profil perairan danau toba dan sekitarnya di wilayah pemerintah kabupaten samosir

21
Rona Awal Ekosistem Kawasan Danau Toba 18 BAB II KABUPATEN SAMOSIR I. Letak Geografis dan Tata Guna Lahan 1. Letak Geografis Kabupaten Samosir terletak antara Koordinat 2 0 24’LU-2 0 .45”LU/98 0 21’BT- 99 0 ’05”BT dengan luas wilayab 2.069.05 km 2 , yang terdiri dari luas daratan 1.444.25 km 2 dan luas danau 624.80 km 2 . Kabupaten Samosir berbatasan dengan 7 (tujuh) Kabupaten yaitu : Sebelah Utara dengan Kab. Karo dan Kab. Simalungun. Sebelah Timur dengan Kab. Toba Samosir. Sebelah Selatan dengan Kab. Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan. Sebelah Barat dengan Kab. Dairi dan Pak-pak Barat. Kabupaten Samosir terletak pada wilayah dataran tinggi, dengan ketinggian antara 904-2.157m diatas permukaan laut, dengan topografi dan kontur tanah yang beranekaragam yaitu datar, landai, miring dan terjal. Struktur tanahnya labil dan berada pada wilayah gempa tektonik dan vulkanik. 2. Tata Guna Lahan Kabupaten Samosir terdiri dari 9 Kecamatan, 6 Kecamatan berada pada Pulau Samosir dan 3 Kecamatan berada pada daratan Pulau Sumatera dengan luas seluruhnya 1.444.25 km 2 .

Upload: helmut-todo-tua-simamora

Post on 25-Nov-2015

176 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

  • Rona Awal Ekosistem Kawasan Danau Toba 18

    BAB II

    KABUPATEN SAMOSIR

    I. Letak Geografis dan Tata Guna Lahan

    1. Letak Geografis

    Kabupaten Samosir terletak antara Koordinat 2024LU-20.45LU/98021BT-99005BT dengan luas wilayab 2.069.05 km2, yang terdiri dari luas daratan 1.444.25 km2 dan luas danau 624.80 km2. Kabupaten Samosir berbatasan dengan 7 (tujuh) Kabupaten yaitu : Sebelah Utara dengan Kab. Karo dan Kab. Simalungun. Sebelah Timur dengan Kab. Toba Samosir. Sebelah Selatan dengan Kab. Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan. Sebelah Barat dengan Kab. Dairi dan Pak-pak Barat. Kabupaten Samosir terletak pada wilayah dataran tinggi, dengan ketinggian antara 904-2.157m diatas permukaan laut, dengan topografi dan kontur tanah yang beranekaragam yaitu datar, landai, miring dan terjal. Struktur tanahnya labil dan berada pada wilayah gempa tektonik dan vulkanik.

    2. Tata Guna Lahan

    Kabupaten Samosir terdiri dari 9 Kecamatan, 6 Kecamatan berada pada Pulau Samosir dan 3 Kecamatan berada pada daratan Pulau Sumatera dengan luas seluruhnya 1.444.25 km2.

  • Rona Awal Ekosistem Kawasan Danau Toba 19

    Tabel II.1 Kecamatan dan luas di Pulau Samosir. No Kecamatan Luas (km2) Ratio Terhadap Total Kabupaten (%) Letak

    1 Simanindo 198,20 13,7 Pulau Samosir 2 Pangururan 121,43 8,4 Pulau Samosir 3 Palipi 129,55 9 Pulau Samosir 4 Nainggolan 87,86 6 Pulau Samosir 5 Onan Runggu 60,89 4,2 Pulau Samosir 6 Ronggur Ni Huta 94,87 6,5 7 Sitio-tio 50,76 3,5 Pulau Sumatera 8 Harian 560,45 39 Pulau Sumatera 9 Sianjur Mula-mula 140,24 9,7 Pulau Sumatera Jumlah 1.444,25 100

    Sumber : Kecamatan dalam angka

    Kecamatan yang terluas di Kabupaten Samosir adalah Kecamatan Harian sekitar 560.45 km2 dan yang terkecil adalah Kecamatan Sitio-tio 50,76 km2.

    Dari seluruh penggunaan lahan pada Kabupaten Samosir bagian terluas adalah lahan lainnya yang terdiri dari Hutan, Semak, belukar dan lahan kritis yaitu 60.963 Ha dan bagian paling kecil merupakan lahan yang digunakan untuk bangunan/permukiman dan pekarangan 2.037 Ha.

    Tabel II.2 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan di Kab. Samosir Luas Penggunaan Tanah (Ha)

    No

    Kecamatan Tanah Sawah

    Tanah Kering

    Bangunan/ Pekarangan Lainnya

    1 Simanindo 559 17.452 375 1.434 2 Pangururan 121 0 0 0 3 Palipi 1.274 1.315 687 9.679 4 Nainggolan 869,6 468,1 113.0 7.335,3 5 Onan Runggu 709 1.064 118 4.198 6 Ronggur Ni Huta 244 4.311 393 4.539 7 Sitio-tio 276 1.070 173 3.099 8 Harian 516 27.108 131 28.290 9 Sianjur Mula-mula 443 11.032 160 2.389

    Jumlah 5.011,6 63.820 2.037 60.963 Sumber : Kecamatan dalam angka

    II. Kependudukan

    Jumlah penduduk Kabupaten Samosir pada Tahun 2007 sekitar 131.116 jiwa (27.215 RT), dengan rata-rata jumlah anggota rumah tangga sebanyak 4 org/RT. Penduduk terbanyak berada di Kecamatan Pangururan dan yang paling sedikit berada di Kecamatan Harian. Kepadatan penduduk yang tertinggi berada di Kecamatan Pangururan yaitu 235.1 jiwa/km2, sedangkan yang terendah berada di Kecamatan Harian yaitu 14.4 jiwa/km2. Jika dilihat secara keseluruhan kepadatan penduduk di Kabupaten Samosir sebesar 1.198,87 jiwa/km2. Berdasarkan jenis kelamin terdapat sekitar 64.132 jiwa laki-laki dan 66.984 jiwa perempuan.

  • Rona Awal Ekosistem Kawasan Danau Toba 20

    Tabel II.3 Jumlah Penduduk, Kepadatan dan Jenis-jenis kelamin Kab. Samosir No Kecamatan Luas/ km2

    Pddk Jiwa

    Kepdt Jiwa/km2 Jlh RT

    LK Jiwa

    PR Jiwa

    1 Simanindo 198,20 22.188 111,9 4.768 10.876 11.312 2 Pangururan 121,43 28.553 235,1 5.661 14.014 14.539 3 Palipi 129,55 17.629 136,1 3.646 8.783 8.846 4 Nainggolan 87,86 15.022 171,0 3.062 7.201 7.821 5 Onan Runggu 60,89 12.016 197,3 2.729 5.689 6.327 6 Ronggur Ni Huta 94,87 9.114 96,07 1.812 4.403 4.711 7 Sitio-tio 50,76 8.361 164,7 1.763 4.078 4.283 8 Harian 560,45 8.096 14,4 1.631 4.032 4.064 9 Sianjur Mula-mula 140,24 10.137 72,3 2.143 5.056 5.081 Jumlah 1.444,25 131.116 1.198,87 27.215 64.132 66.984

    Sumber : Kecamatan dalam angka

    III. Komponen Pendidikan

    Pendidikan mempunyai peranan penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan pada segala bidang. Pendidikan menjadikan manusia cerdas dan terampil. Keberhasilan peningkatan kecerdasan dan keterampilan masyarakat tergantung pada ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan seperti gedung sekolah dan tenaga pendidik. Tabel II.4 Fasilitas Pendidikan di Kab. Samosir

