.HERLANG 21 0 256 18 12 0 0 3

12.KARASSING 0 0 34 1 0 0 0 08. KAJANG 13.KAJANG 0 0 173 32 22 0 0 8

14.LEMBANNA 0 0 271 18 12 0 0 09. BULUKUMPA 15.TANETE 130 1 190 13 10 0 0 310 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 44 11 207 35 28 0 0 22

JUMLAH (KAB/KOTA) 2250 803 2,622 271 198 21 0 376ANGKA KESAKITAN

Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba

DBDNO TB PARUKECAMATAN PUSKESMAS HIV AFP

Page 84: profil_kab-bul_20072

TABEL 8

JUMLAH KECAMATAN RAWAN GIZI DAN STATUS GIZI BAYI & BALITA KABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

BAYI JUMLAH BALITA

LAH

IR

BBLR

% B

BLR

BAL

ITA

YAN

G A

DA

DIT

IMBA

NG

BB N

AIK

BGM

BGT

DIT

IMBA

NG

BB N

AIK

BGM

BGT

BGM

+BG

T

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1. GANTARANG 1.PONRE 818 6 0.7 4535 2409 2009 40 0 53.1 83.4 1.7 0.0 1.7

2.GATTARENG 413 1 0.2 1868 575 266 16 0 30.8 46.3 2.8 0.0 2.8

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 248 5 2.0 1902 364 278 1 2 19.1 76.4 0.3 0.5 0.8

4.BALIBO 321 5 1.6 1097 467 330 14 5 42.6 70.7 3.0 1.1 4.1

3. UJUNG BULU 5.CAILE 834 2 0.2 5129 2137 2137 56 79 41.7 100.0 2.6 3.7 6.3 ?

4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 476 2 0.4 2481 1169 689 47 45 47.1 58.9 4.0 3.8 7.9

7.MANYAMPA 187 2 1.1 1066 890 805 7 16 83.5 90.4 0.8 1.8 2.6

5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 485 5 1.0 1984 959 713 25 0 48.3 74.3 2.6 0.0 2.6 ?

6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 291 4 1.4 946 531 291 7 8 56.1 54.8 1.3 1.5 2.8

10.BATANG 179 1 0.6 700 367 171 14 18 52.4 46.6 3.8 0.0 3.8

7. HERLANG 11.HERLANG 276 0 0.0 1803 794 366 42 5 44.0 46.1 5.3 0.6 5.9

12.KARASSING 116 0 0.0 518 349 315 18 0 67.4 90.3 5.2 0.0 5.2

8. KAJANG 13.KAJANG 332 9 2.7 1643 1030 807 14 0 62.7 78.3 1.4 0.0 1.4

14.LEMBANNA 529 7 1.3 3440 748 548 14 18 21.7 73.3 1.9 2.4 4.3

9. BULUKUMPA 15.TANETE 1061 1 0.1 4565 2114 1596 17 13 46.3 75.5 0.8 0.6 1.4 ?

10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 758 9 1.2 2817 1268 785 32 10 45.0 61.9 2.5 0.8 3.3 ?

JUMLAH (KAB/KOTA) 7324 59 0.8 36494 16171 12106 364 219 44.3 74.9 2.3 1.4 3.6 10

Sumber:Subdin Kesga dan Promkes Dinkes Kab.Bulukumba

PUSKESMASNO KECAMATAN

% BALITAKEC

BEBAS RAWAN

GIZI

?

?

?

?

?

?

Page 85: profil_kab-bul_20072

TABEL 9

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATANKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

RUMAHJUMLAH JUMLAH % JUMLAH %

SELURUHNYA DIPERIKSA DIPERIKSA SEHAT SEHAT1 2 3 4 5 6 7 8

1. GANTARANG 1.PONRE 8,869 497 5.6 349 70.2

2.GATTARENG 5,074 230 4.5 118 51.3

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 3,460 640 0.0 274 0.0

4.BALIBO 3,127 696 22.3 175 25.1

3. UJUNG BULU 5.CAILE 8,711 4,545 52.2 3,196 70.3

4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 5,003 805 16.1 157 19.5

7.MANYAMPA 2,366 180 7.6 98 54.4

5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 5,250 243 4.6 152 62.6

6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 3,181 905 28.5 520 57.5

10.BATANG 2,743 117 4.3 77 65.8

7. HERLANG 11.HERLANG 4,182 0 0.0 0 0.0

12.KARASSING 1,921 395 20.6 145 36.7

8. KAJANG 13.KAJANG 3,990 1,424 35.7 951 66.8

14.LEMBANNA 6,104 939 15.4 662 70.5

9. BULUKUMPA 15.TANETE 27,017 7,796 28.9 4,714 60.5

10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 7,097 6,647 93.7 3,885 58.4

98,095 26,059 26.6 15,473 59.4

Sumber: Subdin Penyehatan Lingkungan Dinkes Bulukumba

PUSKESMASNO KECAMATAN

JUMLAH (KAB/KOTA)

Page 86: profil_kab-bul_20072

TABEL 10

JUM

LAH

YG

AD

A

JUM

LAH

D

IPER

IKSA

JUM

LAH

SEH

AT

% S

EHAT

JUM

LAH

YG

AD

A

JUM

LAH

D

IPER

IKSA

JUM

LAH

SEH

AT

% S

EHAT

JUM

LAH

YG

AD

A

JUM

LAH

D

IPER

IKSA

JUM

LAH

SEH

AT

% S

EHAT

JUM

LAH

YG

AD

A

JUM

LAH

D

IPER

IKSA

JUM

LAH

SEH

AT

% S

EHAT

JUM

LAH

YG

AD

A

JUM

LAH

D

IPER

IKSA

JUM

LAH

SEH

AT

% S

EHAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24

1. GANTARANG 1.PONRE 0 0 0 0 9 9 3 33.3 7 1 0 0.0 235 51 27 52.9 251 61 30 49.2

2.GATTARENG 0 0 0 0 0 0 0 0.0 3 2 1 50.0 103 63 28 44.4 106 65 29 44.62. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 0 0 0 0 0 0 0 0.0 3 1 0 0.0 126 124 23 18.5 129 125 23 18.4

4.BALIBO 0 0 0 0 0 0 0 0.0 3 3 1 33.3 68 61 23 37.7 71 64 24 37.53. UJUNG BULU 5.CAILE 0 0 0 0 52 24 17 70.8 4 2 2 100.0 467 239 181 75.7 523 265 200 75.54. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 0 0 0 0 4 4 1 25.0 3 3 0 0.0 112 112 13 11.6 119 119 14 11.8

7.MANYAMPA 0 0 0 0 1 1 1 100.0 3 3 0 0.0 51 46 28 60.9 55 50 29 58.05. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 2 0 0 0 11 11 11 100.0 3 3 0 0.0 140 90 53 58.9 149 130 63 48.5

6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 0 0 0 0 0 0 0 0.0 5 5 0 0.0 144 108 75 69.4 149 113 75 66.410.BATANG 0 0 0 0 0 0 0 0.0 4 3 0 0.0 76 54 0 0.0 80 57 0 0.0

7. HERLANG 11.HERLANG 0 0 0 0 0 0 0 0.0 6 0 0 0.0 89 0 0 0.0 95 0 0 0.0

12.KARASSING 0 0 0 0 0 0 0 0.0 2 1 0 0.0 53 24 7 29.2 55 25 7 28.08. KAJANG 13.KAJANG 0 0 0 0 8 4 1 25.0 4 4 0 0.0 126 115 72 62.6 138 123 73 59.3

14.LEMBANNA 0 0 0 0 0 0 0 0.0 4 2 0 0.0 104 57 32 56.1 108 59 32 54.29. BULUKUMPA 15.TANETE 0 0 0 0 5 5 3 60.0 5 5 0 0.0 360 344 141 41.0 370 354 144 40.710 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 0 0 0 0 5 5 3 60.0 4 4 2 50.0 210 200 134 67.0 219 209 139 66.5

JML (KAB/KOTA) 2 0 0 0 95 63 40 63.49 63 42 6 14.3 2464 1688 837 49.6 2622 1793 883 49.2

Sumber: Subdin Penyehatan Lingkungan Dinkes Kab.Bulukumba

JUMLAH TUPM

PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATANKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

NO PUSKESMAS

HOTEL PASAR TUPM LAINNYARESTORAN/R-MAKAN

KECAMATAN

Page 87: profil_kab-bul_20072

JUMLAH DIPANTAU BER PHBS * %1 2 3 4 5 61. GANTARANG 1.PONRE 9,930 6,062 61.0

2.GATTARENG 4,129 1,820 44.12. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 3,583 74 2.1

4.BALIBO 2,806 2,332 83.13. UJUNG BULU 5.CAILE 7,816 5,544 70.94. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 5,507 2,098 38.1

7.MANYAMPA 2,366 1,982 83.85. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 5,852 4,711 80.56. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 3,121 1,895 60.7

10.BATANG 2,743 2,272 82.87. HERLANG 11.HERLANG 3,896 531 13.6

12.KARASSING 1,924 1,166 60.68. KAJANG 13.KAJANG 3,514 509 14.5

14.LEMBANNA 5,301 2,352 44.49. BULUKUMPA 15.TANETE 8,257 4,944 59.910 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 8,246 2,004 24.3

JML (KAB/KOTA) 78,991 40,296 51.0Sumber : Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba

KABUPATEN BULUKUMBATAHUN 2007

TABEL 11

NO KECAMATAN RUMAH TANGGAPUSKESMAS

PERSENTASE RUMAH TANGGA BER PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT

Page 88: profil_kab-bul_20072

TABEL 12

JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA DAN KECAMATAN KABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

JUMLAH POSYANDU PERSENTASE POSYANDU PERSEN

NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH PURNAMA + MANDIRI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1. GANTARANG 1.PONRE 12 32 4 0 48 25.0 66.7 8.3 0 100.0 8.3

2.GATTARENG 23 5 0 0 28 82.1 17.9 0.0 0 100.0 0.0

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 16 0 0 0 16 100.0 0.0 0.0 0 100.0 0.0

4.BALIBO 1 14 1 0 16 6.3 87.5 6.3 0 100.0 6.3

3. UJUNG BULU 5.CAILE 8 16 2 0 26 30.8 61.5 7.7 0 100.0 7.7

4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 14 16 0 0 30 46.7 53.3 0.0 0 100.0 0.0

7.MANYAMPA 1 12 7 0 20 5.0 60.0 35.0 0 100.0 35.0

5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 11 14 3 0 28 39.3 50.0 10.7 0 100.0 10.7

6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 9 14 2 1 26 34.6 53.8 7.7 3.8 100.0 11.5

10.BATANG 5 13 4 0 22 22.7 59.1 18.2 0 100.0 18.2

7. HERLANG 11.HERLANG 15 9 0 0 24 62.5 37.5 0.0 0 100.0 0.0

12.KARASSING 0 10 2 0 12 0.0 83.3 16.7 0 100.0 16.7

8. KAJANG 13.KAJANG 9 22 2 0 33 27.3 66.7 6.1 0 100.0 6.1

14.LEMBANNA 27 6 0 0 33 81.8 18.2 0.0 0 100.0 0.0

9. BULUKUMPA 15.TANETE 40 24 2 0 66 60.6 36.4 3.0 0 100.0 3.0

10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 13 25 9 0 47 27.7 53.2 19.1 0 100.0 19.1

204 232 38 1 475 42.9 48.8 8.0 0.2 100.0 8.2

Sumber : Subdin Kesga & Promkes Dinkes Bulukumba

JUMLAH (KAB/KOTA)

Page 89: profil_kab-bul_20072

TABEL 13

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8

1. GANTARANG 27,890 25 27,915

2. KINDANG 3,264 12 3,276

3. UJUNG BULU 33,272 0 33,272

4. UJUNG LOE 11,681 21 11,702

5. BONTO BAHARI 12,915 350 13,265

6. BONTO TIRO 9,963 56 10,019

7. HERLANG 9,138 40 9,178

8. KAJANG 13,144 144 13,288

9. BULUKUMPA 7,210 123 7,333

10. RILAU ALE 31,073 0 31,073

JUMLAH (KAB/KOTA) 159,550 771 160,321 25,310 6,243 31,553

PENGUNJUNG/100.000 PENDUDUK

Sumber: Subdin Yankes Dinkes Kab.Bulukumba

JUMLAH PENDUDUK YANG MEMANFAATKAN SARANA PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT KABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

NO KECAMATANKUNJUNGAN PUSKESMAS KUNJUNGAN RUMAH SAKIT*

49,68

Page 90: profil_kab-bul_20072

TABEL 14

JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DANMEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR DI KABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

