profil bnn.docx

14
Jl. MT.Haryono No 11 Cawang Jakarta Timur BADAN NARKOTIKA NASIONAL

Upload: atiehituada

Post on 16-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

A. DASAR PELAKSANAAN PROGRAM P4GNPerkembangan Penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba yang melanda dunia berimbas juga ke tanah air dan perkembangannya begitu pesat sehingga sangat mengkhawatirkan, dan narkoba sudah menyebar sampai ke pelosok pedesaan serta telah mengorbankan ribuan bahkan jutaan jiwa anak bangsa akibat terjerat narkoba. Berdasarkan data yang ada di BNN, tidak satu Kabupaten/Kota di Indonesia yang menyatakan bebas dari masalah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan BNN bekerjasama dengan Puslitkes UI Tahun 2014, tentang Survei Nasional Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia, diketahui bahwa angka prevalensi penyalahguna Narkoba di Indonesia telah mencapai 2,18% atau sekitar 4.022.702 orang dari total populasi penduduk (berusia 10 - 59 tahun). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya penurunan prevalensi penyalahguna narkoba di Indonesia dari 2,23% pada tahun 2011 menjadi 2,18% pada tahun 2014. Hal ini menunjukkan keberhasilan pelaksanaan program P4GN yang telah dilaksanakan selama ini. Saat ini di Indonesia ditemukan 35 (tiga puluh lima) zat baru yang mengandung Narkoba dan belum diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.Dengan kondisi tersebut di atas, BNN sebagai sebagai lembaga yang menangani penanggulangan narkoba ditanah air, dituntut untuk semakin gigih melakukan berbagai upaya strategis untuk menggerakkan partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat, bangsa dan negara dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran gelap Narkoba (P4GN). Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah penguatan kelembagaan BNN sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Strategi yang dilakukan oleh BNN dalam upaya perlawanan terhadap kejahatan narkoba yaitu dengan Pencegahan, Pemberdayaan Masyarakat, Rehabilitasi, Pemberantasan serta Hukum dan Kerjasama. Pencegahan melalui Diseminasi Informasi dan Advokasi, Pemberdayaan Masyarakat melalui Pemberdayaan Alternative dan Peningkatan Peranserta Masyarakat, Rehabilitasi melalui Penguatan Lembaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah, Komponen Masyarakat dan melakukan pembinaan Pascarehabilitasi, Pemberantasan melalui pelaksanaan Intelijen berbasis Teknologi, penyidikan jaringan peredaran gelap narkotika alami, penyidikan jaringan peredaran gelap narkotika sintetis, penyidikan jaringan peredaran gelap psikotropika dan prekursor, pelaksanaan interdiksi wilayah udara, laut, darat dan lintas darat, pelaksanaan penindakan dan pengejaran serta perawatan tahanan, barang bukti, penyidikan dan pengelolaan aset serta bidang Hukum dan Kerjasama melalui peningkatan kerja sama baik dalam negeri maupun luar negeri serta melaksanakan penataan produk hukum dan pelayanan bantuan hukum.Disamping diperkuat dengan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden, untuk melibatkan seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaan program P4GN, didukung dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Kebijakan dan Strategi Nasional di Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (Jakstranas P4GN) Tahun 2011 2015. Inpres tersebut menugaskan kepada seluruh pimpinan kementerian/ lembaga/instansi pusat dan daerah, berperan serta melakukan program P4GN sesuai dengan fungsi yang ada pada kementerian/lembaga/instansi masing-masing.

B. PROFIL BNNKedudukan :Badan Narkotika Nasional yang selanjutnya dalam Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional disebut BNN adalah lembaga pemerintah non kementrian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui koordinasi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia. BNN dipimpin oleh Kepala.Tugas :1. Menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;2. Mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;3. Berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;4. Meningkatkan kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial pecandu Narkotika, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat;5. Memberdayakan masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;6. Memantau, mengarahkan dan meningkatkan kegiatan masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Psikotropika Narkotika;7. Melalui kerja sama bilateral dan multiteral, baik regional maupun internasional, guna mencegah dan memberantas peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;8. Mengembangkan laboratorium Narkotika dan Prekursor Narkotika;9. Melaksanakan administrasi penyelidikan dan penyidikan terhadap perkara penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika; dan10. Membuat laporan tahunan mengenai pelaksanaan tugas dan wewenang.

