profil wilayah kepulauan togean

28
Bab 11 Profil Wilayah Kepulauan Togean 11.1. Letak Geografis Kepulauan Togean merupakan bagian wilayah dari Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah. Kepulauan Togean terbentang sepanjang 90 km. Kepulauan ini terdiri atas 6 pulau besar dan pulau-pulau yang lebih kecil yang jumlahnya mencapai 60 pulau. Kepulauan Togean merupakan bagian Taman Nasional yang terletak dalam zona transisi garis Wallace dan Weber dan merupakan gugusan pulau-pulau kecil yang melintang di tengah Teluk Tomini, kawasan TNKT terletak pada koordinat 00 o 07’ 43’’ - 00 o 65’ 06” LS dan 121 o 51’ 63’’- 122 o 44’ 00” BT, memanjang sekitar 102,7 km. Kepulauan Togean secara geografis terletak di tengah-tengah Teluk Tomini dengan daerah seluas 755,4 km 2 . Batas wilayah Kepulauan Togean adalah sebagai berikut : 1. Sebelah utara : Teluk Tomini dan Provinsi Gorontalo 2. Sebelah selatan : Lautan dalam dan daratan pulau Sulawesi 3. Sebelah barat : Teluk Tomini dan lautan dalam 4. Sebelah timur : Laut Maluku Gambar 11.1 Kepulauan Togean

Upload: fitri-wardhono

Post on 30-Nov-2014

467 views

Category:

Real Estate


29 download

DESCRIPTION

Kepulauan Togean merupakan bagian wilayah dari Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah. Kepulauan Togean terbentang sepanjang 90 km. Kepulauan ini terdiri atas 6 pulau besar dan pulau-pulau yang lebih kecil yang jumlahnya mencapai 60 pulau. Kepulauan Togean merupakan bagian Taman Nasional yang terletak dalam zona transisi garis Wallace dan Weber dan merupakan gugusan pulau-pulau kecil yang melintang di tengah Teluk Tomini, kawasan TNKT terletak pada koordinat 00o 07’ 43’’ - 00o 65’ 06” LS dan 121o 51’ 63’’- 122o 44’ 00” BT, memanjang sekitar 102,7 km. Kepulauan Togean secara geografis terletak di tengah-tengah Teluk Tomini dengan daerah seluas 755,4 km2.

TRANSCRIPT

Page 1: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Bab 11 Profil Wilayah Kepulauan Togean

11.1. Letak Geografis

Kepulauan Togean merupakan bagian wilayah dari Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah. Kepulauan Togean terbentang sepanjang 90 km. Kepulauan ini terdiri atas 6 pulau besar dan pulau-pulau yang lebih kecil yang jumlahnya mencapai 60 pulau.

Kepulauan Togean merupakan bagian Taman Nasional yang terletak dalam zona transisi garis Wallace dan Weber dan merupakan gugusan pulau-pulau kecil yang melintang di tengah Teluk Tomini, kawasan TNKT terletak pada koordinat 00o 07’ 43’’ - 00o 65’ 06” LS dan 121o 51’ 63’’- 122o 44’ 00” BT, memanjang sekitar 102,7 km. Kepulauan Togean secara geografis terletak di tengah-tengah Teluk Tomini dengan daerah seluas 755,4 km2.

Batas wilayah Kepulauan Togean adalah sebagai berikut : 1. Sebelah utara : Teluk Tomini dan Provinsi Gorontalo 2. Sebelah selatan : Lautan dalam dan daratan pulau Sulawesi 3. Sebelah barat : Teluk Tomini dan lautan dalam 4. Sebelah timur : Laut Maluku

Gambar 11.1

Kepulauan Togean

Page 2: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Profil Wilayah Kepulauan Togean

11-2

11.2. Wilayah Administrasi

Kepulauan Togean termasuk ke dalam wilayah administratif pemerintahan kabupaten Tojo Una Una (Touna), sebagai hasil pemekaran kabupaten Poso pada tahun 2003. Kepulauan Togean terdiri dari 56 pulau besar dan kecil. Kepulauan Togean merupakan wilayah administratif dari Kabupaten Tojo Una Una, Propinsi Sulawesi Tengah, yang terbagi ke dalam empat kecamatan dan terdiri dari 33 desa.

Wujud spasial kepulauan Togean merupakan rangkaian 7 pulau utama yang memanjang dari barat ke timur, yaitu pulau Batudaka, Togean, Talatakoh, Una una, Malenge, Walea Kodi, dan Walea Bahi. Pulau-pulau tersebut dikelilingi oleh beberapa pulau yang lebih kecil, serta puluhan pulau karang (islets) tak berpenghuni yang lebih menyerupai batu menyembul dari dalam laut. Kepulauan tersebut secara keseluruhan merupakan kawasan wisata alam yang sangat diunggulkan, karena memiliki potensi sumber daya perikanan, keanekaragaman hayati biota laut dan darat serta kekayaan budaya lokal (adat istiadat).

Gambar 11.2

Gambar Kepulauan Togean

11.3. Fisik Dasar

11.3.1. Luas Wilayah

Kepulauan Togean yang merupakan bagian dari wilayah di Kabupaten Tojo Una-una memiliki luas hampir setenghnya dari luas kabupaten ini. Adapun luas wilayah di Kabupaten Tojo Una – Una dapat dilihat pada Tabel 11.1.

Page 3: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Profil Wilayah Kepulauan Togean

11-3

Tabel 11.1 Tabel Luasan Kabupaten Tojo Una Una

Kecamatan Luas (Km²) Persentase 1. Tojo Barat 1.092,27 19,09 2. Tojo 1.065,48 18,62 3. Ulubongka 1.767,11 30,89 4. Ampana Tete 796,02 13,91 5. Ampana Kota 237,3 4,15 6. Una-Una 298,07 5,21 7. Togean 229,51 4,01 8. Walea Kepulauan 151,24 2,64 9. Walea Besar 84,51 1,48 Kabupaten Tojo Una-Una 5.721,51 100,00

Sumber : BPS Kabupaten Tojo Una una

Togean merupakan kepulauan yang memiiki daratan dan perairan. Luas keseluruhan wilayah daratan kepulauan Togean kurang lebih 755,4 km2 atau sekitar 75.000 ha, sedangkan kawasan perairannya memiliki luas sekitar 360.000 hektar. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.418/Menhut-II/2004, Kepulauan Togean merupakan Taman Nasional dengan kawasan perairannya seluas ± 362.605 hektar, terdiri dari hutan lindung seluas ± 10.659 hektar, hutan produksi terbatas seluas ± 193 hektar, hutan produksi tetap seluas ± 11.759 hektar, hutan produksi yang dapat dikonversi seluas ± 3.221 hektar dan perairan laut seluas ± 336.773 hektar, terletak di Kabupaten Tojo Unauna, Propinsi Sulawesi Tengah menjadi Taman Nasional Kepulauan Togean“.

