profesi psikolog

35
PENDIDIKAN PSIKOLOGI DI INDONESIA Endang widyorini

Upload: anggik-que

Post on 24-Jun-2015

261 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Endang widyorini

Awal pendidikan Psikologi di Indonesia yang beragam, dengan gelar Drs/Dra, dan Psikolog. 1980 mulai dengan sistem kredit (144 -160 sks) gelar masih Drs/Dra. (Kurikulum nasional oleh Konsorsium Psikologi) 1992, Perubahan kurikulum dan sistem pendidikan (Sarjana Psikologi/144 160 sks , dan Profesi Psikolog / 24 sks S-1+); Kurikulum ditetapkan oleh Konsorsium Psikologi. 2001, Perubahan kurikulum dan sistem Sarjana Psikologi dan Magister Profesi Psikologi (Psikolog); Kurikulum ditetapkan bersama dalam Kolokium Psikologi KDI pengganti Konsorsium Psikologi dihapus.

Eysenck mendefinisikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang menggunakan perilaku dan kejadian lain untk memahami proses dalam diri manusia yang menyebabkan manusia dan anggota kelompok lainnya bertingkah laku.

Behavioral Perspective

Cognitive Perspective

Biological Perspective

PSYCHOLOGY

Psychoanalytic Perspective

Subjectivist Perspective

Sarjana harus mampu menerapkan bidang ilmu yang dipelajari dan trampil menggunakan tekonologi yang dipelajarinya untuk kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat, serta merumuskan cara menyelesaikan masalah dalam kawasan keahliannya. Mampu mengikuti perkembangan bidang ilmu yang dipelajari dan ketrampilan teknologi terkait. Mampu melakukan kerjasama dengan ahliahli lain dalam melayani masyarakat.

Ma:

Tes yang membutuhkan beberapa pengetahuan tentang konstruksi tes dan penggunaannya, dan didukung oleh pendidikan beberapa mata kuliah psikologi. Tersedia pula alat yang dapat digunakan oleh Manajer Personalia, pelatih dan staf yang akan melaksanakan psikotes untuk keperluan seleksi. Pengguna alat tes ini harus memiliki sertifikat dalam pendidikan psikologi, atau studi yang relefan. S: Tes individual dan kelompok yang tidak bersifat klinis, dan tidak membutuhkan pelatihan khusus dan latarbelakang teoritis dalam psikologi, tidak perlu adanya teknik yang sesuai dalam melakukan adminsitrasi tes dan interpretasi. Mb:

Tes yang membutuhkan pengetahuan teknis minim dalam mengadminsitrasikan, skoring dengan bantuan manual. Disediakan pula alat tes untuk Manajer Personalia, pelatih dan sebagainya yang berkaitan dengan seleksi calon pegawai diperusahaannya.

Mb: Reasoning Tests; General Ability Tests; Advanced Progressive Matrices; Ishiharas Tests for Colour Blindness; Work Environment Scale; Career Belief Inventory; Career Attitudes and Strategies Inventory; Rothwell Miller Interest Blank; Self Directed Searchof`Adaptive Living Skills; Group Environment Scale; Work Potential Profile S: Checklist

psikologi, dengan pengetahuan dan metode penelitian yang diketahui, seorang sarjana psikologi dapat melakukan penelitian dalam bidangnya. Mampu melakukan asesmen perilaku dalam batas tertentu. Sarjana Psikologi harus dapat melakukan pembuatan laporan dari hasil asesmen mengenai tingkah laku seseorang. Deskripsi tingkah laku yang mendasarkan pada tes, diperlukan berpikir diagnostik. Penggambaran tingkah laku tersebut berdasarkan beberapa alat asesmen yang diperkenankan untuk digunakan oleh seorang sarjana psikologi.

Mampu melakukan penelitian dalam bidang ilmu

Mampu melakukan pelatihan, dan intervensi

psikologis yang berkaitan dengan kognisi seseorang, seperti misalnya dengan menggunakan metode ceramah, games, diskusi. dalam bidang pendidikan, pekerjaan, keluarga, trauma akibat konflik dan bencana. ekonomi, budaya, dan lingkungan.

