profil kawasan danau toba - kementerian pupr

43
Kondisi Eksisting Kawasan Danau Toba sebagai orientasi awal dalam Pengembangan Infrastruktur di Kawasan Danau Toba 1 PROFIL KAWASAN DANAU TOBA

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

● ● ●

KondisiEksisting

Kawasan DanauToba sebagaiorientasi awal

dalamPengembanganInfrastruktur di

Kawasan DanauToba

● ● ●

1PROFIL KAWASAN DANAU TOBA

Page 2: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 2

Orientasi Lokasi dan Kedudukan Kawasan Danau Toba

Danau Toba adalah danau kaldera terbesar di dunia yang terletak di Provinsi Sumatera Utara,

berjarak 176 km ke arah Barat Kota Medan sebagai ibu kota provinsi. Danau Toba (2,88o N – 98,5o 2

E dan 2,35o N – 99,1o E) adalah danau terluas di Indonesia (90 x 30 km2) dan juga merupakan

sebuah kaldera volkano-tektonik (kawah gunungapi raksasa) Kuarter terbesar di dunia. Sebagai

danau volcano tektonik terbesar di dunia, Danau Toba mempunyai ukuran panjang 87 km berarah

Baratlaut-Tenggara dengan lebar 27 km dengan ketinggian 904 meter dpl dan kedalaman danau

yang terdalam 505 meter.

Kawasan Danau Toba merupakan bagian dari WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu Metro Medan –

Tebing Tinggi – Dumai – Pekanbar yang memiliki luas 369.854 Ha. Secara administratif Kawasan

Danau Toba berada di Provinsi Sumatera Utara dan secara geografis terletak di antara koordinat

2°10’3°00’ Lintang Utara dan 98°24’ Bujur Timur. Kawasan ini mencakup bagian dari wilayah

administrasi dari 8 (delapan) kabupaten yaitu Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir,

Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, Kabupaten Humbang Hansudutan, Kabupaten Tapanuli Utara

dan Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Pak Pak Barat. Secara fisik, Kawasan Danau Toba

merupakan kawasan yang berada di sekitar Danau Toba dengan deliniasi batas kawasan didasarkan

atas deliniasi Daerah Tangkapan Air (Catchment Area) dan CAT.

Orientasi dan Kedudukan Kawasan Danau Toba dalam Lingkup Nasional

Page 3: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 3

Ruang Lingkup Kawasan Danau Toba

Lingkup Kawasan Cakupan WIlayah

Badan Danau

Kabupaten Karo a) Kecamatan Merek

Kabupaten Simalungun a) Kecamatan Pematang Silimakutab) Kecamatan Silimakutac) Kecamatan Haranggaol Horisond) Kecamatan Dolok Pardameane) Kecamatan Pematang Sidamanikf) Kecamatan Girsang Sipangan Bolon

Kabupaten Toba Samosir a) Kecamatan Ajibatab) Kecamatan Lumban Juluc) Kecamatan Uluand) Kecamatan Porseae) Kecamatan Siantar Narumondaf) Kecamatan Sigumparg) Kecamatan Baligeh) Kecamatan Tampahan

Kabupaten Tapanuli Utara a) Kecamatan Muarab) Kecamatan Siborong-Borongc) Kecamatan Tamparand) Kecamatan Tarutunge) Kecamatan Sipahutanf) Kecamatan Sipoholon

Kabupaten Humbang Hasundutan a) Kecamatan Lintong Nihutab) Kecamatan Baktiraja

Kabupaten Samosir a) Kecamatan Sitio-tiob) Kecamatan Harianc) Kecamatan Pangururand) Kecamatan Sianjur Mula-mulae) Kecamatan Simanindof) Kecamatan Onan Runggug) Kecamatan Nainggolanh) Kecamatan Palipi

Kabupaten Dairi a) Kecamatan Silahisabunganb) Kecamatan Sidikalang

Daerah Tangkapan Air (DAT) 1. 3 (tiga) Sub DAS di Kabupaten Karo2. 4 (empat) Sub DAS di Kabupaten Simalungun3. 8 (delapan) Sub DAS di Kabupaten Toba Samosir4. 4 (empat) Sub DAS di Kabupaten Tapanuli Utara5. 2 (dua) Sub DAS di Kabupaten Humbang Hasundutan6. 13 (tiga belas) Sub DAS di Kabupaten Samosir7. 2 (dua) Sub DAS pada Kabupaten Dairi

Cekungan Air Tanah (CAT) 1. CAT Sidikalang2. CAT Tarutung3. CAT Porsea Parapat4. CAT Samosir

Kondisi Fisik dan Sumber Daya Alam

Topografi. Kondisi topografi Kawasan Danau Toba didominasi oleh perbukitan dan pegunungan,

dengan kelerengan lapangan terdiri dari datar dengan kemiringan (0 – 8 %), landai (8 – 15 %), agak

curam (15 – 25 %), curam (25 – 45 %), sangat curam sampai dengan terjal (> 45 %).

Kondisi kelerengan Kawasan Danau Toba ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 4: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 4

1) Pada bagian utara Kawasan Danau Toba yakni wilayah yang merupakan bagian dari Tanah

Karo, DTA relatif sempit dan memiliki relief bergunung dengan lereng terjal. Sedangkan arah

tepi danau memiliki relief berombak hingga berbukit yang sebagian digunakan untuk budidaya

pertanian. Pada wilayah yang terjal, kemiringannya mencapai > 75%. Sedangkan pada daratan

yang sempit, kemiringannya < 3%.

2) Ke arah Timur dan Tenggara di daerah Parapat-Porsea-Balige memiliki relief datar hingga

bergunung. Di sisi Timur dan Tenggara ke arah batas DTA terdapat dataran yang relatif luas

yang digarap oleh masyarakat setempat sebagai lahan sawah. Tepi batas DTA merupakan

wilayah berbukit hingga bergunung dengan kemiringan lahan mencapai > 75%.

3) Bagian Selatan Kawasan Danau Toba merupakan dataran hingga wilayah berbukit ke arah

batas DTA. Pada daerah yang datar dengan kemiringan lahan < 3%, diusahakan oleh

masyarakat setempat sebagai lahan pertanian, sedangkan ke arah batas DTA memiliki kontur

relief berbukit hingga bergunung.

4) Di bagian Barat hingga Utara merupakan dataran dan perbukitan hingga bergunung, dengan

lereng terjal ke arah tepi danau, seperti di sekitar Tele, Silalahi dan Tongging. Lereng terjal di

wilayah ini mencapai kelerengan > 75%.

5) Pulau Samosir memiliki dataran yang relatif luas di sekililing tepian Danau Toba dengan

kemiringan < 3%. Ke arah tengah pulau reliefnya bergunung dan berlereng terjal dengan

kemiringan lahan antara 30,5 hingga > 75%. Dataran yang terdapat dibagian Barat dan Selatan

pulau ini relatif lebih luas dibanding di sisi Utara dan Timur.

Page 5: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 5

Topografi Kawasan Danau Toba

Iklim. Menurut klasifikasi iklim Oldeman maka Kawasan Danau Toba termasuk ke dalam tipe iklim

B1, C1, C2, D2, dan E2. Dengan demikian bulan basah (Curah Hujan ≥ 200 mm/bulan) berturut-turut

pada kawasan ini bervariasi antara dari 3 bulan sampai dengan 7-9 bulan, sedangkan bulan kering

(Curah Hujan ≤ 100 mm/bulan) berturut-turut antara 2-3 bulan. Berdasarkan klasifikasi iklim

menurut Scmidt dan Ferguson maka Kawasan Danau Toba ini termasuk ke dalam tipe iklim A,B dan

C.