11.3.2. Klimatologi

Ditinjau dari klimatologi Kabupaten Tojo Una-Una dikenal dengan iklim hujan tropis karena pada bagian utara wilayah ini dilalui oleh garis katulistiwa dimana dipengaruhi oleh dua musim (musim barat dan musim timur). Wilayah ini mengalami kekeringan/kemarau pada musim barat sedangkan pada musim timur merupakan musim hujan dengan curah hujan berkisar antara 800 – 3000 mm/tahun. Kepulauan Togean memiliki curah hujan berkisar antara 1.200 – 4.100 mm/tahun dan tempraturnya berkisar antara 17°C 33°C sedangkan kelembaban udara antara 74 % – 82 % dan kecepatan angin sebesar 3 – 5 knot/jam.

Secara umum suhu udara rata-rata maksimumnya adalah 31,77°C dan suhu udara minimum 22,4°C untuk suhu udara di daerah pantai dan kepulauan rata rata diperkirakan sekitar 26°C dan di daerah pedalaman dengan dataran tinggi suhu udara berkisar antara 18°C 23°C.

Adapun curah hujan di Kepulauan Togean pada tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 11.2

Page 4: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Profil Wilayah Kepulauan Togean

11-4

Tabel 11.2 Tabel Curah Hujan Kepulauan Togean Tahun 2009

Bulan Hari Hujan Curah Hujan (mm) Januari 2 11 Pebruari 8 118

Maret 11 163 April 7 157,5 Mei 7 74,3 Juni 8 211,9 Juli 12 118,2

Agustus 5 56,8 September - -

Oktober 3 43,5 Nopember 7 82,7 Desember 7 199,4

Jumlah 2009 77 1.236,3 2008 119 2.012

Sumber: http://www.tounainvestment.org/komoditi/geografis-189.html

11.3.3. Fisiografis

1. Topografi

Secara umum wilayah Kepulauan Togean meimiliki topografi bergelom-bang, berbukit dan bergunung-gunung, dengan kelerengan lapangan ber-variasi dari datar sampai dengan sangat curam, dengan puncak tertinggi di Gunung Benteng (542 m dpl). Tingkat kemiringan tanah/lereng antara datar sampai dengan Sangat curam dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Kemiringan 0 – 2 % (datar agak landai), tersebar di seluruh kecamatan b. Kemiringan 3 – 15 % (landai agak miring), tersebar hampir di seluruh

kecamatan c. Kemiringan 16 – 40 % (miring agak curam), terdapat hampir di seluruh

kecamatan

Wilayah perairannya terdiri atas 4 tipe formasi karang, yaitu atoll (karang cincin), barier reef (karang penghalang), fringing reef (karang pantai) dan Patch reef and lagoon (gugusan karang).

2. Pulau

Kepulauan Togean terdiri atas 6 pulau besar dan pulau-pulau yang lebih kecil yang jumlahnya mencapai 60 pulau. rangkaian 7 pulau utama yang memanjang dari barat ke timur, yaitu pulau Batudaka, Togean, Talatakoh, Una una, Malenge, Walea Kodi, dan Walea Bahi.

Kepulauan ini dikenal kaya akan terumbu karang dan berbagai biota laut yang langka dan dilindungi. Beberapa aksi wisata yang dapat dilakukan di Kepulauan Togean antara lain:menyelam dan snorkelling di Pulau Kadi-

Page 5: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Profil Wilayah Kepulauan Togean

11-5

diri, memancing ,menjelajah alam hutan yang ada di dalam hutan yang ada di Pulau Malenge, serta mengunjungi gunung Colo di Pulau Una-una. Wisatawan juga bisa mengunjungi pemukiman orang Bajo di Kabalutan.

Gambar 11.3

Rangkaian Pulau di Kepulauan Togean

a. Pulau Batudaka

Pulau Batudaka adalah salah satu pulau di wilayah Kabupaten Tojo Una-Una, provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Pulau ini terletak di selatan Pulau Togian. Pulau ini merupakan pulau terbesar di kepulauan ini. Di pulau ini terdapat Desa Bomba dan Goa Kelelawar yang merupakan salah satu daya tarik wisata di pulau ini.

Gambar 11.4

Bagian Pulau Batudaka

b. Pulau Malenge

Pulau Malenge adalah salah satu obyek wisata di Kepulauan Togean dengan potensi wisata yang kompleks. Pulau ini memiliki satwa endemik yaitu Monyet Togean (Macaca Togeannus). Tidak hanya itu,

Page 6: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Profil Wilayah Kepulauan Togean

11-6

pulau ini juga memungkinkan untuk melakukan pengamatan satwa seperti babi rusa, burung rangkong, tangkasi dan melihat-lihat kehidupan goa yang ada di Dusun Kadoda.

Gambar 11.5

Pulau Malenge

c. Pulau Kadidiri

Pulau ini memiliki panorama pantai yang sangat indah. Deretan batu karang yang terjal melengkapi pesona tempat ini. Tak heran, Pulau Kadidiri menjadi pulau yang paling menyita perhatian wisatawan. Di pulau ini juga terdapat bukti sejarah Perang Dunia II di arah timur laut, dimana hal ini berupa reruntuhan pesawat B 24, pesawat pembom milik sekutu. Hingga kini, bangkai pesawat ini masih utuh. Banyak ikan dan terumbu karang tumbuh di reruntuhan pesawat ini.

Di sini, juga terdapat fasilitas akomodasi, berupa penginapan dengan harga terjangkau.

Gambar 11.6 Pulau Kadiri

d. Pulau Una-Una

Pulau Una-Una terbentuk akibat letusan gunung berapi. Hal ini yang akhirnya membuat Pulau Una-Una berbeda dengan gugusan pulau-pulau lain di Kepulauan Togean. Di pulau ini, terdapat Gunung Colo, dengan ketinggian sekitar 2.509 meter. Gunung Colo merupakan gunung berapi yang hingga kini masih aktif. Pulau yang satu ini

Page 7: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Profil Wilayah Kepulauan Togean

11-7

terbilang unik. Jika hampir seluruh pantai di Kepulauan Togean berpasir putih, pasir pantai di Pulau Una-Una berwarna hitam.

