profil riau

Upload: coq00

Post on 17-Jul-2015

522 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

PROFIL KAWASAN PERBATASAN PROVINSI RIAU I. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis Secara geografis, Provinsi Riau di sebelah utara berbatasan dengan Selat Singapura dan Selat Malaka, di sebelah Selatan dengan Provinsi Jambi dan Selat Baerhala, di sebelah Timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan (Provinsi Kepulauan Riau) dan sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Sumatera Utara. Luas provinsi Riau adalah 111.228.65 Km yang terdiri darai pulau-pulau dan lautan. Keberadaannya membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut Cina Selatan. Provinsi Riau memiliki 3 ( tiga ) kabupaten yang berbatasan dengan wilayah Negara lain yaitu : 1. Kabupaten Rokan Hilir 2. Kabupaten Bengkalis 3. Kota Dumai

\

PROFIL LOKPRI PROVINSI RIAU

Tabel 1 Data Luas Kabupaten NAMA KABUPATEN/KOTA Kabupaten Bengkalis Kota Dumai IBUKOTA Bengkalis Dumai LUAS (KM) 8.437 2.039 13.798 7.676 10.928 7.656 633 12.404 8.961 7.230 82.336 JARAK KE IBUKOTA PROVINSI (KM) 130 127 211 156 51 116 48 194 134 74

Kabupaten Indragiri Tembilahan Hilir Kabupaten Indragiri Rengat Hulu Kabupaten Kampar Bangkinang Kabupaten Kuantan Singingi Kota Pekanbaru Kabupaten Pelalawan Kabupaten Rokan Hilir Kabupaten Rokan Hulu Kabupaten Siak Teluk Kuantan Pekanbaru Pangkalan Kerinci Bagan SiapiApi Pasir Pengarayan Siak Sri Indrapura

Lintas Batas, Berdasarkan hasil perjanjian Antara Pemerintah Indonesia dan dan Pemerintah Malaysia tentang Lintas Batas, tanggal 12 Januari 2006 terdapat 11 titik lintas batas antara Indonesia dengan Malaysia di Provinsi Riau, yaitu

PROFIL LOKPRI PROVINSI RIAU

2

Tabel 2 Titik Lintas Batas Indonesia-Malaysia di Provinsi RiauINDONESIA (RIAU) Kabupaten Rokan Hilir Rokan Hilir Bengkalis Bengkalis Bengkalis Bengkalis Bengkalis Titik Lintas Batas Panipahan Sinaboi Tanjung Medang Selat Baru Tanjung Samak Sungai Pakning Teluk Belitung Serapung Guntung Kuala Enok Wilayah Akses Limit to Panipahan Village Only Limit to Sinaboi Village Only Limit to Rupat Sub District Only Limit to Selat Baru and Bengkalis Town Only Limit to Rangsang Sub District Only Limit to Sungai Pakning Town Only Limit to Teluk Betung Town Only Limit to Kuala Kampar Sub District Only Limit to Sungai Guntung Town Only Limit to Kuala Enok Town Only Negara Bagian Melaka Jeti Kuala Linggi Pelabuhan Sungai Melaka Johor Muar Batu Pahat 1. Tanjung Belungkor 2. Tanjung Pengelih Kukup Jeti Mersing Negeri Sembilan MALAYSIA Titik Wilayah Akses Lintas Batas Jeti Limit to Jasin Town Sungai Only Rambai Limit to Alor Gajah Town Only Within the City of Melaka Only Stulang Laut Limit to Johor Baharu City Only

Limit to Muar Town Only Limit to Batu Pahat Only Limit to Pengerang Sub District Only Limit to Kukup Town Only Limit to Jeti Mersing Town Only Port Dickson Limit to Port Dickson Town Only

Pelalawan Inhil Inhil

B. Kondisi DemografisJumlah penduduk Kabupaten/Kota di wilayah perbatasan tahun 2005 berjumlah 1,3 juta jiwa atau 28,5% dari total penduduk Provinsi Riau. Jumlah penduduk di wilayah perbatasan terbesar dimiliki Kabupaten Bengkalis dan terendah dimiliki Kabupaten Dumai. Kondisi pendidikan berdasarkan indikator Angka Melek Huruf diantaar kabupaten/kota wilayah perbatasan, AMH terendah berada