Hidrologi. Air yang masuk ke dalam Danau Toba berasal dari air hujan yang langsung jatuh ke

Danau Toba dan air yang berasal dari sungai-sungai yang masuk ke dalam danau. Di sekeliling

danau terdapat 19 Sub DTA yang merupakan daerah tangkapan air 19 sungai yang masuk ke dalam

danau. Sungai-sungai tersebut antara lain Sungai Sigubang, Bah Bolon, Sungai Guloan, Sungai

Arun, Sungai Tomok, Sungai Pulau Kecil/Sibandang, Sungai Halian, Sungai Simare, Sungai Aek

Bolon, Sungai Mandosi, Sungai Gongpan, Sungai Bah Tongguran, Sungai Mongu, Sungai Kijang,

Sungai Sinabung, Sungai Ringo, Sungai Prembakan, Sungai Sipultakhuda, dan Sungai Silang.

Page 6: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 6

Kependudukan dan Sosial Budidaya

Jumlah penduduk di Kawasan Danau Toba Tahun 2013 lebih kurang 951.711 Jiwa yang tersebar di 8

Kabupaten dan 61 Kecamatan. Jumlah penduduk tertinggi berada di Kecamatan Sidikalang,

Kabupaten Dairi dengan jumlah 47.272 Jiwa dan terendah berada di Kecamatan Muara, Kabupaten

Tapanuli Utara dengan jumlah 1.355 Jiwa.

Kepadatan rata-rata penduduk di Kawasan Danau Toba Tahun 2013 adalah 110 jiwa/km2.

Kepadatan tertinggi berada di Kecamatan Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi yaitu 669

jiwa/km2, sedangkan kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan Muara, Kabupaten

Tapanuli Utara yaitu 17 jiwa/km2.

Jumlah Penduduk di Kawasan Danau Toba Tahun 2013

Masyarakat Sumatera Utara terdiri atas berbagai suku antara lain penduduk asli (Suku Melayu,

Suku Batak Karo, Suku Batak Toba, Suku Batak Mandailing, Suku Batak Angkola, Suku Batak

Simalungun, Suku Batak Pakpak, Suku Nias) dan pendatang (Suku Minangkabau, Suku Aceh, Suku

Jawa, dan Suku Tionghoa). Penduduk di Kawasan Danau Toba didominasi oleh suku Batak Toba,

Batak Karo, Batak Simalungun dan lainnya.

-

50,000

100,000

150,000

13,553

91,86877,188

4,55518,712

36,190

121,582

Jum

lah

Pen

du

du

k (J

iwa)

Page 7: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 7

Danau Toba dianggap sebagai simpul pemersatu areal tanah yang didiami individu-individu

maupun kelompok etnis Batak Toba ini, yang keadaannya berada pada ketinggian 900 m di atas

permukaan air laut. Danau ini terbentuk dari vulkanik gunung merapi yang hasil letusannya

membentuk sebuah bentuk danau, yang letusannya berdampak menyemburkan kawah yang

kemudian dipenuhi oleh debit air yang sangat besar. Danau Toba ini adalah salah satu kebanggaan

masyarakat Batak Toba sebagai danau yang sangat bermanfaat untuk sumber kehidupan dari hasil

yang ada di dalam danau ini, seperti suber air bersih, ikan-ikan dan sebagai aset pariwisata karena

pemandangannya yang menawan di sekitar danau ini. Di tengah-tengah danau tuba ini terdapat

sebuah pulau yang dinamakan Pulau Samosir (menurut sejarah sesungguhnya dahulu tidak benar-

benar terpisah dengan dataran disekeliling Danau Toba artinya tidak benar-benar sebagai sebagai

sebuah pulau).

Masyarakat Batak merupakan masyarakat perantau yang diwarisi dengan sifat pekerja keras,

berani, jujur dan pantang menyerah. Keinginan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik selalu

ditanamkan kepada generasi muda sehingga demi mencapai impian, seorang pemuda atau pemudi

batak harus bersedia meninggalkan kampung halaman tercinta untuk merantau ke negeri/daerah

orang yang jauh. Akan tetapi kerinduan akan kampung halaman masih akan selalu melekat di hati.

Tak heran saat ini banyak orang Batak yang berhasil dan sukses tersebar di seluruh penjuru dunia.

Kabupaten Samosir,

salah satu kabupaten di

Kawasan Danau Toba

dinilai sebagai asal-

muasal dari semua

ethnis Batak se-dunia

yang memiliki kearifan

lokal dengan falsafah

Dalihan Natolu paopat

sihalsihal, serta

situs/artefak sejarah

ethnis Batak yang cukup banyak yaitu 148 situs/objek wisata yang tersebar di 9 kecamatan antara

lain adalah di kawasan sakralisasi gunung Pusuk Buhit Kecamatan Sianjur Mulamula sebanyak 49

situs, di Kecamatan Harian dan Sitiotio sebanyak 16 situs dan di Pulau Samosir (6 kecamatan)

sebanyak 83 situs, merupakan potensi dalam pengembangan Kabupaten Samosir sebagai pusat

budaya Batak, dalam mewujudkan Kabupaten Pariwisata. Disamping berbagai situs tersebut, juga

kaya dengan potensi seni dan budaya seperti: Tortor Batak, Silat (Mossak Batak), Tortor Sigalegale,

Page 8: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 8

Pentas Opera Batak, Sanggar Tari, Paduan Suara, Alat Musik (Uning-uningan), Mengali Kerangka

Manusia (Manggukal holi), kegiatan Mangasetaon, Mangalahat Horbo, Mandudu dan lain-lain.

Lingkungan

Keindahan Danau Toba serta kelimpahan sumberdaya alamnya menjadi daya tarik bagi

masyarakat. Seiring dengan perjalanan waktu, jumlah penduduk yang berdomisili semakin

meningkat dengan demikian juga pemanfaatan dan jenis pemanfaatan sumberdaya alam semakin

meningkat dan bervariasi. Beberapa pemanfaatan Danau Toba untuk keperluan masayarakat

antara lain :

1. Sumber Air Minum

Sejak dahulu air Danau Toba telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber air minum dan

keperluan domestik lainnya. Survey Bapedalda Provinsi Sumatera Utara tahun 2007 menunjukkan

bahwa dari 147 lokasi pemukiman yang berada di pinggiran Danau Toba, 88% diantaranya

menggunakan air Danau Toba sebagai sumber air baku air minum tanpa pengolahan lanjut.

Pada kawasan ini terdapat tiga perusahaan daerah air minum (PDAM) yang menggunakan air

Danau Toba sebagai sumber air bakunya yaitu PDAM Balige, PDAM Laguboti dan PDAM

Pangururan.

2. Pembangkit Listrik

Pada bagian hilir, Sungai Asahan yang mengalirkan air Danau Toba digunakan untuk pembangkitan

tenaga listrik dengan potensi total sekitar 1056 MW, yang terbagi dalam 5 kelompok

pembangkitan. PLTA Asahan I dengan kapasitas 2 x 90 MW telah selesai dibangun, PLTA Asahan II

sudah beroperasi dengan kapasitas 604 MW, PLTA Asahan III dengan kapasitas 174 MW sedang

dalam proses persiapan pembangunan. Sedangkan PLTA Asahan IV dan V, masih memungkinkan

untuk dibangun dengan kapasitas masing-masing sebesar 80 MW dan 18 MW. Sedangkan pada

bagian hulu danau, air Lae Renun dialirkan ke Danau Toba untuk menggerakkan turbin dengan

kapasitas 82 MW.

3. Budidaya Ikan

Selain itu, pemanfaatan Danau Toba sebagai tempat budidaya ikan dengan menggunakan

Keramba Jaring Apung juga menjadi hal penting untuk diperhatikan. Berdasarkan informasi

masyarakat, budidaya perikanan pada keramba jaring apung di Danau Toba (Haranggaol) dimulai

pada tahun 1996. Kegiatan ini terus berkembang dan menyebar hampir ke seluruh perairan Danau

Page 9: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 9

Toba. Survey Bapedalda Sumatera Utara pada tahun 2007 menunjukkan bahwa jumlah total

keramba jaring apung milik masyarakat sebagai sarana budidaya perikanan pada saat itu mencapai

4.922 unit yang tersebar pada 51 lokasi.