Gambar 11.7

Pulau Una-una

e. Pulau Batudaka

Pulau Batudaka adalah pulau terbesar di Kepulauan Togean. Pulau ini juga paling mudah dijangkau. Di pulau ini, terdapat desa yang bernama Bomba. Bomba merupakan kawasan pemukiman. Jadi, di tempat ini para wisatawan dapat mengenal lebih dekat kehidupan masyarakat Togean. Di kawasan ini juga terdapat hutan bakau dengan panorama yang sungguh memikat, dengan suasana yang sangat tenang.

Gambar 11.8

Pulau Batudaka

f. Pulau Taipi

Pulau ini memiliki pemandangan alam bawah laut yang luar biasa cantik. Yang lebih dahsyat adalah dalam jarak lima meter dari garis pantai, pantai di Pulau Taipi sudah ditumbuhi terumbu karang yang menciptakan pemandangan memikat. Jadi, tidak perlu menyelam untuk dapat menikmati keindahan terumbu karang ini.

Page 8: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Profil Wilayah Kepulauan Togean

11-8

Gambar 11.9 Pulau Taipi

g. Pulau Siatu

Pulau ini dihuni oleh Suku Bajo. Suku Bajo adalah suku laut yang legendaris. Suku ini sangat terkenal sebagai pelaut ulung. Warga Suku Bajo bahkan membangun perkampungan mereka menjorok ke arah lautan.

Gambar 11.10 Pulau Siatu

3. Gunung, Pegunungan dan Puncak Gunung

Kepulauan Togean terletak di panggung tinggi laut dengan kedalaman kurang dari 200 meter, kecuali di timur laut lepas pantai Walea Bahi dengan tebing curam lebih dari 1000 meter yang merupakan bagian dari punggung gunung api Togean yang sudah mati dengan puncak tertinggi gunung Benteng (542 meter) di pulau Togean.

Pulau Una Una merupakan rangkaian pulau karang yang membentang dari gugusan pulau Peleng menuju daratan Sulawesi terus ke barat laut sampai sekitar pulau Batudaka dan termasuk ke dalam wilayah pegunungan Kapur bagian tengah (Central Mountain Karst). Pulau-pulau karang tersebut diduga terbentuk dari permukaan terumbu karang pada masa tersier pada daerah gunung api yang bersifat basal. Pulau Una Una merupakan satu-satunya pulau yang masih menunjukkan kegiatan vulkanik aktif dan secara struktural menjadi bagian dari wilayah

Page 9: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Profil Wilayah Kepulauan Togean

11-9

pegunungan Api Utara (Northen Volcanic Mountains) yang mencakup kawasan Sulawesi Utara. Kegiatan vulkanik terakhir adalah saat meletusnya gunung Colo di pulau Una Una pada 23 Juli 1983.

Gambar 11.11

Gunung Colo di Pulau Una Una Gambar 11.12

Gunung Benteng di Pulau Togean

4. Pantai dan Laut

Di Kepulauan Togean terbentang pantai dan laut, dimana memiliki persentase penutupan karang yang tinggi, terlihat dari besarnya nilai persentase penutupan karang keras yang diamati. Pantai di Kepulauan Togean ditutupi oleh pasir putih, namun khusus pada Pulau Una una pasir yang terdapat pada pantai tersebut berwarna hitam hal ini terjadi karena aktifitas gunung Colo.

Persentase penutupan karang keras di Kepulauan Togean berada dalam kisaran nilai 32,78-74,74%. Nilai ini menunjukkan terumbu karang dalam kondisi dalam kategori sedang sampai dengan bagus dengan kecepatan arus di daerah Teluk Tomini secara umum berkisar antara 0,036 - 0,184 m/dtk atau 3,6 - 18,4 cm/dtk.

Di Kepulauan Togean terdapat tiga jenis karang, yaitu fringing reef, atoll reef, dan barrier reef. Terumbu tepi tersebar luas di hampir seluruh pesisir Kepulauan Togean, yaitu pesisir pulau Una-una, pulau Malenge, sebagian besar pulau Batudaka dan pulau Togean. Terumbu penghalang terdapat di pesisir pulau Taupan dan sebelah barat daya pulau Batudaka, sedangkan terumbu cincin terdapat di sebelah utara Pulau Batudaka dan sebelah utara pulau Malenge.

Page 10: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Profil Wilayah Kepulauan Togean

11-10

Tabel 11.3 Persen Penutupan Habitat Dasar Perairan (%)

Terumbu karang hidup dan terumbu karang mati tersebar secara merata di Kepulauan Togean, sedangkan pasir dan lamun hanya terdapat di beberapa lokasi saja. Berdasarkan interpretasi dari kenampakan citra ALOS, terumbu karang terbanyak terdapat di sebelah baratdaya Pulau Batudaka. Lamun ditemukan di beberapa lokasi, diantaranya : di pesisir Pulau Batudaka (Tg. Copatanah, Tg. Kulingkinari, Tg. Kayome, Tg. Batutiga, Tg. Kalemo, Tk. Lindo), sebelah utara Pulau Batudaka (Pasir Tengah Atoll, Pulau Pinumota), pesisir Pulau Togean yaitu Tg. Timpoon, sebelah utara Pulau Togean (sekitar Pulau Pangempa dan Ds. Tongkabo), sekitar Pulau Taupan, sekitar pulau Malenge dan sebelah utara Pulau Kadidi. Substrat dasar pasir ditemukan di beberapa lokasi, diantaranya di pesisir Pulau Batudaka (Tg. Copatanah, Tg. Kulingkinari, Tg. Batutiga, Tg. Kalemo, Tk. Lindo), sebelah utara Pulau Batudaka yaitu pada daerah Pasir Tengah Atoll, sebelah selatan Pulau Batudaka yaitu sekitar Tg. Kalemo, sebelah utara Pulau Togean yaitu di sekitar Pulau Malenge, dan sekitar Pulau Taupan.

