profil kesehatan kota blitar tahun 2012 · penyusunan profil kesehatan kota blitar tahun 2012...

190
PROFIL KESEHATAN KOTA BLITAR TAHUN 2012

Upload: lybao

Post on 11-Apr-2019

238 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PROFIL KESEHATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2010

i

Profil Kesehatan disusun untuk memberikan gambaran pencapaian program pembangunan

kesehatan yang digunakan sebagai sarana untuk memantau pencapaian visi dan misi

pembangunan kesehatan di Kota Blitar.

Penyusunan Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 didasarkan pada data tabel sesuai

Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan dan “Petunjuk Teknis Penyusunan Profil

Kesehatan Kabupaten/Kota Edisi Data Terpilah menurut Jenis Kelamin”, sehingga informasi

yang disampaikan dalam profil ini merupakan interpretasi dari data tersebut.

Profil Kesehatan Kota Blitar ini disampaikan dengan harapan semoga bermanfaat bagi kita

semua dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada berbagai pihak yang telah mendukung

penyusunan buku ini.

Blitar, 2013

Kepala Dinas Kesehatan Daerah

Kota Blitar

dr.NGESTI UTOMO

Pembina Utama Muda

NIP. 19570824 198712 1 001

KATA PENGANTAR

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2010

ii

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL PROFIL iii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Sistematika Penyajian 2

1.3 Distribusi Profil Kesehatan 3

BAB 2 GAMBARAN UMUM 4

2.1 Keadaan Geografi 4

2.2 Keadaan Demografi (Kependudukan) 6

2.3 Tingkat Pendidikan 10

BAB 3 SITUASI DERAJAT KESEHATAN 12

3.1 Angka Kematian 12

3.2 Umur Harapan Hidup (UHH) 16

3.3 Angka Kesakitan (Morbiditas) 18

3.4 Status Gizi 29

BAB 4 UPAYA KESEHATAN 31

4.1 Pelayanan Kesehatan Dasar 31

4.2 Pelayanan Kesehatan Rujukan 42

4.3 Ketersediaan Obat 43

4.4 Kejadian Luar Biasa (KLB) dan Keracunan Makanan 44

4.5 Perbaikan Gizi Masyarakat 45

4.6 Perilaku Masyarakat 45

4.7 Pelayanan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar 49

BAB 5 SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 56

5.1 Sarana Kesehatan 56

5.2 Tenaga Kesehatan 59

5.3 Pembiayaan Kesehatan 61

BAB 6 KESIMPULAN 62

LAMPIRAN

DAFTAR ISI

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2010

iii

Tabel 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah

Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk

Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok

Umur, Rasio Beban Tanggung, Rasio Jenis Kelamin

Tabel 3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok

Umur

Tabel 4 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang

Melek Huruf menurut Jenis Kelamin

Tabel 5 Persentase Penduduk Laki-Laki dan Perempuan berusia 10

Tahun ke Atas menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang

ditamatkan

Tabel 6 Jumlah Kelahiran menurut Jenis Kelamin

Tabel 7 Jumlah Kematian Bayi dan Balita menurut Jenis Kelamin

Tabel 8 Jumlah Kematian Ibu menurut Kelompok Umur

Tabel 9 Jumlah Kasus AFP (Non Polio) dan AFP Rate (Non Polio)

Tabel 10 Jumlah Kasus Baru TB Paru dan Kematian Akibat TB Paru

menurut Jenis Kelamin

Tabel 11 Jumlah Kasus dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+

menurut Jenis Kelamin

Tabel 12 Jumlah Kasus dan Kesembuhan TB Paru BTA + menurut

Jenis Kelamin

Tabel 13 Penemuan Kasus Pneumonia Balita menurut Jenis Kelamin

Tabel 14 Jumlah Kasus Baru HIV, AIDS, dan Infeksi Menular Seksual

Lainnya menurut Jenis Kelamin

Tabel 15 Persentase Donor Darah diSkrining terhadap HIV menurut

Jenis kelamin

DAFTAR TABEL PROFIL

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2010

iv

Tabel 16 Kasus Diare yang ditangani menurut Jenis Kelamin

Tabel 17 Jumlah Kasus Baru Kusta menurut Jenis Kelamin

Tabel 18 Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun dan Cacat Tingkat 2 menurut

Jenis Kelamin

Tabel 19 Jumlah kasus dan Angka Prevalensi penyakit kusta menurut

Jenis Kelamin

Tabel 20 Persentase Penderita Kusta selesai Berobat menurut Jenis

Kelamin

Tabel 21 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan

Imunisasi (PD3I) menurut Jenis Kelamin

Tabel 22 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan

Imunisasi (PD3I) menurut Jenis Kelamin

Tabel 23 Jumlah Kasus DBD menurut Jenis Kelamin

Tabel 24 Kesakitan dan Kematian Akibat Malaria menurut Jenis

Kelamin

Tabel 25 Penderita Filariasis ditangani menurut Jenis Kelamin

Tabel 26 Bayi Berat Badan Lahir Rendah menurut Jenis Kelamin

Tabel 27 Status Gizi Balita menurut Jenis Kelamin

Tabel 28 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan ditolong Tenaga

Kesehatan, dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

Tabel 29 Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil

Tabel 30 Jumlah Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe1 dan Fe3

Tabel 31 Jumlah dan Persentase Komplikasi Kebidanan dan Neonatal

Resiko Tinggi/Komplikasi ditangani menurut Jenis Kelamin

Tabel 32 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi, Anak Balita, dan

Ibu Nifas menurut Jenis Kelamin

Tabel 33 Proporsi Peserta KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi

Tabel 34 Proporsi Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2010

v

Tabel 35 Jumlah Peserta KB Baru dan KB Aktif

Tabel 36 Cakupan Kunjungan Neonatus menurut Jenis Kelamin

Tabel 37 Cakupan Kunjungan Bayi menurut Jenis Kelamin

Tabel 38 Cakupan Desa/Kelurahan UCI

Tabel 39 Cakupan Imunisasi DPT, HB, dan Campak pada Bayi

menurut Jenis Kelamin

Tabel 40 Cakupan Imunisasi BCG dan Polio pada Bayi menurut Jenis

Kelamin

Tabel 41 Jumlah Bayi yang diberi ASI Eksklusif menurut Jenis

Kelamin

Tabel 42 Pemberian Makanan Pendamping ASI Anak Usia 6-23

Bulan Keluarga Miskin menurut Jenis Kelamin

Tabel 43 Cakupan Pelayanan Anak Balita menurut Jenis Kelamin

Tabel 44 Jumlah Balita ditimbang menurut Jenis Kelamin

Tabel 45 Cakupan Balitas Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan

Tabel 46 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

menurut Jenis Kelamin

Tabel 47 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

Tabel 48 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Lansia dan Lansia

Tabel 49 Persentase Sarana Kesehatan dengan Kemampuan

Pelayanan Gawat Darurat (GADAR) Level I

Tabel 50 Jumlah Penderita dan Kematian pada KLB menurut Jenis

KLB

Tabel 51 Desa/Kelurahan Terkena KLB yang Ditangani < 24 jam

Tabel 52 Pelayanan Kesahtan Gigi dan Mulut menurut Jenis Kelamin

Tabel 53 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2010

vi

Setingkat menurut Jenis Kelamin

Tabel 54 Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan

Tabel 55 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar

menurut Jenis Jaminan

Tabel 56 Cakupan Pelayanan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (dan

Hampir Miskin) menurut Strata Sarana Kesehatan

Tabel 56-A Cakupan Pelayanan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (dan

Hampir Miskin) menurut Strata Sarana Kesehatan yang

dicakup Melalui Program Jamkesda

Tabel 57 Cakupan Pelayanan Rawat Inap Masyarakat Miskin (dan

Hampir Miskin) menurut Strata Sarana Kesehatan

Tabel 57-A Cakupan Pelayanan Rawat Inap Masyarakat Miskin (dan

Hampir Miskin) menurut Strata Sarana Kesehatan yang

dicakup Melalui Program Jamkesda

Tabel 58 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Kunjungan

Ganggungan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan

Tabel 59 Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit

Tabel 60 Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit

Tabel 61 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan

Sehat

Tabel 62 Persentase Rumah Sehat

Tabel 63 Persentase Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes

Tabel 64 Persentase Keluarga menurut Jenis Sarana Air Bersih yang

digunakan

Tabel 65 Persentase Keluarga menurut Sumber Air Minum yang

digunakan

Tabel 66 Persentase Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi

Dasar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2010

vii

Tabel 67 Persentase Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan

(TUPM) Sehat

Tabel 68 Persentase Institusi dibina Kesehatan Lingkungannya

Tabel 69 Ketersediaan Obat menurut Jenis Obat

Tabel 70 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan

Tabel 71 Sarana Pelayanan Kesehatan dengan Kemampuan

Laboratorium dan Memiliki 4 Spesialis Dasar

Tabel 72 Jumlah Posyandu menurut Strata

Tabel 73 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)

Tabel 74 Jumlah Tenaga Medis di Sarana Kesehatan

Tabel 75 Jumlah Tenaga Keperawatan di Sarana Kesehatan

Tabel 76 Jumlah Tenaga Kefarmasian dan Gizi di Sarana Kesehatan

Tabel 77 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Sanitasi di Sarana

Kesehatan

Tabel 78 Jumlah Tenaga Teknisi dan Fisioterapis di Sarana Kesehatan

Tabel 79 Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 1

1.1 LATAR BELAKANG

Pada hakikatnya tujuan dari pembangunan kesehatan adalah untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan membangun kesadaran,

kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat. Pemerintah memiliki peran yang sangat

besar untuk mewujudkan pembagunan kesehatan terutama melalui penyediaan sarana

dan prasarana baik Rumah Sakit, Puskesmas dan Poskesdes maupun Posyandu.

Dengan penyediaan pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakatnya untuk

mensinergikan pencapaian tujuan pembangunan Millenium Development Goals

(MDGs) pada tahun 2015. Tujuan MDGs menempatkan manusia sebagai fokus utama

pembangunan yang mencakup semua komponen kegiatan yang tujuan akhirnya ialah

kesejahteraan masyarakat.

Keberhasilan Pembangunan kesehatan tidak bisa lepas dari peran masyarakat

dalam mendukung semua kegiatan yang dilaksanakan pemerintah, kemitraan

produktif dengan masyarakat madani dan sektor swasta berkontribusi cukup besar

terhadap percepatan pencapaian berbagai sasaran MDGs pembangunan kesehatan.

Untuk mengetahui gambaran secara nyata capaian pembangunan kesehatan

tahun 2012 disusunlah Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012. Penyusunan Profil

Kesehatan ini didasarkan pada beberapa peraturan perundangan-undangan bidang

kesehatan, antara lain:

1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1457/Menkes/SK/X/2003 tentang Standart Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

di Kabupaten/Kota.

BAB 1

PENDAHULUAN

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 2

Profil Kesehatan merupakan buku statistik kesehatan Kota Blitar untuk

menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat Kota Blitar. Selain itu juga

berisi data/informasi yang menggambarkan derajat kesehatan, sumber daya kesehatan

dan upaya kesehatan serta pencapaian indikator pembangunan kesehatan di Kota

Blitar. Oleh karena itu Profil Kesehatan merupakan salah satu alat yang bisa

digunakan untuk mengevaluasi kemajuan pembangunan kesehatan dari tahun ke

tahun dalam mendukung tercapainya MDGs.

1.2 SISTEMATIKA PENYAJIAN

Sistematika penyusunan Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 mengacu

pada Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota yang diterbitkan

oleh Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan

sistematika sebagai berikut:

Bab-1 : Pendahuluan

Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan sistematika

dari penyajiannya.

Bab-2 : Gambaran Umum

Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kota Blitar. Selain uraian tentang letak

geografis, administrative dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-

faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya, misalnya

kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.

Bab-3 : Situasi Derajat Kesehatan

Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan dan

angka status gizi masyarakat.

Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan

dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan

dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat

kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 3

yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan

Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang

diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar.

Bab-5 : Situasi Sumber Daya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan

kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.

Bab-6 : Kesimpulan

Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah

lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2011. Selain keberhasilan-

keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap

masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

Lampiran

Pada lampiran ini berisi resume/angka pencapaian pembangunan kesehatan Kota

Blitar dan 79 tabel data kesehatan dan yang terkait kesehatan yang resposif gender.

Profil kesehatan dapat disajikan dalam bentuk tercetak (berupa buku) atau dalam

bentuk lain (softcopy, tampilan di situs internet, dan lain-lain).

1.3 DISTRIBUSI PROFIL KESEHATAN

Distribusi Profil Kesehatan Kota Blitar adalah sebagai berikut:

1. Walikota Blitar

2. DPRD Kota Blitar

3. Instansi tingkat Kota termasuk BAPPEDA

4. Puskesmas, dan UPT Kesehatan lainnya

5. Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta

6. Dinas Kesehatan Provinsi

7. Kementerian Kesehatan c.q Pusat Data dan Informasi

8. LSM Kesehatan di Kota Blitar

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 4

Gambaran umum wilayah Kota Blitar merupakan sebuah data dasar yang

digunakan sebagai acuan dalam penyusunan perencanaan pembangunan kesehatan

yang evidence based, sehingga perencanaan program maupun kegiatan bidang

kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kondisi faktual di wilayah Kota

Blitar. Gambaran umum ini menguraikan tentang letak geografis, administratif dan

beberapa informasi umum lainnya. Selain itu juga mengulas beberapa faktor yang

berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misalnya kependudukan,

ekonomi dan sosial budaya. Adapun gambaran umum secara lengkap adalah sebagai

berikut :

2.1 KEADAAN GEOGRAFI

2.1.1 Letak Geografis

Kota Blitar merupakan wilayah terkecil kedua di Propinsi Jawa Timur setelah

Kota Mojokerto. Terletak pada koordinat 112°114’ - 12°28’ Bujur Timur dan 8°2’ -

8°10’ Lintang Selatan atau tepatnya terletak sekitar 160 km sebelah selatan Kota

Surabaya, ibukota Propinsi Jawa Timur. Suhu udara rata-rata berkisar pada 29°C

dengan type iklim C-3. Kondisi seperti ini menjadikan Kota Blitar sebagai sebuah

daerah yang nyaman untuk dijadikan tempat hunian dan peristirahatan.

Akan tetapi, pada sisi yang lain Kota Blitar dapat dikatakan sebagai kota yang

miskin potensi, karena secara ekonomis tidak memiliki sumber daya alam yang

dapat dieksplorasi menjadi sumber pendapatan daerah, baik yang berupa bahan

galian, mineral maupun hasil hutan dan kekayaan alam lainnya. Dengan demikian

upaya yang harus terus digalakkan adalah pengembangan dan pembangunan

sumber daya lainnya baik yang berupa sumber daya manusia maupun sumber daya

buatan.

Secara administratif, Kota Blitar dikelilingi oleh wilayah Kabupaten, dengan

batas-batas sebagai berikut:

BAB 2

GAMBARAN UMUM

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 5

Sebelah Utara : Kecamatan Nglegok,

Kec.Garum Kabupaten Blitar

Sebelah Timur : Kecamatan Kanigoro,

Kabupaten Blitar

Sebelah Selatan : Kecamatan Sanankulon,

Kabupaten Blitar

Sebelah Barat : Kecamatan Sanankulon dan Kecamatan Nglegok

Kabupaten Blitar

2.1.2 Luas Wilayah

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1982 tentang Batas

Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Blitar, luas wilayah Kota Blitar adalah ±

32,578 km2, terdiri atas 3 (tiga) kecamatan dengan 20 kelurahan. Yang kemudian

pada tahun 2005 dijadikan 21 Kelurahan hasil pemecahan Kelurahan Pakunden

menjadi 2 Kelurahan yaitu Pakunden dan Tanjungsari berdasarkan Peraturan

Daerah Nomor 4 tahun 2005. Adapun perincian luas wilayah di masing-masing

kecamatan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Perbandingan Luas Wilayah Kecamatan di Kota Blitar

No Kecamatan Luas Wilayah Km2 %

1 Sukorejo 9,92 30,46

2 Kepanjenkidul 10,50 32,24

3 Sananwetan 12,15 37,30

Jumlah 32,57 100

Sumber: Statistik Kota Blitar Tahun 2011

Disamping itu, wilayah Kota Blitar terbagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu

bagian utara, tengah dan selatan dimana bagian utara mempunyai ketinggian ± 245

meter dari permukaan laut, bagian tengah ± 190 meter dan bagian selatan ± 140

meter dari permukaan air laut. Adanya perbedaan letak ketinggian tersebut

menunjukkan bahwa wilayah Kota Blitar masuk kategori daerah darat, sehingga

mempengaruhi pola pemanfaatan dan tata guna tanah di wilayah Kota Blitar.

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 6

2.2 KEADAAN DEMOGRAFI (KEPENDUDUKAN)

Situasi kependudukan dapat dilihat dari berbagai indikator antara lain tingkat

pertumbuhan, angka kelahiran kasar, tingkat fertilitas, kepadatan dan distribusi

menurut umur. Gambaran secara umum keadaan demografi Kota Blitar adalah

sebagai berikut:

2.2.1 Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Kota Blitar tahun 2012 sebanyak 134.554 jiwa

(sumber: BPS Jawa Timur Tahun 2012) dengan karakteristik dan latar belakang

sosial, budaya, pendidikan, agama, etnis dan mata pencaharian yang bervariasi.

Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2011 yaitu 133.324

jiwa, maka terjadi pertambahan jumlah penduduk Kota Blitar sebanyak 1.230

jiwa. Adapun distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin dan kelompok

umur adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Piramida Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Kota Blitar Tahun 2012

Sumber : Data BPS Jawa Timur Tahun 2012 yang diolah

Komposisi penduduk laki-laki dan perempuan tidak berbeda jauh

jumlahnya, penduduk laki-laki masih lebih kecil sejumlah 66.533 jiwa

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 7

sedangkan penduduk perempuan sejumlah 68.021 jiwa tidak jauh berbeda

dengan tahun 2011.

Ada beberapa macam piramida penduduk yakni Trapeze pyramid

adalah piramida penduduk didasarkan pada jumlah kelahiran lebih banyak

daripada kematian, grenade pyramid adalah piramida penduduk didasarkan

pada kesamaan antara kelahiran dan kematian, pyramid form tombstone

adalah pyramid kependudukan didasarkan padakematianlebih banyak daripada

kelahiran. Untuk piramida penduduk di Kota Blitar bisa dimasukkan kedalam

grenade pyramid akan tetapi tidak sepenuhnya karena pada kelompok umur >

65 tahun terdapat lonjakan jumlah penduduk yang cukup signifikan dari

kelompok umur sebelumnya. Perubahan jumlah penduduk pada masing-

masing kelompok umur dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain

fertilitas, mortalitas kematian bayi/infant mortality, dan migrasi.

Distribusi penduduk terbesar adalah pada kelompok umur 15-19 tahun

yaitu 11.415 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa komposisi penduduk lebih

banyak pada usia muda.

2.2.2 Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk di Kota Blitar pada tahun 2012 adalah 4,131 /Km2

yang berarti terdapat 4 jiwa disuatu wilayah per Km2 , kondisi ini tidak terlalu

terdapat perbedaan dengan kondisi pada tahun 2011 yakni 4,362 / Km2.

Adapun data secara lengkap mengenai kondisi kepadatan penduduk tahun

2008 s/d 2012 adalah sebagai berikut:

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 8

Grafik 2.2 Kepadatan Penduduk Per-km2

Kota Blitar Tahun 2008-2012

4,09 4,10

4,30

4,36

4,13

3,95

4

4,05

4,1

4,15

4,2

4,25

4,3

4,35

4,4

2008 2009 2010 2011 2012

Kepadatanpenduduk

Sumber: Data sekunder BPS Kota Blitar yang diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada setiap tahunnya

terjadi kenaikan angka kepadatan penduduk di Kota Blitar, hal ini seiring

dengan perubahan jumlah penduduk di tiap Kecamatan. Perubahan dapat

terjadi dikarenakan banyak hal, diantaranya dapat disebabkan oleh

perpindahan penduduk dari luar kota ke dalam kota ataupun sebaliknya, selain

itu perubahan kepadatan penduduk juga dapat disebabkan angka kematian dan

jumlah kelahiran di wilayah tersebut. Untuk tahun 2012 terjadi penurunan

dikarenakan adanya perubahan data sasaran jumlah penduduk setelah sensus

penduduk tahun 2010.

2.2.3 Rasio Beban Tanggungan

Rasio beban tanggungan merupakan perbandingan antara jumlah

penduduk usia tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan umur diatas 65

tahun) dengan jumlah penduduk usia produktif. Rasio ini menggambarkan

beban yang ditanggung oleh penduduk usia produktif. Berikut ini gambaran

rasio beban tanggungan di Kota Blitar mulai tahun 2008 s/d 2012:

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 9

Grafik 2.3 Rasio Beban Tanggungan

Kota Blitar Tahun 2008-2012

46,08 46,05 46

47,27

46,42

45

45,5

46

46,5

47

47,5

2008 2009 2010 2011 2012

Rasio BebanTanggungan

Sumber : BPS (hasil Pengolahan Registrasi Penduduk)

Dari data diatas dapat diketahui bahwa beban tanggungan di Kota Blitar

masih cukup besar, jumlah penduduk usia tidak produktif hampir setengah

jumlah penduduk usia produktif. Beban tanggungan yang tinggi merupakan

faktor penghambat pembangunan ekonomi suatu negara, karena sebagian

pendapatan yang diperoleh oleh golongan yang produktif terpaksa dikeluarkan

untuk memenuhi kebutuhan mereka yang tidak produktif, maka semakin

tinggi usia tidak produktif semakin tinggi beban tanggungan bagi usia

produktif.

Hal ini didukung dengan piramida penduduk Kota Blitar dimana usia

tidak produktif jumlahnya cukup besar, sehingga dikhawatirkan dapat

meningkatkan beban rasio tanggungan, hal ini didukung dengan data jumlah

kepesertaan Jaminan Kesehatan bagi masyarakat miskin yang setiap tahunnya

cenderung meningkat terutama permohonan SPM dimana kepesertaannya

diluar kuota. Berikut ini data peserta jaminan kesehatan (Jamkesmas,

Jamkesmasda, dan SPM) mulai tahun 2009 s/d 2012.

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 10

Tabel 2.1 Jumlah Peserta Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin

di Kota Blitar Tahun 2009-2011

NO JAMINAN

KESEHATAN

TAHUN

2009 2010 2011 2012

1 Jamkesmas 16.633 16.633 16.633 16.633

2 Jamkesmasda 2.500

(asumsi)

2.987 6.530 2.987

3 SPM - - 957 862 Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan

2.3 TINGKAT PENDIDIKAN

Untuk mengetahui potensi penduduk disisi kualitas sumber daya

manusianya dapat dilihat dari tingkat pendidikan yang ditempuh Penduduk.

Grafik di bawah merupakan gambaran kondisi penduduk yang sedang dan telah

menamatkan pendidikan terakhirnya sebagai berikut :

Grafik 2.4 Persentase Penduduk Laki-Laki Dan Perempuan Berusia 10 Tahun Ke

Atas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan

Kota Blitar Tahun 2011

Sumber Data : BPS Kota Blitar

Berdasarkan tabel tersebut di atas diketahui bahwa sebagian besar

penduduk di Kota Blitar pendidikan terakhir yang ditamatkan pada tahun 2012

adalah setingkat SMP/Mts/Sederajat, disusul SD/MI. Tentunya dengan adanya

program dari pemerintah daerah berupa pendidikan gratis dan juga Bantuan

Operasional Sekolah dari pemerintah pusat diharapkan dapat mendorong

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 11

meningkatnya tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan minimal setingkat

SMA/SMK/MA.

Definisi melek huruf menurut UNESCO adalah kemampuan untuk

mengidentifikasi, mengerti, menerjemahkan, membuat, mengkomunikasikan dan

mengolah isi dari rangkaian teks yang terdapat pada bahan-bahan cetak dan

tulisan yang berkaitan dengan berbagai situasi. Berikut ini grafik jumlah penduduk

di Kota Blitar yang melek huruf menurut jenis kelamin dan kecamatan.

Kemampuan baca dan tulis dianggap penting karena melibatkan

pembelajaran berkelanjutan oleh seseorang sehingga orang tersebut dapat

mencapai tujuannya, dimana hal ini berkaitan langsung bagaimana seseorang

mendapatkan pengetahuan, menggali potensinya, dan berpartisipasi penuh dalam

masyarakat yang lebih luas. Para analis kebijakan juga menganggap kemampuan

baca dan tulis juga berarti peningkatan peluang kerja dan akses yang lebih luas

pada pendidikan yang lebih tinggi.

Grafik 2.5 Jumlah Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf Menurut

Jenis Kelamin Dan Kecamatan

Kota Blitar Tahun 2011

21,62020,91619,472

18,55316,52315,891

-

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

Jumlah

Sananwetan Sukorejo Kepanjenkidul

Kecamatan

Laki-laki

Perempuan

Sumber : Data Sekunder Dinas Pendidikan dan BPS Kota Blitar yang telah diolah

Berdasarkan grafik diatas rata-rata jumlah penduduk yang melek huruf

antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan hampir setara. Sedangkan

berdasarkan kecamatan jumlah penduduk yang melek huruf terbesar berada di

Kecamatan Sananwetan.

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 12

Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap agar terwujud derajat

kesehatan masyarakat yang optimal sesuai denga Undang-Undang Kesehatan No. 36

tahun 2009.

Untuk mengetahui gambaran derajat kesehatan masyarakat dapat diukur dari

indikator-indikator yang digunakan antara lain angka kematian, angka kesakita serta

status gizi. Indikator tersebut dapat diperoleh melalui laporan dari fasilitas kesehatan

(facility based) dan dari masyarakat (community based).

Perkembangan derjat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian

kematian dan kesakitan dalam masyarakat dari waktu kewaktu. Disamping itu

kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indicator dalam penilaian

keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya.

Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survei

dan penelitian.

Gambaran situasi derajat kesehatan di Kota Blitar pada tahun 2012 dapat

diuraikan sebagai berikut.

3.1 ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)

Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui

survey, hal disebabkan bahwa sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan

data kematian pada fasilitas pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus

rujukan. Pertambahan jumlah kematian dan pemyakit-penyakit penyebab kematian

utama yang terjadi pada tahun 2012 akan diuraikan dibawah ini.

3.1.1 Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian Ibu (AKI) masih merupakan salah satu indikator penting

dalam menentukan derajat kesehatan di suatu wilayah. Kematian ibu yang maksud

BAB 3

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 13

adalah kematian seorang ibu yang disebabkan kehamilan, bersalin dan nifas dan

bukan karena kecelakaan disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu. Angka

Kematian Ibu (AKI) dihitung per 100.000 kelahiran hidup.

Berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun

2007 menyebutkan bahwa AKI di Indonesia sebesar 228 per 100.000. Dimana tahun

1991 angka kematian ibu melahirkan di targetkan sebesar 390 per 100.000 kelahiran,

hal ini membuktikan bahwa telah tejadi penekanan angka kematian yang begitu besar.

Meskipun telah terjadi penekanan yang begitu banyak namun angka tersebut masih

jauh dari target RPJMN 2014 sebesar 118 per 100.000 kelahiran hidup dan untuk

target MDG’s sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2015. Berbagai upaya

terlah diupaya kan guna menurunkan angka kematian ibu bersalin ini.

Berdasarkan hasil data Laporan Kematian di Kota Blitar tahun 2012, sebesar

339,31 per 100.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan target sebesar 49,16

per kelahiran hidup, kondisi ini menunjukkan ketidak berhasilan dalam menekan

kematian ibu. Bila dibandingkan dengan target Provinsi Jawa Timur sebesar 81,5 per

100.000 kelahiran hidup, maka kinerja pelayanan kesehatan dalam menekan kematian

di Kota Blitar perlu ada peninjauan ulang lagi.

Kondisi merupakan kondisi riil yang sudah menggambarkan kondisi yang

sebenarnya dilapangan, karena kematian ibu yang ada di Kota Blitar sudah merupakan

hasil laporan dari pelayanan kesehatan dasar dan Rumah Sakit. Hal ini bisa terjadi

mengingat Kota Blitar merupakan Kota terkecil di Propinsi Jawa Timur setelah Kota

Mojokerto. Dengan wilayah kecil tersebut memudahkan Dinas Kesehatan dalam

melakukan pelacakan semua kejadian-kejadian yang berhubungan dengan kesehatan

masyarakatnya.

Pada tahun 2012 terjadi peningkatan kasus kematian ibu. Kenaikan terjadi

enam kali lipat dimana pada tahun 2011 terdapat 2 orang ibu yang meninggal setelah

persalinan dikarenakan syok anaphylactis (alergi terdapat obat) dan tranfusion lung

injuri (TRALI) gejala yang timbul karena efek tranfusi yang dilakukan pasien sebelum

bersalin, sedangkan pada tahun 2012 terdapat 7 orang ibu meninggal setelah

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 14

persalinan yang disebabkan oleh komplikasi gagal jantung, perdarahan akibat penyakit

hypertensi (perdarahan otak) dan kejang-kejang akibat kehamilan.

Grafik 3.1 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Blitar

Tahun 2007-2011

Sumber : Data profil yang diolah tahun 2007-2011

3.1.2 Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita

Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak mudah untuk

menemukan faktor yang paling dominan. Salah satu penyebab mengapa Angka

Kematian Bayi di Kota Blitar masih cukup tinggi karena sebagian besar masyarakat

masih enggan membawa bayinya yang masih berumur dibawah 1 (satu) bulan ke

fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan kesehatannya. Hal ini didukung masih adanya

kepercayaan dari sebagian besar masyarakat menganggap untuk keluar rumah harus

sudah berumur 36 hari atau lebih 1 bulan. Kematian bayi adalah kematian yang terjadi

antara saat bayi lahir sampai satu hari sebelum ulang tahun pertama. Dari sisi

penyebabnya, kematian bayi dibeda faktor endogen dan eksogen.

Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infan Mortality Rate adalah banyaknya bayi

meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup (KH). AKB

dapat menggambarkan kondisi social ekonomi masyarakat setempat, karena bayi

adalah kelompok usia yang paling rentan terkena dampak dari perubahan lingkungan

maupun sosial ekonomi.

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 15

Indikator AKB terkait langsung dengan target kelangsungan hidup anak dan

merefleksikan kondisi sosial- ekonomi, lingkungan tempat tinggalnya.

Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari

tenaga medis yang terampil. Serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan

tradisonal ke norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan merupakan faktor

yang sangat berpengaruh terhadap tingkat AKB.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2010 menunjukkan bahwa semakin

tinggi tingkat pendidikan dan status ekonomi cenderung semakin tinggi pula

persentase kunjungan neonatus pada saat bayi. Menurut pada jenis pekerjaan paling

tinggi adalah pegawai mencapai 86,5% untuk bayi berumur 6-48 jam. Untuk

Kunjungan Neonatus Lengkap (KN1, KN2,KN3) di Jawa Timur hanya mencapai

41,6%.

Selama tahun 2012 di Kota Blitar dilaporkan terjadi 2.078 kelahiran. Dari

seluruh kelahiran, tercatat 15 lahir mati dan kasus kematian bayi sebesar 24 kasus

(table 6 dan 7). AKB ini sangat penting, karena tingginya AKB menunjukan

rendahnya kualitas perawatan selama masa kehamilan, saat persalinan dan masa nifas,

status gizi dan penyakit infeksi.

Bila dibandingkan tahun 2011, kejadian kematian ini mengalami penurunan.

Dengan menurunnya AKB dalam beberapa waktu terakhir ini memberikan gambaran

adanya peningkatan dalam kualitas hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat.

Kasus Kematian Bayi ini yang terjadi selama 5 tahun berturut-turut dari tahun

2007 sampai dengan tahun 2012. Dapat dilihat pada diagram berikut.

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 16

Grafik 3.2 Jumlah Kematian Bayi di Kota Blitar

Tahun 2007-2011

Sumber : Data profil yang diolah tahun 2007-2011

Dari diagram tersebut, terlihat terjadi penurunan kematian pada bayi

diwilayah Kota Blitar. Penurunan tersebut tidak lepas dari upaya-upaya yang telah

dilakukan untuk menurunkan AKB antara lain melalui peningkatan cakupan, mutu

pelayanan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dilakukan melalui pelatihan

tenaga, serta peningkatan pemberdayaan masyarakat.

Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum

usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. AKABA

menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak Balita seperti gizi, sanitasi,

penyakit menular dan kecelakan. Dari laporan rutin pada tahun 2012 di Kota Blitar

terjadi 26 kematian balita dengan AKABA terlaporkan 12,6 per 1.000 KH. Jumlah

kematian balita terbanyak di Kecamatan Kepanjenkidul 9 balita.

3.2 UMUR HARAPAN HIDUP (UHH)

Salah satu pilar penting dari IPKM adalah kesehatan yang diukur dengan umur

harapan hidup. Umur harapan hidup waktu lahir adalah rata-rata tahun hidup yang

masih akan dijalani bayi baru lahir pada waktu tertentu. Umur harapan hidup dapat

menjadi salah satu untuk mengevaluasi kinerja pemerintah pada keberhasilan

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 17

pembangunan kesehatan serta sosial ekonomi di di suatu wialayah termasuk

didalamnya derajat kesehatan masyarakat. Adapun data umur harapan hidup

diperoleh melalui survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik.

Banyak faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan umur harapan hidup.

Salah satunya adalah tingkat Angka Kematian Bayi. Di sini Angka Kematian Bayi

sangat berpengaruh pada kenaikan atau penurunan umur harapan hidup (UHH)

waktu lahir. Angka Kematian Bayi ini sangat peka terhadap perubahan dengan

kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, ssehingga perbaikan derajat kesehatan

tercermin pada penurunan AKB dan kenaikan Umur Harapan Hidup (UHH) pada

waktu lahir, meningkatnya umur harapan hidup secara tidak langsung juga memberi

gambaran tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan

masyarakat.

Di Kota Blitar data umur harapan hidup merupakan yang tertinggi di Jawa

Timur dalam beberapa tahun ini yakni 72,52. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar dibawah ini tingkat umur harapan hidup Kota Blitar diantara Kabupaten/Kota

di Jawa Timur.

Grafik 3.3 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 2011

Jawa Timur

5456586062646668707274

Pac

itan

Treng

galek

Blitar

Malan

g

Jem

ber

Bon

dowos

o

Pro

bolingg

o

Sidoa

rjo

Jom

bang

Mad

iun

Ngaw

i

Tuban

Gre

sik

Sam

pang

Sum

enep

Blitar

(kot

a)

Pro

bolingg

o (kot

a)

Mojok

erto

(kota)

Sur

abaya

(kot

a)

Kabupaten/Kota

UH

H

Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur (angka sementara)

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 18

3.3 ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS)

Selain menghadapi transisi demografi, Indonesia juga menghadapi transisi

epidemiologi yang menyebabkan beban ganda. Di satu sisi kasus gizi kurang serta

penyakit-penyakit infeksi, baik re-emerging maupun new-emerging disease masih

tinggi, namun disisi lain penyakit degeneratif, gizi lebih dan gangguang keserhatan

akibat kecelakan juga meningkat. Selain itu masalah perialku yang tidak sehat,

rupanya menjadi factor utama yang harus dirubah terlebih dahulu agar beban ganda

masalah kesehatan teratasi.

Ada sebagian besar terjadi pada masyarakat kita, dimana bila ada kelompok

usia produktif, serta pada kelompok usia potensial terjadi kesakitan hal ini sangat

mempengaruhi produktifitas dan pendapatan keluarga, yang pada akhirnya

menyebabkan kemiskinan. Akibat dari kemiskinan ini sangat berpengaruh pada

kesehatan bukan saja pada yang bersangkutan namun juga pada keluarga dan

sekitarnya.

Angka kesakitan pada penduduk berasal dari community based data yang

diperoleh melalui pengamatan (surveilens) teritama yang diperoleh dari fasilitas

pelayanan kesehatan melalui sistem pencatatan dan pelaporan rutin dan insidentil.

Berdasarkan pengamatan penyakit yang terjadi di wilayah pelayanan kesehatan di

Kota Blitar pada pelayanan tingkat dasar yakni Puskesmas yang merupakan gardu

utama pelayanan pada masyarakat tahun 2011 – 2012 maka diperoleh data sebagai

berikut :

JUMLAH PENDERITA DI PUSKESMAS SE-KOTA BLITAR

MENURUT 17 JENIS PENYAKIT DENGAN PENDERITA TERBANYAK

TAHUN 2011-2012

NO JENIS PENYAKIT TAHUN 2011 TAHUN 2012

1 Infeksi Akut Lain pada Saluran Nafas

Bagian Atas

20.728 40.924

2 Penyakit Pada Sistem Otot dan Jaringan

Pengikat

4.862 18.673

3 Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal 4.946 12.198

4 Gastritis 3.374 8.785

5 Hipertensi 2.851 18.811

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 19

6 Diare 2.525 2.206

7 Penyakit Lain pada Saluran Nafas Bagian

Atas

1.091 646

8 Observasi Febris 4.274 6.165

9 Penyakit Kulit Infeksi 3.633 4.902

10 Penyakit Kulit Alergi 3.671 5.333

11 Chepalgia 5.048 10.942

12 Asma 372 1.580

13 Diabetes Mellitus 846 7.286

14 Gangguan gigi dan penyangga lain 2.139 1.842

15 Hamurroid 183 567

16 Fluor Albres 307 138

17 Penyakit Lain-lain 19.470 37.164

JUMLAH 80.320 178.162 Sumber : Data BPS Kota Blitar

Terjadi peningkatan yang cukup tinggi untuk beberapa jenis penyakit diatas,

diantaranya yang terbanyak adalah penyakit degeneratif. Pola gaya hidup dan kondisi

lingkungan saat ini memberikan kontribusi yang cukup tinggi pada pergeseran

kelompok umur yang menderita penyakit degeneratif. Penggalakan program hidup

sehat terutama pola makan sangat diperlukan untuk memberikan pengetahuan dan

meningkatkan kesadaran masyarakat.

3.3.1 Penyakit Menular Langsung

a. Tuberkulosis

Penyakit Tuberkolosis (TB) sampai saat masih menjadi masalah kesehatan

masyarakat karena merupakan salah satu penyakit infeksi pembunuh utama yang

menyerang golongan usia produktif (15 – 50 tahun), dan anak-anak serta golongan

social ekonomi lemah. Penyakit ini disebabkan oleh kuman Mycobacterium

tuberculosis yang ditularkan melalui percikan dahak penderita yang BTA posistif.

Sebagai besar penyakit ini menyerang paru-paru sebagai organ tempat infeksi primer,

namun dapat juga menyerang organ lain seperti kulit, kelenjar limfe, tulang dan

selaput otak.

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 20

Pengendalian TB di Kota Blitar memakai strategi Directly Obsered treatment

Shortcouse (DOTS), ternyata mampu menekan kejadian kematian akibat TB Paru.

DOTS merupakan komitmen nasinal dengan menggunakan pendekatan pengobatan

serta pengawasan langsung oleh pengawas menelan obat. Dengan demikian klien akan

terus berusaha untuk sembuh dari penyakitnya. Selain itu program DOTS juga mampu

menekan tingkat penularan pada anggota keluarga sekitar. Dengan pendekatan ini

ternyata terbukti di Kota Blitar mampu meningkatkan angka kesembuhan terhadap

penyakit TB tersebut.

Berdasarkan laporan World Health Organization ( WHO) pada tahun 2010,

Indonesia termasuk Negara yang kategorikan sebagai highburden countries terhadap

TB Paru yaitu menduduki peringkat kelima sebagai Negara penyumbang penyakit TB

setelah India, China, Afrika Selatan dan Nigeria.

Pada tahun 2012 jumlah seluruh kasus TB di Kota Blitar ditemukan kasus baru

sebanyak 241 yang terdiri dari kasus baru BTA + 104 kasus, dan kasus baru BTA

negatif, dengan Ro + dan EP 137 kasus. Pada tahun 2012 ini tidak terjadi kematian.

Dengan demikian di Kota Blitar untuk angka Insidens sebesar 77,29 per 100.000

penduduk dan kematian 0 per 100.000 penduduk.

b. Kusta

Kusta merupakan penyakit lama yang diharapkan dapat dieliminasi pada tahun

2000. Secara nasional, kondidi tersebut telah tercapai, namun untuk Kota Blitar

eliminasi ini belum bisa tercapai, hal ini tebukti New Case Detection Rate NCDR

masih 2,82 per 100.000 penduduk. Bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya

keadaan ini ada kecenderungan meningkat. Peningkatan ini menunjukan bahwa

pelcakan yang dilakukan oleh petugas lapangan adan kecenderungan lebih intensif.

Dengan pelacakan kasus yang lebih baik maka kasus yang ditemukan akan semakin

banyan dan semakin banyak pula kasus yang terobati, dengan harapan pada tahun-

tahun berikutnya prevalensi kusta akan menurun samapai dengan bisanya terjadi

eliminasi.

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 21

Angka prevalensi kusta di Kota Blitar tahun 2012 ini 0,08 per 10.000

penduduk. Namun untuk kasus anak di Kota Blitar tidak di temukan sama sekali. Dari

kedua criteria tersebut menunjukkan bahwa tingka penularan kusta di Kota Blitar

masih relative lebih tinggi. Dengan demikian diharapkan masyarakat mampu

meningkatkan kesadaran dalam meningkatkan pengenalan dini gejala kusta ini.

Sebagai pelayan kesehatan di masyarakat kita sebagai petusa untuk lebih

meningkatkan peran dalam pemberian penyuluhan, agar masyarakat lebih pintar

untuk menyikapi gejala social disekitarnya. Karena penemuan kasus kusta ini

seringkali sudah pada tahap lanjut yang dengan adanya kecacatan.

Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit kusta ini telah dilakukan

dengan menggunakan metoda Multi Drug Trerapy (MTD), yaitu penemuan penderita

langsung dilakukan pengobatan. Sedangkan untuk mencegah kecacatan lebih lanjut

digunakan metoda Prevention of disability (POD) yang setiap bulan selama masa

pengobatan dan rehabilitasi medis.

c. HIV/AIDS dan Penyakit Infeksi Seksual (IMS)

Berdasarkan hasil Riskesdas 2010, disebutkan bahwa dari penduduk umur

diatas 15 tahun keatas 57,5 % pernah mendengar HIV/AIDS, angka yang tinggi belum

tentu menjamin seseorang mengetahui secara menyeluruh tentang cara penularan

HIV, hal ini membuktikan bahwa kenapa kasus HIV/AIDS ini ada kecenderungan

terjadi peningkatan jumlah kasusnya, meskipun berbagai upaya pencegahan dan

penanggulangan terus dilakukan.

Sejak ditemukan kasusnya pada tahun 1989, kasus HIV terus meningkat. Di

Kota Blitar pada tahaun 2012 ini berdasarkan laporan yang ada kasus HIV mencapai 1

kasus. Untuk kasus kematian tahun 2012 tidak diketemukan, namun demikian bukan

berarti kita terlena untuk tidak memantau kematian pasien akibat HIV. Hal ini sejalan

dengan umur harapan hidup di Kota Blitar paling tinggi di Jawa Timur , dari indikasi

ini membuktikan bahwa kualitas hidup masyarakat terus meningkat, sehinnga pada

tahun 2011 tidak ditemukan kematian akibat HIV. Untuk kasus AIDS di Kota Blitar

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 22

tahun 2012 ditemukan 1 kasus dan kematian akibat AIDS 1 orang. Salah satu cara

untuk memantau situasi HIV di masyarakat, sekaligus upaya pencegahan penularan

adalah melakukan penapisan darah donor di Transfusi Darah.

Upaya yang dilakukan dalam rangka penekan kasus penyakit HIV/AIDS

disamping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan diarahkan pada

upaya pencegahan yang dilakukan melalui HIV/AIDS terhadap darah donor dan

upaya pemanatuan dan pengobatan penderita penyakit menular seksual (PMS). Darah

donor diskrening terhadap HIV/AIDS tahun 2011 sebesar 100%.

Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah salah satu pintu untuk memudahkan

terjadinya penularan HIV. Oleh karena itu penyuluhan dan pendampingan pada

masyarakat kelompok resiko tinggi serta intervensi perubahan perilaku sangat

diperlukan dan perlu ditingkatkan frekwensinya, mengingat penyakit HIV/AIDS dan

IMS merupakan penyekit yang bersikaf fenomena gung es, serta banyak terkendala

dengan norma yang berlaku di masyarakat.

Hal ini terbukti dari hasil penelitian Riskesdas tahun 2010 dimana diperoleh

angka sebesar 21,7% sikap keluarga penderita HIV/AIDS masih merahasiakan serta 7,1

% mengucilkan.

d. diare

Diare tidak sekedar penyakit “biasa”. Bagi masyarakat umum diare merupakan

penyakit yang dianggap “biasa”. Kebanyakan fenomena dimasyakat bila terkena diare

langsung saja mengkonsumsi obat warung, atau minum oralit sebagai pertolongan

pertama. Baru bila penyakit diare ini sembuh-sembuh, maka berangkat untuk

mendapatkan pertolongan secara medis. Diare yang sebagian besar masyarakt

menganggap suatu penyakit biasa ini bisa menyebabkan kematian.

Penyebab utama diare adalah dikarenakan kurangnya higienis makanan.

Karena makanan yang klurang hygienis biasa mengandung bakteri Escherichia Coli

(E-Coli), Salmonella, dan Shigella. Pada majalah muzakki edisi Mei 2012 disebutkan

bahwa kematian yang diakibatkan oleh diare menjadi salah satu sorotan tajam di

negeri ini. Menurut sebuah penelitian, Indonesia merupakan Negara yang memiliki

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 23

jumlah angka kesakitan tertinggi untuk kasus diare di ASEAN. Tercatat dari 1.000

penduduk, sebanyak 195-nya terkena diare.

Pada tahun 2010 jumlah penderita diare di Jawa Timur mencapai 1.063.949

yang 37,94%nya diantaranya balita. Pada tahun 2012 di Kota Blitar jumlah kasus diare

diperkirakan sebesar 5.530 kasus yang tertangani sebesar 99,11%.

Upaya pencegahan dan penanggulangan kasus diare dengan cara memberikan

penyuluhan akan pentingnya mencuci tangan memakai sabun sebelum makan dan

sesudah buah air besar dan kecil. Ternyata hal kecil ini mempunyai daya ungkit yang

sangat besar. Kerena memang penyakit diare ini sangat erat hubungannya dengan

perilaku masyarakat tentang bagaimana cara hidup sehat dan bersih. Sehingga baik

naik turunnya penyakit mencerminkan higiene sanitasi dan perilaku masyarakat di

wilayah tersebut. Kecepatan dan ketepatan penangganan dapa tingkat awal kejadian

diharapkan mampu mencegah terjadinya kefatalan atau hal-hal yang tidak diinginkan.

e. Pneumonia

Menurut data Riskesdas 2007, prevalensi pneumonia (berdasarkan pengakuan

pernah didiagnosa pneumonia oleh tenaga kesehatan dalam sebulan terakhir sebelum

survei) pada bayi di Indonesia adalah 0,76% dengan rentang antar provinsi sebesar 0-

13,2% dan pneumonia merupakan penyebab kematian kedua tertinggi setelah diare.

Bila dilihat proposi pneumonia pada kelompok umur balita, tampak proposi

pneumonia pada bayi dibandingkan balita sekitar 35%. Hal ini menunjukkan bahwa

bayi merupakan kelompok bahwa bayi merupakan kelompok usia yang tinggi kejadian

pneumonia. Oleh karena itu pneumonia pada balita dan terutama pada bayi, perlu

mendapat perhatian. Bila tidak segera ditangani dengan benar maka dikhawatirkan

dapat menghambat upaya mencapai target MDG’s menurukan angka kematian pada

bayi dan anak.

Berdasarkan sensus tahun 2001 diketahui bahwa 80-90% dari kematian ISPA

(Infeksi Saluran Pernafasan Atas) disebabkan oleh Pneumonia. Kondisi tersebut

umumnya terjadi pada balita terutama pada kasus gizi kurang dengan kondisi

lingkungan yang tidak sehat (asap rokok, populasi). Dan berdasarkan laporan

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 24

Kabupaten/Kota di Jawa Timur, jumlah kasus pneumonia balita tahun 2010 sebanyak

76.745 kasus (78,81% seluruh kasus pneumonia).

Di Kota Blitar tahun 2012 perkiraan jumlah penderita sebesar 1.170

berdasarkan 10% dari jumlah balita. Untuk penemuan kasus pneumonia balita yang

ditangani sebesar 40,67%. Berdasarkan Mulholland K, 1999 menyebutkan faktor

resiko terjadinya pneumonia anak-balita yaitu :

1. Kemiskinan yang luas

Kemiskinan yang luas berdampak besar dan menyebabkan derajat kesehatan

rendah dan status social-ekologi menjadi buruk.

2. Derajat kesehatann rendah

Akibat derajat kesehatan yang rendah maka penyakit infeksi kronis mudah

duitemukan. Tingginya kelahiran dengan berat lahir rendah, tidak ada atau

tidak memberikannya ASI dan imunisasi yang tidak adekuat memperburuk

derajat kesehatan

3. Status sosial-ekologi buruk

Status sosial-ekologi yang tidak baik ditandai dengan buruknya lingkungan,

daerah pemukiman kumuh dan padat, polusi dalam ruangan akibat

penggunaan biomass, dan polusi udara luar ruangan yang ditambah lagi dengan

tingkat pendidikan yang kurang memadai serta adanya adat kebiasaan,

kepercayaan lokal yang salah.

4. Pembiayaan kesehatan sangat kecil

Di Negara berpenghasilan rendah pembiayaan kesehatan sangat kurang.

Pembiayaan kesehatan yang tidak cukup menyebabkan fasilitas kesehatan

seperti infrastruktur kesehatan untuk diagnostic dan terapeutik tidak adekuat

dan tidak memadai, tenaga kesehatan yang terampil terbatas, ditambah lagi

dengan akses ke fasilitas kesehatan sangat kurang.

5. Proporsi populasi sangat kurang

Di Negara berkembang yang umumnya berpenghasilan rendah proposi

populasi anak 37%, dinegara berpenghasilan menengah 27% dan di Negara

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 25

berpenghasilan tinggi hanya 18% dari total jumlah penduduk. Besarnya

proporsi populasi anak akan menambah tekanan pada pengendaliain dan

pencegahan pneumonia terutama pada aspek pembiayaan.

Faktor resiko diatas tidak berdiri sendiri melainkan berupa sebab-akibat, saling

terkait dan saling mempengaruhi yang terkait sebagai faktor-resiko pneumonia pada

anak. Upaya pemberantasan penyakit pneumonia difokuskan pada upaya pnemuan

dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan tepat pada penderita. Kecepatan keluarga

dalam membawa penderita ke pelayanan kesehatan serta ketrampilan petugas dalam

menegakkan diagnosa merupakan kunci keberhasilan penanganan penyakit

pneumonia.

3.3.2 Penyakit Menular Bersumber Binatang

a. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Di Indonesia masih mendapatkan ancaman berarti dari Demam Berdarah

Dengue (DBD). Saat ini, DBD masih menjadi pembunuh terbanyak kelima, angkanya

mencapai 2,4/10.000 penduduk. Pola perkembangan demam berdarah menurut bulan,

berbeda satu propinsi dengan propinsi lainya. Berdasarkan warta DBD yang di

keluarkan Departemen kesehatan bulan November 2007, disebutkan bahwa pada

tahun 2005-2007, kejadian demam berdarah tetap tinggi pada musim kemarau. Oleh

karena itu pola perkembangan kejadian demam berdarah perlu diketahui oleh

pengelola program dan masyarakat luas agar dapat dilakukan upaya pengendalian

yang lebih tepat. Sampai saat ini, upaya pengendalian demam berdarah lebih intensif

dilakukan pada saat kejadian demam berdarah.

