produktivitas seksi hak-hakatas tanah kantor …

17
PRODUKTIVITAS SEKSI HAK-HAK ATAS TANAH KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sebutan Sarjana Sains Terapan oleh E PI S O N NIM. 2091673 BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Upload: others

Post on 21-Nov-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PRODUKTIVITAS SEKSI HAK-HAK ATAS TANAHKANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SIDOARJO

PROVINSI JAWA TIMUR

SkripsiDiajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Sebutan Sarjana Sains Terapan

oleh

E PI S O N

NIM. 2091673

BADAN PERTANAHAN NASIONAL

INTISARI

Land Office Computerization (LOC) merupakan salah satu proyekBadan Pertanahan Nasional (BPN) yang dilaksanakan dalam rangkameningkatkan kualitas pelayanan di bidang pertanahan. Dengan proyekmi, suatu kantor pertanahan yang ditunjuk dilengkapi dengan perangkatjanngan berkomputer sehingga dapat mempercepat kerja danproduktivitas kerja. Untuk mengetahui apakah LOC tersebut dapatmeningkatkan prouktivitas kerja, maka pada kesempatan ini telahdilaksanakan penelitan di Seksi Hak-hak Atas Tanah (HAT) KantorPertanahan Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur yang sejak tahun2001 telah dilengkapi dengan LOC. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui produktivitas Seksi HAT sebelum (1998-2000) dan setelah(2001-2003) dilengkapi LOC serta keadaan lingkungan kerjanya..

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodedesknptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan denganmengumpulkan data sekunder dan melakukan wawancara dengansejumlah pegawai di Seksi HAT Kantor Pertanahan Kabupaten SidoarjoAdapun analisis data dilakukan secara deskriptif komparatif yaitumengkomparasikan produktivitas kerja Seksi HAT sebelum dan setelahpenerapan LOC.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas Seksi HATmengalami peningkatan setelah dilengkapi LOC. Secara rinci hasilpenelitian mi, yaitu (1) untuk pemrosesan permohonan Hak Milik jika tidakmemperhitungkan tunggakan mengalami peningkatan produktivitas21,58% dan jika memperhitungkan tunggakan mengalami peningkatan33,32%, (2) untuk pemrosesan permohonan Hak Guna Bangunan jikatidak memperhitungkan tunggakan mengalami peningkatan produktivitas33,14% dan jika memperhitungkan tunggakan mengalami peningkatan43,83%, (3) untuk pemrosesan permohonan Hak Pakai jika tidakmemperhitungkan tunggakan mengalami peningkatan produktivitas19,92% dan jika memperhitungkan tunggakan mengalami peningkatan28,05%, (4) untuk pemrosesan permohonan peningkatan Hak GunaBangunan menjadi Hak Milik jika tidak memperhitungkan tunggakanmengalami peningkatan produktivitas 17,56% dan jika memperhitungkantunggakan mengalami peningkatan 29,61%. Peningkatan produktivitas diSeksi HAT setelah dilengkapi LOC karena didukung oleh mekanismehubungan kerja yang intensif dan kondusif, sumber daya manusia, danadanya sarana dan prasarana kerja yang memadai.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, saran-saran yang dapatdiberikan adalah (1) mekanisme hubungan kerja dalam organisasi yangtelah terjalin baik hendaknya tetap dipertahankan dan ditingkatkan, (2)menghadapi adanya tunggakan pekerjaan perlu upaya dengan

DAFTAR ISI

HALAMANJUDUL '

HALAMAN PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR i'i

INTISARI v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPI RAN »

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Perumusan Masalah 5

C. Pembatasan Masalah 6

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 6

1. Tujuan Penelitian 6

2. Kegunaan Penelitian 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

A. Tinjauan Pustaka 8

B. Kerangka Pemikiran 14

C. Anggapan Dasar 16

D. Batasan Konseptual dan Defmisi Operasional 16

1. Batasan Konseptual 16

2. Definisi Operasional 17

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian 19

B. Lokasi penelitian 19

C. Populasi dan Sampel 20

F. Teknik Pengumpulan Data

G. Teknik Analisis Data

BAB IV GAMBARAN DAERAH PENELITIAN

A. Wilayah Kerja Kantor Pertanahan Kabupaten Sidoarjo.

B. Kantor Pertanahan Kabupaten Sidoarjo

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

B. Pembahasan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

21

22

25

27

36

50

68

69

DAFTAR PUSTAKA 70

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan akan tanah semakin meningkat yang diiringi

dengan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya

perlindungan dan jaminan kepastian hukum hak-hak atas tanah.