Kepulauan Togean memiliki keragaman biota laut yang eksotis dimana tercatat 307 spesies ikan yang tergolong dalam 42 famili dari 9 titik pengamtan. Kelimpahan ikan karang berkisar antara 1,632 ind/m2 sampai dengan 5,496 ind/m2. Kelimpahan tertinggi ikan terdapat pada stasiun Atoll, utara Pulau Malenge dan stasiun Coral Garden di utara Pulau Togean.

Page 11: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Gambar 11.13

Peta Subtrat Dasar Perairan Dangkal Kepulauan Togean

Page 12: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Gambar 11.14

Biota Laut di Pulau Malenge

11.3.4. Geologi

Kepulauan Togean (kecuali Pulau Una-Una) merupakan bagian dari rangkaian pulau karang yang diduga terbentuk dari terumbu karang pada masa Tersier, sedangkan Pulau Una-Una merupakan Pulau yang masih menunjukkan kegiatan vulkanik aktif dan secara structural menjadi bagian wilayah Pegunungan Api Utara. Tanah di kawasan ini terdiri atas tanah latosol, regosol, alluvial, kambisol dan mediteran. Kepulauan Togean secara geologi berusia muda karena sebagian besar terdiri dari formasi lonsio (Pilosen) dan terumbu karang Kuarter (Holosen), sedangkan pulau Una Una memiliki batuan gunung api Holosen yang sebagian besar masih tertutup lahar akibat letusan tahun 1983. Daerah tertua terdapat di barat daya pulau Togean dengan formasi Lamusa berasal dari periode Pleiosen.

Khusus Pulau Una – una dibentuk oleh aktivitas volkanis, pulau ini ditutupi oleh tumbuh-tumbuhan yang subur dan rimbun, serta dikelilingi oleh formasi bukit karang. Batu karang dan pantai menyediakan tempat bagi beberapa binatang laut untuk tinggal dan berkembang biak, seperti kura-kura hijau, dan lain-lain.

Berdasarkan penelitian Lembaga Penelitian Tanah Tanah di Kepulauan Togean terdiri dari beberapa tipe; Pulau Una Una bertanah regosol; rangkaian Walea bertipe ferralsol dan bagian barat pulau Batudaka, pulau Togean-Talatakoh belum diketahui dengan jelas tipenya.

11.3.5. Hidrologi

Di Kepulauan Togean sungai mengalir hanya Pulau Una una sedangkan pada pulau lainnya sungai berada di dalam gua yang langsung mengalir menuju laut. Ada pun sungai yang berada di Pulau Una una adalah Sungai Una una, Sungai Lemba, Sungai Awo, Sungai Kololia, Sungai Tampa Batu, Sungai Maduna, Sungai Tampo,Sungai Urulepe, dan Sungai Pamantingan

Danau di Kepulauan Togean hanya terdapat satu yaitu di bagian Karang Atol. Danau ini terletak di tengah – tengah pulau karang ini dimana karanga ini terbentuk dari sebuah atol, yang terbentuk dari karang lebih dari 2 juta tahun yang lalu. Pada jaman itu telah terjadi proses pengangkatan selama beberapa ribu tahun, yang membuat terumbu karang di sekelilingnya naik di

Page 13: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Judul

11-13

atas permukaan laut. Lima kilometer persegi air laut terperangkap di dalam pematang dengan ketinggian 50m, menjadikan area tersebut danau air laut. Danau tersebut dikelilingi oleh pohon-pohon bakau dan disekeliling pulau itu sendiri tertutup oleh pepohonan yang lebat.

Gambar 11.15

Danau Karang Atol

11.3.6. Penggunaan Lahan

Kepulauan Togean yang merupakan bagian dari Kawasan Taman Nasional tidak diperuntukan untuk aktivitas manusia dalam tingkat tinggi. Pada kawasan ini terdapat teluk Tomini yang telah ditetapkan sebagai kawasan budidaya ruang darat maupun laut yang pengembangannya diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut (PP No. 26 Tahun 2008 tentang RTRWN). Dalam kawasan Teluk Tomini, juga terdapat satu pelabuhan internasional yaitu pelabuhan Bitung dan satu pelabuhan nasional yaitu pelabuhan Gorontalo (PP No. 26 Tahun 2008) dan 13 kawasan lindung nasional yang terdiri dari satu kawasan suaka alam laut, tiga suaka margasatwa, tujuh cagar dan satu taman nasional serta satu taman nasional laut (PP No. 26 Tahun 2008).

Kegiatan pemukiman lebih diarahkan pada pulau – pulau besar yang meliputi Pulau Batu daka dan Pulau Togean. Pada Pulau Batudaka terdapat Desa Bomba sebagai kawasan permukiman dan Desa Wakai sebagai pelabuhan menuju Pulau Kadidiri. Sedangkan pada Pulau Togean, Desa Katupat merupakan kawasan permukiman utamanya.

Pada Pulau Siatu, terdapat pemukiman khusus Suku Bajo yang merupakan suku pelaut asli dari Kepulauan Togean.

Diluar itu semua, penggunaan lahan di Kepulauan Togean lebih diarahkan untuk kawasan wisata dan lindung sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.418/Menhut-II/2004, Kepulauan Togean merupakan Taman Nasional

11.4. Kependudukan, Sosial dan Budaya

Jumlah penduduk di Kepulauan Togean terdiri dari penduduk di Kecamatan Una-Una, Togean, Walea Besar, dan Kepulauan Walea. Pada Tabel 11.4 dan

Page 14: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Judul

11-14

Tabel 11.5 ditunjukkan persebaran dan kepadatan penduduk di Kepulauan Togean.

Tabel 11.4 Penyebaran Penduduk menurut Kecamatan Tahun 2008

Kecamatan Jumlah Penduduk

% Terhadap Penduduk Kepulauan

1. Una-Una 13.106 9,98 2. Togean 9.892 7,53 3. Walea Kepulauan 10.837 8,25 4. Walea Besar 3.954 3,01

Jumlah 131.283 100,00

Sumber : Registrasi Penduduk 2008 Tabel 11.5

Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan Tahun 2008

Kecamatan Luas Wilayah (Km²) Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk

per Km² 1. Una-Una 298,07 13.106 44 2. Togean 229,51 9.892 43 3. Walea Kepulauan 151,24 10.837 72 4. Walea Besar 84,51 3.954 47

Jumlah 2008 5.721,51 131.283 23

Sumber : Registrasi Penduduk 2008

Persebaran penduduk Kepulauan Togean yang tertinggi terdapat di Kecamatan Una-Una dan tingkat kepadatan yang tertinggi terdapat di Kecamatan Kepulauan Walea.