    Jumlah Sekolah No Kecamatan TK SD SMP SMA 1 Simanindo 0 30 5 2 2 Pangururan 0 38 6 7 3 Palipi 0 28 6 3 4 Nainggolan 1 22 3 2 5 Onan Runggu 0 21 3 1 6 Ronggur Ni Huta 0 12 3 0 7 Sitio-tio 0 18 3 0 8 Harian 0 13 2 0 9 Sianjur Mula-mula 0 21 2 1 Jumlah 1 203 33 16

    Sumber : Kecamatan dalam angka

    Gedung Sekolah di Dusun Sitio-tio Kecamatan Sianjur Mula-mula

  • Rona Awal Ekosistem Kawasan Danau Toba 21

    IV. Komponen Kesehatan Masyarakat

    Aspek kesehatan merupakan unsur penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kondisi kesehatan masyarakat sangat ditentukan oleh kondisi sanitasi lingkungan dan higienitas serta pola hidup masyarakat. Jenis penyakit yang umum diderita masyarakat Kabupaten Samosir seperti pada tabel berikut : Tabel II.5 Jenis Penyakit Masyarakat

    No Jenis Penyakit

    1 ISPA (Infeksi Akut Saluran Pernafasan Bagian Atas 2 Diare 3 Cacingan 4 Disentri 5 Bronchitus 6 Sakit Kepala

    Aspek yang juga penting dalam menunjang kesehatan masyarakat adalah ketersediaan sarana kesehatan dan tenaga kesehatan. Adapun kondisi keberadaan fasilitas kesehatan adalah sebagai berikut :

    Tabel II.6 Jenis Sarana Kesehatan di Kab. Samosir

    Jenis Sarana Kesehatan No Kecamatan RS Pusk Pustu BPU Polin des Posyd

    Jumlah

    1 Simanindo 0 3 3 0 11 29 46 2 Pangururan 1 1 4 3 2 12 23 3 Palipi 0 1 4 0 9 0 14 4 Nainggolan 1 1 0 1 14 0 17 5 Onan Runggu 0 1 4 1 5 0 11 6 Ronggur Ni Huta 0 1 7 0 4 12 24 7 Sitio-tio 0 2 5 1 3 10 21 8 Harian 0 1 4 0 8 16 29 9 Sianjur Mula-mula 0 1 1 2 10 10 24 Jumlah 2 12 32 8 66 89 209

    Sumber : Kecamatan dalam angka

    V. Komponen Lingkungan Fisika Kimia

    1. Iklim Iklim Kabupaten Samosir tergolong ke dalam iklim tropis basah dengan suhu

    berkisar antara 20,6-21,9 dan rata-rata kelembaban udara 82,6%. Rata-rata tinggi curah hujan yang terjadi di Kabupaten Samosir perbulan tahun 2007 adalah 1.816 mm.

    Tabel II.7 Klasifikasi iklim berdasarkan bulan kering dan basah Scmidht & Ferguson

    No Tipe Iklim Q (Rasio Rata-rata bulan kering & bulan basah)

    1 A 0 < Q < 0,143 2 B 0,143

  • Rona Awal Ekosistem Kawasan Danau Toba 22

    2. Curah Hujan Curah hujan rata-rata di Kabupaten Samosir tahun 2007 adalah 151,33 mm/bulan. Curah hujan bulanan tertinggi berada pada bulan Maret sampai bulan April yaitu 200-239 mm dan curah hujan terendah pada bulan Juni yaitu 83 mm. Tabel curah hujan dari bulan Januari s/d bulan Desember tahun 2007 adalah sebagai berikut :

    Tabel II.8 Curah Hujan dari bulan Januari s/d Desembe 2007 di Kab. Samosir

    No Bulan Curah Hujan mm 1 Januari 113 2 Februari 133 3 Maret 200 4 April 239 5 Mei 140 6 Juni 83 7 Juli 97 8 Agustus 117 9 September 137 10 Oktober 192 11 Nopember 182 12 Desember 183 Rata-rata 151,33

    Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Prov.Sumatera Utara

    3. Suhu Suhu udara rata-rata di Kabupaten Samosir + 21,30C, temperatur maksimum meningkat menjelang bulan-bulan kering, dengan temperatur tertinggi 22,10C terjadi pada bulan Mei, sedangkan temperatur terendah 20,60C terjadi pada bulan Desember. Data kecepatan angin dan suhu bulanan di daerah di Kabupaten Samosir disajikan pada tabel berikut ini.

    4. Kecepatan Angin Data kecepatan angin dan suhu bulanan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel II.9 Kecepatan Angin dan Suhu Tahun 2007.

    No Bulan Kecepatan Angin (knot)

    Suhu (0C)

    1 Januari 4 21,1 2 Februari 4 21 3 Maret 4 21,3 4 April 3 21,6 5 Mei 4 22,1 6 Juni 5 21,8 7 Juli 3 21,9 8 Agustus 4 21,3 9 September 2 21,7 10 Oktober 2 20,8 11 Nopember 2 21 12 Desember 2 20,6 Rata-rata 3,25 21,35

    Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Samosir dan sekitarnya tahun 2007

  • Rona Awal Ekosistem Kawasan Danau Toba 23

    5. Penyinaran matahari/kelembaban Penyinaran matahari dan kelembaban udara diambil dari data sekunder yang diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika, dapat dijelasakan bahwa rata-rata penyinaran matahari mencapai 46,6%. Penyinaran matahari tertinggi terjadi pada bulan Februari yaitu 59%, sedangkan penyinaran terendah terjadi pada bulan Oktober yaitu 30%. Kelembaban udara rata-rata adalah 82,6%, tertinggi terjadi pada bulan April, Oktober dan Desember yaitu 86% dan terendah terjadi pada bulan Juni yaitu 78%. Pengukuran kelembaban udara langsung di lapangan.

    Tabel berikut menunjukkan penyinaran matahari dan kelembaban udara rata-rata bulanan tahun 2007.

    Tabel II.10 Penyinaran Matahari dan Kelembaban Udara Tahun 2007 No Bulan Penyinaran Matahari (%) Kelembaban (%)

    1 Januari 39 83 2 Februari 59 81 3 Maret 56 82 4 April 43 86 5 Mei 55 83 6 Juni 43 82 7 Juli 47 78 8 Agustus 51 81 9 September 48 81 10 Oktober 30 86 11 Nopember 45 82 12 Desember 44 86 Rata-rata 46,6 182,6

    Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Samosir dan sekitarnya tahun 2007

    6. Hidrologi Air yang masuk ke Danau Toba berasal dari : Air hujan yang langsung jatuh di Danau Toba. Air yang berasal dari sungai-sungai yang masuk ke dalam Danau Toba. Pada umumnya sungai-sungai ini adalah sungai yang bersifat intermitten, yaitu berair pada saat hujan dan mengering pada musim kemarau.

    Keadaan hidrologi suatu wilayah sangat tergantung dari jumlah dan keadaan sungai di daerah tersebut serta kondisi hutannya.