Upaya mencegahan terjadinya kejadian luar biasa demam berdarah dengan

membasmi jentik dan nyamuk memalui gerakan masyarakat memberantas sarang

jentik dan nayamuk sebelum dan selama musim penularan. Penerapan metode

pemberantasan sarang nayamuk demam berdarah ini telah dicanangkan sejak tahun

1988, namun begitu keinginan masyarakat untuk melakukan PSN diwilayahnya masih

jauh dari harapan. Partisipasi masyarakat dalam penanggulangan penyakit DBD bisa di

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 26

bilang masih rendah, di mana tahun 2012 ini di Kota Blitar Incedence Rate sebesar

30,24 per 100.000 penduduk.

Di Indonesia, penyakit DBD pertama kali dilaporkan pada tahun 1968 di Kota

Surabaya dengan jumlah penderita 58 orang dan kematian 24 orang (41,3%).

Selanjutnya menyebar ke seluruh Indonesia dan menyerang semua golongan umur

terutama anak-anak. Pada tahun 2012 di Kota Blitar jumlah pasien demam berdarah

dengue mencapai 39 kasus. Berdasarkan hasil analisa kasus DBD terjadi kenaikan

kasus dipengaruhi oleh siklus tahunan.

b. Malaria

Malaria adalah penyakit yang disebabkan parasit “Plasmodium” yang

menyerang sel darah merah, ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Sampai

saat ini penyakit malaria masih merupakan ancaman di Indonesia dengan angka

kesakita dan kematian yang cukup tinggi serta sering menimbulkan KLB. Penyakit

Malaria menyebar cukup merata di Indonesia, terutama diluar wilayah Jawa-Bali.

Berasarkan hasil riskesdas tahun 2010, kasus baru dan prevalensi Malaria cukup tinggi

terutama di Indonesia Timur. Di Kota Blitar beberapa tahun terakhir ini kasus

Malarian tidak ada di Kota Blitar.

c. Filariasis (Penyakit Kaki Gajah)

Penyakit Filariasis adalah penyakit menular kronid yang disebabkan cacing

filarial yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening serta merusak system limfe.

Pemyaklit filariasis menimbulkan pembengkakan tangan, kaki, granula dan scrotum.

Menyebabkan kecacatan seumur hidup serta social bagi penderita dan keluarganya.

Sudah 3 tahun terakhir ini kasus filariasis di Kota Blitar tidak diketemukan lagi.

3.3.3 Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

PD3I merupakan penyakait yang diharapkan dapat diberantas/ditekan dengan

pelaksanaan program imunisasi, pada profil kesehatan ini akan dibahas penyakit

difteri, pertusis, tetanus neonaturum, campak , polio dan hepatitis B.

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 27

a. Difteri

Difteri termsuk penyakit menular yang jumlah kasusnya relative rendah,

rendahnya kasus difteri sangat dipengaruhi adanya program imunisasi. Difteri

adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium

diptheriae dengan gejala awal adalah demam 38 C, pseudomembrane (selaput tipis)

putih keabuan pada tenggokaan (laring, faring, tonsil) yang tak mudah lepas dan

mudah berdarah. Dapat disertai nyeri menelen, leher bengkak seperti leher sapai

(bullneck) dan sesak nafas disertai bunyi (stridor).

Difteri merupakan “Re-Emerging Disease” di Jawa Jawa Timur karena kasus

Difteri sebenarnya sudah menurun pada tahun 1985, namun kembali meningkat

pada tahun 2005 saat terjadi KLB di Bangkalan. Di Kota Blitar KLB terjadi pada

tahun 2008, dimana pada tahun 2008 ini tenaga kesehatan Kota Blitar terjangkit

Difteri. Dan sejak itu, penyebaran Difteri semakin meluas dan mencapai puncaknya

pada tahun 2010 sebayak 300 kasus dengan 21 kematian dan Provinsi Jawa Timur

merupakan penyumbang kasus Difteri terbesar di Indonesia (74%) bahkan di dunia.

Perkembangan penyakit Difteri di Kota Blitar dalam 6 tahun terakhir dapat di lihat

gambar berikut :

Grafik 3.4 Jumlah Kasus Difteri di Kota Blitar

Tahun 2007-2012

Sumber : Data Profil yang diolah tahun 2007-2012

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 28

Pada tahun 2012 di Kota Blitar ada 8 kasus dengan meninggal 0 kasus. Upaya

meneakan kasus Difteri, dilakukan melalui imunisasi dasar pada bayi dengan vaksin

DPT+HB. Vaksin tersebut diberikan 3 kali yakni pada usia 2 bulan, 3 bulan dan 4

bulan. Selain itu karena terjadi lonjakan kasus pada usia sekolah maka imunisasi

tambahan TD juga diberikan untuk anak SD/sederajat kelas 4-6 dan SMP. Adapun

cakupan imunisasi DPT+HB3 di Jawa Timur tahun 2010 sebesar 99,92%.

b. Pertusis

Pertusis adalah penyakit yang disebabkan bakteri Bardetella pertusis dengan

gejala batuk beruntun disertai tarikan nafas hup (whoop) yang khas dan muntah.

Lama batuk bisa 1-3 bulan sehingga disebut batuk 100 hari. Penyakit ini biasanya

terjadi pada anak berusia dibawah 1 tahun dan penularannya melalui droplet atau

batuk penderita.

Upaya pencegahan kasus Pertusis dilakukan melalui imunisasi DPT+HB

sebanyak 3 kali yaitu saat usia 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.

c. Tetanus Neonaturum

Tetanus neonaturum adalah penyakit disebabkan Clostridiumtetani pada bayi

(umur < 28 hari) yang dapat menyababkan kematian. Penanganan Tetanus

nenatorum tidak mudah, sehingga yang terpenting adalah upaya pencegahan

melalui pertolingan persalinan yang hygienis dan imunisasi Tetanus Toxoid (TT)

ibu hamil serta perawatan tali pusat.

Berdasarkan laporan dari Puskesmas di Kota Blitar dalam 3 tahun terakhir tidak

ada kasus.

d. Campak

Adalah penyakit yang disebabkan virus measles, disebabrkan melalui droplet

bersin/batuk dari penderita. Gejala awal penyakit adalah demam, bercak

kemerahan, batuk pilek, mata merah (conjunctivitis) selanjutnya timbul ruam

diseluruh tubuh.

Penyakit Campak sering menybabkan kejadian Luar Biasa (KLB) dan

berdasarkan data Depkes menyebutkan frekuensi KLB camapk menduduki urutan

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 29

ke emapat setelah DBD, diare dan chikungunya. Kematian akibat campak pada

umumnya disebabkan kasus komplikasi seperti meningitis. Pada tahun 2010 di

Jawa Timur terdapat 1.994 kasus campak dan 1 kasus meninggal. Di Kota Blitar

pada tahun 2012 cakupan Campak sebesar 75 kasus dengan kasus meninggal tidak

ada.

e. Polio

Poliomyelitis/polio merupakan penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan

virus polio. Cara penularan Polio terbanyak melalui muklut ketika seseorang

mengkonsumsi makanan-minuman yang terkonti minasi lender, dahak atau feses

penderita polio. Virus masuk aliran adarah ke system saraf pusat menyebabkan otot

melemah dan kelumpuhan, menyebabkan tungkai maenjadi lemas secara akut.

Kondisi inilah disebut acute flaccid paralysis (AFP) atau lumpuh layuh akut. Polio

menyerang semua usia, namun sebagian besar terjadi pada anak usia 3 – 5 tahun.

3.4 STATUS GIZI MASYARAKAT

Status gizi seseorang mempunyai hubungan yang erat dengan permasalahan

kesehatan secara umum, disamping merupakan faktor predisposisi yang yang dapat

memperparah penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya

gangguan kesehatan individu. Status gizi pada janin/bayi sangat ditentukan oleh gizi

ibu hamil atau ibu menyusui.

Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator, antar lain bayi

dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, anemia gizi besi pada ibu

dan pekerja wanita dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Adapun

indikator-indikator yang sangat berperan menetukan status gizi masyarakat antara

lain sebagai berikut :

3.4.1 Bayi dengan Berat Lahir Rendah (BBRL)

Berat Badan Lahir Rendah (<2.500 gram) merupakan salah satu factor utma

yang berpengaruh terhadap kematian bayi. Kasus BBLR dibedakan dalam 2 kategori

yaitu BBRL premature (usia kandungan < 37 minggu) dan BBLR itrauterina growth

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012 30

retardation (IURG) yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang.

Kasus BBRL dengan IUGR umumnya disebabkan karena status gizi ibu hamil yang

buruk atau menderita sakit yang memperberat kehamilan. Kasus BBRL memang masih

menjadi kasus yang cukup serius.

Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2010 diketahui bahwa kasus BBRL mencapai

10,3% dari seluruh bayi lahir hidup dengan karakteristik bayi BBLR terbanyak yaitu

perumpuan 12%, pekerjaan orang tua Petani/Nelayan/Buruh (12,9%), pendidikan

orang tua tidak tamat SD/MI (15,1%) dan tinggal di Pedasaan (12%).

Dari laporan Kecamatan tahun 2012 diketahui jumlah bayi BBRL di Kota Blitar

mencapai 120 dari 2.063 bayi lahir hidup (5,82%). Angka ini bisa dibilang tinggi bila

dibandingkan laporan profil di Jawa Timur tahun 2010 dimana angka yang diperoleh

sebesar (2,7%). Kasus kematian terbanyak di Kecamatan Sukorejo 50 kasus atau

sebesar (7,16%), di ikuti Kecamatan Sananwetan 40 kasus (5,29%), terakhir

Kecamatan Kepanjenkidul 30 kasus (4,93%).

3.4.2 Pemantauan Status Gizi Balita

Status gizi Balita merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan

masyarakat. Untuk menilai status gizi balita biasanya dilakukan dengan Body Mass

Index (BMI) atau Indek Massa Tubuh (IMT) yaitu pengkuran tubuh dibandingkan

umur (BB/U atau TB/U). hasil perhitungan ada 4 kategori yaitu gizi lebih (z-score > +2

SD), gizi baik (z-score -2 SD sampai +2 SD), gizi kurang (z-score < -2 SD sampai -3 SD)

dan gizi buruk (z-score < -3SD).

Pada tahun 2012 jumlah balita yang ditimbang sebanyak 7.380 balita, yang

ditimbang naik berat badannya lebih sebanyak 2,26%, untuk gizi baik sebesar 93,18%.

Sementara untuk gizi kurang sebesar 3,93%.

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

31

Situasi upaya kesehatan merupakan gambaran capaian dari upaya yang telah

dilaksanakan pemerintah untuk mencapai masyarakat sehat. Adapun gambaran

tersebut dapat tergambar melalui uraian sebagai berikut:

4.1 PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Pelayanan Kesehatan merupakan cara mencapai tujuan pembangunan

kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan

berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran

situasi upaya kesehatan khususnya pada tahun 2012.

4.1.1 Pelayanan Kesehatan bagi Ibu dan Anak

Kondisi pertumbuhan anak sudah mulai ditentukan sejak didalam kandungan

ibu, sehingga perlu ada upaya pemantauan yang teratur guna mencegah kondisi yang

tidak diinginkan baik selama masa kehamilan, persalinan dan nifas. Kondisi yang tidak

dinginkan dapat berdampak kematian pada ibu dan anak. Oleh karena itu dilakukan

beberapa jenis pelayanan yang diberikan.

a. Pelayanan Antenatal (ANC)

Pelayanan Antenatal (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh

tenaga kesehatan profesional sebagai contoh dokter spesialis kandungan dan

kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat. Pelayanan kesehatan yang diberikan

antara lain mengukur berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus

uteri, imunisasi tetanus toxoid (TT) serta pemberian tablet besi kepada ibu hamil

selama kehamilan sesuai pedoman pelayanan antenatal. Hasil pelayanan antenatal

dapat dilihat melalui cakupan pelayanan K1 dan K4.

Cakupan kunjungan K1 adalah Cakupan ibu hamil yang mendapatkan

pelayanan antenatal sesuai standar yang pertama kali pada masa kehamilan di satu

wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Sedangkan cakupan kunjungan K4 adalah

ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat

BAB 4

SITUASI UPAYA KESEHATAN

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

32

kali, dengan distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu kali

pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan

ketiga umur kehamilan. Pelayanan yang mencakup minimal : (1) Timbang badan dan

ukur tinggi badan, (2) Ukur tekanan darah, (3) Nilai status gizi (ukur lingan lengan

atas), (4) (ukur) tinggi fundus uteri, (5) Tentukan presentasi janin & denyut jantung

janin(DJJ), (6) Skrining status imunisasi tetanus (dan pemberian Tetanus Toksoid) ,(7)

Pemberian tablet besi (90 tablet selama kehamilan), (8) Test laboratorium sederhana

(Hb, Protein urin) dan atau berdasarkan indikasi (HbsAg, Sifilis, HIV, Malaria,

TBC),(9) Tata laksana kasus, (10) temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal

dan konseling.

Cakupan kunjungan ibu hamil K1 pada tahun 2012 adalah 79,99% apabila di

bandingkan capaian pada tahun 2011 adalah 96,3% maka ada penurunan capaian.

Cakupan kunjungan ibu hamil K4 pada tahun 2012 sebesar 73,53%, sedangkan pada

tahun 2011 adalah 87,75%. Dari ketiga UPTD Puskesmas Kecamatan yang ada di Kota

Blitar, UPTD Puskesmas Kecamatan Kepanjenkidul yang paling tinggi tingkat

pencapaiannya.

Apabila melihat target SPM nasional tahun 2010-2015 adalah 95%, hasil

capaian saat ini mulai mendekati target nasional pada tahun 2015 dengan memantau

pelaporan secara rutin terutama klinik persalinan, dokter swasta dan pelayanan

kesehatan lainnya, dan dengan adanya dana Jaminan Persalinan diharapkan dapat

memudahkan masyarakat untuk mengakses sarana kesehatan.

Akan tetapi yang menimbulkan masalah adalah masih adanya kesenjangan

antara cakupan kunjungan K1 dan cakupan kunjungan K4. Berikut ini gambaran

kesenjangan kunjungan K1 dan K4 selama 3 tahun terakhir:

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

33

Grafik 4.1 Kesenjangan Cakupan Kunjungan K1 dan K4 di Kota Blitar

Tahun 2010-2012

Sumber : Data profil yang diolah tahun 2010-2012

Kesenjangan cakupan kunjungan K1 dan K4 menggambarkan banyak ibu hamil

melakukan kunjungan antenatal pertama kali ke sarana kesehatan akan tetapi tidak

dilanjutkan pada kunjungan ke-4 atau pada triwulan ke-3, sehingga dikhawatirkan

terlepas dari pemantauan petugas kesehatan. Hal ini yang menyebabkan petugas

kesehatan tidak dapat mencegah kondisi yang seharusnya dapat dicegah, sebagai

contoh kematian ibu bersalin yang tidak perlu terjadi apabila kondisi kehamilannya

terpantau sebelumnya.

b. Ibu Hamil dengan Risti/Komplikasi Kebidanan yang ditangani

Yang dimaksud dengan komplikasi kebidanan adalah kesakitan pada ibu hamil,

ibu bersalin, ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi. Sedangkan

komplikasi kebidanan yang ditangani adalah ibu hamil, bersalin dan nifas dengan

komplikasi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada tingkat pelayanan dasar

dan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah bersalin, RSIA/RSB,

RSU, RSU PONEK).

Pada tahun 2012 di Kota Blitar cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

sebesar 79,31% sedangkan pada tahun 2011 sebesar 56,77%. Diharapkan segala bentuk

komplikasi kebidanan dapat ditangani oleh tenaga kesehatan yang berkompeten agar

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

34

dapat mengurangi resiko meninggal dunia sehingga dapat menekan AKI (Angka

Kematian Ibu).

c. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan (Linakes)

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah cakupan ibu

bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Sedangkan

yang dimaksud dengan pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu

nifas sedikitnya 3 kali, (kunjungan nifas ke1) pada 6 jam pasca persalinan sampai

dengan 3 hari, kunjungan nifas ke 2 hari ke 4 sampai dengan hari ke 28 setelah

persalinan, kunjungan nifas ke 3 hari ke 29 sampai dengan hari ke 42 setelah

persalinan termasuk pemberian vitamin A sebanyak 2 kali serta persiapan dan/atau

pemasangan KB pasca persalinan.

Pada tahun 2012 cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan

adalah 82,46 %, sedangkan capaian pada tahun 2011 Kota Blitar adalah 95,62 %.

Terdapat penurunan cakupan dikarenakan peningkatan jumlah sasaran. Diharapkan

kedepan seluruh pertolongan persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan sehingga

dapat mengurangi resiko akibat persalinan. Berikut ini gambaran peningkatan

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Grafik 4.2 Persentase Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

di Kota Blitar Tahun 2008-2012

Sumber : Data profil yang diolah tahun 2008-2012

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

35

d. Pelayanan Nifas

Pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu nifas sedikitnya 3

kali, (kunjungan nifas ke-1) pada 6 jam pasca persalinan s.d 3 hari, kunjungan nifas

ke-2 hari ke-4 sampai dengan hari ke 28 setelah persalinan, kunjungan nifas ke-3 hari

ke-29 sampai dengan hari ke-42 setelah persalinan termasuk pemberian vitamin A

sejumlah 2 kali serta persiapan dan/atau pemasangan KB pasca persalinan. Cakupan

pelayanan nifas pada tahun 2012 sejumlah 79,55%, sedangkan pada tahun 2011

sejumlah 95,47%. Terdapat penurunan cakupan pelayanan nifas dikarenakan adanya

peningkatan jumlah sasaran. Berikut ini gambaran cakupan pelayanan nifas di setiap

kecamatan Kota Blitar.

Grafik 4.3 Jumlah Ibu Nifas Mendapat Pelayanan Kesehatan di tiap Kecamatan

Kota Blitar Tahun 2012

Sumber: Data profil tahun 2012

e. Pelayanan Kesehatan Neonatus

Dalam upaya mengurangi resiko pada neonatus karena kondisi bayi kurang

dari 1 bulan sangat renta, maka perlu adanya pelayanan neonatus. Yang dimaksud

pelayanan kesehatan neonatal dasar meliputi IMD (inisiasi menyusu dini), ASI

ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, pemberian vitamin K1

injeksi bila tidak diberikan pada saat lahir, pemberian imunisasi hepatitis B-0 bila

tidak diberikan pada saat lahir, dan manajemen terpadu bayi muda. Dilakukan sesuai

standar sedikitnya 3 kali, pada 6-24 jam setelah lahir, pada 3-7 hari dan pada -28 hari

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

36

setelah lahir yang dilakukan di fasilitas kesehatan maupun kunjungan rumah. Berikut

ini jumlah kunjungan KN lengkap di tiap-tiap kecamatan di Kota Blitar tahun 2012.

Grafik 4.4 Jumlah Kunjungan KN Lengkap di tiap Kecamatan

Kota Blitar Tahun 2012

Sumber: Data profil tahun 2012

f. Neonatal dengan Risti/Komplikasi yang Ditangani

Neonatus komplikasi adalah kondisi neonatus dengan penyakit dan kelainan

yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian. Neonatus dengan

komplikasi seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis,

trauma lahir, BBLR (berat badan lahir rendah < 2500 gr ), sindroma gangguan

pernafasan, kelainan kongenital. Sedangkan yang dimaksud dengan neonatus dengan

komplikasi yang ditangani adalah neonatus komplikasi yang mendapat pelayanan oleh

tenaga kesehatan yang terlatih, dokter, dan bidan di sarana pelayanan kesehatan.

Pada tahun 2012 di Kota Blitar cakupan neonatus dengan komplikasi yang

ditangani mencapai 87,02%, sedangkan pada tahun 2011 sebesar 72,4%. Dengan

tertanganinya kasus neonatus komplikasi oleh tenaga kesehatan yang berkompeten

diharapkan dapat menekan resiko kesakitan, kecacatan dan kematian pada neonatus.

g. Kunjungan Bayi

Yang dimaksud dengan kunjungan bayi adalah kunjungan bayi umur 29 hari

sampai dengan 11 bulan di sarana pelayanan kesehatan (polindes, pustu, puskesmas,

rumah bersalin dan rumah sakit) maupun di rumah, posyandu, tempat penitipan anak,

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

37

panti asuhan dan sebagainya melalui kunjungan petugas. Setiap bayi memperoleh

pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu satu kali pada umur 29 hari-3 bulan, 1 kali

pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan.

Pelayanan Kesehatan tersebut meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/ HB1-3,

Polio 1-4, Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi

dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Penyuluhan perawatan kesehatan bayi

meliputi : konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI sejak usia 6

bulan, perawatan dan tanda bahaya bayi sakit (sesuai MTBS), pemantauan

pertumbuhan dan pemberian vitamin A kapsul biru pada usia 6 – 11 bulan.

Pentingnya pemberian pelayanan kesehatan pada bayi diharapkan dapat

menekan laju Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Blitar, serta untuk memantau

tumbuh kembang bayi sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan bayi. Berikut

ini gambaran cakupan kunjungan bayi selama 4 tahun terakhir.

Grafik 4.5 Persentase Kunjungan Bayi di Kota Blitar

Tahun 2009-2012

Sumber : Data profil yang diolah tahun 2009-2012

Terjadi penurunan presentase kunjungan bayi di Kota Blitar hal ini perlu

mendapatkan perhatian lebih mengingat bayi merupakan usia rentan terhadap

penyakit, dan pelayanan kesehatan merupakan salah satu upaya untuk mencegah dan

mengurangi penurunan kualitas pertumbuhan bayi.

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

38

4.1.2 Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Awal gerakan Keluarga Berencana di Indonesia pada tanggal 23 Desember

1957 dibentuk Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia yang dipelopori oleh

Dokter dan tokoh perempuan yang bercita-cita untuk menyelematkan jiwa kaum ibu

yang sering mengalami berbagai gangguan kesehatan sampai meninggal, karena terlalu

sering melahirkan dalam jarak amat dekat. Baru pada tahun 1971 gerakan KB secara

resmi diambil alih pemerintah dengan dibentuknya Badan Koordinasi Keluarga

Berencana Nasional (BKKBN) yang bertujuan menurunkan laju pertumbuhan

penduduk. (Sumber : Kompas, Sabtu 19 Januari 2008 oleh Kartono Mohamad).

Yang menjadi prioritas sasaran program pelayanan KB adalah wanita usia subur

dan pasangannya (PUS) dikarenakan wanita usia subur memiliki peran penting

terjadinya kehamilan sehingga memiliki peluang lebih tinggi untuk melahirkan.

Jumlah PUS di Kota Blitar pada tahun 2012 sebesar 24.058 orang. Dari jumlah

PUS yang ada sebesar 2.294 orang (9,54%) merupakan peserta KB baru dan yang

menjadi peserta KB aktif sebesar 19.517 orang (81,12%). Untuk metode kontrasepsi

jangka panjang (MKJP) kontrasepsi yang paling banyak dipilih adalah IUD sebesar

28,55%, sedangkan untuk non MKJP kontrasepsi yang banyak dipilih adalah suntik

sebesar 28,99%. Berikut ini gambaran pemilihan kontrasepsi baik MKJP dan non

MKJP bagi peserta KB baru.

Grafik 4.6 Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi

Kota Blitar Tahun 2012

Sumber: Data profil tahun 2012

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

39

4.1.3 Pelayanan Imunisasi

Desa atau Kelurahan UCI adalah desa/kelurahan dimana 80% dari jumlah

bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu

satu tahun. Pada tahun 2012 terdapat peningkatan capaian UCI dari 80,95% pada

Tahun 2011 menjadi 95,24% pada tahun 2012. Sebagai salah satu upaya untuk

memperbaiki capaian UCI adalah dengan melakukan pembimbingan dan monitoring

pada tiap kelurahan terutama pada petugas yang baru. Berikut capaian UCI selama 4

tahun terakhir.

Grafik 4.7 Persentase Desa/Kelurahan UCI di Kota Blitar

Tahun 2009-2012

Sumber: Data profil tahun 2012

4.1.4 Pelayanan Kesehatan Anak Balita, Pra Sekolah, dan Sekolah

Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan setiap anak usia 12-59 bulan

dilaksanakan melalui pelayanan SDIDTK minimal 2 kali pertahun (setiap 6 bulan) dan

tercatat pada Kohort Anak Balita dan Prasekolah atau pencatatan pelaporan lainnya.

Pelayanan SDIDTK dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, ahli gizi, penyuluh kesehatan

masyarakat dan petugas sektor lain yang dalam menjalankan tugasnya melakukan

stimulasi dan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak. Pada tahun 2012

jumlah anak balita yang mendapatkan pelayanan sejumlah 4.617 (49,37% dari jumlah

anak balita yang ada) diharapkan untuk kedepannya ada peningkatan jumlah anak

balita yang mendapatkan pelayanan, tidak hanya mengembangkan inovasi dari sisi

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

40

petugas akan tetapi juga meningkatkan peran aktif masyarakat untuk peduli terhadap

tumbuh kembang anak balitanya.

Yang dimaksud dengan cakupan penjaringan siswa SD dan setingkat adalah

pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat

melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 SD dan Madrasah Ibtidaiyah

yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama tenaga kesehatan terlatih (guru dan

dokter kecil) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2011

cakupan penjaringan siswa SD dan setingkat sebesar 108,79%, hal ini dimungkinkan

karena data sasaran merupakan usia sekolah 7 tahun, sedangkan jumlah murid secara

riil lebih besar dikarenakan adanya siswa kelas 1 SD yang usianya dibawah 7 tahun.