Adat istiadat Kepulauan Togean masih memiliki struktur adat istiadat yang kuat dan tumbuh berkembang ditengah‐tengah masyarakat, namun adat istiadat tersebut sudah mulai longgar, seiring dengan semakin dinamisnya interaksi sosial antar masyarakat Kepulauan Togean. Adat istiadat dan budaya masyarakat masih berjalan berkelanjutan menurut peran dan fungsi sebagai manifestasi dari nilai‐nilai tradisi yang melekat dan terus dipertahankan, sekaligus memberikan corak tradisi suatu entitas yang pada akhirnya akan melahirkan rasa kebanggaan terhadap daerah.

Disamping itu, tidak dapat disangkal dengan semakin terbukanya akses masyarakat pendatang di Kepulauan Togean hal ini terlihat dari suasana kehidupan masyarakat yang hidup rukun antar penduduk asli dengan penduduk pendatang, sehingga kehidupan masyarakat semakin dinamis dan sangat heterogen. Masyarakat Kepulauan Togean bersifat terbuka, bersahabat dan tidak ekslusif karenanya dapat menerima dan terbuka serta memiliki tenggang rasa yang tinggi terhadap masyarakat pendatang lainnya. Kondisi masyarakat seperti ini juga merupakan modal utama untuk pelaksanaan pembangunan di Kepulauan Togean.

Page 15: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Judul

11-15

11.5. Perekonomian

Perekonomian penduduk di Kepulauan Togean terdiri dari 2 (dua) yaitu perekonomian makro dan perekonomian sektoral

11.5.1. Perekonomian Makro

Hasil perekonomian yang terdapat di Kepulauan Tageon berasal dari kegiatan pariwisata dan perikanan, karena masyarakat di Kepulauan Tageon bekerja pada 2 (dua) kegiatan tersebut.

11.5.2. Perekonomian Sektoral

1. Sektor Perdagangan dan Jasa

Persebaran koperasi di setiap kecamatan yang terdapat di Kepulauan Togean dapat dilihat pada Tabel 11.6

Tabel 11.6 Banyaknya Koperasi Primer yang Terdaftar/Berbadan Hukum

menurut Kecamatan Tahun 2006-2008 Kecamatan 2006 2007 2008

1. Una-Una 3 3 4 2. Togean 2 1 0 3. Walea Kepulauan 3 3 2 4. Walea Besar 1 1 1

Kepulauan 9 8 7

Sumber : Dinas Koperasi, UKM dan Perindag Kabupaten Tojo Una-Una

2. Sektor Pariwisata

a. Lokasi Wisata Pulau Kadidiri

Pulau Kadidiri merupakan salah satu pulau di gugusan Kepulauan Togean. Menuju pulau ini dapat selama 3 – 4 jam dengan menggunakan speed boad. Posisi Pulau Kadidiri berada pada 00 21’ 30” LS dan 1210 50’ 34” BT dengan temperatur air 30 – 31 derajat Celsius dengan kedalaman perairan 3 – 40 m. Kondisi karang didominasi oleh hard coral yang masih alami dan terjaga.

b. Wisata Pulau Taipi

Pulau ini memiliki pemandangan alam bawah laut yang luar biasa, dikarenakan dalam jarak lima meter dari garis pantai, pantai di Pulau Taipi sudah ditumbuhi terumbu karang yang menciptakan pemandangan di bawah laut. Jarak Pulau Taipi dengan Pulau Kadidiri sekitar 4 kilometer.

c. Lokasi Wisata Pulau Una–Una

Kondisi karang di Pulau Una – Una tidak jauh berbeda dengan pulau – pulau lainnya di Kepulauan Togean. Pulau Una – Una terletak pada

Page 16: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Judul

11-16

koordinat 011’ 01” LS dan 1210 33’49” BT dengan jarak pandang perairan 10 – 15 m. Kondisi terumbu karang didominasi oleh hard coral sebanyak 55 %. Keaneka ragaman biota dan jernihnya air laut membuat pulau ini sangat digemari wisatawan untuk wisata bawah air.

d. Lokasi Wisata Pulau Anam

Keberadaan Pulau Anam dengan gugusan Kepulauan Togean dapat memberikan alternatif bagi wisatawan dalam menentukan lokasi wisatanya. Di pulau ini salah satu yang menonjol dan dapat dinikmati yaitu keindahan dasar lautnya yang mempunyai hamparan karang di seluruh permukaan laut. Pulau Anam berada pada koordinat 00 25’ 50” LS dan 1210 58’ 50” BT.

e. Lokasi Wisata Pulau Pangempa

Pulau Pangempa terdapat di desa Katupat Kecamatan Togean, objek ini dapat di kunjungi dengan menggunakan publik Boat dari Ampana langsung desa Katupat. Pulau Pangempa memiliki hamparan terumbu karang yang luas dan masih asli yang dihuni berbagai jenis ikan karang. Wisatawan peminat snorkkeling dan menyelam pulau Pangempa sangat cocok untuk menghabiskan waktu berlibur. Pulau Pangempa juga sangat cocok untuk melakukan pengamatan kehidupan Ketang Kenari (Coconout Craft) pada malam hari dari tempat ini pula wisatawan dapat mengunjungi pula objek wisata pantai pasir putih Karina, Pulau Bolilanga, Jembatan Bakau, dan juga melihat Pembuatan Gula Merah (Gula Aren) secara tradisonal.

f. Pulau Batudaka

Pulau Batudaka adalah pulau terbesar di Kepulauan Togean. Pulau ini juga paling mudah dijangkau. Di pulau ini, terdapat desa yang bernama Bomba yang merupakan kawasan permukiman, sehingga para wisatawan dapat mengenal lebih dekat kehidupan masyarakat Togean. Di kawasan ini juga terdapat hutan bakau dengan panorama yang sungguh memikat, dengan suasana yang sangat tenang.

g. Kundurang

Kundurang adalah lokasi pemancingan ikan laut yang berlokasi di tengah laut karang. Degradasi warna air membuat tempat ini benar-benar menawan dan karang-karang di tempat ini sungguh menakjubkan dan dapat dilihat dari atas perahu karena air yang sangat jernih.

h. Pulau Siatu

Pulau ini dihuni oleh Suku Bajo, sehingga di tempat ini wisatawan akan disuguhi eksotika pemukiman Suku Bajo yang merupakan suku laut yang legendaris dan sangat terkenal sebagai pelaut ulung. Warga

Page 17: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Judul

11-17

Suku Bajo bahlan membangun perkampungan mereka menjorok ke arah lautan.

