profil imunisasi tahun 2011

108
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945 melalui Pembangunan Nasional yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil dan ahli, serta disusun dalam satu program kesehatan dengan perencanaan terpadu yang didukung oleh data dan informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan masalah, sementara penyakit degeneratif juga muncul sebagai masalah. Penyakit menular tidak mengenal batas wilayah administrasi, sehingga menyulitkan pemberantasannya. Dengan tersedianya vaksin yang dapat mencegah penyakit menular tertentu, maka tindakan pencegahan untuk mencegah berpindahnya penyakit dari satu daerah atau negara ke negara lain dapat dilakukan dalam waktu relatif singkat dan dengan hasil yang efektif.

Upload: dewhy-cimpa

Post on 06-Aug-2015

231 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum

perlu diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945 melalui Pembangunan

Nasional yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan UUD

1945. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi

oleh tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil dan

ahli, serta disusun dalam satu program kesehatan dengan

perencanaan terpadu yang didukung oleh data dan informasi

epidemiologi yang valid.

Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini

mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih

merupakan masalah, sementara penyakit degeneratif juga muncul

sebagai masalah. Penyakit menular tidak mengenal batas wilayah

administrasi, sehingga menyulitkan pemberantasannya. Dengan

tersedianya vaksin yang dapat mencegah penyakit menular

tertentu, maka tindakan pencegahan untuk mencegah

berpindahnya penyakit dari satu daerah atau negara ke negara lain

dapat dilakukan dalam waktu relatif singkat dan dengan hasil yang

efektif.

Page 2: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 2

Salah satu strategi pembangunan kesehatan nasional untuk

mewujudkan “Indonesia Sehat 2010” adalah menerapkan

pembangunan nasional berwawasan kesehatan, yang berarti setiap

upaya program pembangunan harus mempunyai kontribusi positif

terhadap terbentuknya lingkungan yang sehat dan perilaku sehat.

Sebagai acuan pembangunan kesehatan mengacu kepada

konsep “Paradigma Sehat” yaitu pembangunan kesehatan yang

memberikan prioritas utama pada upaya pelayanan peningkatan

kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif)

dibandingkan upaya pelayanan penyembuhan/pengobatan

(kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) secara menyeluruh dan

terpadu dan berkesinambungan.

Menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992,

“Paradigma Sehat” dilaksanakan melalui beberapa kegiatan antara

lain pemberantasan penyakit. Salah satu upaya pemberantasan

penyakit menular adalah upaya pengebalan (imunisasi). Penerapan

Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah dan Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 1999 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah

memberikan otonomi luas kepada kabupaten/kota dan otonomi

terbatas pada provinsi, sehingga pemerintah daerah akan semakin

leluasa menentukan prioritas pembangunan sesuai kondisi daerah.

Oleh sebab itu daerah harus memiliki kemampuan

mengidentifikasi masalah sampai memilih prioritas penanggulangan

Page 3: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 3

masalah kesehatan yang sesuai dengan kemampuan dan

kebutuhan daerah, serta mencari sumber-sumber dana yang dapat

digunakan untuk mendukung penyelesaian masalah. Dalam hal ini

imunisasi merupakan upaya prioritas yang dapat dipilih oleh semua

wilayah mengingat bahwa imunisasi merupakan upaya yang efektif

dan diperlukan oleh semua daerah. Upaya imunisasi

diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Upaya ini

merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost

effective.

Dengan upaya imunisasi terbukti bahwa penyakit cacar telah

terbasmi dan Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit cacar sejak

tahun 1974. Mulai tahun 1977, upaya imunisasi diperluas menjadi

Program Pengembangan Imunisasi dalam rangka pencegahan

penularan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan

Imunisasi (PD3I) yaitu, tuberculosis, difteri, pertusis, campak, polio,

tetanus serta hepatitis B.

Dengan upaya imunisasi pula, kita sudah dapat menekan

penyakit polio dan sejak tahun 1995 tidak ditemukan lagi virus polio

liar di Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya global untuk

membasmi polio di dunia dengan Program Eradikasi Polio (ERAPO).

Penyakit lain yang sudah dapat ditekan sehingga perlu

ditingkatkan programnya adalah tetanus maternal dan neonatal

serta campak. Untuk tetanus telah dikembangkan upaya Eliminasi

Tetanus Maternal dan Neonatal (MNTE) sedangterhadap campak

Page 4: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 4

dikembangkan upaya Reduksi Campak (RECAM). ERAPO, MNTE dan

RECAM juga merupakan komitmen global yang wajib diikuti oleh

semua Negara di dunia. Disamping itu, dunia juga menaruh

perhatian terhadap mutu pelayanan dan menetapkan standar

pemberian suntikan yang aman (safe injection practices) yang

dikaitkan dengan pengelolaan limbah tajam yang aman (save

waste disposal management), bagi penerima suntikan, aman bagi

petugas serta tidak mencemari lingkungan.

Walaupun PD3I sudah dapat ditekan, cakupan imunisasi harus

dipertahankan tinggi dan merata. Kegagalan untuk menjaga

tingkat perlindungan yang tinggi dan merata dapat menimbulkan

letusan (KLB) PD3I. Untuk itu, upaya imunisasi perlu disertai dengan

upaya surveilans epidemiologi agar setiap peningkatan kasus

penyakit atau terjadinya KLB dapat terdeteksi dan segera diatasi.

Dalam PP Nomor 25 Tahun 2000 kewenangan surveilans

epidemiologi, termasuk penanggulangan KLB merupakan

kewenangan bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah

provinsi. Selama beberapa tahun terakhir ini, kekawatiran akan

kembalinya beberapa penyakit menular dan timbulnya penyakit-

penyakit menular baru kian meningkat.

Penyakit-penyakit infeksi “baru” oleh WHO dinamakan sebagai

Emerging Infectious Diseases adalah penyakit-penyakit infeksi yang

betul-betul baru (new diseases) yaitu penyakit-penyakit yang

tadinya tidak dikenal (memang belum ada, atau sudah ada tetapi

Page 5: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 5

penyebarannya sangat terbatas; atau sudah ada tetapi tidak

menimbulkan gangguan kesehatan yang serius pada manusia).

Yang juga tergolong ke dalamnya adalah penyakit-penyakit yang

mencuat (emerging diseases), yaitu penyakit yang angka

kejadiannya meningkat dalam dua dekade terakhir ini, atau

mempunyai kecenderungan untuk meningkat dalam waktu dekat,

penyakit yang area geografis penyebarannya meluas, dan penyakit

yang tadinya mudah dikontrol dengan obatobatan namun kini

menjadi resisten. Selain itu, termasuk juga penyakit-penyakit yang

mencuat kembali (reemerging diseases), yaitu penyakit-penyakit

yang meningkat kembali setelah sebelumnya mengalami

penurunan angka kejadian yang bermakna.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa

program imunisasi kedalam penyelenggaraan yang bermutu dan

efisien. Upaya tersebut didukung dengan kemajuan yang pesat

dalam bidang penemuan vaksin baru (Rotavirus, Japanese

encephalitis, dan lain-lain). Beberapa jenis vaksin dapat digabung

sebagai vaksin kombinasi yang terbukti dapat meningkatkan

cakupan imunisasi, mengurangi jumlah suntikan dan kontak dengan

petugas imunisasi.

Dari uraian diatas jelaslah bahwa upaya imunisasi perlu terus

ditingkatkan untuk mencapai tingkat population imunity (kekebalan

masyarakat) yang tinggi sehingga dapat memutuskan rantai

penularanPD3I. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi,

Page 6: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 6

upaya imunisasi dapat semakin efektif dan efisien dengan harapan

dapat memberikan sumbangan yang nyata bagi kesejahteraan

anak, ibu serta masyarakat lainnya.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat

Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).

2. Tujuan Khusus

a. Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu

cakupan imunisasi lengkap minimal 82% secara merata pada

bayi di 121 desa/kelurahan pada tahun 2011.

b. Tercapainya cakupan imunisasi BCG minimal 82%.

c. Tercapainya cakupan imunisasi DPT-HB (3) minimal 82%.

d. Tercapainya cakupan imunisasi Polio 4 minimal 82%.

e. Tercapainya cakupan imunisasi Campak minimal 82%.

C. Landasan Hukum Program Imunisasi

Penyelenggaraan program imunisasi mengacu pada kesepakatan-

kesepakatan internasional untuk pencegahan dan pemberantasan

penyakit, antara lain :

1. WHO tahun 1988 dan UNICEF melalui World Summit for Children

pada tahun 1990 tentang ajakan untuk mencapai target

cakupan imunisasi 80-80-80, Eliminasi Tetanus Neonatorum dan

Reduksi Campak;

Page 7: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 7

2. Himbauan UNICEF, WHO dan UNFPA tahun 1999 untuk mencapai

target Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (MNTE) pada

tahun 2005 di Negara berkembang;

3. Himbauan dari WHO bahwa negara dengan tingkat endemisitas

tinggi > 8% pada tahun 1997 diharapkan telah melaksanakan

program imunisasi hepatitis B ke dalam program imunisasi rutin;

4. WHO/UNICEF/UNFPA tahun 1999 tentang Joint Statement on the

Use of Autodisable Syringe in Immunization Services;

5. Konvensi Hak Anak: Indonesia telah meratifikasi Konvensi Hak

Anak dengan Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1999

tertanggal 25 Agustus 1990, yang berisi antara lain tentang hak

anak untuk memperoleh kesehatan dan kesejahteraan dasar;

6. Resolusi Majelis Kesehatan Dunia (World Health Assembly) tahun

1988 dan tahun 2000 yang diperkuat dengan hasil pertemuan The

Eight Technical Consultative Group Vaccine Preventable Disease

in SEAR tahun 2001 untuk mencapai Eradikasi Polio pada tahun

2004 untuk regional Asia Tenggara dan sertifikasi bebas polio oleh

WHO tahun 2008;

7. The Millenium Development Goal (MDG) pada tahun 2003 yang

meliputi goal 4 : tentang reduce child mortality, goal 5: tentang

improve maternal health, goal 6: tentang combat HIV/AIDS,

malaria and other diseases (yang disertai dukungan teknis dari

UNICEF);

Page 8: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 8

8. Resolusi WHA 56.20, 28 Mei 2003 tentang Reducing Global Measles

Mortality, mendesak negara-negara anggota untuk

melaksanakan The WHO-UNICEF Strategic Plan for Measles

Mortality Reduction 2001-2005 di negara-negara dengan angka

kematian campak tinggi sebagai bagian EPI;

9. Cape Town Measles Declaration, 17 Oktober 2003, menekankan

pentingnya melaksanakan tujuan dari United Nation General

Assembly Special Session (UNGASS) tahun 2002 dan World Health

Assembly (WHA) tahun 2003 untuk menurunkan kematian akibat

campak menjadi 50 % pada akhir tahun 2005 dibandingkan

keadaan pada tahun 1999; dan mencapai target The United

Millenium Development Goal untuk mereduksi kematian campak

pada anak usia kurang dari 5 tahun menjadi 2/3 pada tahun 2015

serta mendukung The WHO/UNICEF Global Strategic Plan for

Measles Mortality Reduction and Regional Elimination 2001-2005;

10.Pertemuan The Ninth Technical Consultative Group on Polio

Eradication and Polio Eradication and Vaccine Preventable

Diseases in South-East Asia Region tahun 2003 untuk

menyempurnakan proses sertifikasi eradikasi polio, reduksi

kematian akibat campak menjadi 50% dan eliminasi tetanus

neonatal, cakupan DPT3 80% di semua negara dan semua

kabupaten, mengembangkan strategi untuk Safe Injections and

Waste Disposal di semua negara serta memasukkan vaksin

hepatitis B di dalam Program Imunisasi di semua negara;

Page 9: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 9

11.WHO-UNICEF tahun 2003 tentang Joint Statement on Effective

Vaccine StoreManagement Initiative.

D. Sasaran

1. Program Imunisasi

a. Sasaran Berdasarkan Usia yang Diimunisasi

1) Imunisasi Rutin

Bayi (di bawah satu tahun)

Wanita Usia Subur (WUS) ialah wanita berusia 15-39

tahun, termasuk ibu hamil (Bumil) dan Calon Pengantin

(Catin)

Anak usia sekolah tingkat dasar

2) Imunisasi Tambahan

Bayi dan anak

b. Sasaran Berdasarkan Tingkat Kekebalan yang Ditimbulkan

1) Imunisasi Dasar

Bayi

2) Imunisasi Lanjutan

Anak usia sekolah dasar

Wanita usia subur

c. Sasaran Wilayah/Lokasi

- Seluruh desa/kelurahan di wilayah Indonesia.

2. Program Imunisasi Meningitis Menigokokus

Seluruh calon/jemaah haji dan umroh, petugas PPIH (Panitia

Penyelenggaraan Ibadah Haji) di Arab Saudi, Tim Kesehatan Haji

Page 10: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 10

Indonesia yang bertugas menyertai jemaah (kloter) dan petugas

kesehatan di embarkasi/debarkasi.

3. Program Imunisasi Demam Kuning

Semua orang yang melakukan perjalanan kecuali bayi di bawah

9 bulan dan ibu hamil trimester pertama, berasal dari negara

atau ke negara yang dinyatakan endemis demam kuning (data

negara endemis dikeluarkan oleh WHO yang selalu diupdate).

4. Program Imunisasi Rabies

Sasaran vaksinasi ditujukan pada 100% kasus gigitan yang

berindikasi rabies, terutama pada lokasi tertular (selama 2 tahun

terakhir pernah ada kasus klinis, epidemiologis dan laboratori dan

desa-desa sekitarnya dalam radius 10 km).

E. Kebijakan dan Strategi

1. Kebijakan

Penyelenggaraan Imunisasi dilaksanakan oleh pemerintah,

swasta dan masyarakat, dengan mempertahankan prinsip

keterpaduan antara pihak terkait.

Mengupayakan pemerataan jangkauan pelayanan imunisasi

baik terhadap sasaran masyarakat maupun sasaran wilayah.

Mengupayakan kualitas pelayanan bermutu.

Mengupayakan kesinambungan penyelenggaraan melalui

perencanaan program dan anggaran terpadu.

Page 11: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 11

Perhatian khusus diberikan untuk wilayah rawan sosial, rawan

penyakit (KLB) dan daerah-daerah sulit secara geografis.

2. Strategi

Memberikan akses (pelayanan) kepada masyarakat dan

swasta

Membangun kemitraan dan jejaring kerja.

Menjamin ketersediaan dan kecukupan vaksin, peralatan

rantai vaksin dan alat suntik.

Menerapkan sistem Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)

untuk menentukan prioritas kegiatan serta tindakan perbaikan.

Pelayanan imunisasi dilaksanakan oleh tenaga

profesional/terlatih.

Pelaksanaan sesuai dengan standar

Memanfaatkan perkembangan metoda dan teknologi yang

lebih efektif, berkualitas dan efisien.

Meningkatkan advokasi, fasilitas dan pembinaan.

Page 12: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 12

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat Pembentukan Kabupaten Tojo Una Una

Terbentuknya Kabupaten Tojo Una Una erat kaitannya

dengan keberadaan Provinsi Sulawesi Tengah sehubungan dengan

awal mula pembagian tingkatan wilayah administrasi pada saat itu.

Pada awalnya, wilayah Sulawesi Tengah dibagi dalam beberapa

wilayah Afdeling yang sebelumnya masih berbentuk beberapa

wilayah swapraja. Wilayah Afdeling ini terdiri dari AfdelingDonggala

dan Afdeling Poso. Wilayah Afdeling ini kemudian dibagi lagi dalam

wilayah Onderafdeling, yang saat itu AfdelingPoso membawahi

Onderafdeling Tojo di Ampana, Onderafdeling Una Una di Una-una

serta 2 (dua)Onderafdeling lainnya, yaitu Poso Lage di Poso dan

Lore di Wanga.