4.1.5 Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila (Usia Lanjut)

Pelayanan usia lanjut adalah Pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada pada

pedoman pada usia lanjut (60 tahun ke atas), di satu wilayah kerja pada kurun waktu

tertentu. Hal ini merupakan salah satu upaya preventif dan promotif kepada

masyarakat usia lanjut untuk menjaga kebugaran dan kesehatannya, dikarenakan pada

usia lanjut merupakan usia rentan penyakit terutama penyakit degeneratif . Pada

tahun 2012 cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila mencapai 62,47%.

Berikut ini gambaran peningkatan cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila

selama 4 tahun terakhir.

Grafik 4.8 Cakupan Pelayanan Kesehatan Prausila dan Usila di Kota Blitar

Tahun 2009-2012

Sumber : Data profil yang diolah tahun 2009-2012

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

41

Pada grafik diatas terlihat adanya penurunan cakupan pelayanan kesehatan,

diharapkan untuk kedepannya posyandu lansia dapat lebih optimal dalam

memberikan pelayanan kesehatan dan juga masyarakat prausila dan usila dapat lebih

aktif untuk memeriksakan diri ke posyandu lansia.

4.1.6 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

Menanamkan kebiasaan menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini sangatlah

penting, hal ini dikarenakan kesehatan gigi dan mulut berdampak pada pertumbuhan

dan perkembangan anak. Upaya promotif dan preventif perlu selalu digalakkan

mengingat pola pikir masyarakat kita masih mengganggap permasalahan kesehatan

gigi bukan termasuk permasalahan kesehatan yang sifatnya penting. Pada tahun 2012

telah dilakukan pemeriksaan gigi dan mulut pada siswa SD dan setingkat sejumlah

8.435 atau 51,10% dari jumlah siswa SD dan setingkat di Kota Blitar.

Gambar 4.1 Kegiatan Pemeriksaan Gigi dan Mulut

4.1.7 Penyuluhan Kesehatan

Upaya penyuluhan merupakan semua usaha secara sadar dan berencana yang

dilakukan untuk memperbaiki perilaku manusia sesuai prinsip-prinsip pendidikan

dalam bidang kesehatan. Terdapat dua jenis penyuluhan yakni penyuluhan kelompok

dan penyuluhan massa. Yang dimaksud penyuluhan kelompok adalah penyuluhan

yang dilakukan pada kelompok sasaran tertentu, sedangkan yang dimaksud dengan

penyuluhan massa adalah penyuluhan yang dilakukan dengan sasaran massal, seperti

pameran, pemutaran film, melalui media massa (cetak dan elektronik).

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

42

Gambar 4.2 Kegiatan Penyuluhan Penyakit Menahun

Pada tahun 2012 jumlah seluruh penyuluhan kelompok sejumlah 3.486 dan

untuk penyuluhan massa sejumlah 2. Berikut ini jumlah penyuluhan didasarkan jenis

dan instansi yang melaksanakan.

Grafik 4.9 Jumlah Penyuluhan berdasarkan Jenis dan Instansi Pelaksana

Kota Blitar Tahun 2012

Sumber : Data profil tahun 2012

4.2 PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

Rumah Sakit merupakan sarana kesehatan rujukan bagi Puskesmas,

dikarenakan RS memiliki kewenangan dan fasilitas untuk menangani kasus-kasus

yang membutuhkan penanganan lebih lanjut di rawat inap. Pada tahun 2012

kunjungan rawat inap di RS baik milik pemerintah dan swasta sejumlah 29.719

kunjungan dan untuk rawat jalan mencapai 209.795 kunjungan. Berikut ini gambaran

kunjungan rawat inap dan rawat jalan di Puskesmas dan RS pemerintah dan swasta.

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

43

Grafik 4.10 Jumlah Kunjungan Rawat Inap dan Rawat Jalan di Kota Blitar

Tahun 2012

Sumber: Data profil tahun 2012

Dari grafik diatas tampak kunjungan rawat jalan dan rawat inap tertinggi

terdapat di RS baik pemerintah dan swasta, mengingat fungsi Puskesmas maka

memang seharusnya Puskesmas menekankan pada upaya promotif dan preventif

kesehatan sehingga untuk pelayanan kuratif dan rehabilitatif lebih terbatas.

4.3 KETERSEDIAAN OBAT

Obat sebagai salah satu unsur yang penting dalam upaya kesehatan, mulai dari

upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, diagnosis, pengobatan dan pemulihan

harus diusahakan agar selalu tersedia pada saat dibutuhkan. Di samping merupakan

unsur yang penting dalam upaya kesehatan, obat sebagai produk dari industri farmasi

dengan sendirinya tidak lepas dari aspek ekonomi dan teknologi. Tekanan aspek

teknologi dan ekonomi tersebut semakin besar dengan adanya globalisasi ekonomi,

namun tekanan ini pada dasarnya dapat diperkecil sedemikian rupa sehingga

kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi sedangkan industri farmasi dapat berkembang

secara wajar. Obat juga dapat merugikan kesehatan bila tidak memenuhi persyaratan

atau bila digunakan secara tidak tepat atau disalah-gunakan.

Ketersediaan obat merupakan tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah

terutama obat-obatan esensial. Berikut ini ketersediaan obat di Kota Blitar.

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

44

Tabel 4.1 Ketersediaan Obat menurut Jenis Obat di Kota Blitar Tahun 2012

NO NAMA OBAT SATUAN STOCK

OBAT

PEMAKAIAN

RATA-RATA/

BULAN

TINGKAT

KECUKUPAN (BULAN)

PERSENTASE

TINGKAT KECUKUPAN

1 2 3 4 5 6 7

1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml 7.050 565 12,48 69,32

2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 100 kap 7.878 340 23,17 128,73

3 Antasida DOEN tablet Btl @ 100 tab 3.491 230 15,18 84,32

4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 100 tab 974 60 16,23 90,19

5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul 73 3 24,33 135,19

6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 1.736 150 11,57 64,30

7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 100 tab 287 20 14,35 79,72

8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 30 ampul 99 9 11,00 61,11

9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab 562 20 28,10 156,11

10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 3.630 100 36,30 201,67

11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab 1.040 40 26,00 144,44

12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul 156 7 22,29 123,81

13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab 1.658 55 30,15 167,47

14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab 50 3 16,67 92,59

15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml 7.358 520 14,15 78,61

16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet 686 45 15,24 84,69

17 Kloroquin tablet Tablet 5 0,4 12,50 69,44

18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml 1.242 100 12,42 69,00

19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 100 tab 9.933 481 20,65 114,73

20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml 10.675 600 17,79 98,84

21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul 384 25 15,36 85,33

22 Retinol 200.000 IU Btl @ 50 Kapsul 2.723 73 37,30 207,23

23 Tablet Tambah darah Ktk @ 3000 Tablet 358 10 35,80 198,89

24 Multivitamin Sirup Botol 600 50 12,00 66,67

25 Garam Oralit Bungkus 884 16 55,25 306,94

26 OAT Kat 1 Pkt 211 14 15,07 83,73

27 OAT Kat 2 Pkt 22 1 22,00 122,22

28 OAT Kat 3 Pkt

29 OAT Kat Sisipan Pkt 38 1 38,00 211,11

30 OAT Kat Anak Pkt 31 1 31,00 172,22

31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 60 Tablet 299 17 17,59 97,71

32 Salep 2-4 Pot 1.584 130 12,18 67,69

33 Infus set dewasa Kantong 3.902 300 13,01 72,26

34 Infus set anak Kantong 800 50 16,00 88,89

Sumber: Data profil tahun 2012

Berdasarkan data pada tabel diatas menunjukkan tingkat kecukupan terbesar

adalah garam oralit dengan presentase tingkat kecukupan sebesar 306.94 %.

Sedangkan untuk tingkat ketersediaan terkecil adalah Difenhidramin HCl inj 10

mg/ml-1ml dengan presentase tingkat kecukupan 61.11 %.

4.4 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DAN KERACUNAN MAKANAN

Kejadian Luar Biasa adalah timbulnya/meningkatnya kejadian kesakitan atau

kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu

tertentu.

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

45

Pada tahun 2012 telah terjadi 12 kali KLB di Kota Blitar yakni difteri,

keracunan makanan dan AFP, dengan jumlah penduduk terancam untuk difteri

sebesar 1.877 jiwa, keracunan makanan 23 jiwa dan untuk AFP sebesar 0 jiwa.

4.5 PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Pemenuhan kebutuhan vitamin A sangat penting untuk pemeliharaan

kelangsungan hidup secara normal. Kebutuhan tubuh akan vitamin A untuk orang

Indonesia telah dibahas dan ditetapkan dalam Widyakarya Nasional pangan dan Gizi

(2007) dengan mempertimbangkan faktor-faktor khas dari kesehatan tubuh orang

Indonesia (Widyakaryanasional, 2007. Kebutuhan Vitamin A bagi Orang

cetak.publikasi/php?/260607/003. diperoleh tanggal 6 November 2008).

Pemberian vitamin A dosis tinggi pada bayi dan anak balita merupakan salah

satu upaya untuk mengatasi permasalahan gizi terutama pada bayi dan anak balita.

Dengan adanya upaya ini diharapkan bayi dan anak balita memiliki daya tahan tubuh

yang lebih baik sehingga diharapkan dapat menekan angka kesakitan dan angka

kematian pada bayi dan anak balita. Pada tahun 2012 seluruh bayi dan balita di Kota

Blitar mendapatkan vitamin A .

4.6 PERILAKU MASYARAKAT

Rumah Tangga ber-PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) adalah Rumah

tangga yang seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat, yang meliputi 10

indikator, yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI

eksklusif, balita ditimbang setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan

dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di

rumah sekali seminggu, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik

setiap hari, dan tidak merokok di dalam rumah. Apabila dalam Rumah Tangga

tersebut tidak ada ibu yang melahirkan, tidak ada bayi dan tidak ada balita, maka

pengertian Rumah Tangga ber-PHBS adalah rumah tangga yang memenuhi 7

indikator.

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

46

Indikator rumaha tangga ber-PHBS antara lain persalinan ditolong tenaga

kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan

air bersih, mencuci tangan dengan air dan sabun, menggunakan jamban sehat,

memberantas jentik di rumah seminggu sekali, makan sayur dan buah setiap hari,

melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan tidak merokok didalam rumah. Pada tahun

2012 rumah tangga ber-PHBS masih mencapai 30,44%. Berikut ini gambaran beberapa

indikator PHBS di Kota Blitar.

4.6.1 ASI Eksklusif

Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik,

terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI

mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh

gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya. Yang dimaksud dengan ASI eksklusif

adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi

berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI

eksklusif ini.

Pada tahun 2012 terjadi peningkatan persentase bayi yang diberi ASI eksklusif

dari sebesar 65.91% menjadi 74.11%. Berikut ini gambaran pemberian ASI eksklusif

pada bayi dalam rentang waktu 3 tahun terakhir.

Grafik 4.11 Persentase Bayi diberi ASI Eksklusif di Kota Blitar

Tahun 2009-2012

Sumber: Data profil yang diolah tahun 2009-2012

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

47

Dari grafik diatas terlihat adanya peningkatan persentase. Pengesahan PP No

33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif pada 1 Maret membuat semua pihak harus

mendukung ibu menyusui. Tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan wajib melakukan

inisiasi menyusui dini, menempatkan ibu dan bayi dalam satu ruang rawat. Selain itu,

ada juga keharusan penyediaan ruang menyusui di tempat kerja dan fasilitas umum

serta pembatasan promosi susu formula. Program lalu dikembangkan ke daerah dan

fasilitas umum lain, seperti terminal, tempat rekreasi, dan pusat perbelanjaan.

Perusahaan swasta wajib memberikan kesempatan kepada ibu untuk menyusui atau

memerah ASI.

4.6.2 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra-Bayar adalah suatu cara

penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan azas usaha

bersama dan kekeluargaan, berkesinambungan, dengan mutu yang terjamin dan biaya

yang terkendali. Berikut ini gambaran cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra

bayar menurut jenis jaminan di Kota Blitar.

Grafik 4.12 Jumlah Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra-bayar Menurut Jenis

di Kota Blitar Tahun 2012

Sumber : Data profil tahun 2012

Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa penduduk Kota Blitar yang tercover

dalam jaminan kesehatan pra-bayar masih sebesar 35%. Mengingat salah tujuan yang

ingin dicapai dalam UU SJSN No. 40 tahun 2004 adalah semua penduduk Republik

Indonesia mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai ketika sakit, kapanpun

dan dimanapun di tanah air Indonesia, maka harapan kedepan seluruh penduduk di

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

48

Kota Blitar telah masuk kedalam jaminan kesehatan pra-bayar baik pihak pemerintah

maupun swasta.

4.6.3 Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin

Dalam upaya menjamin kesehatan penduduknya maka telah difasilitasi bagi

masyarakat miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan melalui jaminan

kesehatan baik dari pemerintah pusat maupun daerah dalam hal ini terdapat dua jenis

jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin yakni ASKESKIN/Jamkesmas merupakan

jaminan dari pemerintah pusat dimana sasarannya telah ditetapkan atau masuk

kedalam kuota. Sedangkan Jamkesda merupakan jaminan dari pemerintah darah

untuk membantu masyarakat miskin diluar kuota Jamkesmas.

Grafik 4.13 Jumlah Maskin Mendapatkan Rawat Jalan Pelayanan Kesehatan Dasar

di Kota Blitar Tahun 2012

Sumber : Data profil tahun 2012

Dari grafik diatas terlihat jumlah maskin yang dicakup dalam Jamkesmas lebih

besar memanfaatkan rawat jalan pelayanan kesehatan dasar dibandingkan maskin

yang dicakup dalam Jamkesda.

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

49

Grafik 4.14 Jumlah Maskin Mendapatkan Rawat Inap Pelayanan Kesehatan Dasar

di Kota Blitar Tahun 2012

Sumber : Data profil tahun 2012

Dari grafik diatas terlihat jumlah maskin yang dicakup dalam

ASKESKIN/Jamkesmas lebih besar memanfaatkan rawat inap pelayanan kesehatan

dasar dibandingkan maskin yang dicakup dalam Jamkesda.

4.7 PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR

4.7.1 Rumah Sehat

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan

yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan

sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian

rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah (Kepmenkes no.

829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan).

Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan terkait erat dengan

penyakit berbasis lingkungan, dimana kecenderungannya semakin meningkat akhir-

akhir ini, penyakit berbasis lingkungan masih merupakan penyebab utama kematian

di Indonesia. Bahkan pada kelompok bayi dan balita, penyakit-penyakit berbasis

lingkungan menyumbangkan lebih 80% dari penyakit yang diderita oleh bayi dan

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

50

balita. Keadaan tersebut mengindikasikan masih rendahnya cakupan dan kualitas

intervensi kesehatan lingkungan (Data Susenas 2001).

Pada tahun 2012 dari jumlah rumah yang ada di Kota Blitar sejumlah 34.868

yang diperiksa apakah memenuhi standar rumah sehat atau tidak sejumlah 11.094 dan

yang masuk dalam kategori rumah sehat sejumlah 9.347.

4.7.2 Tempat Umum dan Tempat Pengelola Makanan Sehat (TUPM)

Pada tahun 2012 dari jumlah TUPM yang ada di Kota Blitar sejumlah 631

telah dilakukan pemeriksaan di TUPM sejumlah 575 dan dari hasil pemeriksaan

sejumlah 518 (82,09% dari jumlah TUPM yang diperiksa) dinyatakan sehat.

4.7.3 Sarana Air Bersih (SAB)

Air bersih adalah sumber air untuk keperluan minum/masak serta mandi/cuci

sebagian besar penduduk, sedangkan yang dimaksud dengan keluarga menurut jenis

sarana air bersih yang digunakan adalah jumlah SAB yang memenuhi syarat kesehatan

dibagi dengan SAB yang diperiksa periode/kurun waktu tertentu. Berikut ini jenis

sarana air bersih yang digunakan keluarga di Kota Blitar pada tahun 2012.

Grafik 4.15 Jumlah Jenis SAB yang digunakan Keluarga di Kota Blitar

Tahun 2012

Sumber : Data profil tahun 2012

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

51

Keterangan :

Air Kemasan : Air yang diproduksi dan didistribusikan oleh suatu

perusahaan dalam kemasan botol dan kemasan gelas serta air

minum isi ulang

Air Ledeng : Air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan

penyehatan sebelum dialirkan kepada konsumen melalui

suatu instalasi berupa saluran air. Sumber air ini diusahakan

oleh PAM, PDAM, atau BPAM, baik dikelola pemerintah

maupun swasta

SPT : Sumur Pompa

SGL : Sumur Galian

PAH : Penampungan Air Hujan

4.7.4 Sarana Sanitasi Dasar

Yang menjadi bahan pemeriksaan sarana sanitasi dasar antara lain jamban,

tempat sampah dan pengelolaan air limbah. Jamban sehat adalah tempat buang air

besar yang konstruksinya memenuhi syarat-syarat kesehatan, antara lain

menggunakan tangki septik, sedangkan yang dimaksud dengan tempat sampah sehat

adalah tempat pembuangan sampah yang konstruksinya memenuhi syarat-syarat

kesehatan (ketentuan program), dan pengelolaan air limbah sehat adalah tempat

pembuangan air limbah keluarga yang konstruksinya memenuhi syarat-syarat

kesehatan (ketentuan program).

Pada tahun 2012 dari 1.958 keluarga yang diperiksa jambanya, sejumlah 1.954

(99,72%) keluarga memiliki jamban dan yang masuk kedalam kategori sehat sebesar

1.508 (76,42%). Untuk pemeriksaan tempat sampah sehat dari 1.958 keluarga yang

diperiksa seluruhnya memiliki tempat sampah sendiri dan yang masuk kategori sehat

sejumlah 1.591 keluarga (81,26%). Yang terakhir pemeriksaan pengelolaan air limbah

dari 1.958 keluarga yang diperiksa seluruhnya memiliki dan yang masuk kedalam

kategori sehat sejumlah 1.514 keluarga (77,32%).

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

56

Pada bab ini menggambarkan kondisi sumber daya kesehatan di Kota Blitar

yang terdiri dari kelompok sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan

kesehatan.

5.1 SARANA KESEHATAN

Sarana kesehatan terkait erat dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan. Untuk

menunjang kelancaran kegiatan bidang kesehatan diperlukan sarana dan prasarana

kesehatan yang memadai, meliputi Puskesmas, Sarana Kesehatan Bersumber Daya

Masyarakat, Sarana Farmasi dan Perbekalan Kesehatan dan Rumah Sakit. Berikut ini

kondisi sarana kesehatan di Kota Blitar pada tahun 2012.

Tabel 5.1 Sarana Kesehatan di Kota Blitar Tahun 2012

NO. Sarana Kesehatan Jumlah

1 RUMAH SAKIT UMUM 4

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 1

3 PUSKESMAS PERAWATAN 2

4 PUSKESMAS NON PERAWATAN 1

5 PUSKESMAS KELILING 0

6 PUSKESMAS PEMBANTU 16

7 RUMAH BERSALIN 2

8 POSKESDES 21

9 POSYANDU 163

10 APOTEK 30

11 TOKO OBAT 5

12 GFK 1 Sumber : Data profil tahun 2012

5.1.1 Puskesmas

Puskesmas sebagai gardu terdepan pelayanan kesehatan dasar kepada

masyarakat merupakan ujung tombak keberhasilan pelaksanaan pembangunan

kesehatan. Pada dasarnya konsep pelayanan puskesmas adalah konsep wilayah.

Dengan begitu apapun yang terjadi pada wilayah tersebut puskesmas harus

mengetahui dan bisa memberikan penanganan secara cepat dan tepat. Harapan

BAB 5

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

57

pelayanan yang diberikan satu Puskesmas bisa menjangkau rata-rata 30.000

penduduk. Untuk itu Kota Blitar dengan jumlah penduduk 134.554 jiwa, seyogyanya

ada 4 unit Puskesmas. Sampai dengan tahun 2012, jumlah Puskesmas yang ada di Kota

Blitar sebesar 3 unit dengan 2 Puskesmas Perawatan. Hal ini berarti untuk Kota Blitar

rata-rata 1 Puskesmas di Kecamatan harus bisa melayani 44.851 jiwa. Berdasarkan

hasil perolehan data hampir 25%, puskesmas di Kota Blitar melayani perawatan dari

luar wilayah Kota Blitar. Oleh karena itu dari segi ketenagaan perlu adanya

penambahan, hal ini sesuai dengan rasio tenaga dimana untuk tenaga bidan masih

jauh dari standart.

5.1.2 Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

Untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan

kesehatannya dapat diketahui dari tingkat perkembangan posyandu di wilayah

tersebut. Selaian posyandu, sarana kesehatan lainnya yang bersumber daya

masayarakat adalah polindes dan Pos Obat Desa (POD). Namun sampai saat ini

posyandu masih merupakan andalan sarana kesehatan bersumber daya masyarakat,

karena untuk polindes di Kota Blitar tidak ada karena bukan merupakan wilayah

pedesaan, namun kelurahan.

a. Posyandu

Pentingnya keberadaan Posyandu di tengah-tengah masyarakat yang

merupakan pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat sebagai pelaksana sekaligus

memperoleh pelayanan kesehatan serta keluarga berencana, selain itu wahana ini

dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk tukar menukar informasi, pendapat dan

pengalaman serta bermusyawarah untuk memecahkan berbagai masalah yang

dihadapi baik masalah keluarga atau masalah masyarakat itu sendiri. Pada tahun 2012

jumlah posyandu aktif di Kota Blitar mencapai 140.

b. Poskesdes

Poskesdes merupakan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)

yang dibentuk di desa dalam rangka upaya mendekatkan pelayanan kesehatan dasar

bagi masyarakat desa. Poskesdes dikelola oleh 1 orang Bidan dan minimal 2 orang

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

58

kader dan merupakan koordinator dari UKBM yang ada. Pada tahun 2012 seluruh

kelurahan di Kota Blitar telah memiliki Poskesdes sejumlah 21.

c. Desa Siaga

Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan

kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan

kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri. Pengertian Desa ini dapat berarti

Kelurahan atau Nagari atau istilah-istilah lain bagi satuan administrasi pemerintahan

setingkat desa.

Sedangkan yang dimaksud dengan desa siaga aktif adalah desa yang

mempunyai Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau UKBM lainnya yang buka setiap

hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan

bencana dan kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakat yang meliputi

pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga

masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pada tahun

2012 dari 21 desa siaga yang ada di Kota Blitar yang termasuk kedalam desa siaga aktif

sejumlah 21 (100%).

5.1.3 Sarana Farmasi dan Perbekalan Kesehatan

Kota Blitar merupakan Kota kecil dengan luas 33 Km2 , oleh karena itu sampai

saat ini belum ada pabrik obat, yang ada hanya sarana penyedia obat. Untuk apotik di

Kota Blitar tahun 2012 sebanyak 30 buah, Sedangkan toko obat ada 5 buah dan

gudang farmasi ada 1 buah, yang terletak pada Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar.

Dengan adanya gudang farmasi ini semua penyimpanan dan penyediaan obat untuk

pelayanan kesehatan dasar menjadi tanggungjawab penuh pemerintah Kota Blitar

yakni Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar.

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

59

5.2 TENAGA KESEHATAN

Salah satu faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan pembangunan

kesehatan di Kota Blitar tahun 2012 adalah ketersediaan sumberdaya kesehatan yang

memadai baik dalam hal kualitas maupun kuantitas. Untuk menggambarkan keadaan

tenaga kesehatan dianalis dengan menghitung rasio tenaga kesehatan terhadap

penduduk di Kota Blitar. Berdasarkan analisis diketahui bahwa ada beberapa tenaga

kesehatan tertentu yang belum memadai sesuai kebutuhan. Hal ini berarti masih

diperlukan perencanaan kebutuhan. Jumlah tenaga kesehatan yang ada dan masih

terus berubah sesuai kebutuhannya sangat berpengaruh dalam penanganan masalah

kesehatan di Kota Blitar. Dari berbagai jenis tenaga kesehatan di Kota Blitar dalam

pelayanannya tidak hanya menangani penduduk Kota Blitar saja, namun juga pada

masyarakat di luar Kota Blitar. Hal ini sangat berpengaruh dalam penentuan rasio

kebutuhan tenaga.

a. Tenaga perawat

Jumlah tenaga perawat di Kota Blitar tahun 2012 sebanyak 453 orang yang

terdiri dari sarjana keperawatan sejumlah 23 orang dan perawat dari D3 keperawatan

sejumlah 430. Rasio perawat mencapai 333,46 per 100.000 penduduk dalam hal ini

untuk kebutuhan perawat telah melampaui target dimana rasio seharusnya adalah

117,5 per 100.000 penduduk.

b. Tenaga bidan

Jumlah tenaga bidan di Kota Blitar pada tahun 2012 sebesar 102 orang,

sehingga rasio bidan mencapai 76 per 100.000 penduduk, kondisi masih dibawah

target dimana rasio standar sebesar 100 per 100.000 penduduk.

c. Tenaga medis

Jumlah tenaga medis di Kota Blitar pada tahun 2012 mencapai 115 orang untuk

dokter umum dan dokter spesialis, sedangkan untuk dokter gigi mencapai 14 orang.

