profil kota kediri - localisesdgs-indonesia.org · we serve the best to cities 1.4.6. lzin...

PROFIL KOTA KEDIRI

Kota Kediri terletak pada 111°05' hingga 112°03' BujurTimur dan 7° 45' hingga 7° 55' Lintang Selatan. Luas Wilayah Kota Kediri adalah 63,40 km2

, yang terbagi menjadi 3 kecamatan, yakni Kecamatan Mojoroto, Kecamatan Kota, dan Kecamatan Pesantren. Jumlah penduduk Kota Kediri pada tahun 2015 sebanyak 312.999 jiwa.

Batas-batas Kota Kediri adalah sebagai berikut: > Sebelah Utara Kecamatan Gampengrejo dan Kecamatan Banyakan, Ka bu paten

> Sebelah Selatan

> Sebelah Timur > Sebelah Barat

Kediri; Kecamatan Kandat, Kecamatan Ngadiluwih, dan Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri; Kecamatan Wates dan Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri; Kecamatan Banyakan dan Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.

• t

UNCAAA. fAT4 ,tUAHO WLAYAN KOJA KIOIIIII t.\HUN 1001 . 11u

BATAS AOMINISTRASI

KOTA KEDIRI .. ... ...... -• ' • , ,

• ••• • • • • • • • •

-. ·--·~ .. .... . . . . . -,. ....

• ··-•

KETERANGAN B8ATASKOTA

E3 8ATAS ICECMIATAN

[38ATAS 0£S4

E=3 J>LAHKER£TAAPI

§ --12:l su.-•GN

• • • ·-• --... .. " ...... I .

48 I DOKUMENTASI BEST PRACTICE KOTA-KOTA - 12

• • • • • • • • ' ..

--... ..,... ... t ·~ .

We serve the best to cities

PENYEDERHANAAN JENIS PERIZINAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN

IKLIM INUESTASI DI KOTA KEDIRI

Latar Belakang

Kota Kediri berada pada jalur transportasi regional yang menghubungkan Kota Surabaya, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Nganjuk, dan Kota Malang. Sesuai dengan kecenderungan yang ada dan kegiatan utama yang dikembangkan, yakni industri, pendidikan, perdagangan, jasa, dan pariwisata, Kota Kediri merupakan pendorong utama aktivitas perekonomian masyarakat dan sebagai pusat pelayanan bagi wilayah di sekitarnya. Sebagai pusat kawasan perekonomian di Jawa Timur, Walikota Kediri periode 2014-2019, Abdullah Abu Bakar berkomitmen untuk mewujudkan iklim investasi yang kondusif dengan mengembangkan pelayanan perizinan yang cepat, efektif, efisien, transparan, dan memberikan kepastian hukum.

Situasi Sebelum lnisiatif

Meskipun Kota Kediri sudah mempunyai PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu), beberapa perizinan masih berada pad a SKPD sektoral. Pihak pengusaha atau pihak yang akan membuka usaha seringkali harus berkelilling SKPD sektor untuk melengkapi seluruh persyaratan perizinan. Di sisi lain ada juga perizinan yang tampaknya sama namun dikeluarkan oleh SKPD yang berbeda. Misalnya, untuk membuka Lembaga Pelatihan Kerja, maka pihak pengusaha atau pemohon harus mengurus 2 macam perizinan sekaligus, yaitu izin lembaga pelatihan kerja pada dinas sosial dan tenaga kerja, serta izin lembaga kursus dan pelatihan pada dinas pendidikan.

lnisiatif

Pada bu Ian Apri l 2014, Badan Penanaman Modal dan PTSP Kota Kediri menginisiasi dilakukannya mapping perizinan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Kediri sehingga diketahui jumlah perizinan yang pasti dan apa saja jenisnya. lnisiatif tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan inovasi, yaitu melakukan penyederhanaan jenis perizinan. Penyederhanaan jenis perizinan adalah langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi jenis izin yang menjadi kewenangan pemerintah daerah dengan tetap mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan adanya penyederhanaan jenis perizinan maka otomatis prosedur atau langkah-langkah untuk memulai usaha menjadi lebih mudah dan cepat.

DOKUMENTASI BEST PRACTICE KOTA-KOTA - 12 I 49


Strategi yang Diterapkan

Sadan Penanaman Modal (8PM} dan PTSP Kota Kediri, bersama dengan Bagian Hukum dan Bagian Organisasi Kota Kediri, dibantu oleh pihak ketiga yakni Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK}, membentuk tim kecil untuk melakukan mapping perizinan, baik yang masih berada pada SKPD sektoral maupun yang sudah ada pada BPM dan PTSP. Proses mapping oleh tim kecil dimulai dengan mengirimkan surat edaran kepada seluruh SKPD di Kota Kediri yang berpotensi untuk menerbitkan izin. Satu minggu setelah surat dikirim, dilakukan inventarisasi dan validasi dengan mengundang langsung SKPD terkait.