Bersamaan dengan peningkatan kebutuhan masyarakat atas tanah,

menuntut pelayanan di bidang pertanahan yang semakin prima. Tugas

tersebutdibebankan kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk

mewujudkannya.

Untuk itu pemerintah melalui BPN telah membentuk Kantor

Pertanahan Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia melalui Surat

Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 1989

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah dan Kantor

Pertanahan Kabupaten/Kotamadya. Kantor Pertanahan diharapkan

menjadi ujung tombak dalam menyelenggarakan pelayanan di bidang

pertanahan. Dengan demikian, setiap Kantor Pertanahan dituntut

untuk selalu menjaga dan meningkatkan kinerjanya karena citra Kantor

Pertanahan di masyarakat sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan

yang diberikan.

Salah satu kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas

pelayanan adalah ditetapkannya Instruksi Menteri Negara Agraria /

Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1998 tentang

Peningkatatan efisiensi dan kualitas pelayanan masyarakat di bidang

pertanahan. Diharapkan melalui peraturan ini setiap Kantor

Pertanahan dapat meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan di

bidang pertanahan.

Pada kenyataannya pelayanan yang diselenggarakan di

Kantor Pertanahan belum cukup memuaskan. Berbagai bentuk

keluhan masyarakat berkenaan dengan pelayanan Kantor Pertanahan,

diantaranya persyaratan yang tidak jelas dan diusahakan berbelit-belit,

biaya yang sangat mahal, waktu yang sangat lama, prosedur

penyelesaian yang tidak jelas, dan lain sebagainya.

Sebagaimana yang ditunjukkan oleh Data Governance and

Decentralization Survey (GDS) bahwa keluhan yang disampaikan oleh

masyarakat kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) cukup

besar. Frekuensi tertinggi dari keluhan masyarakat terhadap pelayanan

pemerintah adalah pelayanan sertipikasi tanah, diikuti oleh kesehatan,

dan pendidikan (Dwiyanto, dkk, dalam Agus Hermanto Hadna 88:

2003). Hal ini menunjukkan bahwa kinerja Kantor Pertanahan dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat masih rendah dan jauh

dari harapan. Menghadapi kenyataan tersebut, Kantor Pertanahan

dihadapkan pada tantangan untuk memperbaiki citranya di mata

masyarakat. Sebagai ujung tombak pelayanan di bidang pertanahan,

maka setiap unit kerja (Seksi) di setiap Kantor Pertanahan berupaya

untuk dapat meningkatkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan

yang terbaik kepada masyarakat.

Selanjutnya, berdasarkan data mengenai produktivitas kerja

dari BPN selaku penyelenggara pelayanan di bidang pertanahan,

dapat dikatakan bahwa produktivitas dari BPN masih jauh dari

harapan. Seperti yang diungkapkan oleh Budi Harsono (2003a,: 75)

Bahwa sejak dilaksanakannya pendaftaran tanah di Indonesia baru ±

23 juta bidang tanah yang telah didaftar atau 40% dari keseluruhan

luas bidang tanah dilndonesia. Hal ini merupakan kenyataan yang

harus dihadapi oleh semua aparat pertanahan terutama di setiap

Kantor Pertanahan di seluruh Indonesia untuk meningkatkan

kinerjanya dalam hal peningkatan produktivitas kerja.