Setelah dikeluarkannya UU No. 44 Tahun 1950 tentang

pembentukan Indonesia Timur, maka semua daerah Afdeling

digabung kedalam satu daerah setingkat provinsi yang dalam

perkembangannya Daerah Sulawesi tengah dibagi menjadi 2 (dua)

Kabupaten yaitu Kabupaten Donggala dan Kabupaten Poso.

Berdasarkan UU No. 29 Tahun 1959 daerah Sulawesi Tengah dibagi

lagi menjadi 4 (empat) Kabupaten yang merupakan pemekaran

dari 2 (dua) Kabupaten awal yaitu :- Kabupaten Donggala

Page 13: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 13

- Kabupaten Buol Tolo-toli- Kabupaten Poso- Kabupaten Luwuk Banggai

Kemudian dikeluarkan lagi UU No. 13 Tahun 1964 yang

merupakan penyatuan keempat Kabupaten dengan status Residen

Koordinator sebagai suatu ikatan administrative (UU No. 47 Prp.

Tahun 1960)menjadi wilayah otonom Provinsi Sulawesi Tengah

terlepas dari Provinsi Sulawesi Utara Tengah.

Kabupaten Tojo Una Una berawal dari pembentukan Kewedanaan

Tojo Una Una yang sebelumnya merupakan wilayah swapraja yang

dibentuk atas kuasa Zelfbesturregeling Tahun 1938. Dengan

dikeluarkannya UU No. 29 Tahun 1959 tentang penghapusan wilayah

swapraja, maka BKDH Tingkat II Poso atas perintah Residen

Koordinator Sulawesi Tengah mengeluarkan Instruksi No. 1 Tahun

1960 Tanggal 9 Pebruari 1960 untuk mempersiapkan Kewedanaan

TojoUna Una, yang kemudian ditindaklanjuti dengan SK BKDH Tingkat

II Poso No. 372/UP Tgl 25 September 1961 yang memberi status

kewedanaan yang membawahi bekas LandschapTojo dan bekas

Landschap Una Una dengan Ibu Kota Ampana.

Setelah melalui beberapa tahapan yang panjang dalam

kurun ± 30 Tahun, maka pada tanggal 20 November 2003, DPR – RI

melakukan Rapat Paripurna dalam rangka pengesahan Undang

Undang beberapa Kabupaten diantaranya KabupatenTojo Una

Una yang selanjutnya pada tanggal 18 Desember 2003 undang

Page 14: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 14

undang yang telah disetujui dalam Paripurna tersebut masuk dalam

Lembaran Negara No. 32 Tahun 2003.

B. Sejarah Singkat Dinas Kesehatan.

Setelah pengesahan Undang – Unang pembentukan Tojo Una

Una yang kemudian masuk dalam lembaran negara No. 32 Tahun

2003, maka pada awal Tahun 2004 pemerintahan daerah mulai

berjalan yang pada masa itu masih status pejabat karteker Bupati.

Dengan berjalannnya pemerintahan, sebagai organisasi perangkat

daerah, Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una mulai

menjalankan tugas – tugas yang merupakan salah satu Urusan Wajib

pemerintah daerah, yang pada saat itu dinas kesehatan digabung

dengan Kesejahteraan Sosial dan Keluarga Berencana dalam satu

instansi.

Tahun 2005, setelah pemilihan Legislatif dan Eksekutif akhir

tahun 2004, yang berarti pemerintahan daerah sudah berstatus

definitive, maka dikeluarkan kebijakan tentang Pembentukan

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana

kedalam PERDA Kab. Tojo Una Una No. 10 Tahun 2005 yang

kemudian dimasukan kedalam lembar daerah No. 10 Tahun

2005.Setelah kurang lebih 3 (tiga) tahun, dengan dikeluarkannya PP

No.41 tahun 2008, maka Kab. Tojo Una Una berdasarkan PERDA No.

10 Tahun 2008 mengatur tentang Organisasi dan tata kerja Dinas

Kesehatan, yang merupakan penjabaran dari PP No. 41 tahun 2008.

Page 15: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 15

Adapun nama – nama pejabat yang pernah memimpin Instansi ini

semenjak dibentuknya Kab. Tojo Una Una sampai dengan saat

penyusunan profil ini sebagaimana berikut :

1. dr. Merdy C. Kumaat, MHA. Periode Tahun 2004 sampai dengan

2007.

2. Darmawaty AP. Bsc. S.Sos, Periode Tahun 2007 sampai dengan

2008.

3. dr. Abd. Rahman DM., MARS, Periode Tahun 2008 sampai

dengan sekarang.

C. Keadaan Geografis.

Kabupaten Tojo Una Unaterletak antara garis 0,200 Lintang

Utara – 1,600Lintang Selatan dan garis 120,9000 Bujur Timur – 121,7500

Bujur Barat. Wilayah Kabupaten Tojo Una Una keseluruhan seluas

9.292,36 km2 yang terdiri dari luas wilayah Daratan 5.721,51km2 dan

wilayah Lautan sebesar 3.570,83 km2.

Wilayah Kabupaten Tojo Una Unaberbatasan langsung

dengan 4 (empat) Kabupaten tetangga, sebelah barat dengan

Kabupaten Poso, sebelah timur dengan Kabupaten Banggai,

sebelah Selatan dengan Kabupaten Morowali dan sebelah Utara

berbatasan dengan Propinsi Gorontalo.

Tojo Una Una terbagi dalam 9 wilayah administratif

kecamatan dengan 121 Desa/kelurahan. Dalam 9 kecamatan

terbagi lagi menjadi 13 wilayah kerja puskesmas, dengan

pembagian wilayah menurut wilayah kerja puskesmas sebagai

berikut :

Page 16: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 16

Tabel 2.1Distribusi puskesmas menurut kecamatan

Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

No Kecamatan Puskesmas

1 Ampana Kota Puskesmas Ampana Barat

Puskesmas Ampana Timur

2 Ampana Tete Puskesmas Tete

Puskesmas Dataran Bulan

3 Ulubongka Puskesmas Marowo

4 Tojo Puskesmas Uekuli

5 Tojo Barat Puskesmas Tombiano

Puskesmas Matako

6 Una Una Puskesmas Wakai

7 Togian Puskesmas Lebiti

8 Walea Kepualuan Puskesmas Popolii

Puskesmas Dolong

9 Walea Besar Puskesmas Pasokan

D. Gambaran Umum Program Imunisasi

1. Gambaran Imunisasi Nasional

Pada tahun 1974, WHO mencanangkan Expanded

Programme on Immunization (EPI) atau Program Pengembangan

Imunisasi (PPI) dalam rangka pencegahan penularan terhadap

penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), yaitu

Page 17: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 17

dengan cara meningkatkan cakupan imunisasi pada anak-anak

di seluruh belahan dunia. Hasil dari program EPI ini cukup

memuaskan, dimana terjadi peningkatan angka cakupan

imunisasi dunia dari 5% menjadi 80% (Ali, 2003). Di Indonesia, PPI

mulai diselenggarakan tahun 1977 dan berfokus pada campak,

tuberkulosis, difteri, tetanus, pertusis, polio. Sementara imunisasi

hepatitis B dimasukkan terakhir karena vaksin hepatitis B baru

tersedia pada tahun 1980-an (Depkes, 2005).

Salah satu indikator keberhasilan program imunisasi

adalah tercapainya Universal Child Immunization (UCI).

Pencapaian UCI merupakan gambaran cakupan imunisasi pada

bayi (0-11 bulan) secara nasional hingga ke tingkat pedesaan.

WHO dan UNICEF menetapkan indikator cakupan imunisasi

adalah 90% di tingkat nasional dan 80% di semua kabupaten.

Pada tahun 1990, Indonesia telah mencapai target UCI, dimana

paling sedikit 80% bayi di setiap desa telah mendapatkan

imunisasi dasar lengkap sebelum berumur satu tahun (Depkes,

2005).

Persentase desa/kelurahan UCI di Indonesia, selama 6

tahun terakhir belum menunjukkan perkembangan yang

bermakna. Pencapaian tertinggi 3 terjadi pada tahun 2005 yaitu

sebesar 76,23%. Capaian tahun 2009 hanya sebesar 69,76%

desa/kelurahan UCI di Indonesia, lebih rendah dibandingkan

tahun 2008 sebesar 74,02%. Angka tersebut juga masih di bawah

Page 18: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 18

target UCI tahun 2009 sebesar 98% dan standar pelayanan

minimal yang menetapkan target 100% desa/kelurahan UCI

pada tahun 2010 untuk setiap kabupaten/kota (Profil Kesehatan

Indonesia, 2010).

2. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

a. Difteri

Difteri adalah penyakit yang

disebabkan oleh bakteri

Corynebacterium diphtheriae.

Penyebarannya adalah melalui kontak

fisik dan pernapasan. Gejala awal penyakit adalah radang

tenggerokan, hilang nafsu makan dan demam ringan. Dalam

2-3 hari timbul selaput putih kebiru-biruan pada tenggerokan

dan tonsil. Difteri dapat menimbulkan komplikasi berupa

gangguan pernapasan yang berakibat kematian.

b. Pertusis

Disebut juga batuk rejan atau batuk 100 hari

adalah penyakit pada saluran pernapasan

yang disebabkan oleh bakteri Bordetella

pertussis. Penyebaran pertusis adalah melalui

tetesan-tetesan kecil yang keluar dari batuk atau bersin.

Gejala penyakit adalah pilek, mata merah, bersin, demam

dan batuk ringan yang lama kelamaan batuk menjadi parah

Page 19: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 19

dan menimbulkan batuk menggigil yang cepat dan keras.

Komplikasi pertusis adalah pneumonia bacterialis yang dapat

menyebabkan kematian.

c. Tetanus

Adalah penyakit yang disebabkan

oleh Clostridium tetani yang

menghasilkan neorotoksin. Penyakit ini

tidak menyebar dari orang ke orang,

tetapi melalui kotoran yang masuk

kedalam luka yang dalam. Gejala awal penyakit adalah kaku

otot pada rahang, disertai kaku pada leher, kesulitan

menelan, kaku otot perut, berkeringat dan demam. Pada bayi

terdapat pula gejala berhenti menetek (sucking) antara 3-28

hari setelah lahir. Gejala berikutnya adalah kejang yang hebat

dan tubuh menjadi kaku. Komplikasi tetanus adalah patah

tulang akibat kejang, pneumonia dan infeksi lain yang dapat

menimbulkan kematian.

d. Tuberculosis

Adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium

tuberculosa (disebut juga batuk darah). Penyakit ini menyebar

melalui pernapasan lewat bersin atau batuk. Gejala awal

penyakit adalah lemah badan, penurunan berat badan,

demam dan keluar keringat pada malam hari. Gejala

selanjutnya adalah batuk terus menerus, nyeri dada dan

Page 20: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 20

(mungkin) batuk darah. Gejala lain tergantung pada organ

yang diserang. Tuberculosis dapat menyebabkan kelemahan

dan kematian.

e. Campak

Adalah penyakit yang disebabkan oleh

virus measles. Disebarkan melalui droplet

bersin atau batuk dari penderita. Gejala

awal penyakit adalah demam, bercak

kemerahan, batuk, pilek, conjunctivitis

(mata merah). Selanjutnya timbul ruam

pada muka dan leher, kemudian menyebar ke tubuh dan

tangan serta kaki. Komplikasi campak adalah diare hebat,

peradangan pada telinga dan infeksi saluran napas

(pneumonia).

f. Poliomielitis

Adalah penyakit pada susunan saraf pusat

yang disebabkan oleh satu dari tiga virus

yang berhubungan, yaitu virus polio type 1,

2 atau 3. Secara klinis penyakit polio

adalah anak dibawah umur 15 tahun yang menderita lumpuh

layu akut (acute flaccid paralysis =AFP). Penyebaran penyakit

adalah melalui kotoran manusia (tinja) yang terkontaminasi.

Kelumpuhan dimulai dengan gejala demam, nyeri otot dan

kelumpuhan terjadi pada minggu pertama sakit. Kematian

Page 21: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 21

bisa terjadi jika otot-otot pernapasan terinfeksi dan tidak

segera ditangani.

g. Hepatitis B

Hepatitis B (penyakit kuning) adalah penyakit yang

disebabkan oleh virus hepatitis B yang merusak hati.

Penyebaran penyakit terutama melalui suntikan yang tidak

aman, dari ibu ke bayi selama proses persalinan, melalui

hubungan seksual. Infeksi pada anak biasanya tidak

menimbulkan gejala. Gejala yang ada adalah merasa lemah,

gangguan perut dan gejala lain seperti flu. Urine menjadi

kuning, kotoran menjadi pucat. Warna kuning bisa terlihat pula

pada mata ataupun kulit. Penyakit ini bisa menjadi kronis dan

menimbulkan Cirrhosis hepatis, kanker hati dan menimbulkan

kematian.

3. Imunologi Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

a. Sistem Kekebalan

Imunologi merupakan suatu ilmu yang sangat

kompleks, tetapi disadari bahwa adanya pengertian tentang

fungsi dasar dari sistem kekebalan akan sangat berguna untuk

mengerti bagaimana vaksin itu bekerja dan untuk

penggunaan yang tepat.

Perlindungan terhadap penyakit infeksi dihubungkan

dengan suatu kekebalan, yaitu kekebalan aktif dan

Page 22: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 22

kekebalan pasif. Kekebalan aktif adalah perlindungan yang

dihasilkan oleh sistem kekebalan seseorang sendiri. Jenis

kekebalan ini biasanya menetap seumur hidup. Kekebalan

pasif adalah perlindungan yang diberikan oleh zat-zat yang

dihasilkan oleh hewan atau manusia yang diberikan kepada

orang lain, biasanya melalui suntikan. Kekebalan pasif sering

memberikan perlindungan yang efektif, tetapi perlindungan ini

akan menurun setelah beberapa minggu atau bulan.

Sistem kekebalan adalah suatu sistem yang rumit dari

interaksi sel dimana tujuan utamanya adalah mengenali

adanya antigen. Antigen dapat berupa virus atau bakteri

yang hidup atau yang sudah diinaktifkan. Perlindungan

terhadap antigen oleh sistem kekebalan tubuh disebut juga

respon imun yaitu melalui produksi antibodi (imunoglobulin).

Respon imun yang paling efektif dihasilkan dari antigen hidup,

tetapi untuk menghasilkan suatu respon imun tidak harus

diperlukan suatu antigen yang hidup, seperti infeksi alamiah,

beberapa protein seperti HBsAg dengan mudah dikenali oleh

sistem kekebalan.

Zat lain, misalnya polisakarida (rantai panjang dari

molekul glukosa yang melapisi dinding sel bakteri tertentu)

merupakan zat antigen yang kurang efektif sehingga

kekebalan yang dibentuk tidak memberikan perlindungan

Page 23: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 23

yang baik, maka diperlukan pengulangan untuk

mendapatkan kekebalan yang lebih sempurna.

Reaksi kekebalan biasanya bersifat spesifik sesuai

dengan antigennya. Misalnya antibodi yang dihasilkan oleh

virus campak tak ada efeknya terhadap virus rubella dan virus

influenza.

1) Kekebalan Pasif

Kekebalan pasif dapat terjadi dengan pemberian antibodi

yang berasal dari hewan atau manusia lain. Kekebalan

pasif memberikan perlindungan terhadap beberapa infeksi

tetapi bersifat sementara. Kadar antibodi akan berkurang

setelah beberapa minggu atau bulan, dan penerima tidak

lagi kebal terhadap penyakit tersebut.