3. Sektor Perikanan

a. Potensi Perikanan Tangkap

Produksi perikanan tangkap pada tahun 2009 di Kepulauan Togean adalah dapat dilihat pada Tabel 11.7

Tabel 11.7 Produksi Perikanan Tangkap Di Kabupaten Tojo Una-Una

Kecamatan Produksi (Ton) Nilai (Rp 000) Togean 2,083 2,861,040 Una una 1,123 7,152,600 Walea Besar 558 1,160,250 Walea Kepulauan 852 2,310,000 Total 71,773 21,973,664

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tojo Una-Una 2010

Perikanan tangkap di Kecamatan Togean merupakan potensi yang menjanjikan bagi investor untuk menanamkan modalnya melalui usaha perdagangan ikan tangkap, ikan kaleng, tepung ikan dan beberapa jenis usaha yang berkaitan dengan hasil perikanan tangkap. Selain itu adanya dukungan pemerintah daerah dalam mempermudah bagi investor yang bergerak di bidang perikanan tangkap merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menarik investor ke daerahnya.

Rincian jumlah nelayan, kapal motor, perahu motor dan perahu tanpa motor untuk tiap kecamatan pada tahun 2009 di Kepulauan Togean dapat dilihat pada Tabel 11.8 di bawah ini :

Tabel 11.8 Data Nelayan dan Sarana Penangkapan Ikan Tahun 2009

Kecamatan Nelayan Kapal Motor

Perahu Motor

Perahu Tanpa Motor

Togean 600 - 264 336 Una-Una 559 2 121 438 Walea Besar 2021 2 1017 1004 Walea Kepulauan 205 - 58 147 Jumlah 3385 4 1460 1925

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tojo Una-Una 2010

Penggunaan alat tangkap dan bentuk penangkapan ikan di Kepulauan Togean terdiri dari gilnet, bagang, pancing, rumpon, dan pukat pantai. Alat bantu penangkapan ikan di tiap Kecamatan dapat digambarkan pada Tabel 11.9 berikut :

Page 18: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Judul

11-18

Tabel 11.9 Data Alat Tangkap Dan Alat Bantu Penangkapan Ikan 2009

Kecamatan Gillnet Bagang Pancing Rumpon Pukat Pantai Togean - 1 145 8 8 Una-Una 121 21 219 16 - Walea Besar 786 - 3010 - 23 Walea Kepulauan 2 2 207 21 - Jumlah 909 24 3.395 45 31

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tojo Una-Una 2010

Dari data di atas menujukkan bahwa sebagaian besar masyarakat nelayan menggunakan sarana pancing dan gilnet sebagai alat bantu penangkapan ikan. Kondisi ini menunjukkan masih relatif sederhana dalam pemanfaatan alat bantu penangkapan ikan yang digunakan oleh nelayan, masih perlu dilakukan pemberdayaan masyarakat nelayan guna meningkatkan hasil produksi perikanan.

Ikan tongkol merupakan komoditi potensial yang paling banyak di produksi di wilayah kelautan Togean, diikuti oleh Ikan selar, lolosi dan ikan lajang. Komoditas ikan ini tersebar di perairan Desa Wakai dengan koordinat geografis 00 21′ 35,9″ LS - 121 47′ 36,5″ BT

b. Perikanan Budidaya

Pada dasarnya berbagai komoditas unggulan dapat dibudidayakan di Kepulauan Togean apabila dilihat dari parameter lingkungan fisik. Hal ini tentu saja dikarenakan wilayah laut Kepulauan Togean banyak memiliki daerah yang terlindung seperti teluk dan juga selat, selain itu ditunjang pula oleh keadaan laut yang belum tercemar. Berbagai komoditas unggulan yang dapat dibudidayakan di kepulauan Togean diantaranya rumput laut, kepiting, tripang, lobster, kerapu dan sebaginya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 11.10 Di bawah ini:

Tabel 11.10 Kawasan dan Komoditas Budidaya Potensial di Kecamatan Togean

Kecamatan Desa/Lokasi Komoditas Budidaya Una-una Kulingkinari, Bomba Rumput laut, Tripang, Kepiting

Tumbulawa Rumput laut, Tripang, Kepiting Taningkola, una-una, Kepiting, Tripang, Lobster, rumput laut, Bambu Kepiting, Tripang, Lobster, rumput laut,

Kerapu Kambutu Kepiting, Tripang, Lobster

Togean Lembanato Tripang Katupat, P. Tongkabo Rumput laut, Lobster Lebiti, Benteng, Bungkayo Rumput laut, Tripang

Walea Kep Malenge Rumput laut Tg. Pautu Rumput laut, Tripang

Page 19: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Judul

11-19

Kecamatan Desa/Lokasi Komoditas Budidaya Tl Luok, Tl tutung, Tl Kolami Rumput laut, Tripang, Lobster, Popolii, Dolong Rumput laut, tripang, Lobster

Walea Besar Salinggoha Cumi-cumi Tg. Gumbang, Rumput laut, Tripang, Lobster, Kerapu Tingki Lobster, Kerapu Pasokan, Malapo Rumput laut, Tripang, Lobster

Sumber : RZWP3K Kab. Tojo Una-Una 2008

Besarnya potensi budidaya perikanan di Kepulauan Togean untuk masing-masing wilayah dapat dikelompokkan dalam budidaya ikan air laut dan tambak sebagai berikut:

1) Budidaya Air Laut

Luas Lahan potensi untuk budidaya air laut di Kepulauan Togean dapat dilihat pada Tabel 11.11 di bawah ini:

Tabel 11.11 Potensi Budidaya Air Laut di Kabupaten Tojo Una-Una

Kecamatan Luas Potensi Togean 1350 Ha Una-Una 1650 Ha Walea Kepulauan/Besar 1675 Ha Total 4675 Ha

Sumber : RZWP3K Kab. Tojo Una-Una 2008

2) Komoditi Budidaya Air Laut

Komoditi potensial budidaya air laut di Kepulauan Togean mencakup dua komodotas unggulan, yaitu ikan kerapu dan rumput laut, besaran luas potensi masing-masing komoditas tersebut per kecamatan di Kepulauan Togean, dapat dilihat pada Tabel 11.12, Tabel 11.13, Tabel 11.14 :

a) Ikan Kerapu

Potensi komoditi ikan kerapu di Kepulauan Togean seluas 3.175 Ha yang tersebar di Kecamatan Una-una, Kecamatan Walea Kepulauan, dan Kecamatan Togean.