Salah satu Seksi yang mempunyai peranan penting di Kantor

Pertanahan adalah Seksi Hak-Hak Atas Tanah (HAT). Sebagaimana

yang diatur dalam Surat Keputusan Kepala BPN Nomor 1 Tahun 1989

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah BPN di Propinsi dan

Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya. Seksi HAT bertugas

menyiapkan dan melakukan kegiatan di bidang hak-hak atas tanah,

pengadaan tanah, dan penyelesaian masalah pertanahan. Tugasyang

diberikan kepada Seksi HAT memberi konsekuensi kepada seluruh

pegawai yang bertugas di Seksi ini untuk bekerja keras meningkatkan

produktivitas kerja, terutama di Kota/Kabupaten dengan tingkat

perkembangan pembangunan yang pesat. Dinamika pembangunan di

wilayah tersebut akan sangat berpotensi pada peningkatan

permohonan pengurusan hak-hak atas tanah dan berpotensi pula bagi

berkembangnya sengketa yang berkaitan dengan pertanahan.

Salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki perkembangan

pesat dalam bidang pembangunan adalah Kabupaten Sidoarjo

Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Sidoarjo sebagai wilayah yang

berbatasan langsung dengan Kota Surabaya, mempunyai letak yang

srategis sebagai daerah pengembangan pemukiman maupun kegiatan

industri. Sebagai daerah penyangga Kota Surabaya, maka Kabupaten

Sidoarjo memiliki potensi yang besar bagi peningkatan permohonan

pengurusan hak-hak atas tanah baik yang berasal dari perorangan,

instasi pemerintah, maupun badan-badan hukum lainnya. Hal tersebut

memberi konsekuensi kepada Kantor Pertanahan Kabupaten Sidoarjo

khususnya Seksi HAT untuk memberikan pelayanan yang prima.

Berkenaan dengan hal tersebut di atas, maka Kantor

Pertanahan Kabupaten Sidoarjo sebagai organisasi terdepan dalam

menyelenggarakan pelayanan pertanahan kepada masyarakat di

Kabupaten Sidoarjo, dituntut untuk senantiasa meningkatkan

kinerjanya terutama yang berkaitan dengan produktivitas. Oleh karena

itu, Kantor Pertanahan Kabupaten Sidoarjo dalam rangka menunaikan

tugasnya tersebut telah dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti

gedung kantor yang cukup memadai, berbagai peralatan kerja yang

dilengkapi dengan Land Office Computerization (LOC), sumber daya

manusia (pegawai), dan lain sebagainya.

Berbagai Fasilitas yang dimiliki oleh Kantor Pertanahan

Kabupaten Sidoarjo, seharusnya menjadikan produktivitas kerja Kantor

Pertanahan Kabupaten Sidoarjo khususnya Seksi HAT akan menjadi

lebih baik, terlebih lagi setelah dilengkapi dengan LOC. Tetapi untuk

mengetahui hal yang sebenarnya mengenai hal tersebut, maka penulis

tertarik dan bermaksud menyusun suatu karya tulis/skripsi dengan

judul:

"PRODUKTIVITAS SEKSI HAK-HAK ATAS TANAH KANTOR

PERTANAHAN KABUPATEN SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR"

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis

mengemukakan perumusan masalah, yaitu "Bagaimana produktivitas

Seksi HAT Kantor Pertanahan Kabupaten Sidoarjo sebelum dan

setelah dilengkapi dengan LOC?"

C. Pembatasan Masalah

Mengingat dalam pelaksanaan penelitian mengenai

poduktivitas Kantor Pertanahan begitu luas, sedangkan kemampuan

kami sebagai penulis sangat terbatas, baik waktu, maupun dana, maka

penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut:

1. produktivitas yang diteliti mencakup rentang waktu sebelum dan

setelah Seksi HAT dilengkapi LOC, yaitu 1998-2000 dan 2001-

2003;

2. mengingat terdapat berbagai jenis produk pekerjaan di Seksi HAT,

maka dalam penelitian ini dipilih pekerjaan yang telah diproses

dengan memanfaatkan LOC, yaitu pekerjaan yang dilakukan di

Sub Seksi Pengurusan Hak-hak Atas Tanah yang meliputi:

a. hasil kegiatan pemrosesan permohonan Hak Milik (HM);

b. hasil kegiatan pemrosesan permohonan Hak Guna Bangunan

(HGB);

c. hasil kegiatan pemrosesan permohonan Hak Pakai (HP);

d. hasil kegiatan pemrosesan permohonan peningkatan Hak Guna

Bangunan (HGB) menjadi Hak Milik (HM).