Bentuk yang paling umum dari kekebalan pasif adalah bayi

yang menerima kekebalan dari ibunya. Antibodi disalurkan

melalui plasenta pada 1 – 2 bulan akhir kehamilan,

sehingga seorang bayi akan mempunyai antibodi seperti

yang dipunyai oleh ibunya. Antibodi ini akan melindungi

bayi dari penyakit tertentu sampai bayi berusia 1 bulan

sampai 1 tahun. Perlindungan maternal ini lebih baik dari

penyakit campak, rubella, dan tetanus daripada terhadap

polio dan pertusis.

Pada dasarnya semua produk darah mengandung

antibodi. Beberapa produk darah (contoh: sel darah merah

Page 24: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 24

yang dicuci, washed packed red cells) mengandung

sedikit antibodi, sedang produk seperti plasma dan

immunoglobullin mengandung sangat banyak antibodi.

Di samping produk darah yang digunakan untuk transfusi

(antara lain : Whole blood, red cells, dan platelet) terdapat

pula sumber utama antibodi yang digunakan dalam ilmu

kedokteran, yaitu immunoglobulin, homolog human

hiperimun dan heterolog hiperimun serum (antitoksin).

2) Kekebalan Aktif

Kekebalan aktif terjadi sebagai akibat stimulasi sistem

imunologi yang menghasilkan antigen spesifik humoral

(antibodi) dan kekebalan selular. Tidak seperti kekebalan

pasif, kekebalan aktif biasanya dapat bertahan untuk

beberapa tahun dan sering sampai seumur hidup.

Salah satu cara untuk mendapatkan kekebalan aktif

adalah bila seseorang menderita sesuatu penyakit. Secara

umum dapat dikatakan, setelah seseorang sembuh dari

suatu penyakit mereka menjadi kebal terhadap penyakit

tersebut sampai seumur hidup. Perlindungan yang

menetap untuk beberapa tahun sesudah infeksi dikenal

sebagai memori kekebalan. Setelah adanya paparan

antigen terhadap sistem kekebalan, sel limfosit (sel limfosit B

memori) beredar dalam darah (dan juga menetap dalam

sum-sum tulang) selama beberapa tahun. Apabila

Page 25: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 25

terpapar lagi dengan antigen yang sama, maka sel itu

akan memperbanyak diri dan menghasilkan antibodi

dengan sangat cepat untuk memberikan perlindungan

terhadap penyakit tersebut.

Cara lain untuk menghasilkan kekebalan aktif adalah

melalui imunisasi. Vaksin akan berinteraksi dengan sistem

kekebalan untuk menghasilkan respon imun yang setara

dengan yang dihasilkan setelah seseorang menderita

penyakit secara alami, tetapi tidak menyebabkan orang

tersebut sakit atau mengalami komplikasi. Vaksin

menghasilkan memori kekebalan yang sama apabila

menderita penyakit tersebut.

Banyak faktor yang mempengaruhi respon imun terhadap

vaksin, termasuk adanya antibodi maternal, sifat dan dosis

antigen, cara pemberian dan adanya adjuvan (misalnya :

aluminium untuk menambah potensi vaksin). Faktor-faktor

yang berasal dari tubuh penerima vaksin seperti: umur,

faktor gizi, genetik, dan penyakit lain yang menyertai dapat

juga mempangaruhi respon kekebalan.

b. Klasifikasi Vaksin

Terdapat dua jenis vaskin yaitu live attenuated dan

inactivated. Karakter dari kedua jenis vaksin ini berbeda, dan

karakternya ini mempengaruhi cara penggunaan vaksin.

Page 26: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 26

Live attenuated vaksin dibuat dengan memodifikasi virus atau

bakteri penyebab penyakit di laboratorium. Virus atau bakteri

dari vaksin tersebut akan terus memperbanyak diri dan

menghasilkan kekebalan, namun tanpa menyebabkan orang

tersebut sakit.

Inactivated vaksin bisa terdiri dari seluruh atau sebagian

(fraction) dari virus atau bakteri. Fractional vaksin tersebut bisa

berbasiskan protein atau polisakarida. Yang termasuk vaksin

berbasis protein adalah toxoid (toxin inactivated bacteri) atau

subunit (subvirion product). Hampir seluruh vaksin berbasis

polisakarida terdiri dari dinding sel bakteri. Vaksin polisakarida

konjugasi adalah vaksin polisakarida yang secara kimiawi

berkaitan dengan protein, sehingga vaksin jadi lebih poten.

4. Jenis dan Sifat Vaksin Program Imunisasi

Vaskin adalah produk biologis yang terbuat dari kuman,

komponen kuman, atau racun kuman yang telah dilemahkan

atau dimatikan dan berguna untuk merangsang kekebalan

tubuh seseorang.

a. Penggolongan Vaksin

Vaksin dapat digolongkan menurut sensitivitas terhadap suhu.

Ada 2 golongan, yaitu :

1) Vaksin yang sensitif terhadap beku (Freeze sensitive = FS),

yaitu: Vaksin DPT, DT, TT, Hepatitis B, dan DPT-HB.

Page 27: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 27

2) Vaksin yang sensitif terhadap panas (Heat sensitive = HS),

yaitu: Vaksin campak, polio dan BCG.

b. Jenis-jenis Vaksin

Vaksin-vaksin yang saat ini dipakai dalam program imunisasi

rutin di Indonesia adalah:

1) Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerine)

Indikasi:

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosis.

Kontra Indikasi:- Adanya penyakit kulit yang berat/menahun seperti:

eksim, furunkulosis dan sebagainya.- Mereka yang sedang menderita TBC

Efek simpang:

Imunisasi BCG tidak menyebabkan reaksi yang bersifat

umum seperti demam. Setelah 1-2 minggu akan timbul

indurasi dan kemerahan ditempat suntikan yang berubah

menjadi pustala, kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak

perlu pengobatan, akan sembuh secara spontan dan

meninggalkan tanda parut. Kadang-kadang terjadi

pembesaran kelenjar regional di ketiak dan atau leher,

terasa padat, tidak sakit dan tidak menimbulkan demam.

Reaksi ini normal, tidak memerlukan pengobatan dan akan

menghilang dengan sendirinya.

Page 28: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 28

2) Vaksin DPT

Deskripsi :

Vaksin jerap DPT (Difteri Pertusis Tetanus) adalah vaksin

yang terdiri dari toxoid difteri dan tetanus yang dimurnikan

serta bakteri pertusis yang telah diinaktivasi.

Indikasi:

Untuk pemberian kekebalan secara simultan terhadap

difteri, pertusis dan tetanus.

Kontra indikasi:

Gejala-gejala keabnormalan otak pada periode bayi baru

lahir atau gejala serius keabnormalan pada saraf

merupakan kontraindikasi pertusis. Anak yang mengalami

gejala-gejala parah pada dosis pertama, komponen

pertusis harus dihindarkan pada dosis kedua, dan untuk

meneruskan imunisasinya dapat diberikan DT.

Efek simpang:

Gejala-gejala yang bersifat sementara seperti: lemas,

demam, kemerahan pada tempat penyuntikan. Kadang-

kadang terjadi gejala berat seperti demam tinggi,

iritabilitas, dan meracau yang biasanya terjadi 24 jam

setelah imunisasi.

Page 29: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 29

3) Vaksin TT

Deskripsi:

Vaksin jerap TT (Tetanus Toksoid) adalah vaksin yang

mengandung toxoid tetanus yang telah dimurnikan dan

teradsorbsi kedalam 3 mg/ml aluminium fosfat. Thimerosal

0,1 mg/ml digunakan sebagai pengawet. Satu dosis 0,5 ml

vaksin mengandung potensi sedikitnya 40 IU. Dipergunakan

untuk mencegah tetanus pada bayi yang baru lahir

dengan mengimunisasi WUS (Wanita Usia Subur) atau ibu

hamil, juga pencegahan tetanus pada ibu bayi.

Indikasi:

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tetanus.

Kontra indikasi:

Gejala-gejala berat karena dosis pertama TT.

Efek simpang:

Efek simpang jarang terjadi dan bersifat ringan. Gejala-

gejala seperti lemas dan kemerahan pada lokasi suntikan

yang bersifat sementara, dan kadang-kadang gejala

demam.

4) Vaksin DT

Deskripsi:

Vaksin jerap DT (Difteri dan Tetanus) adalah vaksin yang

mengandung toxoid difteri dan tetanus yang telah

dimurnikan.

Page 30: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 30

Indikasi:

Untuk pemberian keakebalan simultan terhadap difteri dan

tetanus.

Kontra indikasi:

Gejala-gejala berat karena dosis pertama DT.

Efek simpang:

Gejala-gejala seperti lemas dan kemerahan pada lokasi

suntikan yang bersifat sementara, dan kadang-kadang

gejala demam.

5) Vaksin Polio

Deskripsi:

Vaksin oral polio adalah vaksin polio trivalent yang terdiri

dari suspense virus poliomyelitis tipe 1,2 dan 3 (strain sabin)

yang sudah dilemahkan, dibuat dalam biakan jaringan

ginjal kera dan distabilkan dengan sukrosa.

Indikasi:

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap poliomyelitis.

Kontra indikasi:

Pada individu yang menderita “immune deficiency” tidak

ada efek yang berbahaya yang timbul akibat pemberian

polio pada anak yang sedang sakit. Namun jika ada

keraguan, misalnya sedang menderita diare, maka dosis

ulangan dapat diberikan setelah sembuh.

Page 31: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 31

Efek simpang:

Pada umumnya tidak terdapat efek samping. Efek samping

berupa paralisis yang disebabkan oleh vaksin sangat

jarang terjadi.

6) Vaksin Campak

Deskripsi:

Vaksin campak merupakan vaksin virus hidup yang

dilemahkan. Setiap dosis (0,5 ml) mengandung tidak

kurang dari 1000 infective unit virus strain CAM 70 dan tidak

lebih dari 100 mcg residu erythromycin.

Indikasi:

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit

campak.

Kontra indikasi:

Individu yang mengidap penyakit immune deficiency atau

individu yang diduga menderita gangguan respon imun

karena leukemia, limfoma.

Efek simpang:

Hingga 15% pasien dapat mengalami demam ringan dan

kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari

setelah vaksinasi.

Page 32: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 32

7) Vaksin Hepatitis B

Deskripsi:

Vaksin Hepatitis B adalah vaksin virus recombinan yang

telah diinaktivasikan dan bersifat non infecious, berasal dari

HBsAg yang dihasilkan dalam sel ragi (Hansenula

polymorpha) menggunakan teknologi DNA rekombinan.

Indikasi:

Untuk pemberian kekebakan aktif terhadap infeksi yang

disebabkan oleh virus hepatitis B.

Kontra indikasi:

Hipersensitif terhadap komponen vaksin. Sama halnya

seperti vaksin-vaksin lain, vaksin ini tidak boleh diberikan

kepada penderita infeksi berat yang disertai kejang.

Efek Simpang:

Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan

pembengkakan di sekitar tempat penyuntikan. Reaksi yang

terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari.

8) Vaksin DPT/HB

Deskripsi:

Vaksin mengandung DPT berupa toxoid difteri dan toxoid

tetanus yang dimurnikan dan pertusis yang inaktifasi serta

vaksin hepatitis B yang merupakan sub unit vaksin virus

Page 33: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 33

yang mengandung HBsAg murni dan bersifat non

infectious.

Indikasi:

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit difteri,

tetanus, pertusis dan hepatitis B.

Kontra indikasi:

Gejala-gejala keabnormalan otak pada periode bayi baru

lahir atau gejala serius keabnormalan pada saraf

merupakan kontraindikasi pertusis. Anak yang mengalami

gejala-gejala paraf pada dosis pertama, komponen

pertusis harus dihindarkan pada dosis kedua, dan untuk

meneruskan imunisasinya dapat diberikan DT.

Hipersensitif terhadap komponen vaksin. Sama halnya

seperti vaksin-vaksin lain, vaksin ini tidak boleh diberikan

kepada penderita infeksi berat yang disertai kejang.

Efek simpang:

Gejala-gejala yang bersifat sementara seperti: lemas,

demam, pembengkakan dan atau kemerahan pada

tempat penyuntikan. Kadang-kadang terjadi gejala berat

seperti demam tinggi, iritabilitas, dan meracau yang

biasanya terjadi 24 jam setelah imunisasi. Reaksi yang

terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari.

Page 34: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 34

BAB III

CAPAIAN PROGRAM IMUNISASI

A. Upaya Peningkatan Cakupan Program Imunisasi

Kementerian Kesehatan menargetkan pada tahun 2014

seluruh desa/ kelurahan mencapai 100% UCI (Universal Child

Immunization) atau 90% dari seluruh bayi di desa/ kelurahan tersebut

memperoleh imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG, Hepatitis

B, DPT-HB, Polio dan campak.

Pencapaian UCI desa/ kelurahan tahun 2009 masih sangat

rendah, yaitu 69,6%. Hal ini disebabkan antara lain karena kurang

perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah terhadap

program imunisasi, kurangnya dana operasional untuk imunisasi baik

rutin maupun tambahan, dan tidak tersedianya fasilitas dan

infrastruktur yang adekuate. Selain itu juga kurangnya koordinasi

lintas sektor termasuk pelayanan kesehatan swasta, kurang sumber

daya yang memadai serta kurangnya pengetahuan masyarakat

tentang program dan manfaat imunisasi.

Guna mecapai target 100% UCI desa/ kelurahan pada tahun

2014 perlu dilakukan berbagai upaya percepatan melalui Gerakan

Akselerasi Imunisasi Nasional untuk mencapai UCI (GAIN UCI). Dalam

sambutannya Menkes menyatakan imunisasi merupakan upaya

preventif untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan

kematian akibat beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan

Page 35: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 35

imunisasi yaitu Tuberkulosis, Difteri, Pertusis (Batuk Rejan/ batuk 100

hari), Hepatitis B, Polio dan Campak.

Imunisasi memberikan konstribusi besar dalam meningkatkan

Human Development Index terkait dengan angka umur harapan

hidup karena dapat menghindari kematian yang tidak diinginkan.

Keberhasilan upaya imunisasi akan dapat meningkatkan kualitas

anak bangsa sebagai penerus perjuangan dimasa mendatang.

“Imunisasi terbukti sangat cost effective,”.

Kementerian Kesehatan menetapkan imunisasi sebagai upaya

nyata pemerintah untuk mencapai Millennium Development Goals

(MDGs), khususnya untuk menurunkan angka kematian anak.

Indikator keberhasilan pelaksanaan imunisasi diukur dengan

pencapaian UCI desa/ kelurahan, yaitu minimal 80% bayi didesa/

kelurahan telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap.

Imunisasi dasar sangat penting diberikan sewaktu bayi (usia 0 –

11 bulan) untuk memberikan kekebalan dari penyakit-penyakit yang

dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Tanpa imunisasi ana-anak

mudah terserang berbagai penyakit, kecacatan dan kematian.

GAIN UCI akan dilaksanakan secara bertahap mulai tahun

2010 – 2014, dengan sasaran seluruh bayi usia 0-11 bulan

mendapatkan imunisasi dasar lengkap yaitu BCG, Hepatitis B, DPT-

HB, Polio dan campak.

Imunisasi BCG (Bacillus Celmette-Guerin) sebanyak 1 (satu) kali

dilakukan untuk mencegah penyakit tuberkulosis. Imunisasi BCG

Page 36: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 36

diberikan segera setelah bayi lahir di tempat pelayanan kesehatan

atau mulai 1 (satu) bulan di Posyandu.

Imunisasi hepatitis-B sebanyak 1 (satu) kali untuk mencegah

penyakit Hepatitis B yang ditularkan dari ibu ke bayi saat persalinan

dan dapat menyebabkan pengerutan hati (sirosis) dan kanker hati.

Imunisasi Hepatitis B ini diberikan segera setelah lahir di sarana

pelayanan kesehatan.