PROFIL LOKPRI PROVINSI RIAU

3

Kabupaten Rokan Hilir (88,8%), dan merupakan AMH terendah pula diantara kabupaten/kota di Provinsi Riau. Kondisi AMH terbaik diwilayah perbatasan berada di Kota Dumai (99,10%). Tabel 3 Jumlah Penduduk menurut jenis Kelamin TAHUN Jumlah Pria (jiwa) Jumlah Wanita (jiwa) Total (jiwa) Pertumbuhan Penduduk (%) Kepadatan Penduduk (jiwa/Km) 2010 2009 2008

2.854.989 2.794.617 1.934.399 2.688.042 2.511.916 1.821.086 5.543.031 5.306.533 3.755.485 4 62 -

C.

1. 2. 3. 4. 5.

Potensi Potensi SDA Provinsi Riau belum mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat sebagaimana terlihat masih banyaknya keluarga miskin dan pengangguran, antara lain : Perkebunan (Gambir, Kakao, Karet, Kelapa, Kelapa Sawit, Kopi) Perikanan Pertanian Pertambangan Peternakan

PROFIL LOKPRI PROVINSI RIAU

4

Gambar 1 POTENSI PERKEBUNAN KELAPA Gambar 2

Gambar 3 HASIL BUDI DAYA MADU Gambar 4 HASIL PERIKANAN

PROFIL LOKPRI PROVINSI RIAU

5

Gambar 5 POTENSI PERTANIAN

Gambar 6 PROFIL LOKPRI PROVINSI RIAU 6

POTENSI SAYURAN

Gambar 7 POTENSI PERTAMBANGAN

PROFIL LOKPRI PROVINSI RIAU

7

D. Infrastruktur Infrastruktur Fisik RENCANA SATUAN Jalan K.A Jalan Kabupaten 1.200 250 Km L/dtk LOKASI KOTA/KAB KETERANGAN Pekanbaru Dumai Pembangunan highway PekanbaruTanjungbuton-, Pekanbaru-Kuala Enok Pembangunan ringroad di kota Pekanbaru Duri Area. Ditawarkan bekerjasama dengan investor 8

Jalan Negara

430

Km

-

Jalan Propinsi

632

Km

-

PROFIL LOKPRI PROVINSI RIAU

Jalan Tol Pelabuhan Laut Pembangkit Listrik

569 3.000

Km Ha

-

Lokasi : Pelintung Termasuk Kawasan Industri Lokasi : Cerenti dan Peranap

1.200

MW

-

PROFIL KABUPATEN ROKAN HILIR, PROVINSI RIAU II. GAMBARAN UMUM B. Kondisi Geografis Kabupaten Rokan Hilir merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis, sesuai dengan Undang undang nomor 53 tahun 1999. Wilayah Kabupaten Rokan Hilir terletak pada bagian pesisir timur Pulau Sumatera antara 1014 2030 LU dan 100016 101021 BT. Luas wilayah Kabupaten Rokan Hilir adalah 8.881,59 Km2, dimana Kecamatan Tanah Putih merupakan kecamatan terluas yaitu 1.933,23 Km2 dan kecamatan yang wilayahnya terkecil adalah Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan dengan Luas Wilayah 198,39 Km2. Gambar 1 PETA KAB. ROKAN HILIR

PROFIL LOKPRI PROVINSI RIAU

9

C.

Kondisi Demografis Kabupaten Rokan Hilir memiliki batas batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara : Propinsi Sumatera Utara dan Selat Malaka - Sebelah Selatan : Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Rokan Hulu - Sebelah Timur : Kota Dumai - Sebelah Barat : Propinsi Sumatera Utara Dalam wilayah Kabupaten Rokan Hilir terdapat 16 sungai yang dapat dilayari oloeh kapal pompong, sampan dan perahu sampai jauh ke daerah hulu sungai. Diantara sungai sungai tersebut yang sangat penting sebagai sarana perhubungan utama dalam perekonomian penduduk adalah Sungai Rokan dengan panjang 350 Km. Kabupaten Rokan Hilir memiliki iklim tropis dengan jumlah curah hujan 1.808,5 mm/tahun dan temperatur udaranya berkisar pada 24-32C. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Februari s/d bulan Agustus. Sementara musim hujan terjadi pada bulan September s/d Januari dengan jumlah ratarata hujan 69 hari, curah hujan tertinggi adalah di Kecamatan Bangko, yaitu 2.710 mm/tahun dan curah hujan terendah di