Bersamaan dengan itu, Walikota melalui Sekretariat Daerah dan Asisten Administrasi Umum melakukan penegasan kepada kepala SKPD untuk membantu proses pelimpahan perizinan kepada BPM dan PTSP. Dengan adanya instruksi dan perhatian Walikota melalui sharing dan transfer pengetahuan, SKPD terkait dengan sukarela tan pa paksaan menyerahkan atau melimpahkan kewenangan perizinan kepada BPM dan PTSP.

Berdasarkan hasil mapping, tim kecil berhasil memetakan 142 jenis perizinan dan menemukan poin-poin penting, yaitu:

1. Terdapat izin yang mempunyai nama berbeda dikarenakan status proses saja, misalnya lzin Usaha lndustri dan lzin Perluasan lndustri;

2. Terdapat izin yang berdasarkan peraturan kewenangannya ditarik ke provinsi, misalnya izin ESDM;

3. Terdapat beberapa jenis izin yang mempunyai persyaratan, fungsi, dan sebutan sama tetapi secara detail peruntukannya berbeda, misalnya: Surat Tanda Register (STR} Dokter Hewan Praktik dengan Surat Tanda Register (STR) Paramedic Veteriner, Surat lzin Praktik dan Surat lzin Kerja Tenaga Kesehatan Perorangan;

4. Terdapat izin yang telah disederhanakan oleh pemerintah (Permen, PP, atau UU}, misalnya izin Pariwisata yang semula ada 13 macam menjadi satu jenis izin saja, yaitu izin tanda daftar usaha pariwisata;

5. Terdapat izin yang tidak efektif karena tidak mempunyai tenaga teknis dan harus mendatangkan tenaga dari provinsi serta jumlah permohonan yang masuk hanya sedikitsekali, misalnya izin penggunaan/ork/iftdan izin penggunaan lift;

6. Terdapat izin yang tumpang-tindih, misalnya 2 SKPD mengeluarkan izin peruntukan yang sama. Contohnya, izin lembaga pelatihan dan kursus yang ada pada dinas sosial dan tenaga kerja, dan izin lembaga kursus pelatihan di dinas pendidikan;



7. Terdapat izin operasional yang mensyaratkan izin operasional lain, misalnya: izin usaha obat hewan dan makanan ternak, mensyaratkan SIU P;

8. Terdapat izin yang pemohonnya sedikit atau bahkan tidak ada.

Berdasarkan hasil temuan tersebut, tim kecil dengan SKPD terkait sepakat untuk melakukan penyederhanaan jenis perizinan dengan menggunakan metode HSGL (Hapus, Gabung, Sederhanakan, dan Limpahkan). Metode ini dijalankan dengan tujuan agar semakin sederhana atau semakin sedikit jumlah jenis perizinan, sehingga akan terjadi peningkatan iklim usaha, khususnya di Kota Kediri. Ke-142 jenis perizinan terse but kemudian dianalisis berdasarkan metode HSGL dan diperoleh has ii, bahwa ada 56 jenis perizinan yang menjadi kewenangan BPM dan PTSP.

Hasil yang Dicapai

Jumlah jenis perizinan di Kota Kediri yang semula sebanyak 153 jenis berhasil disederhanakan menjadi 58 jenis perizinan dengan daftar sebagai berikut:

1. Perizinan Usaha:

1.1. Se/ctorPerdagangan 1.1.1. lzin Usaha Perdagangan 1.1.2. lzin Usaha Toko Modern 1.1.3. lzin Usaha Pengelolaan PasarTradisional 1.1.4. lzin Usaha Pusat Perbelanjaan 1.1.5. Tanda DaftarGudang 1.1.6. lzin Penyelenggaraan Pameran 1.1.7. Tanda Daftar Perusahaan 1.1.8. Tanda Pendaftaran Waralaba

1.2. Se/ctorlndustri 1.2.1. lzin Usaha lndustri 1.2.2. Tanda Daftar lndustri

1.3. Se/ctor Jasa Konstruksi 1.3.1. lzin Usaha Jasa Konstruksi

1.4. Selctor Energi dan Sumber Daya Mineral 1.4.1. lzin Operasi (untuk kepentingan sendiri) 1.4.2. lzin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (untuk kepentingan um um) 1.4.3. lzin Eksplorasi ABT 1.4.4. lzin Pengeboran ABT 1.4.5. lzin Pengambilan ABT



1.4.6. lzin Penurapan Mata Air 1.4.7. lzin Pengambilan Mata Air 1.4.8. lzin Juru Bor 1.4.9. lzin Usaha Perusahaan Pengeboran ABT