JUMLAH YANG MEMILIKI % YANG MEMILIKI

JUMLAH LABKES4 (EMPAT) SPESIALIS

DASARLABKES

4 (EMPAT) SPESIALIS

DASAR1 2 3 4 5 6 7

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 1 100 100

2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0 0 0

3 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0 0 0

4 PUSKESMAS 16 7 0 43.8 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 17 8 1 47.1 5.9

Sumber : Subdin Yankes Dinkes Kab.Bulukumba

NO SARANA KESEHATAN

Page 91: profil_kab-bul_20072

TABEL 15

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 2 3 5 6 7 8

1. GANTARANG 1.PONRE 93 88 94.6 87 98.9

2.GATTARENG 98 93 94.9 93 100.0

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 124 119 96.0 118 99.2

4.BALIBO 92 87 94.6 86 98.9

3. UJUNG BULU 5.CAILE 90 85 94.4 84 98.8

4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 86 81 94.2 80 98.8

7.MANYAMPA 86 81 94.2 81 81.0

5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 91 86 94.5 86 100.0

6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 90 85 94.4 85 100.0

10.BATANG 87 82 94.3 82 100.0

7. HERLANG 11.HERLANG 88 83 94.3 83 100.0

12.KARASSING 88 83 94.3 82 98.8

8. KAJANG 13.KAJANG 93 88 94.6 87 98.9

14.LEMBANNA 94 89 94.7 88 98.9

9. BULUKUMPA 15.TANETE 102 97 95.1 96 99.0

10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 89 84 94.4 84 100.0

KABUPATEN 1491 1411 94.6 1402 99.4

Sumber: Gudang Farmasi Kabupaten Bulukumba

JENIS OBAT GENERIK TERSEDIA

JUMLAH DAN PERSENTASE JENIS OBAT DAN JENIS OBAT GENERIK TERSEDIAKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

JUMLAH JENIS OBAT

DIBUTUHKAN

JENIS OBAT TERSEDIAPUSKESMASKECAMATANNO

Page 92: profil_kab-bul_20072

TABEL 16KETERSEDIAAN OBAT GENERIK BERLOGO MENURUT JENIS OBAT

KABUPATEN BULUKUMBATAHUN 2007

JUMLAH %1 2 3 4 5

1 Amoksisilin syrup kering 125 mg/ml 20,935 16,000 76.42 Amoksisilin kapsul 250 mg 0 0 0.03 Amoksisilin kaplet 500 mg 13,700 7,288 53.24 Antasida doen tablet kombinasi 367 200 54.55 Antalgin (metampiron) tablet 500 mg 438 150 34.26 Deksametason Inj 5 mg/ml-2 ml 310 0 0.07 Dekstrometorfan sirup 10 mg/ 5 ml 4,458 2,500 56.18 Dekstrometorfan tablet 15 mg 470 200 42.69 Difenidramin HCL Inj 10 mg/ml-1 ml 2,191 0 0.010 Gliseril guaiakolat tablet 100 mg 1,087 1,000 92.011 Glukosa larutan infus 5%steril 4,019 1,000 24.912 Ibuprofen tablet 200 mg 829 700 84.413 Kloramfenikol kapsul 250 mg 1,535 0 0.014 Kotrimoksazol tablet 480 mg 4,204 1,000 23.815 Kloramfenamin maleat tablet 100 mg 1,976 401 20.316 Natrium klorida larutan infus 0,9 % steril 1,866 1,000 53.617 Parasetamol tablet 1,847 500 27.118 Ringer laktat larutan infus steril 6,684 18,000 269.319 Infus set dewasa 2,606 1,000 38.420 Tetrasiklin 250 mg 1,127 0 0.021 Vitamin B kompleks 1,645 1,000 60.822 Retinol (vit A) kapsul 200.000 IU 0 335 #DIV/0!23 Tablet tambah darah 174 100 57.524 Garam oralit 295 700 237.325 Kotrimoksasol 120 mg 984 500 50.826 Kotrimoksasol suspensi 19,713 10,000 50.727 Klorokuin tablet 69 116 168.128 PPC Injeksi 0 0 0.029 Obat anti tuberkulosis kategori I 0 0 0.030 Obat anti tuberkulosis kategori II 0 0 0.031 Obat anti tuberkulosis kategori III 0 0 0.032 Obat anti tuberkulosis sisipan 0 0 0.033 Obat anti tuberkulosis kategori anak 0 0 0.034 Prednison tablet 1,215 600 49.435 Asam askorbat 50 mg 984 1,500 152.4

95,728 65,790 68.7Sumber: Gudang Farmasi Kabupaten Bulukumba

KETERSEDIAAN

J U M L A H

NO NAMA JENIS OBAT KEBUTUHAN

Page 93: profil_kab-bul_20072

TABEL 17

PERSENTASE PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATANMENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN BULUKUMBATAHUN 2007

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH %

1 2 3 4 5 6

1. GANTARANG 1.PONRE 810 694 85.72.GATTARENG 412 410 99.5

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 243 202 83.14.BALIBO 318 223 70.1

3. UJUNG BULU 5.CAILE 832 797 95.84. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 473 461 97.5

7.MANYAMPA 186 179 96.25. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 473 447 94.56. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 290 277 95.5

10.BATANG 179 173 96.67. HERLANG 11.HERLANG 274 212 77.4

12.KARASSING 113 88 77.98. KAJANG 13.KAJANG 330 185 56.1

14.LEMBANNA 525 429 81.79. BULUKUMPA 15.TANETE 1060 876 82.610 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 755 665 88.1

KABUPATEN 7273 6318 86.9Sumber : Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba

PERTOLONGAN PERSALINANOLEH TENAGA KESEHATANJUMLAH

PERSALINAN

Page 94: profil_kab-bul_20072

TABEL 18

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI

1 2 3 4 5 6

1. GANTARANG 1.PONRE 13 13 100.02.GATTARENG 7 6 85.7

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 5 0 04.BALIBO 4 3 75

3. UJUNG BULU 5.CAILE 9 9 100.04. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 9 6 66.7

7.MANYAMPA 3 2 66.75. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 8 8 1006. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 6 1 16.7

10.BATANG 6 6 100.07. HERLANG 11.HERLANG 5 4 80

12.KARASSING 3 2 66.78. KAJANG 13.KAJANG 8 6 75

14.LEMBANNA 11 9 81.89. BULUKUMPA 15.TANETE 16 13 81.2510 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 13 9 69.2

KABUPATEN 126 97 77.0

Sumber : Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba

PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCIMENURUT KECAMATAN

KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2007

Page 95: profil_kab-bul_20072

TABEL 19

JUMLAH DAN PERSENTASE DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAMMENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS, DI KABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 6 7

1. GANTARANG 1.PONRE 13 1 1 100

2.GATTARENG 7 0 0 0

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 5 0 0 0

4.BALIBO 4 1 1 0

3. UJUNG BULU 5.CAILE 9 2 2 100

4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 9 2 1 50

7.MANYAMPA 3 1 1 0

5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 8 2 1 0

6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 6 2 1 50

10.BATANG 6 0 0 0

7. HERLANG 11.HERLANG 5 0 0 0

12.KARASSING 3 1 1 0

8. KAJANG 13.KAJANG 8 0 0 0

14.LEMBANNA 11 0 0 0

9. BULUKUMPA 15.TANETE 16 2 2 0

10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 13 3 1 33.3

JUMLAH (KAB/KOTA) 126 17 12 70.6

Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba

DESA/KEL TERKENA KLBNO PUSKESMAS JUMLAH DESAKECAMATAN

Page 96: profil_kab-bul_20072

TABEL 20

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN , CFR, KLBMENURUT JENIS KLB, JUMLAH KECAMATAN, DAN JUMLAH DESA YANG TERSERANG

KABUPATEN BULUKUMBATAHUN 2007

YANG DISERANG

JUMLAH KEC JUMLAH DESA

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 DIARE 3 3 535 50 0 0.00 0.00

2 D B D 3 5 325 27 0 8.31 0.00

3 AFP 4 4 216 4 0 1.85 0.00

4 MARASMUS 2 2 65 2 0 0.00 0.00

5 T N 2 2 145 2 1 1.38 50.00

6 Keracunan Makanan 0 0 0 0 0 0.00 0.00

7 Typhoid 1 1 315 21 0 6.67 0.00

8 Suspect Flu Burung 1 1 115 1 0 0.00 0.00

9 Campak 1 1 67 10 0 14.93 0.00

Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba

ATTACK RATE (%) CFR (%)JUMLAH

PENDERITANOJUMLAH

PENDUDUK TERANCAM

JUMLAH KEMATIAN

JENIS KEJADIAN LUAR BIASA

Page 97: profil_kab-bul_20072

TABEL 21

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN Fe1, Fe3, IMUNISASI TT1 DAN TT2MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN BULUKUMBATAHUN 2007

Fe1 Fe3 IMUNISASI TT1 IMUNISASI TT2JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 13 14 15 16

1. GANTARANG 1.PONRE 991 991 100.0 862 87.0 991 100.0 424 42.82.GATTARENG 564 564 100.0 485 86.0 564 100.0 426 75.5

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 274 274 100.0 217 79.2 274 100.0 34 12.44.BALIBO 418 418 100.0 350 83.7 418 100.0 271 64.8

3. UJUNG BULU 5.CAILE 924 924 100.0 817 88.4 924 100.0 553 59.84. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 604 604 100.0 502 83.1 604 100.0 439 72.7

7.MANYAMPA 240 240 100.0 226 94.2 240 100.0 204 85.05. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 528 528 100.0 432 81.8 528 100.0 421 79.76. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 293 293 100.0 293 100.0 293 100.0 223 76.1

10.BATANG 244 244 100.0 190 77.9 244 100.0 210 86.17. HERLANG 11.HERLANG 357 357 100.0 285 79.8 357 100.0 182 51.0

12.KARASSING 169 169 100.0 126 74.6 169 100.0 112 66.38. KAJANG 13.KAJANG 413 413 100.0 369 89.3 413 100.0 310 75.1

14.LEMBANNA 638 638 100.0 492 77.1 638 100.0 419 65.79. BULUKUMPA 15.TANETE 1168 1168 100.0 999 85.5 1168 100.0 947 81.110 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 830 830 100.0 767 92.4 830 100.0 551 66.4

JUMLAH (KAB/KOTA) 8655 8655 100.0 7412 85.6 8655 100.0 5726 66.2

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba

KECAMATAN JUMLAH IBU HAMILNO PUSKESMAS

Page 98: profil_kab-bul_20072

TABEL 22JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF

KABUPATEN BULUKUMBATAHUN 2007

JUMLAH %1 2 3 4 5 6

1. GANTARANG 1.PONRE 909 346 38.1

2.GATTARENG 476 191 40.1

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 189 79 41.8

UJUNG BULU 4.BALIBO 342 125 36.5

3. 5.CAILE 1752 478 27.34. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 462 223 48.3

7.MANYAMPA 264 89 33.7

5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 504 246 48.8

6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 273 131 48.0

10.BATANG 278 124 44.6

7. HERLANG 11.HERLANG 413 189 45.8

12.KARASSING 179 89 49.7

8. KAJANG 13.KAJANG 338 147 43.5

14.LEMBANNA 516 211 40.9

9. BULUKUMPA 15.TANETE 1040 406 39.0

10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 769 328 42.7JUMLAH (KAB/KOTA) 8,704 3,402 39.1

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba

NO KECAMATANJUMLAH BAYI YANG DIBERI

ASI EKSKLUSIFJUMLAH BAYIPUSKESMAS

Page 99: profil_kab-bul_20072

TABEL 23

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMASKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

PELAYANAN DASAR GIGI UKGS (PROM + PREV)MURID SD DIPERIKSA MURID SD

JUMLAH % PERLU PERAWATAN

JUMLAH MENDAPAT

PERAWATAN

% MENDAPAT PERAWATAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1. GANTARANG 1.PONRE 42 1082 1124 0 247 22.0

2.GATTARENG 0 183 183 2663 426 232.8

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 0 0 0 0 0 0.0

4.BALIBO 0 41 41 94 0 0.0

3. UJUNG BULU 5.CAILE 12 480 492 100 4182 850.0

4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 24 80 104 73 70 0.0

7.MANYAMPA 0 17 17 2 2 0.0

5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 0 132 132 39 140 106.1

6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 59 722 781 139 297 38.0

10.BATANG 7 24 31 0 0 0.0

7. HERLANG 11.HERLANG 0 33 33 65 80 242.4

12.KARASSING 0 0 0 15 0 0.0

8. KAJANG 13.KAJANG 1 48 49 65 112 228.6

14.LEMBANNA 13 73 86 7 15 17.4

9. BULUKUMPA 15.TANETE 16 194 210 139 139 66.2

10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 0 389 389 302 89 22.9

JUMLAH (KAB/ KOTA) 174 3498 3672 3703 5799 157.9

Sumber: Subdin Yankes Dinkes Kab.Bulukumba

NO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH MURID

SD

TUMPATAN GIGI TETAP

PENCABUTAN GIGI TETAP JUMLAH

RASIO TAMBAL/ CABUT

Page 100: profil_kab-bul_20072

JUMLAH PEKERJA FORMAL

JUMLAH YANG DILAYANI %

1 2 3 4 5 61. GANTARANG 1.PONRE 4,603 2,713 58.9

2.GATTARENG 793 586 73.92. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 80 37 46.3

4.BALIBO 246 159 64.63. UJUNG BULU 5.CAILE 12,229 8,270 67.64. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 2,413 975 40.4

7.MANYAMPA 306 201 65.75. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 2,765 1,641 59.36. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 4,225 2,531 59.9

10.BATANG 1,583 931 58.87. HERLANG 11.HERLANG 2,027 1,211 59.7

12.KARASSING 233 138 59.28. KAJANG 13.KAJANG 2,170 1,322 60.9

14.LEMBANNA 1,073 621 57.99. BULUKUMPA 15.TANETE 1,814 1,082 59.610 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 4,220 2,571 60.9