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui

produktivitas Seksi HAT Kantor Pertanahan KabuDaten Sidoario

sebelum dan setelah dilengkapi dengan LOC serta keadaan

lingkungan kerjanya.

2. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian yang akan dilaksanakan ini diharapkan

dapat berguna sebagai bahan masukan untuk evaluasi

produktivitas kerja di Seksi HAT Kantor Pertanahan Kabupaten

Sidoarjo.

67

tempat mereka bekerja cukup nyaman untuk melaksanakan

tugasnya dengan baik. Hal ini didukung oleh ruang bekerja

yang cukup luas dan penataan ruang yang memungkinkan

setiap pegawai Seksi HAT dengan leluasa bergerak serta

dilengkapi oleh 4 alat pendingin ruangan (AC), dirasakan

cukup untuk memberikan kenyamanan dalam bekerja.

Demikian pula prasarana yang lainnya seperti meja dan kursi

telah mencukupi kebutuhan para pegawai Seksi HAT.

Adanya dukungan sarana dan prasarana yang

memadai di Seksi HAT setelah dilengkapi dengan LOC telah

memacu semangat kerja dan kreativitas terutama Staf Sub

Seksi Pengurusan Hak-hak Atas Tanah untuk

meningkatkan produktivitas kerja. Peralatan seperti

komputer dirasakan sangat membantu kelancaran

pelaksanaan tugas, terlebih lagi dengan adanya peralatan

LOC di Sub Seksi Pengurusan Hak-hak Atas Tanah.

Berdasarkan pembahasan mengenai peningkatan produktvitas

keempat kegiatan yang dilaksanakan olehSub Seksi Pengurusan Hak

Atas Tanah setelah dilengkapi LOC, dapat disimpulkan bahwa

keadaan lingkungan Seksi HAT memberi suasana yang kondusif

dalam mendukung peningkatan produktivitas kerja Sub Seksi

Pengurusan Hak Atas Tanah.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada bab ini disampaikan kesimpulan dari hasil penelitian,

yang meliputi produktivitas Kantor Pertanahan Kabupaten Sidoarjo

sebelum dan setelah penerapan LOC di Seksi HAT. Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan terhadap produktivitas Seksi HAT, dapat

disimpulkan beberapa hal penting sebagai berikut:

1. Produktivitas Seksi HAT untuk kegiatan permohonan Hak Milik

mengalami peningkatan setelah dilengkapi LOC sebesar 21,58%

(tidak memperhitungkan tunggakan) dan 32,32%

(memperhitungakan tunggakan), Hak Guna Bangunan mengalami

peningkatan sebesar 33,14% (tidak memperhitungkan tunggakan)

dan 43,83% (memperhitungkan tunggakan), Hak Pakai mengalami

peningkatan sebesar 19,92% (tidak memperhitungkan tunggakan)

dan 28,05% (memperhitungkan tunggakan), peningkatan Hak Guna

Bangunan menjadi Hak Milik setelah Seksi HAT dilengkapi LOC

mengalami peningkatan sebesar 17,56% (tidak memperhitungkan

tunggakan) dan 29,61% (memperhitungkan tunggakan).

2. Peningkatan produktivitas yang dialami Seksi HAT setelah

dilengkapi LOC tidak lepas dari adanya dukungan lingkungan

organisasi, seperti mekanisme hubungan kerja di Seksi HAT yang

69

cukup kondusif dan intensif, jumlah dan kualitas sumber daya

manusia yang memadai, dan tersedianya sarana dan prasarana

pendukung.