KJA di Danau Toba (a) KJA Masyarakat (b) KJA Swasta (PT. Aquafarm)

Sebagai konsekuensi pemanfaatan sumberdaya ini, terjadi penurunan kualitas lingkungan kawasan

Danau Toba. Kondisi alamiah kawasan Danau Toba memang rentan terhadap timbulnya resiko

lingkugan hidup. Topografi dominan, yakni curam hingga terjal serta dominasi jenis tanah yang

rentan erosi serta iklim type C yang sangat kering pada musim kemarau merupakan faktor-faktor

alamiah yang membuat kawasan ini rentan terhadap resiko lingkungan hidup.

Eksploitasi kawasan yang kurang mempertimbangkan kondisi alamiah ini telah menimbulkan

berbagai permasalahan lingkungan. Secara umum permasalahan tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut (Sumber: Kajian Lingkungan Strategis Kawasan Danau Toba, BLH Provinsi Sumatera Utara,

2011):

1. Penurunan Kualitas Air Danau

Hasil pemantauan menunjukkan bahwa kualitas air Danau Toba telah tercemar, dengan kategori

cemar sedang (mengacu kepada Baku Mutu Air kelas I sesuai dengan PP No. 82/2001). Berbagai

sumber pencemar air Danau Toba antara lain adalah limbah domestik, pertanian, peternakan,

perikanan, transportasi air dan pertambangan bahan galian golongan C.

Limbah domestik mengandung bahan-bahan pencemar antara lain bahan organic, nitrogen,

phosphor, potassium, kalsium, amoniak, nitrat dan padatan-padatan tersuspensi serta

organisme patogen.

Pencemaran dari kegiatan pertanian berupa limbah pestisida dan pupuk yang menyebabkan

meningkatnya kadar phospor, nitrogen, kalium, dan zat organik di perairan Danau Toba.

Page 10: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 10

Limbah dari kegiatan peternakan menimbulkan pencemaran bahan organik, unsur N, P, K

dan bakteri e-coli. Sedangkan limbah dari kegiatan budidaya perikanan al. berupa unsur

phosphor, nitrogen, vitamin, mineral dan zat-zat organik.

Kegiatan transportasi air berpotensi mencemari perairan melalui ceceran oli dan bahan

bakar, limbah padat dan air limbah dari toilet kapal yang masuk ke perairan Danau Toba.

Kegiatan pertambangan bahan galian golongan C akan meningkatkan kekeruhan yang dapat

mengganggu kehidupan biota air dan meningkatkan sedimentasi.

2. Kerusakan Daerah Tangkapan Air.

Salah satu penyebab lain kerusakan DTA adalah penambangan bahan galian golongan C dari

badan air, pinggiran pantai dan tebing Danau Toba. Penambangan ini memang memberi

manfaat ekonomi, namum pada saat yang sama juga menimbulkan kerusakan lingkungan yang

massif. Di daerah Horsik sampai Panamean, berdasarkan Survey BLH tahun 2007 ditemukan 34

titik penambangan batu pada daerah sepanjag 6 km dari dinding danau. Tebing danau yang

berupa bebatuan digali bahkan sampai mencapai puncak tebing. Penambangan ini sangat

merusak ekosistem, menimbulkan erosi, sedimentasi, kekeruhan, menambah lahan kritis dan

berpeluang untuk melongsorkan/meruntuhkan dinding danau.

3. Ancaman Keanekragaman Hayati

Keanekaragaman hayati (kehati) pada kawasan Danau Toba telah mengalami ancaman, baik

habitat daratan maupun habitat perairan. Terdapat berbagai faktor penyebab terancamnya

kehati pada kawasan ini diantaranya; perusakan habitat karena kebakaran, konversi lahan,

aplikasi pestisida, pembuangan limbah, penyempitan luasan habitat, introduksi spesies asing,

maupun serangan hama dan penyakit serta bencana alam banjir, longsor atau gempa. Pada saat

ini terjadi blooming ikan Pora-pora (Puntius binotatus) di Danau Toba dan pada saat yang sama

nelayan kesulitan menangkap ikan Mujair (Tilapia mossambica), salah satu spesies asli danau ini

yang sudah mulai sulit ditemukan di perairan Danau Toba.

Page 11: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 11

Penyebab Kerusakan Lingkungan di Kawasan Danau Toba

Perekonomian

PDRB Kawasan. PDRB atas harga konstan

kabupaten-kabupaten yang termasuk dalam

Kawasan Danau Toba tahun 2013 rata-rata

sebesar 2,75 triliun rupiah dengan rata-rata laju

pertumbuhan sebesar 5,89 %

Kontribusi terbesar perekonomian kabupaten

di Kawasan Danau Toba adalah sektor

pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan,

perdagagan, hotel, restoran (pariwisata) dan

angkutan dan komunikasi.

Page 12: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 12

PDRB Kabupaten Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2013

Pendapatan Perkapita. Pendapatan per kapita masing-masing kabupaten di kawasan Danau Toba

dapat dilihat pada tabel berikut.

PDRB Kabupaten Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2011 – 2013 (Rupiah)

No KabupatenTahun

2011 2012 20131 Dairi 7.919.187,00 8.301.057,00 8.697.133,00

2 Samosir 9.283.833,00 9.782.598,00 10.343.564,00

3 Tapanuli Utara 6.020.912,00 6.315.774,00 6.637.434,00

4 Toba Samosir 10.601.507,00 11.110.985,00 11.596.094,00

5 Karo 9.959.126,00 10.374.784,00 10.646.492,00

6 Humbang Hasundutan 6.106.829,00 6.394.041,00 6.695.767,00

7 Simalungun 7.133.594,00 7.511.758,00 7.791.888,00

8 Pakpak Bharat 4.179.669,00 4.341.417,00 4.499.022,00

Infrastruktur Eksisting

Panjang jalan nasional di Kawasan Danau Toba adalah 542,98 Km, panjang jalan provinsi 172,74

Km, panjang jalan kabupaten 4.170,59 Km dan panjang jalan lingkar dalam Kawasan Danau Toba

277,08 Km.

Jaringan jalan yang ada di Kawasan Danau Toba sebagian besar cukup bagus, terutama jalan yang

menghubungkan antar ibu kota kabupaten, namun ruas jalan kolektor lokal di sepanjang pesisir

pulau Samosir beberapa ruas jalannya buruk yang menghubungkan antara kecamatan, namun di

beberapa ruas jalan yang menghubungkan antara kecamatan cukup baik.

Page 13: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 13

Panjang Ruas Jalan Nasional di Kawasan Danau Toba

No Nama Ruas Jalan Nasional Panjang Ruas

Jalan (Km)

Arteri Primer

(Km)

Kolektor Primer

1 (Km)

1 Bts. Kota Sidikalang - Panji 28,48

2 Jln. Pahlawan (Sidikalang) 19,68 19,68

3 Panji - Bts. Kab. Samosir 5,23 5,23

4 Bts. Kab. Dairi - Dolok Sanggul 6,12 6,12

5 Dolok Sanggul - Siborong Borong 0,86 0,.86

6 Siborong Borong - Tarutung 50,07 50,07

7 Jln. Balige (Tarutung) 1,46 1,46

8 Jln. By Pass (Tarutung) 1,52 1,52

9 Jln. Siisiingamangaraja ((Tarutung)) 0,62 0,63

10 Kabanjahe - Merek 21,98 21,98

11 Jln. Palabangun (Kabanjahe) 1,1 1,1

12 Merek - Bts. Kab. Dairi 14,06 14,06

13 Bts. Kab. Karo - Panji 29,81 29,81

14 Merek - Bts. Kab. Simalungun 2,67 2,67

15 Bts. Kab. Karo - Saribu Dolok 8,59 8,59

16 Saribu Dolok - Tiga Runggu 14,95 14,95

17 Tiga Runggu - Tanjung Dolok 42,29 42,29

18 Bts. Kota Pematang Siantar - Parapat 37,92 37,92

19 Jln. Ke Parapat (P. Siantar) 4,97 4,97

20 Parapat -- Bts.. Kab.. Tobasa 10,47 10,47

21 Bts. Kab. Simalungun - Silimbat 34,74 34,74

22 Silimbat - Bts. Kab. Tapanuli Utara 26,65 26,65

23 Bts. Kab. Tobasa - Siborong Borong 9,19 9,19

24 Parapat - Pelabuhan Aji Bata 2,8 2,8

25 Tomok - Ambarita 5,3 5,3

26 Ambarita - Simanindo 18,3 18,3

27 Siimaniindo -- Pangururan 19,3 19,3

28 Jln. Lingkar Luar Parapat 19,85 19,85

29 Sp. Silangit - Bandara Silangit 1 1

30 Tele - Pangururan 22 22

31 Pangururan - Nainggolan 40 40

32 Nainggolan - Onan Runggu 7 7

33 Onan Runggu - Tomok 34 34

Page 14: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 14

Selain jaringan jalan, terdapat juga infrastruktur lainnya di Kawasan Danau Toba seperti yang

tertera dalam tabel berikut.