JUMLAH (KAB/KOTA) 40,780 24,989 61.3Sumber : Subdin Penyehatan Lingkungan Dinkes Kab.Bulukumba

KABUPATEN BULUKUMBATAHUN 2007

TABEL 24

NO KECAMATAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA

PUSKESMAS

PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL

Page 101: profil_kab-bul_20072

TABEL 25

PERSENTASE KELUARGA MISKIN MENDAPAT PELAYANAN KESEHATANKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

KK MISKIN MENDAPAT YANKES %

1 2 3 4 5 6

1. GANTARANG 1.PONRE 1,873 785 41.92.GATTARENG 636 173 27.2

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 607 100 16.54.BALIBO 535 341 63.7

3. UJUNG BULU 5.CAILE 2,113 2,095 99.14. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 1,590 1,353 85.1

7.MANYAMPA 396 218 55.15. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 706 464 65.76. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 369 237 64.2

10.BATANG 790 434 54.97. HERLANG 11.HERLANG 786 390 49.6

12.KARASSING 352 477 135.58. KAJANG 13.KAJANG 1,157 843 72.9

14.LEMBANNA 1,696 420 24.89. BULUKUMPA 15.TANETE 1,814 525 28.910 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 1,591 1,085 68.2

JUMLAH (KAB/KOTA) 17011 9940 58.4PERSENTASE

Sumber : Subdin Yankes Dinkes Kab.Bulukumba

PELAYANAN GAKIN

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KK MISKIN

Page 102: profil_kab-bul_20072

TABEL 26

PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJAKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

TENAGA KESEHATAN

UNIT KERJA

JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML %1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 31 9.0 219 63.8 18 5.2 25 7.3 12 3.5 24 7.0 14 4.1 343

2 14 11.7 66 55.0 8 6.7 4 3.3 24 20.0 2 1.7 2 1.7 120

3 0 0 9 100 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 11

4 0 0 1 25 3 75 0 0 0 0 0 0 0 0 4

(UPTD INSTALASI FARMASI)

5 DINKES KAB/KOTA 1 2.0 10 20.0 3 6.0 5 10.0 1 2.0 11 22.0 19 38.0 50

JUMLAH 46 8.71 305 57.8 32 6.06 34 6.44 37 7.0 37 7.01 37 7.01 528

Sumber: Sub Bagian Kepegawaian Dinkes Kab.BulukumbaKeterangan:

Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Medis : Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Anestesi, FisioterapiPerawat : termasuk lulusan DIII dan S1 Sanitasi : Lulusan SPPH, APK, dan DIII Kesehatan Lingkungan& bidan Kesmas : SKM, MPH, dllFarmasi : Apoteker, Asisten ApotekerGizi : Lulusan DI, DIII Gizi (SPAG dan AKZI) dan DIV

GIZI TEKNISI MEDISNO MEDIS PERAWAT

& BIDAN FARMASI KESMASJUMLAH

2

SANITASI

INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES (AKPER)

SARANA KESEHATAN LAIN

PUSKESMAS (termasuk PUSTU dan POLINDES)

RUMAH SAKIT

Page 103: profil_kab-bul_20072

TABEL 27JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

KABUPATEN BULUKUMBATAHUN 2007

TENAGA KESEHATAN

MEDIS PERAWAT & BIDAN FARMASI GIZI TEKNISI

MEDIS SANITASI KESMAS JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PUSKESMAS :

1. PONRE 4 26 3 2 2 2 1 40

2. GATTARENG 1 10 1 2 1 2 1 18

3. BORONG RAPPOA 0 7 0 1 0 1 0 9

4. BALIBO 2 12 0 1 0 2 0 17

5. CAILE 4 16 1 2 1 3 0 27

6. UJUNG LOE 4 19 2 3 1 4 0 33

7. MANYAMPA 2 8 1 2 1 0 1 15

8. BONTO BAHARI 1 17 2 2 1 2 1 26

9. BONTO TIRO 1 10 1 1 1 0 1 15

10. BATANG 1 9 1 0 0 1 2 14

11. HERLANG 1 11 1 1 0 0 2 16

12. KARASSING 0 5 0 0 0 1 2 8

13. KAJANG 1 9 1 2 0 1 2 16

14. LEMBANNA 3 13 0 1 1 0 1 19

15. TANETE 4 22 2 2 2 2 0 34

16 BONTO BANGUN 2 25 2 3 1 3 0 36

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 31 219 18 25 12 24 14 343

RUMAH SAKIT :1. RSU Bulukumba 14 66 8 4 24 2 2 120

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 14 66 8 4 24 2 2 120

Sumber: Sub.Bagian Kepegawaian Dinkes Kab.BulukumbaKeterangan:

Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Me: Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata AnestePerawat : termasuk lulusan DIII dan S1 Sanitasi : Lulusan SPPH, APK dan DIII Kesehatan LingkungFarmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Kesmas : SKM, MPH, dllGizi : Lulusan D1 dan DIII Gizi (SPAG dan AKZI)

NO UNIT KERJA

Page 104: profil_kab-bul_20072

TABEL 28

JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

JUMLAH TENAGA MEDISDR SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI [a] JUMLAH DOKTER KELUARGA

1 2 3 4 5 6 71. PONRE 0 3 1 4 02. GATTARENG 0 1 0 1 03. BORONG RAPPOA 0 0 0 0 04. BALIBO 0 1 1 2 05. CAILE 0 3 1 4 06. UJUNG LOE 0 3 1 4 07. MANYAMPA 0 2 0 2 08. BONTO BAHARI 0 1 0 1 09. BONTO TIRO 0 1 0 1 010. BATANG 0 1 0 1 011. HERLANG 0 1 0 1 012. KARASSING 0 0 0 0 013. KAJANG 0 1 0 1 014. LEMBANNA 0 2 1 3 015. TANETE 0 3 1 4 016 BONTO BANGUN 0 2 0 2 0

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 25 6 31 0

1. RSU Bulukumba 4 9 1 14 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 9 1 14 0

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0SARANA KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 2 1 3 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 4 36 8 48 0RASIO TERHADAP 100.000 PDDKSumber: Sub.Bagian Kepegawaian Dinkes Kab.Bulukumba

NO UNIT KERJA

Page 105: profil_kab-bul_20072

TABEL 29

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATANKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI

APOTEKER S1 FARMASI D-III FARMASI ASS APOTEKER JUMLAH D-IV/S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1. PONRE 1 1 0 1 3 1 1 0 2

2. GATTARENG 0 0 1 0 1 1 1 0 2

3. BORONG RAPPOA 0 0 0 0 0 0 1 0 1

4. BALIBO 0 0 0 0 0 0 1 0 1

5. CAILE 1 0 0 0 1 0 1 1 2

6. UJUNG LOE 1 0 0 1 2 0 2 1 3

7. MANYAMPA 0 0 0 1 1 0 1 1 2

8. BONTO BAHARI 0 1 0 1 2 0 1 1 2

9. BONTO TIRO 0 1 0 0 1 0 0 1 1

10. BATANG 0 1 0 0 1 0 0 0 0

11. HERLANG 0 0 1 0 1 0 0 1 1

12. KARASSING 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13. KAJANG 1 0 0 0 1 0 2 0 2

14. LEMBANNA 0 0 0 0 0 0 1 0 1

15. TANETE 1 0 1 0 2 0 1 1 2

16 BONTO BANGUN 0 0 2 0 2 0 3 0 3

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 5 4 5 4 18 2 16 7 25

1. RSU Bulukumba 3 0 0 5 8 2 2 0 4

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 0 0 5 8 2 2 0 4

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SARANA KESEHATAN LAIN 0 0 1 1 2 0 0 0 0

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 2 1 0 0 3 0 4 1 5JUMLAH (KAB/KOTA) 10 5 6 10 31 4 22 8 34

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK

Sumber: Sub.Bagian Kepegawaian Dinkes Kab.Bulukumba

NO UNIT KERJA

Page 106: profil_kab-bul_20072

TABEL 30JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN

KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2007NO UNIT KERJA TENAGA KEPERAWATAN

PERAWAT BIDANSARJANA KEPW DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. PONRE 0 8 8 16 0 10 102. GATTARENG 0 4 3 7 0 3 33. BORONG RAPPOA 0 2 4 6 0 1 14. BALIBO 0 4 5 9 0 3 35. CAILE 0 6 6 12 0 4 46. UJUNG LOE 0 4 7 11 0 8 87. MANYAMPA 0 3 3 6 0 2 28. BONTO BAHARI 0 4 8 12 0 5 59. BONTO TIRO 0 3 4 7 0 3 310. BATANG 0 4 2 6 0 3 311. HERLANG 0 3 6 9 0 2 212. KARASSING 0 1 2 3 0 2 213. KAJANG 0 2 6 8 0 1 114. LEMBANNA 0 2 7 9 0 4 415. TANETE 0 5 12 17 0 5 516 BONTO BANGUN 0 5 9 14 0 11 11

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 60 92 152 0 67 671. RSU Bulukumba 3 42 12 57 0 9 9SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 42 12 57 0 9 9INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 8 0 1 9 0 0 0SARANA KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 0 2 3 0 2 2JUMLAH (KAB/KOTA) 12 102 107 221 0 78 78RASIO TERHADAP 100.000 PDDK

Sumber : Sub Bagian Kepegawaian Dinkes Kab.Bulukumba

Page 107: profil_kab-bul_20072

TABEL 31

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2007

NO UNIT KERJA TENAGA KESMAS TENAGA SANITASISARJANA KESMAS[a] D-III KESMAS JUMLAH D-III SANITASI D-I SANITASI JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8

1. PONRE 1 0 1 1 1 2

2. GATTARENG 1 0 1 2 0 2

3. BORONG RAPPOA 0 0 0 1 0 1

4. BALIBO 0 0 0 1 1 2

5. CAILE 1 0 1 2 1 3

6. UJUNG LOE 1 0 1 3 1 4

7. MANYAMPA 3 0 3 0 0 0

8. BONTO BAHARI 1 0 1 1 1 2

9. BONTO TIRO 1 0 1 0 0 0

10. BATANG 1 0 1 1 0 1

11. HERLANG 1 0 1 0 0 0

12. KARASSING 1 0 1 1 0 1

13. KAJANG 1 0 1 1 0 1

14. LEMBANNA 0 0 0 0 0 0

15. TANETE 1 0 1 1 1 2

16 BONTO BANGUN 0 0 0 2 1 3

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 14 0 14 17 7 241. RSU Bulukumba 2 0 2 2 0 2

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 0 2 2 0 2

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 2 0 2 0 0 0

SARANA KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 19 0 19 4 7 11

JUMLAH (KAB/KOTA) 37 0 37 23 14 37RASIO TERHADAP 100.000 PDDKSumber: Sub.Bagian Kepegawaian Dinkes Kab.Bulukumba

Page 108: profil_kab-bul_20072

TABEL 32

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

TENAGA TEKNISI MEDISUNIT KERJA ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7

1. PONRE 2 0 0 0 22. GATTARENG 1 0 0 0 13. BORONG RAPPOA 0 0 0 0 04. BALIBO 0 0 0 0 05. CAILE 1 0 0 0 16. UJUNG LOE 1 0 0 0 17. MANYAMPA 1 0 0 0 18. BONTO BAHARI 1 0 0 0 19. BONTO TIRO 1 0 0 0 110. BATANG 0 0 0 0 011. HERLANG 0 0 0 0 012. KARASSING 0 0 0 0 013. KAJANG 0 0 0 0 014. LEMBANNA 1 0 0 0 115. TANETE 2 0 0 0 216 BONTO BANGUN 1 0 0 0 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 12 0 0 0 121. RSU Bulukumba 9 10 1 4 24SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 9 10 1 4 24INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0SARANA KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 0 0 0 1JUMLAH (KAB/KOTA) 22 10 1 4 37RASIO TERHADAP 100.000 PDDK

Sumber: Sub.Bagian Kepegawaian Dinkes Kab.Bulukumba

NO

Page 109: profil_kab-bul_20072

TABEL 33

PENDUDUK PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATANKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

JUMLAH PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN

ASKES

BAPEL & PRA

BAPEL JPKM

JAMSOSTEK

KARTU SEHAT

DANA SEHAT LAINNYA JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. GANTARANG 1.PONRE 44,0802.GATTARENG 24,755

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 14,8344.BALIBO 15,412

3. UJUNG BULU 5.CAILE 42,1314. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 25,031

7.MANYAMPA 11,8695. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 23,2136. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 13,174

10.BATANG 11,8127. HERLANG 11.HERLANG 15,882

12.KARASSING 8,3388. KAJANG 13.KAJANG 19,790

14.LEMBANNA 25,6839. BULUKUMPA 15.TANETE 55,36210 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 34,873

JUMLAH (KAB/KOTA) 386,239PERSENTASE

Sumber: Subdin Yankes Dinkes Kab.Bulukumba

NO PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUKKECAMATAN

Page 110: profil_kab-bul_20072

TABEL 34

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTAKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

ALOKASI ANGGARAN KESEHATANRupiah %

1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA (Termasuk DAK) 24,603,024,890 75.1