Mampu melakukan konseling non psikologis

Mampu melakukan analisis situasi sosial, Mampu bekerjasama dengan disiplin ilmu lain

Keluarga Masyarakat Kesehatan Organisasi dan Perusahaan Militer Pemasaran Pelatihan Pendidikan Dan lain-lain

Pengantar filsafat Filsafat ilmu Filsafat manusia Biopsychology Neuropsychology Sosiologi Anthropologi Psikologi Umum Psikologi Sosial Psikologi perkembangan Psikologi Abnormal

Teori Kepribadian Experimental Psychology Metode Penelitian Psikologi Observasi Interview Pengantar Psikodiagnostik Tes Kecerdasan Psikologi Klinis Konseling Psikologi Pendidikan Psikologi Industri Psikologi Budaya Psikologi Lingkungan

BEKERJA BEKERJA DOKTOR DOKTOR PSIKOLOGI

BEKERJA

MAGISTER LAINNYA

MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI SARJANA PSIKOLOGI LULUSAN SMU IPA/IPS

MAGISTER SAIN PSIKOLOGI SARJANA NON PSIKOLOGI

Psychologist

an individual who by means of course of training at least through the level of masters degree and in most cases through the doctorate has made a specialized study of the science of psychology.

Menguasai prinsip-prinsip asesmen dan intervensi psikologi Melakukan asesmen dan intervensi psikologi Terampil dalam melakukan asesmen dan intervensi pada salah satu mayoring psikologi Melakukan penelitian terapan psikologi dalam rangka pemecahan masalah Menghayati dan mengamalkan kode etik profesi psikologi

Psikologi Klinis yang merupakan cabang ilmu dari psikologi, pada dasarnya merupakan terapan dengan menggunakan metode klinis dalam menghadapi manusia yang sakit dari gangguan perilaku. Hal ini berarti bahwa psikolog klinis akan membantu klien dalam menangkap berbagai kompleksitas masalah psikologis yang dihadapi dan melakukan intervensi psikologi klinis agar klien tersebut dapat hidup lebih baik secara psikologis (psychological well being).

Asesmen psikologis untuk melakukan diagnosa permasalahan yang dihadapi klien. Dalam hal ini psikolog klinis dapat menggunakan interview, selfmonitoring, observasi, psikotes, rating scales dan kuesioner. Ia harus dapat menginterpretasikan alat tes dari kategori S, Ma, Mb,dan P. Adapun kategori P adalah: P: Jenis alat tes yang membutuhkan pemahaman tentang testing dan didukung dengan studi psikologi, dan bersamaan membutuhkan supervisi orang yang berpengalaman dalam menggunakan alat tes tersebut. Alat-alat tes yang termasuk dalam kategori ini adalah tes kepribadian, kecerdasan, asesemen neuropsikologis, dan tes klinis pada umumnya

Formulasi atau membuat laporan psikologis. Dimana dariinformasi yang diperoleh dari asesmen dikaitkan dengan permasalahan yang diamatinya dengan menggunakan teori psikologis yang relevan. Tujuan dari laporan ini adalah psikolog dapat membuat hipotesis mengenai faktor-faktor yang memberikan kontribusi terhadap masalah yang dihadapi klien.

Intervensi psikologis, merupakan langkah lanjutan dari pembuatanhipotesis . Hipotesis tersebut akan menghantarkan psikolog klinis dalam membuat perencanaan intervensi psikologis. Intervensi ini dapat berbentuk konseling psikologi ataupun psikoterapi.

Evaluasi yang merupakan kegiatan penilaian mengenaibagaimanakah masalahnya dapat diatasi dengan ntervensi yang telah dilakukan oleh psikolog klini

Mampu melakukan asesmen dan pengukuran psikologi,ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang psikolog klinis anak dan atau dewasa. Untuk dapat mengetahui tentang kondisi psikologis individu, maka seorang psikolog klinis anak dan dewasa harus melakukan asesmen. Psikolog memahami penyusunan alat ukur psikolgi.

Mampu mengembangkan atau melakukan modifikasi mental dan tingkah laku. Seorang psikolog klinis anak dandewasa hendaknya dapat melakukan psikoterapi dan konseling psikologi.. Mampu mengembangkan komunikasi yang baik dengan klien individu,.

Mampu mengembangkan relasi sosial dan ketrampilan sosial. Kompetensi sosial ini diperlukan oleh psikolog klinis anakdan dewasa untuk melakukan interaksi sosial dengan klien individu. Mampu melakukan penelitian terapan psikologi. Berdasarkan pengetahuan dan ketrampilan profesinya, seorang psikolog klinis anak dan dewasa dapat melakukan penelitian terapan yang menuntut kerjasama dengan disiplin ilmu lain.