Infrastruktur Non PUPR di Kawasan Danau Toba

Kabupaten Kecamatan Infrastruktur

Dairi Kec. Sidikalang Daya Tarik Wisata Andalan Kabupaten

Gardu Induk

Kantor Pelayanan Komunikasi

Kantor Pelayanan Pos

PLTA

PLTD

Terminal Penumpang

Kec. Siempat Nempu Hulu < 20 l/dt

Kec. Sumbul < 20 l/dt

< 50-100 l/dt

Kantor Pelayanan Pos

PLTD

Kec. Tiga Lingga Kantor Pelayanan Pos

Humbang Hasundutan Dolok Sanggul < 20 l/dt

Agropolitan

Bendung

Kec. Parlilitan < 20 l/dt

Kec. Pollung Bendung

Kec. Lintong Nihuta Daerah Irigasi

Karo Kec. Merek Agropolitan

Samosir Kec. Nainggono < 20 l/dt

Daerah Irigasi

Kec. Onan Rungdu < 20 l/dt

Kec. Pangurutan < 20 l/dt

kec. Simanindo < 20 l/dt

Simalungun Kec. Gisang Sipangan Bolon < 20-50 l/dt

IPLT/IPAL

Tapanuli Utara Kec. Siborong-borong < 20 l/dt

Agropolitan

Daya Tarik Wisata Andalan Kabupaten

Kantor Pelayanan Pos

PLTD

Terminal Penumpang

Kec. Sipahutan < 20 l/dt

Daerah Irigasi

Kec. Sipoholon Daerah Irigasi

< 20 l/dt

< 50-100 l/dt

Daya Tarik Wisata Andalan Kabupaten

Gardu Induk

Page 15: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 15

Kabupaten Kecamatan Infrastruktur

Kantor Pelayanan Pos

PLTD

Kec. Tarutung Kantor Pelayanan Pos

Toba Samosir Kec. Laguboti < 20 l/dt

IPLT/IPAL

Kec. Lumban Julu < 20 l/dt

Agropolitan

Daerah Irigasi

Kec. Polesa Agropolitan

Daerah Irigasi

Kec. Sigumpan < 20 l/dt

Kec. Silaen Daerah Irigasi

Kec. Ajibara Daerah Irigasi

Kec. Bona Tua Lunasi Daerah Irigasi

Page 16: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 16

Sebaran Infrastruktur di Kawasan Danau Toba

Page 17: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

● ● ●

TujuanPengembanganKawasan DanauToba yang akan

dituju dalamrangka

percepatanpembangunanInfrastruktur

Kawasan

● ● ●

2ULTIMATE GOALS

PENGEMBANGAN KAWASAN DANAU TOBA

Page 18: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 15

Simpul-Simpul Produksi Kawasan

Kawasan Danau Toba merupakan kawasan memiliki potensi yang besar dari sektor produksi

pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Beberapa kawasan telah ditetapkan sebagai

kawasan agropolitan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara maupun Pemerintah Kabupaten.

Untuk produksi perkebunan, beberapa komoditi telah menjadi unggulan seperti kopi dan karet.

Sedangkan untuk sektor perikanan, produksi berasal dari perikanan budidaya dengan

memanfaatkan perairan Danau Toba maupun perairan umum lainnya.

Tanaman Pangan dan Holtikultura. Salah satu pilar pembangunan di Kawasan Danau Toba,

selain sektor pariwisata adalah sektor pertanian. Pertanian menjadi sektor andalan bagi Kabupaten-

Kabupaten yang ada di Kawasan Danau Toba dalam menggerakkan perekonomian daerah. Tahun

2013, sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan memberikan konstribusi

paling besar dalam pembentukan PDRB masing-masing kabupaten di Kawasan Danau Toba, yaitu

rata-rata sebesar 55 % terhadap total PDRB.

Salah satu faktor berkembangnya sektor pertanian di Kawasan Danau toba adalah karena kondisi

fisik dan agroeksosistem. Kawasan Danau Toba memiliki sumberdaya biofisik yang cukup untuk

mendukung pengembangan pertanian antara lain adalah ketersedian tanah, hara, dataran rendah

dan tinggi. Kondisi tersebut tidak terlepas dari latarbelakang asal muasal terjadinya Danau Toba.

Morfologi dataran diantara morfologi perbukitan di area kaldera Danau Toba juga memiliki potensi

air yang sangat baik disamping tanahnya yang subur bersumber dari tanah pelapukan dari

perbukitan sekitarnya. Hal inilah yang menyebabkan kawasan di sekitar Danau Toba sangat subur

dan cocok untuk dikembangkan sektor pertanian.

Perkebunan. Selain sub sektor tanaman pangan dan holtikultura, Kawasan Danau Toba juga

memiliki potensi dari produksi sub sektor perkebunan. Komoditi unggulan dari sub sektor

perkebunan di Kawasan Danau Toba adalah kopi, kemenyan, kemiri, kulit manis, cengkeh, kelapa

sawit dan kakao. Tanaman perkebunan yang ada umumnya merupakan usaha yang dikelola secara

swadaya oleh rakyat. Tanaman perkebunan yang dikelola oleh perusahaan masih relatif kecil dan

hanya ada di beberapa lokasi seperti di Kabupaten Toba Samosir yaitu perkebunan komoditi teh

yang dikelola oleh PTPN IV.

Kopi merupakan komoditi andalan tanaman perkebunan rakyat yang mempunyai prospek yang

baik. Tanaman kopi merupakan tanaman perkebunan rakyat dengan luas tanam terluas dibanding

dengan tanaman perkebunan lainnya di Kawasan Danau Toba. Kopi Sidikalang yang berasal dari

Page 19: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 16

Kabupaten Dairi bahkan sudah terkenal baik dalam lingkup Sumatera Utara maupun nasional.

Adapun arahan pengembangan sub sektor perkebunan di Kawasan Danau Toba adalah :

mengendalikan perkembangan kawasan budi daya perkebunan yang potensial menyebabkan

kerusakan kawasan hutan lindung dan pencemaran air Danau Toba

mengendalikan perkembangan kawasan budi daya perkebunan berdaya saing sesuai daya

dukung dan daya tampung lingkungan hidup di Kawasan Danau Toba

mengembangkan jenis tanaman budi daya perkebunan yang sesuai dengan kondisi lahan dan

iklim Kawasan Danau Toba

Peternakan. Usaha peternakan di Kawasan Danau Toba umumnya dikelola dan diusahakan oleh

masyarakat sebagai usaha rumah tangga. Ternak dapat dikelompokkan menjadi ternak besar dan

ternak kecil dan unggas. Ternak besar terdiri dari sapi, kerbau dan kuda. Ternak kecil meliputi

kambing, domba dan babi. Sedangkan ternak unggas meliputi ayam dan itik. Jenis peternakan di

Kawasan Danau Toba hampir sama disemua kabupaten. Untuk ternak besar, sebagian besar

kabupaten didominasi oleh ternak kerbau dan sapi. Sedangkan untuk ternak kecil, babi merupakan

ternak yang mendominasi di Kawasan Danau Toba. Kawasan peternakan biasanya tersebar di

daerah permukiman terutama di daerah perkampungan. Peternakan babi terbesar di Kawasan

Danau Toba berada di Kecamatan Dolok Perdamean Kabupaten Simalungun.