PROFIL LOKPRI PROVINSI RIAU

10

Kecamatan Tanah Putih dengan jumlah 1.443,8 mm/tahun. (BPS, 2006). Kabupaten Rokan Hilir dengan Ibu Kota "Bagan Siapi-api" terletak disebelah timur Sungai Rokan. Tempat ini merupakan sebuah perkampungan ikan yang berada pada pantai timur pulau Sumatera. Hasil produksinya seperti Ikan Asin dan Udang diekspor keseluruh wilayah yang ada di Indonesia. Kota lain yang berperan penting di kabupaten ini adalah bagan Batu yaitu berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara.

Tabel 1 Luas Kabupaten Menurut Kecamatan NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. KECAMATAN Kecamatan Bangko Kecamatan Sinaboi Kecamatan Rimba Melintang Kecamatan Bangko Pusako Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan Kecamatan Tanah Putih Kecamatan Kubu IBUKOTA Bagan siapiapi Sinaboi Rimba Melintang Bangko Kanan Melayu Besar LUAS WILAYAH (Km2) 940,56 335,48 235,48 732,52 198,39 1.915,23 1.061,06 847,35 984,90 445,55 669,63 284,31 231,13

Sedinginan Teluk Merbau Kecamatan Bagan Sinembah Bagan Batu Kecamatan Pujud Pujud Kecamatan Simpang Kanan Simpang Kanan Kecamatan Pasir Limau Panipahan Kapas Kecamatan Batu Hampar Bantayan Kecamatan Rantau Kopar Rantau Kopar

Tabel 2 PROFIL LOKPRI PROVINSI RIAU 11

Sex Ratio Penduduk Menurut KecamatanNO KECAMATAN LAKI LAKI PEREMPUAN LAKI LAKI+ PEREMPUAN SEX RATIO

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

Kecamatan Bangko Kecamatan Sinaboi Kecamatan Rimba Melintang Kecamatan Bangko Pusako Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan Kecamatan Tanah Putih Kecamatan Kubu Kecamatan Bagan Sinembah Kecamatan Pujud Kecamatan Simpang Kanan Kecamatan Pasir Limau Kapas Kecamatan Batu Hampar Kecamatan Rantau Kopar

46.056 5.722 16.291 23.749 4.987 24.896 19.367 66.657 29.115 12.166 19.082 3.440 3.730

45.872 5.531 15.841 23.278 4.791 24.550 18.945 65.994 28.312 11.760 18.518 3.315 3.578

91.928 11.253 32.132 47.027 9.778 49.446 38.312 132.651 57.427 23.926 37.600 6.755 7.308

100,40 103,45 102,84 102,02 104,09 101,41 102,23 101,00 102,84 103,45 103,05 103,77 104,25

Tabel 3 Kepadatan Penduduk Menurut KecamatanNO KECAMATAN LUAS WILAYAH (Km2) JUMLAH PENDUDUK KEPADATAN PENDUDUK

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

Kecamatan Bangko Kecamatan Sinaboi Kecamatan Rimba Melintang Kecamatan Bangko Pusako Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan Kecamatan Tanah Putih Kecamatan Kubu Kecamatan Bagan Sinembah Kecamatan Pujud Kecamatan Simpang Kanan Kecamatan Pasir Limau Kapas Kecamatan Batu Hampar Kecamatan Rantau Kopar PROFIL LOKPRI PROVINSI RIAU

940,56 335,48 235,48 732,52 198,39 1.915,23 1.061,06 847,35 984,90 445,55 669,63 284,31 231,13

91.928 11.253 32.132 47.027 9.778 49.446 38.312 132.651 57.427 23.926 37.600 6.755 7.308