Rasio untuk tenaga dokter umum mencapai 67,47 per 100.000 penduduk dan 20,16

per 100.000 penduduk untuk dokter spesialis, apabila digabungkan rasio dokter

mencapai 87,63 per 100.000 penduduk sehingga rasio dokter telah melampaui rasio

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

60

standar 40 per 100.000 penduduk. Rasio dokter gigi mencapai 10,86 per 100.000

penduduk kondisi ini masih dibawah standar yang ditetapkan sebesar 11 per 100.000

penduduk.

e. Tenaga kefarmasian

Tenaga Farmasi mencakup Apoteker, S1 Farmasi, DIII-Farmasi dan ASS-

Farmasi rasio mencapai 81,43 per-100.000 penduduk di tahun 2012. Bila dibandingkan

tahun 2011 rasio ini mengalami penurunan.

f. Tenaga kesehatan masyarakat

Ahli kesehatan masyarakat yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah

tenaga yang bertugas di bidang kesehatan masyarakat di Kota Blitar dengan

pendidikan S1-S3. Akan tetapi untuk wilayah Kota Blitar ahli kesehatan masyarakat

yang yang tersedia masih pada tingkat pendidikan S1 sejumlah 20 orang.

g. Tenaga gizi

Ahli gizi yang dimaksud adalah yang bertugas di bidang gizi di suatu wilayah

dengan pendidikan D1-D4. Diketahui bahwa rasio ahli gizi per-100.000 penduduk

adalah 18,61. Rasio tersebut masih dibawah target yang seharusnya 22 per 100.000

penduduk.

h. Tenaga keteknisian medis

Yang dimaksud dengan tehnisi medis disini adalah merupakan tenaga

pelaksana melakukan pemeliharaan alat-alat kesehatan. Ada 5 (lima) jenis teknisi

medis di Kota Blitar, kelima jenis tersebut total tenaga yang ada sebesar 40 orang.

5.3 PEMBIAYAAN KESEHATAN

Keberhasilan pelaksnaan pembangunan kesehatan didukung pula dengan aspek

ketersediaan alokasi anggaran dana sesuai dengan proporsinya. Sumber dana untuk

pembiayaan kesehatan ada berbagai sumber, berikut ini rincian anggaran kesehatan di

Kota Blitar.

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

61

NO SUMBER BIAYA ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah %

1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA

A. RUMAH SAKIT 55.435.088.756 73,65

a. Belanja Langsung

34.250.748.966

b. Belanja Tidak Langsung

21.184.339.790

B. DINAS KESEHATAN 18.538.914.608 24,63

a. Belanja Langsung 7.879.914.300

b. Belanja Tidak Langsung

10.659.000.308

2 APBD PROVINSI - 0,00

a. Belanja Langsung -

b. Belanja Tidak Langsung -

Bantuan Keuangan Bidang Kesehatan -

3 APBN : 1.295.292.000 1,72

a. Dana Dekonsentrasi -

b. Tugas Pembantuan -

c. Jamkesmas Dasar -

d. Jamkesmas Rujukan -

e. Jampersal (termasuk Jamkesmas) 957.917.000

f. Lain-Lain (BOK) 337.375.000

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) - -

(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN - -

6 BANTUAN LUAR NEGERI (BLN) - 0,00

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 75.269.295.363

TOTAL APBD KAB/KOTA 544.445.039.499

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 13,59

Sumber : Subbag Keuangan dan Program

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

62

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dan ditelaah lebih lanjut berdasarkan hasil

pembahasan data situasi derajat kesehatan, upaya kesehatan dan sumber daya

kesehatan yang mencakup aspek keberhasilan dan upaya pembangunan kesehatan

yang harus lebih ditingkatkan adalah sebagai berikut:

a. Melihat situasi derajat kesehatan, pada tahun 2012 terjadi peningkatan pada angka

kematian ibu (AKI) yang sangat luar biasa, hal ini perlu mendapatkan perhatian

lebih mengingat salah satu tujuan yang ingin dicapai negara ini baik MDG’s dan

SPM adalah menurunkan angka kematian ibu. Apabila dikaitkan dengan rasio

tenaga bidan yang hanya mencapai 84 per 100.000 penduduk maka perlu adanya

penambahan tenaga bidan. Salah satu bentuk upaya penurunan AKI melalui

penekanan program di tahun 2013 diantaranya melakukan penatalaksanaan

kebidanan dan pemasangan sticker P4K oleh kader di 3 Kecamatan. Pelaksanaan

kelas ibu hamil yang mendapat perhatian dari Ibu Ketua Penggerak PKK, kegiatan

ini mendatangkan dokter spesialis obgyn. Pembinaan PONED, melaksanakan

Review Maternal Perinatal (RMP) dengan mendatangan obgyn source dari Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Timur dengan mengikutsertakan seluruh RS dan Bidan

Praktek Mandiri di Kota Blitar. Melaksanakan ANC terpadu mendatangan obgyn

source dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

b. Penyelenggaraan upaya kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan, akses dan

mutu pelayanan kesehatan, perilaku hidup masyarakat serta keadaan lingkungan

beberapa menunjukan penurunan capaian jika dibandingkan tahun 2011. Salah

satu penyebabnya adalah data sasaran yang berubah sehingga capaian menurun,

hal ini banyak mempengaruhi capaian pelayanan kesehatan terutama terkait

dengan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Pada tahun 2012 juga terjadi peningkatan

BAB 6

KESIMPULAN

Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar

Profil Kesehatan Kota Blitar Tahun 2012

63

capaian pada program yang pada tahun 2011 mengalami penurunan diantaranya

UCI, dan pemberian ASI eksklusif.

c. Aspek sumber daya kesehatan merupakan salah satu aspek yang menentukan

keberhasilan pencapaian pembangunan kesehatan. Berdasarkan hasil perhitungan

rasio tenaga dibandingkan jumlah penduduk, terdapat beberapa tenaga kesehatan

yang belum memenuhi indikator antara lain Bidan, Tenaga Gizi, dan Tenaga

Kefarmasian. Perubahan kebutuhan tenaga kesehatan salah satunya dipengaruhi

dengan perpindahan tenaga keluar Kota Blitar.

Secara umum beberapa pencapaian mengalami penurunan dikarenakan adanya

perubahan data sasaran di tahun 2012 yang cukup berbeda dengan tahun 2011.

Sehingga dibutuhkan peninjauan ulang target capaian untuk tahun mendatang.

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L + P Satuan

A. GAMBARAN UMUM

1 Luas Wilayah 33 KM2 Tabel 1

2 Jumlah Desa/Kelurahan 21 Desa/Kel Tabel 1

3 Jumlah Penduduk 66,533 62,419 134,554 Jiwa Tabel 2

4 Rata-Rata Jiwa/Rumah Tangga 35,944.00 Jiwa Tabel 1

5 Kepadatan Penduduk/KM2 4,131.00 Jiwa/KM

2 Tabel 1

6 Rasio Beban Tanggungan 46.42 Tabel 2

7 Rasio Jenis Kelamin 97.81 Tabel 2

8 Penduduk 10 Tahun ke Atas Melek Huruf 95.92 97.33 98.74 % Tabel 4

9 Penduduk 10 Tahun ke Atas dengan Pendidikan Tertinggi SMP+ 65.25 64.11 64.68 % Tabel 5

B. DERAJAT KESEHATAN

B.1 Angka Kematian

10 Jumlah Lahir Hidup 1,048 1,015 2,063 Bayi Tabel 6

11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 9.45 4.90 7.22 Tabel 6

12 Jumlah Bayi Mati 14 10 24 Bayi Tabel 7

13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 0.00 0.00 11.63 per 1.000 KH Tabel 7

14 Jumlah Balita Mati 15 10 26 Balita Tabel 7

15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 0.00 0.00 12.60 per 1.000 KH Tabel 7

16 Jumlah Kematian Ibu 7 Ibu Tabel 8

17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 339.31 per 100.000 KH Tabel 8

B.2 Angka Kesakitan

18 AFP Rate (non Polio) < 15 th 15.20 per 100.000 Penduduk < 15 tahun Tabel 9

19 Angka Insidens TB Paru 0 0 77.29 per 100.000 Penduduk Tabel 10

20 Angka Prevalensi TB Paru 0 0 - per 100.000 Penduduk Tabel 10

21 Angka Kematian Akibat TB Paru 0 0 - per 100.000 Penduduk Tabel 10

22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) #DIV/0! #DIV/0! 66.67 % Tabel 11

23 Success Rate TB Paru #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 12

24 Pneumonia Balita Ditemukan dan Ditangani 0.00 0.00 40.67 % Tabel 13

25 Jumlah Kasus Baru HIV 0 1 1 Kasus Tabel 14

26 Jumlah Kasus Baru AIDS 1 0 1 Kasus Tabel 14

27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 0 0 0 Kasus Tabel 14

28 Jumlah Kematian Karena AIDS 1 0 1 Jiwa Tabel 14

29 Donor Darah Diskrining Positif HIV #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 15

30 Persentase Diare Ditemukan dan Ditangani #DIV/0! #DIV/0! 99.11 % Tabel 16

31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 0 0 0 Kasus Tabel 17

32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 0 1 1 Kasus Tabel 17

33 Angka Penemuan Kasus Baru Kusta (NCDR) 0 2 1 per 100.000 Penduduk Tabel 17

34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun #DIV/0! 0.00 0.00 % Tabel 18

35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta #DIV/0! 0.00 0.00 % Tabel 18

36 Angka Prevalensi Kusta 0.15 0.00 0.08 per 10.000 Penduduk Tabel 19

37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 20

38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 300.00 #DIV/0! 300.00 % Tabel 20

39 Jumlah Kasus Difteri 6 2 8 Kasus Tabel 21

40 Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 21

41 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 21

42 Jumlah Kasus Tetanus (non Neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 21

43 Case Fatality Rate Tetanus (non Neonatorum) 0 % Tabel 21

44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 21

45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 21

46 Jumlah Kasus Campak 45 30 75 Kasus Tabel 22

47 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 22

48 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 22

49 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 22

50 Incidence Rate DBD 37.58 22.43 30.24 per 100.000 Penduduk Tabel 23

51 Case Fatality Rate DBD 0.00 0.00 0.00 % Tabel 23

52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0.00 0.00 0.00 per 1.000 Penduduk Tabel 24

53 Case Fatality Rate Malaria #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 24

54 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 Penduduk Tabel 25

B.3 Status Gizi

55 Bayi Baru Lahir Ditimbang 100 100 100 % Tabel 26

56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 5.34 6.31 5.82 % Tabel 26

57 Balita Gizi Baik #DIV/0! #DIV/0! 93.18 % Tabel 27

58 Balita Gizi Kurang #DIV/0! #DIV/0! 3.93 % Tabel 27

RESUME PROFIL KESEHATAN

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

59 Balita Gizi Buruk #DIV/0! #DIV/0! 0.62 % Tabel 27

C. UPAYA KESEHATAN

C.1 Pelayanan Kesehatan

60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 80 % Tabel 28

61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 73.53 % Tabel 28

62 Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan (Linakes) 82.46 % Tabel 28

63 Pelayanan Ibu Nifas 79.55 % Tabel 28

64 Ibu hamil dengan Imunisasi TT2+ 5.74 % Tabel 29

65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 73.07 % Tabel 30

66 Bumil Risti/Komplikasi Ditangani 79.31 % Tabel 31

67 Neonatal Risti/Komplikasi Ditangani 80.33 93.92 87.02 % Tabel 31

68 Bayi Mendapat Vitamin A - - 98.28 % Tabel 32

69 Anak Balita Mendapat Vitamin A - - 83.07 % Tabel 32

70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 76.60 % Tabel 32

71 Peserta KB Baru 9.54 % Tabel 35

72 Peserta KB Aktif 81.12 % Tabel 35

73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 86.53 86.78 86.65 % Tabel 36

74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 77.91 78.48 78.19 % Tabel 36

75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 69.54 71.13 70.32 % Tabel 37

76 Desa/Kelurahan UCI 95.24 % Tabel 38

77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 94.94 % Tabel 39

78 Drop-Out Imunisasi DPT1 - Campak 13.45 % Tabel 39

79 Bayi yang Diberi ASI Eksklusif #DIV/0! #DIV/0! 74.11 % Tabel 41

80 Pemberian MP-ASI pada Anak 6-23 Bulan dari Gakin #DIV/0! #DIV/0! 89.21 % Tabel 42

81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 47.25 51.73 49.37 % Tabel 43

82 Balita Ditimbang #REF! #REF! 63.06 % Tabel 44

83 Balita Berat Badan Naik #DIV/0! #DIV/0! 78 % Tabel 44

84 Balita Berat Badan di Bawah Garis Merah (BGM) #DIV/0! #DIV/0! 1 % Tabel 44

85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan - - - % Tabel 45

86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 100.00 100.00 108.79 % Tabel 46

87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 72.96 68.85 70.99 % Tabel 47

88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 56.05 68.25 62.47 % Tabel 48

89 Sarkes dengan Kemampuan Pelayanan Gadar Level 1 71.43 % Tabel 49

90 Desa/Kelurahan Terkena KLB Ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 51

91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 1.48 1.26 1.37 Tabel 52

92 SD/MI yang Melakukan Sikat Gigi Massal 95.77 Sekolah Tabel 53

93 SD/MI yang Mendapat Pelayanan Gigi 100.00 Sekolah Tabel 53

94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 41.23 60.25 51.10 % Tabel 53

95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 60.82 51.82 56.19 % Tabel 53

96 Siswa SD dan Setingkat Mendapat Perawatan Gigi dan Mulut 60.82 51.82 56.19 % Tabel 53

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar 34.02 35.97 35.00 % Tabel 55

98Penduduk Miskin (dan Hampir Miskin) Dicakup

Askeskin/Jamkesmas 81.95 80.54 81.21 % Tabel 56

99Pasien Maskin (dan Hampir Miskin) Mendapat Pelayanan Rawat

Jalan di Sarana Kesehatan Strata 1 17.28 29.81 48.12 % Tabel 56

100Pasien Maskin (dan Hampir Miskin) Mendapat Pelayanan Rawat

Jalan di Sarana Kesehatan Strata 2 dan 3 - - 43.12 % Tabel 56

101Pasien Maskin (dan Hampir Miskin) Mendapat Pelayanan Rawat

Inap di Sarana Kesehatan Strata 1 0.87 1.02 0.95 % Tabel 57

102Pasien Maskin (dan Hampir Miskin) Mendapat Pelayanan Rawat

Inap di Sarana Kesehatan Strata 2 dan 3 - - 1.97 % Tabel 57

103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 19.25 27.32 323.39 % Tabel 58

104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 3.83 8.44 23.94 % Tabel 58

105 Gross Death Rate (GDR) di RS 2.84 2.56 4.80 per 100.000 Pasien Keluar Tabel 59

106 Nett Death Rate (NDR) di RS 4.28 4.01 2.13 per 100.000 Pasien Keluar Tabel 59

107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 53.02 % Tabel 60

108 Length of Stay (LOS) di RS 3.49 Hari Tabel 60

109 Turn of Interval (TOI) di RS 3.10 Hari Tabel 60

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat

110 Rumah Tangga ber-PHBS 30.44 % Tabel 61

C.4 Keadaan Lingkungan

111 Rumah Sehat 26.81 % Tabel 62

112 Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes 70.02 % Tabel 63

113 Keluarga dengan Sumber Air Minum Terlindung 78.65 % Tabel 65

114 Keluarga Memiliki Jamban Sehat 76.42 % Tabel 66

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

115 Keluarga Memiliki Tempat Sampah Sehat 81.26 % Tabel 66

116 Keluarga Memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 77.32 % Tabel 66

117 TUPM Sehat 82.09 % Tabel 67

118 Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya 87.80 % Tabel 68

D. SUMBERDAYA KESEHATAN

D.1 Sarana Kesehatan

119 Jumlah Rumah Sakit Umum 4 Tabel 70

120 Jumlah Rumah Sakit Khusus 1 Tabel 70

121 Jumlah Puskesmas Perawatan 2 Tabel 70

122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 1 Tabel 70

123 Jumlah Apotek 30 Tabel 70

124 Sarkes yang Memiliki Laboratorium Kesehatan 87.50 % Tabel 71

125 Sarkes yang Memiliki 4 Spesialis Dasar 100.00 % Tabel 71

126 Jumlah Posyandu 163 Posyandu Tabel 72

127 Posyandu Aktif 85.89 % Tabel 72

128 Rasio Posyandu per 100 Balita 6.93 per 100 Balita Tabel 72

129 Jumlah Desa Siaga 21 Desa Tabel 73

130 Desa Siaga Aktif 100.00 % Tabel 73

131 Jumlah Poskesdes 21 Poskesdes Tabel 73

D.2 Tenaga Kesehatan

132 Jumlah Dokter Spesialis 23 3 26 Orang Tabel 74

133 Rasio Dokter Spesialis 34.57 4.81 20.16 per 100.000 Penduduk Tabel 74

134 Jumlah Dokter Umum 44 45 89 Orang Tabel 74

135 Rasio Dokter Umum 63.13 72.09 67.47 per 100.000 Penduduk Tabel 74

136 Jumlah Dokter Gigi 4 10 14 Orang Tabel 74

137 Jumlah Bidan 0 102 102 Orang Tabel 75

138 Rasio Bidan per 100.000 Penduduk 76.00 Tabel 75

139 Jumlah Perawat 246 207 453 Orang Tabel 75

140 Jumlah Tenaga Kefarmasian 29 79 108 Orang Tabel 76

141 Jumlah Tenaga Gizi 3 21 24 Orang Tabel 76

142 Jumlah Tenaga Kesmas 11 14 25 Orang Tabel 77

143 Jumlah Tenaga Sanitasi 10 9 19 Orang Tabel 77

144 Jumlah Tenaga Teknisi Medis 10 30 40 Orang Tabel 78

145 Jumlah Fisioterapis 0 0 0 Orang Tabel 78

D.3 Pembiayaan Kesehatan

146 Total Anggaran Kesehatan 75,269,295,363.39 Rupiah Tabel 79

147 APBD Kesehatan Terhadap APBD Kabupaten/Kota 13.59 % Tabel 79

148 Anggaran Kesehatan Perkapita 559,398.42 Rupiah Tabel 79

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH KECAMATAN, DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,

DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

(km 2) per km 2

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8/9 11 = 8/3

1 SANANWETAN 12.15 1 0 7 7 47,845 3,938

2 SUKOREJO 9.92 1 0 7 7 44,554 4,491

3 KEPANJENKIDUL 10.50 1 0 7 7 42,155 4,015

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 32.57 3 0 21 21 134,554 35,944 4 4,131

Keterangan : data tersedia s.d level kabupaten/kota

Sumber : Angka Sementara Proyeksi Penduduk BPS

KEPADATAN

PENDUDUKRATA-RATA

JIWA / RUMAH

TANGGA

LUAS

WILAYAH JUMLAH

PENDUDUK

JUMLAH

DESA+KEL.NO KECAMATAN

KECAMATAN KELURAHANDESA

JUMLAH

RUMAH

TANGGA

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,

RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN

< 1 0 - 4 5 - 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 ≥ 65 JUMLAH < 1 0 - 4 5 - 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 ≥ 65 JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 = SUM(4:18) 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 = SUM(20:34) 36 = … 37 = (19/35)*100

1 SANANWETAN 47,845 2,156 1,903 2,013 1,960 1,704 1,923 1,875 1,808 1,797 1,582 1,448 1,181 826 1,481 23,658 2,005 1,790 1,828 2,099 1,680 1,943 1,823 1,818 1,856 1,757 1,505 1,242 848 1,992 24,187

2 SUKOREJO 44,554 2,008 1,772 1,875 1,825 1,587 1,791 1,746 1,684 1,673 1,473 1,349 1,099 769 1,379 22,031 1,868 1,667 1,702 1,955 1,565 1,809 1,698 1,693 1,729 1,636 1,402 1,156 789 1,855 22,523

3 KEPANJENKIDUL 42,155 1,900 1,677 1,774 1,727 1,502 1,694 1,652 1,593 1,583 1,394 1,276 1,040 727 1,305 20,845 1,767 1,577 1,611 1,849 1,481 1,712 1,607 1,602 1,636 1,548 1,326 1,094 747 1,755 21,311

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 134,554 6,064 5,352 5,662 5,512 4,793 5,408 5,272 5,086 5,053 4,450 4,073 3,320 2,322 4,166 66,533 5,640 5,033 5,141 5,903 4,726 5,464 5,128 5,112 5,221 4,942 4,233 3,492 2,384 5,602 62,419 46.42 97.81

Keterangan : data tersedia s.d level kabupaten/kota

Sumber : Angka Sementara Proyeksi Penduduk BPS

RASIO BEBAN

TANGGUNGAN

RASIO JENIS

KELAMINNO KECAMATAN

JUMLAH

PENDUDUK

TABEL 3

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR

KOTA

TAHUN

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +

PEREMPUAN

1 2 3 4 5 = 3+4

1 < 1 0 0 0

2 0 - 4 6,064 5,640 11,704

3 5 - 9 5,352 5,033 10,385

4 10 - 14 5,662 5,141 10,803

5 15 - 19 5,512 5,903 11,415

6 20 - 24 4,793 4,726 9,519

7 25 - 29 5,408 5,464 10,872

8 30 - 34 5,272 5,128 10,400

9 35 - 39 5,086 5,112 10,198

10 40 - 44 5,053 5,221 10,274

11 45 - 49 4,450 4,942 9,392

12 50 - 54 4,073 4,233 8,306

13 55 - 59 3,320 3,492 6,812

14 60 - 64 2,322 2,384 4,706

15 ≥ 65 4,166 5,602 9,768

66,533 68,021 134,554

Keterangan : data tersedia s.d level kabupaten/kota

Sumber : Angka Sementara Proyeksi Penduduk BPS

BLITAR

2012

JUMLAH

NOKELOMPOK UMUR

(TAHUN)

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF %

1 2 3 4 5 = (4/3)*100 6 7 8 = (7/6)*100 9 = 3+6 10 = 4+7 11 = (10/9)*100

1 SANANWETAN

2 SUKOREJO

3 KEPANJENKIDUL

100 98.74 98.74 100 95.92 95.92 200 194.66 97.33

Keterangan : data tersedia s.d level kabupaten/kota

Sumber : Angka Sementara Proyeksi Penduduk BPS

LAKI-LAKI PEREMPUANNO

JUMLAH KABUPATEN/KOTA

TABEL 4

PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KECAMATAN

JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS

LAKI-LAKI + PEREMPUAN

TABEL 5

PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS

MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

LAKI-LAKI (%) PEREMPUAN (%) LAKI-LAKI + PEREMPUAN

TIDAK/

BELUM

PERNAH

SEKOLAH

TIDAK/

BELUM

TAMAT

SD/MI

SD/MI SMP/ MTsSMA/

SMK/ MAJUMLAH

TIDAK/

BELUM

PERNAH

SEKOLAH

TIDAK/

BELUM

TAMAT

SD/MI

SD/MI SMP/ MTsSMA/ SMK/

MA

DIPLOMA/

SARJANAJUMLAH

TIDAK/ BELUM

PERNAH

SEKOLAH

TIDAK/

BELUM

TAMAT

SD/MI

SD/MISMP/

MTs

SMA/

SMK/ MA

DIPLOMA/

SARJANAJUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 10 = SUM(3:9) 11 12 13 14 15 16 18 = SUM(11:17) 19 = 3+11 20 = 4+12 21 = 5+13 22 = 6+14 23 = 7+15 24 = 8+16 26 = SUM(19:25)

1 SANANWETAN

2 SUKOREJO

3 KEPANJENKIDUL

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1.26 13.43 20.06 22.10 32.01 100.00 3.64 16.09 17.20 21.16 28.87 13.04 100.00 2.50 14.82 18.57 21.61 30.37 12.13 100.00

Keterangan : data tersedia s.d level kabupaten/kota

Sumber : Angka Sementara Proyeksi Penduduk BPS

11.14

NO KECAMATAN DIPLOMA/

SARJANA

8

TABEL 6

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 = 5+8 12 = 6+9 13 = 11+12

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 395 4 399 361 1 362 756 5 761

2 SUKOREJO KARANGSARI 345 4 349 353 0 353 698 4 702

3 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 308 2 310 301 4 305 609 6 615

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,048 10 1,058 1,015 5 1,020 2,063 15 2,078

ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 9.45 4.90 7.22

Sumber:

Bidang Peningkatan

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

PEREMPUAN

HIDUP

NOHIDUP +

MATI

KECAMATAN

MATI

JUMLAH KELAHIRAN

HIDUP +

MATI

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

MATIHIDUP +

MATI

LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIDUP MATI

KABUPATEN/KOTANAMA

PUSKESMASHIDUP

TABEL 7

JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 = 5+8 12 = 6+9 13 = 7+10

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 5 0 5 3 0 3 8 0 8

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 4 1 5 3 1 3 7 2 9

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 5 0 5 4 0 4 9 0 9

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 14 1 15 10 1 10 24 2 26

11.63 0.97 12.60

Sumber:

Bidang Peningkatan

Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

BAYI BALITA

LAKI - LAKI + PEREMPUAN

BAYI ANAK

BALITABALITA

LAKI - LAKINO KABUPATEN/KOTA KECAMATAN

NAMA

PUSKESMAS

JUMLAH KEMATIAN

PEREMPUAN

BALITA ANAK

BALITABAYI

ANAK

BALITA

TABEL 8

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR DAN KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

JUMLAH KEMATIAN IBU

< 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 = 6+7+8 10 11 12 13 = 10+11+12 14 15 16 17 = 14+15+1618 = 6+10+1419 = 7+11+1520 = 8+12+1621 = 18+19+20

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 756 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 1 1 2

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 698 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 609 0 3 0 3 0 0 0 0 0 1 0 1 0 4 0 4

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 2,063 0 3 0 3 0 0 0 0 0 2 2 4 0 5 2 7

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 339.31

Sumber:

Bidang Peningkatan

Keterangan:

- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas

- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU NO KABUPATEN/KOTANAMA

PUSKESMAS

JUMLAH LAHIR

HIDUPKEMATIAN IBU HAMILKECAMATAN

21 = 18+19+20

TABEL 9

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

NO KABUPATEN/KOTA KECAMATANNAMA

PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK

<15 TAHUN

JUMLAH KASUS AFP

(NON POLIO)

1 2 3 4 5 6

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 11,696 0

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 10,891 4

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 10,305 1

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 32,892 5

Sumber:

Bidang P2PL

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Jumlah kolom 5 = jumlah penduduk < 15 tahun pada Tabel 3

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN

TABEL 10

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 12 13 = 11+12 14 = 8+11 15 = 9+12 16 = 14+1517 = (14/5)

* 100000

18 = (15/6)

* 100000

19 = (16/7)

* 10000020 21

22 =

20+21

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 23,658 24,187 47,845 30

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 22,031 22,523 44,554 20

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 20,845 21,311 42,155 10

4 44

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 66,533 68,021 134,554 0 0 104 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00 0 0 0

ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 0.00 0.00 77.29 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 0.00 0.00 0.00

Sumber:

- ...... (disebutkan)

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Jumlah kolom 7 = jumlah kolom 8 pada Tabel 1

RS

JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

JUMLAH KASUS TB PARUPREVALENSI (PER

100.000 PENDUDUK)

JUMLAH KEMATIAN AKIBAT

TB PARUNOJUMLAH PENDUDUK

KABUPATEN/KOTA KECAMATAN NAMA PUSKESMAS KASUS BARU KASUS LAMA KASUS BARU +

KASUS LAMA

TABEL 10 A

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 12 13 = 11+12 14 = 8+11 15 = 9+12 16 = 14+1517 = (14/5)

* 100000

18 = (15/6)

* 100000

19 = (16/7)

* 10000020 21

22 =

20+21

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 23,658 24,187 47,845 30 15 0 0 45 0.00 0.00 94.05 0

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 22,031 22,523 44,554 20 8 0 0 28 0.00 0.00 62.85 0

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 20,845 21,311 42,155 10 7 0 0 17 0.00 0.00 40.33 0

4 44 107 0 0 151 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 66,533 68,021 134,554 0 0 104 0 0 137 0 0 241 0.00 0.00 179.11 0

Sumber: Data TB 03

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Jumlah kolom 7 = jumlah kolom 8 pada Tabel 1

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH KASUS TB CASE NOTIFICATION RATE (PER

100.000 PENDUDUK)

RS

JUMLAH KEMATIAN

PENDERITA TBKASUS BARU BTA +KASUS BARU BT A - Ro +

Dan EPTOTAL KASUS TB

JUMLAH KASUS BARU TB DAN KEMATIAN PENDERITA TB MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

NO KABUPATEN/KOTA KECAMATAN NAMA PUSKESMAS

TABEL 11

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 8+9 11 12 13 = 11+1214 = (11/5)

* 100

15 = (12/6)

* 100

16 = (13/7)

* 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 60 30 50.00

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 52 20 38.46

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 44 10 22.73

4 44 #DIV/0!