2 APBD PROPINSI 0 0

3 APBN (Termasuk PKPS-BBM / Askeskin) 6,998,647,750 21.4

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 1,138,462,000 3.5

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0 0.0

32,740,134,640 100%

478,164,760,346.19

6.8

84,767

Sumber: Sub Bagian Keuangan Dinkes Kab.Bulukumba

ANGGARAN KES PERKAPITA

% APBD KES THD APBD KAB/KOTA

NO SUMBER BIAYA

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

TOTAL APBD KAB/KOTA

Page 111: profil_kab-bul_20072

TABEL 35

LED

EN

G

(PD

AM

)

SPT

SG

L

PA

H

KE

MA

SAN

(D

AMIU

)

LAIN

NYA

JUM

LAH

LED

EN

G

(PD

AM

)

SPT

SG

L

PA

H

KE

MA

SAN

LAIN

NYA

JUM

LAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. GANTARANG 1.PONRE 10,379 6,248 60.2 573 0 2,679 0 0 271 3,523 9.2 0 42.9 0 0.0 4.3 56.4

2.GATTARENG 5,641 3,108 55.1 8 0 1,311 0 0 1,411 2,722 0.3 0 42.2 0 0.0 45.4 87.6

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 3,277 1,884 57.5 11 0 28 0 0 1,054 1,082 0.6 0 1.5 0 0.0 55.9 57.4

4.BALIBO 3,846 2,215 57.6 0 0 1,132 0 0 739 1,871 0.0 0 51.1 0 0.0 33.4 84.5

3. UJUNG BULU 5.CAILE 10,319 9,205 89.2 3,527 0 3,576 0 15 1,975 5,566 38.3 0 38.8 0 0.2 21.5 60.5

4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 6,101 3,545 58.1 0 0 1,748 0 0 74 1,822 0.0 0 49.3 0 0.0 2.1 51.4

7.MANYAMPA 2,366 1,463 61.8 31 0 158 0 0 502 660 2.1 0 10.8 0 0.0 34.3 45.1

5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 5,258 3,970 75.5 2,002 0 462 0 1 1,369 1,832 50.4 0 11.6 0 0.0 34.5 46.1

6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 3,680 2,237 60.8 240 0 213 0 0 591 804 10.7 0 9.5 0 0.0 26.4 35.9

10.BATANG 2,743 1,391 50.7 0 0 339 0 0 22 361 0.0 0.0 24.4 0 0.0 1.6 26.0

7. HERLANG 11.HERLANG 4,182 2,196 52.5 0 0 615 0 1 115 731 0.0 0 28.0 0 0.0 5.2 33.3

12.KARASSING 1,921 976 50.8 0 0 248 0 0 11 259 0.0 0 25.4 0 0.0 1.1 26.5

8. KAJANG 13.KAJANG 4,959 2,762 55.7 187 0 511 0 1 514 1,026 6.8 0 18.5 0 0.0 18.6 37.1

14.LEMBANNA 6,826 2,632 38.6 0 0 967 0 0 434 1,401 0.0 0 36.7 0 0.0 16.5 53.2

9. BULUKUMPA 15.TANETE 12,222 9,273 75.9 0 0 2,873 0 2 2,693 5,568 0.0 0 31.0 0 0.0 29.0 60.0

10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 8,355 6,366 76.2 0 0 3,468 0 0 47 3,515 0.0 0 54.5 0 0.0 0.7 55.2

JUMLAH (KAB/KOTA) 92,075 59,471 64.6 6,579 0 20,328 0 20 11,822 38,749 11.1 0 34.2 0 0.0 19.9 65.2

Sumber: Subdin Penyehatan Lingkungan Dinkes Kab.Bulukumba

JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA

PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIHKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

% AKSES AIR BERSIH

JUMLAH KELUARGA

ADA

AKSES AIR BERSIH

NO KECAMATAN PUSKESMAS%

KELUARGA DIPERIKSA

Page 112: profil_kab-bul_20072

TABEL 36

JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIFMENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN BULUKUMBATAHUN 2007

PESERTA KB BARUJUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1. 1.PONRE2.GATTARENG

2. 3.BORONG RAPPOA4.BALIBO

3. UJUNG BULU 5.CAILE 6,383 922 14.4 3,772 59.14. 6.UJUNG LOE

7.MANYAMPA5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 3,911 238 6.1 2,164 55.36. 9.BONTO TIRO

10.BATANG7. 11.HERLANG

12.KARASSING8. 13.KAJANG

14.LEMBANNA9. BULUKUMPA 15.TANETE 8,600 787 9.2 6,073 70.610 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 5,831 517 8.9 4,805 82.4

JUMLAH (KAB/KOTA) 64,566 6,774 10.5 44,939 69.6Sumber : Kantor BKBD/BKKBN Kab.Bulukumba

NO KECAMATAN PUSKESMAS

6.9

KINDANG 6.8

PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUS

UJUNG LOE 1033

363

11,836

5,306

6,580

818GANTARANG

5,394

2,768

764

20.9

9.3

15.7

13.3

KAJANG

3,715

8,226

BONTO TIRO

HERLANG

4,178 556

776 74.5

65.6

9,318

2,704

78.7

51.0

79.7

64.5

5,245

2,696

Page 113: profil_kab-bul_20072

TABEL 37

JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSIKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

JUMLAH PESERTA KB AKTIF % PESERTA KB AKTIFMKJP NON MKJP MKJP NON MKJP

IUD MOP/ MOW

IMP LANT

SUN TIK PIL KON

DOM

OBAT VAGINA

LAINNYA IUD MOP/

MOWIMP

LANTSUN TIK PIL KON

DOM

OBAT VAGIN

A

LAIN NYA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. GANTARANG 162 55 1,348 4,398 3,245 110 0 0 9318 1.7 0.6 14.5 47.2 34.8 1.2 0 0 100.0

2. KINDANG 7 3 333 1,423 896 42 0 0 2704 0.3 0.1 12.3 52.6 33.1 1.6 0 0 100.0

3. UJUNG BULU 81 82 133 2,623 801 52 0 0 3772 2.1 2.2 3.5 69.5 21.2 1.4 0 0 100.0

4. UJUNG LOE 91 48 416 1,839 2,814 37 0 0 5245 1.7 0.9 7.9 35.1 53.7 0.7 0 0 100.0

5. BONTO BAHARI 20 10 78 902 1,141 13 0 0 2164 0.9 0.5 3.6 41.7 52.7 0.6 0 0 100.0

6. BONTO TIRO 22 21 90 630 1,900 33 0 0 2696 0.8 0.8 3.3 23.4 70.5 1.2 0 0 100.0

7. HERLANG 117 21 115 1,032 1,433 50 0 0 2768 4.2 0.8 4.2 37.3 51.8 1.8 0 0 100.0

8. KAJANG 19 37 103 3,293 1,891 51 0 0 5394 0.4 0.7 1.9 61.0 35.1 0.9 0 0 100.0

9. BULUKUMPA 88 24 274 3,055 2,426 206 0 0 6073 1.4 0.4 4.5 50.3 39.9 3.4 0 0 100.0

10. RILAU ALE 309 106 521 2,050 1,527 292 0 0 4805 6.4 2.2 10.8 42.7 31.8 6.1 0 0 100.0

KAB/KOTA) 916 407 3,411 21,245 18,074 886 0 0 44,939 2.0 0.9 7.6 47.3 40.2 2.0 0 0 100.0

SumbeR : Kantor BKBD/BKKBN Kab.Bulukumba

NO KECAMATAN MKJP + NON MKJP

MKJP + NON MKJP

Page 114: profil_kab-bul_20072

TABEL 38

JUMLAH PESERTA KB BARU % PESERTA KB BARUMKJP NON MKJP MKJP NON MKJP

IUD MOP/ MOW

IMP LANT

SUN TIK PIL KOND

OMOBAT

VAGINALAIN NYA IUD MOP/

MOWIMP

LANTSUN TIK PIL KON

DOMOBAT

VAGINALAIN NYA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. GANTARANG 1 1 72 418 315 11 0 0 818 0.1 0.122 8.8 51.1 38.5 1.3 0 0 100.0

2. KINDANG 0 0 51 267 32 13 0 0 363 0.0 0 14.0 73.6 8.8 3.6 0 0 100.0

3. UJUNG BULU 18 28 47 585 216 28 0 0 922 2.0 3.037 5.1 63.4 23.4 3.0 0 0 100.0

4. UJUNG LOE 8 0 46 409 540 30 0 0 1033 0.8 0.0 4.5 39.6 52.3 2.9 0 0 100.0

5. BONTO BAHARI 0 0 9 167 56 6 0 0 238 0.0 0 3.8 70.2 23.5 2.5 0 0 100.0

6. BONTO TIRO 0 0 5 317 224 10 0 0 556 0.0 0 0.9 57.0 40.3 1.8 0 0 100.0

7. HERLANG 0 0 15 508 252 1 0 0 776 0.0 0 1.9 65.5 32.5 0.1 0 0 100.0

8. KAJANG 2 2 23 598 126 13 0 0 764 0.3 0.262 3.0 78.3 16.5 1.7 0 0 100.0

9. BULUKUMPA 1 1 15 465 269 36 0 0 787 0.1 0.1 1.9 59.1 34.2 4.6 0 0 100.0

10. RILAU ALE 8 0 33 366 95 15 0 0 517 1.5 0.0 6.4 70.8 18.4 2.9 0 0 100.0

JML (KAB/KOTA) 38 32 316 4100 2125 163 0 0 6774 0.6 0.5 4.7 60.5 31.4 2.4 0 0 100.0

Sumber: Kantor BKBD/BKKBN Kab.Bulukumba

PELAYANAN KB BARU MENURUT KECAMATAN

DI KABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

MKJP + NON MKJP

NO KECAMATAN MKJP + NON MKJP

Page 115: profil_kab-bul_20072

MATI LUKA BERAT

LUKA RINGAN JML MATI LUKA

BERATLUKA

RINGAN JML

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. GANTARANG 33 18 18 27 63 28.6 28.6 42.9 1002. KINDANG 2 1 2 4 7 14.3 28.6 57.1 1003. UJUNG BULU 31 14 12 28 54 25.9 22.2 51.9 1004. UJUNG LOE 19 13 6 12 31 41.9 19.4 38.7 1005. BONTO BAHARI 10 6 6 24 36 16.7 16.7 66.7 1006. BONTO TIRO 2 0 3 2 5 0.0 60.0 40.0 1007. HERLANG 3 1 2 5 8 12.5 25.0 62.5 1008. KAJANG 7 6 3 5 14 42.9 21.4 35.7 1009. BULUKUMPA 8 7 2 8 17 41.2 11.8 47.1 10010. RILAU ALE 13 9 6 8 23 39.1 26.1 34.8 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 128 75 60 123 258 29.1 23.3 47.7 100

0.07

Sumber : Kantor Satlantas Polres Bulukumba

TABEL 39

NO KECAMATAN

RASIO PER 100.000 PENDUDUK

% KORBANJUMLAH

KECELAKAAN

JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTASDAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK

DIPERINCI MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007

JUMLAH KORBAN

Page 116: profil_kab-bul_20072

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1. GANTARANG 32,133 47.9 33,967 50.7 66,100 98.62. KINDANG 13,523 46.4 15,444 52.9 28,967 99.33. UJUNG BULU 18,530 45 20,291 49.3 38,821 94.44. UJUNG LOE 16,922 47 18,954 52.6 35,876 99.65. BONTO BAHARI 10,133 45 12,300 54.6 22,433 99.66. BONTO TIRO 10,728 44.5 12,946 53.7 23,674 98.27. HERLANG 10,775 45 12,921 53.9 23,696 98.98. KAJANG 20,619 46 22,868 51 43,487 97.19. BULUKUMPA 22,656 47.4 24,745 51.8 47,401 99.210. RILAU ALE 15,975 46.8 17,959 52.7 33,934 99.5

JUMLAH 171,994 46.4 192,395 51.9 364,389 98.3Sumber : Kantor Diknas Bulukumba.