Perikanan. Potensi perikanan di Kawasan Danau Toba merupakan jenis perikanan budidaya.

Usaha perikanan pada umumnya juga dikelola sebagai rumah tangga, baik sebagai kegiatan

budidaya maupun kegiatan penangkapan ikan. Budidaya perikanan dilakukan di kolam, sawah,

jaring apung, kolam air deras dan pembenihan, sedangkan usaha penangkapan dilakukan di danau

sungai dan rawa.

Jenis ikan yang ada di Kawasan Danau Toba adalah Ikan pora-pora, Ikan Batak (Ihan Batak) dan ikan

Mas. Ikan Jurung/Ikan Batak (Lissochilus sumatranus, Labeobarbus soro) adalah Jenis ikan yang

merupakan jenis ikan endemik yang keberadaannya saat ini hampir punah. Ikan Batak terdiri dari

dua spesies yaitu : Lissochilus sumatranus dan Labeobarbus soro. Di perairan danau ini juga

terdapat remis yang endemik yang dikenal namanya sebagai Remis Toba (Corbicula tobae).

Page 20: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 17

Produk Unggulan di Kawasan Danau Toba

No Sektor Komoditi Sebaran Lokasi

1 Tanaman Pangan danHoltikultura

Padi, Jagung, Ubi jalar,Kentang, Andaliman, jeruk

Kabupaten Dairi, KabupatenSimalungun (Kec. HaranggaolHorison dan sekitarnya), KabupatenSamosir (Kec. Pangururan, Kec.Palipi), Kabupaten Toba Samosir(Kec. Porsea, Kec. Sigumpar dansekitarnya). Kabupaten Humbas(Kec. Dolok Sanggul)

2 Perkebunan Kopi, Kemenyan, KulitManis, Cengkeh, Kemiri

Kabupaten Samosir, KabupatenPakpak Barat, Kabupaten Humbas,Kabupaten Tapanuli Utara,Kabupaten Karo

Karet, KakaoKelapa sawit, Teh

Kabupaten Humbas, KabupatenSimalungun

3 Perikanan Perikanan Budidaya (Nila,Emas, Mujahir)

Perairan Danau Toba denganpengendalian yang kuat untukmenghindari over kapasitas dayadukung

4 Peternakan Babi, ayam, kerbau, sapi Kabupaten Simalungun (Kec. DolokPardamean) dan merata sesuaidengan kesesuaian lahan

Simpul-Simpul Kawasan Pariwisata

Pembangunan Kepariwisataan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan penyerapan

tenaga kerja, mendorong pemerataan kesempatan berusaha, mendorong pemerataan

pembangunan wilayah dan nasional dan memberikan kontribusi dalam penerimaan devisa negara

yang dihasilkan dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), serta berperan dalam

mengentaskan kemiskinan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Pariwisata juga berperan dalam upaya meningkatkan jati diri dan mendorong kesadaran dan

kebanggaan masyarakat terhadap kekayaaan alam dan budaya bangsa dengan memperkenalkan

kekayaan alam dan budaya.

Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) destinasi pariwisata unggulan di

Indonesia dimana terdapat 339 Objek wisata yang tersebar di seluruh daerah yang ada di 33

Kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Saat ini baru 120 Objek wisata yang telah

dipasarkan meliputi potensi alam, salah satunya adalah Kawasan Danau Toba. Kawasan Danau

Toba merupakan kawasan pariwisata andalan, baik skala provinsi maupun nasional. Objek wisata

Page 21: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 18

tersebar di 8 kabupaten yang termasuk dalam Kawasan Danau Toba dan masing-masing memiliki

karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pembasahan tentang simpul-simpul pariwisata

diuraikan menurut wilayah kabupaten.

Makam Raja Sidabutar

Taman Iman – Kabupaten Dairi

Pemandian Air Panas - Pangururan

Page 22: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 19

Objek Wisata di Kawasan Danau Toba

Kabupaten Objek Wisata

Tapanuli Utara 1. Pulau Sibandang2. Rura Silindung3. Pemandian Air Panas4. Kolam Air Soda5. Salib Kasih

Samosir 1. Pusuk Buhit2. Batu Persidangan3. Tomok4. Desa Ambarita5. Desa Tuktuk6. Danau Sidihoni7. Pemandian Air Panas Pangururan

Simalungun 1. Parapat2. Tigaras3. Pematang Purba4. Rumah Adat Simalungun5. Haranggaol6. Batu Gantung7. Tanjung Unta

Dairi 1. Panorama Puncak Sidiangkat2. Panorama Aek Nauli3. Danau Lau Kawar4. Taman Iman Sitinjo5. Air Terjun Lae Pandaroh

Toba Samosir 1. Balige2. Pantai Lumban Silintong3. Air Terjun Sampuran4. Museum Batak

Humbang Hasundutan 1. Istana Sisingamaraja2. Goa Pertenunan Ibunda Raja Sm Xii3. Aek Sipangolu4. Air Terjun Binanga Janji

Page 23: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 20

Kabupaten Objek Wisata

Karo 1. Air Terjun Sipiso-Piso2. Bukit Gundaling3. Air Terjun Sikulikap4. Gunung Sibayak5. Gunung Sinabung6. Tongging7. Simalem

Sebaran Simpul-Simpul Pariwisata di Kawasan Danau Toba

Page 24: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 21

Ultimate Goals Pengembangan Kawasan Danau Toba

Berdasarkan kondisi eksisting, analisis dan ultimate profil yang hendak dicapai Kawasan Danau

Toba, maka perlu dirumuskan ultimate goals pengembangan Kawasan Danau Toba. Tujuan dan

sararan pengembangan Kawasan Danau Toba mempertimbangkan beberapa hal, seperti yang

tertera dalam grafik dibawah ini.

Sasaran Tujuan Pengembangan Kawasan Danau Toba

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas maka ditetapkan tujuan pengembangan Kawasan

Danau Toba yaitu “Mewujudkan Kawasan Danau Toba Sebagai Sumber Air Kehidupan

Masyarakat, Pusat Kampung Masyarakat Adat Batak dan Kawasan Pariwisata Berskala Dunia

yang Berkelanjutan”. Adapun sasarannya adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya kelestarian lingkungan Kawasan Danau Toba

2. Terwujudnya peningkatan infrastruktur dalam mendukung pengembangan kawasan

3. Terwujudnya Kawasan Danau Toba sebagai kawasan pariwisata kelas dunia yang terkoneksi

dengan pasar pariwisata dalam negeri dan global

4. Terwujudnya perekonomian kawasan berbasis komoditas unggulan yang bernilai tambah tinggi

dan mampu bersaing di pasar global

5. Terwujudnya masyarakat lokal sebagai pelaku utama dalam kegiatan ekonomi kawasan

DasarPertimbangan PerumusanTujuan dan

Sasaran

ProfilEksistingKawasan

Danau Toba

PotensiKawasan

Danau Toba

ArahanKebijakaan

PembangunanNasional,

Regional danLokal

Page 25: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 22

Dengan memperhatikan sasaran tersebut, pada akhir tahun 2035, Kawasan Danau Toba diharapkan

akan semakin berkembang yang ditandai oleh meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan

nusantara dan mancanegara ke Kawasan Danau Toba, meningkatnya perekonomian kabupaten-

kabupaten di Kawasan Danau Toba, meningkatnya kualitas lingkungan kawasan serta

meningkatnya kualitas infrastruktur kawasan.

Adapun target pertumbuhan ekonomi, proyeksi penduduk di Kawasan Danau Toba dalam kurun

waktu 2016-2035 secara rinci adalah sebagai berikut.