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 156 0 0 0 0 0 104 #DIV/0! #DIV/0! 66.67

Sumber:

- ...... (disebutkan)

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

KECAMATAN

RS

TB PARU

ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR)BTA (+)NO KABUPATEN/KOTANAMA

PUSKESMAS

JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARUKLINIS

TABEL 11A

JUMLAH SUSPEK DAN KASUS TB SERTA ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 8+9 11 12 13 = 11+1214 = (11/5)

* 100

15 = (12/6)

* 100

16 = (13/7)

* 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 60 232 30 50.00

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 52 269 20 38.46

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 44 139 10 22.73

4 482 44 #DIV/0!

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber:

- ...... (disebutkan)

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

SUSPEK BTA (+) ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR)

RS

NO KABUPATEN/KOTA KECAMATANNAMA

PUSKESMAS

JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARU

TB PARU

TABEL 12

JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L + P

JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5)

* 10010

11 =

(10/6) *

100

12

13 =

(12/7) *

100

14

15 =

(14/5) *

100

16

17 =

(16/6) *

100

18

19 =

(18/7) *

100

20 =

((8+14)/5

) * 100

21 =

((10+16)/

6) * 100

22 =

((12+18)/

7) * 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

4 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

5 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber:

- ...... (disebutkan)

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

BTA (+) DIOBATI ANGKA KESUKSESAN

(SUCCESS RATE/SR)L + P

PENGOBATAN LENGKAP

L PP L + P

RS … (sebutkan)

RS … (sebutkan)

KESEMBUHAN

LNO KABUPATEN/KOTA

NAMA

PUSKESMAS

TB PARU

KECAMATAN

TABEL 13

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 = 5+68 = 10% *

5

9 = 10% *

6

10 = 10% *

711

12 = (11/8)

* 10013

14 = (13/9)

* 10015

16 = (15/10)

* 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 4,604 0.00 0.00 460 69 14.99

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 3,975 0.00 0.00 398 16 4.03

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 3,125 0.00 0.00 313 52 16.64

4 0.00 0.00 0 339 #DIV/0!

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 11,704 0.00 0.00 1,170 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 476 40.67

Sumber:

- ...... (disebutkan)

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

NO KABUPATEN/KOTA KECAMATANNAMA

PUSKESMAS

Rumah Sakit

JUMLAH PERKIRAAN

PENDERITA

PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI

L P L + P

JUMLAH BALITA

PNEUMONIA PADA BALITA

TABEL 14

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 12 13 = 11+12 14 15 16 = 14+15

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 0 0 0 0

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 1 1 1 1 0 1 1

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 0 0 0 0

4 0 0 0 0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1

Sumber:

- ...... (disebutkan)

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

KECAMATAN

RS

JUMLAH KEMATIAN AKIBAT

AIDS

JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KABUPETN/KOTA NAMA PUSKESMASINFEKSI MENULAR SEKSUAL

LAINNYAA I D S

JUMLAH KASUS BARU

NO H I V

TABEL 15

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 = 3+4 67 = (6/3) *

1008

9 = (8/4) *

10010

11 = (10/5) *

10012

13 = (12/6) *

10014

15 = (14/8) *

10016

17 = (16/10) *

100

1 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Sumber:

- ...... (disebutkan)

POSITIF HIV

L + P L P L + PJUMLAH PENDONOR

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN

NO UNIT TRANSFUSI DARAH

DONOR DARAH

SAMPEL DARAH DIPERIKSA

L P

TABEL 16

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 = 5+68 = 10% *

411/1000 * 5

9 = 10% *

411/1000 * 6

10 = 10% *

411/1000 * 711

12 = (11/8)

* 10013

14 = (13/9)

* 10015 = 11+13

16 =

(15/10) *

100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 23,658 24,187 47,845 1,966 601 30.56

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 22,031 22,523 44,554 1,831 672 36.70

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 20,845 21,311 42,155 1,733 598 34.51

4 3,610 #DIV/0!

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 66,533 68,021 134,554 0 0 5,530 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 5,481 99.11

Sumber:

- ...... (disebutkan)

KECAMATANP

RS

L + PLNO KABUPATEN/KOTA

NAMA

PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK

DIARE

JUMLAH PERKIRAAAN KASUSDIARE DITANGANI

TABEL 17

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+911 = 5+812 = 6+913 = 7+10 14 15 16 = 14+15 17 18 19 = 17+18 20 = 14+1721 = 15+1822 = 16+1923 = 11+2024 = 12+2125 = 13+22

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0.00 1.60 0.78

Sumber:

- ...... (disebutkan)

≥ 15 TAHUN

KASUS BARU

PB + MBMulti Basiler (MB) / Kusta Basah

JUMLAH ≥ 15 TAHUN JUMLAH

RS

KECAMATAN0-14 TAHUN

NO KABUPATEN/KOTANAMA

PUSKESMAS

Pausi Basiler (PB) / Kusta kering

0-14 TAHUN

TABEL 18

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5)

* 10010

11 =

(10/6) *

100

1213 = (12/7)

* 10014

15 = (14/5)

* 10016

17 = (16/6)

* 10018

19 = (18/7)

* 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 0 1 1 0 #DIV/0! 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! 0.00 0 0.00

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

4 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 1 1 0 #DIV/0! 0 0.00 0 0.00 #DIV/0! 0.00 0 0.00

Sumber:

NO KABUPETAN/KOTA NAMA PUSKESMAS

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN

L P L+PL+PKECAMATAN

P

CACAT TINGKAT 2

RS

KASUS BARU

L

TABEL 19

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 = 5+8 12 = 6+9 13 = 7+10

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 0 0 0 0 0

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 0 1 1 1 0 1

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 0 0 0 0 0

4 0 0 0 0 0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1

ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.15 0.00 0.08

Sumber:

- ...... (disebutkan)

RS

NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMASKECAMATAN

KASUS TERCATAT

PB MB JUMLAH

TABEL 20

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *

10010

11 =

(10/6) *

100

1213 = (12/7)

* 10014 15

16 =

14+1517

18 = (17/14)

* 10019

20 =

(19/15) *

100

2122 =

(21/16) *

1001 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 0.00 #DIV/0! 0 0.00

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 3 #DIV/0! #DIV/0! 3 #DIV/0!

4 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 3 300.00 0 #DIV/0! 3 300.00

Sumber:

- ...... (disebutkan)

Keterangan : Penderita PB tahun X - 1, Penderita MB tahun X - 2

X = tahun data.

PENDERITA PB PENDERITA MBNO KABUPATEN/KOTA

NAMA

PUSKESMAS

RFT PB

L + PKECAMATAN

KUSTA (PB)

RS

KUSTA (MB)

L + P

RFT MB

L PL P 20102011

TABEL 21

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

JUMLAH KASUS PD3I

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 11 = 9+10 12 13 14 = 12+13 15 16 17 18 = 16+17 19

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 3 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 6 2 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0.00 0.00 0.00

Sumber:

Bindang P2PL

PERTUSISNO KABUPATEN/KOTANAMA

PUSKESMAS

DIFTERI

JUMLAH KASUSMENINGGAL

KECAMATANJUMLAH KASUS

MENINGGAL

TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM

JUMLAH KASUSMENINGGAL

TABEL 22

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 =5+6 8 9 10 11 = 9+10 12 13 14 = 12+13 15 16 17 = 15+16

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 26 17 43 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 11 5 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 8 8 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 45 30 75 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0.00

Sumber:

Bindang P2PL

HEPATITIS KLINISHEPATITIS BNO KABUPATEN/KOTANAMA

PUSKESMASKECAMATAN

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

CAMPAK

JUMLAH KASUSMENINGGAL

POLIO

JUMLAH KASUS PD3I

TABEL 23

JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 = (8/5) * 100 12 = (9/6) * 100 13 = (10/7) * 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 15 8 23 0 0 0 0.00 0.00 0.00

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 6 5 11 0 0 0 0.00 0.00 0.00

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 4 1 5 0 0 0 0.00 0.00 0.00

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 25 14 39 0 0 0 0.00 0.00 0.00

INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 37.58 22.43 30.24

Sumber:

- ...... (disebutkan)

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

NO KABUPATEN/KOTA MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSNAMA

PUSKESMAS

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

KECAMATAN

TABEL 24

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

MALARIA

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 1213 =

11+12

14 =

11/(5+8) *

100

15 =

12/(6+9) *

100

16 =

13/(7+10) *

100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK 0.00 0.00 0.00

Sumber:

- ...... (disebutkan)

Tidak ada kasus

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

PENDERITA

DENGAN PEMERIKSAAN

SEDIAAN DARAH (positif)

TANPA PEMERIKSAAN SEDIAAN

DARAH

NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS CFRMENINGGAL KECAMATAN

TABEL 24A

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8=6+7 9 10 11=9+10 12=9/6*100 13 = 10/7

* 100

14=11/8*1

00

15=8/5*10

00

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber:

- ...... (disebutkan)

Tidak ada Kasus

KABUPATEN/KOTA KECAMATAN NAMA

PUSKESMAS DENGAN PEMERIKSAAN

SEDIAAN DARAH (positif)

PENDUDUK

BERESIKO

PENDERITA

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

MENINGGAL CFR

MALARIA

APINO

TABEL 25

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 0 0

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 0 0

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 0 0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0

ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0.00 0.00 0.00

Sumber:

- ...... (disebutkan)

Tidak ada kasus

JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS

PENDERITA FILARIASIS

KECAMATAN

TABEL 26

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *

10010

11 = (10/6)

* 10012

13 =

(12/7) *

100

1415 =

(14/8) *

100

1617 =

(16/10) *

100

1819 =

(18/12) *

100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 395 361 756 395 100.00 361 100.00 756 100.00 17 4.30 23 6.37 40 5.29

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 345 353 698 345 100.00 353 100.00 698 100.00 25 7.25 25 7.08 50 7.16

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 308 301 609 308 100.00 301 100.00 609 100.00 14 4.55 16 5.32 30 4.93

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,048 1,015 2,063 1,048 100.00 1,015 100.00 2,063 100.00 56 5.34 64 6.31 120 5.82

Sumber:

Bidang Peningkatan

JUMLAH LAHIR HIDUPL

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG

PNO KABUPATEN/KOTANAMA

PUSKESMASKECAMATAN

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

P LL + P L + P

BBLR

TABEL 27

STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *

10010

11 = (10/6)

* 10012 = 8+10

13 = (12/7)

* 10014

15 = (14/5)

* 10016

17 = (16/6)

* 10018 = 14+16

19 = (18/7)

* 10020

21 = (20/5)

* 10022

23 = (22/6)

* 10024 = 20+22

25 = (24/7)

* 10026

27 = (26/5)

* 10028

29 = (28/6)

* 10030 = 26+28

31 = (30/7)

* 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 2,629 #DIV/0! #DIV/0! 53 2.02 #DIV/0! #DIV/0! 2,476 94.18 #DIV/0! #DIV/0! 82 3.12 #DIV/0! #DIV/0! 18 0.68

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 2,524 #DIV/0! #DIV/0! 66 2.61 #DIV/0! #DIV/0! 2,292 90.81 #DIV/0! #DIV/0! 143 5.67 #DIV/0! #DIV/0! 23 0.91

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 2,227 #DIV/0! #DIV/0! 48 2.16 #DIV/0! #DIV/0! 2,109 94.70 #DIV/0! #DIV/0! 65 2.92 #DIV/0! #DIV/0! 5 0.22

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 7,380 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 167 2.26 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 6,877 93.18 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 290 3.93 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 46 0.62

Sumber:

Bidang Peningkatan

GIZI BURUK (BERAT BADAN SANGAT KURANG)

L+P PPNO KABUPATEN/KOTA

NAMA

PUSKESMAS

BALITA DITIMBANG

BALITA

GIZI BAIK (BERAT BADAN NORMAL) GIZI KURANG (BERAT BADAN KURANG)

PKECAMATAN

GIZI LEBIH (BERAT BADAN LEBIH)

L L+P L+PL PLL+PL

TABEL 28

MENURUT KECAMATAN

BLITAR

2012

JUMLAH K1 % K4 % JUMLAHDITOLONG

NAKES% JUMLAH

MENDAPAT

YANKES%

1 2 3 4 5 67 = (6/5) *

1008

9 = (8/5) *

10010 11

12 = (11/10)

* 10013 14

15 = (14/13)

* 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 970 761 78.45 675 69.59 926 755 81.53 926 696 75.16

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 918 666 72.55 657 71.57 876 703 80.25 876 703 80.25

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 741 676 91.23 601 81.11 707 611 86.42 707 597 84.44

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 2,629 2,103 79.99 1,933 73.53 2,509 2,069 82.46 2,509 1,996 79.55

Sumber:

- ...... (disebutkan)

*Data Sasaran

IBU NIFAS

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS

KOTA

TAHUN

IBU BERSALIN

NAMA PUSKESMASNO KABUPATEN/KOTA

IBU HAMIL

KECAMATAN

IBU HAMILIBU BERSALIN /

NIFAS

8,316 7,636

14,430 13,249

11,332 10,405

34,078 31,290

TABEL 29

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 67 = (6/5) *

1008

9 = (8/5) *

10010

11 = (10/5)

* 10012

13 = (12/5)

* 10014

15 = (14/5)

* 10016

17 = (16/5)

* 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 970 2 0.21 4 0.41 11 1.13 28 2.89 11 1.13 54 5.57

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 918 0 0.00 0 0.00 1 0.11 25 2.72 63 6.86 89 9.69

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 741 2 0.27 0 0.00 0 0.00 2 0.27 6 0.81 8 1.08

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 2,629 4 0.15 4 0.15 12 0.46 55 2.09 80 3.04 151 5.74

Sumber:

- ...... (disebutkan)

*Data Sasaran

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU

HAMILNO KABUPATEN/KOTA

NAMA

PUSKESMASKECAMATAN

TABEL 30

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 = (6/5) * 100 8 9 = (8/5) * 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 970 761 78.45 675 69.59

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 918 645 70.26 657 71.57

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 741 656 88.53 589 79.49

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 2,629 2,062 78.43 1,921 73.07

Sumber:

Bidang Peningkatan

*Data Sasaran

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3

MENURUT KECAMATAN

KABUPATEN/KOTAJUMLAH

IBU HAMILNO PUSKESMASKECAMATAN

TABEL 31

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

20% JUMLAH

IBU HAMIL

S % L P L + P L P L + P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 = 20% * 5 78 = (7/6) *

1009 10 11 = 9+10

12 = 15%

* 9

13 = 15% *

10

14 = 15% *

1115

16 = (15/12)

* 10017

18 =

(17/13) *

100

1920 =

(19/14) *

1001 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 970 194 158 81.44 449 486 935 67 73 140 66 98.00 67 91.91 133 94.83 1663.2

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 918 184 137 74.62 432 373 805 65 56 121 33 50.93 52 92.94 85 70.39 2886

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 741 148 122 82.32 314 298 612 47 45 92 45 95.54 44 98.43 89 96.95 2266.4

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 2,629 526 417 79.31 1,195 1,157 2,352 179 174 353 144 80.33 163 93.92 307 87.02 6,816

Sumber:

- ...... (disebutkan)

*Data Sasaran

NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI

L + PL PKECAMATAN

JUMLAH DAN PERSENTASE KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI

MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

NO NAMA PUSKESMASKABUPATEN/KOTA JUMLAH IBU

HAMIL

SASARAN BAYI20%

JUMLAH IBU

HAMIL

15% SASARAN BAYIKOMPLIKASI KEBIDANAN

DITANGANI

JUMLAH BAYI15% JUMLAH

BAYI

7,560 1,134

13,118 1,968

10,302 1,545

30,980 4,647

TABEL 32

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS

L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *

10010

11 = (10/6)

* 10012 =8+10

13 = (12/7) *

10014 15

16

=14+1517

18 =

(17/14) *

100

1920 =

(19/15) *

100

21 =17+1922 =

(21/16) *

100

23 2425 =

(24/23) *

1001 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 449 486 725 0.0 0.0 728 100.41 1,853 1,671 3,524 0 0 2,759 78.29 926 646 69.76

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 432 373 672 0.0 0.0 639 95.09 1,614 1,430 3,044 0 0 2,573 84.53 876 691 78.88

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 314 298 637 0.0 0.0 632 99.22 1,468 1,316 2,784 0 0 2,437 87.54 707 585 82.74

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,195 1,157 2,034 0 0.0 0 0.0 1,999 98.28 4,935 4,417 9,352 0 0 0 0 7,769 83.07 2,509 1,922 76.60

Sumber:

- ...... (disebutkan)

*Data Sasaran

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

L P L + P

BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A

VIT A

MENDAPAT JUMLAH

L PNO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS

JUMLAHL + PJUMLAH

MENDAPAT VIT A 2XKECAMATAN

TABEL 33

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

PESERTA KB AKTIF

MKJP

IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KON DOM %OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 3 4 56 = (5/27)

* 1007

8 = (7/27)

* 1009

10 = (9/27)

* 10011

12 = (11/27)

* 100

13 =

5+7+9+1

1

14 =

(13/27) *

100

1516 = (15/27)

* 10017

18 =

(17/27) *

100

1920 = (19/27)

* 10021

22 =

(21/27) *

100

2324 =

(23/27) *

100

25 =

15+17+19

+21+23

26 = (25/27)

* 10027 = 13+25 28 = 14+26

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 1,036 17.39 29 0.49 71 1.19 265 4.45 1,401 23.52 2,912 48.88 1,486 24.95 158 2.65 0 0.00 0 0.00 4,556 76.48 5,957 100.0

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 2,225 31.48 8 0.11 240 3.40 936 13.24 3,409 48.22 2,125 30.06 1,216 17.20 319 4.51 0 0.00 0 0.00 3,660 51.78 7,069 100.0

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 2,069 31.87 19 0.29 240 3.70 519 8.00 2,847 43.86 2,343 36.10 1,087 16.75 214 3.30 0 0.00 0 0.00 3,644 56.14 6,491 100.0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 5,330 27.31 56 0.29 551 2.82 1,720 8.81 7,657 39.23 7,380 37.81 3,789 19.41 691 3.54 0 0.00 0 0.00 11,860 60.77 19,517 100.0

Sumber:

Bidang Peningkatan

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI MENURUT KECAMATAN

MKJP + NON

MKJP

% MKJP +

NON MKJP

NO KABUPATEN/KOTANAMA

PUSKESMAS

NON MKJPKECAMATAN

TABEL 34

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

PESERTA KB BARU

MKJP

IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM %OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 3 4 56 = (5/27)

* 1007

8 = (7/27)

* 1009

10 = (9/27)

* 10011

12 =

(11/27) *

100

13 =

5+7+9+1

1

14 = (13/27)

* 10015

16 =

(15/27) *

100

1718 =

(17/27) *

100

1920 = (19/27)

* 10021

22 =

(21/27) *

100

2324 =

(23/27) *

100

25 =

15+17+19

+21+23

26 =

(25/27) *

100

27 = 13+25 28 = 14+26

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 218 22.38 3 0.31 19 1.95 81 8.32 321 32.96 311 31.93 284 29.16 58 5.95 0 0.00 0 0.00 653 67.04 974 100.00

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 188 30.82 0 0.00 4 0.66 162 26.56 354 58.03 121 19.84 75 12.30 60 9.84 0 0.00 0 0.00 256 41.97 610 100.00

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 249 35.07 2 0.28 2 0.28 64 9.01 317 44.65 233 32.82 132 18.59 28 3.94 0 0.00 0 0.00 393 55.35 710 100.00

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 655 28.55 5 0.22 25 1.09 307 13.38 992 43.24 665 28.99 491 21.40 146 6.36 0 0.00 0 0.00 1,302 56.76 2,294 100.00

Sumber:

Bidang Peningkatan

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI MENURUT KECAMATAN

NON MKJPMKJP +

NON MKJP

% MKJP +

NON MKJP

NO KABUPATEN/KOTANAMA

PUSKESMASKECAMATAN

TABEL 35

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

PESERTA KB BARU

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 = (6/5) * 100 8 9 = (8/5) * 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 9,401 974 10.36 5,957 63.37

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 7,766 610 7.85 7,069 91.02

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 6,891 710 10.30 6,491 94.20

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 24,058 2,294 9.54 19,517 81.12

Sumber:

Bidang Peningkatan

PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KABUPATEN/KOTA

NAMA

PUSKESMASKECAMATAN

TABEL 36

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *

10010

11 = (10/6)

* 10012

13 = (12/7)

* 10014

15 = (14/5)

* 10016

17 = (16/6)

* 10018

19 = (18/7)

* 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 449 486 935 384 85.52 364 74.90 748 80.00 359 79.96 332 68.31 691 73.90

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 432 373 805 346 80.09 349 93.57 695 86.34 293 67.82 298 79.89 591 73.42

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 314 298 612 304 96.82 291 97.65 595 97.22 279 88.85 278 93.29 557 91.01

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,195 1,157 2,352 1,034 86.53 1,004 86.78 2,038 86.65 931 77.91 908 78.48 1,839 78.19

Sumber:

Bidang Peningkatan

*Data Sasaran

KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)

P L + PL

KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)

LNO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS P L + PKECAMATAN JUMLAH BAYI

JUMLAH BAYI

7,560

13,118

10,302

30,980

TABEL 37

CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

JUMLAH BAYI

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 = (8/5) * 100 10 11 = (10/6) * 100 12 13 = (12/7) * 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 449 486 935 259 57.68 274 56.38 533 57.01 7,560

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 432 373 805 282 65.28 328 87.94 610 75.78 13,118

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 314 298 612 290 92.36 221 74.16 511 83.50 10,302

JUMLAH PROVINSI 1,195 1,157 2,352 831 69.54 823 71.13 1,654 70.32 30,980

1351

Sumber:

- ...... (disebutkan)

*Data Sasaran

P L + PLNO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMASJUMLAH BAYI

KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)

KECAMATAN

TABEL 38

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

1 2 3 4 5 6 7 = (6/5) * 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 7 7 100.00

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 7 7 100.00

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 7 6 85.71

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 21 20 95.24

Sumber:

Bidang P2PL

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN

% DESA/KEL UCINO KABUPATEN/KOTANAMA

PUSKESMASJUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI KECAMATAN

TABEL 39

CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

BAYI DIIMUNISASI

DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *

10010

11 =

(10/6) *

100

12 = 8+1013 =

(12/7) *

100

1415 =

(14/5) *

100

1617 =

(16/6) *

100

18 =

14+16

19 =

(18/7) *

100

2021 =

(20/5) *

100

2223 =

(22/6) *

100

24 =

20+22

25 =

(24/7) *

100

26 = (8-

20) / 8 *

100

27 = (10-

22) / 10 *

100

28 =

26+27

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 449 486 935 525 116.93 436 89.71 961 102.78 487 108.46 393 80.86 880 94.12 479 106.68 377 77.57 856 91.55 8.76 13.53 10.93

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 432 373 805 421 97.45 440 117.96 861 106.96 399 92.36 439 117.69 838 104.10 375 86.81 390 104.56 765 95.03 10.93 11.36 11.15

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 314 298 612 369 117.52 389 130.54 758 123.86 344 109.55 375 125.84 719 117.48 297 94.59 315 105.70 612 100.00 19.51 19.02 19.26

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,195 1,157 2,352 1,315 110.04 1,265 109.33 2,580 109.69 1,230 102.93 1,207 104.32 2,437 103.61 1,151 96.32 1,082 93.52 2,233 94.94 12.47 14.47 13.45