Imunisasi DPT-HB sebanyak 3 (tiga) kali untuk memberi

kekebalan pada penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus dan

Hepatitis B. Imunisasi ini pertama kali diberikan pada usia bayi 2

(dua) bulan. Kemudian imunisasi berikutnya selisihnya 4 minggu.

Pada saat ini pemberian imunisasi DPT dan Hepatitis B dalam

program imunisasi dilakukan bersamaan dengan menggunakan

vaksin DPT-HB.

Imunisasi polio untuk memberikan kekebalan dari penyakit

polio. Imunisasi Polio diberikan sebanyak 4 (empat) kali dengan

jelang waktu (jarak) 4 minggu.

Imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak.

Imunisasi campak diberikan pada bayi umur 9 bulan.

Indikator keberhasilan GAIN UCI mengacu pada RPJMN Tahun

2010-2014 dengan target tahun 2010 mencapai UCI desa/kelurahan

80% dan 80% bayi usia 0-11 bulan mendapatkan imunisasi dasar

lengkap. Tahun 2011 mencapai UCI 85%, dan 82% bayi

mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Tahun 2012 mencapai UCI

Page 37: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 37

90% dan 85% bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Tahun

2013 mencapai UCI 95% dan 88% bayi mendapatkan imunisasi dasar

lengkap. Tahun 2014 mencapai UCI 100% dan 90% bayi

mendapatkan imunisasi dasar lengkap.

Menkes berharap seluruh pihak terkait baik Pusat maupun

Pemerintah Daerah, organisasi profesi, organisasi agama, LSM dan

lembaga donor mendukung penuh semua kegiatan yang terkait

dengan keberhasilan imunisasi.

B. Capaian Program Imunisasi Rutin (Balita)

Pada tahun 2011 kegiatan imunisasi dilaksanakan di 121

desa/kelurahan se-Kabupaten Tojo Una Una. Desa-desa ini terbagi

atas 9 kecamatan yaitu 5 kecamatan berada diwilayah daratan

(Kecamatan Ampana Kota, Kecamatan Ampana Tete, Kecamatan

Ulubongka, Kecamatan Tojo, Kecamatan Tojo Barat) dan 4

kecamatan di wilayah kepulauan (Kecamatan Una Una,

Kecamatan Togean, Kecamatan Walea Kepulauan, Kecamatan

Walea Besar).

Pelaksanaan imunisasi rutin terbagi atas 3 yaitu:

- Balita (0-11 bulan)

- WUS (wanita usia subur)

- Anak Sekolah Dasar

Page 38: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 38

Adapun sasaran imunisasi rutin pada tahun 2011 adalah sbb:

Tabel 3.1Sasaran Program ImunisasiKabupaten Tojo Una Una

Tahun 2011

No Kelompok Sasaran Jumlah Sasaran

1 Balita 2.802

2 WUS (Wanita Usia Subur) tidak hamil 34.811

3 WUS (Wanita Usia Subur) Hamil 2.754

4 Anak Sekolah Dasar

Pada Tahun 2011 sesuai dengan keputusan menteri kesehatan

melalui GAIN UCI, target cakupan imunisasi rutin pada balita adalah

82%. Jadi, target tahunan 82% dibagi kedalam target bulanan yaitu

6,8% setiap bulannya. Berikut diagram capaian menurut antigen

yang menjadi indikator penilaian UCI desa :

1. Capaian Bulan Januari 2011

Grafik. 1

8.5

18.9

13.2

1.4

10.1

5.77.9 7.5

9.4 9.1

4.7

9.3

17.1

9.1

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.018.020.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi BCG Periode JanuariDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 39: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 39

Grafik. 1 menunjukkan bahwa ada 3 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi BCG di Bulan Januari

yaitu Puskesmas Popolii (1,4%), Puskesmas Dataran Bulan (5,7%),

dan Puskesmas Matako (4,7%). Sedangkan capaian tertinggi

adalah Puskesmas Lebiti (18,9%).

Grafik. 2

Grafik. 2 menunjukkan bahwa ada 4 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi DPT-HB 3 di Bulan

Januari yaitu Puskesmas Ampana Barat (6,0%), Puskesmas

Marowo (4,2%), Puskesmas Matako (4,7%), dan Puskesmas

Tombiano (4,5%). Sedangkan capaian tertinggi adalah

Puskesmas Uekuli (14,8%) dan diikuti oleh Puskesmas Lebiti dan

Puskesmas Dolong masing-masing (14,7%).

7.7

14.7 14.7

8.57.4 6.8

8.16.0

4.2

14.8

4.7 4.6

7.3 8.2

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi DPT/HB 3 Periode JanuariDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 40: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 40

Grafik. 3

Grafik. 3 menunjukkan bahwa ada 4 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi Polio 4 di Bulan

Januari yaitu Puskesmas Marowo (3,2%), Puskesmas Matako

(4,7%), Puskesmas Tombiano (4,6%), dan Puskesmas Pasokan

(3,7%). Sedangkan capaian tertinggi adalah Puskesmas Uekuli

(14,8%) dan diikuti oleh Puskesmas Lebiti (14,7%).

Grafik. 4

5.1

15.8

4.4

8.5 9.0

3.4

7.3 6.9

10.18.7

6.2

9.3 8.5 8.2

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.018.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi Campak Periode JanuariDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

7.7

14.713.2

8.5 9.0

12.5

7.96.9

3.2

14.8

4.7 4.63.7

8.4

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi Polio 4 Periode JanuariDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 41: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 41

Grafik. 4 menunjukkan bahwa ada 4 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi Campak di Bulan

Januari yaitu Puskesmas Wakai (5,1%), Puskesmas Dolong (4,4%),

Puskesmas Dataran Bulan (3,4%), dan Puskesmas Matako (6,2%).

Sedangkan Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah

Puskesmas Lebiti (15,8%).

2. Capaian bulan Februari 2011

Grafik. 5

Grafik. 5 menunjukkan bahwa ada 5 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi BCG di Bulan

Februari yaitu Puskesmas Wakai (5,1%), Puskesmas Dolong (4,4%),

Puskesmas Dataran Bulan (3,4%), dan Puskesmas Matako (6,2%).

Sedangkan Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah

Puskesmas Lebiti (20,0%).

11.1

20.0

8.8

2.1

5.7

13.6

10.8

6.3

9.4

6.5

10.9

5.6

8.5 9.0

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi BCG Bulan FebruariDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 42: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 42

Grafik. 6

Grafik. 6 menunjukkan bahwa ada 5 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi Polio 4 di Bulan

Februari yaitu Puskesmas Popolii (4,9%), Puskesmas Tete (6,0%),

Puskesmas Ampana Barat (6,3%), dan Puskesmas Marowo (4,9%),

dan Puskesmas Matako (6,2%). Sedangkan Puskesmas dengan

capaian tertinggi adalah Puskesmas Tombiano (13,9%).

Grafik. 7

7.79.5 10.3

6.3 6.3

9.110.8

6.9

4.2

13.3

6.2

13.9

8.5 8.5

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian DPT/HB 3 Bulan FebruariDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

7.79.5 10.3

4.96.0

8.0

11.0

6.34.9

12.9

6.2

13.9

11.0

8.4

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi Polio 4 Bulan FebruariDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 43: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 43

Grafik. 7 menunjukkan bahwa ada 4 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi DPT-HB 3 di Bulan

Februari yaitu Puskesmas Popolii (6,3%), Puskesmas Tete (6,3%),

Puskesmas Marowo (4,2%), dan Puskesmas Matako (6,2%).

Sedangkan Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah

Puskesmas Tombiano (13,9%).

Grafik. 8

Grafik. 8 menunjukkan bahwa ada 4 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi Campak di Bulan

Februari yaitu Puskesmas Tete (6,0%), Puskesmas Ampana Barat

(4,8%), Puskesmas Marowo (5,5%), dan Puskesmas Tombiano

(6,5%). Sedangkan Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah

Puskesmas Dolong dan Puskesmas Matako masing-masing

(14,7%).

12.013.7

14.7

9.9

6.0

9.110.2

4.8 5.5

10.3

14.7

6.5

9.8 9.0

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi Campak Bulan Februari 2011Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 44: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 44

3. Capaian bulan Maret 2011

Grafik. 9

Grafik. 9 menunjukkan bahwa ada 5 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi BCG di Bulan Maret

yaitu Puskesmas Wakai (6,4%), Puskesmas Dolong (4,4%),

Puskesmas Popolii (3,5%), Puskesmas Marowo (4,2%), dan

Puskesmas Uekuli (6,1%). Sedangkan Puskesmas dengan capaian

tertinggi adalah Puskesmas Lebiti (22,1%).

Grafik. 10

6.4

22.1

4.4 3.5

9.511.4

9.6 9.6

4.26.1

10.18.3

9.8 8.9

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0W

akai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi BCG Bulan MaretDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

6.0

13.7

2.9

11.3

7.1

10.211.8 12.0

4.2

11.8

8.5 9.3 8.5 9.4

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian DPT/HB (3) Bulan MaretDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 45: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 45

Grafik. 10 menunjukkan bahwa ada 3 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi DPT-HB (3) di Bulan

Maret yaitu Puskesmas Wakai (6,0%), Puskesmas Dolong (2,9%),

Puskesmas Marowo (4,2%). Sedangkan Puskesmas dengan

capaian tertinggi adalah Puskesmas Lebiti (13,7%).

Grafik. 11

Grafik. 11 menunjukkan bahwa ada 4 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi Polio 4 di Bulan

Maret yaitu Puskesmas Wakai (6,0%), Puskesmas Ampana Timur

(4,9%), Puskesmas Marowo (5,5%), dan Puskesmas Pasokan (1,2%).

Sedangkan Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah

Puskesmas Dataran Bulan (17,0%).

6.0

13.7

7.4

11.39.3

17.0

4.9

13.3

5.5

11.8

8.5 9.3

1.2

8.9

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.018.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi Polio (4) Bulan MaretDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 46: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 46

Grafik. 12

Grafik. 12 menunjukkan bahwa ada 5 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi Campak di Bulan

Maret yaitu Puskesmas Wakai (5,6%), Puskesmas Dolong (5,9%),

Puskesmas Ampana Barat (4,5%), Puskesmas Marowo (3,2%), dan

Puskesmas Matako (4,7%). Sedangkan Puskesmas dengan

capaian tertinggi adalah Puskesmas Lebiti (16,8%).

4. Capaian bulan April 2011

Grafik. 13

5.6

16.8

5.9

10.69.3

11.4 12.2

4.53.2

9.1

4.7

7.48.5 8.5

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.018.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi Campak Bulan MaretDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

12.4

20.5

8.8

0.0

6.3

13.6

7.7 7.54.9

6.59.3 10.2 9.8

8.4

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi BCG Bulan AprilDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 47: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 47

Grafik. 13 menunjukkan bahwa Puskesmas Popolii tidak

melakukan pemberian imunisasi BCG pada bulan April.

Sedangkan 2 puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas

Tete (6,3%), dan Puskesmas Marowo (4,9%). Puskesmas dengan

capaian tertinggi adalah Puskesmas Lebiti (20,5%).

Grafik. 14

Grafik. 14 menunjukkan bahwa ada 5 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi DPT-HB (3) di Bulan

April yaitu Puskesmas Dolong (5,9%), Puskesmas Popolii (0,7%),

Puskesmas Marowo (4,2%), Puskesmas Matako (4,7%), dan

Puskesmas Tombiano (4,6%). Sedangkan Puskesmas dengan

capaian tertinggi adalah Puskesmas Lebiti (17,9%).

9.0

17.9

5.9

0.7

7.4

15.9

6.98.4

4.2

12.9

4.7 4.6

13.4

8.3

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.018.020.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi DPT/HB (3) Bulan AprilDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 48: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 48

Grafik. 15

Grafik. 15 menunjukkan bahwa ada 5 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi Polio 4 di Bulan April

yaitu Puskesmas Popolii (0,7%), Puskesmas Ampana Timur (6,7%),

Puskesmas Marowo (4,5%), Puskesmas Matako (4,7%), dan

Puskesmas Tombiano (4,6%). Sedangkan Puskesmas dengan

capaian tertinggi adalah Puskesmas Dataran Bulan (19,5%).

Grafik. 16

9.011.1

7.4

0.7

7.4

19.3

6.7 7.24.5

12.9

4.7 4.6

13.4

7.8

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi Polio (4) Bulan AprilDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

13.7

16.8

7.4

0.0

7.4

10.2

6.5 5.74.5

12.5

7.0 7.4

11.0

8.2

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.018.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi Campak Bulan AprilDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 49: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 49

Grafik. 16 menunjukkan bahwa Puskesmas Popolii tidak

melakukan pemberian imunisasi Campak pada bulan April.

Sedangkan 3 puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas

Ampana Timur (6,5%), Puskesmas Ampana Barat (5,7%), dan

Puskesmas Marowo (4,5%). Puskesmas dengan capaian tertinggi

adalah Puskesmas Lebiti (16,8%).

5. Capaian bulan Mei

Grafik. 17

Grafik. 17 menunjukkan bahwa ada 4 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi BCG di Bulan Mei

yaitu Puskesmas Wakai (3,8%), Puskesmas Ampana Barat (5,1%),

Puskesmas Marowo (2,6%), dan Puskesmas Uekuli (4,6%).

Sedangkan Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah

Puskesmas Lebiti (13,7%).

3.8

13.7

10.3

7.0 7.19.1

10.6

5.1

2.64.6

10.9 11.19.8

7.5

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi BCG Bulan MeiDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 50: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 50

Grafik. 18

Grafik. 18 menunjukkan bahwa hanya 1 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi DPT-HB (3) di Bulan

Mei yaitu Puskesmas Wakai (3,4%). Sedangkan Puskesmas dengan

capaian tertinggi adalah Puskesmas Matako (15,5%).

Grafik. 19

Grafik. 19 menunjukkan bahwa ada 2 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi Polio 4 di Bulan Mei

yaitu Puskesmas Wakai (3,4%), dan Puskesmas Marowo (5,8%).

3.4

7.4

11.812.7

7.9

13.6

9.88.1

5.8

11.0

15.5

9.3

13.4

9.0

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.018.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi Polio (4) Bulan MeiDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

3.4

7.4

13.2 12.7

8.7

11.4

8.47.2 7.5

10.6

15.5

9.3

13.4

8.9

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.018.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi DPT/HB (3) Bulan MeiDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 51: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 51

Sedangkan Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah

Puskesmas Matako (15,5%).

Grafik. 20

Grafik. 20 menunjukkan bahwa ada 4 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi Campak di Bulan

Mei yaitu Puskesmas Wakai (6,0%), Puskesmas Marowo (2,9%),

Puskesmas Matako (6,2%), dan Puskesmas Tombiano (5,6%).

Sedangkan Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah

Puskesmas Popolii (12,0%).

6. Capaian bulan Juni 2011

Grafik. 21

0.0

9.5

5.9

7.7 7.45.7

13.0

6.3

4.2

12.510.9 10.2

12.2

8.2

0.02.04.06.08.0

10.012.014.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi BCG Bulan JuniDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

6.0

11.1 10.312.0

7.910.2

8.4 8.7

2.9

10.3

6.2 5.6

11.0

8.1

0.02.04.06.08.0

10.012.014.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi Campak Bulan MeiDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 52: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 52

Grafik. 21 menunjukkan bahwa Puskesmas Wakai tidak

melakukan pemberian imunisasi BCG pada bulan Juni.

Sedangkan 4 puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas

Dolong (5,9%), Puskesmas Dataran Bulan (5,7%), Puskesmas

Ampana Barat (6,3%), dan Puskesmas Marowo (4,2%). Puskesmas

dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Ampana Timur

(13,0%).