98 34 136 64 49 26 36 157 58 54 56 24 32 12

D. Potensi Lebih dari 55 % perekonomian Kabupaten Rokan Hilir bersumber dari sektor pertanian, sehingga pembangunan bidang ekonomi dititikberatkan pada sektor pertanian guna mendorong dan menopang sektor industri dan sektor perdagangan serta sektor sektor lainnya. Pembangunan sektor pertanian diarahkan untuk meningkatkan produksi pangan yaitu beras, palawija dan hortikultura. Peningkatan produksi perkebunan lainnya melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan rehabilitasi tanaman perkebunan. Pada tahun 2009 luas lahan di Kabupaten Rokan Hilir tercatat 888.159 ha. Lahan yang digunakan untuk hutan negara 125.711 ha (14,15 persen), perkebunan 257.169 ha (28,96 persen), tegal/kebun/ladang/huma 50.944 ha (5,47 persen), pekarangan/lahan untuk bangunan dan halaman sekitarnya 41.448 ha (4,67 persen), rawa rawa yang tidak diusahakan 50.055 (5,64 persen) tanaman kayu kayuan 172.318 ha (19,40 persen), lahan yang sementara tidak diusahakan 21.384 ha (2,41 persen), sawah 61.767 ha (6,95 persen), padang rumput 193 ha (0,02 persen), kolam /empang seluas 121 ha (0,01 persen) dan sisanya seluas 107.046 ha (12,05 persen) digunakan untuk lain lain. Data tanaman pangan meliputi luas panen dan produksi tanaman bahan makanan, sayur sayuran dan buah buahan yang diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Rokan Hilir. Selama periode 2009 luas panen tanaman padi adalah 79.035 ha, yang terdiri dari padi sawah 78.960 ha dan padi ladang 75 ha. Sedangkan produksinya 137.735 ton yang terdiri dari padi sawah 137.567 ton dan padi ladang 167 ton. Sedangkan luas panen tanaman pangan lainnya hanya 3,42 persen dari total luas panen tanaman pangan yaitu 2.801 ha dengan produksi 8.585 ton. Luas panen tanaman sayur sayuran adalah 649 ha dengan produksi 4.020 ton, sedangkan produksi tanaman buah buahan sebesar 7,101 ton.

PROFIL LOKPRI PROVINSI RIAU

13

Perkebunan mempunyai kedudukan yang penting didalam perkembangan pertanian baik ditingkat nasional maupun regional. Tanaman perkebunan yang merupakan tanaman perdagangan yang cukup potensial di daerah ini ialah kelapa sawit, karet dan kelapa. Pada tahun 2009 luas areal perkebunan adalah 242.105 ha dengan produksi 3.386.654,27 ton, yang terdiri dari 3.296.430 ton kelapa sawit, 65.316,74 ton karet, 24.808,50 ton kelapa, 5,61 ton kopi dan 92,72 ton kakao.

Pembangunan subsektor peternakan tidak hanya untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak dalam usaha memperbaiki gizi masyarakat tetapi juga untuk meningkatkan pendapatan peternak. Populasi ternak di Kabupaten Rokan Hilir pada tahun 2007 *) tercatat : sapi 7.419 ekor, kerbau 1.263 ekor, kambing/domba 42.670 ekor dan babi 9.687 ekor. Gambar 2 POTENSI PERKEBUNAN SAWIT Informasi lain yang diperoleh dinas peternakan adalah jumlah ternak yang dipotong. Pada tahun 2007 tercatat sebanyak 867 ekor sapi, 129 ekor kerbau, 43.119 ekor kambing/domba dan 9.031 ekor babi. Sementara itu produksi daging sapi tahun 2007 sebesar 50,60 ton dengan nilai mencapai Rp 2.024.000.000, daging kerbau sebesar 11,41 ton dengan nilai Rp 456.400.000 dan daging kambing sebesar 57,68 ton dengan nilai sebesar Rp PROFIL LOKPRI PROVINSI RIAU 14