    Tabel II.11 Sungai yang masuk ke Danau Toba di Perairan Kab. Samosir

    No Lokasi Sungai Koordinat

    1 Sungai Binanga HutaGurgur di Huta Gurgur 203610.0 LU/9805325.7BT 2 Sungai Sabungan Nihuta di Huta Gurgur 203520.5 LU/9805354.1BT 3 Sungai Asahatan di Huta Gurgur 203507.4 LU/9805 00.7BT 4 Sungai Silali di Huta Gurgur 203500.5 LU/9805403.2BT 5 Sungai di Silima Lombu 203443.5 LU/9805414.1BT 6 Sungai di Silima Lombu 203412.8 LU/98054'25.2BT 7 Sungai Binanga Sioto di Silima Lombu 203406.8 LU/9805422.8BT 8 Sungai di Junjungan 203359.7 LU/9805423.2BT 9 Sungai Binanga Tuktuk di Siampang 203206.0 LU/9805615.1BT 10 Sungai Binanga Siambalo di Sihotang 203124.8 LU/9805709.8BT 11 Sungai Lagundi di Lagundi 203053.2 LU/9805754.5BT 12 Sungai Aek Koring di Lagundi 203040.5 LU/9805808.6BT 13 Sungai di Lagundi 203009.3 LU/9805830.2BT 14 Sungai Binanga Pollung di Pollung 202921.1 LU/9805858.9BT

  • Rona Awal Ekosistem Kawasan Danau Toba 24

    15 Sungai di Pollung 202906.5 LU/9805859.4BT 16 Sungai Binanga Pakpahan di Pakpahan 202653.5 LU/9805757.8BT 17 Sungai Aek Sisania di Tuktuk Baringin 202640.3 LU/9805722.5BT 18 Sungai Aek Sibadia di Tuktuk Baringin 202633.5 LU/9805652.5BT 19 Sungai Humaila di Sitinjak 202633.7 LU/9805640.7BT 20 Sungai Marsik di Sitinjak 202639.4 LU/9805623.1BT 21 Sungai Sialimut di Harian 202605.0 LU/9805543.0BT 22 Sungai Situatua di Harian 202606.1 LU/9805537.8BT 23 Sungai Sihorbo di Harian 202558.5 LU/9805521.3BT 24 Sungai Siapilis di Pangaloan 202605.4 LU/9805438.6BT 25 Sungai Hairi di Sipinggan 202607.1 LU/9805409.7BT 26 Sungai Sigumbang di Lumban Siantar 202533.3 LU/9805321.5BT 27 Sungai Silinta di Nainggolan 202555.9 LU/9805247.1BT 28 Sungai Siliot di Sirait 202548.9 LU/9805235.3BT 29 Sungai Aek Sipoltongon di Sirait 202641.3 LU/9805124.9BT 30 Sungai Urat di Urat 202727.1 LU/9805022.2BT 31 Sungai di Urat 202728.4 LU/9805004.4BT 32 Sungai di Sait Nihuta 202821.4 LU/9804902.4BT 33 Sungai Loba di Gorat 202825.2 LU/9804850.8BT 34 Sungai Sitabu di Gorat 202821.8 LU/9804843.9BT 35 Sungai Aek Silubung di palipi 202927.3 LU/9804745.0BT 36 Sungai Sidiordior di Hatoguan 202949.1 LU/9804732.5BT 37 Sungai di Hatoguan 203025.7 LU/9804616.3BT 38 Sungai di Pangururan 203530.6 LU/9804220.9BT 39 Sungai dekat Hotel Dainang di Pangururan 203611.3 LU/9804159.3BT 40 Sungai di Sitanggang Bau 203749.0 LU/9804125.7BT 41 Sungai Aron di Pahoda 203823.1 LU/9804056.5BT 42 Sungai Aek Siriaon di Siriaon 203908.5 LU/9804109.8BT 43 Sungai Alngit di Alngit 203928.7 LU/9804111.1BT 44 Sungai Binanga Borta di Lumban Suhi-suhi 204033.0 LU/9804115.7BT 45 Sungai di Parbaba Siopat Sosor 204101.3 LU/9804118.6BT 46 Sungai di Parbaba Siopat Sosor 204109.6 LU/9804120.5BT 47 Sungai Simartuang di Parbaba Siopat Sosor 204116.0 LU/9804120.1BT 48 Sungai di Parbaba Siopat Sosor 204146.0 LU/9804118.7BT 49 Sungai di Sidabagas Simarmata 204225.2 LU/9804119.7BT 50 Sungai di Sidabagas Simarmata 204309.7 LU/9804127.5BT 51 Sungai Lumban Soit di Simarmata 204404.1 LU/9804144.7BT 52 Sungai Pintu Sona di Simarmata 204407.5 LU/9804149.9BT 53 Sungai Raut Bosi di Sinuan 204508.1 LU/9804252.1BT 54 Sungai Lumban Rihit di Malau 204527.2 LU/9804320.9BT 55 Sungai Binanga Simanindo di Simanindo 204516.2 LU/9804447.4BT 56 Sungai Binanga Simanindo 2 di Simanindo 204504.6 LU/9804459.1BT 57 Sungai Binanga Bolon di Sakal 204441.4 LU/9804539.8BT 58 Sungai Sakal di Sakal 204429.7 LU/9804553.9BT 59 Sungai Binanga Sibongot di Sibisa 204412.6 LU/9804715.5BT 60 Sungai Sibisa di Sibisa 204411.3 LU/9804720.4BT 61 Sungai Ambarita di Ambarita 204056.2 LU/9805008.7BT 62 Sungai dekat Pelabuhan Feri di Tomok 203909.3 LU/9805146.6BT 63 Sungai di Tomok 203857.7 LU/9805201.8BT

  • Rona Awal Ekosistem Kawasan Danau Toba 25

    64 Sungai Aek Rangat di Aek Rangat 203714.5 LU/9804030.4BT 65 Sungai di Tulas 203801.7 LU/9803815.6BT 66 Sungai Aek Tulas di Tulas 203805.8 LU/9803807.1BT 67 Sungai Aek Tulas di Tulas 203806.1 LU/9803804.2BT 68 Sungai Binanga Date di Bonan Dolok 203836.8 LU/9803703.0BT 69 Sungai Binanga Burung di Bonan Dolok 203842.9 LU/9803655.0BT 70 Sungai Binanga Sitapigagan di Bonan Dolok 203849.4 LU/9803653.8BT 71 Sungai Sampurnaiang di Hasinggaan 203947.3 LU/9803726.3BT 72 Sungai Simartambun di Hasinggaan 203949.1 LU/9803726.1BT 73 Sungai Aek Lagundi di Lagundi 204047.3 LU/9803730.1BT 74 Sungai Binanga Tuktuk Bahal di Desa Bahalbahal 204146.9 LU/9803700.8BT 75 Sungai Poning di Desa Bahalbahal 204146.9 LU/9803700.8BT 76 Sungai Binanga Tolong di Desa Pinal 204234.3 LU/9803616.5BT 77 Sungai Binanga Pinang di Desa Pinal 204245.5 LU/9803614.2BT 78 Sungai di Desa Pinal 204330.2 LU/9803551.0BT 79 Sungai Sitiris tiris di Desa Pinal 204332.6 LU/9803546.3BT 80 Sungai Binangara di Binangara 204412.6 LU/9803448.3BT 81 Sungai Sitiotio di Sitiotio 204415.4 LU/9803441.7BT 82 Sungai Sigarang di Sitiotio 204428.5 LU/9803424.0BT 83 Sungai Silangkilang di Sitiotio 204424.8 LU/9803423.5BT 84 Sungai di Sitiotio 204452.2 LU/9803415.8BT 85 Sungai di Sitiotio 204507.3 LU/9803410.3BT 86 Sungai di Sitiotio 204540.1 LU/9803407.0BT 87 Sungai di Sitiotio 204556.9 LU/9803355.0BT 88 Sungai Siringo di Siringo 204621.0 LU/9803322.9BT 89 Sungai di Siringo 204628.5 LU/9803315.8BT

    Sumber : Bapedalda Provinsi Sumatera Utara

    7. Kualitas Air

    Kualitas air Danau Toba mempengaruhi banyak aspek kehidupan, terutama karena air danau ini dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti sumber air minum dan keperluan domestik lainnya, budidaya perikanan, sarana rekreasi, pertanian, peternakan, pembangkit listrik, dll. Kegiatan-kegiatan ini juga berpotensi menurunkan kualitas air Danau Toba. Dengan demikian data kualitas air ini sangat penting diketahui untuk merumuskan kebijakan pengelolaann.