Sumber:

Bidang P2PL

*Data Sasaran

DO RATE (%)

L P L + PL + P L P L + PP L + P

NO KABUPATEN/KOTAL P

NAMA

PUSKESMAS L

JUMLAH BAYIKECAMATAN

TABEL 40

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

BAYI DIIMUNISASI

BCG POLIO3

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *

10010

11 = (10/6)

* 10012 = 8+10

13 = (12/7)

* 10014

15 = (14/5)

* 10016

17 = (16/6)

* 10018 = 14+16

19 = (18/7)

* 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 449 486 935 490 109.13 457 94.03 947 101.28 505 112.47 406 83.54 911 97.43

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 432 373 805 409 94.68 452 121.18 861 106.96 417 96.53 449 120.38 866 107.58

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 314 298 612 411 130.89 436 146.31 847 138.40 351 111.78 378 126.85 729 119.12

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,195 1,157 2,352 1,310 109.62 1,345 116.25 2,655 112.88 1,273 106.53 1,233 106.57 2,506 106.55

Sumber:

- ...... (disebutkan)

*Data Sasaran

L + PL P L + P LKECAMATANNO KABUPATEN/KOTA

NAMA

PUSKESMAS

JUMLAH BAYI

P

TABEL 41

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *

10010

11 = (10/6)

* 10012

13 = (12/7)

* 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 749 #DIV/0! #DIV/0! 460 61.42

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 821 #DIV/0! #DIV/0! 697 84.90

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 315 #DIV/0! #DIV/0! 240 76.19

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 1,885 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1,397 74.11

Sumber:

- ...... (disebutkan)

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF

NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH BAYI (YANG DIPERIKSA)NAMA

PUSKESMASL P L + PKECAMATAN

TABEL 42

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+911 = (8/5) *

100

12 = (9/6) *

100

13 = (10/7)

* 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 260 260 #DIV/0! #DIV/0! 100.00

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 246 175 #DIV/0! #DIV/0! 71.14

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 152 152 #DIV/0! #DIV/0! 100.00

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 658 0 0 587 #DIV/0! #DIV/0! 89.21

Sumber:

Bidang Peningkatan

NO

PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN

%KABUPATEN/KOTANAMA

PUSKESMAS

ANAK 6-23 BULAN

DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI

MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KECAMATAN

TABEL 43

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

ANAK BALITA (12-59 BULAN)

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 = (8/5) * 100 10 11 = (10/6) * 100 12 = 8+10 13 = (12/7) * 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 1,853 1,671 3,524 848 45.76 767 45.90 1,615 45.83

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 1,614 1,430 3,044 759 47.03 813 56.85 1,572 51.64

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 1,468 1,316 2,784 725 49.39 705 53.57 1,430 51.36

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 4,935 4,417 9,352 2,332 47.25 2,285 51.73 4,617 49.37

Sumber:

- ...... (disebutkan)

*Data Sasaran

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

P L + P

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

LNO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS JUMLAHKECAMATAN

JUMLAH BALITA

29,407

50,545

40,136

120,088

TABEL 44

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *

10010

11 = (10/6)

* 10012 = 8+10

13 = (12/7)

* 10014

15 = (14/8)

* 10016

17 =

(16/10) *

100

18 = 14+1619 =

(18/12) *

100

2021 = (20/8)

* 10022

23 = (22/10)

* 100

24 =

20+22

25 = (24/12)

* 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 0 0 4,604 #DIV/0! #DIV/0! 2,629 57.10 #DIV/0! #DIV/0! 1,661 73.99 #DIV/0! #DIV/0! 18 0.68

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 0 0 3,975 #DIV/0! #DIV/0! 2,524 63.50 #DIV/0! #DIV/0! 1,607 74.40 #DIV/0! #DIV/0! 23 0.91

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 0 0 3,125 #DIV/0! #DIV/0! 2,227 71.26 #DIV/0! #DIV/0! 1,760 87.56 #DIV/0! #DIV/0! 5 0.22

JUMLAH KABUPATEN/KOTA #REF! #REF! 11,704 0 #REF! 0 #REF! 7,380 63.06 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 5,028 78.38 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 46 0.62

Sumber: Catatan : Pembagi BB Naik adalah D ' bukan jmlah bayi ditimbang

Bidang Peningkatan

*Data Sasaran

L+P

BALITA

BGM

L+P L P

DITIMBANG BB NAIK

L PNO KABUPATEN/KOTA

NAMA

PUSKESMAS P BALITA YANG ADA

LL+PKECAMATAN

JUMLAH BALITA

36,153

63,660

50,438

150,251

TABEL 45

CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

BALITA GIZI BURUK

L P L+P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *

10010

11 = (10/6)

* 10012 = 8+10

13 = (12/7)

* 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 0 0 0 0 0.0 0 0.0 0 0.00

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 0 0 0 0 0.0 0 0.0 0 0.00

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 0 0 0 0 0.0 0 0.0 0 0.00

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 0.0 0 0.0 0 0.00

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Bidang Peningkatan

P L + P

MENDAPAT PERAWATANNO KABUPATEN/KOTA

NAMA

PUSKESMAS LJUMLAH (KASUS)KECAMATAN

TABEL 46

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 = (8/5) * 100 10 11 = (10/6) * 100 12 = 8+10 13 = (12/7) * 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 625 558 1,183 625 100.00 558 100.00 1,183 100.00

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 528 426 715.0 528 100.00 426 100.00 954 133.43

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 429 393 822 429 100.00 393 100.00 822 100.00

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,582 1,377 2,720 1,582 100.00 1,377 100.00 2,959 108.79

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 100.00 100.00 108.79

Sumber:

Bidang Peningkatan

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS JUMLAHMENDAPAT PENJARINGAN KESEHATAN

L P L + PKECAMATAN

TABEL 47

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

MURID SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 = (8/5) * 100 10 11 = (10/6) * 100 12

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 3,664 3,473 7,137 2,602 71.02 2,312 66.57 4,914

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 2,792 2,596 5,388 2,220 79.51 1,810 69.72 4,030

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 2,138 1,842 3,980 1,448 67.73 1,325 71.93 2,773

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 8,594 7,911 16,505 6,270 72.96 5,447 68.85 11,717

Sumber:

- ...... (disebutkan)

NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

P L + PJUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

LKECAMATAN

MURID SD DAN SETINGKAT

%

13 = (12/7) * 100

68.85

74.80

69.67

70.99

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

L + P

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

TABEL 48

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L+P L % P % L+P %

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *

10010

11 =

(10/6) *

100

1213 = (12/7)

* 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 4,678 5,265 9,943 2,221 47.48 3,067 58.25 5,288 53.18

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 3,852 4,128 7,980 2,133 55.37 2,314 56.06 4,447 55.73

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 3,430 3,868 7,298 2,350 68.51 3,670 94.88 6,020 82.49

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 11,960 13,261 25,221 6,704 56.05 9,051 68.25 15,755 62.47

Sumber:

Bidang Peningkatan

JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

PRA LANSIA DAN LANSIA (60TAHUN+)

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA LANSIA DAN LANSIA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMASKECAMATAN

TABEL 49

JUMLAH %

1 2 3 4 5 = (4/3) * 100

1 RUMAH SAKIT UMUM 4 4 100.00

2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 #DIV/0!

3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 1 1 100.00

4 PUSKESMAS PERAWATAN 2 0 -

5 SARANA YANKES.LAINNYA #DIV/0!

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 7 5 71.43

Sumber:

Bidang Pelayanan Kesehatan

PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR) LEVEL

I

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR

LEVEL I

TABEL 50

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

YANG TERSERANG

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Diftheri 3 6 1,000 877 1,877 6 2 8 0.60 0.23 0.43 0 0 0 - - -

2 Keracunan makanan 2 2 0 23 23 1 25 26 #DIV/0! 108.70 113.04 0 1 1 - 4.00 3.85

3 AFP 2 4 0 0 0 4 1 5 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 - - -

Sumber:

- ...... (disebutkan)

1 #REF!

2 #REF!

3 #REF!

4 #REF!

5 #REF!

CFR (%)NO

JENIS KEJADIAN LUAR

BIASA

ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK

TERANCAMJUMLAH KEC

NO KABUPATEN/KOTA

JUMLAH DESA

PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR)

DI PROPINSI JAWA TIMUR

TAHUN 2009

6 #REF!

7 #REF!

8 #REF!

9 #REF!

10 #REF!

11 #REF!

12 #REF!

13 #REF!

14 #REF!

15 #REF!

16 #REF!

17 #REF!

18 #REF!

19 #REF!

20 #REF!

21 #REF!

22 #REF!

23 #REF!

24 #REF!

25 #REF!

26 #REF!

27 #REF!

28 #REF!

29 #REF!

30 #REF!

31 #REF!

32 #REF!

33 #REF!

34 #REF!

35 #REF!

36 #REF!

37 #REF!

38 #REF!

JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - -

TABEL 51

DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

JUMLAH

RATA2 KEJADIAN

DESA/KELURAHAN

KLB PER JUMLAH

DESA/KELURAHAN

DITANGANI

<24 JAM%

1 2 3 4 5 6 7 = 6/5 8 9 = (8/6) * 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 7 4 0.57 4 100.00

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 7 5 0.71 5 100.00

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 7 3 0.43 3 100.00

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 21 12 0.57 12 100.00

Sumber:

- ...... (disebutkan)

DESA/KELURAHAN TERKENA KLB

NONAMA

PUSKESMAS

JUMLAH

DESA/KELURAHANKABUPATEN/KOTA KECAMATAN

TABEL 52

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 = 5/8 12 = 6/9 13 = 7/10

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 287 356 643 282 222 504 1.02 1.60 1.28

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 250 259 509 263 273 536 0.95 0.95 0.95

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 715 431 1,146 299 335 634 2.39 1.29 1.81

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,252 1,046 2,298 844 830 1,674 1.48 1.26 1.37

Sumber:

- ...... (disebutkan)

PENCABUTAN GIGI TETAPRASIO TUMPATAN/

PENCABUTAN

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

NO NAMA PUSKESMASKABUPATEN/KOTA TUMPATAN GIGI TETAPKECAMATAN

TABEL 53

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %

1 2 3 4 5 67 = (6/5) *

1008

9 = (8/5) *

10010 11 12 = 10+11 13

14 = (13/10) *

10015

16 = (15/11) *

10017 = 13+15

18 = (17/12) *

10019 20 21 = 19+20 22

23 = (22/19) *

10024

25 = (24/20) *

10026 = 22+24

27 = (26/21) *

100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 25 25 100.00 25 100.00 3,873 4,877 8,750 847 21.87 1,411 28.93 2,258 25.81 511 921 1,432 148 28.96 284 30.84 432 30.17

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 22 19 86.36 22 100.00 978 984 1,962 892 91.21 853 86.69 1,745 88.94 541 422 963 120 22.18 103 24.41 223 23.16

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 24 24 100.00 24 100.00 3,088 2,706 5,794 1,534 49.68 2,898 107.10 4,432 76.49 635 446 1,081 758 119.37 540 121.08 1,298 120.07

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 71 68 95.77 71 100.00 7,939 8,567 16,506 3,273 41.23 5,162 60.25 8,435 51.10 1,687 1,789 3,476 1,026 60.82 927 51.82 1,953 56.19

Sumber:

- ...... (disebutkan)

%

MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO

NAMA

PUSKESMASKABUPATEN/KOTA

JUMLAH MURID SD/MI

UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)

JUMLAH

SD/MI

JUMLAH SD/MI

DGN SIKAT

GIGI MASSAL

JUMLAH SD/MI

MENDAPAT

YAN. GIGI

%KECAMATAN

TABEL 54

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

PENYULUHAN KESEHATAN

JUMLAH SELURUH

KEGIATAN

PENYULUHAN

KELOMPOK

JUMLAH KEGIATAN

PENYULUHAN MASSA

1 2 3 4 5 6

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 1,542

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 218

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 1,668

SUB JUMLAH I - PUSKESMAS 3,428 0

JUMLAH II - DINAS KESEHATAN 58 2

JUMLAH III - RUMAH SAKIT

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 3,486 2

Sumber:

- ...... (disebutkan)

JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN

NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMASKECAMATAN

TABEL 55

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 1213 =

11+1214 15

16 =

14+1517 18

19 =

17+1820 21 22 = 20+21

23 =

8+11+14

+17+20

24 =

9+12+15

+18+21

25 =

10+13+16

+19+22

26 =

(23/5) *

100

27 = (24/6)

* 100

28 = (25/7)

* 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 23,658 24,187 47,845 4,523 4,748 9,271 486 529 1,015 2,312 2,926 5,238 509 658 1,167 0 7,830 8,861 16,691 33.10 36.64 34.89

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 22,031 22,523 44,554 3,358 3,659 7,017 509 548 1,057 3,298 3,082 6,380 406 441 847 0 7,571 7,730 15,301 34.37 34.32 34.34

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 20,845 21,311 42,155 3,984 4,161 8,145 408 565 973 2,388 2,627 5,015 453 520 973 0 7,233 7,873 15,106 34.70 36.94 35.83

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 66,533 68,021 134,554 11,865 12,568 24,433 1,403 1,642 3,045 7,998 8,635 16,633 1,368 1,619 2,987 0 0 0 22,634 24,464 47,098

PERSENTASE KABUPATEN/KOTA 18.16 2.26 12.36 12.23 0.00 35.00 34.02 35.97 35.00

Sumber:

Bidang Pelayanan Kesehatan

*Data Sasaran

JAMSOSTEK ASKESKIN/JAMKESMAS LAINNYA JUMLAH

CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

%JUMLAH PENDUDUK

ASKESNO KABUPATEN/KOTA KECAMATANNAMA

PUSKESMAS JAMKESDA

TABEL 56

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *

10010

11 = (10/6) *

10012 = 8+10

13 = (12/7) *

10014

15 = (14/5) *

10016

17 = (16/6) *

10018 = 14+16

19 = (18/7) *

10020

21 = (20/5) *

10022

23 = (22/6) *

10024 = 20+22

25 = (24/7) *

100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 3,010 3,812 6,822 2,312 76.81 2,926 76.76 5,238 76.78 996 33.09 2,367 62.09 3,363 49.30 0.00 0.00 8,832 129.46

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 3,830 3,672 7,502 3,298 86.11 3,082 83.93 6,380 85.04 0.00 0.00 4,972 66.28 0.00 0.00 0 0.00

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 2,920 3,238 6,158 2,388 81.78 2,627 81.13 5,015 81.44 691 23.66 829 25.60 1,520 24.68 0.00 0.00 0 0.00

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 9,760 10,722 20,482 7,998 81.95 8,635 80.54 16,633 81.21 1,687 17.28 3,196 29.81 9,855 48.12 0 0.00 0 0.00 8,832 43.12

Sumber:

Bidang Pelayanan Kesehatan

PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)

P L + PL P L + P L P L + P L

KECAMATAN

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

NO KABUPATEN/KOTANAMA

PUSKESMAS

MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)

MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN

STRATA 3)

DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMASJUMLAH YANG ADA

TABEL 56 A

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5)

* 10010

11 = (10/6) *

10012 = 8+10

13 = (12/7)

* 10014

15 = (14/5)

* 10016

17 = (16/6)

* 10018 = 14+16

19 = (18/7)

* 10020

21 = (20/5)

* 10022

23 = (22/6)

* 10024 = 20+22

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 3,010 3,812 6,822 509 16.91 658 17.26 1,167 17.11 134 4.45 214 5.61 348 5.10 0.00 0.00 0

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 3,830 3,672 7,502 406 10.60 441 12.01 847 11.29 137 3.58 199 5.42 336 4.48 0.00 0.00 0

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 2,920 3,238 6,158 453 15.51 520 16.06 973 15.80 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 9,760 10,722 20,482 1,368 14.02 1,619 15.10 2,987 14.58 271 2.78 413 3.85 684 3.34 0 0.00 0 0.00 0

Sumber:

Bidang Pelayanan Kesehatan

P P

DICAKUP JAMKESDA

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

NO KABUPATEN/KOTANAMA

PUSKESMAS

MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)

L

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES

STRATA 2 DAN STRATA 3)

MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN

L + P

KECAMATAN

YANG DICAKUP MELALUI PROGRAM JAMKESDA

PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA

1)JUMLAH YANG ADA

L + P PL L + PL

%

25 = (24/7)

* 100

0.00

0.00

0.00

0.00

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES

STRATA 2 DAN STRATA 3)

MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN

YANG DICAKUP MELALUI PROGRAM JAMKESDA

L + P

TABEL 57

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *

10010

11 = (10/6)

* 10012 = 8+10

13 = (12/7)

* 10014

15 = (14/5)

* 10016

17 = (17/6)

* 10018 = 14+16

19 = (18/7)

* 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 3,010 3,812 6,822 63 2.09 67 1.76 130 1.91 0.00 0.00 404 5.92

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 3,830 3,672 7,502 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 2,920 3,238 6,158 22 0.75 42 1.30 64 1.04 0.00 0.00 0 0.00

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 9,760 10,722 20,482 85 0.87 109 1.02 194 0.95 0 0.00 0 0.00 404 1.97

Sumber:

Bidang Pelayanan Kesehatan

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)

L P L + P

PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2

DAN STRATA 3)NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS

MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN

KECAMATAN

L P L + P

JUMLAH YANG ADA

MENDAPAT YANKES RAWAT INAP

TABEL 57 A

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *

10010

11 = (10/6)

* 10012 = 8+10

13 = (12/7)

* 10014

15 = (14/5)

* 10016

17 = (17/6)

* 100

18 =

14+16

19 = (18/7)

* 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 3,010 3,812 6,822 52 1.73 78 2.05 130 1.91 0.00 0.00 0 0.00

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 3,830 3,672 7,502 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 2,920 3,238 6,158 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 9,760 10,722 20,482 52 0.53 78 0.73 130 0.63 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Sumber:

Bidang Pelayanan Kesehatan

YANG DICAKUP MELALUI PROGRAM JAMKESDA

KECAMATAN

CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS

MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN

JUMLAH YANG ADA

MENDAPAT YANKES RAWAT INAP

P

PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES

STRATA 2 DAN STRATA 3)

L L + PL + P L P

TABEL 58

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 = 3+4 6 7 8 = 6+7 9 10 11 = 9+10

1 Puskesmas Sananwetan 79,742 610 287 173 460

2 Puskesmas Karangsari 64,285 0 147 131 278

3 Puskesmas Kepanjenkidul 63,194 538 210 195 405

SUB JUMLAH I - PUSKESMAS 0 0 207,221 0 0 1,148 644 499 1,143

1 RSUD Mardi Waluyo 154,867 11,457 0

2 RSK Budi Rahayu 11,297 14,184 25,481 4,619 0

3 RS Syuhada Haji 1,512 2,866 4,378 2,133 3,072 5,205 0

4 RS Aminah 22,121 5,824 0

5 RSIA Aminah 2,948 418 2,196 2,614 0

SUB JUMLAH II - RS 12,809 17,050 209,795 2,551 5,268 29,719 0 0 0

1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0

2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0

3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0

4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0

SUB JUMLAH III - SARKES LAINNYA 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 12,809 17,050 417,016 2,551 5,268 30,867 644 499 1,143

JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN/KOTA 66,533 62,419 128,952 66,533 62,419 128,952

CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 19.25 27.32 323.39 3.83 8.44 23.94

Sumber:

Bidang Pelayanan Kesehatan

*Data Sasaran

NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH

TAHUN ……….

TAHUN ……….

TABEL 59

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 RSUD Mardi Waluyo Umum 200 11,438 848 362 #DIV/0! #DIV/0! 74.1 #DIV/0! #DIV/0! 31.6

2 RSK Budi Rahayu Umum 127 4,623 304 79 84 163 #DIV/0! #DIV/0! 65.8 #DIV/0! #DIV/0! 35.3

3 RS Syuhada Haji Umum 95 2,498 2,617 5,115 71 67 138 28 21 49 28.4 25.6 27.0 11.2 8.0 9.6

4 RS Aminah Umum 79 5,848 133 57 #DIV/0! #DIV/0! 22.7 #DIV/0! #DIV/0! 9.7

5 RSIA Aminah Khusus 34 2,614 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! -

535 2,498 2,617 29,638 71 67 1,423 107 105 631 2.8 2.6 4.8 4.3 4.0 2.1

Sumber:

Bidang Pelayanan Kesehatan

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)

JUMLAH

TEMPAT

TIDUR

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

JUMLAH KABUPATEN/KOTA

GDR NDRJENIS RS

bPASIEN KELUAR MATI

PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

PASIEN KELUAR MATI

≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa

TABEL 60

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

PASIEN KELUAR

MATI

PASIEN KELUAR

MATI ≥ 48 JAM

DIRAWAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 RSUD Mardi Waluyo Umum 200 11,438 848 362 46,351 46,741 63.5 4.1 2.3

2 RSK Budi Rahayu Umum 127 4,623 304 163 17,237 17,169 37.2 3.7 6.3

3 RS Syuhada Haji Umum 95 5,115 138 49 15,680 16,985 45.2 3.1 3.7

4 RS Aminah Umum 79 5,848 133 57 16,225 16,052 56.3 2.8 2.2

5 RSIA Aminah Khusus 34 2,614 - - 8,051 5,437 64.9 3.1 1.7

535 29638 1423 631 103,544 53.0 3.5 3.1

Sumber:

Bidang Pelayanan Kesehatan

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)

BOR LOS TOI

JUMLAH KABUPATEN/KOTA

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

NO NAMA RUMAH SAKITa

JENIS RSb

JUMLAH

TEMPAT

TIDUR

JUMLAH PASIEN

JUMLAH HARI

PERAWATAN

LAMA

DIRAWAT

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

JUMLAHJUMLAH

DIPANTAU% DIPANTAU BER PHBS %

1 2 3 4 5 6 7 = (6/5) * 100 8 9 = (8/6) * 100

1 BLITARSANANWETAN SANANWETAN 15,090 3,076 20.38 1,017 33.06

2 0SUKOREJO KARANGSARI 13,662 2,600 19.03 883 33.96

3 0KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 12,580 3,500 27.82 893 25.51

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 41,332 9,176 22.20 2,793 30.44

Sumber:

Bidang Peningkatan

RUMAH TANGGA

TABEL 61

NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN

KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

JUMLAH YANG

ADA

JUMLAH YANG

DIBINA/DIPERIKSA

%

DIBINA/DIPERIKSA

JUMLAH YANG

SEHAT

% RUMAH

SEHAT

1 2 3 4 5 6 7 = (6/5) * 100 8 9 = (8/6) * 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 13,432 3,486 25.95 2,613 19.45

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 12,694 3,308 26.06 2,696 21.24

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 8,742 4,300 49.19 4,038 46.19

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 34,868 11,094 31.82 9,347 26.81

- ...... (disebutkan)

Sumber:

TABEL 62

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN

NO KABUPATEN/KOTANAMA

PUSKESMAS

RUMAH

KECAMATAN

TABEL 63

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 = (6/5) * 100 8 9 = (8/6) * 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 13,432 590 4.39 375 63.56

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 12,964 479 3.69 325 67.85

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 8,742 889 10.17 671 75.48

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 35,138 1,958 5.57 1,371 70.02

Sumber:

- ...... (disebutkan)

PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN

RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK

NO NAMA PUSKESMASKABUPATEN/KOTAJUMLAH

RUMAH/BANGUNAN

YANG ADA

KECAMATAN

TABEL 64

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 67 = (6/5) *

1008

9 = (8/6) *

10010

11 = (10/6) *

10012

13 = (12/6) *

10014

15 = (14/6) *

10016

17 = (16/6) *

10018

19 = (18/6) *

10020

21 = (20/6) *

100

22 =

8+10+12+14

+16+18+20

23 = (22/6) *

100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 15,279 590 3.86 0.00 38 0.25 5 0.03 547 3.58 0.00 0.00 0.00 590 3.86

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 17,723 479 2.70 0.00 10 0.06 15 0.08 454 2.56 0.00 0.00 0.00 479 2.70

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 12,695 889 7.00 0.00 97 0.76 56 0.44 736 5.80 0.00 0.00 0.00 889 7.00

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 45,697 1,958 4.28 0 0.00 145 0.32 76 0.17 1,737 3.80 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1,958 4.28

Sumber:

- ...... (disebutkan)

LAINNYASGL MATA AIRNAMA

PUSKESMAS

JUMLAH

KELUARGA

YANG ADA

JUMLAH

KELUARGA

DIPERIKSA

SUMBER AIR

BERSIHNYA

%

KELUARGA

DIPERIKSA

KECAMATANNO KABUPATEN/KOTA

PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN PER KECAMATAN

KEMASAN JUMLAH

JENIS SARANA AIR BERSIH

LEDENG SPT PAH

TABEL 65

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 67 = (6/5) *

1008

9 = (8/5) *

10010

11 = (10/5)

* 10012

13 = (12/5)

* 10014

15 = (14/5)

* 10016

17 = (16/5)

* 10018

19 = (18/5)

* 10020

21 = (20/5)

* 10022

23 = (22/5)

* 10024

25 = (24/5)

* 10026

27 = (26/5)

* 10028

29 = (28/5)

* 100

30 =

6+8+10+12

+14+16+18

31 = (30/5)

* 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 590 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 450 76.27 0.00 0.00 140 23.73 0.00 0.00 0.00 450 76.27

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 479 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 310 64.72 0.00 0.00 169 35.28 0.00 0.00 0.00 310 64.72

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 889 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 780 87.74 0.00 0.00 109 12.26 0.00 0.00 0.00 780 87.74

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,958 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1,540 78.65 0 0.00 0 0.00 418 21.35 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1,540 78.65

Sumber:

- ...... (disebutkan)