B. Saran

Selanjutnya dengan memperhatikan beberapa keadaan di

atas, beberapa saran atau rekomendasi yang dapat diberikan bagi

peningkatan produktivitas kerja Seksi HAT Kantor Pertanahan

Kabupaten Sidoarjo adalah sebagai berikut:

1. Mekanisme hubungan kerja di Seksi HAT Kantor Pertanahan

Kabupaten Sidoarjo yang cukup baik dan dinilai dapat mendorong

tercapainya peningkatan produktivitas kerja hendaknya tetap

dipertahankan dan ditingkatkan.

2. Untuk mengatasi tunggakan pekerjaan di Seksi HAT perlu dilakukan

upaya dengan memperioritaskan penyelesaian pekerjaan yang

menjadi tunggakan di Seksi HAT tanpa mengabaikan permohonan

yang masuk.

3. Kemutakhiran peralatan perlu selalu diupayakan untuk menghadapi

tugas-tugas pelayanan yang lebih besar dan serba cepat pada

masa yang akan datang melalui perbaikan dan pengadaan

peralatan baru yang mempunyai kualitas lebih baik daripada

peralatan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2003). Pedoman Penulisan Skripsi. Sekolah Tinggi Pertanahan

Nasional, Yogyakarta.

(2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. (1996). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek. Rineka Cipta, Jakarta.

(2002), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka

Cipta, Jakarta.

Ariningsih, Nurul. (2001). Kinerja Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman

Dalam Menyelenggarakan Pelayanan Publik Di Bidang Pertanahan,

Tesis, Program Pasca Sarjana UGM, (tidak dipublikasikan).

Yogyakarta.

Dwiyanto, Agus. (1995). Penilaian Kinerja Organisasi Pelayanan Publik,

Makalah Seminar Kinerja Organisasi Publik, Jurusan llmu

Administrasi Negara, FISIPOL UGM, (tidak dipublikasikan).

Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu S.P.O (1996). Organisasi Dan Motivasi : Dasar

Peningkatan Produktivitas. Bumi Aksara, Jakarta.

Harsono, Boedi. (2003). Menuiu Penvempurnaan Hukum Tanah Nasional.

Universitas Trisakti, Jakarta.

71

Hadna, Agus Heruanto. (2004). Kontrak Layanan: Jembatan Komunikasi

Antara Negara dan Rakyat. Makalah Seminar, (tidak

dipublikasikan), Yogyakarta.

Hidayat dan Scucherly. (1986). Peningkatan Produktivitas Pemerintah dan

Pegawai Negeri Kasus Indonesia. Prisma 12, LP3ES, Jakarta.

Keban, Yeremias. (1995). Indikator Kinerja Pemerintah Daerah :

Pendekatan Manajemen dan Kebijakan. Makalah Seminar, Jurusan

llmu Administrasi Negara, FISIPOL, UGM, (tidak dipublikasikan).

Yogyakarta.

Moenir, A. S. (1995). Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Bumi

Aksara, Jakarta.

Sinungan, Muchdarsyah. (1997). Produktivitas Apa dan Bagaimana. Bumi

Aksara, Jakarta.

Singarimbun, Masri. (1998). Metode Penelitian Survey , LP3S, Yogyakarta.

Stoner, James A. F. (1994). Management. Prentice Hall Inc. Englewood

Cliffs, New Jersey.

Steers, Richard M. (1985). Efektivitas Organisasi. 1989. Terjemahan

Magdaleman Jamin. Eriangga, Jakarta.

Sudirman, Sentot dkk. (2003). Kineria Seksi Pengukuran dan Pendaftaran

Tanah Kantor Pertanahan Kabupaten Karanganvar Dalam

Menyelenggarakan Pelayanan Publik di Bidang Pertanahan.

Laporan penelitian Dosen Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

Yogyakarta, (tidak dipublikasikan). Yogyakarta.

72

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 1989

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor wilayah dan Kantor

Pertanahan Kabupaten/ Kotamadya.