The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

Merupakan cabang dari ilmu psikologi yang menyelesaikan masalah psikologis dalam pendidikan. Psikolog pendidikan memiliki ruang lingkup kerja yang luas. Psikolog pendidikan menyelesaikan masalah pendidikan sejak pendidikan pra sekolah hingga perguruan tinggi, seting kelas, sistem sekolah, dan sebagainya. Dengan demikian, psikolog pendidikan memiliki peranan penting dalam mencari titik temu dengan tantangan pendidikan pada suatu bangsa

The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

sekolah Konsultasi mengenai keberfungsian sistem sekolah Melakukan asesmen pada anak-anak pra-sekolah dirumahnya, dan disekolah (play group), untuk memberikan rekomendasi alur sekolahnya Rekrutmen dan seleksi staf sekolahan Melakukan penelitian dan evaluasi di sekolah Pelatihan, misalnya memberikan pelatihan ketrampilan konseling, pelatihan untuk guru dalam menghadapi anak yang sulit belajar atau dyslexia, pelatihan ketrampilan sosial, Stress management

Melakukan asesmen dan intervensi individual murid

The image part with relationship ID rId2 was not found in the file.

pendidikan tinggi Memberikan advis pendidikan yang berkaitan dengan penilaian formal disekolah yang terkait dengan peraturan-peraturan pendidikan Konseling terhadap orangtua murid, khususnya mengenai perilaku anaknya Terapi keluarga,terapi individual untuk anak yang mengalami masalah emosional, masalah keluarga

Adolescent counselling Asesmen orang dewasa untuk melanjutkan ke jenjang

psikologi, ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang psikolog pendidikan. Untuk dapat mengetahui tentang kondisi psikologis murid, maka seorang psikolog pendidikan harus melakukan asesmen. Psikolog pendidikan harus memahami penyusunan alat ukur psikolgi Mampu mengembangkan atau melakukan intervensi psikologis pada murid. Seorang psikolog pendidikan hendaknya dapat melakukan psikoterapi dan konseling psikologi Mampu melakukan pelatihan yang diperlukan untuk pengembangan guru didalam menangani murid.

Mampu melakukan asesmen dan pengukuran

Mampu melakukan konsultasi yang berkaitan

dengan institusi sekolah dan sistem pendidikan yang ada di sekolah Mampu mengembangkan relasi sosial dan ketrampilan sosial. Kompetensi sosial ini diperlukan oleh psikolog pendidikan untuk melakukan interaksi sosial dengan murid, orang tua, guru, dan kepala sekolah Mampu melakukan penelitian terapan psikologi pendidikan. Berdasarkan pengetahuan dan ketrampilan profesinya, seorang psikolog pendidikan dapat melakukan penelitian terapan yang menuntut kerjasama dengan disiplin ilmu lain.

Seleksi dan asesmen. Psikolog industri dalam kegiatan ini adalahmemilih orang yang terbaik dan sesuai dengan tugas yang akan dikerjakannnya. Psikolog industri dalam hal ini melakukan asesmen terhadap calon pegawai atau pegawainya sendiri yang dipromosikan dalam suatu jabatan. Untuk melakukan asesmen psikolog industri dapat menggunakan alat tes dengan kategori S, Ma, Mb, dan P.

Melakukan penilaian kinerja pegawai dan pengembangan karir.Psikolog industri dapat membuat suatu pengukuran mengenai penilaian kinerja pegawai yang adil. Selain itu pula, psikolog industri dapat membantu pegawai dalam mengembangkan ketrampilan dan meningkatkan kinerjanya. Untuk melaksanakan pekerjaan ini, psikolog industri melakukan asesmen mengenai kekuatan dan kelemahan pegawai dan melakukan bimbingan karir

Melakukan konseling dan pengembangan individu. Ketrampilan konseling harus dimiliki oleh psikolog industri. Situasi kerja dapat menimbulkan stres bagi karyawannya, seperti misalnya perubahan organisasi dan pengembangan organisasi, beban kerja yang dirasakan berat oleh karyawan dan sebagainya. Pelatihan. Dalam tugas yang terkait dengan pelatihan, psikolog industri dapat melakukan kebutuhan pengembangan dan pelatihan, merancang dan melakukan pelatihan, mengevaluasi efektifitas untuk meningkatkan kinerja pegawai Merancang lingkungan kerja. Dalam hal ini psikolog indutri melakukan penelitian mengenai rancangan pekerjaan dan ruang untuk bekerja untuk memaksimalkan pekerjaannya, kenyamanan, keamanan, kesejahteraan pegawai, efisiensi dalam bekerja yang sesuai dengan kebutuhan fisik dan psikologis.