KELUARGA DENGAN

SUMBER AIR MINUM

TERLINDUNGMATA AIR TAK

TERLINDUNGAIR SUNGAIAIR HUJAN

SUMUR TAK

TERLINDUNG

SUMBER AIR MINUM KELUARGA

LEDING METERAN LEDING ECERAN POMPASUMUR

TERLINDUNG

MATA AIR

TERLINDUNGKECAMATAN

PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN PER KECAMATAN

NO KABUPATEN/KOTANAMA

PUSKESMAS

JUMLAH

KELUARGA

DIPERIKSA

SUMBER AIR

MINUMNYA

AIR KEMASAN LAIN-LAINAIR ISI ULANG

TABEL 66

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 15,279 590 3.86 590 100.00 451 76.44 590 3.86 590 100.00 465 78.81 590 3.86 590 100.00 443 75.08

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 17,723 479 2.70 475 99.16 346 72.84 479 2.70 479 100.00 341 71.19 479 2.70 479 100.00 336 70.15

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 12,695 889 7.00 889 100.00 711 79.98 889 7.00 889 100.00 785 88.30 889 7.00 889 100.00 735 82.68

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 45,697 1,958 4.28 1,954 99.72 1,508 76.42 1,958 4.28 1,958 100.00 1,591 81.26 1,958 4.28 1,958 100.00 1,514 77.32

Sumber:

- ...... (disebutkan)

PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN

NO KABUPATEN/KOTA SEHATKELUARGA MEMILIKI SEHAT

JAMBAN TEMPAT SAMPAH

KELUARGA

DIPERIKSAKELUARGA MEMILIKIKECAMATAN

NAMA

PUSKESMAS

JUMLAH

KELUARGA

PENGELOLAAN AIR LIMBAH

KELUARGA MEMILIKI SEHATKELUARGA

DIPERIKSA

KELUARGA

DIPERIKSA

TABEL 67

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

JUMLAH

YG ADA

JUMLAH

DIPERIKSA

JUMLAH

SEHAT % SEHAT

JUMLAH

YG ADA

JUMLAH

DIPERIKSA

JUMLAH

SEHAT % SEHAT

JUMLAH

YG ADA

JUMLAH

DIPERIKSA

JUMLAH

SEHAT

%

SEHAT

JUMLAH

YG ADA

JUMLAH

DIPERIKSA

JUMLAH

SEHAT

%

SEHAT

JUMLAH

YG ADA

JUMLAH

DIPERIKSA

JUMLAH

SEHAT

%

SEHAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 3 3 2 66.67 11 5 5 45.45 1 1 1 100.00 277 264 225 81.23 292 273 233 79.79

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 2 2 0 0.00 26 23 17 65.38 3 3 2 66.67 167 148 140 83.83 198 176 159 80.30

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 11 8 8 72.73 20 13 13 65.00 2 2 2 100.00 108 103 103 95.37 141 126 126 89.36

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 16 13 10 62.50 57 41 35 61.40 6 6 5 83.33 552 515 468 84.78 631 575 518 82.09

Sumber:

- ...... (disebutkan)

PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN

JUMLAH TUPM

NONAMA

PUSKESMAS

HOTEL PASAR TUPM LAINNYARESTORAN/R-MAKAN

KABUPATEN/KOTA KECAMATAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 2 2 100.00 1 1 100.00 44 44 100.00 43 43 100.00 38 27 71.05 #DIV/0! 128 117 91.4

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 2 2 100.00 0 0 #DIV/0! 34 34 100.00 53 53 100.00 20 15 75.00 #DIV/0! 109 104 95.4

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 4 4 100.00 0 0 #DIV/0! 39 39 100.00 31 15 48.39 25 16 64.00 #DIV/0! 99 74 74.7

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 8 8 100.00 1 1 100.00 117 117 100.00 127 111 87.40 83 58 69.88 0 0 #DIV/0! 336 295 87.8

- ...... (disebutkan)

Sumber:

NAMA

PUSKESMAS

SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAHINSTALASI PENGOLAHAN

AIR MINUM

SARANA PELAYANAN

KESEHATAN

TABEL 68

NO KABUPATEN/KOTA

PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN

JUMLAHSARANA LAINPERKANTORANKECAMATAN

TABEL 69

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT

PEMAKAIAN

RATA-RATA/

BULAN

TINGKAT

KECUKUPAN

(BULAN)

PERSENTASE TINGKAT

KECUKUPAN

1 2 3 4 5 6 7

1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml 7,050 565 12.48 69.32

2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 100 kap 7,878 340 23.17 128.73

3 Antasida DOEN tablet Btl @ 100 tab 3,491 230 15.18 84.32

4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 100 tab 974 60 16.23 90.19

5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul 73 3 24.33 135.19

6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 1,736 150 11.57 64.30

7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 100 tab 287 20 14.35 79.72

8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 30 ampul 99 9 11.00 61.11

9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab 562 20 28.10 156.11

10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 3,630 100 36.30 201.67

11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab 1,040 40 26.00 144.44

12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul 156 7 22.29 123.81

13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab 1,658 55 30.15 167.47

14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab 50 3 16.67 92.59

15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml 7,358 520 14.15 78.61

16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet 686 45 15.24 84.69

17 Kloroquin tablet Tablet 5 0.4 12.50 69.44

18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml 1,242 100 12.42 69.00

19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 100 tab 9,933 481 20.65 114.73

20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml 10,675 600 17.79 98.84

21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul 384 25 15.36 85.33

22 Retinol 200.000 IU Btl @ 50 Kapsul 2,723 73 37.30 207.23

23 Tablet Tambah darah Ktk @ 3000 Tablet 358 10 35.80 198.89

24 Multivitamin Sirup Botol 600 50 12.00 66.67

25 Garam Oralit Bungkus 884 16 55.25 306.94

26 OAT Kat 1 Pkt 211 14 15.07 83.73

27 OAT Kat 2 Pkt 22 1 22.00 122.22

28 OAT Kat 3 Pkt #DIV/0! #DIV/0!

29 OAT Kat Sisipan Pkt 38 1 38.00 211.11

30 OAT Kat Anak Pkt 31 1 31.00 172.22

31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 60 Tablet 299 17 17.59 97.71

32 Salep 2-4 Pot 1,584 130 12.18 67.69

33 Infus set dewasa Kantong 3,902 300 13.01 72.26

34 Infus set anak Kantong 800 50 16.00 88.89

Sumber:

- ...... (disebutkan)

KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT

TABEL 69

KOTA

TAHUN

NO NAMA OBAT SATUAN

1 2 3

1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml

2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 100 kap

3 Antasida DOEN tablet Btl @ 100 tab

4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 100 tab

5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul

6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml

7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 100 tab

8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 30 ampul

9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab

10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml

11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab

12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul

13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab

14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab

15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml

16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet

17 Kloroquin tablet Tablet

18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml

19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 100 tab

20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml

21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul

22 Retinol 200.000 IU Btl @ 50 Kapsul

23 Tablet Tambah darah Ktk @ 3000 Tablet

24 Multivitamin Sirup Botol

25 Garam Oralit Bungkus

26 OAT Kat 1 Pkt

27 OAT Kat 2 Pkt

28 OAT Kat 3 Pkt

29 OAT Kat Sisipan Pkt

30 OAT Kat Anak Pkt

31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 60 Tablet

32 Salep 2-4 Pot

33 Infus set dewasa Kantong

34 Infus set anak Kantong

Sumber:

- ...... (disebutkan)

KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT

TABEL 69

KOTA

TAHUN

NO NAMA OBAT SATUAN

1 2 3

1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml

2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 100 kap

3 Antasida DOEN tablet Btl @ 100 tab

4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 100 tab

5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul

6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml

7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 100 tab

8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 30 ampul

9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab

10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml

11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab

12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul

13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab

14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab

15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml

16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet

17 Kloroquin tablet Tablet

18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml

19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 100 tab

20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml

21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul

22 Retinol 200.000 IU Btl @ 50 Kapsul

23 Tablet Tambah darah Ktk @ 3000 Tablet

24 Multivitamin Sirup Botol

25 Garam Oralit Bungkus

26 OAT Kat 1 Pkt

27 OAT Kat 2 Pkt

28 OAT Kat 3 Pkt

29 OAT Kat Sisipan Pkt

30 OAT Kat Anak Pkt

31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 60 Tablet

32 Salep 2-4 Pot

33 Infus set dewasa Kantong

34 Infus set anak Kantong

Sumber:

- ...... (disebutkan)

KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT

TABEL 69

KOTA

TAHUN

NO NAMA OBAT SATUAN

1 2 3

1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml

2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 100 kap

3 Antasida DOEN tablet Btl @ 100 tab

4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 100 tab

5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul

6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml

7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 100 tab

8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 30 ampul

9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab

10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml

11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab

12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul

13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab

14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab

15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml

16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet

17 Kloroquin tablet Tablet

18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml

19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 100 tab

20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml

21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul

22 Retinol 200.000 IU Btl @ 50 Kapsul

23 Tablet Tambah darah Ktk @ 3000 Tablet

24 Multivitamin Sirup Botol

25 Garam Oralit Bungkus

26 OAT Kat 1 Pkt

27 OAT Kat 2 Pkt

28 OAT Kat 3 Pkt

29 OAT Kat Sisipan Pkt

30 OAT Kat Anak Pkt

31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 60 Tablet

32 Salep 2-4 Pot

33 Infus set dewasa Kantong

34 Infus set anak Kantong

Sumber:

- ...... (disebutkan)

KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT

TABEL 70

JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

PEMILIKAN/PENGELOLA

PEM.PUSAT PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA

1 2 3 4 5 6 7 8

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 3

2 RUMAH SAKIT JIWA

3 RUMAH SAKIT BERSALIN

4 RUMAH SAKIT KHUSUS 1

5 PUSKESMAS PERAWATAN 2

6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 1

7 PUSKESMAS KELILING 0

8 PUSKESMAS PEMBANTU 16

9 RUMAH BERSALIN 2

10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 5

11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 1

12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 82

13 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 18

14 POSKESDES 21

15 POSYANDU 163

16 APOTEK 30

17 TOKO OBAT 5

18 GFK 1

19 INDUSTRI RUMAH TANGGA MAKANAN (PM-IRT) 56

20 PEDAGANG BESAR FARMASI (PBF) 2

21 PENYALUR ALAT KESEHATAN (PAK) 1

22 CABANG PENYALUR ALAT KESEHATAN (CABANG PAK) 0

23 INDUSTRI FARMASI 0

24 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL (IOT) 0

25 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL (IKOT) 1

26 INDUSTRI ALAT KESEHATAN 0

27INDUSTRI PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA

(PKRT)0

28 INDUSTRI KOSMETIKA 0

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

- ...... (disebutkan)

1 Rumah Sakit Jiwa dan Rumah Sakit Bersalin dimasukkan Rumah Sakit Khusus

NO FASILITAS KESEHATAN

KETERANGAN :

JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

PEMILIKAN/PENGELOLA

JUMLAH

9 = SUM(3:8)

4

0

0

1

2

1

0

16

2

5

1

82

18

21

163

30

5

1

56

2

1

0

0

0

1

0

0

0

TABEL 71

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 = (4/3) * 100 6 7 = (6/3) * 100

1 RUMAH SAKIT UMUM 4 4 100.00 4 100.00

2 RUMAH SAKIT JIWA

3 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 0 0.00

4 PUSKESMAS 3 3 100.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 8 7 87.50

Sumber:

Bidang Pelayanan Kesehatan

SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABORATORIUM DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR

LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASARNO SARANA KESEHATAN JUMLAH

TABEL 72

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 56 = (5/13) *

1007

8 = (7/13) *

1009

10 = (9/13)

* 10011

12 = (11/13)

* 100

13 =

5+7+9+11

14 =

6+8+10+1215 = 9+11

16 = (15/13)

* 100

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 0 0.00 11 18.33 39 65.00 10 16.67 60 100.00 49 81.67

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 0 0.00 7 13.46 42 80.77 3 5.77 52 100.00 45 86.54

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 0 0.00 5 9.80 41 80.39 5 9.80 51 100.00 46 90.20

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0.00 23 14.11 122 74.85 18 11.04 163 100.00 140 85.89

6.93

Sumber:

Bidang Peningkatan

JUMLAHPOSYANDU PURI

NO KECAMATANKABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA PER KECAMATAN

POSYANDU

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI

TABEL 73

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 = (6/5) * 100 8 9 = (8/6) * 100 10 11

1 BLITAR SANANWETAN SANANWETAN 7 7 100.00 7 100.00 7 60

2 0 SUKOREJO KARANGSARI 7 7 100.00 7 100.00 7 52

3 0 KEPANJENKIDUL KEPANJENKIDUL 7 7 100.00 7 100.00 7 51

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 21 21 100.00 21 100.00 21 163

Sumber:

Bidang Peningkatan

DESA SIAGA AKTIFPOSYANDU

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN

NO KABUPATEN/KOTA

JUMLAH

DESA/

KELURAHANPOSKESDES

NAMA PUSKESMASKECAMATAN DESA SIAGA

TABEL 74

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

DR SPESIALIS a DOKTER UMUM

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 = 3+4 6 7 8 = 6+7 12 = 3+6 13 = 4+7 14 = 5+8 9 10 11 = 9+10

1 Sananwetan 0 0 5 5 0 5 5 0 2 2

2 Kepanjenkidul 0 0 5 5 0 5 5 1 2 3

3 Sukorejo 0 3 1 4 3 1 4 0 3 3

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 3 11 14 3 11 14 1 7 8

1 RSD Mardi Waluyo 17 3 20 13 15 28 30 18 48 3 3 6

2 Poli Polres Blitar 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0

3 RSK Budi Rahayu 1 0 1 6 2 8 7 2 9 0 0 0

4 RS Syuhada'Haji 2 0 2 5 2 7 7 2 9 0 0 0

5 RSU Aminah 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0

6 RSIA Aminah 0 1 1 0 1 1 0 0 0

7 RB Siti Khodijah 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0

8 Perorangan 1 1 13 8 21 14 8 22 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 21 3 24 38 30 68 59 33 92 3 3 6

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 2 0 2 1 4 5 3 4 7 0 0 0

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 34.57 4.81 20.16 63.13 72.09 67.47 99.20 76.90 87.63 6.01 16.02 10.86

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0

DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA 0 0 0 2 0 2 2 0 2 0 0 0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 23 3 26 44 45 89 67 48 115 4 10 14

Subbag Umum dan Kepegawaian

Keterangan : a termasuk S3

b termasuk Dokter Gigi Spesialis

JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN

JUMLAH

Sumber:

DOKTER GIGI b

NO UNIT KERJA

TABEL 75

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

BIDAN PERAWAT

L P L+P L P L + P L P L+P

1 2 3 4 5 = 3+4 6 7 8 = 6+7 9 10 11 = 9+10 12 = 6+9 13 = 7+10 14 = 8+11

1 Sananwetan 0 15 15 0 1 1 5 12 17 5 13 182 Kepanjenkidul 0 13 13 0 1 1 8 15 23 8 16 243 Sukorejo 0 12 12 0 0 0 6 11 17 6 11 17

0 0 0 0 0 0 0SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 40 40 0 2 2 19 38 57 19 40 59

1 RSD Mardi Waluyo 0 27 27 7 0 7 160 12 172 167 12 1792 Poli Polres Blitar 0 2 2 0 0 0 0 03 RSK Budi Rahayu 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 1 24 RS Syuhada'Haji 0 9 9 0 0 0 5 87 92 5 87 925 RSU Aminah 0 9 9 2 2 4 31 35 66 33 37 706 RSIA Aminah 0 11 11 0 0 0 5 10 15 5 10 157 RB Siti Khodijah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Perorangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 58 58 9 2 11 202 145 347 211 147 358

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 1 0 1 6 6 12 7 6 13

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 76.00 356.21 309.20 333.46

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 7 7 8 3 11 8 10 18DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 4 4 1 1 2 0 3 3 1 4 5

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 102 102 11 12 23 235 195 430 246 207 453

Sumber: Subbag Umum dan Kepegawaian

Keterangan : a termasuk S2 dan S3

b termasuk SLTA, D-I, dan D-III

JUMLAH TENAGA BIDAN/ KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN

BIDAN DIII BIDAN JUMLAHSARJANA KEPERAWATAN

aPERAWAT

bNO UNIT KERJA JUMLAH

blm ada data

TABEL 76

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI

APOTEKER DAN

SARJANA FARMASI a

D-III FARMASI DAN

ASS APOTEKERD-IV/SARJANA GIZI

a DI DAN D-III GIZI

L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 = 3+4 6 7 8 = 6+7 9 = 3+6 10 = 4+7 11 = 5+8 12 13 14 = 12+13 15 16 17 = 15+16 18 = 12+15 19 = 13+16 20 = 14+17

1 Sananwetan 0 1 1 2 3 5 2 4 6 0 0 0 1 2 3 1 2 3

2 Kepanjenkidul 0 1 1 1 1 2 1 2 3 0 0 0 1 1 2 1 1 2

3 Sukorejo 0 2 2 0 0 2 2 0 0 0 1 1 2 1 1 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 4 4 3 4 7 3 8 11 0 0 0 3 4 7 3 4 7

1 RSD Mardi Waluyo 0 3 3 4 9 13 4 12 16 0 0 0 0 14 14 0 14 14

2 Poli Polres Blitar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 RSK Budi Rahayu 0 2 2 8 0 8 8 2 10 0 0 0 0 2 2 0 2 2

4 RS Syuhada'Haji 0 1 1 2 5 7 2 6 8 0 0 0 0 1 1 0 1 1

5 RSU Aminah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 RSIA Aminah 0 0 0 1 3 4 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 RB Siti Khodijah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Perorangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 6 6 15 17 32 15 23 38 0 0 0 0 17 17 0 17 17

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 4 10 14 6 36 42 10 46 56 0 0 0 0 0 0 0 0 0

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 42.08 123.36 81.43 4.51 33.64 18.61

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 0 1 0 2 2 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 5 20 25 24 59 83 29 79 108 0 0 0 3 21 24 3 21 24

Sumber: Subbag Umum dan Kepegawaian

Keterangan : a termasuk S2 dan S3

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN

NO UNIT KERJA JUMLAH JUMLAH

TABEL 77

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

TENAGA KESMAS

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 =3+4 6 7 8 = 6+7 9 = 3+6 10 = 4+7 11 = 5+8 12 13 14 = 12+13

1 Sananwetan 2 1 3 0 1 1 2 2 4 2 3 5

2 Kepanjenkidul 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

3 Sukorejo 0 1 1 0 1 1 0 2 2 1 0 1

0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 2 4 0 2 2 2 4 6 4 3 7

1 RSD Mardi Waluyo 1 1 2 0 0 0 1 1 2 4 3 7

2 Poli Polres Blitar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 RSK Budi Rahayu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 RS Syuhada'Haji 0 1 1 0 1 1 0 2 2 0 0 0

5 RSU Aminah 0 0 0 0 0 0

6 RSIA Aminah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 RB Siti Khodijah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Perorangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 2 3 0 1 1 1 3 4 4 3 7

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 4.51 11.21 7.75 12.02 9.61 10.86

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 1 1 2 0 0 0 1 1 2 0 0 0

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 5 6 11 2 0 2 7 6 13 2 3 5

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 9 11 20 2 3 5 11 14 25 10 9 19

Sumber:

Subbag Umum dan Kepegawaian

Keterangan: a termasuk S2 dan S3

b termasuk D-I

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN

NO UNIT KERJA JUMLAH SARJANA KESMAS a

D-III KESMAS b

TENAGA SANITASI

TABEL 78

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 = 3+4 6 7 8 = 6+7 9 10 11 = 9+10 12 = 3+6+9 13 = 4+7+10 14 = 5+8+11 15 16 17 = 15+16

1 Sananwetan 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0

2 Kepanjenkidul 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0

3 Sukorejo 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 5 5 0 0 0

1 RSD Mardi Waluyo 5 10 15 4 3 7 0 0 0 9 13 22 0 0 0

Poli Polres Blitar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

RSK Budi Rahayu 0 5 5 1 0 1 0 0 0 1 5 6 0 0 0

RS Syuhada'Haji 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0

RSU Aminah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

RSIA Aminah 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0

RB Siti Khodijah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Perorangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 5 19 24 5 3 8 0 0 0 10 22 32 0 0 0

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 2 2 0 1 1 0 0 0 0 3 3 0

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 15.03 48.06 31.02 0.00 0.00 0.00

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH KABUPATEN/KOTA 5 26 31 5 4 9 0 0 0 10 30 40 0 0 0

Sumber:

NO UNIT KERJA

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN

TENAGA TEKNISI MEDISFISIOTERAPIS

JUMLAH

TABEL 79

ANGGARAN KESEHATAN KOTA BLITAR

KOTA BLITAR

TAHUN 2012

Rupiah %

1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA

A. RUMAH SAKIT 55,435,088,756 73.65

a. Belanja Langsung 34,250,748,966

b. Belanja Tidak Langsung 21,184,339,790

B. DINAS KESEHATAN 18,538,914,608 24.63

a. Belanja Langsung 7,879,914,300

b. Belanja Tidak Langsung 10,659,000,308

2 APBD PROVINSI - 0.00

a. Belanja Langsung -

b. Belanja Tidak Langsung -

Bantuan Keuangan Bidang Kesehatan -

3 APBN : 1,295,292,000 1.72

a. Dana Dekonsentrasi -

b. Tugas Pembantuan -

c. Jamkesmas Dasar -

d. Jamkesmas Rujukan -

e. Jampersal (termasuk Jamkesmas) 957,917,000

f. Lain-Lain (BOK) 337,375,000

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) - -

(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN - -

6 BANTUAN LUAR NEGERI (BLN) - 0.00

75,269,295,363

544,445,039,499

13.59

559,398.42

Sumber:

- Subbag Keuangan dan Program

NO SUMBER BIAYAALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN KAB/KOTA PERKAPITA

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA : BLITAR

TRIWULAN : IV

NO NAMA INDIKATOR

HASIL/

REALISASI

(A)

TARGET/

SASARAN

SETAHUN (B)

(A)/(B)

( %)KETERANGAN

1 Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 1,933 2,629 73.53

2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 417 526 79.31

3 2,069 2,509 82.46

4 Cakupan pelayanan nifas 1,996 2,509 79.55

5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 307 353 87.02

6 Cakupan kunjungan bayi 1,654 2,352 70.32

7 Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization 20 21 95.24

8 Cakupan pelayanan anak balita 4,617 9,352 49.37

9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan 587 658 89.21

10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 0 0 #DIV/0! tidak ada kasus

11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 2,959 2,720 108.79

12 Cakupan peserta KB aktif 19,517 24,058 81.12

13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit :

a. Penemuan penderita AFP 5 32,892 15.20

b. Penemuan dan penanganan penderita Pneumonia balita 476 1,170 40.67

c. Penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif 104 156 66.67

d. Penemuan dan penanganan DBD 39 39 100.00

e. Penanganan penderita diare 5,481 5,530 99.11

14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 10,863 20,482 53.04

A. Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin

15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 9,236 20,482 45.09

16 4 4 100.00

17 12 12 100.00

18 Cakupan desa siaga aktif 21 21 100.00

………………………………………..

NIP. ……………………………….

Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan

epidemiologi < 24 jam

…………………, ………………………………..

KEPALA DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

INDIKATOR KINERJA SPM TAHUN 2012

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana

kesehatan (RS) di Kab/Kota

……………………………………………..

LINK INDIKATOR SPM DAN PROFIL

NO NAMA INDIKATOR BIDANG

1 Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 Bina Yankes

2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Bina Yankes

3

Bina Yankes

4 Cakupan pelayanan nifas Bina Yankes

5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Bina Yankes

6 Cakupan kunjungan bayi Bina Yankes

7 Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization Bina PPMK

8 Cakupan pelayanan anak balita Bina Yankes

9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan PPKM

10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan PPKM

11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Bina Yankes

12 Cakupan peserta KB aktif Bina Yankes

13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit :

a. Penemuan penderita AFP Bina PPMK

b. Penemuan dan penanganan penderita Pneumonia balita Bina PPMK

c. Penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif Bina PPMK

d. Penemuan dan penanganan DBD Bina PPMK

e. Penanganan penderita diare Bina PPMK

14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin PSDK

A. Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin

15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin PSDK

16

Bina Yankes

17Bina PPMK

18 Cakupan desa siaga aktif PPKM

Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan

epidemiologi < 24 jam

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana

kesehatan (RS) di Kab/Kota

SEKSI

TABEL KOLOM KURSOR TABEL KOLOM KURSOR

Yankesga 28 7 G 35 28 4 D 35

Yankesga 31 6 F 36 31 5 E 36

Yankesga 28 10 J 35 28 9 I 35

Yankesga 28 13 M 35 28 12 L 35

Yankesga 31 18 R 36 31 13 M 36

Yankesga 37 11 K 34 37 6 F 34

P3PMK 38 5 E 34 38 4 D 34

Yankesga 43 11 K 36 43 6 F 36

Gizi 42 9 I 37 42 6 F 37

Gizi 45 11 K 36 45 6 F 36

Yankesga 46 11 K 36 46 6 F 36

Yankesga 35 7 G 32 35 4 D 32

P3PMK 9 5 E 33 9 4 D 33

P2 13 14 N 36 13 9 I 36

P2 11 12 L 36 11 6 F 36

P2 23 6 F 35 23 6 F 35

P2 16 14 N 36 16 9 I 36

Biakes 56+56A+57+57A 17+17+11+11 Q37+Q37+K37+K37 56 6 F 37

Biakes 56+56A+57+57A 23+23+17=17 W37+W37+Q37+Q37 56 6 F 37

Yankesjuksus 49 4 D 12 49 3 C 12

P3PMK 51 7 G 33 51 5 E 33

Promkes 73 7 G 33 73 5 E 33

TARGET/SASARAN PADA HASIL/REALISASI PADA PROFIL