TABEL 40

PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KEATAS YG MELEK HURUFKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

PEREMPUAN JUMLAHNO KECAMATAN

LAKI-LAKI

Page 117: profil_kab-bul_20072

SPM 1

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL K4, IBU HAMIL RISTI DAN PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATANKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

JUMLAH K4 % JML RISTI RISTI DIRUJUK % JUMLAH DITOLONG

NAKES %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. GANTARANG 1.PONRE 991 862 87.0 239 35 14.6 810 694 85.72.GATTARENG 564 485 86.0 134 7 5.2 412 410 99.5

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 274 217 79.2 56 16 28.6 243 202 83.14.BALIBO 418 350 83.7 112 19 17.0 318 223 70.1

3. UJUNG BULU 5.CAILE 924 817 88.4 341 45 13.2 832 797 95.84. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 604 502 83.1 198 25 12.6 473 461 97.5

7.MANYAMPA 240 226 94.2 102 1 1.0 186 179 96.25. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 528 432 81.8 238 49 20.6 473 447 94.56. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 293 293 100.0 92 23 25.0 290 277 95.5

10.BATANG 244 190 77.9 84 12 14.3 179 173 96.67. HERLANG 11.HERLANG 357 285 79.8 149 8 5.4 274 212 77.4

12.KARASSING 169 126 74.6 83 4 4.8 113 88 77.98. KAJANG 13.KAJANG 413 369 89.3 103 15 14.6 330 185 56.1

14.LEMBANNA 638 492 77.1 205 27 13.2 525 429 81.79. BULUKUMPA 15.TANETE 1168 999 85.5 365 23 6.3 1060 876 82.610 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 830 767 92.4 266 69 25.9 755 665 88.1

JUMLAH (KAB/KOTA) 8655 7412 85.6 2767 378 13.7 7273 6318 86.9

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba

IBU BERSALIN

PUSKESMASNO

IBU HAMIL

Page 118: profil_kab-bul_20072

SPM 2

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANIKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

JUMLAH KN % JML BAYI KUNJ % JML LAHIR BBLR % BBLR BBLR DITANGANI

% BBLR DITANGANI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1. GANTARANG 1.PONRE 813 813 100.0 909 825 90.8 818 6 0.7 6 100

2.GATTARENG 411 407 99.0 476 300 63.0 413 1 0.2 1 100

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 244 244 100.0 189 166 87.8 248 5 2.0 5 0

4.BALIBO 318 318 100.0 342 318 93.0 321 5 1.6 5 100

3. UJUNG BULU 5.CAILE 833 833 100.0 1752 1690 96.5 834 2 0.2 2 100

4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 473 473 100.0 462 421 91.1 476 2 0.4 2 100

7.MANYAMPA 186 186 100.0 264 186 70.5 187 2 1.1 2 0

5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 476 476 100.0 504 476 94.4 485 5 1.0 5 100

6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 291 291 100.0 273 247 90.5 291 4 1.4 4 100

10.BATANG 179 179 100.0 278 192 69.1 179 1 0.6 1 0

7. HERLANG 11.HERLANG 276 276 100.0 413 237 57.4 276 0 0.0 0 0

12.KARASSING 113 113 100.0 179 120 67.0 116 0 0.0 0 0

8. KAJANG 13.KAJANG 332 332 100.0 338 182 53.8 332 9 2.7 9 100

14.LEMBANNA 529 529 100.0 516 367 71.1 529 7 1.3 7 100

9. BULUKUMPA 15.TANETE 1061 1061 100.0 1040 921 88.6 1061 1 0.1 1 100

10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 758 758 100.0 769 758 98.6 758 9 1.2 9 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 7293 7289 99.9 8704 7406 85.1 7324 59 0.8 59 100

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba

BAYI BAYI LAHIRNO KECAMATAN PUSKESMAS

NEONATUS

Page 119: profil_kab-bul_20072

SPM 3

CAKUPAN DETEKSI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN SISWA SD DAN PELAYANAN KES.REMAJAKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

JUMLAH DI DETEKSI % JUMLAH DIPERIKSA % JUMLAH DILAYANI KES %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. GANTARANG 1.PONRE 0 226 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0

2.GATTARENG 0 100 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 0 50 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0

4.BALIBO 1,561 68 4.4 1948 0 0 2073 0 0

3. UJUNG BULU 5.CAILE 0 405 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0

4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 0 64 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0

7.MANYAMPA 0 48 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0

5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 2,572 1,419 55.2 3352 164 4.9 2384 184 7.7

6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 0 92 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0

10.BATANG 0 26 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0

7. HERLANG 11.HERLANG 0 79 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0

12.KARASSING 486 179 36.8 1799 1397 77.7 0 0 0

8. KAJANG 13.KAJANG 0 99 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0

14.LEMBANNA 0 126 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0

9. BULUKUMPA 15.TANETE 0 281 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0

10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 0 171 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 4,619 3,433 74.3 0 0 0 0 0 0

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba

SISWA SD/MI REMAJANO KECAMATAN PUSKESMAS

ANAK BALITA & PRA SEKOLAH

Page 120: profil_kab-bul_20072

CAKUPAN PESERTA KB AKTIFMENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN BULUKUMBATAHUN 2007

PESERTA KB AKTIF

JUMLAH %

1 2 3 4 7 8

1.PONRE

2.GATTARENG

3.BORONG RAPPOA

4.BALIBO

3. UJUNG BULU 5.CAILE 6,383 3,772 59.1

6.UJUNG LOE

7.MANYAMPA

5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 3,911 2,164 55.3

9.BONTO TIRO

10.BATANG

11.HERLANG

12.KARASSING

13.KAJANG

14.LEMBANNA

9. BULUKUMPA 15.TANETE 8,600 6,073 70.6

10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 5,831 4,805 82.4

JUMLAH (KAB/KOTA) 64,566 44,939 69.6

Sumber: Kantor BKBD Kab.Bulukumba

SPM 4

NO KECAMATAN

KAJANG8.

1.

2.

4.

6.

74.5

PUSKESMAS

GANTARANG

7. HERLANG

9,318

2,704

3,715

JUMLAH PASANGAN USIA SUBUR

2,696

5,394

11,836

5,306

6,580

4,178

8,226 65.6

BONTO TIRO

2,768

78.7

51.0

79.7

KINDANG

UJUNG LOE

64.5

5,245

Page 121: profil_kab-bul_20072

SPM 5

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI

1 2 3 4 5 6

1. GANTARANG 1.PONRE 13 13 100.02.GATTARENG 7 6 85.7

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 5 0 04.BALIBO 4 3 75

3. UJUNG BULU 5.CAILE 9 9 100.04. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 9 6 66.7

7.MANYAMPA 3 2 66.75. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 8 8 1006. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 6 1 16.7

10.BATANG 6 6 100.07. HERLANG 11.HERLANG 5 4 80

12.KARASSING 3 2 66.78. KAJANG 13.KAJANG 8 6 75

14.LEMBANNA 11 9 81.89. BULUKUMPA 15.TANETE 16 13 81.2510 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 13 9 69.2

JUMLAH (KAB/KOTA) 126 97 77.0

Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba

PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMUNIZATION (UCI)MENURUT KECAMATAN

KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2007

Page 122: profil_kab-bul_20072

SPM 6

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN, KABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

RAWAT INAP RAWAT JALAN JUMLAH JUMLAH PERSEN1 2 3 4 5 6 7

1 Puskesmas :1.PONRE 0 18,586 18,586 128 0.692.GATTARENG 25 9,304 9,329 9 0.103.BORONG RAPPOA 5 967 972 0 0.004.BALIBO 7 2,297 2,304 3 0.135.CAILE 0 33,272 33,272 9 0.036.UJUNG LOE 21 7,607 7,628 12 0.167.MANYAMPA 0 4,074 4,074 6 0.158.BONTO BAHARI 350 12,915 13,265 262 1.989.BONTO TIRO 56 6,193 6,249 71 1.1410.BATANG 0 3,770 3,770 2 0.0511.HERLANG 40 5,999 6,039 25 0.4112.KARASSING 0 3,139 3,139 23 0.7313.KAJANG 144 9,108 9,252 30 0.3214.LEMBANNA 0 4,036 4,036 73 1.8115.TANETE 123 7,210 7,333 60 0.8216.BONTO BANGUN 0 31,073 31,073 67 0.22

SUB JUMLAH I 771 159,550 160,321 780 0.49

2 RSU Bulukumba 6243 25,310 31,553 39 0.12

SUB JUMLAH II ( RSU ) 6243 25,310 31,553 39 0.12

3 Sarana Yankes lainnya 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 7,014 184,860 191,874 819 0.43

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 386,239JUMLAH PELAYANAN 1.82 47.86 49.68CAKUPAN KUNJUNGAN (%)

Sumber: Subdin Yankes Dinkes Kab.Bulukumba

NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN

Page 123: profil_kab-bul_20072

SPM 7

PERSENTASE BALITAYANG NAIK BERAT BADANNYA DAN BALITA BAWAH GARIS MERAH KABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2006

YANG ADA DITIMBANG JML BB NAIK % BB NAIK BGM % BGM

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. GANTARANG 1.PONRE 4535 2409 2009 83.4 40 1.72.GATTARENG 1868 575 266 46.3 16 2.8

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 1902 364 278 76.4 1 0.34.BALIBO 1097 467 330 70.7 14 3.0

3. UJUNG BULU 5.CAILE 5129 2137 2137 100.0 56 2.64. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 2481 1169 689 58.9 47 4.0

7.MANYAMPA 1066 890 805 90.4 7 0.85. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 1984 959 713 74.3 25 2.66. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 946 531 291 54.8 7 1.3

10.BATANG 700 367 171 46.6 14 3.87. HERLANG 11.HERLANG 1803 794 366 46.1 42 5.3

12.KARASSING 518 349 315 90.3 18 5.28. KAJANG 13.KAJANG 1643 1030 807 78.3 14 1.4

14.LEMBANNA 3440 748 548 73.3 14 1.99. BULUKUMPA 15.TANETE 4565 2114 1596 75.5 17 0.810 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 2817 1268 785 61.9 32 2.5

36494 16171 12106 74.9 364 2.3

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba

JUMLAH (KAB/KOTA)

BALITA

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 124: profil_kab-bul_20072

SPM 8

BALITA IBU HAMIL BAYI BGM GAKIN BALITA GIZI BURUK

JUMLAH MENDAPAT VIT A 2X % JUMLAH MENDAPAT

90 TAB Fe % JUMLAH MP ASI % JUMLAH MENDAPAT PERAWATAN %

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1. GANTARANG 1.PONRE 4,339 4,246 97.9 991 862 87.0 28 28 100 6 6 100

2.GATTARENG 1,718 1,718 100.0 564 485 86.0 11 11 100 4 4 100

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 1,894 1,312 69.3 274 217 79.2 1 1 100 0 0 0

4.BALIBO 1,281 1,218 95.1 418 350 83.7 10 10 100 4 4 100

3. UJUNG BULU 5.CAILE 4,909 4,533 92.3 924 817 88.4 39 39 100 1 1 100

4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 2,388 2,388 100.0 604 502 83.1 33 33 100 1 1 100

7.MANYAMPA 1,009 1,009 100.0 240 226 94.2 5 5 100 2 2 100

5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 1,828 1,790 97.9 528 432 81.8 18 18 100 0 0 0

6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 866 866 100.0 293 293 100.0 5 5 100 1 1 100

10.BATANG 656 627 95.6 244 190 77.9 10 10 100 2 2 100

7. HERLANG 11.HERLANG 1,879 1,850 98.5 357 285 79.8 29 29 100 0 0 0

12.KARASSING 410 404 98.5 169 126 74.6 13 13 100 0 0 0

8. KAJANG 13.KAJANG 1,266 1,266 100.0 413 369 89.3 9 9 100 0 0 0

14.LEMBANNA 2,694 2,694 100.0 638 492 77.1 10 10 100 0 0 0

9. BULUKUMPA 15.TANETE 4,336 3,979 91.8 1168 999 85.5 12 12 100 0 0 0

10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 2,503 2,503 100.0 830 767 92.4 22 22 100 8 8 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 33,976 32,403 95.4 8,655 7,412 85.6 255 255 100 29 29 100

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba

CAKUPAN BAYI, BALITA DAN BUMIL YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

KABUPATEN BULUKUMBAMENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATAN

TAHUN 2007

Page 125: profil_kab-bul_20072

PRESENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUK

DI KABUPATEN BULUKUMBATAHUN 2007

YANG ADA MEMILIKI AKSES %

1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT 722 301 41.7

2 PUSKESMAS 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 722 301 41.7

Sumber : Kantor UTDC Kab.Bulukumba

SARANA PELAYANAN KESEHATANNOKETERSEDIAAN DARAH

SPM 9

Page 126: profil_kab-bul_20072

SPM 10

BUMIL RISTI

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1. GANTARANG 1.PONRE 991 239 24.1 35 14.6 35 100 813 1 0.1 1 100

2.GATTARENG 564 134 23.8 7 5.2 7 100 411 2 0.5 2 100

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 274 56 20.4 16 28.6 16 100 244 1 0.4 1 100

4.BALIBO 418 112 26.8 19 17.0 19 100 318 8 2.5 8 100

3. UJUNG BULU 5.CAILE 924 341 36.9 45 13.2 45 100 833 9 1.1 9 100

4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 604 198 32.8 25 12.6 25 100 473 3 0.6 3 100

7.MANYAMPA 240 102 42.5 1 1.0 1 100 186 0 0.0 0 0

5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 528 238 45.1 49 20.6 49 100 476 5 1.1 5 100

6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 293 92 31.4 23 25.0 23 100 291 3 1.0 3 100

10.BATANG 244 84 34.4 12 14.3 12 100 179 1 0.6 1 100

7. HERLANG 11.HERLANG 357 149 41.7 8 5.4 8 100 276 1 0.4 1 100

12.KARASSING 169 83 49.1 4 4.8 4 100 113 1 0.9 1 100

8. KAJANG 13.KAJANG 413 103 24.9 15 14.6 15 100 332 7 2.1 7 100

14.LEMBANNA 638 205 32.1 27 13.2 27 100 529 5 0.9 5 100

9. BULUKUMPA 15.TANETE 1168 365 31.3 23 6.3 23 100 1061 4 0.4 4 100

10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 830 266 32.0 69 25.9 69 100 758 1 0.1 1 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 8,655 2,767 32.0 378 13.7 378 100 7,293 52 0.7 52 100