Proyeksi Penduduk di Kawasan Danau Toba

Baseline JumlahPenduduk Tahun

2013 (Jiwa)

Proyeksi Penduduk (Jiwa)

jangkaPendek

(2016-2020)

JangkaMenengah(2016-2025)

JangkaPanjang

(2016-2035)Penduduk Kawasan

Danau Toba935,357.00 946,043.00 956,206.00 976,532.00

Ultimate Pertumbuhan Ekonomi Wilayah di Kawasan Danau Toba

Kabupaten BaselinePertumbuhan

Ekonomi Tahun2013 (%)

Ultimate Pertumbuhan Ekonomi (%)

JangkaPendek

(2016-2020)

JangkaMenengah

(2016-2025)

JangkaPanjang

(2016-2035)

Karo 4.72 7.00 9.00 11.00

Dairi 5.46 7.59 9.04 11.94

Samosir 6.46 7.00 10.32 13.52

HumbangHasundutan

6.03 7.51 8.49 10.45

Tapanuli Utara 6.05 7.89 9.16 11.69

Toba Samosir 5.14 5.07 8.00 10.00

Simalungun 12.56 12.00 12.00 12.00

Page 26: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 23

Ultimate PDRB Kabupaten-Kabupaten di Kawasan Danau Toba

KabupatenBaseline PDRB

Tahun 2013(Jutaan Rupiah)

Ultimate PDRB Wilayah KDT (Jutaan Rupiah)

Jangka Pendek(2016-2020)

Jangka Menengah(2016-2025)

Jangka Panjang(2016-2035)

Karo 3,996,714.25 5,431,223.48 6,450,185.16 8,488,108.51

Dairi 2,400,452.21 3,244,901.32 3,848,888.07 5,056,861.57

Samosir 1,266,560.00 1,772,391.00 2,134,746.00 2,859,456.00

HumbangHasundutan

1,130,255.40 1,562,501.93 1,871,737.63 2,490,209.03

Tapanuli Utara 1,914,415.17 2,650,448.50 3,177,112.50 4,230,440.50

Toba Samosir 2,057,483.39 2,768,135.29 3,275,538.26 4,290,344.21

Simalungun 6,525,960.00 8,749,613.33 10,328,038.33 13,484,888.33

Page 27: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 14

Page 28: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

● ● ●

TujuanPengembanganKawasan DanauToba yang akan

dituju dalamrangka

percepatanpembangunanInfrastruktur

Kawasan

● ● ●

Grand Concept Pengembangan Kawasan Danau Toba

Page 29: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

● ● ●

StrategiPengembanganKawasan DanauToba yang akandilakukan dalam

mencapaiUltimate GoalsPengembanganKawasan Danau

Toba ● ● ●

3STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH

Page 30: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 23

Skenario Pengembangan Kawasan Danau Toba

Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pengembangan Kawasan Danau Toba dilakukan

penyusunan skenario pengembangan. Skenario pengembangan Kawasan Danau Toba

merupakan pernyataan akan kondisi yang diharapkan terealisasi di masa yang akan datang.

Selanjutnya, skenario ini akan menjadi rujukan bagi perumusan arah pengembangan,

strategi dan berbagai program yang dibutuhkan. Pada penyusunan strategi pengembangan

Kawasan Danau Toba ini ditentukan jangka waktu pencapaian tujuan dan sasaran selama

20 tahun, melalui 4 tahap dengan setiap tahapnya selama 5 tahun. Penentuan tersebut

didasarkan pada potensi wilayah studi dan perencanaan jangka menengah yang sesuai

dengan masa jabatan kepala daerah. Skenario disusun pada setiap tahapan untuk

menunjukkan fokus dan penekanan pengembangan selama proses pencapaian tujuan.

Skenario Pengembangan Kawasan Danau Toba

Tahap pertama disebut sebagai tahap penguatan (Reinforcement), karena pada dasarnya

Kawasan Danau Toba sudah memiliki potensi sumber daya alam dan modal pembangunan

yang baik. Penguatan pada pada 5 (lima) tahun kedepan dilakukan untuk memantapkan

aspek–aspek yang sudah baik dan menguatkan komponen pembangunan yang masih

lemah. Pada tahap pembangunan pertama ini, ada 2 (dua) skenario yang diharapkan dapat

Page 31: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 24

tercapai, yakni Danau Toba yang mulai dipulihkan dan produk unggulan khas Kawasan

Danau Toba yang bernilai tambah tinggi. Kondisi danau yang mulai dipulihkan

menunjukkan adanya wujud pelaksanaan peraturan daerah tentang pengelolaan Danau

Toba yang telah disusun serta langkah awal untuk mengembalikan Danau Toba agar layak

menjadi pusat pertumbuhan pariwisata.

Tahap kedua yakni tahap Pengembangan (Development), kondisi yang diharapkan tercapai

adalah Danau Toba yang telah bersih dan berkembangnya sentra produksi produk khas

Kawasan Danau Toba di setiap kecamatannya. Kondisi Danau Toba yang telah bersih

menunjukkan bahwa ia telah siap untuk dikembangkan menjadi tujuan wisata pada tingkat

lokal maupun regional. Produk unggulan bernilai tinggi khas Kawasan Danau Toba yang

telah ada dikembangkan sehingga terbentuk sentra-sentra produksi. Produksi yang

tersentralisasi tersebut dikenal dan memiliki pasar secara regional.

Pada tahap ketiga, atau tahap integrasi (integration), kondisi yang diharapkan tercapai

adalah Danau Toba telah berkembang menjadi destinasi wisata nasional yang

pengembangannya terintegrasi dengan sentra – sentra produksi lokal. Kondisi ini

menunjukkan bahwa dalam tahap ketiga ini pengembangan pariwisata dan sentra – sentra

produksi lokal tidak berjalan sendiri – sendiri, namun terkait satuma lain. Dimana kegiatan

pariwisata berkembang dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan produk khas lokal,

sementara di satu sisi skala ekonomi sentra – sentra produksi lokal meningkat dan produk

khas Kawasan Danau Toba semakin dikenal di skala nasional seiring dengan

berkembangnya pariwisata.

Pada tahap terakhir pengembangan wilayah, skenario pencapaian tujuan ini adalah

kegiatan pariwisata maupun produk usaha khas Kawasan Danau Toba yang telah meluas

(expansion) hingga pada skala global. Kondisi yang diharapkan tercapai pada tahap

Expansion ini adalah Danau Toba menjadi destinasi wisata tingkat global dengan

pemasaran sampai Asia-Pasifik.

Skenario Pengembangan Kawasan Danau Toba melalui Pengembangan Simpul-Simpul

1. Pengembangan Simpul-Simpul Produksi Kawasan

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4

Berkembangnya kegiatanekonomi di masing –masing kecamatan(kawasan perkotaan dan

Produk olahanKawasan Danau Tobatelah dikenal danterdistribusikan di

Produk olahan KawasanDanau Toba telahdikenal danterdistribusikan di

Produk olahan KawasanDanau Toba telahdikenal danterdistribusikan di

Page 32: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 25

perdesaan) sesuai potensidengan komoditasunggulannya

tingkat Provinsi danPulau Sumatera

tingkat nasional tingkat internasional(ekspor)

2. Pengembangan Simpul-Simpul Kawasan Perkotaan dan Perdesaan

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4

Meningkatnya kualitaskawasan perkotaansebagai pusat pelayananprimer kawasan

Berkembangnyakawasan perdesaansebagai pusatproduksi komoditilokal

Terjadi linkage desa-kota dalam kontekspengembangan produklokal dan pariwisata

Terjadinyaperkembangan yangterintegrasi antarakawasan perkotaan danperdesaan

3. Pengembangan Simpul-Simpul Kawasan Pariwisata

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4

Terjadi inovasi atraksiwisata baik wisata budayadan religi, wisata alammaupun wisata desa

Infrastruktur kawasan(jalan, SDA, perumahandan permukiman, sanitasi,listrik dan komunikasi,perhubungan, energi)meningkat

Masyarakat sebagaipenduduk lokal memilikikapasitas untukpengembangan pariwisata

Berkembangnyaatraksi dan objekwisataKunjungan wisatawanbaik di KawasanDanau Tobameningkat

Kawasan Danau Tobamenjadi destinasi wisataskala nasional

Kawasan Danau Tobamenjadi destinasi wisataskala internasional

Page 33: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

● ● ●

Konsepketerpaduan

programmerupakan suatuupaya mencapai

sinkronisasiprogram

infrastrukturyang mendukung

pertumbuhanKawasan Danau

Toba ●●●

4KONSEP KETERPADUAN PROGRAM

Page 34: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 27

Konsep Keterpaduan Program Pengembangan Kawasan Danau Toba

Pelaksanaan keterpaduan pembangunan infrastruktur di Indonesia dewasa ini masih mengalami

berbagai permasalahan. Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain belum fokusnya sasaran

kewilayahan yang akan didorong pembangunan infrastrukturnya, belum sinergisnya program

pembangunan infrastruktur antar kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah, serta

belum efektifnya sistem penganggaran pembangunan infrastruktur.