Grafik. 22

Grafik. 22 menunjukkan bahwa Puskesmas Wakai tidak

melakukan pemberian imunisasi DPT-HB (3) pada bulan Juni.

Sedangkan 3 puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas

Dataran Bulan (5,7%), Puskesmas Ampana Barat (6,6%), dan

Puskesmas Marowo (2,6%). Puskesmas dengan capaian tertinggi

adalah Puskesmas Tombiano(13,9%), diikuti Puskesmas Lebiti

(13,2%).

0.0

13.2

7.4

11.3

7.15.7

9.6

6.6

2.6

12.9

10.1

13.9

11.0

8.0

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi DPT/HB (3) Bulan JuniDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 53: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 53

Grafik. 23

Grafik. 23 menunjukkan bahwa Puskesmas Wakai tidak

melakukan pemberian imunisasi Polio 4 pada bulan Juni.

Sedangkan 2 puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas

Tete (5,7%) dan Puskesmas Marowo (2,6%). Puskesmas dengan

capaian tertinggi adalah Puskesmas Tombiano(13,9%), diikuti

Puskesmas Pasokan (13,4%).

Grafik. 24

0.0

13.2

7.4

10.6

5.7

10.2 9.8

6.9

2.6

12.210.1

13.9 13.4

8.0

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi Polio 4 Bulan JuniDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

0.0

9.5

11.8

16.2

6.0

2.3

9.6

6.95.5

14.4

7.8

11.1

7.3 8.1

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.018.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi Campak Bulan JuniDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 54: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 54

Grafik. 24 menunjukkan bahwa Puskesmas Wakai tidak

melakukan pemberian imunisasi Campak pada bulan Juni.

Sedangkan 3 puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas

Tete (6,0%), Puskesmas Dataran Bulan (2,3%), dan Puskesmas

Marowo (5,5%). Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah

Puskesmas Popolii (16,2%).

7. Capaian bulan Juli 2011

Grafik. 25

Grafik. 25 menunjukkan bahwa ada 2 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi BCG di Bulan Juli

yaitu Puskesmas Marowo dan Puskesmas Tombiano yang masing-

masing cakupan (6,5%). Sedangkan Puskesmas dengan capaian

tertinggi adalah Puskesmas Wakai (12,0%) diikuti Puskesmas Lebiti

(15,3%).

15.8 15.3

8.8

11.313.1

11.412.8

7.2 6.5

9.17.8

6.5

11.0 10.8

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.018.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi BCG Bulan JuliDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 55: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 55

Grafik. 26

Grafik. 26 menunjukkan bahwa ada 4 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi DPT-HB (3) di Bulan

Juli yaitu Puskesmas Dolong (4,4%), Puskesmas Ampana Barat

(0,6%), Puskesmas Marowo (2,6%) dan Puskesmas Pasokan (1,2%).

Sedangkan Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah

Puskesmas Dataran Bulan (18,2%).

Grafik 27

9.4

15.3

4.4

11.3

8.2

18.2

9.2

0.62.6

10.6

7.8 7.4

1.2

7.8

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.018.020.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi DPT/HB (3) Bulan JuliDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

9.4

15.313.2

10.6 9.8

17.0

9.0

2.4

4.5

10.6

7.8 7.4

3.7

8.6

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.018.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi Polio 4 Bulan JuliDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 56: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 56

Grafik 27 menunjukkan bahwa ada 3 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi Polio 4 di Bulan Juli

yaitu Puskesmas Ampana Barat (2,4%), Puskesmas Marowo (4,5%),

Puskesmas Pasokan (3,7%). Sedangkan Puskesmas dengan

capaian tertinggi adalah Puskesmas Dataran Bulan (17,0%).

Grafik 28

Grafik 28 menunjukkan bahwa ada 2 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi Campak di Bulan Juli

yaitu Puskesmas Dataran Bulan (3,4%), Puskesmas Pasokan (2,4%).

Sedangkan Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah

Puskesmas Uekuli (13,7%).

11.5

9.5

13.2

11.39.8

3.4

9.6

7.28.4

13.7

8.5 8.3

2.4

9.4

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi Campak Bulan JuliDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 57: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 57

8. Capaian bulan Agustus 2011

Grafik 29

Grafik 29 menunjukkan bahwa Puskesmas Wakai tidak melakukan

pemberian imunisasi BCG pada bulan Agustus. Sedangkan 5

puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas Dolong (5,9%),

Puskesmas Popolii (2,8%), Puskesmas Marowo (6,2%), Puskesmas

Uekuli (5,7%), dan Puskesmas Tombiano (4,6%). Puskesmas

dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Ampana Timur

(12,8%).

Grafik 30

0.0

11.1

5.9

2.8

8.78.0

12.8

8.7

6.2 5.7

10.9

4.6

9.8

7.9

0.02.04.06.08.0

10.012.014.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi BCG Bulan AgustusDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

0.0

7.9

4.4

10.6

4.6 4.5

9.2

3.34.5

11.4

6.2

11.1

2.4

6.3

0.0

2.0

4.0

6.0

8.0

10.0

12.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi DPT/HB (3) Bulan AgustusDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 58: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 58

Grafik 30 menunjukkan bahwa Puskesmas Wakai tidak melakukan

pemberian imunisasi DPT-HB (3) pada bulan Agustus. Sedangkan

7 puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas Dolong

(4,4%), Puskesmas Tete (4,6%), Puskesmas Dataran Bulan (4,5%),

Puskesmas Ampana Barat (3,3%), Puskesmas Marowo (4,5%),

Puskesmas Matako (6,2%), dan Puskesmas Pasokan (2,4%).

Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Uekuli

(11,4%).

Grafik 31

Grafik 31 menunjukkan bahwa ada 3 Puskesmas yang tidak

melakukan pemberian imunisasi Polio 4 pada bulan Agustus, yaitu

Puskesmas Wakai, Puskesmas Lebiti, dan Puskemas Dataran Bulan.

Sedangkan 5 puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas

Tete (4,4%), Puskesmas Ampana Barat (3,3%), Puskesmas Marowo

(2,9%), Puskesmas Matako (6,2%), dan Puskesmas Pasokan (2,4%).

Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Dolong

(11,8%).

0.0 0.0

11.810.6

4.4

0.0

9.0

3.3 2.9

11.4

6.2

11.1

2.4

5.5

0.02.04.06.08.0

10.012.014.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Cakupan Imunisasi Polio (4) Bulan AgustusDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 59: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 59

Grafik 32

Grafik 32 menunjukkan bahwa Puskesmas Wakai tidak melakukan

pemberian imunisasi Campak pada bulan Agustus. Sedangkan 4

puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas Tete (4,4%),

Puskesmas Ampana Barat (5,1%), Puskesmas Marowo (5,2%), dan

Puskesmas Pasokan (3,7%). Puskesmas dengan capaian tertinggi

adalah Puskesmas Lebiti (13,7%).

9. Capaian bulan September 2011

Grafik 33

0.0

13.711.8 11.3

4.4

12.5

9.6

5.1 5.2

8.49.3

7.4

3.7

7.2

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi Campak Bulan AgustusDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

7.7

3.7

14.7

4.26.0

10.2

14.5

9.0

3.9

14.4

4.7

7.46.1

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Capaian Imunisasi BCG Bulan SeptemberDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 60: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 60

Grafik 33 menunjukkan bahwa ada 6 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi BCG pada bulan

September yaitu Puskesmas Lebiti (3,7%), Puskesmas Popolii (4,2%),

Puskesmas Tete (6,0%), Puskesmas Marowo (3,9%), Puskesmas

Matako (4,7%), dan Puskesmas Pasokan (6,1%). Sedangkan

Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Dolong

(14,7%).

Grafik 34

Grafik 34 menunjukkan bahwa ada 9 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi DPT-HB (3) pada

bulan September yaitu Puskesmas Wakai (2,6%), Puskesmas Lebiti

(4,2%), Puskesmas Dolong (5,9%), Puskesmas Popolii (4,2%),

Puskesmas Tete (4,4%), Puskesmas Dataran Bulan (3,4%),

Puskesmas Ampana Barat (5,1%), Puskesmas Marowo (4,5%),

Puskesmas Matako (4,7%). Sedangkan Puskesmas dengan

capaian tertinggi adalah Puskesmas Uekuli (12,2%).

2.64.2

5.94.2 4.4

3.4

7.7

5.1 4.5

12.2

4.7

9.38.5

6.0

0.02.04.06.08.0

10.012.014.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi DPT/HB (3) Bulan SeptemberDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 61: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 61

Grafik 35

Grafik 35 menunjukkan bahwa ada 3 Puskesmas yang tidak

melakukan pemberian imunisasi Polio 4 pada bulan Agustus, yaitu

Puskesmas Dolong, Puskesmas Dataran Bulan, dan Puskemas

Matako. Sedangkan 6 puskesmas tidak mencapai target yaitu

Puskesmas Wakai (2,6%), Puskesmas Lebiti (2,6%), Puskesmas

Popolii (4,2%), Puskesmas Tete (4,1%), Puskesmas Ampana Barat

(4,8%), dan Puskesmas Marowo (1,6%). Puskesmas dengan

capaian tertinggi adalah Puskesmas Pasokan (12,2%).

Grafik 36

2.6 2.6

0.0

4.2 4.1

0.0

9.0

4.8

1.6

11.8

0.0

9.3

12.2

5.3

0.02.04.06.08.0

10.012.014.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi Polio 4 Bulan SeptemberDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

6.4

3.2

14.7

9.2

4.1 3.4

9.67.8

5.8

12.5

8.510.2

8.57.7

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi Campak Bulan SeptemberDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 62: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 62

Grafik 36 menunjukkan bahwa ada 5 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi Campak pada

bulan September yaitu Puskesmas Wakai (6,4%), Puskesmas Lebiti

(3,2%), Puskesmas Tete (4,1%), Puskesmas Dataran Bulan (3,4%),

dan Puskesmas Marowo (4,5%). Sedangkan Puskesmas dengan

capaian tertinggi adalah Puskesmas Lebiti (14,7%).

10.Capaian bulan Oktober 2011

Grafik 37

Grafik 37 menunjukkan bahwa ada 4 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi BCG pada bulan

Oktober yaitu, Puskesmas Lebiti (5,8%), Puskesmas Popolii (4,2%),

Puskesmas Ampana Barat (4,8%), dan Puskesmas Pasokan (3,7%).

Sedangkan Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah

Puskesmas Dolong (20,6%).

17.5

5.8

20.6

4.2

9.3

14.8 14.1

4.8

18.2

12.910.9

9.3

3.7

11.5

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi BCG Bulan OktoberDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 63: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 63

Grafik 38

Grafik 38 menunjukkan bahwa ada 2 Puskesmas yang tidak

melakukan pemberian imunisasi DPT-HB (3) pada bulan Oktober,

yaitu Puskesmas Dolong dan Puskesmas Popolii. Sedangkan 4

puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas Ampana

Barat (4,8%), dan Puskesmas Marowo (0,3%), Puskesmas Matako

(3,1%), dan Puskesmas Tombiano (3,7%). Puskesmas dengan

capaian tertinggi adalah Puskesmas Uekuli (16,3%).

Grafik 39

9.4

6.8

0.0 0.0

8.4 8.0 8.4

4.8

0.3

16.3

3.1 3.7

15.9

7.0

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.018.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi DPT/HB (3) Bulan OktoberDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

9.4

6.8

14.7

9.211.2

12.5

8.4

5.4

1.0

16.3

3.9 3.7

17.1

8.5

0.02.04.06.08.0

10.012.014.016.018.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi Polio 4 Bulan OktoberDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 64: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 64

Grafik 39 menunjukkan bahwa ada 4 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi Polio 4 pada bulan

Oktober yaitu, Puskesmas Ampana Barat (5,4%), Puskesmas

Marowo (1,0%), Puskesmas Matako (3,9%), dan Puskesmas

Tombiano (3,7%). Sedangkan Puskesmas dengan capaian

tertinggi adalah Puskesmas Pasokan (17,1%).

Grafik 40

Grafik 40 menunjukkan bahwa seluruh puskesmas mencapai

target pada pemberian imunisasi Campak di bulan Oktober.

Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Pasokan

(20,7%).

20.1

6.8

17.6 16.9

11.2

18.2

8.4 8.19.7

11.013.2 12.0

20.7

11.7

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi Campak Bulan OktoberDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 65: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 65

11.Capaian bulan November 2011

Grafik 41

Grafik 41 menunjukkan bahwa ada 2 Puskesmas yang tidak

melakukan pemberian imunisasi BCG pada bulan November,

yaitu Puskesmas Lebiti dan Puskesmas Marowo. Sedangkan 11

puskesmas yang lain telah memenuhi target. Puskesmas dengan

capaian tertinggi adalah Puskesmas Ampana Barat (23,2%).

Grafik 42

19.2

0.0

22.1

12.0 11.2 11.414.7

23.2

0.0

12.2

20.9

12.0 12.2 12.8

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0W

akai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi BCG Bulan NovemberDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

35.0

0.0

23.5

8.5

13.4

6.89.0

22.9

0.3

13.315.5

5.6 4.9

12.5

0.05.0

10.015.020.025.030.035.040.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi DPT/HB (3) Bulan NovemberDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 66: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 66

Grafik 42 menunjukkan bahwa Puskesmas Lebiti tidak melakukan

pemberian imunisasi DPT-HB (3) pada bulan November.

Sedangkan 3 Puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas

Marowo (0,3%), Puskesmas Tombiano (5,6%), dan Puskesmas

Pasokan (4,9%). Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah

Puskesmas Wakai (35,0%).

Grafik 43

Grafik 43 menunjukkan bahwa Puskesmas Lebiti tidak melakukan

pemberian imunisasi Polio 4 pada bulan November. Sedangkan 2

Puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas Marowo

(0,3%), dan Puskesmas Pasokan (4,9%). Puskesmas dengan

capaian tertinggi adalah Puskesmas Wakai (35,0%).

35.0

0.0

13.28.5 8.7

12.59.4

22.9

0.3

13.3 13.2

20.4

4.9

12.4

0.05.0

10.015.020.025.030.035.040.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi Polio 4 Bulan NovemberDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 67: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 67

Grafik 44

Grafik 44 menunjukkan bahwa ada 2 Puskesmas yang tidak

melakukan pemberian imunisasi Campak pada bulan November

yaitu Puskesmas Lebiti dan Puskesmas Marowo. Sedangkan 2

Puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas Dataran Bulan

(3,4%), dan Puskesmas Pasokan (2,4%). Puskesmas dengan

capaian tertinggi adalah Puskesmas Ampana Barat (19,9%).

12.Capaian bulan Desember 2011

Grafik 45

17.1

0.0

11.8 12.7

8.7

3.4

12.4

19.9

0.0

10.37.8 8.3

2.4

9.9

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi Campak Bulan NovemberDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

10.36.8

11.8

23.9

10.1

3.4

13.6

6.6

13.0

17.9

3.9

16.713.4 11.7

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

30.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi BCG Periode DesemberDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 68: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 68

Grafik 45 menunjukkan bahwa ada 3 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi BCG pada bulan

Desember yaitu Puskesmas Dataran Bulan (3,4%), Puskesmas

Ampana Barat (6,6%), dan Puskesmas Matako (3,9%). Sedangkan

Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Popolii

(23,9%).

Grafik 46

Grafik 46 menunjukkan bahwa hanya Puskesmas Lebiti yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi DPT-HB (3) pada

bulan Desember. Capaian Puskemas Lebiti hanya 5,3%.

Sedangkan Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah

Puskesmas Marowo (20,8%).