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba

TAHUN 2007

JUMLAH & PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANIMENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN BULUKUMBA

NEONATAL RISTI DIRUJUK

NEONATAL RISTI DIRUJUK DAN DITANGANINO PUSKESMAS

BUMIL RISTI DIRUJUK

BUMIL RISTI DIRUJUK DAN DITANGANIKECAMATAN

JUMLAH IBU

HAMIL

JUMLAH NEONATAL

Page 127: profil_kab-bul_20072

SPM 11

PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN GAWAT DARURATKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

MEMPUNYAI KEMAMPUAN GADARJUMLAH SARANA JUMLAH %

1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100

2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0

3 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0

4 PUSKESMAS 16 8 50.0

5 SARANA KES.LAINNYA 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 17 9 52.9

Sumber : Subdin Yankes Dinkes Kab.Bulukumba

NO SARANA KESEHATAN

Page 128: profil_kab-bul_20072

SPM 12

JML DESA/KEL TERKENA

JML DESA/KEL DITANGANI <24 JAM %

1 2 3 4 5 6 7

1. GANTARANG - 20 1 1 100

2. KINDANG - 9 1 1 100

3. UJUNG BULU - 9 2 2 100

4. UJUNG LOE - 12 3 2 50

5. BONTO BAHARI - 8 2 1 0

6. BONTO TIRO - 12 2 1 0

7. HERLANG - 8 1 1 0

8. KAJANG - 19 0 0 100

9. BULUKUMPA - 16 2 2 100

10 RILAU ALE - 13 3 1 50

JUMLAH (KAB/KOTA) 126 17 12 70.6

Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba

PERSENTASE DESA/KEL DENGAN KLB DITANGANI <24 JAM DAN KEC BEBAS RAWAN GIZIKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

KEC BEBAS RAWAN GIZI (+/-)

JUMLAH DESA/KEL

DESA/KEL KLB

NO KECAMATAN

Page 129: profil_kab-bul_20072

SPM 13

TB PARU

KLINIS (+) DIOBATI SEMBUH % SEMBUH

JML PENDERITA

JML PEND

BALITA

BALITA DITANGANI

% BALITA DITANGANI

1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1. GANTARANG 1.PONRE 0 212 19 19 12 63.2 688 138 138 1002.GATTARENG 0 139 17 17 13 76.5 232 30 30 100

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 0 41 3 3 2 0.0 36 36 36 1004.BALIBO 0 118 14 14 10 0.0 85 36 36 100

3. UJUNG BULU 5.CAILE 0 180 26 26 21 80.8 166 113 113 1004. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 0 111 11 11 10 90.9 249 42 42 100

7.MANYAMPA 0 97 5 5 4 80.0 14 13 13 1005. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 0 468 48 48 35 72.9 94 44 44 1006. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 0 91 8 8 6 75.0 106 68 68 100

10.BATANG 0 34 3 3 1 33.3 47 12 12 1007. HERLANG 11.HERLANG 0 256 18 18 12 66.7 0 0 0 0

12.KARASSING 0 34 1 1 0 0.0 0 0 0 08. KAJANG 13.KAJANG 0 173 32 32 22 68.8 87 87 87 100

14.LEMBANNA 0 271 18 18 12 66.7 160 150 150 1009. BULUKUMPA 15.TANETE 0 190 13 13 10 76.9 238 84 84 10010 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 0 207 35 35 28 80.0 139 233 233 100

JUMLAH 0 2,622 271 271 198 73.1 2,341 1,086 1,086 100ANGKA KESAKITANSumber: Subdin P2M Dinkes Kab.BulukumbaKeterangan: [a] Per penduduk risiko

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS

AFP RATE, % TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANIKABUPATEN BULUKUMBA

PNEUMONIA

PUSKESMASKECAMATANNO

TAHUN 2007

AFP

Page 130: profil_kab-bul_20072

SPM 14

HIV/AIDS DBD

JML

KA

SU

S

DIT

AN

GA

NI

% D

ITA

NG

ANI

JML

KA

SU

S

DIO

BA

TI

% D

IOB

ATI

JML

KA

SU

S

DIT

AN

GA

NI

% D

ITA

NG

ANI

JML

KA

SU

S

JML

DIA

RE

PD

B

ALI

TA

BA

LITA

D

ITA

NG

AN

I

% B

ALI

TA

DIT

AN

GA

NI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1. GANTARANG 1.PONRE 0 0 0 0 0 0 32 32 100 1130 432 432 100

2.GATTARENG 0 0 0 0 0 0 3 3 100 604 176 176 100

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 0 0 0 0 0 0 3 3 100 390 77 77 100

4.BALIBO 0 0 0 0 0 0 1 1 100 388 77 77 100

3. UJUNG BULU 5.CAILE 18 18 100 0 0 0 197 197 100 754 376 376 100

4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 0 0 0 0 0 0 51 51 100 864 262 262 100

7.MANYAMPA 0 0 0 0 0 0 28 28 100 316 72 72 100

5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 2 2 100 0 0 0 19 19 100 586 220 220 100

6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 1 1 100 0 0 0 6 6 100 420 119 119 100

10.BATANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 141 69 69 100

7. HERLANG 11.HERLANG 0 0 0 0 0 0 3 3 100 348 41 41 100

12.KARASSING 0 0 0 0 0 0 0 0 100 154 40 40 100

8. KAJANG 13.KAJANG 0 0 0 0 0 0 8 8 100 273 114 114 100

14.LEMBANNA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 404 142 142 100

9. BULUKUMPA 15.TANETE 0 0 0 0 0 0 3 3 100 608 162 162 100

10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 0 0 0 0 0 0 22 22 100 571 142 142 100

JUMLAH ` 21 21 100 0 0 0 376 376 100.0 7,951 2,521 2,521 100

Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS

HIV/AIDS DITANGANI, INFEKSI MENULAR SEKSUAL DIOBAT DAN DBD DITANGANI KABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

DIARE

NO PUSKESMAS

IMS

KECAMATAN

Page 131: profil_kab-bul_20072

JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1. GANTARANG 1.PONRE 23 2 8.696 61 3 4.9 67 7 10.4 36 3 8.3 19 1 5.3 206

2.GATTARENG 7 7 100 35 20 57.1 42 20 47.6 8 5 62.5 3 2 66.7 95

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 5 5 100 29 29 100.0 61 61 100.0 11 11 100.0 3 1 33.3 109

4.BALIBO 7 4 57.14 20 20 100.0 26 23 88.5 4 2 50.0 5 5 100.0 62

3. UJUNG BULU 5.CAILE 42 21 50 58 41 70.7 59 32 54.2 73 35 47.9 56 28 50.0 288

4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 10 10 100 29 29 100.0 27 27 100.0 11 11 100.0 5 5 100.0 82

7.MANYAMPA 7 7 100 17 17 100.0 23 18 78.3 3 3 100.0 4 4 100.0 54

5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 9 5 55.56 35 24 68.6 33 22 66.7 18 12 66.7 19 15 78.9 114

6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 7 7 100 41 32 78.0 48 27 56.3 11 11 100.0 8 8 100.0 115

10.BATANG 7 6 85.71 25 12 48.0 28 21 75.0 8 7 87.5 4 3 75.0 72

7. HERLANG 11.HERLANG 7 0 0 37 0 0.0 29 0 0.0 13 0 0.0 9 0 0.0 95

12.KARASSING 3 1 33.33 18 6 33.3 19 6 31.6 3 1 33.3 2 1 50.0 45

8. KAJANG 13.KAJANG 7 7 100 33 32 97.0 35 35 100.0 18 17 94.4 4 4 100.0 97

14.LEMBANNA 8 3 37.5 37 18 48.6 34 18 52.9 12 6 50.0 6 3 50.0 97

9. BULUKUMPA 15.TANETE 31 26 83.87 91 91 100.0 113 113 100.0 7 7 100.0 22 22 100.0 264

10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 16 16 100 59 54 91.5 66 65 98.5 18 18 100.0 6 6 100.0 165

JUMLAH (KAB/KOTA) 196 127 64.8 625 428 68.5 710 495 69.7 254 149 58.7 175 108 61.7 1,960

SARANA LAINSARANA KES.PUSKESMAS

Subdin Penyehatan Lingkungan Dinkes Kab.Bulukumba

SPM 15

NO KECAMATAN

PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYAKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

JUSARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH PERKANTORAN

Page 132: profil_kab-bul_20072

SPM 16

PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA JENTIK NYAMUK AEDESDAN PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1. GANTARANG 1.PONRE 8,869 200 2.3 200 02.GATTARENG 5,074 0 0.0 0 0

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 3,460 0 0.0 0 04.BALIBO 3,127 0 0.0 0 0

3. UJUNG BULU 5.CAILE 8,711 2814 32.3 2654 94.34. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 5,003 500 10.0 470 94.0

7.MANYAMPA 2,366 309 13.1 190 61.55. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 5,250 800 15.2 800 100.06. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 3,181 475 14.9 335 70.5

10.BATANG 2,743 0 0.0 0 07. HERLANG 11.HERLANG 4,182 0 0.0 0 0

12.KARASSING 1,921 0 0.0 0 08. KAJANG 13.KAJANG 3,990 450 11.3 430 95.6

14.LEMBANNA 6,104 0 0.0 0 09. BULUKUMPA 15.TANETE 27,017 0 0.0 0 010 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 7,097 700 9.9 700 100.0

JUMLAH ( KAB/KOTA) 98,095 6248 6.4 5779 92.5

Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba

RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIKNO PUSKESMASKECAMATAN

JUMLAH RUMAH/BANGUNAN

YANG ADA

Page 133: profil_kab-bul_20072

SPM 17

PERSENTASE TEMPAT UMUM SEHAT MENURUT KECAMATANKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

JUM

LAH

YA

NG

AD

A

JUM

LAH

D

IPER

IKSA

%

DIP

ERIK

SA

JUM

LAH

SE

HAT

% S

EHAT

1 2 3 4 5 6 7 81. GANTARANG 1.PONRE 206 16 7.8 9 56.3

2.GATTARENG 95 54 56.8 27 50.02. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 109 107 98.2 19 0.0

4.BALIBO 62 54 87.1 21 38.93. UJUNG BULU 5.CAILE 288 157 54.5 129 82.24. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 82 82 100.0 11 13.4

7.MANYAMPA 54 49 90.7 28 57.15. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 114 78 68 53 67.96. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 115 85 74 59 69.4

10.BATANG 72 49 68 27 55.17. HERLANG 11.HERLANG 95 0 0 0 0.0

12.KARASSING 45 15 33 7 46.78. KAJANG 13.KAJANG 99 98 99.0 61 62.2

14.LEMBANNA 97 48 49 26 54.29. BULUKUMPA 15.TANETE 264 259 98.1 97 37.510 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 165 159 96.4 113 71.1

JML (KAB/KOTA) 1,962 1,310 66.8 687 52.4

Subdin Penyehatan Lingkungan Dinkes Kab.Bulukumba

NO KECAMATAN PUSKESMAS

TTU

Page 134: profil_kab-bul_20072

SPM 18

PERSENTASE RUMAH TANGGA SEHAT MENURUT KECAMATANKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

RUMAH TANGGAJUMLAH JUMLAH % JUMLAH %

SELURUHNYA DIPERIKSA DIPERIKSA SEHAT SEHAT1 2 3 4 5 6 7 8

1. GANTARANG 1.PONRE 8,869 497 5.6 349 70.22.GATTARENG 5,074 230 4.5 118 51.3

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 3,460 640 0.0 274 0.04.BALIBO 3,127 696 22.3 175 25.1

3. UJUNG BULU 5.CAILE 8,711 4,545 52.2 3,196 70.34. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 5,003 805 16.1 157 19.5

7.MANYAMPA 2,366 180 7.6 98 54.45. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 5,250 243 4.6 152 62.66. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 3,181 905 28.5 520 57.5

10.BATANG 2,743 117 4.3 77 65.87. HERLANG 11.HERLANG 4,182 0 0.0 0 0.0

12.KARASSING 1,921 395 20.6 145 36.78. KAJANG 13.KAJANG 3,990 1,424 35.7 951 66.8

14.LEMBANNA 6,104 939 15.4 662 70.59. BULUKUMPA 15.TANETE 27,017 7,796 28.9 4,714 60.510 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 7,097 6,647 93.7 3,885 58.4

JUMLAH (KAB/KOTA) 98,095 26,059 26.6 15,473 59.4

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Subdin Penyehatan Lingkungan Dinkes Kab.Bulukumba

Page 135: profil_kab-bul_20072

SPM 19

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2006

JUMLAH %1 2 3 4 5 6

1. GANTARANG 1.PONRE 909 346 38.12.GATTARENG 476 191 40.1

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 189 79 41.84.BALIBO 342 125 36.5

3. UJUNG BULU 5.CAILE 1752 478 27.34. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 462 223 48.3

7.MANYAMPA 264 89 33.75. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 504 246 48.86. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 273 131 48.0

10.BATANG 278 124 44.67. HERLANG 11.HERLANG 413 189 45.8

12.KARASSING 179 89 49.78. KAJANG 13.KAJANG 338 147 43.5

14.LEMBANNA 516 211 40.99. BULUKUMPA 15.TANETE 1040 406 39.010 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 769 328 42.7