1.5. SektorPertanian 1.5.1. lzin Usaha Obat Hewan dan/atau Pakan Ternak 1.5.2. SuratTanda Registrasi Praktik Dokter Hewan 1.5.3. Surat lzin Tempat Usaha/Operasional Jasa Medik Veteriner 1.5.4. Surat Tanda Registrasi Tenaga Kesehatan Hewan Bukan Dokter

Hewan sebagai ParamedikVeteriner 1.5.5. SuratTanda Registrasi Tenaga Kesehatan Hewan Warga Negara Aslng

1.6. SektorParlwisata 1.6.1. Tanda Daftar Usaha Pariwisata

1. 7. Sektor Penanaman Modal 1.7.1. Pendaftaran Penanaman Modal 1.7.2. lzin Prinsip Penanaman Modal 1.7.3. lzin Prinsip Perubahan Penanaman Modal

1.8. SektorKesehatan 1.8.1. lzin Pendirian Sarana Pelayanan Kesehatan Medik

1.8.1.1. lzin Pendirian Rumah SakitTipe C 1.8.1.2. lzin Pendirian Rumah SakitTipe D

1.8.2. lzin Penyelenggaraan Sarana Pelayanan Kesehatan Medik 1.8.2.1. lzin Operasional Ru mah SakitTipe C 1.8.2.2. lzin Operasional Ru mah SakitTipe D 1.8.2.3. lzin Operasional Klinik

1.8.3. lzin Penyelenggaraan Usaha Farmasi dan Usaha di Bidang Kesehatan Lainnya 1.8.3.1. 1.8.3.2.

lzin Apotek lzin Toko Obat

1.8.4. lzin Pengobatan Tradisional 1.8.4.1. lzin PengobatTradisional 1.8.4.2. Tanda Daftar Pengobatan Tradisional

1.8.5. lzin Praktek dan Kerja Tenaga Kesehatan Perorangan 1.8.5.1. lzin Praktik Dokter Umum 1.8.5.2. 1.8.5.3. 1.8.5.4. 1.8.5.5.

lzin Praktik Dokter Spesialis lzin Praktik Dokter Gigi lzin Praktik Bidan dan lzin Kerja Bidan lzin Praktik Apoteker dan lzin Kerja Apoteker



lzin Praktik Fisioterapis

lzin Praktik Ref raksionis Optisien lzin Praktik Okupasi Tera pi

1.8.5.6.

1.8.5.7. 1.8.5.8.

1.8.5.9. 1.8.5.10.

1.8.5.11. 1.8.5.12.

lzin PraktikTenaga Teknis Kefarmasian lzin Praktik Perawat Gigi

lzin Praktik Perawat dan lzin Kerja Perawat lzin Prakt ikTerapis Wicara

2. Perlzlnan Tertentu dan Non Perlzlnan

2.1. lzin Gangguan

2.2. lzin Mendirikan Bangunan

2.3. lzin Tata Ruang 2.3.1. Rekomendasi Lokasi

2.3.2. lzin Prinsip Tata Ruang

2.4. lzin Lokasi

2.5. lzin Penyelenggaraan Reklame 2.5.1. lzin Penyelenggaraan Reklame lnsidenti l

2.5.2. lzin Penyelenggaraan Reklame Permanen

2.6. Persetujuan PKL, KKN, Penelitian

REALISASI PERIZINAN PADA 8PM KOTA KEDIRI 2014

800

700

600

~ 500 498 459 400 .a&l -,rs "°' -..19 ~ 4~

300

200

100

0

JOJ

.~~ ~~ ~¢;- ~ ~'<> ~ ~-:> ~.., If}- !S" ~ /<,~~ ~'i' ~ ~ 'i (>~ ~~q, t.-oq,

-; " 'I' ..,<c; 0

637

Realisasi Perizinan pada 8PM Kota Kediri setiap bu/an selama Tahun 2014



Hingga bulan Oktober 2014, jumlah realisasi perizinan yang dilayani oleh BPM mengalami fluktuasi. Sedangkan pada Februari 2014 terjadi penurunan sebanyak 6 izin yang dilayani dari bulan sebelumnya, dimana pada bulan Januari 2014, BPM melayani 382 izin dan pada Februari 2014 sebanyak 376 izin.

Hal ini disebabkan karena adanya bencana letusan Gunung Kelud yang berdampak pada lumpuhnya seluruh sektor di Kota Kediri, termasuk sektor pelayanan publik. Setelah grafik jumlah perizinan melandai pada Februari 2014, pada Maret 2014 dan April 2014 grafikjumlah perizinan menunjukkan t ren positif.