10.7

5.37.4

13.4 12.5 13.6

9.47.8

20.8

15.6 16.313.0

9.812.0

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi DPT/HB (3) Periode DesemberDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 69: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 69

Grafik 47

Grafik 47 menunjukkan bahwa ada 2 puskesmas yang tidak

mencapai target pada pemberian imunisasi Polio 4 pada bulan

Desember yaitu Puskesmas Lebiti (5,3%) dan Puskesmas Tombiano

(5,6%). Sedangkan Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah

Puskesmas Marowo (20,1%).

Grafik 48

Grafik 43 menunjukkan bahwa Puskesmas Lebiti tidak melakukan

pemberian imunisasi Campak pada bulan Desember. Sedangkan

10.7

5.37.4

13.4 13.1 12.510.4 9.3

20.115.6 17.1

5.6

12.2 12.2

0.05.0

10.015.020.025.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi Polio 4 Periode DesemberDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

11.1

0.0

10.3

14.812.8 13.6

10.0

19.3

11.714.1

4.7 3.7

19.5

11.6

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Capaian Imunisasi Campak Periode DesemberDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 6,8%

Page 70: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 70

2 Puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas Matako

(4,7%), dan Puskesmas Tombiano (3,7%). Puskesmas dengan

capaian tertinggi adalah Puskesmas Pasokan (19,5%).

13. Cakupan Kumulatif Imunisasi Tahun 2011

Grafik 49

Grafik 49 menunjukkan bahwa Puskesmas Popolii pada tahun

2011 tidak mencapai target pada pemberian imunisasi BCG yaitu

hanya 80,3% dari sasaran 82%. Capaian tertinggi adalah

Puskesmas Lebiti yaitu 147,4%.

Grafik 50

112.8

147.4135.3

80.3

104.4118.2

142.2

102.1

82.5

117.5 115.5 111.1123.2

114.5

0.020.040.060.080.0

100.0120.0140.0160.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Cakupan Kumulatif Imunisasi BCG Periode Januari s/d DesemberDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 82%

90.2

110.592.6 85.2 82.8

100.0 99.084.0

39.3

140.3

86.8 92.6 95.1 90.7

0.020.040.060.080.0

100.0120.0140.0160.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Cakupan Kumulatif Imunisasi DPT-HB (3) Periode Januari s/d DesemberDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 82%

Page 71: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 71

Grafik 50 menunjukkan bahwa capaian imunisasi DPT-HB (3)

Puskesmas Marowo pada tahun 2011 jauh dibawah target yaitu

hanya 39,3% dari sasaran 82%. Capaian tertinggi adalah

Puskesmas Uekuli yaitu 140,3%. Secara keseluruhan Kabupaten

Tojo Una Una telah mencapai target dengan persentase 90,7%,

yang artinya pada cakupan imunisasi DPT-HB (3) telah mencapai

UCI (Universal Child Immunization).

Grafik 51

Grafik 51 menunjukkan bahwa capaian imunisasi Polio 4

Puskesmas Marowo pada tahun 2011 jauh dibawah target yaitu

hanya 37,0% dari sasaran 82%. Capaian tertinggi adalah

Puskesmas Uekuli yaitu 139,2%. Secara keseluruhan Kabupaten

Tojo Una Una telah mencapai target dengan persentase 90,8%,

yang artinya pada cakupan imunisasi Polio 4 telah mencapai UCI

(Universal Child Immunization).

90.2 94.2110.3

91.583.4

122.7

94.787.7

37.0

139.2

80.6

107.496.3 90.8

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

140.0

160.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Cakupan Kumulatif Imunisasi Polio 4 Periode Januari s/d DesemberDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 82%

Page 72: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 72

Grafik 52

Grafik 52 menunjukkan bahwa capaian imunisasi Campak

Puskesmas Marowo pada tahun 2011 tidak mencapai target yaitu

hanya 61,0% dari sasaran 82%. Capaian tertinggi adalah

Puskesmas Dolong yaitu 123,5%. Secara keseluruhan Kabupaten

Tojo Una Una telah mencapai target dengan persentase 95,9%,

yang artinya pada cakupan imunisasi Campak telah mencapai

UCI (Universal Child Immunization).

14.Analisa Desa UCI (Universal Child Immunization)

Desa Uci adalah desa yang cakupan imunisasinya telah

memenuhi target yang telah ditetapkan kementerian kesehatan

RI melalui GAIN UCI yaitu 82% cakupan imunisasi lengkap pada

balita. Sedangkan target UCI desa pada tahun 2011 menurut

GAIN UCI adalah 85% dari total jumlah desa. Jumlah desa di

Kabupaten Tojo Una Una pada tahun 2011 adalah 121 desa yang

97.4

116.8123.5 118.3

83.7 87.5

103.7

85.8

61.0

121.3

93.8 93.5 93.9 95.9

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

140.0

Wak

ai

Lebi

ti

Dolo

ng

Popo

lii

Tete

Data

ran

Bula

n

Ampa

na T

imur

Ampa

na B

arat

Mar

owo

Uek

uli

Mat

ako

Tom

bian

o

Paso

kan

Kabu

pate

n

Cakupan Kumulatif Imunisasi Campak Periode Januari s/d DesemberDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 82%

Page 73: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 73

tersebar di 9 kecamatan. Desa yang mencapai UCI pada tahun

2011 adalah 103 desa (85,1%), sedangkan yang tidak mencapai

UCI 18 desa (14,9%). Dengan demikian capaian imunisasi

Kabupaten Tojo Una Una telah memenuhi target kementerian

kesehatan RI. Berikut daftar desa di Kabupaten Tojo Una Una

yang telah mencapai UCI menurut wilayah kerja puskesmas:

a. Puskesmas Ampana Timur

Tabel 3.2Desa UCI Puskesmas Ampana Timur

No Nama Desa UCI Non Uci

1 Uentanaga Atas √

2 Uentanaga Bawah √

3 Sumoli √

4 Dondo √

5 Labuan √

6 Sabulira Toba √

Jumlah 5 1

Tabel 3.2 menunjukkan bahwa Desa Dondo tidak mencapai

UCI pada kegiatan imunisasi rutin tahun 2011. Total persentase

desa UCI Puskesmas Ampana Timur adalah 83,3%, persentase

ini menunjukkan bahwa cakupan desa UCI Puskesmas

Ampana Timur tidak mencapai target yang telah ditentukan

melalui GAIN UCI. (Selengkapnya lihat lampiran)

Page 74: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 74

b. Puskesmas Ampana Barat

Tabel 3.3Desa UCI Puskesmas Ampana Barat

No Nama Desa UCI Non Uci

1 Sansarino √

2 Malotong √

3 Bailo √

4 Ampana √

5 Padang Tumbuo √

Jumlah 5 0

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh desa di wilayah

Puskesmas Ampana Barat telah mencapai UCI (100%).

Persentase ini menunjukkan bahwa cakupan desa UCI

Puskesmas Ampana Barat telah mencapai target yang telah

ditentukan melalui GAIN UCI. (Selengkapnya lihat lampiran)

c. Puskesmas Dataran Bulan

Tabel 3.4Desa UCI Puskesmas Dataran Bulan

No Nama Desa UCI Non Uci

1 Bulan Jaya √

2 Giri Mulyo √

3 Wanasari √

4 Balingara √

Jumlah 3 1

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa Desa Wanasari tidak mencapai

UCI pada kegiatan imunisasi rutin tahun 2011. Total persentase

Page 75: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 75

desa UCI Puskesmas Dataran Bulan adalah 75,0%, persentase

ini menunjukkan bahwa cakupan desa UCI Puskesmas

Dataran Bulan tidak mencapai target yang telah ditentukan

melalui GAIN UCI. (Selengkapnya lihat lampiran)

d. Puskesmas Dolong

Tabel 3.5Desa UCI Puskesmas Dolong

No Nama Desa UCI Non Uci

1 Dolong A √

2 Dolong B √

3 Tutung √

4 Kolami √

5 Olilan √

Jumlah 4 1

Tabel 3.5 menunjukkan bahwa Desa Dolong B tidak mencapai

UCI pada kegiatan imunisasi rutin tahun 2011. Total persentase

desa UCI Puskesmas Dolong adalah 80,0%, persentase ini

menunjukkan bahwa cakupan desa UCI Puskesmas Dolong

tidak mencapai target yang telah ditentukan melalui GAIN

UCI. (Selengkapnya lihat lampiran)

Page 76: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 76

e. Puskesmas Lebiti

Tabel 3.6Desa UCI Puskesmas Lebiti

No Nama Desa UCI Non Uci

1 Lebiti √

2 Pulau Enam √

3 Bungayo √

4 Benteng √

5 Bangkagi √

6 Baulu √

7 Katupat √

8 Tongkabo √

9 Lembanato √

10 Matobiyai √

11 Tobil √

12 Kololio √

13 Awo √

14 Urulepe √

Jumlah 12 2

Tabel 3.6 menunjukkan bahwa Desa Bungayo dan Desa

Kololio tidak mencapai UCI pada kegiatan imunisasi rutin

tahun 2011. Total persentase desa UCI Puskesmas Lebiti adalah

85,7%, persentase ini menunjukkan bahwa cakupan desa UCI

Puskesmas Lebiti mencapai target yang telah ditentukan

melalui GAIN UCI. (Selengkapnya lihat lampiran)

Page 77: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 77

f. Puskesmas Wakai

Tabel 3.7Desa UCI Puskesmas Wakai

No Nama Desa UCI Non Uci

1 Wakai √2 Una - Una √3 Tanjung Pude √4 Lembanya √5 Taningkola √6 Tumbulawa √7 Siatu √8 Bomba √9 Kulingkinari √10 Molowagu √11 Malino √12 Kambutu √13 Bambu √

Jumlah 11 2

Tabel 3.7 menunjukkan bahwa Desa Wakai dan Desa Una-Una

tidak mencapai UCI pada kegiatan imunisasi rutin tahun 2011.

Total persentase desa UCI Puskesmas Wakai adalah 84,6%,

persentase ini menunjukkan bahwa cakupan desa UCI

Puskesmas Wakai mencapai target yang telah ditentukan

melalui GAIN UCI. (Selengkapnya lihat lampiran)

Page 78: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 78

g. Puskesmas Popolii

Tabel 3.8Desa UCI Puskesmas Popolii

No Nama Desa UCI Non Uci

1 Kabalutan √

2 Pautu √

3 Kalia √

4 Tumotok √

5 Malenge √

6 Tiga Pulau √

7 Luok √

8 Popolii √

Jumlah 7 1

Tabel 3.8 menunjukkan bahwa Desa Kabalutan tidak

mencapai UCI pada kegiatan imunisasi rutin tahun 2011. Total

persentase desa UCI Puskesmas Popolii adalah 87,5%,

persentase ini menunjukkan bahwa cakupan desa UCI

Puskesmas Popolii mencapai target yang telah ditentukan

melalui GAIN UCI. (Selengkapnya lihat lampiran)

Page 79: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 79

h. Puskesmas Marowo

Tabel 3.9Desa UCI Puskesmas Marowo

No Nama Desa UCI Non Uci

1 Mire √2 Uematopa √3 Paranonge √4 Takibangke √5 Bonebae I √6 Watusongu √7 Uekambuno √8 Bongka Makmur √9 Borneang √10 Rompi √11 Tobamawu √12 Bonebae II √13 Tampanombo √14 Marowo √15 Bongkakoi √16 Cempa √17 Bonevoto √

Jumlah 11 6

Tabel 3.9 menunjukkan bahwa Desa Uematopa, Desa

Takibangke, Desa Watusongu, Desa Borneang, Desa

Bongkakoi, dan Desa Cempa tidak mencapai UCI pada

kegiatan imunisasi rutin tahun 2011. Total persentase desa UCI

Puskesmas Marowo adalah 64,7%, persentase ini menunjukkan

bahwa cakupan desa UCI Puskesmas Marowo tidak

Page 80: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 80

mencapai target yang telah ditentukan melalui GAIN UCI.

(Selengkapnya lihat lampiran)

i. Puskesmas Uekuli

Tabel 3.10Desa UCI Puskesmas Uekuli

No Nama Desa UCI Non Uci

1 Podi √2 Tongku √3 Pancuma √4 Tojo √5 Sandada √6 Uedele √7 Banano √8 Betaua √9 Uekuli √10 Bahari √11 Tayawa √12 Lemoro √13 Korondoda √14 Bugi √15 Kalemba I √16 Kalemba II √

Jumlah 15 1

Tabel 3.10 menunjukkan bahwa Desa Banano tidak mencapai

UCI pada kegiatan imunisasi rutin tahun 2011. Total persentase

desa UCI Puskesmas Uekuli adalah 93,8%, persentase ini

menunjukkan bahwa cakupan desa UCI Puskesmas Uekuli

Page 81: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 81

mencapai target yang telah ditentukan melalui GAIN UCI.

(Selengkapnya lihat lampiran)

j. Puskesmas Tombiano

Tabel 3.11Desa UCI Puskesmas Tombiano

No Nama Desa UCI Non Uci

1 Nggawia √

2 Tombiano √

3 Tatari √

4 Kabalo √

5 Tanamawau √

6 Malewa √

7 Mawomba √

Jumlah 6 1

Tabel 3.11 menunjukkan bahwa Desa Tatari tidak mencapai

UCI pada kegiatan imunisasi rutin tahun 2011. Total persentase

desa UCI Puskesmas Tombiano adalah 85,7%, persentase ini

menunjukkan bahwa cakupan desa UCI Puskesmas Tombiano

mencapai target yang telah ditentukan melalui GAIN UCI.

(Selengkapnya lihat lampiran)

Page 82: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 82

k. Puskesmas Matako

Tabel 3.12Desa UCI Puskesmas Matako

No Nama Desa UCI Non Uci

1 Malei Tojo √2 Matako √3 Bambalo √4 Galuga √5 Toliba √6 Ujung Tibu √

Jumlah 6 0

Tabel 3.12 menunjukkan bahwa seluruh desa di wilayah

Puskesmas Matako telah mencapai UCI (100%). Persentase ini

menunjukkan bahwa cakupan desa UCI Puskesmas Matako

telah mencapai target yang telah ditentukan melalui GAIN

UCI. (Selengkapnya lihat lampiran)

l. Puskesmas Pasokan

Tabel 3.13Desa UCI Puskesmas Pasokan

No Nama Desa UCI Non Uci

1 Pasokan √2 Kondongan √3 Tingki √4 Katogop √5 Biga √6 Malapo √7 Salinggoha √

Jumlah 6 1

Page 83: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 83

Tabel 3.13 menunjukkan bahwa Desa Kondongan tidak

mencapai UCI pada kegiatan imunisasi rutin tahun 2011. Total

persentase desa UCI Puskesmas Pasokan adalah 85,7%,

persentase ini menunjukkan bahwa cakupan desa UCI

Puskesmas Pasokan mencapai target yang telah ditentukan

melalui GAIN UCI. (Selengkapnya lihat lampiran)

m. Puskesmas Tete

Tabel 3.14Desa UCI Puskesmas Tete

No Nama Desa UCI Non Uci

1 Pusungi √2 Tete A √3 Tete B √4 Uebone √5 Mantangisi √6 Bantuga √7 Urundaka √8 Borone √9 Balanggala √10 Tampabatu √11 Sabo √12 Longge √13 Kaju Langko √

Jumlah 12 1

Tabel 3.14 menunjukkan bahwa Desa Balanggala tidak

mencapai UCI pada kegiatan imunisasi rutin tahun 2011. Total

persentase desa UCI Puskesmas Tete adalah 92,3%, persentase

Page 84: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 84

ini menunjukkan bahwa cakupan desa UCI Puskesmas Tete

mencapai target yang telah ditentukan melalui GAIN UCI.

(Selengkapnya lihat lampiran)

C. Capaian Imunisasi Rutin Wanita Usia Subur (WUS)

Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri

Clostridium tetani yang masuk melalui luka terbuka dan

menghasilkan racun yang kemudian menyerang sistem saraf pusat.