2.134.160.000, sedangkan produksi unggas pada tahun 2007 berupa ayam buras/kampung sebanyak 576.545 ton, telur ayam buras/kampung sebanyak 496,43 ton dan telur itik mencapai 301,64 ton. Nilai seluruh produksi unggas di Kabupaten Rokan Hilir tahun 2007 mencapai Rp 18.518.740,00. Produksi perikanan di Kabupaten Rokan Hilir sebagian besar berasal dari perikanan laut. Data menunjukkan bahwa dari sejumlah 59.054,70 ton produksi ikan pada tahun 2009 sebanyak 58.980 ton atau 99,87 persen merupakan hasil perikanan laut dan perairan umum dan hanya 75 ton (0,13 persen) hasil dari perikanan budidaya. Bila dibandingkan dengan total produksi ikan pada tahun sebelumnya yang berjumlah 54.112,01 ton berarti produksi perikanan mengalami kenaikan sebanyak 2,09 persen. Gambar 3 BUDI DAYA PENYU

Hutan mempunyai peranan yang penting bagi stabilitas keadaan susunan tanah dan isinya. Luas hutan di Kabupaten Rokan Hilir adalah 903.698 hektar. Bila dirinci menurut fungsinya seluas 86.466 ha merupakan hutan lindung, 7.153 ha, Hutan suaka alam, 220 ha, hutan produksi, 589.451 ha kawasan perkebunan, pertanian, pariwisata, industri dan lain-lain. Pada tahun 2009 tercatat produksi hasil hutan sebanyak 200.489.991 m3. E. Infrastruktur Prasarana jalan merupakan urat nadi kelancaran lalu lintas di darat. Lancarnya lalu lintas akan sangat menunjang perkembangan perekonomian suatu daerah. Di daerah Rokan Hilir pada tahun 2009 tercatat panjang jalan Kabupaten 2.311 km, panjang jalan propinsi 149 km dan panjang jalan negara 120 km serta panjang jembatan pada jalan negara dan propinsi 1.256 m. Dilihat dari jenis dan permukaannya, sebagian besar jalan kabupaten berupa jalan tanah yaitu sepanjang PROFIL LOKPRI PROVINSI RIAU 15

829,76 km (35,90 persen). Panjang jalan Kabupaten yang berupa jalan aspal sepanjang 699,84 km (30,28 persen). Sedangkan yang permukaannya beton dan kerikil masing masing sepanjang 488,52 km (21,14 persen) dan 292,93 km (12,68 persen). Dari keseluruhan jalan kabupaten hanya 43,48 persen yang kondisinya baik. Sebanyak 24,67 persen berkondisi sedang, 10,95 persen dengan kondisi rusak dan 2,33 persen jalan kabupaten rusak berat. Sedangkan jalan propinsi sepanjang 107,95 km (72,13 persen) dengan jenis permukaan aspal. Sisanya dengan permukaan kerikil sepanjang 41,70 km (27,87 persen). Sebanyak 74,94 persen dari jalan propinsi dengan kondisi baik. Jalan propinsi yang sedang sebesar 21,72 persen, sedangkan untuk yang kondisinya rusak sebesar 3,34 persen. Seluruh jalan negara yang berpermukaan aspal. Sedangkan kondisinya, 60 persen baik dan 40 persen yang masuk kategori sedang. Seperti halnya pada tahun sebelumnya, pada tahun 2009 ini tidak ada perubahan panjang konstruksi jembatan pada jalan negara dan propinsi. Tercatat sebagian besar yaitu sepanjang 785 m (62,50 persen) yang konstruksinya berupa rangka. Sedangkan konstruksi jembatan yang berupa komposit hanya 251 m (19,98 persen). Untuk konstruksi jembatan yang berupa kayu dan beton hanya sepanjang 206 m (16,40 persen) dan 14 m (1,12 persen). Dari catatan yang diterima dari kantor imigrasi Bagansiapiapi terdapat 3.336 SPRI (paspor) yang dikeluarkan, dengan jumlah paspor yang tidak jauh berbeda antar laki laki dan perempuan, yaitu 1.668 (50 persen) paspor untuk laki laki dan 1.668 (50 persen) paspor untuk perempuan. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi kenaikan jumlah paspor yang dikeluarkan kantor imigrasi Bagansiapiapi sebesar 11,9 persen untuk laki laki dan untuk perempuan sebesar 18,7 persen. Secara keseluruhan kenaikan jumlah paspor yang dikeluarkan sebesar 18,13 persen. II. RENCANA PENGEMBANGAN PROFIL KECAMATAN PASIR LIMAU KAPAS 16

