profil bhutan

Upload: ichsanalquluby

Post on 15-Jul-2015

748 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BhutanA. Kondisi Geografis dan Demografi Bhutan adalah negara kecil yang indah dan strategis letaknya. Negara ini berbatasan dengan India di sebelah selatan dan Cina di sebelah utara. Pemandangan alamnya beragam, mulai dari dataran, dataran berpasir dan hutan lembah, sampai ke Gunung Himalaya yang curam dan berbatu. Bhutan memiliki luas 38.394 km2 dan menjadi salah satu benteng di bagian timur jajaran Pegunungan Himalaya dengan letak pada ketinggian 97 m sampai dengan 7.554 m di atas permukaan laut. Negara ini adalah termasuk wilayah landlock yang tidak memiliki daerah perairan laut. Karena kondisinya yang demikian, Bhutan kemudian dikenal dengan julukan Druk Yul yang artinya Land of the Thunder Dragon. Iklim di negara ini bervariasi yakni iklim tropis di dataran selatan, musim dingin yang sejuk dan musim panas yang panas di lembah pusat dan musim dingin di Himalaya. Berdasarkan kondisi alam yang bergunung-gunung pada ketinggian yang seperti itu, maka pemerintah Bhutan kemudian menetapkan 72,5 % adalah kawasan hutan, 7,7% lahan pertanian, 0,1% hortikultur, 3,9% lahan peternakan, pemukiman 0,1% dan sisanya 15,7% adalah kawasan tertutup es, batu cadas, aliran sungai-sungai, dan sebagainya. Dengan dominasi hutan berbatu dan savana, maka dipastikan Bhutan banyak menyimpan sumber daya alam antara lain kayu, tenaga air, gipsum, kalsium karbonat dan kandungan lainnya. Hingga Juli 2011, diperkirakan jumlah penduduk Bhutan mencapai angka 708,427 jiwa dengan persentase suku Bhote yang merupakan keturunan Tibet sebanyak 50%, 35% adalah etnis Nepal (termasuk Lhotsampas), dan suku-suku asli atau migran sebanyak 15%. Karena kebanyakan penduduk Bhutan berasal dari Tibet, maka 75% penduduknya beragama Budha dan sisanya menganut agama Hindu. Negara ini memiliki angka kelahiran 19,13 kelahiran per 1.000 populasi dengan tingkat kematian 7,12 kematian per 1.000 populasi atau angka

NUR ICHSAN E131 08 256 MK. STUDI KAWASAN ASIA SELATAN

pertumbuhan populasinya hanya 1,201% per tahun. Statistik ini terbilang rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya di Asia secara umum. B. Kondisi Ekonomi, Sosial dan Budaya Secara umum, geliat perekonomian Bhutan adalah salah satu yang terkecil di dunia dengan bertumpu pada sektor pertanian dan kehutanan, yang menyediakan mata pencaharian utama bagi lebih dari 60% dari populasi. Pertanian sebagian besar terdiri atas pertanian subsisten dan peternakan. Bhutan memiliki hubungan ekonomi yang erat dengan India melalui hubungan perdagangan dan moneter yang kuat dan ketergantungan pada bantuan keuangan India. Sektor industri dan teknologi negara ini dapat dikatakan tertinggal dan terbelakang, dengan produksi sebagian besar hanya berupa industri rakyat. Adapun kondisi geografis dengan dominasi pegunungan menjadikan

pembangunan jalan dan infrastruktur lainnya sulit dan mahal. Kebanyakan proyek pembangunan, seperti konstruksi jalan, mengandalkan buruh migran dari India. Dengan mayoritas penduduk yang beragama Budha, maka mereka tidak membunuh makhluk bernyawa, itulah sebabnya mereka mengimpor daging dari India. Namun demikian, di atas meja makan jarang terlihat makanan jenis daging, melainkan makan sayur-sayuran atau produk dari susu. Tingginya tingkat kepatuhan terhadap ajaran agama tersebut membawa pengaruh tersendiri terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakatnya. Pengalaman kebahagiaan Bhutan yang berasal dari Jigme Singye Wangchuck IV, sang mantan raja yang tidak mendahulukan perkembangan ekonomi melainkan mendirikan sebuah negara yang berbahagia sebagai amanah jabatannya, dengan kesetaraan, kepedulian, dan konsep ekologi menyulap Bhutan menjadi negara besar dalam hal kebahagiaan. Negara ini telah mempraktekkan ajaran kebahagiaan dari Budha yang mementingkan perkembangan yang seimbang antara materi dan spiritual, perlindungan terhadap lingkungan hidup dan proteksi terhadap kebudayaan tradisional diletakkan di atas perkembangan ekonomi.NUR ICHSAN E131 08 256 MK. STUDI KAWASAN ASIA SELATAN

Dalam kehidupan sosial, pemimpin Bhutan sangat memperhatikan pelestarian lingkungan hidup Bhutan dengan memberlakukan larangan merokok di seluruh negeri dan pelarangan impor kantong plastik. Selain itu pemerintah menentukan, setiap orang setiap tahun minimal harus menanam 10 batang pohon. Model pendidikan sosial yang bernuansa lingkungan menjadi acuan dalam setiap program ekonomi yakni selalu mempertimbangkan keinginan pemerintah untuk melindungi lingkungan negara dan tradisi budaya dari pengaruh luar. Demi melindungi lingkungan hidup dan kebudayaan mereka, Bhutan rela mengurangi profit dengan tidak membuka pertambangan atas sumber daya mineral yang ada. Juga dengan memberlakukan kontrol yang keras terhadap perizinan industri, perdagangan, tenaga kerja, dan keuangan yang terus menghambat investasi asing untuk masuk ke Bhutan. Orang Bhutan beranggapan bahwa kehidupan yang benar-benar bernilai, bukannya hidup di tempat dimana dapat menikmati materi yang banyak, melainkan memiliki taraf spiritual dan kebudayaan yang kaya.

NUR ICHSAN E131 08 256 MK. STUDI KAWASAN ASIA SELATAN