No

1

2

3

Jumlah Realisasi Perizinan Tahun 2014-2016

Tahun Jumlah Perizinan

2014 5851 izin

2015 6191 izin

2016 6921 izin

Fluktuasi jumlah izin yang disetujui juga beberapa kali mengalami tren menanjak. lni setidaknya bisa di Ii hat pada Juni, Agustus, dan September 2014. Pada Agustus 2014, grafik jumlah perizinan naik karena efek bulan sebelumnya yang memasuki Bulan Ramadhan, dimana pemohon izin fokus pada ibadah, otomatis pada bulan berikutnya masyarakat kembali fokus pada kegiatan ekonomi mereka.

Pada September 2014 jumlah perizinan naik kembali, bahkan merupakan realisasi bulanan tertinggi dengan jumlah 702 izin. Berbeda dengan penjelasan tren kenaikan sebelumnya, hal ini dikarenakan BPM mulai mengaktifkan lagi layanan keliling yang akrab disebutMobi/e Public Service (MPS).

Penerapan penyederhanaan jenis perizinan, memberikan dampak bagi Kota Kediri. Kota Kediri mendapat penghargaan lnvestasi Award se-JawaTimur pada 2015. Kemudian pada 2016, BPMPTSP Kota Kediri mendapat penghargaan dari BKPM (Sadan Koordinasi Penanaman Modal) sebagai salah satu penyelenggara pelayanan terpadu satu pintu terbaik di tingkat nasional untuk kategori deregulasi (penyederhanaan) jenis perizinan di kota.



a I' r

Mobil Peloyanan Perizinan Keliling Kota Kediri

aHJAgero.lta1t TME

IN JAW t N

RD UR

Walikota Kediri Abdullah Abu Ba/car ketika menerima Penghargaan Investment Award se-Jawa Timur pada tahun 2015



Keberlanjutan

Program penyederhanaan perizinan di Kata Kediri terus dilakukan, bahkan sangat dimungkinkan dari 58 jenis izin yang ada sekarang akan berkurang lagi. Setiap tahun BPMPTSP melakukan evaluasi pelaksanaan perizinan, sebab persoalan izin sangat dinamis. Jika tidak dapat mengikuti perkembangan di masyarakat, maka perizinan justru akan menghambat kegiatan berusaha di masyarakat. BPM PTSP saat ini sudah merencanakan permohonan perizinan dengan sistem online (paperless), agar proses terdata dengan baik dan cepat.

Rencananya SOP perizinan akan distandarisasikan ke ISO. Selain evaluasi jenis perizinan, Pemerintah Kata Kedirijuga akan melakukan renovasi gedung BPMPTSP yang saat ini dianggap kurang memadai.

GALA DINNER dan

UNCHING PERIZINAN ONLINE JUM'AT, 16 DESEMBER 2016

launching Perizinan Online kswi.dpm.kedlrikota.go.id oleh Walikota Kedirl Abdullah Abu Bakar.



Pelajaran yang Dapat Diambil

lnovasi dapat dimulai dari hal yang sederhana. Dengan menyederhanakan proses perizinan, maka pelayanan perizinan dapat membantu kegiatan masyarakat di bidang perekonomian dan meningkatkan kesadaran mereka untuk mematuhi peraturan yang ada.

Kemampuan untuk Ditransfer

Program deregulasi (penyederhanaan) jenis perizinan sangat mungkin untuk ditransfer ke daerah lainnya. Bagi daerah yang ingin menerapkan program yang sama, faktor kunci keberhasilan dari program ini adalah adanya komitmen yang kuat dari kepala daerah. Komitmen kemudian dapat diimplementasikan oleh seluruh pimpinan SKPD yang ada. Dengan melakukan penyederhanaan perizinan berarti pemerintah daerah tidak saja hanya melimpahkan sebagian kewenangan yang dimiliki kepada penyelenggara perizinan, namun juga harus siap meminimalisasi izin yang ada dengan metode HGSL (Hapus, Gabung, Sederhanakan, dan Limpahkan). Kabupaten atau Kota di Provinsi Jawa Timurtelah melakukan studi be la jar ke Kota Kediri.

KONTAK PERSON

1. Hardiyanto Heru C. Kepala Bidang Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Kediri JI. Basuki Rahmat No. 1S, KEDIRI No. Telp/Fax (0354) 682345 / 697034

2. Tri Utari Manager Advokasi, APEKSI Rasuna Office Park 111, WO. 06-09, Komplek Rasuna Epicentrum JI. Ta man Rasuna Se Iatan, JAKARTA 12960 No. Telp/Fax (021) 8370 4703 / 8370 4733 No. Hp. 0812 8244 0339 Email [email protected]

[email protected]

DOKUMENTASI BEST PRACTICE KOTA-KOTA- 12 I 57

profil kota kediri - localisesdgs-indonesia.org · we serve the best to cities 1.4.6. lzin...

Documents