Tabel 11.12 Potensi Komoditi Ikan Kerapu di Kabupaten Tojo Una-Una

Kecamatan Luas Potensi Una-una 1250 Ha Walea Kep 1075 Ha Togean 850 Ha Total 3.175 Ha

Sumber : RZWP3K Kab. Tojo Una-Una 2008

Page 20: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Judul

11-20

b) Rumput Laut

Potensi komoditi rumput laut di Kepulauan Togean seluas 1.500 Ha yang tersebar di Kecamatan Una-una, Kecamatan Walea Besar, dan Kecamatan Togean.

Tabel 11.13 Potensi Komoditi Rumput Laut di Kabupaten Tojo Una-Una

Kecamatan Luas Potensi Una-una 400 Ha Walea Besar 600 Ha Togean 500 Ha Total 1500 Ha

Sumber : RZWP3K Kab. Tojo Una-Una 2008

c) Budidaya Tambak

Potensi areal tambak Kepulauan Togean seluas 15 Ha yang hanya tersebar di Kecamatan Una-una.

Tabel 11.14 Potensi Tambak di Kabupaten Tojo Una-Una

Kecamatan Luas Potensi Togean - Una-Una 15 Ha Walea Besar - Walea Kepulauan - Total 15 Ha

Sumber : RZWP3K Kab. Tojo Una-Una 2008

11.5.3. Investasi

Kepulauan Togean memiliki sektor pariwisata yang sangat diandalkan sehingga banyak menarik pengusaha untuk berinvestasi di sektor pariwisata. Investasi mereka berbentuk fasilitas-fasilitas pendukung pariwisata contohnya hotel / penginapan, paket wisata menyelam, dan panduan dalam mengunjungi pulau-pulau yang tersebar di Kepulauan Togean.

11.5.4. Ekspor-Impor

Kegiatan ekspor yang terdapat di Kepulauan Togean antara lain kegiatan ekspor ikan karang dan rumput laut ke luar Kepulauan Togean

11.5.5. Ketenagakerjaan

Hampir disetiap daerah masalah ketenagakerjaan merupakan masalah klasik yang memerlukan keseriusan dalam setiap penanganannya, fokus dari masalah ini adalah bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan serta memberikan peluang bagi seseorang untuk memperoleh pekerjaan.

Page 21: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Judul

11-21

Perencanaan dan langka yang ditempuh untuk menangani masalah ketenagakerjaan yang tentunya tidak lepas dari peran data. Pada tahun 2008 jumlah pencari kerja yang terdaftar sebanyak 389 orang yang terdiri dari 151 laki-laki dan 238 perempuan. Ditinjau dari tingkat pendidikan seperti pada tahun sebelumnya terlihat bahwa para pencari kerja masihdidominasi oleh mereka yang berpendidikan SMA/Sederajat. Mereka yang berbekal pendidikan Sekolah Dasar juga masih tercatat sebagai pencari kerja yang merupakan akumulasi pencari kerja tahun yang lalu dan jumlahnya relatif kecil. sementara lowongan yang tersedia hanya sekitar 158 orang. Hal ini tentunya tidak membanggakan. Artinya ratio antara lowongan pekerjaan yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja. Tentu saja hal ini berdampak pada peningkatan angka pengangguran. Sementara itu nilai kebutuhan hidup minimum (KHM) seorang pekerja lajang di Kepulauan Togean untuk tahun 2006 mengalami peningkatan dibanding pada tahun 2005. pada september tahun 2005 sebesar Rp. 808.232, meningkat menjadi Rp. 866.498 pada bulan yang sama pada tahun 2006. KHM merupakan salah satu indikator untuk menentukan tingkat upah/gaji pada sektor swasta. Secara rinci jumlah pencari kerja dengan ketersedian lapangan pekerjaan dapat lihat pada Tabel 11.15 berikut:

Tabel 11.15 Pencari Kerja Yang Terdaftar Dan Di Tempatkan Menurut Jenis Kelamin

Kepulauan Togean Tahun 2008

Uraian Laki-laki Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4)

1. Sisa pencari kerja tahun lalu

834 691 1525

2. Pencari kerja yang terdaftar

151 238 389

3. Ditempatkan/Pemenuhan lowongan

44 114 158

4. Dihapuskan 44 114 158 5. Pencari kerja yang belum

ditempatkan 940 816 1756

6. Sisa lowongan tahun lalu - - - 7. Permintaan lowongan - - - 8. Penghapusan lowongan - - - 9. Sisa lowongan belum

terpenuhi - - -

Sumber : Kabupaten Dalam Angka 2008

Page 22: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Judul

11-22

11.6. Prasarana dan Sarana Wilayah

Persebaran aliran listrik di Kepulauan Togean dilayani oleh 5 unit PLN yang terdiri dari Unit Wakai, Unit Bomba, Unit Dolong, Unit Popolii, dan Unit Pasokan. Persebaran aliran listrik tersebut dapat dilihat pada Tabel 11.16

Tabel 11.16 Jumlah Daya Terpasang dan Beban Puncak menurut Unit PLN

dan Jenis Pembangkit Tahun 2008

Unit PLN Jenis Pembangkit

Daya Terpasang

(KW)

Produksi Listrik (KWH)

Beban Puncak

(KW) 1. Wakai PLTD 240 380.388 180 2. Bomba PLTD 100 140.700 65 3. Dolong PLTD 165 210.411 85 4. Popolii PLTD 40 54.666 28 5. Pasokan PLTD 100 123.510 60

Jumlah 2008 3.478 12.197.636 2.782

Sumber: PLN Ranting Ampana

Persebaran aliran air minum di Kepulauan Togean dilayani oleh 2 unit PDAM yang terdiri dari Unit Wakai dan Unit Popolii. Persebaran aliran air minum dan pelanggan PDAM dapat dilihat pada Tabel 11.17

Kepulauan Togean memiliki 2 (dua) pelabuhan yaitu Pelabuhan Wakai dan Pelabuhan Dolong. Kepulauan Togean selain memiliki pelabuhan, juga memiliki sarana pembekuan ikan (cold storage) yang terdapat di Desa Malenge Kecamatan Walea Kepulauan yang merupakan milik pemerintah dan juga swasta.