Selain tugas sebagaimana diatas, BNN juga bertugas menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap psikotropika, prekursor dan bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol.Fungsi :1. Penyusunan dan perumusan kebijakan nasional di bidang pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika dan prekursor serta bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol yang selanjutnya disingkat dengan P4GN.2. Penyusunan, perumusan dan penetapan norma, standar, kriteria dan prosedur P4GN.3. Penyusunan perencanaan, program dan anggaran BNN.4. Penyusunan dan perumusan kebijakan teknis pencegahan, pemberdayaan masyarakat, pemberantasan, rehabilitasi, hukum dan kerjasama di bidang P4GN.5. Pelaksanaan kebijakan nasional dan kebijakna teknis P4GN di bidang pencegahan, pemberdayaan masyarakat, pemberantasan, rehabilitasi, hukum dan kerjasama.6. Pelaksanaan pembinaan teknis di bidang P4GN kepada instansi vertikal di lingkungan BNN.7. Pengoordinasian instansi pemerintah terkait dan komponen masyarakat dalam rangka penyusunan dan perumusan serta pelaksanaan kebijakan nasional di bidang P4GN.8. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi di lingkungan BNN.9. Pelaksanaan fasilitasi dan pengkoordinasian wadah peran serta masyarakat.10. Pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika.11. Pelaksanaan pemutusan jaringan kejahatan terorganisasi di bidang narkotika, psikotropika dan prekursor serta bahan adiktif lainnya, kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol.12. Pengoordinasian instansi pemerintah terkait maupun komponen masarakat dalam pelaksanaan rehabilitasi dan penyatuan kembali ke dalam masyarakat serta perawatan lanjutan bagi penyalahguna dan/atau pecandu narkotika dan psikotropika serta bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol di tingkat pusat dan daerah.13. Pengkoordinasian peningkatan kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial pecandu narkotika dan psikotropika serta bahan adiktif lainnya, kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol yang diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat.14. Peningkatan kemampuan lembaga rehabilitasi penyalahguna dan/atau pecandu narkotika dan psikotropika serta bahan adiktif lainnya, kecuali bahan adiktif tembakau dan alkohol berbasis komunitas terapeutik atau metode lain yang telah teruji keberhasilannya.15. Pelaksanaan penyusunan, pengkajian dan perumusan peraturan perundang-undangan serta pemberian bantuan hukum di bidang P4GN.16. Pelaksanaan kerjasama nasional, regional dan internasional di bidang P4GN.17. Pelaksanaan pengawasan fungsional terhadap pelaksanaan P4GN di lingkungan BNN.18. Pelaksanaan koordinasi pengawasan fungsional instansi pemerintah terkait dan komponen masyarakat di bidang P4GN.19. Pelaksanaan penegakan disiplin, kode etik pegawai BNN dan kode etik profesi penyidik BNN.20. Pelaksanaan pendataan dan informasi nasional penelitian dan pengembangan, serta pendidikan dan pelatihan di bidang P4GN.21. Pelaksanaan pengujian narkotika, psikotropika dan prekursor serta bahan adiktif lainnya, kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol.22. Pengembangan laboratorium uji narkotika, psikotropika dan prekursor serta bahan adiktif lainnya, kecuali bahan adiktif tembakau dan alkohol.23. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan nasional di bidang P4GN.Kewenangan.Kewenangan BNN secara umum terlihat secara implisit pada tugasnya, namun kewenangan yang dikhususkan oleh undang-undang adalah tugas dalam melaksanakan pemberantasan jaringan sindikat Narkoba, BNN berwenang melakukan penyelidikan dan penyidikan.Struktur Organisasi.Struktur Organisasi sebagaimana disebut dalam Peraturan Presiden RI Nomor 23 tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional adalah sebagai berikut:1. Kepala BNN.2. Sekretariat Utama.3. Deputi Bidang Pencegahan.4. Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat.5. Deputi Bidang Pemberantasan.6. Deputi Bidang Rehabilitasi.7. Deputi Bidang Hukum dan Kerja Sama. 8. Inspektorat Utama.9. Instansi Vertikal.VisiMenjadi Lembaga Non Kementerian yang profesional dan mampu menggerakkan seluruh koponen masyarakat, bangsa dan negara Indonesia dalam melaksanakan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Bahan Adiktif Lainnya di Indonesia.Misi1. Menyusun kebijakan nasional P4GN2. Melaksanakan operasional P4GN sesuai bidang tugas dan kewenangannya.3. Mengkoordinasikan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekursor dan bahan adiktif lainnya (narkoba)4. Memonitor dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan nasional P4GN.5. Menyusun laporan pelaksanaan kebijakan nasional P4GN dan diserahkan kepada Presiden.