    Warna Air Danau di Dusun Huta Parik Kecamatan Sianjur Mula-mula

  • Rona Awal Ekosistem Kawasan Danau Toba 26

    Bapedalda Provinsi Sumatera Utara telah melakukan pemantauan kualitas air danau secara rutin sejak tahun 2005-2008 Lokasi titik sampling dan data kualitas air di Kabupaten Toba Samosir dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel II.12 Data Kualitas Air Dan Lokasi Titik Sampling di Kab. Samosir No Nama Titik sampling

    Tgl Pemantauan pH BM DO BM TSS BM BOD

    5 BM COD BM

    1 Simanindo 4/Jan/2005 16/Sep/2006 12/Jul/2007 Rata-rata

    7,9 8,64 7,44

    7.993

    6-9 6,1 5,7 6,36 6,1

    6,0 1 2 8

    3,67

    50 3,8 9,45 9,39

    7.577

    2 6 16 16

    12,7

    10

    2 Ambarita 4/Jan/2005 16/Sep/2006 12/Jul/2007 Rata-rata

    7,8 8,63 7,64

    8.023

    6-9 6,5 6,7 7,37 6,9

    6,0 1 1

    11,5 4,5

    50 7 3,18 2.27 4,15

    2 11 5 4

    6,67

    10

    3 Tomok 4/Jan/2005 16/Sep/2006 12/Jul/2007 Rata-rata

    7,8 8,66 7,74

    8.067

    6-9 6,2 5,8 6,87 6,3

    6,0 6 1

    16,5 7,83

    50 6 9,85 5,96 7,27

    2 10 17 10

    12,3

    10

    4 Onan Runggu

    5/Jan/2005 17/Sep/2006 12/Jul/2007 Rata-rata

    7.8 8.57 7.78 8.05

    6-9 6,5 4,7 6,66 6,0

    6,0 1 3 20 8

    50 10 1,56 7,37 6,31

    2 17 3

    12,5 10,8

    10

    5 Tengah Tao Nainggolan

    5/Jan/2005 17/Sep/2006 12/Jul/2007 Rata-rata

    7,9 8,58 7,89

    8,123

    6-9 6,9 4,7 6,46 6,7

    6,0 2 1 1

    1,33

    50 3,2 9,85 8,78

    7,277

    2 5 17 15

    12,3

    10

    6 Palipi 5/Jan/2005 17/Sep/2006 12/Jul/2007 Rata-rata

    7,8 8,88 7,8 8,16

    6-9 5.7 5.3 6.87 5.9

    6,0 2 4

    16,5 7,5

    50 11,3 4,39 5,96

    7.217

    2 18 8 10 12

    10

    7 Pangururan 5/Jan/2005 17/Sep/2006 12/Jul/2007 Rata-rata

    7,1 8,04 7,7

    7.613

    6-9 6,5 5,4 6,46 6,1

    6,0 2 5 13

    6,67

    50 6.2 10.5 8,78

    8.493

    2 10 18 15

    14,3

    10

    Sumber : Bapedalda Provinsi Sumatera Utara

    8. Fisiografi dan Kegempaan :

    Fisiografi Menurut Cameron (1982) secara fisiografi Provinsi Sumatera Utara dan sekitarnya dibagi diatas 7 (tujuh) satuan fisiografi, diantaranya Satuan Dataran Rendah Bagian Timur (Eastern Lowlands), Satuan Kaki Bukit Pantai Timur (East Coast Foothills), Wilayah Barisan Bagian Timur dan Satuan Dataran Tinggi (High Lands). Kabupaten Samosir termasuk kedalam Satuan Dataran Tinggi (High Lands) dengan ketinggian antara 904-2.157m diatas permukaan laut, dengan topografi dan kontur tanah yang beraneka ragam, datar, landai, miring dan terjal.

    Kegempaan Ada tiga penyebab utama terjadinya gempa, yakni gempa tektonik, gempa akibat letusan gunung api dan gempa yang disebabkan amblasnya rongga dalam bumi. Studi lempeng tektonik menunjukkan bahwa kerak samudera lempeng Samudera Hindia menunjam ke kerak benua lempeng Eoresia dimana Pulau Sumatera berada, dengan kecepatan kovergensi (5-6) cm/tahun. Akibatnya akan terbentuk energi pada zona penunjaman atau zona Benioof hingga wilayah peleburan lempeng yang membentuk magma. Sejalan dengan waktu, energi terkumpul akan bertambah besar serta berusaha keluar pada zona lemah tertentu seperti Sesar Besar Sumatera (Sumatera Fault Zona) yang memanjang mulai ujung Aceh hingga Lampung dan zona subdusi yang merupakan zona penunjaman lempeng. Energi yang keluar secara tiba-tiba dikenal sebagai gempa tektonik.

  • Rona Awal Ekosistem Kawasan Danau Toba 27

    Data kegempaan di Kabupaten Samosir tahun 2007 tertera pada tabel sebagai berikut :

    Tabel II.13 Data kegempaan di Kabupaten Samosir Tahun 2007. No Tanggal Waktu (GMT) Pusat Gempa

    Kedalaman (Km)

    Kekuatan (SR) Daerah

    1 02/01/2007 07:21:48,3 2.45 LU 99.04 BT 192.00 2.00 Didarat, +/- 49 Km Selatan P. Siantar

    2 20/01/2007 20:09:02,6 2.70 LU 98.75 BT 15.00 2.00 Didarat, +/- 38 Km B Daya P. Siantar

    3 02/04/2007 13:47:35.1 2.41 LU 98.90 BT 151.39 2.37 Didarat,+/- 52 Km Tenggara Tarutung 4 15/02/2007 05:22:19.2 2.68 LU 98.79 BT 240.00 2.00 Didarat Pualau Samosir

    5 16/02/2007 22:38:18.8 2.35 LU 98.92 BT 145.00 2.00 Didarat -/+ 39Km Timur Laut Tarutung

    6 19/02/2007 15:35:46,5 2.47 LU 99.00 BT 33.00 2.00 Didanaun Toba -+47Km /Selatan P.Siantar

    7 20/02/2007 14:37:29.6 2.34 LU 98.91 BT 33.00 3.00 Di darat ,-/+40Km Timur laut Tarutung

    8 27/02/2007 00:06:26.3 2.55 LU 98.86 BT 160.00 2.00 Didarat,-/+ 42 Km Barat Daya P.Siantar

    9 03/01/2007 00:44:41,7 2.64 LU 98.85 BT 160.00 2.00 Di darat,34 km Barat Daya P.Siantar

    10 09/03/2007 20:35:46,5 2.57 LU 98.90 BT 152.00 2.00 Di darat,39 Km Selatan P.Siantar

    11 27/03/2007 09:40:21,7 2.54 LU 98.82 BT 160.00 2.00 Di darat, 46 km Barat daya P. Siantar

    12 28/04/2007 02:36:53,7 2.61 LU 98.83 BT 15.00 2.00 Didarat, 39 km Barat Daya P Siantar

    13 25/08/2007 14:14:48.0 2.36 LU 98.85 BT 150.63 3.97 Didarat, 43 km Timur Tarutung Sumber : BMG Provinsi Sumatera Utara Tahun 2007

    VI. Komponen Biologi

    1. Flora

    Kondisi vegetasi flora pada Kabupaten Samosir dibedakan atas vegetasi budidaya dan vegetasi alami yang terdiri dari hutan dan semak/belukar.

    Vegetasi Budidaya

    Vegetasi budidaya yang berupa kebun tanaman budidaya tersebar diseluruh kecamatan berada disekitar lokasi areal pertanian dan perumahan penduduk. Adapun jenis-jenis tanaman budidaya adalah :

    Hutan Pinus di Dusun Hatoguan Kecamatan Simanindo

  • Rona Awal Ekosistem Kawasan Danau Toba 28

    Tabel II.14 Jenis-jenis vegetasi budidaya yang terdapat di Kabupaten Samosir.