Untuk mewujudkan pencapaian sasaran strategis PUPR dilakukan Pendekatan Wilayah yang

dituangkan dalam 35 Wilayah Pengembangan Strategis, termasuk Kawasan Danau Toba.

Pembangunan berbasis WPS dan kawasan strategis merupakan suatu pendekatan pembangunan

yang memadukan antara pengembangan wilayah dengan“market driven”, mempertimbangkan

daya dukung dan daya tampung lingkungan serta memfokuskan pengembangan infrastruktur pada

suatu wilayah strategis dalam rangka mendukung percepatan pertumbuhan kawasan strategis dan

mengurangi disparitas antar kawasan.

Untuk itu diperlukan Keterpaduan Perencanaan antara Infrastruktur dengan pengembangan

Kawasan Danau Toba dan Sinkronisasi Program antar infrastruktur yang mendukung pertumbuhan

kawasan-kawasan di dalam Kawasan Danau Toba (Fungsi, Lokasi, Waktu, Besaran, dan Dana).

Sinkronisasi atau keterpaduan program pembangunan infrastruktur di Kawasan Danau Toba

merupakan upaya penyesuaian antar program atau antar kegiatan pembangunan infrastruktur di

Kawasan Danau Toba yang saling berkaitan dalam rangka mewujudkan sasaran pengembangan

kawasan yang dituju. Identifikasi keterkaitan antar program pembangunan infrastruktur ini

dilakukan berdasarkan hubungan fungsional, hubungan kedekatan lokasi, hubungan waktu

pembangunan, dan hubungan alokasi anggaran yang tersedia.

Page 35: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

● ● ●

Indikasi programmerupakankegiatan-kegiatan

pengembanganinfrastruktur

PUPR dan NonPUPR di

Kawasan DanauToba

●●●

5INDIKASI PROGRAM

Page 36: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 28

Indikasi program Inkubasi Pengembangan Kawasan Danau Toba diturunkan dari Ultimate Concept pengembangan infrastruktur Kawasan Danau Toba.

Adapun indikasi program infrastruktur PUPR dan Non PUPR tahun 2017-2020 sebagai berikut.

a. Mengembangkan Layanan Infrastruktur

NO PROGRAM KEGIATAN PELAKSANA SASARAN USULAN INDIKATOR

TARGET

KeteranganRENCANA

2017

PRAKIRAAN MAJU

2018 2019 2020

1

MengembangkanLayananInfrastrukturInkubasi AnjunganCerdas KawasanDanau Toba

Peningkatan status dankapasitas jaringan jalanStrategis Nasional diRuas Jalan: Haranggaol- Seribu Dolok(Simalungun) – Merek(Karo). Sepanjang17.266,71 m.

Ditjen BinaMarga (PUPR)

Meningkatnyaaksesibilitas dankeamanankenyamananberkendara.

Meningkatnya status jalan dariJalan Strategis Nasional menjadiJalan Nasional,

Berkurangnya waktu tempuhKaro-Simalungun dari 2,5 jammenjadi 1 jam.

Meningkatnya lalu lintas harianrata-rata di jalan tersebut.

1.200 m 2.000 2.000 2.000

2

MengembangkanLayananInfrastrukturInkubasi AnjunganCerdas KawasanDanau Toba

Peningkatan status dankapasitas jaringan jalanStrategis Nasional diRuas Jalan: Tongging –Merek. Sepanjang2.419, 64 m.

Ditjen BinaMarga (PUPR)

Meningkatnyaaksesibilitas dankeamanankenyamananberkendara.

Meningkatnya status jalan dariStrategis Nasional menjadi JalanNasional,

Berkurangnya waktu tempuhKaro-Simalungun dari 2,5 jammenjadi 1 jam.

Meningkatnya lalu lintas harianrata-rata di jalan tersebut.

1.000 m 1.000 500 -

3

MengembangkanLayananInfrastrukturInkubasi AnjunganCerdas KawasanDanau Toba

Peningkatan status dankapasitas jaringan jalanKolektor Primer diRuas Jalan: Merek –Silalahi – Sianjur Mula-mula – Pangururan.Sepanjang 23.408,27m.

ProvinsiSumatera Utara,Kabupaten Karo,Kabupaten Dairi,

KabupatenSamosir

Meningkatnyaaksesibilitas dankeamanankenyamananberkendara.

Meningkatnya status jalan dariKolektor Sekunder menjadiKolektor Primer,

Berkurangnya waktu tempuhKaro-Dairi-Samosir dari 3,5 jammenjadi 1,5 jam.

Meningkatnya lalu lintas harianrata-rata di jalan tersebut.

3.500 m 5.000 5.000 5.0005.000 meterterakhir diTahun 2021

4

MengembangkanLayananInfrastrukturInkubasi AnjunganCerdas KawasanDanau Toba

Peningkatan status dankapasitas jaringan jalanKolektor Primer diRuas Jalan: PematangSiantar – Tiga Ras –arah Seribu Dolok/

ProvinsiSumatera Utara,Kabupaten Karo,

KabupatenSimalungun

Meningkatnyaaksesibilitas dankeamanankenyamananberkendara.

Meningkatnya status jalan dariKolektor Sekunder menjadiKolektor Primer,

Berkurangnya waktu tempuhKaro-Simalungun dari 2,5 jammenjadi 1 jam.

1.400 m 2.000 2.000 -

Page 37: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 29

NO PROGRAM KEGIATAN PELAKSANA SASARAN USULAN INDIKATOR

TARGET

KeteranganRENCANA

2017

PRAKIRAAN MAJU

2018 2019 2020

Merek. Sepanjang6.397, 92 m.

Meningkatnya lalu lintas harianrata-rata di jalan tersebut.

5

MengembangkanLayananInfrastrukturInkubasi AnjunganCerdas KawasanDanau Toba

Pembangunan jaringanjalan akses AnjunganCerdas di Ruas Jalan:Kodon-kodon –Anjungan Cerdas, arah:Piso-piso. Sepanjang800 m.

Ditjen BinaMarga (PUPR)

Terciptanyaaksesibilitas menujuAnjungan Cerdas.

Terbangunnya jalan akses dariJalan Nasional ke AnjunganCerdas.

800 m - - -

6

MengembangkanLayananInfrastrukturInkubasi AnjunganCerdas KawasanDanau Toba

Membangun terminaltransportasi tipe B.Lokasi di Situnggaling.

DinasPerhubungan

ProvinsiSumatera Utara,Kabupaten Karo

Meningkatnyaaksesibilitas dankeamanankenyamananperjalanan.

Melayani transpotasi Antar KotaAntar Provinsi (AKAP), AntarKota (AK), dan Antar Desa (ADES)

Meningkatnya wisatawan nonlokal.

1 - - -

b. Mendorong Pertumbuhan Pariwisata

NO PROGRAM KEGIATAN PELAKSANA SASARAN USULAN INDIKATOR

TARGET

KeteranganRENCANA

2017

PRAKIRAAN MAJU

2018 2019 2020

1

MembangunAnjungan Cerdasuntuk mendorongPertumbuhanPariwisata KawasanDanau Toba

Membangun AnjunganCerdas (rest area) padalokasi 5 Ha

BPIW (PUPR),Provinsi SumateraUtara, Kabupaten

Karo.