PROFIL LOKPRI PROVINSI RIAU

KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI RIAU III. GAMBARAN UMUM F. Kondisi Geografis Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 23. Tahun 2002 tentang Pembentukan Kecamatan Pasir Limau Kapas di Kabupaten Rokan Hilir menetapkan bahwa Kecamatan Pasir Limau Kapas merupakan Kecamatan baru pada bulan Oktober Tahun 2002, sesuai Perda 23 Tahun 2002 dan lembaran Daerah Tahun 2002 seri D Lembaran daerah Nomor 25 tentang Pembentukan Kecamatan Pasir Limau Kapas , Simpang Kanan, Pujud dan Kecamatan Sinaboi. Kecamatan Pasir Limau Kapas ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Rokan Hillir sebagai Kecamatan definitif yaitu Kecamatan Pasir Limau Kapas yang terpisah dari kecamatan Kubu. Setelah Kecamatan Pasir Limau Kapas di definitifkan terpisah dari Kecamatan Kubu, oleh Pemerintah Kabupaten Rokan Hillir maka Kecamatan Pasir Limau Kapas memiliki 4 ( empat ) Kepenghuluan yaitu Kepenghuluan Panipahan, Teluk Pulai, Pasir Limau Kapas dan Sungai Daun dan saat ini Jumlah 7 ( tujuh ) Kepenghuluan yaitu Kepenghuluan Panipahan Darat, Panipahan Laut dan Pulau Jemur. . Secara geografis, Kecamatan Pasir Limau Kapas luas wilayah 1.206,72 Km yang memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut : sebelah Barat berbatasan dengan Sumatera Utara, sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka, Sebelah Utara Berbatasan dengan Sumatera Utara, Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kecamatan Simpang Kanan. Di Kecamatan Pasir Limau Kapas terdapat pulau-pulau kecil terluar (PPKT), yaitu Pulau Batu Mandi. Sebagai sungai yang ada di Kecamatan Pasir Limau Kapas memiliki peranan penting sebagai lalu lintas penduduk dan sumber ekonomi masyarakat diantaranya Sungai Panipahan, Sungai Teluk Pulai, Sungai Pasir Limau Kapas dan sungai Daun. Sebagian besar Wilayah Kecamatan Pasir Limau Kapas terdiri daratan rendah yang terletak di pesisir pantai Kabupaten Rokan Hilir,

PROFIL LOKPRI PROVINSI RIAU

17

Tabel 1 DESA DAN KELURAHAN DI KEC. PASIR LIMAU KAPAS LUAS WILAYAH NO DESA/KELURAHAN (Km2) 1. Panipahan 2. Panipahan Darat 3. Panipahan Laut 4. Pasir Limau Kapas 5. Sungai Daun 6. Teluk Pulai 7. Pulau Jemur G. Kondisi Demografis Jumlah penduduk, Rumah Tangga, Luas Wilayah, Kepadatan Penduduk dan Kepadatan Rumah Tangga menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Pasir Limau Kapas. Tabel 2 JUMLAH PENDUDUK JUMLAH JUMLAH NO. DESA/KELURAHAN RUMAH PENDUDUK TANGGA 1. Panipahan 8.101 40 2. Panipahan Darat 11.302 51 3. Panipahan Laut 2.527 21 4. Pasir Limau Kapas 4.000 26 5. Sungai Daun 3.711 23 6. Teluk Pulai 8.591 50 7. Pulau Jemur 511 8 JUMLAH 38.743 219 H. POTENSI Pertanian Tanaman Pangan, melalui program dan kegiatan usaha tani yang telah dilakukan secara bertahap diharapkan akan terjadi peningkatan luas`lahan dan produksi dari berbagai jenis Tanaman dan lahan yang digunakan untuk lahan perkebenunan.