    No Nama No Nama

    1 Kemiri/gambir(Aleurites moluccana) 11 Jambu air(Eugenea javanica) 2 Pisang(Musa paradisiacal) 12 Ubi Kayu(Manihot utilissima) 3 Rambutan(Nephelium lapaceum) 13 Ubi Jalar 4 Pepaya(Carica papaya) 14 Padi(Oryza sativa) 5 Cengkeh(Syzgium aronaticum) 15 Pinang(Pinangan coronata) 6 Kelapa(Cocos nucifera) 16 Jagung 7 Karet 17 Kacang Tanah 8 Kopi(Coffea arabica L) 18 Kacang Hijau 9 Mangga(Mangifera indica) 19 Kedelai 10 Coklat(Theobroma cacao L)

    Pada dasarnya tanaman tersebut berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan tambahan penghasilan rumah tangga.

    Vegetasi Alami Vegetasi alami dibagi atas flora pohon-pohonan (hutan) dan vegetasi semak

    belukar.

    - Hutan Hutan yang terdapat di Kabupaten Samosir adalah hutan lindung, hutan

    produksi dan hutan konservasi hutan ini dapat dikembangkan menjadi potensi wisata alam dan sarana pendidikan.

    Vegetasi dominan yang ada adalah hutan pinus (pinus merkusii Jungh).

    Tabel berikut adalah Jenis-jenis hutan dan luasannya di Kabupaten Samosir Tabel II.15 Jenis-jenis hutan dan luasannya No Jenis Hutan

    1 Hutan Negara 2 Hutan Hak 3 Hutan Adat 4 Hutan Produksi 5 Hutan Lindung 6 Hutan Konservasi 7 Kawasan Hutan Suaka Alam 8 Kawasan Hutan Pelestarian Alam

    Keberadaan hutan yang ada harus tetap terjaga mengingat fungsinya yang sangat penting bagi keberlangsungan ekosistem di Kabupaten Samosir. Perlindungan terhadap kawasan hutan diarahkan untuk mempertahankan ekosistem kawasan hutan dan keanekaragaman hayatinya serta menjaga agar peranan hutan sebagai sistem penyangga kehidupan dapat terus berlangsung. Huta n Pinus di Desa Galungan Kecamatan Simanindo

  • Rona Awal Ekosistem Kawasan Danau Toba 29

    - Semak Belukar Semak belukar merupakan hutan pertumbuhan kembali sebagai hasil proses suksesi hutan primer yang telah dibuka dan lahan perladangan berpindah yang telah ditinggalkan beberapa tahun. Jenis tumbuhan yang dijumpai antara lain.

    Tabel II.16 Jenis-jenis vegetasi semak belukar di Kab.Samosir

    No Nama No Nama 1 Pakis Sayur(Dpalazium escelentum) 11 Rumput Jarum (Cynodon dactyalon) 2 Simpur(Dillenia grandilofia) 12 Rumput Gemaga(Axonopus compressus) 3 Alang-alang(Imperata cylindrical) 13 Krokot(Crotalaria juncea) 4 Babadotan(Ageratum conyzoides) 14 Kirinyu(Euphatorium odoratum) 5 Teki(Cyperus rotundus) 15 Tambelakan(Lamtana camara) 6 Cengkodoh(Melastoma

    malabotricum) 16 Rambang(Cyperus rotundus)

    7 Putri Malu(Mimosa pudica) 17 Pandan(Pandanus sp) 8 Paku Rame(Nephrolepis laevis) 18 Picus(Picus sp) 9 Paku Kawat(Nephrolepis exaltata) 19 Jali-jali(Coix berimajoby) 10 Paku Air(Sellaginela Spp)

    Sumber : Analisis Dampak Lingkungan Rona Awal Kegiatan Pemb. Jaringan Transmisi Tele-Pangururan Tahun 2007.

    2. Fauna Darat

    Fauna yang dapat ditemui adalah jenis aves, mamalia dan reptil. Fauna darat dibagi 2 (dua) kelompok antara lain satwa liar dan satwa domestik/budidaya. Satwa Liar

    Kabupaten Samosir mempunyai potensi sumber daya alam keanekaragaman satwa yang cukup tinggi. Berbagai jenis burung yang ditemukan diwilayah studi antara lain tertera pada tabel berikut.

    Tabel II.17 Jenis Burung yang terdapat di Kabupaten Samosir No Nama No Nama

    1 Bekaka(Pelargapsis capensis) 7 Puyuh(Turnix suscicater) 2 Raja Udang (Halcyon sp) 8 Tiung/Beo*(Gracula religiosa) 3 Butbat(Centropus bengalensis) 9 Burung Hantu(Tyto alba) 4 Gagah(Corpus euca) 10 Alap-alap(Ralcitinum culus) 5 Kacer(Copsychus saularis) 11 Pelatuh (Sasia abaromis) 6 Prenjah(Sircarcus grammiceps) 12 Kepodang(Oriolus chinensis)

    * dilindungi menurut Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999.

    Jenis burung yang beragam tersebut didukung oleh kondisi ruang yang cocok, ketersediaan sumber pangan yang cukup dan rendahnya tingkat gangguan yang memenuhi dari penduduk setempat.

    Jenis-jenis mamalia yang terdapat di Kabupaten Samosir dapat dilihat pada tabel berikut.

    Tabel II.18 Jenis-jenis Mamalia yang ada di Kabupaten Samosir No Nama No Nama

    1 Tupai(Iyoms horsfield) 6 Babi Hutan(Sus vittatus) 2 Kelelawar (Pteropus vampirus) 7 Musang(Coosciurus Sp) 3 Tupai ekor bulu(Pterocercus iowii) 8 Kukang*(Nycticebus kukang) 4 Kera ekor panjang(Macaca fasicularis 9 Kucing Hutan*(Felis Sp) 5 Trengiling*(Hystrik brachyura) 10 Landak*(Manis javanicus)

    * dilindungi menurut Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999.

  • Rona Awal Ekosistem Kawasan Danau Toba 30

    Selain mamalia ada juga jenis jenis reptilia seperti tabel berikut.

    Tabel II.19 Jenis-jenis reptilia di Kab. Samosir No Nama No Nama

    1 Ular Cabe (Maticora intestinalis) 5 Ular Sendok (Naja tripudians) 2 Ular Pucuk* (Achactulla prosina) 6 Kadal (Mabuia multifasciata) 3 Ular Lidi (Tachydromus sexlineatus) 7 Biawak* (Veranus boneensis) 4 Ular Tanah (Bolyria sp)

    * dilindungi menurut Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999.

    Satwa Domestik/budidaya Satwa domestik merupakan satwa liar yang telah berinteraksi dengan

    manusia dan menjadi jinak dan dalam kehidupan sehari-hari satwa/hewan tersebut juga di budidayakan antara lain seperti pada tabel dibawah ini.

    Tabel II.20 Hewan yang di Budidayakan di Kabupaten Samosir No Nama No Nama

    1 Anjing(Canis sp) 4 Sapi(Bos sondaicus) 2 Itik(Cairina muschata) 5 Kerbau(Balus sp) 3 Kambing(Capra spp) 6 Babi (Sus susvatus)

    3. Biota Air

    Danau Toba yang mengelilingi Pulau Samosir merupakan tempat biota air berkembang. Biota air Danau Toba terdiri dari berbagi jenis ikan endemik (asli) maupun ikan yang di introdusi ke Danau. Jenis ikan endemik yang kini keberadaannya hampir punah adalah ikan batak, terdiri dari 2 (dua) species yaitu Lissochilus Sumatranus dan Labeobarbus Soro. Diperairan Danau Toba ini terdapat juga remis endemik yang dikenal sebagai Remis Toba (Corbicula Tobae). Berbagai jenis ikan lain yang alamiah maupun hasil budidaya yang bukan endemis disajikan pada tabel berikut.