Mampu melakukan asesmen dan pengukuran psikologi, ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang psikolog industri. Untuk dapat mengetahui tentang kondisi psikologis calon pegawai, dan pegawai, maka seorang psikolog industri harus melakukan asesmen. Psikolog industri harus memahami penyusunan alat ukur psikolgi Mampu melakukan intervensi psikologis pada pegawai. Seorang psikolog industri hendaknya dapat melakukan konseling psikologi. Mampu melakukan pelatihan yang diperlukan untuk pengembangan pegawai dan tingkat pimpinan

Mampu melakukan konsultasi dengan pimpinan

perusahaan Mampu mengembangkan komunikasi yang baik dengan pegawai, dan pimpinan perusahaan Mampu mengembangkan relasi sosial dan ketrampilan sosial. Kompetensi sosial ini diperlukan oleh psikolog industri untuk melakukan interaksi sosial dengan pegawai, dan pimpinan perusahaan Mampu melakukan penelitian terapan psikologi industri. Berdasarkan pengetahuan dan ketrampilan profesinya, seorang psikolog industri dapat melakukan penelitian terapan yang menuntut kerjasama dengan disiplin ilmu lain.

Psychologist are commitetted to increasing knowledge of human behavior and of peoples understanding of themselves and others to the utilization of such knowledge for the promotion of human welfare. The psychologist must have:

Responsibility Competence Moral and legal standards Public statements Confidentiality Welfare of the consumer Profesional relationships Assessment techniques Research with human participants

Mempunyai kemampuan mengembangkan ilmu psikologi, teknologi di dalam bidang keahliannya melalui penelitian dan kemampuan penerapannya guna pemecahan masalah. Mempunyai kemampuan mengelola, memimpin, dan mengembangkan program penelitian psikologi Mempunyai kemampuan pendekatan interdisipliner dalam berkarya.

Menguasai konsep, teori, dan metode dalam psikologi sebagai ilmu Mampu melakukan penelitian secara mandiri Memiliki kreativitas dalam pengembangan ilmu Mampu mengembangkan relasi sosial dan ketrampilan sosial. Kompetensi sosial ini diperlukan oleh Magister Sain Psikologi untuk melakukan interaksi sosial dengan pimpinan organisasi, dan pemerintah Mampu melakukan penelitian keilmuan psikologi yang benar Berdasarkan pengetahuan dan ketrampilannya, seorang Magister Sain Psikologi dapat melakukan penelitian terapan yang menuntut kerjasama dengan disiplin ilmu lain

Mampu

mengembangkan konsep atau teori baru dalam bidang ilmunya melalui penelitian dengan melakukan tinjauan dari berbagai disiplin ilmu yang berkaitan (multidiscipline approach). Mampu melaksanakan, mengorganisasikan, dan memimpin program penelitian dalam bidang ilmunya, dengan menggunakan pendekatan monodisiplin dan/atau transdisiplin ilmu, serta melakukan tinjauan dari berbagai disiplin ilmu yang berkaitan.

Mampu menunjukkan wawasan yang luas di bidang ilmunya serta bidang ilmu lain yang berkaitan. Mampu menunjukkan sikap terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu, teknologi, dan/atau seni tertentu, serta masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan ilmunya. Mampu menunjukkan kesediaan dan kemampuan yang berkesinambungan dalam mengembangkan diri dan ilmunya.

Mampu mengembangkan konsep, teori, dan metode baru dalam psikologi sebagai ilmu. Mampu melakukan penelitian keilmuan dan terapan secara mandiri Memiliki kreativitas dalam pengembangan ilmu psikologi dan terapan psikologi Mampu mengembangkan relasi sosial dan ketrampilan sosial. Kompetensi sosial ini diperlukan oleh Doktor Psikologi untuk melakukan interaksi sosial dengan berbagai fihak. Mampu melakukan penelitian keilmuan psikologi yang benar Berdasarkan pengetahuan dan ketrampilannya, seorang Doktor Psikologi dapat melakukan penelitian terapan yang menuntut kerjasama dengan disiplin ilmu lain