Bakteri ini secara umum terdapat ditanah, jadi ia bisa ditemukan

pada debu, pupuk, kotoran hewan,dan sampah. Tetanus ini

menyerang siapa saja, anak – anak juga orang dewasa. Bahkan

bayi baru lahir sekalipun, yang bisa berakibat fatal. Penyakit yang

menyerang bayi itu biasa disebut Tetanus neonatorum. Tetanus

biasanya menyerang bayi -bayi yang lahir ditempat yang tidak

bersih dan tidak menggunakan alat – alat persalianan yang steril.

atau juga riwayat dari ibu hamil yang mungkin terluka sebelum

melahirkan yang lukanya mengandung bakteri tetanus tersebut.

Salah satu pencegahan terkena penyakit ini, bumil haruslah

menjaga kebersihan dan melahirkan ditolong oleh tenaga

kesehatan yang profesional. dan yang penting juga Bumil harus di

imunisasi. Perlu ibu ketahui imunisasi TT adalah proses membangun

kekebalan sebagai pencegahan terahadap infeksi tetanus. Dimana

imunisasi tersebut bisa diberikan pada bumil pada trimester I s/d

trimester III.

Page 85: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 85

Adapun manfaat imunisasi TT ibu hamil adalah bisa melindungi

bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum dan melindungi

ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka.

Di Indonesia, kematian bayi baru lahir akibat penyakit Tetanus

Neonatorum (TN) menduduki peringkat ke 3 dengan proporsi 10%

(Survei Kesehatan Rumah Tangga, 2001). Kekebalan tidak timbul

setelah terkena penyakit tetanus, tetapi hanya dapat diperoleh

melalui kekebalan buatan, secara pasif dengan suntikan anti

tetanus serum, dan secara aktif dengan pemberian suntikan tetanus

toxoid (TT).

Upaya pemberian imunisasi TT dimulai sejak bayi melalui

upaya pencapaian Universal Child Immunization (UCI) dan imunisasi

anak sekolah pada kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

Pemberian imunisasi pada Wanita Usia Subur (WUS), termasuk calon

pengantin dan ibu hamil, merupakan upaya terobosan yang lebih

sulit dan mahal. Upaya ini bertujuan untuk melindungi bayi yang

akan dilahirkan dari penyakit tetanus.

Maternal Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan

komitmen global yang didukung oleh UNICEF dan WHO dengan

mengajak seluruh dunia untuk mengeliminasi TN pada tahun 2000.

Pada tahun 2008 UNICEF-WHO meluncurkan upaya kesepakatan

untuk mencapai Eliminasi MNT Global pada tahun 2012. Upaya ini

menyatukan gerakan global untuk menurunkan angka kematian

neonatal akibat tetanus.

Page 86: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 86

Eliminasi TN dicapai bila jumlah bila jumlah kasus TN <1 per

1000 kelahiran hidup. Secara operasional, status ini dapat diukur

dengan unit terkecilnya pada kabupaten/kota dengan indikator

penilaian cakupan imunisasi TT2+ pada ibu hamil dan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan. Tiap kabupaten yang telah

mencapai eliminasi harus mempertahankan status tersebut dan

berusaha melakukan percepatan tercapainya status T5 bagi seluruh

WUS.

Tabel 3.15Nilai status Imunisasi TT

No Hasil Penapisan Nilai Status Imunisasi

1 DPT 3x 2 T2

2 DT kls 1 SD 1x 1 T3

3 TT kls 2 SD 1x 1 T4

4 TT kls 3 SD 1x 1 T5

Page 87: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 87

Berikut grafik capaian imunisasi TT1 s/d TT5 periode Januari –

Desember tahun 2011.

Grafik 53

Grafik 53 menunjukkan bahwa Puskesmas Tete memberikan vaksinasi

TT1 pada WUS dengan cakupan tertinggi yaitu 331 WUS. Sedangkan

cakupan terendah adalah Puskesmas Tombiano.

Grafik 54

0

50

100

150

200

250

300

350

177 172

0

50

100

150

200

250

300

100

163

Cakupan TT2 Pada Wanita Usia Subur (WUS)Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una

Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 87

Berikut grafik capaian imunisasi TT1 s/d TT5 periode Januari –

Desember tahun 2011.

Grafik 53

Grafik 53 menunjukkan bahwa Puskesmas Tete memberikan vaksinasi

TT1 pada WUS dengan cakupan tertinggi yaitu 331 WUS. Sedangkan

cakupan terendah adalah Puskesmas Tombiano.

Grafik 54

172

75 90

331

85

215 201

133

195

32

Cakupan TT1 Pada Wanita Usia Subur (WUS)Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una

Tahun 2011

5982

285

77

154 156

124

213

34

Cakupan TT2 Pada Wanita Usia Subur (WUS)Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una

Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 87

Berikut grafik capaian imunisasi TT1 s/d TT5 periode Januari –

Desember tahun 2011.

Grafik 53

Grafik 53 menunjukkan bahwa Puskesmas Tete memberikan vaksinasi

TT1 pada WUS dengan cakupan tertinggi yaitu 331 WUS. Sedangkan

cakupan terendah adalah Puskesmas Tombiano.

Grafik 54

320

55

34

1

37

Cakupan TT2 Pada Wanita Usia Subur (WUS)Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una

Tahun 2011

Page 88: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 88

Grafik 54 menunjukkan bahwa Puskesmas Tete memberikan vaksinasi

TT2 pada WUS dengan cakupan tertinggi yaitu 285 WUS. Sedangkan

cakupan terendah adalah Puskesmas Tombiano.

Grafik 55

Grafik 55 menunjukkan bahwa Puskesmas Popolii memberikan

vaksinasi TT3 pada WUS dengan cakupan tertinggi yaitu 47 WUS.

Sedangkan 8 puskesmas tidak melakukan sama sekali pemberian

vaksinasi TT3 pada WUS.

05

101520253035404550

0 0

15

Cakupan TT3 Pada Wanita Usia Subur (WUS)Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una

Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 88

Grafik 54 menunjukkan bahwa Puskesmas Tete memberikan vaksinasi

TT2 pada WUS dengan cakupan tertinggi yaitu 285 WUS. Sedangkan

cakupan terendah adalah Puskesmas Tombiano.

Grafik 55

Grafik 55 menunjukkan bahwa Puskesmas Popolii memberikan

vaksinasi TT3 pada WUS dengan cakupan tertinggi yaitu 47 WUS.

Sedangkan 8 puskesmas tidak melakukan sama sekali pemberian

vaksinasi TT3 pada WUS.

15

47 46

0 0 0 0 0

7

Cakupan TT3 Pada Wanita Usia Subur (WUS)Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una

Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 88

Grafik 54 menunjukkan bahwa Puskesmas Tete memberikan vaksinasi

TT2 pada WUS dengan cakupan tertinggi yaitu 285 WUS. Sedangkan

cakupan terendah adalah Puskesmas Tombiano.

Grafik 55

Grafik 55 menunjukkan bahwa Puskesmas Popolii memberikan

vaksinasi TT3 pada WUS dengan cakupan tertinggi yaitu 47 WUS.

Sedangkan 8 puskesmas tidak melakukan sama sekali pemberian

vaksinasi TT3 pada WUS.

7

0

8

Page 89: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 89

Grafik 56

Grafik 56 menunjukkan bahwa hanya 3 Puskesmas yang

melaksanakan imunisasi TT4 pada WUS yaitu Puskesmas Tete,

Puskesmas Tombiano, dan Puskesmas Pasokan. Sedangkan 10

puskesmas tidak melakukan sama sekali pemberian vaksinasi TT4

pada WUS.

Grafik 57

0

2

4

6

8

10

12

14

0 0

Cakupan TT4 Pada Wanita Usia Subur (WUS)Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una

Tahun 2011

00.20.40.60.8

11.21.41.61.8

2

0 0

Cakupan TT5 Pada Wanita Usia Subur (WUS)Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una

Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 89

Grafik 56

Grafik 56 menunjukkan bahwa hanya 3 Puskesmas yang

melaksanakan imunisasi TT4 pada WUS yaitu Puskesmas Tete,

Puskesmas Tombiano, dan Puskesmas Pasokan. Sedangkan 10

puskesmas tidak melakukan sama sekali pemberian vaksinasi TT4

pada WUS.

Grafik 57

0 0

14

0 0 0 0 0 0

Cakupan TT4 Pada Wanita Usia Subur (WUS)Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una

Tahun 2011

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Cakupan TT5 Pada Wanita Usia Subur (WUS)Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una

Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 89

Grafik 56

Grafik 56 menunjukkan bahwa hanya 3 Puskesmas yang

melaksanakan imunisasi TT4 pada WUS yaitu Puskesmas Tete,

Puskesmas Tombiano, dan Puskesmas Pasokan. Sedangkan 10

puskesmas tidak melakukan sama sekali pemberian vaksinasi TT4

pada WUS.

Grafik 57

0

43

0 0

2

Page 90: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 90

Grafik 57 menunjukkan bahwa hanya Puskesmas Pasokan yang

melaksanakan imunisasi TT4 pada WUS. Sedangkan 12 puskesmas

tidak melakukan sama sekali pemberian vaksinasi TT4 pada WUS.

D. Capaian Imunisasi Rutin BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)

Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) bertujuan untuk

memberikan perlindungan bagi anak-anak usia sekolah dasar

terhadap penyakit campak, difteri dan tetanus.

Beberapa bulan yang lalu pada beberapa daerah di

Indonesia terserang kembali wabah penyakit difteri dan campak.

Seperti kasus peningkatan kasus infeksi difteri di Jawa Timur

berdasarkan laporan sampai dengan tanggal 8 Desember 2011

terjadi 560 kasus klinis difteri dengan 13 kematian. Kasus difteri ini

sudah menyebar ke beberapa daerah lain di Indonesia. Penyakit-

penyakit yang kembali mewabah ini (emerging diseases)

merupakan penyakit yang angka kejadiannya memiliki

kecenderungan untuk meningkat dalam waktu dekat dan area

geografis penyebarannya meluas. Selain itu, termasuk juga penyakit

yang mencuat kembali (reemerging diseases), yaitu penyakit

meningkat kembali setelah sebelumnya mengalami penurunan

angka kejadian yang signifikan.

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah melalui

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sejak tahun 1984 telah

mulai melaksanakan program imunisasi pada anak sekolah. Program

Page 91: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 91

ini kemudian dikenal dengan istilah Bulan Imunisasi Anak Sekolah

(BIAS) yang diresmikan pada 14 November 1987 melalui Surat

Keputusan bersama dari Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri.

Penyelenggaraan BIAS ini berdasarkan Keputusan Menteri

Kesehatan RI nomor 1059/Menkes/SK/IX/2004 dan mengacu pada

himbauan UNICEF, WHO dan UNFPA tahun 1999 untuk mencapai

target Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (MNTE) pada tahun

2005 di negara berkembang (insiden dibawah 1 per 1.000 kelahiran

hidup dalam satu tahun). BIAS adalah salah satu bentuk kegiatan

operasional dari imunisasi lanjutan pada anak sekolah yang

dilaksanakan pada bulan tertentu setiap tahunnya dengan sasaran

seluruh anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) atau sederajat (MI/SDLB)

kelas 1, 2, dan 3 di seluruh Indonesia.

Imunisasi lanjutan sendiri adalah imunisasi ulangan yang

ditujukan untuk mempertahankan tingkat kekebalan diatas ambang

perlindungan atau memperpanjang masa perlindungan. Imunisasi

yang diberikan berupa vaksin Difteri Tetanus (DT) dan Vaksin

Campak untuk anak kelas 1 SD atau sederajat (MI/SDLB) serta vaksin

Tetanus Toksoid (TT) pada anak kelas 2 atau 3 SD atau sederajat

(MI/SDLB). Pada tahun 2011, secara nasional imunisasi vaksin TT untuk

kelas 2 dan kelas 3 SD atau sederajat (MI/SDLB) ditambah dengan

Antigen difteri (vaksin Td). Pemberian imunisasi ini sebagai booster

untuk mengantisipasi terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri.

Page 92: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 92

Perubahan pemberian imunisasi dari vaksin TT ditambah dengan

vaksin Td ini sejalan dengan rekomendasi dari Komite Ahli Penasehat

Imunisasi Nasional atau Indonesia Technical Advisory Group on

Immunization. Hal ini disebabkan adanya perubahan trend kasus

infeksi difteri pada usia anak sekolah dan remaja.

Pemberian imunisasi bagi para anak usia SD atau sederajat

(MI/SDLB) ini merupakan komitmen pemerintah khususnya

Kementerian Kesehatan dalam upaya meningkatkan kualitas

sumber daya manusia melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Selain itu, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 1059/MENKES/SK/IX/2004 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Imunisasi bahwa imunisasi sebagai salah satu

upaya preventif untuk mencegah penyakit melalui pemberian

kekebalan tubuh harus dilaksanakan secara terus menerus,

menyeluruh, dan dilaksanakan sesuai standar sehingga mampu

memberikan perlindungan kesehatan dan memutus mata rantai

penularan.

Berikut grafik capaian hasil pelaksanaan imunisasi pada anak

sekolah dasar kelas 1 s/d kelas 3 Kabupaten Tojo Una Una tahun

2011:

Page 93: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 93

Grafik 58

Diagram 58 menunjukkan bahwa Puskesmas Ampana Barat Tidak

melakukan vaksinasi DT pada anak sekolah dasar kelas 1.

Sedangkan 4 puskesmas tidak memenuhi target yaitu Puskesmas

Matako (88,9%), Puskesmas Ampana Timur (84,6%), Puskesmas

Pasokan (85,9%), dan Puskesmas Marowo (59,3%). Puskesmas

dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Uekuli (100%) dan

Puskesmas Tombiano (100%).

93.8 90.3 88.9 91.7 89.584.6

98.1

85.994.6

59.3

100.0

0.0

100.0

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

Cakupan Imunisasi DT Program BIASDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una

Tahun 2011

Target 90%

Page 94: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 94

Grafik 59

Diagram 59 menunjukkan bahwa Puskesmas Ampana Barat Tidak

melakukan vaksinasi Campak pada anak sekolah dasar kelas 1.

Sedangkan 6 puskesmas tidak memenuhi target yaitu Puskesmas

Matako (88,9%), Puskesmas Dataran Bulan (89,5%), Puskesmas

Ampana Timur (73,1%), Puskesmas Lebiti (81,4%), Puskesmas Pasokan

(89,3%), dan Puskesmas Marowo (59,3%). Puskesmas dengan

capaian tertinggi adalah Puskesmas Uekuli (100%) dan Puskesmas

Tombiano (100%).

97.090.3 88.9 91.7 89.5

73.181.4

89.3100.0

66.7

100.0

0.0

100.0

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

Cakupan Imunisasi Campak Program BIASDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una

Tahun 2011

Target

Page 95: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 95

Grafik 60

Diagram 60 menunjukkan bahwa Puskesmas Uekuli dan Puskesmas

Ampana Barat Tidak melakukan vaksinasi TT pada anak sekolah

dasar kelas 2. Sedangkan 4 puskesmas tidak memenuhi target yaitu

Puskesmas Dataran Bulan (79,6%), Puskesmas Ampana Timur (79,3%),

Puskesmas Marowo (76,3%) dan Puskesmas Tombiano (56,0%).

Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Uekuli

(100%).

93.6 91.8 94.6

0.0

79.6 79.3

97.491.9 96.3

76.3

100.0

0.0

56.0

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

Cakupan Imunisasi TT Kelas 2 SD Program BIASDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una

Tahun 2011

Target

Page 96: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 96

Grafik 61

Diagram 61 menunjukkan bahwa Puskesmas Dolong dan Puskesmas

Ampana Barat Tidak melakukan vaksinasi TT pada anak sekolah

dasar kelas 3. Sedangkan 4 puskesmas tidak memenuhi target yaitu

Puskesmas Ampana Timur (85,6%), Puskesmas Lebiti (88,2%),

Puskesmas Marowo (65,9%) dan Puskesmas Tombiano (41,8%).

Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Uekuli

(100%).

E. Kendala Pelayanan Imunisasi Rutin Tahun 2011

1. Pembiayaan

Program imunisasi merupakan program dengan sasaran yang

banyak dan wilayah kerja yang luas serta mempunyai resiko yang

sangat tinggi. Akan tetapi, tidak ditunjang dengan pembiayaan

94.4 92.4 94.5

0.0

90.1 85.6 88.2 92.4 94.8

65.9

100.0

0.0

41.8

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

Cakupan Imunisasi TT Kelas 3 SD Program BIASDinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una

Tahun 2011

Target

Page 97: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 97

yang memadai, dimana setiap posyandu hanya dianggarkan

Rp. 50.000,- dengan beban kerja yang sangat besar.

2. Sarana

Kelengkapan dan ketepatan laporan pada program imunisasi

sangatlah penting sebagai bahan masukan untuk melakukan

intervensi secara cepat apabila ada desa yang tidak mencapai

target yang dapat menimbulkan terjadinya kasus penyakit PD3I

yang berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB). Akan tetapi, fakta

dilapangan masih banyak puskesmas yang terlambat

mengirimkan laporan bulanan ke dinas kesehatan, sehingga

intervensi yang dilakukan tidak maksimal. Hal ini dikarenakan

kurangnya sarana pendukung (komputer/laptop) dalam hal

menginput laporan di tingkat puskesmas, dimana sarana yang

digunakan merupakan sarana umum puskesmas.

3. Sumber Daya

Salah satu faktor pendukung kelancaran pelayanan imunisasi

rutin dilapangan dan meminimalisir angka kejadian KIPI (Kejadian

Ikutan Pasca Imunisasi) adalah dukungan sumber daya yang

memadai. Akan tetapi masih banyak petugas imunisasi

puskesmas yang belum terlatih, dan petugas imunisasi yang

merangkap sebagai pengelola cold chain (pengatur vaksin),

sehingga pelayanan tidak maksimal.

Page 98: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 98

F. Jumlah Anggaran dan Realisasi Anggaran

Pada tahun 2011 pemerintah daerah Kabupaten Tojo Una Una

menganggarkan program pelayanan imunisasi rutin sesuai yang

tertuang pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) adalah Rp.

184.070.000,- dan Pertemuan Rakon dan Penguatan Informasi

Pelaporan Program Imunisasi adalah Rp. 16.256.000,-. Berikut daftar

jumlah anggaran dan realisasi anggaran program imunisasi tahun

2011.

Tabel 3.15Jumlah Anggaran dan Realisasi Anggaran

Program ImunisasiTahun 2011

Tabel 3.15 menunjukkan bahwa penggunaan anggaran pada program

pelayanan imunisasi rutin dapat diserap secara maksimal, hal ini

ditandai dengan jumlah sisa anggaran yang tidak terealisasi di bawah

10% dari total anggaran.

NO PROGRAM JUMLAHANGGARAN

REALISASIANGGARAN SISA PERSENTASE

(%)

1 PELAYANAN IMUNISASI RUTIN 184.070.500Rp 184.030.500Rp 40.000Rp 99,98Belanja Bahan Bakar Minyak / Gas 12.960.500Rp 12.960.500Rp - 100,0

Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 157.790.000Rp 157.750.000Rp 40.000Rp 99,97

Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 13.320.000Rp 13.320.000Rp - 100,0

2PERTEMUAN RAKON DAN PENGUATANINFORMASI PELAPORAN PROGRAMIMUNISASI

16.256.000Rp 14.930.500Rp 1.325.500Rp 91,85

Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 1.650.000Rp 1.650.000Rp -Rp 100,0

Honorarium Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber 1.500.000Rp 1.050.000Rp 450.000Rp 70,0

Belanja ATK 168.000Rp 168.000Rp -Rp 100,0

Belanja Dokumentasi dan Dekorasi 500.000Rp 500.000Rp -Rp 100,0

Belanja Penggandaan 400.000Rp 400.000Rp -Rp 100,0

Belanja Sewa Ruang Rapat/Pertemuan 1.000.000Rp 1.000.000Rp -Rp 100,0

Belanja Makan dan Minum Kegiatan 1.500.000Rp 1.500.000Rp -Rp 100,0

Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 9.538.000Rp 8.662.500Rp 875.500Rp 90,8

Page 99: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 99

BAB IV

KEGIATAN IMUNISASI TAMBAHAN TAHUN 2011

A. Kampanye Campak dan Polio

1. Latar Belakang

Campak dan polio adalah penyakit yang sangat potensial

untuk menimbulkan wabah. Penyakit ini dapat dicegah dengan

pemberian imunisasi campak. Sebelum imunisasi campak dan

polio dipergunakan secara luas di dunia banyak anak terinfeksi

campak dan polio. Kasus-kasus tersebut akan diperburuk dengan

gizi buruk sehingga dapat meningkatkan angka kematian karena

campak. Indonesia adalah negara keempat terbesar

penduduknya di dunia yang memiliki angka kesakitan campak

sekitar 1 juta pertahun dengan 30.000 kematian, yang

menyebabkan Indonesia menjadi salah satu dari 47 negara

prioritas yang di identifikasi oleh WHO dan UNICEF untuk

melaksanakan akselerasi danmenjaga kesinambungan dari

reduksi campak. Strategi untuk kegiatan ini adalah cakupan rutin

yang tinggi (> 90%) di setiap kabupaten/kota serta memastikan

semua anak mendapatkan kesempatan kedua untuk imunisasi

campak.

Program imunisasi campak di Indonesia telah dimulai sejak

tahun 1984 dengan kebijakan memberikan 1 dosis pada bayi usia

Page 100: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 100

9 bulan. Saat ini strategi pengendalian campak di Indonesia

adalah :

a. Imunisasi rutin :

1) Bayi usia 9 bulan (dosis pertama)

2) Kegiatan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) pada anak

kelas 1 sekolah dasar (dosis kedua)

b. Imunisasi tambahan berupa Crash Program Campak pada

anak balita dan Catch Up Campaign pada anak sekolah

dasar di daerah risti

c. Penguatan surveilans campak

d. Memperbaiki manajemen kasus melalui pemberian vitamin A

dan antibiotika.

Pada tahun 2005 sampai 2007 lebih dari 31 juta anak usia 6

bulan sampai 12 tahun di Indonesia telah mendapat imunisasi

campak kedua melalui kampanye campak yang dilaksanakan

dalam 5 phase. Dari laporan kampanye campak ini didapatkan

294 kabupten/kota (67%) mencapai target cakupan diatas 90%,

102 kabupaten/kota (23%) mencapai cakupan 80-90% dan 442

kabupaten/kota (10%) dengan cakupan < 80%. Kampanye ini

dilaksanakan terintegrasi dengan imunisasi polio. Sesuai dengan

strategi pengendalian campak, sesudah pelaksanaan kampanye

(imunisasi tambahan) seharusnya diikuti dengan cakupan

imunisasi rutin yang tinggi dan merata pada dosis pertama

maupun dosis kedua sehingga tidak ada lagi populasi yang

Page 101: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 101

rentan campak. Berdasarkan laporan cakupan imunisasi rutin dan

hasil survei menunjukkan cakupan campak di tingkat nasional

belum mencapai target (90%) sesuai dengan target MDGs.

Cakupan imunisasi rutin campak pada bayi dan BIAS (bulan

imunisasi anak sekolah) di beberapa provinsi cakupannya rendah

sehingga memerlukan upaya khusus.

Laporan AFP tahun 2006 sampai 2009 menunjukkan bahwa

persentase penderita yang tidak menerima imunisasi polio dan

imunisasi polio tidak lengkap cenderung meningkat. Kondisi ini

memerlukan kewaspadaan dan adanya upaya untuk mencegah

kemungkinan berulangnya KLB polio di Indonesia.

Pada awal tahun 2009 Depkes bersama-sama dengan

WHO dan UNICEF melakukan kajian terhadap laporan cakupan

imunisasi rutin, imunisasi tambahan, dan survey cakupan yang

berkaitan dengan cakupan imunisasi serta data surveilans

campak dan polio. Berdasarkan kajian tersebut dipandang perlu

melakukan pemberian imunisasi tambahan campak pada anak

usia 9-59 bulan untuk pengendalian penyakit campak yang

disertai dengan pemberian imunisasi tambahan polio pada anak

usia 0-59 bulan untuk pengendalian penyakit polio di Indonesia.

Imunisasi tambahan ini dilaksanakan secara bertahap, sesuai

dengan kondisi epidemiologi campak di daerah masing-masing

dan juga pelaksanaan kampanye campak sebelumnya.

Page 102: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 102

B. Situasi Epidemiologi Penyakit Campak dan Polio di Indonesia

Menurut data surveilans kasus campak tahun 2007 adalah

18.488 kasus dimana 84% diantaranya adalah anak yang tidak

terimunisasi dan 44% kasus adalah anak dengan usia di bawah lima

tahun. Pada tahun 2008 terdapat 14.148 kasus campak dimana 78%

diantaranya adalah anak yang belum mendapat imunisasi dan 41%

anak dengan usia di bawah lima tahun. Data surveilans juga

menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara cakupan

imunisasi yang tinggi dengan rendahnya kasus campak. Hal ini

dibuktikan, pada tahun 2008 dari 367 spesimen kasus tersangka

campak di Provinsi DIY hanya satu yang positif campak, begitu juga

di Bali dari 17 spesimen tidak ada satupun yang positif.

Indonesia sudah mulai melakukan penguatan surveilans

campak sejak tahun 2007 dengan kinerja yang cukup baik

dibeberapa provinsi walaupun di beberapa daerah masih

ditemukan laporan insiden campak yang rendah dan tidak ada

laporan KLB. Tahun 2008 surveilans campak berbasis kasus (case

based surveilance) dimulai di Provinsi Bali dan DIY, dan selanjutnya

akan diperluas ke 10 provinsi lain pada tahun 2009.

C. Kebijakan Reduksi Campak dan Eradikasi Polio

Kebijakan reduksi campak di Indonesia diarahkan untuk

menghilangkan kelompok rawan (susceptible) campak khususnya

usia balita & usia sekolah. Untuk menghilangkan kelompok rawan di

Page 103: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 103

usia balita dilaksanakan crash program campak di desa risti (risiko

tinggi) campak dan dilanjutkan dengan imunisasi rutin, sweeping

dan BLF. Sedangkan untuk menghilangkan kelompok rawan di usia

sekolah dilakukan catch-up campaign campak di sekolah dasar

(kelas 1 s/d 6) yang dilanjutkan dengan BIAS campak di kelas 1 SD

pada tahun berikutnya.

Pengertian eradikasi polio adalah apabila tidak ditemukan

virus polio liar indigenous selama tiga tahun berturut-turut di suatu

region yang dibuktikan dengan surveilans AFP yang sesuai dengan

standar sertifikasi. Strategi dalam eradikasi polio yaitu:

1. Imunisasi yang meliputi peningkatan imunisasi rutin polio, dan

imunisasi tambahan (PIN dan Mop-up)

2. Mempertahankan AFP rate ≥ 2/100.000 pada anak < 15 tahun.

3. Pengambilan specimen yang adekuat dan tepat waktu pada

semua kasus AFP, dan

4. Peningkatan kemampuan laboratorium di Badan Litbangkes untuk

sequensing virus polio.

D. Sasaran

Sasaran polio tambahan adalah semua anak pada anak usia 0 - 59

bulan dan sasaran campak tambahan dan vitamin A adalah semua

anak usia 9 - 59 bulan, termasuk anak usia taman kanak-kanak.

Page 104: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 104

E. Hasil Kegiatan Pelaksanaan Kampanye Campak dan Polio

1. Sasaran

Tabel 4.1Sasaran Kampanye Campak dan Polio

Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Polio (0-59) bln Campak (9-59) bln

Pasokan 660 561Dolong 498 423Popolii 827 703Lebiti 1.032 877Wakai 1.344 1.142Ampana Barat 2.456 2.088Ampana Timur 1.795 1.526Tete 541 460Dataran Bulan 659 560Marowo 1.674 1.423Uekuli 1.645 1.398Tombiano 763 649Matako 1.346 1.144Kabupaten 15.240 12.954

SasaranPuskesmas

Page 105: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 105

2. Capaian Kampanye Campak

Grafik 62

Grafik 62 menunjukkan bahwa ada 2 puskesmas yang tidak

memenuhi target pada pemberian vaksinasi campak yaitu

Puskesmas Dolong (81,7%) dan Puskesmas Wakai (81,8%.

Sedangkan capaian tertinggi adalah Puskesmas Tete (133,5%).

3. Capaian Kampanye Polio

Grafik 63

99.7

81.7

114.2 115.9

81.8

110.0 108.5

133.5

105.3111.7

101.4 97.7

112.6 108.6

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

140.0

160.0

Hasil Kegiatan Kampanye Campak dan Polio (Antigen Campak)Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 95%

90.7

78.2

95.7107.6

130.1139.0

105.5

89.1

121.2

105.9 103.9 105.7 106.3 106.5

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

140.0

160.0

Hasil Kegiatan Kampanye Campak dan Polio (Antigen Polio)Kabupaten Tojo Una UnaTahun 2011

Target 95%

Page 106: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 106

Grafik 63 menunjukkan bahwa ada 3 puskesmas yang tidak

memenuhi target pada pemberian vaksinasi polio yaitu

Puskesmas Pasokan (90,7%) dan Puskesmas Dolong (78,2%), dan

Puskesmas Tete (89,1%). Sedangkan capaian tertinggi adalah

Puskesmas Ampana Barat (139,0%).

Page 107: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 107

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Imunisasi adalah upaya preventif terhadap berbagai jenis

penyakit yang umumnya menyerang pada anak-anak, upaya

imunisasi sangat cost-effective mengingat beberapa jenis penyakit

dapat dicegah dengan melakukan imunisasi. Pada tahun 2011

Kabupaten Tojo Una Una telah berhasil melaksanakan kegiatan

imunisasi dengan mencapai target (82%) yang telah ditetapkan oleh

kementerian kesehatan RI melalui Gerakan Akselerasi Imunisasi

Nasional Universal Child Imunization (GAIN UCI).

B. Saran

1. Pemerintah Daerah

Dukungan dari pemerintah daerah terhadap pelaksanaan

program imunisasi menjadi salah satu faktor penting suksesnya

program imunisasi di Kabupaten Tojo Una Una. Oleh karena itu,

kami mengharapkan kepada pemerintah daerah lebih

meningkatkan alokasi anggaran program imunisasi secara

maksimal agar kendala-kendala yang terjadi dapat diminimalisir

sehingga tujuan nasional terhadap target imunisasi 100% desa

UCI dan 90% balita mendapatkan imunisasi secara lengkap di

tahun 2014 dapat tercapai.

Page 108: Profil Imunisasi Tahun 2011

Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011 108

2. Puskesmas

Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan. Oleh

karena itu, penjaringan terhadap sasaran imunisasi perlu

diperketat guna menghindari terjadinya kasus yang dapat

memicu KLB penyakit PD3I.

3. Masyarakat

Masyarakat merupakan sasaran utama program imunisasi,

suksesnya program imunisasi tergantung dari partisipasi

masyarakat mengikuti kegiatan program imunisasi baik di

posyandu atau ditempat pelayanan kesehatan lainnya. Oleh

karena itu, diharapkan agar partisipasi masyarakat terhadap

program imunisasi perlu ditingkatkan, guna meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat itu sendiri.