    Tabel II.21Jenis-jenis Ikan di Perairana Danau Toba Kabupaten Samosir No Nama No Nama

    1 Ikan Mas(Crassius auratus) 5 Ikan Gabus(Ophiocephalus striatus) 2 Ikan Mujair(Oreochromis sp) 6 Belut(Monopterus albus) 3 Ikan Nila(Tilapia sp) 7 Pora-pora 4 Ikan Sepat (Trichopdus leeri)

    Di perairan ini terdapat lebih kurang 8 kelas fito plankton dan 7 kelas zooplankton. Kesuburan perairan danau sangat ditentukan oleh ketersediaan unsur hara, oksigen, suhu, udara, kekeruhan dan keberadaan plankton. Pada perairan Danau Toba di Kabupaten Samosir terdapat berbagai jenis ganggang dan eceng gondok, saat ini keberadaan eceng gondok sudah dalam kondisi yang mengkhawatirkan karena populasi yang sudah menyebar ke seluruh kecamatan. Lokasi pertumbuhan eceng gondok di Kabupaten Samosir seperti pada tabel berikut :

  • Rona Awal Ekosistem Kawasan Danau Toba 31

    Tabel II.22 Lokasi Koordinat Eceng Gondok di Kabupaten Samosir No Kecamatan Desa/Dusun Koordinat

    1 Sitio-tio Tamba 203015.0LU/9804501,2BT 203123.3LU/9804458,5BT

    2 Harian Lumban Raja Sihotang

    203125.5LU/9804351,7BT 203204.4LU/9804313,6BT 203201.1LU/9804314,4BT

    3 Sianjur Mula-mula Harian Tanjung Bunga Simanindo Aek Rangat

    203312.7LU/9804014,0BT 203539.9LU/9804115,2BT

    - 203747.6LU/9804022,8BT 203722.5LU/9804026,7BT

    4 Simanindo Huta Gurgur 203628.2LU/9805324,6BT 203608.3LU/9805327,8BT 203452.2LU/9805409,9BT

    5 Onan Runggu Silima Lombu Junjungan Lagundi Pangambatan Onan Runggu

    203425.6LU/9805428,8BT 203412.8LU/9805425,2BT 203351.7LU/9805427,7BT 203009.3LU/9805830,2BT

    - 202716.9LU/9805850,9BT

    6

    Palipi Urat Mogang Palipi Hatoguan Simbolon Sera Tarabunga

    202727.5LU/9805006,3BT 202746.2LU/9804808,5BT 202820.4LU/9804746,6BT 202914.8LU/9804751,8BT 203002.9LU/9804707,0BT 203123.8LU/9804411,6BT 203015.5LU/9804515,8BT 203048.7LU/9804437,0BT 203105.8LU/9804431,0BT 203012.9LU/9804432,4BT 203201.1LU/9804338,1BT 203152.5LU/9804344,9BT 202100.4LU/9900214,8BT

    Eceng gondok di Kelurahan Tuk-tuk Kecamatan Simanindo

  • Rona Awal Ekosistem Kawasan Danau Toba 32

    7 Pangururan Rianiate Pangururan Ambarita Tuk-tuk Tomok

    203432.9LU/9804232,2BT 203600.9LU/9804205,7BT 203620.9LU/9804150,3BT 203556.5LU/9804208,0BT 203616.2LU/9804152,6BT 203611.3LU/9804159,3BT 204050.9LU/9805015,2BT 204008.2LU/9805124,1BT 203946.0LU/9805111,0BT 204035.8LU/9805052,2BT 204004.0LU/9805118,8BT 203956.8LU/9805113,3BT 204032.8LU/9805102,3BT 203922.2LU/9805134,5BT 203931.4LU/9805125,8BT

    Sumber : Bapedalda Provinsi Sumatera Utara

    Dari hasil penelitian (Eva MG 2000) bahwa pertumbuhan eceng gondok sangat dipengaruhi oleh kesuburan perairan, kesuburan danau sangat dipengaruhi oleh masuknya nutrisi (Nitrogen dan Phosfor) ke Danau Toba yang berasal dari limbah domestik, limbah, pertanian seperti sisa pupuk yang mengalir melalui sungai ke danau dari daerah-daerah pertanian dan budidaya ikan sistem keramba jaring apung dimana pelet/pakan ikan yang sisa yang tidak habis dimakan oleh ikan akan menambah kesuburan danau.

    VII. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya

    1. Komponen Sosial Ekonomi

    Keadaan Sosial Ekonomi masyarakat suatu wilayah pedesaan sangat tergantung dari sumber daya alam setempat. Seberapa jauh pemanfaatan potensi tersebut oleh penduduk tercermin dari jenis mata pencaharian pokok. Selain mata pencaharian pokok, kondisi ekonomi masyarakat dapat dilihat juga dari segi pendidikan, kesehatan, prasarana dan saran pendukung. Kegiatan ekonomi sebagian besar masyarakat Kabupaten Samosir ialah mengandalkan sektor pertanian termasuk kegiatan peternakan dan perikanan.

    Budidaya pertanian yang dilakukan umumnya pada lahan kering dilakukan dengan budidaya tanaman pangan dan tanaman perkebunan sementara pertanian lahan basah hanya dilakukan untuk tanaman pangan yaitu padi sawah.

    Sawah di Bonan Dolok Kecamatan Sianjur Mula-mula

  • Rona Awal Ekosistem Kawasan Danau Toba 33

    Tabel luas panen dan produksi padi sawah di Kawasan Danau Toba Kabupaten Samosir.

    Tabel II.23 luas panen dan produksi padi sawah di Kabupaten Samosir No Kecamatan Luas (Ha) Jumlah Produksi (Ton)

    1 Simanindo 549 2.745 2 Pangururan 820 4.100 3 Palipi 1.294 6.987 4 Nainggolan 40 0 5 Onan Runggu 704 0 6 Ronggur Ni Huta 230 1.150 7 Sitio-tio 252 0 8 Harian 1.030 5.562 9 Sianjur Mula-mula 437 2.028 Jumlah 5.356 22.572

    Sumber : Kecamatan dalam angka

    Usaha tani tanaman semusim pada lahan kering meliputi tanaman pada ladang, palawija dan sayuran. Tabel berikut menampilkan luas tanaman palawija di Kabupaten Samosir.

    Tabel II.24 Luas tanaman palawija di Kabupaten Samosir Luas Tanaman Palawija (Ha)

    No Kecamatan Jagung Ubi Kayu Ubi

    Jalar Kacang Tanah

    Kacang Hijau Kedelai

    1 Simanindo 183,5 108,5 33,5 20,3 0 1,2 2 Pangururan 134,5 105,5 58,0 12,5 0 0 3 Palipi 123 326 142 144 4,8 30 4 Nainggolan 37,2 43,7 80,9 124,6 205,5 330,1 5 Onan Runggu 47 19 15 40 4 11 6 Ronggur Ni Huta 47,5 34,0 14,0 5,0 0 0 7 Sitio-tio 45,0 19,0 30,0 2,5 30,0 126,5 8 Harian 38,5 13 32 11,5 0 0 9 Sianjur Mula-mula 25 33 13 18 0 0 Jumlah 681,2 701,7 418,4 378,4 244,3 498,8

    Sumber : Kecamatan dalam angka

    Untuk tanaman palawija, tanaman ubi kayu merupakan komiditi paling dominan. Pada kelompok sayuran tanaman yang banyak diusahakan ialah bawang merah, cabe, kubis, sawi, tomat dan bawang putih. Selain mengandalkan kegiatan ekonomi pada budidaya tanaman semusim, petani di Kabupaten Samosir juga memiliki penghasilan lainnya yaitu produksi tanaman buah-buahan yang banyak diminati masyarakat dari luar daerah diantaranya buah mangga yang mempunyai ciri khas khusus yaitu mangga Toba dan Alpukat.

    a. Perkebunan Rakyat

    Sebagai masyarakat petani yang mengandalkan sumber daya lahan kering untuk kegiatan ekonomi keluarga, penduduk di Kabupaten Samosir juga menggarap budidaya tanaman perkebunan. Sistem pengelolaan perkebunan yang dilakukan oleh masyarakat tersebut termasuk dalam katagori perkebunan rakyat. Jenis jenis yang dibudidayakan oleh masyarakat di Kabupaten Samosir secara meluas diantaranya adalah kopi, kelapa, cengkeh, kemiri dan coklat.