PROFIL LOKPRI PROVINSI RIAU

18

Perikanan untuk sektor perikanan di kecamatan Pasir limau kapas dapat mendukung peningkatan Produksi dan secara tidak langsung dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, setaip tahun rata-rata menghasilkan 35.500 Ton dari hasil tangkap masyarakat di Perairan Kecamatan Pasir Limau Kapas. Tabel 3 PRODUKSI PERIKANAN TAHUN 2010 NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. JENIS IKAN Rucah Senangin Gulama Lomek Kembung Bawal Pari Malung Duri Cencaru Bulu Ayam Belanak Biang-Biang Sebelah Hiu Parang-Parang Tenggiri Selar Mayung Kakap Senohong Talang/Pandan Udang Putih Udang Merah Udang Swallow Udang Kelong Jumlah JUMLAH (Ton) 5.644,7 2.554 1.632 915 882,1 775,1 670,2 475,9 383,4 363,5 289,3 264,7 233,4 200 152,6 99 44,5 31,7 10 5,7 4,0 1,8 8,3 22,4 64 2,7 15.730

Terdapat Industri pengolahan ikan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Pasir Limau Kapas. PROFIL LOKPRI PROVINSI RIAU 19

Perkebunan yang dikelola oleh masyarakat seperti Kelapa mencapai 75.550 Ton setiap Tahun dan Kelapa sawit mencapai 95.760 Ton setiap Tahun yang terletak di Kepenghuluan Panipahan Laut Pasir Limau Kapas dan Sungai Danau. Dibidang Pariwisata akan di tingkatkan walaupun arus kunjungan wisatawan ke Kecamatan Pasir Limau Kapas belum signifikan jumlahnya. Untuk itu Pemerintah terus menerus mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung, seperti perencanaan dan pengembangan pembangunan dan pelabuhan laut di Kecamatan Pasir Limau Kapas. Gambar 1 PENANGKARAN PENYU

I.

Infrastruktur (yang terkait dengan lokpri) Infrastruktur Fisik Gambar 2 PULAU BATU MANDI (Karena rusak tidak ditempati, penjaga di P. Jemur)

Gambar 3 PELABUHAN PASIR LIMAU KAPAS Gambar 4 JALAN PENGHUBUNG PROFIL LOKPRI PROVINSI RIAU 20

Gambar 5 ABRASI PANTAI

Gambar 6 RUMAS DINAS PEMDA DI P. JEMUR (KOSONG)

Gambar 7 INFRASTRUKTUR PEMERINTAHAN

Gambar 8 KAPAL PENANGKAP IKAN IV. PERMASALAHAN A. Aspek pertahanan dan keamanan 1. Pembangunan sarana dan prasarana 2. Segera di bangunan Mercusuar /Reklamasil 3. Pengadaan Kapal Patroli 4. Pengadaan Kapal Speed boat 5. Rawan terhadap tindakan berbagai illegal fishing 6. Pembangunan Pos Jaga. B. Aspek ekonomi kawasan 1. Pembangunan sarana dan prasarana Dermaga 2. Perlu Kapal penampung ikan 3. Pengembangan Pariwisata 4. Perlu kapal penampung ikan t C. Aspek pelayanan sosial dasar 1. Jaringan telekomunikasi yang terbatas 2. Keterbatasan sarana pendidikan PROFIL LOKPRI PROVINSI RIAU 21

3. 4. 5. 6. 7. 8.

Keterbatasan sarana kesehatan Pembangunan Puskesmas; Pembangunan dermaga yang sudah rusak;/ tidak ada Pembangunan Jalan dan Dermaga Ferry; Pembangunan Jalan penghubung Pembangunan Mes Jaga/Renovasi

D. Aspek kelembagaan 1. Pengembangan sarana dan prasarana SDM 2. Peningkatan Kelembagaan Pengelola Perbatasan 3. Sosialisasi, dan bintek bagi pengelola perbatasan 4. Pengadaan Kapal Speed boat sebagai kendaraan dinas bagi Dinas Perikanan dan Kabupaten Rokan Hilir dalam rangka pembinan dan bimbingan teknis. 5. Perlu ada transportasi yang memadai V. RENCANA PENGEMBANGAN

PROFIL LOKPRI PROVINSI RIAU

22