Terdapat fasilitas hotel / losmen bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Togean sehingga mampu menikmati wisata alam Kepulauan Togean lebih lama. Hotel / Losmen yang tersebar di Kepulauan Togean dapat dilihat pada Tabel 11.18.

11.7. Sistem Transportasi

Sistem transportasi yang terdapat di Kepulauan Togean adalah transportasi laut yang menghubungkan pulau satu dengan pulau lainnya.

11.7.1. Transportasi Laut

Terdapat 2 jalur transportasi laut menuju Kepulauan Togean yaitu jalur transportasi dari Ampana ke Wakai dan Malenge dengan jadwal rutin setiap hari, berangkat pukul 10.00-11.00 pagi. Kedua,naik perahu di Marisa menuju ke Dolong atau Wakai.

Page 23: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Tabel 11.17 Banyaknya Pelanggan Perusahaan Air Minun Tahun 2008

Unit PDAM Rumah Tangga

Hotel & Toko

Rumah Sosial

Tempat Ibadah

Hidran Umum Industri Pelabuhan Bangunan

Pemerintah Niaga Besar

1. Wakai 291 5 - 4 8 - - 13 - 2. Popolii 198 - - 2 1 - - 8 -

Jumlah 489 5 - 6 9 - - 21 - Sumber: PDAM Kabupaten Tojo Una-Una

Page 24: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Tabel 11.18 Persebaran Hotel / Losmen di Kepulauan Togean :

No Nama Hotel / Losmen Alamat 1. Reatreat Cottage Pulau Tipae. Desa Bomba Kec. Una-Una 2. Wakai Cottage Desa Wakai, Kec. Una-Una 3. Paradise Cottage Pulau Kadidiri, Desa Tobil, Kec. Togean 4. Lestari Cottage Pulau Kadidiri, Desa Tobil, Kec. Togean 5. Bleck Marlin Dive Pulau Kadidiri, Desa Tobil, Kec. Togean 6. Taipi Cettage Pulau Kadidiri, Desa Tobil, Kec. Togean 7. Fadhila Cottage Pulau Pangempa, Desa Katupat, Kec. Togean 8. Bolilanga Cottage Pulau Bolilanga Desa Katupat, Kec. Togean 9. Losmen Melati Desa Katupat, Kec. Togean 10. Losmen Malenge Indah Desa Melenge, Kec. Walea Kepulauan 11. Losmen Lestari Desa Malenge, Kec.Walea Kepulauan 12. Walea Dive Resort Tanjung Keramat, Desa Kandongan, Kec. Walea

Besar

Sumber : http://www.indonesia.travel/id/destination/321/ taman-nasional-kepulauan-togean/tostay

11.8. Kebijakan Pembangunan

Kebijakan Pembangunan Kepulauan Togean harus diselaraskan dengan RTRWN, RTR Pulau Sulawesi, RTRW Provinsi Sulawesi Tengah, RTRW Kabupaten Tojo Una-Una, RPJP Provinsi Sulawesi Tengah, RPJM Provinsi Sulawesi Tengah, RPJP Kabupaten Tojo Una-Una, dan RPJM Kabupaten Tojo Una-Una

1. Berdasarkan Pola Ruang RTRWN, Kepulauan Togean ditetapkan ke dalam Kawasan Andalan Laut Teluk Tomini dan sekitarnya

2. Berdasarkan Pola Ruang RTR Pulau Sulawesi, Kepulauan Togean ditetapkan ke dalam Kawasan Andalan Laut Teluk Tomini dan sekitarnya

3. Berdasarkan Perpres RTR Pulau Sulawesi :

a. Pasal 46 huruf g, menyebutkan bahwa pengelolaan Taman Wisata Laut (TWL) Kepulauan Togean dengan luas area 100.000 Ha.

b. Pasal 49, ayat 2, menyebutkan prioritas penanganan di Kepulauan Togean untuk pengembangan potensi dan fungsi pulau-pulau kecil atau gugus pulau.

c. Pasal 50, ayat 1, huruf c, menyebutkan program pengelolaan di Kepulauan Togean dengan cara mengembangkan kawasan – kawasan pariwisata terpadu yang dilengkapi dengan prasaran dan sarana yang bertaraf internasional.

4. Berdasarkan RTRW Provinsi Sulawesi Tengah, Kepulauan Togean memiliki potensi wisata tirta atau bahari

Page 25: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Judul

11-25

5. Berdasarkan RPJP Provinsi Sulawesi Tengah, Kepulauan Togean termasuk ke dalam Kawasan Parigi dsk yang menjadi Pusat Kegiatan Lokal dengan sektor pariwisatanya.

6. Berdasarkan RPJM Provinsi Sulawesi Tengah, Kepulauan Togean ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Kepulauan Togean di Kabupaten Tojo Una-una dengan area seluas kurang lebih 100.000 Ha.

7. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.418/Menhut-II/2004, menyebutkan bahwa perubahan fungsi kawasan hutan dan penunjukan kawasan perairan yang terletak di Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah Menjadi Taman Nasional Kepulauan Togean

11.9. Isu Strategis

Kepulauan Togean merupakan salah satu Taman Nasional yang berada di Sulawesi Tengah yang telah ditetapkan oleh RTRWN. Kepulauan ini memiliki potensi wisata bahari yang sangat potensial dengan keindahan terumbu karang dan biota lautnya. Namun keberadaanya belum didukung oleh kelengkapan prasarana dan sarana yang memadai sehingga belum dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Mayoritas penduduk Kepulauan Togean bermatapencaharian sebagai pelaut dan nelayan mengingat potensi dari kepulauan ini adalah potensi lautnnya. Akan tetapi, karena kurangnya kesadaran menjaga lingkungan dan keterbatasan mengenai teknologi mengakibatkan pengambilan hasil laut secara ilegal yang membuat kerusakan pada ekosistem laut khususnya terumbu karang.

Page 26: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Gambar 11.16

Rencana Pola Ruang Wilayah Nasional

Page 27: Profil Wilayah Kepulauan Togean

Judul

11-27

Gambar 11.17

Rencana Pola Ruang Wilayah Provinsi

Page 28: Profil Wilayah Kepulauan Togean