    Tabel berikut menunjukkan bahwa tanaman kopi merupakan komoditi andalan

    bagi masyarakat di Kabupaten Samosir, dalam arti di semua lokasi kecamatan terdapat penduduk yang menggantungkan pendapatannya pada hasil produksi tanaman tersebut. Tanaman kopi menjadi tanaman yang diminati oleh

  • Rona Awal Ekosistem Kawasan Danau Toba 34

    masyarakat terutama sejak dikembangkannya tanaman kopi jenis baru, dalam waktu satu tahun telah berproduksi sehingga hasil penjualannya dapat segera dimanfaatkan untuk pengembalian kredit pertanian.

    Tabel II.25 Luas Komoditi Andalan Tanaman Perkebunan di Kab. Samosir

    Luas Tanaman Perkebunan (Ha) No Kecamatan Kelapa Cengkeh Kopi Coklat Kemiri 1 Simanindo 22,7 40,2 177,0 0 58,5 2 Pangururan 26,25 0 321 0 68,5 3 Palipi 13,0 0 533,0 0 41,5 4 Nainggolan 0 17,5 90,0 4,4 67,5 5 Onan Runggu 5,44 0 172,83 6,8 38 6 Ronggur Ni Huta 0 0 658 0 0 7 Sitio-tio 0 0 60,0 0 6,0 8 Harian 6 0 142 13 46 9 Sianjur Mula-mula 6 0 232 3 113 Jumlah 79,39 57,7 2385,83 27,2 439

    Sumber : Kecamatan dalam angka

    b. Perikanan

    Kegiatan ekonomi masyarakat sektor perikanan meliputi kegiatan penangkapan dan budidaya ikan di perairan Danau Toba, dengan sistem keramba jaring apung. Tabel berikut adalah jumlah produksi ikan air tawar

    Tabel II.26 Jumlah produksi ikan tawar di Kabupaten Samosir

    No Kecamatan Produksi Ikan Tawar (Ton)

    1 Simanindo 74 2 Pangururan 35,5 3 Palipi 77,9 4 Nainggolan 121 5 Onan Runggu 101,6 6 Ronggur Ni Huta 0 7 Sitio-tio 2,0 8 Harian 94 9 Sianjur Mula-mula 102 Jumlah 608

    Sumber : Kecamatan dalam angka

    Tabel pada halaman berikut menunjukkan lokasi keramba jaring apung di perairan Danau Toba Kabupaten Samosir.

  • Rona Awal Ekosistem Kawasan Danau Toba 35

    Tabel II.27 Lokasi Koordinat Keramba Jaring Apung di Kabupaten Samosir No Kecamatan Desa/Dusun Koordinat Keterangan

    1 Sitio-tio Holbung 202358.3LU/9804832,3BT Milik Masy

    2 Harian Sihotang Janji Martahan

    203201.1LU/9804314,4BT 203243.3LU/9804103,2BT

    Milik Masy

    3 Sianjur Mula-mula Batu Gajah 203701.5LU/9804114,4BT

    4 Simanindo Huta Ginjang Pangambatan Tomok Simanindo Sakkal Ambarita

    - 203830.5LU/9805301,3BT 203806.1LU/9805305,6BT 203815.8LU/9805309,3BT 203806.1LU/9805305,6BT 203926.2LU/9805133,4BT 203931.6LU/9805145,7BT 203939.4LU/9805125,0BT 203922.2LU/9805134,5BT 204509.0LU/9804456,2BT 204516.2LU/9804447,4BT 204449.3LU/9804512,9BT 204059.4LU/9805001,3BT 204037.8LU/9805052,3BT

    Keramba AQF

    Keramba AQF

    Keramba AQF

    5 Onan Runggu Silima Lombu Lagundi

    203402.1LU/9805425,3BT 203012.9LU/9805831,9BT

    Keramba AQF

    6 Palipi Hatoguan

    Simbolon -

    203021.7LU/9804543,8BT

    7 Pangururan Rianiate Pangururan Sitanggang Bau

    203505.3LU/9804224,2BT 203451.4LU/9804230,2BT 203545.6LU/9804210,1BT 203530.6LU/9804220,9BT 203701.4LU/9804115,2BT 203709.4LU/9804124,8BT 203709.4LU/9804128,3BT

    Sumber : Bapedalda Provinsi Sumatera Utara 2007 c. Peternakan

    Kegiatan masyarakat di Kabupaten Samosir pada sektor peternakan meliputi pemeliharaan ternak besar, ternak kecil dan unggas. Jenis ternak besar yang paling banyak dipelihara oleh masyarakat di wilayah Kabupaten Samosir adalah Kerbau dengan total populasi 27.483 ekor.

    Peternakan di Dusun Hatoguan Kecamatan Palipi

  • Rona Awal Ekosistem Kawasan Danau Toba 36

    Ternak besar lainnya adalah sapi dengan populasi sebanyak 3.268 ekor dan kuda sebanyak 1.405 ekor, babi sebanyak 20.289 ekor. Ternak kecil yang dibudidayakan diwilayah ini meliputi kambing sebanyak 6.558 ekor, domba sebanyak 466 ekor dan unggas 178.130 ekor. Pengusahaan ternak unggas oleh masyarakat Kabupaten Samosir meliputi ternak ayam dan itik manila dengan hasil produksi berupa daging dan telor.

    Tabel II.28 Jenis Peternakan dan jumlah di Kab. Samosir (ekor)

    No Kecamatan Sapi Kerbau Kuda Kambing Domba Babi Unggas

    1 Simanindo 307 3.655 36 690 0 1.886 21.703 2 Pangururan 255 3.853 121 1.825 122 5.037 44.620 3 Palipi 300 4.598 160 824 80 1.890 26.880 4 Nainggolan 34 1.607 10 143 8 1.723 8.822 5 Onan Runggu 0 3.086 48 253 0 2.306 0 6 Ronggur Ni Huta 529 2.506 346 1.036 151 1.238 22.780 7 Sitio-tio 700 1.841 31 769 0 4.022 9.878 8 Harian 607 3.634 367 483 27 1.260 21.097 9 Sianjur Mula-mula 536 2.703 286 535 78 927 22.350 Jumlah 3.268 27.483 1.405 6.558 466 20.289 178.130

    Sumber : Kecamatan dalam angka

    1. Komponen Sosial Budaya

    Masyarakat Kabupaten Samosir secara umum terdiri dari suku Batak Toba.

    Budaya Batak Toba umumnya menganut sistem kekeluargaan. Sistem

    kekeluargaan dalam masyarakat Batak adalah Patrilinier.

    VIII. Daerah-daerah Objek Wisata di Kabupaten Samosir

    Kabupaten Samosir memiliki daerah-daerah potensi wisata yang berbasis pemandangan alam, wisata spiritual, wisata pertanian yang tersebar di berbagai wilayah kecamatan antara lain :

    Kecamatan Simanindo

    - Objek Wisata Sejarah Makam Raja Sidabutar, berada di Tomok, makam yang terbuat dari batu

    utuh tanpa persambungan yang dipahat untuk tempat peristirahatan Raja Sidabutar penguasa kawasan Tomok pada masa itu. Batu Parsidangan,

    Sarana Wisata di Tuk-tuk Kecamatan Simanindo

  • Rona Awal Ekosistem Kawasan Danau Toba 37

    berada di desa Siallagan adalah Batu yang disusun sedemikian pada masa pemerintahan Raja Siallagan untuk tempat mengadili dan mengeksekusi para kriminal. Museum Huta Bolon, tempat penyimpanan benda-benda kuno Orang Batak.