Terciptanya sarana restarea di tepi jalanNasional Kawasan DanauToba

Jumlah wisatawan yangmengunjungi KawasanDanau Toba meningkat,

Peningkatan sektor jasa danperhotelan daerah,

1 - - -

2

MembangunAnjungan Cerdasuntuk mendorongPertumbuhanPariwisata KawasanDanau Toba

Membangun GedungSerbaguna danAmphiteater untukpengembangankesenian dankebudayaan Batak di

BPIW (PUPR),Provinsi SumateraUtara, Kabupaten

Karo.

Terciptanya pentas senidan budaya di AnjunganCerdas

Jumlah kelompok seni danbudaya yang terfasilitasi

10 5 5 5

Page 38: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 30

NO PROGRAM KEGIATAN PELAKSANA SASARAN USULAN INDIKATOR

TARGET

KeteranganRENCANA

2017

PRAKIRAAN MAJU

2018 2019 2020

Anjungan Cerdas

3

MembangunAnjungan Cerdasuntuk mendorongPertumbuhanPariwisata KawasanDanau Toba

Membangun jaringanpemasaran pariwisataKawasan Danau Toba

BPIW (PUPR),Provinsi SumateraUtara, Kabupaten

Karo.

Terkelolanya informasiuntuk pemasaran

pariwisata di KawasanDanau Toba

Jumlah ODTW yangteridentifikasi dan terkelola

20 20 20 20

4

MembangunAnjungan Cerdasuntuk mendorongPertumbuhanPariwisata KawasanDanau Toba

Mengembangkankerjasama promosipariwisata antarKabupaten

BPIW (PUPR),Kementerian

Pariwisata,Provinsi Sumatera

Utara, 8Kabupaten KDT.

Pengembangan jaringankerjasama promosi

pariwisata antarkabupaten di Kawasan

Danau Toba

MoU antar Kabupaten dalampengembagan wisata diKawasan Danau Toba

1 - - -

5

MembangunAnjungan Cerdasuntuk mendorongPertumbuhanPariwisata KawasanDanau Toba

Pelatihan PemanduWisata Terpadu diKawasan AnjunganCerdas

Provinsi SumateraUtara

Pelatihan MasyarakatLokal sebagai Pemandu

Wisata Terpadu diKawasan Anjungan

Cerdas

Jumlah KelompokMasyarakat Sadar Wisata

5 5 5 5

c. Menguatkan Peran Budaya Batak dan Kelembagaan

NO PROGRAM KEGIATAN PELAKSANA SASARAN USULAN INDIKATOR

TARGET

KeteranganRENCANA

2017

PRAKIRAAN MAJU

2018 2019 2020

1

Menguatkan PeranBudaya Batak danKelembagaanPengelola KawasanDanau Toba

MengembangkanBadan PengelolaKawasan Danau Toba

Provinsi SumateraUtara

Menciptakan BadanPengelola Kawasan

Danau Toba

Peraturan Pemerintahtentang Badan PengelolaKawasan Danau Toba

1 - - -

Page 39: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 31

NO PROGRAM KEGIATAN PELAKSANA SASARAN USULAN INDIKATOR

TARGET

KeteranganRENCANA

2017

PRAKIRAAN MAJU

2018 2019 2020

2

Menguatkan PeranBudaya Batak danKelembagaanPengelola KawasanDanau Toba

Pengembangan sumberdaya manusia danprofesionalisme bidangPariwisata

Provinsi SumateraUtara

Fasilitasi penciptaankelompok-kelompok

budaya dalam sanggarseni.

Jumlah Kelompok Seni yangterbentuk

5 5 5 5

3

Menguatkan PeranBudaya Batak danKelembagaanPengelola KawasanDanau Toba

Identifikasi BangunanGedung Cagar BudayaYang Dilestarikan

BPIW (PUPR),Perumahan(PUPR), dan

PemProv Sumut

Menjaga kelestarianbangunan-bangunan

adat dan cagar budaya,makam adat, dan lainsebagainya, kemudian

memberikan insentif dansubsidi untuk menjaga

kekhasannya.

Jumlah bangunan adat dancagar budaya, makam adat,dan lain sebagainya yangteridentifikasi dan terkelola

50 50 50 50

d. Menjaga Kelestarian Lingkungan

NO PROGRAM KEGIATAN PELAKSANA SASARAN USULAN INDIKATOR

TARGET

KeteranganRENCANA

2017

PRAKIRAAN MAJU

2018 2019 2020

1

Konservasilingkungan perairandan alam di sekitarKawasan DanauToba

Pengembangan prasaranapemantauan kualitas air berkala diDAS yang bermuara di Danau Toba,yaitu Sungai Sigubang, Sungai BahBolon, Sungai Guloan, Sungai Arun,Sungai Tomok, Sungai Sibandang,Sungai Halian, Sungai Simare,Sungai Aek Bolon, Sungai Mongu,Sungai Mandosi, Sungai Gopgopan,Sungai Kijang, Sungai Sinabung,Sungai Ringo, Sungai Prembakan,Sungai Sipultakhuda dan SungaiSilang.

PemerintahProvinsi,

PemerintahKabupaten dan

Swasta

Membangunprasarana

pemantauankualitas air di inletmasuk sungai ke

danau dan juga didekat Budidaya Ikan

Jumlah prasarana pemantauankualitas air

5 5 4 418 UnitPemantauanKualitas Air

Page 40: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 32

NO PROGRAM KEGIATAN PELAKSANA SASARAN USULAN INDIKATOR

TARGET

KeteranganRENCANA

2017

PRAKIRAAN MAJU

2018 2019 2020

2

Konservasilingkungan perairandan alam di sekitarKawasan DanauToba

Pembangunan dan RevitalisasiInstalasi Pengolahan Air Limbah(IPAL) di KecamatanMerek, Tongging, Purba, Parapat-Ajibata, Balige, Tampahan, LumbanJulu, Laguboti, Muara, Sianjur Mula-Mula, Siborong-Borong, Tarutung,Dolok Sanggul, Sidikalang, Harian,Pangururan, Onan Runggu,Ronggur Nihuta, Dan Tomok DiSimanindo

PemerintahProvinsi danPemerintahKabupaten

Menyediakansarana pengolaan

air limbah domesikdi kawasan hunian

padat KawasanDanau Toba

Jumlah sarana pengelola airlimbah domestik yangterbangun

5 5 5 4 19 Unit IPAL

3

Konservasilingkungan perairandan alam di sekitarKawasan DanauToba

Peningkatan/pembangunan/pengelolaan prasaranapersampahan yang berlokasi dekatdari badan perairan dan sumber air,yaitu di Kecamatan Merek (kab.Karo); Girsang sipangan bolon (kab.Simalungun); Ajibata, lumban julu,balige, dan tampahan (kab. Tobasamosir); Muara (kab. Tapanuliutara); Sidikalang (kab. Dairi); danSianjur mula-mula, simanindo, onanrunggu, dan pangururan (kab.Samosir).

PemerintahProvinsi danPemerintahKabupaten

Menyediakan TPSbagi masyarakat,

terutama dikawasan hunianpadat Kawasan

Danau Toba

Jumlah TPS yang terbangun 3 3 3 3 12 TPS

4

Konservasilingkungan perairandan alam di sekitarKawasan DanauToba

Mengendalikan perkembangankawasan budidaya terbangun disepanjang jaringan jalan yangmengarah ke danau

PemerintahProvinsi danPemerintahKabupaten

Penerapan AturanBangunan (BuildingCode) di KawasanInkubasi. Misalnya

tidak bolehmengubah rumah

yang sudahmemiliki karakter

lokal (adat), jumlahlantai, luas lahanterbangun, dsb.

Peraturan Daerah tentangAturan Bangunan dan Gedungdi sekitar Kawasan DanauToba

8 - - -

Page 41: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 28

Indikasi program infrastruktur PUPR dan non PUPR untuk tahun 2017 di Kawasan Danau Toba dapatdipetakan sebagai berikut.

Page 42: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 28

Page 43: PROFIL KAWASAN DANAU TOBA - Kementerian PUPR

Inkubasi Kawasan Danau Toba

Hal | 28