JUMLAH (KAB/KOTA) 8,704 3,402 39.1

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI YANG DIBERI

ASI EKSKLUSIFJUMLAH BAYI

Page 136: profil_kab-bul_20072

SPM 20

PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KECAMATANKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

1 2 3 4 5 6

1. GANTARANG 1.PONRE 13 4 30.82.GATTARENG 7 0 0.0

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 5 1 20.04.BALIBO 4 1 25.0

3. UJUNG BULU 5.CAILE 9 2 22.24. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 9 0 0.0

7.MANYAMPA 3 1 33.35. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 8 3 37.56. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 6 2 33.3

10.BATANG 6 1 16.77. HERLANG 11.HERLANG 5 0 0.0

12.KARASSING 3 0 0.08. KAJANG 13.KAJANG 8 4 50.0

14.LEMBANNA 11 1 9.19. BULUKUMPA 15.TANETE 16 6 37.510 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 13 0 0.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 126 26 20.6

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba

JUMLAH DESA/KEL DG

GARAM BERYODIUM YG

BAIK

% DESA/KEL DG GARAM

BERYODIUM YG BAIK

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL

Page 137: profil_kab-bul_20072

SPM 21

JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT KECAMATAN KABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

JUMLAH POSYANDU % POSYANDUNO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JML PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JML1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1. GANTARANG 1.PONRE 12 32 4 0 48 25.0 66.7 8.3 0 100.02.GATTARENG 23 5 0 0 28 82.1 17.9 0.0 0 100.0

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 16 0 0 0 16 100.0 0.0 0.0 0 100.04.BALIBO 1 14 1 0 16 6.3 87.5 6.3 0 100.0

3. UJUNG BULU 5.CAILE 8 16 2 0 26 30.8 61.5 7.7 0 100.04. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 14 16 0 0 30 46.7 53.3 0.0 0 100.0

7.MANYAMPA 1 12 7 0 20 5.0 60.0 35.0 0 100.05. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 11 14 3 0 28 39.3 50.0 10.7 0 100.06. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 9 14 2 1 26 34.6 53.8 7.7 3.8 100.0

10.BATANG 5 13 4 0 22 22.7 59.1 18.2 0 100.07. HERLANG 11.HERLANG 15 9 0 0 24 62.5 37.5 0.0 0 100.0

12.KARASSING 0 10 2 0 12 0.0 83.3 16.7 0 100.08. KAJANG 13.KAJANG 9 22 2 0 33 27.3 66.7 6.1 0 100.0

14.LEMBANNA 27 6 0 0 33 81.8 18.2 0.0 0 100.09. BULUKUMPA 15.TANETE 40 24 2 0 66 60.6 36.4 3.0 0 100.010 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 13 25 9 0 47 27.7 53.2 19.1 0 100.0

204 232 38 1 475 42.9 48.8 8.0 0.2 100.0

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba

JUMLAH (KAB/KOTA)

Page 138: profil_kab-bul_20072

SPM 22

PENYULUHAN KESEHATANJUMLAH

SELURUH KEGIATAN

PENYULUHAN

JUMLAH KEGIATAN

PENYULUHAN P3.NAPZA

%

1 2 3 5 6 7

1. GANTARANG 1.PONRE 379 31 8.22.GATTARENG 501 19 3.8

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 202 9 4.54.BALIBO 312 29 9.3

3. UJUNG BULU 5.CAILE 247 18 7.34. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 713 41 5.8

7.MANYAMPA 323 29 9.05. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 377 39 10.36. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 475 18 3.8

10.BATANG 318 22 6.97. HERLANG 11.HERLANG 126 10 7.9

12.KARASSING 215 16 7.48. KAJANG 13.KAJANG 129 10 7.8

14.LEMBANNA 249 26 10.49. BULUKUMPA 15.TANETE 312 21 6.710 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 425 40 9.4

SUB JUMLAH I 5,303 378 7.11 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 482 49 10.22 Rumah Sakit 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 5,785 427 7.4

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba

NO KECAMATAN PUSKESMAS

PENYULUHAN PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN DAN PENYALAHGUNAAN NAPZAKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

Page 139: profil_kab-bul_20072

SPM 23

OBAT ESENSIAL OBAT GENERIK

JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Amoksisilin syrup kering 125 mg/ml 20,935 16,000 16,000 76.42 Amoksisilin kapsul 250 mg 0 0 0 0.03 Amoksisilin kaplet 500 mg 13,700 7,288 7,288 53.24 Antasida doen tablet kombinasi 367 200 200 54.55 Antalgin (metampiron) tablet 500 mg 438 150 150 34.26 Deksametason Inj 5 mg/ml-2 ml 310 0 0 0.07 Dekstrometorfan sirup 10 mg/ 5 ml 4,458 2,500 2,500 56.18 Dekstrometorfan tablet 15 mg 470 200 200 42.69 Difenidramin HCL Inj 10 mg/ml-1 ml 2,191 0 0 0.010 Gliseril guaiakolat tablet 100 mg 1,087 1,000 1,000 92.011 Glukosa larutan infus 5%steril 4,019 1,000 1,000 24.912 Ibuprofen tablet 200 mg 829 700 700 84.413 Kloramfenikol kapsul 250 mg 1,535 0 0 0.014 Kotrimoksazol tablet 480 mg 4,204 1,000 1,000 23.815 Kloramfenamin maleat tablet 100 mg 1,976 401 401 20.316 Natrium klorida larutan infus 0,9 % steril 1,866 1,000 1,000 53.617 Parasetamol tablet 1,847 500 500 27.118 Ringer laktat larutan infus steril 6,684 18,000 18,000 269.319 Infus set dewasa 2,606 1,000 1,000 38.420 Tetrasiklin 250 mg 1,127 0 0 0.021 Vitamin B kompleks 1,645 1,000 1,000 60.822 Retinol (vit A) kapsul 200.000 IU 0 335 335 0.023 Tablet tambah darah 174 100 100 57.524 Garam oralit 295 700 700 237.325 Kotrimoksasol 120 mg 984 500 500 50.826 Kotrimoksasol suspensi 19,713 10,000 10,000 50.727 Klorokuin tablet 69 116 116 168.128 PPC Injeksi 0 0 0 0.029 Obat anti tuberkulosis kategori I 0 0 0 0.030 Obat anti tuberkulosis kategori II 0 0 0 0.031 Obat anti tuberkulosis kategori III 0 0 0 0.032 Obat anti tuberkulosis sisipan 0 0 0 0.033 Obat anti tuberkulosis kategori anak 0 0 0 0.034 Prednison tablet 1,215 600 600 49.435 Asam askorbat 50 mg 984 1,500 1,500 152.4

95,728 65,790 65,790 68.7Sumber: Instalasi Farmasi Kab.Kabupaten

J U M L A H

PENGADAAN KETERSEDIAANKEBUTUHAN KEBUTUHANKETERSEDIAAN

KEBUTUHAN, PENGADAAN, KETERSEDIAAN OBAT ESENSIAL DAN OBAT GENERIKKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

NO JENIS OBAT PENGADAAN

Page 140: profil_kab-bul_20072

SPM 24

PENULISAN RESEP

1 2 7 8

1 Apotek Pelengkap RSU Blk 0 0 02 Apotek Nusantara 0 0 03 Apotek Fakhira I 4918 474 9.644 Apotek Fakhira II 51 9 17.65

J U M L A H 4969 483 9.72

Sumber: Subdin Yankes Dinkes Kab.Bulukumba

JUMLAH RESEP RESEP OBAT GENERIK %

PERSENTASE PENULISAN RESEP OBAT GENERIKKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

NO APOTEK

Page 141: profil_kab-bul_20072

SPM 25

CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYARKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR

ASKESBAPEL &

PRA BAPEL JPKM

JAMSOSTEK KARTU SEHAT

DANA SEHAT LAINNYA JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. GANTARANG 1.PONRE 44,0802.GATTARENG 24,755

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 14,8344.BALIBO 15,412

3. UJUNG BULU 5.CAILE 42,1314. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 25,031

7.MANYAMPA 11,8695. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 23,2136. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 13,174

10.BATANG 11,8127. HERLANG 11.HERLANG 15,882

12.KARASSING 8,3388. KAJANG 13.KAJANG 19,790

14.LEMBANNA 25,6839. BULUKUMPA 15.TANETE 55,36210 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 34,873

JUMLAH (KAB/KOTA) 386,239

PERSENTASE

Sumber: Subdin Yankes Dinkes Kab.Bulukumba

NO PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUKKECAMATAN

Page 142: profil_kab-bul_20072

SPM 26

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA MISKIN DAN JPKM GAKINKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

KK MISKIN MENDAPAT

YANKES%

KK MISKIN DICAKUP

JPKM%

JUMLAH BAYI GAKIN

BGM

BAYI GAKIN BGM

MENDAPAT MP ASI

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1. GANTARANG 1.PONRE 1,873 785 41.9 785 100 28 28 1002.GATTARENG 636 173 27.2 173 100 11 11 100

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 607 100 16.5 100 100 1 1 1004.BALIBO 535 341 63.7 341 100 10 10 100

3. UJUNG BULU 5.CAILE 2,113 2,095 99.1 2,095 100 39 39 1004. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 1,590 1,353 85.1 1,353 100 33 33 100

7.MANYAMPA 396 218 55.1 218 100 5 5 1005. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 706 464 65.7 464 100 18 18 1006. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 369 237 64.2 237 100 5 5 100

10.BATANG 790 434 54.9 434 100 10 10 1007. HERLANG 11.HERLANG 786 390 49.6 390 100 29 29 100

12.KARASSING 352 477 135.5 477 100 13 13 1008. KAJANG 13.KAJANG 1,157 843 72.9 843 100 9 9 100

14.LEMBANNA 1,696 420 24.8 420 100 10 10 1009. BULUKUMPA 15.TANETE 1,814 525 28.9 525 100 12 12 10010 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 1,591 1,085 68.2 1,085 100 22 22 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 17,011 9,940 58.4 9,940 100 255 255 100PERSENTASE

Sumber: Subdin Yankes Dinkes Kab.Bulukumba

PELAYANAN GAKIN PELAYANAN BAYI GAKIN

NO PUSKESMAS JUMLAH KK MISKINKECAMATAN

Page 143: profil_kab-bul_20072

JUMLAH PEKERJA FORMAL

JUMLAH YANG DILAYANI %

1 2 3 4 5 6

1. GANTARANG 1.PONRE 4,603 2,713 58.92.GATTARENG 793 586 73.9

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 80 37 46.34.BALIBO 246 159 64.6

3. UJUNG BULU 5.CAILE 12,229 8,270 67.64. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 2,413 975 40.4

7.MANYAMPA 306 201 65.75. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 2,765 1,641 59.36. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 4,225 2,531 59.9

10.BATANG 1,583 931 58.87. HERLANG 11.HERLANG 2,027 1,211 59.7

12.KARASSING 233 138 59.28. KAJANG 13.KAJANG 2,170 1,322 60.9

14.LEMBANNA 1,073 621 57.99. BULUKUMPA 15.TANETE 1,814 1,082 59.610 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 4,220 2,571 60.9

40,780 24,989 61.3

Sumber : Subdin Penyehatan Lingkungan Dinkes Kab.Bulukumba

PELAYANAN KESEHATAN KERJA

SPM 27

PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMALKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH (KAB/KOTA)

Page 144: profil_kab-bul_20072

SPM 28

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA USILA DAN USILAKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

JUMLAH DILAYANI KES % JUMLAH DILAYANI

KES % JUMLAH DILAYANI KES %

1 2 3 4 5 6 4 5 6 4 5 6

1. GANTARANG 1.PONRE 389 54 13.9 192 66 34.4 581 120 20.72.GATTARENG 83 62 74.7 199 64 32.2 282 126 44.7

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 672 0 0.0 420 0 0.0 1,092 0 0.04.BALIBO 545 46 8.4 458 47 10.3 1,003 93 9.3

3. UJUNG BULU 5.CAILE 471 16 3.4 387 41 10.6 858 57 6.64. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 220 54 24.5 210 66 31.4 430 120 27.9

7.MANYAMPA 515 11 2.1 434 13 3.0 949 24 2.55. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 1119 400 35.7 768 368 47.9 1,887 768 40.76. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 279 20 7.2 389 29 7.5 668 49 7.3

10.BATANG 378 37 9.8 322 33 10.2 700 70 10.07. HERLANG 11.HERLANG 345 17 4.9 340 19 5.6 685 36 5.3

12.KARASSING 276 180 65.2 369 160 43.4 645 340 52.78. KAJANG 13.KAJANG 934 67 7.2 510 41 8.0 1,444 108 7.5

14.LEMBANNA 69 29 42.0 254 62 24.4 323 91 28.29. BULUKUMPA 15.TANETE 322 71 22.0 366 69 18.9 688 140 20.310 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 224 19 8.5 225 29 12.9 449 48 10.7

JUMLAH (KAB/KOTA) 6841 1083 15.8 5843 1107 18.9 12,684 2,190 17.3

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba

PRA USILA DAN USILAPUSKESMASNO KECAMATAN

USILA (60TH+)PRA USILA (45-59 TH)