    - Objek Wisata Seni dan Budaya Pertujukan Sigale-gale, berada di Tomok adalah kesenian rakyat berbentuk

    patung yang dibuat sedemikian sehingga dapat menari mengikuti irama musik tradisional gondang. Gedung Kesenian, bangunan tempat atraksi budaya dan seni, berada di Tuktuk Siadong.

    - Objek wisata Alam Batu Marhosa, berada di Sigarantung Desa Parmonangan adalah fenomena

    alam batu benafas atau dapat menghembuskan udara. Goa Marlakkop, di Desa Tanjung. Pagar Batu dan Bottean di Lontung, Pantai Ambarita, tempat pemandian dan pemancingan. Aek Natonang, berlokasi di Desa Tanjungan merupakan danau diatas danau dan direncanakan sebagai areal Hutan Wisata seluas 105 Ha. Pulo Tao, restoran dan camping ground berada di Pantai Desa Simanindo. Tuktuk Siadong, kawasan berbentuk tanjung peninsula yang strategis sehingga saat ini menjadi pusat kegiatan wisata (central tourism district), dipenuhi oleh usaha hotel dan restoran serta pelukis dan pengukir. Bukit Beta Kite Internasional, areal khusus di Tuktuk Siadong yang telah ditabalkan oleh Gubernur Sumatera Utara Bapak T. Rizal Nurdin pada bulan Agustus 2004 menjadi lokasi permainan layang-layang Internasional.

    Kecamatan Pangururan - Objek Wisata Sejarah Terusan Tano Ponggol, terusan yang memisahkan Pulau Samosir dengan

    Pulau Sumatera yang dibuat oleh Kolonial Belanda yang masih berfungsi hingga saat ini. Persanggarahan, bangunan peninggalan Kolonial Belanda yang pada saat ini digunakan sebagai kantor dan kediaman Pejabat Bupati Samosir, berada di Kota Pangururan. Patung Liberty tempat bersejarah pejuang angkatan 45 yang membantu Kemerdekaan Republik Indonesia.

    - Objek Wisata Seni dan Budaya Open Stage, bangunan panggung terbuka yang berada ditengah Kota

    Pangururan sebagai tempat atraksi seni dan budaya. Komunitas Tenun Ulos Batak, kelompok masyarakat yang mengerjakan tenun tradisional ulos batak di Desa Lumban Suhi-suhi berjarak + 4 km dari Kota Pangururan.

    - Objek Wisata Alam Pemandian Air Panas, berjarak 3 km dari Kota Pangururan.

    Kecamatan Sianjur Mula-mula

    - Objek Wisata Sejarah Batu Parhusipan, tempat pertemuan Si Boru Pareme. Batu Pargasipan, Batu

    Nanggor, Bukit Martil batu tempat Seribu Raja menempa senjata. Batu Hobon, batu tempat penyimpanan Sigulatti, di pegunungan Pusuk Buhit yang diyakini asal mula orang Batak.

    - Objek Wisata Alam Gunung Pusuk Buhit, asal mula suku Batak, Aek Boras, sumber mata air

    Guru Tatea Bulan. Aek Sipitu Dai, sumber air yang dapat dialirkan menjadi tujuh saluran dan memilliki tujuh rasa serta diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Batu Sawan, Batu tempat air rasa jeruk purut. Pulau Tulas, Pulau kecil ditengah Danau Toba.

  • Rona Awal Ekosistem Kawasan Danau Toba 38

    Kecamatan Onan Runggu - Objek Wisata Alam Lagundi Sitamiang, lokasi untuk perkemahan yang dilengkapi dengan

    pondok remaja. Tambun Surlau, tempat pemandian alam dengan air yang segar dan udara yang sejuk. Hariara Na Bolon, fenomena alam dimana beberapa pohon beringin (hariari) menyatu membentuk pohon yang sangat besar. Pantai Besar Sukkean, pantai dengan pasir putih yang masih alami dan telah sering dikunjungi wisatawan mancanegara untuk mandi dan berjemur.

    Kecamatan Harian Boho

    - Objek Wisata Alam Menara Pandangan Tele, menara tempat memandang panorama Danau

    Toba dari ketinggian pegunungan Tele. Partukko Naginjang, di Desa Martahan, Janji Martahan, tempat pendaratan penerbang layang. Air Terjun Sampuran Efrata Sosok Dolok, dengan tinggi 26 m dan lebar 10 m berada 3 km dari Harian Boho. Mata Air Pohon Pokki, di Sihotang berjarak 2 km dari Pelabuhan Sihotang.

    Kecamatan Nainggolan - Objek Wisata Sejarah Batu Guru, sebuah batu yang mempunyai tiga pondasi yang diyakini

    menjadi slogan orang Batak yaitu Dalihan Natolu.

    - Objek Wisata Alam Pantai Maria Raja, pantai bebas di Desa Maria Raja dengan pasir putih dan Air Danau yang jernih untuk pemandian dan rekreasi.

    Kecamatan Sitio-tio

    - Objek Wisata Sejarah Mata Air Datu Parngongo, + 4 km dari Dermaga Tamba adalah mata air

    bertuah yang dibuat oleh seorang Datu Parngongo yang terdapat di lereng bukit yang sangat curam.

    - Objek Wisata Alam Pantai bebas, lokasi di Desa Sabulan Pemandian Boru Saruding, berada di

    Ransangbosi sekitar + 35 km dari Pangururan.

    Kecamatan Ronggurnihuta - Objek Wisata Sejarah Simalinting, sebuah kubur besar kecamatan Palipi. Batu Rantai, di Kota

    Mogang, Piso Somalim, merupakan tempat bersejarah di Mogang.

    - Objek Wisata Alam Danau Sidihoni, sebuah Danau ditengah Pulau Samosir yang memiliki

    keunikan tersendiri dengan sebutan danau diatas danau. Aek Liang, sebuah fenomena alam mata air di dalam Goa. Gua Sidam-dam, batu hitam yang masih suci dan sakral. Air Panas Simbolon, kawasan berbatu belerang dimana terdapat mata air panas yang masih alami.

    /ColorImageDict > /JPEG2000ColorACSImageDict > /JPEG2000ColorImageDict > /AntiAliasGrayImages false /DownsampleGrayImages true /GrayImageDownsampleType /Bicubic /GrayImageResolution 300 /GrayImageDepth -1 /GrayImageDownsampleThreshold 1.50000 /EncodeGrayImages true /GrayImageFilter /DCTEncode /AutoFilterGrayImages true /GrayImageAutoFilterStrategy /JPEG /GrayACSImageDict > /GrayImageDict > /JPEG2000GrayACSImageDict > /JPEG2000GrayImageDict > /AntiAliasMonoImages false /DownsampleMonoImages true /MonoImageDownsampleType /Bicubic /MonoImageResolution 1200 /MonoImageDepth -1 /MonoImageDownsampleThreshold 1.50000 /EncodeMonoImages true /MonoImageFilter /CCITTFaxEncode /MonoImageDict > /AllowPSXObjects false /PDFX1aCheck false /PDFX3Check false /PDFXCompliantPDFOnly false /PDFXNoTrimBoxError true /PDFXTrimBoxToMediaBoxOffset [ 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 ] /PDFXSetBleedBoxToMediaBox true /PDFXBleedBoxToTrimBoxOffset [ 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 ] /PDFXOutputIntentProfile () /PDFXOutputCondition () /PDFXRegistryName (http://www.color.org) /PDFXTrapped /Unknown

    /Description >>> setdistillerparams> setpagedevice