C. PROGRAM P4GN DEPUTI BIDANG PENCEGAHANDeputi Bidang Pencegahan adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BNN di bidang pencegahan, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BNN. Deputi Bidang pencegahan mempunyai tugas melaksanakan fungsi P4GN di bidang pencegahan.Deputi Bidang Pencegahan dipimpin oleh Deputi dan terdiri atas :a. Direktorat Desiminasi Informasib. Direktorat Advokasi

Dalam melaksanakan tugas, Deputi Bidang Pencegahan menyelenggarakan fungsi :1. Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan nasional dan kebiakan teknis P4GN di bidang pencegahan;2. Penyusunan dan perumusan norma, standar, kriteria, dan prosedur P4GN di bidang pencegahan;3. Pelaksanaan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dengan instansi pemerintah terkait dan komponen masyarakat dalam pelaksanaan P4GN di bidang pencegahan;4. Pembinaan teknis P4GN di bidang pencegahan kepada instansi vertikal di lingkungan BNN;5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kbijakan nasional P4GN bidang pencegahan.

D. BENTUK PROGRAM STRATEGIS KELEMBAGAANSelama periode 2010-2014 pelaksanaan peran dan fungsi deputi bidang Pencegahan telah diupayakan secara maksimal dan masih perlu ditingkatkan sesuai dengan harapan organisasi demi terjaminnya kinerja organisasi yang lebih baik dalam mendukung tugas utama BNN sebagai vocal point pelaksanaan fungsi P4GN.

Berikut Diagram rencana strategis kerjasama dengan instansi pemerintah lain :UPAYA OPTIMALISASI PERAN DEPUTI BIDANG PENCEGAHAN DALAM MENCEGAH PENYALAHGUNAAN PEREDARAN GELAP NARKOBA DI LINGKUNGAN KERJA

KETERLIBATAN AKTIF INSTANSI PEMERINTAH DALAM RENCANA AKSI SESUAI INPRES 12 TAHUN 2011PROGRAM P4GN YANG DAPAT DISINERGISKAN ANTAR INSTANSI PEMERINTAHOPTIMALISASI TINDAK LANJUT KOMITMEN INSTANSI PEMERINTAH PADA PROGRAM P4GN BAGI INST/MASYARAKAT

Gambaran diatas menjelaskan bahwa deputi bidang pencegahan sebagai unit yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan fungsi P4GN bidang pencegahan melalui saluran komunikasi, informasi, dan edukasi masih terus melakukan penguatan kelembagaan, agar pencapaian kinerja dapat ditingkatkan melalui koordinasi dan sinergitas lembaga

KOORDINASI DAN KERJASAMA 1. Agar Kementerian/lembaga dapat bekerjasama dengan BNN melalui penajaman sinergitas P4GN yang dapat diterapkan di lingkungan kerja, misalnya berupa regulasi adanya tes urine pada calon pegawai yang akan memasuki instansi maupun yang menjalani proses pendidikan serta calon pejabat yang baru menduduki posisi jabatan.

2. Agar Kementerian/lembaga dapat terlibat secara aktif dalam Rencana Aksi Nasional sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan lembaga masing-masing dan melaporkan pada BNN untuk dapat dimonitoring dan dievaluasi.3. Agar Kementerian/Lembaga juga memiliki perananan masing-masing terkait pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan kerja dan maupun di lingkungan masyarakat mensosialisasikan pencegahan penyalahgunaan narkoba sebagai bentuk partisipasi peran moral instansi pemerintah dalam upaya mewujudkan masyarakat bebas narkoba.4. Agar Kementerian/lembaga dapat menyampaikan pesan aksi pencegahan narkoba di lingkungan kerjanya, misalnya dengan leaflet maupun poster maupun diintegrasikan dengan produk/jasa yang menjadi bagian tugas dan tanggung jawab masing-masing kementerian/lembaga tersebut.5. Agar setiap pimpinan kementerian/lembaga dapat melakukan kerja sama yang dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman (MoU) dan/atau perjanjian kerjasama antara BNN dan instansi masing-masing 6. Kerjasama dilaksanakan untuk optimalisasi pencapaian target Rencana Aksi Nasional sesuai Inpres No 12 Tahun 2011

Pelaksanaan tugas dan kewenangan dalam pelaksanaan fungsi P4GN bidang pencegahan melibatkan beberapa instansi pemerintah lainnya. Pelaksanaan fungsi tersebut dengan menggandeng seluruh Kementerian/lembaga pemerintah untuk bersama-sama melaksanakan sinergitas program baik yang sudah ada maupun pembentukan kebijakan yang baru terkait P4GN. Berdasarkan tugas yang dilaksanakan tersebut maka diperlukan sinergitas dan koordinasi agar dlam melaksanakan tugas tidak terjadi tumpang tindih dan BNN sebagai vocal point tidak dapat melaksanakan tugas sendiri sehingga membutuhkan kerjasama dengan semua sektor sehingga membantu pelaksanaan tugas dan fungsi BNN sesuai dengan tujuan dan sasaran organisasi BNN.