Page 145: profil_kab-bul_20072

SPM 29

CAKUPAN WANITA USIA SUBUR MENDAPAT KAPSUL YODIUMKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

WUS DI DESA/KEL ENDEMIS SEDANG & BERAT

JUMLAH WUSJUMLAH YANG DIBERI KAPSUL

YODIUM

% YANG DIBERI KAPSUL YODIUM

1 2 3 4 5 6 7

1. GANTARANG 1.PONRE 7 9,716 1226 12.6

2.GATTARENG 7 5,317 1051 19.8

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 5 3,302 693 21.0

4.BALIBO 4 3,192 702 22.0

3. UJUNG BULU 5.CAILE 5 9,191 183 2.0

4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 2 5,572 171 3.1

7.MANYAMPA 1 2497 97 3.9

5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 0 5032 102 2.0

6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 0 2932 109 3.7

10.BATANG 0 2487 93 3.7

7. HERLANG 11.HERLANG 0 3535 123 3.5

12.KARASSING 0 1717 87 5.1

8. KAJANG 13.KAJANG 0 4405 92 2.1

14.LEMBANNA 0 5581 106 1.9

9. BULUKUMPA 15.TANETE 0 12157 183 1.5

10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 0 7603 107 1.4

JUMLAH (KAB/KOTA) 31 84,236 5,125 6.1

Sumber: Subdin Kesga & Promkes Dinkes Kab.Bulukumba

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

DESA/KEL ENDEMIS

Page 146: profil_kab-bul_20072

SPM 30

PERSENTASE DONOR DARAH DI SKRINING TERHADAP HIV-AIDSKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

JUMLAH PENDONOR

JML SAMPLE DARAH

DIPERIKSA

JML POSTIF HIV/AIDS

% POSITIF HIV-AIDS

1 2 6 7 8 9

1. UTDC Bulukumba 1610 1610 3 0.19

JUMLAH 1610 1610 3 0.19

Sumber: UTDC Kab.Bulukumba

DONOR DARAH

NO UNIT TRANSFUSI DARAH

Page 147: profil_kab-bul_20072

SPM 31

PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATIKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

MALARIAKLINIS POSITIF % POSTIF DIOBATI % DIOBATI

1 2 3 4 5 6 7

1. GANTARANG 1.PONRE 1228 449 36.6 449 1002.GATTARENG 24 0 0.0 0 0

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 0 0 0.0 0 04.BALIBO 12 0 0.0 0 0

3. UJUNG BULU 5.CAILE 295 275 93.2 275 1004. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 186 60 32.3 60 100

7.MANYAMPA 63 0 0.0 0 05. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 130 7 5.4 7 1006. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 94 0 0.0 0 0

10.BATANG 23 0 0.0 0 07. HERLANG 11.HERLANG 21 0 0.0 0 0

12.KARASSING 0 0 0.0 0 08. KAJANG 13.KAJANG 0 0 0.0 0 0

14.LEMBANNA 0 0 0.0 0 09. BULUKUMPA 15.TANETE 130 1 0.8 1 10010 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 44 11 25.0 11 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 2250 803 35.7 803 100

Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba

NO PUSKESMASKECAMATAN

Page 148: profil_kab-bul_20072

SPM 32

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBATKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

PENDERITA RFT % RFT1 2 3 4 5 6

1. GANTARANG 1.PONRE 12 8 66.72.GATTARENG 3 2 66.7

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 3 0 0.04.BALIBO 3 3 100.0

3. UJUNG BULU 5.CAILE 16 9 56.34. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 8 4 50.0

7.MANYAMPA 4 0 0.05. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 9 6 66.76. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 4 3 75.0

10.BATANG 6 0 0.07. HERLANG 11.HERLANG 5 2 40.0

12.KARASSING 3 3 0.08. KAJANG 13.KAJANG 9 5 55.6

14.LEMBANNA 15 10 66.79. BULUKUMPA 15.TANETE 13 5 0.010 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 10 6 60.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 123 66 53.7

Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba

NO PUSKESMAS KUSTAKECAMATAN

Page 149: profil_kab-bul_20072

SPM 33

KASUS PENYAKIT FILARIA DITANGANIKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

JUMLAH DITANGANI % DITANGANI1 2 3 4 5

1. GANTARANG 1.PONRE 0 0 02.GATTARENG 0 0 0

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 0 0 04.BALIBO 0 0 0

3. UJUNG BULU 5.CAILE 0 0 04. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 0 0 0

7.MANYAMPA 0 0 05. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 0 0 06. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 0 0 0

10.BATANG 0 0 07. HERLANG 11.HERLANG 0 0 0

12.KARASSING 0 0 08. KAJANG 13.KAJANG 0 0 0

14.LEMBANNA 0 0 09. BULUKUMPA 15.TANETE 0 0 010 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0

Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba

NO PUSKESMAS PENDERITA PENY FILARIAKECAMATAN

Page 150: profil_kab-bul_20072

SPM 34

INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKITKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

NO NAMA RUMAH SAKIT[a] JUMLAH TEMPAT TIDUR BOR LOS TOI GDR NDR

1 2 3 4 5 6 7 8

1. RSU BULUKUMBA 117 70.06% 4.39 hari 2.46 hari 0.12% 0.31%

Sumber: RSUD BulukumbaKeterangan: [a] termasuk rumah sakit swasta

Page 151: profil_kab-bul_20072

SPM 35

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYIMENURUT KECAMATAN

KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2007

IMUNISASI DONO KECAMATAN PUSKESMAS BCG DPT1 - HB DPT3 - HB POLIO 4 CAMPAK HEPATITIS B3 (%)

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1. GANTARANG 1.PONRE 890 903 101.5 760 85.4 804 90.3 893 100.3 930 104.5 804 90.34 -0.052.GATTARENG 486 362 74.5 382 78.6 396 81.5 449 92.4 670 137.9 396 81.48 -0.03

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 288 86 29.9 106 36.8 135 46.9 189 65.6 141 49.0 135 46.88 -0.204.BALIBO 317 246 77.6 262 82.6 246 77.6 388 122.4 235 74.1 246 77.6 0.06

3. UJUNG BULU 5.CAILE 849 1,142 134.5 1689 198.9 1440 169.6 1283 151.1 980 115.4 1440 169.6 0.144. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 557 409 73.4 461 82.8 422 75.8 424 76.1 548 98.4 422 75.76 0.08

7.MANYAMPA 243 209 86.0 155 63.8 151 62.1 264 108.6 253 104.1 151 62.14 0.025. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 489 460 94.1 484 99.0 448 91.6 489 100.0 477 97.5 448 91.62 0.076. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 311 283 91.0 240 77.2 212 68.2 239 76.8 217 69.8 212 68.17 0.10

10.BATANG 261 256 98.1 247 94.6 236 90.4 254 97.3 257 98.5 236 90.42 0.047. HERLANG 11.HERLANG 376 462 122.9 480 127.7 411 109.3 413 109.8 382 101.6 411 109.3 0.14

12.KARASSING 182 169 92.9 156 85.7 150 82.4 191 104.9 179 98.4 150 82.42 0.038. KAJANG 13.KAJANG 380 363 95.5 307 80.8 312 82.1 338 88.9 387 101.8 312 82.11 -0.01

14.LEMBANNA 547 515 94.1 491 89.8 490 89.6 479 87.6 475 86.8 490 89.58 0.009. BULUKUMPA 15.TANETE 987 630 63.8 914 92.6 886 89.8 795 80.5 899 91.1 886 89.77 0.0210 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 814 658 80.8 669 82.2 587 72.1 692 85.0 647 79.5 587 72.11 0.12

JUMLAH (KAB/KOTA) 7,977 7,153 89.7 7,803 97.8 7,326 91.8 7,780 97.5 7,677 96.2 7,326 91.84 0.06% BAYI DIIMUNISASI LENGKAP

Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba

JUMLAH BAYI

Page 152: profil_kab-bul_20072

SPM 36

JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)KABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

JUMLAH KASUS PD3I

DIFTERI PERTUSIS TETANUS T.NEONA TORUM CAMPAK POLIO (AFP) HEPATITIS B

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. GANTARANG 1.PONRE 0 0 0 0 9 1 02.GATTARENG 0 0 0 0 1 0 0

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 0 0 0 0 5 0 04.BALIBO 0 0 0 0 0 0 0

3. UJUNG BULU 5.CAILE 0 0 0 0 2 1 04. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 0 0 0 0 4 0 0

7.MANYAMPA 0 0 0 0 2 0 05. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 0 0 0 0 0 1 06. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 0 0 0 0 8 0 0

10.BATANG 0 0 0 0 0 0 07. HERLANG 11.HERLANG 0 0 0 0 0 0 0

12.KARASSING 0 0 0 1 0 0 08. KAJANG 13.KAJANG 0 0 0 0 0 0 0

14.LEMBANNA 0 0 0 0 0 0 09. BULUKUMPA 15.TANETE 0 0 0 1 0 0 010 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 0 0 0 0 0 1 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 2 31 4 0ANGKA KESAKITAN

Sumber: Subdin P2M Dinkes Kab.Bulukumba

NO PUSKESMASKECAMATAN

Page 153: profil_kab-bul_20072

SPM 37

KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATANKABUPATEN BULUKUMBA

TAHUN 2007

JUM

LAH

KK

DIP

ERIK

SA

JUM

LAH

KK

ME

MIL

IKI

% K

K M

EM

ILIK

I

JUM

LAH

KK

DIP

ERIK

SA

JUM

LAH

KK

ME

MIL

IKI

% K

K M

EM

ILIK

I

JUM

LAH

KK

DIP

ERIK

SA

JUM

LAH

KK

ME

MIL

IKI

% K

K M

EM

ILIK

I

JUM

LAH

KK

DIP

ERIK

SA

JUM

LAH

KK

ME

MIL

IKI

% K

K M

EM

ILIK

I

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1. GANTARANG 1.PONRE 10,379 6,248 6,595 63.5 7,563 7,563 72.9 - - - - - -2.GATTARENG 5,641 3,108 3,098 54.9 3,261 3,261 57.8 - - - - - -

2. KINDANG 3.BORONG RAPPOA 3,277 1,884 1,988 60.7 1,405 1,405 42.9 - - - - - -4.BALIBO 3,846 2,215 2,142 55.7 1,479 1,479 38.5 - - - - - -

3. UJUNG BULU 5.CAILE 10,319 7,319 7,800 75.6 7,356 7,899 76.5 993 1,990 19.3 - - -4. UJUNG LOE 6.UJUNG LOE 6,101 3,545 3,484 57.1 4,219 4,219 69.2 - - - - - -

7.MANYAMPA 2,366 1,463 1,563 66.1 1,541 1,541 65.1 - - - - - -5. BONTO BAHARI 8.BONTO BAHARI 5,258 3,970 4,402 83.7 3,409 3,409 64.8 - - - - - -6. BONTO TIRO 9.BONTO TIRO 3,680 2,237 2,258 61.4 2,119 2,119 57.6 - - - - - -

10.BATANG 2,743 1,391 1,349 49.2 2,307 2,307 84.1 - - - - - -7. HERLANG 11.HERLANG 4,182 2,196 2,248 53.8 2,135 2,135 51.1 - - - - - -

12.KARASSING 1,921 976 1,127 58.7 965 965 50.2 - - - - - -8. KAJANG 13.KAJANG 4,959 2,762 3,012 60.7 2,412 2,412 48.6 - - - - - -

14.LEMBANNA 6,826 2,632 2,520 36.9 3,895 3,895 57.1 - - - - - -9. BULUKUMPA 15.TANETE 12,222 9,273 9,820 80.3 8,318 8,318 68.1 - - - - - -10 RILAU ALE 16.BONTO BANGUN 8,355 6,366 6,485 77.6 6,066 6,066 72.6 - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 92,075 57,585 59,891 65.0 58,450 58,993 64.1 993 1,990 2.2 0.0 0.0 -

Sumber : Subdin Penyehatan Lingkungan Dinkes Kab.Bulukumba

PENGELOLAAN AIR LIMBAH

PERSEDIAAN AIR BERSIH

NO JUMLAH KK

JAMBAN TEMPAT SAMPAH

KECAMATAN PUSKESMAS

Page 154: profil_kab-bul_20072

SPM 38JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN

KABUPATEN BULUKUMBATAHUN 2007

PEMILIKAN/PENGELOLA

PEM.PUSAT PEM.PROP PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 0 0 0 12 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0 0 0 0 03 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 0 0 0 0 1 14 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 0 0 0 0 05 PUSKESMAS 0 0 16 0 0 0 166 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 62 0 0 0 627 PUSKESMAS KELILING 0 0 18 0 0 0 188 POSYANDU 4759 POLINDES 51 51

10 RUMAH BERSALIN 0 0 2 0 0 0 211 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 1 1 0 2 412 APOTIK 0 0 1 0 0 3 413 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 23 2314 GFK 0 0 1 0 0 0 115 INDUSTRI OBAT TRADISIONIL 0 0 0 0 0 0 016 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONIL 0 0 0 0 0 0 017 PRAKTEK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 0 0

18 PRAKTEK DOKTER PERORANGAN 0 0 0 0 0 24 24

Sumber : Subdin Yankes Dinkes Kab.Bulukumba

NO FASILITAS KESEHATAN